surat kabar kampus ganto edisi 178

24
Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014 ISSN: 1412-890X

Upload: skk-ganto

Post on 10-Mar-2016

385 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Surat Kabar Kampus Ganto Universitas Negeri Padang (UNP)

TRANSCRIPT

Page 1: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

ISSN: 1412-890X

Page 2: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Surat Kabar Kampus Universitas Negeri Padang STT No. 519 SKK/DITJEN PPG/STT/1979, International Standard Serial Number (ISSN): 1412-890X,Pelindung: Rektor UNP: Prof. Dr. Phil Yanuar Kiram, Penasehat: Pembantu Rektor III UNP: Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd., Penanggung Jawab: Prof. Dr. Ermanto, M.Hum.,Dewan Ahli: Aai Syafitri, Faeza Rezi S, Mardho Tilla, Wezia Prima Zolla, Ismeirita, Rahmi Jaerman, Winda Yevita Dewi, Ariyanti Staf Ahli: Konsultasi Psikologi : NikenHartati, S.Psi., M.A., Konsultasi Agama : Dr. Ahmad Kosasih, M.A., Konsultasi Kesehatan : dr. Pudia M. Indika, Kritik Cerpen: M. Ismail Nasution, S.S., M.A., KritikPuisi: Zulfadhli, S.S., M.A., Pemimpin Umum : Jefri Rajif, Pemimpin Redaksi : Meri Susanti, Pemimpin Usaha : Novi Yenti, Bendahara Umum : Gumala Resti Halin,Kepala Penelitian dan Pengembangan : Liza Roza Lina, Sekretaris : Juliana Murti, Redaktur Pelaksana : Wahida Nia Elfiza, Redaktur Berita : Media Rahmi, FitriAziza, Redaktur Tulisan :­ Ranti Maretna Huri, Redaktur Bahasa Sastra dan Budaya : Yola Sastra, Redaktur Artistik dan Online : Edo Febrianto, Layouter : DoniFahrizal, Fotografer : Ratmiati, Reporter : Fidia Oktarisa, Wici Elvinda Rahmaddina, Redda Wanti, Novarina Tamril, Staf Penelit ian dan Pengembangan : SriGusmurdiah, Sirkulasi dan Percetakan : Sonya Putri, Kesekretariatan dan Perlengkapan: Khadijah Ramadhanti, Iklan: Suci Larassaty Penerbit: SKK Ganto UNP,Alamat: Gedung PKM UNP Ruang G 65 Universitas Negeri Padang , Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar. Kode pos 25131. Laman web : http://ganto.or.id, Post-el: [email protected] , Percetakan: Unit Percetakan PT. Genta Singgalang Press (Isi di luar pertanggungjawaban percetakan), Tarif iklan: Rp1.500,- (permilimeterkolom-hitam putih), Rp3.000,- (permilimeter kolom full colour), 1/4 halaman belakang Rp1.000.000,- (full colour), Iklan Baris Rp 1.000,- (perbaris). Redaksi menerima tulisanberupa artikel, esei, feature, cerpen, resensi buku, puisi, dan bentuk tulisan kritis lainnya dari sivitas akademika UNP. Redaksi berhak menyunting tulisan tanpa mengubahesensinya. Tulisan yang masuk menjadi hak redaksi dan yang tidak dimuat akan dikembalikan atau menjadi bahan edisi berikutnya. Setiap tulisan yang dimuat akan diberiimbalan/uang lelah semestinya.

Akreditasi sebagaiPenjaminan Mutu

yang dilakukan UNP untuk mem-perbarui akreditasi institusi. Berhubungakreditasi awal yang didapat pada ta-hun 2008 lalu bermarkah C, UNP telahmelakukan berbagai perbenahan untukmemperbaikinya. Apa saja upayanya?Dapat dibaca selengkapnya di rubriklaporan.

Seperti biasanya, Ganto juga menya-jikan berita-berita yang ada di UNP.Evaluasi akan penerapan sistem penilaianbaru yang diterapkan semenjak semes-ter ganjil lalu, kerjasama UNP denganbeberapa perguruan tinggi luar negeriberupa beasiswa untuk melanjutkan studidan lainnya, dapat dibaca dalam rubrikTeropong. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalamkampus, baik oleh Organisasi Mahasiswa

ataupun pihak kampus. Semuanya dapat dibaca dalamrubrik Inter. Jangan berkecil hati jika ada berita yangtidak termuat dalam edisi cetak ini, pembaca dapatmengakses di alamat website Ganto di laman http://www.ganto.or.id. Opini, cerpen, puisi serta jenis tulisanlainnya tetap bisa pembaca dapatkan dalam rubrikSKK Ganto.

Di tengah penggarapan edisi ini, Ganto juga sedangdalam masa penerimaan calon anggota baru. Adapunseleksi akan dilaksanakan pada 16 Maret nanti. Jikaada dari pembaca yang berminat untuk bergabungbersama, silakan langsung berkunjung ke sekretariatuntuk mendaftarkan diri. Ganto juga menunggu kirimantulisan berupa opini dari pembaca semuanya, opinitersebut bisa dilayangkan melalui alamat [email protected] atau langsung memberi-kannya ke keredaksian.

Tak lepas dari semuanya, Ganto selalu menantikritik dan saran yang membangun dari pembacasemuanya guna menghasilkan karya yang lebih baiklagi ke depannya. Teruslah membaca dan menulis!

Salam Pers Mahasiswa!

Bersama MenggapaiAkreditasi Terbaik

Akreditasi Universitas Negeri Padang dengan nilaiterbaik adalah harapan semua sivitas akademika. Kitahendaknya bahu-membahu untuk mendukung penca-paian nilai akreditasi terbaik. Nilai akreditasi univer-sitas juga sama pentingnya dengan nilai akreditasitiap program studi. Untuk itu, semua pimpinan, dosen,pegawai, dan mahasiswa harus peduli dan mendukungpencapaian nilai akreditasi terbaik untuk universitasdan nilai akreditasi terbaik untuk tiap program studi.

Tim penyiapan akreditasi universitas sudah berupayasemaksimal mungkin untuk menyusun borangakreditas. Setiap lembaga, bagian, unit, fakultas, jurusan,dan program studi harus mendukung tim penyiapanakreditasi universitas tersebut. Setiap unsur jugamenyediakan data pendukung kegiatan tridarmaperguruan tinggi seperti fasilitas gedung, ruang kuliah,ruang microteaching, aula, ruang seminar, labor dansebagainya.

Untuk mendapatkan nilai akreditasi terbaik, timpenyiapan dan semua unsur di kampus ini tentuharus becermin pada penilaian akreditasi universitaspada masa lalu. Kita harus belajar dari kekuranganpada masa lalu. Kekurangan-kekurangan yangditemukan asesor pada akreditasi masa lalu harus kitaperbaiki dan kita tingkatkan. Kelebihan-kelebihan yangditemukakan asesor masa lalu harus kita pertahankandan bahkan kita tingkatkan. Pada intinya, kesiapan

seluruh sivitas akademika adalah kunci utamamenghadapi akreditas universitas tersebut.

Agaknya, Universitas Negeri Padang telah memilikibanyak keunggulan untuk mencapai hasil akreditasiterbaik tersebut. Universitas kita telah memiliki banyaksumber daya staf pengajar yang berkualitas danberperan dalam banyak kegiatan di tingkat nasional.Selain itu, universitas kita telah memiliki fasilitasyang memadai dengan banyaknya gedung-gedungbaru beberapa tahun terakhir ini. Ruangan kuliahpada umumnya sudah dilengkapi dengan fasilitasperkuliahan yang cukup baik seperti infocus danpendingin ruangan. Fasilitas internet sudah dapatdimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menunjangkegiatan akademik mereka. Hal ini merupakan aspek-aspek penting untuk pencapaian nilai akreditasi terbaikitu. Namun, hal yang terpenting tentunya dokumentasiyang lengkap dan memadai atas hal tersebut untukditunjukkan kepada tim asesor tersebut.

Singkatnya, kegiatan akreditasi universitas haruslahdipandang sebagai kegiatan bersama. Seluruh sivitasakademika dan semua unsur harus bersinergi untukmenyukseskan kegiatan akreditasi universitas ini.Seluruh unsur seperti biro, lembaga, bagian, subbagian,fakultas, jurusan, dan program studi harus bertanggungjawab menyiapkan berbagai data yang diperlukanuntuk kesuksesan kegiatan akreditasi ini. (Eto)

Assalamualaikum Wr. Wb.“Sungai terus mengalir, kapal terus berlayar,

penumpang datang dan pergi.” (Agustinus Wibowo)Ibarat sebuah kapal, Ganto harus tetap berlayar

dan bergerak. Bergerak untuk menyuarakan seluruhaspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa di kampusini. Kendati di awal tahun ada pergantian kepengurusandi dalamnya, kinerja mesti terus dijalankan. Tenagabaru, pemikiran baru, serta semangat baru dari 22orang awak keredaksian Ganto, mengantarkan edisi178 ke tangan pembaca sebagai edisi perdanakepengurusan 2014. Siapa saja awak Ganto tersebut?Pembaca dapat mengenalinya melalui rubrik ProfilKru Ganto pada halaman tengah yang khusus diadakandalam edisi ini.

Dari segi isi, Ganto mengalami sedikit perubahan.Adanya rubrik baru bernama Ragam, memberikanruang kepada pembaca untuk mengirimkan tulisannya,baik itu tentang perjalanan, komunitas atau kegiatanyang diikuti. Penulisan tersebut lebih ditekankan kecitizen journalism.

Rubrik Laporan kali ini membahas mengenai upaya

2

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

+ Menyonsong Akreditasi Baru- Harap-harap cemas nih.

+ Sistem Penilaian Plus Minus Tetap Berlanjut- Bertahanlah!

+ Peminjaman Bus Kampus tidak Pernah Berbelit-Belit- Syukurlah, mudahan-mudahan juga tidak mahallagi.

“Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalammemilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai denganmartabat manusia.” Daoed Joesoef

Sebuah keputusan mengenai institusi telah ditetapkan olehpemerintah demi semakin baiknya mutu pendidikan Indone-sia dari segi kualitas maupun kuantitas. Keputusan tersebutmenyatakan bahwa untuk saat ini setiap perguruan tinggibaik negeri maupun swasta harus melakukan akreditasi.Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sudahmenetapkan bila suatu Program Studi (Prodi) dari suatuPerguruan Tinggi tidak melakukan akreditasi, setelah tahun2012, maka Prodi tersebut tidak diperbolehkan mengeluarkanijazah.

Dalam undang-undang perguruan tinggi juga mewajibkanakreditasi sebagai syarat bagi perguruan tinggi.

Akreditasi merupakan sebuah upaya yang dilakukan olehpemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggiuntuk menstandarisasi dan penjaminan mutu alumni perguruantinggi. Sejatinya akreditasi adalah suatu bentuk standarisasi.Dalam rekayasa teknologi, penggunaan standar yang samamemungkinkan semua elemen yang berbeda bisa diintegrasikan.

Akreditasi PT dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional(BAN). Akreditasi dibagi dalam dua bentuk, yaitu akreditasiinstitusi/PT dan akreditasi program studi. Peraturan mengenaiakreditasi ini tertulis dalam Undang-undang No. 12 Tahun2012 tentang Perguruan Tinggi, bagian 3 pasal 55.

Salah satu tujuan pembentukan dan penilaian akreditasioleh BAN-PT adalah menginformasikan kinerja perguruantinggi kepada masyarakat. Akreditasi ini penting untuk menjagamutu. Program Studi yang tidak bisa menjaga kestabilanmutunya akan ‘jatuh’.

Selain itu untuk masyarakat umum, akreditasi bisa menjadialat untuk mengukur kesiapan suatu perguruan tinggi untukmelakukan proses pendidikan. Akreditasi institusi merupakanbentuk jaminan kepada masyarakat bahwa perguruan tinggitelah menyelenggarakan pendidikan berkualitas sesuai denganstandar mutu yang ditetapkan.

Setiap perguruan tinggi harus bisa meningkatkan mutudan daya saing terhadap lulusannya, dapat menjamin prosesbelajar mengajar pada perguruan tinggi tersebut, sebagaiacuan untuk memberikan informasi tentang kesiapan perguruantinggi tersebut dalam melakukan kegiatan proses belajarmengajar sesuai standar yang diberikan oleh Kemendiknasdalam tahap proses globalisasi pendidikan untuk daya saingsecara global di masa datang.

Tidak hanya membahas mutu kuantitatif, akreditasi jugamembicarakan kualitas relasional antara pendidikan yangakan ditempuh mahasiswa dan dunia kerja, sekaligus jaminanbahwa selama studi mahasiswa adalah user dari jasa pendidikanakan menerima transformasi pengetahuan yang bermutu karenaproses dan dukungan input pendidikan yang memadai.

Hal inilah yang mendorong setiap institusi untuk melakukanpengembangan dan peningkatan mutu. Tak terkecuali Univer-sitas Negeri Padang. Segala upaya diramukan demi terwujudnyapengakuan terbaik oleh BAN-PT. Semoga saja!

Rapat perwajahan: Redaktur Artistik dan Online (berdiri) sedang menghimpunide dari kru untuk perwajahan Ganto satu tahun ke depan, Minggu (1/12).f/Ratmiati

Page 3: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Nasionalisme SemuOleh Sri Gusmurdiah

Mahasiswa Administrasi PendidikanTM 2012

3

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Dalam Kamus Besar BahasaIndonesia, nasionalisme diartikansebagai suatu kesadaran keanggo-taan dalam suatu bangsa yangsecara potensial atau aktualbersama-sama mencapai, memper-tahankan, dan mengabadikanidentitas, integritas, kemakmuran,dan kekuatan bangsa. Namun padakenyataannya di negara Indone-sia tidaklah demikian. Sikap na-sionalisme yang ditunjukkanoleh anak bangsa tidak lebihdari nasionalisme semu.Seperti ada, namum nihilkenyataan. Sorakan merekaseolah tak terdengar, hanyamampu bicara dalam hatitanpa mampu merdekaterhadap kebenaran yangdiyakininya. Sebuah tuntutanzaman yang tak terelakan.

Zaman sekarang, nasionalismedi Indonesia kata abstrak semata,yang entah masih punya maknaatau tidak. Hal ini terlihat darikurangnya rasa cinta dan memilikidari anak bangsa yang mulaihanyut oleh perubahan kehidupan,ego, dan kepentingan pribadi.Seperti maraknya kasus korupsiyang tak kunjung usai, budayaluar yang mulai mewabah danditerapkan secara blakblakan olehmasyarakat Indonesia, perpecahanmasyarakat yang terjadi di mana-mana, dan kebudayaan asli Indo-nesia yang kian luntur.

Nasionalisme yang dulunyamampu membawa kemerdekaanuntuk negeri ini sekarang hanyatinggal memori yang tak tersentuhlagi oleh ingatan anak bangsa.Ironisnya, sikap nasionalisme hanyamelekat ketika ada momentertentu yang membawa namanegara ke kancah dunia, misalnyaPiala AFF, Sea Games dansebagainya. Namun sebelummomen tersebut ada , nasionalisme

nampak pudar. Sedangkan yangtampak hanyalah hujatan tentangbobroknya pemerintahan Indone-sia serta semakin remuknya sistembirokrasi di negeri ini.

Hal yang harus kita sadariadalah banyaknya anak bangsayang semakin meninggalkan jatidiri dan identitas bangsa ini.Bangga melupakan identitasbangsa. Kebanyakan dari masya-rakat sangat bangga menggunakan

produk-produk dari negara lain,bekerja di perusahaan asing ataubahkan ingin menjadi warganegara asing. Keadaan inimerupakan kondisi kritis bangsakita.

Memang tak dapat dipungkiri,kemajuan teknologi yang begitupesat memaksa manusia secarasadar maupun tidak, menjadimakhluk sosial yang individualis.Adanya perasaan mampu untukmengatasi segala persoalan sendirimembuat individu seakan sudahtidak memerlukan hubungandengan yang lain. Dan perasaanindividualis inilah yang semakinlama mampu mengikis rasakebersamaan sebagai bagian darimasyarakat suatu bangsa.

Sebagai anak bangsa yang akanmemperkokoh berdiri tegaknyabangsa ini, kita tidaklah pantasberbuat demikian. Karena kitalahyang seharusnya sama-samaberpikir bagaimana kita mampu

bangkit bersama untuk membe-rikan dukungan terhadap kebaikanbangsa. Bertindak untuk penun-tasan kasus-kasus korupsi yangmenggerogoti kemakmuran negeriini. Serta, bagaimana integritasbangsa ini bisa dijaga melalui gariskomando pucuk pimpinan negeriyang mampu mengajak rakyatnyauntuk sama-sama menjaga, bukanmalah ikut bersekongkol dengankekuatan asing untuk merampokbangsanya sendiri dan menjadikanrakyat sebagai tumbalnya.

Hal paling penting yang tidakbisa dilupakan bahwasanyanasionalisme itu sendiri munculdari berbagai bentuk danderajat. Nasionalisme tidakdapat disamakan dengan suatukesatuan rubik. Selain itu,tidak semua nasionalismememiliki kesamaan dalamberupaya untuk homogenitasbudaya. Sesungguhnya apa yangdikehendaki dari para nasionalis

itu sendiri ialah satu budayapublik. Dan tidak juga semua na-sionalis mengabaikan dasar hakasasi manusia dan keberagamanindividual. Inti dari nasionalismeitu ialah tuntutan loyalitas utamaterhadap bangsa.

Sikap nasionalisme telahmenjadi inti kebudayaan bangsayang tidak mudah hilang begitusaja. Di sini sangat terlihat bahwasikap nasionalisme memainkanperannya sebagai landasan idildalam menghadapi arus globalisasiserta sebagai suatu potensi besarbagi negara untuk tetap memper-tahankan persatuan bangsanya.Hingga pada akhirnya bukanlahhal mustahil untuk mencapai In-donesia yang lebih bersinar. Kitaharusnya menyadari bahwanasionalisme yang harus diterap-kan adalah nasionalisme yangsesungguhnya, bukan nasionalismeyang semu semata. Nasionalismetanpa nasionalisme.

Pelayanan UNPDipertanyakan

Saya ingin menyampaikan keluhan mengenai pelayanan UNPyang diberikan kepada mahasiswa. Saya merasa info beasiswadiberikan tidak secara merata, para pegawai melayani mahasiswadengan galak, info tentang sistem perkuliahan simpang siur,pegawai BAAK sering kosong. Semoga kedepannya saya tidakmendapatkan hal seperti ini lagi.

Mos, Mahasiswa FBS UNP

Mukena PerpustakaanUNP

Waktu itu saya ingin salat di perpustakaan pusat. Namunsayang sekali mukenanya tidak bisa dipakai karena kotor. Alangkahbaiknya kalau mukena itu dicuci, bisa dimanfaatkan untuk salat.Semoga kebersihan mukena di setiap tempat salat di UNP bisaterjaga dan bersih selalu. Terima kasih.

FH, Mahasiswa UNP

Penerima Bidikmisi ButuhPeninjauan Ulang

Sepengetahuan saya salah satu syarat mendapatkan beasiswaBidikmisi adalah IP harus di atas 3.0. Jika tidak sampai standartersebut, maka beasiswanya akan dicabut. Tapi dalam kenyataannyaada beberapa mahasiswa yang IP-nya kurang dari standar itu danbeasiswanya tidak juga dicabut. Sedangkan banyak mahasiswalain yang IP-nya selalu di atas standar, namun kurang mampu,tidak mendapat bidikmisi. Saya harapkan kepada para petinggikampus untuk meninjau lagi kelayakan mahasiswa yang menerimabidikmisi ini.

SMIS, Mahasiswa UNP

Toilet Butuh Perbaikan

Saya sangat prihatin dengan keadaan toilet yang ada di dekatJurusan Sejarah, jauh dari kata layak. Pintunya sudah rusak,toiletnya kotor, dan airnya juga sering macet. Saya harapkankepada bagian perlengkapan kampus untuk lebih memperhatikanlagi fasilitas kampus seperti toilet ini.

AM, Mahasiswa UNP

KOPMA UNP harusTingkatkan Pelayanan

Saya berharap semoga KOPMA UNP meneyediakan peralatankuliah, ATK dan keperluan yang dapat melancarkan rutinitaskampus lainnya. Saya melihat KOPMA UNP tidak menyediakankebutuhan mahasiswa secara lengkap. Alangkah baiknya jikaKOPMA UNP menjadi tempat mengadu mahasiswa yang kekuranganperalatan kuliah saat dalam lingkungan kampus. Terima kasih.

Mel, Mahasiswa FIS UNP

SKK Ganto menerima surat pembaca baik berupa keluhan,kritikan, saran, dan permasalahan tentang lingkungan sekitarUNP. Surat pembaca dapat dikirimkan melalui email:[email protected] atau dapat diantar ke redaksiSKK Ganto, Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa RuangG65 UNP dengan dilampirkan kartu identitas: KTP atauKTM.

Nasionalisme yangdulunya mampu

membawa kemerdekaanuntuk negeri ini sekarang

hanya tinggal memoriyang tak tersentuh lagi

oleh ingatan anakbangsa.

Page 4: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Akreditasi: Beranjakdari Usaha Nyata“Tidak cukup sampai di sini, UNP memang harus terus berbenah, tidak hanyakuantitas tapi juga kualitas.”

Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti

Laporan4

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Selasa, 24 Agustus 1999 lalu menjadihari bersejarah bagi Inst itutKeguruan dan Ilmu Pendidikan

(IKIP) Padang. Keputusan Presiden(Kepres) Nomor 93 tahun 1999 telahmemberikan babak baru bagi kampusberalmamater kuning ini untuk menyan-dang nama baru. Serta mengemban tugasyang lebih dari biasanya. Itulah sejarahbergantinya IKIP dengan sebuah namabaru, yakni Universitas Negeri Padang(UNP). Setelah dinobatkan sebagai univer-sitas secara resmi oleh pemerintah, UNPmulai berinovasi dalam pengembangandan peningkatan di bidang pendidikan.Seperti peningkatan sejumlah prodinonkependidikan, perubahan nama danpenambahan fakultas, serta membukaprogram pascasarjana.

Tak hanya itu, berbagai macam fasi-litas pendukung juga semakin gencarditumbuhkembangkan di UNP. Keterse-diaan sarana dan prasarana, peningkatanpelayanan, pembangunan, dan lain seba-gainya diupayakan demi membangun uni-versitas yang baik dari segi kualitas dankuantitas.

Walaupun peningkatan demi pening-katan telah diupayakan, namun tak sertamerta membuat UNP mendapatkanpengakuan dari pemerintah sebagaiinstitusi terbaik. Pasalnya pada tahun2008, untuk pertama kalinya sebagaiuniversitas, UNP menerima akreditasi Cdari Badan Akreditasi Nasional InstitusiPerguruan Tinggi (BAN-PT).

Bersumber dari Surat Keputusan KuasaPengguna Anggaran UNP No. UN35/KU2014 bahwasanya akreditasi UNP akanhabis masa berlakunya pada tahun 2013.Berarti pada tahun 2014 ini, pihak UNPmenyusun kembali borang akreditasiuntuk diajukan ke BAN-PT. Dan perbaikan

demi perbaikan kembali digalakkan olehUNP. Semua upaya diusahakan demimenjadi institusi yang dinilai baik olehBAN-PT.

Dalam memperbaiki akreditasi kam-pus, salah satu usaha yang harus dilaku-kan oleh UNP adalah perbaikan darisegi fisik. Mengingat UNP pernah terkenadampak bencana gempa yang melandabumi andalas pada tahun 2009 lalu.Gempa yang tercatat 4,2 SR tersebut telahmenyebabkan kerusakan sarana danprasarana UNP. Hal tersebut dibuktikandengan banyaknya bangunan UNP yangrusak dan hancur, seperti gedung rektoratlama, laboratorium, gedung perkuliahan,akses transportasi dan kerusakan fisiklainnya. Hal juga menyebabkan hilangnyasejumlah dokumen penting milik paradosen UNP. Ketua Prodi Ilmu InformasiPerpustakaan dan Kearsipan (IIPK) Drs.Bakhtaruddin Nst, M.Hum., mengatakanjika fasilitas tersebut tidak diperbaikimaka hal tersebut bisa menyebabkanrendahnya akreditasi UNP. “Perludilakukan perbaikan kedepannya,” ujarBakhtaruddin. Selasa (18/2).

Perubahan demi akreditasiBerdasarkan pemberitaan Ganto edisi

177 (November-Desember 2013), bahwa-sanya UNP tengah melakukan perbaikanserta penambahan dalam bidang saranadan prasarana, salah satunya perombakangedung rektorat lama menjadi gedungInformation and Communication Tech-nology (ICT). Menurut Afriva Khaidir,S.H, M.Hum, MAPA, Ph.D. selakusekretaris Internasional DevelopmentBank (IDB) UNP, pembangunan gedungICT merupakan bentuk kerjasama UNPdengan (IDB). Tidak hanya itu, kerjasamapembangunan ini juga akan dilanjutkan

pada tahun 2014 dengan pembangunangedung lainnya seperti gedung rektorat,laboratorium terpadu, auditorium UNP,student centre, bussines centre, pusatpelatihan dan pengembangan guru, sertaruang kelas bersama terpadu. “Pembangunan ini memang membutuhkanwaktu lama dan jumlah dana yangbanyak,” ungkapnya.

Selain meningkatkan jumlah bangunandi UNP, pihak kampus juga tengahberusaha memperbaiki infrasruktur untukpeningkatkan layanan internet. MenurutKepala Pusat Komunikasi Drs. Yushamdi,Sepetember 2013 lalu telah dilakukan pe-nanaman kabel Fiber Optic (FO) diselingkup wilayah UNP. Dengan demikiandiharapkan pelayanan fasilitas internetbisa didapatkan dengan mudah. “Sehinggapengaksesan lebih nyaman,” ungkapnya.Selain peningkatan layanan internet jugaakan menjadi solusi bagi penerapan sis-tem E-Learning di UNP. Berkaitan denganlaporan Ganto edisi 177, yang menjadisalah satu kendala penerapan E-Learn-ing adalah ketersediaan jaringan WiFiyang terbatas di UNP. Jika jaringaninternet telah diperbaiki, diharapkansistem E-Learning bisa diterapkan secaramaksimal.

Perubahan juga dilakukan demi akre-ditasi. Bertepatan dengan semester ganjiltahun 2013 lalu, UNP telah merubah sis-tem penilaian akhir dalam melihat potensiakademik mahasiswanya. Berdasarkan Su-rat Keputusan Rektor nomor 273/ UN35/AK/ 2013 bahwasanya tahun 2013 sistempenilaian plus minus mulai diterapkandi UNP. Menurut Pembantu Dekan I Fa-kultas Ekonomi (FE) Dr. Idris, M.Si., pene-rapan sistem penilaian tersebut akan me-ningkatkan kualitas penilaian. Jika UNPmasih bertahan dengan sistem penilaian

yang lama, maka UNPakan jauh ketinggalandibandingkan perguruantinggi lain. “Kualitas ma-hasiswa juga berpengaruhterhadap akreditasi,”ungkapnya.

Selain berupaya me-wujudkan kualitas saranadan prasarana yang baik,pihak UNP juga telahberupaya memperbaikikualitasnya dari akre-ditasi prodi. Berdasarkandata yang didapatkandari Biro AdministrasiAkademik dan Kemaha-siswaan (BAAK) bahwa-sanya dari 82 jumlahprogram studi (prodi)yang berada dibawahpayung UNP, 11 proditelah terakreditasi A, 44prodi terakreditasi B, dan11 prodi teakreditasi C.Sedangkan 16 prodi lain-nya belum terakreditasikarena prodi-prodi terse-but masih berstatus barudidirikan.

Menurut PembantuRektor IV, Dr. Ardipal,M.Pd., salah satu faktor

yang mempengaruhi baik atau buruknyasebuah akreditas i sebuah prodibergantung pada bentuk kerjasama yangdijalin oleh prodi tersebut. Untuk itubaik prodi maupun jurusan hendaknyamenindaklanjuti kerjasama yang telahdi jalin oleh UNP. “Karena kerjasamaakan memperbaiki citra UNP, khususnyaprodi yang terlibat,” ungkapnya

Berdasarkan laporan pengembangankerjasama UNP dalam dan luar negeri,bahwasanya kerjasama yang telahdilakukan UNP semenjak tahun 2007hingga 2013 mengalami pasang surut.Dari grafik yang telah digambarkan,terlihat bahwa kerjasama UNP pada ta-hun 2007 merupakan kerjasama yangpaling rendah serta mengalami keme-rosotan dibandingkan 2000-2007 yangmempunyai jalinan kerjasama lebihtinggi. Namun kemerosotan pada tahun2007 berhasil diatasi, sehingga padatahun berikutnya mengalami pening-katan. Pada grafik jalinan kerjasamatersebut dapa disimpulkan bahwasanyaUNP mencapai puncak tertinggi dalamhal kerjasama pada tahun 2009. Namunkerjasama tersebut harus mengalami pe-nurunan pada tahun berikutnya. Hinggapada tahun 2013 kerjasama yang dilaku-kan UNP dengan pihak luar tidak lagimencapai bahkan melebihi jumlahkerjasama yang pernah dicetak padatahun 2009.

Mengklarifikasi data di atas, Ardipalmengatakan, walaupun kerjasama padatahun 2013 mengalami penurunan,namun telah dilakukan berbagai upayauntuk meningkatkannya sepertimelakukan kerjasama dengan perguruantinggi lain, bentuk kegiatannya yaitu,pertukaran mahasiswa dan staf, peneli-tian, publikasi jurnal, seminar, sertapelatihan bersama dosen. Sedangkankerjasama dalam bidang industri yaitu,pengembangan, penelitian, dan pe-ngabdian, serta kerjasama dalam bidangpemerintahan yaitu kerjasama denganKejaksaan Tinggi Sumbar, sekolah untukpelaksanaan PPG, dan Dinas PendidikanPemerintah Kabupaten Nias.

Lebih lanjut, Ardipal mengharapkanagar kerjasama UNP semakin meningkatdari tahun ketahun, karena kerjasamaini sangat mempengaruhi akreditasiUNP. “Karena kerjasama ini untukkebaikan UNP kedepannya,” harapnya.

Laporan kru SKK Ganto

Grafik 1: Jumlah kerjasama yang dilakukan oleh UNP terhitung sebelum tahun 2007 hingga tahun 2013.

Page 5: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Upaya di Balik Harapan Akreditasi“Meningkatnyaakreditasi UNP tidakterlepas dari perananlembaga yang bekerja didalamnya.”

Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti

Laporan 5

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Akreditasi institusi perguruan tinggiadalah proses penilaian terhadapinstitusi secara keseluruhan untuk

mengetahui komitmen institusi terhadappenyelenggaraan akademik dan manajemeninstitusi, yang didasarkan pada standarakreditasi yang telah ditetapkan.

Dalam upaya meningkatkan akreditasi,sebuah institusi penguruan tinggi harusmemenuhi kriteria standar yang telah dite-tapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Per-guruan Tinggi (BAN-PT). Sebagaimana yangtelah dituangkan dalam Buku III mengenaipenyusunan borang, standar akreditasimerupakan tolak ukur yang harus dipenuhioleh institusi perguruan tinggi yangberguna untuk mengukur dan menetapkanmutu dan kelayakan institusi.

Kepala Biro Administrasi Perencanaandan Sistem Informasi (BAPSI) Drs. AhmadHamdani, mengatakan bahwa untuk meme-nuhi kriteria standar akreditasi dibutuhkanketerlibatan banyak pihak. Dalam hal iniBAPSI tengah berupaya membantu TimInstrumen Akreditasi UNP untukmengumpulkan data-data valid yangberkaitan dengan wewenang BAPSI yangdibutuhkan dalam penyusunan borang.“Kesahihan data-data tersebut akandipertanggungjawabakan nanti,” ujarnya.Selasa (18/2).

Menilik kinerja BAPSI selama ini, Ah-mad Hamdani juga mengatakan bahwadari tahun ke tahun BAPSI berupaya dalammengembangkan sistem informasi UNP.Hal ini terlihat dari perkembangan sistempelayanan mahasiswa yang dulunya manual,berlanjut ke semimanual, dan sampai padasistem online seperti sekarang ini. Sehinggaberkat pelayanan online berbagai pelayananbisa dilakukan, mulai dari pendaftaranmahasiswa, proses seleksi PMDK, SNMPTNUndangan, SMBPTN, Reguler Mandiri,termasuk pembayaran SPP secara online.“Sehingga dampak perkembangan sisteminformasi telah banyak membantu,”paparnya. Lebih lanjut ia berharap, untukke depannya BAPSI akan mengusahakanpemanfaatan sistem informasi di UNP lebihdiaplikasikan secara menyeluruh mulai dariakademik, kemahasiswaan, keuangan,sampai kepegawaian. Sehingga bisa diaksessecara online baik database maupun hallainnya. “Karena sistem seperti ini akanmempengaruhi akreditasi UNP,” ujarnya.

Tidak cukup sebatas sistem informasi.Kriteria standar akreditasi tidak mengabai-kan penilaian terhadap penyelenggaraanpenelitian. Dalam hal ini Lembaga Pene-litian (Lemlit) UNP berfungsi sebagai fasili-

tator penelitian yang dilakukan oleh paradosen. Menurut Kepala Lemlit Dr. AlwenBentri, M.Pd., peningkatan jumlah danadari tahun ke tahun untuk penelitian turutmempengaruhi jumlah dosen yang terlibatdalam penelitian tersebut. Namun bukanberarti dana menjadi jaminan. Terkadang

ketimpangan antar jumlah dana dan jumlahdosen peneliti justru berbanding terbalik.“Jumlah dana yang berfluktuasi jugamempengaruhi minat dosen dalampenelitian,” ungkapnya, Jumat (21/2).

Hal ini juga bisa dibuktikan denganrekapitulasi data jumlah penelitian UNPtahun 2011 sampai 2013. Melalui rekapitulasitergambar bahwasanya pada tahun 2011jumlah dana yang dialokasikan untukpenelitian dosen adalah sekitar 2,3 milyarsedangkan dosen yang terlibat penelitianpada waktu itu adalah 261 dosen. Untuktahun 2012 ternyata jumlah dana untukpenelitian naik menjadi 3,6 milyar dandosen yang terlibat pun juga naik menjadi444 dosen. Namun sayangnya pada padatahun lalu, jumlah dosen yang terlibatdalam penelitian menurun dari tahunsebelumnya yaitu 313 orang dosen, padahaljumlah dana yang dialokasikan meningkatmenjadi berjumlah 6,4 milyar.

Di samping itu, Alwen juga berharappenelitian yang telah dilakukan hendaknyalebih dapat diaplikasikan dalam bentuk

pengabdian masyarakat. Untuk itu iaberharap agar Lembaga PengabdianMasyarakat (LPM) dan Lemlit dapatdisatukan, “Agar penelitian denganpengabdian masyarakat dapat berjalan lebihefisien,” harapnya.

Melirik kriteria standar akreditasi dalam

bidang pengabdian masyarakat, setidaknya50% dosen per tahun di suatu institusiperguruan tinggi terlibat dalam kegiatanpengabdian masyarakat. Berdasarkan halini Staf Ahli LPM UNP, Sukardimemberikan komentar. Menurutnyaketerlibatan dosen UNP dalam bidangpengabdian masyarakat telah memenuhipersyaratan akreditasi yang diharapkan. Halini terlihat dari daftar kegiatan pengabdianmasyarakat LPM UNP anggaran 2013, yangmenyatakan ada sekitar 234 judul pengab-dian masyarakat yang telah terdaftar.Masing-masing judul tersebut dikerjakanoleh sekitar empat orang dosen.

Untuk mengindentifikasi baik atau tidak-nya suatu akreditasi kampus, Kepala BadanPenjaminan Mutu Internal (BPMI) Bafirmanmengatakan bahwa ada 10 kriteria standarperguruan tinggi yang harus ditingkatkan,yaitu: standar isi, standar pemahaman proses,standar kompetensi pendidikan, standarpendidik dan kependidikan, standar saranaprasarana, standar pengelolaan, standar ilmiah,standar penelitian, standar pengabdian kepada

masyarakat, dan standar kerjasama. “Sepuluhstandar ini sangat menentukan akreditasiUNP,” ungkapnya, Selasa (25/2).

Berdasarkan rekapitulasi Evaluasi MutuInternal (EMI) prodi kependidikan dannonkependidikan UNP, dinyatakan bahwauntuk prodi kependidikan kriteria standarpenelitian dan sandar pengabdian masyarakattelah bernilai cukup, dan standar yang lainnyasudah bernilai baik. Untuk prodi non-kependidikan, untuk kriteria standarkompetensi lulusan dan standar pengabdianmasyarakat bernilai lebih dari cukup. Untukstandar kerjasama masih perbaikan minor.Sedangkan standar lainnya telah bernilai baik.Menurut Bafirman dalam meningkatkanakreditasi, mutu yang disandang oleh fakultasdan prodi turut mempengaruhi akreditasiyang akan didapatkan UNP. “Jika akreditasifakultas dan prodi baik, maka UNP jugaakan baik,” ujarnya.

Persyaratan akreditasi pun juga tidak luputdari kriteria standar sarana dan prasaranayang dimiliki UNP. Dalam hal ini KetuaBiro Administrasi Umum dan Keuangan(BAUK), Drs. Syarkani, memandang kriteriasarana dan prasana tidak terlalu memberikandampak besar dalam akreditasi. Menurutnyayang paling mempengaruhi akreditasi UNPadalah metode-metode yang digunakan padaproses bembelajaran, pelayanan yang baikdi perpustakaan, laboratorium, dan dalambidang IT yang nantinya akan berkaitan eratdengan lulusan UNP yang berkualitas.“Bidang keuangan dan sarana dan prasaranatidak terlalu mempengaruhi,” ungkapnya,Senin (24/2).

Namun Syarkani berharap, apapun akre-ditasi yang akan didapatkan, hendaknya UNPtidak hanya keunggulan di bidang saranadan prasarananya saja, hendaknya yang palingpenting adalah lulusan yang berkualitassebagai produk unggulannya. “Semoga UNPmenghasilkan generasi unggul dalam segalabidang,” harapnya.

Laporan kru SKK Ganto

Grafik 2: Rekapitulasi nilai rata-rata capaian dan target prodi kependidikan di UNP tahun 2013.

Bobot:0-14 : Perbaikan Mendesak15-28 : Perbaikan Mayor29-42 : Perbaikan Minor43-57 : Cukup58-71 : Lebih dari Cukup72-85 : Baik86-100 : Sangat Baik

Grafik 3: Nilai capaian maksimal dan rata-rata per standar prodi nonkependidikan UNP tahun 2013.

Bobot:0-14 : Perbaikan Mendesak15-28 : Perbaikan Mayor29-42 : Perbaikan Minor43-57 : Cukup58-71 : Lebih dari Cukup72-85 : Baik86-100 : Sangat Baik

Page 6: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Laporan6

Di Balik Instrumen Akreditasi

Akreditasi A atau B bukanlah sekedarmimpi, asalkan maumenyadari dan memperbaikikekurangan adalah solusi yang tepatuntuk mewujudkannya

Oleh Wahida Nia Elfiza dan Meri Susanti

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Awal tahun lalu, sebuah suratkeputusan yang bernomorkan UN35/KU/2014 dikeluarkan oleh Rektor

Universitas Negeri Padang (UNP).Keluarnya surat keputusan tersebut karenaakreditasi UNP yang pernah diberikan olehBadan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi(BAN-PT) pada tahun 2008 telah berakhirtahun 2013 lalu. Sehingga melalui suratkeputusan kuasa pengguna anggaran, rektorakhirnya membentuk sebuah kepanitiankhusus yang bertugas untuk menyusuninstrumen akreditasi untuk UNP.

Perihal pembentukan panitia instrumenakreditasi ini, dibenarkan Dr. Yulkifli, S.Pd,M.Si.,. Menurutnya, 15 orang panitia yangtelah dibentuk tersebut bertanggung jawabmengisi borang akreditasi dengan caramelengkapi kriteria standar yang akan di-usahakan selesai pada Maret 2014. “Ma-sing-masing kriteria standar akreditasi adapenanggungjawabnya,” ujar Ketua Tim Ins-trumen Akreditasi 2014 ini, Selasa (25/2).

Lebih lanjut Yulkifli mengatakan ada

tujuh kriteria standar yang harus dilengkapiUNP dalam meningkatkan akreditasinyayaitu:(1) visi, misi tujuan, serta strategipencapaian, (2) tata pamong, kepemimpinansistem pengelolaan, dan penjaminan mutu,(3) mahasiswa dan lulusan, (4) sumberdaya manusia, (5) kurikulum, pembelajarandan manusia, (6) pembiayaan, sarana danprasarana, serta sistem informasi, dan (7)penelitian, pelayanan/ pengabdian kepadamasyarakat dan kerjasama. “Agar semuanyalancar diperlukan dukungan dan partisipasibanyak pihak,” ungkapnya.

Mengacu pada kriteria standar yangpertama, Yulkifli mengatakan bahwa dalammelengkapi kriteria standar akreditasilainnya, peranan visi dan misi UNPmerupakan poin utama dan yang palingpenting dipersiapkan. Jika saja visi danmisi UNP tidak jelas, maka untuk syarat-syarat berikutnya tidak bisa dipenuhi,karena semua kriteria akreditasi merujukpada visi dan misi yang UNP miliki.Apalagi di dalam visi misi tergambar cita-

cita yang diharap-kan serta usaha un-tuk mencapainya“Untuk itu, visimisi merupakankunc i , ” s impulYulkifli.

Tidak kalah pen-ting dengan visi danmisi UNP, Yulkiflijuga menambahkanpentingnya peranantata pamong dalammelengkapi kriteria

akreditasi. Tata cara kepemimpinan yangditerapkan akan mempengaruhi orang-or-ang yang berada serta bekerja di dalamruang lingkup UNP. Jika tata pamong UNPbagus maka akan terlihat kinerja yang bagusdari orang-orang yang berada di bawahkontrol kepemimpinan dan berdampak baikuntuk akreditasi UNP.

Sebagai kepala rombongan dalam timinstrumen akreditasi, Yulkifli berpikir positifbahwa UNP telah melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Ia bersama anggotalainnya akan bekerja keras, kerja cerdas,dan kerja ikhlas dalam melengkapi kriteriastandar akreditasi yang diharapkan. “Semogatim instrumen akreditasi sukses dalam bekerjadan UNP bisa mendapatkan akreditasi A,”tutupnya.

Sebagai salah satu komponen sivitasakdemika, harapan berembus dari kalanganmahasiswa, salah satunya Taufik. Mahasiswayang tengah menimba ilmu di jurusanAdministrasi Pendidikan ini, berharap UNPbisa menjadi kampus yang maju dan terus

memperbaiki diri, baik dari mutu akademik,kenyamanan, keamanan, serta sarana danprasarana yang ramah dan mendukungkeberlansungan aktivitas kampus. “Sayaberharap akreditasi UNP pada tahun iniberubah,” harapnya. Rabu (19/2).

Lebih lanjut Taufik mengatakan bahwaIa sangat mengapresiasi usaha yang sedangdilakukan oleh tim instrumen akreditasi.“Semoga tim instrumen akreditasi dapatmelengkapi syarat-syarat yang diinginkan,”ujarnya lagi.

Senada dengan Taufik, Toni Yuniantomahasiswa Teknik Elektro TM 2011 jugamengharapkan hal yang serupa. Menurut-nya, akreditasi yang selama ini disandangUNP mengungkapkan bahwa UNP harusbanyak belajar dari universitas lain. “Untukmenjadi lebih baik, menyadari dan mem-perbaiki kekurangan adalah salah satu solusiyang tepat,” ungkapnya, Kamis (20/2).

Peningkatan akreditasi UNP jugaberembus ke telinga masyarakat umum.Seperti Rahmah Putri. Wanita yangberprofesi sebagai wirausaha inimengaku kecewa dengan akreditasi yangdimiliki UNP saat ini, padahal selamaini UNP telah mencetak banyak tenagapendidik dan terjun di masyarakat.Menurutnya sarana dan prasarana yanglengkap, tenaga pengajar yang berkualitas,serta mahasiswa yang bisa memadukanteori dengan praktik, akan membatu UNPdalam memperbaiki akreditasi. “SemogaUNP bisa mendapatkan akreditasi A, atauminimal B,” tutupnya.

Laporan kru SKK Ganto

Dalam upaya peningkatan akreditasi,banyak hal yang perlu dipersiapkan dengansebaik mungkin. Menimbang hal itu, rektormengeluarkan surat keputusan untukmembentuk sebuah tim yang fokus dalammengurus perlengkapan akreditasi.Bagaimana cara tim ini bekerja? Ikutiwawancara reporter Ganto, Gumala RestiHalin dan Edo Febrianto bersama KetuaInstrumen Akreditasi Dr. Yulkifli, S.Pd, M.Si.

Kapan Tim Instrumen Akreditasi dibentuk?

Sebenarnya tim untuk instrumenakreditasi ini telah ada semenjak awal tahun2013. Pada waktu itu masih disebut dengantim besar. Namun karena terkendala ko-ordinasi, akhirnya dibentuklah tim kecilyang disahkan pada awal tahun 2014.

Apa yang melatarbelakangidibentuknya Tim InstrumenAkreditasi?

Berdasarkan Surat ke-putusan kuasa penggunaanggaran nomor UN35/ KU/2014, tim akreditasi inidibentuk karena akreditasiUNP yang telah sandangsejak tahun 2008 telahberakhir tahun 2013 lalu,

sehingga untuk perbaikan akreditasidibentuklah kembali tim khusus untukmengurusi persoalan akreditasi. Dalam halini Tim Instrumen Akreditasi bertanggungjawab dalam melengkapi borang akreditasi.

Apa fungsi Tim Instrumen Akreditasi ini?Tim ini berfungsi menyusun borang

akreditasi. Borang yang dihasilkan berupadata-data lalu dibundel menjadi satu. Data-

data tersebut berupa tujuh kriteria standarakreditasi. Jika kita bisa melengkapi tujuhkriteria standar tersebut, maka kita bisamendapatkan akreditasi A.

Bagaimana proses penyusunan borangtersebut?

Masing-masing kriteria standar akreditasiada penanggung jawabnya yaitu 15 anggotatim instrumen akreditasi yang telah dibentuk.Lalu penanggung jawab tersebut mengumpul-kan data-data yang telah mereka dapatkandan menjadikannya menjadi satu kesatuan.Setelah itu dikaji tata letak dan aturan penu-lisannya. Setelah semuanya selesai, barudikirim ke pusat. Setelah itu kita menunggukedatangan tim BAN-PT datang ke UNPuntuk mengecek secara lansung kebenaranborang yang telah kita kirim. Lalu, kitaakan menunggu hasil akreditasi kampus UNP

Kapan hasil akreditasi bisa diketahui?Kalau soal itu saya kurang tahu. Tapi

rata-rata hasilnya akan diterima sekitar 3bulan.

Bagaimana perkembangan borang hinggasaat ini?

Hingga saat ini bisa dikatakan penyusunanborang sudah mencapai 80%. Kami

menargetkan Maret 2014 selesai, dandiusahakan lansung di kirim ke Jakarta.

Apa saja kendala yang ditemukan dalampenyusunan borang akreditasi?

Kendala yang ditemui yaitu dalammengumpulkan data. Karena data-data yangdibutuhkan untuk penyusunan borangakreditasi berada di tempat-tempat yangterpisah, yaitu pada program studi masing-masing. Selain data tiap prodi, data yangsulit dikumpulkan adalah data-data penelitiandosen, karena kebanyakan dosen-dosen tidakmelaporkan publikasi ilmiahnya. Seperti karyailmiah, membuat buku, dan pengabdianmasyarakat. Apalagi salah satu pertanyaandalam borang tersebut adalah berapa jumlahbuku yang dihasilkan dosen tiap tahun. Nah,jika seandainya semua terdata terjawab,tentu akan semakin bagus.

Lalu bagaimana cara Tim InstrumenAkreditasi mengatasi masalah tersebut?

Untuk mengatasinya kami sudahmenyebarkan format data tentang publikasiilmiah yang pernah dibuat para dosen kefakultas, jurusan atau prodi yang ada diUNP. Jadi dalam hal ini diharapkan paradosen mengindahkan usaha ini dan ikutberpartisipasi.

Harapan untuk Akreditasi

Dr. Yulkifli,S.Pd, M.Si.

Gedung Baru: UNP tengah berupaya membangun sarana dan prasarana demi mencapai akreditasi yang lebih baik, salahsatu adalah dengan pembangunan gedung baru FIP, Kamis (6/3).f/Ratmiati

Page 7: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Grafis: Edo Febrianto

Seberapa Pentingkah Akreditasi?

UNP Telah Berusaha Memperbaiki AkreditasiDengan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pihak

universitas dalam perbaikan akreditasi ini, UNP pasti akanbisa mendapatkan akreditasi yang lebih baik.UNP telah menunjukkan perkembangan yangsangat baik jika dilihat dari segi akademikmaupun nonakademik. Sarana dan pra-sarana sudah lengkap, serta tidak sedikitjuga masyarakat atau mahasiswa UNPyang telah bersaing dengan universitaslain dan terjun ke tingkat nasional. UNPlayak untuk mendapatkan akreditasi A.

Dra. Nelfia Adi, M. Pd.Dosen Jurusan

Administrasi PendidikanWendraJunaidi

PengurusKoperasi

Mahasiswa(KOPMA)

UNP

Sejauh ini UNP telah melakukan berbagaiperbaikan. Baik itu perbaikan dari segi akademik,sarana dan prasarana, serta pembenahandi bidang lainnya.

Namun, akreditasi UNP yangmasih C semenjak tahun 2008lalu memang memberikandampak yang kurang baikuntuk sivitas UNP. Hal iniakan berdampak besar olehlulusan UNP yang nantinyaakan bersaing di dunia kerja.

Selain berdampak padalulusan, akreditasi C ini juga akanberdampak pada pandangan masya-rakat umum atau calon mahasiswa yangakan melanjutkan studinya ke jenjang yang lebihtinggi. Bila dibandingkan dari segi akreditasi,calon mahasiswa pasti akan lebih condong padauniversitas yang memliki akreditasi yang lebihbaik.

Oleh karena itu, kita masih bisa berharapuntuk akreditasi yang lebih baik. Dengan katalain, seluruh sivitas UNP harus tetap optimisdengan perbaikan yang diupayakan. UNP pastibisa mendapatkan akreditasi yang lebih baik lagi.

Laporan 7

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

“Masa terbaik dalam hidup seseorangadalah masa ia dapat menggunakankebebasan yang telah direbutnya sendiri.”(Pramoedya Ananta Toer)

Pengakuan akan sebuah akreditasiterkadang masih menjadi sebuah ketakutantersendiri, baik itu bagi mahasiswa baruyang akan melanjutkan studinya, ataupunyang akan mengakhiri masa studinya. Ada-nya realita di lapangan pekerjaan yangmenuntut sebuah akreditasi sebagai sebuahpengakuan, kemudian mendiskriminasikemampuan seutuhnya dari satu individu.Tidak adanya akreditasi menggugurkanimpian yang diharapkan keterwujudannya.Dari kecenderungan fenoma tersebut,muncul pertanyaan. Sebegitu pentingkahnilai akreditasi tersebut bagi lulusanperguruan tinggi? Bukankah kompetensimenjadi pilihan utama bagi perusahaanatau institusi yang ingin memanfaatkanlulusan perguruan tinggi?

Akreditasi merupakan sebuah upayayang dilakukan oleh pemerintah melaluiDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi untukmenstandarisasi dan menjaminan mutualumni perguruan tinggi (PT). AkreditasiPT dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasio-nal (BAN). Azkreditasi terdiri dari duamacam, yaitu akreditasi institusi/PT danakreditasi program studi. Peraturan menge-nai akreditasi ini tertulis dalam Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang PerguruanTinggi, bagian 3 pasal 55.

Sebelum memasuki dunia perkuliahan,calon mahasiswa biasanya akan melakukanpencarian data awal terlebih dahulu menge-nai PT yang akan dipilihnya untuk melan-jutkan pendidikan. Mulai dari nama PT itusendiri, program studi yang akan dipilih,passing grade, ketersediaan bangku,ketersediaan lapangan pekerjaan, kesuksesanalumni, hingga akreditasinya. Berhubungandengan kebiasaan itu, penulis pernahmenemukan pernyataan seorangpengguna jasa forum tanyajawab online yang me-nyatakan, “Saya barusaja lulus di sebuahperguruan tinggiswasta terkenal, pro-gram studinya bagus.Setelah tamat nanti,lapangan pekerjaanpun banyak yangmenginginkan pe-kerja dengan ke-ahlian di programyang saya ambil ini.Sayangnya, belumterakreditasi. Katapihak kampus,akreditasinya se-dang diproses.Apa yang harussaya lakukan?”

Nah, dalam kasusini bisa dilihat bahwabelum adanya akreditasi padasebuah institusi atau programstudi dapat membuat orangberpikir ulang untuk mengambil keputusan.Jika ia mengambil sembari menunggu hasil,belum tentu di akhir nanti akanmendapatkan hasil akreditasi tersebut.Karena untuk mengurus sebuah akreditasi,butuh persiapan yang matang, banyak halyang mesti disiapkan oleh institusi maupunprodi jika ingin mengajukan permohonanuntuk mendapatkannya. Mulai dari visi,misi, tujuan dan sasaran, serta strategipencapaian. Tata pamong, kepemimpinan,sistem pengelolaan, dan penjaminan mutuBAN-PT. Mahasiswa dan lulusan. Sumberdaya manusia seperti jumlah dosen,

kualifikasi dosen, dan pengembangan dosen.Kurikulum, pembelajaran, dan suasanaakademik. Pembiayaan, sarana danprasarana, serta sistem informasi. Penelitian,pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,dan kerjasama.

Seandainya telah diakreditasi pun danmendapatkan status

B atau C, maka institusi atau programstudi tersebut harus menunggu selama 5tahun lagi sembari terus melakukan perbe-nahan untuk mendapatkan kembali akre-ditasi yang baru. Hal ini terjadi karenasebuah akreditasi akan berlaku selama 5tahun setelah tanggal pertama dikeluarkan-nya. Seperti halnya pada tahun 2008 lalu,Universitas Negeri Padang (UNP) menda-patkan status C untuk akreditasi institusi.Kini, memasuki tahun 2014, akreditasi sebe-lumnya telah memasuki masa kadaluasa,butuh pembaharuan. Pembaharuan diberbagai bidang pun telah dilaksanakan.

Baik itu perbaikan sarana dan prasarana,perbaikan mutu SDM dengan menguliahkanbeberapa dosen ke luar negeri, meningkat-kan jumlah penelitian baik itu oleh dosenmaupun mahasiswa, lebih memadukan sis-tem informasi akademik, serta hal-hal lain-nya yang berkaitan dengan perbaikan akre-ditasi ini.

Jadi, apa yang sebaiknya dilakukanoleh calon mahasiswa tadi? Tetap de-ngan program studi yang bagus, ataumencari PT dan program studi yangtelah jelas akreditasinya? Semuanyadikembalikan kepada calon maha-siswa. Orientasi seperti apa yangingin didapatkannya selama per-kuliahan. Jika ingin mendapat-kan ilmu sebanyak yang iamampu, lalu untuk apa akredi-

tasi? Kalau pun akan melanjut-kan studi ke jenjang yang lebih tinggisetelah tamat kuliah, ke luar negeri sekalipun, tidak ada persyaratan akreditasidalam berkas-berkas yang harus dipenuhi.

Namun, jika ia memiliki orientasibekerja dengan latar belakang ilmuyang didapat dan bekerja pada sebuahperusahaan, maka akreditasi akanmenjadi pertimbangan utama. Tidaksedikit perusahaan maupun instansiyang mensyaratkan seorang calonpekerja harus dari program studiatau PT terakreditasi. Bahkan adayang langsung gugur dalam

persyaratan administrasi karena halakreditasi tidak memenuhi syarat

meskipun kualifikasi lainnya telahterpenuhi. Malahan, jangan bermimpi untukmenjadi seorang Pegawai Negeri Sipilsetelah berkuliah jika jurusan atau PT belumterakreditasi.

Akreditasi memang menjadi sebuah pa-tokan seberapa bagusnya mutu pendidikankampus tersebut, serta seberapa kompetendosen pengajarnya. Namun, semuanya baliklagi kepada kita sebagai mahasiswa,seberapa penting menganggap ilmu yangakan didapat nantinya. Apakah akan bergunauntuk hidup? Apakah hanya sebagai nilaiuntuk sekedar masuk perusahaan besar ataumenjadi pegawai negeri nantinya?

Jefri RajifPemimpin Umum SKK Ganto 2014

Akreditasi UNP yang masih C merupakan satu hal yangmengecewakan. Jika ditilik lagi, banyak hal yang menyebabkanakreditasi UNP C. Baik itu dari segi akademikmaupun kelengkapan sarana dan prasarana.Semoga sistem perkuliahan UNP diperbaikikedepannya. Sarana dan prasarana juga harusmendukung serta menambahkan fasilitas yangakan mendukung kegiatan mahasiswa.

Namun, sejauh ini UNP telah berupayamelakukan pembenahan dan perubahan. SemogaUNP medapatkan akreditasi yang diharapkan. Jikatidak bisa mendapatkan A, minimal UNP harus mendapatkanakreditasi B.

Nur AfrianiMahasiswa

JurusanTeknik

Elektronika

Page 8: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Jika Anda mengalami masalah kesehatan, silakanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalahAnda kepada pengasuh rubrik ini ke email Ganto,[email protected] atau Gedung PKM UNP RuangG 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi denganidentitas.

Tribalisme Budaya

Graf

is: E

do F

ebria

nto

8

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Tinggi Badan Ideal SetelahBerumur 20 Tahun

Assalamualaikum Wr.Wb.Setiap orang menginginkan tinggi badan yang ideal. Tetapipada kenyataannya banyak yang tidak sesuai dengan apayang diharapkan. Banyak dari mereka yang menyadari haltersebut setelah berumur lebih dari 20 tahun. Berdasarkan haltersebut, yang ingin saya tanyakan adalah apakah tinggibadan seseorang bisa ditambah setelah berumur lebih dari 20tahun? Bagaimana caranya? Saya menunggu jawabannya. Terimakasih.Wassalam.

MH. Mahasiswa UNP

Saudara MH yang baik, tinggi badan ideal memanglah dambaansetiap orang. Banyak orang berolahraga, minum obat peninggibadan, sampai melakukan operasi untuk mendapatkan tinggibadan yang ideal. Pertumbuhan biasanya akan terhenti setelahberumur 21-25 tahun pada pria dan 21 pada wanita. Gayahidup sehat hingga selepas masa remaja, masih memungkinkanseseorang tumbuh paling sedikit 2-4 inci atau 5-10 sentimetersecara alami saat berusia diatas 21 tahun.

Ada beberapa latihan yang bisa dilakukan untukmemaksimalkan tinggi badan. Lakukan latihan berikut untukmendorong pertumbuhan, memperpanjang tulang belakang,meningkatkan fleksibilitas dan memperkuat otot-otot perut:

Lari cepat jarak pendek (sprint). Latihan ini bermanfaatmeningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan. Penekananpada otot kaki selama latihan berdampak pada pemanjangantulang dan otot. Sprint dianjurkan pada permukaan alamiseperti lantai atau rumput, bukan beton.

Menendang. Berdiri dengan kaki lebar dan angkat satu kakikemudian lakukan tendangan. Lakukan latihan ini selama 20kali, karena dapat memperpanjang tulang kering dan paha.

Lompat. Berdirilah di depan bangku atau tangga setinggikaki. Untuk memulai, lompat dengan satu kaki dalam sepuluhhitungan.Lakukan gerakan melompat hingga tiga kali. Latihanini disertai istirahat.

Bersepeda. Gerakan mengayuh sepeda membuat jari kakiterus mencapai pedal. Ini merupakan peregangan yang bisamembuat kaki lebih panjang. Lakukanlah selama sekitar 10-15 menit.

Berenang. Olahraga satu ini memang sangat efektif untukmembuat tubuh fit dan lebih fleksibel. Lakukan renang gayadada dan lakukan minimal 20 menit.

Lompat tali. Latihan ini sangat menyenangkan, apalagi jikaAnda sambil mendengarkan musik menghentak. Lakukansebanyak 300 kali setiap hari.

Free Hand. Berdirilah tegak dalam ruangan yang luas dantarik napas dalam-dalam. Angkat tangan letakan di tingkatbahu, lalu dorong tangan sejauh mungkin dan lepaskan napas.Ulangi 8 -10 kali.

Tarik napas dan kembali memosisikan tangan. Lalu, angkattumit sambil berdiri jinjit, hembuskan napas, ulangi 80-10kali. Tarik napas dan angkat lengan terentang di atas kepala.Lalu ayunkan ke dalam dengan arah melingkar dan buangnapas. Ulangi 80-10 kali.

Pilih latihan yang paling cocok untuk Anda. Tapi harusdilakukan secara teratur dan konsisten. Cobalah untuk memilikiwaktu teratur untuk latihan Anda sehingga Anda dapatmerasakan efeknya.

Selamat mencoba. (Dari berbagai sumber)

Era modern yang berkembang saat ini tidak terlepasdari usaha masa lalu dalam mencari jati diri yangsesungguhnya. Namun, dalam masa itu ada kalanyasuatu tradisi atau kebiasaan masih tetap bertahandalam sebuah pemikiran.

Zaman memang telah berubah, namun tidaksemuanya harus baru. Begitu juga dengan pemikiranyang tertuang menjadi sebuah kebiasaan dalamkehidupan. Jika suatu kebiasaan telah mendarah dagingdalam pemikiran, akan sangat sulit untuk merubahnya.Apalagi kebiasaan yang tidak benar dan menyimpang.Misalnya kebiasaan masyarakat membakar kemenyandalam upacara keagamaan, khususnya Islam, menya-lakan lilin pada malam ke-27 di bulan Ramadhanyang diyakini mampu memanggil roh-roh nenekmoyang, dan lain sebagainya.

Masyarakat menganganggap asap kemenyan dalamupacara keagamaan, seperti upacara kematian, syuku-ran, mandoa tulak bala, dan lainnya, dapat dijadikansebagai alat perantara yang mampu menyam-paikan doa ataupun permintaan kepada SangPencipta. Jika kemenyan belum dibakar,maka upacara atau ritual keagamaan tidakakan dimulai. Tradisi inilah yang sampaisekarang masih bertahan dalam masyarakatIndonesia di daerah tertentu. Di era derasnyaarus globalisasi dan dalam masa depanyang tak pernah lepas dari keilmiahan,masih bertahan tradisi kuno yang sangaterat hubungannya dengan kebudayaan.

Kebudayaan sangat berkaitan eratdengan masyarakat. Budaya menyediakansuatu kerangka yang koheren untukmengorganisasikan aktivitas seseorang danmemungkinkannya meramalkan perilakuorang lain. Artinya, budaya yangada di suatu daerahtertentu akan men-cerminkan peri-laku masyara-katnya. MelvilleJ. Herskovits danBronislaw Mali-nowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yangterdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaanyang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Hal inidiistilahkan dengan Cultural-Determinism. Herskovitsjuga memandang kebudayaan sebagai sesuatu yangturun-temurun dari satu generasi ke generasi yanglain, yang kemudian disebut sebagai Superorganic.

Begitu juga dengan tradisi menyalakan lilin padamalam ke-27 di bulan Ramadhan, yang sudah lamaberkembang sejak zaman nenek moyang, saatmasih menganut kepercayaan animisme.pemikiran masyarakat pada masa itu masihtergolong primitif. Bahkan di era modernisasisekarang pun masih ditemukan kebiasaan-kebiasaan tersebut yang masih dekat danmelekat kuat dalam masyarakat. Padahalmasyarakat sekarang sudah mempunyaipemikiran yang terus berkembang danterbilang maju.

Kemudian yang menjadi per-tanyaan sekarang adalah mengapatradisi tersebut masih ada dizaman yang serba modernseperti sekarang ini? Apa yangmembuatnya masih bertahan?Kebiasaan yang disebutdengan tradisi kuno di sini,masih bertahan karenatradisi tersebut sudahmembudaya dalam kehidupan masyarakat. Pemikiranbahwa tradisi harus dijalankan dan sudah menjadibagian dari kebudayaan yang telah lama berkembang,serta menjadi suatu keharusan yang tidak dapat lagiditinggalkan.

Padahal sebenarnya jika dikaji dengan logikamanusia, tradisi tersebut sungguh tidak masuk akal.Logikanya, tidak ada hubungan antara asap kemenyandengan penyampaian doa kepada TuhanYang MahaEsa. Doa dan segala permintaan akan terkabul jikaseseorang meminta pertolongan dengan sabar danbersungguh-sungguh, serta ikhlas semata-mata hanyakarena Allah SWT. Selain itu, apakah asap yang

merupakan suspensipartikel kecil di udara(aeroso l ) mampumenyampaikan segalapermintaan manusia?Tentu tidak. Begitujuga dengan kebiasaanmenyalakan lilin padamalam ke-27 di bulanRamadhan yang diya-kini mampu memang-gil roh-roh nenek mo-yang yang sebenarnyamengada-ada.

Namun, walaupunsebagian dari masya-rakat sudah tahubahwa hal itu mustahildan tradisi yang tidakbenar, mengapa harus dipertahankan? Hal inilah yang

menjadi permasalahandalam tradisi masyarakatsekarang. Apakah tradisiyang demikian masihakan tetap dipertahan-kan?

Fenomena yang de-mikian, kecenderunganmasih menganggap bah-wa suatu kebudayaanadalah sebuah produkdari stabilisasi yangmelekat dalam tekananevolusi menuju keber-samaan dan kesadaranbersama dalam suatumasyarakat. Hal sema-cam ini termasuk tri-balisme yang berartisebuah kesetiaan yangmendalam untuk sukuseseorang, kelompoketnis, atau bangsa ter-hadap tradisi atau kebu-dayaan tersebut.

Tidak dapat dipung-kiri juga bahwa suatupemikiran dari tradisiyang telah lama menga-kar dalam kehidupanmasyarakat sangat sulituntuk dibongkar. Sebab,ada hubungan dialektikaantara masyarakat de-ngan tradisi yang dija-lankannya. Tradisi ada-lah produk yang lahirdari kebiasaan masya-rakat, namun masyarakatitu sendiri adalah pro-duk dari suatu tradisi.Dengan kata lain, tradisiada karena ada masya-rakat sebagai pencipta-nya melalui kebiasaan-kebiasaan yang dilaku-kannya, dan masyarakatdapat hidup di tengahkebiasaan yang dicipta-kannya. Tradisi akanterus hidup manakalaada masyarakat sebagaipendukungnya. Dia-

lektika tersebut didasarkan pada pendapat Peter L.Berger, yang menyebutkan sebagai dialektika funda-mental.

Sebagai seorang yang hidup di tengah-tengahperkembangan zaman menuju dunia modern yangluas dan tak terbatas, seharusnya manusia mampumemperbaiki tradisi itu secara perlahan-lahan.Menggeser kebiasaan yang salah dan menyimpang,menuntun masyarakat lebih berpikiran maju, danmerubah gagasan-gagasan primitif yang memilikicondong kuat pada tradisi kuno. Seumpama kebiasaan,lingkungan masyarakat mempunyai pengaruh yangsangat cepat terhadap perubahan.

Khadijah Ramadhanti Mahasiswa Pendidikan Bahasa

Indonesia TM 2012Padang Bungo, 20 Februari 1994

FB: Khadijah Mathim

Page 9: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Grafis: Edo Febrianto

Diasuh oleh:Niken Hartati, S.Psi., M.A. Perilaku Menunda

Jika Anda mengalami masalah Psikologi, silahkan manfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalah Anda kepadapengasuh rubrik ini ke email Ganto, [email protected] atau Gedung PKM UNP Ruang G 65 UNP. Setiappertanyaan harap dilengkapi dengan identitas.

Pendidikan: Degradasi Kejujuran9

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Asslammualaikum Wr. Wb.Bu, saya terbiasa mengerjakan tugas-

tugas saya di akhir-akhir. Seringkalimengabaikan tugas-tugas saya. Saya tidaktakut lag i dengan batas waktupengumpulan maupun deadline. Alhasilsaya lebih parah dari sebelumnya. Ujung-ujungnya saya dilanda rasa menyesal yanghebat Tetapi anehnya saya tetap sajamengulang hal yang sama setelahnya.Bagaimana cara supaya saya tidak me-nunda-nunda waktu lagi dan bagaimanasupaya saya mendapat efek jera di awalsebelum saya melalaikan tugas danmenyesal di akhir?

RHMahasiswa FBS UNP

Waalaikum salam wr.wb.Saya mendoakan semoga Nanda RH

senantiasa berada dalam keadaan yangbaik. Pertama-tama saya akan meng-apresiasi kemampuan Nanda dalam

mengenali masalah yang Nanda alami saatini. Nanda RH, permasalahan yang nandaalami saat ini seringkali disebut sebagaiperilaku menunda atau istilahnyaprokrastinasi (procrastination), yaitu suatuperilaku tidak segera mengerjakan tugas-tugas yang dimilikinya tanpa alasan yangdapat dipertanggungjawabkan.

Ibarat penyakit, kondisi ini dapatmenyerang siapapun sekali waktu dalamhidupnya (kadang-kadang) atau terjadi se-cara secara rutin seolah-olah menjadi suatukebiasaan yang terjadi terus-menerus.

Mengungkap penyebabnya, beberapapandangan pesimis menyebutkan bahwaperilaku menunda ini berkaitan denganfaktor kepribadian individu. Dikatakanbahwa individu yang memiliki kecen-derungan neurotik memiliki kemungkinanlebih besar melakukan penundaandibanding individu yang tidak. Sebabindividu neurotik lebih mungkinmengembangkan tuntutan-tuntutan idealyang seringkali tidak realistis untuk

dikerjakan, sehingga tugas-tugas yangdibebankan kepadanya terlihat sangat sulituntuk dikerjakan dengan sempurna. Jikapenundaan ini dikaitkan dengan faktorkepribadian, maka perilaku ini menjaditerlihat sulit untuk diubah (sebabkepribadian diyakini cenderung menetap).Namun pandangan terkini tentang penyebabperilaku ini cenderung lebih optimis, yaitudisebabkan oleh masalah pembentukanperilaku, cara berpikir dan motivasi, yangmana lebih mudah untuk diintervensi dandicarikan solusinya.

Disarikan dari Teori Motivasi Tempo-ral, penundaan mengerjakan tugas dise-babkan oleh rendahnya nilai kegunaansubjektif atas tugas yang dikerjakan.Maksudnya jika individu menilai bahwatugas itu sangat penting baginya, maka iaakan mengerjakan dengan sebaik-baiknyadan sesegera mungkin. Sebaliknya, jikatugas tersebut tidak memberikan nilaikegunaan bagi individu yang bersangkutan,besar kemungkinan untuk tidak dikerjakan

sesegera mungkin.Nanda RH, kelebihan yang dimiliki

Nanda RH adalah bahwa nanda memandangbahwa tugas-tugas yang Nanda kerjakanmemiliki nilai yang tinggi bagi nanda(dengan menyadari bahwa tugas-tugastersebut penting untuk dikerjakan) dan nam-paknya Nanda juga memiliki kompetensiyang memadai untuk mengerjakan tugastersebut (Nanda tidak menyebutkan adanyakeluhan mengenai sulitnya tugas yangNanda terima).

Tentu saja lebih mudah mengatakandaripada mengerjakan. Saran yang sayaberikan kepada Nanda tidak akan pernahberhasil dilakukan jika Nanda tidakmemiliki tekad yang kuat untuk melaksa-nakannya. Namun yang perlu nanda ingatadalah bahwa tidak ada orang yang dila-hirkan dengan genetika “pemalas”. Sikaptersebut bukan warisan, melainkan hasilbelajar yang salah. Jika nanda merasa demi-kian, ubahlah dengan meluruskan kembalicara belajar Nanda.

“Jika kamu pikir pendidikan itu mahal,cobalah kebodohan.”

Jika tidak mengecap pendidikan, makabersiaplah untuk buta oleh kejam dan keras-nya persaingan. Kadang dalam banyaknyapolemik kehidupan, pendidikan sering men-jadi lentera, penerang jalan keluar setiappermasalahan hidup dan kehidupan.

Bahwa pendidikan untuk semua tanpaterkecuali, dan tanpa batas. Itulah sebabpendidikan menjadi hak bagi setiap warganegara, baik yang kaya maupun yang mis-kin. Negara memiliki tugas mulia untukmenyediakan pendidikan bagi setiap warga-nya, khususnya membantu warga negarayang tidak mampu.

Memang tak dapat dipungkiri, untukmengenyam pendidikan membutuhkanmodal yang tak terbilang murah. Mahalnyabiaya pendidikan terkadang menghambathak seseorang untuk memperoleh pendidi-kan. Seperti halnya di negara ini, tidaksedikit rakyat Indonesia yang langkahnyaterhenti untuk mengecap pendidikan hing-ga jenjang tertinggi, khususnya bangkukuliah. Hanya segelintir orang saja yangmampu mendapatkannya.

Dalam hal ini, beasiswa bidikmisi hadirmenjawab keraguan untuk melanjutkan pen-didikan ke jenjang universitas. Beasiswabidik misi adalah beasiswa dari DirektoratJenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) yangdiberikan kepada mahasiswa berprestasidari kalangan tidak mampu. Program bea-siswa ini merupakan solusi yang sangatmembantu masyarakat kurang mampu danberprestasi agar tetap bisa mengenyampendidikan di bangku kuliah.

Namun benarkah hanya pelajar kurangmampu yang mendapatkan beasiswa bidikmisi? Atau justru banyak pelajar miskin“jadi-jadian” yang menjadi penerima bea-siswa tersebut? Mahasiswa miskin yangsebenarnya mampu dalam hal finansialtetapi mengaku miskin demi mendapatkanbeasiswa bidikmisi.

Di Universitas Hasanuddin terdapat ka-sus mahasiswa yang mengaku-ngaku mis-kin. Dikutip dari sumber info dikti, IdrusPaturisi selaku ketua Majelis Rektor Pergu-

ruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI)menyebutkan kasus serupa juga ditemukansebelumnya di Universitas Gadjah Mada(UGM) dan Universitas Negeri Yogyakarta(UNY). Cerita serupa juga terdengar dariUniversitas Negeri Makasar (UNM). Ber-sumber dari portal berita UNM tersebut,anak dari seorang kepala subbagian kema-hasiswaan, Fakultas Bahasa dan Sastra UNM,mendapatkan beasiswa yang notabenenyauntuk masyarakatkurang mampu.

Miris, jika penerima beasiswa bidikmisiberasal dari golongan menengah atas. Se-dangkan fasilitas mewah mampu diberikanorang tua mereka. Lalu, dengan seolahtanpa berdosa mereka menjadikan beasiswabidik misi sebagai uang jajan atau budgetuntuk berbelanja. Sementara di luar sanabanyak mahasiswa miskin yang tak men-dapat haknya untuk mengenyam pendidi-kan yang mungkin salah satu penyebabnyaadalah karena tidak lolos seleksi beasiswabidikmisi.

Betapa banyaknya mahasiswa miskinyang gagal mendapat beasiswa bidik misidikalahkan oleh mahasiswa miskin “jadi-jadian” dalam memanipulasi data ketikaregistrasi. Sungguh Ironis. Inikah cerminanmental generasi muda bangsa Indonesia?Rela berpura-pura miskin demi mendapat-kan apa yang sebenarnya bukan haknya.

Pertanyaan yang kemudian muncul ada-lah apakah tim yang bertugas menyurveicalon penerima bidik misi telah melak-sanakan tugasnya dengan baik? Akankah,

kasus salah penerima bidik misi ini tidakterjadi lagi? Apakah mungkin survey hanyadilakukan pada tahun-tahun awal programini berjalan? Sehingga di tahun berikutnyasurvei lapangan hanya dijadikan formalitassemata tanpa ada aksi konkret dari panitiapenyeleksi.

Sedikit banyaknya, sekolah juga berpe-ran sebagai perantara menciptakan situasiyang seperti ini. Misalnya dengan mengirim

siswa mampu untuk mengi-kuti seleksi bidikmisi jalurSNMPTN. Dilansir dari

inilahkoran.com, untuk tahun2012 saja tercatat sebanyak100 sekolah telah melaku-kan kecurangan. Sedang-kan untuk tahun 2014 initercata 140 sekolah yangmelakukan kecurangan.Namun belum pastiberapa sekolah yangterbukti benar-benar

bersalah karena pihakpanitia masih melakukan verifikasi.Fakta ini merupakan cerminan ketidak-

jujuran dalam pendidikan Indonesia saatini. Seharusnya setiap orang sadar akanposisinya masing-masing. Pesertaseharusnya sadar akan posisinya danmenjunjung tinggi kejujuran dalampendidikan. Panitia juga harus sadar akankewajibannya untuk kemudian dijalankandengan sepenuh hati.

Yakinlah! Jika setiap orang memilikikesadaran dan kejujuran akan siapa dia,tak akan ada kejadian ironis di duniapendidikan seperti sekarang ini. Selain itupemerintah juga bisa memberikan sanksikepada mahasiswa yang terbuktiberbohong, dengan cara mencabutbeasiswanya tanpa harus mengeluarkannyadari universitas. Sehingga mahasiswatersebut tetap membayar uang kuliah samaseperti mahasiswa nonbidikmisi lainnya.

Kejadian mahasiswa miskin “jadi-jadian”ini telah mencoreng wajah pendidikan Indo-nesia dan menambah rentetan cerita surammasyarakat miskin di negeri ini. Mentalitaskita sedang berada di titik nadir. Kejujurandalam pendidikan sedang dalam kondisi

yang memprihatinkan, menohok ke dalamnurani, sungguh ironis. Masalah inisebenarnya bisa diminimalisir dengan caratetap mengontrol mahasiswa penerimabidikmisi. Tidak hanya melakukan satukali survei. Bila perlu dilakukan berkali-kali survei agar data yang penerimabidikmisi sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Jika pendidikan yang kita anggap seba-gai sebuah tempat bergengsi dan murni,kini justru dicemari oleh tindakan takterpuji oknum pendidikan itu sendiri. Lalukemana kita sekarang hendak berkiblat.Apakah kejujuran sudah menjadi baranglangka yang susah ditemui. Barangkali ma-hasiswa miskin “jadi-jadian” tadi adalahsebenar-benarnya orang yang miskin. Mis-kin akan nurani dan kejujuran. Tidakkahada rasa bersalah yang timbul d saatmendapati diri berada dalam posisi yangtak seharusnya? Untuk itu, menanamkankesadaran akan pentingnya kejujuran padagenerasi muda perlu dimulai sejak dini.Karena pada akhirnya semua kembalikepada kita. Apakah kita akan tetapmelanjutkan sesuatu yang salah, atau akanmeluruskan sesuatu yang belok.

Mahasiswa Sastra Indonesia 2012Padang Sidempuan, 10 Agustus 1993

Fb: Hera GusmayantiTwitter:@hera_sujiman

Motto: malas tidak akan membawakita kemanapun untuk meraih

apapun

Hera Gusmayanti

Page 10: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Feature

Si Kembar di TengahDyslexia

Membuka Mata, Mencari Makna

Keadaan memaksamereka.

Bermodalkan satuember kecil, mereka

berusaha mengaisrezeki.

Oleh Redda Wanti

“Tuntutlah ilmuwalaupun sampai ke

negeri Cina.”Bertolak dari

pernyataan itulahkru SKK Ganto

memberanikan dirimenyebrangi lautan,mengunjungi pulau

seberang.

Oleh Ratmiati

10

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Ia adalah Rahman, kembaranRahim. Terdaftar sebagai salahseorang siswa kelas 3 di SekolahLuar Biasa (SLB) yang berada didaerah Gadut, Padang.

Tidak seperti anak-anak keba-nyakan, Rahman dan Rahim harusikut membanting tulang memenuhikebutuhan ekonomi keluarga.Mereka telah berteman akrabdengan asap kendaraan dan debujalanan. Meskipun bisa mencicipimanisnya bangku sekolahan, sa-yangnya indahnya waktu bermainpada masa anak-anak tiada bisa merekanikmati. Mereka harus terus menenga-dahkan tangan di pasar dan jalanan demimenopang kehidupan.

Kerasnya kehidupan memaksa si kembarberusia sepuluh tahun ini mengiba di siangdan malam demi mengharap belas kasihanorang lain. Kondisi itu diperparah dengankeadaan adik mereka, si bungsu yang masihbatita. Ia harus dioperasi karena tidak mem-punyai saluran pembuangan pencernaan.Yang ada di benak mereka hanya ada satuhal, yaitu semua mereka lakukan adalah

demi adik mereka. “Ini demi adik kecilkami,” jawab Rahim singkat ketika ditanyasaat dia tengah beristirahat sejenak.

Pagi itu, 1 Januari 2014, terlihat Rahimsedang berjalan sambil memegang emberkecil memasuki daerah pasar Bandar Buat.Suasana pasar ramai. Rahim baru sajaturun dari sebuah angkot dari arah PasarRaya dan berjalan pelan memasuki PasarBandar Buat. Letih dan cemas tergambarjelas dari raut wajahnya. Hari itu adalahhari Rabu, “harinya si kembar”.

Membolos setiap hari Rabu dan Sabtu

dari sekolah sudah menjadi rutinitasmereka, karena pada dua hari itu merekaharus kerja full-day. Sedangkan untuk hari-hari lainnya, mereka mencari rejeki hanyasetengah hari, sepulangnya dari sekolah.Hitam legam kulit anak kembar ini meng-gambarkan betapa susahnya mereka berjalankian kemari bertemankan debu dan terikmatahari untuk mendapatkan sejumlahuang.

Tak hanya harus bertarung melawankerasnya hidup dalam mencari uang,Rahman dan Rahim juga harus berjuang

Malam Yogyakarta menyambutrombongan Surat Kabar Kampus(SKK) Ganto. Hawa panas langsungmenyengat kulit saat turun dariBus 04 Universitas Negeri Padang(UNP). Temaram lampu jalananmenghiasi gelap malam. Suara gese-kan roda koper dengan aspal jalanan me-nambah keributan dalam kesunyian malam,saat menuju Asrama Putra Merapi-Singgalang sebagai penampung kelelahandi tengah penat yang tak tertahankan.

Studi media adalah tujuan SKK Gantomendatangi kota yang terkenal dengan sebu-tan kota pelajar ini. Mengunjungi berbagaiLembaga Pers Mahasiswa (LPM) dan me-dia lokal yang ada di sana. Bersilaturahmi,sharing, dan berbagi informasi.

Embun pagi menghiasi perjalanan kru

Studi Media ke Yogyakarta-Jakarta, 24 hingga 31 Januari 2014

SKK Ganto saat menyusuri jalanan ibukota menuju Badan Penerbitan Pers Maha-siswa Balairung Universitas Gadjah Madasebagai tempat pertama yang dikunjungi.Rombongan di sambut hangat oleh Ajengyang menjabat sebagai Pemimpin Umum(Pemum) Balairung. Di bawah pepohonannan rindang diskusi pagi itu berjalan de-ngan alot.

Ekspresi, LPM Universitas NegeriYogyakarta (UNY) menjadi tujuan selanjut-nya. Pemum Ekspresi yang berbadan besar

dan kerap dipanggil Odie mengatur jalannyadiskusi dengan penuh semangat. Satu halmenarik yang bisa diambil dari Ekspresiadalah pola diskusinya. Setiap kali diskusi,Ekspresi selalu beranjak dari permasalah-permasalahan yang terjadi, kemudianmereka merembukkan solusi dengan teoridan fakta yang ada. Pemberlakuan jammalam di UNY menghentikan diskusi ma-lam itu.

Hujan gerimis mengiringi perjalananrombongan SKK Ganto keesokan paginya.

Sekolah: Rahman dan Rahim sedang berada di kelas dalam rangka mengikuti pelajaran di SLB Gadut, Padang, Rabu (1/1).f/Redda

dalam pendidikannya.Untuk sampai di sekolahsaja misalnya, tak ayal sikembar harus menye-berangi sungai. Kadangkalamereka juga harus mele-paskan sepatu ketika arussungai mulai deras danketika hujan tiba. Kakikecil mereka sangat ceka-tan melompati batu-batuansungai sebagai pijakan.

Rahman dan Rahimjuga harus belajar lebihkeras dibanding anak-anaknormal lainnya. Berdasar-kan asesmen yang dilaku-kan oleh mahasiswa PLBUNP TM 2012, si kembarini diketahui tergolongkepada Anak KesulitanBelajar (AKB). Anak yangtergolong AKB ini biasa-nya mengalami kesulitandalam membaca ataudisebut Dyslexia. Jikadibandingkan dengan anakseusianya, seharusnyamereka telah bisa memba-

ca. Namun, karena keterbatasan tersebut,Rahman dan Rahim masih harus belajarmengenal abjad.

Meskipun begitu, sikembar ini sangatsuka belajar. Mereka tidak pernah bosandiajak untuk belajar walau waktunya bukanpada jam sekolah lagi. Semangat belajarmereka terpancar jelas saat ditawarkanuntuk belajar kapan saja. Hanya waktuuntuk bekerja yang menghentikan merekadari belajar, waktu ketika sang kakakmengajak mereka untuk segera pulang dankemudian lanjut bekerja mencari uang.

Bus yang setia menemaniperjalanan ini mencoba membe-lah kemacetan Kota Yogyakartamenuju Universitas Islam NegeriSunan Kalijaga, mengunjungi LPMArena. Esensi dan genre pembe-ritaan Arena berbeda denganBalairung dan Ekpresi. Arena le-bih mengacu kepada permasa-lahan kehidupan yang menjadikanrakyat sebagai icon dalam pembe-ritaannya. Misalnya masalahpertanian, buruh, dan tambangyang ada di Kota Yogyakarta.

Koran Harian Kedaulatan Rak-yat (KR) menjadi media terakhiryang dikunjungi sebelum berang-kat ke Jakarta. KR adalah Koranlokal Yogyakarta yang berdirisejak 65 tahun silam atau tepatnyapada 27 September 1945. Di sini,rombongan dibawa langsung keruangan percetakan dan diberikanpenjelasan mengenai jalannyaproses percetakan.

Setelah kunjungan ke berbagaiLPM dan media lokal di Yogya-

karta usai, keindahan Candi Prambanandan Candi Borobudur serta keramaian Malio-boro dan Alun-alun Kidul seolah menjadihadiah kedua bagi kru SKK Ganto dalamperjalanan mencari ilmu ke tanah Yogya.

Perjalanan panjang nan menguras emosiini tak hanya sekedar tentang sebuah penja-jakan ilmu, tapi juga tentang pencarianmakna. Makna sebuah pengalaman. Maknasebuah kebersamaan. Ada kenangan. Adacerita. Dan sebuah proses membuka mata,menemukan makna.

Diskusi: Kru SKK Ganto sedang berdiskusi dengan kru Balairung di halaman sekretariat Balairung, Senin (27/1) .f/Ratmiati

Page 11: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Budaya Batik Prambanan

Kota Padang Siapkan Tiga Terminal

11

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Melestarikan budayabangsa tidak sesulit

mendaki Jaya Wijawadan menghabiskan

banyak rupiah.Melainkan denganusaha dan langkah

sederhana yangmenjunjung tinggi jati

diri bangsa.

Oleh Wici Elvinda Rahmaddina

Sebenarnya terminalsudah ada, tetapi tidak

berfungsi.Dan sekarang, tiga

buah terminal tengahdibangun.

Oleh Fidia Oktarisa

Sore itu, hawa panas menyambutpara pengunjung saat memasuki daerahPrambanan. Teriknya mataharimembakar kulit, namun hal ini tidakmenghalangi hasrat pencinta destinasiwisata berpupus harap menikmati suguhanyang ditawarkan oleh candi terindah diAsia Tenggara itu.

Candi Prambanan adalah mahakaryakebudayaan Hindu dari abad ke-10. Bangu-nan langsing nan menjulang setinggi 47meter membuat kecantikan arsitekturnyatak tertandingi. Banyaknya arca dan reliefsemakin menambah daya tarik yangdimilikinya.

Saat memasuki kawasan candi, matadimanjakan dengan hamparan hijau rerum-putan yang diselingi oleh pepohonan nanrindang. Deretan bunga yang tumbuh disepanjang jalan menuju candi seolah mengi-ringi pengunjung untuk menikmati keekso-

tisan yang dimiliki Candi Prambanan.Dekat pintu masuk menuju komplek

candi, pengunjung disambut hangat olehpetugas sambil menyerahkan sehelai kainbatik persegi panjang, berwarna putih danbermotif hitam. Kain batik itu dinamakanSarung atau biasa disebut “Sarong”. Sedang-kan dalam bahasa Jawa yaitu “Saru”. Sarungadalah kain panjang yang disatukan dandililitkan ke pinggang sebagai pakaian un-tuk beribadah. Setiap pengunjung diharus-kan untuk memakai sarung ini. Memang,itulah salah satu hal unik yang ditemukansaat mengunjungi salah satu peninggalanbersejarah di kota Yogyakarta itu.

Sarung ini memiliki tata cara danfilosofis tersendiri dalam pemakaiannya.Sarung dipakai dengan direntangkan sesuai

dengan gambar candi prambanan meng-hadap ke atas dan setelah itu dilingkarkanke pinggang. Kemudian, kedua ujungnyadiikatkan di sebelah kanan bagi pengunjungpria dan di sebelah kiri bagi pengunjungwanita. Perbedaan ini dimaksudkan sebagaipembeda jenis kelamin. Selain itu, tumpuanikatan kain pria di sebelah kanan karenapria itu secara kultur sebagai sosok yangkuat, pelindung bagi wanita. Seorang priaitu harus mampu memberi wanita di posisikanannya, sebagai perlambang tempat yangaman dan nyaman.

Motif batik pada Sarung ini disebutdengan motif Pintu Retno atau Pintu Nir-wana yang merupakan batik pertama danpaling tua di Indonesia, dalam bahasa Jawaberarti pintu surga. Setiap ukiran pada

batik ini memiliki makna tersendiri.Gerbang yang terdapat pada motifbatik Sarung tersebut menghubungkanketerkaitan antara manusia. Sedangkanmotif rangkaian bunga yang terdapatdi Sarung melambangkan keindahan.Juga terdapat motif candi pada kainbatik yang merupakan simbol dariritual sembahyang orang Hindu. Mo-tif batik tersebut digambarkan untukmengabulkan permintaan atau dalamHindu disebut kalbataru. “Makna ba-tik tersebut untuk menunjukkankeindahan dan menggambarkankebahagiaan,” terang Wendi salahseorang petugas Candi Prambanan.

Keharusan untuk memakai Sarungbatik di area candi bukan tanpa alasan.Menurut Beni, Petugas CandiPrambanan lainnya, tujuan daripemakaian kain batik tersebut adalahuntuk melestarikan kebudayaan ba-tik di Indonesia. Selain itu juga untuk

lebih memperkenalkan batik kepada parawisatawan yang tidak hanya datang dariIndonesia, tetapi juga dari mancanegara.“Ketentuan ini untuk menghormatikebudayaan kita,” jelas Beni.

Pembudayaan pemakaian Sarungbermotif batik ini dimulai semenjakadanya pengakuan dari UNESCO yangmenyatakan bahwa batik adalah budayaasli Indonesia. Lusiana Indah Swari,pengunjung dari Cirebon mengatakanketika memasuki kawanan CandiPrambanan kita langsung diberikansarung bermotif batik. Lusi berharap agarwarga Indonesia lebih mencintai batik,“Batik adalah milik kita yang harus dijagabersama,” tutupnya ketika berjalanmenjauh dari kawasan candi tersebut.

Seorang ibu paruh baya terlihatsedang menunggu angkot. Pandangannyatertuju ke arah angkutan umum yanglalu-lalang dengan kecepatan cukuptinggi. Ketika dihampiri, ternyata siibu tengah menanti angkot jurusanTabing. Ibu yang tidak mau disebutkannamanya ini mengeluhkan Kota Padangyang tidak memiliki terminal. Ia punmenyesalkan gagalnya rencanapembangunan terminal yang dulunyaakan di bangun tepat pada tempatberdirinya Plaza Andalas sekarang. “Andaiterminal tersebut jadi dibangun, pastikesembrawutan kendaraan umum di pusatkota tidak akan seperti ini,” ujarnya.

Memang tak dapat dipungkiri bahwakeberadaan terminal sebagai pusat berpang-kalnya angkutan umum merupakan sentralpenting untuk mempermudah masyarakatmendapatkan akses tranportasi. Tapi untuksaat ini, hal tersebut tidak terpenuhi walausebenarnya Kota Padang telah memilikiTerminal Regional Bengkuang (TRB).Namun, terminal tersebut tidak berfungsikarena letaknya tidak strategis dan terlalu

jauh, sehingga sulit untuk dicapai olehmasyarakat dari berbagai daerah.

Menanggapi permasalahan terminal dikota dengan slogan Padang Kota Tercinta,Ku Jaga dan Ku Bela ini, Bagian TransportasiDinas Perhubungan Kota Padang, IndraNoveri, M. Si., memberikan penjelasannya.Saat ini sudah direncanakan tiga terminal.Terdapat tiga tipe terminal yaitu tipe A,tipe B, dan tipe C. “Sistem transportasi diKota Padang itu direncanakan ada tigaterminal,” ungkapnya, Selasa (21/1).

Terminal Tipe A berlokasi di AnakAia. Perencanaannya pada tahun ini, dan

sudah dalam proses clearing. Terminal TipeA untuk Angkutan Kota Dalam Provinsi(AKDP) dan bus luar kota yang datangdari arah utara seperti dari Pariaman,Padang Panjang, dan Bukittinggi. Selainitu, jalur angkutan umum seperti angkotjuga menuju terminal tersebut. Rencananyadi tengah terminal tersebut akan dibangunmall. Jadi, antara terminal dan pusatperbelanjaan itu akan saling mendukung.Dengan adanya mall, maka akan ada yangmenyebabkan masyarakat untuk datang keterminal. “Kalau tidak seperti itu, nasibterminal ini akan seperti terminal

sebelumnya,” jelasnya.Sedangkan terminal Tipe B berada

di Koto Ilalang. Saat ini masih beroperasisebagai terminal angkutan barang. Untukselanjutnya terminal in i akandifungsikan juga untuk AKDP yangdatang dari arah selatan seperti dariPainan dan Solok. Dengan begitu, ter-minal Tipe B ini mempunyai duafungsi—terminal angkutan barang danangkutan kota—yang selanjutnyadilengkapi dengan peraturan dilarangnyaangkutan barang untuk berlalu lintasdi jalan utama pusat kota. “Nanti denganberoperasinya terminal ini akan adapenataan, jadi akan ada larangan untukangkutan barang masuk kota,” tegasnya.

Terminal ketiga disebut Tipe Cdengan penerapan sistem rotari. Indramenjelaskan bahwa sistem rotaribertujuan untuk menghindari supir-supirangkot yang terlalu lama berdiam diterminal untuk menunggu penumpangpenuh. Sistem ini memberi kesempatanuntuk setiap angkot berhenti beberapa

menit, kemudian lanjut jalan. Selain itu,pintu masuk dan pintu keluar bagi angkotakan dibedakan, sehingga angkot yangmasuk dan keluar tidak bertumpuk di satutitik. Pada terminal ini juga akan ada tigajalur angkot untuk masing-masing jurusan,yaitu angkot dari arah utara, selatan, dantimur. Rencananya terminal ini akanberlokasi di Pasar Raya. Namun dalampembangunannya masih terkendala lahan.“Kita berharap dapat menyelesaikanpersoalan kemacetan angkot. Namun, kitaada kendala dalam penyediaan lahan,”ungkapnya.

Bus: Depan kampus UNP dijadikan tempat dinaikan dan diturunkannya penumpang bus antarkota, Kamis(28/11).f/Redda

Candi Prambanan: Objek Wisata Candi Prambanan dengan segala keindahan alamnya menyambut pengunjungyang datang. Candi ini memiliki 6 buah Candi dan Candi Brahmana sebagai Candi Utama, Senin (27/1). f/Ratmiati

Page 12: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

12

Page 13: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

13

Page 14: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Gra

fis:

Edo

Febr

iant

o

Diasuh oleh:Dr. Ahmad Kosasih, M.A.

Sering Datang Haid

Jika Anda mengalami masalah keagamaan, silahkanmanfaatkan rubrik ini. Kirimkan surat tentang masalahAnda kepada pengasuh rubrik ini ke email Ganto,[email protected] atau Gedung PKM UNP RuangG 65 UNP. Setiap pertanyaan harap dilengkapi denganidentitas.

Assalammualaikum Pak.Pak, pada awalnya dulu saya pernah terjatuh dari motor

sewaktu SMA dan mengalami pendarahan. Semenjak itu haidsaya menjadi lebih sering datang. Dalam satu bulan, haidsaya bisa datang 2-3 kali, bahkan hanya satu minggu sayadalam keadaan bersih. Saya menjadi ragu, apakah itu masihtergolong darah haid atau darah penyakit dan saya harusmelaksanakan shalat atau tidak? Yang saya ingin tanyakanbagaimna cara membedakan darah haid dengan darah penyakittersebut, dan apakah saat hal tersebut saya harus melaksanakanshalat atau tidak?

HFMahasiswa UNP

Ananda HF yang baik!Darah haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita

sehat dalam beberapa waktu tertentu, bukan karena melahirkandan bukan pula karena ada penyakit dalam rahim (EnsiklopediHukum Islam 2, 2006:453).

Haid merupakan ketentuan Allah yang berlaku bagi wanitaketika seorang wanita menginjak umur remaja dan awal iadibebani dengan hukum syariat (taklif). Di dalam kitab-kitabFikih, dijelaskan bahwa darah haid itu biasanya datang satukali dalam sebulan sehingga ada istilah “datang bulan” bagiperempuan, maksudnya adalah kedatangan haid itu.

Siklus, keadaan dan lamanya haid itu dapat berbeda-bedaantara seorang perempuan dengan perempuan lainnya. Jikamelebihi masa maksimal itu, maka dianggap bukan darahhaid lagi melainkan telah berubah menjadi darah istihadhah(darah penyakit). Hal ini didasarkan pada hadis Rasulullahyang disampaikan Aisyah: “Masa haid minimal bagi wanitaperawan atau sudah kawin adalah 3 hari dan maksimalnyaadalah 10 hari” (H.R.Tabrani dan Daru quthni). Menurut mazhabMaliki, masa haid maksimal juga berbeda-beda antara wanitayang satu dan yang lainnya. Perbedaan itu dilihat dalam tigakeadaan: (a) wanita yang baru haid, maksimal masa haidnyaadalah 15 hari; (b) wanita yang sudah biasa haid, maksimalmasa haidnya adalah ditambah 3 hari dari kebiasaannyaselama ini; dan (c) orang yang haidnya terputus-putus masamaksimal haidnya adalah 15 hari, tidak dihitung hari-harihaid yang terputus itu.

Menurut mazhab Syafi’i dan Hambali, masa haid ituminimal 1 hari 1 malam, sedangkan menurut kebiasaan ataupatokan sedangnya adalah 6 atau 7 hari, berdasarkan sabdaRasulullah kepada Hamnah binti Jahasy ketika ia bertanyakepada Rasulullah tentang masa haidnya yang lama, beliaumenjawab: “Jadikanlah masa haidmu selama 6 atau 7 haridengan sepengetahuan Allah, kemudian mandilah hinggabila kamu merasa dirimu sudah suci, maka shalatlah selam24 atau 23 hari dan berpuasalah, sesungguhnya hal ituadalah sah bagimu...” (H.R. Ahmad, Abu Daud dan Turmizi).Masa maksimalnya menurut mereka adalah 15 hari, apabilamelebihi dari itu maka bukan darah haid lagi. Sungguhpundemikian, patokan paling tepat adalah kebiasaan yang dilaluiseorang wanita. Sebagaimana hadis dari Ummu Salamahbahwa ia minta fatwa kepada Rasulullah tentang seorangwanita yang selalu mengeluarkan darah. Nabi bersabda:“Hendaklah dia memperhatikan bilangan malam dan siangyang dilaluinya dalam haid, begitupun letak hari-hari itudari setiap bulan, lalu menghentikan salat (pada waktu-waktutersebut). Kemudian hendaklah dia mandi dan menyumbatkemaluannya dengan kain, lalu salat” (H.R. Khamsah kecualiTurmizi).

Menurut ulama Maliki dan Hambali, apabila seorangwanita mengeluarkan darah haid lalu terputus satu atau duahari, kemudian keluar lagi, maka pada saat terptus itu iawajib mandi dan menunaikan salat, sedangkan Ulama mazhabHanafi dan Syafi’i berpendapat tidak wajib shalat saat terputusitu. Adapun kasus yang ananda alami itu termasuk di luarkebiasaan, oleh karena itu sebaiknya dikonsultasikan kepadadokter ahlinya. Wallahu a’lam bishshawab!

Kepemimpinan dalamIslam

14

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

“Banyak hal yang perlu kita pelajari untuk mencapairidho Ilahi. Agar amal yang kita lakukan berbuahmanis di akhirat nanti.”

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, setiapkehidupan diatur dalam Islam, bersumber dari Al-Quran dan hadis. Islam tidak mengenal pemisahanantara agama dengan kehidupan dunia. Islam malahmenganjurkan untuk memadukan keduanya agarselamat dunia dan akhirat. Islam pernah berjaya danmenyebarkan dakwahnya hingga 2/3 dunia. Hal inidiraih dengan ketaatan umatnya yang beriman danberamal saleh, baik pemimpin maupun rakyatnya.

Namun, saat ini kejayaan Islam meredup karenaumatnya lupa akan tujuan penciptaan ini yaitu untukmenyembah kepada Allah SWT dan berzikir dalamsetiap langkah kehidupan. Sekarang manusia berlomba-lomba untuk mencari kebahagian dunia sepertikedudukan dan harta yang menjadi obsesi hidup.

Seperti halnya di Indonesia, jabatan ataukedudukan merupakan hal yang menjadi idamansetiap individu. Karena jabatan lebih dekat dengankemudahan, kesenangan, dansegudang keisti-mewaan lain-nya. Mulai darikalangan buruh,pengusaha, poli-tikus, tokoh masya-rakat, hingga artis,berbondong-bon-dong untuk menjadipemimpin di tanahair. Sepertinya me-reka lupa bahwamenjadi pemimpintidak hanya menda-pat keistimewaan danpopularitas semata. Se-jatinya pemimpin ada-lah “pelayan”. Menga-cu pada konsep ServantLeadership yang dike-mukakan oleh RobertK. Greenleaf, memim-pin yaitu perasaan tulusyang timbul daridalam hati untuk mela-yani dan menjadi pihakpertama yang melayani.Pada hakikatnya, me-mimpin berarti mela-yani secara tulus.

Islam menganjurkan kitamenaati pemimpin, yang berartimelakukan semua perintah dan menjauhilarangannya selagi dalam garis kebenaran menurutAl-Quran dan hadis. Allah SWT berfirman: “Wahaiorang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilahRasul (Muhammad) dan pemimpin di antara kamu”(Q.S. An-Nisa: 59). Menaati pemimpin, berarti menaatiAllah dan Rasulullah selama pemimpin itu masihmemegang teguh iman dan ibadahnya kepada Ilahi.

Kepemimpinan adalah amanah, titipan Allah SWT,dan bukanlah sesuatu yang diminta, dikejar apalagidiperebutkan. Sebab, kepemimpinan melahirkan ke-kuasaan dan wewenang yang sejatinya dipergunakanuntuk memudahkan menjalankan tanggung jawab dalammelayani rakyat. Semakin tinggi kekuasaan seseorang,hendaknya semakin meningkat pula pelayanannyapada masyarakat. Bukan sebaliknya, digunakan sebagaipeluang untuk memperkaya diri, bertindak zalim dansewenang-wenang. Balasan dan upah seorang pemimpinsesungguhnya hanya dari Allah SWT di akhirat kelak,bukan kekayaan dan kemewahan dunia.

Kepemimpinan dalam Islam adalah kepemimpinanyang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah RasulullahSAW. Oleh karena itu, sosok pemimpin yang disya-riatkan adalah pemimpin yang beriman sehinggahukum-hukum Allah SWT dapat ditegakkan danditerapkan agar keadilan dan kebenaran dapat terjamaholeh orang-orang yang tertindas dan terzalimi. Baikitu dari kalangan muslim maupun nonmuslim karena

pada hakikatnya Is-lam itu adalahrahmat bagi seluruhalam.

Banyak sekali te-ladan pemimpin Is-lam yang membuatkita terkesima, se-perti KhulifatulRasyidin (Abu Ba-kar , Umar binKhattab, Utsman binAffan, Ali bin AbiThalib). Misalnya Umar bin Khattab R.A., beliau mem-punyai semangat dan disiplin tinggi. Seorang Amirul

Mukminin yang sederhana dan penuh tanggungjawab. Dikisahkan dalam sejarah Umar, beliau

hanya memiliki dua pakaian dan tidur diatas kasur dari pelepah palm yang dipe-

tiknya sendiri.Sewaktu pemerinta-

hannya, beliau biasanyaberkeliling hampir se-tiap malam di daerahpemerintahannya. Suatumalam khalifah mene-mui sebuah tenda kaum

pendatang. Didapatinyaanak-anak tidak dapat tidur dan menangiskelaparan. Seorang ibu merebus air berusahamenenangkan anaknya bahwa makanansedang dimasak. Kembalilah khalifah ke tem-pat penyimpanan bahan makanan dandipikulnya bahan-bahan makanan tersebutuntuk diserahkan kepada keluarga itu.

Pada masa kepemimpinankhalifah ini, Islam berkembangke Irak, Iran, Turki, dan Mesirdalam waktu 10 tahun. Kemu-dian berlanjut menuju Suriah,Jerusalem, Mesir, dan Persia.Penaklukan ini bukan penak-lukan biasa. Dengan direbut-nya kekuasaan negara tersebutoleh Islam, menjadikanberkah bagi penduduk yangada di dalamnya. Pendudu-kan Islam berarti pembeba-san kaum di daerah terse-but dari pemimpin-

pemimpin mereka yang zalim.Banyak orang kristen yang dianiaya olehpemimpinnya yang sesama kristen sepertidi Byzantium (Kostantinopel).

Di zaman sekarang ini, pemimpin yangmemiliki sosok teladan seperti Rasulullah dan sahabatsulit untuk ditemukan dan jarang menjadi iconkepemimpinan di Indonesia. Kenapa hal ini terjadi?Tentu kembali kepada mental dan karakter nyata darinegara ini. Karena itu, kitalah sebagai penerus estafetNKRI dan pejuang untuk menghapus nilai-nilai yangtidak sesuai dengan agama dan Pancasila. Perlahantapi pasti.

Masyarakat hendaknya lebih objektif memilihpemimpin bangsa dan negara, karena maju ataumundurnya negara tergantung kepada arah haluanyang dituju oleh pemimpin. Sesuai dengan ajaranIslam, pemimpin yang baik adalah pemimpin yangmemiliki sekurang-kurangnya empat sifat dalammenjalankan kepemimpinannya, yakni : Siddiq, Tabligh,Amanah, dan Fathanah. Siddiq (jujur) sehingga ia dapatdipercaya, Tabligh (penyampai) atau kemampuanberkomunikasi dan bernegosiasi, Amanah (bertanggungjawab) dalam menjalankan tugasnya, Fathanah (cerdas)dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi danmengimplementasikannya.

Sebagaimana sabda Nabi Muhamammad SAW“Pemimpin suatu kelompok adalah pelayan kelompoktersebut.” Oleh sebab itu, pemimpin hendaklah melayanidan bukan dilayani. Karena Rasulullah bersabda: “Setiapkamu sekalian adalah pemimpin dan setiap pemimpinakan diminta pertanggungjawabannya.”

Amdrean RuseffendiMahasiswa Jurusan PPKn TM 2010

Mantan Ketua UKK 2013Motto Hidup:

“Pencari kebahagiaan dunia danakhirat”

Page 15: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Sehubungan dengan hal itu, maka paracalon pemimpin Indonesia baik kandidatlegislatif maupun presiden dan wakilpresiden, tengah sibuk mempromosikandiri untuk mengikuti pemilu yang akandiselenggarakan pada 9 April 2014 untukpemilihan anggota dewan legislatif dan 9Juli 2014 untuk pemilihan presiden danwakil presiden.

Mempromosikan diri berarti mengajakpara masyarakat Indonesia untuk ikut sertamemilih calon presiden ataupun calonlegislatif tersebut. Segala cara dan upayadilakukan untuk memenangkan jabatandi bangku pemerintahan.Berbagai atribut kampanyediberdayakan, mulai daribendera, spanduk,baliho, stiker, kaos-

kaos, sampai karangan bungaduka cita pun ikut memajang foto calonlegislatif (caleg).

Fenomena yang tampak, berbagai strate-gi kampanye diusung sedemikian rupa untukmenarik simpati rakyat. Banyaknya ditemu-kan bendera partai yang berdiri di sepan-jang jalan, bahkan pohon-pohon pun ikutmenjadi sasaran kampanye. Tidak hanyaitu, sekarang banyak ditemukan rumahmakan dan warung-warung jajanan yangseolah “disponsori” oleh calon legislatif,dengan ditempelinya spanduk dari partaitertentu pada warung tersebut.

Tidak kalah ketinggalan, media televisi

15

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Dewasa ini, penyandang disabilitasmasih menjadi perhatian khusus bagimasyarakat. Belum terpenuhinya hak-hakdisabilitas, fasilitas publik, seperti trans-portasi, sekolah-sekolah, bahkan ketikamereka ingin beribadah pun penyandangdisabilitas masih menemui kesulitan.Seperti halnya tunanetra.

Tunanetra merupakan istilah untukkondisi seseorang yang mengalami gang-guan atau hambatan dalam indra pengli-hatannya. Penyandang tunanetra memilikiketerbatasan umum tentang pergerakandari satu tempat ke tempat lain. Merekatidak mampu mengorientasikan diri me-reka terhadap orang lain maupun benda-benda yang ada di sekitar. Oleh karenaitu, mereka tidak memahami di manaposisi relatif mereka berdiri dan tidakdapat bergerak ke arah yang benar.

Selama ini, kebanyakan tunanetramengalami kesulitan ketika berjalan. Biasa-nya, untuk memudahkan kesulitan terse-but, mereka harus bergantung pada tong-kat sebagai pengganti mata normal untukmengetahui tempat dan arah yang benar.Tongkat yang biasa digunakan adalahtongkat putih, yaitu tongkat khusustunanetra yang terbuat dari alumunium.

Sepatu Bermata untuk Tunanetra

Namun, tongkat tersebut tidak sepenuhnyabisa menunjukkan arah bagi penyandangtunanetra. Selain itu, pemakaian tongkatini masih belum bisa menjamin keselamatanmereka terutama di jalan raya. Terkadangmereka kehilangan arah dan keluar darijalur braille ataupun trotoar.

Untuk mengatasi masalah tersebut,Muhammad Luqman dan Faishal FuadRahman dari SMA Negeri 2 Yogyakartamenciptakan “Sepatu Bermata Dua”. Sepatu

yang bernama EdgesShoes ini dirancangkhusus untuk merekayang berkebutuhankhusus agar bisa ber-jalan di jalur yangtepat. Sepatu ini meng-gunakan sensor infra-merah sehingga tuna-netra tak perlu meng-gunakan tongkat saatberada di dalam rumahatau jalur braille.

Edges Shoes inidilengkapi dengan pe-rangkat robotik. Pe-rangkat robotik yangdigunakan adalah jenis

line follower atau robot pengikut garis.Untuk pemakaiannya, perangkat ini disemat-kan pada sepatu penyandang tunanetra.Sebagai sumber daya, digunakan bateraiponsel. Sementara itu, pada bagian bawahsepatu terdapat sensor yang dapat mende-teksi warna. Warna yang dideteksi pe-rangkat ini adalah warna gelap. Untukmendukung kinerja perangkat ini, penyediafasilitas gedung atau trotoar harus mende-sain ubin dengan warna hitam dan putih.

Warna hitam dijadikan sebagai jalur bagipenderita tunanetra. Warna hitam ini jugabisa diganti dengan warna gelap lain.

Dengan menggunakan sepatu ini,penderita tunanetra tinggal berjalan tanpaperlu menggunakan tongkat pada jaluryang telah disiapkan di tempat-tempattertentu dengan sensor pendeteksi warnatadi. Sewaktu-waktu jika pengguna keluardari jalur, maka sepatu akan berbunyidan penderita bisa kembali ke jalurnya.Namun, dalam menggunakan sepatu ini,para penyandang tunanetra harusmenggesek-gesekan kakinya lebih kerassaat berjalan.

Perangkat robotik ini dirancang sede-mikian rupa agar bisa dipasang dan dile-pas sehingga penderita tunanetra bisa ber-ganti sepatu. Biaya yang dibutuhkan untukmembuat perangkat ini juga tidak terlalumahal. Dengan 300 ribu rupiah, penyan-dang tunanetra sudah dapat menikmatilayanan yang terdapat pada perangkat.

Penyandang tunanetra yang merasakesulitan menggunakan tongkat tak perlucemas. Karena dengan bermodalkanseperangkat Edges Shoes sudah bisaberjalan tanpa harus menggunakan tongkatlagi. Fitri Aziza (dari berbagai sumber).

Pemilihan Umum Kini Menyapa KitaAyo Songsong dengan Gembira

Kita Pilih Wakil Rakyat Anggota DPD,DPR dan DPRD

Mari Mengamalkan PancasilaUndang-undang Dasar 45

Memilih Presiden dan Wakil PresidenTegakkan Reformasi Indonesia

—Mars Pemilu-

Begitulah sepintas cuplikan bait marspemilu Indonesia. Sesuai lirik mars terse-but, kali ini Indonesia kembali dihadapkanpada sebuah peristiwa besar dalam sejarahreformasi. Peristiwa yang akan menjadipenentu kehidupan bangsa Indonesia padaperiode lima tahun mendatang. Entah itukesejahteraan atau kemelaratan. Kuncinyaada pada tangan rakyat Indonesia yangmemilih pemimpin melalui ajang PemilihanUmum (Pemilu).

Pemilu merupakan suatu wadah bagimasyarakat untuk memilih wakil-wakilmereka dalam menduduki bangku peme-rintahan, baik itu berupa pemilihan presi-den dan wakil presiden maupun pemilihanDewan Perwakilan Rakyat (DPR), DewanPerwakilan Daerah (DPD), dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Tujuanpemilu secara umum yaitu untuk melak-sanakan kedaulatan rakyat, sebagai wujudhak asasi politik rakyat, untuk memilihDPD, DPR, DPRD serta memilih presidendan wakil presiden, menjamin kesinambu-ngan pembangunan nasional, danmelaksanakan pergantian proses pemerin-tahan secara damai, aman, dan tertib.Sejatinya, pemilu berarti memperjuangkanhak-hak masyarakat untuk menentukanpemimpin yang sesuai dengan harapanmereka dan tentunya membawa negarake arah yang lebih baik.

Sebagai negara yang menganut sistemdemokrasi, Indonesia mengaplikasikan pe-milu dalam memutuskan pemimpinnya.Berdasarkan undang-undang Nomor 8 tahun2012 pemilu 2014 ini menggunakan asasLuber dan Jurdil yaitu langsung, umum,bebas, rahasia, jujur dan adil.

Politik Berkampanyeswasta, radio hingga internet juga memilikiandil besar dalam ajang kampanye ini.Menampilkan kuis kebangsaan di stasiuntelevisi. Lebih kreatif lagi, para caleg inimemanfaatkan perkembangan teknologidengan kampanye via android, serta eksisdi ruang maya.

Melihat fenomena yang demikian,secara sadar ataupun tidak, sasaran kampa-nye politik lebih condong pada pemudabangsa, contohnya mahasiswa. Mahasis-wa yang dikenal sebagai kaum intelektual

dan berpendidikan,dianggap dapat menja-di agen perubahan ditengah-tengah ma-syarakat, bisa saja se-cara tidak sengajamengikuti seminaratau lomba essayyang ternyata dise-lenggarakan olehpara caleg ataupuncalon presiden.

Cerita di atas mem-buktikan bahwa paracalon pemimpin Indone-sia ber lomba-lombamenduduki bangku pe-merintahan . Seo lahmereka melakukan pe-

rang kampanye untukmendapatkan hati rakyat. Mereka

berlomba untuk membuat atributterbanyak dan paling berkesan denganharapan dapat terpilih. Untuk lebihmeyakinkan tentu saja mereka tidak lupauntuk mencantumkan visi misi berikutdaftar janji-janji jika terpilih kelak.

Ajang promosi besar-besaran ini tidaklahsalah selama mereka masih mengikutiprosedur yang benar dalam berkampanye.Seperti yang telah diatur oleh UU No 8Tahun 2012. Contohnya pada pasal 82 UUNo: 8/2012 menyatakan, Kampanye Pemiludapat dilakukan melalui pemasangan alatperaga di tempat umum, demikian pulapada pasal 102 ayat 5 UU No: 8/2012 bahwa Pemasangan alat peraga Kampanye Pemilu

oleh pelaksana Kampanye Pemiludilaksanakan dengan mempertimbangkanetika, estetika, kebersihan, dan keindahankota atau kawasan setempat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, tata cara kampanye pemilupresiden dan wakil presiden diatur dalamkeputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU)nomor 35 tahun 2004 yang ditandatanganilangsung oleh ketua KPU, NazaruddinSjamsuddin. Salah satu isi yang tercantum,yaitu adanya sanksi bagi calon duet presidendan wakil presiden yang merupakan pesertapemilu. Jika pasangan calon presiden danwakil presiden terbukti melakukan praktikpolitik uang, sebagaimana diputus olehpengadilan, maka pasangan calon tersebutbatal demi hukum, kendatipun sudahmenjadi calon terpilih.

Sebagai rakyat Indonesia, kita tinggalmenentukan kandidat mana yang palingdiinginkan untuk menduduki jabatan peme-rintahan. Pilihlah kandidat yang sesuai de-ngan hati sesuai dengan asas Luber danJurdil. Pemimpin masa depan Indonesiaada pada kita. Maka, pilihlah yang benarbukan hanya tertarik pada janji-janji palsu.Seperti apakah nasib bangsa Indonesia limatahun mendatang? Mari kita tunggu saja.

Gumala Resti HalinJurusan Bahasa dan Sastra Inggris TM 2011,

Penyuka Detective Conan, dan cerita dongeng.“Someday, you will see I fly with my real wings”

Fb: Yup Yup Gumyblog: gumalarestihalin.wordpress.com

Page 16: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Teropong

Sebelas MahasiswaUNP Ikuti SNB

2014Sekretariat HMJ FIP akanDibangun Tahun Depan

Sistem Penilaian Plus MinusTetap Berlanjut

Dua Gedung Letter “L” FISSegera Dibangun

16

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Pasca sekretariatannya diruntuhkantahun lalu, hingga kini tidak ada ruangansementara bagi Himpunan Mahasiswa

Jurusan (HMJ) FIP UNP untuk menjalankanroda organisasi. Agar rutinitas mereka tidakvakum, lobi fakultas pun dijadikan sebagaitempat untuk rapat atau berdiskusi. Berbagaipihak pun ikut mempertanyakan kejelasanmengenai pembangunan sekretariatan HMJ FIP,tak terkecuali mereka yang terdaftar sebagai

anggota kepengurusan HMJtersebut.

Satu di antara mahasiswayang tergabung dalam HMJAdministrasi Pendidikan (AP),Mutiara Dwi Putri memberikankomentarnya. Ia mengatakan be-lum ada kepastian mengenai dimana dan kapan sekretariat HMJFIP akan dibangun. Selain lobi,ruang perkuliahan yang kosongjuga dimanfaatkan oleh anggotaHMJ FIP untuk berkumpul.Hingga saat ini, inventaris yangdimiliki oleh HMJ terpaksadititipkan di kos-kosan anggota.

“Barang dititip di kos teman, sebagianlagi di lorong tangga jurusan,” tambahmahasiswa TM 2011 ini, Selasa (18/2).

Welni Muharnik, salah satu anggotaHMJ yang ada di FIP ini juga menyam-paikan harapannya. Mahasiswa TM 2011ini berharap agar sekretariat tersebutsegera dibangun. “Sebelum periodejabatan sekarang berakhir,” ujarnya,Selasa (18/2).

Menanggapi hal tersebut, Drs. Taufik,M.Pd., Kons., memberikan jawabannya.Pembantu Dekan II FIP ini menjelaskanhal tersebut terjadi karena lahan yangdimiliki FIP UNP terbatas. Ia jugamengatakan bahwa permasalahan ini per-nah disampaikan langsung oleh anggotaHMJ FIP kepadanya. Namun, waktu itukami belum menemukan solusinya.

Tetapi, untuk saat ini pihak fakultassudah merumuskan rencana pembangunansekretariat HMJ FIP. “Rancangan sudahada, dan pembangunan fisiknya akandilaksanakan tahun depan (2015),” jelasnya.Ia melanjutkan, rencana pembangunankantor sekretariatan untuk HMJ ini akandidirikan di dekanat FIP. Dekanat FIPsekarang akan diruntuhkan, dan dibangunlagi menjadi empat lantai. Lantai pertamaakan digunakan sebagai Pusat KegiatanMahasiswa FIP, lantai dua sebagai ruangdekanat, lantai tiga sebagai Pasca SarjanaFIP, dan lantai empat sebagai ruangperkuliahan. “Semoga gedung tersebutdapat menampung semua HMJ di FIP,”tutupnya.Wici

Universitas Negeri Padang (UNP) bersiapuntuk pembangunan gedung-gedung baru padatahun 2014 ini. Sejak pengusulan tahun 2008lalu, akhirnya bantuan dari Islamic Develop-ment Bank (IDB) didapatkan tiga tahunsetelahnya. Terhitung sejak 19 September 2011pemerintah Indonesia mendapatkan pinjamanIDB guna membangun tujuh gedung di UNP.Lokal bersama (integrated classroom) adalahsalah satu di antara tujuh gedung yang akandibangun UNP. Gedung tersebut berlokasi diruang perkuliahan Geografi FIS sekarang.

Prof. Ganefri, Ph.D., selaku Ketua proyekIDB mengatakan bahwa kemungkinan besarpembangunan akan dilakukan pada bulanOktober tahun ini. Sedangkan pada bulan Meiakan segera dilakukan peruntuhan (demolisi)pada gedung perkuliahan FIS, kecuali gedungdekanat. Peruntuhan atau penghapusan asetini akan dilakukan dari ruang perkuliahanJurusan Ilmu Sosial Politik sampai ke kantorperlengkapan. “Pembangunan ini berlaku untuk

UNP keseluruhan, tidak dinamai denganpembangunan FIS atau pembangunanapapun,” tegasnya.

Ganefri menjelaskan bahwa nantiakan ada dua gedung bertingkat tigadengan jalan dua jalur di lokasi FISsekarang. Kedua gedung dirancang sede-mikian rupa dengan desain berbentukletter “L” yang saling bertolak belakang.Gedung pertama akan dijadikan gedungdekanat sekaligus tempat perkuliahanmahasiswa FIS. Sedangkan yang satunyalagi adalah lokal bersama yang dapatdigunakan oleh seluruh mahasiswa UNPtanpa terkecuali. Selama masa pembangu-nan, mahasiswa FIS sementara waktuakan belajar di lokal darurat UNP dekatBalai Bahasa. “Jadi perkuliahan tetapberjalan,” tambahnya, Selasa (25/2).

Terkait dengan pembangunan ini,Pembantu Dekan II FIS, Drs. Suryanef,M.Si mengatakan bahwa rencana pemba-

ngunan ini memang telah disampaikanoleh rektor UNP dan dekan FIS saatrapat kemarin. Hanya saja dia belummengetahui kapan pastinya pelaksanaanpembangunan tersebut. Dengan adanyapembangunan ini dia berharap semogaUNP dapat meningkatkan kualitas pela-yanan baik di bidang akademik maupunadministrasi nantinya, serta dapat membe-rikan kontribusi yang besar dalam segiapapun. “Sia-sia kalau tidak bisa berbuatapa-apa dengan fasilitas yang baik,”ujarnya, Senin (24/2).

Dandi Arianto Pelly, mahasiswaPendidikan Geografi TM 2010 juga me-nyampaikan pendapatnya terkaitpembangunan ini. “Rata-rata ruangan yangada tidak layak lagi digunakan sebagairuang perkuliahan. Keadaannya sudahmemprihatinkan,” ungkapnya, Selasa (18/2). Dandi juga berharap agar pemba-ngunan tersebut cepat dilaksanakan. Ana

Sejalan dengan keluarnya Surat KeputusanRektor Universitas Negeri Padang nomor 273/UN35/AK/2013 mengenai Penetapan SistemPenilaian Akhir Mata Kuliah Mahasiswa.Universitas Negeri Padang (UNP) punmerealisasikan sistem penilaian plus (+) mi-nus (-) terhitung semester ganjil lalu. Seusaiterealisasinya sistem penilaian baru di UNPini, pro dan kontra bermunculan. Sebahagianmengatakan sistem ini merupakan langkahbaik dan sebahagian lagi mengatakan sistemini akan mengganggu sistem lama.

Nilam Sari, Mahasiswa Jurusan GeografiTM 2013 mengaku bangga dengan sistem peni-laian ini. Dia merasa tidak ketinggalan apalagigengsi bila dibandingkan dengan mahasiswauniversitas lain yang telah dulu menerapkansistem penilaian plus minus. “Semoga sistempenilaian ini tetap diterapkan di UNP,” harap-nya, Kamis (27/2).

Senada dengan Nilam, Pembantu Rektor I

Prof. Dr. Agus Irianto metuturkan halserupa pada pemberitaan SKK Gantosebelumnya. Dia mengatakan bahwapenerapan sistem penilaian ini bertujuanuntuk meningkatkan kualitas penilaiandi UNP.

Namun hal ini tak pernah sejalandengan apa yang diharapkan oleh Melsi,mahasiswa tahun tiga Jurusan Bahasadan Sastra Indonesia. Menurutnya,sistem penilaian ini tidak harusditerapkan kepada mahasiswa lama.Sebab akan mengganggu sistem yangtelah ada sebelumnya. “Saya dengar yangdapat C tidak bisa mengulang,” akunya,Kamis (13/2).

Senada dengan Melsi, Guru BesarUNP Prof. Hasanuddin WS, M.Hum.,menyesalkan keputusan UNP terhadapberlakunya sistem penilaian plus minusterhadap mahasiswa lama. Dia menga-

takan bahwa sebuah peraturan perun-dang-undangan berlaku maju, bukan mun-dur. “Jika seperti ini, hanya akan mem-beratkan dan tidak adil untuk mahasiswalama,” tegasnya, Rabu (13/2).

Menanggapi pro kontra terhadap sis-tem penilaian baru UNP ini, Dr. Yulkifli,M.Si., Staf Ahli PR I sekaligus pengonsepsistem plus minus di UNP mengatakanbahwa penerapan sistem penilaian iniakan tetap belaku di UNP. Karena pene-rapan sistem ini akan memberikan kea-dilan kepada mahasiswa dalam penilaian.“Sistem ini akan tetap dilanjutkan, baikuntuk mahasiswa baru maupun lama,”ungkapnya, Selasa (25/2).

Setelah dikonfirmasi kepada AzhariSuwir, S. E., selaku Kepala BAAK UNPpada Jumat (28/2) lalu. Dia menegaskanbahwa mahasiswa yang mendapatkan nilaiC masih bisa mengulang. Meri

Universitas Negeri Padang (UNP)kembali mengutus perwakilannyamengikuti Silaturahmi Nasional Bidikmisi(SNB) 2014. Pada gelaran yang kedua iniUNP mengutus sebelas mahasiswa denganIPK tertinggi se-universitas. “Kami memilihmahasiswa Bidikmisi dengan IPK terbaik,”ucap Arif Boy Wilson dari bagian kemaha-siswaan BAAK UNP, Selasa (18/2).

Mahasiswa tersebut antara lain FeriFerdian (Prodi Manajemen Perhotelan TM2010), Intan Alvionita (Prodi Akuntasi TM2011), Leory Bastian (Prodi Ilmu AdministrasiNegara TM 2012), Muhammad Irsyal (ProdiPendidikan Teknik Mesin TM 2011), RizkiOkta Satria (Prodi Pendidikan Jasmani,Kesehatan, dan Rekreasi TM 2011), RonaldiSaputra (Prodi Manajemen Perhotelan TM2012), Siti Nurasyiyah (Prodi Sastra Indo-nesia TM 2010), Widiawati (Prodi Admi-nistrasi Pendidikan TM 2011), Yola Sastra(Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indo-nesia TM 2012), Yolanda Paramita (ProdiManajemen TM 2012), dan Yusmita (ProdiPendidikan Kimia TM 2012).

Silaturahmi digelar di hotel BidakaraJakarta dan diikuti sekitar 1.100 mahasiswadari seluruh Indonesia. Acara dihadiriPresiden Susilo Bambang Yudhoyono yangsekaligus meluncurkan Presidential Schol-arship. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Mendikbud) Muhammad Nuh dan DirjenDirektorat Jendral Pendidikan Tinggi(DIKTI) Joko Susilo, turut hadir pada acaradua tahunan ini.

Tak hanya itu mahasiswa juga mengikutiberbagai macam seminar yang telah diper-siapkan panitia, di antaranya seminar kewi-rausahaan, seminar kepemimpinan, sosia-lisasi beasiswa, sosialisasi lowongan kerja,dan berbagai kegiatan serupa. Seminar puntak kalah bergengsi karena diisi olehpemateri kondang seperti Pakar Pemasaran,Hermawan Kartajaya dan Motivator Trainer,Abdul Basith.

Salah seorang utusan UNP, Feri Ferdian,mengaku senang bisa mengikuti SNB 2014.Selain mendapatkan informasi tentangbeasiswa, Feri juga bisa bersilaturahmi de-ngan mahasiswa Bidikmisi seluruh Indo-nesia. Selanjutnya Feri pun berpesan kepadarekan-rekannya di UNP untuk terus ber-prestasi agar mudah mendapatkan beasiswakelak. “Uang bukan lagi menjadi peng-halang untuk melanjutkan pendidikan,”ungkapnya, Selasa (4/3).

Kemudian Dr. Syahrial Bahtiar, M.Pd..,yang juga menghadiri SNB meminta peneri-ma Bidikmisi UNP agar dapat meman-faatkan beasiswa ini untuk meningkatkankualitas diri. Tidak hanya prestasi di bidangakademik, tetapi juga prestasi pada bidanglainnya. PR III UNP ini juga berharapprogram Bidikmisi dapat memutus matarantai kemiskinan. “Lebih khususnyamemutus mata rantai kehidupan yang ku-rang beruntung itu,” ujarnya, Senin (3/3).

Selanjutnya Syahrial pun berencana akanmengadakan pelatihan bahasa Inggris bagipenerima Bidikmisi, agar kemampuanberbahasa asingnya bertambah baik.Sehingga peluang untuk lulus beasiswa S2dan S3 di luar negeri semakin terbukalebar. Namun pelatihan ini masih dalamtahap percobaan, hanya dibuka satu kelas.jika berjalan lancar, pelatihan akan dibukauntuk seluruh mahasiswa Bidikmisi UNP.

Tak hanya itu, Syahrial juga meng-agendakan penerima Bidikmisi untukmelakukan pengabdian masyarakat denganmenyosialisasikan beasiswa Bidikmisikepada masyarakat di daerah-daerahterpencil. “Kebanyakan masyarakat masihbelum tahu mengenai program Bidikmisi,”p u n g k a s S y a h r i a l . Sastra

Rapat di Lobi: Belum ada sekretariat yang tetap, anggotaHMJ FIP mengadakan rapat pembentukan kepanitian Wisudatanggal 8 Maret nanti di Lobi Fakultas, Rabu (5/3). f/Ratmiati

Page 17: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Teropong

Prosedur PeminjamanBus Kampus

Mining TroopsRaih Piala Brounze

Bentuk SolidaritasMahasiswa UNP

Pengunjung dan PustakawanHarus Saling Menghargai

17

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Perpustakaan Pusat Universitas NegeriPadang merupakan salah satu unit pelayananumum yang disediakan pihak kampus bagimahasiswa sebagai sarana penunjang perkuliah-an. Perpustakaan menjadi pilihan utama maha-siswa saat mencari sumber belajar, ataupunmengerjakan tugas. Namun, sebagai saranayang sangat penting, pihak perpustakaan belummemberikan pelayanan prima kepada pengun-jung. Kenyamanan pengunjung masih jauh dariharapan. Bahkan tidak sedikit pengunjungmengeluhkan pelayanan yang diberikanpustakawan.

Seperti yang dikeluhkan Novebri, MahasiswaJurusan Administrasi Pendidikan TM 2011. Iamengatakan pihak pustakawan kurang ramahmelayani pengunjung, baik saat peminjamanmaupun pengembalian buku. Selain itu, menu-rutnya pustakawan juga kurang tanggap dalammembantu mahasiswa yang mengalamikesulitan mencari buku-buku yang merekabutuhkan.

Hal senada juga disampaikan Raisya Andhi-ra, Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indo-nesia TM 2012. Ia mengatakan terkadang pusta-kawan tidak menghiraukan pengunjung yangingin meminjam buku. Akibatnya pengunjungmenunggu lama di meja peminjaman. “Mudah-mudahan pustakawan dapat memberikan pela-yanan yang lebih baik kepada pengunjung,”harapnya, Sabtu (22/2).

Namun, sikap pustakawan seperti itu bukan-lah tanpa sebab. Menurut Drs. Yunaldi, M.Si.selaku pustakawan madya, hal tersebut terjadikarena kebanyakan dari mahasiswa tidakmematuhi aturan perpustakaan. Misalnya mem-bawa buku-buku dari luar ke dalam perpus-

takaan, membuat keributan, merobek halamanbuku dan skripsi, memakai sandal, dan sebagai-nya. Ketika ditegur dan dinasehati pihak per-pustakaan, pengunjung malah mengabaikanteguran tersebut. Hal inilah yang membuatpustakawan menjadi tidak ramah. “Anda sopankami pun segan,” ujarnya, Selasa (18/2).

Menanggapi hal itu, Sutarman Karim, M.Si.selaku Kepala Perpustakaan Pusat mengatakanbahwa pihak perpustakaan sudah berusahamemberikan pelayanan prima kepada pengun-jung. Senyum, sapa, dan salam sudah menjadiprinsip pustakawan. Membantu pengunjung me-nemukan buku, melayani peminjaman danpengembalian buku, mengingatkan serta mena-sehati pengunjung jika menyimpang dari aturan,merupakan bentuk pelayanan yang diberikan.“Mudah-mudahan dengan cara ini, pengunjungmengerti dan tidak lagi mengeluhkan pelayananyang kami berikan,” harapnya, Selasa (18/2).

Sutarman juga menambahkan, untuk men-jaga kepuasan dan kenyamanan pengunjung,pihak perpustakaan sudah menambah jumlahkoleksi buku dan memperbaiki serta menatatata ruang baca bagi mahasiswa yang inginmembaca buku di perpustakaan. Selain itu,untuk melengkapi kebutuhan mahasiswa dalammenyelesaikan tugas perkuliahan, jaringan wifidi lokasi perpustakaan pusat juga telah dise-diakan. Oleh sebab itu, Ia berharap agar pusta-kawan dan pengunjung dapat saling menjagadan menghargai, serta mematuhi peraturanyang ada sehingga keharmonisan dapatterwujud. “Jika ada pustakawan yang tidakmemberikan pelayanan dengan baik,pengunjung dapat melaporkan langsung kepadasaya,” tegasnya, Selasa (18/2). Khadijah

Samar-samar terdengar beberapamahasiswa mengeluh saat meminjambus kampus. Mereka beranggapan bah-wa peminjaman bus kampus harusmelalui proses yang ribet. Ari Yolanda,Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sas-tra Indonesia TM 2012 mengatakanharga peminjaman bus kampus jugakurang bersahabat. Hendaknya hargasewa bus kampus lebih murah . “Kamimembayar Rp800.000,00 hanya untukpergi melayat ke Pariaman,” ung-kapnya, Senin (24/2).

Menanggapi hal ini Elvi Hengki,S.T., M.Pd., Kepala Perlengkapan bagianRumah Tangga UNP mengatakan bah-wa prosedur peminjaman bus telahdiatur sesuai dengan Surat KeputusanRektor terbaru nomor 1344/UN35/PStahun 2013. Peminjaman dilakukan de-ngan membuat permohonan kepadaPR II dan disetujui oleh Pembina ke-giatan tersebut. Sementara pemakaianuntuk kegiatan studi banding fakultas/unit/UPT harus membuat permohonanyang diketahui oleh pimpinan fakul-tas/unit/UPT. Jika selama ini bus kam-pus dapat dipinjam pihak luar untukpemakaian dalam maupun luar kota,maka berdasarkan surat edaran tersebutdinyatakan bahwa terhitung tanggal 1Agustus 2013 bus hanya dipinjamkanuntuk kepentingan akademik sivitasakademika UNP.

Saat ini UNP memiliki enam buahbus dan satu ambulan. Bus ini dapatbertambah tergantung dengan Ang-garan Pendapatan dan Belanja Negara(APBN). Sementara, semua sopir telahterhitung sebagai Pegawai Negeri Sipil

(PNS). Terkait dengan biaya sewa pe-minjaman bus Hengki menjelaskan,jika bus dipergunakan untuk kepen-tingan akademik dan masih berada dikota Padang maka tidak dipungut bia-ya. Sewa bus berbeda-beda tergantungpemakaian atau jarak tempuh danukuran bus yang dipinjam. “Pemin-jaman bus kampus tidak berbelit-belit,hanya tinggal mengikuti prosedur yangada saja,” ujar Hengki, Senin (24/2).

Rinciannya, untuk pemakaian busberkapasitas 18-27 orang dalam provin-si dikenakan biaya Rp500.000,00 denganpembayaran sopir Rp150.000,00. Se-dangkan untuk luar provinsi sebesarRp600.000,00 dengan biaya sopirRp325.000,00. Untuk pemakaian busberkapasitas 45 orang didalam Provinsidikenakan biaya sebesar Rp1.000.000,00dengan pembayaran sopir Rp200.000,00.Untuk pemakaian diluar provinsibiayanya sebesar Rp1.200.000,00 denganbiaya sopir Rp400.000,00. Sedangkanbus berkapasitas 15 orang di dalamprovinsi biayanya sebesar Rp600.000,00dengan biaya sopir Rp150.000,00. Se-dangkan diluar Provinsi dikenakanbiaya Rp750.000,00 dengan biaya sopirRp 325.000,00. Untuk pemakaian ambul-an di dalam Provinsi dikenakan biayaRp300.000,00 sedangkan diluar ProvinsiRp600.000,00 tanpa dikenakan pem-bayaran sopir.

Reni Dwi Putri Mahasiswa JurusanBiologi TM 2010 mengatakan buskampus lebih murah, nyaman, bersihdan full AC. “Hendaknya jumlah busdiperbanyak,” harapnya, Senin (24/2).Nova

Terhitung dari awal 2014 bencana kembalimelanda Indonesia. Mulai dari banjir, kebakaranhutan, sampai meletusnya berbagai gunung,seperti Gunung Sinabung, Gunung Kelud, danterakhir ini yang sedang hangat, meletusnyaGunung Marapi. Keadaan negeri yang sedangberduka ini ternyata tidak luput dari perhatianmahasiswa. Beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa)Universitas Negeri Padang (UNP) berlomba-lomba menggalang dana untuk menunjukkaneksistensi dan solidaritasnya sebagai mahasiswa.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNPmisalnya, melakukan penggalangan dana disekitar kampus UNP untuk bencana GunungSinabung pada 3-5 Februari lalu. Menurut Ardi-les, Menteri Pengabdian Masyarakat BEM UNP,tujuan penggalangan dana ini adalah untukmenunjukkan solidaritas sesama manusia. “Kitaikut berpartisipasi membantu saudara kita yangterkena musibah,” ujarnya, Selasa (18/2).

Selain uang hasil penggalangan dana, BEMUNP juga menyumbangkan uang hasil

pendaftaran Training DreamBook yang baru saja mereka gelarbeberapa waktu lalu. Untukpenyaluran dana, BEM UNP akanbekerja sama dengan Rumah Za-kat. “Insyaallah akan dikirimkandalam minggu ini,” ucap Ardilessaat ditemui, Selasa (4/3).

Berbeda dengan BEM UNP,Korp Suka Rela Palang MerahIndonesia (KSR PMI) UNP tidakhanya melakukan penggalangandana di sekitar kampus, tetapijuga di luar lingkungan kampus.Penggalangan dana dilakukan dilima titik Kota Padang, antaralain SPBU Tabing, SPBU Ulak

Karang, SPBU Khatib, Simpang DPR, danSimpang Presiden. Sedangkan untuk penyalurandana, dikirimkan lewat Badan PenanggulanganBencana Daerah. Hal ini dilakukan mengingatdaerah bencana Sinabung yang cukup jauhdari kota Padang. “Kalau bencananya ada diSumatera Barat, kita akan turun langsung,”ujar Riski Prima Putra, anggota Divisi BencanaKSR PMI UNP, Selasa (18/2).

Selain BEM UNP dan KSR PMI, Ormawadan komunitas mahasiswa lainnya juga ikutmengadakan penggalangan dana, antara lainBEM FT, Hima Matematika, HMJ Bahasa Indo-nesia, Sobat Bumi, FKPWI, dan lainnya.

Melihat kegiatan yang dilakukan aktivismahasiswa ini, Pembantu Rektor III UNP,Syahrial Bakhtiar, memberikan pandangannya.Menurutnya kegiatan ini boleh-boleh sajadilakukan, asal sesuai dengan konteksnya. Harusdiperhatikan juga kriteria bencana dan aspekkedekatan. “Jangan sampai orang-orang di dekatkita malah tidak mendapatkan bantuan,”ujarnya, Senin (3/3). Sastra

Mining Troops (Pasukan Tambang),perwakilan Jurusan Teknik Pertamba-ngan Fakultas Teknik Universitas Ne-geri Padang (UNP) berhasil menda-patkan piala perunggu, Rabu (12/2).Mining Troops beranggotakan 6 putradan 2 putri. Piala ini mereka dapatdari perlombaan Indonesian StudentMining Competition 9 South EastAsean Mining Competition 1 (ISMC 9SEASMC 1) cabang rolling risistence(tahanan gulir). Perlombaan ini diikutioleh 14 Perguruan Tinggi (PT) dariIndonesia, 4 PT dari Korea, dan 2 PTdari Malaysia.

Kegiatan perlombaan ini diadakanoleh Himpunan Mahasiswa TeknikPertambangan Institut Teknologi Ban-dung dua tahun sekali. Perlombaantahun ini terdiri dari 13 cabang. Jikadiurutkan keseluruhan cabang, UNPberada di urutan ke-8. Depi Putraselaku player mengatakan bahwa inimerupakan prestasi luar biasa. “UNPlulus seleksi dari 46 kampus se-Indo-nesia dan mendapat peringkat ke-8,”jelasnya, Kamis (20/2).

Tahap seleksi dari pihak jurusanjuga cukup ketat. Masing-masingprogram studi tahun masuk 2011,2012, 2013 mengirimkan 5 orangperwakilannya untuk mengikuti se-leksi. “Saya tidak menyangka namasaya terdafar di Mining Troops,”ungkap Mahasiswa Teknik Pertam-bangan 2012 ini. Ia juga mengatakankegiatan ini sangat membuka

wawasan, karena menggambarkantentang tambang di lapangan yangsebenarnya.

Untuk mendapatkan prestasisejauh ini, bukanlah hal yang mudahbagi Mining Troops. Kurangnyapengadaan alat-alat di Jurusan TeknikPertambangan, membuat merekaharus latihan keluar untuk persiapanmengikuti perlombaan ISMC 9SEASMC 1. Mereka berlatih keperusahaan tambang seperti PT. Naldi Sawah Lunto, PT. ATC dipangkalan BDTB Sawah Lunto, danPT. Semen Padang di Indarung.

Heriyanto Panggabean selaku kap-ten Mining Troops berharap pihakkampus mendukung kegiatan-kegiatanyang dapat membawa nama baikUNP, seperti dari segi pengadaan alat-alat oleh jurusan tambang. “Ketikalomba, kami kebingungan karenabelum pernah sebelumnya memegangalat yang tidak ada di kampus,”ujarnya, Kamis (20/2).

Heri Prabowo, S. T. ,M.T. selakupembina Mining Troops merasabangga atas prestasi yang telahdiraih Mining Troops. Ia sangatmendukung kegiatan yang diikutioleh mahasiswanya tersebut. Ia jugamengatakan bahwa Jurusan TeknikPertambangan berencana mengada-kan perlombaan yang serupa. “Halitu membuat saya termotivasi untukmelengkapi alat-alat di sini,” ujarnya,Selasa (4/3). Sonya

Menggalang Dana: KSR PMI UNP melakukan penggalangan danadiberbagai tempat umum, Selasa (18/2) .f/Doc.

Page 18: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Inter

Diskusi UKTBEM UNP

KOPMA UNP SENI RUPA FBS

RATKOPMA UNP

PameranPersembahan

HMJ Basindoda

Berprestasi danBerkreasi

PGSD FIP PRAMUKA UNP GEOGRAFI UNP

HikingPGSD

PramukaPeduli

Hari SampahNasional

Dalam rangka penyerahanalmamater mahasiswa baru tahun2013, Jurusan Pendidikan Guru Se-kolah Dasar (PGSD) UPP IV kem-bali mengadakan agenda tahunanyang bertema Hiking PGSD RoadWay To Yelllow di Ngarai Sianok,Minggu (16/2). Yuhendra selakuketua pelaksana menjelaskanbahwa acara  ini bertujuan untukmemperkuat silaturahmi antara se-nior dengan junior.

Lathiifa Tirta Islami, Mahasis-wa PGSD TM 2013 mengung-kapkan bahwa kegiatan inimembuatnya merasakan adanyakekompakan dan kebersamaandengan senior. “Ketika pulang,awalnya kami heran semua se-nior pulang duluan, tapi ternyatasetelah itu kami dikejutkandengan adanya mobil untukmengantar kami pulang,” ungkapTifa, Minggu (16/2). Fidi

Bertempatkan di aula PantaiCarolin, Racana Dang Tuanku danBundo Kanduang (RDTBK) Gugusdepan 01.111 dan 01.112 UNPbersama Pramuka Peduli UNPmengadakan kegiatan PramukaPeduli, Jumat (21/2). BertemakanGladian Pamuka Peduli, kegiatanini bekerja sama dengan BadanSAR Nasional (Basarnas) dansekaligus menghadirkan pemateridari Basarnas sendiri.

Kegiatan yang berlangsungselama tiga hari ini (21-23/2)terdiri dari: pengenalan pramukapeduli UNP kepada semuaanggota, radio komunikasi, P2GD,pengenalan Water Rescue, danWater Rescue. “Sehingga nantinyaakan dicetak anggota yang peduliterhadap lingkungan dan tanggapterhadap bencana,” ungkap AbdulRasyid selaku ketua pelaksana,Jumat (21/2). Ratmiati

Tergabung dalam StudiLingkungan Hidup (SLH) GeografiUNP, mahasiswa Jurusan GeografiFakultas Ilmu Sosial (FIS) menga-dakan aksi bersih lingkungan,Jumat (21/2). Dalam rangka mem-peringati hari Sampah Nasional,aksi ini dihadiri oleh sebagianbesar calon anggota baru SLH.Aksi ini bertujuan untuk mengajakmahasiswa agar lebih pedulilingkungan dengan membuangsampah pada tempatnya.

Mengusung tema EveryoneSave 1 Trash Everyday, aksi iniberagendakan memungut sampahdan membagikan brosur me-ngenai sampah kepada mahasiswa.“Aksi ini juga sebagai momen-tum bangkitnya SLH setelahsempat vakum dua kali,” terangJanuarman, selaku ketua umumSLH dalam sambutannya, Jumat(21/2). Nova

UKK UNP UK-Kes UNP BEM FIS

PeringatiGemar

Serah TerimaJabatan

EssayCompetition

Sekitar seratus muslimah se-lingkungan UNP menghadiri acaraAnnisa Day yang diselenggarakanKemuslimahan Unit KegiatanKerohanian (UKK) UNP bersamakemuslimahan dari fakultas, Jumat(14/2). Acara yang berlangsung diTeater Tertutup FBS ini diseleng-garakan untuk memperingati hariGerakan Menutup Aurat Sedunia(Gemar) pada 14 Februari. Dalamacara ini diadakan bagi-bagi hijabdan penggalangan dana yang akandigunakan untuk membeli hijabdan membagikannya secara gratis.

Ayu Lestari, Wakil KepalaBidang Kemuslimahan UKK UNPmengatakan bahwa muslimah itudiibaratkan seperti sebutir mutiara.Walaupun jatuh ke dalam lumpuria akan tetap bersinar. “Oleh karenaitu muslimah harus pandaimenjaga diri dan hijabnya,” pesanAyu, Jumat (14/2). Fitri

Unit Kegitan Kesenian (UK-Kes) UNP mengadakan acaraserah terima jabatan DPH UK-Kes per iode 2013 /2014 keperiode 2014/2015, Kamis (20/2). Acara yang dilaksanakan diRuang Sidang Senat ini dihadirioleh Dr. Andria Catri TamsinM.Pd., selaku Pembina UK-Kesdan tamu undangan dari UKMselingkungan UNP.

Dalam sambutannya, Andriamengungkapkan harapannya agarUK-Kes dapat membentuk timpaduan suara UNP. Hal ini sesuaidengan permintaan dari Dr.Syahrial Bakhtiar, M.Pd selaku PRIII UNP. “Karena acara wisudabutuh tim paduan suara,” ujarnya.

Ichsan Pria Darma selaku ke-tua UK-Kes periode 2014/2015 ber-harap agar DPH periode 2014/2015 b isa sal ing menjalink o m u n i k a s i y a n g b a i k . Edo

PPIPM UNP KSR PMI UNP HIMAKI UNP

PergantianKepengurusan

Aksi DonorDarah

Pekan IlmiahKimia

Pusat Pengembangan Ilmiahdan Penelitian Mahasiswa (PPIPM)UNP mengadakan Pelantikanpengurus yang ke-28, Jumat (7/2).Pelantikan berlangsung di RuangSidang Senat setelah terlebihdahulu diadakan Musyawarahbesar (Mubes), Sabtu (4/1). Selainpelantikan, dalam acara ini jugaada serah terima jabatan dari FitraVertikal selaku ketua umumperiode 2013/2014, kepada AndikaPutra selaku ketua umum periode2014/2015.

Andika Putra berharap pengu-rus sekarang  dapat melanjutkanprestasi-prestasi yang telah diraihPPIPM selama ini dan dapat bekerjasama serta saling membantuuntuk  mengembangkan PPIPM.“Semoga kami mampu menjadikanmasyarakat UNP menjadi masya-rakat ilmiah,” tambahnya, Jumat(7/2). Wici 

Himpunan Mahasiswa Kimia(Himaki) mengadakan Pekan Il-miah Kimia (PIK), Sabtu (15/2).Acara tahunan yang diadakan diGOR UNP ini diikuti 899 pesertadari 80 SMA se-Sumatera. Acaradibuka oleh Dekan FMIPA dandihadiri Pembantu Dekan 3 FMIPA,Ketua Jurusan Kimia, Staf DosenKimia, Ketua BEM UNP, KetuaBEM FMIPA, dan Ketua Himaki.Selain lomba, Himaki juga menga-dakan seminar nasional bertemaKurikulum 2013 bagi guru SMA.

Ketua Panitia PIK 2014, IlhamArdatul Putra, mengatakan bahwaacara ini bertujuan untuk menam-bah kecintaan siswa terhadap ki-mia. Selain itu, lomba ini diharap-kan dapat memacu semangat bela-jar siswa. “Diharapkan PIK ini da-pat memacu semangat mereka un-tuk terus belajar,” ujar MahasiswaKimia TM 2011 ini. Sastra

18

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Bersama MPM, BEM UNPmengadakan sebuah diskusiyang membahas mengenaikelanjutan penerapan sistemUang Kuliah Tunggal (UKT),Rabu (19/2) . Diskusi yangdiadakan di sekretariat BEMUNP tersebut juga dihadiriperwakilan dari WP2SOSPOL danS u r a t K a b a r K a m p u s Ganto, sertaseluruh BPM dan BEM Fakultas.

Diskusi tersebut mengenaipengaduan untuk penurunan UKTkepada pihak Birokrat. Dari 1.066mahasiswa yang mengajukan

pengaduan, hanya 101 orangyang lulus seleksi. Semuamahasiswa yang lulus penga-duannya berasal dari SumateraBarat (Sumbar) , sedangkanmahasiswa luar Sumbar belumditangani. Begitu juga mahasiswayang berstatus Reguler Mandiri.Pengaduan mereka tidak men-dapat tindak lanjut dari pihakbirokrat. “Wacana hasil bahasanini akan disebar ke tiap-tiapfakultas,” tutur Adnan Arafaniselaku Presiden BEM UNP, Rabu( 1 9 / 2 ) . Redda

Bertujuan meningkatkankemampuan siswa-siswi JurusanIlmu Pengetahuan Sosial untukmemasuki perguruan tinggi,Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) FIS UNP mengadakanLomba Cepat Tepat melaluiEssay Competition tingkat SMA/MA se-Sumatera Bagian Tengah(Sumatera Barat, Riau dan Jambi)di lokal D82 FIS, Sabtu (22/2).

Peserta lomba terdiri atas 14tim dari 7 sekolah. Peserta dipilihmelalui seleksi esai yang telahdikirim oleh siswa-siswi jurusanIPS SMA/MA tersebut. Bagi pesertayang terpilih akan mengikuti duatahap penyeleksian selanjutnya,yaitu ujian tertulis dan presentasiesai. “Semoga kemampuan teman-teman semakin meningkat,” harapNazifatul Afifah, salah seorangpeserta lomba dari MAN 1Bukittinggi. Ana

Koperasi Mahasiswa (KOPMA)UNP mengadakan Rapat AnggotaTahunan (RAT) di ruangan T81FIS, Sabtu (22/2). Dengan temaRegenerasi Kepemimpinan MenujuKoperasi Mahasiswa yang Ber-kredibilitas dan Akuntabilitas,acara ini dibuka langsung olehDrs. Willadi Rasyid, selaku StafAhli Pembantu Rektor III UNP.

Turut hadir dalam acara iniAbdul Maujud, selaku Pembinadan Ketua Alumni KOMPA UNP.Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)selingkungan UNP, BEM, BPM, danHMJ masing-masing fakultas, sertaKOPMA Universitas Andalas jugahadir.

Irwan Rusda, selaku ketuapelaksana mengatakan tujuan RATini untuk pergantian kepengurusanKOPMA sekaligus penghitunganpenggunaan keuangan satukepengurusan selama dua tahunbelakang. Ranti

Bertujuan untuk mengajakseluruh mahasiswa melepassemua batasan dari dalamdirinya untuk berkarya, HMJSeni Rupa menggelar pamerandi Galeri FBS, Senin (24/12).Pameran yang digelar selamatiga hari berturut-turut inimengangkat sebuah temaPameran Berkarya Tanpa Batas.

Kegiatan tersebut sebenarnyakhusus dipersembahkan untukpara wisudawan dan wisudawatiSeni Rupa. “Akan ada pemutaranvideo dokumenter wisudawan/isaat kuliah, pesta rakyat, danmalam inagurasi,” urai Hendriselaku ketua pelaksana, Senin(24/12).

Suci E lvida, mahasiswaJurusan Akuntansi ikut bersuara.Ia mengatakan bahwa acara inidapat mempererat hubunganjunior dan senior yang akanpergi, Selasa (25/2). Suci

Bertujuan untuk pelatihanangkatan muda, Korps Suka Rela(KSR) PMI Unit UNP bekerjasamadengan Unit Donor Darah (UDD)memfasilitasi donor darah kepadamahasiswa, Selasa-Rabu (25-26/2).Bertempat di depan KesekretariatanKSR PMI dan di Pendopo FBS.Pada hari pertama, darah yangterkumpul sebanyak 62 kantongdan hari kedua 71 kantong.

Rio Edwardo salah seorangpendonor, Mahasiswa TeknologiPendidikan TM 2009, mengatakandonor darah sangat bermanfaat,namun masih banyak mahasiswayang belum mengetahuinya. Selainuntuk menolong, donor darah inijuga baik untuk kesehatan danmenambah nafsu makan sertamenukar sel darah dalam tubuh.“Semoga mahasiswa menyadarimanfaat dari donor darah ini,”tutupnya, Selasa (25/2). Wici

Mengawali masa kepenguru-san, Himpunan MahasiswaJurusan Bahasa dan Sastra Indo-nesia dan Daerah (HMJ Basindo-da) meraih prestasi yang cukup

mengharumkan nama UNP.Buktinya, Ketua HMJ ini, Rah-mad Satriawan, pernah menjadipemimpin sidang tingkatnasional pada acara IkatanMahasiswa Bahasa Indonesia Se-Indonesia (Imbasadi).

Adapun program kerja yangdilaksanakan HMJ Basindodaselama masa kepengurusan ta-hun ini di antaranya perekrutananggota, pelantikan, pembeka-lan, rapat kerja, dan ikut sertakepanitiaan PKKMB. Programlainnya yaitu mengikuti kongresImbasadi di Solo. Selain itu, HMJini juga mengadakan pelatihanjurnalistik pada Oktober 2013

lalu. HMJ BAsindoda juga ber-gabung dalam kegiatan gebyarFBS. Selanjutnya, HMJ Basindodaj u g a b e r g a b u n g d a l a m a c a r a AksiSeni Kampus Ungu yang juga

disukseskan olehbeberapa HMJdan OrmawaFBS. Dalam aca-ra tersebut, HMJBasindoda men-dapat peringkatpertama padamu s i k a l i s a s ipuisi.

Tak hanyaitu, HMJ ini juga membentuksebuah forum yang bernama Fo-rum Kreatif Menulis (FKM) yangmenjadi salah satu wadah bagimahasiswa untuk berkreasi. Padamasa akhir kepengurusan, pengu-rus HMJ ini akan mengadakanOlimpiade Bahasa Indonesia se-Sumbar Tingkat SMA/sederajat.“Insya Allah awal Mei menda-tang,” ungkap Rahmad, Kamis(27/2). Lebih lanjut Rahmadberharap agar semua anggotaHMJ hendaknya bisa bekerjasama untuk mempersiapkanolimpiade ini. “Mari kembalimeramaikan HMJ ini,” tuturnya.Liza

Page 19: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Seputar Mahasiswa

Komedi di Mata MahasiswaHai pembaca setia Ganto!Akhir-akhir ini hampir setiap saluran televisi (TV) menghadirkan acara komedi.

Seperti OVJ, Sketsa, Yuk Keep Smile, Stand Up Comedy, Pesbukers, dan lain sebagainyadi berbagai saluran TV yang berbeda. Komedi yang dihadirkan saluran TV akhir-akhirini banyak menuai pro dan kontra. Selain menghibur, komedi juga menjadi tempatuntuk mengejek dan melecehkan orang lain. Bahkan kata-kata kotor menjadi bahanlawakan. Menjamurnya acara komedi ini menarik untuk dikaji. Apa yang melatarbelakangimahasiswa menonton komedi? Apakah komedi yang dihadirkan acara TV kebanyakanini wajar untuk dikonsumsi?

19

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Hadirnya stasiun televisi swastanasional telah membawa anginsegar bagi perkembangan dunia

pertelevisian Indonesia. Awalnya, TVRImerupakan pilihan satu-satunya bagikhalayak penonton, dalam waktu relatifsingkat berdiri beberapa stasiun televisiswasta nasional yang bersifat komersil diIndonesia. Didahului oleh RCTI pada tahun1989 disusul kemudian sejumlah televisiswasta nasional lainnya antara lain TPI(sekarang MNC), SCTV, ANTV, INDOSIAR,METRO TV, TRANS TV, TV 7 (menjadiTRANS 7), LATIVI ( kini menjadi TV ONE),hingga GLOBAL TV (Wijaya, 2009: 71).

Perkembangan ini mengakibatkanpersaingan dunia pertelevisian di Indone-sia semakin ketat. Stasiun televisi berlomba-lomba menghadirkan tayangan unggulansebagai bentuk pelayanan jasa kepadakonsumennya. Bahkan, saat ini industripertelevisian semakin marak dengan ta-yangan-tayangan yang ber-genre komedi,baik yang berupa sketsa, sinetron komedi,maupun dalam bentuk lain. Bahkan acara-acara seperti talkshow dan reality showmenyelipkan komedi di dalamnya.Berbagai macam acara dibuat dengannuansa komedi, antara lain OVJ, Sketsa,Yuk Keep Smile, Stand Up Comedy,Pesbuker, dan lainnya.

Puncak dari persaingan tersebut me-nimbulkan nilai yang dipandang olehsebagian penikmat sebagai nilai minus.Komedi yang dihadirkan saluran TV akhir-akhir ini banyak menuai pro dan kontra.Dipandang sebagai sesuatu yang mengajar-

kan ketidakwajaran berperilaku sesamamanusia. Lalu timbullah rumor, tentangpenyimpangan moral yang dipertontonkanpada publik. Ketidaksopanan, merusakmoral, dan melucu dengn kekerasan.

Miris memang, selain untuk menghiburkomedi juga menjadi tempat untuk menge-jek dan melecehkan orang lain. Bahkankata-kata kotor menjadi bahan lawakan.Parahnya, mahasiswa juga ikut sertamengonsumsi humor yang terkadangterkesan tidak bermanfaat.

Berdasarkan catatan KPI, program yangbersangkutan telah mendapatkan suratsanksi administratif teguran tertulis pertamapada Juli 2013 lalu. Jika diamati tidak adaperubahan yang berarti dari programkomedi tersebut.

Padahal, komedi sebagai bagian darisarana retorika memiliki peluang besaruntuk membalikkan berbagai mitos identitashegemonik. Penonton dapat dipersuasi tanpasadar karena unsur  gembira yang dipro-duksi komedi. Itu sebabnya pula, dalamteori kreativitas, humor (di dalamnya tentusaja komedi), merupakan interaksi komuni-kasi yang sarat dengan unsur kreativitas.Di dalam humor, berbagai asosiasi (biso-siasi) dipertentangkan sampai pada batasmaksimal, sehingga menimbulkan kete-gangan yang tidak memiliki penyelesaian,kecuali dengan tertawa (Arthur Koestler,dalam Heraty, 1983). Hal ini berarti, bahwakomedian yang kreatif adalah ia yangmampu merangkai berbagai asosiasi, danmempertentangkannya hingga ke tingkatekstrem sedemikian.

Sehubungan dengan hal tersebut,subdivisi Litbang LPM SKK Ganto UNPmengadakan polling untuk mengetahuitanggapan dan penilaian mahasiswa UNPterkait acara komedi di saluran TV swastanasional Indonesia.

Angket ini bersifat menjelaskan danmendeskripsikan fenomena yang ditelitidengan pengumpulan data melalui angket.Angket terdiri dari 4 pertanyaan bersifatterbuka. Responden diambil secara acci-dental sebanyak 100 angket per fakultas.

Dilihat dari tujuan mahasiswa menontonacara komedi, ditemukan bahwa mahasiswamayoritas menonton komedi untukmenghilangkan stress. Hal ini terlihat dari77,52% responden menyatakan bahwa tujuannonton acara komedi adalah untukmenghilangkan stress. 16,51% respondenmenjawab menonton komedi untuk mengisiwaktu luang. 1, 22% responden menyatakantujuan untuk nonton komedi yaitu belajarmenjadi pelawak. Bahkan 4,74% mahasiswanonton komedi untuk belajar lebih kreatif.Hal ini mengambarkan kebutuhanmahasiswa terhadap hiburan yang dapatmenghilangkan stres.

Dilihat dari tingkat keseringan maha-siswa dalam menonton acara komedi ini.15,08% mahasiswa UNP ±2 kali nontonacara komedi. 23,83% mahasiswa UNP ±5kali nonton acara komedi. 59,87%mahasiswa UNP kurang lebih 5 kali nontonacara komedi. 1,20% mahasiswa UNP samasekali tidak pernah nonton acara komedi.

Selain itu, alasan mahasiswa tertariknonton acara komedi ini mayoritas ma-hasiswa menjawab acara lebih bersifatmenghibur. 8,93% responden menjawabpemain atau pengisi acara komedi kreatif.

72, 27% responden menjawab acara bersifatmenghibur. 2,72% acara komedi bersifatmendidik. 16,06% acara komedi ditontonkarena tidak ada saluran TV yang lainlebih baik.

Selanjutnya, penilaian mahasiswa terha-dap acara komedi. Responden mayoritasmenjawab acara komedi lebih bersifatmenghibur. 1,34% responden menilai bahwaacara komedi mendidik. 9,98% respondenmenilai komedi merupakan kritik sosial.62,59% responden menilai acara komedilebih menghibur. 26,08% responden menilaiacara komedi acara yang tidak jelas.

Hiburan pada dasarnya adalah aktivitasmanusia untuk memperoleh kesenanganserta kebahagiaan lewat kenikmatan fisikmaupun rohani. Rasa senang dan bahagiatersebut diperlukan sebagai obat terhadapkelelahan, ketegangan, kekecewaan,kedukaan, kesepian, serta kesia-siaan, yangtengah diderita saat itu.

Hiburan memiliki dimensi yang teramatluas. Mungkin oleh sebab itulah manusiaterkadang menjadikan hiburan sebagaikebutuhan dalam kehidupan. Tak terkecualimahasiswa. Di tengah padat rutinitasperkuliahan, sebagai pelepas penat, lawakanyang disiarkan pertelevisian Indonesiamenjadi konsumsi rutin.

Tak lepas dari fungsi hiburan sebagaipemenuh kebutuhan manusia, mahasiswasabagai agen perubahan hendak mampumemilah, memilih dan bersuara dalam ke-berlangsungan moralitas bangsa. Boleh sajasebagai penikmat, tapi belajarlah untuktidak apatis. Tetap menilai sesuatu yangbaik itu adalah baik, dan yang burukberpeluang untuk menjadi yang baik ituhendaknya juga tak luput dari perhatian.

1. Apa tujuan anda menonton acara komedi?A. menghilangkan stresB. mengisi waktu luangC. belajar menjadi pelawakD. belajar untuk kreatif

1.22%

77.52%

4.74%

16.51%

2. Sudah berapa kalikah anda menonton acara komedi?A. lebih kurang 2 kaliB. lebih kurang 5 kaliC. lebih dari 5 kaliD. tidak pernah sama sekali

15.08%

1.20%

59.87%

23.83%

3. Apa yang membuat anda tertarik untuk menonton acara komedi?A. pengisi acaranya kreatifB. menghiburC. acaranya mendidikD. tidak ada saluran lain yang lebih menarik

8.93%

72.27%

2.72%

16.06%

4. Bagaimana penilaian anda terhadap acara komedi TV?A. mendidikB. kritik sosialC. menghiburD. gak jelas

26.08%

62.59%

9.98%

1.34%

Grafis: Edo Febrianto

Komedi

Page 20: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Resensi

Hattadan Pilihan Hidupnya

Aksiologis Media demi Kedaulatan Frekuensi

Rasialisme danDiskriminasi Orde Lama

Resensiator: Suci LarassatyMahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia TM 2012

Resensiator: Doni FahrizalMahasiswa Akuntansi TM 2011

Resensiator: Wahida Nia ElfizaMahasiswa Pendidikan Kimia

TM 2011

Beri Hatta lima pilihan: rendang, laut,buku, sekolah dan Mekah. Maka dengancepat dia akan memilih Mekah. Itulahpilihan Hatta sebelum ia mengenal sekolah.

Tetapi untuk bisa berdiri di tanahMekah, Hatta harus memiliki ilmu penge-tahuan. Untuk mendapatkan ilmu, Hattapun harus sekolah terlebih dahulu. LaluHatta diberi lima pilihan: rendang, laut,buku, sekolah dan Mekkah. Hatta punmemilih sekolah sebagai pilihan keduanya.Mekah dan sekolah adalah dua pilihanyang membuat Hatta kecil bahagia.

Setelah hidup dalam didikan dan bim-bingan kakeknya, Hatta tumbuh menjadisosok yang yang rajin, gigih, berani, danmemiliki pendirian yang teguh. Sikap-sikaptersebut tumbuh dilatarbelakangi oleh ke-sungguhannya dalam membaca banyak bu-ku. Dan seiring berjalannya waktu terben-tuklah kerangka pengetahuan yang luasdan aplikasi sikap yang intelektual daridiri seorang Hatta. Oleh karena itu jikaHatta diberi lima pilihan yaitu rendang,laut, buku, sekolah, dan Mekah, makadengan cepat ia akan memilih buku.

Setelah menamatkan sekolahnya di Be-tawi, Hatta pun melanjutkan pendidikannyake Handels Hoge School, Belanda. Berawaldari negara tulip tersebut, Hatta merasakandampak dari penjajahan yang tengah meng-hadang negara Indonesia. Dengan segenapkeberanian dan keteguhan hati, Hatta mulaimenentukan pilihan hidupnya yaitupergerakan. Baginya, pergerakanlah yangakan menyelamatkan tanah airnya dariketerbelakangan dan penderitaan yangdisebabkan oleh para penjajah.

Pergerakan yang dipilih Hatta sebagaijalan hidupnya, membuatnya harus terbuangke Digul dan Neira. Pembuangan ini mem-buatnya terpisah dari keluarganya. Hattatidak lagi merasakan kasih sayang sanakfamilinya. Hatta tak lagi dapat menikmati

rendang buatan Rafiah,kakak perempuannya. Dan ketika Hattaberada di pembuangan, rendang adalahalarm oleh Hatta untuk mengingat Rafiah.Lalu jika saat itu Hatta diberi lima pilihan:rendang, laut, buku, sekolah, dan Mekahmaka ia akan memilih rendang.

Lika-liku kehidupan yang rumitmembuat Hatta kaya dengan pengalaman.Salah satu pengalaman yang tak terlupakanadalah kisah Laut Banda. Ia selalu dihantuirasa takut tenggelam karena tidak bisaberenang. Namun melihat ketangkasan tigaorang anak Banda dalam berenang membuatHatta termotivasi dan bertekad melawanrasa takutnya. Lalu jika Hatta diberi limapilihan: rendang, laut, buku, sekolah danMekah, maka pilihannya kala itu adalahlaut.

Begitulah Hatta menentukan pilihanhidupnya. Untuk mengambil sebuah pilihandibutuhkan hati nurani dan mental yangmatang dalam memutuskannya. Hatta telahmembuktikannya. Hidup memang penuhdengan pilihan dan manusia harus pandai-pandai dalam memilih.

Judul : Hatta: Aku Datang Karena SejarahPenulis : Sergius SusantoPenerbit : Mizan PustakaTahun Terbit : September 2013Tebal : 354 halaman

Judul : Kancing yang TerlepasPenulis : Handry TMPenerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaCetakan : Desember 2013Tebal : 456 halaman

20

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Di tengah kegelapan, dimalam-malam yang biasanyatentram dan indah. Kinimuncul setan-setan bergenta-yangan. Tidak jelas merekasuruhan siapa, namun distrikini tidak terasa nyaman lagi.Menjelang Imlek Raya,rumah-rumah mewah yangbiasanya dihiasi lampion-lampion meriah kinitampak membatasi diri.(Kancing yang Terle-pas:317).

Hidup di tengah peme-rintahan otoriter nan aro-gan menjadi suatu halyang biasa di pemerin-tahan Orde Lama. Tidakada tempat untuk para pecundang. Apalgiuntuk para pembantah kebijakanpemerintah. Bagi yang melawan akan“hilang malam.”

Indonesia memang telah membebaskandiri dari penjajahan semenjak 1961. Namuntidak semua warga Indonesia bisa merasakankemerdekaan secara utuh. Para pendatangyang bukan keturunan pribumi seolah tidakmasuk hitungan. Rasis sangat kental. Padamasa itu warga Tionghoa tidak diakuisebagai warga Indonesia. Mereka masihdianggap anak keturunan Repoeblik RakjatTjina (RRT), walau lahir dan besar di Indo-nesia. Lebih mirisnya lagi mereka langsungdicap sebagai anteknya komunis yang tidakmendukung pemerintahan dan ditakutkanakan menggulingkan pemerintahan BungKarno.

Sebelum masa bersejarah di tahun 1965yang diperingati sebagai hari G30S PKI,kasak kusuk radio di sudut-sudut negerimenyebarkan isu terkait pemerintahan BungKarno yang akan dijatuhkan. Isu tersebuttentu saja menimbulkan berbagai hal yang

negatif bagi setiap kalangan. Harga-harga sembako melam-bung tinggi dan kenya-manan masyarakatterganggu karena berke-liarannya patroli yangmenangkap orang-orangyang diduga sebagaiantek-anteknya PKI.

Banyak masyarakatyang ditangkap paksaoleh aparat negara. Tanpapandang usia, semuawarga yang dicurigai,ditangkap dan diinterogasi.Bahkan anak-anak yangcuma bermain “perang-perangan” saja, juga

ditangkapi dan dijebloskan ketahanan. Mereka dituduh sebagai mata-mata kelompok yang ingin menjatuhkankekuasaan Bung Karno

Novel ini sekilas mengajak kita kembalike masa kelam Indonesia pada pemerintahanOrde Lama. Pada masa ini diskriminasidan rasialisme begitu pekat. Pembacadisuguhi dengan berbagai macampelanggaran HAM yang dilakukan padaetnis Tionghoa pada masa itu. Pemerintahandan masyarakat begitu membenci etnisTionghoa. Sikap pemerintahan kala ituterkesan sewenang-wenang. Semua wargayang dicurigai anti pemerintahan ditangkaptanpa pandang bulu. Mereka tak kenalusia. Semua yang mencurigakan, termasukanak-anak yang bahkan tak kenal apa itupemberontakan, ditangkapi. Keadaan inilahharus selalu diingat-ingat dan diresapi, agarkita sebagai calon pemimpin masa depantidak terjerembab dalam lubang yang sama.

Judul : Kedaulatan FrekuensiPenulis : Komisi Penyiaran Indonesia PusatPenerbit : Kompas Media NusantaraCetakan : Juli 2013Tebal : 212 Halaman

Penyiaran dapat membentuk perilakumasyarakat, mengkonstruksi budaya, danbahkan dapat sekaligus mendistorsi budaya.(Mochamad Rianto Rasyid, Ketua KomisiPenyiaran Indonesia Pusat).

Keberadaan Komisi Penyiaran Indone-sia (KPI) bukan sekadar lembaga yangbertugas menghukum entitas penyiaranyang menyuguhkan tayangan buruk, melain-kan juga mendorong pertumbuhan industripenyiaran yang lebih baik. Semua industripenyiaran dituntut untuk menyuguhkantayangan cerdas dan mendidik, dengan tidaklupa menyisipkan unsur semangat kebang-saan di setiap tayangannya.

Untuk mendukung fungsi tersebut, KPIdapat menggunakan strategi literasi me-dia—kemampuan untuk memahami,menganalisis, dan mengomunikasikan isipesan media. Literasi media ditujukan agarpemirsa (termasuk anak-anak) sebagai kon-sumen media, sadar tentang cara mediadikonstruksi dan diakses.

Strategi ini dapat dilakukan denganbekerjasama dengan organisasi lain. Berupa

nota kesepahamandengan lembaga-lembagapublik seperti organisasi kepemudaan,lembaga profesi, lembaga kesiswaan, me-dia watch, dan banyak lainnya.

Melalui pemahaman yang seragam

dengan lembaga lain, KPI dapatmembuat aturan yang jelasmengenai jenis tayangan yangbisa disuguhkan. Tentu saja tanpapenolakan lagi dari kepentinganlembaga lain.

Aturan-aturan tersebut dikenalsebagai Pedoman Peri lakuPenyiaran dan Standar ProgramSiaran (P3SPS) yang berpijak pada3 aspek, yaitu mel indungikepentingan publik, mengarahkanpada penyiaran yang sehat danbermartabat, serta sebagai rule ofethic dan rule of conduct.

Namun di samping aturan-aturanyang mengontrol jenis tayangan,Komisaris Trans Media Ishadi SK,juga mengajak pemirsa untuk berpikircerdas dan bersikap kritis terhadapjenis tayangan yang akan dikonsumsi.Di dalam keluarga misalnya, orangtua dituntut untuk berperan aktifmemilih tayangan yang sehat dancerdas bagi anak-anaknya. Orang tuajuga harus mengawasi jenis-jenis sumberinformasi lain yang mungkin diaksesanak-anak. Hal ini tentu saja berpijak

kepada tujuan aksiologis industri penyiaran.Dengan aturan-aturan dan peran kritis

konsumen tersebut, industri penyiaran

diharapkan mampu mewujudkan tujuanaksiologisnya, yakni menjunjung tinggipelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 untukmenciptakan masyarakat yang bermartabatdalam menjaga semangat kebangsaan.

Andai tujuan aksiologis ini dapat dicapai,cita-cita KPI tentang kedaulatan frekuensiIndonesia bukan hal yang mustahil lagiuntuk diharapkan.

Buku yang merupakan hasil olahan darib a h a n s e m i n a r d a n workshop IndonesiaBroadcasting Expo (IBX) 18-20 April 2013ini, menjelaskan peran KPI dalammewujudkan kedaulatan frekuensi. Selainitu juga membuka wawasan terhadapkondisi industri penyiaran saat ini, diantaranya yaitu fakta tentang menggiur-kannya bisnis penyiaran saat ini, monopolibisnis penyiaran oleh satu entitas, dan jugatantangan penyiaran baru menggunakanNew Media.

Apakah kita sebagai pemirsa hanya akanmenjadi komoditas pasar semata? Atau turutserta dalam mewujudkan tayangan sehatdan cerdas? Terserah kita. KPI membukakesempatan kepada pemirsa untuk berperanaktif dalam itu.

Page 21: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Grafis: Edo Febrianto

Cerpen 21

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Namai saja dia Duba. Pelantun tembang-tembang aneh di polongan tepi jalan. Bagi-nya, dunia ini dia saja isinya. Dia takkenal duka, balada, kecuali lagu-lagu senduyang tak jelas maknanya. Puluhan tahunsudah dia berlaku begitu. Tak ada yangmenagah, tak ada pula yang melarang.Kalau dilarang, garang dia. Dia tidak sukadiusik, disapa, apalagi ditanya. Kalau maulewat, lewat saja di hadapannya. Janganragu-ragu dan jangan menatapnya lama-lama.

Sekilas tak ada yang berbeda, dia terlihatgagah, rapi, bersih seperti kebanyakan anakmuda seusianya. Pintar pula dia bermaingitar, meracak sepeda motor, mencangkulladang, memancing, dan meraup sajak dariapa yang dilihatnya. Tapi siapa sangka,ada yang “dipeliharanya” pada kelakuananeh yang terkadang membuat orangbertanya-tanya. Siapa dia sebenarnya?

***“Letakkan itu pelan-pelan, Sayang!” cegah

perempuan berkerudung itu pada anaknya.Bocah laki-laki itu memegang sebuah kateryang sudah berkarat di tangan kirinya.

“Berikan ke bunda ya, Nak?” bujuknya.“Nnna mmma,” jawab bocahnya terbata.“Nanti tangannya luka, berdarah.”“Nnna mmma.”“Mau tangannya begini?” tanyanya

seraya memperlihatkan jari kelingkingnyayang masih dibalut perban.

“Nnna mmma.”“Tangan bunda kemarin luka, kena itu.”

Dia menunjuk kater. “Sakit.”Bocah itu lalu mengarahkan kater itu

ke tangannya. Tepat pada urat nadinyayang membujur.

“Jangan, Sakti.” Ia raih dengan paksakater itu akhirnya.

Tangis Sakti memecah ruangan. Bocahyang dipanggil Sakti itu berteriaksekencang-kencangnya.

“Sudah Nak. Itu berbahaya.” Perempuanitu mengusap pipi anaknya, merapikan ram-butnya, mendekapkan ke peluknya. Diusap-usapnya punggung Sakti, mulutnya berkatajuga, hingga tangis Sakti mereda.

Sudah empat tahun ia merawat pangerankecilnya itu. Tapi Sakti belum juga pandaibicara. Apapun sudah dilakukannya. Berobatkemana-mana, tapi tak ada hasilnya. Tetapsaja yang diucapkan Sakti hanya Nnnammma.

Namun meski keadaannya begitu, semua

Nnna mmma...orang tetap menyayangi Sakti. Terlebihlagi Dantara, adik ibunya yang masih mem-bujang. Bahkan ia menyayangi Sakti lebihdari ibu dan ayahnya. Meski dia tahu,Sakti belum bisa bicara.

***“Ini Madan belikan untuk Sakti,” ujar

Dantara sambil membawa gitar plastik siangitu. “Cara mainnya begini.” Dantara lalumemetik-metik dawai nilon di hadapanSakti, sambil menyanyikan lagu-lagu kecil.

“Nnna mmma,” celetuk Sakti. Sepertisudah paham apa arti nnna mmmayang diucapkan keponakannya,Dantara lalu menyerahkan gitar ituke tangan Sakti. Sakti girang bukanmain. Dirapatkannya gitar pemberianDantara ke dadanya.

“Ayo, mainkan.”“ N n n a

mmma.”“Tangan kiri

di sini, tangan

kanan begini.”Dantara mencontoh-kan, diikuti Sakti. Sesekalidia ber-nnna mmma-nnnammma, lagu yang diciptakannya sendiri.Dantara bertepuk tangan melihat Saktisudah bisa memetik gitar dan bernyanyi,karena Dantara tahu, tak hanya nnnammma sebenarnya lirik lagu yangdinyanyikan Sakti.

Dantara belum menikah. Bukan karenatidak ada yang mau, tapi karena dia yangbelum mau. Kakak-kakaknya ada yang gagaldalam membina rumah tangga. Ada-adasaja sebabnya: istri, ipar, mertua. Dua tahunyang lalu kakak laki-lakinya meninggaldunia, sudah lima bulan tinggal berpisahdengan istrinya. Tak ada yang tahu kalaudia sakit, meninggal.

Dantara anak bungsu, sedangkan bundaSakti anak pertama. Berempat mereka ber-adik kakak, hanya bunda Sakti satu-satunyaperempuan. Makanya Dantara begitu me-nyayangi Sakti, serasa anak kandungnyapula bocah itu.

Sudah tiga bulan ayah Sakti tidak pu-lang, bertengkar dengan istrinya. Ayahnyaberasal dari kampung nelayan, tapi diabukan nelayan. Ia seorang akuntan. Watak-nya keras, gampang marah. Emosinya kerap

meluap-luap.Di depan Sakti tak segan-segan dia

membentak istrinya. Anak sekecil Saktimemang tak paham apa yang sedangdilakukan ayah dan ibunya. Tidak tahutentang perselisihan dalam rumah tangga.Tapi dia tahu bundanya tidak suka. JadiSakti cuma bisa menangis bila ayah danbundanya mulai tidak akur seperti jamdinding kehabisan baterai.

“Tak perlu bersedih hati. Biarkan sajadia pergi,” bisik Dantara pada kakaknya.

Dantara memang lebih dekat denganbunda Sakti dari pada dengan

saudara-saudaranya yanglain, dari dulu. WaktuDantara masih sekolah,bunda Sakti yangmeng an t a r ny a ,memberinya jajan,menunjukkan PR,menjemput rapor,dan banyaklainnya.

Jika adama s a l ah ,

mereka tang-gung berdua. Dantara

kerap menceritakan tentang gadis-gadisyang disukainya pada bunda Sakti. Memintapendapat kakaknya: baik atau tidak, cocokatau tidak, sepadan atau tidak. Kalaukakaknya tidak berkenan, berhenti dia.

***Sakti makin menggilai gitar plastik

pemberian Dantara. Siang ini Sakti mema-kai switer kuning gading, yang juga dibe-likan Dantara beberapa waktu lalu. Ia dudukbersandar di belakang rumahnya meman-dangi danau dan bukit-bukit. Mempelajaribahasa alam, seperti apa yang telah diajarkanDantara padanya. Dipetik-petiknya terusnilon gitar. Tatapannya kosong. Entah apayang ada dalam pikirannya. Merah putihdi seberang berkibar-kibar, di sekolah satuatap yang baru seminggu lalu diresmikan.Seorang nelayan bertopi kulit melemparjaringnya, oleng biduk nelayan itu. Lenggokdedaunan bernyanyi, mengiringi petikangitar Sakti.

“Nnna mmma,” ucap Sakti pada dirinya.Dia merasa tempat duduknya berguncang.“Nnna mmma.” Dinding rumahnya jugabergetar. “Nnna mmma.” Getarannya makinkencang.

Oleh Rahmi Syalfitri Riska(Mahasiswa Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan 2011)

Oleh:M. Ismail Nasution, S.S.,M.A.,

Gempa dan Karya Sastra

Membaca cerpen “Nnna mmma” me-ngingatkan saya akan masa beberapa tahunyang lalu ketika Padang diguncang gempa.Proses interaksi yang terjadi antara sayasebagai pembaca mengingatkan saya akansepenggal pernyataan yang sungguh mena-rik dari Iser (1987), seorang pakar resepsisastra dari Jerman. Ia menyebut bahwamakna teks sastra bukanlah sebuah entitasdefinisi semata tetapi lebih dari itu tekssastra merupakan sebuah peristiwa yangdinamis sehingga teks itu akan mem-pengaruhi pembacanya. Pengaruh itu mun-cul akibat dari interaksi antara peristiwa

dalam teks sastra dengan pengalaman pem-baca sehingga pergulatan itu mengaktifkankreativitas pembaca untuk menginter-pretasikan teks tersebut. Sesungguhnya, jikapembaca marah, menangis, tertawa, dansebagainya ketika membaca teks sastra makahal itu merupakan wujud dari interaksipembaca dengan karya sastra.

Cerpen “Nnna mmma” karya Rahmimenceritakan Sakti harus merelakanorang-orang yang dia sayangi, ibu danpamannya karena tewas akibat gempa didaerahnya. Peristiwa itu terjadi ketika iabelum bisa bicara, hanya bisa mengatakan‘Nnna mmma’.

Sayangnya, sampai beranjak remaja punia juga tidak bisa bicara. Secara implisit,pengarang memperlihatkan bahwa tidakmampunya Sakti bicara sampai usia remajadipengaruhi oleh peristiwa yang dialaminya

itu. Dilihat fisiknya, Sakti tidak memilikikekurangan apapun, ia sama denganpemuda yang seusia dengannya; badannyabersih, rapi, pandai bergitar, mencangkul,bahkan menulis sajak. Hanya saja, ia mudahmarah, tidak suka diusik. Sakti mengalamigangguan psikis.

Keunikan lain cerpen ini adalah alurdikembangkan pengarang menggunakan po-la inkonvensional, bolak-balik. Pengemba-ngan tahapan peristiwa yang demikianmemberikan nilai lebih pada karya itu,sehingga dengan sendirinya pembaca diajakuntuk mengikuti peristiwa masa lalu yangterjadi pada diri Sakti. Pada awal cerita,dikisahkan bagaimana Sakti remaja.

Cerita yang dikembangkan dengan alurini tepat untuk mendeskripsikan kisah yangada pada cerpen tersebut. Alur bolak-baliktersebut menambah efek tragedi cerita.

Hal itu pula membuat jalan cerita cerpenini sukar ditebak. Akan lebih menarik lagi,jika pada awal kalimat pada paragraf per-tama, pengarang langsung menghadirkandialog-dialog kemarahan Sakti sehinggamengesankan pembaca di samping me-nunjukkan tokoh itu mengalami gangguankejiwaan pascagempa. Efek tragedi itu akanlebih menguat.

Cerpen ini dibungkus dengan bahasayang indah. Salah satu kelebihan bahasaitu adalah penggunaan kalimat-kalimatpendek dan sederhana. Bentuk itu membuatcerpen ini ‘enak’ dibaca. Penggunaanberbagai simbol juga menambah estetikakarya. Simbol-simbol ini pulalah sebagaisalah satu unsur yang dapat menciptakaninteraksi pembaca dengan teks sastra. Bahasapada karya itu akan mengantarkan pembacauntuk berimajinasi.

Sakti berdiri. Guncangan itu mengamuk.Dinding rumahnya meretak, tanahmerenggang.

“Nnna mmma.” Sakti berteriak. Berlarimenuju bundanya yang tadi sedang meniupbalon bersama Dantara di ruang tengah.

“Nnna mmma.” Ia berlari menuju pinturumah. Tapi pintunya tidak bisa dibuka.

“Nnna mmma... nna mmma... nnnammma.” Ia yakin tidak ada yangmenguncinya dari dalam. Barangkaliengselnya jatuh karena guncangan kuatbarusan. Dipukul-pukul, didorong-dorongnya pintu itu sekuat tenaga. Sekuatdia menahan air matanya. Hingga akhirnyadia terlelap dan bangun bersama kisahpilu yang tak kan terlupa dilalap masa.

***“Sudahlah, Nak. Jangan menangis.”

bujuk nenek pada Sakti.“Nnna mmma,” balas Sakti lirih. Dia

tidak tahu apa itu gempa. Dia belum kenalkematian. Baginya, bunda dan Dantarahanya sedang istirahat karena letih meniupbalon ulang tahunnya yang akan dirayakanesok pagi.

Sakti menolak dan meraung sejadi-jadinya saat jenazah bundanya dan Dantaradimasukkan ke liang lahat. Beberapa kalidia mencoba melompat, tapi ditahan nenek.

Timbunan tanah makin tinggi, menutuprapat-rapat bunda dan Dantara. Pada duanisan tertulis nama mereka.

Pesta ulang tahun besok pagi sudahmengabu. Dia benci itu. Jika saja merekaduduk bertiga di belakang rumah, tentubunda dan Dantara tidak akan tertimbunruntuhan gempa. Sakti memeluk gitarnyakuat-kuat dan menyilangkan keduatangannya ke dada. Ini dianggapnya sebagaitangan bunda dan Dantara yang kinimemeluknya.

***Sakti terbangun, menyeka air mata lalu

menyeringai, bahagia dia. Itu mimpi burukyang memutar kembali memorinya.Sekaligus mimpi terindah sejak orang- orangmemanggilnya Duba. Sesaat, kerinduannyapada bunda dan Dantara terobati pagi ini.

Dipetiknya gitar, “Nnna mmma, nnnammma, nnna mmma,” merasuk lambat-lambat ke jiwanya. “Terima kasih bunda,terima kasih Madan Dantara. Tenanglah disurga.”

Tak ada yang tahu, tak ada yang pahamarti nnna mmma yang selalu dibunyikannya.Orang-orang menyangkanya gila. Padahaltidak. Dia hanya sedang berdoa. Selaluberdoa, untuk bunda dan Madan Dantaranya.

Page 22: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Bebas?

Semakin banyak yang hidupmudah tersesat jalanmembingungkan!!!!ketika ditanya,jawabnya, “Ini era kebebasan!”miris, kebebasan apa mereka bicarakan???mereka tersesat jalanmemasukkan badan dalam ujungdengan rasa sesal!

Miftahul RizkaMahasiswi Pendidikan Luar Biasa

TM 2012

Sastra Budaya

JembatanOleh Jefri Rajif

(Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika 2010)

22

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Sajak

Oleh:Zulfadhli, S.S., M.A.

Bergantung Harapanpada Senja dan Malam

Secara sederhana, puisi dapat dikatakan sebagai sebuah ekspresipemikiran. Ekspresi penyairnya terhadap berbagai gejala, situasi,dan fenomena yang ada. Tentang apa yang dilihat, dirasakan, dialamai,dan yang dipikirkan, kemudian menuliskannya lewat bahasa sebagaisarana utama. Termasuk di dalamnya berbagai harapan, keinginan,asa, dan cita-cita yang ingin digapai oleh (penyair)-nya. Rangkaiankata dan diksi yang tersaji merupakan hasil ‘pengolahan’ yang matangdan potensial sebagai media pengungkapan pikiran tersebut. Secarasederhana pula puisi mencoba mengkonkretkan makna yangtersembunyi di balik untaian kata itu.

“Bergantung Harapan pada Senja dan Malam”, begitu saya memberijudul tulisan kritik puisi Ganto edisi kali ini. Ada keinginan danharapan penyairnya yang digantungkan pada senja dan malam.Novarina Tamril menyebutnya dengan—Dewa siang. //wahai dewasiang…//bantu tutupi aroma kekalahan yang menyeruak sesak //hingga sejenak asa itu mantap melekat kuat dalam-dalam //bahwahari ini dan nanti masih ada kehidupan. Dalam pikiran penyairbahwa kehidupan akan terus mengalir, jangan pernah berhenti padasatu titik yang membuat kita menjadi patah. Tidak menjadikan masalalu sebagai sesuatu yang menghalangi, justru sebagai batu loncatanmenuju masa depan dengan segudang kebahagiaan. Menutupi aromakekalahan masa lalu yang menyeruak sesak, sehingga keinginan itumelekat dengan kuat sampai pada keyakinan bahwa hari ini dannanti masih ada kehidupan. Semua terungkap dalam puisi “HajatSemalam”.

Masih tentang harapan, Raisa Andhira menuliskannya melalui“Senja Kelabu”. Puisi ini diakhiri dengan //Mengharap secuil cintaagar bisa berkelana//. Penyair mencoba mengemukakan perasaanpasrah dan putus asa melalui larik //Senja kini kian kelabu// padabagian pembuka puisinya. Diksi ini memberikan gambaran bahwa siaku tak kuasa melakukan apa saja karena keterbatasan kemampuanyang dimilikinya. Rapuh dan tidak berdaya. Si aku mengganggapdirinya sebagai sebuah jiwa tanpa nyawa yang hanya mampumenyaksikan kesakitan dengan sebuah tawa-an kecil. Penyair merasabahwa ada satu hal yang sangat dibutuhkan dalam suasana sepertiitu, yaitu cinta. Dengan kekuatan cinta-lah semuanya menjadi bermakna.

Miftahul Rizka dalam puisi “Bebas?”(-nya) mempertanyakantentang makna kebebasan yang sebenarnya. Apakah ‘bebas’ bemaknalepas melakukan apa saja tanpa ikatan, kontrol meski dianggap salah,atau sejenisnya. Ketika dipermasalahkan, //jawabnya, “Ini erakebebasan!”//. Kebebasan seperti apa yang sesungguhnya? Sebuahpertanyaan yang perlu diinterpretasikan. Kadang kebebasan justrumengantarkan manusia ke jalan sesat yang akan menjerumuskannya.

//mereka tersesat jalan//memasukkan badan dalam ujung//denganrasa sesal!//

Salam.

Hajat Semalam

Bersama sisa-sisa euforia semalammata laksana bengis menantang pagiberebut udara dengan kabut putih beterbanganwahai dewa siang…bantu tutupi aroma kekalahan yang menyeruak sesakhingga sejenak asa itu mantap melekat kuat dalam-dalambahwa hari ini dan nanti masih ada kehidupan.

Novarina TamrilMahasiswa Administrasi PendidikanTM 2012

Senja Kelabu

Senja kini kian kelabuMerangkak malas menenggelamkan daku

Cahayanya menari menyilaukanTertawa kecil melihatku kesakitan

Akulah jiwa tanpa nyawaMengharap secuil cinta agar bisa berkelana

Raisya AndhiraMahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TM 2012

Pernah kejadian sebuah jembatanambruk karena air sungai di bawahnyameluap, sehingga tidak bisa dilalui lagi.Jalur transportasi menjadi putus totalkarena hanya jembatan itu yang menjadipenghubung antara kedua daerah yangdihubungkannya. Kalau pun akan tetapmenyeberangi sungai itu, masyarakat harusekstra hati-hati dengan arus sungai yangderas. Selain itu penyeberang juga terpaksamelepaskan setengah pakaiannya agardapat menyeberangi sungai. Andai sajajembatan itu tidak rusak, mungkin kehi-dupan masyarakat akan lebih lancar dantidak harus mengalami kesusahan sepertiini.

Jembatan memiliki fungsi dan peransebagai penghantar atau pehubung suatu

daerah dengan daerah lainnya. Denganjembatan, manusia akan mudah dalammenjalani kehidupannya di berbagai aspek,terutama dari aspek ekonomi dan trans-portasi yang merupakan motor penggerakkehidupan. Itulah sebabnya jembatan sangatdibutuhkan dalam menjalani kelangsunganhidup manusia pada tempat-tempat ataudaerah-daerah tertentu yang memangmemerlukan ada nya sebuah jembatanuntuk melangsungkan kehidupan manusiatersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari juga ba-nyak dijumpai hal-hal yang memiliki perandan fungsi yang sama seperti jembatanini. Contohnya orang tua yang berperansebagai pengantar anak-anaknya ke ling-kungan hidup di sekitar. Orang tua bertugas

membentuk karakter dan perilaku anaksupaya bisa menjadi anak yang bermoraldan beretika.

Meskipun keadaan lingkungan sekitarjuga berpengaruh terhadap perilaku anak,tapi orang tua tetap memiliki peran utamauntuk menjembatani hal ini. Jika peranorang tua minim, maka bisa saja anak-anak akan bertindak di luar jalur.

Misalnya seperti kasus yang banyakterjadi saat sekarang. Banyak pemberitaanyang menyatakan bahwa anak-anak, ataumuda-mudi—jika digolongkan, belummasuk kategori dewasa—melakukan per-buatan mesum dan bahkan ada yang mere-kamnya. Yang lebih miris lagi, ada pulayang melakukannya di lingkungan sekolah.Siapa yang harusnya bertanggung jawabdengan hal ini? Tentu saja orang tua.

Contoh selanjutnya peran pendidik da-lam institusi pendidikan. Pendidik jugaberperan sebagai jembatan bagi para pesertadidik. Pendidik menjadi pengantar parapeserta didik untuk menjadi kaum in-telektual yang mampu berpikir logis dan

memiliki daya nalar yang baik. Bukanpeserta didik yang hanya bisa menerimatanpa ada usaha untuk menyeberangi jem-batan yang telah disediakan.

Begitu pula dalam sebuah kampusyang merupakan sebuah institusipendidikan. Juga terdapat orang yangbertanggung jawab untuk menjembatanikebutuhan dan keperluan mahasiswakepada petinggi kampus. Mulai daritingkat organisasi, program studi, jurusan,fakultas, biro, hingga ke universitas. Jikapemeran jembatan ini tidak berfungsidengan baik—misalnya memperumit apayang diurus mahasiswa, seperti ijazahatau pengurusan berkas-berkas lainnya—maka kebutuhan mahasiswa tersebut akanterhambat dan susah untuk didapatkan.

Semoga para pemegang peranansebagai jembatan ini bisa melaksanakantugasnya dengan baik. “Jembatanilah” or-ang-orang yang membutuhkan fungsi jem-batan tersebut. Jangan sampai pemegangjabatan, bertindak sebagai jembatan putus.Tidak bisa menjembatani.

Page 23: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Perjuangan Menuju Atap Sumatera

Distorsi MaluOleh Yola Sastra

( Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TM 2012)

Jangan TakutGagal

Menuntut ilmu di Negeri Sakura,Jepang, merupakan salah satu tujuanhidup yang telah berhasil diwujud-

kan oleh seorang Dosen Kimia FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam(FMIPA), Ananda Putra. Bemodalkan keya-kinan dan semangat juang yang tiada me-ngenal kata menyerah, mengantarkannyake Hokkaido University, Jepang 2004–2008serta postdoctoral-nya di Hokkaido Uni-versity dan Japan Atomic Energy Agency(JAEA) 2009-2013.

Lelaki yang pada namanya terdapat gelarakhir Doctor of Philosophy (PhD) ini lahirdi Guguk, Kabupaten 50 Kota, 27 Januari1972. Mulai meniti karir tingkat internasionalsejak kelas 2 SMA. Mengikuti beberapa tesberhasil membawanya untuk belajar di LesterB. Pearson College of the Pacific, Victoria,British Columbia, Canada yang merupakanprogram United World College (UWC).Program yang didirikan oleh NelsonMandela yang bertujuan untuk menciptakanperdamaian dunia.

Setelah menjalankan aktivitas belajar diCanada selama dua tahun (1990-1992), ke-inginan untuk melanjutkan pendidikannyadi Jurusan Kimia FMIPA Universitas Andalas

(Unand) dengan monorehkan prestasi seba-gai mahasiswa berprestasi serta lulusdengan nilai indeks prestasi tertinggike-2 di jurusannya kala itu.

Saat masih tercatat sebagai dosenUNP beliau melanjutkan S2 ke InstitutTeknologi Bandung (ITB). Setelah wisudadari ITB (1999-2001) lelaki yang memiliki5 orang anak ini pun lulus beasiswauntuk melanjutkan S3 di Singapura,

National University of Singapura (NUS).Namun pada saat menjalankan studinya diSingapura, melanjutkan S3 di Jepang lebihmenantangnya. Formulir BeasiswaMonbuka-gakusho membawanya menuju Jepang-Hokkaido University, dari sinilah bermulapencapaian mimpi kehidupannya.

Satu kata yang memiliki arti besar bagikehidupan dosen motivator ini adalahganbatte, yang berarti semangat. Tujuanpositif harus dipertahankan. “Menjadikankegagalan sebagai perbaikan kehidupanmendatang membuat sifat pantangmenyerahnya tidak pernah pudar,” jelasnya.

Menyerah sebelum mencoba adalah halyang tidak ditemukan di kamus kehidupan-nya. Jangan takut akan kegagalan, karenakegagalan merupakan suatu pembelajaranmenuju yang lebih baik.

Dosen yang selalu melihat keluar untukpandangan positif dan lebih besar ini ber-harap agar mahasiswa sekarang jugamengikuti jejaknya. “Dunia ini besar. Untukitu berusahalah untuk keluar dan memlihatperkembangannya, karena dengan perkem-bangan dari luar itulah kita dapatmengembangkan apa yang ada di dalamdiri,” tutupnya. Edo Febrianto

23

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

selanjutnya harus diteruskan denganberjalan kaki menuju Pintu Rimba.

Dari pintu rimba perjalanan segeradilanjutkan menuju pos I, pos II, dan PosIII dengan jalur yang cukup landai dandatar. Semilir angin dan tanah yang cukupbasah serta licin menyambut kedatangankami. Di Pos I dan III terdapat bangunanyang dapat digunakan sebagai peristira-hatan bagi pendaki.

Kelompok Prasasti tiba di shelter 1ketika matahari mulai condong ke Barat.Kami segera mendirikan tenda dan

Pada sebuah kesempatan, salah seorangteman bercerita tentang pengalaman MakAngah-nya. Katanya, dulu saat MakAngah-nya sekolah, hukuman yang pal-ing tidak ia sukai adalah duduk denganperempuan. Malu sekali rasanya jika dudukberdampingan dengan lawan jenis. Sakingmalunya, sampai-sampai dijadikan hu-kuman oleh guru bagi siswa yang bandel.

Tapi itu dulu. Sekarang zaman sudahberbeda. Konteks malu perlahan mulaimengalami pergeseran, khususnya diMinangkabau. Tak ada lagi yang takutdisoraki jika duduk terlalu dekat denganlawan jenis. Malahan malu jika berkawandekat dengan sesama jenis.

Jika dibandingkan dengan konteksmalu di Minangkabau zaman dahulu de-ngan sekarang sangat terasa kontrasnya.Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi?Kemajuan zamankah? Mungkin itu salahsatunya.

Memang, kita tidak bisa lepas denganyang namanya perkembangan zaman. Ma-lahan bodoh rasanya jika zaman itu tidakdiikuti. Tapi dengan berkembang pesatnyateknologi, semakin besar pengaruh burukyang akan merasuki suatu bangsa.

Dengan masuknya pengaruh budayabarat tanpa batas ini, maka perlahan buda-ya asli kita mulai terkikis. Contohnyasaja rasa malu tadi. Bagi budaya baratbergaul dekat antara laki-laki danperempuan itu biasa saja. Bahkan tinggalserumah tanpa melakukan pernikahan,diperbolehkan saja.

Contoh lainnya yaitu dalam hal berpa-kaian. Dulu perempuan Minang malusekali berpakaian terbuka. Malu bila aurat-nya terlihat, sehingga mereka hampirselalu mengenakan baju kurung untukmenutupinya. Tapi sekarang sudah menjadipemandangan biasa bila perempuan diMinang berpakaian terbuka, seperti tanktop, you can see, rok mini, dan pakaiansejenisnya yang memperlihatkan auratnya.

Dalam hal makanan pun juga begitu.Kebanyakan masyarakat kita, terlebih anakmuda lebih bangga makan makanan cepatsaji. Sedangkan untuk memakan makanankhas daerah sendiri, seperti lompong sagu,kacimuih, godok ubi, dan sejenisnya sudahmenjadi hal memalukan. Makna malupun sekarang sudah mengalami pergeseranyang sangat signifikan.

Pandangan inilah yang seharusnya di-ubah. Kita tidak harus meniru bangsalain dari segi kebiasaannya. Tapi tirulahpola pikirnya. Contohnya Korea Selatan.Orang Korea tidak malu memomulerkanbudayanya di negerinya sediri. Malahanmalu bila budayanya dinomorduakan. Halitu sudah dilakukannya sejak lama.Sekarang mereka menjadi salah satu pusatkebudayaan di dunia. Inilah yang harusdicontoh masyarakat kita. Jangan malumemakai kebudayaan sendiri. Tapimalulah menjadi orang yang meniru-nirubangsa lain, dengan mengkonsumsi segalaproduk kebudayaannya. Jangan sampaikita malu dengan budaya sendiri, sehinggamenjadi generasi yang memalukan.

Tuhan.. Terima kasih atas tiupan anginyang berhembus membawa semua lelahku…Terima kasih atas setiap helaan nafas diantara langkahku.. Terima kasih atas segalaizin-Mu.. Terima kasih atas segalaPerlindungan-Mu.. Terima kasih untukkawan-kawanku.. Terima kasih juga untukdiriku yang mau diajak melangkah sejauhitu.. Aku tak bisa tanpa-Mu Tuhan

Ini adalah cerita panjang tentang sebuahperjalanan. Menaklukan gunung tertinggidi Pulau Sumatera serta puncak tertinggidi Indonesia setelah Jaya Wijaya. Ekspedisipanjang mendaki gunung setinggi 3805meter yang terletak di antara provinsi Jambidan Sumatera Barat, Gunung Kerinci. Ialahsaksi bisu perjuangan kami yang luar biasa.

Kisah ini dimulai dari kelompok kecilyang bernama Prasasti. Kelompok pendakiyang berjumlah sepuluh orang. Adalahgabungan dari mahasiswa UniversitasNegeri Padang dan Sekolah Tinggi Keguruandan Ilmu Pendidikan Padang yaitu Fhedo,Fadli, Yandri, Reizha, Ijep, Ikem, Dwi,Andre, Chika, dan Oky.

Tepat pada 14 Februari 2014 saat Subuhmenjelang, perjalanan ini dimulai. Berangkatdari Padang mengendarai sepeda motor.Setelah menghabiskan waktu selamadelapan jam, akhirnya kami tiba di Kerincidi tengah gelap nan menjelma. RumahFhedo menampung kelelahan hari pertama.

Saat pagi menyongsong, kami langsungberkemas untuk trackking dan berangkatmenggunakan mobil bak belakang hinggaperbatasan Simpang Tugu Macan. Perjalanan

Oleh Nurkemala SariMahasiswa Teknologi Pendidikan TM 2011

Puncak Tertinggi: Kelompok pendaki yang bernama Prastasi ini sampai di puncak Kerinci, Jumat(14/2).f/doc.

beristirahat untuk melanjutkan track pagiselanjutnya.

Pendakian sesungguhnya dimulai.Perjalanan dilanjukan ke shelter 2 yangmemiliki kemiringan mencapai 45 derajat,jalanan licin, dan banyak jalur air. Tapihal itu tak menyurutkan langkah kamiuntuk terus berjuang mencapai puncak.Setelah bergelut dengan jalur, akhirnyakami tiba di shelter 2 dan memutuskanuntuk camp di sana.

Waktu menunjukkan pukul 01.00 dinihari. Tanpa mempedulikan dingin

menusuk tulang dan kantuk luar biasa,kami bersiap untuk summit attack.

Perjuangan untuk mencapai ‘atap’Sumatera semakin berat. Di awalperjalanan menuju shelter 3, nafasbergulat dengan waktu. Kondisi jalur yanglicin dengan kemiringan 60-70 derajat,serta oksigen yang semakin menipismemperlambat langkah kami. Jarakpandang hanya berjarak 2-4 meter saja.Kami melangkah dengan gesit, memanjatakar-akar serta berjalan di sela bebatuan.

Saat Subuh menjelang akhirnya kamitiba di shelter 3. Jalur menuju puncakmulai didominasi pasir dan tumbuh-tumbuhan pendek. Langkah demi langkahkami lewati. Tak banyak bicara, hanyatiupan angin dan derap langkahmengiringi perjuangan yang tinggalbeberapa langkah lagi.

Lambat laun langit pun mulai cerah.Pemandangan indah terlihat jelas di balikpunggung kami. Cahaya mataharimenyinari Gunung Tujuh besertadanaunya. Hamparan awan seakanmengajak kami berguling-guling lembutdiatasnya. Hanya satu kata, Subhanallah.

Matahari semakin menanjak naik.Kami diburu waktu. Badai menerpadengan sangat kencang. Kami terusmendaki. Terus dan terus. Hinggaakhirnya saat terindah itu kami temui.Pada pukul 06.30, kami berhasilmenapakkan kaki di puncak tertinggi kedua itu. Keharuan luar biasa membuncahdi hati. Semua rasa menjadi satu. Inibukan sekedar melihat keindahan di atasketinggian, tapi tentang sebuahperjuangan.

Ananda Putra

Page 24: Surat Kabar Kampus Ganto Edisi 178

Edisi No. 178/Tahun XXIV/Januari-Februari 2014

Iklan24