surveilans epidemiologi dan respon klb ( pheic ) · pembinaan sanitasi lingkungan jejaring kerja...

86
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) (Pada Pelaksanaan Ibadah Haji) Budi Santosa, SKM.MKKK KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SURABAYA

Upload: lamhanh

Post on 07-Aug-2019

258 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC )

(Pada Pelaksanaan Ibadah Haji)

Budi Santosa, SKM.MKKK

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SURABAYA

Page 2: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

OUTLINE

PERATURAN PRUNDANGAN

Tugas Pokok dan Fungsi KKP

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI KESEHATAN HAJI DAN RESPON KLB (PHEIC )

KESIAPAN BANDARA JUANDA

Page 3: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PERATURAN PERUNDANGAN

1. UU No 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut

2. UU No 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara

3. UU No 4 tahun 1984 tentang Wabah

4. UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran

5. UU No.13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji

6. UU No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan

7. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

8. PP No 70 tahun 2001 tentang Kebandarudaraan

9. Permenkes No 356 / 2008 tentang Organisasi & Tata Kerja KKP

10. Permenkes No.15 tahun 2016 tentang Istitoah Kes Jamaah haji

11. Permenkes No 1501 tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular

Tertentu yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya

Penanggulangan

Page 4: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

11. Permenkes No,15 tahun 2016 tentang Istitoah Kesehatan

12. Permenkes No 131/ Menkes/Per/lll/l984 tentang Pengamanan KesehatanPerjalanan Peserta Umrah

13. raturPermenkes No 131/ Menkes/Per/lll/l984 tentang PengamananKesehatan Perjalanan Peserta Umrah

14. Permenkes No 131/ Menkes/Per/lll/l984 tentang Pengamanan KesehatanPerjalanan Peserta Umrah

15. Keputusan Menkes No 4241Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedoman UpayaKesehatan Pelabuhan dalam Rangka Karantina Kesehatan

16. Instruksi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan No.HK.07.01/D111.4/217/2008 tentang Pemberlakuan Kartu ICVbaru

17. Instruksi Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan yang telah menerbitkan Prosedur Tetap NomorHK.02.041d/Ll.4/220/2009 Tentang Vakslnasl Meningitis Meningokokus danPenerbitan International Certificate Of Vaccination (ICV) bagi Jemaah IbadahUmroh

Page 5: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Surat Edaran Dirjen PP dan PL, No:

PM.01.02/D/II.1/1335/2013 tanggal 24 Juni 2013 kepada

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tentang

peningkatan kewaspadaan terhadap MERS CoV bagi

jemaah haji.

• Surat Dirjen PP dan PL, No: IR.02.02/D/III.3/444/2014

kepada Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah

Indonesia (AMPHURI) dan Asosiasi Muslim Penyelenggara

Umrah dan Haji (AMPUH) tentang kewaspadaan MERS

CoV termasuk upaya pencegahan bagi jemaah haji dan

umrah.

Page 6: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Dasar Penyelenggaraan Kesehatan Haji

UU No. 13 Tahun 2008

Bab III Pasal 6

Bab VIII Pasal 31

Page 7: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Posisi Kesehatan Haji

PASAL 47

Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan

PASAL 48

Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan melalui kegiatan:

a. pelayanan kesehatan; b. pelayanan kesehatan tradisional; c. peningkatan kesehatan dan

pencegahan penyakit; ...m. Kesehatan Matra...

Kesehatan Haji

Page 8: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Tujuan Penyelenggaraan Kesehatan Haji

Meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum

keberangkatan (peran Puskesmas, Din Kes Kab/Kota

dan Provinsi)

Menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama

menunaikan ibadah, sampai tiba kembali di tanah

air (peran TKHI/PPIH)

Mencegah terjadinya transmisi penyakit menularyang mungkin terbawa keluar / masuk oleh jemaah haji

(peran TKHI, PPIH, Embarkasi/Debarkasi)

Sehat Fisikdan Jiwa

Page 9: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR

KESEHATAN PELABUHAN KELAS I SURABAYA

Page 10: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

TUGAS – TUGAS

KKP

Bidang Pengendalian

Kekarantinaan &

Surveilans Epidemiologi

Penyiapan bahan perencanaan,

Pemantauan,

Evaluasi,

Penyusunan laporan dan

Koordinasi pelaksanaan

kekarantinaan,

Surveilans Epidemiologi penyakit,

penyakit menular potensial

wabah, penyakit baru dan

penyakit yang muncul kembali,

Pengawasan Alat Angkut dan

muatannya,

-Pengawasan lalu lintas OMKABA,

Jejaring teknis bidang kekarantinaan

Permenkes No 356 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja KKP

Page 11: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Bidang

Pengendalian

Risiko

Lingkungan

Melaksanakan perencanaan,

pemantauan dan evaluasi serta

penyusunan laporan di Bid.

Pengendalian Vektor dan binatang

penular penyakit

Pembinaan sanitasi lingkungan

Jejaring Kerja dan Kemitraan

Kajian dan pengembangan teknologi

Pendidikan dan Pelatihan bidang

pengendalian risiko lingkungan di

wilayah kerja bandara, pelabuhan dan

lintas batas darat negara

Page 12: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Bidang Upaya

Kesehatan dan

Lintas Wilayah

Melakukan penyiapan bahan

perencanaan, pemantauan, evaluasi,

penyusunan laporan

Koordinasi pelayanan kesehatan

terbatas, kesehatan kerja, kesehatan

matra, kesehatan haji, perpindahan

penduduk, penanggulangan bencana

Vaksinasi Internasional

Pengembangan jejaring kerja,

kemitraan, kajian dan teknologi

Pelatihan teknis bidang upaya

kesehatan di wilayah kerja bandara

pelabuhan dan lintas batas negara

Page 13: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Surveilans Epidemiologi Kesehatan Haji

Page 14: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

•Mencegah keluar dan masuknyapenyakit menular yang berasal dariIndonesia maupun dari luar negeriyang mungkin terbawa oleh calon/jemaah haji ke Indonesia

•Mengetahui distribusi penyakit,kematian menurut waktu dan tempatserta faktor risiko yang terdapat padacalon/ jamaah haji Indonesia

TUJUAN

Page 15: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KEGIATAN

1.Pengumpulan, pengolahan, analisis dan disiminasi/informasi data Sejak calon jemaah haji melakukan pemeriksaan kesehatan di daerah

asal, diperjalanan, selama di Arab Saudi dan setelah kembali dariArab Saudi sampai ke daerah asal selama 14 hari.

2.Pengamatan terhadap jemaah haji sakit dan wafat Di Arab Saudi, di embarkasi/ debarkasi haji dan sekembalinya dari

Arab Saudi.

3.Sumber data SE kesehatan haji meliputi : Hasil pemeriksaan kesehatan calon jemaah haji di puskesmas dan

dinas kesehatan kabupaten/ kota, laboratorium, rumah sakit dan unit-unit rujukan lainnya baik di Indonesia maupun di Arab Saudi. SE dilakukan melalui jejaring surveilans kesehatan haji (net working)

sejak di tanah air sampai dengan di Arab Saudi. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi data atau

informasi, dilakukan dengan menggunakan fasilitas sistemkomputerisasi haji terpadu (Siskohat) bidang kesehatan di ArabSaudi, pusat, embarkasi/ debarkasi haji dan dinas kesehatan provinsi/kesehatan kota (kab)

Page 16: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KEGIATAN

4. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi data atauinformasi di puskesmas, dinas kesehatan kabupaten/ kota dandinas kesehatan provinsi yang belum tersedia jaringan Siskohatbidang kesehatan dilakukan dengan mengirim laporan sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

5. Dinas kesehatan Kabupaten/ Kota bersama-sama petugaspuskesmas melaksanakan SE paska haji dengan mengamatikondisi kesehatan jemaah haji secara pasif dan aktif.

• SE secara pasif adalah Petugas puskesmas menunggu jemaahhaji mengirimkan K3JH setelah 14 hari setibanya di daerahasal ke Puskesmas pemeriksaan awal/ terdekat.

• SE secara aktif adalah petugas puskesmas mengunjungi kerumah jemaah haji untuk mengetahui kondisi kesehatannyaapabila setelah 14 hari jemaah haji tidak mengirimkan K3JH.

• Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota bertanggung jawabmengkoordinasikan pelaksanaan SE yang dilaksanakan olehPuskesmas.

• Pembiayaan SE secara aktif disediakan oleh Dinas KesehatanKabupaten/ Kota

• Pembiayaan SE kesehatan haji di Arab Saudi bersumber padabiaya PPIH di Arab Saudi.

Page 17: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

SASARAN

Sasaran SE meliputi :• Penyakit menular sesuai dengan

ketentuan Undang-undang Karantina,Undang-undang Wabah PenyakitMenular, International HealthRegulation (IHR)

• Penyakit tidak menular• Keracunan• Kesehatan lingkungan.

Page 18: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian
Page 19: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Bagan Tahapan Pemeriksaan dan Pembinaan

Pemeriksaan Kesehatan

Tahap Pertama

Tahapan Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji

RISTI NON

RISTI

Pembinaan Masa Tunggu

Pemeriksaan Kesehatan

Tahap Kedua

Memenuhi

Syarat

Memenuhi Syarat Dengan

Pendampingan

TidakMemenuhi

Syarat Sementara

Tidak

Memenuhi

Syarat

Pembinaan Masa Keberangkatan

Pemeriksaan Kesehatan

Tahap Ketiga

Kabupaten/

Kota

Embarkasi

Laik

Terbang

Tidak

Laik

Terbang

Puskesmas/

Rumah Sakit

Page 20: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Pemeriksaan Kesehatan Tahap Pertama

• Pemeriksaan Kesehatan tahap pertama dilaksanakan oleh TimPenyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten/Kota di puskesmasdan/atau rumah sakit pada saat jemaah Haji melakukanpendaftaran untuk mendapatkan nomor porsi.

• Pemeriksaan kesehatan tahap pertama dilakukan sesuaistandar profesi kedokteran meliputi pemeriksaan medis dasar;1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik3. Pemeriksaan penunjang4. Penilaian kebugaran

• Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan tahap pertamaditetapkan status kesehatan Jemaah Haji Risiko Tinggi atautidak Risiko Tinggi.

Page 21: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Nama dgn bin/binti,

• Tempat/Tanggal Lahir

• Alamat tinggal (domisili),

• Pekerjaan,

• Pendidikan,

• Status perkawinan

Identitas Jemaah:

• Riwayat Kesehatan Sekarang ( penyakit menular ttt, PTM/disabilitas)

• Riwayat Penyakit Dahulu (pykt yg pernah diderita , operasiyg pernah dijalani), ditulis secara kronologis.

• Riwayat Penyakit Keluarga (berhubungan secara genetik)

Riwayat Kesehatan

Page 22: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Tanda vital ( TD, Nadi, Pernapasan, Suhu )

• Postur tubuh (TB, BB, IMT)

• Kepala : pemeriksaan saraf kranial, mata, THT

• Paru/Toraks (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Kardiovaskuler (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Abdomen (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Ekstremitas : bentuk, kekuatan otot, refleks

Pemeriksaan fisik :

• Instrumen sederhana gangguan jiwa,

• Algoritme Pemeriksaan Kesehatan Jiwa, atau

• Protap anjuran dari Profesi.

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa:

Page 23: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Laboratorium: Atas Indikasi (kadar gula darah, kolesterol, lipid, ureum creatinin), Faktor Risiko PTM.

• EKG dan Ro Dada : atas indikasi

Pemeriksaan Penunjang:

• Gunakan metode yang sesuai.

Pemeriksaan Kebugaran:

Page 24: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Formulir I

SURAT KETERANGAN HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN

JEMAAH HAJI Nomor:..............................

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jabatan :

Telah melakukan Pemeriksaan Kesehatan kepada Jemaah Haji di bawah ini:

Nama : Bin/Binti :

Umur :

Nomor Porsi :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyatakan bahwa Jemaah tersebut di atas didiagnosis sebagai:

1. ....................................... 2. ....................................... 3. .......................................

4. ....................................... 5. .......................................

Sehingga, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 Tentang

Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Menyatakan bahwa Status Kesehatan Jemaah Haji tersebut (Risiko

Tinggi/Tidak Risiko Tinggi)* untuk ditindaklanjuti dengan Pembinaan Kesehatan Haji.

............................20........

Dokter Pemeriksa Tahap Pertama

*) Coret yang tidak perlu

Stempel/Cap

Puskesmas/RS

Page 25: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua

• Pemeriksaan Kesehatan tahap kedua dilaksanakanoleh Tim Penyelenggara Kesehatan HajiKabupaten/Kota di puskesmas dan/atau rumah sakitpada saat pemerintah telah menentukan kepastiankeberangkatan Jemaah Haji pada tahun berjalan.

• Berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan tahap keduaditetapkan Istithaah Kesehatan Jemaah Haji.

Page 26: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Nama dgn bin/binti,

• Tempat/Tanggal Lahir

• Alamat tinggal (domisili),

• Pekerjaan,

• Pendidikan,

• Status perkawinan

Identitas Jemaah:

• Riwayat Kesehatan Sekarang ( penyakit menular ttt, PTM/disabilitas)

• Riwayat Penyakit Dahulu (pykt yg pernah diderita , operasiyg pernah dijalani), ditulis secara kronologis.

• Riwayat Penyakit Keluarga (berhubungan secaragenetik)

Riwayat Kesehatan

Page 27: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Tanda vital ( TD, Nadi, Pernapasan, Suhu )

• Postur tubuh (TB, BB, IMT)

• Kepala : pemeriksaan saraf kranial, mata, THT

• Paru/Toraks (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Kardiovaskuler (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Abdomen (inspkesi, palpasi, perkusi, auskultasi)

• Ekstremitas : bentuk, kekuatan otot, refleks

Pemeriksaan fisik :

• Instrumen sederhana gangguan jiwa,

• Algoritme Pemeriksaan Kesehatan Jiwa, atau

• Protap anjuran dari Profesi.

Pemeriksaan Kesehatan Jiwa:

Page 28: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Laboratorium Rutin: Darah dan Urin.

• EKG dan Ro Dada : Diatas 40 Tahun dan/atau atas indikasi

Pemeriksaan Penunjang:

• Menggunakan Barthel Indeks (1 dan 2).

• Dapat menggunakan metode lain yang direkomendasi oleh organisasi profesi.

Penilaian Kemandirian:

• Gunakan metode yang sesuai.

• Tuliskan metode yang digunakan pada BKJH.

Penilaian Kebugaran:

Page 29: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Formulir II

BERITA ACARA PENETAPAN ISTITHAAH KESEHATAN

JEMAAH HAJI Nomor:..............................

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jabatan :

Telah melakukan Pemeriksaan Kesehatan kepada Jamaah Haji di bawah ini:

Nama : Bin/Binti :

Umur :

Nomor Porsi :

Pekerjaan :

Alamat :

Menyatakan bahwa Jemaah tersebut di atas didiagnosis sebagai :

1. ....................................... 2. ....................................... 3. .......................................

4. ....................................... 5. .......................................

Sehingga, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016 Tentang

Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Menyatakan bahwa Jemaah Haji tersebut (MEMENUHI SYARAT/MEMENUHI

SYARAT DENGAN PENDAMPINGAN/TIDAK MEMENUHI SYARAT SEMENTARA/ TIDAK MEMENUHI SYARAT)* untuk pelaksanaan ibadah haji.

............................20........

Ketua Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kab/Kota………….

*) Coret yang tidak perlu

Stempel/Cap

Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

Page 30: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga

• Pemeriksaan Kesehatan tahap ketigadilaksanakan oleh PPIH Embarkasi BidangKesehatan di embarkasi pada saat Jemaah Hajimenjelang pemberangkatan.

• Dilakukan untuk menetapkan status kesehatanJemaah Haji laik atau tidak laik terbang.

Page 31: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• adalah upaya penentuan kelaikan jemaah haji untuk mengikuti perjalanan ibadah haji dari segi kesehatan, dengan mempertimbangkan hasil Pemeriksaan Kesehatan Tahap Ketiga dan Riwayat pemeriksaan sebelumnya. Dilaksanakan oleh Tim PPIH Embarkasibidang kesehatan berkoordinasi dengan dokter Penerbangan.

Batasan

• Seluruh data dikompilasikan.

• Lakukan:

• Pengecekan kelengkapan data.

• Pemeriksaan kesehatan akhir jemaah tertentu oleh PPIH Embarkasi ( WUS, Hb, saturasi oksigen, dsb, penyakit menular)

• Buat Rekomendasi Laik/ tidak laik

• Tidak Laik:

• tidak memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional dan/atau peraturankesehatan International, hamil usia tertentu, menderita penyakit menular tertentu

Langkah-langkah:

• Disampaikan kepada semua pihak yang berkepentingan.

Rekomendasi:

Page 32: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Formulir III

BERITA ACARA KELAIKAN TERBANG JEMAAH HAJI

Nomor:..............................

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Jabatan :

Setelah memperoleh hasil pemeriksaan yang telah kami terima dari Tim Penyelenggara Kesehatan Haji kabupaten/Kota, dengan ini menyatakan bahwa

Jamaah Haji dibawah ini :

Nama :

Bin/Binti : Umur :

Nomor Porsi :

Nomor Paspor :

Pekerjaan :

Alamat :

a. Telah dilaksanakan pemeriksaan kesehatan dan diberikan penjelasan mengenai ketentuan Istithaah Kesehatan yang terdapat dalam Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2016; b. Menetapkan bahwa jemaah haji tersebut di atas (LAIK/TIDAK LAIK)*

Terbang berdasarkan Pemeriksaan Kesehatan Tahap ketiga yang dilakukan

oleh Tim PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan.

Demikian surat penetapan ini dibuat untuk di tindaklanjuti sesuai ketentuaan yang berlaku.

............................20........

Ketua PPIH Embarkasi Bidang Kesehatan

Anggota Tim Penyelenggara Kesehatan Haji: 1.

2. 3.

*) Coret yang tidak perlu

Stempel/Cap

PPIH Embarkasi

Page 33: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

NO. Kab./Kota Cakupan K3JH

1. Bangkalan 7.2

2. Banyuwangi 92

3. Batu Kota 94

4. Blitar 95

5. Blitar Kota 97

6. Bojonegoro 96

7. Bondowoso 100

8. Gresik 86

9. Jember 90

10. Jombang 94

11. Kediri 92

12. Kediri Kota 93

13. Lamongan 78

Page 34: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

NO. Kab./Kota Cakupan K3JH

14. Lumajang 70

15. Madiun 92

16. Madiun Kota 95

17. Magetan 97

18. Malang 11

19. Malang Kota 78

20. Mojokerto 86

21. Mojokerto Kota 100

22. Nganjuk 21

23. Ngawi 76

24. Pacitan 99

25. Pamekasan 80

26. Pasuruan 88

Page 35: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

NO. Kab./Kota Cakupan K3JH

27. Pasuruan Kota 86

28. Ponorogo 98

29. Probolinggo 96

30. Probolinggo Kota 100

31. Sampang 60

32. Sidoarjo 96

33. Situbondo 43

34. Sumenep 50

35. Surabaya 80

36. Trenggalek 95

37. Tuban 77

38 Tulungagung 80

Jawa Timur 81

Page 36: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Tidak semua JH tahu kalau K3JH harus dikirim ke Puskesmassetempat selama atau setelah 14 hari, sehingga petugas Puskesmasyang harus aktif silaturahmi ke rumah JH.

• Adanya budaya JH boleh keluar rumah setelah 40 hari.• JH banyak yang tidak tahu pentingnya lembar K3JH yang

dibagikan pada saat proses penerimaan debarkasi sehingga ketikapetugas puskesmas menanyakan tidak tahu bahkan ada yang tidakada karena hilang.

• Cakupan K3JH Provinsi tinggi tapi tidak merata di seluruhKab./kota.

Page 37: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PENANGGULANGAN KLB ( PHEIC)

Page 38: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

1. Sistem Kewaspadaan Dini(SKD) dan Respon KLB

2. Penanggulangan KLB/Musibah masal

TERDIRI DARI

SKD dan Respon KLB • Tujuan SKD dan Respon

KLB• Kegiatan SKD dan Respon

KLB Calon Jamah Haji

Page 39: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

1. Terwujudnya sikap tanggap petugasterhadap kondisi yang mengancamterjadinya KLB untuk melakukantindakan pencegahan dan atau tindakandini terhadap KLB penyakit maupunkeracunan makanan

2. Terlaksananya pemantauan, tanggapdalam melakukan respon terhadappeningkatan kesakitan, kematian,penurunan kinerja pelayanan kesehatan,memburuknya sanitasi, lemahnyapengamanan kesehatan makanan danpenurunan status kesehatan imunitascalon/ jemaah haji.

Tujuan SKD dan Respon

KLB

Page 40: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Kegiatan SKD dan Respon KLB

• Persiapan SKD dan KLB

• Kegiatan Operasional

• Kesiapsiagaan

Page 41: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PersiapanSKD dan

KLB

• Identifikasi Penyakit potensial wabahpada calon / jemaah haji Indonesiayang perlu diwaspadai adalahpenyakit Diare, Malaria, Demamberdarah, Pes, Kholera, Yellowfever, Meningitis meningokokus,Influenza, Rift Valley Fever (RVF),Ebola, Hepatitis, Tifus bercak wabahdan keracunan

• Identifikasi faktor yang berpengaruhmeliputi faktor risiko pada populasi,lingkungan, sarana dan prasaranayang tersedia serta sumber dayamanusia.

Page 42: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PersiapanSKD dan KLB

• Mekanisme pelaporan sesuai denganjejaring SKD respon KLB, dimulaidari tingkat puskesmas, kabupaten,provinsi, embarkasi dan debarkasihaji, pusat ( Ditjen PPM & PL )selama di Arab Saudi dansekembalinya dari Arab Saudi. Setiaptingkat pelaporan melibatkan pihakterkait misalnya laboratoriumkesehatan, Rumah sakit maupunSistem Komputerisasi Haji Terpadubidang kesehatan.

• Pelatihan dan gladi bersih.

Page 43: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KegiatanOperasional

• Surveilans terhadap kejadiankesakitan dan kematian.

• Surveilans terhadap indikatorfaktor risiko.

• Penyelidikan keadaan rawanKLB penyakit, keracunan atauadanya dugaan KLB.

• Peningkatan kesiapsiagaanoperasional.

• Penanggulangan KLB.

Page 44: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Kesiapsiagaan

• Tersedianya SDM yang terlatih dansiap pakai.

• Adanya tim ahli yang mudah diaksesuntuk konsultasi dan tersedianyareferensi.

• Tersedianya fasilitas komunikasi(telphone, faximile, e-mail, website,dll).

• Tersedianya fasilitas transportasi(kendaraan operasional, ambulancedll).

• Tersedianya prosedur kerja tetap(Protap/ SOP).

Page 45: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PEMBIAYAAN

• Pembiayaan SKD dan respon KLBdan jejaringnya agar dialokasikanbiaya penanggulangan KLB di DinasKesehatan Provinsi, Dinas KesehatanKabupaten/ Kota dan KKP.

• Biaya rujukan dan perawatan selamadi embarkasi/ debarkasi haji danselama di Arab Saudi dibebankanpada PPIH di embarkasi/ debarkasidan PPIH di Arab Saudi.

Page 46: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Penanggung jawab penyelidikan danpenanggulangan KLB

• Di Kabupaten/ Kota termasuk wilayah disekitar asramahaji embarkasi penanggung jawabnya Dinas KesehatanKabupaten/ Kota.

• Diperjalanan lintas Kabupaten/ Kota menuju pelabuhanembarkasi/ debarkasi-antara dan atau embarkasi/debarkasi haji penanggung jawabnya adalah DinasKesehatan Provinsi.

Page 47: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Penanggung jawab penyelidikan danpenanggulangan KLB

• Di Asrama Transito Kabupaten/ Kota dan Provinsipenanggung jawabnya adalah masing-masing DinasKesehatan Kabupaten/ Kota dan Provinsi.

• Di dalam asrama haji embarkasi/ debarkasi-antaradan di pelabuhan embakasi/ debarkasi-antarapenanggung jawabnya adalah Kepala KKP.

Page 48: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Penanggung jawab penyelidikan danpenanggulangan KLB

• Di dalam asrama haji embarkasi danpelabuhan embarkasi/ debarkasi hajipenanggung jawabnya adalah Kepala KKP.

Page 49: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• Pada saat debarkasi petugas KKP mencatattanggal kedatangan dan membubuhkanstempel pada Kartu Kewaspadaan KesehatanJemaah Haji (K3JH) sebagai dasarpelaksanaan SKD dan respon KLB di daerahasal.

Page 50: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

• KLB pada calon/ jemaah haji dilaporkansecepatnya dalam waktu 24 jam melaluitelepon, fax, email dan atau formulir WIsecara berjenjang sampai ke Ditjen PPM & PL(Cq. Pusat Kesehatan Haji).

Page 51: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Penanggulangan KLB

• Tujuan

• Kegiatan Penanggulangan KLB

Page 52: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Tujuan

• Meningkatkan upaya pencegahan danpenanggulangan KLB penyakit menular, tidakmenular, keracunan, kepada para calon/ jemaah hajiagar mereka terlindungi dan terhindar dari bahayatersebut.

• Mencegah dan memutuskan rantai penularanpenyakit menular yang terbawa oleh calon/jemaahhaji dari Indonesia ke luar negeri dan atausebaliknya.

Page 53: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Tujuan

• Menurunkan frekuensi KLB.

• Menurunkan jumlah kasus dan kematian dalamsuatu KLB.

• Memperpendek periode KLB.

• Terwujudnya kesiapsiagaan petugas haji dalammengantisipasi dan menanggulangi KLB penyakitmenular, tidak menular, keracunan makanan.

Page 54: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Kegiatan Penanggulangan KLB

• Menetapkan populasi rentan terhadap KLBberdasarkan waktu, tempat dan kelompokmasyarakat.

• Melakukan upaya pencegahan melalui perbaikankondisi kesehatan dan lingkungan yangmenyebabkan timbulnya kerentanan dalam suatupopulasi.

• Memantapkan pelaksanaan SKD dan respon KLB.

Page 55: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Kegiatan Penanggulangan KLB

• Memantapkan keadaan kesiapsiagaanmenghadapi kemungkinan timbulnya KLB.

• Melakukan penyelidikan epidemiologi danpenanggulangan pada saat terjadi KLB.

• Mengkaji data atau informasi KLB.

Page 56: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

IHR Core Capacity (4) : Response• Intinya :

• Respon Tata Laksana Kasus• Respon Pelaporan Cepat• Respon Kesehatan Masyarakat (Pengendalian Faktor Risiko)

• Kapasitas / Kemampuan Respon Cepat

– Mekanisme Respon Darurat Kes – Masy (prosedur manajemen, hubungan

komunikasi operasional, Posko, dsb)

– Tim Gerak Cepat (TGC) di tingkat Nasional, Propinsi, dan Kabupaten / Kota.

• Prosedur Tata Laksana Kasus untuk berbagai macam bahaya kesehatan

masyarakat

• Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Sarana – sarana kesehatan pada

semua tingkat administrasi

• Disinfeksi, dekontaminasi dan kemampuan pengendalian vektor bagi

semua bahaya

Page 57: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Alur Penemuan Kasus di pOEPelaku Perjalanan dari negara terjangkit

HAC

DEMAM

Tidak

Pemeriksaan KKP

Tata laksana kasus dan rujukan sesuai SOP

Lakukan tindakan thd barang dan alat angkut

Laporkan dlm 24 jam ke Posko KLB cc Dinkes Prov

Identifkasi dan Pemantauan kontak kasus

Pulang

Edukasi

Pemantauan selama 21 hari

Notifikasi ke Dinkes Prov

Kasus / kluster kasus :Demam mendadak, disertai Minimal 3 gejala berikut:

Sakit kepala muntahtidak nafsu makan diaresakit otot atau sendi nyeri peruthiccup (cegukan) sulit menelanlemah sesak napas

Riwayat perjalanan dari negara terjangkit dalam kurun waktu 21 hari sebelum timbul gejala

Rujuk RS

Ya

Tidak

Ya

Page 58: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KESIAPSIAGAAN

BANDARA JUANDA

DALAM MENGHADAPI

PANDEMI INFLUENSA/

Mers COV

Page 59: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

FASILITAS EOC

(EMERGENCY OPERATION CENTER)

Page 60: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KOMITE PENANGGULANGANKEADAAN DARURAT (AEC)

KAOTBAN IIIPEMBINA

KETUA

ANGGOTA

SEKRETARIS

GENERAL MANAGER

SSDH

Perwakilandari Instansidibandaradan/ atau

disekitarnya

Instansi di Bandar Udara

1. Bea Cukai2. Imigrasi3. Karantina ikan / tumbuhan4. KKP5. BMKG6. Poliklinik Bandara7. PKP-PK8. Pengamanan Bandara9. Airlines10. Unit Transportasi

Instansi disekitar Bandar Udara

1. TNI2. POLRI3. DPK Pemda4. Dinas Kesehatan Pemda5. Dinas Perhubungan6. Kantor SAR7. Rumah Sakit/ Puskesmas8. PMI9. Unit Penanggulangan

Bencana Daerah

WKL. KETUA

.GM AIRNAV

.DANLANUDAL

.DANLANUD.

Page 61: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

JENIS TAHAPAN PENANGANAN

PENUMPANG SUSPECT

STANDAR OPERATING PROSEDUR ( SOP )

SUSPEK AWAL YANG BERANGKAT DENGAN

PESAWAT UDARA.

A. Suspek Awal sedang menuju ke Bandar

Udara

B. Suspek Awal sudah berada di Bandar Udara

C. Suspek Awal sudah berada di pesawat udara

Page 62: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

1. KKP menginformasikan kepada GM AP.I Bandara Juanda bahwa terdapat suspek awal (SA) yang sedang menuju ke Bandara.

2. GM AP. I meneruskan kepada KAOTBAN, dan menginstruksikankepada para Department Head untuk siaga mengambil tindakansesuai dengan petunjuk KKP.

3. GM membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. Airport Operation Department Head dan Airport Security Department Head bersama-sama dengan pihak KKP melaksanakan pemeriksaan terhadap SA di lokasi pintu masuk Terminal Bandara untuk mencegah SA masuk.

A. SUSPEK AWAL SEDANG MENUJU KE BANDARA

Page 63: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5.Pemeriksaan dilakukan melalui identitas diri, wawancaraserta pemeriksaan fisik oleh KKP terhadap kondisi tubuhsesuai dengan gejala Avian Influenza/ Mers-CoV.

6. Apabila SA ternyata memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan dirujuk ke rumah sakit rujukan oleh petugasKKP yang dilengkapi peralatan Personel ProtectiveEquiptment (PPE) dengan menggunakan mobil evakuasipenyakit menular yang disiapkan oleh KKP.

7. Apabila SA tidak memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan dapat ditunda keberangkatannya dan diobatisampai dengan dapat dinyatakan sehat untuk melanjutkanperjalanan dengan pesawat udara.

8. General Manager menutup Emergency Operation Center(EOC).

Page 64: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

B. SUSPEK AWAL SUDAH BERADA DI BANDARA

1. KKP menginformasikan kepada General Manager AP I bahwa ada Suspek Awal (SA) yang sudah berada di Bandara.

2. GM API meneruskan berita ke KAOTBAN dan GM Perum LPPNPI, kemudian menginstruksikan kepada para Department Head untuk siaga mengambil tindakan sesuai dengan petunjuk KKP.

3. General Manager membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. Pihak Airport Operation Department, Airport Security Departmentbersama- sama dengan pihak Ground Handling, Airline dan KKP ikut serta membantu pelaksanaan pencarian.

Page 65: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

Kemuliaan Melayani

5. Apabila SA sudah ditemukan maka yang bersangkutan langsung dibawa ke KKPdi Bandara untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan wawancara guna konfirmasi lebihlanjut.

6.Apabila SA memenuhi kriteria Suspek maka dirujuk langsung ke rumah sakit rujukanoleh petugas yang dilengkapi peralatan Personel Protective Equiptment (PPE)dengan menggunakan mobil evakuasi penyakit menular yang disiapkan oleh KKP

melalui airside dan Gardu Utama Sekuriti.7. Apabila SA tidak memenuhi kriteria Suspek maka yang bersangkutan dapat ditunda

keberangkatannya dan diobati sampai dengan dapat dinyatakan sehat untukmelanjutkan perjalanan dengan pesawat udara.

8. Apabila SA belum diketemukan maka dilakukan pemeriksaan terhadap semuapenumpang yang ada di boarding lounge dengan menggunakan peralatanThermoscanner.

9. General Manager menutup Emergency Operation Center (EOC)..

Page 66: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

C. SUSPEK AWAL SUDAH BERADA DI

PESAWAT UDARA

1. KKP menginformasikan kepada General Manager AP I bahwa ada SA sudah berada di Pesawat Udara.

2. GM AP I meneruskan kepada KAOTBAN dan GM Perum LPPNPI, selanjutnya GM AP I menginstruksikan kepada Airport Operation Department Head dan Airport Security Department Head untuk siaga mengambil tindakan sesuai dengan petunjuk KKP.

3. GM AP I membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. General Manager Perum LPPNPI menginstruksikan petugas Tower untuk melakukan penundaan keberangkatan sementara terhadap pesawat pengangkut Suspek Awal.

Page 67: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5. KKP melalui koordinasi dengan Sekuriti Bandara dan pihakAirlines/Ground Handling, menuju pesawat dan mengevakuasiSA untuk pemeriksaan fisik dan wawancara oleh petugas KKP.

6. Apabila SA memenuhi kriteria Suspek maka yang bersangkutandirujuk langsung ke rumah sakit rujukan oleh petugas yangdilengkapi peralatan Personel Protective Equiptment (PPE) denganmenggunakan mobil evakuasi penyakit menular yang disiapkanoleh KKP melalui airside dan Gardu Utama sekuriti dan kepadaPenumpang lainnya diwajibkan mengisi Kartu KewaspadanKesehatan yang disediakan KKP dan selanjutnya penerbangandiijinkan berangkat.

7. Apabila SA tidak memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan dapat ditunda keberangkatannya dan diobatisampai dengan dapat dinyatakan sehat untuk melanjutkanperjalanan dengan pesawat udara.

8. General Manager menutup Emergency Operation Center (EOC).

Page 68: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

SUSPEK AWAL YANG DATANG DENGAN

PESAWAT UDARA

1. INFORMASI SA DITERIMA PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN BERADA DI PESAWAT UDARA

2. INFORMASI SA DITERIMA SETELAH YANG BERSANGKUTAN TURUN DI BANDARA

Page 69: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

1. KKP atau Bandara asal menginformasikan kepada GM AP Ibahwa ada SA berada di Pesawat Udara.

2. GM AP I meneruskan berita kepada KAOTBAN dan GM Perum LPPNPI, menginstruksikan kepada Airport Operation Department Head dan Airport Security Department Headuntuk siaga mengambil tindakan sesuai dengan petunjuk KKP.

3. GM AP I membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. GM Perum LPPNPI menginstruksikan petugas ACC, APP atau ADC untuk menempatkan pesawat yang bersangkutan di isolated area (apabila diminta oleh KKP).

A. INFORMASI SA DITERIMA PADA SAAT YANG BERSANGKUTAN BERADA DI PESAWAT UDARA

Page 70: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5. SA dibawa ke KKP di Bandara untuk dilakukan pemeriksaan fisik danwawancara, apabila SA tidak memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan diobati atau dapat dirujuk ke Rumah Sakit/Poliklinikterdekat untuk melanjutkan perjalanannya serta penumpang yanglain diijinkan turun dan melanjutkan perjalanan.

6. Apabila SA memenuhi kriteria Suspek maka seluruh penumpanglainnya diwajibkan mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan dandiijinkan melanjutkan perjalanan, sedang suspek dirujuk langsungke rumah sakit rujukan oleh petugas yang dilengkapi peralatanPersonel Protective Equiptment (PPE) dengan menggunakanmobil evakuasi penyakit menular yang disiapkan oleh KKPmelalui airside dan Gardu Utama sekuriti setelah dilakukanpemeriksaan oleh Petugas Imigrasi dan Bea Cukai.

7. General Manager menutup Emergency Operation Center (EOC).

Page 71: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

B. INFORMASI SA DITERIMA SETELAH YANG BERSANGKUTAN TURUN DI BANDARA

1. KKP atau Bandara asal menginformasikan kepada GM AP Ibahwa ada suspek yang berada di Pesawat Udara.

2. GM AP I meneruskan berita ke KAOTBAN dan GM Perum LPPNPI, kemudian menginstruksikan kepada Airport Operation Department Head dan Airport Security Department Head untuk siaga mengambil tindakan sesuai dengan petunjuk KKP.

3. General Manager membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. Pihak Airport Operation Department, Airport Security Department bersama-sama dengan pihak Ground Handling, Airline dan KKP ikut serta membantu pelaksanaan pencarian.

Page 72: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5. Apabila SA sudah ditemukan maka yang bersangkutan langsungdibawa ke KKP di Bandara untuk dilakukan pemeriksaan fisik danwawancara guna konfirmasi lebih lanjut.

6. Apabila yang bersangkutan memenuhi kriteria Suspek maka dirujuklangsung ke rumah sakit rujukan oleh petugas yang dilengkapiperalatan Personel Protective Equiptment (PPE) denganmenggunakan mobil evakuasi penyakit menular yang disiapkan olehKKP melalui airside dan Gardu Utama sekuriti setelah dilakukanpemeriksaan oleh Petugas Imigrasi dan Bea Cukai.

7. Apabila SA tidak memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan diobati atau dapat dirujuk ke Rumah Sakit/Poliklinik

terdekat untuk kelanjutan perjalanannya.8. Apabila SA belum diketemukan maka dilakukan pemeriksaan

terhadap semua penumpang yang ada di daerah kedatangandengan menggunakan peralatan Thermoscanner.

9. GM menutup Emergency Operation Center (EOC).

Page 73: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

SUSPEK AWAL BUKAN PENUMPANG PESAWAT UDARA

1. SUSPEK AWAL SEDANG MENUJU KE BANDAR UDARA

2. SUSPEK AWAL SUDAH BERADA DI BANDAR UDARA

Page 74: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

A. SUSPEK AWAL SEDANG MENUJU KE BANDAR UDARA

1. KKP menginformasikan kepada GM AP I bahwa ada SA yang sedangmenuju Bandara.

2. GM AP I meneruskan berita ke KAOTBAN dan menginstruksikankepada para Department Head untuk siaga mengambil tindakansesuai dengan petunjuk KKP.

3. General Manager membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. Airport Operation Department dan Airport Security Departmentbersama-sama dengan pihak KKP melaksanakan pemeriksaanterhadap SA yang menuju Bandara pada lokasi di depan pintumasuk Bandara untuk mencegah suspek masuk Bandara.

Page 75: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5. Airport Security Department Head meminta bantuankepada TNI-AL dan Polsek Sedati untuk pelaksanaanpemeriksaan dan pengamanan.

6. Pemeriksaan dilakukan melalui identitas diri, wawancaraserta pemeriksaan fisik oleh KKP terhadap kondisi tubuhsesuai dengan gejala Avian Influenza. Apabila Suspek Awalternyata memenuhi kriteria Suspek maka yangbersangkutan dirujuk ke rumah sakit rujukan oleh petugasKKP yang dilengkapi peralatan P ersonel ProtectiveEquiptment (PPE) dengan menggunakan mobil evakuasipenyakit menular yang disiapkan oleh KKP.

7. General Manager menutup Emergency Operation Center(EOC).

Page 76: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

B. SUSPEK AWAL SUDAH BERADA DI BANDAR UDARA

1. KKP menginformasikan kepada GM AP I bahwa ada SA yang sudah berada di Bandara.

2. General Manager meneruskan berita kepada KAOTBAN dan menginstruksikan kepada Airport Operation Department Head dan Airport Security Department Head untuk siaga mengambil tindakan sesuai dengan petunjuk KKP.

3. General Manager membuka Emergency Operation Center (EOC).

4. Airport Operation Department dan Airport Security Departmentbersama-sama dengan pihak Ground Handling, Airline dan KKP ikut serta membantu pelaksanaan pencarian

Page 77: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

5. Apabila SA sudah ditemukan maka yang bersangkutanlangsung dibawa ke KKP di Bandara untuk dilakukanpemeriksaan fisik dan wawancara guna konfirmasi lebih lanjut.

6. Apabila yang bersangkutan memenuhi kriteria Suspek makadirujuk langsung ke rumah sakit rujukan oleh petugas yangdilengkapi peralatan Personel Protective Equiptment (PPE)dengan menggunakan mobil evakuasi penyakit menular yangdisiapkan oleh KKP.

7. Apabila Suspek Awal tidak memenuhi kriteria Suspek makayang bersangkutan diobati atau dapat dirujuk ke RumahSakit/Poliklinik terdekat untuk perawatan lebih lanjut.

8. General Manager menutup Emergency Operation Center(EOC).

Page 78: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

1. Berdasarkan koordinasi dengan KKP GM dapat menginstruksikan Airport Security Department Head untuk mengisolasi daerah tertentu agar orang terhindar dari penularan, dengan bantuan TNI-AL dan Polsek Sedati, serta bila diperlukan untuk memasang pembatas mengelilingi lokasi yang rawan terjangkit dan dijaga oleh petugas Pengamanan Bandara.

2. Pembatas dapat dipindah pindah sesuai dengan keperluan atas petunjuk dari pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan.

3. Orang yang akan menuju area rawan terjangkit harus memakai masker dan atau perlengkapan yang disarankan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan.

4. Petugas Pengamanan Bandar Udara Juanda dan Kepolisian Sektor Sedatibertanggungjawab atas pengendalian arus lalulintas dari dan ke lokasi rawan terjangkit untuk menjamin kelancaran lalulintas dan masuknya kendaraan bantuan penanganan kondisi terjangkit atau gawat darurat bagi petugas atau instansi yang dibutuhkan.

PENGAWASAN AKSES LOKASI KEJADIAN

Page 79: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PENGAWASAN PERSONIL

1. Pada saat kejadian rawan terjangkit terjadi didalam terminal danatau di sisi udara, tetap dilakukan pengketatan penerbitan danpengawasan terhadap identitas atau Sistem Pas Orang BandarUdara.

2. Semua personil yang terlibat dalam situasi gawat darurat diingatkanuntuk lebih memperhatikan prosedur pemakaian Pas Orang BandarUdara sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Pada saat kejadian rawan terjangkit KAOTBAN dapatmenerbitkan Pas Sementara Khusus untuk memenuhikepentingan para personil yang melakukan tugas atau kegiatansehubungan dengan kejadian dan Pas tersebut diganti setiaphari.

4. Semua personil yang terlibat dalam penanganan lokasi rawanterjangkit wajib menggunakan peralatan Personel Protective

Equiptment (PPE) sesuai dengan kebutuhan.

Page 80: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PENGAWASAN KENDARAAN

1. Pada saat kejadian rawan terjangkit di dalam terminal dan atau di sisi udara, tetap dilakukan pengketatan penerbitan dan

pengawasan terhadap identitas atau Sistem Pas Kendaraan Bandar Udara. Semua kendaraan yang dilibatkan dalam situasi gawat darurat harus memenuhi prosedur pengoperasian sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Pada saat kejadian Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah III dapat menerbitkan Pas Kendaraan Sementara Khusus untuk memenuhi kebutuhan operasional kendaraan bantuan yang dilibatkan sehubungan dengan kejadian.

3. Pas Kendaraan Sementara Khusus harus dipasang dengan jelas di

kaca bagian kiri depan dan dibelakang.

Page 81: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

PERS DAN MEDIA

1. Juru bicara sehubungan dengan kejadian rawanterjangkit dan penanganan Flu Burung di Bandar Udara

adalah Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IIIbersama dengan General Manager PT. Angkasa Pura

I Bandar Udara Juanda Surabaya dan Kepala KantorKesehatan Pelabuhan Kelas I Surabaya, dan

peliputan kejadian untuk kepentingan publikasi olehpers harus atas ijin General Manager.

2. Share Service Department Head wajib menyiapkantempat wawancara atau pers release khusus untukkejadian rawan terjangki

Page 82: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

LOKASI FASILITAS KKP T1

KKP

Page 83: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

KKP

LOKASI FASILITAS KKP

Page 84: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

FLOW EVAKUASI DI T1

POSKO AIRSIDE

Page 85: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

FLOW EVAKUASI DI T2

POSKO AIRSIDE

Page 86: SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DAN RESPON KLB ( PHEIC ) · Pembinaan sanitasi lingkungan Jejaring Kerja dan Kemitraan Kajian dan pengembangan teknologi Pendidikan dan Pelatihan bidang pengendalian

86

TERIMA KASIH

Berhaji Sehat, Mandiri & Mabrur