syarat-syarat pemimpin dalam islam

6
SYARAT-SYARAT PEMIMPIN DALAM ISLAM Oleh: Inas Afifah Zahra NIM: 10010515 Sekolah Tinggi Ilnu Ushuluddin (STIU) Darul Hikmah Bekasi A. PENDAHULUAN Mengangkat pemimpin negara yang akan mengatur seluruh urusan rakyat merupakan perkara fundamental karena seorang pemimpin akan memandu rakyat menggapai segala manfaat sekaligus menghindarkan mereka dari berbagai kerusakan. Dalam Islam seorang pemimpin dikenal dengan istilah “Khalifah” yang berarti orang yang berperan sebagai kepala ummat baik urusan negara maupun urusan agama 1 . Fungsi pemimpin dalam Islam tidak terbatas pada urusan pemerintahan, akan tetapi pelaksanaan syariat Islam kepada seluruh lapisan masyarakat sekalipun bukan beragama Islam. Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur rambu- rambu yang diperlukan manusia di setiap aspek kehidupan, termasuk dalam permasalahan pemimpin negara. Untuk itu, terdapat beberapa kriteria untuk mewujudkan pemimpin yang kapabel (kuat) dan kredibel (amanah) sesuai dengan syariat Islam. B. PEMBAHASAN 1. Syarat-Syarat Pemimpin dalam Islam 1 http://khalifah000.wordpress.com/pengertian-khalifah/ 1

Upload: inas-afifah-zahra

Post on 24-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

syarat seorang pemimpin menurut islam

TRANSCRIPT

SYARAT-SYARAT PEMIMPIN DALAM ISLAMOleh: Inas Afifah ZahraNIM: 10010515Sekolah Tinggi Ilnu Ushuluddin (STIU) Darul Hikmah Bekasi

A. PENDAHULUANMengangkat pemimpin negara yang akan mengatur seluruh urusan rakyat merupakan perkara fundamental karena seorang pemimpin akan memandu rakyat menggapai segala manfaat sekaligus menghindarkan mereka dari berbagai kerusakan. Dalam Islam seorang pemimpin dikenal dengan istilah Khalifah yang berarti orang yang berperan sebagai kepala ummat baik urusan negara maupun urusan agama[footnoteRef:2]. Fungsi pemimpin dalam Islam tidak terbatas pada urusan pemerintahan, akan tetapi pelaksanaan syariat Islam kepada seluruh lapisan masyarakat sekalipun bukan beragama Islam. [2: http://khalifah000.wordpress.com/pengertian-khalifah/]

Islam sebagai agama yang sempurna, telah mengatur rambu-rambu yang diperlukan manusia di setiap aspek kehidupan, termasuk dalam permasalahan pemimpin negara. Untuk itu, terdapat beberapa kriteria untuk mewujudkan pemimpin yang kapabel (kuat) dan kredibel (amanah) sesuai dengan syariat Islam.

B. PEMBAHASAN1. Syarat-Syarat Pemimpin dalam IslamAda beberapa syarat yang harus dipenuhi seseorang untuk menjadi pemimpin sesuai dengan syariat Islam :a. Beragama IslamSyarat ini sangat penting dipenuhi oleh seorang pemimpin negara Islam mengingat kewajibannya tidak hannya mengatur negara, melainkan penerapan syariat Islam. Hal ini sesuai dalam firman Allah di surat An-nisa ayat 59 : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu...(QS. An-nisa : 59)Kataminkummemberikan batasan bahwa ulil amri itu harusmin al-Muslimn(dari kalangan Muslim). Jika bukan Muslim maka tidak ada hak wilayah baginya atas Muslim dan tidak ada ketaaan kepadanya. Ayat ini juga bisa menjadi dalil bahwa khalifah haruslah seorang Muslim.[footnoteRef:3] [3: http://kangudo.wordpress.com/2013/07/05/tafsir-surat-an-nisa-59-pilar-pemerintahan-islam/]

b. Seorang laki-lakiHal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat An-nisa ayat 34 : kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita)... (QS. An-nisa:34)c. Kuat dan AmanahSyarat ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Qashas ayat 26 : ...Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya (QS.Al-Qashas : 26)Kuat pada ayat diatas adalah kuat dalam bekerja dalam memimpin, sedangkan Amanah adalah tidak berkhianat dan tidak menyimpang dengan motif karena takut kepada Allah. Maka, sebagai pekerja untuk umat, sifat kuat bekerja adalah prasyarat penting pemimpin. Tapi yang lebih penting lagi adalah menjaga sifat amanah yang bisa hilang karena tuntutan pekerjaannya (Yususf al-Qaradhawi,Al-Siyayah al-Syariyyah Fi Dhaui Nushus al-Syariah wa Maqashiduha).[footnoteRef:4] [4: http://hamidfahmy.com/kriteria-pemimpin-2/]

d. Hafizh dan AlimHal ini sesuai dengan firman Allah dalam surat Yusuf ayat 55 : berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan (QS.Yusuf : 55)Inilah dua sifat yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja untuk negara. Hafizh artinya menjaga amanah. Hal ini disinggung Nabi dalam hadits Sesungguhnya Allah akan menanyai setiap pemimpin tentang rakyatnya, apakah menjaganya (hafiza) atau menyia-nyiakannya (HR. Nasai dan Ibnu Hibban).Al-Alimartinya mengetahui apa yang menjadi tanggung jawabnya; mengetahui ilmu tentang tugasnya. Adalah malapetaka suatu bangsa jika pemimpin yang dipilih dan dipercaya rakyat ternyata tidak cukup ilmu tentang tugasnya. Inilah yang diwanti-wanti Umar ibn Khattab bahwa amal tanpa ilmu itu lebih banyak merusak daripada memperbaiki.[footnoteRef:5] [5: Ibid]

e. AdilSyarat ini terdapat pada firman Allah dalam surat An-nisa ayat 58 : ...apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil...(QS. An-nisa:58)Sifat adil seorang pemimpin terhadap rakyat dalam bidang apapun sangat ditegaskan tanpa membeda-bedakan antara satu dengan yang lain di dalam pelaksanaan hukum, sekalipun terhadap keluarga dan anak sendiri[footnoteRef:6]. Rasulullah mencontohkan dalam sabda beliau : [6: http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=4]

Artinya:"Andaikata putriku Fatimah mencuri, niscaya saya potong tangannya"(H.R. Bukhari dan Muslim)

C. KESIMPULANRingkasnya, pemimpin negara dalam perspektif Islam haruslah memiliki beberapa kriteria utama seperti yang telah disebutkan diatas, antara lain beragama Islam, seorang laki-laki, kuat, amanah, hafizh, alim, serta adil.Dari kriteria diatas, nampaknya Islam tidak mengisyaratkan bahwa pemimpin Muslim itu harus seorang yang tinggi ilmunya dalam bidang agama. Seorang muslim dengan kekuatanleadershipdan amanahnya bisa menduduki jabatan tertinggi meski ilmu agamanya tidak setingkat ulama. Ini pulalah yang disimpulkan oleh Yusuf al-Qraradhawi. Tetapi, tidak berarti orang yang buta agama atau bahkan yang sekuler-liberal bisa masuk dalam kriteria diatas. Sebab seseorang tidak akan amanah jika ia tidak memahami syariah.Pemimpin yang tidak tahu agama bisa lepas dari Tuhannya, atau jauh dari masyarakatnya. Sebab seorang pemimpin memiliki dua tugas yakni : beribadah kepada Allah dan berkhidmat kepada masyarakat.Namun, kriteria-kriteria diatas secara amali bermuara pada dua sikap nurani yaitu pemimpin yang mencintai dan dicintai; yang mendoakan dan didoakan rakyat. Bukan pemimpin yang dibenci dan dikutuk oleh rakyat (HR Muslim). Tapi bagaimana akan mencintai rakyat jika pemimpin itu lebih cinta jabatan dan partai politiknya?

D. DAFTAR PUSTAKAhttp://khalifah000.wordpress.com/pengertian-khalifah/http://kangudo.wordpress.com/2013/07/05/tafsir-surat-an-nisa-59-pilar-pemerintahan-islam/http://hamidfahmy.com/kriteria-pemimpin-2/http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?pageno=3&SuratKe=4

5