supplay chain.docx

9
SUPPLAY CHAIN Suplay Chain Management Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar dalam keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan. Pengert supply chain adalah sebuah proses bisnis dan informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen. Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopran supply chain adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang prod jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama yaitu s mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyalur barang tersebut. Manajemen Pengertian Manajemen adalah teknik atau seni untuk mengarahkan dan menggerakkan orang lain dalam rangka mencapai tujuan. !ungsi" fungsi manajemen !ungsi"fungsi manajemen yang utama adalah #merencanakan $Planing% yaitu merencanakan apa yang akan mereka lakukan kemudian mengorganisasikan $&rgani'e% untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya menyusun staf $Staff% organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan Dengan sumber daya yang ada mereka mengarahkan $Directing% untuk melaksan rencana. (khirnya mereka mengendalikan $Control% sumber daya menjaganya a tetap beroperasi secara optimal. Pengertian Supply Chain Management Menur Schroeder Supply Chain Management $SCM% adalah perancangan desain dan ko arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasa konsumen sekarang dan di masa depan. Menurut Simchi")e*i et al SCM adalah pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggaraka pengadaan atau penyaluran barang yaitu supplier manufacturer warehouse sehingga barang"barang tersebut dapat diproduksi dan didistribusikan dalam yang tepat lokasi yang tepat waktu yang tepat dan biaya yang seminimal mungkin.Dari kedua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahw adalah suatu rantai pengadaan barang kepada pelanggan dalam rangka menjami ketersediaan material dan meminimalisasikan biaya. +ujuan Supply Chain +ujuan supply chain manajemen berdasarkan definisi diatas adalah# 1. Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak terhadap akti*itas dan biaya dala rangka memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan

Upload: nhaaaey

Post on 07-Oct-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SUPPLAY CHAINSuplay Chain ManagementSupply Chain ManagementPengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu dalam keadaan siap pakai dan ditatausahakan dalam buku perusahaan.Pengertian supply chain adalah sebuah proses bisnis dan informasi yang berulang yang menyediakan produk atau layanan dari pemasok melalui proses pembuatan dan pendistribusian kepada konsumen.Sedangkan menurut Indrajit dan Djokopranoto supply chain adalah suatu tempat sistem organisasi menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini juga merupakan jaringan dari berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebaik mungkin menyelenggarakan pengadaan atau penyalur barang tersebut.ManajemenPengertian Manajemen adalah teknik atau seni untuk mengarahkan dan menggerakkan orang lain dalam rangka mencapai tujuan.Fungsi-fungsi manajemenFungsi-fungsi manajemen yang utama adalah :merencanakan (Planing), yaitu merencanakan apa yang akan mereka lakukan, kemudian mengorganisasikan (Organize) untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf (Staff) organisasi mereka dengan sumber daya yang diperlukan. Dengan sumber daya yang ada, mereka mengarahkan (Directing) untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan (Control) sumber daya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.Pengertian Supply Chain Management Menurut Schroeder Supply Chain Management (SCM) adalah perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan di masa depan.Menurut Simchi-Levi et al SCM adalah suatu pendekatan dalam mengintegrasikan berbagai organisasi yang menyelenggarakan pengadaan atau penyaluran barang, yaitu supplier, manufacturer, warehouse dan stores sehingga barang-barang tersebut dapat diproduksi dan didistribusikan dalam jumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat dan biaya yang seminimalmungkin.Darikedua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa SCM adalah suatu rantai pengadaan barang kepada pelanggan dalam rangka menjamin ketersediaan material dan meminimalisasikan biaya.Tujuan Supply ChainTujuan supply chain manajemen berdasarkan definisi diatas adalah:1. Supply chain manajemen menyangkut pertimbangan mengenai lokasi setiap fasilitas yang memiliki dampak terhadap aktivitas dan biaya dalam rangka memproduksi produk yang diinginkan pelanggan dari supplier dan pabrik hingga disimpan di gudang dan pendistribusiannya ke sentra penjualan.2. Mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem, total biaya sistem dari transportasi hingga distribusi persediaan bahan baku, proses kerja dan barang jadi.Keuntungan Supply ChainKeuntungan menerapkan supply chain menurut Indrajit dan Djokopranoto adalah:1.Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset perusahaan yang berkisarantara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.2. Menjamin kelancaran arus barang. Rangkaian perjalanan dari bahan baku sampai menjadi barang jadi dan diterima oleh pemakai/pelanggan merupakan suatu mata rantai yang panjang (chain) yang perlu dikelola dengan baik.3.Menjamin mutu. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimannya.Tahapan Supply ChainMencapai supply chain terintegrasi menurut terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:Tahap 1 : Baseline (Dasar). Posisi dari kebebasan fungsional yang lengkap di manamasing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri-sendiri dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.Tahap 2: Integrasi Fungsional.Perusahaan telah menyadari perlu sekurang-kurangnyaada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama, misalnya antara bagian distribusi dan manajemen persediaan atau pembelian dengan pengendalian material.Tahap 3: Integrasi secara internal. Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja end-to-end.Tahap 4: Integrasi secara eksternal. Integrasi supply chain yang sebenarnya dengankonsep menghubungkan dan koordinasi yang dicapai pada Tahap3, yang diperluas dengan bagian supplier dan pelanggan.Supply Chain Management dan Teknologi InformasiKonsep manajemen supply chain tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi (TI). Bahkan kalau dilihat dari sejarahnya, justru kemajuan TI inilah yang melahirkan prinsip-prinsip dasar supply chain. Alasannya adalah karena pengintegrasian berbagai proses dan entitas bisnis di dalam manajamen supply chain adalah melakukan penggunaan bersama-sama terhadap informasi yang dimiliki dan dihasilkan oleh berbagai pihak. Secara umum, peranan TI di dalam manajemen supply chain dapat dilihat dari dua perspektif besar, yaitu perspektif teknis dan perspektif manajerial1.Perspektif Teknis dilihat dari sisi teknis, ada dua fungsi dari teknologi informasi yang harus dipenuhi, yaitu:1)Fungsi penciptaan aspek-aspek yang harus dapat dilakukan oleh TI adalah sebagai berikut:?TI harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif.Teknologi harus mampu mengubah data mentah yang telah dikumpulkannya tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya, yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.Hasil dari pengambilan keputusan akan memberikan berbagai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja bisnis perusahaan. TI mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.Kumpulan dari knowledge yang diperoleh dan dipelajari selama perusahaan beroperasi akan menjadi bekal suatu kebijakan yang tidak ternilai harganya.2) Fungsi penyebaranTerhadap entitas fakta, data, informasi, knowledge tersebut TImemiliki fungsi-fungsi yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:Gathering. TI harus memiliki fasilitas-fasilitas yang mampu mengumpulkan entitas-entitas tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpanan digital.?Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entitas-entitas tersebut di kemudian hari, TI harus memiliki mekanisme dalam mengorganisasikan penyimpanan entitas-entitas tersebut ke dalam media penyimpanan.Selecting. TI harus menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.Synthesizing. TI harus mampu memenuhi kebutuhan manager dalam hal menggabungkan beberapa entitas menjadi satu kesatuan yang terintegrasi.Distributing. TI harus mampu memiliki infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entitas dari tempat penyimpanannya ke pihak-pihak yang membutuhkannya.2.Perspektif Manajerial. Dilihat dari sisi bisnis manajerial, terutama dalam kaitannya dengan manajemen supply chain, ada tiga peranan yang diharapkan oleh perusahaan dari implementasi efektif sebuah TI, yaitu :1)Mengurangi resiko (minimize risks).Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada diluar perusahaan. Kehadiran TI selain harus mampu membantu perusahaan mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko (managing risks) yang dihadapi sehari-hari.2)Mengurangi biaya (minimize costs).Tawaran lain yang ditawarkan TI adalah perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Ada empat cara yang ditawarkan TI untuk mengurangi biaya-biaya yang seringkali dikeluarkan untuk kegiatan operasional sehari-hari, yaitu :Eliminasi proses. Implementasi berbagai komponen teknologi informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi proses yang dirasa tidak perlu (non value added process).Simplifikasi proses. Berbagai proses yang panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai komponen TI (basisdata dan aplikasi misalnya).Integrasi proses. TI juga mampu melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan meningkatkan kepuasan pelanggan juga).Otomatisasi proses. Mengubah proses manual menjadi otomatis merupakan tawaran lain untuk mempermudah perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya sehari-hari dari TI.3) Menambah nilai (add value)Tujuan dari penciptaan value tidak saja sekedar memuaskan pelanggan (customer satisfaction), tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas (customer loyalty) sehingga pelanggan tersebut selalu menjadi konsumennya untuk jangka panjang (customer bonding).Supply Chain adalah proses yang saling terkait kuat antara satu tahapan dengan tahapan berikutnya. Tahapan pertama akan menjadi input bagi tahapan ke-2, tahapan ke-2 akan menjadi input bagi tahapan ke-3 dan seterusnya. Departmen ini ada dengan tujuan untuk memastikan bahwa input dari setiap tahapan dalam kondisi baik sehingga menjadi output yang baik juga. Proses ini harus berjalan berkesinambungan satu dengan yang lain, tidak boleh terputus. Proses ini juga harus diikuti system informasi yang baik dan akurat, tanpa itu pasti akan terjadi banyak masalah dalam perjalanannya.Apa saja yang manjadi bagian dari SUPPLY CHAIN ??? Planning atau perencanaan Purchasing atau pengadaan Logistic yang terdiri dari Warehouse dan DistribusiAdapun departemen support terhadap Supply chain adalah : IT HR and General affairSetiap perusahaan, dalam implementasinya tidak sama struktur organisasi Supply chain ini, akan disesuikan dengan type bisnisnya. Suply chain sendiri dalam perkembangannya menjadi sangat besar dan rumit. Hal ini disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dan seberapa jauh kewenangan dari Departemen suply chain sendiri.Pada tulisan berikutnya akan saya uraikan lebih detail tentang fungsi dan tujuan masing-masing departemen ini.

MATLABMATLAB (matrix laboratory) adalah sebuah lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang menggunakan mesin simbolik MuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar komputer. Sebuah paket tambahan, Simulink, menambahkan simulasi grafis multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik.

Pada tahun 2004, MathWorks mengklaim bahwa MATLAB telah dimanfaatkan oleh lebih dari satu juta pengguna di dunia pendidikan dan industri.[2]

MATLAB(matrixlaboratory) adalah sebuah lingkungankomputasi numerikaldanbahasa pemrogramankomputer generasi keempat. Dikembangkan olehThe MathWorks, MATLAB memungkinkan manipulasimatriks, pem-plot-an fungsi dan data, implementasialgoritma, pembuatanantarmukapengguna, dan peng-antarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Meskipun hanya bernuansa numerik, sebuah kotak kakas (toolbox) yang menggunakan mesin simbolikMuPAD, memungkinkan akses terhadap kemampuan aljabar komputer. Sebuah paket tambahan,Simulink, menambahkan simulasi grafis multiranah dan Desain Berdasar-Model untuk sistem terlekat dan dinamik.

Pada tahun 2004, MathWorks mengklaim bahwa MATLAB telah dimanfaatkan oleh lebih dari satu juta pengguna di dunia pendidikan dan industri.[2]

KONDISI LISTRIKKementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menyatakan, pada periode 2013-2023 atau 10 tahun mendatang kebutuhan listrik sistem Jawa-Bali diperkirakan akan meningkat dari 144 terra watt-hour (twh) pada 2013, akan menjadi 375 twh pada 2022, atau tumbuh 7,6 persen per tahun.

Sementara untuk Indonesia Timur, kebutuhan listrik juga bertambah dari 18,5 twh mejadi 46 twh atau tumbuh rata-rata 11,2 persen per tahun.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengungkapkan, tambahan kapasitas selama 10 tahun mendatang untuk seluruh wilayah Indonesia adalah 59,5 giga watt (gw) atau rata-rata bertambah 6 gw per tahun.

"Yang mendominasi nantinya PLTU batu bara yaitu mencapai 38 gw atau 63,8 persen, sementara PLTGU gas kapasitas 5 gw atau 8,4 persen dan PLTG/MG sebesar 3,7 gw atau 6,2 persen," kata Jarman di Kantornya, Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Jarman melanjutkan, untuk energi terbarukan, yang terbesar adalah PLTA sebesar 6,5 gw atau 11,0 persen dari kapasitas total, disusul oleh panas bumi sebesar 6 gw atau 10,2 persen. Sedangkan pembangkit lain sebesar 0,3 w atau 0,5 persen antara lain berupa pembangkit termal modular, PLTS, dan PLTB.

Tidak hanya itu, dalam waktu 10 tahun mendatang ini juga, akan dilakukan pengembangan transmisi dengan tegangan 500 kv dan 150 kv pada sistem Jawa-Bali serta tegangan 500 kv, 275 kv, 150 kv, dan 70 kv pada sistem Indonesia Timur dan Sumatera.

"Tujuan lainnya untuk mengatasibottleneckpenyaluran dan perbaikan tegangan pelayanan, rencana pengembangan sampai 2022 diproyeksikan sebesar 132.799 mva untuk pembangunan gardu induk serta 57.123 km jaringan transmisi," tambhanya.

Adapun, sambung Jarman, komposisi produk listrik per jenis energi primer Indonesia pada 2022 diproyeksikan akan mencakup 65,6 persen batu bara, 16.6 persen gas alam termasuk LNG, 11 persen panas bumi, 5,1 persen tenaga air, 1,7 persen minyak dan bahan bakar lainnya. (rzy)(Jakarta, 24/2) Kendati saat ini PLN tidak lagi menjadi pemegang kuasa usaha ketenagalistrikan (PKUK) dan statusnya sama dengan perusahaan ketenagalistrikan lainnya yaitu sebagai pemegang izin usaha ketenagalistrikan, namun PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara, tetap memiliki kewajiban untuk melistriki Indonesia secara menyeluruh. Hal ini disampaikan Murtaqi Syamsuddin, Direktur Perencanaan dan Manajemen Resiko PLN ketika meluncurkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik(RUPTL) tahun 2011 2020, di Direktur Jendral Kelistrikan Kementrian ESDM, Jumat (24/2).

Dirjen Ketenagalistrikan ESDM, Jarman (kiri), Direktur Utama PLN, Nur Pamudji (tengah), dan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah, Teguh Dwi Paryono (kanan) sedang berbincang usai acara Coffee Morning "Peluncuran RUPTL 2011 - 2020" di Kantor Dirjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Jum'at (24/2).Menurut Murtaqi, salah satu ukuran keberhasilan PLN adalah bagaimana PLN bisa mendorong tingkat elektrifikasi di Indonesia menjadi lebih baik. PLN menyadari, partisipasi perusahaan listrik swasta harus terus dilibatkan dalam melistriki Indonesia. Dan kehadiran perusahaan swasta di bidang ketenagalistrikan akan mewarnai RUPTL tahun 2011-2020.RUPTL adalah perencanaan dari PLN yang harus disetujui pemerintah.Sejalan dengan kewajiban yang diberikan pemerintah kepada PLN, warna RUPTL itu adalah warna bagaimana infrastruktur itu harus dibangun dan bisa menopang pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan oleh pemerintah,jelas Murtaqi.RUPTL 2011-2020 ini mencakup program-program pembangunan pembangkit, pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi dengan indikasi proyek PLN dan IPP, yang juga tercermin bagaimana upaya-upaya penyediaan tenaga listrik menjadi lebih efesien dengan memanfaatkan energi-energi yang melimpah di tanah air. Tergambarkan juga informasi tentang prakiraan pertumbuhan demand listrik, proyeksi fuel mix dan kebutuhan energi primer serta kebutuhan investasi.Perkiraan pertumbuhan listrik tahun 2011-2020, dalam RUPTL ini, diasumsikan kebutuhan Jawa-Bali akan tumbuh 7,8 % per tahun, untuk Indonesia Barat 10, 2 % per tahun dan untuk Indonesia Timur akan tumbuh 10,8% per tahun. Kebutuhan listrik Indonesia akan tumbuh rata-rata 8,46% per tahun. Luar jawa kami sumsikan pertumbuhannya lebih tinggi karena elektrifikasinya masih rendah, dan tingkat industrialisasinya belum sejauh di Jawa, kata Murtaqi.Target rasio elektrifikasi dalam RUPTL ini, pada 2020 sudah lebih 90 %. Sementara proyek transmisi strategis berada pada backbone 275 kV Sumatera, Grid 150 kV Kalimantan, Grid 150 kV Sulawesi, Jawa-Bali Overhead Crossing 500 kV HV, Interkoneksi Kalimantan Barat-Serawak, Interkoneksi Sumatera-Malaysia, Penguatan 500 kV Jawa koridor utara, dan interkoneksi Sumatera-Jawa 500 kV HVDC. Karena dokumen RUPTL ini milik publik, maka RUPTL ini bisa diunduh dalam website www.pln.co.id.