surat-edaran-otoritas-jasa-keuangan-nomor-20-seojk-05-2015

8
Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/SEOJK.05/2015 TENTANG BESARAN UANG MUKA (DOWN PAYMENT/URBUN) PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMBIAYAAN SYARIAH Sehubungan dengan amanat ketentuan Pasal 12 ayat (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 366, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5640), perlu untuk mengatur mengenai perubahan besaran uang muka (down payment/urbun) pembiayaan kendaraan bermotor untuk pembiayaan syariah dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan sebagai berikut: I. KETENTUAN UMUM Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1. Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa. 2. Perusahaan Pembiayaan Syariah adalah Perusahaan Pembiayaan yang seluruh kegiatan usahanya melakukan pembiayaan syariah. 3. Pembiayaan Syariah adalah penyaluran pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah. 4. Prinsip ...

Upload: denbaguz-isnu-widiyantoro

Post on 18-Aug-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ojk

TRANSCRIPT

Yth. 1.Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2.Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah,di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/SEOJK.05/2015 TENTANG BESARAN UANG MUKA (DOWN PAYMENT/URBUN) PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTORUNTUK PEMBIAYAAN SYARIAH SehubungandenganamanatketentuanPasal12ayat(3)Peraturan OtoritasJasaKeuanganNomor31/POJK.05/2014tentang PenyelenggaraanUsahaPembiayaanSyariah(LembaranNegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 366, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor5640),perluuntukmengaturmengenaiperubahan besaranuangmuka(downpayment/urbun)pembiayaankendaraan bermotoruntukpembiayaansyariahdalamSuratEdaranOtoritasJasa Keuangan sebagai berikut: I.KETENTUAN UMUM DalamSuratEdaranOtoritasJasaKeuanganiniyangdimaksud dengan: 1.PerusahaanPembiayaanadalahbadanusahayangmelakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa. 2.PerusahaanPembiayaanSyariahadalahPerusahaanPembiayaan yang seluruh kegiatan usahanya melakukan pembiayaan syariah. 3.PembiayaanSyariahadalahpenyaluranpembiayaanyang dilakukan berdasarkan prinsip syariah. 4. Prinsip ... - 2 - 4.Prinsip Syariah adalah ketentuan hukum Islam berdasarkan fatwa dan/ataupernyataankesesuaiansyariahdariDewanSyariah Nasional Majelis Ulama Indonesia.5.UnitUsahaSyariahyangselanjutnyadisingkatUUSadalahunit kerjadarikantorpusatPerusahaanPembiayaanyangberfungsi sebagaikantorindukdarikantoryangmelaksanakanPembiayaan Syariah. 6.PerusahaanSyariahadalahPerusahaanPembiayaanSyariahdan UUS. 7.PembiayaanJualBeliadalahpembiayaandalambentuk penyediaanbarangmelaluitransaksijualbelisesuaidengan perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak. 8.Perjanjian Pembiayaan Syariah adalah kesepakatan tertulis antara PerusahaanSyariahdenganpihaklainyangmemuatadanyahak dankewajibanbagimasing-masingpihaksesuaidenganPrinsip Syariah. 9.UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotoradalahpembayarandimukaatauuangmukasecara tunai yang sumber dananya berasal dari konsumen (self financing) dalamrangkaPembiayaanJualBeliuntukkendaraanbermotor. 10.Konsumenadalahperusahaanatauorangperseoranganyang melakukanPerjanjianPembiayaanSyariahdenganPerusahaan Syariah terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan Syariah. 11.AsetProduktifBermasalahadalahasetproduktifdengankualitas kuranglancar,diragukan,dan/ataumacetatasPembiayaanJual Beliuntukkendaraanbermotor,dengantidakmemperhitungkan cadangan penyisihan penghapusan aset produktif.12.Rasio Aset Produktif Bermasalah adalah perbandingan antara Aset Produktif Bermasalah dengan total aset produktif atas Pembiayaan Jual Beli untuk kendaraan bermotor. II. BESARAN ... - 3 - II.BESARANUANGMUKA(DOWNPAYMENT/URBUN)PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR BAGI PERUSAHAAN SYARIAH 1.PerusahaanSyariahyangmempunyainilaiRasioAsetProduktif Bermasalahlebihrendahatausamadengan5%(limapersen)wajib menerapkanketentuanbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) PembiayaanKendaraanBermotorkepadaKonsumen,dengan ketentuan: a.bagikendaraanbermotorrodaduaatautiga,palingrendah 10%(sepuluhpersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan; b.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuanproduktif,palingrendah15%(lima belaspersen)darihargajualkendaraanyangbersangkutan; atauc.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuannon-produktif,palingrendah20% (duapuluhpersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan. 2.PerusahaanSyariahyangmempunyainilaiRasioAsetProduktif Bermasalahlebihtinggidari5%(limapersen)wajibmenerapkan ketentuan besaran Uang Muka (Down Payment/Urbun) Pembiayaan Kendaraan Bermotor kepada Konsumen, dengan ketentuan: a.bagikendaraanbermotorrodaduaatautiga,palingrendah 15%(limabelaspersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan; b.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuanproduktif,palingrendah20%(dua puluhpersen)darihargajualkendaraanyangbersangkutan; atauc.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuannon-produktif,palingrendah25% (duapuluhlimapersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan. III. BESARAN ... - 4 - III.BESARANUANGMUKA(DOWNPAYMENT/URBUN)PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR BAGI UUS YANG MEMILIKI NILAI PIUTANG PEMBIAYAANJUALBELIUNTUKKENDARAANBERMOTORLEBIH TINGGIDARI50%(LIMAPULUHPERSEN)DARITOTALPIUTANG PEMBIAYAANUNTUKKENDARAANBERMOTORPERUSAHAAN PEMBIAYAAN INDUKNYA 1.UUSyangmemilikinilaipiutangPembiayaanJualBeliuntuk kendaraan bermotor lebih tinggi dari 50% (lima puluh persen) dari totalpiutangpembiayaanuntukkendaraanbermotorPerusahaan PembiayaaninduknyawajibmenerapkanketentuanbesaranUang Muka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraanBermotor kepada Konsumen, dengan ketentuan: a.bagikendaraanbermotorrodaduaatautiga,palingrendah 15%(limabelaspersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan;b.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuanproduktif,palingrendah15%(lima belaspersen)darihargajualkendaraanyangbersangkutan; atauc.bagikendaraanbermotorrodaempatataulebihyang digunakanuntuktujuannon-produktif,palingrendah20% (duapuluhpersen)darihargajualkendaraanyang bersangkutan. 2.DalamhalUUSmemilikinilaiRasioAsetProduktifBermasalah lebihtinggidari5%(limapersen)namunmemilikinilaipiutang PembiayaanJualBeliuntukkendaraanbermotorlebihtinggidari 50%(limapuluhpersen)daritotalpiutangpembiayaanuntuk kendaraanbermotorPerusahaanPembiayaaninduknya,besaran UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotormengikutiketentuansebagaimanadimaksuddalam angka romawi II butir 2. 3.DalamhalUUSmemilikinilaiRasioAsetProduktifBermasalah lebihrendahdari5%(limapersen)namunmemilikinilaipiutang PembiayaanJualBeliuntukkendaraanbermotorlebihtinggidari 50%(limapuluhpersen)daritotalpiutangpembiayaanuntukkendaraan ... - 5 - kendaraanbermotorPerusahaanPembiayaaninduknya,besaran UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotormengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud pada butir 1.

IV.JANGKAWAKTUPEMBERLAKUANBESARANUANGMUKA(DOWN PAYMENT/URBUN) PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR 1.PenerapanbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) PembiayaanKendaraanBermotorsebagaimanadimaksuddalam angkaromawiIIdan/atauangkaromawiIIIdihitungberdasarkan laporan bulanan per 30 Juni dan 31 Desember.2.PenerapanbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) PembiayaanKendaraanBermotorsebagaimanadimaksudpada butir1mulaiberlakupadatanggal1Agustusatau1Februari untuk jangka waktu 6 (enam) bulan berikutnya. Contoh: ApabilalaporanbulananPerusahaanSyariahper30Juni2015 memiliki nilai Aset Produktif Bermasalah lebih tinggi dari 5% (lima persen), maka Perusahaan Syariah tersebut menerapkan ketentuan UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan BermotorsebagaimanadimaksuddalamangkaromawiIIbutir2. PenerapanbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) Pembiayaan Kendaraan Bermotor dimaksud berlaku mulai tanggal1 Agustus 2015 sampai dengan 31 Januari 2016. ApabilalaporanbulananUUSper31Desember2015RasioAset ProduktifBermasalahUUSdimaksudmasihlebihtinggidari5% (limapersen)danmemilikinilaipiutangPembiayaanJualBeli untukkendaraanbermotorlebihtinggidari50%(limapuluh persen)daritotalpiutangpembiayaanuntukkendaraanbermotor PerusahaanPembiayaaninduknya,makaUUStersebuttetap menerapkanketentuanbesaranUangMuka(Down Payment/Urbun)PembiayaanKendaraanBermotorsebagaimana dimaksud dalam angka romawi II butir 2. Penerapan besaran Uang Muka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraanBermotor dimaksudberlakumulaitanggal1Februari2016sampaidengan 31 Juli 2016. V. TATA ... - 6 - V.TATACARAPERHITUNGANBESARANUANGMUKA(DOWN PAYMENT/URBUN) PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR 1.PerhitunganbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) PembiayaanKendaraanBermotordilakukanterhadaphargajual kendaraansetelahdikurangipotonganharga(discount)dan potongan lainnya. Contoh: Harga motor: Rp10.000.000,00 Potonganharga(discount)danpotonganlainnyayangdiberikan: Rp500.000,00 Hargajualkendaraan:Rp10.000.000,00Rp500.000,00= Rp9.500.000,00 UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotoryangharusdikenakandandibayartunaisekaligus adalah 10%x Rp9.500.000,00 = Rp950.000,00 2.PerhitunganbesaranUangMuka(DownPayment/Urbun) PembiayaanKendaraanBermotorsebagaimanadimaksudpada butir1tidaktermasukangsuranpertama,biayasurvei,provisi, asuransi, penjaminan, fidusia, notaris, atau biaya lainnya. Contoh1(biayaasuransi,penjaminan,ataubiayalainnyayang dibayar tunai oleh Konsumen): Harga motor: Rp10.000.000,00 Potonganharga(discount)danpotonganlainnyayangdiberikan: Rp500.000,00 Biayaasuransi,penjaminan,ataubiayalainnyayangdibayarkan oleh Konsumen secara tunai: Rp1.000.000,00Hargajualkendaraan:Rp10.000.000,00Rp500.000,00= Rp9.500.000,00 UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotoryangharusdikenakandandibayartunaisekaligus adalah 10%xRp9.500.000,00 = Rp950.000,00 BiayayangdibayarolehKonsumensecaratunaisekaligus(bila biaya asuransi, penjaminan, atau biaya lainnya yang dibayar tunai oleh ... - 7 - olehKonsumen)=uangmuka(Rp950.000,00)+biayaasuransi, penjaminan,ataubiayalainnya(Rp1.000.000,00)= Rp1.950.000,00 Total pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan kepada Konsumen=hargajualkendaraan(Rp9.500.000,00)uangmuka (Rp950.000,00) = Rp8.550.000,00 Contoh2(biayaasuransi,penjaminan,ataubiayalainnyatidak dibayar tunai (angsuran) oleh Konsumen): Harga motor: Rp10.000.000,00 Potonganharga(discount)danpotonganlainnyayangdiberikan: Rp500.000,00 Biaya asuransi, penjaminan, atau biaya lainnya: Rp1.000.000,00Hargajualkendaraan:Rp10.000.000,00Rp500.000,00= Rp9.500.000,00 UangMuka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraan Bermotoryangharusdikenakanadalah10%xRp9.500.000,00= Rp950.000,00 BiayayangdibayarolehKonsumenbilabiayaasuransi, penjaminan, atau biaya lainnya tidak dibayar tunai oleh Konsumen atau dibayar secara angsuran = uang muka (Rp950.000,00)Total pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan kepada Konsumen = biaya asuransi, penjaminan, atau biaya lainnya (Rp1.000.000,00) +hargapembiayaankendaraanbermotor(Rp8.550.000,00)= Rp9.550.000,00 VI.PENEGAKAN KEPATUHAN DAN SANKSI PerusahaanSyariahyangtidakmemenuhiketentuanbesaranUang Muka(DownPayment/Urbun)PembiayaanKendaraanBermotor sebagaimanadimaksuddalamSuratEdaranOtoritasJasaKeuangan inidikenakanketentuansebagaimanadimaksudPasal55danPasal 57PeraturanOtoritasJasaKeuanganNomor31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah. VII. PENUTUP ... - 8 - VII. PENUTUP KetentuandalamSuratEdaranOtoritasJasaKeuanganinimulai berlaku pada tanggalditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat EdaranOtoritasJasaKeuanganinidenganpenempatannyadalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2015 KEPALAEKSEKUTIFPENGAWAS PERASURANSIAN,DANAPENSIUN, LEMBAGAPEMBIAYAAN,DAN LEMBAGAJASAKEUANGANLAINNYA OTORITAS JASA KEUANGAN, Ttd. FIRDAUS DJAELANI BERITA NEGARA TAHUN NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya Direktur Hukum I Departemen Hukum, Ttd.Ttd. Sudarmaji