syarifudin, kurikulum puasa 2015

22
Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 1 MANAJEMEN PUASA RAMADHAN 2015 Oleh: Syarifudin Ambon KURIKULUM PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 2015

Upload: syarifudin-amq

Post on 30-Jul-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 1

MANAJEMEN PUASA RAMADHAN 2015

Oleh: Syarifudin Ambon

KURIKULUM PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 2015

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 2

DAFTAR ISI

BAGIAN I .......................................................................................................................

1. Dasar Pemikiran ...................................................................................................

2. Rumusan Kurikulum Ibadah Puasa ..................................................................

BAGIAN II .....................................................................................................................

1. Rumusan dan Batasan Ibadah Puasa .................................................................

2. Kebutuhan Gizi di Bulan Puasa. ........................................................................

3. Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran Dunia ..................................................

4. Manfaat Puasa bagi Kesehatan ..........................................................................

BAGIAN III ....................................................................................................................

1. Outline Teknik Pelaksanaan Ibadah Puasa. .....................................................

2. Output Hasil Pelaksanaan Ibadah Puasa. .........................................................

3. Potensi Kesuksesan Dunia dan Akhirat. ...........................................................

4. Penutup. .................................................................................................................

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 3

KURIKULUM PUASA DI BULAN SUCI RAMADHAN TAHUN 2015

BAGIAN I

1. Dasar Pemikiran

Setiap orang tentu mendambakan predikat insan kamil. Insan kamil

adalah manusia yang memiliki visi dan misi hidupnya berkiblat pada ajaran

Rasulullah saw. Filosofi dari ajaran Rasulullah adalah akhlaq, moral, dan etika

yang disederhanan menjadi SSQ (Shawalat, Shalat, Qur‟an) untuk mencapai

prestasi qalbun salim (jiwa yang selamat dari segala macam malapetaka dunia

secara lahir dan batin). Ajaran keselamatan dunia dan akhirat cita-cita semua

orang menjadi manusia yang memiliki citra insan kamil. Predikat ini tidak bisa

datang dengan sendirinya ia perlu diupayakan dengan manajemen strategis

untuk mencapai predikat insan kamil (taqwa).

Karena banyaknya hikmah di bulan suci ramadhan yang tak dapat

dituntaskan semua maka perlu ada manajemen ibadah yang strategis untuk

lulus menjadi manusia yang bertaqwa. Taqwa adalah sumber daya manusia

yang paling besar untuk mengelolah alam semesta secara arif dan bijaksana

sehingga membutuhkan kesucian jiwa dan raga. Bulan yang paling indah dan

strategis untuk mencapai cita-cita besar tersebut berada di bulan suci ramadan

karena setiap hasil usaha dilipat gandakan oleh Allah, sehingga kuota ibadah

mencapai syarat undang-undang untuk diberikan karunia dari Allah swt

dengan mengacu SOP (Standar Operasional Prosedur) ibadah dari Rasulullah.

Kenapa Rsulullah menjadi pusaran energi teladan? jawabanyya karena

Rasulululah sebagai manusia biasa yang pernah sampai bertemu dengan

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 4

Allahu Rabbul„alamin di sidratul muntaha Rahasia. Selain itu Rasulullah juga

berpuasa seperti manusia pada umumnya.

Dalam bulan ramadhan dikenal lailatul qadar (malam penetuan setiap

qadar amal manusia) atau malam audit (dihisab) setiap amal yang sudah kita

lakukan kemudian diberi pembiayaan hidup sesuai kadar ibadah yang sudah

dilakukan berdasarkan niat yang dipancarkan setiap ibadah itu dilakukan.

Sungguh banyak ibadah di bulan suci ramadhan sehingga perlu rumusan

sesuai kemampuan kita agar sistem operasional ibadah kita pada Allah lebih

fokus sehingga nilai ibadah kita bisa diberi predikat insan kamil oleh Allah

swt.

2. Rumusan Kurikulum Ibadah Puasa

Kurikulum pendidikan dan pengobatan jiwa atau penyucian jiwa (tazkia

an-naps) ini disebut untuk memenuhi persoalan umat dalam tata cara

penyucian jiwa yang tepat. Kurikulum ini bertujuan untuk memberkan haluan

dan arah fokus pada salah satu ibadah yang dibuat sesuai kondisi penyakit

kita selama 11 bulan kita gagal sehingga kegagalan itu dibuat peta konsep dan

outline ibadah sesuai kondisi dan problem sosial kita selama 11 bulan.

Melakukan inventarisasi penyakit diri dalam diri kita seperti tamak, rakus,

suka menang sendiri, korupsi, dan segala macam penykit sosial yang

merugikan orang lain perlu evaluasi untuk memperbaiki kondisi kejiwaan kita

menuju insan kamil. Beberapa hal yang dianggal sangat krusial. Berikut ini

contoh kurikulum yang saya buat untuk kebutuhan keluarga. Moga kurikulum

ini menjadi contoh, model atau bisa dikembangkan sesuai dengan peran dan

fungsi puasa yang kita fahami dalam mengobati kondisi kebatinan kita untuk

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 5

meningkatkan signal antara hamba dan Allah swt mencapai sukses di dunia

dan sukses akhirat.

BAGIAN II

1. Rumusan dan Batasan Ibadah Puasa

Rumusan dan batasan iabdah puasa di bulan suci ramadhan sangat

penting karena terlalu banyak hikmah dan jenis ibadah yang ditawarkan Allah

dan Rasulnya sesuai kondisi dan problematika yang kita hadapi. Kurikulum

pendidikan dan pengobatan jiwa atau penycian jiwa (tazkia an-naps) ibadah

sesuai kondisi dan problem sosial kita selama 11 bulan tidak bisa tercapai

sehingga perlu evaluasi diri untuk memperbaiki beberapa hal yang dianggal

sangat krusial. Berikut ini contoh kurikulum yang saya buat untuk kebutuhan

keluarga moga ini menjadi contoh, model atau bisa dikembangkan sesuai

dengan peran dan fungsi puasa dalam mengobati kondisi kebatinan kita untuk

mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat.

2. Kebutuhan Gizi di Bulan Puasa.

Selain kebutuhan rahani juga perlu diperhatikan asupan nutrisi yang

seimbang untuk mencapai predikat insan kamil. Ciri insan kamil itu sehat

secara lahir dan sehat secara batin. Dengan demikian puasa menganjurkan

tubuh tetap harus terpenuhi kebutuhan nutrisinya yang bergizi. Puasa dalah

teknologi spiritual yang merubah jam makan dari siang ke malam. Jadwal

makan yang di mulai dari pagi, siang dan malam kemudian digeser menjadi

sebelum subuh kita sudah sahur, kemudian saat magrib kita berbuka,

makanan lengkap (setelah magrib), dan makanan kecil (setelah shalawatan,

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 6

baca qur‟an dan melaksanakan shalat tarawih). Inilah komposisi iabdah

spiritual yang secara kontinyu dan berkesinambungan dilakukan secara

disiplin untuk mencapai tahta kesehatan yang prima.

Selain itu tidak cukup dengan kesehatan spiritual tetapi kesehatan

jasmani juga sama pentingnya menata nutrisi untuk kebugaran raga. Kenapa

ini penting karena software rahasia kita bertengger di daging yang sehat secara

jasmani sehingga perhatian tubuh kita sangat diangjurkan oleh Rasulululan

sebaga Dokter terbaik dunia dengan mengkonsumsi korma sebagai

sumplemen nutrisi yang komposisi gizinya sangat seimbang sehingga dengan

mengkonsumsi buah ini potensi sehat akan lebih tinggi. Pembagian porsi

makanan saat berpuasa yaitu sahur 40 persen, buka puasa 50 persen dan

selesai tarawih 10 persen.

Komposisi 40 persen makanan saat sahur terbagi menjadi makan besar

sebanyak 30 persen, makan kecil 10 persen (sebelum Imsak), dan minum air

putih 3 gelas. Komposisi 60 persen saat berbuka, dibagi menjadi makanan

pembuka setelah azan, makanan setelah salat magrib, dan setelah tarawih 10

persen, serta minum air putih 5 gelas. Berikut ini adalah jenis makanan yang

dianjurkan bagi mereka yang sedang berpuasa:

a) Sahur; Komposisi lengkap dari karbohidrat, bisa dipilih nasi atau roti

atau kentang atau bihun. Protein hewani dari ikan/ayam/telur/daging.

Atau protein nabati seperti tahu atau tempe. Lemak, dari minyak sayur.

Sayur dan buah. Susu 1 gelas. Air minum 3 gelas.

b) Buka puasa; Dimulai dengan makanan manis agar cepat mengganti

kadar gula darah yang sudah turun. Sebaiknya sesuai dengan suhu tubuh

(hangat). Yang bisa disajikan, misalnya, kurma, kolak, koktail buah, dan

teh manis. Ingat, batasi penggunaan gula. Kecuali gula buah yang berasal

dari buah-buahan.

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 7

c) Makan lengkap; Penuhi karbohidrat, protein, lemak (bisa dari minyak

sayur), sayuran dan buah-buahan. Cukupi minum air untuk melengkapi

jumlah 1,5 – 2 liter per hari.

d) Makanan kecil; Dimakan setelah tarawih dan disesuaikan dengan

kebutuhan tubuh. Yang bisa disantap, misalnya, susu, buah, atau

makanan padat. Ingat, jangan terlalu berlebih. Karena, bisa berbahaya

juga bila gula darah terlalu melonjak. Menurut dr. Fiastuti Witjaksono,

Sp.GK, selama menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan, sebaiknya

jangan minum teh manis atau sesuatu yang manis. Ini karena dengan

asupan minuman yang manis akan berisiko cepat lapar dan hipoglikemia,

menurunkan gula darah dengan cepat.

3. Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran Dunia

Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran puasa mempunyai banyak hikmah

serta manfaat untuk tubuh, ketenangan jiwa, serta kecantikan. waktu berpuasa,

organ-organ tubuh bisa beristirahat serta miliaran sel didalam tubuh dapat

mengumpulkan diri untuk bertahan hidup. puasa berperan sebagai

detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin/racun dari didalam tubuh,

meremajakan beberapa sel tubuh serta ganti beberapa sel tubuh yang telah

rusak dengan yang baru dan untuk melakukan perbaikan manfaat hormon,

jadikan kulit sehat serta menambah daya tahan tubuh dikarenakan manusia

memiliki kekuatan terapi alamiah.

Puasa bisa bikin kulit jadi fresh, sehat, lembut, serta berseri. dikarenakan,

setiap waktu tubuh alami metabolisme daya, yakni momen pergantian dari

daya yang terdapat didalam zat gizi jadi daya mungkin didalam tubuh.

sisanya dapat disimpan didalam tubuh, sel ginjal, sel kulit, serta pelupuk mata

dan didalam wujud lemak serta glikogen. Manusia memiliki cadangan daya

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 8

yang dimaksud glikogen. cadangan daya tersebut bisa bertahan sepanjang 25

jam. cadangan gizi inilah yang setiap saat dapat dibakar jadi daya, bila tubuh

tidak memperoleh suplai pangan dari luar.

Saat berpuasa, cadangan daya yang tersimpan didalam organ-organ

tubuh dikeluarkan hingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh dan

beberapa sel penyimpanannya. momen ini dimaksud peremajaan sel. dengan

meremajakan beberapa sel tubuh, dapat berguna untuk menambah kekebalan

serta kesehatan tubuh dan kulit kita. Oleh dikarenakan itu, orang yang kerap

berpuasa kulitnya dapat tampak lebih fresh, sehat, lembut, serta berseri

dikarenakan sistem peremajaan sel didalam tubuhnya jalan dengan baik.

sebagian ilmuwan sudah lakukan sebagian penelitian perihal puasa salah

satunya dengan ringkas di bawah ini :

a. dr. Allan cott, m.d.,

Seorang pakar dari amerika, sudah mengumpulkan hasil pengamatan

serta penelitian beberapa ilmuwan beragam negara, lantas menghimpunnya

didalam sesuatu buku why fast membeberkan beragam hikmah puasa,

diantaranya: a. to feel better physically and mentally ( jadi tambah baik dengan

fisik serta mental ). b. to look and feel younger ( lihat serta jadi lebih muda ). c.

to clean out the body ( bersihkan badan ) d. to lower blood pressure and

cholesterol levels ( turunkan tekanan darah serta kandungan lemak. e. to get

more out of sex ( lebih dapat mengendalikan seks ). f. to let the body health

itself ( bikin badan sehat dengan sendirinya ). g. to relieve tension

(mengendorkan ketegangan jiwa). h. to sharp the senses ( menajamkan

manfaat indrawi ). i. to gain control of oneself ( beroleh kekuatan

mengendalikan diri sendiri ). j. to slow the aging process ( memperlambat

sistem penuaan ).

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 9

b. dr. Yuri Nikolayev

direktur sisi diet pada tempat tinggal sakit jiwa moskow menilai

kekuatan untuk berpuasa yang menyebabkan orang yang berkaitan jadi awet

muda, sebagai satu penemuan ( pengetahuan ) terbesar abad ini. beliau

menyebutkan : what do you think is the most important discovery in our time

? the radioactive watches ? exocet bombs ? in my opinion the bigest discovery

of our time is the ability to make onself younger phisically, mentally and

spiritually through rational fasting. ( menurut pendapat anda, apakah

penemuan terutama pada abad ini ? jam radioaktif ? bom exoset ? menurut

pendapat saya, penemuan terbesar didalam abad ini adalah kekuatan

seseorang bikin dirinya terus awet muda dengan fisik, mental, serta spiritual,

melewati puasa yang rasional ).

c. dr. Alvenia M. Fulton

Direktur instansi makanan sehat “fultonia” di amerika serikat

menyebutkan bahwa puasa yaitu langkah paling baik untuk memperindah

serta mempercantik wanita dengan alami. puasa membuahkan kelembutan

pesona serta daya pikat. puasa menormalkan manfaat-fungsi kewanitaan serta

membentuk kembali keindahan tubuh ( fasting is the ladies best beautifier, it

brings grace charm and poice, it normalizes female functions and reshapes the

body contour ).

d. dr. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi

Menyebutkan puasa bisa menambah kekebalan tubuh atau imun system

pada beragam penyakit. diperlihatkan dengan peningkatan manfaat sel limfa

yang menghasilkan sel limfosit t yang dengan significan jadi tambah, sesudah

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 10

puasa. Hal ini relevan dengan ahli penyakit diabetes dr. Sulimami;

menyebutkan bahwa untuk penyakit layaknya diabetes walaupun puasa

ramadhan tak lagi beresiko, jadi berikan banyak manfaat ( sulimami, dan lain-

lain, 1988 : 549-552 ), selain itu dr. Jalal Saour; berpendapat bahwa

menyusutnya cairan pada puasa dapat turunkan heart rate atau kerja jantung,

pencegahan pada penggumpalan darah yang terhitung pemicu serius panyakit

jantung. ( jalal, riyad, 1990 )

e. dr. muzam mg, ali m. n serta husain

berpendapat bahwa puasa juga safe untuk pasien yang memiliki masalah

ulcer pada lambung. penelitian dikerjakan oleh muzam mg, ali m. n serta

husain didalam observasi pada dampak puasa ramadhan pada asam lambung.

Dr. Elson m. haas m.d. Direktur medical centre of marin ( sejak 1984 )

menyebutkan didalam puasa ( cleansing serta detoksifikasi ) adalah sisi dari

trilogy nutrisi, balancing, building( toning ). elson yakin bahwa puasa yaitu sisi

yang hilang “missing link” didalam diet didunia barat. umumnya orang di

barat over eating atau terlampau banyak makan, makan dengan protein yang

terlalu berlebih, lemak yang terlalu berlebih juga.

Hingga ia merekomendasikan supaya orang lain mulai mengatur

makanannya supaya lebih seimbang serta mulai berpuasa, dikarenakan puasa

berguna sebagai : purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ pencernaan, anti

aging, kurangi alergi, kurangi berat badan, detoksikasi, relaxasi mental serta

emosi, pergantian rutinitas dari rutinitas makan yang jelek jadi lebih seimbang

serta lebih termonitor, menambah imunitas tubuh. serta tambah baik lagi

apabila didalam pengawasan dokter. Puasa bisa menyembuhkan penyakit

layaknya influeza, bronkitis, diare, konstipasi, alergi makanan, astma,

aterosklerosis, penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker,

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 11

epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina pectoris ( nyeri dada

dikarenakan jantung ), panas serta insomnia.

f. dr. Sabah al-Baqir

Menyebutkan bahwa puasa bisa kurangi jumlah hormon penyebab stress.

dia berbarengan tim dari falkutas kedokteran kampus king saud. yang lakukan

studi pada hormon prolaktin, insulin serta kortisol, pada tujuh orang lelaki

yang berpuasa sebagai sampel. akhirnya bahwa tak ada pergantian penting

pada level kortisol. prolaktin, serta insulin. ini tunjukkan bahwa puasa bln.

ramadhan tidaklah pekerjaan yang memberatkan, serta tidak menyebabkan

tekanan mental ataupun saraf.

Percobaan ini memberikan peningkatannya berlangsung pada perbedaan

waktu saja, apabila pada hari tidak puasa prolaktin alami kenaikan paling

tinggi pada jam 16. 00. sesaat pada bln. ramadhan alami puncaknya pada jam

21. 00 serta alami penurunan lagi hingga batas terendahnya jam 04. 00. sesaat

insulin meningkat pada jam 16. 00, tengah pada bln. ramadhan jam 21. 00,

alami penurunan hingga batas paling rendah jam 16. 00. tengah kortisol pada

hari biasa meraih puncaknya jam 09. 00, alami penurunan pada jam 21. 00,

sesaat pada bln. ramadhan tak ada pergantian bermakna.

g. dr. Ahmad al-Qadhi dan dr. Riyadh

berbarengan rekannya di amerika lakukan uji laboratorium pada

sebanyak sukarelawan yang berpuasa sepanjang bln. ramadhan. hasil

penelitian ini memberikan dampak positif puasa yang cukup penting pada

sistem kekebalan tubuh. indikator fungsional beberapa sel getah ( lymfocytes )

membaik sampai sepuluh kali lipat, meskipun jumlah total beberapa sel getah

bening tidak beralih, tetapi prosentase type getah bening yang bertanggung

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 12

jawab membuat perlindungan tubuh serta melawan beragam penyakit yakni

sel t alami kenaikan yang cepat.

h. Dr. Riyadh Sulaiman

Pada tahun 1990 dari rumah sakit kampus king khalid, riyadh saudi

lakukan penelitian pada dampak puasa ramadhan pada 47 pasien diabetes

type ke-2 ( pasien yang tidak bergantung insulin ). serta sebanyak orang sehat.

hasil penelitian tunjukkan bahwa puasa bln. ramadhan tidak menyebabkan

penurunan berat badan yang penting. tak ada dampak apa pun yang

bermakna pada kontrol penyakit diabetes diabetes dikalangan pasien ini.

sejauh ini puasa ramadhan safe saja untuk pasien diabetes sejauh dikerjakan

dengan kesadaran serta kontrol makanan dan obat-obatan.

i. dr. Muhammad Munib

Serta kawan-kawan dari turki juga lakukan sesuatu penelitian pada

seratus responden muslim, sampel darah mereka di ambil sebelum saat serta

diakhir bln. ramadhan, untuk dikerjakan kajian serta pengukuran pada

kandungan protein, keseluruhan lemak ( keseluruhan lipid ), lemak fosfat,

asam lemak bebas, kolesterol, albumin, globulin, gula darah, tryglycerol, serta

unsur-unsur pembentuk darah yang lain. Diantaranya bahwa berlangsung

penurunan umum pada kandungan gula ( glukosa ) serta tryacyglicerol orang

yang berpuasa, berlangsungnya penurunan parsial serta mudah pada berat

badan, tidak tampak ada aseton didalam urin, baik didalam awal ataupun

akhir puasa, karena sebelum saat puasa ramadhan, kenyataan ini menegaskan

tak adanya pembentukan zat-zat keton yang beresiko untuk tubuh sepanjang

bln. puasa islam, dengan keutamaan puasa, glikogen didalam tubuh alami

peremajaan, memompa gerakan lemak yang tersimpan, hingga membuahkan

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 13

daya yang lebih meningkat. Sejak zaman dulu puasa digunakan sebagai

penyembuhan yang paling baik layaknya kata plato bahwa puasa yaitu untuk

menyembuhkan sakit fisik serta mental. philippus paracelsus menyebutkan

bahwa “fasting is the greatest remedy the physician within.

Puasa telah dianggap jadi penyembuh terhebat saat menanggulagi

penyakit, apalagi di amerika ada pusat puasa yang dinamakan “fasting center

international, inc”, director Dennis Paulson yang berdiri telah sejak 35 th. yang

lantas, dengan pasien dari 220 negara. yang merekomendasikan puasa didalam

: ( 1 ) program penurunan berat badan, ( 2 ) mengeluarkan toxin tubuh, ( 3 )

puasa bisa melakukan perbaikan energy, kesehatan mental, kesehatan fisik

serta yang sangat terutama menambah mutu hidup.

4. Manfaat Puasa bagi Kesehatan

Kesehatan manusia menjadi segalanya dalam hidup ini, sehingga

adagium hikmah dari Syekh Athaillah bahwa kesehatan itu adalah tujuan dari

semua pemenuhan keutuhan hidup di dunia dan akhirat. Salah satu yang

membuktikan manfaat puasa Ramadan adalah penelitian yang dilakukan oleh

tim peneliti Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dengan dibantu

tim ahli gizi Instalasi Gizi RSCM Jakarta pada tahun 2013. Hasil penelitian

membuktikan, puasa Ramadan dapat mengurangi di lemak di dalam tubuh.

Penelitian yang diberi judul The Ramadan fasting decreased body fat but not protein

mass in healthy individuals tersebut dilakukan di RSCM pada 43 orang sehat (staf

medis) yang melakukan ibadah puasa Ramadan pada tahun 2013.

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan komposisi tubuh

secara lengkap dengan menggunakan alat khusus, yaitu GAIA 359 PLUS

(Jawon Medical, South Korea), pemeriksaan antropometri dan analisa asupan

makan harian. Pemeriksaan dilakukan pada hari pertama Ramadan, hari ke-28

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 14

dan 4-5 minggu setelah puasa Ramadan. Subjek penelitian diberi kebebasan

untuk mengonsumsi makanan seperti biasa saat mereka puasa dan juga tidak

ada pembatasan aktivitas. Mereka tetap bekerja seperti biasa sesuai profesi

masing-masing, yakni dokter, perawat dan ahli gizi.

Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan komposisi tubuh dengan

menggunakan alat untuk mengukur komposisi tubuh dengan sistim

pengukuran BIA (Bio Impedance Analysis). Melalui alat ini dapat diukur massa

protein, mineral, air, lemak tubuh dan rasio pinggang dan panggul. Subjek

penelitian ini terdiri dari perempuan sebanyak 86 persen dan 44 persen subjek

penelitian memiliki berat badan lebih atau kegemukan (IMT > 23 kg/M2).

Rata-rata umur subjek penelitian 34 tahun. Indeks Massa Tubuh (IMT) subjek

penelitian 23,7 kg/M2.

“Selama Ramadan ternyata terjadi penurunan berat badan dan

perubahan komposisi tubuh, kecuali massa protein tubuh. Begitu pula pada

rasio pinggang dan pinggul terjadi penurunan,” kata Dr Ari Fahrial Syam,

Ketua Tim Peneliti, dalam keterangan tertulisnya yang diterima CNN

Indonesia. Yang menarik, asupan kalori ternyata tidak berubah pada hari

pertama dan hari terakhir puasa. Tetapi aktivitas yang berhubungan dengan

ibadah menjadi meningkat, misal peningkatan jumlah salat sunat dan salat

Tarawih. Artinya pengeluaran energi akan meningkat selama Ramadan.

“Hal ini yang menyebabkan terjadi penurunan lemak tubuh walaupun

asupan makan tetap sama. Asupan makan sebenarnya bisa kita kurangi selama

puasa dan tentu hal ini akan membawa dampak yang lebih baik untuk

kesehatan,” Penurunan berat badan terjadi lebih besar pada laki-laki daripada

perempuan. Rata-rata penurunan berat badan pada laki-laki mencapai 1,4 kg,

sedang penurunan pada perempuan hanya 0,8 kg. Pengurangan lemak tubuh

mencapai 0,5 kg.

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 15

Menurut Ari, puasa ternyata tidak menyebabkan penurunan protein

tubuh. Hal ini merupakan hal yang baik bahwa walau terjadi penurunan berat

badan dan penurunan kadar lemak tubuh, tetapi ternyata tidak menyebabkan

penurunan protein.

Protein sendiri memang dibutuhkan untuk kekuatan otot baik otot

anggota gerak, maupun otot untuk pernapasan dan otot jantung. Puasa yang

berlangsung 14 jam tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan tubuh

bahkan sebaliknya justru akan memperbaiki tubuh karena yang dibakar hanya

lemak tubuh dan tidak membakar protein. “Cuma memang disayangkan

lanjutan pemeriksaan pada subjek penelitian setelah 4-5 minggu pasca puasa

Ramadan menunjukkan bahwa berbagai paramater komposisi tubuh dan berat

badan kembali ke sedia kala seperti saat hari pertama puasa,” Naiknya

kembali berat badan setelah Ramadan ini konsisten dengan penelitian di luar

negeri, bahkan beberapa penelitian lain mendapatkan bahwa kenaikan berat

badan kembali setelah beberapa hari setelah Ramadan.

Hal ini menunjukkan bahwa komitmen untuk tetap mempertahankan

berat badan selama Ramadan tidak konsisten dan tidak berlangsung

lama.“Puasa Ramadan sebenarnya memberi kesempatan kepada kita untuk

hidup sehat. Masalahnya apakah kondisi sehat yang telah kita capai selama

puasa Ramadan ini bisa kita optimalkan dan tetap kita pertahankan setelah

Ramadan nanti. Apalagi sajian Lebaran yang biasanya begitu menggoda

sehingga upaya sehat yang telah dilakukan selama Ramadhan tidak

berlangsung lama.

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 16

BAGIAN III

1. Outline Teknik Pelaksanaan Ibadah Puasa.

Puasa Ke

Materi Puasa (Penyakit Yang

Diobati)

Ibadah Wajib Bulan Suci Ramadan

Ibadah Sunnah

Shalat Shalat Shalat Shalat Shalat Taraweh

Qur’an

Jumlah

1 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Siddieq (Kejujuran)

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 1 50 Kali

2 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Tablik (Kecerdasan berkomunikasi untuk memperluas networking kerjasama)

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 2 50 Kali

3 Puasa Mendidik dan mengobati sifat Amanah (Tanggung jawab)

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 3 50 Kali

4 Puasa Mendidik sifat dan mengobati Fathanah (Kecerdasan emosional, dan spiritual, sosiologis, dan kecerdasan psikologis)

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 4 50 Kali

5 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 5 50 Kali

6 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 6 50 Kali

7 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 7 50 Kali

8 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 8 50 Kali

9 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 9 50 Kali

10 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 10

50 Kali

11 Puasa Menahan diri dari perkataan yang tiada berguna.

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 11

50 Kali

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 17

12 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 12

50 Kali

13 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 13

50 Kali

14 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 14

50 Kali

15 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Aqidah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 15

50 Kali

16 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 16

50 Kali

17 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 17

50 Kali

18 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 18

50 Kali

19 Puasa Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraw Juz 50

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 18

Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

eh 19 Kali

20 Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 21

50 Kali

21 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Intelektual

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 22

50 Kali

22 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kecerdasan Syariah dan Sosial Akhlaq

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 23

50 Kali

23 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit aqidah untuk meningkatkan Kesedasan Syariah dan Sosial Akhlaq

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 24

50 Kali

25 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Zakat

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 25

50 Kali

26 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Infaq

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 26

50 Kali

27 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 27

50 Kali

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 19

dengan membayar Infaq

28 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Shadaqah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 28

50 Kali

29 Puasa Memperbaiki dan mengobati penyakit rakus dan tamak dengan membayar Shadaqah

Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 29

50 Kali

Lebaran Idul Fitri Isya Subuh Luhur Ashar Magrib Taraweh

Juz 30

50 Kali

Jumlah Total Praktik Ibadah

145 Kali

145 Kali

145 Kali

145 Kali

145 Kali

232 Rakat

30 Juz

1450 Kali

Rekapitulasi jumlah Ibadah Pada Allah 2455

2. Output Hasil Pelaksanaan Ibadah Puasa.

Berdasrkan hasil pelaksanaan ibadah selama 29 hari dengan rincian

sebagai berikut;

No Jenis Ibadah Di bulan Ramadhan Volume

1 Shalawat 1450 Kali

2 Shalat (Wajib, Taraweh, dan Shalat Idul Fitri) 957 Kali

3 Qur‟an 30 Juz

Total Ibadah 2455 Kali

Dari rincian ibadah yang telah dilakukan tersebut energi yang kita input

selama bulan suci ramadan sebanyak 2455 kali. Berdasarkan kajian

Psikoanalisis Sigmund Preud dan Carl Guftav Young mengungkapkan bahwa

kesehatan seseorang itu sangat tergantung pada input energi positif di dalam

alam bawa sadar untuk mencerhakan dan menyehatkan jiwa sebagai

pengendali pikiran, pola komunikasi, dan prilaku.

Dalam hadis disebutkn bahwa ketika daging yang menurut Imam Al-

Gazali tempat bertengger Rahasia Allah itu baik maka baik pula semua

program yang diaplikasikan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan primer

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 20

dan kebutuhan sekunder. Menginstal data dan program di memeori kita

sebagai manusia dengan ibadah sebanyak 2455 Kali maka di prediksi

tingginya manusia insan kamil.

Cita-cita semua manusia di dunia ini adalah predikat insan kamil atau

disebut dengan manusia yang berperangai qalbun salim (jiwa yang sehat dunia

akhirat). Ketika jiwa/hati sehat maka sehatlah semua sistem anatomi tubuh

manusia alam melakukan aktivitasnya dan selalu profesional dalam bekerja

dan percepatan pencapaian visi dan misi di dunia dan akhirat mudah

ditingkatkan. Berikut ini desain rapor puasa selama 29 hari mendapatkan

peraikan nilai sebagai berikut;

No Sebelum Puasa Nilai

Merah

No Setelah Puasa Skor

Nilai

1 Nilai Sifat Siddieq 5 1 Nilai Sifat Siddieq 7

2 Nilai Sifat Tablik 5 2 Nilai Sifat Tablik 8

3 Nilai Sifat Amanah 6 3 Nilai Sifat Amanah 7

4 Nilai Sifat Fathanah 5 4 Nilai Sifat Fathanah 7

Penyakit Kurangnya Kecerdasan modal AISYATEK

1 Nilai Kecerdasan

Aqidah

3 1 Nilai Kecerdasan

Aqidah

7

2 Nilai Kecerdasan

Intelektual

4 2 Nilai Kecerdasan

Intelektual

8

3 Nilai Kecerdasan

Syari‟ah, akhlaq dan

sosial

5 3 Nilai Kecerdasan

Syari‟ah, akhalq

dan sosial

8

4 Nilai Kecerdasan

Teknologi

4 4 Nilai Kecerdasan

Teknologi

6

5 Nilai Kecerdasan

Entrepreneurship

(Wirausaha)

3 5 Nilai Kecerdasan

Entrepreneurship

(Wirausaha)

6

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 21

3. Potensi Kesuksesan Dunia dan Akhirat.

Ketika pandai dan cermat meningkatkan potensi tersebut maka selama

pelaksanaan ibadah di bulan suci ramadan kualitas iabdah dan kebugaran

kesehatan jiwa akan meningkat dengan nilai rata-rata 7-8. Ketika kecerdasan

STAF (Siddieq, Tablik, Amanah, Fathanah) dan AISYATEK (Kompetensi

Kecerdasan Aqidah, Intelektual, Syari‟ah dan Akhlaq, Teknologi, dan

Entrepreneurship) mendapat nilai 7 sampai dengan angka delapan maka

berpotensi menjadi insan kamil dalam regulasi hidup aman, nyaman,

sejahterah serta dapat berkompetisi dalam melakukan pemenuhan kebutuhan

primer dan sekunder selama 11 bulan yang akan datang menuju ramadhan

berikutnya di tahun ditahun-tahun selanjutnya, wallahu wa’lam.

4. Penutup.

a) Semakin tinggi dan khusyu ibadah seseorang di bulan suci ramadhan

semakin tinggi pula tingkat kesembuhan pada penyakit yang diderita

oleh orang tersebut.

b) Semakin sedikit volume ibadah yang dilakukan kurang khusyu semakin

rendah potensi sembuh dari penyakit yang diderita.

c) Keampuhan ibadah sangat tergantung daya Imam, Islam, dan ihsan

dalam penerapan ibadah, semakin baik nilai STAF (Siddieq, Tablik,

Amanah, dan Fathanah) semakin mudah meraih kesuksesan di dunia

dan akhirat.

d) Semakin baik kapital AISYATEK dalam melakukan puasa semakin

tinggi potensi sukses di dunia dan akhirat. Orang yang memiliki

kecerdasan ini STAF dan AISYATEK mudah diatur dan tahan terhadap

gempa perubahan sosial. Wallahu wa’lam.

Catatan: Menghitung-hitung ibadah pada Allah dan Rasulnya sebenarnya kurang etika karena

karunia yang Allah berikan di bulan suci ramadhan tidak sebanding dengan hitungan itu semua, tapi setidaknya kita mendapatkan gambaran kuantitas sebagai bahan renungan kita secara pribadi, untuk memperbaiki dari tahun- ketahun volume ibadah kita agar jiwa kita bisa bersih dari kotoran yang selama ini merisak citra kita sebagai manusia insan kamil.

Syarifudin, Kurikulum Ramadan Mencapai jiwa dan Raga yang Sehat 22