surat berharga syariah negara (sukuk negara) · pdf filesurat berharga syariah negara ......
TRANSCRIPT
Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk Negara)
Jakarta, Maret 2013
Instrumen Pembiayaan APBN dan Investasi Berbasis Syariah
Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Kementerian Keuangan Republik Indonesia
1
2
3
4
Mengenal Sukuk Negara
Sukuk Negara sebagai Sumber Pembiayaan APBN
Program Penerbitan Sukuk Negara
Sukuk Negara sebagai Instrumen Investasi
AGENDA
4 Sukuk Negara: Peluang dan Tantangan
1 Mengenal Sukuk Negara
4
Apa itu “Sukuk”?
Bahasa Arab:
Definisi:
Sharia Standards No.17: “Investment Sukuk are certificates of equal value representing undivided shares in ownership of tangible assets, usufructs and services or (in the ownership of) the assets of particular projects or special investment activity”.
Dokumen, Sertifikat, atau Bukti Kepemilikan. Singular “Sakk” Plural “Sukuk”
Determinan Struktur Sukuk
5
STRUKTUR SUKUK
Fatwa & Opini Syariah
Kesesuaian Syariah
Perspektif Penerbit
Pemenuhan Aspek Hukum
Underlying
Ketersediaan Peraturan
Kesederhanaan dan Dokumen Transaksi
Tingkat Pengembalian Tetap/Variabel
Diterima secara lokal dan global
Tenor
Tradability
Perspektif Investor
Jenis Struktur Sukuk
Sale Based Ijarah Based Partnership Based
a. Murabahah b. Istishna c. Salam
a. Ijarah atas barang (tangible assets)
b. Ijarah atas hak manfaat (usufruct)
c. Ijarah atas jasa (services)
a. Musyarakah b. Mudharabah c. Wakalah d. Muzara’ah e. Mugharasah f. Musaqah
Pembiayaan APBN termasuk membiayai pembangunan proyek
Apa itu “Surat Berharga Syariah Negara”?
6
• Diversifikasi instrumen pembiayaan APBN
• Alternatif instrumen investasi
• Memperluas basis investor
• Mengoptimalkan penggunaan BMN
• Mengembangkan pasar keuangan syariah
• Membiayai pembangunan proyek Pemerintah
• Menciptakan benchmark sukuk
“Surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap Aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun valuta Asing.”
(UU No.19/2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara)
Definisi
Tujuan
Manfaat
Dasar Hukum
UU No. 19/2008 tentang SBSN: Mengatur penerbitan Sukuk Negara oleh Pemerintah Pusat. Memberikan koridor hukum bagi pengelolaan Sukuk Negara
yang transparan, dan akuntabel: • Kewenangan Pemerintah untuk menerbitkan Sukuk
Negara. • Pendirian Perusahaan Penerbit SBSN (SPV). • Penggunaan BMN dan proyek pemerintah sebagai
underlying asset. Memberikan kepastian hukum bagi investor:
• Pembayaran imbalan dan pokok oleh Pemerintah. • Pemenuhan prinsip-prinsip syariah.
Peraturan Pelaksanaan UU SBSN:
PP terkait Perusahaan Penerbit SBSN.
PMK terkait Penerbitan SBSN di Pasar Dalam & Luar Negeri.
PMK terkait Pengelolaan Aset SBSN. 7
Perusahaan Penerbit SBSN
Merupakan badan hukum khusus yang didirikan
berdasarkan UU No.19/2008 tentang SBSN untuk
melaksanakan kegiatan penerbitan SBSN.
Pendiriannya dengan Peraturan Pemerintah.
Special Purpose Vehicle (SPV) dengan tugas:
sebagai penerbit SBSN; sebagai fasilitator dalam transaksi Aset SBSN; sebagai Wali Amanat untuk kepentingan
Pemegang SBSN.
Berkedudukan di Wilayah Hukum Indonesia.
Kebijakan lainnya terkait penerbitan dan
pengelolaan SBSN ditetapkan oleh Menteri
Keuangan.
“Penerbitan SBSN dapat
dilaksanakan secara
langsung oleh Pemerintah
atau melalui Perusahaan
Penerbit SBSN.”
(Pasal 6, UU No.19/2008)
8
Underlying Assets
* Hak manfaat adalah hak untuk memiliki dan mendapatkan hak penuh atas pemanfaatan suatu aset tanpa perlu dilakukan pendaftaran atas kepemilikan dan hak tersebut (UU No.19/2008 tentang SBSN).
9
Kegiatan pemerintah yang dialokasikan dalam APBN untuk dibiayai melalui SBSN, meliputi a.l.:
- Proyek infrastruktur;
- Pengadaan barang/jasa.
• Tanah dan bangunan
• BMN lainnya yang dibeli atau diperoleh dari APBN atau perolehan lainnya yang sah.
• Dengan persetujuan dari DPR.
Jenis Underlying
Barang Milik Negara Proyek/Kegiatan Pemerintah
• Transportasi; • Akomodasi (Pemondokan); • Logistik (katering, kesehatan,
dll).
Jasa Layanan Haji
Underlying asset SBSN (Aset SBSN) bukan collateral/jaminan; Penggunaan BMN sebagai underlying asset SBSN melalui penjualan “Hak Manfaat”. *
“Sesuai prinsip syariah, penerbitan SBSN harus didasarkan pada aset riil yang menjadi dasar penerbitan (underlying asset) untuk mencegah pelanggaran terhadap larangan transaksi “uang untuk
uang” yang cenderung mengandung unsur riba”
Imbalan SBSN
Karakteristik Imbalan/Kupon SBSN:
• Berasal dari hasil transaksi atas
underlying asset SBSN (misal:
pembayaran uang sewa /ujroh).
• Dapat bersifat tetap (fixed).
• Dapat diberikan secara periodik
(bulanan atau semesteran).
• Nilai berupa persentase (%) dari nilai
nominal SBSN.
• Ditentukan dengan mempertimbangkan
benchmark harga dalam negeri dan
internasional.
Participation Based
Sale Based
Ijarah Based
Jenis Sukuk
Bagi Hasil
Margin
Sewa (Ujroh)/Fee
SBSN Ijarah Sale and Lease Back
SBSN Ijarah Asset to be Leased
SBSN Ijarah Al-Khadamat
Sewa atas Barang Milik Negara (Tanah dan/atau Bangunan)
Sewa atas aset yang dihasilkan dari Proyek-
Proyek Pemerintah
Sewa atas Jasa Layanan Haji
“
”
Pembayaran imbalan/kupon SBSN dijamin secara penuh oleh Pemerintah, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 19/2008 tentang SBSN.
10
Fatwa dan Kesesuaian Syariah
Untuk menjamin kesesuaian Sukuk Negara dengan prinsip syariah, penerbitan Sukuk Negara memerlukan Fatwa dan Pernyataan Kesesuaian Syariah (Opini Syariah) dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia.
Fatwa DSN-MUI terkait Sukuk Negara: Fatwa No.69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Fatwa No.70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN Fatwa No.71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back Fatwa No.72/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and
Lease Back Fatwa No.76/DSN-MUI/VI/2010 tentang SBSN Ijarah Asset to be
Leased
“Fatwa adalah suatu ketetapan hukum yang dikeluarkan oleh pihak
yang memiliki keahlian di bidang syariah.”
Setiap penerbitan Sukuk Negara telah mendapat Opini Syariah dari Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia
“Pernyataan kesesuaian syariah yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki kewenangan dan
keahlian di bidang syariah, yang menyatakan bahwa sukuk yang diterbitkan tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.”
11
2 Sukuk Negara sebagai Sumber Pembiayaan APBN
Program Pembiayaan APBN 2011 – 2013
Keterangan : • Nominal dalam triliun Rupiah; • Pembiayaan dari utang merupakan sumber utama pembiayaan untuk menutup defisit APBN;
• Lain – lain terdiri dari Perbankan Dalam Negeri dan Non-Perbankan Dalam Negeri (seperti Privatisasi, Hasil Pengelolaan Aset, Pinjaman Dalam Negeri, Dana Investasi Pemerintah, PMN, Dana Pengembangan Pendidikan Nasional, dan Kewajiban Penjaminan).
• Pembiayaan Luar Negeri netto bernilai negatif menunjukkan penarikan pinjaman baru lebih rendah daripada pembayaran cicilan pokok utang LN.
APBN-P % thd PDB APBN % thd PDB APBN-P % thd PDB APBN % thd PDB
Pendapatan Negara dan Hibah 1,169.9 16.2 1,311.4 16.2 1,358.2 15.9 1529.7 16.5
Belanja Negara 1,320.8 18.3 1,435.4 17.7 1,548.3 18.1 1683.0 18.2
Surplus/(defisit) -150.8 -2.1 -124.0 -1.5 -190.1 -2.2 -153.3 -1.7
Pembiayaan 150.8 2.1 124.0 1.5 190.1 2.2 153.3 1.7
Pembiayaan dari Utang 128.0 1.8 133.6 1.6 155.2 1.8 161.0 1.7
Surat Berharga Negara (Neto) 126.7 1.8 134.6 1.7 159.6 1.9 180.4 1.9
Pinjaman Luar Negeri (Neto) -1.3 0.0 -1.0 0.0 -4.4 -0.1 -19.4 -0.2
Lain - lain -2.6 0.0 -9.6 -0.1 34.9 0.4 -7.7 -0.1
2011 2012 2013
13
Perkembangan Rasio Utang Indonesia Terhadap PDB
14
Rasio Utang Terhadap PDB Berbagai Negara
15
Instrumen Pembiayaan APBN
Instrumen Pembiayaan
APBN
Pinjaman
SBN
Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Obligasi Negara (ON)
Wholesale: • Domestik • Global
Ritel (ORI)
16
SUN
Pinjaman Dalam Negeri
Pinjaman Luar Negeri
SBSN
Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S)
Sukuk Negara
Wholesale: • Domestik (IFR
& PBS) • Global (SNI)
Ritel (SR)
Non Tradable (SDHI)
Project Financing Sukuk (PFS)
Instrumen Sukuk Negara
IFR SR SNI SDHI PBS
Seri Islamic Fixed
Rate (IFR)
Sukuk Negara
Ritel (SR)
Sukuk Negara
Indonesia
(SNI)
Surat
Perbendaharaan
Negara - Syariah
(SPN-S)
Sukuk Dana Haji
Indonesia
(SDHI)
Project Based
Sukuk (PBS)
Struktur sukuk Ijarah Sale & Lease Back/ Ijarah Asset to be Leased*
Ijarah al-Khadamat
Ijarah Asset to be Leased
Underlying Barang Milik Negara
Jasa
Penyelenggaraan
Ibadah Haji
Proyek-Proyek
Pemerintah
Imbalan Fixed Rate
Tradability Tradable Non-Tradable Tradable
Metode
Penerbitan
- Bookbuilding - Lelang
Bookbuilding Bookbuilding Lelang Private Placement
Lelang
Deskripsi • Denominasi
rupiah
• Untuk
investor
institusi
• Tenor
menengah -
panjang
• Pembayaran
Imbalan per
semester
• Denominasi
rupiah
• Untuk
investor ritel
WNI.
• Tenor
pendek
• Pembayaran
imbalan per
bulan
• Denominasi
USD
• Diterbitkan di
pasar
internasional
• Tenor
menengah -
panjang
• Pembayaran
imbalan per
semester
• Denominasi
rupiah
• Untuk investor
institusi
• Tenor pendek
(6 bulan)
• Penjualan
dengan diskonto
• Denominasi
rupiah
• Tenor pendek.
• Untuk
penempatan
Dana Haji
• Pembayaran
imbalan per
bulan
• Denominasi
rupiah
• Untuk investor
institusi
• Tenor menengah -
panjang
• Pembayaran
Imbalan per
semester
SPN-S
* Mulai SR-004 tahun 2012 menggunakan struktur Ijarah Asset to Be Leased 17
3 Program Penerbitan Sukuk Negara
Milestone Sukuk Negara
19
2008
UU SBSN No.19/2008
Penerbitan pertama Sukuk Negara (IFR)
Penerbitan pertama Sukuk Negara Ritel (SR)
Penerbitan pertama Global Sukuk (SNI)
Penerbitan pertama Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)
Lelang Sukuk Negara pertama (IFR)
Penerbitan pertama Islamic T-Bills (SPN-S)
Lelang pertama Project Based Sukuk (PBS)
Lelang Sukuk Negara secara reguler (IFR), penerbitan SR & SDHI
2009
2010
2011
Lelang Sukuk Negara secara reguler (IFR), penerbitan SR & SDHI
2012
Lelang SBSN Tambahan (Green Shoe Option/GSO) pertama
Lelang Sukuk Negara secara reguler (PBS, SPN-S & IFR), penerbitan SR, SDHI & SNI
Penyiapan penerbitan Project Financing Sukuk (PFS)
Penerbitan Sukuk Negara
0
5,000,000
10,000,000
15,000,000
20,000,000
2008 2009 2010 2011 2012 Mar 4, 2013 Total
IFR = Islamic Fixed Rate 4,699,700 1,277,000 6,150,000 4,610,000 400,000 - 17,136,700
SR = Retail Sukuk - 5,556,290 8,033,860 7,341,410 13,613,805 14,968,875 49,514,240
SNI = Global Sukuk - 7,031,700 - 9,035,000 9,639,000 - 25,705,700
SDHI = Hajj Fund Sukuk - 2,686,000 12,783,000 11,000,000 15,342,000 - 41,811,000
SPN-S = Islamic T-Bills - - - 1,320,000 1,380,000 700,000 3,400,000
PBS = Project Based Sukuk - - - - 16,714,000 1,850,000 18,564,000
Total 4,699,700 16,550,990 26,966,860 33,306,410 57,088,805 17,518,875 156,131,640
(IDR million)
Total Penerbitan SBSN 2008 – 2013ytd
20
Outstanding Sukuk Negara
* Kurs tgl 28 Februari 2013 USD1=Rp9.684,- 21
133.96
Sumber: DJPU, Kemenkeu (data per 28 Februari 2013)
Lelang SBSN
Pengertian: “Penjualan SBSN yang diikuti Peserta Lelang, BI, dan LPS, dengan cara mengajukan penawaran
pembelian dalam periode waktu yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya, melalui sistem yang disediakan Agen Lelang SBSN” (PMK 05/2012)
Seri yang dilelang
22
Sukuk Negara Ritel
Ijarah sale and leased back
5,56 8,
03
7,34
13,6
1
14,9
7
14.295
17.23115.487
17.606 17.783
0
5.000
10.000
15.000
20.000
0
4
8
12
16
2009 2010 2011 2012 2013
investor
Trili
un R
p
Volume penerbitan (LHS) Jumlah investor (RHS)
Ijarah asset to be leased Akad
Imbalan 12,00% 8,70% 8,15% 6,25% 6,00%
Merupakan Sukuk Negara yang dijual kepada individu atau orang perseorangan WNI melalui agen penjual (dibuktikan dengan KTP)
Tenor (th) 3 3 3 3,5 3
23
Sukuk Negara Ritel
Akad Ijarah Asset to be Leased
Underlying Asset Proyek APBN 2013
Penerbit Pemerintah Indonesia melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia
Tgl Penerbitan/Setelmen 27 Februari 2013
Tanggal Jatuh Tempo 27 Februari 2016
Imbalan • Fixed Coupon 6,00 % p.a.
Nominal per Unit Rp1.000.000,-
Harga per Unit At par (100%)
Minimum Pemesanan Rp5.000.000,- dan kelipatannya
Maksimum Pemesanan Rp5.000.000.000,-
Nominal Pelunasan • At par (100%), Bullet payment
Tradability Tradable, dicatatkan di PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Februari 2013
Target Investor Individu Warga Negara Indonesia (WNI)
Tujuan dan Manfaat Penerbitan : • Memberikan alternatif instrumen ritel yang berbasis syariah bagi
investor.
• Memberikan kesempatan kepada investor kecil untuk berinvestasi dalam instrumen pasar modal yang amanah & menguntungkan.
• Memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi dari savings-oriented society menjadi investment-oriented society.
Terms & Conditions Sukuk Negara Ritel seri SR-005 tahun 2013
Distribusi Jumlah Investor berdasarkan profesi
Distribusi Jumlah Investor berdasarkan wilayah
24
Global Sukuk
Tujuan dan Manfaat Penerbitan :
Benchmarking.
Perluasan basis investor, dan
Natural hedging atas kewajiban valas
Pemerintah.
No Deskripsi Keterangan
1 Format Islamic GMTN Program, Reg S/144 A
2 Rating
BBB- (Fitch)
BB+ (Standard & Poor’s)
Baa3 (Moody’s) 3 Program Size USD3 miliar
4 Total volume pemesanan (initial drawdown) USD5,3 miliar
5 Volume penerbitan (initial drawdown) USD1 miliar (ekuivalen dengan Rp9,6 triliun)*
6 Tanggal penerbitan/setelmen 21 November 2012
7 Tanggal jatuh tempo 21 November 2022
8 Imbalan Fixed 3,3% p.a (fixed)
9 Periode pembayaran imbalan Semi annual, setiap tanggal 21 bulan Mei dan
November
10 Struktur/Akad Ijarah sale and lease back
11 Listing Singapore Stock Exchange
12 Law English Law and Indonesian Law
Terms & Conditions Islamic Global Medium Term Notes Program tahun 2012
Middle East & Islamic
30%
Indonesia20%
Asia (excluced Indonesia)
23%
Europe15%
US12%
Distribution by Demography
Funds40%
Banks35%
Central Banks &
Sovereign
Wealth Funds
17%
Private Banks
5%
Insuranse3%
Distribution by Type of Investors
25
Sukuk Dana Haji Indonesia
Tujuan dan Manfaat Penerbitan
● Mengoptimalkan pengelolaan Dana Haji melalui penempatannya pada instrumen investasi yang aman dengan imbal hasil yang kompetitif, proses penempatan yang hati-hati, transparan dan akuntabel.
● Mengoptimalkan pemanfaatan Dana Haji sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN yang berkelanjutan.
KARAKTERISTIK
Metode Penerbitan : Private Placement
Tradability: Non-Tradable
Akad: Ijarah Al Khadamat
Underlying Asset: Pelayanan Haji
Penerbit : Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia
Per 28 Februari 2013, terdapat 15 seri SDHI outstanding dengan total penempatan sejumlah Rp35,78 triliun.
26
4 Sukuk Negara sebagai Instrumen Investasi
Perbandingan Sukri & ORI
28
Diperuntukkan bagi investor
ritel di pasar perdana.
Diterbitkan oleh
pemerintah.
Risiko gagal bayar tidak ada
(zero risk).
Dijual pada harga par di
pasar perdana.
Imbalan dibayarkan setiap
bulan sampai dengan jatuh
tempo.
Sukuk Negara Ritel berbasis
syariah dengan akad Ijarah,
sedangkan ORI merupakan
IOU-paper.
Sukuk Negara Ritel
memerlukan fatwa/opini
syariah sedangkan ORI
tidak.
Sukuk Negara Ritel
menggunakan underlying
asset.
PERSAMAAN PERBEDAAN
Perbandingan Beberapa Instrumen Investasi
di Pasar Keuangan
29
Perbandingan Saham Reksadana Terproteksi
Deposito Sukuk Negara Ritel
Return Dividen Kenaikan Nilai Aktiva Bersih
Bunga Imbalan/sewa,
di atas suku bunga deposito Bank
BUMN pada saat penerbitan.
Pasar sekunder dan potensi capital gain
Ada Tidak dapat diperdagangkan
Tidak ada Ada
Masa jatuh tempo Tidak ada Ada Ada Ada
Jaminan Pemerintah
Tidak ada Tidak ada
Ada, jumlah terbatas
Ada
Aman
Keuntungan Berinvestasi pada Sukuk Negara Ritel
30
A
Penerbitannya sesuai dengan prinsip syariah serta telah mendapatkan fatwa dan opini syariah dari DSN – MUI
Pembayaran pokok dan imbalan sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh negara dengan Undang-Undang
Dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Dapat dijadikan sebagai jaminan.
Nilai sukuk sesuai dengan underlying asset/ underlying transaction.
Tingkat imbalan sesuai dengan kondisi pasar.
Tingkat imbalan tetap sampai dengan saat jatuh tempo.
Berpotensi memperoleh capital gain. Pajak terhadap SBSN lebih kecil (15%)
dibandingkan dengan deposito/tabungan (20%)
Likuid L
Adil A
Menguntungkan M
Syar’i S
5 Sukuk Negara: Peluang dan Tantangan
Peluang & Tantangan Sukuk Negara
32
Perkembangan institusi keuangan syariah yang pesat
Basis investor sukuk yang lebih luas, mencakup syariah dan konvensional
Market share produk keuangan syariah yang masih kecil dibandingkan produk keuangan konvensional
Tingginya kecenderungan negara-negara yang berpenduduk minoritas muslim untuk mengadopsi konsep keuangan syariah
Tingginya demand atas instrumen keuangan syariah
Komitmen Pemerintah dalam mengembangkan industri keuangan syariah domestik.
Terus meningkatnya peringkat kredit (credit rating) Indonesia.
PELUANG
Kompleksitas struktur sukuk
Regulasi perpajakan yang belum diharmonisasikan
Inovasi produk yang kompetitif dengan konvensional
Ketersediaan underlying assets
Keterbatasan pengetahuan publik terhadap sukuk
Pasar sekunder sukuk yang relatif belum berkembang
TANTANGAN
Pasar Sukuk Negara Domestik
33
Primary Market
Partisipasi investor syariah rendah
Bid yield belum mencerminkan fair price (higher yield expectation)
Belum ada benchmark series
Belum ada Dealer Utama
Size issuance relatif kecil
Secondary Market
Kekurangan supply
Perspektif “buy and hold”
Volume & frekuensi perdagangan relatif rendah
Belum terdapat Islamic benchmark
Tidak ada market makers (kuotasi harga)
Rendahnya partisipasi investor syariah
Kondisi Saat Ini
Program Pengembangan
Pembentukan Primary Dealers
Pembentukan benchmark series & yield curve
Pengembangan produk (diversifikasi struktur akad
& underlying)
Mendorong Sukuk Negara sebagai instrumen likuiditas
perbankan syariah
Mendukung kebijakan Bank Sentral menggunakan Sukuk Negara sebagai instrumen operasi moneter syariah
Perluasan basis investor
Transparansi harga
Buyback & switching
Peningkatan supply (regular issuance, reopening,
green shoe options)
Investor relationship & Koordinasi dg institusi/ lembaga pasar modal (SRO, Regulator dan lembaga penunjang)
Pengembangan infrastuktur pasar (trading system & Repo) Sosialisasi & publikasi
Penghargaan atas Sukuk Negara
Best Deal of The Year & Best Sovereign Deal of The Year in Southeast Asia (Alpha South East Asia)
The Asset Triple A Islamic Deal of The Year & Triple A Best Sovereign Sukuk (The Asset Asian Award)
Rp 4,7 Trillion Sukuk Ijara Voted as The Best of Sovevereign Sukuk (The Asset Asian Award)
PP SBSN (Issuer) Voted as The Islamic Deal of The Year (The Asset Asian Award)
Voted As Islamic Deal Of The Year (The Asset Asian Award)
Islamic Deals of the Year 2009 (Islamic Finance News)
Best Sovereign Deal in Southest Asia 2009 (Alpha South East Asia)
credit
IFR 2008
Sukuk Negara Ritel 2009
Sukuk Global 2009
Best Sukuk Deal (Euromoney Islamic Finance Awards)
Indonesia Deal of The Year (Islamic Finance News)
Sukuk Global 2011
Best Deal in Indonesia 2009 (The Asset Asian Award)
Best Islamic Financing 2009 (Finance Asia)
Islamic Finance Deal Of The Year 2009 (Credit Magazine)
Islamic News Deals Of The Year 2009 (Islamic Finance News)
Islamic Deal Of The Year 2009 (International Financing Review Asia)
Country Deals Of The Year 2009 (Asiamoney)
Indonesia Deal of The Year 2008 (Islamic Finance News)
Best Islamic Deal & Best Indonesia Capital Markets Deal (International Finance Review)
Indonesia Deal of The Year (Islamic Finance News)
Indonesia Best Islamic Deal (The Asset Triple A Awards)
Sukuk Negara Ritel 2011
Best Islamic Deal of the Year (IFR Asia)
Best Sovereign Bond (Alpha Southeast Asia) Sukuk Global
2012 34
Pertanyaan, Informasi dan Saran:
Direktorat Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
Kementerian Keuangan RI www.djpu.depkeu.go.id
Telp. 351-6296, Fax. 351-0728
e-mail: [email protected]
Skema SBSN Ijarah Sale and Lease Back
Investors
1a. Sale of Asset (Beneficial Title)
1d. Proceeds
(Pembayaran atas Aset)
2a. Lease of Asset
1b.Sukuk
issuance
1c. Proceeds (Pembayaran
atas sukuk)
3. Sale of Asset
2b. Periodic Lease Payment
4a. Sukuk Redemption
5. Sukuk
Paying Agent
Investor
MoF - GOI (Obligor/Originator)
MoF - GOI (Obligor/Originator)
SPV (Issuer/ Trustee)
SPV (Issuer/ Trustee)
Penerb
itan &
Pemb
ayaran
Imb
alan SB
SN
4b. Sukuk Redemption
Ijarah Sale & Lease Back adalah Jual beli suatu aset yang kemudian pembeli menyewakan aset tersebut kepada penjual.
Akad yang digunakan adalah akad bai’ (jual beli) dan akad ijarah (sewa) yang dilaksanakan secara terpisah
Aliran Dana
Aliran Sekuritas /dokumen
Keterangan Skema SBSN Ijarah Sale and Lease Back
I. PENERBITAN SBSN:
1a. Penjualan hak manfaat Barang Milik Negara (BMN) oleh Pemerintah kepada Perusahaan
Penerbit SBSN untuk digunakan sebagai Aset SBSN (Akad Bai’).
1b. Penerbitan SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti atas penyertaan/
kepemilikan investor terhadap Aset SBSN.
1c. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit
SBSN
1d. Pembayaran atas pembelian hak manfaat Aset SBSN oleh Perusahaan Penerbit SBSN
kepada Pemerintah.
II. PEMBAYARAN IMBALAN SBSN:
2a. Penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah untuk digunakan dalam operasional
pemerintahan sehari-hari (Akad Ijarah).
2b. Pembayaran Imbalan (ujrah) atas penyewaan Aset SBSN oleh Pemerintah sebagai
penyewa (Musta’jir/Lessee) kepada Pemegang SBSN selaku pemberi sewa (Mu’jir/Lessor)
melalui Agen Pembayar.
III. JATUH TEMPO SBSN:
3. Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan
Penerbit SBSN (Akad Bai’).
4a&4b Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN
melalui Agen Pembayar sebagai pelunasan SBSN
5. Jatuh tempo SBSN
Skema SBSN Ijarah Al-Khadamat
Keterangan Skema SBSN Ijarah Al-Khadamat
1. Perjanjian penyediaan jasa layanan haji oleh Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah (akad
ijarah al-khadamat)
2. Penerbitan SBSN (Sukuk Dana Haji Indonesia/SDHI) oleh Perusahaan Penerbit SBSN sebagai bukti
atas bagian penyertaan/kepemilikan investor terhadap Aset SBSN berupa jasa layanan haji
3. Dana hasil penerbitan SBSN dari investor (pembeli SBSN) kepada Perusahaan Penerbit SBSN
4. Pemberian kuasa (wakalah) dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah untuk pengadaan
jasa layanan haji
5. Penyerahan dana pengadaan jasa layanan haji dari Perusahaan Penerbit SBSN kepada Pemerintah.
6. Pengadaan jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku Wakil.
7. Laporan pengadaan jasa layanan haji dari Pemerintah selaku Wakil kepada Perusahaan Penerbit
SBSN selaku Muwakkil
8. Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) pengadaan jasa layanan haji antara Pemerintah
dengan Perusahaan Penerbit SBSN
9. Pembayaran ujrah jasa layanan haji oleh Pemerintah selaku pengguna jasa (Mu’ajjir) kepada
Pemegang SBSN selaku penyedia jasa (Ajir) melalui Agen Pembayar
10. Dana pelunasan SBSN
11. Jatuh tempo SBSN
Skema SBSN Ijarah Asset to be Leased
1. Pemesanan obyek ijarah
3. Penerbitan SBSN
4. Proceeds
Pembangunan Proyek
5. Proceeds 8. P
embayaran
Im
balan SB
SN
10. Pembelian Aset SBSN pada
saat jatuh tempo (akad bai’)
12. Pelunasan SBSN
9. BAST Proyek
7. Pembayaran uang sewa (ujrah)
PP SBSN
A. Penerbit
B. Wali amanat
C. Pemberi Kuasa
D. Pemberi Sewa
INVESTOR
6. Akad Ijarah Asset to be Leased
11. Pembayaran Aset SBSN
: Akad/perjanjian
: Cash flow
GoI
- Penyewa
- Pembeli
GoI
Wakil/ Penerima
Kuasa
2a. Pemberian kuasa (Akad
Wakalah ) pembangunan Proyek
2b. Akad Bai’ atas Barang Milik
Negara (jika diperlukan)
Keterangan Skema SBSN Ijarah Asset to be Leased
I. Penerbitan SBSN:
1. Pemesanan Obyek Ijarah dengan spesifikasi tertentu oleh Pemerintah kepada Perusahaan Penerbit SBSN (PP SBSN) untuk disewa melalui akad Ijarah Asset to be Leased.
2a. Pemberian kuasa (Wakalah Agreement) oleh PP SBSN kepada Pemerintah dalam rangka pembangunan proyek yang akan dijadikan sebagai obyek Ijarah.
2b. Pembelian (Akad Bai’) tanah dan/atau bangunan yang berupa Barang Milik Negara yang akan dijadikan sebagai bagian obyek Ijarah (dalam hal diperlukan).
3. Penerbitan SBSN oleh PP SBSN sebagai bukti atas bagian penyertaan investor terhadap Aset SBSN
4. Dana hasil penerbitan SBSN (Proceeds) dari investor kepada PP SBSN.
5. Proceeds dari PP SBSN (Pemberi Kuasa) kepada Pemerintah (Wakil).
II. Pembayaran Imbalan SBSN
6. Akad Ijarah Asset to be Leased antara Pemerintah (Penyewa) dengan PP SBSN (Pemberi Sewa).
7. Pembayaran uang sewa (ujrah) secara periodik oleh Pemerintah kepada PP SBSN, untuk diberikan kepada investor sebagai imbalan SBSN.
8. Pembayaran imbalan SBSN secara periodik kepada investor melalui Agen Pembayar.
9. Penandatangan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek antara Pemerintah (wakil) dan PP SBSN (Pemberi Kuasa).
III. Jatuh Tempo SBSN:
10. Pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah dari pemegang SBSN melalui Perusahaan Penerbit SBSN (Akad Bai’) pada saat jatuh tempo.
11. Pembayaran atas pembelian Aset SBSN oleh Pemerintah kepada pemegang SBSN melalui Agen Pembayar sebagai pelunasan SBSN.
12. Jatuh tempo dan Pelunasan SBSN.
Dokumentasi Penerbitan
1. Dokumen Transaksi (tergantung dari struktur sukuk yang dipilih):
2. Dokumen Pasar Modal:
Ijarah Sale and Lease Back Ijarah Al Khadamat Ijarah Asset to be Leased
1. Purchase agreement
2. Lease agreement
3. Servicing agency
agreement
4. Sale undertaking
5. Purchase undertaking
1. Wakalah agreement
2. Ijarah al-Khadamat
agreement
3. Procurement report
1. Lease order
2. Wakalah agreement
3. Ijarah Asset to be Leased
agreement
4. Servicing agency agreement
5. Sale undertaking
6. Purchase undertaking
Penerbitan Domestik:
a. Offering Memorandum (Prospectus)
b. Declaration of Trust
42
Dokumentasi Penerbitan (2)
1. Dokumen Transaksi:
Penerbitan Internasional:
a. Offering Memorandum (Prospectus) b. Certificate Purchase Agreement c. Declaration of Trust
Ijarah Sale and Lease Back
1. Purchase Agreement
2. Lease Agreement
3. Purchase Undertaking
4. Substitution Undertaking
5. Servicing Agency
Agreement
6. Agency Agreement
7. Costs Undertaking
2. Dokumen Pasar Modal:
3. Closing Documents:
4. Additional document (mandatory):
a. Regulation S Global Certificate b. Rule 144A Global Certificate
Proclamation issued by National Sharia
Board – Indonesia Council of Ulama
43