susunan interkoneksi bus - zenowzingh.files.wordpress.com file2a. •sequential access-memori...

13
UTS ORKOM I Wayan Susena 100010249

Upload: phamkhue

Post on 06-Mar-2019

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

UTS ORKOM

I Wayan Susena100010249

Page 2: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

CPU Memory Memory Memory I/O1GB

I/O2GB

I/O4GB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1.a Gambar Struktur Interkoneksi BUS

Page 3: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

1. C Transfer data dari flashdisk b ke drive komputer

Pertama-tama kata akan dirubah menjadi angkabinari, yang kemudian ditransfer k drive komputer dengan jalur berikut :

18-3-2-11-10-1-2-8-7-1-3-6

1.B Transfer data dari flashdisk A ke flashdisk c.Pertama-tama Huruf akan dirubah kedalam bentukBinari yaitu 01010111 didalam CPU, dengan jalur : 15-3-2-11-10-1-2-8-7-1-2-5-4-1-3-21, ketika sampai padaproses yang ditandai oleh angka 1 yang terahir, makahuruf akan dikembalikan ke bentuk asalanya, dankemudian di transfer ke flashdisjk C berupa huruf.

Page 4: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

2A. • Sequential Access- Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang

disebut record.- Akses dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik.

– Informasi pengalamatan dipakai untuk memisahkan record-record dan untuk membantu proses pencarian.

– Mekanisme baca/tulis digunakan secara bersama (shared read/write mechanism), dengan cara berjalan menuju lokasi yang diinginkan untuk mengeluarkan record.

– Waktu access record sangat bervariasi.– Contoh sequential access adalah akses pada pita

magnetik.

Page 5: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

Direct Access

– Seperti sequential access, direct access juga menggunaka shared read/write mechanism, tetapi setiap blok dan record memiliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik.

– Akses dilakukan secara langsung terhadap kisaran umum (general vicinity) untuk mencapai lokasi akhir.

– Waktu aksesnya bervariasi.

– Contoh direct access adalah akses pada disk.

Page 6: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

• Random Access

– Setiap lokasi dapat dipilih secara random dan diakses serta dialamati secara langsung.

– Waktu untuk mengakses lokasi tertentu tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan.

– Contoh random access adalah sistem memori utama.

Page 7: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

• ociative Access

– Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya.

– Seperti pada RAM, setiap lokasi memiliki mekanisme pengalamatannya sendiri.

Page 8: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

2.B Sruktur external memory dan penjelasannya

Page 9: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

Penjelasan komponen eksternal memory

• Track adalah organisasi data pada piringanberbentuk sejumlah cincin yang konsentris.

• Sektor adalah blok/tempat penyimpanan data

• Inter Record adalah pembatas antara sektor yang satu dengan sektor yang lainnya dalam satu track.

• Track yang berdekatan dipisahkan oleh gap

• Untukmencegah/mengurangi error akibatmelesetnya head atau interferensi medan magnet adalah fungsi dari Gap

Page 10: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk
Page 11: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

•Data disimpan pada daerah berukuran blok yang dikenal sebagai sector.

•Biasanya terdapat antara 10 hingga 100 sector per track.

•Sector-sector yang berdekatan dipisahkan olehgap-gap intra-trackatau inter-record.

•Layout data disk meliputi: •Track •Inter-track Gaps •Kerapatan (density) •Sector

Page 12: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

2.D Single side dan Double side.

• Double-sided: kedua sisi permukaannyadimagnetisasi

• Single-sided: hanya satu permukaan yang dimagnetisasi

• Perbedaanya :

• Bila souble kedua sisi permukaannyadimagnetisasi sedangkan single hanya satupermukaan yang dimagnetisasi.

Page 13: SUSUNAN INTERKONEKSI BUS - zenowzingh.files.wordpress.com file2A. •Sequential Access-Memori diorganisasikan menjadi unit-unit data, yang disebut record. - Akses dibuat dalam bentuk

2.E Single platters dan Double platters.

• Single Platter, hanya memiliki satu buahpiringan saja untuk tempat penyimpan yang tersedia Multiple Platter

• Satuhead per side

• Semuahead digabungdandi-align

• Track-track ygsetiapplattermembentukcylinder

• Data dipecah berdasarkan cylinder

• Mengurangi gerakan head

• Meningkatkan kecepatan(transfer rate)