suspense rekonstitusi
DESCRIPTION
laporan farmasetikaTRANSCRIPT
![Page 1: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/1.jpg)
SUSPENSI REKONSTITUSI/SUSPENSI KERING
I. TUJUAN
Memahami dan mengetahui cara pembuatan sediaan suspensi yang baik
Mengetahui formulasi sediaan suspensi yang baik dan stabil
II. TEORI DASAR
Suatu suspensi yang direkonstitusikan adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang
akan didispersikan dengan air pada saat akan digunakan. Agar campuran setelah ditambah air
membentuk dispersi yang homogen maka dalam formulanya digunakan bahan pensuspensi.
Umumnya suatu sediaan suspensi kering dibuat karena stabilitas zat aktif didalam pelarut air
terbatas, baik stabilitas kimia atau stabilitas fisika
Komposisi suspensi kering biasanya terdiri dari bahan pensuspensi, pembasah, pemanis,
pengawet, penambah rasa atau aroma, buffer, dan zat warna. Obat yang biasa dibuat dalam
sediaan suspensi kering adalah obat yang tidak stabil untuk disimpan dalam periode waktu
tertentu dengan adanya pembawa air (contohnya obat antibiotik) sehingga lebih sering
diberikan sebagai campuran kering untuk dibuat suspensi pada waktu akan digunakan.
Umumnya antibiotik mempunyai stabilitas yang terbatas didalam pelarut air.
Biasanya suspensi kering hanya digunakan untuk pemakaian selama satu minggu dan
dengan demikian maka penyimpanan dalam bentuk cairan tidak terlalu lama.
Persyaratan suspesi rekonstitusi yang baik adalah : (anief, 1997)
1. Campuran serbuk/granul haruslah merupakan campuran yang homogen, sehingga
konsentrasi/dosis tetap untuk setiap pemberian obat.
2. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus dengan mudah di dispersikan kembali dan di
tuang oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan serba sama.
3. Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan
dihitung oleh pasien untuk memperoleh dosis yang tepat dan serba sama.
4. Produk akhir haruslah menunjukan penampilan, rasa, dan aroma yang menarik.
III. PREFORMULASI
Data Preformulasi Zat Aktif
![Page 2: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/2.jpg)
Amoksisilin (sumber : FI IV. Depkes RI. Hal 95-96)
Organoleptis : putih, pahit, praktis tidak berbau
Pemerian : serbuk hablur
Kelarutan : sukar larut dalam air dan methanol; tidak sukar larut dalam benzena;
dalam karbon tetraklorida dan dalam kloroform
Bobot jenis : 349,40 g/mol
pH larutan : 3,5-6
Stabilitas : lebih mudah terurai dengan adanya udara dari luar
Inkompatibilitas : inkompatibel terhadap adrenolin, theofilin, dan aminoglikosida
Data data Preformulasi Zat Tambahan
1. Carboxy Methyl Cellulosum Natrium (HOPE IV. Hal 47)
Organoleptis : putih sampai cream, pahit, tidak berbau
Pemerian : serbuk/granul
Ukuran partikel : 342,30
Kelarutan : mudah terdispersi dalam air membentuk koloidal; tidak larut
dalam etanol; dalam eter dan dalampelarut organik lain
Titik lebur : 227oC – 252OC
Stabilitas : lebih stabil terhadap material higroskopis dan dapat menyerap air
dibawah dalam kondisi kelembaban yang tinggi.
Inkompatibilitas : -Tidak bercampur dengan asam kuat dan dengan garam yang
bercampur dengan besi-besi dan logam yang lainnya
seperti merkuri, seng, aluminium.
- Dapat mengendap pada pH ≤ 2 dan bercampur dengan ethanol
95 %.
2. PVP (Povidon) (FI IV. 1995. Depkes RI. Hal 762)
Organoleptis : putih sampai cream; pahit; tidak berbau
Pemerian : serbuk
Ukuran partikel : 2500-30.000.000
Kelarutan : praktis larut dalam asam, kloroform, fenol, etanol, keton,
methanol dan air. Praktis tidak larut da, hidrokarbon dan
minyak mineral.
![Page 3: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/3.jpg)
Titik lebur : 150oC
Stabilitas : dapat bercampur dengan air; stabil atau tahan terhadap panas
pada suhu 110oC – 130oC; disimpan pada tempat kering,
suhu dingin; dan mudah terurai dengan adanya udara dari luar.
Inkompatibilitas : ketidak campuran dalam garam organik, resin sintetik dan alam
serta senyawanya akan membentuk senyawa fenol
barbital.
3. Sukrosa (HOPE IV. Hal 508)
Organoleptis : tidak berwarna,; manis; tidak berbau
Pemerian : cairan jernih, hablur halus, hablur massa
Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih, sukar larut
dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, eter.
Titik didi/lebur : 180oC
Bobot jenis : 1,587 g/mol
pH larutan : netral terhadap lakmus
Stabilitas : lebih mudah teruarai dengan adanya udara dari luar
Inkompatibilitas : dapat terurai dengan sulfat
IV. ALAT dan BAHAN
V. PERHITUNGAN dan PENIMBANGAN
Amoksisilin (250 mg/ml) dibuat sediaan sebanyak 60 ml.
Amoksisilin yang dibutuhkan = 250 mg x 60ml = 3000 mg = 3 g
5 ml
PVP 2 %
ALAT BAHANBeaker gellas Amoksisilin
Batang pengaduk PVPTabung sedimentasi CMC-Na FSH
Gellas ukur GulaMortir dan stamper Aquadest
PengayakNeraca digital
![Page 4: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/4.jpg)
2 x 18 ml = 0,36 g
100
Sukrosa 30 %
30 x 60 ml = 18 g
100
CMC-Na 1 %
1 x 60 ml = 0,6 g
100
PGA 1%
1100
x60 ml=0,6 g
CMC Na 0,5 %
0,5100
x60 ml=0,3 g
Acacia 5%
5100
x60 ml=3 g
Penimbangan
BAHAN YANG DIGUNAKAN JUMLAHAmoxicillinum (semua kelompok) 3 gram
Povidone (PVP) (semua kelompok) 0,36 gramSukrosa (semua kelompok) 18 gramCMC-Na 0,5 % (kelompok 1) 0,3 gram
PGA 1% (kelompok 2) 0,6 gram
CMC-Na 1% (kelompok 3) 0,6 gramAcacia 5% (kelompok 4) 3 gram
VI. PROSEDUR
Prosedur pembuatan suspensi rekonstitusi
Suspensi dengan granulasi
Semua zat yang dibutuhkan ditimbang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan
Masing-masing zat dihaluskan
![Page 5: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/5.jpg)
Masa granulasi dibuat dengan cara mencampurkan pemanis (sukrosa) dan pengikat (PVP)
Etanol ditambahkan sedikit-sedikit dengan pipet sampai terbentuk masa yang dapat dikepal
Masa granulasi diayak di mess 16 dan dikeringkan sampai kadar air < 2%
Zat aktif dan suspending agent ditambahkan ke dalam masa granul
Dimasukan ke dalam tabung sedimentasi
Tambahkan air sampai 60 ml
Tabung dikocok dan dihitung waktu rekonstitusi
Diamati volume sedimentasi pada waktu 10’, 30’, 60’, 120’, 1 hari dan 3 hari
Pada hari ketiga diamati waktu redispersi.
VII. DATA PENGAMATAN
Kelompo
k
Waktu
rekonstitusi
Waktu Sedimentasi (mm)Kecepatan
redispersi10
menit
30
menit
60
menit
120
menit1 hari 3 hari
1 17 detik 2 mm 6 mm 8 mm 8 mm 10 mm 10 mm 4 detik
2 13 detik 1 mm 7 mm 8 mm 8 mm 11 mm 11 mm 13,84 detik
3 25 detik 6 mm 6 mm 6 mm 6 mm 20 mm 20 mm 5,4 detik
4 90 detik 4 mm 5 mm 5 mm 7 mm 8 mm 8 mm 13 detik
VIII. PEMBAHASAN
![Page 6: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/6.jpg)
Pada praktikum kali ini kami melakukan percobaan sediaan suspensi dan suspensi
rekonstitusi. Suspensi rekonstitusi adalah campuran sirup dalam keadaan kering yang akan
didispersikan dengan air pada saat akan digunakan. Sehingga pada sediaan ini harus
dilakukan evaluasai meliputi waktu rekonstitusi yaitu waktu yang dibutuhkan suspensi kering
untuk terdispersi sempurna setelah penambahan air (Anief, 1997), volume sedimentasi dan
waktu redispersi yaitu waktu yang dibutuhkan sediaan suspensi untuk mendispersi kembali
(Ansel, 1989).
Pada pembuatan suspensi kering pada 4 kelompok menggunakan pengikat PVP, pemanis
sukrosa serta zat aktif yaitu amoksisilin dengan konsentrasi yang sama, yang berbeda dari
setiap kelompok yaitu suspending agen yang digunakan. Kelompok 1 menggunakan
suspending agent CMC Na 0,5 %, kelompok 2 menggunakan PGA 1%, kelompok 3
menggunakan CMC Na 1%, dan kelompok 4 menggunakan Acacia 5%.
Dari keempat kelompok tersebut kelompok 4 yang paling memiliki waktu rekonstitusi
paling lama yaitu 90 detik sedangkan kelompok yang lain menempuh waktu kurang dari 30
detik. Bila dilihat dari waktu rekonstitusi acacia merupakan susupending agent yang kurang
baik untuk dijadikan suspensi kering karena waktu rekonstruksi yang lama. Sediaan suspensi
rekonstitusi yang baik memiliki waktu rekonstitusi kurang dari 30 detik (Anief, 1997).
Sedangkan waktu rekonstitusi paling cepat adalah sediaan kelompok 2 yang menggunakan
suspending agent PGA, karena PGA mudah melarut dalam air karena suspending agent yang
paling sedikit membutuhkan air dalam pengembangannya yaitu 1 : 2 (HOPE edisi 6) dan
PGA mudah mengembang pada air dengan sushu kamar (tidak panas). Maka waktu yang
dibutuhkan untuk rekonstitusi paling sedikit.
Volume sedimentasi yang paling besar adalah CMC Na 1 % dihari ketiga mencapai 20
mm dan CMC Na memiliki volume sedimentasi yang paling cepat diantara 4 sediaan yang
dibuat. Hal ini karena CMC Na merupakan suspending agent yang bersifat pengflokulasi
sehingga semakin besar konsentrasi CMC Na dalam suspensi semakin cepat pula sediaan
tersebut mengendap karena dalam suspensi tersebut terbentuk agregat-agregat yang besar.
Semakin besar agregat semakin cepat mengendap pengaruh dari gaya gravitasi.
Sedangkan untuk waktu redispersi semua sediaan memiliki waktu kurang dari 30 detik,
hal ini menunjukan semua sediaan merupakan suspensi yang baik, karena waktu redispersi
yang baik maksismum 30 menit. Diantara keempat sediaan tersebut sediaan dengan
![Page 7: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/7.jpg)
suspending agent CMC Na memiliki waktu yang paling rendah, yaitu 4 detik (CMC Na
0,5%) dan 5,4 detik (CMC Na 1 %), Hal tersebut menunjukan bahwa CMC Na merupakan
suspending agent yang paling tepat untuk digunakan dalam suspensi kering/rekonstitusi.
Sedangkan acacia kurang baik bila digunakan sebagai suspending agent dalam sediaan
suspensi kering karena memilki waktu rekonstitusi yang lama.
IX. KESIMPULAN
Sediaan yang menggunakan suspending agent Acacia memiliki waktu rekonstitusi paling
lama yaitu 90 detik, sehingga Acacia merupakan suspending agent yang kurang baik
untuk suspensi kering.
Sediaan yang menggunakan suspending agent CMC Na memiliki volume sedimentasi
yang tinggi dan waktu redispersi paling cepat.
Semakin tinggi konsentrasi CMC Na semakin cepat terbentuk sedimantasi dan semakin
tinggi volume sedimentasi, karena CMC Na selain sebagai suspending agent CMC Na
juga sebagai pengflokulasi.
Sediaan yang mengandung suspending agen PGA memiliki waktu rekonstitusi paling
cepat karena PGA membutuhkan sedikit air untuk pengembangan.
DAFTAR PUSTAKA
![Page 8: Suspense Rekonstitusi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082318/55cf9bd7550346d033a792ca/html5/thumbnails/8.jpg)
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Jakarta : UI Press
Anief, moh. 1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta : UGM Press
Rowe, Raymon. 2006 Handbook of Pharmacutical Excipients edisi V
Rowe, Raymon. 2009 Handbook of Pharmacutical Excipients edisi VI