sustainability mengintegrasikan sistem manajemen ptpn7-2014.pdf · tentang laporan keberlanjutan of...

131
MENGINTEGRASIKAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU MEWUJUDKAN KEBERLANJUTAN UNIFY THE INTEGRATED MANAGEMENT SYSTEM MANIFESTING SUSTAINABILITY Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report

Upload: others

Post on 18-Jan-2020

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENGINTEGRASIKAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU MEWUJUDKANKEBERLANJUTAN

unify the inteGRAteD MAnAGeMent SySteM

MAnifeStinG SuStAinABiLity

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

MENGINTEGRASIKAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU MEWUJUDKAN KEBERLANJUTANunify the inteGRAteD MAnAGeMent SySteM MAnifeStinG SuStAinABiLity

2 ihtisar Kinerja Performance Summary

Melalui integrasi Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII, PTPN VII senantiasa berusaha untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan untuk taat dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang relevan dan persyaratan yang terkait dengan lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, keamanan pangan, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance dan Persyaratan Kriteria Baldrige yang diperbaiki secara berkesinambungan, ditinjau kesesuaiannya dan dievaluasi efektivitasnya sesuai dengan aktivitas, produk dan layanan PTPN VII. PTPN VII juga senantiasa berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan peduli lingkungan sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Keterpaduan sistem operasional tersebut akan mengantarkan Perusahaan menyongsong era baru, mewujudkan keberlanjutan.

Through Integrated Management System Nusantara 7, PTPN VII always endeavors to meet the stakeholders’ expectation to comply and obey the relevant law and regulation and requirements related to environment, Occupational Safety and Health, food safety, Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), Good Corporate Governance and Baldrige Criteria Requirements which is improved sustainably, reviewed its conformity and evaluated its effectiveness pursuant to PTPN VII activity, product and services. PTPN VII also always takes an active part in environmental care activities as a form of corporate social responsibility to surrounding community. Integration of this operational system will deliver the Company in welcoming new era, manifesting sustainability.

MENGINTEGRASIKAN SISTEM MANAJEMEN TERPADU MEWUJUDKAN KEBERLANJUTANunify the inteGRAteD MAnAGeMent SySteM MAnifeStinG SuStAinABiLity

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 3

Kinerja Lingkungan

10 (sepuluh) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru dan 2 (dua) pabrik mendapatkan peringkat PROPER hijau pada tingkat nasional. 6 (enam) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru pada tingkat daerah.

6 (enam) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 5 (interval nilai 90,1-100) dan 2 (dua) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 4 (interval nilai 80,1-90).

Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan Sustainability Performance Summary

environmental Performance

10 (ten) mills received blue PROPER and 2 (two) mills received green PROPER in national level. 6 (six) mills received blue PROPER in regional level.

6 (six) mills received Green Industry Awards level 5 (interval value 90.1-100) and 2 (two) mills received Green Industry Awards level 4 (interval value 80.1-90).

Jumlah Penanaman Pohon/Total Trees Planted

Tahun / Year s.d. 2011 2012 2013 2014

Jumlah Pohon DitanamTotal Trees Planted

567 ribu567 thousand

160 ribu160 thousand

40 ribu40 thousand

16 ribu16 thousand

Biaya Pengelolaan Lingkungan(Rp) / Environmental management cost (Rp)

Komoditas / Commodity ∑ Pabrik∑of Mill

Realisasi Biaya / Cost Realization

2012 2013 2014

Sawit / Palm 7 8.000.488.000 6.218.289.000 11.180.509.968

Karet / Rubber 10 3.862.645.000 3.557.110.000 3.221.227.900

Gula / Sugar 2 985.031.000 1.380.491.000 1.598.607.896

Teh / Tea 1 127.695.000 260.076.000 154.526.107

Total 20 12.975.859.000 11.415.966.000 16.154.871.871

4 ihtisar Kinerja Performance Summary

Kinerja Ekonomieconomic Performance

Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikaneconomic Value Received and Distributed

UraianDescription

Nilai Ekonomi (Rp Ribu)Economic Values (Rp Thousand)

2011 2012 2013 2014

Nilai Ekonomi yang Diperoleh / Economic Values Earned

Pendapatan Komoditi Utama / Main Commodity Revenue 4.923.295.074 4,360,370,854 4,616,805,282 4,518,243,344

Penjualan non-komoditi utama / Major non-commodity sales 49.460.254 50,488,475 31,143,311 58,305,080

Pendapatan Bunga / Interest revenue 3.051.483 3,404,694 6,663,251 5,294,934

Pendapatan selisih kurs / Foreign Exchange Revenue 3.814.899 6,063,349 26,492,224 (8,740,517)

Pendapatan Penjualan Aset / Asset sales revenue - 44,927,856 3,895,950 4,659,530

Jumlah Nilai Ekonomi / Total Economic Values 4.979.621.710 4,465,255,228 4,685,000,018 4,577,762,371

Nilai Ekonomi Didistribusikan / Economic Values Distributed

Biaya Operasional (HPP & beban operasi tanpa biaya karyawan & CSR) / Operating cost (COGS and operation cost without cost for employees & CSR)

3,895,661,257 3,431,129,966 3,585,067,738 3,387,245,454

Gaji Karyawan & Benefit Lainnya / Employees salary & other benefit 609,137,420 629,424,359 628,310,803 728,841,471

Pembayaran Kepada Penyandang Dana / Payment for Investor

- Pembayaran Dividen / Dividen Payout 75,973,160 46,023,001 - 9,827,000

- Pembayaran Bunga / Bank interest 288,900,134 366,135,795 466,579,926 594,126,617

Pengeluaran untuk pemerintah / Government expenditure 87,835,263 69,618,365 50,002,254 28,858,009

Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR Community expenditure: PCDP & CSR 7,619,498 7,462,642 2,270,837 1,038,584

Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan Total Distributed Economic Values 5,639,365,823 5,207,790,021 5,484,050,669 5,165,253,166

Nilai Ekonomi Ditahan / Withheld Economic Values 100,099,574 47,726,838 126,097,391 64,024,383

Pajak (Rp.miliar/billion) tax2012 2013 2014

PPh Pasal 21 29,60 30,73 29.897 Income Tax Article 21

PPh Pasal 23 14,60 20,39 18.051 Income Tax Article 23

PPh Pasal 29 69,62 50,00 28.858 Income Tax Article 29

PPN Masukan 591,31 676,62 339.925 vAT Input

Pajak Bumi dan Bangunan 22,49 24,09 27.444 Land & building tax

Jumlah 727.614 400.945 444.174 Total

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 5

Loyalitas dan Kepuasan PelangganCustomer Loyalty and Satisfaction

Hasil Surveitahun 2013 - 2014 sebagai berikut :Results of 2013 – 2014 Survey were following:

a. Survei Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Survey

Komoditi/CommoditySkor/Score

Hasil/Result2013 2014

Karet / Rubber 93 95 Sangat Loyal/Very Loyal

Kelapa Sawit / Oil Palm 83 90 Sangat Loyal/Very Loyal

Tebu / Sugar Cane 83 86 Sangat Loyal/Very Loyal

Teh / Tea 90 92 Sangat Loyal/Very Loyal

Rata-rata / Average 88 91 Sangat Loyal/Very Loyal

b. Survei Kepuasan Pelanggan/Customer Satisfaction Survey

Komoditi/CommoditySkor/Score

Hasil/Result2013 2014

Karet / Rubber 87 88 Sangat Loyal/Very Loyal

Kelapa Sawit / Oil Palm 76 80 Sangat Loyal/Very Loyal

Tebu / Sugar Cane 68 73 Sangat Loyal/Very Loyal

Teh / Tea 77 83 Sangat Loyal/Very Loyal

Rata-rata / Average 78 82 Sangat Loyal/Very Loyal

Kinerja SosialSocial Performance

Jumlah Mitra BinaanDana Kemitraan Dana Pembinaan Mitra Dana CSR

: 776 Mitra Binaan: Rp7,87 miliar: Rp1,03 miliar: Rp1,075 miliar

Fostered Partners : 776 PartnersPartnership Fund : Rp9.78 billionFostered Fund : Rp1.03 billionCSR Fund : Rp1.075 billion

2011 2012 2013 2014

Tingkat Efektivitas Penyaluran 94,22% 94,84% 93,67% 96,10% Distribution Effectiveness

Kolektibilitas Pengembalian 86,88% 88,34% 85,16% 85,85% Repayment Collectability

Kinerja K3OhS Performance

Jumlah Kecelakaan Kerja Total Work Accidents

KategoriCategory

Jumlah Kasus / Number of Case

2012 2013 2014

Ringan / Mild 91 16 148

Sedang / Moderate 11 3 4

Berat / Severe 1 - 3

Fatal / Meninggal / Decease – - -

Jmlah / Total 103 19 155

6 ihtisar Kinerja Performance Summary

Daftar Isitable of Content

Ikhtisar Kinerja KeberlanjutanSustainability Performance Summary

Sambutan Dewan KomisarisBoard of Commissioner Foreword

Sambutan DireksiBoard of Director Foreword

Profil PtPn ViiPTPN VII Profile

Sekilas PTPN VII An Overview of PTPN VII

Visi dan Misi / Vision and Mission

Nilai Perusahaan / Company’s Value

Struktur OrganisasiOrganization Stucture

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certification

tentang Laporan KeberlanjutanOf Sustainability Report

GRI-4 sebagai Pedoman Penyusunan Laporan GRI-4 as Guidance of Report Drafting

Kontak / Contact

Materialitas dan Batasan LaporanMateriality and Report Boundaries

Komitmen terhadap LingkunganCommitment To Environment

Standar Ramah Lingkungan PTPN VII (Persero)Standard of Environmentally Friendly of PTPN VII (Persero)

Penggunaan dan Pengelolaan MaterialMaterial Use and Management

Pemakaian dan Penghematan EnergiEnergy Use and Saving

3

7

12

18

21

22

24

27

33

33

34

37

47

48

50

52

55

57

58

59

62

63

72

73

73

76

79

81

83

86

88

89

90

100

101

102

103

105

107

119

124

16

32

60

84

92

9870

78

36

Pemanfaatan Air / Water Utilization

Pengelolaan Air LimbahWastewater Management

Pengelolaan Limbah PadatanSolid Waste Management

Mengurangi Emisi Gas Rumah KacaReduce Emission of Green House Gas

Pelestarian Alam Natural Preservation

Biaya LingkunganEnvironmental Cost

Pemberdayaan MasyarakatCommunity Development

Pemberdayaan MasyarakatCommunity Empowerment

PTPN 7 Peduli / PTPN 7 Care

Kinerja ekonomiEconomic Performance

Nilai Ekonomi yang Diterima dan DidistribusikanEconomic Value Received and Distributed

Kontribusi Kepada NegaraContribution to the State

Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi DaerahContribution to the Regional Economic Growth

Praktik-Praktik PengadaanProcurement Practices

Meningkatkan Keamanan Produk Dan LayananInformasi Produk/ Product Information

Temu Pelanggan / Customer Gathering

Survei Tingkat Kepuasan PelangganLayanan PengaduanCustomer Satisfaction Survey

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

Komposisi Pekerja Berdasarkan Level OrganisasiEmployee composition based on organization level

Serikat Pekerja dan Kesepakatan Kerja / Labor Union and Collective Agreement

Kesejahteraan PekerjaEmployee Welfare

Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

Keselamatan dan Kesehatan KerjaOccupational Health and Safety

tata Kelola KeberlanjutanSustaiability Governance

Struktur Tata Kelola Governance Structure

Rapat Umum Pemegang SahamGeneral Meeting of Shareholder

Dewan KomisarisBoard of Commissioner

Direksi / Board of Director

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for Board of Commissioner and Board of Director

Anti Korupsi / Anti-Corruption

Standar GRi G-4GRI G-4 Standard

Lampiran

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 7

Sambutan Dewan Komisaris(G4-1)(G4-2)

Message from the Board of Commissioners

Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders,

Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada Direksi dan seluruh jajaran PtPn Vii yang telah berhasil mengimplementasikan Sistem Manajemen terpadu nusantara (SMtn7) mulai 4 April 2014, yang sebelumnya telah dirintis sejak tahun 2013.

At this opportunity, Board of Commissioner expresses appreciation to Board of Director and all PTPN VII ranks that have succeeded in applying Integrated Management System Nusantara 7 (IMSN7) started from April 2014, which previously has been initiated since 2013.

SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi: ISO 9001 : 2008 Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, OHSAS 18001 : 2007 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, ISO 22000 : 2005 Sistem Manajemen Keamanan Pangan, Permentan nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO), Permen BUMN nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013 -2014

IMSN7 is an effort to fulfill customer requirements and applicable regulation by application of 7 (seven) international and national standard management system integrally, covering: ISO 9001:2008 Quality Management System, ISO 14001:2004 Environment Management System, OHSAS 18001:2007 Occupational Safety and Health Management System, ISO 22000:2005 Food Safety Management System, Minister of Agriculture Regulation Number 19/Permentan/OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding Indonesian Sustainable Palm Oil, Minister of SOE Regulation Number PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding Good Corporate Governance in State-Owned Enterprise, Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013-2014.

8 ihtisar Kinerja Performance Summary

Sepanjang tahun 2014, PTPN VII berhasil memperoleh penghargaan di bidang tata kelola perusahaan dan tanggung jawab sosial, di antaranya adalah penghargaan juara pertama pada Annual Report Award 2013. Demikian pula PTPN VII juga memperoleh penghargaan Dharma Krida Baraya Adikarya Anugraha dari Universitas Sebelas Maret atas keberhasilan PTPN VII dalam membina dan mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Penghargaan tersebut menunjukkan adanya penegakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan di lingkup PTPN VII, terutama dalam aspek peningkatan kualitas transparansi. Penghargaan kedua menunjukkan kesungguhan PTPN VII dalam program pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Dewan Komisaris menyambut positif upaya Direksi untuk menerbitkan Laporan Keberlanjutan 2014 untuk yang kedua kalinya. Laporan Keberlanjutan yang dibuat dengan menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI-G4) versi terbaru ini merupakan salah satu perwujudan komitmen PTPN VII terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan digunakannya standar GRI-G4, penyajian informasi dalam laporan keberlanjutan ini lebih ditekankan pada kedalaman aspek yang material untuk disajikan.

Throughout 2014, PTPN VII has succeeded attaining awards in corporate governance and social responsibility, including first winner in Annual Report Award 2013. Likewise PTPN VII also obtained Dharma KridaBarayaAdikaryaAnugraha Awards from University of SebelasMaret on PTPN VII success in fostering and developing micro, small and medium enterprises. This award indicates the existence of enforcement of corporate governance principles in PTPN VII environment, specifically in the aspect of transparency quality improvement. Second award indicates PTPN VII seriousness in community development program to improve community welfare in the vicinity of company operational area.

Board of Commissioner welcomes positively the Board of Director endeavors to publish 2014 Sustainability Report for the second time. This Sustainability Report that made by using standard of Global Reporting Initiative (GRI-G$) newest version is one form of PTPN VII commitment to social and environmental responsibility. By using GRI-G4 standard, the presentation of information in this sustainability report more emphasizes on the depth of material aspect to be presented.

Dewan Komisaris juga menghargai komitmen Perusahaan untuk menyelaraskan sasaran perusahaan dengan menjaga mutu, kelestarian lingkungan hidup, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keamanan Pangan dan pemberdayaan masyarakat serta meningkatkan kinerja secara berkesinambungan dan konsisten.

Board of Commissioner also appreciates the Company’s commitment to harmonize company goal by maintaining quality, environmental preservation, Occupational Safety and Health, Food Safety and community empowerment as well as enhancing performance sustainably and consistently.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 9

Board of Commissioner expects this report could become driving force for PTPN VII to always carry out its operational activities based on benefit and sustainable, integration, togetherness, transparency as well as justness principles.

Despite during 2014 there were many improvements attained by PTPN VII, Board of Commissioner considers that there are still many challenges needs to be dealt with by the Company as well as many opportunities can be attained to grow for the better. By the enactment of Asean Economic Community in late 2015, PTPN VII should enhance its competitiveness in order capable to compete in a more competitive globalization era. Improvement of competitiveness among others can be manifested through efficiency in all sectors by utilizing appropriate technology as well as application of integrated system with the company’s operational.

Sustainability aspects through community prosperity and welfare improvement in the vicinity of company operational area need to get more attention. The Board of Commissioner provides full support on the implementation of Partnership and Community Development Program which manifested through PTPN 7 Care program, involving PTPN 7 Partnersip Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religious Care, and PTPN 7 Natural Preservation Care. Board of Commissioner expects those program can be carried out as best as it could as a form of PTPN VII contribution to the improvement of community prosperity and welfare.

In economic, Board of Commissioner assesses that PTPN VII has provided a positive contribution by encouraging local economic motions through oil palm plasma program, independent palm farmers, community sugar and independent community sugar as partners who supply raw material for PTPN VII. The motion of local economic through activity of plasma farmers and independent farmers also generatesmultiflier effect in form of local business growth and development in transportation

Dewan Komisaris mengharapkan agar laporan ini menjadi pendorong bagi PTPN VII untuk senantiasa menyelenggarakan setiap kegiatan operasionalnya dengan berlandaskan asas manfaat dan berkelanjutan, keterpaduan, kebersamaan, keterbukaan serta keadilan.

Walaupun sepanjang tahun 2014 telah banyak kemajuan yang dicapai PTPN VII, Dewan Komisaris memandang bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi Perusahaan sekaligus masih banyak peluang yang bisa diraih untuk tumbuh menjadi lebih baik. Dengan mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean pada akhir tahun 2015, PTPN VII harus meningkatkan daya saingnya agar mampu bersaing di era globalisasi yang semakin kompetitif. Peningkatan daya saing antara lain dapat diwujudkan melalui efisiensi di segala bidang dengan memanfaatkan teknologi tepat guna serta penerapan sistem yang terintegrasi dengan operasional perusahaan.

Aspek keberlanjutan melalui peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sekitar wilayah operasional perusahaan perlu mendapat perhatian. Dewan Komisaris memberikan dukungan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli, yaitu PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Pelestarian Alam. Dewan Komisaris mengharapkan agar program tersebut dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya sebagai wujud kontribusi PTPN VII terhadap peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Di bidang ekonomi, Dewan Komisaris menilai bahwa PTPN VII telah memberikan kontribusi positif dengan mendorong geliat roda perekonomian setempat melalui program plasma kelapa sawit, petani sawit mandiri, tebu rakyat dan tebu rakyat bebas sebagai mitra kerja pemasok bahan baku bagi PTPN VII. Geliat perekonomian wilayah setempat melalui kegiatan petani plasma dan petani mandiri juga menimbulkan multiflier effectberupa tumbuh dan berkembangnya usaha

10 ihtisar Kinerja Performance Summary

lokal di bidang jasa angkutan, usaha perbengkelan, dan usaha pendukung lainnya. Demikian pula, karena wilayah kerja PTPN VII umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat.

Selain isuperubahan iklim dan pemanasan global, aspek lingkungan juga diwarnai dengan berbagai kampanye negatif yang menerpa industri perkebunan, khususnya industri perkebunan kelapa sawit.Dewan Komisaris mengapresiasi berbagai upaya dan program kerja yang telah dilaksanakan pihak manajemen yang secara konsisten melaksanakan kegiatan industri berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini telah diwujudkan oleh PTPN VII melalui pengelolaan sumber daya secara efektif dan efisien, di antaranya Perusahaan telah menerapkan pengurangan jumlah limbah yang dibuang ke media lingkungan berdasarkan empat prinsip, yaitu: pengurangan dari sumber (reduce), sistem daur ulang (recycle), pemulihan (recovery) dan pemanfaatan kembali (reuse) secara berkelanjutan menuju produksi bersih.

Terkait mitigasi perubahan iklim sekaligus upaya perusahan untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah Kaca (GRK), PTPN VII telah melakukan langkah-langkah antisipatif berupa pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler. Demikian pula, PTPN VII telah melakukan budidaya tanaman yang ramah lingkungan di setiap unit usaha yang dimilikinya sehingga pada akhirnya akan mampu berkontribusidalam mengurangi emisi.

Dewan Komisaris menyambut dengan gembira atas prestasi di bidang lingkungan hidup berupa diperolehnya penghargaan PROPER BIRU untuk 10 unit usaha dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 2 unit usaha serta penghargaan Industri Hijau untuk 9 (sembilan) unit usaha.

services, workshops business, and other supporting business. Likewise, due to the PTPN VII work area generally developed in countries, marginal and sometimes remote area, therefore the whereabouts of PTPN VII business units has a strategic role in the development of rural area as well as the growth of local area.

Beside climate change and global warming issues, environmental issues are also stained by many negative campaigns that hit plantation industry, particularly oil palm plantation industry. Board of Commissioner also appreciates many efforts and work programs that have been carried out by the management which consistently performing environmentally and sustainably industrial activities. This has been realized by PTPN VII through management of resources effectively and efficiently, including by applying reduction of total wastes which discharged to environmental media based on four principles, namely: reduce from source, recycle system, recovery and reuse sustainably towards clean production.

In relation to mitigation of climate change as well as company’s effort to reduce air emission and Green House Gas effect, PTPN VII has conducted anticipative steps in form of utilization of an Economic, Renewable, and Environmental Friendly energy sources in form of shells and fibers in every OPM, as well as utilization of bagasse in Sugar Mill as Boiler fuel. Likewise, PTPN VII has conducted environmental friendly plant cultivation in its every business units thus eventually it will be able to make a contribution in reducing emission.

Board of Commissioner welcomes with joy on PTPN VII achievements in environmental field by gaining BLUE PROPER awards for 10 business units and GREEN PROPER awards for 2 business units as well as Green Industrial for 9 (nine) business units.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 11

Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih kepada manajemen dan segenap Insan PTPN VII yang telah memberikan unjuk kerja yang terbaik bagi Perusahaan dan pemangku kepentingan sehingga memungkinkan Perusahaan untuk melewati masa-masa sulit sebelumnya menuju masa depan yang lebih baik. Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih pula kepada Pemerintah dan Pemegang Saham yang telah memberikan dukungan bagi PTPN VII selama ini.

Dewan Komisaris juga berterima kasih kepada segenap masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang telah ikut mendukung keberadaan PTPN VII sehingga tercipta suasana yang kondusif dan harmonis. Dewan Komisaris mengharapkan agar Pemangku Kepentingan dapat meningkatkan dukungannya sekaligus memberikan masukan kepada Perusahaan sehingga Perusahaan dapat menghadapi tantangan di masa mendatang yang semakin kompleks serta mampu menjaga keberlanjutan usahanya.

Bandar Lampung, 1 Juni 2015Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of Board of Commissioners

Ahmad A. MattjikKomisaris UtamaPresident Commissioners

Board of Commissioner expresses its humble gratitude to PTPN VII management and human resources who have given the best performance for the Company and stakeholders thus enabling the Company to get past difficult times before heading to a better future. Board of Commissioner also presents its highest gratitude to Government and Shareholders who all this time have provided full support to PTPN VII.

Board of Commissioner is also grateful to all community and stakeholders who have participated in supporting PTPN VII whereabouts thus created a conducive and harmonious atmosphere. Board of Commissioner expects the Stakeholders could enhance their supports as well as provide input for the Company to deal with more complex challenges in the future and able to maintain its business sustainability.

12 ihtisar Kinerja Performance Summary

Sambutan Direksi(G4-1)(G4-2) Message from the Board of Directors

Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Dear Respected Shareholders,

Direksi mengucapkan puji syukur kepada tuhan yang Maha esa, karena atas limpahan nikmat dan karunia-nya pada tahun 2014 PtPn Vii dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan untuk yang kedua kalinya. Diharapkan dengan terbitnya laporan ini, pemangku kepentingan dapat menggunakan informasi yang ada di dalamnya sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggungjawab social dan lingkungan.

We, Board of Director, present our gratitude to God the Almighty, due to His abundant blessing and gifts in the year 2014 PTPN VII could establish Sustainability Report for the second times. It is expected with the publication of this report, the stakeholders could use existing information as a basis for their decision making and as a basis of assessment on the implementation of Company’s obligation related to social and environmental responsibility.

Selama tahun 2014, PTPN VII banyak melakukan persiapan untuk menghadapi perubahan eksternal yang semakin dinamis dan penuh ketidakpastian. Persiapan pertama adalah implementasi Sistem Manajemen terpadu Nusantara VII yang telah dirintis sejak tahun 2013. Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII, yang selanjutnya disebut SMTN7, adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan.

Selanjutnya, dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan pada tanggal 2 Oktober 2014, PTPN VII bersama dengan BUMN Perkebunan lainnya menjadi anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang ditetapkan sebagai perusahaan induk. Dengan holding diharapkan adanya sinergi kekuatan untuk mengoptimalkan kinerja sehingga terbentuk perusahaan yang berdaya saing dan berdaya cipta dan mampu unggul di pasar global.

During 2014, PTPN VII has been conducted many preparations to deal with external changes that get more dynamic and full of uncertainty. First preparation was implementation of Integrated Management System Nusantara 7 which has been initiated since 2013. Integrated Management System Nusantara VII, hereinafter refers to IMSN7, is a company’s effort to carry out company’s mission, value and culture sustainably by implementing seven management systems integrally to attain company’s visions.

Furthermore, by the establishment of Holding SOE Plantation on 2 October 2014, PTPN VII along with other SOE Plantations have become PT Perkebunan Nusantara III (Persero)’s subsidiaries. With this holding it is expected that it could generate strength synergy to optimize performance hence established a competitive, innovative, and superior company in global market.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 13

For the last three years, PTPN VII encounters external challenges in form of weakening of selling price of most commodity products that influencing company’s profit. However, the enhancement of operational performance that gets more optimum has made PTPN VII stronger in dealing with the challenges. In economic aspects, the Company continues maintaining its commitment to provide benefits for stakeholders through economic values distributed to state, shareholders and stakeholders.

With the implementation of IMSN7, PTPN VII’s endeavors to meet the customer’s requirements and applicable regulation of environmental aspect among others are by applying ISO 14001:2004 Environmental Management System, and Ministry of Agriculture Regulation Number 19/Permentan/OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 of Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO)

In addition, PTPN VII also strives to obey environmental regulation in order to be able to meet BLUE PROPER standard and GREEN PROPER standard as well as Green Industry in all units it manages. PTPN VII’s seriousness in managing environmental is proven by obtaining Green Industry award for 9 (nine) units in PTPN VII environment as well as BLUE PROPER awards for 10 units and GREEN PROPER awards for 2 units. In the future, PTPN VII will continue to perform revamping in environmental management to attain GOLD PROPER.

Community empowerment program through partnership program carried out by PTPN VII is based on several policies, among others Partnership Program focuses on the granting of working capital loan/small enterprise empowerment, specifically in Industrial, Trading, Fishery, Plantation, Agriculture, Husbandry, Services and other business sector activities either individually or in group (Clustering Pattern); Establishment of Fostered Villages in the vicinity of Business Unit thus it will become social fences for Business Unit; Mapping of Stakeholders’ Needs; SOE Synergy Program in term of cooperation on distribution of Partnership Program for TR Farmers.

PTPN VII always stares ahead with full of confidence in addressing all existing challenges, particularly with the enactment of Asean Economic Community as well as challenge of global economic uncertainty

Selama tiga tahun terakhir, PTPN VII menghadapi tantangan eksternal berupa melemahnya harga jual sebagian besar produk komoditas yang berpengaruh terhadap perolehan laba perusahaan. Namun, peningkatan kinerja operasional yang semakin optimal menjadikan PTPN VII semakin kuat dalam menghadapi tantangan. Dalam aspek ekonomi, Perusahaan tetap menjaga komitmen untuk memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan melalui nilai ekonomi yang didistribusikan kepada negara, pemegang saham, dan pemangku kepentingan.

Dengan diterapkannya SMTN7, upaya PTPN VII untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dari aspek lingkungan adalah dengan menerapkan ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 Tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).

Selain itu, PTPN VII juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU, dan PROPER HIJAU serta IndustriHijau di semua unit-unit yang dikelolanya. Keseriusan PTPN VII dalam mengelola lingkungan dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan Industri Hijau untuk 9 (sembilan) unit di lingkungan PTPN VII serta penghargaan PROPER BIRU untuk 10 unit dan penghargaan PROPER HIJAU untuk 2 unit. Kedepan, PTPN VII akan terus melakukan pembenahan dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat memperoleh PROPER EMAS.

Program pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan yang dilaksanakan PTPN VII berpegang pada beberapa kebijakan, yaitu Program Kemitraan difokuskan pada pemberian pinjaman modal kerja / pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sector Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (PolaClustering); Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar social bagi Unit Usaha; Pemetaan KebutuhanStakeholder; Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama penyaluran Program Kemitraan untuk Petani TR.

PTPN VII senantiasa menatap kedepan dengan penuh keyakinan dalam menyikapi semua tantangan yang ada, terutama dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean serta

14 ihtisar Kinerja Performance Summary

tantangan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada terpuruknya harga komoditas selama beberapa tahun ini. Demikian pula isu-isu lingkungan hidup dan kampanye negatif kelapa sawit dan perubahan iklim global menjadi catatan yang menjadi perhatian utama Perusahaan. PTPN VII telah memiliki sejumlah strategi dan program kerja yang tertuang di dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun 2015 – 2019 untuk mewujudkan keberlanjutan Perusahaan.

Selain fokus pada peningkatan daya saing bisnis utama yang berwawasan lingkungan, ke depan PTPN VII akan tetap konsisten pada program pemberdayaan masyarakatdi sekitar wilayah kerja Perusahaan melalui program PTPN 7 Peduli. Implementasi Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII akan terus ditingkatkan dan dievaluasi sehingga dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya memenuhi harapan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Demikian pula, PTPN VII telah memiliki dan menerapkan sejumlah perangkat untuk menegakkan peraturan dugaan pelanggaran dan pengendalian gratifikasi, yaitu Whistle Blowing System, dan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagai salah satu komitmen menjadi Good Governed Corporation menuju Good Corporate Citizen.

PTPN VII siap mewujudkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Untuk itu, diperlukan dukungan penuh dari segenap lapisan pekerja dan keluarga besar PTPN VII serta sinergisitas dengan lingkungan social setempat. Mari kita jadikan lingkungan sosial sekitar kita bagian dari kita dan kita menjadi bagian dari lingkungan sekitar perusahaan.

Bandar Lampung, 1 Juni 2015Atas Nama DireksiOn behalf of Board of Director

Kusumandaru N.S.DirekturUtamaPresident Director

which resulting in the slumped of commodity price for these several years. Likewise environmental issues and negative campaigns against oil palm and global climate changes have become own records that become the Company’s major concern.PTPN VII has had numbers of strategies and work programs put forth on the Company’s Long Term Plan for year 2015-2019 to manifest Company’s sustainability.

In addition it focuses on the improvement of major business competitiveness which is environmentally sound, in the future PTPN VII will remain consistent on its community empowerment program in the vicinity of Company’s work area through PTPN 7 Care program. Implementation of Integrated Management System Nusantara VII will continue to be enhanced and evaluated thus it could support the improvement of company’s performance in an effort to meet customers and other stakeholders’ expectation. Likewise, PTPN VII has had and applied several instruments to enforce alleged violation and gratification control regulation, namely Whistle Blowing System, and Gratification Control Manual as one of PTPN VII’s commitments to become a Good Governed Corporation towards Good Corporate Citizen.

PTPN VII is ready to realize sustainably growth. Therefore, it requires full support from all employees and PTPN VII’s big families as well as synergized itself with local social environment. Let us make our social environment becomes part of us and we become part of our social environment.

PROFIL PERUSAHAANCOMPAny PROfiLe

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

16 Profil Perusahaan Company Profile

PT Perkebunan Nusantara VII, selanjutnya disebut PTPN VII, berkantor pusat di Bandar Lampung dan berdiri sejak 11 Maret 1996. Saat ini, PTPN VII mengelola komoditas karet, kelapa sawit, tebu dan teh yang tersebar wilayah provinsi Lampung, Sumatera Barat dan Bengkulu. PTPN VII juga memiliki satu anak perusahaan yang mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), dan empat perusahaan asosiasi.(G4-3)

Dengan terbentuknya holding BUMN Perkebunan sesuai dengan PP nomor 72 tahun 2014 tanggal 2 Oktober 2014 tentang penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan Perseroaan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III, maka PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang semula merupakan BUMN Perkebunan berdasarkan PP No. 12 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996, telah beralih menjadi PT Perkebunan Nusantara VII yang tunduk sepenuhnya pada UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Komposisi kepemilikan saham adalah 90% dimiliki oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan 10% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia(G4-7)

Pada tahun 2014, PTPN VII mulai mengimplementasikan Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII sesuai dengan SK Direksi nomor TIS/Kpts/001/2014 tanggal 3 April 2014 tentang Implementasi Sistem Manajemen Terpadu PT Perkebunan Nusantara VII. SMTN7, adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan.

PT Nusantara VII, hereinafter is called PTPN VII, is headquartered in Bandar Lampung and established since 11 March 1996. At present, PTPN VII manages rubber, oil palm, sugarcane and tea commodity scattered over province of Lampung, West Sumatera and Bengkulu. PTPN VII also has one subsidiary managing Cattle Farmers (PT Karya Nusa 7), and four associated companies. (G4-3)

With the establishment of SOE Plantation Holding pursuant to Government Regulation Number 72 Year 2014 Dated 2 October 2014 of Capital Inclusion of Republic of Indonesia into Capital share of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) which initially was a SOE Plantation based on Government Regulation No. 12 Year 1996 dated 11 March 1996, has been changed into PT Perkebunan Nusantara VII that fully comply to Law No. 40 Year 2007 of Limited Company. Composition of shareholding was 90% owned by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and 10% owned by State of Republic of Indonesia. (G4-7)

In 2014, PTPN VII began to implement Integrated Management System Nusantara 7 pursuant to Board of Director Decree Number TIS/Kpts/001/2014 dated 3 April 2014 regarding implementation of Integrated Management System of PT Perkebunan Nusantara VII. IMSN7 is the company’s endeavor to carry out company’s mission, value, and culture sustainably by implementing seven management systems integrally to attain company vision.

Sekilas Tentang PTPN VIIOverview of PTPN VII

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 17

Profil Perusahaan Company Profile

Identitas Perusahaan (G4-3)(G4-4)(G4-5)(G4-6)(G4-7)

Company Identity

Nama : PT Perkebunan Nusantara VII Name : PT Perkebunan Nusantara VII

Bidang Usaha :Agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh dan tebu

Business of Line : Plantation Agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodity

Tanggal Pendirian : 11 Maret 1996 Establishment Date : 11 March 1996

Dasar Hukum Pendirian :1. Peraturan Pemerintah (PP) No.12 Tahun 1996 tanggal 14

Februari 1996.2. Peraturan Pemerintah (PP) No.72 Tahun 2014 tanggal 17

September 2014.

Legal Basis of Establishment : 1. Government Regulation No. 12 Year 1996 dated February 14,

1996.2. Government Regulation No. 72 Year 2014 dated September

17, 2014.

Status Perusahaan : Anak Perusahaan dari Holding BUMN Perkebunan PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Company Status :Subsidiary of State Owned Enterprise (BUMN) Holding Plantation PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Kepemilikan : 1. Negara Republik Indonesia sebanyak 10% atau 122.622

saham Seri B atausebesar Rp122.622.000.000,00 2. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebanyak 90% atau

1.103.601 saham atau sebesar Rp1.103.601.000.000,00 yang terdiri dari 1 (satu) saham Seri A sebesar Rp1.000.000,00 dan 1.103.600 saham Seri B sebesar Rp1.103.600.000.000,00

Ownership : 1. The Republic of Indonesia owned as much as 10% or122 622

share of Series B or by Rp122.622.000.000,002. PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) as much as 90%

or 1,103,601 shares or equal to Rp1.103.601.000.000,00 consisting of 1 (one) share of Series A by Rp1.000.000,00 and 1.103.600 shares of Series B by Rp1.103.600.000.000,00

Modal Dasar : Rp4.900.000.000.000,00 (empat triliun sembilan ratus miliar Rupiah) terbagi atas 4.900.000 (empat juta sembilan ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta rupiah) per saham

Authorized Capital : Rp4,900,000,000,000.00 (four trillion nine hundreds billion rupiah) divided into 4,900,000 (four million nine hundreds thousand) shares with par-value Rp1,000,000 (one million Rupiah) per share

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh :Rp1.226.223.000.000,00 (satu triliun dua ratus dua puluh enam miliar dua ratus dua puluh tiga juta Rupiah)

Issued and fully paid-up capital :Rp1,226,223,000,000.00 (one trillion two hundreds twenty six billion and two hundreds twenty three million Rupiah)

Jaringan Kantor :Satu Kantor Penghubung7 Distrik

Office Network :One Liaison OfficeSeven Districts

Kantor Pusat :Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141

Head Office :Jl.Teuku Umar No.300, Bandar Lampung 35141

Website : www.ptpn7.com

Website : www.ptpn7.com

Layanan Informasi :Telepon : (62-721) 702233Faksimile : (62-721) 702775

Call Center :Phone : (62-721) 702233Facsimile : (62-721) 702775

18 Profil Perusahaan Company Profile

SIR 3L; SIR 3WF; SIR 20; RSS I; RSS II; RSS III; Cutting A

Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements based compliance with : SNI 06- 1903- 2000 (SIR), SNI 06- 0001- 1987 (RSS)Dipasarkan | Marketed in : Lokal | Local 53%. Ekspor | Export : 47%

Minyak Sawit; Minyak Inti Sawit; Inti Sawit; Bungkil Inti Sawit.Palm Oil; Palm Kernel Oil; Palm Kernel; Palm Kernel Cake.

Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements based compliance with : SNI 01- 2901- 2006Dipasarkan | Marketed in : Lokal | Local : 100 %

A . Ortodox PremiumTG FOP; GFOP; FOP; FBOP; GFOP; PF; DUST

B . Ortodox NormalBOP; BOP - F; PF; DUST; BP; BT

C . CTCBOP I; BP I; PF I; PD I; CD

D. Ortodox Mutu IIPF - II; DUST - II; DUST- III; DUST- IV; BP - II; BT – II; FANNING II; FANNING III

E. Off GradeBM; FLUF; RMIT; Powder

Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements based compliance with : SNI 3140.3- 2010Dipasarkan | Marketed in : Lokal | Local : 82%. Ekspor | Export :18%

Gula | Sugar; Tetes | Molasses

Persyaratan Produk Sesuai dengan | Product requirements based compliance with : SNI 01- 1902- 1995Dipasarkan | Marketed in : Lokal | Local : 100 %

Produk/Jasa Yang Dihasilkan | Resulted product/service (G4-4)

PT Perkebunan Nusantara VIIbergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan produk hasil jadi sebagai berikut :

PT Perkebunan Nusantara VII engaged in plantation agribusiness with rubber, oil palm, tea and sugarcane commodities with processed product as below:

PTPN VII juga memiliki satu anak perusahaan yang mengelola Peternakan Sapi (PT Karya Nusa 7), dan empat perusahaan asosiasi.Saat ini PT Karya Nusa 7 mengelola 3 (tiga) segmen usaha, yakni:1. Segmen Penggemukan Ternak2. Segmen Sapi Ternak3. Segmen Pupuk Kompos

PTPN VII also has one subsidiaries managing Cattle Breeding (PT Karya Nusa 7), and four associated companies.At present 3 (three) business segments are managed by the PT Karya Nusa 7, involving:1. Animal Feedlod Segment2. Cattle Breeding Segment3. Compost Segment

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 19

Produk & Jangkauan Pasar (G4-4) (G4-8)

Product & Market Reached (G4-4) (G4-8)

ProdukProduct

Pasar yang Dilayani / Markets Served

Lokal Ekspor

1 SIR 3L, SIR 3WF, SIR 20 Lokal Indonesia Cina, Korea, Taiwan, Amerika Serikat, India, Pakistan, Turki, Argentina, Jerman, Jepang, Australia, Belgia, Finlandia, Brazil, Rusia, UEA.

2 RSS I, RSS II, RSS III Lokal Indonesia Cina, Taiwan, Jepang, Afrika Selatan, Belgia, Colombia, Sri Lanka, UEA, India, Estonia

3 Cutiing A Lokal Indonesia

4 Minyak SawitMinyak Inti SawitInti SawitBungkil Inti Sawit

Lokal Indonesia

5 Ortodox Premium Lokal Indonesia Malaysia, Inggris, Belgia, Polandia, Pakistan, Belanda, Jerman, Singapura

6 Ortodox Normal Lokal Indonesia

7 CTC Lokal Indonesia Malaysia, Pakistan, India, UEA, Cina

8 Ortodox Mutu II - Malaysia, Inggris

9 Off Grade Lokal Indonesia

10 Gula, Tetes Lokal Indonesia

20 Profil Perusahaan Company Profile

Wilayah OperasionalOperational Area

Kantor Direksi

A. Distrik Way Sekampung1. Unit Kedaton : - Kebun Karet Kedaton - Pabrik karet Kedaton2. Unit Kebun Karet Trikora3. UnitPabrik Karet Pematang Kiwah4. Unit Rejodani5. Unit Way Berulu :

- Kebun Karet Way Berulu- Pabrik Karet Way Berulu

6. Unit Kebun Karet Bergen7. Unit Kebun Karet Way Lima

B. Distrik Way Seputih8. Unit Bekri :

- Kebun Kelapa Sawit Bekri- Pabrik Kelapa Sawit Bekri

9. Unit Kebun Kelapa Sawit Padangratu10. Unit Tulungbuyut

- Kebun Karet Tulungbuyut- Pabrik Karet Tulungbuyut

C. Distrik Bungamayang- Kebun Tebu Bungamayang- Pabrik Gula Bungamayang

D. Distrik Banyuasin11. Unit Musi Landas

- Kebun Karet Musi Landas- Pabrik Karet Musi Landas

12. Unit Tebenan- Kebun Karet Tebenan- Pabrik Karet Tebenan

13. Unit Betung- Kebun Kelapa Sawit Betung- Pabrik Kelapa Sawit Betung

14. Unit Kebun Kelapa Sawit Betung Krawo15. Unit Pabrik Kelapa Sawit Talang Sawit16. Unit Kebun Kelapa Sawit Bentayan

E. Distrik Cinta Manis- Kebun Tebu Cinta Manis- Pabrik Gula Cinta Manis

F. Distrik Muara Enim17. Unit Beringin

- Kebun Karet Beringin- Pabrik Karet Beringin

18. Unit Pabrik Karet Baturaja19. Unit Pabrik Kelapa Sawit Sungai Niru20. Unit Kebun Kelapa Sawit Sungai Lengi21. Unit Pabrik Kelapa Sawit Sungai Lengi22. Unit Senabing

- Kebun Karet Senabing- Kebun Kelapa Sawit Senabing

23. Unit Pagaralam- Kebun Teh Pagaralam- Pabrik Teh Pagaralam

G. Distrik Bengkulu24. Unit Talo Pino

- Kebun Kelapa Sawit Talo Pino- Pabrik Kelapa Sawit Talo Pino

25. Unit Padang Pelawi- Kebun Karet Padang Pelawi- Pabrik Karet Padang Pelawi

26. Unit Ketahun- Kebun Karet Ketahun- Pabrik Karet Ketahun

Laporan Tahunan - 2014 Annual Report 21

Visi, Misi & Tata Nilai (G4-56)(G4-42)

Vision, Mission And Values

Visi dan Misi PTPN VII (Persero) ditetapkan dalam Rencana Jangka Panjang 2010-2014 yang disahkan oleh Kementerian BUMN melalui Surat Persetujuan Kementerian BUMN No :S-827/MBU/2010

PTPN VII (Persero)’s vision and mission stipulated in Long Term Plan 2010-2014 legalized by the SOE Ministry via SOE Ministry Approval Letter No:S-827/MBU/2010.

“MENJADI PERUSAHAAN AGRIBISNIS BERBASIS KARET, KELAPA SAWIT, TEH DAN TEBU YANG TANGGUH SERTA BERKARAKTER GLOBAL”to be a resilient rubber, oil palm, tea and sugarcane based agribusiness company and has a global character.

VisionVision Description: • ResilientIt has a prime competitiveness, through productivity, quality, business economy scale enhancement and support of downstream industry • Global characterIt has a world class company characteristic with a prime business process and performance as well as yielding an international standard product.

Mission1. Run rubber, oil palm, tea and sugarcane

business estate by using cultivation technology and an effective processing process as well as environmental friendly

2. Develop industry business integrated with core business (rubber, oil palm, tea, and sugarcane) by using renewable technology

3. Develop competency-based human resources.

4. Build an effective business governance5. Maintain stakeholders’ interest balance to

embody the competitiveness to develop the company.

VisiPenjelasan Visi :• TangguhMemiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha, dan dukungan industri hilir.• Karakter GlobalMempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.

Misi1. Menjalankan usaha perkebunan karet kelapa

sawit, teh dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan.

2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan.

3. Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi.

4. Membangun tata kelola usaha yang efektif.5. Memelihara keseimbangan kepentingan

stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh kembangkan perusahaan.

22 Profil Perusahaan Company Profile

ValueThe Spirit of Change “ProMOSI“ is set to be PTPN VII (Persero)’s value pursuant to BOD Decree No: 7.6/Kpts/477/2008 dated 19 December 2008. This value is a base in developing company’s culture. These values are expected able to animate every behavior and attitude of all Copany’s employees in their daily activities, either as worker or as personal.

ProductivityProductivity is an effort of owned and managed resources use optimization. The Company is transparently, accountably, originally and responsibly to achieve optimum yield all Company’s goal implemented with Spry, Forward, Enthusiastic, Diligent and Skill (SMART)

QualityQuality is comprehended as inner and outer attitude to produce the best performance for the stakeholders as form of self glory. Quality is marked by attitude of sticking to work quality in an effort capturing market share and maintain the company’s viability.

OrganizationOrganization contains definition of aware on position, role and responsibility in one whole dynamic system as well as upholds the work ethic and family values. It views the organization as a media of a complete and superior, created, initiative, and worked.

ServiceService is translated as a call to provide the best services to stakeholders for the sustainable Company’s growth.

Innovation Innovation is a creative action in conducting an ongoing maintenance and improvement effort to develop the work and product process in order to create a grow value.

Tata NilaiThe Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tata nilai PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tata nilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.

ProduktivitasProduktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki dan dikelola. Perseroan secara transparan, akuntabel, asli dan bertanggungjawab untuk mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan Terampil (SMART).

MutuMutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

OrganisasiOrganisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran, dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilai – nilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan berkarya.

ServisServis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.

InovasiInovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangakan proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tumbuh.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 23

Skala Organisasi (G4-9)

Uraian Satuan / UnitPeriode Pelaporan

Description2012 2013 2014

Jumlah Karyawan Tetap Orang / Person 13.438 13.213 12.615 Number of Permanent Employee

Total Penjualan Bersih Rp milyar 4.360,37 4.616,81 4.518,24 Total Net Sales

Total Kapitalisasi Total Capitalization

Total Liabilitas Rp milyar 5.631,22 6.426,36 7.617,86 Total Liabilities

Total Ekuitas Rp milyar 1.534,69 1.613,94 1.642,41 Equity

Nilai Penjualan Produk Product Sales Value

Karet Rp milyar 1.959,55 2.241,01 1.582.783 Rubber

Kelapa Sawit Rp milyar 1.432,09 1.320,64 1.847.412 Oil Palm

Teh Rp milyar 63,36 57,63 58.160 Tea

Gula Rp milyar 905,37 990,54 1.015.743 Sugar

Sapi Rp milyar - 4,97 12,18 Cattle

Kompos Rp milyar - 2,02 1,97 Compost

Total Aset Rp milyar 7.165.905 8.040.301 9.260,27 Total Asset

Perubahan Operasional yang Signifikan (G4-13)

Selama tahun 2014, terdapat beberapa perubahan yang signifikan terkait dengan Pengawas Perusahaan, ukuran organisasi dan operasional Perusahaan, yaitu:1. PTPN VII mulai mengimplementasikan Sistem

Manajemen Terpadu yang telah dirintis sejak tahun 2013. Sistem Manajemen Terpadu Nusantara 7, yang selanjutnya disebut SMTN7 adalah upaya perusahaan untuk melaksanakan misi, tata nilai, dan budaya perusahaan secara berkelanjutan dengan mengimplementasikan tujuh sistem manajemen secara terintegrasi untuk mencapai visi perusahaan. Tujuh sistem manajemen tersebut adalah ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISPO, dan peningkatan implementasi tata kelola perusahaan dan Kriteria Peningkatan Kinerja Unggul (Malcolm Baldrige)

2. Pembentukan holding BUMN Perkebunan pada tanggal 2 Oktober 2014. Dengan adanya holding tersebut, PTPN VII bersama dengan BUMN Perkebunan lainnya menjadi anak perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang ditetapkan sebagai perusahaan induk. Dengan holding diharapkan adanya sinergi kekuatan untuk mengoptimalkan kinerja sehingga terbentuk perusahaan yang berdaya saing dan berdaya cipta dan mampu unggul di pasar global.

Significant Operational Amendment

During 2014, there were several significant changes related to Corporate Supervisor, Organization Size and Company Operational, namely:

1. PTPN VII began to implement Integrated Management System which has been initiated since 2013. Integrated Management System Nusantara 7, hereinafter called IMSN7, is a company’s endeavor to carry out company mission, value, and culture sustainably by implementing integrally seven management systems to attain company’s vision. Those seven management systems are ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001, ISO 22000, ISPO, and improvement of Corporate Governance implementation and Assessment Criteria for Superior Performance (Malcolm Baldrige)

2. Establishment of SOE Plantation Holding on 2 October 2014. With this holding, PTPN VII along with other SOE Plantation became subsidiaries’ of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) that has been set as the parent company. With this holding it is expected that there is a synergy of strength to optimize the performance hence created a competitive and innovative company and able to compete in global market.

24 Profil Perusahaan Company Profile

Direktur SDM & UmumBudi Santoso, SH

Direktur ProduksiIr. M. Natsir, SH

Distrik BungamayangIr. Sukarnoto, MM

Bagian Satuan Pengawasan Intern

Ir. Musyafak

Bagian Tanaman

Ir. Christian Priyo P, MM

Bagian Teknis & Pengolahan

Ir. Irma Kurniawati

Bagian Sumber Daya Manusia

Ir. Habib Wibowo

Bagian Umum & PKBL Ir. Leonardo

Bagian Hukum & Regulasi

Sri Nenda Singarimbun, SH

Unit WAY LIMAIr. Dicky Tjahyono

Unit TRIKORA Ir. Rozi Harmawan

Unit PEMATANG KIWAHR. Hery Darso Subroto, BSc, SP

Unit REJOSARI Ir. Akhmad Nurwibowo, MM

Unit WAY BERULUIr. Vedy Pudiansyah

Unit KEDATONM. Arifin, Sp

Unit BERGENIr. Riawan Syarif

Distrik Way SekampungIr. A. A. Putra Wahyu G, MBA

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Berdasarkan SK Direksi No. SDM/Kpts/275/2014 tanggal 3 November 2014Based on BOD Decree No. SDM/Kpts/275/2014 dated 3 November 2014

Garis LiniGaris Koordinasi

Distrik BanyuasinIr. Akhmad Affifudin, MM

Unit BETUNG KRAWOIr. Andi Riswandi

Unit TALANG SAWITIr. Lip Supran

Unit BENTAYANIr. Gerry Siagian

Unit BETUNGWahyu Supriatna, SP

Unit TEBEBENANIr. Joko Lelono, SP

Unit MUSI LANDASIr. Dian P asaribu

Unit BEKRIIr. Krisno Minarno, MM

Unit PADANG RATU Ir. Panani

Unit TULUNG BUYUT Ir. Dwitya Agung Prajna Y

Distrik Way SeputihIr. Amirrudin Umar, SH

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 25

Unit BETUNG KRAWOIr. Andi Riswandi

Unit BETUNGWahyu Supriatna, SP

Unit TEBEBENANIr. Joko Lelono, SP

Unit MUSI LANDASIr. Dian P asaribu

Prof. DR. H.Ahmad Anshori Mattjik, M.ScHarun Sulkam, SHDodi IskandarKomjen Pol (Purn) Drs. Nanan SukarnaDr. Ir. Haryono M.Sc

RUPS

DEWAN KOMISARIS

Direktur UtamaIr. Kusumandaru NS, MBA

Unit SUNGAI NIRU Sumardiyono

Unit SUNGAI LENGI Ir. Bima Sakti

Unit BERINGINWiyoso, S.P.

Unit BATURAJA Ir. Samuel Sitompul

Unit SENABING Ir. Bagus Baru Soko

Unit PAGARALAMIr. Daniel Solikhin

Unit SUNGAI LENGIHadi Supriyanto, SH

Direktur KeuanganDrs. H. Agoes Riyanto

Direktur Perencanaan & Pengembangan

Ir. Rafel Parasian Sibagariang, M.MA

Distrik Muara EnimIr. Robert Simanjuntak, MM

Sekretaris PerusahaanSonny Soediastanto, SH

Bagian Pemasaran

Ir. Yarnis Alisyabana, MM

Bagian Keuangan

Sumardi, SE

Bagian Akuntansi

Suprayogi, SE

Bagian Logistik

Mujito, SP

Bagian Pengkajian & Pengembangan

Ir. Y. Hadi Nugroho, MSc

Bagian Tehnologi & Informasi

Ir. Budi Firman, S. St

Distrik Cinta ManisAsep Jayanti, S.E

Unit TALO PINO Ir. Kusnadi, MM

Unit KETAHUNIr. Sufri Gunawan

Unit PADANG PELAWIIr. Safip

Distrik BengkuluIr. Budi Susanto, MM

26 Profil Perusahaan Company Profile

Struktur Grup Perusahaan (G4-17)

Company Group Structure

Struktur grup PTPN VII terdiri dari 1 (satu) Anak Perusahaan, dan 4 (empat) Perusahaan Asosiasi, sebagaimana tersaji dalam gambar struktur grup perusahaan berikut ini:

Group structure of PTPN VII consists of 1 (one) Subsidiary, and 4 (four) Association Companies, as presented on company’s group structure figure below:

Entitas AsosiasiAssociated Entry

90%10%

Entitas AnakSubsidiary

PT. Riset PerkebunanNusantara

11%PT. Bio Industri Nusantara25%

PT. Kharisma PemasaranBersama Nusantara6,7%

Indoham Gmbh2,4%

PT. Karya Nusa Tujuh

80%

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustainability Report 27

Penghargaan dan Sertifikasi Award and Certification

Penghargaan Awards

Peringkat I BUMN Non Keuangan Non Listed 2013Acara : Annual Report AwardsPenyelenggara : OJK-BI-KNKG-Dirjen PajakTanggal : 16 Oktober 2014

First winner of 2013 SOE Non Finance Non Listed Event : Annual Report AwardsOrganizer : OJK-BI-KNKG-Dirjen Pajak/Director General of Tax Dated : 16 October 2014

Penghargaan Industri HijauGreen Industry AwardPenyelenggara : Kementerian PerindustrianTanggal : 15 Oktober 2014Pada tahun 2014 PTPN VII meraih 5 (lima) penghargaan level V, 3 (tiga) penghargaan level 4, dan 1 (satu) Unit level 3 dalam penilaian Industri Hijau.

Organizer : Ministry of IndustryDate : 15 October 2014PTPN VII in 2014 reached 5 (five) level V awards, 3 (three) level 4 awards, and 1 (one) units of level 3 in Green Industry assessment.

Data peraihan penghargaan Industri Hijau tersaji dalam tabel sebagai berikut :Data of Green Industry Award achievement is presented in table below:

NO UNIT KOMODITICommodity LEVEL

1 Bungamayang Gula | Sugar V

2 Kedaton Karet | Rubber V

3 Bekri Kelapa Sawit | Oil Palm V

4 Way Berulu Karet | Rubber V

5 Padang Pelawi Karet | Rubber V

6 Tulung Buyut Karet | Rubber IV

7 Cinta Manis Gula | Sugar IV

8 Betung Kelapa Sawit | Oil Palm IV

9 Pematang Kiwah Karet | Rubber III

Penghargaan PROPERPROPER AWARD

Penyelenggara : Kementerian Lingkungan Hidup & KehutananTanggal : 2 Desember 2014Organizer : Ministry of Environmental and ForestryDate : 2 December 2014Pada tahun 2014 PTPN VII meraih 2 (dua) peringkat hijau dan 10 (sepuluh) peringkat biru dalam penilaian PROPER tingkat nasional.

PTPN VII in 2014 received 2 (two) green ratings and 10 (ten) blue ratings in National PROPER Assessment.

Data peraihan peringkat PROPER disajikan dalam tabel sebagai beriku :Data of PROPER rating achievement is presented at table below:

NO UNIT KOMODITICommodity

PERINGKATRatings

1 Bungamayang Gula | Sugar Hijau | Green

2 Way Berulu Karet | Rubber Hijau | Green

3 Kedaton Karet | Rubber Biru | Blue

4 Pematang Kiwah Karet | Rubber Biru | Blue

5 Tulung Buyut Karet | Rubber Biru | Blue

6 Tebenan Karet | Rubber Biru | Blue

7 Baturaja Karet | Rubber Biru | Blue

8 Padang Pelawi Karet | Rubber Biru | Blue

9 Pagar Alam Teh | Tea Biru | Blue

10 Bekri Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

11 Betung Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

12 Sungai Lengi Kelapa Sawit | Oil Palm Biru | Blue

Penghargaan Dharma Krida Baraya AdikaryaAcara : 3rd UNS SME’S Summit Indonesia AwardPenyelenggara : Universitas Sebelas Maret SurakartaTanggal : 16 Juni 2014

Dharma Krida Baraya Adikarya awardsEvents : 3rd UNS SME’S Summit Indonesia AwardOrganizer : University of Sebelas Maret SurakartaDate : 16 June 2014

30 Profil Perusahaan Company Profile

SertifikasiCertification

Seluruh produk karet PTPN VII telah dilengkapi dengan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia) sebagai berikut :All PTPN VII’s rubber product has been completed with Indonesian National Standard (INS) as follow:

NO UNIT PRODUKPRODUCT

NO SERTIFIKATCERTIFICATE NUMBER

Masa Berlaku validity period

LEMBAGA SERTIFIKASI

CERTIFICATION INSTITUTION

1 Kedaton RSS 416/S/RE//IX.7/2014 04-09-2014 s.d. 04-09-2018

Balai Sertifikasi IndustriIndustrial Certification Center

2 Way Berulu SIR 3L dan 3WF 373/S/RE/VIII.7/2014 18-08-2014 s.d. 18-08-2018

3 Pematang Kiwah SIR 20 105/S/RE/III.3/2014 13-03-2014 s.d. 13-03-2018

4 Tulung BuyutSIR 20 50/S/RE/IV/2012

23-04-2012 s.d. 23-04-2016RSS 49/S/RE/IV/2012

5 Baturaja SIR 20 26/S/RE/VII.12/2012 05-12-2012 s.d. 05-12-2016

6 Beringin SIR 3L 13/S/RE/B/I.1/2015 13-01-2015 s.d. 13-01-2019

7 Musilandas RSS 385/S/RE/VIII.8/2014 25-08-2014 s.d. 25-08-2018

8 Tebenan SIR 20 386/S/RE/VIII.8/2014 25-08-2014 s.d. 25-08-2018

9 Padang Pelawi SIR 20 506/S/RE/X.9/2014 14-10-2014 s.d. 14-10-2018

10 Ketahun RSS 018/S/RE/VI/2012 13-06-2012 s.d. 13-06-2016

TENTANGLAPORANKEBERLANJUTANABOUTSUSTAINABILITY REPORT

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

32 Tentang Laporan Keberlannjutan About Sustainability Report

Tentang Laporan KeberlanjutanAbout Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan PTPN VII 2014 ini merupakan laporan kedua yang disusun menggunakan standard Global Reporting Initiative (GRI) versi 4 atau G4. Laporan ini ditujukan kepada para pemangku kepentingan, antara lain pemegang saham, rekanan, kreditur/bank, pelanggan/pembeli, Pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian, media massa, LSM, dan organisasi kemasyarakatan. Informasi yang termuat di dalam laporan ini merupakan bentuk pemenuhan tanggungjawab PTPN VII tentang kinerja di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial untuk periode 1 Januari hingga 31 Desember 2014. Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan terkait tanggungjawab social dan lingkungan. (G4-28)

This 2014 PTPN Sustainability Report is the second report drafted using Global Reporting Initiative (GRI) version 4 or G4. This report is addressed to stakeholders including shareholders, partners, creditor/bank, customers/buyers, Government, community, Universities, and Research Institution, mass media, non-governmental organization and community organization. Information containing in this report is a form of fulfillment of PTPN VII responsibility concerning performance in economic, environment, and social for period 1 January up to 31 December 2014. The Stakeholders can use this information as a basis for decision making and basis of assessment on implementation of Company obligation related to social and environmental responsibility. (G4-28)

Para Pemangku Kepentingan dapat menggunakan informasi ini sebagai dasar pengambilan keputusan dan dasar penilaian atas pelaksanaan kewajiban Perusahaan

terkait tanggung jawab sosial dan lingkungan. (G4-28)

The Stakeholder may use this information as a basis to make decision and as basis for assessment on the implementation of Company obligation related to social and community responsibility.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 33

Laporan Keberlanjutan ini disusun dengan menggunakan standard pelaporan keberlanjutan GRI versi 4 (G 4) yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative. Untuk mempermudah pembaca dalam menemukan informasi untuk setiap indikator, tanda khusus indikator G4 dicantumkan pada setiap paragraf yang relevan. Demikian pula, pada bagian laporan ini dilampirkan daftar indeks GRI G4 secara keseluruhan. (G4-32)

Terhadap dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive, PTPN VII menyatakan bahwa Laporan Keberlanjutan 2014 ini disusun ‘in accordance’ atau ‘sesuai dengan Pedoman G4-Core’. Opsi ‘core’ memuat informasi yang mendasar dan penting untuk diketahui pemangku kepentingan sedangkan opsi ‘comprehensive’ merupakan perluasan dari opsi ‘core’. (G4-32)

This Sustainability Report was drafted by using sustainability reporting standard GRI version 4 (G4) published by Global Reporting Initiative. To facilitate the reader in finding in formation for each indicator, special mark of G4 indicator is listed in every relevant paragraph. Likewise, at every section of this report is attached GRI G4 index list on the whole. (G4-32)

Regarding two options of sustainability reporting format, namely Core and Comprehensive, PTPN VII stated that this 2014 Sustainability Report was drafted ‘in accordance to G4-Core Guidelines’. ‘Core’ option contains significant and basic information to be acknowledged by stakeholders while ‘comprehensive’ option is extension of ‘core’ option. (G4-32)

PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)Kantor DireksiHead Office :

Jl. Teuku Umar No.300 Bandar Lampung 35141, IndonesiaTel : 0721 – 702233 (Hunting)Fax : 0721 - 702775Email : [email protected] : www.ptpn7.com

Laporan ini dibuat dan diterbitkan bersamaan dengan Laporan Tahunan PTPN VII 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham. Menyadari arti penting dari Laporan Keberlanjutan, PTPN VII memutuskan akan membuat dan menerbitkannya secara rutin setiap tahun. (G4-29)(G4-30)

This report was made and published along with 2014 PTPN VII Annual Report as form of Company’s responsibility to Shareholders. Realizing the important meaning of Sustainability, PTPN VII decides will create and publish it routinely every year. (G4-29)(G4-30)

GRI Versi 4 Sebagai Pedoman Penyusunan LaporanGRI Version 4 As Guidelines of Report Drafting

Para Pemangku Kepentingan dapat menghubungi alamat/kontak berikut terkait Laporan

Keberlanjutan :The Stakeholders may contact following address/

contact related to Sustainability Report:

(G4-31) KontakContact

34 Tentang Laporan Keberlannjutan About Sustainability Report

Materialitas dan Batasan LaporanMateriality and Report Limitation

Laporan Keberlanjutan ini disusun oleh Tim Internal PTPN VII yang mewakili berbagai bagian terkait. PTPN VII telah memasukkan harapan dari pemangku kepentingan (stakeholders inclusiveness) dengan memasukkan informasi dan aspirasi dari pemangku kepentingan yang diperoleh melalui pemetaan situasi dan kondisi di beberapa desa penyangga yang termasuk kategori ring satu (UU Betung) yang dilaksanakan bekerjasama dengan Tim Peneliti dari Universitas Sriwijaya. Selain itu, informasi dari pemangku kepentingan juga diperoleh melalui program survei kepuasan pekerja, survei kepuasan pelanggan, temu pelanggan, pelatihan mitra binaan dan forum informal lainnya. Laporan ini tidak diverifikasi oleh pihak independen, namun PTPN VII menjamin dilakukannya verifikasi informasi, sampel dokumen oleh Tim Internal yang bertanggungjawab atas kelengkapan dan penyusunan Laporan Keberlanjutan ini. (G4-33)

Konten laporan keberlanjutan PTPN VII telah memuat isu-isu atau aspek-aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dalam membuat keputusan (Materiality). Laporan ini juga telah mencantumkan isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi pembuat laporan (sustainability context). Material pelaporan telah didukung dengan data yang lengkap untuk periode dan ruang lingkup pelaporan (Completeness), terdiri atas data kuantitatif dan kualitatif yang berasal dari seluruh unit-unit usaha dan Kantor Direksi PTPN VII. Dengan demikian tidak ada perubahan batasan pelaporan dibandingkan laporan sebelumnya. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)

Laporan keuangan berasal dari laporan keuangan konsolidasian dengan anak perusahaan. Uraian lengkap tentang Laporan Keuangan diuraikan dalam Laporan Tahunan 2014. Aspek informasi material dari pihak eksternal juga disertakan di dalam laporan ini, yaitu informasi material dari pemasok terkait aspek praktik pengadaan dan dari pembeli/pelanggan terkait aspek produk dan

This Sustainability Report was drafted by PTPN VII Internal Team who represents many related division. PTPN VII has included stakeholders’ expectation (stakeholders’ inclusiveness) by including information and aspiration from the stakeholders derived from mapping of situation and condition in several supporting villages which included in ring one category (Betung BU) that carried out in cooperation with Research Team of Sriwijaya University. In addition, information of stakeholders is also obtained from employee satisfaction survey, customer satisfaction survey, customer gathering, fostered partner training and other informal forums. This report is not verified by independent parties, but PTPN VII guarantees the information verification, document samples by Internal Team who responsible on the completeness and drafting of this Sustainability Report. (G4-33)

Content of PTPN VII sustainability report has contained issues or aspects considered as significant and needed by stakeholders in making decision (Materiality). This report has also listed relevant sustainability issues for the report maker (sustainability context). Report material has been supported with a complete data for reporting period and scope (Completeness), consists of quantitative and qualitative data derived from all PTPN VII business units and Head Office. Therefore there were no changes of reporting limitation compared to prior report. (G4-17)(G4-20)(G4-22)(G4-23)

Financial report is originated from consolidated financial statement with subsidiary. Complete description of Financial Statement is described in 2014 Annual Report. Material information aspect from external parties is also attached in this report, namely material information from supplier related to procurement practice aspect and from buyer/customer related to product and service, marketing

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 35

aspect and communication as well as customer satisfaction survey. (G4-17)(G4-21)

Determination process of material information in this report was conducted by involving PTPN VII Internal team from many divisions in Head Office through Focus Group Discussion (FGD) activities on 26 February 2015. Information of external parties derived from result of situation and condition mapping which held in cooperation with Research Team from University of Sriwijaya was also used as supporting information of the material aspect determination process. [G4-18]

Based on result of PTPN VII Internal Team FGD, material aspect and material limitation in this Sustainability Report contains implementation of environment, social, and sustainability governance performance consist of: economic performance, indirect economic impact, material use, energy, emission, waste management, labour, industrial relationship, training and education, employee welfare, freedom of association and CLA, community development, anti corruption, OSH, procurement practices, marketing, product and service. Information derived from external party based on situation and condition mapping result in several supporting villages, employee satisfaction survey, customer satisfaction survey, customer gathering, fostered partner training and other informal forums comprise: Economic and social community enhancement issues; industrial relationship, training and education, employee’s welfare, freedom of association and CLA; improvement of customer satisfaction.

jasa, aspek pemasaran dan komunikasi serta survei kepuasan pelanggan. (G4-17)(G4-21)

Proses penetapan informasi material dalam laporan ini dilakukan dengan melibatkan Tim Internal PTPN VII dari berbagai bagian di Kantor Direksi melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 26 Februari 2015. Informasi dari pihak eksternal yang diperoleh dari hasil pemetaan situasi dan kondisi yang dilaksanakan bekerjasama dengan Tim Peneliti dari Universitas Sriwijaya juga dimanfaatkans ebagai informasi pendukung proses penentuan aspek material. [G4-18]

Berdasarkan hasil FGD Tim Internal PTPN VII, aspek material dan batasan material dalam Laporan Keberlanjutan ini mencakup pelaksanaan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola keberlanjutan meliputi: kinerja ekonomi, dampak ekonomi tidak langsung, pemakaian bahan, energi, emisi, pengelolaan limbah, tenaga kerja, hubungan industrial, pelatihan dan pendidikan, kesejahteraan pekerja, kebebasan berserikat dan PKB, pengembangan masyarakat, anti korupsi, K3, praktik pengadaan, pemasaran, produk dan jasa.Informasi yang diperoleh dari pihak eksternal berdasarkan hasil pemetaan situasi dan kondisi di beberapa desa penyangga, program survei kepuasan pekerja, survei kepuasan pelanggan, temu pelanggan, pelatihan mitra binaan dan forum informal lainnya meliputi: Masalah peningkatan ekonomi dan social kemasyarakatan; Hubungan industrial, pelatihan dan pendidikan, kesejahteraan pekerja, kebebasan berserikat dan PKB; Peningkatan kepuasan pelanggan.

Komitmen Terhadap Lingkungan

Commitment To Environment

Salah satu misi yang diemban PTPN VII adalah menjalankan usaha perkebunan

karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan efektif serta ramah

lingkungan.

One mission carried by PTPN VII is undertaking the

rubber, oil palm, tea and sugarcane business by

using cultivation technology and an effective and

environmentally friendly processing process.

Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, PTPN VII berupaya menjalankan bisnis dengan memperhatikan prinsip pengelolaan lingkungan yang lestari, yaitu dalam proses produksinya selalu mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Hal ini juga dimaksudkan agar Perusahaan mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Aspek-aspek material dalam kategori lingkungan meliputi material, energi, air, emisi, efluen dan limbah, serta biaya lingkungan. Aspek lain yang dicantumkan dalam laporan ini adalah pelestarian lingkungan, dampak perubahan iklim, dan konservasi air.

In order to realize this mission, PTPN VII strives to run the business by considering on everlasting environmental management principles, which isin its production process is always prioritizing on the efficiency and effectiveness of its sustainable resources. This is also intended in order the Company able to harmonize the industrial development with preservation of environment function as well as could provide benefits for wider community.

The material aspects in environmental category consist of material, energy, water, emission, effluent and waste, as well as environmental expenses. Other aspects listed in this report are environmental preservation, climate change impact, and water conservation.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 37

Standar Ramah Lingkungan PTPN VII Environmental Friendly Standard of PTPN VII

Di dalam menjalankan proses operasionalnya, PTPN VII berpedoman pada standar Industri hijau, yaitu industri yang memiliki karakteristik menggunakan bahan kimia yang ramah lingkungan, menerapkan reduce, recycle, reuse dan recovery pada proses produksi, menggunakan intensitas energi yang rendah, menggunakan intensitas air yang rendah, menggunakan SDM yang kompeten, melakukan minimalisasi limbah, dan mengunakan teknologi rendah karbon.

Dengan diterapkannya SMTN7, upaya PTPN VII untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dari aspek lingkungan adalah dengan menerapkan ISO 14001 : 2004 Sistem Manajemen Lingkungan, dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140.3.2011 Tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO).

Selain itu, PTPN VII juga berupaya untuk menaati peraturan lingkungan hidup agar bisa memenuhi standar PROPER BIRU dan PROPER HIJAU di semua unit-unit usaha yang dikelolanya. Untuk itu, PTPN VII berupaya menerapkan integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumber daya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat. Bentuk ketaatan Perusahaan diwujudkan melalui pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL); upaya pengendalian pencemaran air dan udara; pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

In carrying out its operational process, the PTPN VII is based on the green industrial standard, namely an industry which has a characteristic in using an environmentally friendly chemical, adopting reduce, recycle, reuse and recovery on the production process, using low energy intensity, using low eater intensity, using a competent HR, performing waste minimization, and using low-carbon technology.

By the application of IMSN7, the PTPN VII effort to fulfill the customer requirements and applicable regulation of environmental aspect is by applying ISO 14001:2004 Environmental Management System, and Minister of Agriculture Regulation Number 19/Permentan/OT.140.3.2011 Dated 29 March 2011 of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

In addition, PTPN VII also strives to obey the environmental regulation in order it can meet the BLUE PROPER and GREEN PROPER standard in the entire business units it manages. Therefore, PTPN VII strives to adopt integrated sustainable development principles in the production and service process, apply environmental management system, 3R, energy efficiency, resources conservation and business implementation which isethical and responsible to community through community development program. Form of the company’s obedience is realized via implementation of environmental documents (EIA/EME-EMA); efforts on water and air pollution control; hazardous and toxic materials waste management.

38 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Budidaya yang Ramah LingkunganEnvironmentally Friendly Cultivation

PTPN VII menerapkan standar budidaya tanaman yang ramah lingkungan, mulai dari kegiatan tanam, pemeliharaan, pengendalian hama terpadu, hingga kegiatan panen dan pasca panen. Beberapa program budidaya yang ramah lingkungan yang telah dilaksanakan oleh PTPN VII pada tahun 2014 antara lain :

• PenanamantanamanLegume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata pada areal perkebunan kelapa sawit dan karet guna meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah, mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah, memperkaya tanah dengan senyawa Nitrogen.

• Melakukanpenanamandanpengembangantanaman Turnera subulata yang ditanam dipinggiran blok areal perkebunan sawit, yang berfungsi sebagai inang predator alami hama ulat api, serta menjaga populasi Burung Hantu dan Ular Cobra sebagai predator alami hama tikus. (G4-EN13)

• MemanfaatkanlimbahcairPPKSuntukpupukorganic (land application) pada beberapa areal perkebunan kelapa sawit PTPN VII. (G4-EN10)

• Pemanfaatanlimbahcairkelapasawitsebagaimedia pengomposan pada pabrik kompos tandan kosong. (G4-EN10)

• Meminimalkanpenggunaanpupukkimiadengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri pada areal perkebunan tebu (kompos blotong) dan kelapa sawit (kompos tandan kosong) (G4-EN1)

• Menerapkanpengendalianhamaterpaduuntuk mengendalikan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga berada pada ambang yang tidak menimbulkan kerugian, diawali dengan melaksanakan sistem peringatan dini (early warning system) untuk mendapatkan informasi awal tentang keberadaan OPT.

PTPN VII applies environmental friendly plant cultivation standard, start from planting, maintenance, integrated pest control, up to harvest and post harvest activities. Several environmental friendly cultivation program that have been carried out by PTPN VII in 2014 including:

• PlantedofLegumeCoverCrop(LCC)MucunaBrateata in oil palm and rubber estate area to increase the soil organic matter, improved the soil physical condition namely aeration and maintain the soil humidity, prevent and reduce, soil erosion, enrich soil with nitrogen compounds.

• Plantedanddevelopedturnerasubulatawhichplanted on the outskirts of the estate area, which serves as host of natural predators for Nettle Caterpillar, and maintain the owl and cobra population as natural predator for the rats. (G4-EN13)

• UtilizedthePOMliquidwastefortheorganicfertilizer (land application) in several oil palm estate areas of PTPN VII. (G4-EN10)

• Utilizedtheoilpalmliquidwasteasthecomposting media in empty fruit bunches composting mill. (G4-EN10)

• Minimizedtheuseofchemicalfertilizersbyapplying own production organic compost fertilizer on the sugar cane estate area (compost filter cake) and oil palm (empty fruit bunches compost).(G4-EN1)

• Appliedintegratedpestcontroltocontrolplantpest organism (PPO) population thus it is on the verge of being not causing any harms, starting with implementation of early warning system to obtain initial information of PPO whereabouts.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 39

Hereafter, PTPN VII more prioritizes on controlling by using biological agent and predator to control the PPO.

• Appliedthegreensugarcanesystemthatentering the mill i.e. by not perform burning while harvesting the sugar cane in order the ecosystem remain intact. (G4-EN1)

• DevelopmentofSugarcaneNaturalEnemyi.e.by carrying out natural enemy development on stem borer, shoot borer, sugarcane woolly aphid on sugar cane, include by developing Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus and Diatraeophaga Striatalis Townsend. (G4-EN13)

Selanjutnya, PTPN VII lebih mengutamakan pengendalian dengan memanfaatkan agensia hayati dan predator untuk mengendalikan OPT.

• Menerapkansistemtebuhijauyangmasukpabrik yaitu dengan tidak melakukan pembakaran saat penebangan tebu agar ekosistem tetap terjaga. (G4-EN1)

• PengembanganMusuhAlamiTanamanTebuyaitu melakukan pengembangan musuh alami hama penggerek batang , pengerek pucuk dan kutu bulu putih pada tanaman tebu, diantaraanya dengan melakukan pengembangan Trichogramma, Ellasmus, Apanteles, Tetrastichus dan Lalat jatiroto. (G4-EN13)

Program Pengelolaan LingkunganEnvironmental Management Program

• PerawataninstalasidanpengurasankolamIPALsecara rutin di seluruh Pabrik Karet, Sawit, Gula dan Teh PTPN VII.

• Konservasiairdenganclose loop system untuk air pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling tower di PG. Bungamayang (G4-EN2)(G4-EN10)

• Sistempemurnianniramentahtanpasulfitasidengan menggunakan koagulan full grade sehingga ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas belerang di PG Bungamayang, sehingga pemakaian belerang menurun sebesar 62,1%. (G4-EN1)

• Melakukanrecycling limbah cair untuk mendukung proses produksi di Pabrik Gula dan Karet PTPN VII. (G4-EN2)(G4-EN10)

• PengalihanpenggunaanpembangkitlistrikGenset ke PLN, sebagai upaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai

• TheinstallationmaintenanceandWWTPponddrainage routinely in all Rubber, Palm, Sugar and Tea mill of PTPN VII.

• Waterconservationwithcloseloopsystemforcondenser cooling water with Spray pond and cooling tower in Bungamayang Sugar mill . (G4-EN2)(G4-EN10)

• Rawjuicepurificationsystemwithoutsulfitationby using full grade coagulant making it environmentally friendly and reduce sulfur gas emissions in PG Bungamayang Sugar mill, thus the use of sulfur was decreasing by 62.1%. (G4-EN1)

• Recyclingtheliquidwastetosupporttheproduction process in Sugar and Rubber Mill of PTPN VII. (G4-EN2)(G4-EN10)

• TransferredelectricitypowergeneratorusetoSPC, as an effort for fuel efficiency as well as efforts to reduce the air emission resulting from

40 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya dan efek Gas Rumah Kaca (GRK)(G4-EN6)

• Dalampenghematanpemakaianbahanbakarseperti solar atau residu sekaligus sebagai upaya perusahan untuk menurunkan Emisi udara dan efek Gas Rumah Kaca (GRK), PTPN VII telah melakukan pemanfaatan sumber energi yang Ekonomis, Terbarukan dan Ramah lingkungan berupa cangkang dan fiber di setiap PPKS, serta pemanfaatan ampas tebu di Pabrik Gula sebagai bahan bakar Boiler. (G4-EN6)

• PemanfaatanlimbahpadatberupaBungkilIntiSawit, Tetes, Solid Decanter dan Kulit Cokelat untuk bahan campuran makanan ternak sapi, yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Karya Nusa Tujuh. (G4-EN1)

• MelakukanidentifikasitimbunanlimbahB3darikegiatan operasional perusahaan, menyimpan seluruh limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) yang memiliki izin, melakukan pemantauan dan pencatatan limbah B3 yang masuk ke dalam TPS LB3 yang dituangkan kedalam logbook dan neraca dan secara berkala melaporkan ke isntansi terkait yang berwenang, kemudian menyerahkan pengelolaan lanjutan limbah B3 kepada pihak pengumpul/pengolah/pemusnah yang kompeten dan memiliki izin. (G4-EN25)

• Melakukanpencatatandanpengujiankualitaslimbah cair dan emisi udara yang dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi

company operational activities and greenhouse gas effect (G4-EN6)

• Insavingfuelconsumptionsuchassolarorresidue as well as the company’s effort to reduce the air emission and greenhouse effect, PTPN VII has perform utilization of economic, renewable and environmentally friendly energy source in form of shell and fiber in every PPOM, as well as utilization of bagasse in Sugar Mill as boiler fuel. (G4-EN6)

• Solidwasteuseinformofpalmkernelcake,molasses, solid decanter and cacao skin, for the mixture of cattle food, managed by subsidiaries PT Karya Nusa Tujuh. (G4-EN1)

• PerformedidentificationofB3wastegenerationfrom the company’s operational activities, stored all B3 waste in temporary storage which has lisence, perform monitoring and recording of B3 waste which entering the temporarystorageofB3Wthatputforthontologbook and balance and gradually report to related authorized institution, then submit the advanced B3 waste management to the waste collector/processing/destruction who is competent and have license.(G4-EN25)

• Performedrecordingandtestingofliquidwaste quality and air emission conducted by accredited Laboratory

Dampak Perubahan Iklim (G4-EC2)

Climate Change Impact

Indonesia adalah negara kepulauan yang dikelilingi samodra luas dengan topografi yang bervariasi dan rentan terhadap perubahan iklim yang cenderung memicu terjadinya iklim ekstrim terutama kekeringan yang berkepanjangan. Kekeringan akan mempengaruhi produksi berbagai komoditi pertanian, termasuk komoditi yang dibudidayakan PTPN VII yaitu karet, kelapa sawit, teh dan tebu. Berikut uraian dampak perubahan iklim dan mitigasinya. (G4-EC2)

Indonesia is an archipelago which surrounded by wide ocean with vary topography and vulnerable in climate change which tend to trigger an extreme climate particularly prolonged drought. Drought will affect the production of various agriculture commodity, include commodity cultivated by PTPN VII such as rubber, oil palm, tea and sugarcane. Following are the description of climate change impact and its mitigation. (G4-EC2)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 41

Dampak Perubahan Iklim dan Mitigasinya (G4-EC2)

Climate Change Impact and its Mitigation

KomoditiCommodity

Dampak Perubahan IklimClimate Change Impact

MitigasiMitigation

Karet &Kelapa sawit

Rubber and Oil Palm

Kekeringan yang berkepanjangan akan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan tanaman karet sehingga periode penyadapan menjadi mundur dan menurunnya produksi lateks sekitar 10% dari rata-rata produksi normal.

Kekeringan berpengaruh terhadap berkurangnya produksi tandan buah segar kelapa sawit, sebagai berikut:

• Stadiumkekeringanpertama,dengannilaidefisitair 200-300 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 21-32%

• Stadiumkekeringankedua,dengannilaidefisitair 300-400 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 33-43%

• Stadiumkekeringanketiga,dengannilaidefisitair 400-500 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 44-53%

• Stadiumkekeringankeempat,dengannilaidefisitair > 500 mm/th, produksi tandan buah segar berkurang sekitar 54-65% (Sumber: Pedoman Antisipasi terhadap Perubahan Iklim pada Sub Sektor Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, 2007)

Kekeringan menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung berkembangnya hama kelapa sawit seperti ulat api (Setothosea asigna), ulat jengkal (Mahasena corbetti) dan tikus besar (Bandicota indica). Populasi hama-hama tersebut meningkat secara drastis selama musim kering yang akan merusak kelapa sawit. Kekeringan juga memicu kebakaran lahan yang ditanami sawit.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi iklim ekstrim akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII terkait penurunan produksi yang cukup signifikan.

Prolonged drought will generate disturbance on rubber growth thus the tapping period will be retreated and decreasing the latex production about 10% of average normal production.

Drought will affect the decrease of fresh fruit bunches of oil palm, include:

• Firstdroughtstadium,withwaterdeficitvalueis200-300 mm/year, FFB production is lessened about 21-32%

• Seconddroughtstadium,withwaterdeficitvalueisby 300-400 mm/year, FFB production is lessened by 33-43%

• PenanamantanamanLegume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata pada areal perkebunan kelapa sawit dan karet guna meningkatkan bahan organik tanah, memperbaiki kondisi fisik tanah yaitu aerasi dan menjaga kelembaban tanah, mencegah dan mengurangi erosi permukaan tanah, memperkaya tanah dengan senyawa Nitrogen.

Planting of Legume Cover Crop (LCC) Mucuna Brateata in oil palm and rubber estate area to increase the soil organic material, improve the soil physical condition namely aeration and maintain soil humidity, prevent and reduce land surface erotion, enrich the soil with Nitrogen compound.

• Pembuatandanpemeliharaanembungsebagaitempat penampungan air hujan dalam upaya konservasi air di beberapa Unit/PGConstruction and maaintenance of ponds as a place to collect rainwater in an effort of water conservation in several units/SF.

• Membuatrorakyangdikombinasikandenganpenanaman tanaman penghasil pupuk hijau/suplai mulsa dengan tujuan untuk menangkap dan mengawetkan air hujan dan sekaligus mencegah erosi.

Created trench clogged combined with planting of green fertilizer producer/mulch supply with aim is to collect and preserve rainwater and also prevent erosion.

• Melakukanpemupukanyangtepatbertujuanuntukmemperbaiki kondisi tanaman agar tumbuh dengan baik dengan cara meminimalkan penggunaan pupuk kimia dengan mengaplikasikan pupuk kompos organik hasil produksi sendiri

Performed proper fertilization with aim is to improve plant condition in order it could grow well by minimizing the use of chemical fertilizer by applying organic compost fertilizer of owned production.

• Implementasipengendalianhamaterpadumelalui konservasi musuh alami, peningkatan keanekaragaman (diversity) tanaman, mengintensifkan pests surveillance yang berkelanjutan dan penggunaan pestisida secara selektif.

Integrated pest control implementation through natural enemy conservation, enhancement of plant diversity, intensified the sustainable pests surveillance and the use of selective pesticide.

42 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

KomoditiCommodity

Dampak Perubahan IklimClimate Change Impact

MitigasiMitigation

• Thirddroughtstadium,withwaterdeficitvalueisby 400-500 mm/year, FFB production is lessened by 44-53%

• Fourthdroughtstadium,withwaterdeficitvalueis>500 mm/year, FFB production is lessened about 54-65% (Source: Anticipation Guidance over Climate Change on Plantation Sub Sector, Agriculture Department, 2007)

Drought creates a environmental condition that supports the development of oil palm pests such as Setothosea asigna, Mahasena corbetti and Bandicota indica. Population of these pests has been increased dramatically during drought season which will damaging the oil palm. Drought also triggers fires on land which planted the palms.

Based on above description it can be concluded that the extreme climate condition will be implied on the PTPN VII financial related to the quite significant production decrease.

• Perbaikandaerahaliransungai(DAS)denganmenanam tanaman perkebunan sepanjang sempadan sungai didaerah hulu sungai

Improvement of watershed by planting plantation crops along the river border in the river upstream

• Melakukanperbaikandaerahlahankritismelaluiperbaikan vegetasi dan ekologi

Performed improvement on critical land area through vegetation and ecology improvement

• Melakukanmonitoringdanevaluasipadadaerahrawan kebakaran di musim kemarau/kekeringan.

Performed monitoring and evaluation on fire-prone area in drought season.

TehTea

Curah hujan tinggi berpengaruh terhadap produksi teh. Anomali cuaca berupa kemarau basah menyebabkan penurunan produksi teh karena terganggunya proses fotosintesis pada tanaman akibat minimnya sinar matahari sehingga kelembaban udara (RH) mencapai 90%. Pada kondisi kelembaban tinggi maka potensi serangan penyakit juga meningkat. Hal ini akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII terkait penurunan produksi yang cukup signifikan.

High rainfall affects the tea production. The climate anomaly in form of wet drought is causing the decrease of tea production because the disruption of photosynthesis process in plant as effect of minimum sun light this the air humidity (RH) reaches 90%. In hight humidity condition then the potential or disease attack also increases. This will be implied on PTPN VII financial related to the quite significant production decrease.

• Menjagakebersihankebun

• Penataanpohonpelindung

• PengendalianOrganismePengangguTanamansecara terpadu

• Maintainestatecleanliness

• Sharedtreearrangements

• Integratedplantpestcontrol

TebuSugarcane

Hujan berkepanjangan yang terjadi pada saat musim giling menghambat aktivitas panen dan pasca panen serta budidaya (on-farm) tebu. Tebu yang tidak bisa ditebang tepat waktu dan sulit dirawat selama hujan bisa menurunkan hasil gula tahun depan. Dampak hujan yang berkepanjangan juga menambah biaya tebang dan angkut tebu serta pemrosesan gula. Hujan juga akan menurunkan kadar gula dalam tebu sehingga produksi gula akan menurun. Hal ini akan berimplikasi finansial bagi PTPN VII terkait penurunan produksi yang cukup signifikan.

• Perbaikanmanajementebang,muat,angkuttebudan menjaga keajegan pasok tebu MBS (masak, bersih, dan segar)

• MengupayakankondisiPabrikGulabenar-benarprima.

• Penggunaanzatpemacukemasakanuntukmeningkatkan rendemen.

• Perawatantanamantebu,baikplant cane maupun ratoon.

• Perbaikansaranatransportasi

• Pembuatanembungsebagaitempatpenampunganair hujan dalam upaya konservasi air di Unit Usaha Bunga Mayang.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 43

KomoditiCommodity

Dampak Perubahan IklimClimate Change Impact

MitigasiMitigation

Prolonged rain occurred during milling season hampers the harvest and post harvest activities as well as sugarcane cultivation (on-farm). The sugar which cannot be cut timely and difficult to treat during raining can decline he sugar production next year. The prolonged rain impact also adds sugarcane cuts and transportation cost as well as its processing. The rain will also decrease the sugar level in sugarcane thus the sugar production will decline. This will be implied on the PTPN VII financial related to a quite significant production decrease.

• Maintenanceoflogging,loading,transportingmanagement and maintaining constancy of RCF (ripe, clean, and fresh) sugarcane supply

• ManagestheSugarmillinprimecondition

• Theusageofripeboostersubstancetoenhancetheyield

• Sugarcanemaintenance,eitherplantcaneorratoon

• Maintenanceoftransportationfacilities

• Themakingofpondsasrainwaterreservoirinan effort of water conservation in Bunga Mayang Business Unit

44 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Implementasi AMDALEnvironmental Impact Analysis Implementation

PTPN VII telah melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL yang terkait dengan pengembangan usaha, meliputi:

• Penyusunankajiankelayakandanpengurusanijinpenambahan areal Land Application di Unit Bekri yang disusun oleh CV Abadi Consultant

• PenyusunanDokumenUKL-UPLPeningkatanKapasitas Unit Pabrik Kelapa Sawit Bekri semula 40 Ton TBS/jam menjadi 60 Ton TBS/jam yang disusun oleh konsultan CV TEC Consultant

• PenyusunanDokumenUKL-UPLdanIjinLingkungan pengembangan Pabrik Pengolahan Karet PTPN VII Unit Tulungbuyut dengan kapasitas produksi 3 Ton KK Rubber Smoke Sheet (RSS) dan 60 Ton KK Standard Indonesian Rubber (SIR) perhari yang disusun oleh konsultan CV TEC Consultant

• PenyusunanDokumenAddendumAnalisisDampak Lingkungan Hidup (ANDAL) dan Addendum Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKP-RPL) peningkatan kapasitas Pabrik Pengolahan Karet Remah PTPN VII Unit Baturaja dengan kapasitas semula 20 Ton KK/hari menjadi 80 Ton KK/hari yang disusun oleh konsultan PT Manajemen Akhlak Lingkungan Sriwijaya

PTPN VII has implemented EIA (Environmental Impact Analysis) related to business development, including:

• Draftingoffeasibilitystudyandprocessingpermit of Land Application in Bekri Unit drafted by CV. Abadi Consultant

• DraftingofEnvironmentalManagementEffort-Environmental Monitoring Effort documents for Improvement of Bekri Palm Mill Unit which initially from 40 tons FFB/hour into 60 tons FFB/hours drafted by CV TEC Consultant

• DraftingofEnvironmentalManagementEffort-Environmental Monitoring Effort documents and Environmental Permit for development of PTPN VII Tulungbutut Unit Rubber Mill with production capacity 3 tons Smoked Rubber RSS and 60 tons Smoked Rubber SIR per day drafted by CV TEC Consultant

• DraftingofAdditionalDocumentsofEnvironmental Impact Analysis and Additional document for Environmental Management Plan and Environmental Monitoring Plan of the improvement of Crumbed Rubber Processing Mill capacity of PTPN VII Baturaja Units with capacity which initially from 20 tons smoked rubber/day into 80 tons smoked rubber per day drafted by PT Management Akhlak Lingkungan Sriwijaya consultant

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 45

Indikator Kinerja Lingkungan : PROPER dan Industri Hijau

Environmental Performance Indicator : PROPER and Green Industry

• PROPERPTPN VII selalu berpartisipasi aktif dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang merupakan program penilaian tahunan dalam pengelolaan lingkungan perusahaan yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Pada tahun 2014, PTPN VII telah mengikutkan 18 Pabrik yang dimilikinya dalam penilaian PROPER baik tingkat Nasional maupun tingkat daerah. Pada tingkat nasional, PTPN VII mengikutkan 12 (dua belas)pabrikyaituBuma,Wabe,Keda,Pewa,Beki,Tubu, Betu, Pawi, Tebe, Baja, Pala, Supa dengan hasil 10 (sepuluh) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru dan 2 (dua) pabrik mendapatkan peringkat PROPER hijau. Pada tingkat daerah PTPN VII mengikutkan 6 (enam) pabrik yaitu Cima, Beri, Suni, Tapi, Mula, Tasa dengan hasil 6 (enam) pabrik mendapatkan peringkat PROPER biru.

• PenghargaanIndustriHijau(Green Industry)

PTPN VII selalu berpartisipasi aktif dalam Penghargaan Industri Hijau. Penghargaan Industri Hijau merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian, diberikan kepada industri yang antara lain telah melakukan upaya penghematan penggunaan sumber daya alam serta penggunaan energi ramah lingkungan dan terbarukan. Pada tahun 2014 PTPN VII telah mengikutkan 9 (sembilan) Pabrik (Buma, Beki,Keda,Tubu,Wabe,Pewa,Betu,Pawi)dalampenilaian penghargaan industri hijau. Hasil yang diperoleh adalah 6 (enam) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 5 (interval nilai 90,1-100) dan 3 (tiga) pabrik mendapatkan Penghargaan Industri Hijau level 4 (interval nilai 80,1-90).

• PROPERPTPN VII is always actively participated in Company Performance Rating Assessment Program in Environmental Management (PROPER) which constitutes annual assessment program in company environmental management held by Ministry of Environment. In 2014, PTPN VII has engaged its 18 Mills in PROPER Assessment both nationally or regionally. In national level, PTPN VII engaged12(twelve)millsnamelyBuma,Wabe,Keda, Pewa, Beki, Tubu, Betu, Pawi, Tebe, Baja, Pala, Supa with result 10 (ten) mills received blue PROPER and 2 (two) mills received green PROPER. In regional level, PTPN VII engaged 6 (six) mills namely Cima, Beri, Suni, Tapi, Mula, Tasa with result 6 (six) mills received blue PROPER.

• GreenIndustryAwards

PTPN VII always actively participates in Green Industry Awards. The Green Industry Award is annual award held by the Industrial Ministry, given to Industry which among others has conducted efforts on efficient use of natural resources and the use of environmentally friendly and renewable energy. In 2014 PTPN VII has engaged 9 (nine) mills (Buma,Beki,Keda,Tubu,Wabe,Pewa,Betu,Pawi)ingreen industry award assessment. Result obtained were 6 (six) mills received Green Industry Awards level 5 (interval value 90.1-100) and 3 (three) mills received Green Industry Awards level 4 (interval value 80.1-90).

46 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Pelatihan di Bidang LingkunganTraining in Environmental Field

Sebagai persiapan menuju tahapan kick off implementasi SMTN7 di tahun 2014 yang di antaranya mencakup Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001: 2005 dan ISPO, PTPN VII telah melakukan beberapa pelatihan di tahun sebelumnya, yaitu:

• PelatihanSistemManajemenTerpaduPTPN7 yang meliputi pemahaman ISO 9001: 2008, 14001: 2004, ISO 22000: 2009, OHSAS 18001: 2007, GCG, ISPO dan Malcom Baldrige Criteria yang diikuti oleh 50 peserta, dengan Trainer Iskandar Sadikin Cs dari Lembayung Center

• BimbinganteknisPROPERyangdiadakanolehKementerian Lingkungan Hidup (KLH) di Jakarta yang diikuti oleh 6 Orang yang terdiri dari perwakilan dari Kantor Direksi dan Unit.

Selanjutnya, guna memperoleh pengakuan atas implementasi SMTN7, PTPN VII melakukan kerja sama dengan lembaga sertifikasi yang memiliki kompetensi sesuai sistem manajemen yang ada, antara lain :1. PTPN VII bekerja sama dengan PT Sucofindo

sebagai salah satu lembaga yang dapat menerbitkan sertifikat ISO, OHSAS secara terintegrasi (satu sertifikat mencakup beberapa ISO dan untuk satu perusahaan).

2. PTPN VII bekerja sama dengan PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan sebagai salah satu lembaga sertifikasi ISPO yang memiliki kompetensi untuk melakukan proses sertifikasi dan sudah diakui oleh Komisi ISPO. Komisi ISPO adalah lembaga yang memiliki peran sebagai pemberi rekomendasi sertifikat ISPO yang ditunjuk oleh Pemerintah.

Terkait mandatory sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil), maka PTPN VII telah membentuk Tim Implementasi ISPO. Perusahaan juga telah mengikuti sosialisasi ISPO dan Pelatihan Audit Internal ISPO.

As a preparation towards kick off stages of IMSN7 implementation in 2014 which including Environmental Management System ISO 14001:2005 and ISPO, PTPN VII has carried out several training in previous year, namely:

- Training of PTPN 7 Integrated Management System comprise of comprehension of ISO 9001:2008, 14001:2004, ISO 22000:2009, OHSAS 18001:2007, GCG, ISPO and Malcom Baldrige Criteria attended by 50 participants, with Trainer Iskandar Sadikin et.al from Lembayung Center.

- Technical guidance PROPER held by the Ministry of Environment in Jakarta , followed by 6 participants consisting of representatives from the Head Office and Unit .

Furthermore, to derive recognition on IMSN7 implementation, PTPN VII established a cooperation with certification institution that has competency pursuant to existing management system, including:1. PTPN VII in cooperation with PT Sucofindo as

an institution which could establish ISO, OHSAS certificate integrally (one certificate consists of several ISO and for one company).

2. PTPN VII in cooperation with PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan as an institution publishes ISPO Certification and has competency to perform certification process and has acknowledged by ISPO Commission. ISPO Commission is an institution that has an important role as provider of ISPO certificate recommendation appointed by Government.

Related to mandatory ISPO IIndonesian Sustainable Palm Oil) certification, then PTPN VII has established the ISPO Implementation Team. Company has also attended the ISPO socialization and ISPO Internal Audit Training.

Penggunaan dan Pengelolaan MaterialThe Material Use and Management

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN VII menggunakan dan mengelola material untuk kegiatan budidaya tanaman di kebun serta material pendukung untuk proses pengolahan hasil panen menjadi produk yang siap jual. Rincian pemakaian material tersaji pada Lampiran 1.

Material yang digunakan untuk proses pemeliharaan di kebun dan proses pengolahan di pabrik di seluruh unit kerja PTPN VII adalah sebagai berikut: (G4-22)(G4-EN1)

• UnitKebunKaret,KelapaSawit,TehdanTebumenggunakan material pupuk berupa pupuk kimia (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Majekmuk Briket, NPK Majemuk Granuler, NPK Pamafert, NPK Fast Release) dan pupuk kompos (tandan kosong, blotong dan abu ketel) serta pestisida/herbisida berupa Glyposate, Marsal, Marfu dan Noxon untuk pemeliharaan tanaman.

• PabrikKaretSIRLGmenggunakanbahanbakulump/slab sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk SIR 20, SIR3L/3WF

• PabrikKaretSIRHGdanRSSmenggunakanbahanbaku Lateks segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia

As a company which engaged in agribusiness, PTPN VII uses and manages material for plant cultivation activities in estate and supporting materials to process the harvest result becomes a ready to sell product. Details of materials use is presented in Appendix 1.

Materials used to process the maintenance in estate and processing process in mill in entire PTPN VII business unit are as follow: (G4-22)(G4-EN1)

- Rubber, oil palm, tea and sugar cane Estate Unit uses fertilizer material in form of chemical fertilizer (Urea, Za, TSP, RP, MOP, Dolomit, Kieserit, Boron, PHE, Ostindo, NPK 15.15.6.4, NPK 12.12.17.2, NPK Briquette Compound, NPK Granular Compound, NPK Pamafert, NPK Fast Release) and Compost Fertilizer (empty bunches, dirty sap sediment and boiler ash) as well as perticide/herbicide in form of Glyphosate, marshal, marfu and noxon for the plant treatment.

- SIR LG rubber mill uses raw material in form of lump/slab as material of harvest result from estate and uses auxiliary chemical material to processtheprocessingintoSIR20,SIR3L/3WFproducts.

- SIR HG and RSS rubber mill uses fresh latex as its raw material from harvest in estate and uses auxiliary chemical to process the processing into

Pabrik Gula Bungamayang merupakan satu-satunya PG di Indonesia yang menerapkan sistem pemurnian dengan menggunakan bahan coagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi. Sistem ini dapat menghemat pemakaian bahan pembantu belerang sebesar 20,2% sehingga dapat menurunkan emisi SO2 serta menghemat pemakaian asam fosfat cair sebesar 30,7%.

Bungamayang Sugar Mill is the only Sugar Mill in Indonesia which applies the purification system by using coagulant material as replacement of sulfitation system. This system could save the use of sulfur auxiliary material by 20.2% thus it could reduce SO2 emission and save the use of liquid phosphate acid by 30.7%.

48 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk RSS (I, II. III dan Cut A)

• PabrikPengolahanKelapaSawitmenggunakanbahan baku tandan buah segar sebagai material hasil panen dari kebun dan menggunakan bahan kimia pembantu untuk proses pengolahan menjadi produk minyak sawit.

• PabrikTehmengunakanbahanbakupucukdaunteh

• PabrikGulamenggunkanbahanbakutebu

Pabrik Gula Bungamayang merupakan satu-satunya PG di Indonesia yang menerapkan sistem pemurnian dengan menggunakan bahan coagulan sebagai pengganti sistem sulfitasi. Sistem ini dapat menghemat pemakaian bahan pembantu belerang sebesar 31,4% sehingga dapat menurunkan emisi SO2 serta menghemat pemakaian asam fosfat cair sebesar 2,0%.

Pemakaian dan Penghematan EnergiThe Energy Use and Saving

PTPN VII menggunakan energi yang berasal dari bahan bakar fuel dan listrik untuk mendukung kegiatan operasional dan produksi di unit-unit kerjanya. Total pemakaian solar tahun 2014 mencapai 2.463 Ton, turun dibandingkan tahun 2013, sementara pemakaian listrik tahun 2014 mencapai 26.466.256 Kwh, turun dibandingkan tahun sebelumnya. Total penggunaan energi tersaji dalam Lampiran 2.(G4-EN6)(G4-EN7)

Manajemen PTPN VII memiliki komitmen untuk melakukan upaya efisiensi dan penghematan energi. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya dengan melakukan penggunaan Biomassa berupa cangkang atau ampas untuk bahan bakar Boiler di Pabrik Gula dan PPKS serta pemakaian Cangkang untuk bahan bakar Dryer, melakukan sosialisasi penghematan energy kepada Pekerja baik melalui media Spanduk, Stiker dan Apel Pagi.

PTPN VII used energy derived from fuel and electricitymaterial to support the operational and production activities in its working units. Total diesel fuel used in 2014 reached 2,463 tons, it fell compared to 2013, whereas the use of electricity in 2013 reached 26.466.256 Kwh, it decrease compared to prior year. Total energy use is presented in Appendix 2.

PTPN VII Management has a commitment to make efforts to efficiency in energy savings. Several attempts have been made include making use of biomass in the form of shells or waste to boilers fuel in the Sugar Mill and POM as well as for fuel consumption Shells Dryer , dissemination of energy savings to the worker either through media banners, stickers and morning meeting .

RSS (I, II, III and Cut A) product.- Oil Palm Processing Mill uses FFB as its raw

material from harvest in estate and uses auxiliary chemical to process the processing into palm oil product.

- Tea mill uses tea shoots as its raw material- Sugar mill uses sugar cane as its raw material

Bungamayang Sugar Mill is the only Sugar Mill in Indonesia which applies the purification system by using coagulant material as replacement of sulfitation system. This system could save the use of sulfur auxiliary material by 31,4% thus it could reduce SO2 emission and save the use of liquid phosphate acid by 2.0%.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 49

Upaya Efisiensi dan Penghematan Energi (G4-EN6)(G4-EN7)

Efforts on Energy Efficiency and Saving

Unit Usaha / Business Unit : WayBeruluPadang PelawiPematang KiwaTulung Buyut

• PengalihanpenggunaanpembangkitlistrikGensetkePLN,sebagaiupaya untuk efisiensi penggunaan bahan bakar sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan emisi udara yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan dan upaya pengendalian efek Gas Rumah Kaca (GRK)Transfer of generator use to State Power Company, as an attempt to the efficiency of fuel use as well as various efforts to decline the air emission produced from company’s operation activities and efforts to control Green House Gas effect.

• PemanfaatancangkangdanfiberuntukbahanbakarboilerdisetiapPPKSUtilization of shells and fibers for the boiler fuel in every POM

• MelakukanmodifikasiDryersehinggasemulaDryermenggunakanbahanbakar Solar dapat digantikan dengan Bahan bakar Cangkang, sehingga upaya ini berdampak terhadap pemakaian bahan bakar fosil sekaligus mengurangi beban pencemaran udara

• Pemanfaatanatapskylightuntukmeminimalkanpenggunaanlampupenerangan di siang hariModifying the original Dryer Dryer, from using Diesel fuel can be replaced with Shells, so that these efforts have an impact on fossil fuel consumption while reducing the burden of air pollutionUtilization roof sky light to minimize the use of lights in daytime

Unit Usaha / Business Unit PG Bungamayang

Nilai nominal penghematanRp79,6 miliarValue of saving nominal Rp79.6 billion

• PemanfaatanampastebudiPabrikGulasebagaibahanbakarBoilerUtilization of sugarcane bagasse in Sugar Mill as Boiler fuel

• Penggantiansistemtransferbahandarimenggunakanpompamenjadigrafitasi.Replacement of material transfer system from using a pump into gravity

• Pemanfaatanatapsky light untuk meminimalkan penggunaan lampu penerangan di siang hariThe utilization of sky light roof to minimize the use of lamp in daytime

• Penggunaanlampudariturbular lamp (TL) menjadi essential lamp. The use of lamp from turbular lamp (TL) into essential lamp

50 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Pemanfaatan AirWater Utilization

PTPN VII memanfaatkan keberadaan air sungai dan air hujan untuk proses budidaya tanaman yang diusahakan, proses pengolahan di pabrik serta untuk memenuhi kebutuhan perumahan Pekerja di unit-unti usaha. Pemanfaatan air sungai dilaksanakan secara efisien sehingga tidak menganggu debit air sungai serta keanekaragaman hayati di dalamnya. Hingga akhir tahun 2014, PTPN VII tidak pernah menerima laporan tentang terganggunya sumber air di sekitar wilayah kerja Perusahaan. (G4-EN8)(G4-EN9)

Total pemakaian air untuk pabrik dan perumahan tahun 2014 mencapai 6.893.966 m3.Sebagian air hasil unit pengolahan limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan proses pengolahan. Pada tahun 2014, sebanyak 2.258.236 m3 atau 49% dari air yang dikonsumsi bisa dimanfaatkan kembali.(G4-EN10)

PTPN VII uses the river water and rain water for the cultivation process it manages, the processing process in mill and to meet the employee’s housing needs in business units. The use of river water is carried out efficiently thus it does not disrupt the river water discharge as well as bio diversity in it. Thus in late 2014, PTPN VII never received any reports of water source disruption in the vicinity of Company’s working area. (G4-EN8)(G4-EN9)

Total water use for mill and housing in 2014 reached 6,893,956 m3. Some of water as result of waste processing unit is reused for processing needs. In 2014, amounted to 2,258,236 m3 or 49% of consumed water can be reused.(G4-EN10)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 51

Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai Tahun 2013 (G4-EN10)ConsumptionandReuseofUsedWaterin2013

No. Unit BisnisBusiness Unit

Konsumsi AirWaterConsumption(m3)

Persentase Air Dimanfatkan kembali

ReusedWaterPercentage

Pemanfaatan Kembali AirWaterReuse(m3)

1 PKR Tulung Buyut 549.257 40% 219.702,80

2 PKRWayBerulu 161.061 40% 64.424,40

3 PKR Pematang Kiwah 460.736 40% 184.294,40

4 PKR Kedaton 64.918 40% 25.967,20

5 PKR Batu Raja 434.567 40% 173.826,80

6 PKR Beringin 298.080 40% 119.232,00

7 PKR Musi Landas 51.465 40% 20.586,00

8 PKR Tebenan 401.719 40% 160.687,60

9 PKR Padang Pelawi 418.763 40% 167.505,20

10 PKR Ketahun 27.610 40% 11.044,00

12 PPKS Bekri 256.668 100% 256.668,00

13 PPKS Resa 105.897 100% 105.897,00

14 PPKS Supa 205.739 100% 205.739,00

15 PPKS Suni 277.535 - -

16 PPKS Betung 376.580 100% 376.580,00

17 PPKS Tasa 233.719 - -

18 PPKS Tapi 177.212 - -

19 Pabrik Teh Pala 966 - -

Konsumsi dan Pemanfaatan Kembali Air Bekas Pakai Tahun 2014 (G4-EN10)ConsumptionandReuseofUsedWaterin2014

No. Unit BisnisBusiness Unit

Konsumsi AirWaterConsumption(m3)

Persentase Air Dimanfatkan kembali

ReusedWaterPercentage

Pemanfaatan Kembali AirWaterReuse(m3)

1 PKR Tulung Buyut 402.002 40% 160.801

2 PKRWayBerulu 101.645 40% 40.658

3 PKR Pematang Kiwah 382.059 40% 152.824

4 PKR Kedaton 144.993 40% 57.997

5 PKR Batu Raja 413.206 40% 165.282

6 PKR Beringin 373.608 40% 149.443

7 PKR Musi Landas 71.162 40% 28.465

8 PKR Tebenan 420.864 40% 168.346

9 PKR Padang Pelawi 434.400 40% 173.760

10 PKR Ketahun 27.568 40% 11.027

12 PPKS Bekri 412.614 100% 412.614

13 PPKS Resa 52.830 100% 52.830

14 PPKS Supa 195.532 100% 195.532

15 PPKS Suni 156.310

16 PPKS Betung 488.657 100% 488.657

17 PPKS Tasa 363.449

18 PPKS Tapi 157.000

19 Pabrik Teh Pala 986 - -

52 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Pengelolaan Limbah Cair (G4-EN23)

Liquid Waste Management

Limbah cair yang dihasilkan pabrik gula Bungamayang tidak dibuang ke sungai, melainkan ditampung di area konservasi air sesuai izin No. 660/242/27-LU/2013 tanggal 29 Juli 2013 yang berlaku selama 2 tahun.

Limbah cair yang dihasilkan pabrik pengolahan kelapa sawit milik PTPN VII tidak dibuang ke sungai, melainkan dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan. Proses netralisasi dari awal hingga recyclememerlukan waktu kurang lebih 60 hari. Effluent limbah cair yang dimanfaatkan kembali untuk aplikasi lahan selama tahun 2014 sebanyak 1.149.633m3 air.

Limbah cair yang dihasilkan pabrik karet sebagian dibuang kebadan sungai sesuai izin yang berlaku dan sebagian lagi digunakan kembali untuk proses pengolahan. Proses netralisasi dari awal hingga recycle memerlukan waktu 30 hari. Di kolam penampungan terakhir, limbah cair sudah memenuhi baku mutu yang ditandai dengan hidup dan berkembangnya biota air.

Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik teh dibuang kebadan sungai sesuai dengan izin yang berlaku.

Liquid waste produced from Bungamayang sugar mill is not discharged to river, instead it is collected in water conservation based on permit No. 660/242/27-LU/2013 dated 29 July 2013 valid for two years.

Liquid waste produced by PTPN VII’s oil palm mill is not discharged to river, instead it is reused for land application. Neutralization process from the beginning until recycle needs approximately 60 days. Liquid waste effluent which reused for land application during 2014was amounted to 1.149.633 m3 water.

Liquid waste produced by rubber mill is mostly discharged to river based on applicable permit and the remaining is reused for processing process. The neutralization process from beginning until recycle needs approximately 30 days. In the last pond, the liquid waste has met the quality standard marked by the living and proliferation of water biota.

Liquid waste produced by tea mill is discharged to river based on applicable permit.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 53

Pemantauan LingkunganEnvironmental Monitoring

PTPN VII secara rutin melaksanakan pemantauan lingkungan berupa proses pengamatan, pencatatan, pengukuran, pendokumentasian menurut prosedur standard tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolok ukur. Tujuan pelaksanaan pemantauan lingkungan antara lain adalah sebagai sasaran untuk untuk mengetahui kondisi lingkungan di sekitar lokasi usaha apakah terjadi penurunan kualitas lingkungan atau tidak dengan adanya kegiatan usaha Perusahaan serta menciptakan mekanisme koordinasi antara pihak-pihak yang terkait melalui perturakan informasi.

Pemantauan lingkungan dilaksanakan oleh pihak internal perusahaan dan pihak eksternal, yaitu oleh Laboratorium yang terakreditasi (BARISTAND/HIPERKES/ LABKESDA). Lokasi pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar pabrik karet, pabrik sawit, pabrik gula dan pabrik teh milik PTPN VII. Jenis pemantauan dan pengujian meliputi pemantauan kualitas air limbah, kualitas air badan sungai atau sumur pantau, kualitas tanah, kualitas udara, ambient, kebisingan dan getaran.

PTPN VII routinely carries out the environmental monitoring in form of observation, recording, measuring, documenting process as given standard procedure to one or more environmental components by using one or more parameters as benchmarks. The aims of environmental monitoring implementation are as a target to discover the environment condition in the vicinity of business location whether occur a decline in environmental quality or not with the existence of the company business and creates coordination mechanism between the related parties through the information exchange.

Environmental monitoring is carried out by internal and external company, i.e. by an accredited (BARISTAND/HIPERKES/LABKESDA) Laboratory. Monitoring location is covering environmental condition in the vicinity of PTPN VII’s rubber, oil palm, sugar and team mills. Types of monitoring and testing include monitoring of water waste quality, water river quality or wells, soil quality, air quality, ambient, noise and vibration.

Sepanjang tahun 2014, PTPN VII telah melakukan aktivitas pemantauan, yaitu:Throughout 2014, PTPN VII has performed monitoring activities, i.e.:

Jenis PemantauanMonitoring Type

Pabrik / Mill Frekuensi PemantauanMonitoring Frequency

Pelaksana PemantauanMonitoring ImplementerSawit

PalmKaret

RubberGula

SugarTehTea

Kualitas Air / WaterQuality

- Inlet IPAL / WWTP a a a a Per 3 bulan/Months BARISTAND/LAB. LHD/LABKESDA

- Outlet IPAL / WWTP a a a a Per 1 bulan/Months BARISTAND/LAB. LHD/LABKESDA

- Badan Sungai / River a a a a Per 3 bulan/Months BARISTAND/LAB. LHD/LABKESDA

- Sumur Pantau / MonitoringWells a - - - Per 6 bulan/Months BARISTAND/LAB. UNSRI

Kualitas Udara / AirQuality a a a a Per 6 bulan/Months HIPERKES

Ambient a a a a Per 6 bulan/Months HIPERKES

Kebisingan & Getaran/Noisy & Vibration a a a a Per 6 bulan/Months HIPERKES

Kualitas Tanah / SoilQuality a - - - Per 1 Tahun/Year BARISTAND/LAB. UNSRI

54 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Hasil Pemantauan Limbah Cair Tahun 20142014LiquidWasteMonitoringResult

Komoditas Parameter Satuan Baku Mutu Realisasi

Sawit (LA) pH 6 - 9 7.75

BODs mg/L 5.000 989.06

COD mg/L - 2,264.73

Minyak/Lemak mg/L - 1.02

pb mg/L - 0.61

Cu mg/L - 0.06

Cd mg/L - 0.02

Zn mg/L - 0.12

Sawit (Non LA) pH 6 -9 7.81

BODs mg/L 1.00 53.00

COD mg/L 350 196.98

Minyak/Lemak mg/L 25 6.43

TSS mg/L 250 88.97

N Total mg/L 50 13.06

Karet pH 6 - 9 7.28

BODs mg/L 60 22.87

COD mg/L 200 69.35

TSS mg/L 100 30.45

NH3-N mg/L 5 2.94

N Total mg/L 10 6.87

Teh pH 6 - 9 6.72

BODs mg/L 50 26.02

COD mg/L 100 82.56

TSS mg/L 200 13.13

TDS/TS mg/L 1.000 207.4

Gula pH 6 - 9 7.32

BODs mg/L 60 8.79

COD mg/L 100 47.52

TSS mg/L 50 24.14

Sulfida mg/L 0.5 0.01

Minyak mg/L 5 0.37

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 55

Pengelolaan Limbah Padatan (G4-EN23)

Solid Waste Management

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik pengolahan kelapa sawit adalah tandan kosong, cangkang, serabut dan wet decanter solid. PTPN VII telah memanfaatkan tandan kosong (tankos) sebagai kompos/pupuk untuk tanaman belum menghasilkan maupun untuk tanaman menghasilkan. Tankos memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah dan tanaman. PTPN VII juga memanfaatkan cangkang dan serabut untuk bahan bakar boiler di pabrik pengolahan kelapa sawit sedangkan wet decanter solid dimanfaatkan untuk kompos dan pakan ternak.

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik karet adalah padatan getah dan busa karet. Limbah tersebut dikumpulkan di kolam tersendiri untuk selanjutnya diambil oleh pembeli karena masih bisa dimanfaatkan.

Limbah padat yang dihasilkan dari proses produksi di pabrik gula adalah blotong, ampas tebu dan abu boiler. Ampas tebu merupakan limbah padat produk stasiun gilingan pabrik gula, diproduksi dalam jumlah 32 % tebu, sebagian besar dipakai langsung oleh pabrik gula sebagai bahan bakar ketel untuk memproduksi energi keperluan proses. Blotong merupakan limbah padat produk stasiun pemurnian nira, diproduksi sekitar 3,8 % tebu, dimanfaatkan untuk dipakai sebagai pupuk. Penanganan debu hasil pembakaran ampas dilakukan dengan cara menangkap debu tersebut dengan menggunakan dust collector yaitu wet atau dry scrubber sebelum keluar melalui cerobong ketel.

Solid wastes generated from production process in oil palm mill are empty bunches, shells, fibers and wet decanter solid. PTPN VII has utilized the empty bunches as a compost/fertilizer for immature plant and/or mature plants. Empty bunches has a nutrient content required for the land and plant. PTPN VII also uses the shells and fibers for the boiler fuel in oil palm mill whereas the wet decanter solid is used for compost and animal feed.

Solid waste generated from production process in rubber mill is latex solid and foam rubber. These wastes are collected in separate ponds for further taken by the buyer because it still can be used.

Solid waste produced from production process in sugar mill are dirty sediment, sugarcane bagasse and boiler ash. Sugarcane bagasse is a solid waste produced by milling station of sugar mill, it is produced in number of 32% sugarcane, and mostly it was directly used by the sugar mill as the chimney fuel to produce energy for the process needs. Dirty sediment is a solid waste produced by sap purification station, it is produced about 3.8% sugarcane, and it is used as fertilizer. Sugarcane handling as a result of bagasse burning is performed by collected the dust by using dust collector namely wet or dry scrubber before it comes out from kettle chimney.

56 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Produksi Limbah Padat dan PengelolaannyaSolidWasteProductionandItsManagement

KomoditiCommodity

Jenis Limbah PadatSolidWasteType

Jumlah Limbah Padat yang DIhasilkan (Ton)TotalSolidWasteProduced (Ton)

PengelolaanManagement

KaretRubber

Padatan getah, busa karet Solid latex, rubber foam

Dikumpulkan di penampungan sementara dan selanjutnya diserahkan kepada pihak ke III untuk pemanfaatan lebih lanjut.It is collected in temporary ponds and subsequently submitted to 3rd party for further use.

Kelapa SawitOil Palm

Tandan KosongEmpty Bunches

23% x Jumlah TBS dioalah

23% x total processed FFB

Untuk pemulsaan, pupuk komposFor mulching, compost fertilizer

WetDecanterSolid 4% Pupuk kompos, makanan ternak / Compost fertilizer, animal feed

Cangkang / Shells 6,5% Pemulsaan dan bahan bakar boiler/ Mulching and boiler fuel

Serabut (Fiber) 13% Bahan bakar boiler / Boiler fuel

TebuSugarcane

Ampas TebuSugarcane bagasse

Ampas dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler.Sisanya dimanfaatkan untuk pupuk kompos.Bagasse is used for boiler fuelThe remain is used for compost fertilizer

BlotongSediment

Blotong dan abu boiler dimanfaatkan 100% untuk pupuk kompos dengan dosis 15 ton/ha sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk sebesar 20%. Sediments and boiler ash is used 100% for compost fertilizer with dosis 15 ton/ha thus it can save the use of fertilizer by 20%.

Abu Boiler / Boiler ash

Pengelolaan Limbah B3 (G4-EN23)(G4-EN25)

Hazardous and Toxic Waste Management

Proses produksi dan pengolahan di unit-unit usaha PTPN VII juga menghasilkan limbah yang masuk dalam kategori limbah B3 (limbah yang berbahaya dan beracun). Limbah B3 yang dihasilkan berupa oli bekas, aki bekas, filter bekas, lampu TL bekas, majun terkontaminasi, dan limbah medis. Limbah tersebut dikelola di Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk ditampung maksimal 90 hari dan selanjutnya diserahkan kepada pengelola akhir limbah B-3 sesuai dengan ketentuan. Penyimpanan di TPS limbah B-3 masing-masing unit usaha telah mendapatkan izin dari Bupati. Hal ini sesuai dengan izin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3.

Production and processing process in PTPN VII’s business units are also generating wastes including HazardousandToxicWaste(HTW).ThegeneratedHTWsareinformofusedoil,usedbatteries,usedTL lamp, cotton waste, and medical waste. Those wastes are managed in temporary storage to be collected maximum in 90 days and subsequently submitted to final HT waste administrator accordingtotheprovision.ThestorageinHTWlaystalls in each business unit has obtained a permit from the Regent. This is based on State Minister of Environmental Regulation permit No. 18 year 2009regardinglicensingprocedureofHTWManagement.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 57

Mengurangi Emisi Gas Rumah KacaReduce the Green House Gas Emission

Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua, yang timbul dari berbagai proses alami dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Kesungguhan PTPN VII untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) antara lain diwujudkan melalui pengalihan penggunaan pembangkit listrik Genset ke PLN, serta memanfaatkan bahan bakar terbarukan untuk boiler sebagai unit pembangkit uap untuk turbin generator (pembangkit listrik pabrik). Pemakaian energi terbarukan ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses produksi, proses transportasi dan proses pengolahan.

Hasil pengukuran kadar emisi tahun 2014 menunjukkan bahwa kadar emisi di lingkungan unit-unit PTPN VII senantiasa berada di bawah ambang batas baku mutu. Kadar NO2 tertinggi tahun 2014 mencapai 86,89 mg/m3, sedangkan ambang baku mutu sebesar 1.000 g/m3. Kadar emisi SO2 tertinggi mencapai 54,32 mg/m3, sedangkan ambang baku mutu sebesar 800 mg/m3..

Green house gas is gasses existing in the atmosphere and causing a greenhouse effect. The carbon dioxide is the second largest gas occurred from various natural processes and the burning of organic material (such as plants). Carbon dioxide can be reduced because it absorbs by the ocean and by plants to use in photosynthesis process. The PTPN VII seriousness to decline the Green House Gas emission among othersare realized by transfering the use of generator to the State Electricity Company, and using the renewable fuel for boiler as a steam generator unit for the turbine generator (mill power plant). The use of renewable energy may reduce the GHS emission produced from the production process, transportation process and processing process.

The result of emission level measurement in 2014 suggested that the emission level in PTPN VII units is always below the quality standard threshold. The highest NO2 level in 2014 reached 86.89mg/m3, whereas the quality standard threshold was by 1.000 g/m3. The highest SO2 emission level reached 45.32 mg/m3, whereas the quality standard threshold was by 800 mg/m3.

Hasil Pengukuran Kadar Emisi Tahun 2013 (G4-EN21)Measurement Result of Emission Level in 2013

Parameter SatuanUnit

Baku MutuQualityStandard

Hasil Pengukuran / Measurement Result

Terendah / Lowest Tertinggi / Highest

NO₂ mg/m³ 800 17,97 74,69

SO₂ mg/m³ 600 0,83 62,19

Hasil Pengukuran Kadar Emisi Tahun 2014 (G4-EN21)Measurement Result of Emission Level in 2014

Parameter SatuanUnit

Baku MutuQualityStandard

Hasil Pengukuran / Measurement Result

Terendah / Lowest Tertinggi / Highest

NO₂ mg/m³ 800 14,89 86,89

SO₂ mg/m³ 600 0,68 45,32

58 Komitmen Terhadap Lingkungan Commitment To Environment

Pelestarian AlamNatural Preservation

Dalam rangka mendukung program One Billions Indonesia Trees (OBIT), PTPN VII telah melaksanakan penanaman pohon di sejumlah wilayah kerja. Kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian PTPN VII terhadap pelestarian lingkungan. Realisasi penanaman pohon hingga tahun 2011 mencapai 567 ribu pohon, tahun 2012 mencapai 160 ribu pohon, dan tahun 2013 mencapai 40 ribu pohon. Selama periode pelaporan tahun 2014, PTPN VII telah menanam 16 ribu pohon di seluruh unit usaha yang ada di lingkungan PTPN VII. Jenis pohon yang ditanam meliputi trembesi, bibit jabon, cempaka, akasia, mangga, rambutan, kelengkeng, nangka dan mangrove.

In order to support the One Billions Indonesia Trees (OBIT) program, PTPN VII (Persero) has held the tree planting in several units. This activity is a form of PTPN VII (Persero) awareness against the environmental preservation. The realization of tree planting up to 2011 reached 567 thousand trees, in 2012 reached 160 thousand trees, and in 2013 reached 40 thousand trees. During reporting period of 2014, PTPN VII has planted 16 thousand trees in its entire business units existing in PTPN VII environment. Types of trees planted comprise tamarinds, jabon, chrysolite, acacia, mango, rambutan, longan, jackfruit and mangrove.

Jumlah Penanaman Pohon / Total Tree Planting

s.d. 2011 2012 2013 2014

567 ribu/thousand 160 ribu/thousand 40 Ribu/thousand 16 ribu / thousand

Konservasi Sumber Daya Air (G4-EN8)(G4-EN9)(G4-EN10)(G4-EN21)

Water Resources Conservation

Dalam upaya pelestarian lingkungan, PTPN VII telah melaksanakan beberapa kegiatan penghijauan di sejumlah wilayah serta berpartisipasi aktif dalam mendukung program pemerintah baik skala provinsi maupun nasional. PTPN VII juga telah melakukan kegiatan terkait konservasi sumber daya, antara lain:

• Pembuatanembungsebagaitempatpenampungan air hujan dalam upaya konservasi air sejumlah tiga unit di Unit Usaha Rejosari, Bekri dan Bunga Mayang

• Melakukanperawatanterhadapfasilitassumberair yang digunakan guna mendukung aktivitas perusahaan

• Meningkatkandanberinovasidalamupayaefisiensi penggunaan air dan energi, diantaranya konservasi air dengan close loop system untuk air pendingin kondensor dengan Spray pond dan Cooling tower di PG. Bungamayang.

In the environmental preservation effort, PTPN VII has implemented several greening activities in several area and actively participates in supporting the government program either province or national scale. The PTPN VII has also conducted activities related to resources conservation, including:

- The making of pond as rain water reservoir in water conservation effort in three unit in Rejosari, Bekri and Bungamayang Business Unit

- Conduct a treatment to water source facility used to support the company’s activities

- Enhance and innovate in water and energy utilization efficiency effort, include water conservation with a close loop system for condenser cooling water with spray pond and cooling tower in the Bunga Mayang sugarmill.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 59

Biaya Lingkungan (G4-EN31)

Environmental Expenses

Sepanjang tahun 2014, PTPN VII telah mengeluarkan biaya pengelolaan lingkungan sebesar Rp16,15 miliar meliputi biaya penyusunan dokumen lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, kegiatan analisa, kegiatan PROPER dan aktivitas pemantauan lingkungan dengan rincian per komoditas sebagai berikut:

During 2014, PTPN VII has incurred for environmental management expenses amounted to Rp16.15 billion comprise of environmental document drafting, waste management and processing, analysis activities, PROPER activities and environmental monitoring activityexpenses with details per commodity are as follow:

Biaya Pengelolaan Lingkungan (Rp)Environmental management cost (Rp)

KomoditasCommodity

Jumlah PabrikNumber of Mill

Realisasi Biaya / Cost Realization

2012 2013 2014

Sawit / Palm 7 8.000.488.000 6.218.289.000 11.180.509.968

Karet / Rubber 10 3.862.645.000 3.557.110.000 3.221.227.900

Gula / Sugar 2 985.031.000 1.380.491.000 1.598.607.896

Teh / Tea 1 127.695.000 260.076.000 154.526.107

Total 20 12.975.859.000 11.415.966.000 16.154.871.871

Pemberdayaan MasyarakatCommunity Development

(G4-SO1)

Kepedulian PTPN VII dalam mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meraih

penghargaan Dharma Krida Baraya Adikarya Anugraha. Penghargaan

diberikan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret atas keberhasilan PTPN VII membina

UMKM.

PTPN VII Care in developing small and medium

enterprise (SME) attained Dharma Krida Baraya

Adikarya Nugraha awards. The award was given

by Rector of Sebelas Maret University on PTPN VII

achievement in developing SME

PTPN VII was assessed as the pioneer in development of SME in agriculture and light industries. Assessment criteria was covering fund expediency received by SME, business sustainability and farmers and craftsmen in utilizing fund as well as in returning the partnership fund.

PTPN VII has been assessed as succeeded in performing mentoring thus communication and partnership with farmers and craftsmen can be established. Within the assessment, the UNS team was in cooperation with assessment team from Ministry of Cooperative and Small and Medium Enterprise, as well as Indonesian Business Development Service.

PTPN VII dinilai sebagai pelopor pengembangan UMKM di bidang pertanian dan industri ringan.

Kriteria penilaian meliputi kemanfaatan dana yang diperoleh UMKM, kesinambungan usaha,

dan kemampuan petani dan perajin dalam memanfaatkan dana serta mengembalikan dana

kemitraan tersebut.

PTPN VII dinilai berhasil melakukan pendampingan sehingga terjadi komunikasi dan kemitraan dengan

petani dan perajin. Dalam penilaian, Tim UNS bekerjasama dengan tim penilai dari Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta Business Development Services Indonesia (BDSI).

PEMBERDAYAANMASYARAKATCOMMUNITY DEVELOPMENT

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

62 Pemberdayaan Masyarakat Community Development

Prinsip Pemberdayaan MasyarakatCommunity Development Principles

Pemetaan Situasi dan Kondisi Masyarakat SetempatMappingthe Situation and Condition of Local Community

Program pemberdayaan masyarakat melalui program kemitraan yang dilaksanakan PTPN VII berpegang pada beberapa kebijakan, yaitu:1. Program Kemitraan difokuskan pada pemberian

pinjaman modal kerja/pemberdayaan usaha kecil, khususnya pada kegiatan sektor Industri, Perdagangan, Perikanan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan, Jasa dan usaha lainnya baik secara sendiri maupun kelompok (Pola Clustering).

2. Fokus pada pola cluster-cluster UKM terutama di Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Perkebunan.

3. Pembentukan Desa-Desa Binaan di sekitar Unit Usaha sehingga akan menjadi pagar sosial bagi Unit Usaha.

4. Pemetaan Kebutuhan Stakeholder.5. Program Sinergi BUMN dalam hal kerjasama

penyaluran Program Kemitraan untuk Petani TR

Community development program by partnership program held by PTPN VII is referred to several policies, including:1. Partnership program focuses on work capital

loan granting/small business development, specifically to industrial, trading, fishery, plantation, agriculture, service and other business sectors either independently or in group (clustering pattern).

2. Focusing on clusters pattern SME specifically in agriculture, husbandry, fishery, and plantation.

3. Forming Fostered Villages in the vicinity of Business Unit thus it will become social fence for Business Units.

4. Mapping of Stakeholders Needs.5. SOE Synergy Program in context of cooperation

of Partnership Program distribution for TR farmers.

Untuk mengetahui kebutuhan dan aspirasi masyarakat , Perseroan bekerja sama dengan Universitas Sri Wijaya (unsri) telah melakukan pemetaan situasi dan kondisi serta langkah-langkah yang harus dilakukan, di antaranya adalah pemetaan situasi dan kondisi di UU Betung. Unsri menurunkan Tim Peneliti untuk mengidentifikasi kepentingan dan kebutuhan masyarakat di empat desa penyangga yang termasuk kategori ring satu, yaitu Desa Tanjungagung Selatan, Desa Telukkijing I, II, dan III. Tim juga menganalisis semua hasil identifikasi untuk selanjutnya dikaji dan disesuaikan dengan kepentingan dan kebutuhan perusahaan.

Secara umum, kebutuhan di empat desa hampir sama, yaitu yang berkaitan dengan masalah peningkatan ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Selanjutnya, UU Betung telah merealisasikan program pemberdayaan masyarakat jangka pendek meliputi bantuan modal usaha & ketrampilan usaha, pengadaan fasilitas air

To discover the community’s needs and aspiration, the Company in cooperation with Sri Wijaya University (UNSRI) has been conducted mapping of situation and conditions as well as steps needs to be taken, including mapping of Betung BU situation and condition. Unsri fielded Research Team to identify community interest and needs at four support villages including in ring one, namely Tanjungagung Selatan, Telukkijing I, II, and III, villages. Team also analyzed all identification result which further studied and adjusted with the Company’s interest and needs.

Generally, the needs of four villages were almost the same, it was related to economic and social community improvement. Furthermore, Betung BU has realized its short-term community development program covering business capital and business skill aids, clean water facility procurement by

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 63

bersih dengan pembuatan sumur bor, bantuan pengadaan fasilitas umum desa, serta bantuan-bantuan insidentil. Saat ini tengah dikaji program bea siswa ikatan dinas pada pendidikan diploma/sarjana bidang perkebunan, beasiswa SD- SMA serta program jangka panjang pembangunan kebun desa dengan pola inti plasma 5 ha setiap desa.

making artesian well, public facility procurement for villages, as well as incidental aids.

At present terms that currently studied are including scholarship at plantation diploma/undergraduate, scholarship for elementary up to high school as well as long-term program such as development of village estate with plasma nucleus pattern 5 Ha for each villages.

Implementasi dari pelaksanaan program PKBL PTPN VII tahun 2014 diwujudkan melalui program PTPN 7 Peduli yang terdiri dari program PTPN 7 Peduli Kemitraan, PTPN 7 Peduli Bencana Alam, PTPN 7 Peduli Pendidikan, PTPN 7 Peduli Kesehatan, PTPN 7 Peduli Pembangunan, PTPN 7 Peduli Keagamaan, dan PTPN 7 Peduli Lingkungan Alam. Berdasarkan hasil evaluasi program tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga masyarakat banyak yang memberikan penilaian citra positif terhadap perusahaan.

Implementation of PCDP program conductedby PTPN VII in 2014 was materialized through PTPN 7 Care programs which consisted of PTPN 7 Partnership Care, PTPN 7 Natural Disaster Care, PTPN 7 Education Care, PTPN 7 Health Care, PTPN 7 Development Care, PTPN 7 Religious Care, and PTPN 7 Environmental Care. Based on evaluation result the program was well accepted by community, thus community assessed positively on the image of company.

PTPN 7 PeduliPTPN 7 Care

64 Pemberdayaan Masyarakat Community Development

1. PTPN 7 Peduli Kemitraan

PTPN VII menyalurkan dana Program Kemitraan dalam bentuk:

a. Pemberian pinjaman modal usaha kepada Usaha Kecil.

Pemberian pinjaman modal ditujukan untuk Usaha Kecil yang memiliki kriteria antara lain: Usaha Kecil yang telah berstruktur dengan baik; Koperasi, Koperasi Karyawan / KPN; Jenis Usaha yang mempunyai sifat berkesinambungan dan mempunyai prospek untuk dikembangkan serta mampu merebut pasar; Usaha kecil dibidang Agribisnis dan Agroindustri; Usaha kecil unggulan daerah (kerajinan, makanan, hasil bumi); Usaha yang mempunyai kontribusi terhadap pendapatan daerah / nasional; Usaha yang berada disekitar wilayah kerja PTPN VII; Usaha Kecil dalam bentuk cluster. Pinjaman modal kerja diberikan kepada mitra binaan dengan jasa administrasi sebesar 6%/tahun.

b. Program pembinaan

Program ini diberikan dalam bentuk:• PelatihanManajamenUsahaKecilyang

bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan Mitra Binaan antara lain tentang strategi pemasaran, pengelolaan penjualan, pembukuan usaha kecil, manajemen SDM, desain perencanaan bisnis, perlindungan hukum dalam usaha, kebijakan pemerintah terhadap UKM dan strategi mencari peluang usaha dan ESQ, training “ESQ Character Building Personal Transformation Program”.

• MengikutsertakanMitraBinaandalamkegiatanpromosi/pameran antara lain :

• PameranHariPersNasional2014yangdiikutiMitra Binaan Sektor Industri Kerajinan dan Makanan (Batik Besurek, Kerajinan Bordir, dan aneka makanan khas Bengkulu).

• PameranSouth Sumatera Expo 2014 yang diikuti Mitra Binaan Sektor Industri Kerajinan dan Makanan (Batik Alam Lampung, Kerajinan Bordir, Songket, Jumputan, Kerajinan Aluminium dan Dodol Kentang & Dodol Salak produksi Mitra Binaan Pagar Alam).

• PameranLampungFair2014yangdiikutiMitra

1. PTPN 7 Partnership Care

PTPN VII distributes Partnership Program fund in form of:

a. Granting of business capital loan to small enterprises

The granting of capital loan is addressed for Small Enterprise which has criteria involving: has a good structure, Cooperative, Employee Cooperative; Type of Business that has a sustainable in nature and has a prospect to be developed as well as able to compete in market; agribusiness and agroindustry small enterprise; regional prime business (crafts, foods, crops); business which has contribution to regional/national revenue; business in the vicinity of PTPN VII work area; Small Enterprise in form of cluster. Work capital loan is given to fostered partners with administration fee 6%/year.

b. Fostering Program

This program is given in form of:- Small Enterprise Management Training which

the objective is to increase Fostered Partners’ knowledge and insight concerning marketing strategy, sales management, small business accounting, HR management, business planning design, legal protection in business, government policies to SME and strategy in seeking business opportunity and ESQ, training “ESQ Character Building Personal Transformation Program”,

- Engaging Fostered Partner in promotion/exhibition activities including:

- National Press Day Exhibition 2014 pursued by Fostered Partner in Crafts and Food Industry (Batik Besurek, Embroidery Crafts, and Bengkulu special foods)

- South Sumatera Expo 2014 attended by Fostered Partner in Crafts and Food Industry (Lampung Batik, Embroidery Crafts, songket, jumputan, Aluminum crafts and potato-made snacks and salak-made snacks, produced by PagarAlam Fostered Partners).

- Lampung Fair 2014 attended by Fostered

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 65

Partners in Crafts and Food Industry (Tapis, Usus Embroidery, Jumputan Palembang, maja fruit crafts, pottery and food product including chips, roasted disc shaped rice crackers “Opak”, corn starch snack “Klanting, and ant sugar)

- Lampung Selatan Fair 2014 was attended by Fostered Partners of South Lampung district in crafts and food industry (batik Lampung, Embroidery, Pottery, Rattan and Chips)

- Fostered Partner Product Exhibition in Boy scouts Dexterity and Skill Competition featuring food insutry product.

Beside performed by PTPN VII PCDP Division, distribution and Partnership Program is also held in cooperation with other Institution, such as Department of Agriculture and Horticulture, Province of Lampung, Cooperatives and SME Agency Province of Lampung.PTPN VII sustainably has distributed Partnership Program loan fund in form of development of business clusters, including:

- Develop agriculture cluster in corn, rice and cassava cultivation in South Lampung, East lampung, Pringsewu and TulangBawang Districts. Lambs/goats and cattle husbandry cluster in South Lampung and Tanggamus District.

- Develop chips/kemplang cluster in the vicinity of CintaManis BU, TanjungBatu Sub District, OganIlir District.

Realization of Partnership Program distribution in 2014 attained Rp7.87 billion, distributed to 776 Fostered Partners (FP), comprised of industrial sector Rp690 million (85 FPs), trading sector Rp1.83 billion (170 FPs), plantation sector Rp23 million (2 FPs), agriculture sector Rp4.06 billion (430 FPs), husbandry sector Rp495 million (47 FPs), service

Binaan Sektor Industri Kerajinan dan Makanan (Tapis, Sulam Usus, Jumputan Palembang, Kerajinan Buah Maja, Kerajinan Gerabah dan Produk Makanan antara lain aneka keripik, opak, klanting dan gula semut).

• PameranLampungSelatanFair2014diikutiMitra Binaan wilayah Kabupaten Lampung Selatan sektor industri kerajinan dan makanan (batik lampung, bordir, gerabah, rotan dan aneka keripik)

• GelarProdukMitraBinaandalamacaraLombaKetangkasan dan Ketrampilan Pramuka menampilkan produk industri makanan.

Selain dilakukan oleh Bagian PKBL PTPN VII, penyaluran dan Program Kemitraan juga dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga lain, di antaranya adalah Kerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Provinsi Lampung, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung. PTPN VII secara berkesinambungan telah menyalurkan dana pinjaman PK dalam bentuk pengembangan kluster-ulster usaha, di antaranya:

• Mengembangkanklusterpertanianbudidayajagung, padi dan ubi kayu dan budi daya cabe di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Timur, Pringsewu dan Tulang Bawang. Kluster peternakan domba/kambing dan sapi di Kabupaten Lampung Selatan dan Tanggamus.

• Mengembangkanklusterindustrikerupuk/kemplang di sekitar Unit Usaha Cinta Manis, Kec. Tanjung Batu, Kab. Ogan Ilir.

Realisasi penyaluran program kemitraan tahun 2014 mencapai Rp7,87 miliar, disalurkan kepada 776 Mitra Binaan (MB), terdiri atas sektor industri Rp690 juta (85 MB), sektor perdagangan Rp1,83 miliar (170 MB), sektor perkebunan Rp23 juta (2 MB), sektor pertanian Rp4,06 miliar (430 MB), sektor peternakan Rp495 juta (47 MB), sektor jasa

66 Pemberdayaan Masyarakat Community Development

sector Rp470 million (40 FPs) and others Rp300 million (2 FPs). Accumulation of loan distribution up to 2014 was Rp91.81 billion, whereas accumulation of fostered/grant fund was Rp14.05 billion.

Fund source for Partnership Program in 2014 was originated from reception of FP loan repayment pursuant to Minutes of Annual Report and Financial Statement Discussion Meeting regarding PTPN VII (Persero) PCDP fiscal year 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013.

2. PTPN 7 Peduli Bencana Alam

PTPN VII Peduli Bencana Alam merupakan wujud kepedulian perusahaan kepada korban musibah bencana alam. Pada tahun 2014, PTPN VII telah menyalurkan dana peduli bencana senilai Rp31,64 juta antara lain berupa bantuan 1000 buku tulis untuk korban banjir di Kabupaten Kudus, material bangunan untuk masyarakat yang terkena bencana angin puting beliung, bantuan tanggap darurat banjir di Trans SP4 Desa Sumber Jaya, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin dan tanggap darurat banjir di Dusun 1,2,5 dan 7 Kampung Goras Jaya serta Dusun 1 dan 4 Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah.

3. PTPN 7 Peduli Pendidikan

PTPN 7 Peduli Pendidikan merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Pada tahun 2014 PTPN VII telah menyalurkan dana peduli pendidikan senilai Rp163,25 jutaantara lain :• Bantuan dalam program peningkatan kualitas

pendidikan masyarakat dalam bentuk perlengkapan sarana belajar mengajar, perlengkapan sekolah, kegiatan seminar/workshop, pelatihan dan lain-lain yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi, dll.

• Bantuan beasiswa/bantuan kepada siswa kurang mampu di enam Desa (Desa Teluk Kijing I, II, III, Desa Tanjung Agung Selatan, Danau Caladan Desa Rantau Kroya, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin

2. PTPN 7 Natural Disaster Care

PTPN VII Natural Disaster Care is a form of company care to natural disaster victim. In 2014, PTPN VII has distributed natural disaster care fund in the amount of Rp31.64 million including 1,000 notebooks for flood victims in Kudus District, building materials for tornadoes victims, emergency response aid in Trans SP4 Sumber Jaya, BabatSupat, MusiBanyuasin District and flood emergency response in 1,2,5, and 7 sub-villages in Goras Jaya village and 1 and 4 sub-villages in SinarBanten village, Bekri Sub-district, Central Lampung District.

3. PTPN 7 Education Care

PTPN 7 Education Care is a form of company’s care in improving education quality. in 2014 PTPN VII has distributed education care fund of Rp163.25 million covering:

• Aid for community education quality improvement program in form of teaching and learning facilities equipment, school equipment, seminars/workshop activities, trainings and others held by Universities, etc.

• Aid in form of scholarship to underprivileged students in six villages (TelukKijing I, II, III Villages, TanjungAgung Selatan Village, DanauCala Village and RantauKroya village, Laissubdistrict, MusiBanyuasing District)

Rp470 juta (40 MB) dan lainnya Rp300 juta (2 MB).Akumulasi penyaluran pinjaman sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp91,81 miliar, sedangkan akumulasi dana pembinaan/hibah sebesar Rp14,05 miliar.

Sumber dana Program Kemitraan tahun 2014 berasal dari penerimaan pengembalian pinjaman Mitra Binaan sesuai Risalah Rapat Pembahasan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan atas pelaksanaan PKBL PTPN VII (Persero) tahun buku 2012 No.RIS/71/D5.MBU/2013.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 67

4 PTPN 7 Peduli Kesehatan

PTPN 7 Peduli Kesehatan merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. Pada tahun 2014, PTPN VII telah menyalurkan dana peduli kesehatan senilai Rp472,12 juta, antara lain:• Pengobatan umum dan pemeriksaan golongan

darah gratis bagi masyarakat yang berada di wilayah Desa Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan

• Bantuan dana untuk pembelian/pengadaan Ambulance yang dikelola oleh Forum Masyarakat Rejang, Kabupaten Bengkulu Utara bersama dengan Perusahaan

5. PTPN 7 Peduli Pembangunan

PTPN 7 Peduli Pembangunan merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan kondisi sarana dan prasarana umum. Pada tahun 2014, PTPN VII telah menyalurkan dana peduli pembangunan senilai Rp314,65 juta antara lain:• BantuanperbaikanjalanDesaSukawaringin,

Kecamatan Bangun rejo dan Desa Karang Tanjung, Kecamatan Padang Ratu, KabupatenLampung Tengah oleh Distrik Way Seputih.

• BantuanperbaikanjembatanDesadiDesaManunggal, Kecamatan Rambang Dangku Kabupaten Muara Enim

6. PTPN 7 Peduli Keagamaan

PTPN 7 Peduli Keagamaan merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan sarana prasarana ibadah dan perlengkapan sarana ibadah. Pada tahun 2014 telah disalurkan bantuan sebesar Rp47,73 juta, antara lain bantuan material untuk pembangunan masjid di beberapa lokasi.

7. PTPN 7 Peduli Pelestarian Alam

PTPN 7 Peduli Pelestarian Alam merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan. Pada tahun 2014, PTPN VII telah menyalurkan dana peduli pelestarian alam senilai Rp45,80 juta, antara lain:

4. PTPN 7 Peduli Kesehatan

PTPN 7 Health Care is a form of company care as an effort to improve community health. In 2014, PTPN VII has been distributed health care fund of Rp472.12 million, covering:

• Free public medication and blood type examination for local community in Natar village, Natar sub district, South Lampung District.

• Fund aid for purchasing/procurement of ambulance managed by Rejang Community Forum, North Bengkulu District with the Company.

5. PTPN 7 Development Care

PTPN 7 Development Care is a form ofcompany care asan effort to improve public facilities and infrastructures. In 2014, PTPN VII has distributed development care fund of Rp314.65 million covering:

- Road refurbishment aid, Sukawaringin Village, Bangunrejosubdistrict and KarangTanjung Village, Padang Ratu sub district, Central Lampung District by Way Seputih District

- Bridge refurbishment aid at Manunggal Village, Rambangdangku sub district, MuaraEnim District.

6. PTPN 7 Religious Care

PTPN 7 Religious Care is a form of company care as an effort to improve worship facilities and equipment. In 2014 religious care fund that has been distributed was Rp47.73 million, covering material aid for the construction of mosque in some locations.

7. PTPN 7 Natural Preservation Care

PTPN 7 Natural Preservation Care is a form of Company care as an effort to preserve environment. In 2014, PTPN VII has distributed natural preservation care fund in the amount of Rp45.80 million involving:

68 Pemberdayaan Masyarakat Community Development

Mitra Binaan PTPN VIIPTPN VII Fostered Partneres

PTPN VII Distrik Banyuasin melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) saat ini memiliki 94 mitra binaan UKMK yang berada di wilayah Palembang, Pagaralam, dan Ogan Ilir.

Melalui PKBL Distrik Banyuasin melakukan pembinaan terhadap pengusaha kecil dan menengah dan juga mikro. Selain pinjaman modal, pihak Perusahaan juga melalukan pembinaan teknis melalui pelatihan-pelatihan.

Untuk membuka pasar, manajemen mengikutkan mitra binaan (MB) di berbagai pameran di Indonesia, di antaranya di Palembang dan Jakarta.

Sebagai contoh, tujuh di antara 94 MB diikutkan pada pameran South Sumatera Expo 2014 yang berlangsung di BKB Palembang pada tanggal 15 – 20 Mei 2014, yaitu UKM Cempaka Pelangi, Palembang (Salma/Husin), UKM Nabila (Nazirudin), UKM RAIS Kabupaten Ogan Ilir (Rais), UKM Ayek Gayam Pagaralam (Yetti Herlina), UKM Tenun Songket Kabupaten Ogan Ilir (Zumarah), dan UKM Kebun Salak, Pagaralam (Endang). Para UKM ini memiliki berbagai kegiatan usaha seperti, sulam usus dan batik, songket, kebun buah salak, dan kerajinan aluminium.

Selama 5 tahun menjadi mitra binaan, usaha MB mengalami kemajuan.

PTPN VII Banyuasin District through Partnership and Community Development Program (PCDP) at present has 94 SME fostered partners scattered over Palembang, Pagaralam, and OganIlir area.

Through PCDP Banyuasin District performs fostering to small and medium entrepreneurs and also micro entrepreneurs. Beside capital loan, the Company also performs technical fostering through training.

To open the market, Management was engaging Fostered Partners (FP) in many exhibitions in Indonesia, including in Palembang and Jakarta.

For instance, seven out of 94 FPs was engaged in South Sumatera Expo 2014 took place in BKB Palembang on 15 – 20 May 2014, namely SME CompakaPelangi, Palembang (Salma/Husin), SME Nabila (Nazirudin), SME RAIS OganIlir District (Rais), SME AyekGayamPagaralam (YettiHErlina), SME TenunSongketOganIlir District (Zumarah), and SME KebunSalak, Pagaralam (Endang). These SMEs have various business activities such as usus embroideries and batik, songket, salam estate, and aluminium crafts.

During 5 years as fostered parner, the FBs’ business kept improving.

• PemberianbantuanbibitdalamkegiatanPeringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diselenggarakan bersama Pemerintah Provinsi Lampung bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah.

• PemberianbantuansaranaPengolahanSampah dalam bentuk Kotak Sampah, Tempat Penyimpanan Sampah Sementara Vol. 1 M3/Unit dan Komposter Vol. 50 Liter/ Unit.

- Seed aid granting to commemorate World Environment Day held together with Lampung Province Government and Regional Environmental Management Agency

- Waste Processing facility aid in form of Trash Can, Temporary Trash Storage Vol. 1 M3/unit and Composter Vol. 50 Liter/Unit

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 69

Kinerja EkonomiEconomic Performance

PTPN VII mewujudkan tanggung jawab di bidang ekonomi melalui nilai ekonomi

yang didistribusikan kepada pemangku kepentingan serta kontribusinya dalam menggerakkan perekonomian daerah.

PTPN VII realizes its responsibility in economic by

distributing economic value to stakeholders as

well as its contribution in encouraging regional

economic.

Through many management efforts, in 2014 the Company was still able to achieve net sales revenueby Rp4.62 trillion, rose up by 5.88% compared to 2013 realization by Rp4.36 trillion. This increase particularly was caused by the increase of rubber, sugar and molasses sales volume. The largest sales contributor in 2014 was rubber commodity with sales revenue reached Rp2.24 trillion or 48.54% of total net sales. All PTPN VII revenues were derived from Company’s business activities thus there was no revenue from Government in form of financial aid.

In 2014, economic revenue earned by PTPN VII was distributed to stakeholders covering PTPN VII Employees, financier, as well as expenses for community manifested in PCDP and CSR. (G4-EC1) (G4-EC4)

Pada tahun 2014, Perusahaan mampu meraih nilai penjualan bersih sebesar Rp4,62 triliun, naik 5,88% dibandingkan realisasi tahun 2013 sebesar Rp4,36

triliun. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan volume penjualan karet, gula dan tetes. Kontributor

penjualan terbesar tahun 2014 adalah komoditas karet dengan nilai penjualan mencapai Rp2,24 triliun atau 48,54% dari total penjualan bersih.

Seluruh penerimaan PTPN VII berasal dari kegiatan bisnis Perusahaan sehingga tidak ada penerimaan

yang berasal dari bantuan finansial Pemerintah.

Pada tahun 2014, nilai ekonomi yang diperoleh PTPN VII didistribusikan kepada para stakeholders

meliputi Pekerja PTPN VII, penyandang dana, serta pengeluaran untuk masyarakat yang diwujudkan

dalam PKBL dan CSR. (G4-EC1) (G4-EC4)

KINERJA EKONOMIECONOMIC PERFORMANCE

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

72 Kinerja Ekonomi Economic Performance

Nilai Ekonomi yang Diterima dan Didistribusikan (G4-EC1) Economic Value Received and Distributed

UraianNilai Ekonomi (RpRibu) / Economic Values (Rp Thousand)

Description2011 2012 2013 2014

Nilai Ekonomi yang Diperoleh Economic Values Earned

Pendapatan Komoditi Utama 4.923.295.074 4.360.370.854 4.616.805.282 4,518,243,344 Main Commodity Revenue

Penjualan non-komoditi utama 49.460.254 50.488.475 31.143.311 58,305,080 Major non-commodity sales

Pendapatan Bunga 3.051.483 3.404.694 6.663.251 5,294,934 Interest revenue

Pendapatan selisih kurs 3.814.899 6.063.349 26.492.224 (8,740,517) Foreign Exchange Revenue

Pendapatan Penjualan Aset - 44.927.856 3.895.950 4,659,530 Asset sales revenue

Jumlah Nilai Ekonomi 4.979.621.710 4.465.255.228 4.685.000.018 4,577,762,371 Total Economic Values

Nilai Ekonomi Disistribusikan Economic Values Distributed

Biaya Operasional (HPP & beban operaisi tanpa biaya karyawan & CSR)

3,895,661,257 3,431,129,966 3,585,067,738 3,387,245,454 Operating cost (COGS and operation cost withot cost for

employees & CSR)

Gaji Karyawan & Benefit Lainnya 609,137,420 629,424,359 628,310,803 728,841,471 Employees salary & other benefit

Pembayaran Kepada Penyandang Dana Payment for Investor

- Pembayaran Dividen 75.973.160 46.023.001 - 9,827,000 Dividen Payout

- Pembayaran Bunga 288.900.134 366.135.795 466.579.926 594,126,617 Bank interest

Pengeluaran untuk pemerintah 87,835,263 69,618,365 50,002,254 28,858,009 Government expenditure

Pengeluaran untuk Masyarakat: PKBL & CSR

7,619,498 7,462,642 2,270,837 1,038,584 Community expenditure: PKBL & CSR

Jumlah Nilai Ekonomi Didistribusikan

5,639,365,823 5,207,790,021 5,484,050,669 5,165,253,166 Total Distributed Economic Values

Nilai Ekonomi Ditahan 100,099,574 47,726,838 126,097,391 64,024,383 Withheld Economic Values

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 73

Kontribusi Kepada Negara (G4-EC1)

Contribution to State

Pada tahun 2014, PTPN VII telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pembayaran pajak PTPN VII pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:

In 2014, PTPN VII has met its obligation as taxpayer to government pursuant to applicable legislation provision. PTPN VII tax payment in 2014 was as follow:

Tabel Pembayaran Pajak (Rp juta)Tax Payment Table (Rp million)

2012 2013 2014

PPhPasal 21 29.599 21.763 29.897 Income Tax Article 21

PPhPasal 23 14.600 20.392 18.051 Income Tax Article 23

PPh Badan 69.618 42.325 28.858 Income Tax Article 29

PPN 591.312 293.980 339.925

Pajak Bumi dan Bangunan 22.485 22.484 27.444 Land &BuildingTax

Jumlah 727.614 400.945 444.174 Total

PTPN VII juga telah memenuhi kewajibannya kepada pemerintah selaku pemegang saham melalui pembayaran dividen. RUPS tahun buku 2013 melalui keputusan Nomor SKR/RIS/001/2014tanggal 21 Maret 2014 memutuskan dividen tahun buku 2013 sebesar Rp9,83 miliar atau 12,50% dari perolehan laba tahun buku 2013. Sesuai dengan keputusan RUPS tersebut, pada tanggal 21 Maret 2014, PTPN VII telah membayar keseluruhan dividen tersebut sebesar Rp9.827.000.000,00 ke kas negara.

PTPN VII has also met its obligation to the state who serves as the Shareholder via dividend payment. GMS fiscal year 2013 through ruling Number SKR/RIS/001/2014 dated 21 March 2014 decided that dividend of fiscal year 2013 was in the amount of Rp9.83 billion or 12.50% derived from profit of fiscal year 2013. In accordance to this GMS ruling, on 21 March 2014 PTPN VII has paid all dividends in the amount of Rp9,827,000,000.00 to state treasury.

Pembayaran dividen Dividend payment

2012 2013 2014

Pembayaran dividen (Rp miliar) 46,02 - 9,83 Dividend payment (Rp billion)

Kontribusi Kepada Pertumbuhan Ekonomi Daerah (G4-EC8) Contribution to Regional Economic Growth

Sebagai salah satu BUMN subsektor perkebunan yang wilayah kerjanya tersebar di Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu, keberadaan PTPN VII telah banyak memberikan kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi daerah. Pembangunan perkebunan karet, kelapa sawit, the dan tebu beserta pabrik-pabrik pendukungnya mempunyai dampak ganda terhadap ekonomi

As one of SOE in plantation subsector which its operational area is scattered in Lampung province, South Sumatera and Bengkulu, the PTPN VII existence has provided much contribution to regional economic growth. The construction of rubber, oil palm, tea and sugarcane estate as well its supporting mills has a double impact on regional economic, particularly in creating occupational

74 Kinerja Ekonomi Economic Performance

opportunity. Because the PTPN VII operational area generally developed in rural, marginal, and sometimes in remote area, then the existence of PTPN VII business units has a strategic role in the development of rural area as well as local regional growth. The development of various plantation supporting industry, transportation service, construction, trading, and the emergence of conventional markets in residential area and villages cannot be separated from multiplier effect of plantation development in the area. In addition, PTPN VII is also participated in the improvement of Regional Revenue from certain licensing retribution includes retribution on Building Permits and Nuisance Permit Retribution.

PTPN VII is also participated in maintaining food resilience through product it produces, includes CPO and sugar. Whereas rubber and tea product which part of its result was exported also participates in donating the foreign exchange income.

wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan peluang kerja. Karena wilayah kerja PTPN VII umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, maka keberadaan unit-unit usaha PTPN VII mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah pedesaan serta pertumbuhan wilayah setempat. Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, perdagangan, dan munculnya pasar-pasar tradisional di daerah permukiman dan pedesaan tidak terlepas dari multiplier effect pembangunan perkebunan di wilayah tersebut. Selain itu, PTPN VII juga ikut berperan dalam peningkatan pendapatan aslid aerah (PAD) dari retribusi perijinan tertentu meliputi retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Gangguan

PTPN VII juga ikut berperan dalam memelihara ketahanan pangan melalui produk yang dihasilkan, yaitu CPO dan gula. Sedangkan produk karet dan teh yang sebagian hasilnya diekspor ikut memberikan andil menyumbang devisa.

Kemitraan dengan Petani Plasma / Pihak III Partnership with Plasma and Third Party Farmers

PTPN VII melibatkan masyarakat sebagai mitra bisnis dalam memasok bahan baku karet, Tandan Buah Segar kelapa sawit dan tebu yang akan diolah di pabrik-pabrik milik PTPN VII. Pada tahun 2014, PTPN VII telah menerima pasokan bahan baku sebagai berikut:• Bahanbakukaretsebesar56.084tondaripihak

III atau setara dengan Rp1.052.058 juta yang telah dibayarkan Perusahaan kepada pihak III.

• TandanBuahSegarsebesar415.091tondaripetani plasma atau setara dengan Rp672.881 juta yang telah dibayarkan Perusahaan kepada petani plasma.

• TebuRakyatBebassebesar237.891tonatau setara dengan Rp80.529juta yang telah dibayarkan Perusahaan kepada Petani Tebu Rakyat Bebas. (G4-EC8)

PTPN VII involves the community as its business partner in supplying rubber raw materials, oil palm fresh fruit bunches and sugarcane that will be processed at PTPN VII’s mills. In 2014, PTPN VII has received raw material supply as follow:

- Rubber raw material of 56,084 tons from III parties or equal to Rp1,052,058 million that has been paid by the Company to III Parties.

- Fresh fruit bunches of 415,091 tons of plasma farmers or equal to Rp672,881 million that has been paid by the Company to plasma farmers

- Independent Community Sugarcane of 237,891 tons or equal to Rp80,529 million hat has been paid by the Company to Independent Community Sugar Cane farmers. (G4-EC8)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 75

Transaksi Pembelian Bahan Baku Transaction of Raw Material Purchase

Jenis Transaksi 2012 2013 2014 Transactation

Volume pembelian (ton) Purchase Volume (tons)

•PembeliankaretdariPihakIII•PembelianTBSdariPlasma•PembelianTebuRakyat•PembelianTebuRakyatBebas

47.331544.857321.662168.215

63.270398.845294.684242.843

56.084415.091320.949237.891

Rubber Purchase from III PartyFFB purchase from Plasma

Community Sugarcane PurchaseIndependent Community Sugarcane

Purchase

Nilai Pembelian (Rp ribu) Purchase Value (Rp thousand)

•PembeliankaretdariPihakIII•PembelianTBSdariPlasma•PembelianTebuRakyat•PembelianTebuRakyatBebas

1.240.161.116734.905.771

5.275.02582.620.957

1.363.778.244540.365.713

4.093.397108.705.923

1.052.057.531672.881.187

-80.529.214

Rubber purchase from III PartyFFB purchase from plasma

Community Sugarcane PurchaseCommunity Sugarcane Purchase

PTPN VII turut mengembangkan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan program Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) kelapa sawit dengan total areal tahun 2014 seluas 23.868 ha. Selain itu, Perusahaan juga berpartisipasi dalam program pengembangan tebu rakyat dengan total areal tahun 2014 seluas 4.202 ha.

Program plasma tersebut telah berhasil berhasil meningkatkan kualitas kesejahteraan petani plasma peserta yang tersebar di wilayah Muara Enim untuk kelapa sawit dan wilayah Bungamayang dan Cintamanis untuk tebu rakyat.(G4-EC8)

PTPN VII also develops Community Nucleus Estate (CNE) and Primary Cooperative Credit for Member (PCCM) palm oil with total area in 2014 covering 23,868 ha. In addition, the Company also participated in community sugarcane development program with total area in 2014 covering 4,202 Ha.

This plasma program has been succeeded in increasing plasma farmers’ welfare quality who were scattered over Muara Enim Area for oil palm and Bungamayang and Cintamanis area for community sugarcane. (G4-EC8)

Perkembangan Luas Areal Plasma (ha)Plasma Area Development (Ha)

Uraian 2012 2013 2014 Description

Plasma Kelapa Sawit 23.868 23.868 23.868 Oil Palm Plasma

Tebu Rakyat 4.439 3.947 4.202 Community Sugarcane

76 Kinerja Ekonomi Economic Performance

Praktik-Praktik PengadaanSalah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah adanya suatu hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan para rekanan. Untuk itu, setiap pengurus Perusahaan dan pekerja perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing membina hubungan dan memberikan perhatian kepada para rekanan.

Perusahaan melalui pekerja memperlakukan rekanan/pemasok sebagai mitra kerja dan bukan sebagai objek untuk mengharapkan atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Perusahaan mempunyai kepentingan terhadap rekanan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang berkesinambungan dengan kualitas dan harga yang menguntungkan, misalnya pengadaan pupuk, alat-alat pertanian dan lain-lain. Disisi lain, rekanan berkepentingan terhadap pemasokan barang dan jasa berkesinambungan dengan mendapatkan keuntungan yang layak.

Perusahaan memberikan hak yang sama kepada setiap orang atau badan usaha untuk menjadi rekanan perusahaan bagi yang telah memenuhi persyaratan teknis dan administrasi yang ditetapkan perusahaan maupun persyaratan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Pada saat proses Pelelangan, Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada semua rekanan untuk mengikuti lelang atau tender atas pengadaan barang dan jasa, perawatan atau pembangunan fasilitas. Untuk itu, sejak pengumuman penawaran sampai dengan proses pelelangan atau tender harus dilakukan secara terbuka sesuai pedoman pengadaan barang dan jasa yang ditetapkan. Pada saat proses pembayaran, Perusahaan memberikan perlakuan yang adil dalam hal pembayaran kepada rekanan itu dengan cara mendahulukan pembayaran kepada rekanan yang lebih dahulu mengajukan tagihan jika telah disertai bukti-bukti yang lengkap. (G4-12)

Procurement Practices

One of factors which affecting the business success is a good relationship and mutual benefiting with partners. Therefore, every Company’s management and employees according to each tasks and responsibility maintaina good relationship and provide full attention to the partners.

The Company through employee treats counterparts/suppliers as partners and not as object to expect or to obtain a personal benefit. The Company has an interest to partners in term of goods and service provision sustainably with benefiting quality and price, such as fertilizer procurement, agriculture equipment and others. In the other hand, the partners have interest to goods and services supplies sustainably by gaining a decent benefit.

The Company gives the equal rights to everyone or business entities to become the Company’s partners for those who has met the technical requirements and administration set by the company or requirements set by the Local Government. During the tender process, the Company provides equal opportunity for all partners to participate in the tender on goods and service procurement, facility refurbishment or construction. Therefore, start from the offering announcement until auction or tender process it should be held openly based on determined goods and service procurement guidance. During the payment process, the Company gives a fair treatment in term of payment to partners by prioritizing the payment to partners who first proposes the bills if it has been attached with complete evidences. (G4-12)

MENINGKATKAN KEAMANAN PRODUK DAN LAYANAN

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

MENINGKATKAN KEAMANAN PRODUK

DAN LAYANAN

Salah satu kebijakan dalam Sistem Manajemen Terpadu Nusantara 7 adalah

Menciptakan produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), persyaratan

keamanan pangan dan persyaratan lainnya yang ditetapkan pelanggan, untuk

memenuhi kepuasan pelanggan guna menjalin hubungan timbal balik yang

saling menguntungkan.

One of policies in the Integrated Management

System Nusantara 7 is Creating products according

to the Indonesian National Standard (SNI), food

safety requirements and other requirements set

by customers, to meet customer satisfaction in

order to establish a reciprocal win-win solution

relationship.

Customers are very important stakeholders for company. Therefore every Company management and employee need to have a superior conduct in order to be able to provide best services to customer. PTPN VII’s major customers are traders with mechanism of product delivery and major service start from PTPN VII – Trader – Broker/Manufactured – End User. To be able to fulfill customers’ expectation and satisfaction, PTPN VII has requirements and expectation on its major products, customer support service and operation, namely right in quality, right in quantity and sales administration can be completed right in time. During reporting period, there was no PTPN VII’s products that suffered a traded prohibition sanction or should be withdrew from distribution. (G4-PR6)

Pelanggan merupakan stakeholder yang sangat penting bagi perusahaan. Oleh sebab itu setiap

pengurus Perusahaan dan pekerja harus memiliki perilaku unggul agar dapat memberikan pelayanan

terbaik kepada pelanggan. Pelanggan utama PTPN VII adalah para trader dengan mekanisme penyampaian produk dan layanan utama mulai

dari PTPN VII – Trader – Broker/Pabrikan – End User. Untuk dapat memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan, PTPN VII memiliki persyaratan dan

ekspektasi atas produk utama, layanan pendukung pelanggan dan operasi, yaitu tepat mutu, tepat

jumlah, administrasi penjualan bisa selesai dengan tepat waktu. Selama periode pelaporan, tidak ada

produk PTPN VII yang terkena sanksi larangan diperjualbelikan ataupun harus ditarik dari

peredaran. (G4-PR6)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 79

Kejelasan Informasi Produk(G4-PR3)

Products Information Clarity

Untuk memastikan kesesuaian kualitas produk sesuai dengan kontrak, PTPN VII memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai mutu komoditi perusahaan pada saat penyerahan barang dengan terlebih dahulu melakukan analisa bersama yang dilakukan oleh surveyor independen jika diperlukan, sehingga tidak ada hal-hal yang disembunyikan untuk mengelabui pelanggan. Demikian pula, kuantitas produk yang akan diserahkan juga dipersiapkan dengan benar mengacu kepada ketentuan yang tercantum dalam kontrak penjualan.

To ensure the product’s quality suitability accordance to the contract, PTPN VII provides correct, clear and honest information regarding the quality of company’s commodity during the goods submission by previously performs joint analysis carried out by independent surveyor if necessary, thus there is nothing to hide to deceive the customer. Likewise, the product quality that will be submitted is also prepared properly referring to provision listed on the sales contract.

Menjaga Mutu Produk (G4-PR2) (G4-PR3) (G4-PR7)

Maintain Product Quality

PTPN VII berupaya untuk menjaga mutu produk dengan meningkatkan quality assurance pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di seluruh komoditas. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan mendapatkan produk dengan kualitas yang terjamin sehingga dapat mengeliminir keluhan maupun klaim pelanggan setelah produk diterima. Produk PTPN VII telah memenuhi Standar Nasional Industri, yaitu: - Karet : SNI 06-1903-2000 (SIR), SNI 06-0001-1987

(RSS)• Minyaksawit:SNI01-2901-2006• Teh:SNI01-1902-1995• Gula:SNI3140.3-2010

Dengan diluncurkannya Sistem Manajemen Terpadu Nusantara 7 sejak bulan April 2014, maka perusahaan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pelanggan, termasuk di dalamnya persyaratan manajemen mutu dan keamanan pangan yang memenuhi standar ISO 9001 : 2008 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 22000 :2005tentangSistemManajemenKeamananPangan. Standar Manajemen Keamanan Pangan menetapkan persyaratan di antaranya adalah: Menyediakan produk pangan yang aman bagi pelanggan sesuai dengan penggunaan yang dimaksudkan; Mengevaluasi dan mengases

PTPN VII is also attempted to maintain product quality by increasing quality assurance of the Quality Management System implementation in all commodity. This is intended in order the customer derived products with guaranteed quality thus may eliminate customer’s complaint or claim after the product received. PTPN VII’s product has met Industrial National Standard, namely: - Rubber : SNI 06-1903-200 (SIR), SNI 06-0001-

1987 (RSS)- Palm Oil: SNI 01-2901-2006- Tea:SNI01-1902-1995- Sugar : SNI 3140.3-2010

With the launching of Integrated Management System of Nusantara 7 since April 2014, the Company needs to meet requirements set by customers, includes quality management and food safety requirements that meet ISO 9001:2008 Standard regarding Quality Management System andISO22000:2005regardingFoodSafetyManagementSystem.FoodSafetyManagementStandard determines requirements of which are: Provide safe food product for customer in conformity with intended use; Evaluate and access customer requirements and show off the conformity with customer requirements that has been agreed in relation with food safety to improve

80 Meningkatkan Keamanan Produk dan Layanan

customer satisfaction; Communicate effectively food safety issues to supplier, customers and other parties who connected to food chain.

PTPN VII in cooperation with certification institution that has a competency pursuant to management system, namely PT Sucofindo as one of institutions that could publish ISO, OHSAS certificates integrally (one certificate covers several ISO and for one company), and PT Mutu Indonesia StrategisBerkelanjutan as one of ISPO certification institution that has a competency to perform certification process and has been admitted by ISPO Commission.

Specifically for tea, in an effort to create a product that meet the food grade criteria, PTPN VII applies technology by noticing hygienic principles supported by full automatic processing. PTPN VII has also invited experienced product consultant from India hence the product quality can be maintained and able to meet customers’ taste and satisfaction.

persyaratan pelanggan dan memperagakan kesesuaian dengan persyaratan pelanggan yang telah disepakati berkaitan dengan keamanan pangan, untuk meningkatkan kepuasan pelanggan; Mengkomunikasikan secara efektif isu keamanan pangan kepada pemasok, pelanggan dan pihak lain yang terkait dalam rantai pangan.

PTPN VII bekerjasama dengan lembaga sertifikasi yang memiliki kompetensi sesuai system manajemen, yaitu PT Sucofindo sebagai salah satu lembaga yang dapat menerbitkan sertifikat ISO, OHSAS secara terintegrasi (satu sertifikat mencakup beberapa ISO dan untuk satu perusahaan), serta PT Mutu Indonesia Strategis Berkelanjutan sebagai salah satu lembaga sertifikasi ISPO yang memiliki kompetensi untuk melakukan proses sertifikasi dan sudah diakui oleh Komisi ISPO.

Khusus untuk teh, dalam upaya menciptakan produk yang memenuhi kriteria food grade, PTPN VII menerapkan teknologi dengan memperhatikan prinsip-prinsip hygieni yang didukung oleh peralatan full automatic processing. PTPN VII juga mendatangkan konsultan produk berpengalaman dari India sehingga mutu produk tetap terjaga dan bisa memenuhi selera dan kepuasan pelanggan.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 81

PTPN VII berupaya untuk selalu tanggap dalam pelayanan pelanggan, salah satunya adalah pengaduan (klaim) pembeli. Media yang digunakan untuk penyampaian pengaduan bisa melalui media telpondanFaxdinomor0721-705665/0721-707353,[email protected]. Pengaduan atau keluhan melalui telpon diselesaikan paling lambat 2 hari. Pengaduan atau keluhan melalui surat diselesaikan paling lambat 2 bulan sesuai permasalahan. PTPN VII selalu mengevaluasi permasalahan pengaduan pelanggan dan memberikan solusi terbaik untuk kedua belah pihak maksimal pada bulan Desember.

Selama tahun 2014 terdapat 14 pengaduan, 10 di antaranya merupakan pengaduan terhadap produk karet, 3 pengaduan produk teh dan 1 pengaduan terhadap produk kelapa sawit. Dari keseluruhan pengaduan yang menjadi klaim dan menimbulkan biaya adalah klaim atas produk karet sebesar USD8.668,20 dan klaim atas mutu CPO sejumlah Rp850.343.706,-.Sebagaiwujudkomitmenkami terhadap pengaduan seluruh klaim dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

PTPN VII endeavors to always aware in consumer services, one of them are by providing buyer complaint (claim) media. Media used to convey the complaint are phoneandfaxat0721-705665/0721-707353,[email protected]. Complaint by phone will be settled approximately 2 days. Complaint or claim by letter will be settled approximately 2 months based on the issues. PTPN VII always evaluates the customer complaint issues and provides the best solution for both parties maximally in December.

During 2014 there were 14 complaints, 10 of them were complaints on rubber product, 3 complaints on tea product and 1 (one) complaints on CPO quality. Of all complaints which became a claim and generated cost was claim over rubber product in the amount of USD8,668.20 and claim over CPO qualityamountedtoRp850,343,706,-.Asformofour commitment on complaint all claims can be resolved properly and thoroughly.

Temu Pelanggan(G4-PR8)

Customer Gathering

Untuk menjaga hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN VII secara rutin menyelenggarakan acara Temu Pelanggan, di antaranya melalui program kunjungan pembeli ke beberapa unit usaha. Selain untuk menjaga hubungan harmonis dengan pelanggan, acara tersebut juga dijadikan sebagai sarana bagi PTPN VII untuk menjelaskan prosedur pengelolaan mutu sesuai peraturan dan standar yang telah diterapkan di PTPN VII sehingga dapat memenuhi keinginan pelanggan. Di sisi lain, pelanggan dapat memberikan masukan kepada PTPN VII sehingga Perusahaan dapat melakukan perbaikan secara terus-menerus untuk memenuhi harapan pelanggan.

Selama tahun 2014, PTPN VII telah mengadakan 8 (delapan) kali menyelenggarakan acara Temu Pelanggan, dengan rincian sebagai berikut:

To maintain a harmonious relationship with customers, PTPN VII routinely holds a Customer Gathering, among other by customers visiting program to several business units. In addition to maintain a harmonious relationship with customers, these events are also made as a facility for PTPN VII to describe quality management procedure based on regulation and standard has been set in PTPN VII thus able to meet the customer expectation. In other hand, customers can provide input to PTPN VII thus the Company can perform continuous maintenance to meet the customers’ expectation.

During 2014, PTPN VII has held 8 (eight) times Customer Gathering, with details as follow:

Layanan Pengaduan(G4-PR8)

Complaint Service

82 Meningkatkan Keamanan Produk dan Layanan

Kunjungan Pembeli Ke PTPN VII Thn 2014Buyer Visitation to PTPN VII in 2014

No Tgl / Date Pembeli / Buyer Unit Usaha / Business Unit Komoditi / Commodity

1 12Feb2014 Sumitomo Rubber Asia Musilandas Karet / Rubber

2 26 Mar 2014 Gadjah Tunggal Kedaton Karet / Rubber

3 26 Mar 2014 Synergy 2012 Pematang Kiwah Karet / Rubber

4 27 Mar 2014 Gadjah Tunggal Tulung Buyut Karet / Rubber

5 27 Mar 2014 Synergy 2012 Tulung Buyut Karet / Rubber

6 02 Jun 2014 Sumitomo Rubber Asia Way Berulu Karet / Rubber

7 11 Sep 2014 PT Unilever Olechemical Bekri Minyak Sawit / Palm Oil

8 19 Sep 2014 New Continent Pematang Kiwah Karet / Rubber

Program Temu Pelanggan juga dilakukan melalui kegiatan promosi, terutama untuk memperkenalkan produk teh PTPN VII dengan adanya pengembangan produk CTC pada akhir tahun 2013.

Selama tahun 2014, PTPN VII telah mengadakan kegiatan promosi untuk memperkenalkan produk teh PTPN VII, yaitu: • Japan Food Expo 2014 (foodex Japan 2014)

di Makuhari Messe (20 km dari Tokyo). Acara tersebut diselenggarakan dari tanggal 3-7 Maret 2014, diikuti oleh 82 negara.

• BandungInternationalTeaConvention(BITC)yang diselenggarakan di Hotel Panghegar Bandung tanggal 3 s.d. 4 November 2014.

Customer Gathering program is also conducted through promotion activities, particularly to introduce PTPN VII tea products with the development of CTC product in late 2013.

During 2014, PTPN VII has held promotion activities to introduce PTPN VII’s tea product, involving:

- JapanFoodExpo2014(foodexJapan2014)inMakuhariMesse (20 km from Tokyo). The event was held from 3 – 7 March 2014, followed by 82 countries.

- Bandung International Tea Convention (BITC) was held at Panghegar Hotel Bandung on 3 – 4 November 2014

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 83

Survei Tingkat Kepuasan Pelanggan (G4-PR5)Customer Satisfaction Level Survey

PTPN VII secara rutin melaksanakan survei kepuasan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik atas pemenuhan harapan pelanggan dan kualitas layanan yang diberikan PTPN VII. Sebagai responden pada tahun 2014 adalah pembeli yang mewakili seluruh komoditas yaitu: Pembeli komoditi karet sebanyak 9 responden, Pembeli komoditisawitsebanyak5responden,Pembelikomoditi tebu sebanyak 6 responden, dan 7 Pembeli komoditi Teh.

Dibandingkan dengan tahun 2013, tingkat loyalitas dan tingkat kepuasan pelanggan pada tahun 2014 mengalami peningkatan untuk semua produk komoditas yang dihasilkan PTPN VII.

Berdasarkan hasil survei tahun 2014, tingkat kepuasan komoditi karet, kelapa sawit, teh berada pada level “sangat puas” dan komoditi tebu beradapadalevel“puas”.Faktor-faktoryangperluditingkatkan untuk komoditi kelapa sawit adalah Pelayanan DO baik di unit usaha maupun di IPMG, komoditi tebu mempercepat pelayanan muat di unit usaha dan komoditi karet dan teh melakukan temu pelanggan ke pabrik dalam rangka evaluasi proses pengolahan sebagai upaya meningkatkan mutup produk.

Berdasarkan masukan yang diperoleh dari hasil survei kepuasan pelanggan tahun 2014, PTPN VII berupaya merealisasikan beberapa faktor yang perlu ditingkatkan, yaitu meningkatkan pelayanan DO (kelapa sawit), mempercepat pelayanan muat di unit usaha (tebu), meningkatkan acara temu pelanggan ke pabrik (karet dan teh).

PTPN VII routinely holds customers satisfaction survey to attain feedback to fulfill customer expectation and service quality provided by PTPN VII. In 2014 as respondents were buyers representing all commodities namely: rubber buyersby9respondents,palmbuyersby5respondents, sugarcane buyers by 6 respondents, and 7 tea buyers.

Compared to 2013, the customer’s loyalty and satisfaction was increasing to all PTPN VII’s commodity products in 2014.

Based on 2014 survey, the rubber, oil palm, tea commodity satisfaction level was at level “very satisfy” and sugarcane commodity was at level “satisfy”.Factorsneedtobeimprovedfortheoilpalm commodity were DO service both in business unit and in IPMG, for sugar cane commodity was by accelerating loading service in business unit and for rubber and tea commodity were by conducting customers gathering at the factory in order to evaluate processing process to improve the quality product.

Based on input collected from 2014 customer satisfaction survey, PTPN VII strived to realize several factors need to be enhanced, namely to improve DO service (oil palm), accelerate loading service at business units (sugarcane), enhance customer gathering to mills (rubber and tea).

SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

Sumber Daya ManusiaHuman Resources

PTPN VII memandang bahwa kelangsungan usaha perusahaan sangat

tergantung pada keberadaan dan kompetensi sumber daya manusia PTPN VII

PTPN VII considers that the company’s business sustainability is very depending on the existence

and competency of the PTPN VII human resources.

Tahun 2014 jumlah Pekerja PTPN VII mencapai 16.293 orang, terdiri dari Pekerja Tetap sebanyak 12.615 orang, Pekerja Tidak Tetap sebanyak 3.678 orang dan Calon Pekerja Pimpinan sebanyak 80 orang. Jumlah Pekerja total tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 1.037 orang terhadap jumlah Pekerja tahun 2013 yang mencapai 17.330 orang. Hal ini disebabkan adanya penurunan Pekerja Tidak Tetap sebanyak 439 orang dan Pekerja Tetap sebanyak 748 orang. (G4-LA1)

In 2014 number of PTPN VII employee reached 16,293 employees, comprised of permanent employees by 12,615 employees, Temporary worker by 3,678 employees and Managerial Employee Candidate by 80 employees. Total employees in 2014 were decreasing by 1,037 employees to total employees in 2013 reached 17,330 employees. This was caused by the decrease of Temporary Employees by 439 employees and Permanent Employee by 748 employees. (G4-LA1)

Profil Tenaga KerjaEmployees Profile

86 Sumber Daya Manusia Human Resources

Komposisi Pekerja Berdasarkan Level Organisasi (G4-LA1)Employee Composition by Organization Level

Uraian 2011 2012 2013 2014 Description

Dewan Komisaris 6 6 6 6 Board of Commissioner

Direksi 5 5 5 5 Board of Director

Manajer Atas 4 5 5 7 Top Manager

Manajer Menengah Atas 44 49 52 62 Top Middle Manager

Manajer Menengah Madya 144 131 117 108 Senior Middle Manager

Manajer Menengah Pratama 540 585 487 556 Junior Middle Manager

Pekerja Golongan I-II 13.100 12.668 12.552 11.871 I-II Grade Employee

Jumlah Pekerja Tetap 13.803 13.438 13.213 12.615 Total Permanent Employee

Pekerja Tidak Tetap 1.865 1.852 4.117 3.678 Total Temporary Employee

Jumlah Pekerja Aktif 15.668 15.290 17.330 16.293 Total Active Employee

Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenis Kelamin (G4-LA12)Employee Composition by Gender

Jenis Kelamin 2011 2012 2013 2014 Gender

Laki-laki 14.010 13.668 15.080 14.947 Male

Perempuan 1.658 1.622 2.250 1.346 Female

Jumlah Pekerja Aktif 15.668 15.290 17.330 16.293 Total Active Employee

Komposisi Pekerja Berdasarkan Jenjang PendidikanEmployee Composition by Education

Pendidikan 2011 2012 2013 2014 Education

S3 1 1 1 1 Ph.D

S2 26 38 37 48 Master

S1 656 698 679 663 Bachelor

Diploma 188 185 187 421 Diploma

SMU 4.894 4.947 6.131 5.748 High School

Di bawah SMU 9.903 9.421 10.295 9.412 Under High School

JumlahPekerjaAktif 15.668 15.290 17.330 16.293 Total Active Worker

Pada hakikatnya, Perusahaan senantiasa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pekerja tanpa memperhatikan latar belakang etnik, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh yang dipunyai seseorang, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Perusahaan juga berkomitmen terhadap program Pemerintah Wajib Belajar Sembilan Tahun dan Perlindungan Anak dengan tidak mempekerjakan anak dibawah umur dalam setiap proses bisnis. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan memastikan bahwa tidak ada pekerja anak atau pekerja di bawah umur. (G4-HR6)

Essentially, the Company always gives extensive opportunity to employee regardless his ethnic, religious, gender, age, disability, or other specific circumstances which protected by law and regulation. The Company is also committed to Nine year Compulsory Education and Child Protection by not employing under age children in every business process. Up to late reporting period, the Company has ensured that there were no underage children of employees. (G4-HR6)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 87

Sehubungan dengan karakteristik usaha Perseroan di bidang agrobisnis perkebunan, PTPN VII lebih banyak membutuhkan Pekerja untuk kegiatan pemeliharaan, panen dan pasca panen di kebun serta Pekerja operasional di pabrik. Oleh sebab itu, Pekerja pada level golongan I-II dan Pekerja Tidak Tetap dengan latar pendidikan SMU dan di bawah SMU serta berjenis kelamin laki-laki lebih mendominasi komposisi Pekerja PTPN VII.(G4-HR6)

Selama periode pelaporan, tercatat ada 827 pekerja yang berhenti menjadi karyawan PTPN VII dengan rincian 748 orang berhenti karena memasuki masa pensiun, 33 orang karena pengunduran diri dan 46 meninggal dunia. Sementara itu jumlah pengangkatan pekerja/promosi sebanyak 229 orang, dan jumlah pegawai baru yang berasal dari hasil seleksi karyawan outsourcing sebanyak 17 orang.

Related to Company’s business characteristic in plantation agribusiness, PTPN VII needs more worker for maintenance, harvest and post harvest activities in estate and operational workers in mill. Therefore, workers in grade I-II level and temporary worker with background graduate from high school and under high school and male are more dominating the PTPN VII employees’ composition. (G4-HR6)

During reporting period, there were recorded 827 employees discharged as PTPN VII employees with details 748 people entering pension period, 33 people resigned and 46 people decease. Meanwhile number of promotion was 229 people and number of new employee from selection of outsourcing employee was 17 people.

88 Sumber Daya Manusia Human Resources

Serikat Pekerja dan Kesepatakan KerjaLabor Union and Collective Agreement

Employee aspiration expression media in PTPN VII is accommodated in Nusantara Plantation Labor Union VII (NPLU VII) with representative in each District and Business Unit. NPLU VII established since 1999 which the renewal was recorded in Labor Department of Bandar Lampung City No: 568/245/07/10/2011 dated 17 October 2011. Gradually NPLU VII along with the management holds a Collective Labor Agreement discussion once every 2 years. This updated CLA has been registered to Labor and Transmigration Ministry of RI c. q. Directorate General of Industrial Relationship and Labor Social Security which stipulated with decree no KEP.13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 dated 22 January 2014 and applied since 1 January 2014 up to 31 December 2015. (G4-HR4)

The PTPN VII rights and obligations is protected by the CLA. If there are complaints from employee firstly it will be discussed and settled directly with the superior. If the complaint cannot settled directly by the superior, then the settlement goes to higher superior, and afterwards settled by NPLU VII. If the employee’s complaint cannot be settled by NPLU VII then it will be settled by bipartite. If the bipartite settlement cannot produce any result, then the dispute of industrial relationship is settled based on applicable legislation. To prevent the dispute, routinely minimally once a month the PTPN VII management holds a routine meeting with the NPLU VII. (G4-LA11)

Wadah penyampaian aspirasi Pekerja di PTPN VII terakomodasi dalam Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VII (SPPN VII) dengan perwakilan di masing-masing Distrik dan Unit Usaha. SPPN VII berdiri sejak tahun 1999 yang pembaruannya tercatat di DinasTenaga Kerja Kota Bandar Lampung nomor 568/245/07/10/2011 tanggal 17 Oktober 2011. Secara berkala SPPN VII bersama-sama dengan manajemen melakukan perundingan PKB setiap 2 tahun sekali. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah diperbaharui tersebut telah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang ditetapkan dengan surat keputusan nomor KEP. 13/PHIJSK-PKKAD/PKB/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 dan berlaku mulai 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2015. (G4-HR4)

Hak-hak dan kewajiban Pekerja PTPN VII terlindungi oleh Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Apabila terdapat keluh kesah Pekerja pertama-tama dibicarakan dan diselesaikan dengan atasan langsung. Bilamana keluh kesah tidak dapat diselesaikan oleh atasan langsung, maka penyelesaiannya melalui atasan yang lebih tinggi, dan selanjutnya melalui SPPN VII. Bilamana keluh kesah Pekerja tidak dapat diselesaikan melalui SPPN VII maka diselesaikan secara bipartit. Bilamana penyelesaian secara bipartite tidak memberikan hasil, maka perselisihan hubungan industrial diselesaikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Untuk mencegah terjadinya perselisihan, secara rutin minimal satu bulan sekali manajemen PTPN VII mengadakan pertemuan rutin dengan SPPN VII.(G4-LA11)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 89

Every PTPN VII’s permanent employee receives their rights in form of salary, overtime pay, cost of task execution, bonuses, religious holiday allowance, annual leave allowance and social security covering treatment and health care facility for employee and family, housing facility completed with electricity and water, particularly who resides in Unit whereas for those who is not provided in form of physical is given in form of residential rent, water and electricity aid, and fuel aid for every employees. (G4-LA2) (G4-EC3)

As a form of compliance with Labor Law No. 13 of 2003 on Employment, the Company enrolls all employees in Labor Social Security Covering Old Age Pension, Accident Insurance and Life Insurance, Plantation Pension Fund, and Financial Institution Pension Fund. Position per 31 December 2014, PTPN VII was engaging Grade I-IV employees by 10,701 people as active participants of Defined Benefit Pension Plan in Plantation Pension Fund, and 1,584 active employees of Defined Contribution Pension Plan in FIPF BRI for employees who were appointed start in 2009. In 2013, amounted to 784 employees will enter the pension period, and they were engaged in pre retirement training.The Company provided Term of Office Awards to employees who have been working continuously without uninterruptedly for 20 years, 25 years, 30 years, 35 years, or more (G4-LA2) (G4-EC3)

PTPN VII’s Temporary Employees received their rights in form of salary, health treatment, social security, uniforms, Religious holiday allowance. The amount of salary received by lowest level of permanent employees was the same with Province Minimum Wages of South Sumatera amounted to Rp1,630,000 whereas the Temporary Employee’s salary per month was adjusted with each province’s PMW (Lampung Rp1,150,000,- Bengkulu Rp1,200,000,- and South Sumatera Rp1,630,000,-) (G4-LA2) (G4-EC3)

Setiap Pekerja Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya tanpa membedakan antara Pekerja pria dan wanita. Setiap Pekerja Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya berupa gaji, uang lembur, biaya pelaksanaan tugas, bonus, tunjangan hari raya keagamaan, tunjangan cuti tahunan dan jaminan social meliputi fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan bagi Pekerja dan batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air, terutama yang di Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk bantuan sewa rumah, listrik dan air, serta bantuan Bahan Bakar untuk semua Pekerja. (G4-LA2) (G4-EC3)

Sebagai bentuk kepatuhan terhadap Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Perusahaan mengikutsertakan Pekerja pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Posisi per 31 Desember 2014, PTPN VII mengikutsertakan Pekerja golongan I - IV sebanyak 10.701 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 1.894 orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI untuk Pekerja yang diangkat mulai tahun 2009. Perusahaan memberikan Penghargaan Masa Pengabdian kepada Pekerja yang telah bekerja secara terus-menerus tanpa terputus selama 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun, 35 tahun atau lebih.(G4-LA2) (G4-EC3)

Pekerja Tidak Tetap PTPN VII mendapatkan hak-haknya berupa Gaji, Pengobatan, Jamsostek, Pakaian Kerja, THR. Besarnya penghasilan yang diperoleh Pekerja Tetap level paling bawah sama dengan standar UMP Sumsel sebesar Rp1.825.600 sedangkan penghasilan Pekerja Tidak tetap per bulan disesuaikan dengan UMP masing-masing propinsi (Lampung Rp1.399.000,- Bengkulu Rp1.350.000,- dan Sumsel Rp1. 825.600.-)(G4-LA2) (G4-EC3)

Kesejahteraan PekerjaEmployee’s Welfare

90 Sumber Daya Manusia Human Resources

Rasio Upah Dasar (G4-EC5)Basic Salary Ratio

Wilayah OperasiOperational Area

Besaran UMR Provinsi/Kabupaten (Rp)

Amount of Province/District RMS (Rp)

(a)

Besaran Gaji Dasar Pekerja Baru pada Golongan Terendah

Amount of New Employee’s Basic Salary in Lowest Grade

(b)

Rasio (%)Ratio (%)

(b): (a)

Lampung 1.399.000 1.986.900 142,02

Sumatra Selatan 1.825.600 1.986.900 108,84

Bengkulu 1.350.000 1.986.900 147,18

Perbandingan Imbal Jasa Pekerja Tetap dan Pekerja Tidak tetapComparison of Permanent and Temporary Employees’ Compensation

Jenis Imbal JasaType of Compensation

Pekerja Tetap Permanent Employee

Pekerja Tidak tetap Temporary Employee

Gaji / Salary √ √

Pengobatan / Medication √ √

Pakaian Dinas / Official Uniform √ √

Tunjangan Hari Raya / Holiday Allowance √ √

Tunjangan Cuti Tahunan / Annual Leave Allowance √

Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air / Provision of Housing Facility equipped with electricity and water

Bantuan Bahan Bakar / Fuel Aid √ √

Jamsostek / Social Security √ √

Dapenbun / Plantation Pension Fund √

Dana Pensiun Lembaga Keuangan / Financial Institution Pension Fund √

Uang lembur / Overtime Pay √

Biaya pelaksanaan tugas / Task execution cost √

Bonus √

Pelatihan dan PengembanganTraining and Development

Realisasi Biaya Pengembangan SDM pada tahun 2014 sebesar Rp2,31 miliar atau 54 % dari realisasi tahun 2013 yang mencapai Rp4,25miliar. Biaya tersebut digunakan untuk membiayai sejumlah kegiatan pelatihan, kursus, seminar dan lain-lain dengan total peserta mencapai 1.771 karyawan, setara dengan 5.151 jam pelatihan. Rata-rata jumlah jam pelatihan per Pekerja per tahun 2014 adalah 2,90 jam per pekerja. (G4-LA9)

Realization of HR Development Cost in 2014 was in the amount of Rp2.31 billion or 54% of 2013 realization which reached Rp4.25 billion. Those costs were used to finance number of trainings, courses, seminars and other activities with total participants reached 1,771 employees, equivalent with 5,151 training hours. The average number of training hours per employees per year in 2014 was 2.90 hourper employees.(G4-LA9)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 91

PurnakaryaRetirement

Perusahaan menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan yang akan memasuki masa pensiun yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi Perusahaan. Pada tahun 2013, sebanyak 784 orang Pekerja yang akan memasuki pensiun, diikutsertakan dalam pelatihan Pra Purna karya. Pada tahun 2014, Perusahaan tidak menyelenggarakan pelatihan persiapan pensiun mengingat adanya efisiensi biaya pelatihan dan pengembangan SDM. (G4-LA10)

The Company establishes training for employee who will enter retirement period which the implementation is adjusted with Company’s condition. In 2013 there were 784 employees who will enter retirement period engaged in Pre Retirement training. In 2014 the Company did not held any training for pension preparation considering there was cost efficiency for HR training and development. (G4-LA10)

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Occupational Safety And Health

PTPN VII berkomitmen untuk melaksanakan OHSAS 18001 : 2007

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan salah

satu dari 7 sistem yang terintegrasi di dalam Sistem Manajamen Terpadu

Nusantara 7 (SMTN7).

PTPN VII is committed to carry out the OHSAS 18001:2007 Occupational Safety and Health

Management System which is one of 7 systems integrated in Integrated Management System

Nusantara 7 (IMSN7)

PTPN VII berkomitmen untuk mengutamakan pencegahan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dan peningkatan berkesinambungan manajemen dan kinerja K3 serta berkomitmen untuk menaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang terkait dengan lingkungan hidup, K3 dan bahaya K3. Oleh sebab itu Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sebagai bagian integral dari Manajemen Perusahaan. Perhatian dan kepatuhan Perusahaan terhadap aspek K3 antara lain diwujudkan dengan pencantuman pasal-pasal mengenai K3 dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), tepatnya dalam Bab XVI Pasal 80 – 82. (G4-LA8)

PTPN VII is committed to prioritize prevention over occupational accident and disease and enhancement of management sustainability and OSH performance as well as committed to obey all applicable regulation legislation and other requirements related to environment, OSH and OSH hazards. Therefore the Company applies Occupational Safety and Health Management System (OSHMS) as integral part of the Company’s Management. Company’s attention and obedience over OSH aspects including realized by listing articles regarding OSH in Collective Labor Agreement (CLA), precisely in Chapter XVI Article 80-82. (G4-LA8)

94 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety and Health

Selain ketentuan tentang K3 yang tercantum di dalam PKB, Perusahaan juga memiliki Pedoman Pelaksanaan K3 yang terdiri dari: • PedomanPelaksanaanKeselamatandan

Kesehatan Kerja Bidang Tanaman Karet, Kelapa Sawit, The dan Tebu.

• PedomanPelaksanaanKeselamatandanKesehatan Kerja Bidang Tehnik dan Amdal: Pabrik Karet, Minyak Kelapa Sawit, The dan Gula

• PedomanPelaksanaanKeselamatandanKesehatan Kerja di Kantor Direksi, Kantor Perwakilan / Distrik dan IPMG Panjang, Boom Baru, Pulau Bay.(G4-LA9)

Agar program K3 dapat terlaksana dengan baik, manajemen membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) di masing-masing Unit dan Distrik. P2K3 di distrik dipimpin oleh Manajer Distrik, dibantu oleh sekretaris P2K3 dan anggota P2K3, sedangkan P2K3 di unit dipimpinolehManajer Unit, dan dibantu oleh sekretaris P2K3 dan beberapa orang anggota P2K3. Jumlah anggota inti P2K3 total ada 100 orang atau 0.79 % dari total Pekerja, dengan rincian sebagai berikut:

In addition the OSH provision set forth on CLA, the Company also has OSH Implementation Manual comprises of:- Occupational Health and Safety Implementation

Manual for Rubber, Oil Palm, Tea and Sugarcane Plant Division.

- Occupational Health and Safety Implementation Manual for Technical and Environmental Impact Analysis Division: Rubber, Palm Oil, Tea and Sugar Mill.

- Occupational Health and Safety Implementation Manual at Head Office, Head Office, Representative/District Office and OGHI Panjang, Boom Baru, Bay Island. (G4-LA9)

In order the OHS program can be carried out properly, the management establishes Trustee Committee of OHS (TCOHS). TCOHS in district is led by District Manager, assisted by TCOHS secretary and member of TCOHS, whereas TCOHS in unit is chaired by Unit Manager, and assisted by TCOHS secretary and several TCOHS members.Total core member of TCOHS is 100 members or 0.79% of total employees, with detail as follow:

Jumlah Anggota Panitia Pembina K3 Tahun 2013 (G4-LA5)Total TCOHS member in 2013

DistrikDistrict

Jumlah Anggota Inti P2K3Total TCOHS Core Member

Jumlah AnggotaTotal Member

Sekampung 21 105

Seputih 12 28

Banyuasin 23 150

MuaraEnim 21 105

Bengkulu 9 53

Jumlah 86 441

Jumlah Anggota Panitia Pembina K3 Tahun 2014(G4-LA5)Total TCOHS member in 2014

DistrikDistrict

Jumlah Anggota Inti P2K3Total TCOHS Core Member

Jumlah AnggotaTotal Member

Kandir 4 14

Sekampung 21 104

Seputih 12 104

Banyuasin 21 96

Muara Enim 24 125

Bengkulu 12 61

Bungamayang 3 21

Cintamanis 3 23

Jumlah 100 548

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 95

Untuk meningkatkan pelaksanaan K3 menuju zerro accident, manajemen telah melengkapi perlengkapan K3 di setiap Unit serta menyediakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Kantor dan Pabrik. Perlengkapan tersebut senantiasa diperiksa secara rutin agar selalu siap manakala diperlukan. Simulasi dan pelatihan K3 dilaksanakan secara berkala. Demikian pula, pemeriksaan lingkungan kerja dan Pemeriksaan Pekerja yang berpotensi dampak penyakit akibat kerja juga rutin dilaksanakan. (G4-LA7)

Sosialisasi K3 secara teratur dilaksanakan di setiap unit usaha dan Kantor Dreksi melalui kegiatan breefing pagi dan doa bersama, kampanye K3, bulan bakti K3, pemasangan poster dan rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan. Meskipun demikian, berbagai upaya tersebut masih belum berhasil menekan angka kecelakaan kerja menjadi zerro accident. Selama periode pelaporan terjadi sejumlah kasus kecelakaan kerja sebanyak 155 kasus, baik kategori ringan, sedang dan berat, dengan perincian :

To enhance the OHS implementation toward zero accident, the management has equipped every Unit with OHS equipment and provides fire extinguisher in every Office and Mills. Thisequipment always inspects routinely in order it always ready whenever it needed. The simulation and training of OHS is held gradually. Likewise, the work environmental inspection and employee examination that has a potential disease as effect of work are alsoroutinely held. (G4-LA7)

OSH socialization is also gradually held at every business unit and Head Office through morning briefing and praying, OSH campaign, OSH month, posters installation and signs such as suggestion and warning at every mills and public workshop as well as accident-prone area. Nevertheless, those various endeavors still have not succeeded in minimizing occupational accidental number into zero accident. During reporting period there were several occupational accidental cases of 155 cases, either mild, moderate and severe accidents, with details as follow:

KategoriCategory

Jumlah Kasus Tahun 2012 / Number of Case in 2012

Jumlah Kasus Tahun 2013 / Number of Case in 2013

Jumlah Kasus Tahun 2014 / Number of Case in 2014

Ringan / Mild 91 16 148

Sedang / Moderate 11 3 4

Berat / Severe 1 - 3

Fatal / Meninggal / Decease – - -

Jmlah / Total 103 19 155

Penatalaksanaan atau penanganan kasus kecelakaan kerja yang ringan sampai dengan sedang dilakukan di masing-masing di Klinik Kesehatan yang ada di lingkungan Unit atau Distrik karena tenaga kesehatan, obat dan alat kesehatan sudah cukup memadai, sedangkan untuk kasus kecelakaan dengan kategori berat segera mendapat pertolongan pertama dari tenaga kesehatan yang ada di Unit atau Distrik dan selanjutnya dirujuk ke Rumah sakit dengan Ambulance Perusahaan dan didampingi oleh tenaga paramedis.

Hingga akhir tahun 2014, Perusahaan memiliki fasilitas kesehatan berupa :

• 33.poliklinik• 4ambulance

Occupational accident cases handling/management from minor up to moderate is conducted in each Health Clinic existing in each Unit or District because the paramedic, medicine and medical devices has quite adequate, whereas for severe accident immediately receives first aid from available paramedic in unit or district and thereafter he is admitted to Hospital using Company Ambulance and assisted by the paramedic.

Up to late 2014, the Company has health facility in form of:- 33 Polyclinics- 4 Ambulances

96 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Occupational Safety and Health

Total tenaga medis dan paramedis yang mengelola Klinik Kesehatan milik PTPN VII meliputi 31 dokter umum, 3 dokter gigi, 35 perawat, 18 Bidan, dan 2 Asisten Apoteker.

Catatan : dokter umum adalah dokter kontrak/Honorer Full Timer dan part timer.@ dokter gigi adalah dokter gigi kontrak/konsulen@ Asisten Apoteker adalah Tenaga Kontrak

Selain itu, masing-masing unit usaha juga dilengkapi dengan sarana Posyandu di Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Semua fasilitas kesehatan tersebut disediakan oleh Perusahaan untuk keperluan pelayanan kesehatan bagi pekerja PTPN VII dan batihnya serta masyarakat umum di sekitar wilayah operasional perusahaan.

Selain program K3, Perusahaan juga melaksanakan Program Kesehatan Lingkungan, di antaranya adalah • MengadakankegiatanLombaKebersihan

Lingkungan baik lingkungan pabrik/ kantor dan perumahan pekerja yang diikuti oleh seluruh pekerja.

• MelakukanFoging (pengasapan) di lingkungan perumahan secara rutin dan berkala untuk mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh serangga (nyamuk).

• Melakukanujisampellimbahpabrikbaiksecararutin maupun berkala bekerjasama dengan Laboratorium daerah. (G4-LA7)

Di dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) terdapat peraturan mengenai waktu kerja, kerja lembur, hari-hari libur, cuti dan izin. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Perusahaan menetapkan jam kerja sebagai berikut :a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)

jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau

b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

c. Bagi yang bekerja dalam shift diatur sebagai berikut :- Shift Pagi = 40(empat puluh) jam seminggu- Shift Siang = 37½ (tiga puluh tujuh

setengah) jam seminggu- Shift Malam = 35 (tiga puluh lima) jam

seminggu

Total medics and paramedics manage the PTPN VII’s Health Clinics comprise of 31 doctors, 3 dentists, 18 midwises, 35 nurses, and 2 Farmacist Assistant.

Notes: general doctors are a contracted doctors / Full Timer and part timers Honorary; Dentistsare a contracted/ consultant dentists; Pharmacists Assistant are contract workers.

In addition, each business units are also completed with Integrated Health Service facility at Mother and Children Health Center. All those health facilities are provided by the Company for health service needs for PTPN VII’s employees and its families as well as for public in the vicinity of the company.

Beside OSH program, the Company also carries out Environmental Health Program including:

- Establish Environmental Cleanliness Contest either at mills/offices environment and employees’ housing participated by all employees

- Perform fogging at residences routinely and gradually to prevent disease caused by bugs (mosquitos).

- Perform mill waste sample test routinely or gradually in cooperation with regional lab. (G4-LA7)

There are several rules concerning work time, overtime, holidays, leave and permit on Collective Labor Agreement. In carrying out the business activities, Company sets the work hours as follow:

a. 7 (seven) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 6 (six) working days in 1 (one) week or

b. 8 (eight) hours 1 (one) day and 40 (forty) hours 1 (one) week for 5 (five) working days in 1 (one) week.

c. For those who work in shift arranged as follow:

- Morning shift = 40 (forty) hours a week- Evening shift= 37 ½ (thirty seven and half )

hours a week- Night shift = 35 (thirty five) hours a week

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 97

Pekerjaan yang dilakukandi luar jam kerja, atau pada hari istirahat mingguan dan atau pada hari libur resmi sebagaimana yang dimaksud dalam Perjanjian Kerja Bersama ini dinyatakans ebagai kerja lembur.Perhitungan upah lembur berpedoman kepada Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor : Kep-102/Men/VI/2004 tanggal 25 Juni 2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur. (G4-LA8)

Perusahaan memberikan waktu istirahat bagi karyawan, terdiri dari hari libur dan istirahat mingguan, hari libur resmi, cuti sakit, cuti haid, cuti hamil dan bersalin, cuti tahunan, cuti panjang, cuti di luar tanggungan perusahaan, serta izin menjalankan ibadah.

Untuk menjaga kesehatan Pekerja, maka Perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja.Dalam upaya pemeliharaan kesehatan Pekerja, maka Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala berdasarkan catatan kesehatan untuk semua Pekerja sesuai program Perusahaan atas biaya Perusahaan.Untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan, kepada Pekerja yang bekerja di sektor produksi dan atas pertimbangan tingkat risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja berat, Perusahaan memberikan makanan tambahan (extra fooding) yang jenis dan jumlahnya akan diatur dalam peraturan yang berlaku.(G4-LA7)

Selama periode pelaporan, Perusahaan juga melakukan pemeriksaan kesehatan prakerja terhadap Calon Pekerja Tetap dan Pekerja Kampanye/Musiman dengan perincian sebagai berikut :• PraKerjauntukKaryawanbaru:3orang• BerkalautkKaryawanpromosijabatan:44

orang• Pemeriksaankhusus:114orang• KaryawanMusiman/kampanye:809orang

Work undertook outside work hours or during weekly recess and or at official holidays as contemplated on this Collective Labor Agreement is stated as over time. Over time calculation refers to Minister of Labor and Transmigration of RI Decree Number: KEP-102/Men/VI/2004 dated 25 June 2004 of Overtime and Overtime Fee. (G4-LA8)

The Company provides break time for employees, comprised of holiday and weekly break, official holiday, sick leave, period leave, pregnant leave and gave birth leave, annual leave, sabbatical leave, leave without compensation, and leave due to practicing a worship.

To maintain Employee’s health, then the Company creates a healthy and safe work environment in every work place. As an effort to maintain Employees’ health, the Company gradually executes health examination based on health record for all Employees based on Company’s program on at the company’s expenses. To enhance and maintain health, to employees who work at production sector and on consideration of occupational risk level or severe occupational disease, Company provides extra fooding which the type and amount will be regulated on applicable regulation. (G4-LA7)

During reporting period, the Company also performs pre work health examination to Candidate of Permanent Employee and Occasional Employee with details as follow:

- Pre work for new employee: 3 employees- Gradually for promoted employee: 44

employees- Specific examination: 114 employees.- Occasional employee/campaign: 809

employees.

TATA KELOLA BERKELANJUTANSUSTAINABLE GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

Kualitas Penerapan Tata Kelola

Quality of Governance Application

PTPN VII memiliki kesungguhan dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan

penerapan GCG dengan menjadikan GCG sebagai landasan operasional dan

menjadikan setiap individu perusahaan sebagai motor penggerak penerapan GCG. Sosialisasi secara berkesinambungan terus

dilaksanakan di seluruh tingkatan

PTPN VII has seriousness and strong commitment to enhance the GCG application by making the GCG as its operational foundation and making

every individual at the company as the driving force of the GCG application. Sustainable socialization

continues to be held in all levels.

PTPN VII telah memiliki dan mematuhi semua hukum yang berhubungan dengan tata kelola perusahaan, baik yang wajib maupun sukarela. Kelengkapan GCG Manual PTPN VII mencakup Pedoman GCG, Board Manual Direksi & Dewan Komisaris, Code of Conduct, serta kebijakan dan pedoman lainnya. Guna menjamin keberhasilan penerapan GCG dalam arti yang sebenarnya, PTPN VII senantiasa melaksanakan reviu dan penyempurnaan sejumlah kebijakan, pedoman, dan peraturan perusahaan lainnya untuk disesuikan dengan situasi dan kondisi terkini serta praktek terbaik GCG.

PTPN VII has had and comply all lawrelated to corporate governance, either compulsory or voluntarily. PTPN VII Manual GCG completion is covering GCG Board Manual, BOD & BOC Board Manual, Code of Conduct, and other policy and guidelines. To ensure the success of GCG application in true sense, PTPN VII always carries out review and improvement of many policies, guidelines and other company regulation to be adjusted with latest situation and condition as well as the best GCG practices.

100 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

PTPN VII berupaya untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil asesmen sebagai wujud dari komitmen terhadap penerapan tata kelola perusahaan yang baik secara berkelanjutan. Pada tahun 2014, pencapaian nilai asesmen PTPN VII adalah 83,953 (BAIK), meningkat dibandingkan tahun 2013 dengan nilai 83,2(BAIK). (G4-42)

Penerapan praktik terbaik GCG bukan hanya akan mendorong pengelolaan perusahaan secara profesional, transparan dan efisien, namun juga diperlukan untuk meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab, dan adil agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional, serta terpenuhinya tanggung jawab perseroan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat dan seluruh stakeholders. Hubungan antara perseroan dengan seluruh stakeholders (keseimbangan eksternal) yang harmonis pada akhirnya akan memberi nilai tambah bagi perseroan dan terjaminnya keberlanjutan usaha dalam jangka panjang.

PTPN VII always attempts to follow up recommendation of assessment result as realization of its commitment to Good Corporate Governance application sustainably. In 2014, accomplishment of PTPN VII assessment value was 83.953 (GOOD), it was increasing compared to 2013 with value 83.2 (GOOD). (G4-42)

Application of the best GCG practices not merely will encourage the company management professionally, transparently and efficiently, but it is also needed to enhance openness, accountability, trustable, accountability, and fair in order the company has a strong competitiveness, either nationally or internationally, as well as the fulfillment of company’s responsibility as business entity within community and all stakeholders. A harmonious relationship between company and all stakeholders (external balance) eventually will provide added-value for the Company and guarantee the business continuity in long-term.

RUPSGeneral Meeting of

Shareholder

DIREKSIBoard of Directors

DEWAN KOMISARISBoard of

Commisioners

Komunikasi Korporat

Corporate Communicartion

Komite Manajemen Resiko

Risk ManagementCommitte

Sistim Pengendalian InternalSistim Manajemen Resiko

Corporate SocialResponsibility

Tata Kelola Korporat

Corporate Governance

Satuan Pengawas InternalInternal Audit Unit

Unit BisnisBusiness Unit

Satuan Manajemen ResikoRisk Management Unit

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Komite AuditAudit Committe

Organ PendukungSupporting Organ

Organ UtamaMain Organ

Struktur Tata Kelola PTPN VIIPTPN VII Corporate Governance Structure

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 101

RUPS memiliki kewenangan tertinggi yang tidak dilimpahkan baik kepada Dewan Komisaris maupun Direksi. Rapat Umum Pemegang Saham meliputi RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan No.35 Tahun 2014, RUPS terbagi atas 2 pemegang saham yaitu PTPN III (Persero) sebagai pemegang saham seri A dan saham seri B serta Kementerian BUMN sebagai pemegang saham seri B.

Pemegang saham seri A memiliki kewenangan meliputi: Mengusulkan calon Dewan Komisaris dan Direksi; Mengusulkan perubahan anggaran dasar termasuk perubahan modal; Mengusulkan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, dan pembubaran; Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan; Mengusulkan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris; Menetapkan kebijakan umum terhadap Perseroan dalam bidang produksi, bidang pemasaran, bidang keuangan, akuntansi dan perbendaharaan, bidang pengadaan, bidang perencanaan dan pengembangan, bidang teknologi informasi, bidang SDM. Pemegang saham seri B mempunyai kewenangan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. (G4-37)

GMS has the highest authorization which is not delegated either to Board of Commissioner or Director. General Meeting of Shareholders consists of Annual GMS and Extraordinary GMS.Based on Company’s Article of Association No. 35 Year 2014, GMS is divided into 2 shareholders namely PTPN III (Persero) as series A and series B shareholders and Ministry of SOE as series B shareholders.

Shareholder of Series A has authorities covering: Propose the Board of Commissioner and Board of Director candidate, Suggests amendment of article of association including capital change; Suggests company merger, consolidation, takeover and separation, suggestion of petition in order the Company can be declared as bankrupt, and company dissolution; Request reports and explanation regarding certain matters to Company’s Board of Director and Board of Commissioner by paying attention to law and regulation; Suggest Board of Director and Board of Commissioner remuneration; Determine general policy for the Company in fields of production, marketing, finance, accounting and treasury, procurement, planning and development, information technology, and Human Resource. Series B Shareholder has authority pursuant to applicable law and regulation. (G4-37)

Rapat Umum Pemegang Saham(G4-35)(G4-37)

General Meeting of Shareholder (G4-35)(G4-37)

102 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Board of Commissioner is a company organ which in charge and responsible collectively to perform supervision and provide suggestions to BOD and alsoensuring the company to carry out the GCG.

The Board of Commissioner is in charge to perform supervision on management policy, the run of management generally either concerning Company or Company’s business performed by Board of Director as well as to provide suggestion to BOD including supervision on the implementation of Company Long-Term Plan, Company Action Plan and Budget as well as Articles of Association provision and GMS Decision, and applicable legislation regulation, for the Company’s interest and based on the Company’s objectives and purpose. (G4-38)

At present Board of Commissioner members is amounted to five people including President Commissioner who is in charge as primus inter paresin coordinating Board of Commissioner activities. Per 31 December 2014, total of PTPN VII Independent BOC member has fulfilled the provision. Overall or 100 % of PTPN VII BOC member do not have any financial, management, shareholdings and/or family relationship with other BOC member, BOD member and/or controlling shareholder or relation with the concerned SOE, which could affect its ability to act independently. (G4-39)

Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG.

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan perundang undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. (G4-38)

Anggota Dewan Komisaris saat ini berjumlah lima orang termasuk komisaris utama yang bertugas sebagai primus inter pares mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember 2014, jumlah Komisaris Independen PTPN VII telah memenuhi ketentuan 20%. Keseluruhan atau 100% anggota Dewan Komisaris PTPN VII tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan BUMN yang bersangkutan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. (G4-39)

Dewan KomisarisBoard of Commissioner

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 103

DireksiBoard of Director

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS atau berdasarkan keputusan seluruh Pemegang Saham di luar RUPS. Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. (G4-38)

Direksi dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada RUPS antara lain dalam membuat laporan tahunan, menyusun laporan keuangan serta laporan-laporan lainnya yang dibutuhkan oleh dewan komisaris dan/atau pemegang saham. (G4-44)

Penilaian kinerja Direksi didasarkan pada pencapaian target dan indikator kinerja utama

Board of Commissioner is a Company organ which in charge of and full responsible on Company’s management for the Company’s interest. The Board of Director member was appointed and discharged by GMS or based on all shareholder decision beyond GMS. The Board of Directoris in charge to carry out all actions related to company’s management for the Company’s interest and based on Company’s intention and purpose as well as represents the Company either inside or outside Court regarding all things and all events with limitations as regulated in legislation regulation, Articles of Association and/or GMS Decision. (G4-38)

The Board of Director in carrying out the tasks is responsible to GMS including in drafting the annual report, financial statement as well as other reports required by the BOC and/or Shareholder. (G4-44)

The Asessment of BOD performance was based on the target achievement and Key Performance

The implementation of Board of Commissioner duties is accounted on Supervision Duty Report and presented in annual General Meeting of Shareholders. (G4-44)

In implementing its duties, Board of Commissioner is assisted by several committees established by and responsible to Board of Commissioner. Those committees are Audit Committee and Risk Management Committee.

Assessment on Board of Commissioner performance refers to accomplishment of Board of Commissioner’s Key Performance Indicator. Assessment of Board of Commissioner performance is conducted by self assessment and has a collegial in nature. (G4-38)

Pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dipertanggungjawabkan dalam Laporan Tugas Pengawasan dan disampaikan dalam RUPS tahunan. (G4-44)

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa komite yang dibentuk dan bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite adalah Komite Audit dan Komite Manajemen Risiko.

Penilaian kinerja Dewan Komisaris mengacu pada pencapaian terhadap Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris. Penilaian kinerja Dewan Komisaris dilakukan secara self assessment dan bersifat kolegial. (G4-38)

104 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Index. The assessment result suggested that the KPI realization in 2014reached score 94,5, it was lawer than set target 100. (G4-38)

PTPN VII has 5 (five) BOD members with composition 1 (one) person is the President Director assisted by 4 (four) Director of Division (Director of Production, Director of Human Resources and General Affair, Director of Finance, Director of Planning and Development).

Both PTPN VII’s President Director and other member of BOD do not have any consanguineal relationship up to third degree either horizontally or vertically or affinal relationship either between the BOD members or with the BOCmember. This becomes an insurance that the BOD carries out the task independently. Pursuant to Company’s Board Manual the BOD is also demanded to free from all kind of conflict of interest. In addition, the BOD member can not have any concurrent position either as BOD member in other SOE, ROE, POE; or other position based on legislation regulation. (G4-39)

(KPI). Hasil asesmen menunjukkan bahwa realisasi KPI tahun 2014 mencapai skor 94,5, lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar 100. (G4-38)

PTPN VII memiliki 5 (lima) orang anggota direksi dengan komposisi 1 (satu) orang merupakan direktur utama dibantu oleh 4 (empat) orang direktur bidang (Direktur Produksi, Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum, Direktur Keuangan, Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan).

Baik Direktur Utama dan anggota Direksi PTPN VII lainnya tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) baik antara anggota Direksi maupun Direksi dengan anggota Dewan Komisaris. Hal tersebut menjadi jaminan bahwa direksi menjalakan tugasnya bertindak secara independen. Sesuai dengan Board Manual Perseroan, direksi juga dituntut untuk lepas dari segala macam bentuk benturan kepentingan. Selain itu, anggota direksi tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (G4-39)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 105

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi merupakan kewenangan Pemegang Saham dan ditetapkan dalam RUPS yang formulasinya mengacu pada Peraturan Meneg BUMN Nomor PER-04/MBU/2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas BUMN. (G4-38)

Prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:• Direksimengusulkanformulasidanjumlah

remunerasi Direksi dan Dewan Komisariskepada Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja masing-masing Direksi.

• DewanKomisarismereviuformulasiremunerasiyang diusulkan Direksi.

• DewanKomisarismengusulkankepadaRUPSuntuk menetapkan gaji Direksi, tunjungan dan fasilitas lainnya.

• RemunerasiyangditerimaDireksidanDewanKomisaris di tahun 2014 didasarkan pada keputusan RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan PTPN VII (Persero) Tahun Buku 2013 yang tertuang dalam risalah No.SKR/RIS/001/2014 tanggal 21 Maret 2014.

Penetapan penghasilan berupa gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi, dan faktor lain yang relevan, serta tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Realisasi pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Dewan Komisaris dan Direksi juga menjadi dasar pertimbangan dalam menetapkan remunerasi Komisaris dan Direksi. Anggota Dewan Komisaris mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu serta tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan uang penghargaan diberikan kepada Komisaris di saat mengakhiri masa jabatannya sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan untuk semua BUMN. Direksi menerima rumenerasi berupa gaji bulanan dengan jumlah tertentu serta memperoleh fasilitas berupa kendaraan dinas, rumah dinas serta

Remuneration for BOC and BOD member is Shareholders’authorization and set in GMS which the formulation is referring to State Minister of SOE Regulation Number PER-04/MBU/2014 dated 10 March 2014 regarding Guidelines of SOE BOD, BOC, and BOT Remuneration Determination. (G4-38)

Procedure of Board of Commissioner and Board of Director’s remuneration determination is following:• BoardofDirectorproposestheformulationand

amount of BOD and BOC remuneration to Board of Commissioner related to the result of each Board of Directorperformance assessment.

• TheBoardofCommissionerreviewsformulationof the remuneration proposed by the Board of Director

• TheBoardofCommissionerproposestoGMSto determine the Board of Director salary, allowance and other facilities.

• RemunerationacceptedbyBoardofDirectorand Board of Commissioner in 2014 was based on GMS decision of PTPN VII (Persero) Annual Report Approval and Financial Statement Validation Fiscal Year 2013 which put forth on minutes No. SKR/RIS/001/2014 dated 21 March 2014.

Determination of income in form of salary/honorarium, allowance and facility which is fixed in nature is conducted by noticing on company’s revenue, assets, condition and capability, inflation level, and other relevant factors, as well as should not against the law and regulation. Realization of Board of Commissioner and Board of Director’s Key Performance Indicator also becomes the consideration basis in determining Board of Commissioner and Board of Director’s remuneration. Member of Board of Commissioner receives monthly salary and specific allowance as well as tantiem which the amount is set by General Meeting of Shareholder, and service pay is given to Board of Commissioner by the time their term is ended pursuant to Ministry of Finance provision for all SOE. Board of Director receives remuneration in form of monthly salary with certain number as well as receives facilities in form of official vehicle,

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration for BOC and BOD

106 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Pengawasan dan Pengendalian Internal (G4-54)(G4-55)

Internal Supervision and Controlling

PTPN VII telah menerapkan Sistem pengendalian internal dengan menggunakan pendekatan COSO . Dalam aktivitasnya, Perusahaan membentuk suatu Unit Audit Internal yang disebut Bagian Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI merupakan pengawas yang obyektif dan independen serta dirancang untuk memberi nilai tambah dalam meningkatkan kinerja dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan peran dalam paradigma baru sebagai evaluator, katalisator, dan konsultan.

SPI diketuai oleh Kepala Bagian yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Penjabaran tugas pokok dan pemberian wewenang kepada SPI dijabarkan dalam Pedoman Audit Internal (Internal Audit Charter) Satuan Pengawasan Intern yang disahkan tanggal 3 Januari 2011.

Jumlah Pekerja di Bagian SPI per 31 Desember 2014 adalah sebanyak 18 orang yang terdiri dari 16 pekerja yang terkait langsung dengan pelaksanaan fungsi internal auditor dan 2 orang melaksanakan fungsi sekretariat Bagian SPI. Setiap

PTPN VII has applied Internal Controlling System by using COSO approach. In its activities PTPN VII has established Internal Audit Unit (IAU). IAU is an objectives and independent auditor and designed to provide added-value in increasing performance by paying attention to the Good Corporate Governance principles with its role in new paradigm as evaluators, catalyst, and consultant.

IAU is chaired by the Head of Division who is appointed and dismissed by the President Director with Approval of the BOC. Basic task description and authority delegation to IAU are described in the Internal Audit Charter legalized on 3 January 2011.

The amount of IAU employees per 31 December 2014 was 18 employees comprised of 16 employees directly related to the implementation of auditor internal function and 2 employees acted as secretariat of IAU Division. Every Auditor has

beberapa tunjangan yaitu tunjangan komunikasi, representasi, cuti serta asuransi purna jabatan.(G4-38)

Komposisi besaran penghasilan Komisaris Utama adalah 40 % x Gaji Direktur Utama, sedangkan penghasilan anggota Komisaris adalah 36 % x gaji Direktur Utama. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada Komisaris dan Direksi diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS dengan komposisi Komisaris Utama sebesar 40 % x Tantiem Direktur Utama dan Komisaris : 36 % x Tantiem Direktur Utama. (G4-38)

Penetapan penghasilan berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel, dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan dan kemampuan keuangan serta faktor lain yang relevan. (G4-38)

official residence, as well as several allowances such as communication, representation, leave as well as post-retirement insurance allowances. (G4-38)

Composition of President Commissioner income is 40% x President Director’s Salary, whereas the income of Board of Commissioner member is 36% x President Director’s salary. In terms the Company receives profit, to Board of Commissioner and Director tantiem is given in the amount that set by General Meeting of Shareholders with composition President Commissioner by 40% x President Director’s Tantiem and Commissioner: 36% x President Director’s tantiem. (G4-38)

Determination of income in form of allowance and tantiem which is variable in nature is conducted by considering the target accomplishment, health level and financial ability as well as other relevant factors. (G4-38)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 107

Dalam rangka mencegah tindak pidana suap, insan PTPN VII DILARANG baik secara langsung atau tidak langsung menerima/memberikan gratifikasi yang berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban dan tugasnya. Sikap insan PTPN VII apabila ditawarkan atau diberi hadiah/cinderamata dan/atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman ini, wajib MENOLAK dengan cara yang santun terhadap

In order to prevent bribery crime, PTPN VII employees are directly or indirectly PROHIBITED to receive or give any gratifications in any means in association with its position and opposite to his obligation and duty. PTPN VII employee’s attitude if offered or given any presents/souvenirs and/or entertainment which are not according to provision regulated in this guidelines, obligate to REFUSE politely to the offer or granting in question, by

Anti KorupsiAnti-Corruption

Auditor telah mengikuti pelatihan di bidang audit secara berkesinambungan, di antaranya Sertifikasi Professional Internal Auditor (PIA), Diklat Dasar-Dasar Audit, Diklat Audit Operasional, Diklat Komunikasi dan Psikologi Audit, Diklat Audit Kecurangan, Diklat Pengelolaan Tugas-Tugas Audit, Risk Based Audit, Diklat Fraud Auditing. Pelatihan diikuti secara berjenjang untuk dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional Internal Auditor (PIA).

Pada setiap awal tahun, SPI membuat Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) untuk rencana pelaksanaan pengawasan SPI sesuai peran dan fungsi yang ditetapkan yaitu Auditor, Konsultan dan Katalisator. Penyusunan unit yang akan menjadi objek audit memperhatikan tingkat risiko masing-masing unit. Pada tahun 2014 SPI merencanakan pelaksanaan audit sebanyak 50 kali, dengan realisasi sebanyak 45 audit (90% dari rencana) meliputi 33 Unit Usaha, 7 Distrik, dan 5 Bagian. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan kasus yang mengarah ke tindakan fraud.

been participated in audit trainings continuously, including Professional Internal Auditor Certification, Basic Audit Training, Operational Audit Training, Audit Communication and Psychology Training, Fraudulence Audit Training, Audit Tasks Management Training, Risk Based Audit, Fraud Auditing training. Trainings were attended in stages to earn Profession Title namely Professional Internal Auditor.

At beginning of every year, IAU creates Annual Audit Work Program for IAU supervision implementation plan based on stipulated role and function namely Auditor, Consultant, and Catalyst. Unit arrangement that will become the audit object pays attention on each unit’s risk level. In 2014, IAU planned to audit in the amount of 50 times, with realization of 45 audits (90% of plan) comprised 33 business units, 7 Districts, and 5 divisions. Of the examination result, there were no cases leading to fraudulence action.

108 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

tawaran atau pemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan sekaligus melakukan sosialisasi terhadap kebijakan ini kepada Pihak Ketiga. (G4-57)

Pedoman Pengendalian Gratifikasi yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No:SKR/Kpts/07/2014 tanggal 28 Oktober 2014 merupakan bagian dari Pedoman Good Corporate Governance, untuk memberikan pedoman bagi seluruh insan PTPN VII dalam mengambil sikap terhadap tindakan-tindakan yang berpotensi atau mengarah pada tindak pidana korupsi, khususnya gratifikasi.

PTPN VII telah menerapkan Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (WBS) untuk menegakkan tindakan pencegahan terhadap setiap penyimpangan yang mengarah pada tindakan korupsi dan fraud. Melalui WBS tersebut, Perusahaan mendorong setiap orang, baik pihak internal maupun puhak luar Perusahaan, untuk melaporkan jika ada penyimpangan yang dilakukan oleh Insan PTPN VII. Pengelola Whistle Blowing System yang bertugas menerima laporan wajib melindungi kerahasiaan identitas pekerja yang melaporkan pelanggaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dilakukan terlapor atau pihak lain kepada pelapor. Perusahaan menjamin keamanan si pelapor maupun keluarganya. (G4-58)

Kepada pengurus Perusahaan dan pekerja yang terbukti melakukan pelanggaran dalam tingkatan apapun akan diberikan sanksi disiplin atau sanksi lainnya sesuai peraturan yang berlaku. (G4-58)

PTPN VII melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan anti korupsi dalam bentuk workshop, pelatihan, survei dan sosialisasi yang diikuti oleh Direksi, Dewan Komisaris, Pejabat 1 level di bawah Direksi, Pejabat 2 level di bawah Direksi, SPI, Komite Audit, Karyawan dan Unit-Unit Usaha. Kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM PTPN VII, yang pada akhirnya diharapkan dapat menjamin bahwa pengelolaan perusahaan selalu dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, bebas dari korupsi, gratifikasi, dan KKN. (G4-SO4)

providing explanations and all at once conducts socialization of this policy to third parties. (G4-57)

Gratification Control Manual stipulated via Board of Director Decree No:SKR/Kpts/07/2014 dated 28 October 2014 is part of Good Corporate Governance guidelines, to provide guidance for all PTPN VII employees in adopting attitude on potential or lead to corruption actions, particularly gratification.

PTPN VII has stipulated WhistleBlowing System to enforce preventive action over every deviation leading to corruption and fraudulence action. Through this WBS, the company encourages every people either the internal or external Company, to report if there are any deviationscommitted by PTPN VII human resources. The Whistle Blowing System administrator who is in charge to receive reports obligates to protect confidentially employee’s identity who reports the violation to avoid unwanted things committed by the reported or other parties to the whistleblower. The Company ensures the whistleblower or his family security. (G4-58)

To Company’s managements and employees who are proven have been committed a violation in any levels will be given a discipline sanction or other sanctions pursuant to applicable regulation. (G4-58)

PTPN VII carries out anti corruption education and training activities in form of workshop, training, survey and socialization attended by Board of Director, Board of Commissioner, Officials 1 level under Board of Director, Officials 2 level under Board of Director, IAU, Audit Committee, Employees and Business Units. These activities are company’s endeavors to enhance the capacity of PTPN VII Human Resource, which eventually it is expected could always guarantee that the company management will always be run based on GCG principles, free from corruption, gratification and nepotism. (G4-SO4)

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 109

Pembekalan Materi Anti Korupsi dan Tata Kelola (G4-SO4)Provisioning of Anti-Corruption and Governance Material

Materi / Material Peserta (orang) / Participants (person)

Tanggal Pelaksanaan / Date of Implementation

Pemberi Materi / Material Giver

Workshop Pedoman Sistem Pelaporan Dugaan Pelanggaran (WBS) revisi dan Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa:- BUMN Bersih- Overview WBS

Workshop of Whistle Blowing System on Goods and Service Procurement Revision and Guidelines- SOE Clean- Overview of WBS

80 25 Maret 201425 March 2014

BPKP Perwakilan Lampung (Gatot Darmasto, Bambang Utoyo)

FDSA Lampung Representative

Self Assesment GCG 23 BP / CP Perwakilan Lampung

Pelatihan Evaluator KPKU BUMNFDSA SOE Evaluator training

2

Pelatihan Interpretasi & Penyusunan Laporan KPKUACSP Report Interpretation and Drafting Training

Interpretation Training and Drafting of Assessment Criteria for Superior Performance

2

Workshop penerapan prinsip-prinsip GCGGCG principles application workshop

dihadiri staf Dewan Komisaris, dan tim GCG PTPN VII.

Attended by PTPN VII Board of Commissioner staff, and GCG team

27-28 Januari 201427-28 January 2014

petugas pemandu dari BPKP Pusat dan Perwakilan Lampung,

officials of FDSA Central and Lampung Representative

Survei BUMN Bersih SOE Clean Survey

Direksi, Dekom, Pejabat 1 level di bawah Direksi, Pejabat 2 level di bawah Direksi, SPI, Komite Audit dan Karyawan

Board of Director, Board of Commissioner, Officials 1 level below Board of Director, IAU, Audit Committee and Employee

Februari-awal Maret 2014February – Early March

2014

Perwakilan BPKP Lampung

FDSA Lampung Representative

Efektifkan penanganan dan penyelesaian Hukum Perdata dan Tata Usaha Negara, PTPN VII jalin kerja sama dengan Kejaksaan Agung

Make effective the handling and civil law and State Administration, PTPN VII in cooperation with Office of Attorney General

21 Mei 201421 May 2014

110 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Internalisasi Kode Etik dan Budaya perusahaan (G4-56)

Internalization of Code of Conduct and Corporate Culture (G4-56)

Code of Conduct disosialisasikan kepada seluruh pekerja perusahaan melalui pejabat pimpinan masing-masing sehingga dapat dipahami dan diterapkan dengan tepat, baik dan benar. Setiap pekerja perusahaan mendapat satu salinan Code of Conduct dan menandatangani formulir pernyataan bahwa telah menerima, memahami, dan setuju untuk mematuhi Code of Conduct.

Dalam rangka mendukung proses GCG dan Code of Conduct PTPN VII (Persero) sesuai Surat Keputusan DireksiNomor:7.15/Kpts/27/2013 tanggal 11 Desember 2013, maka pada tahun 2014 telah dilakukan sosialisasi secara berkala kepada seluruh pekerja PTPN VII melalui arahan Direksi sesuai surat No:SKR/VII/04/2014 tanggal 8 Januari 2014 dan No:7.04/VII/09/2014 tanggal 6 Februari 2014 perihal Sosialisasi Code Of Conduct.

Code of conduct is socialized to all company workers via each leaders thus can be comprehended and applied properly, precisely and correctly. Every company’s employee receives one copy of code of conduct and signs the statement form stating that he/she has received, understood, and agreed to obey the code of conduct.

In order to support the GCG process, PTPN VII (Persero) Code of Conduct based on Board of Director Decree Number:7.15/Kpts/27/2013 dated 11 December 2013, then in 2014 socialization has been conducted gradually to all PTPN VII employees through Board of Director’s direction in accordance with letter No:SKR/VII/04/3014 dated 8 January 2014 and No:7.04/VII/09/2014 dated 6 February 2014 of Code of Conduct Socialization.

Kebijakan dan Prosedur Pengungkapan (G4-49)

Disclosure Policies and Procedure (G4-49)

PTPN VII has drafted Information Control Manual put forth on Board of Director Decree No:SKR/Kpts/08/2014. This step is a form of company’s commitment to implement information service policy to stakeholders (public) properly pursuant to applicable provision.

PTPN VII provides access on company’s information in order to PTPN VII openness to stakeholders through various media facilities, such as: Company’s website at http://www.ptpn7.com, Ministry of SOE’s portal at http://www.bumn.go.id/ptpn7/ , the publishing of Annual Report, customer gathering, customer surveys, fostered partner gathering, field visit, and others.

PTPN VII telah menyusun Pedoman Pengendalian Informasi yang dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No:SKR/Kpts/08/2014 tanggal 28 Oktober 2014. Langkah tersebut merupakan bentuk komitmen untuk mengimplementasikan kebijakan pelayanan informasi kepada stakeholder (publik) secara baik sesuai ketentuan yang berlaku.

PTPN VII menyediakan akses atas informasi perusahaan dalam rangka keterbukaan PTPN VII kepada para stakeholders melalui berbagai sarana media, yaitu: Website perusahaan beralamat di http://www.ptpn7.com,PortalKementerianBUMN•yang beralamat di http://www.bumn.go.id/ptpn7/, penerbitan buletin bulanan dan majalah Triwulan “Media Agro”, penerbitan Laporan Tahunan (Annual Report), temu pelanggan, survei pelanggan, temu mitra binaan, kunjungan lapangan, dan lain-lain.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 111

Pengadaan Barang dan Jasa (G4-46)

Goods and Service Procurement

Perseroan menyadari pentingnya sistem pengadaan barang dan jasa secara efektif dan efisien, serta mendukung terciptanya persaingan usaha yang sehat. Untuk memastikan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terpenuhi, perusahaan senantiasa memenuhi prinsip-prinsip : • Melakukanprosespengadaansecaraterbuka,

transparan dan dapat dipertanggung jawabkan, melibatkan pemasok yang memiliki kinerja baik;

• Membuatperjanjian(kontrak)kerjatertulisdengan pemasok, yang menjabarkan secara jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak;

• Memenuhikewajibansesuaidengankontrakkerja yang diperjanjikan.

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif,

The Company is aware the importance of goods and service procurement system effectively and efficiently, and support creation of healthy business competitiveness. To ensure implementation of goods and service procurement is met, the company always meets principles: - Conduct procurement process openly,

transparently, and accountably, engaging supplier who has a good performance

- Create written work agreement (contract) with supplier, describe clearly each party’s rights and obligation

- Meet obligation in conformity with the agreed work contract

Implementation of goods and service procurement applies efficient, effectiveness, competitive,

PTPN VII memiliki dan menerapkan kebijakan pencegahan benturan kepentingan untuk menghindari adanya benturan kepentingan (conflict of interest) berupa keadaan di mana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta pekerja.

Kebijakan benturan kepentingan tertuang di dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) yang telah disempurnakan dalam Surat Keputusan Direksi No:7.15/Kpts/03/2013 tanggal 2 Januari 2013.

Untuk memastikan bahwa setiap pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dalam perusahaan maka semua pengurus perusahaan dan pekerja diwajibkan untuk mengungkapkan kepada Dewan Kehormatan atas semua kepentingannya pada pihak lain, yang mempunyai keterkaitan bisnis dengan perusahaan dan diminta tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang akan menimbulkan benturan kepentingan.

PTPN VII has and applies policy of conflict of interest prevention to avoid conflict of interest in form of a state in which there is conflict between company’s economic interest with shareholder, Board of Commissioner and Director’s personal economic interest.

Policy of Conflict of Interest is put forth on PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) Code of Conduct which has been updated on Board of Director Decree No:7.15/Kpts/03/2013 dated 2 January 2013.

To ensure that every decision-making is held objectively within the company then all company managements and employees are obligated to convey to the Board of Trustee all their interests on other party, who has business interrelation with the company and requested not to involve in the decision-making to avoid conflict of interest.

Benturan Kepentingan (G4-57)

Conflict of Interest

112 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Mekanisme Penyampaian Pendapat kepada Direksi (G4-50)

Mechanism of Opinions Presentation to Board of Director (G4-50)

PTPN VII has special mechanism and forum available for PTPN VII Employees who wish to convey suggestion and opinion related to enhancement of company’s operational. Suggestions and opinions can be delivered through work meeting forum, meeting between Labor Union with Company, Board of Director field visitation forum or via other communication media.

Employees are also given an opportunity to deliver their grievance and complaint by following procedure has been set on Collective Labor Agreement. In delivering their grievance and complaint first the Employee needs to solve and discuss the matter with his superior before submit it to higher superior.

PTPN VII memiliki mekanisme dan forum khusus yang disediakan bagi Pekerja PTPN VII yang ingin menyampaikan sarandan pendapat terkait dengan peningkatan operasional perusahaan. Pendapat dan saran perbaikan dapat disampaikan melalui forum rapat kerja, rapat Serikat Pekerja dengan Pihak Perusahaan, forum kunjungan lapangan Direksi maupun melalui media komunikasi lainnya.

Pekerja juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan keluhan dan pengaduan melalui tatacara yang telah ditetapkan di dalam Perjanjian Kerja Bersama. Setiap keluhan/pengaduan seorang Pekerja pertama-tama harus diselesaikan dan dibicarakan dengan atasan yang bersangkutan sebelum disampaikan kepada atasan yang lebih tinggi.

Penerapan Standar Internasional dan Nasional (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48)

Application of International and National Standard (G4-45)(G4-46)(G4-47)(G4-48)

Agar dapat meningkatkan kinerjanya sekaligus mewujudkan visi perusahaan, PTPN VII terus berupaya untuk menerapkan sistem manajemen yang berstandar internasional dan nasional. Beberapa sistem manajemen pokok yang diterapkan Perusahaan sesuai dengan standar internasional dan nasional adalah: Sistem Manajemen Terpadu Nusantara VII (SMTN7), penerapan Manajemen Risiko, penerbitan Laporan Keberlanjutan.

In order to be able to enhance its performance as well as realize the company’s vision, PTPN VII continue attempting to apply international and national standard management system. Several principal managements systems applied by the Company pursuant to international and national standard are: Integrated Management System Nusantara 7, Risk Management application, issuance of Sustainability Report.

kompetitif,transparan, akuntabel, adil dan wajar, serta mencegah kehilangan momentum bisnis yang dapatmenimbulkan kerugian sesuai Pedoman pengadaan barang dan/atau jasa yang berlaku di PTPN VIIKomisaris, Direksi dan Pekerja dilarang berpartisipasi dalam setiap kegiatan pengadaan barang dan jasa yang melibatkan suatu perusahaan dimana yang bersangkutan atau keluarga yang bersangkutan mempunyai kepemilikan saham atau mempunyai kepentingan tertentu.

transparent, accountable, fair and natural principles, as well as prevent business momentum lost that could generate loss based on Goods and/or Service Procurement Guidelines applicable in PTPN VIIBoard of Commissioner, Board of Director and Employee are not allowed to participate in every goods and service procurement activity which involving a company in which the concerned or the concerned family has share ownership or has specific interest.

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 113

1. SMTN7SMTN7 merupakan upaya memenuhi persyaratan pelanggan dan perundangan yang berlaku dengan penerapan 7 (tujuh) sistem manajemen berstandar internasional dan nasional secara terintegrasi, meliputi:• ISO9001:2008SistemManajemenMutu,• ISO14001:2004SistemManajemen

Lingkungan,• OHSAS18001:2007SistemManajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja,• ISO22000:2005SistemManajemen

Keamanan Pangan,• Permentannomor19/Permentan/

OT.140.3.2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil/ISPO),

• PermenBUMNnomorPER-01/MBU/2011tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,

• Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013 -2014.

Kick Off Implementasi SMTN7 dilaksanakan pada tanggal 4 April 2014, dilanjutkan dengan implementasi, pelaksanaan internal audit, tinjauan manajemen dan tindakan perbaikan. Masa transisi diberlakukan sampai dengan 31 Desember 2014,artinya pencatatan hasil aktivitas pada blanko/formulir lama masih diperbolehkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2014.

2. Manajemen RisikoSistem Manajemen Risiko PTPN VII saat ini masih mengacu kepada COSO Enterprise Risk Management – Integrated Framework (2004). Hal ini ditindaklanjuti dengan penyusunan blue print / road map pada Tahun 2010 sebagai acuan dalam penerapan Manajemen Risiko di PTPN VII. Namun seiring dengan perancangan Sistem Manajemen Terpadu PTPN VII, maka Sistem Manajemen Risiko PTPN VII juga mengalami perubahan dengan mengacu kepada ISO 31000 (2009). Untuk Tahun 2014 Manajemen Risiko yang diterapkan adalah “Praktik Manajemen Risiko Korporasi berbasis Kinerja”, yang berisikan rencana aktivitas

1. IMSN7IMSN7 is an effort to meet the customer requirements and applicable legislation with application of 7 (seven) National and International Standard Management Systemsintegrally, including:- ISO 9001:2008 Quality Management System- ISO 14001 : 2004 Environmental

Management System- OHSAS 18001 : 2007 Occupational Health

and Safety Management System - ISO 22000 : 2005 Food Safety Management

System- Ministry of Agriculture Regulation No 19/

Permentan/OT.140.3.2011 dated 29 March 2011 regarding Guideliness of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)

- Ministry of SOE Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 regarding GCG Application on SOE

- Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence 2013-2014

Kick off of IMSN7 implementation was held on 4 April 2014, continued with implementation of internal audit implementation, management review and improvement action. Transition period was enforced up to 31 December 2014, which means that recording of activity result on old forms was still allowed until 31 December 2014.

2. Risk ManagementThe PTPN VII Risk management System at present is still referring to COSO Enterprise Risk Management – Integrated Framework (2004). This is followed up by drafting the blue print/road map in 2010 as reference in implementation of Risk Management in PTPN VII. However along with the design of PTPN VII Integrated Management System, Risk management System was also suffered a change by referring to ISO 31000 (2009). For 2014 the applied Risk Management was “Performance-Based Corporate Risk Management Practices” containing plan of PTPN VII CRM application development activity sustainably.

114 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

pengembangan penerapan MRK PTPN VII secara berkelanjutan.

Upaya untuk mengelola risiko dilakukan melalui• Asesmenrisikoterhadapsetiapsasaran

proses bisnis, dan membuat rencana mitigasi atau pengendalian risiko yang dituangkan dalam Rencana Kerja Operasional (RKO).

• Melakukanmonitoringdanevaluasiuntukmemastikan bahwa risiko-risiko yang ada sudah dikelola dengan baik.

Profil Risiko Korporasi PTPN VII Tahun 2014 dan mitigasinya telah disusun oleh Urusan Manajemen Risiko Bagian Keuangan meliputi risiko operasional, risiko keuangan, risiko strategis, dan risiko eksternalitas.

Sosialisasi Manajemen Risiko di lingkungan PTPN VII dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan baik di tingkat Unit, Distrik dan Bagian Kantor Direksi. Hal ini ditindaklanjuti dengan menunjuk Agen Manajemen Risiko di masing-masing unit kerja tersebut. Diharapkan agen-agen manajemen risiko dapat mengawal implementasi manajemen risiko di unitnya masing-masing.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan memperoleh sertifikasi manajemen risiko, upaya yang dilakukan adalah dengan mengikuti pelatihan, workshop, seminar dan lokakarya yang diikuti oleh personel kunci dan agen-agen manajemen risiko, baik di lingkungan internal maupun eksternal perusahaan dengan melibatkan konsultan pihak III.

3. Penerbitan Laporan KeberlanjutanPTPN VII menerbitkan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2014 dengan menggunakan standar Global Reporting Initiative (GRI). Laporan Keberlanjutan PTPN VII dibuat dan diterbitkan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Pemangku Kepentingan untuk lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaporan dalam melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial, ekonomi dan lingkungan.

Efforts to manage risks are conducted by:- Risk assessment to every business process

target, and creates mitigation plans or risk controlling put forth on Operational Work Plan

- To monitor and evaluate to guarantee that existing risk has been managed properly

The PTPN VII Corporate Risk Profile in 2014 and its mitigation have been drafted by the Risk Management Affair of Financial Division covering operational risk, financial risk, strategic risk, and externality risk.

Risk Management Socialization in PTPN VII environment is conducted regularly and continuously either at Unit, District and Head Office Division level. This is followed up by appointing Risk Management Agent in each work unit. It is expected that the Risk Management Agents can escort the Risk Management Implementation in each unit.In order to enhance the competency and to attain Risk Management Certification, the effortsthat have been conducted among others were by participating in training, workshop, and seminar attended by key personnel and risk management agents, either in internal or external company by involving the third party consultants.

3. Sustainability Report PublishingPTPN VII has published sustainability report since 2014 by using Global Reporting Initiative (GRI). PTPN VII Sustainability Report is made and published as form of Company’s responsibility to Stakeholders to further enhance the reporting accountability and transparency in carrying out its social, economic and environmental responsibility activities.

PEMANGKUKEPENTINGANSTAKEHOLDER

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

116 Tata Kelola Berkelanjutan Sustainable Good Corporate Governance

Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan (G4-24)(G4-26)(G4-27)Level and Method of Stakeholder Engagement

Pemangku KepentinganStakeholders

MetodePelibatanEngagement Method

Topik UtamaKey Topics

Metode & Frekuensi PelibatanEngagement Methods & Frequency

Pemegang SahamShareholders

RUPSGMS

• RencanaKerjadanAnggaranPerusahaan• PertanggungjawabankinerjaPerseroan

selama 1 tahun• CompanyActionPlanandBudget• CompanyPerformanceAccountability

during 1 year

Pelaksanaan RUPS, dilaksanakan 2 x dalam setahunGMS Implementation, it is called twice a year

PekerjaEmployee

Konsultasi, komunikasi melalui Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VIIConsultation, communication by Plantation Labor Union of Nusantara VII

• KesepakatanPerjanjianKerjaBersama• Penyelesaianmasalahkepegawaian• CollectiveLaborAgreement• Employmentissuessettlement

• PerundinganPKBdilaksanakan 2 tahun sekali

• TheCLANegotiationisheldtwice a year

RekananPartnership

Proses pelelangan/tenderAuction/tender process

• Penyediaanbarangdanjasa• Goodsandserviceprocurement

Proses lelang / tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasaThe auction/tender process is held based on goods and service necessities

Kreditur dan bankCreditor and Banks

Proses pelelangan/tenderAuction/tender process

• Penyediaandanapinjamanolehkreditur.• Kesepakatandalamdokumentertulis• Loanfundprovisionbythecreditor• Agreementinwrittendocuments

Proses lelang / tender dilaksanakan sesuai kebutuhan pengadaan barang dan jasaThe auction/tender process is held based on goods and service necessities

Pelanggan / PembeliCustomers/buyers

• SurveiKepuasanPelanggan

• SurveiLoyalitasPelanggan

• TemuPelanggan• CustomerSatisfaction

Survey• CustomerLoyaltySurvey• CustomerGathering

• Kepuasanpelanggan• Kualitasproduk• CustomerSatisfaction• ProductQuality

• SurveiKepuasanPelanggan:1 kali setahun

• SurveiLoyalitasPelanggan:1kali setahun

• TemuPelanggan:sesuaikeperluan

• CustomerSatisfactionSurvey: once a year

• CustomerLoyaltySurvey:once a year

• CustomerGathering:asneeded

Pemangku KepentinganStakeholders

Pemangku kepentingan merupakan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. PTPN VII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan dan metode pelibatan pemangku kepentingan untuk meningkatkan kelangsungan hubungan yang harmonis. (G4-24)(G4-26)(G4-27)

Stakeholders are parties who interested in company either directly or indirectly. PTPN VII has conducted identification on stakeholders and stakeholders’ involvement method to enhance sustainability of a harmonious relationship. (G4-24)(G4-26)(G4-27)

Pemangku Kepentingan Stakeholder

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 117

Pemangku KepentinganStakeholders

MetodePelibatanEngagement Method

Topik UtamaKey Topics

Metode & Frekuensi PelibatanEngagement Methods & Frequency

PesaingCompetitors

Seminar / workshop Peluang dan tantangan bisnisBusiness opportunities and challenges

Sesuai kebutuhan PerusahaanAs company needs

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Proses pelelangan produk PTPN VIIPTPN VII’s product auction process

Penjualan komoditi PTPN VII dengan harga terbaikSales of PTPN VII commodity with the best price

Sesuai kebutuhanAs needed

PemerintahGovernment

Kepatuhan terhadap UU Perpajakan, UU Ketenagakerjaan, UU Lingkungan Hidup, UU Perlindungan Konsumen, dan Peraturan lainnya.Compliance with tax laws, labor law, consumer protection law, and other laws

Sesuai kebutuhanAs needed

Masyarakat dan LingkunganCommunity and environment

• ProgramPKBL• ProgramCSR

Tanggungjawab sosial Perusahaan, dan hubungan harmonis dengan masyarakatCompany social responsibility and harmonious relation with the community

Sesuai kebutuhanAs needed

Perguruan Tinggi dan Lembaga PenelitianCollege and Research Center

Lomba karya tulis ilmiahScientific writing competition

Akomodatif terhadap kebutuhan penelitian dan kemajuan pendidikan.Accommodative on research needs and education advancement

Sesuai kebutuhanAs needed

Media Massa, LSM, Organisasi KemasyarakatanMass Media, NGO, Community Organization

Press Tour, Press release, pertemuan khusus

Press Tour, Press release, Special Meeting

• Informasiyangrelevandanakurattentangperusahaan.

• MemperhatikanaspirasidariLSMdanorganisasi kemasyarakatan

• Arelevantandaccurateinformationregarding the company

• PaysattentiononNGOandcommunityorganization aspiration

SesuaikebutuhanAs needed

PekerjaEmployee

Konsultasi, komunikasi melalui Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara VIIConsultation, communication through Plantation Labor Union of Nusantara VII

• KesepakatanPerjanjianKerjaBersama• Penyelesaianmasalahkepegawaian• CollectiveLaborAgreement• Employmentissuessettlement

• PerundinganPKBdilaksanakan 2 tahun sekali

• CLADiscussionisheldtwicea year

GENERAL STANDARD DISCLOSURES (GRI) & AppENDIx

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 119

Indeks GRI 4GRI 4 Index

GENERAL STANDARD DISCLOSURES

IndikatorIndicator

UraianDescription

HalamanPages

Stretagi dan AnalisisStrategy and Analysis

G4-1

Pernyataan dari Dewan KomisarisStatement from BOC 7 - 11

Pernyataan dari DireksiStatement from BOD 12 - 14

G4-2 Uraian, dampak, risiko dan peluangDescription of key impacts, risks, and opportunities -

Profil OrganisasiOrganization Profile

G4-3 Nama organisasiName of the organization 17

G4-4 Merek, produk, dan jasaPrimary brands, products and services 17, 18

G4-5 Lokasi Kantor PusatLocation of Headquarter 17

G4-6 Wilayah OperasiArea of Operation 17, 20

G4-7 Kepemilikan saham dan bentuk hukumOwnership and legal form 17

G4-8 Pasar terlayaniMarket served 18

G4-9 Skala organisasiOrganizational scale 29

G4-10 Jumlah dan komposisi karyawanNumber and composition of employees -

G4-11 Jumlah karyawan yang tercakup dalam perjanjian kerja bersama (PKB)Number of employees covered in collective labor agreements -

G4-12 Rantai PasokanSupply Chain 76

G4-13 Perubahan signifikan selama periode pelaporanSignificant changes during the reporting period 23

G4-14 Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahanPrecautionary principles approach -

G4-16 Keanggotaan dalam asosiasiMembership in associations -

Aspek Material dan PembatasanMaterial Aspects and Boundaries

G4-17 Daftar entitas anak termasuk pernyataan laporan keuangan konsolidasi organisasiList of entities included in the organization’s consolidated financial statements 26,34,35,2

G4-18 Proses menentukan isi laporan dan pembatasanProcess indetermining the report content and boundaries 35

G4-19 Daftar aspek material teridentifikasiList of material aspects -

G4-20 Batasan aspek material di dalam organisasiAspect material boundaries within organization 34

120 Indeks GRI 4 GRI 4 Index

IndikatorIndicator

UraianDescription

HalamanPages

G4-21 Batasan aspek material di luar organisasiAspect material boundaries outside organization 35

G4-22 Pernyataan kembaliRestatement 34, 47

G4-23 Perubahan pelaporan bersifat signifikanSignificant changes from previous reports 34

Pelibatan Pemangku KepentinganStakeholders Engagement

G4-24 Daftar pemangku kepentinganStakeholders list 116, 117

G4-25 Dasar identifikasi dan seleksi pemangku kepentinganBasis for identification and selection of stakeholders 116, 117

G4-26 Proses pendekatan pada pemangku kepentinganApproach to stakeholders’ engagement 116, 117

G4-27 Topik kunci dan respon organisasi terhadap pemangku kepentinganKey topics and organization response for stakeholders -

Profil PelaporanReport Profile

G4-28 Periode pelaporanReporting period 32

G4-29 Tanggal penerbitan laporan terdahuluDate of most recent previous report 33

G4-30 Siklus pelaporanReporting cycle 33

G4-31 Kontak terkait isi laporanContact point for questions regarding the report 33

G4-32 Indeks Isi GRIGRI Content Index 33

G4-33 PenjaminanAssurance 34

Tata KelolaGovernance

G4-34 Struktur tata kelolaGovernance structure -

G4-37 Konsultasi dengan pemangku kepentinganConsultation between stakeholders 101

G4-38 Komposisi Dewan Komisaris dan DireksiComposition of BOC and BOD 102 - 106

G4-39 Rangkap JabatanConcurrent position 102, 104

G4-42 Pernyataan misi, nilai dan tujuan organisasiOrganization purpose, values and mission statements 21, 100

G4-49 Komunikasi dan penyampaian informasi kritisCommunication and conveyance of critical concerns 110

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 121

IndikatorIndicator

UraianDescription

HalamanPages

Ethics and IntegritasEthics and Integrity

G4-56 Nilai-nilai, prinsip, dan norma organisasi.Organization’s values, principles and norms 21, 110

G4-57 Pemberian saran dan perilaku patuh hukumSeeking advice on ethical and lawful behavior 108, 111

G4-58 Pelaporan perilaku tak beretika/tak patuh hukumReporting about unethical/unlawful behavior 108

SpECIFIC STANDARD DISCLOSURESKategori: EkonomiCategory: Economic

Aspek MaterialMaterial Aspects

DMA and Indicators

Uraian Description

HalamanPages

Kinerja Ekonomi Economic Performance

G4-EC1 Nilai ekonomi langsung dihasilkan & didistribusikanGenerated and distributed direct economic value 70,72

G4-EC2 Implikasi serta peluang akibat perubahan iklimImplications/opportunities due to climate change 40, 43

G4-EC3 Kewajiban organisasi terhadap dana pensiunOrganization’s defined benefit plan obligations -

G4-EC4 Bantuan signifikan dari pemerintah Financial assistance received from government 70

Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impacts

G4-EC7 Pembangunan infrastuktur dan dampaknyaDevelopment and impact of infrastructure -

G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts -

Praktik-praktik PengadaanProcurements Practices G4-EC9 Proporsi biaya pengadaan untuk pemasok lokal

Proportion of spending on local suppliers -

Kategori: Lingkungan Category: Environmental

MaterialMaterials

G4-EN1 Material terpakai Used materials 38, 38, 40, 47

G4-EN2 Persentase material daur ulangPercentage of recycled materials 39

EnergiEnergy

G4-EN3 Konsumsi energi di dalam organisasiEnergy consumption within the organization 127

G4-EN4 Konsumsi energi di luar organisasiEnergy consumption outside of the organization -

G4-EN5 Intensitas energiEnergy intensity -

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energyReduction of energy consumption 40

G4-EN7 Pengurangan energi untuk produk atau jasaReduction on energy of products and services -

122 Indeks GRI 4 GRI 4 Index

Aspek MaterialMaterial Aspects

DMA and Indicators

Uraian Description

HalamanPages

AirWater

G4-EN8 Jumlah air terpakai berdasarkan sumberTotal water withdrawal by source 50, 58, 129

G4-EN9 Pengaruh terhadap sumber airWater sources affected by withdrawal of water 50, 58

G4-EN10 Volume air didaur ulang atau digunakan kembaliVolume of water recycled or reused

38, 39, 51, 58, 129

Keanekaragaman Hayati Biodiversity

G4-EN11 Lokasi dan luas lahan berdekatan area dilindungiLocation and size of land close to protected areas 124, 125

G4-EN12 Dampak terhadap keanekaragaman hayatiSignificant impacts on biodiversity -

G4-EN13 Habitat dilindungi atau direstorasi Habitats protected or restored 38, 39

G4-EN14 Spesies dilindungi berdasarkan daftar merah IUCNNumber of IUCN Red List species -

EmisiEmissions

G4-EN15 Emisi gas rumah kaca langsung (GRK) (Scope 1)Direct greenhouse gas (GHG) emissions (Scope 1) 129

G4-EN16 Emisi GRK energi tak langsung (Scope 2)Energy indirect GHG emissions (Scope 2) 129,

G4-EN17 Emisi GRK tak langsung lainnya (Scope 3)Other indirect GHG emissions -

G4-EN18 Intensitas GRK GHG Intensity 129

G4-EN19 Pengurangan emisi GRKReduction of GHG emissions 57

G4-EN20 Emisi substansi penipis ozonEmissions of ozone-depleting substances -

G4-EN21 Emisi NOx, SOx dan emisi lainnyaNOx, SOx, and other significant air emissions 57, 58

Limbah Cair dan Buangan Effluent and Water

G4-EN22 Jumlah air buanganTotal water discharge -

G4-EN23 Metode pengolahan limbahDisposal method 52, 55, 56

G4-EN24 Jumlah dan volume tumpahanTotal number and volume of spills -

G4-EN26 Keanekaragaman hayati di badan airWater body biodiversity -

TransporTransport G4-EN30

Dampak lingkungan akibat transportasi produk, jasa dan tenaga kerjaEnvironmental impacts of transporting products, other goods, and workforce

-

KeseluruhanOverall G4-EN31 Biaya pelestarian lingkungan

Environmental protection expenditures 59

Kategori : SosialCategory : Social

PekerjaanEmployment

G4-LA1 Perputaran KaryawanEmployees Turnover 85

G4-LA2

Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrakFee for permanent employees which are not given to temporary employees

-

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 123

KetenagakerjaanLabor

Aspek MaterialMaterial Aspects

DMA and Indicators

Uraian Description

HalamanPages

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)Occupational Healthand Safety (OHS)

G4-LA5 Keterwakilan pekerja dalam komite K3Workforce representation in OHS committees 94

G4-LA6 Peristiwa kecelakaan kerjaRates of work accident -

G4-LA7 Pekerja dengan risiko tinggi kesehatan kerjaWorkers with high risk of working diseases 95, 96, 97

G4-LA8 Topik K3 dalam perjanjian kerja bersamaOHS topics in formal agreement with trade union 93, 97

Pelatihan dan PendidikanTraining and Education

G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawanAverage training hours per year per employee 94

G4-LA10

Program pelatihan bagi pegawai yang akan memasuki masa pensiunTraining program for employees who will enter the pension period

91

G4-LA11 Reviu terhadap kinerja dan jenjang karir karyawanReview onemployees’ performance and career rank 86, 88

KemasyarakatanSociety

Komunitas LokalLocal Community

G4-SO1 Operasi dengan pelibatan komunitas lokalOperations with local community engagement 60

G4-SO2 Operasi dengan dampak socialOperation with social impacts -

Anti KorupsiAnti-Corruption

G4-SO3 Evaluasi risiko terhadap korupsiRisk evaluation related to corruption -

G4-SO4 Pelatihan anti korupsiTraining related to anti-corruption 108 - 109

G4-SO5 Tindakan insiden korupsiConfirmed incidents of corruption -

124 Indeks GRI 4 GRI 4 Index

Lampiran 1 : Material Terpakai (G4-EN1)

Apendix 1 : Material Used

Bahan BakuRaw Material

Material DigunakanMaterial Used

SatuanUnit

Unit BisnisBusiness Unit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

LateksLatex Ton

PKR WABE / CRM WABE 4,959 5,252 4,968 4,308

PKR TUBU / CRM TUBU 1,314 546 - -

PKR BERI / CRM BERI 2,489 1,804 1,629 1,568

Lump Ton

PKR PEWACRM PEWA 14,362 14,923 15,862 15,648

PKR TUBUCRM TUBU - 7,254 15,202 13,496

PKR BAJACRM BAJA 11,396 8,884 13,188 11,254

PKR TEBECRM TEBE 12,425 11,234 14,595 13,050

PKR PAWICRM PAWI 12,324 11,422 13,713 12,401

LateksLatex Ton

PKR KEDACRM KEDA 1,430 1,679 2,199 2,390

PKR TUBUCRM TUBU 695 783 1,039 996

PKR MULACRM MULA 1,854 2,113 2,046 2,474

PKR KETACRM KETA 866 864 792 986

Tandan Buah Segar FFB Ton

PPKS BekiPOM Beki 161,191 127,798 81,613 210,233

PPKS ResaPOM Resa 110,825 103,166 80,837 10,526

PPKS BetuPOM Betu 180,133 200,869 185,876 256,244

PPKS TasaPOM Tasa 154,292 151,022 115,519 140,011

PPKS SuniPOM Suni 136,839 128,018 107,563 101,642

PPKS Supa/suliPOM Supa/Suli 152,504 162,583 115,284 162,985

PPKS TapiPOM Tapi 62,964 107,764 95,791 102,564

TeHTea Ton Pabrik Teh PagarAlam

Tea Mill PagarAlam 20,135

TebuSugarcane Ton

PG BungamayangSM Bungamayang 931,379.10 996,669.5 1,081,977.4 1.107.233,6

PG CintamanisSM Cintamanis 686,342.10 465,993.9 604,960.0 656.844,5

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 125

Bahan Pembantu (Pupuk, Pestisida, Herbisida, Bahan Pembantu Pengolahan di Pabrik)Auxiliary Material (Fertilizer, Pesticide, Herbicide, Processing Auxiliary Material in Mill)

KomoditiCommodity

Material DigunakanMaterial Used

SatuanUnit

Tahun / Year

Year 2012 2013 2014

KaretRubber

Pupuk tunggal / Single Fertilizer

- Urea Kg 834,922 1,265,757 2,138,136

- ZA Kg 3,341,080 4,267,501 4,680,601 864,109

- TSP Kg 1,457,626 2,013,337 2,421,523 4,403,252

- RP Kg 332,496 560,296 276,071 1,830,290

- MOP Kg 1,671,465 3,212,132 4,337,332 -

- Kieserite Kg 551,116 688,090 704,635 3,041,281

- PHE Kg 160,290 - 5,175 760,665

- NPK 15.15.6.4 Kg 817,271 489,160 751,472 -

- NPK 12.12.17.2 Kg 10,700 - - -

- NPK Majemuk Briket- NPK Compound Briquettes Kg 3,097,755 1,015,963 483,962 -

- Belerang / Sulfur Kg 419,738 261,571 163,450 3,974,556

- Glyposate / Glyphosate Liter 23,549 15,442 21,220 -

- Stimulan (GEA) / Stimulant (GEA) Liter 33,078 17,025 7,486 -

- Stimulan (SEM) / Stimulant (SEM) Kg 6,417 8,629 14,661 --

KelapaSawitOil Palm

Pupuk tunggal / Single fertilizer

- Urea Kg 3,595,344 4,162,334 5,409,645 945,181

- ZA Kg 480,494 231,090 75,990 9,400

- TSP Kg 1,389,025 1,810,198 3,582,974 617,769

- RP Kg 200,770 354,100 55,440 680

- MOP Kg 3,168,251 3,633,414 5,129,787 874,862

- Dolomite Kg 12,275,868 11,820,551 14,965,080 9,494,683

- Kieserite Kg 261,300 73,650 84,105 -

- Boron Kg 105,570 60,016 109,894 16,321

- PHE Kg 195,165 - 48,450 -

- Ostindo Kg 2,800 90,586 207,379 -

- NPK 15.15.6.4 Kg 9,800 - 7,409 -

- NPK 12.12.17.2 Kg 12,200 1,400 26,373 7,550

- NPK Majemuk Briket- NPK Compound Briquettes Kg 3,364,602 3,206,893 911,589 8,341,970

- NPK Majemuk Granuler- NPK Granular Compound Kg 8,410,519 5,628,258 14,566,846 22,130,232

- NPK Pamafert set 13,961,526 6,715,402 4,901,728 -

- NPK Fast Release set 27,242,766 128,220 112,408 -

- Organik / Organic Kg 29,249,165 13,877,480 12,544,680 208,250

- Glyposate / Glyphosate Liter 49,526 51,576 56,838 -

126 Indeks GRI 4 GRI 4 Index

KomoditiCommodity

Material DigunakanMaterial Used

SatuanUnit

Tahun / Year

Year 2012 2013 2014

KelapaSawitOil Palm

- Metsul Kg 2,210 2,487 3,309 -

- Marsal Kg 40,214 32,091 6,135 -

- Marfu Kg 158,002 3,884 17,629 -

- Noxon Ltr 5,534 5,636 7,548 -

- Belerang / Sulfur Kg - - - -

TehTea

Pupuk tunggal / Single Fertilizer

- Urea Kg 630,050 243,450 793,270 7,350

- ZA Kg - - 318,425 -

- TSP Kg - - 308,575 -

- MOP Kg - - 322,925 -

- Kieserite Kg - - 320,725 -

- Zn SO4 Kg 1,665 300 2,400 -

- NPK Majemuk Blending- NPK Blending Compound Kg 807,600 1,101,100 50,700 1,329,000

- Pupuk Hantu- Superior Plants Hormones Fertilizer Ltr 993 1,416 450 896

- Glyphosate Ltr 6,150 2,990 2,220 -

- Nordox Ltr 245 209 - -

TebuSugarcane

Belerang / Sulfur Ton 511 490.8 465.2 505,33

Kapur / Lime Ton 875.7 836 1,107.7 3.437,97

Phospat Cair / Liquid Phosphate Ton 8.2 3.9 3.0 14,49

Phospat / Phospate Ton 18.2 11.2 15.6 -

Flokulan / Flocculant Ton 9.1 8.6 10.1 9,66

*) 10 unit PKR **) 7 unit PPKS ***) 2 unit PG*) 10 CRM units **) 7 POM units ***) 2 SM units

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 127

Lampiran2 : Total Penggunaan Energi (G4-EN3)

Appendix 2 : Total Energy Usage

Distrik Way Sekampung : 3 unit PKR, 1 Unit PPKS, 5 unit Kebun Karet, 1 Unit Kebun Kelapa SawitWay Sekampung District : 3 units of CRM, 1 unit of POM, 5 units of Rubber Estate, 1 unit of Oil Palm Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 1,337,760 3,003,725 5,720,592 4.268.746

Premium Liter - - -

Solar / Diesel Fuel Liter 2,008,213 1,120,870 738,835

DistrikWay Seputih : 1 unit PPKS, 1 Unit PKR, 1 unit KebunKaret, 2 Unit Kebun Kelapa SawitWay Seputih District : 1 unit of POM, 1 unit of CRM, 1 unit of Rubber Estate, 2 units of Oil Palm Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 996,000 2,076,847 7,435,200 4.134.596

Premium Liter - - -

Solar / Diesel Fuel Liter 477,835 1,297,615 611,630

DistrikWay Seputih : 1 unit PG, 1 unit KebunWay Seputih District : 1 unit of SM, 1 unit of Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 1,256.7x103 1,338x103 1,489.6x103

Solar / Diesel Fuel Ton 90,165 84,986 143,479

Residu / Residue Ton 1,567.87 937.8 3,201.1

Distrik Banyuasin : 2 unit PKR, 2 Unit PPKS, 2 unit Kebun Karet, 3 Unit Kebun Kelapa SawitBanyuasin District : 2 units of CRM, 2 units of POM, 2 units of Rubber Estate, 3 units of Oil Palm Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 2,472,786 2,502,735 9,145,452 6.243.535

Solar / Diesel Fuel Liter 423,667 386,392 656,106 829.174

128 Indeks GRI 4 GRI 4 Index

Distrik Banyuasin : 1 unit PG, 1 Unit Kebun TebuBanyuasin District : 1 unit of SM, 1 unit of Sugarcane Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 1,448.78x103 4,521x103 956x103 894,92x103

Solar / Diesel Fuel Ton 697.78 205.62 86.99 69,48

Residu / Residue Ton 1,640.30 2,040.20 2.211,45 876,4

Distrik Muara Enim : 2 unit PKR, 2 Unit PPKS, 2 unit Kebun Karet, 2 Unit Kebun Kelapa SawitMuara Enim District : 2 units of CRM, 2 units of POM, 2 units of Rubber Estate, 2 units of Oil Palm Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 2,779,500 4,135,065 9,599,568 7.384.064

Solar / Diesel Fuel Ton 520,730 429,592 1,210,221 991.960

Distrik Bengkulu : 2 unit PKR, 1 Unit PPKS, 2 Unit Kebun Karet, 1 Unit Kebun Kelapa SawitBengkulu District : 2 units of CRM, 1 unit of POM, 2 units of Rubber Estate, 1 unit of Oil Palm Estate

Sumber EnergyEnergy Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

Volume GJ Volume GJ Volume GJ Volume GJ

Listrik (PLN)Electricity (SPC) KWH 1,808,800 2,420,800 5,242,368 2.214.395

Solar / Diesel Fuel Liter 496,641 406,493 768,645 323.528

Laporan Keberlanjutan - 2014 Sustanability Report 129

Lampiran 3 : Total Pemakaian Air Berdasarkan Sumber (G4-EN8)

Appendix 3 :Total Water Usage Based on Source

Unit BisnisBusiness Unit

Sumber AirWater Source

SatuanUnit

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

PG. Bungamayang / SM Bungamayang Air Tanah / Ground Water m3 766,015 273,960 486,360 529,200

PG Cintamanis / SM Cintamanis Air Permukaan / Surface Water m3 1,246,593 1,047,380 1,226,780 1,566,905

PG Cintamanis / SM Cintamanis Air Tanah / Ground Water m3 148,272 150,912 134,776 144,976

PKR Tulung Buyut / CRM Tulung Buyut Air Permukaan / Surface Water m3 149,868 344,397 549,257 402,002

PKR Way Berulu / CRM Way Berulu Air Permukaan / Surface Water m3 140,038 131,636 161,061 101,645

PKR Pematang Kiwah / CRM Pematang Kiwah Air Tanah / Ground Water m3 416,090 418,280 460,736 382,059

PKR Kedaton / CRM Kedaton Air Permukaan / Surface Water m3 73,961 79,940 64,918 144,993

PKR Batu Raja / CRM Batu Raja Air Permukaan / Surface Water m3 273 478,907 434,567 413,206

PKR Beringin / CRM Beringin Air Permukaan / Surface Water m3 465,778 562,176 298,080 373,608

PKR Musi Landas / CRM Musi Landas Air Permukaan / Surface Water m3 23,700 52,500 51,465 71,162

PKR Tebenan / CRM Tebenan Air Permukaan / Surface Water m3 445,470 404,418 401,719 420,864

PKR Padang Pelawi / CRM Padang Pelawi Air Permukaan / Surface Water m3 435,657 422,669 418,763 434,400

PKR Ketahun / CRM Ketahun Air Permukaan / Surface Water m3 23,175 27,215 27,610 27,568

PPKS Bekri / POM Bekri Air Permukaan / Surface Water m3 287,990 310,981 256,668 412,614

PPKS Resa / POM Resa Air Permukaan / Surface Water m3 145,180 135,147 105,897 52,830

PPKS Supa / POM Supa Air Permukaan / Surface Water m3 292,887 310,605 205,739 195,532

PPKS Suni / POM Suni Air Permukaan / Surface Water m3 277,886 300,991 277,535 156,310

PPKS Betung / POM Betung Air Permukaan / Surface Water m3 311,233 322,143 376,580 488,657

PPKS Tasa / POM Tasa Air Permukaan / Surface Water m3 198,776 202,765 233,719 363,449

PPKS Tapi / POM Tapi Air Permukaan / Surface Water m3 116,483 199,363 177,212 157.000

Pabrik Teh Pala / Tea Mill Pala Air Permukaan / Surface Water m3 986 957 966 986

Lampiran 4 : Volume Air yang Dimanfaatkan Kembali (G4-EN10)

Appendix 4 : Volume of Reused Water

Unit BisnisBusiness Unit

Sumber AirWater Source

ResirkulasiRecirculation

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 2014

PG Bungamayang Cooling Water & Spray Pond Air injeksi 18,588,735 21,219,054 23,651,900 32,777,114

PG Cintamanis Cooling Water & Spray Pond 15.656,288 14,008,706 19,391,873 16,437,210

Lampiran 5 : Penghitungan Perkiraan Emisi GRK Total (G4-EN15)(G4-EN16)(G4-EN18)

Appendix 5 : Estimation Calculated of GHG Emission Level

Sumber EnergiEnergy Source

Pemakaian Energi / Energy Usage Faktor Emisi

Emission Factor

Periode Pelaporan / Reporting Period

2011 2012 2013 20142011 2012 2013 2014

Solar/Diesel oil 95,937.17 90,418.21 147,386.99 74.1 259.83 244.88 399.18 324,43

Residue 3,208.37 2,978.00 45,690.45 77.4 9.03 8.38 410.01 413,3

Total 99,145.54 93,396.21 293,077.44 268.86 253.26 809.19 737,73

MENGINTEGRASIKAN SISTEM MANAJEMEN

TERPADU MEWUJUDKAN

KEBERLANJUTAN

unify the inteGRAteD MAnAGeMent SySteM MAnifeStinG SuStAinABiLity

PT PERKEBUNAN NUSANTARA VII

Kantor Pusat /Head Office :Jl.Teuku Umar No.300,

Bandar Lampung 35141www.ptpn7.com

Call Center :Phone : (62-721) 702233

Facsimile : (62-721) 702775

Laporan Keberlanjutan

2014

Sustainability Report