suku bangsa banten

7
Suku Bangsa Banten Suku Banten, lebih tepatnya Orang Banten adalah penduduk asli yang mendiami bekas daerah kekuasaan Kesultanan Banten di luar Parahiyangan, Cirebon dan Jakarta. Menurut sensus BPS tahun 2000, suku Banten populasinya 2,1 % dari penduduk Indonesia. Orang Banten menggunakan bahasa Banten . Bahasa Banten adalah salah satu dialek bahasa Sunda yang lebih dekat kepada bahasa Sunda kuna yang pada tingkatan bahasa Sunda modern dikelompokkan sebagai bahasa kasar. Perbedaan tata bahasa antara Bahasa Banten & Bahasa Sunda dikarenakan wilayah Banten tidak pernah menjadi bagian dari Kesultanan Mataram sehingga tidak mengenal tingkatan halus & sangat halus yang diperkenalkan oleh Mataram. Bahasa ini dilestarikan salah satunya melalui program berita Beja ti Lembur dalam bahasa Banten yang disiarkan oleh siaran televisi lokal di wilayah Banten.

Upload: sarah-amalia

Post on 04-Aug-2015

406 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Suku Bangsa Banten

Suku Bangsa Banten

Suku Banten, lebih tepatnya Orang Banten adalah penduduk asli yang mendiami bekas daerah kekuasaan Kesultanan Banten di luar Parahiyangan, Cirebon dan Jakarta. Menurut sensus BPS tahun 2000, suku Banten populasinya 2,1 % dari penduduk Indonesia. Orang Banten menggunakan bahasa Banten. Bahasa Banten adalah salah satu dialek bahasa Sunda yang lebih dekat kepada bahasa Sunda kuna yang pada tingkatan bahasa Sunda modern dikelompokkan sebagai bahasa kasar. Perbedaan tata bahasa antara Bahasa Banten & Bahasa Sunda dikarenakan wilayah Banten tidak pernah menjadi bagian dari Kesultanan Mataram sehingga tidak mengenal tingkatan halus & sangat halus yang diperkenalkan oleh Mataram. Bahasa ini dilestarikan salah satunya melalui program berita Beja ti Lembur dalam bahasa Banten yang disiarkan oleh siaran televisi lokal di wilayah Banten.

Nama : Fanny Maulidya

Kelas :

Page 2: Suku Bangsa Banten

Baju Adat Banten

Awalnya provinsi Banten ini masih menjadi bagian dari provinsi jawa barat. Tetapi mulai berdiri menjadi provinsi sendiri sejak mulai tahun 2000. Selain obyek wisatanya yang menarik, budaya banten juga sangat unik seperti kesenian debus yang sudah sangat terkenal.

Baju pangsi dan celana komprang adalah salah satu baju tradisional dari Banten. Tetapi busana tradisional ini tidak cuma di Provinsi Banten saja, pakaian tradisional daerah tersebut juga menjadi salah satu pakaian khas dari daerah Jawa Barat. Mungkin karena dulunya Banten jadi bagian dari jawa barat.

Baju pangsi umumnya digunakan oleh masyarakat Sunda pada saat berlatih pencak silat, dan ketika pada zaman dulu celana komprang sering pakai masyarakat Sunda setiap harinya. Tidak hanya celana komprang dan baju pangsi saja pakaian adat tradisional Banten, Provinsi Banten ternyata juga mempunyai busana khas yang ber pola Batik. Seperti halnya motif batik kebanyakan, Batik dari Banten juga mempunyai motif yang telah menjadi ciri khas. Warna Batik dari daerah Banten cenderung lebih meriah akan tetapi tetap menarik dipandang dan sangat lembut di mata

Nama : Fanny Maulidya

Kelas :

Rumah Adat Banten

Page 3: Suku Bangsa Banten

Rumah adat Banten adalah rumah panggung yang beratapkan daun atap dan lantainya dibuat dari pelupuh yaitu bambu yang dibelah-belah. Sedangkan dindingnya terbuat dari bilik (gedek). Untuk penyangga rumah panggung adalah batu yang sudah dibuat sedemikian rupa berbentuk balok yang ujungnya makin mengecil seperti batu yang digunakan untuk alas menumbuk beras. Rumah adat ini masih banyak ditemukan di daerah yang dihuni oleh orang Kanekes atau disebut juga orang Baduy.

Nama : Fanny Maulidya

Kelas :

Lagu ‘Kebangsaan’ Banten Tempo Doeloe

Page 4: Suku Bangsa Banten

Compositie: RSP Winangoen

Wahai negri Banten jang koe tjintaTanah aer tempat toempah darah kita,Poetramoe jang sesenang denga sederita,Semaoe sekata dan setjita-tjita

Refrein:Wahai Banten, djantung ati,Dengan moe koe berdiri,Mari kita semoeaKerjdja oentoek madjunja

Wahai Banten moestika jang gilang goemilang,Kita soempah setia tidak kepalang,Membela hoermatmoe terang dengan benderang,Padamoe siap seoentoeng dan semalangBanten moeda, ingetlah akan kwadjibanmoe,Wadjib bersatoe antara soedaramoe,Sama-sama mengoendjoeken sikap jang temtoe,Berdiri berbaris tegak ladjoe madjoe

Refrein:Peotra Banten, sesamakoe,Mari kita semoeaDjoenjoeng tinggi namanja,

Banten moeda, poetra-poetri jang setiawanBersatoelah bernaoeng bawah seroeanBerseroelah jang keras oentoek persatoeanPersatoean memberi kemoeljaan.

Nama : Fanny Maulidya

Kelas :

Alat Musik Banten : Angklung Buhun

Page 5: Suku Bangsa Banten

Angklung buhun adalah alat musik tradisional khas Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Dinamakan buhun karena kesenian ini lahir bersamaan dengan hadirnya masyarakat Baduy. Buhun berarti tua, kuno (baheula ). Jadi, maksudnya angklung buhun adalah angklung tua yang menjadi kesenian pusaka masyarakat Baduy. Kesenian ini dianggap memiliki nilai magis (kekuaan gaib) dan sakral.

Selain itu kesenian ini juga punya arti penting sebagai penyambung amanat untuk mempertahankan generasi masyarakat Baduy. Saat ini kelompok pemain kesenian angklung buhun sangat jarang ditemui atau dipentaskan. Biasanya kesenian ini sekarang hanya dijumpai pada acara-acara ritual, seperti acara adat Seren Taun di Cisungsang dan Seba di masyarakat Baduy, Kabupaten Lebak. Kesenian Buhun memiliki karakter kesenian yang sederhana baik dalam lirik atau lagunya. Biasanya menggambarkan alam sekitar sehingga menciptakan suasana yang nyaman, damai, dan harmonis.

Nama : Fanny Maulidya

Kelas :

Page 6: Suku Bangsa Banten