sudut dalam bangun ruang

7
Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033 Dimensi Tiga (Sudut Pada Bangun Ruang) Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada suatu titik. Dalam bangun ruang, ada banyak titik yang dapat menjadi pertemuan dua sinar garis. Sudut pada bangun ruang terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) sudut antara dua garis, (2) sudut antara garis dan bidang, dan (3) sudut antara dua bidang. Pada pembelajaran ini, dibutuhkan media belajar berupa beberapa batang lidi, beberapa lembar kertas dan beberapa buku tulis sebagai lat peraga, serta media power-point untuk menggambarkan contoh-contoh kasus. Masing-masing siswa membentuk kelompok dengan teman sebangkunya. A. Sudut Antara Dua Garis Untuk menentukan besar sudut antara dua garis dapat dilakukan dengan aktivitas 1, Aktivitas 1 - Siapkan dua batang lidi. - Bentuklah dua batang lidi tersebut saling berhimpit atau saling sejajar. Contoh garis sejajar: g k Amati apakah ada sudut yang terbentuk dan berapa besarnya? - Selanjutnya, bentuklah dua batang lidi tersebut saling berpotongan. Contoh garis berpotongan: l g k m atau Adakah sudut yang terbentuk? Jika ada, ukurlah besar sudut tersebut? Apersepsi| Kedudukan antara dua garis ada empat yaitu : - Dua garis saling berimpit - Dua garis saling berpotongan - Dua garis saling bersilangan - Dua garis saling sejajar

Upload: dinar-nirmalasari

Post on 21-Mar-2017

17 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

Dimensi Tiga

(Sudut Pada Bangun Ruang)

Sudut terbentuk karena dua sinar garis bertemu pada suatu titik. Dalam bangun ruang,

ada banyak titik yang dapat menjadi pertemuan dua sinar garis. Sudut pada bangun ruang

terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1) sudut antara dua garis, (2) sudut antara garis dan bidang,

dan (3) sudut antara dua bidang.

Pada pembelajaran ini, dibutuhkan media belajar berupa beberapa batang lidi, beberapa

lembar kertas dan beberapa buku tulis sebagai lat peraga, serta media power-point untuk

menggambarkan contoh-contoh kasus. Masing-masing siswa membentuk kelompok dengan

teman sebangkunya.

A. Sudut Antara Dua Garis

Untuk menentukan besar sudut antara dua garis dapat dilakukan dengan aktivitas 1,

Aktivitas 1

- Siapkan dua batang lidi. - Bentuklah dua batang lidi tersebut saling berhimpit atau saling sejajar.

Contoh garis sejajar:

g

k

Amati apakah ada sudut yang terbentuk dan berapa besarnya? - Selanjutnya, bentuklah dua batang lidi tersebut saling berpotongan.

Contoh garis berpotongan:

l g k m atau Adakah sudut yang terbentuk? Jika ada, ukurlah besar sudut tersebut?

Apersepsi| Kedudukan antara dua garis ada empat yaitu : - Dua garis saling berimpit - Dua garis saling berpotongan - Dua garis saling bersilangan - Dua garis saling sejajar

Page 2: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

Contoh kasus

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a cm. Tentukan besar sudut antara:

a. Rusuk AH dan Rusuk BF b. Rusuk DE dan rusuk BG c. Rusuk FC dan rusuk BD

Gambar:

Penyelesaian

a. Besar sudut antara AH dan BF:

- Rusuk AH dan BF merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan BF tetapi berpotongan dengan AH.

- Karena ada dua garis yang sejajar dengan BF dan berpotongan dengan AH, yaitu

AE dan DH, maka:

∠(𝐴𝐻,𝐴𝐸) = ∠(𝐴𝐻,𝐷𝐻) (sifat sudut)

𝛼1 = 45π‘œ

b. Besar sudut antara DE dan BG:

- Rusuk DE dan BG merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan DE tetapi berpotongan dengan BG.

- Karena ada satu garis yang sejajar dengan DE dan berpotongan dengan BG, yaitu

CF, maka:

∠(𝐢𝐹,𝐡𝐺) = 𝛼2 = 90π‘œ

Atau

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan BG tetapi berpotongan dengan DE.

Page 3: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

- Karena ada satu garis yang sejajar dengan BG dan berpotongan dengan DE, yaitu

AH, maka:

∠(𝐴𝐻,𝐷𝐸) = 90π‘œ

c. Besar sudut antara BD dan FC:

- Rusuk FC dan BD merupakan dua rusuk yang saling bersilangan.

- Tentukan rusuk-rusuk yang sejajar dengan FC tetapi berpotongan dengan BD.

- Karena ada satu garis yang sejajar dengan FC dan berpotongan dengan BD, yaitu

AH, maka:

EB = BD = DE

∠(𝐴𝐻,𝐡𝐷) = 𝛼3 = 60π‘œ (sifat sudut)

B. Sudut Antara Garis dan Bidang

Untuk menentukan besar sudut antara garis dan bidang dapat dilakukan dengan

aktivitas 2,

Aktivitas 2

- Siapkan dua batang lidi, satu lembar kertas dan satu buku tulis. - Letakkan satu batang lidi di atas buku tulis.

Contoh: g

atau Amati apakah ada sudut yang terbentuk. Jika ada, berapa besarnya?

g

Kesimpulan

β€’ Sudut antara dua garis sejajar atau berhimpit adalah 0 derajat. β€’ Sudut antara dua garis berpotongan adalah sudut lancip atau siku-siku

(sudut terkecil yang terbentuk) antara kedua garis dalam satu bidang. β€’ Sudut antara dua garis bersilangan adalah sudut lancip atau siku-siku

(sudut terkecil yang terbentuk) antara kedua garis bersilangan (tidak sebidang)

Apersepsi| Kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu : - Garis terletak pada bidang - Garis sejajar bidang - Garis menembus bidang

Page 4: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

Contoh kasus:

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10cm. Tentukan besar sudut

antara garis AG dan bidang ABCD.

Gambar:

Penyelesaian:

Proyeksikan garis AG terhadap bidang ABCD. Sehingga didapat hasil proyeksinya

yaitu garis AC.

Sudut antara AG dan bidang ABCD adalah ∠𝐺𝐴𝐢 =∝

Menghitung besar sudutnya:

CG = 10cm dan AC = 10√2 π‘π‘š

Perhatikan bahwa βˆ†πΊπ΄πΆ adalah siku-siku di C, maka:

π‘‘π‘Žπ‘› ∝ =𝐢𝐺𝐴𝐢

=10

10√2=

12√

2

π‘Žπ‘Ÿπ‘π‘‘π‘Žπ‘›12√

2 = 35,3π‘œ

Jadi besar sudut antara garis AG dan ABCD adalah ∝ = 35,3π‘œ

- Selanjutnya ambil selembar kertas, lalu tusuklah sebuah hingga menembus kertas tersebut. Contoh:

Adakah sudut yang terbentuk? Jika ada, ukurlah besar sudut tersebut?

Page 5: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

C. Sudut antara Dua Bidang

Untuk menentukan besar sudut antara dua bidang dapat dilakukan dengan aktivitas 3,

Kesimpulan

β€’ Sudut yang dibentuk oleh garis dan bidang jika garis itu sejajar atau terletak pada bidang maka sudut yang dibentuk adalah πŸŽπ’

β€’ Sudut antara garis g dan bidang ∝ adalah sudut lancip yang dibentuk oleh garis g dengan proyeksi garis g tersebut pada bidang ∝.

β€’ Sudut antara garis 𝒍 dan bidang ∝ dapat ditentukan dengan langkah, sebagai berikut: 1. Buatlah garis 𝒍 yang menembus bidang ∝ di titik P. 2. Proyeksikan garis 𝒍 dengan bidang ∝ sehingga didapatkan garis 𝒍′ 3. Sudut 𝒍𝑷𝒍′ adalah sudut antara bidang ∝ dengan garis 𝒍

Gambar

Apersepsi| Kedudukan antara garis dan bidang ada tiga yaitu : - Dua bidang saling berhimpit - Dua bidang sejajar - Dua bidang saling berpotongan

Aktivitas 3

- Siapkan dua buku tulis. - Letakkan dua buku tulis saling berhimpit.

Contoh:

Amati apakah ada sudut yang terbentuk. Jika ada, berapa besarnya?

- Selanjutnya letakkan satu buku diatas meja dan satu buku lainnya dipegang. Namun ujung-ujung buku tersebut saling bersentuhan, Contoh:

Page 6: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

Contoh kasus:

Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 10cm. Tentuka besar sudut antara

bidang ADGF dan bidang ABCD.

Gambar:

Penyelesaian:

Karea sudut ∠𝐡𝐴𝐹 = 45π‘œ dan AF merupakan diagonal sisi ABFE

Sudut antara ADGF dengan bidang alas ABCD adalah ∠𝐡𝐴𝐹 atau ∠𝐢𝐷𝐺.

Jadi sudut antara bidang ADGF dengan bidang ABCD sama dengan 45π‘œ

Adakah sudut yang terbentuk? Jika ada, ukurlah besar sudut tersebut? - Selanjutnya, letakkan dua buku seperti gambar berikut.

Adakah sudut yang terbentuk? Jika ada, ukurlah besar sudut tersebut?

Kesimpulan

β€’ Sudut yang dibentuk oleh dua bidang jika bidang-bidang tersebut saling sejajar atau berhimpit, maka besar sudut yang terbentuk adalah πŸŽπ’

β€’ Sudut antara dua bidang yang berpotongan di garis g merupakan sudut yang dibentuk oleh dua garis yang berpotongan (sebuah garis pada bidang pertama,

Page 7: Sudut dalam Bangun Ruang

Nama: Sartini Nuha Afifah NIM: 06121008033

misalnya garis m, dan sebuah garis pada bidang kedua, misalnya garis n) garis-garis m dan n saling tegak lurus terhadap garis g.

β€’ Sudut antara dua bidang 𝜢 𝒅𝒂𝒏 𝜷 dapat ditentukan dengan langkah berikut: 1. Ambil sebuah titik P pada garis potong antara bidang 𝜢 𝒅𝒂𝒏 𝜷. 2. Buatlah garis PQ pada bidang 𝜢 dan PR pada bidang 𝜷 yang masing-masing

saling tegak lurus terhadap garis potong bidang 𝜢 𝒅𝒂𝒏 𝜷. 3. Sudut QPR ditetapkan sebagai ukuran sudut antara bidang 𝜢 𝒅𝒂𝒏 𝜷 yang

berpotongan.

Gambar