sumatra partners kalah akibat kurang pihakbigcms.bisnis.com/file-data/1/171/374e4476_agung... ·...

1

Upload: hadiep

Post on 18-Sep-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumatra Partners Kalah AKIBAT KURANG PIHAKbigcms.bisnis.com/file-data/1/171/374e4476_Agung... · haknya. Pasalnya, setiap perjanjian yang para pihaknya sudah terikat dalam klausul

11H U K U M B I S N I S

JAKARTA—Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menunda pelaksanaan voting PT Citra Sari Makmur dalam penundaan kewajiban pembayaran utang atau PKPU hingga 24 Juli 2014 atas permintaan para kreditur.

Majelis hakim Bambang Koestopo memutuskan untuk menunda voting atas permintaan dari pihak kreditur berdasarkan laporan hakim pengawas.

Pengurus PKPU PT Citra Sari Makmur (CSM) Djawoto

Juwono mengatakan rancangan proposal perdamaian masih menemui kendala.

Namun, hasil akhir proposal tersebut akan tercapai dalam waktu dekat.

“Para kreditur meminta [pemungutan suara] ditunda sampai Kamis [24/7] saja karena proposal perdamaian masih tarik ulur dan tinggal sedikit lagi. Besok akan rapat lagi dan semoga sudah final,” kata Djawoto Juwono kepada Bisnis, Senin (21/7). (Bisnis/rsp)

KLA

US

UL

VOTING KREDITUR CSM DITUNDA SMHP BELUM MAU BERKOMENTARCREDIT SUISSE RUGI BESAR AKIBAT DENDA

Selasa, 22 Juli 2014

�AKIBAT KURANG PIHAK

JAKARTA—Kuasa hukum PT Sulawesi Mini Hydro Power (SMHP) Ellrico P. Situmorang enggan memberi tanggapan terkait dengan gugatan yang dilayangkan oleh PT Bangun Guna Graha.

“Enggak bisa kasih tanggapan dulu,” ujar Ellrico, Senin (21/7). Gugatan diajukan atas dugaan penanaman modal fiktif.

SMHP yang didirikan pada 2005 merupakan perusahaan PMA yang 95% sahamnya dimiliki oleh perusahaan asal

Norwegia, yakni KF Fjellskiring, sisanya dimiliki oleh PT BGG.

Berdasarkan gugatan No. 235/PDT.G/2013/PN.JKT.SEL, tergugat mengklaim memiliki saham yang bernilai sekitar Rp42 miliar. Namun, setoran modal tersebut tidak dapat dibuktikan.

Atas hal tersebut penggugat merasa telah terjadi kecurangan dalam penanaman modal di PT SMHP dan para tergugat dinilai telah melakukan perbuatan melawan hukum. (Bisnis/78)

ZURICH—Credit Suisse Group AG siap untuk melaporkan kerugian terbesar dalam satu kuartal, sejak kebangkrut an Lehman Brothers holdings Inc., setelah didenda US2,6 miliar karena membantu para klien dari AS untuk menghindari pajak.

Pihak bank akan mengumumkan kerugian sebesar US$781 miliar. Berdasarkan estimasi tujuh analis yang disurvei Bloomberg, 1,6 miliar franc diantaranya terkait dengan

denda. Sebaliknya, kompetitor terbesarnya, UBS AG mendapatkan laba kuartal hingga 812 miliar franc.

Bloomberg melaporkan dalam lamannya, Senin (21/7), kerugian tersebut merupakan yang terbesar sejak Kuartal IV/2008.

Ketidakpastian meme nga­ruhi hasil litigasi dan pengakuan bank atas tu duh an pidana yang mem perlambat aliran uang klien ke dalam unit pengelolaan kekaya an. (Bloomberg/rsp)

� KONTRAK SEWA GEDUNG

JAKARTA—PT Dextam Contractors opti­mistis atas gugatan perbuatan melanggar hukum terhadap PT Shimizu Corporation dan PT Mid Plaza Prima akan diterima Pe ngadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dalam gugatan No. 213/PDT.G/2013/PN.JKT.PST itu Dextam menyeret Shimizu (ter gugat I) dan Mid Plaza (tergugat II) ter­kait dengan proyek pembangunan Ge dung Mid Plaza I dan II pada 1988 dan 1993.

Kuasa hukum PT Dextam Contractors, Aldy Dio dari OC Kaligis & Associates me ngatakan sesuai pendapat ahli Yahya Harahap, untuk sengketa yang tidak me ­nyertakan klausul arbitrase dalam perjan­jiannya, gugatan hukum bisa diajukan ke pengadilan.

“Seperti yang dibahas oleh tergugat, pada kenyataannya terdapat dua perjanji­an dan yang kami bawa ke pengadilan, ini karena pada perjanjian lanjutan tidak ada klausul arbitrase. Namun, hal tersebut ten­tu saja tergantung kebijakan dan pertim­bangan majelis,” kata Aldy kepada Bisnis, Senin (21/7).

Kuasa hukum PT Mid Plaza Prima Reno Rahmat Hajar menilai pernyataan saksi ahli pada pekan lalu menguntungkan pi ­haknya. Pasalnya, setiap perjanjian yang para pihaknya sudah terikat dalam klausul arbitrase, apapun jenis sengketanya masuk dalam arbitrase.

Dia menambahkan sengketa yang ter­jadi pada para kontraktor harus masuk ke arbitrase bukan pengadilan. Pendapat itu mengacu pada isi perjanjian kontraktor.

“Pengadilan tidak berwenang untuk me ­nyi dangkan. Seandainya pendapat kami diikuti oleh majelis, maka gugatan mereka

akan ditolak,” ujarnya.Dextam dan Shimizu, katanya, hanya

sebagai penyewa gedung meskipun kedua­nya bersikeras berhak menempati lantai empat sebagai kompensasi atas pemba­ngunan gedung.

Dia menilai Dextam adalah anak perusa­haan Shimizu, dan keduanya merupakan penyewa salah satu lantai dalam gedung bukan pemilik. Pembangunan gedung sudah dibayarkan dan tidak ada kompen­sasi lain termasuk penyerahan satu lantai.

Perkara ini bermula ketika Dextam me ­lakukan Kontrak Operasi Bersama dengan Shimizu untuk proyek pembangunan Gedung Mid Plaza I dan II pada 1988 dan 1993.

Berdasarkan ringkasan perkara yang di terima Bisnis dari pihak Dextam, kon­traktor dan pemilik proyek mengadakan nota kesepakatan pada 1 Februari 1995.

Dalam perjanjian tersebut menjelaskan setiap kali ada pembayaran yang belum selesai, pemilik dapat membayar dengan kompensasi lain yakni dalam bentuk unit bangunan.

Perjanjian tersebut juga menyatakan Shimizu mendapatkan dua kantor yakni lantai 4 dan lantai 5 Gedung Mid Plaza II. Namun, pada lantai 4, Dextam diharuskan membayar service charge kepada Mid Plaza.

Kuasa hukum PT Shimizu Corporation, Tagor Sibarani dari Lubis Santosa & Maramis Law Firm belum bisa dimintai tanggapan. Saat akan dimintai keterangan, pihaknya tidak merespons pesan singkat maupun telepon dari Bisnis. (Rio Sandy

Pradana)

Dextam ContractorsOptimistis Gugatan Diterima

Annisa Lestari Ciptaningtyas [email protected]

Pasalnya, majelis hakim menya­takan gugatan terkait dengan fi ­dusia ganda itu tidak dapat diteri­ma lantaran kurangnya pihak yang diikutsertakan sebagai tergu­gat.

Majelis hakim mengabulkan eksepsi yang diajukan tergugat yang menyebutkan bahwa gugat­an tersebut kurang pihak, yakni notaris membantu pengurus pe ­nerbitan surat jaminan.

“Menerima eksepsi tergugat bah wa gugatan kurang pihak. Meng adili, gugatan penggugat tidak dapat diterima,” ujar ketua majelis hakim Dahmiwirda, mem­bacakan amar putusannya di PN Jakarta Selatan, Senin (21/7).

Sejalan dengan putusan ini ma ka pihak Ali Budiardjo, Nu gro­ho, Reksodiputro (ABNR) tidak per lu membayar ganti rugi yang dituntut oleh Sumatra Partners senilai US$4 juta.

Namun, majelis hakim menga­takan bahwa penggugatan telah berhasil menguraikan kronologis dan menjelaskan bahwa gugatan­nya merupakan gugatan perbuat­an melawan hukum.

Eksepsi tergugat yang menya ta­kan bahwa gugatan penggugat men campuradukkan gugatan PMH dan wanprestasi tidak dapat diterima.

Majelis mempersilakan peng­gugat untuk mengajukan upaya hu kum lanjutan.

Atas putusan ini, kuasa hukum Sumatra Partners LLC, Frederick J. Pinakunary mengatakan bahwa pihaknya tidak sependapat de ­ngan putusan majelis. Namun, soal upaya hukum lanjutan, dia mengaku akan mendiskusikan ter lebih dahulu dengan klien.

“Katanya notaris harus juga di gugat, sedangkan kami ngga ada kontak sama sekali dengan no taris. Yang punya hubungan dengan notaris itu ya ABNR,” ujar Frederick kepada Bisnis usai

sidang.Sementara itu, pihak ABNR

melalui kuasa hukumnya Imelda Napitupulu menilai putusan ma ­jelis hakim sudah benar karena memang ABNR sudah berpraktik sesuai asas kehati­hatian.

Dia menambahkan bahwa pi ­haknya akan meng hargai upaya hukum yang akan dilakukan Su ­matra Part ners.

“Kami bersyukur majelis hakim yang terhormat memperhatikan argumentasi hukum dan bukti­bukti yang kami telah sampai­kan,” ujar Imelda.

NASIHAT HUKUMSeperti diketahui, Oktober lalu

pihak Sumatra Partners menggu­gat 22 pengacara dari kantor hu kum ABNR karena dianggap lalai memberi nasihat hukum.

Dalam gugatan No. 410/PDT.G/ 2013/PN.JKT.SEL itu, ABNR didu­ga memberi legal opini kepada Su matra Partners tanpa mengecek

adanya fidusia ganda dalam pem­biayaan 12 unit alat berat kepada PT Bangun Karya Pratama Lestari (BKPL).

Hal ini menimbulkan kerugian terhadap penggugat, yang akh­irnya membuat Sumatra Partners menuntut ganti rugi senilai US$4 juta kepada ABNR.

Menurut penggugat, kelalaian dalam mengecek kelengkapan do ­kumen yang dilakukan kantor hu kum itu diketahui pada 20 Juni 2012 sebelum melakukan ekseku­si atas jaminan kebendaan (fidu­sia).

Setelah dicek, ternyata aset yang menjadi jaminan dalam per­janjian kredit tersebut sudah dija­minkan terlebih dahulu oleh debi­tur PT BKPL kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk. pada 31 Maret 2011.

Pengacara yang menjadi tergu­gat dalam kasus itu antara lain Mar djono Reksodiputro (tergugat I), tergugat II Ricky S.Nazir, tergu­gat III Ferry P. Madian, tergugat IV Emir Nurmansyah, tergugat V Nafis Adwani.

Dalam kasus ini pihak ABNR be berapa kali mengatakan bahwa gugatan tidak tepat karena pihak­nya hanya menjalankan profesi. Apabila terjadi kesalahan seha­rusnya menjadi wewenang dewan kehormatan persatuan advokat Indonesia (Peradi) sebagai organi­sasi profesi pengacara.

Sumatra Partners KalahJAKARTA—Gugatan perusahaan pembiayaan

asal Amerika Serikat, Sumatra Partners LLC terhadap 22 pengacara dari kantor hukum ABNR kandas di Pengadilan Negeri Jakarta

Selatan.

�Gugatan terhadap kantor hukum ABNR tidak dapat diterima karena kurang pihak.

�Kuasa hukum Sumatra Partners LLC belum memutuskan langkah hukum selanjutnya .

11 HUKUM - 22 Juli 2014.indd 1 7/21/2014 9:50:19 PM

pusdok
Typewritten Text
Bisnis, 22 Juli 2014
pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text