sunset pulicy dan lelang sun

25
ANDARU ESKA DEA FIDYA ERWIN GALVANI FAWZAN FADLY FRANKLYN SAM GANGSAR RIZKI S UNSET P OLICY DAN L ELANG S URAT U TANG N EGARA

Upload: franklynss

Post on 14-Apr-2017

166 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sunset pulicy dan lelang sun

ANDARU ESKADEA FIDYAERWIN GALVANIFAWZAN FADLYFRANKLYN SAMGANGSAR RIZKI

SUNSET POLICY DANLELANG SURAT UTANG

NEGARA

Page 2: Sunset pulicy dan lelang sun

PENGERTIAN SEJARAH LATAR BELAKANG PERBEDAAN TUJUAN TARGET

PENDAPATAN KENDALA

SUNSET POLICY

Page 3: Sunset pulicy dan lelang sun

Sunset policy merupakan fasilitas penghapusan sanksi pajak penghasilan orang pribadi atau badan berupa bunga atas kekurangan pembayaran pajak yang dapat dinikmati oleh masyarakat baik yang belum memiliki NPWP maupun yang telah memiliki NPWP.

PENGERTIAN

Page 4: Sunset pulicy dan lelang sun

Untuk menghindari masyarakat dari pengenaan sanksi perpajakan yang timbul apabila masyarakat tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya secara benar, DJP di tahun 2008 memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memulai memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela dan melaksanakannya dengan benar. Sehingga DJP membuat suatu kebijakan yang hanya berlaku dalam satu tahun, yaitu mulai dari 1 Januari 2008 sampai 31 Desember 2008 yang disebut dengan “Sunset Policy”. Dengan pertimbangan animo masyarakat yang cenderung ramai memanfaatkan Sunset Policy pada akhir tahun 2008, maka Direktur jenderal Pajak mengeluarkan kebijakan perpanjangan yaitu sampai 28 Februari 2009 untuk Wajib Pajak Pribadi dan 31 Maret 2009 untuk Wajib Pajak Badan. Sunset Policy adalah kebijakan pemberian fasilitas perpajakan, yang berlaku hanya di tahun 2008, dalam bentuk penghapusan sanksi administrasi perpajakan berupa bunga yang diatur.

SEJARAH

Page 5: Sunset pulicy dan lelang sun

Pihak-pihak yang dapat memanfaatkan Sunset Policy adalah: Orang Pribadi yang belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak

(NPWP), yang dalam tahun 2008 secara sukarela mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2007 dan tahun-tahun pajak sebelumnya paling lambat 31 Maret 2009.

Wajib Pajak Orang Pribadi dan Badan yang telah memiliki NPWP sebelum tahun 2008, yang menyampaikan pembetulan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak 2006 dan tahun-tahun pajak sebelumnya untuk melaporkan penghasilan yang belum diperhitungkan dalam pelaporan SPT Tahunan PPh yang telah disampaikan.

SEJARAH

Page 6: Sunset pulicy dan lelang sun

Kebijakan Sunset Policy bersifat khusus yang hanya berlaku dalam jangka waktu terbatas, sehingga beberapa ketentuan umum KUP tidak berlaku. Ketentuan umum yang tidak berlaku tersebut seperti Undang-Undang KUP Pasal 8 ayat 1 yaitu: Pembatasan jangka waktu 2 (dua) tahun untuk pembetulan SPT tahun PPh Persyaratan belum dilakukan pemeriksaan

Yang menjadi konsep dasar sunset policy adalah prinsip Self Assessment, yaitu Wajib Pajak mendaftarkan diri, menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terutang. Dengan kata lain pemerintah dalam hal ini aparat pajak tidak lagi menetapkan jumlah pajak terutang, tetapi berfungsi untuk melakukan pembinaan, sosialisasi, penelitian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menggerakkan peran serta semua lapisan subjek pajak dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri. Untuk itu Wajib Pajak diberi kemudahan-kemudahan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Sunset Policy di sini hadir sebagai fasilitas/kemudahan yang diberikan kepada Wajib Pajak/Subjek Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya.

SEJARAH

Page 7: Sunset pulicy dan lelang sun

Sistem self assessment.Perlu adanya keterbukaan.

Pasal 35A: Ayat (1): Instansi/lembaga/asosiasi/pihak lain baik swasta maupun pemerintah wajib menyampaikan data perpajakan ke DJP.

Ayat (2): Bila data DJP kurang mencukupi, DJP dapat secara aktif mencari data tanpa adanya batasan harus sedang dilakukan pemeriksaan.

Dengan adanya Pasal 35A masyarakat yang belum memenuhi kewajiban perpajakan mudah diketahui dan dapat dikenakan sanksi yang memberatkan.

Untuk menghindarkan pengenaan sanksi atas kewajiban perpajakan masa lalu dan untuk memulai keterbukaan pelaksanaan perpajakan di masa mendatang diberikan kesempatan sunset policy.

LATAR BELAKANG

Page 8: Sunset pulicy dan lelang sun

Pada tahun 2008 pembetulan dilakukan secara sukarela, sedangkan pada tahun 2015 pembetulan dilakukan sesuai data yang dimiliki DJP, artinya DJP akan melakukan pemeriksaan silang dengan menggunakan data yang dimilikinya sebelum menerima pembetulan SPT yang dilakukan Wajib Pajak.

Pada tahun 2008 Sunset policy digunakan untuk menghadapi krisis dunia yang mengakibatkan kepada penerimaan negara dari sektor pajak menjadi buruk, sedangkan pada tahun 2015 digunakan untuk mencapai target penerimaan pajak yang tinggi.

Pemberian penghapusan sanksi administrasi pada Sunset Policy Jil id I dilakukan dengan KPP tidak menerbitkan STP, sedangkan pada Sunset Policy Jilid II ini nantinya STP atas sanksi administrasi akan tetap diterbitkan lalu akan dihapuskan setelah KPP menerima permohonan penghapusan dari Wajib Pajak

PERBEDAAN

Page 9: Sunset pulicy dan lelang sun

Mendorong Wajib Pajak untuk melunasi utang pajak sebagai usaha meningkatkan penerimaan negara

Untuk menambah jumlah wajib pajak terdaftar, agar ke depan dan seterusnya mulai membayar pajak.

TUJUAN

Page 10: Sunset pulicy dan lelang sun

Target Pendapatan (2015)Awalnya (April) ditargetkan oleh DJP sebesar

Rp270 Triliun, namun pada bulan Mei direvisi menjadi sebesar Rp220 Triliun.Target pendapatan (2008)

Target pendapatan sebesar Rp60 Triliun, namun realisasi sebesar Rp8 Triliun.

TARGET PENDAPATAN

Page 11: Sunset pulicy dan lelang sun

Kesiapan data administrasi valid yang dimiliki DJP.Wajib pajak yang patuh akan menilai, kalau yang

tidak patuh saja dapat keringanan, kenapa saya harus patuh.

Kurangnya kapasitas kuantitas dan kualitas penguasaan materi aparat pajak mengenai sunset policy.

KENDALA

Page 12: Sunset pulicy dan lelang sun

LELANGSURAT UTANG

NEGARA

Page 13: Sunset pulicy dan lelang sun

LELANG

PASAR PERDANA

Lelang SUN

Lelang SUN Tambahan

PASAR SEKUNDER Lelang Buyback

Page 14: Sunset pulicy dan lelang sun

Surat Utang Negara  (SUN) merupakan surat berharga berupa surat pengakuan utang dlm mata uang rupiah maupun valas yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara, sesuai dengan masa berlakunya.

Lelang SUN adalah penjualan SUN di Pasar Perdana oleh Pemerintah yang dilakukan dengan mekanisme lelang.

Lelang SUN Tambahan (Greenshoe Option) adalah penjualan SUN di Pasar Perdana dalam mata uang rupiah dengan cara lelang yang dilaksanakan pada 1 (satu) hari kerja setelah tanggal pelaksanaan Lelang SUN.

Lelang Pembelian Kembali SUN (Buyback) adalah pembelian kembali SUN di Pasar Sekunder oleh Pemerintah sebelum jatuh tempo dengan cara tunai dan/atau dengan cara penukaran dalam suatu masa penawaran yang telah ditentukan dan diumumkan sebelumnya.

PENGERTIAN

Page 15: Sunset pulicy dan lelang sun

Dealer Utama Citibank N.A Deutsche Bank AG HSBC PT. Bank Central Asia, Tbk PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk PT. Bank OCBC NISP, Tbk PT. Bank Panin, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Permata, Tbk PT. Bank CIMB Niaga, Tbk Standard Chartered Bank JPMorgan Chase Bank NA. PT. Bahana Securities PT. Danareksa Sekuritas PT. Mandiri Sekuritas PT. Trimegah Securities, Tbk

Lembaga Penjamin Simpanan Bank Indonesia

DAFTAR PESERTA LELANG SURAT UTANG NEGARA

Page 16: Sunset pulicy dan lelang sun

a. Menutup defisit APBN;b. Menutup kekurangan kas jangka pendek (cash

mismatch);c. Membiayai investasi sektor public;d. Mengelola portofolio utang pemerintah;e. Membiayai pengeluaran pembiayaan

TUJUAN

Page 17: Sunset pulicy dan lelang sun

Pemerintah Orde Lama menerbitkan empat jenis obligasi negara ritel tahun 1946, 1950 dan 1959. Pada Mei 1946 ada penerbitan obligasi nasional Republik Indonesia (RI) berjangka waktu 40 tahun.Tujuannya, mengumpulkan dana masyarakat untuk perjuangan . upaya tersebut sukses pula meredam inflasi.

Ketika terjadi defisit hebat di tahun 1950, pemerintah mengambil kebijakan pengguntingan uang. Separuh mata uang dipakai sebagai alat pembayaran, dan separuh lainnya ditukar dengan obligasi pemerintah yang kemudian dinamakan Obligasi RI 1950

Presiden Soekarno menerbitkan obligasi konsolidasi, Penerbitan Obligasi Konsolidasi dilakukan untuk menggantikan uang rakyat yang dibekukan di bank-bank pemerintah. Sementara Obligasi Berhadiah lebih bersifat sukarela sebagai dana pembangunan.

SEJARAH

Page 18: Sunset pulicy dan lelang sun

Lama kelamaan obligasi negara ini tak bisa diuangkan. Karena obligasi tersebut diwariskan secara turun temurun. Hingga Obligasi tahun 1950 jatuh tempo tahun 1980-an, tak ditemukan data akurat siapa saja pemiliknya. Dana pengembaliannya pun saat jatuh tempo tak tersosialisasi dengan baik. Banyak yang akhirnya memvonis obligasi-obligasi negara Orde Lama itu default alias gagal menebus kembali utangnya kepada rakyat.

Kelemahan obligasi negara yang diterbitkan pemerintah 60 tahun yang lalu, lanjutnya, tidak dijamin Undang-Undang.

dengan payung hukum Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2002 Tentang Surat Utang Negara. "Kini pemilik obligasi negara Indonesia, memperoleh jaminan pembayaran bunga dan pokok obligasi dari negara

SEJARAH

Page 19: Sunset pulicy dan lelang sun

DASAR HUKUM• Surat Utang Negara (SUN) dan pengelolaannya diatur dalam

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 66/KMK.Ol/2003 tentang Penunjukan Bank Indonesia sebagai Agen untuk melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 209/PMK.08/2009 tentang Lelang Pembelian Kembali Surat Utang Negara.

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana

• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN dalam Valuta Asing di Pasar Perdana Internasional, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 170/PMK.08/2009.

• Peraturan-peraturan lain yang diterbitkan oleh Bank Indonesia yang meliputi Peraturan Bank Indonesia atau PBI dan Surat Edaran Bank Indonesia (SE BI), terkait dengan peran Bank Indonesia sebagai agen lelang, registrasi, kl iring, setelmen SUN dan central register.

Page 20: Sunset pulicy dan lelang sun

Krisis yang terjadi pada tahun 1997 telah memberikan dampak yang sangat luas terhadap berbagai sektor khususnya perbankan yang semakin terpuruk. Sebagaimana ditulis Majalah Anggaran No.79 Tahun 2002, pada kuartal keempat tahun 1998 Neraca gabungan bank-bank umum menunjukkan bahwa sektor ini mengalami in-solvabilitas

LATAR BELAKANG

Page 21: Sunset pulicy dan lelang sun

Untuk menyelamatkan sektor perbankan dari systemic insolvency, maka Pemerintah saat itu memutuskan untuk melaksanakan program restrukturisasi dan rekapitalisasi perbankan dengan menerbitkan surat utang kepada Bank Indonesia untuk keperluan program penjaminan dan menerbitkan obligasi negara kepada bank-bank umum dalam rangka rekapitalisasi perbankan. Sejak saat itulah secara konsisten Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara sampai dengan saat ini.

Dalam perkembangan selanjutnya, Surat Utang Negara merupakan salah satu instrumen sumber pembiayaan anggaran manakala terjadi defisit pada APBN. APBN sampai saat ini masih mengalami defisit yang menggambarkan bahwa pengeluaran Negara masih lebih besar dibanding dengan pendapatannya. Kebutuhan pembiayaan anggaran untuk menutup defisit tersebut,baik secara nominal maupun rasionya terhadap PDB terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun

LATAR BELAKANG

Page 22: Sunset pulicy dan lelang sun

Melemahnya keadaan ekonomi.Penguatan dolar.

KENDALA

Page 23: Sunset pulicy dan lelang sun

TARGET PENDAPATAN

79,9%x297,7= 237,8623T

Page 24: Sunset pulicy dan lelang sun

REALISASI PENDAPATAN

Page 25: Sunset pulicy dan lelang sun