super smith
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Super Smith
1/13
Laporan praktikum ke-5 Tanggal mulai : 1 April 2011MK. Metabolisme Gizi Tanggal selesai : 1 April 2011
ANALISIS STATUS SENG DENGAN METODE KECAP SMITH
Oleh :
Kelompok 6B
Armina Puji Utari I14090014Estu Nugroho I14090069Soni Fauzi I14090071Wa Nurmi I14090124Wiwi Febriani I14090125
Asisten Praktikum:
Mahmud A.R I14070026Lina Agestika I14070011
Koordinator Mata Kuliah
Dr. rimbawan
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKATFAKULTAS EKOLOGI MANUSIAINSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011PENDAHULUAN
-
8/2/2019 Super Smith
2/13
Latar Belakang
Zat gizi makro merupakan zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil di
dalam tubuh. Zat gizi ini tergolong dalam dua bagian, yaitu vitamin dan mineral.
Meskipun komponen gizi ini hanya dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, peranan
zat gizi mikro ini sangat esessial bagi tubuh. Kekurangan kedua macam zat gizi
ini dapat menyebabkan defisiensi, sedangkan kelebihan zat gizi ini akan
menyebabkan terjadinya toksisitas.
Mineral dapat membantu pertumbuhan, perkembangan dan memelihara
kesehatan. Mineral dapat digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu makro
mineral dan trace mineral. Makro mineral adalah mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh dalam jumlah banyak, seperti Ca, P, Mg, Na, K, Cl, dan S. Sedangkan
trace mineral merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
sedikit, seperti Zn, Fe, Mn, Co, I, F, dan Se (Kids Health 2011).
Zinc (seng) merupakan salah satu dari beberapa contoh trace mineral
yang ada. Seng oleh tubuh manusia dibutuhkan untuk membentuk enzim dan
hormon penting. Selain itu seng juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa
jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita. Seng juga
berfugsi untuk mempertahankan system imun untuk mencegah tubuh terserang
berbagai infeksi dan penyakit. Bahan pangan yang mengandung tinggi seng
antara lain daging sapi, kambing, dan kacang-kacangan (Kids Health 2011).
Defisiensi seng dapat menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya alat
kelamin mengecil, infeksi, diare, perubahan neurologis dan kematian (Reviana
2004). Dengan demikian peranan seng dalam kehidupan begitu esensial. Oleh
karena itu, penetapan status seng perlu dilakukan untuk mengetahui kecukupan
seng seseorang. Terdapat beberapa cara penetapan status seng, antara lain
melalui uji pengecapan, konsentrasi seng air liur, konsentrasi seng plasma dan
serum (Reviana 2004) dan masih banyak lagi. Hal ini dilakukan untuk mencegah
defisiensi seng yang dapat berakibat fatal.
Tujuan
Praktikum kali ini bertujuan untuk menganalisis status seng (Zn) pada
berbagai responden dengan metode kecap Smith.
TINJAUAN PUSTAKA
-
8/2/2019 Super Smith
3/13
Metode Kecap Smith
Seng adalah mikromineral yang ada di dalam jaringan tubuh manusia
atau hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme.
Tubuh manusia dewasa mengandung 2-2,5 gram seng. Tiga perempat dari
jumlah tersebut berada dalam tulang dan mobilisasinya sangat lambat. Test
Kecap Smith dapat menentukan konsentrasi seng, yang ditemukan pada lidah,
sehingga kekurangan seng berpengaruh pada jaringan ini. (Atmadja et al1988).
Metode Smith digunakan untuk mengetahui defisiensi seng pada manusia
dengan cara yang sangat sederhana, yakni dengan meneteskan cairan zink
pada lidah. Indikator kekurangan seng dapat dilihat pada empat parameter.
Enzim pada lidah manusia yang merespon kekurangan zink adalah enzim yang
berikatan lemah dengan logam Fe, Ca, Mn, Zn, K, dan Co (Anonim 2010).
Zinc Taste Test (ZTT, Metode Kecap Smith) merupakan metode non-
invasif untuk menentukan status fisiologis kecukupan seng pada tubuh. Cara
kerjanya adalah pasien harus menahan diri dari makan, minum atau merokok
selama setengah jam. Larutan uji dimasukkan ke dalam mulut dan dibiarkan
selama 10 detik, dan kemudian larutan ditelan atau dibuang. Setelah 30 detik
pasien diminta menggambarkan rasa dan respon mereka berdasarkan parameter
berikut :
Optimal Zinc Levels Langsung terasa tidak menyenangkan dan
menyakitkan. Pasien biasanya meringis.
Adequate Zinc Levels Terasa dengan pasti tapi tidak terlalu
menyakitkan, rasa akan semakin pasti seiring waktu.
Quite Zinc Deficient Tidak terasa apa-apa, tapi setelah 10-15 detik
mulai terasa sesuatu yang berbeda.
Very Zinc Deficient Tidak ada rasa apapun atau terasa seperti air.
(Myers 2004).Seng (Zn)
Mineral seng esensial untuk kehidupan telah diketahui sejak lebih dari
seratus tahun yang lalu. Peranannya dalam pertumbuhan normal pada hewan
telah didemonstrasikan pada tahun 1930-an (Almatsier 2004).
Tubuh mengandung 2-2.5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.
Jaringan yang banyak mengandung seng adalah bagian mata, kelenjar prostat,
spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku. Seng di dalam plasma hanya 0.1% dari
-
8/2/2019 Super Smith
4/13
kadar seng di dalam tubuh, dan mempunyai masa pergantian yang cepat
(Almatsier 2004).
Absorpsi seng diatur oleh metalotionein yang disintesis di dalam sel
dinding saluran cerna. Bila konsumsi seng tinggi, di dalam sel dinding saluran
cerna sebagian diubah menjadi metalotionein sebagai simpanan, sehingga
absorpsi berkurang. Metalotionein di dalam hati mengikat seng hingga
dibutuhkan oleh tubuh. Metilotionein diduga mempunyai peranan dalam
mengatur kandungan seng di dalam cairan intraseluler. Distribusi seng antara
cairan ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi oleh keseimbangan hormon
dan situasi stres. Hati memegang peranan penting dalam redistribusi ini.
(Almatsier 2004).
Fungsi Seng
Seng memegang peran essensial dalam banyak fungsi tubuh. Sebagai
enzim atau kofaktor, berperan dari berbagai aspek metabolisme (reaksi yang
berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam
nukleat). Sebagai bagian dari enzim peptidase karboksil yang terdapat di dalam
cairan pankreas, seng berperan dalam pencernaan protein. Seng juga
dibutuhkan oleh enzim insulin yang dibentuk di dalam pankreas walaupun tidak
berperan secara langsung dalam enzim insulin (Almatsier 2004).
Selain itu, peranan penting lain adalah sebagai bagian integral enzim
DNA polimerase dan RNA polimerase yang diperlukan dalam sintesis DNA dan
RNA. Sebagai bagian dari enzim kolagenase, seng berperan pula dalam
sintsesis dan degradasi kolagen. Dengan demikian seng berperan dalam
pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat, dan penyembuhan luka. Seng juga
berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi laki-laki dan pembentukan
sperma. Seng berperan dalam fungsi kekebalan yaitu dalam fungsi sel T dalam
pembentukan antibodi oleh sel B (Almatsier 2004).
Pangan Sumber Seng
Sumber yang paling baik adalah sumber protein hewani terutama daging,
hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk, kacang-kacangan juga merupakan
sumber yang baik namun mempunyai ketersediaan biologic yang rendah
(Almatsier 2004).
Daging merupakan sumber seng yang mudah di dapat, makanan nabati
secara umum mempunyai bioavaibilitas yang lebih rendah oleh karena adanya
asam fitat dan serat yang menghambat absorpsi seng. Kandungan seng dalam
-
8/2/2019 Super Smith
5/13
beberapa bahan pangan per 100 gram diantaranya tiram 25 mg, daging
(terutama daging merah) 5,2 mg, kacang 3 mg, unggas 1,5 mg, telur 1,3 mg,
produk, susu 1,2 mg, sereal 1 mg, roti tawar 1 mg, ikan 0,8 mg, gula 0,6 mg,
sayuran hijau 0,4 mg, kentang 0,3 mg, buah segar 0,09 mg (Cousins RJ, 1996).
Angka Kecukupan Seng
Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan
seng di Indonesia untuk bayi sebesar 3-5 mg, umur 1-9 tahun sebesar 8-10 mg,
umur 10- 60 tahun ke atas sebesar 15 mg untuk pria maupun wanita, ibu hamil 5
mg lebih banyak dari angka kecukupan wanita, dan ibu menyusui 10 mg lebih
banyak dari angka kecukupan wanita (Almatsier 2004).
Kelebihan dan Kekurangan Seng
Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu
hamil dan menyusui serta orang tua. Tanda-tanda kekurangan seng adalah
gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual. Fungsi pencernaan
terganggu, karena fungsi pankreas, gangguan pembentukan kilomikron dan
kerusakan permukaan saluran cerna. Di samping itu dapat juga terjadi diare, dan
gangguan fungsi kekebalan. Kekurangan seng kronis mengganggu pusat sistem
saraf dan fungsi otak. Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid
dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indera
serta memperlambat penyembuhan luka (Almatsier 2004). Kekurangan seng juga
dapat menyebabkan kurangnya penyerapan tembaga (Damayanti 2002).
Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG menurunkan absorbsi tembaga.
Kelebihan sampai sepuluh kali AKG dapat mempengaruhi metabolisme
kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan dapat mempercepat timbulnya
aterosklerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,
diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi
(Almatsier 2004)
-
8/2/2019 Super Smith
6/13
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari Jumat, 1 April 2011 pada pukul 13.00-
16.00 WIB. Praktikum dilakukan di Laboratorium A Metabolisme Zat Gizi lantai 2,
Fakultas Ekologi Manusia, Departemen Gizi Masyarakat, Institut Pertanian
Bogor.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum antara lain alat suntik tanpa jarum
dan cangkir. Sedangkan bahan yang digunakan adalah 5 mL ZnSO4 0,1 %.
Prosedur Kerja
Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis statusseng (Zn) dengan menggunakan metode kecap Smith
.
Bagan 1 Langkah-langkah analisis status seng (Zn)
Disemprotkan 5 mL ZnSO4
ke dalam mulut responden dengan
menggunakan alat suntik tanpa jarum
Cairan dibiarkan ke dalam mulut selama beberapa saat, kemudian dibuang
Responden ditanyakan tentang apa yang dirasakannya
Kategori 1Tidakmerasakanapa-apa/sepertimerasakanair biasa
walaupuntelah ditunggu10 detik
Kategori 4
Segera timbul
rasa yang
kuat dan
mengganggu
sehingga
respondenlangsung
meringis
Kategori 2
Mula-mula
tidak
merasakan
apa-apa,
lama
kelamaan
merasakering, kesat,
atau manis
Kategori 3
Segera
merasakan
sesuatu,
tetapi tidak
sampai
menyakitkan/mengganggu
-
8/2/2019 Super Smith
7/13
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seng adalah mikromineral yang ada di dalam jaringan tubuh manusia
atau hewan dan terlibat dalam fungsi berbagai enzim dalam proses metabolisme.
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.
Jaringan yang banyak mengandung seng dalah bagian mata, kelenjar prostat,
spermatozoa, kulit, rambut, dan kuku (Atmadja et al 1988). Seng di dalam
plasma hanya merupakan 0.1% dari kadar seng di dalam tubuh, dan mempunyai
masa pergantian yang cepat (Almatsier 2004).
Salah satu cara untuk menganalisis kadar seng secara kualitatif adalah
dengan metode Smith. Metode Smith adalah metode untuk mengetahui
defisiensi seng pada manusia dengan cara yang sangat sederhana, yakni
dengan meneteskan cairan zink pada lidah. Indikator kekurangan seng dapat
dilihat pada empat parameter. Enzim pada lidah manusia yang merespon
kekurangan zink adalah enzim yang berikatan lemah dengan logam Fe, Ca, Mn,
Zn, K, dan Co (Anonim 2010). (Anonim 2010).
Pada percobaan sebanyak 5 ml ZnSO4 0,1% dimasukan ke dalam mulut
probandus dengan menggunakan alat suntik tanpa jarum. Cairan dibiaskan
dalam mulut beberapa saat, kemudian dibuang dan probandus ditanyakan
tentang apa yang telah dirasakan. Indikator defisiensi seng dapat terlihat daripenggolongan probandus.
Probandus dikategorikan ke dalam empat kategori dalam percobaan ini.
Pada kategori 1 probandus tidak merasakan apa-apa atau seperti merasakan air
biasa. Kemudian kategori 2 probandus pada awalnya tidak merasakan sesuatu,
tetapi kelamaan dalam mulut terasa kering, kesat, atau manis. Kategori 3
probandus segera merasakan sesuatu, dan rasa tersebut semakin lama semakin
kuat. Pada probandus kategori 4 langsung timbul rasa yang kuat dan
mengganggu sehingga probandus langsung meringis.
Dari berbagai respon yang dirasakan oleh probandus dapat menjadi
indikator untuk menentukan defisiensi seng pada manusia. Probandus yang
termasuk kategori 1 dan 2 adalah probandus yang mengalami defisiensi seng,
sedangkan yang termasuk kategori 3 dan 4 adalah normal.
Praktikum uji kecap Smith ini dilakukan dengan menguji langsung
terhadap 18 probandus. Probandus diambil dari perwakilan masing-masing
kelompok 3 orang dari 6 kelompok, sehingga jumlah total sebanyak 18
probandus. Data hasil percobaan ditampilkan pada tabel di bawah ini.
-
8/2/2019 Super Smith
8/13
Tabel 1. Jumlah responden masing-masing kategoriKategori 1 2 3 4
Jumlah probandus 1 16 1 0
Presentase (%) 5.56 88.88 5.56 0
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Kategori 4
Grafik 1. Persentase Kategori Probandus
Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa sebagian besar
probandus berada pada kategori 2 untuk uji kecap Smith, yaitu sebesar 16
probandus atau sekitar 88.88%. Pada kategori 1 dan 3 sebanyak 1 probandus
atau sekitar 5.56%. Data tersebut menunjukkan bahwa defisiensi seng dialami
oleh sebagian besar probandus, yaitu sebesar 94.44%, dan hanya terdapat 1
probandus yang asupan sengnya tercukupi (tidak mengalami defisiensi).
Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan hasil yang sangat
signifikan adalah adanya perbedaan pola makan setiap individu probandus. Ada
probandus yang kurang mengonsumsi makanan yang mengandung seng, namun
ada pula yang cukup asupan mineral sengnya. Tetapi perlu diperhatikan bahwa
dalam mengonsumsi pangan sumber seng harus memperhatikan juga konsumsi
asupan makanan yang mengandung zat gizi lain, misalnya asam fitat atau besi,
karena zat gizi tersebut dapat menghambat penyerapan seng.
Seng memiliki peranan penting di dalam tubuh, antara lain sebagai enzim
atau kofaktor yang berperan di berbagai aspek metabolisme, misalnya pada
reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lipid,
serta asam nukleat. Sebagai bagian enzim peptidase karboksil, seng berperan
dalam pencernaan protein. Selain itu, peran penting lainnya adalah sebagai
bagian integral enzim DNA polymerase dan RNA polymerase yang diperlukan
dalam sintesis DNA dan RNA. Seng sebagai bagian enzim kolagenase berperan
dalam sintesis dan degradasi kolagen. Dengan demikian seng berperan dalam
pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat, dan proses penyembuhan luka.
Seng juga berperan pada pengembangan reproduksi laki-laki dan pembentukan
-
8/2/2019 Super Smith
9/13
sperma, serta fungsi kekebalan, yaitu dalam fungsi sel T pada pembentukan
antibodi oleh sel B (Almatsier 2004).
Seng merupakan zat gizi mikro, dengan kata lain apabila terjadi
kekurangan atau defisiensi seng, dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Kekurangan seng berdampak korelatif terhadap kekurangan tembaga, hambatan
pertumbuhan dan perkembangan, hambatan kematangan sex pada pria, sintesis
dan sekresi testoteron menurun, anemia, kekurangan nafsu makan, rendahnya
daya tahan terhadap infeksi, sintesis kolagen tidak normal, kulit kering, luka dan
sulit disembuhkan gangguan sistem pencernaan, fungsi indera penciuman dan
pengecapan menurun, gangguan sitem otak dan saraf yang dapat menyebabkan
kemunduran mental, serta gangguan imunitas (Damayanti 2002). Defisiensi seng
dapat terjadi, terutama pada golongan yang rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil,
dan menyusi, serta orang tua.
Kelebihan seng hingga 2-3 kali AKG (Angka Kecukupan Gizi) dapat
menurunkan absorpsi tembaga. Kelebihan hingga 10 kali AKG mempengaruhi
metabolism kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan dapat mempercepat
munculnya ateroslerosis. Dosis sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan
muntah, diare, demam, kelelahan, anemia, dan gangguan reproduksi (Almatsier
2004).
Dalam mencegah defisiensi seng, dibutuhkan pemenuhan mineral seng
yang cukup dalam tubuh manusia. Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998
menetapkan angka kecukupan seng di Indonesia untuk bayi sebesar 3-5 mg,
umur 1-9 tahun sebesar 8-10 mg, umur 10- 60 tahun ke atas sebesar 15 mg
untuk pria maupun wanita, ibu hamil 5 mg lebih banyak dari angka kecukupan
wanita, dan ibu menyusui 10 mg lebih banyak dari angka kecukupan wanita
(Almatsier 2004).
Seng di dapat terutama dari makanan. Sumber seng yang utama adalah
dari daging, unggas, ikan laut, produk susu dan sereal. Namun diantara sumber
seng tersebut yang merupakan sumber yang paling baik adalah sumber protein
hewani terutama daging, hati, kerang dan telur. Serealia tumbuk, kacang-
kacangan juga merupakan sumber yang baik namun mempunyai ketersediaan
biologik yang rendah (Almatsier 2004).
Daging merupakan sumber seng yang mudah di dapat, makanan nabati
secara umum mempunyai bioavaibilitas yang lebih rendah oleh karena adanya
asam fitat dan serat yang menghambat absorpsi seng. Kandungan seng dalam
-
8/2/2019 Super Smith
10/13
beberapa bahan pangan per 100 gram diantaranya adalah tiram 25 mg, daging
(terutama daging merah) 5,2 mg, kacang 3 mg, unggas 1,5 mg, telur 1,3 mg,
produk, susu 1,2 mg, sereal 1 mg, roti tawar 1 mg, ikan 0,8 mg, gula 0,6 mg,
sayuran hijau 0,4 mg, kentang 0,3 , buah segar 0,09 (Cousins RJ, 1996). Dalam
konsumsi pangan sehari-hari hendaknya dilakukan modifikasi bahan pangan
agar asupan gizi yang diterima tubuh seimbang.
KESIMPULAN DAN SARAN
-
8/2/2019 Super Smith
11/13
Kesimpulan
Sebanyak 88,88 persen dari probandus mengalami defisiensi seng
golongan dua, dan 5,56 persen dari probandus mengalami defisiensi seng
golongan satu. Hanya 5,56 persen dari probandus yang tidak mengalami
defisiensi seng dan termasuk kedalam golongan tiga. Pada percobaan kali ini
tidak ditemukan probandus yang termasuk pada golongan empat uji kecap smith.
Saran
Dilihat dari hasil uji kecap smith, sebagian probandung mengalami
defisiensi seng. Oleh karena itu, akan sangat berguna bagi kesehatan bila
probandus mengonsumsi pangan yang kaya akan seng seperti hewan-hewan
laut, karena seng merupakan salah satu zat gizi mikro yang esensial bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
-
8/2/2019 Super Smith
12/13
Amadja et al. 1988. Penelitian Status Zink dengan Tes Kecap Smith pada Masyarakat RW 04 Manggarai. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia
Anonim. 2010. Enzim sebagai katalisator (terhubung berkala)http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=372 (24 April 2011)
Cousins RJ. Zinc. In: Ziegler EE, Filer LJ. Prsent knowledge in nutrition. 7th ed.ILSI Press: Washington DC; 1996: 293-306
Damayanti. 2002. Media Gizi & keluarga (terhubung berkala)http://www.goole.co.id/search?-hl=id&ei=EUsbSv=X&oi=spell&resnum=0&ct=result&cd=1&q=kekurangan+seng+nasution+dan+damayanti&spell=1 (16 April 2011)
KidsHealth.1995.Minerals (terhubung berkala) http://kidshealth.org/kid/stay_healthy/food/minerals.html (15 April 2011)
Myers RL. 2004. Zinc taste the test (terhubung berkala) http://ods.od.nih.gov/ (17April 2010)
Reviana CH. 2004.Peranan mineral seng (Zn) bagi kesehatan tubuh (terhubungberkala) http://www. kalbe.co.id/files/cdk/files/14_PerananMineralSeng.pdf/14_PerananMineralSeng.html (15 April 2011)
LAMPIRAN
http://ods.od.nih.gov/http://ods.od.nih.gov/ -
8/2/2019 Super Smith
13/13
Tabel 2. Hasil uji kecap smith
Kelompok Responden 1 2 3 4
1
Agus Riska Diego
2
Michel Vita Dita
3
Annisa Aisyah
Novi 4
Tania Erwin Hetty
5
Dewi Bibi Nisa
6
Wiwi Soni Estu
Jumlah 1 16 1 0