subjek dan objek hukum

18
Subjek dan Objek Hukum Pertemuan Ke 2 Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Upload: ega-jalaludin

Post on 22-Jun-2015

4.096 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Subjek dan objek hukum

Subjek dan Objek HukumPertemuan Ke 2

Aspek Hukum Dalam Ekonomi

Page 2: Subjek dan objek hukum

1. Subjek HukumAdalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh, dan menggunakan hak serta kewajiban dalam lalu lintas hukum.Subjek hukum terdiri atas dua :

a. Manusia (natuurlijke person)Pasal 1 KUH perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan tidak bergantung pada hak-hak kenegaraan.Pasal 2 KUH Perdata bahwa anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan, dianggap telah dilahirkan bila kepentingan si anak menghendakinya dan apabila si anak itu mati sewaktu dilahirkan dianggap ia tidak pernah ada.Sebagai Negara hukum, Negara Indonesia mengakui setiap orang sebagai manusia terhadap undang-undang, artinya bahwa setiap orang diakui sebagai subjek hukum oleh undang-undang.Pasal 27 UUD 1945 menetapkan setiap warga Negara mempunyai kedudukan yang sama di dalam hukum serta pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Page 3: Subjek dan objek hukum

Oleh karena itu dalam hukum dapat dibedakan dari segi perbuatan hukum :1. Cakap melakukan perbuatan hukum. Orang dewasa menurut hukum (telah berusia 21 tahun)

dan berakal sehat2. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Berdasarkan pasal 1330 KUH perdata tentang

orang yang tidak cakap untuk membuat perjanjian : A. orang-orang yang belum dewasa B. orang yang ditaruh dibawah pengampunan, yang terjadi karena gangguan jiwa, pemabuk dan pemboros C.     wanita yang dalam perkawinan/berstatus sebagai istri.

b. Badan Hukum (rechts Persoon)Adalah subjek hukum yang dapat bertindak hukum seperti manusia dan sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat melakukan sebagai hak manusia.Suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum dengan cara :a. Didirikan dengan AKTA notariesb. Didaftarkan di kantor panitera pengadilan negeri setempatc. Dimintakan pengesahan anggaran dasar kepada Mentri Kehakiman dan HAMd. Diumumkan dalam berita Negara

Page 4: Subjek dan objek hukum

Badan hukum (rechts persoon) dibedakan dalam dua bentuk :1. Badan hukum public (public rechts persoon)Adalah badan hukum yang didirakan berdasarkan hukum public, yang menyangkut kepentingan public, orang banyak dan Negara umumnya.Contoh : eksekutif, pemerintahan.

2. Badan hukum privat (privat rechts persoon)Adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam badan hukum itu. Contoh : PT, Koperasi, yayasan, dan badan amal.

Page 5: Subjek dan objek hukum

2. Objek Hukum Menurut system KUH perdata benda dpat dibedakan sebagai berikut :1. Barang yang wujud (lichamelijk) dan barang yang tidak berwujud

(onlichamelijk)2. Barang yang bergerak dan barang yang tidak bergerak (yang paling penting)

Benda tidak bergerak Dapat dibedakan menjadi :a. Benda tidak bergerak karena sifatnya, misalnya pohon, arca, dan patung.b. Benda tidak bergerak karena tujuannya, yaitu alat-alat yang dipakai dalam pabrik.c. Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, berwujud atas benda-benda yang tidak tidak bergerak. Misak hipotik.

Benda bergerak dapat dibedakan menjadi :1. Benda bergerak karena sifatnya, yaitu benda yang dapat dipindahkan.

2. Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, yaitu hak atas benda bergerak misalnya saham PT.

3. Barang yang dapat dipakai habis dan barang-barang yang dipakai tidak habis4. Barang-barang yang sudah ada dan yang masih aka nada.5. Barang-barang uang dalam perdagangan dan yang diluar perdagangan6. Barang-barang yang dapat dibagi dan yang tidak dapat dibagi.

Page 6: Subjek dan objek hukum

Pembedaan antara benda bergerak dan tidak bergerak berhubungan 4 hal yaitu:1. Bezit (pemilikan), berlaku asa yang tercantum dalam Pasal 1977 KUHPerdata sedangkan benda tidak bergerak tidak.2. Levering (penyerahan), dapat dilakukan penyerahan secara nyata.3. Verjaring (kadarluarwarsa), ada kadarluawarsanya sedang tidak bergerak tidak.4.      Bezwaring (pembebanan), dilakukan dengan pand (gadai), sedangkan tidak bergerak tidak.

Secara garis besar benda terbagi dalam dua :1. Benda yang bersifat kebendaan, yaitu benda yang sifatnya dapat dilihat,

diraba dan dirasakan2. Benda yang bersifat tidak kebendaan yaitu suatu benda yang hanya

dirasakan oleh pancaindra saja.

Page 7: Subjek dan objek hukum

Hak kebendaan adalah hak mutlak sedangkan lawannya adalah hak yang nisbi/hak relative yang kedua merupakan bagian dalam hak perdata.Hak Mutlak1. Hak kepribadian, misalnya hak atas namanya, hidup, kemerdekaan2. Hak yang terletak dalam hukum keluarga yaitu hak yang timbul karena adanya hubungan suami istri3.      Hak mutlak atas suatu benda inilah disebut hak kebendaan.

Hak NisbiYaitu semua hak yang timbul karena adanya hubungan perutangan, sedangkan perutangan timbul dari perjanjian, undang-undang.Hak kebendaan didalam KUHP dibedakan menjadi dua :1. Hak kebendaan yang sifatnya memberikan kenikmatan atas

suatu benda.2. Hak kebendaan yang sifatnya memberikan jaminan atas

pelunasan hutang.

Page 8: Subjek dan objek hukum

Cara memperoleh hak milik suatu benda :1. Pelekatan2. Kadarluwarsa3. Pewarisan4. Penyerahan (levering) berdasarkan suatu tittle pemindahan hak yang berasal dari seseorang yang berhak memindahkan hak milik.

Macaam-macm levering :1. Levering atas benda bergerak, diatu dalam pasal 612 BW2. Levering atas benda tak bergerak3. Levering atas benda tak berwujud, diatur dalam pasal 613BW

Page 9: Subjek dan objek hukum

4. HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT SEBAGAI PELUNASAN HUTANG (HAK JAMINAN)Merupakan hak yang melekat pada kreditor yang memberikan kewenangan kepadanya untuk melakukan eksekusi kepada benda yang dijadikan jaminan, apabila debitor melakukan wanprestasi.

Macam-macam hak jaminan :a. Jaminan UmumDiatur pasal 1131 KUHP : segala kebendaan debitor, baik yang ada maupun yang akan ada, baik bergerak maupun yang tidak bergerak merupakan jaminan terhadap pelunasan hutang dibuatnya.Pasal 1132 KHUP : harta kekayaan debitor menjadi jaminan secara bersama-sama bagi semua kreditor yang memberikan utang kepadanya.Benda yang dapat dijadikan jaminan :1. Berda tersebut bersifat ekonomis (dapat dinilai dengan uang)2. Benda tersebut dapat dipindahtangankan haknya kepada pihak lain.

b. Jaminan Khususmerupakan jaminan yang diberikan hak khusus, misalnya :1. Gadai Pasal 1150 : gadai adalah hak yang diperoleh kreditor atas suatu barang bergerak yang diberikan kepadanya oleh debitor untuk menjamin suatu hutang.

Page 10: Subjek dan objek hukum

Sifat-sifat gadai :1. Gadai adalah benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud.2. Gadai bersifat accsoir, artinya merupakan tambahan dari perjanjian pokok yang dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai debitor itu lalai membayar hutangnya kembali.3. Adanya sifat kebendaan4. Syarat inbezitztelling, artinya benda gadai harus ke luar dari kekuasaan pemberi gadai atau benda gadai diserahkan dari pemberi gadai kepada pemegang gadai.5. Hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri6. Hak preferensi (hak untuk didahulukan), sesuai dengan pasal 1130 jo pasal 1150 KUHP7.      Hak gadai tidak dapat dibagi-bagi, artinya sebagian hak gadai tidak akan menjadi hapus dengan membayarnya sebgaian dari hutang.

Hak pemegang gadai :1. Pemegang gadai berhak untuk menjual benda yang digadaikan atas kekuasaan sendiri.2. Pemegang gadai berhak untuk mendapatkan ganti rugi yang berupa biaya-biaya yang telah dikeluarkan utnuk menyelamatkan benda gadai.3. Pemegang gadai mempunyai hak untuk menahan benda gadai (hak retensi) sampai ada pelunasan hutang dari debitur4. Pemegang gadai mempunyai hak preferensi (hak untuk didahulukan) dari kreditur-kreditur yang lain.5. Hak untuk menjual benda gadai dengan perantara hakim6.      Atas izin hakim tetap menguasai benda gadai.

Page 11: Subjek dan objek hukum

Kewajiban-kewajiban pemegang gadai :1. Pasal 1157 ayat 1 KUHP, pemegang gadai bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya harga barang yang digadaikan2. Pasal 1156 KUHP ayat 2, kewajiban untuk memberitahukan pemberi gadai jika barang gadai dijual3. Pasal 1159 ayat 1 KUHP, bertanggung jawab terhadap hasil penjualan barang gadai4. Kewajiban untuk mengembalikan benda gadai jika debitor melunasi hutangnya5.      Kewajiban untuk memelihara benda gadai.

Hapusnya gadai :1. Hapusnya perjanjian pokok2. Karena musnahnya benda gadai3. Karena pelaksana eksekusi4. Karena pemegang gadai telah melepaskan hak gadai secara sukarela5. Karena pemegang gadai telah kehilangan kekuasanaan atas benda gadai6. Karena penyalahgunaan benda gadai

Page 12: Subjek dan objek hukum

2. Hipotik Pasal 1162 KUHP adalah suatu hak kebendaan atas benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perutangan.Sifat-sifat hipotik :1. Bersifat accesoir, seperti halnya dengan gadai2. Mempunyai sifat zaaksgevolg (droit de suite) yaitu hak hipotik senantiasa mengikuti

bendanya dalam tagihan tangan siapapun benda tersebut berada (pasal 1163 ayat KUHP)

3. Lebih didahulukan pemenuhannya dari piutang yang lain pasal (1133-1134 ayat2 KUHP)

4. Objeknya benda-benda tetap.5. Hipotik hanya digunakan untuk hipotik kapal laut dan pesawat udara yang

mempunyai berat diatas 20 m3.

Page 13: Subjek dan objek hukum

Perbedaan gadai dan hipotik :1. Gadai harus disertai dengan penyerahan kekuasaan atas barang yang digadaikan,

sedangkan hipotik tidak2. Gadai hapus jika barang yang digadaikan berpindah ke tangan orang lain, sedangkan

hipotik tidak. 3. Suatu barang tidak pernah dibebani lebih dari satu gadai, walaupun tidak dilarang,

tetapi beberapa hipotik yang bersama-sama dibebankan di atas satu beda adalah sudah merupakan keadaan biasa.

4. Adanya gadai dibuktikan dengan segala macam pembuktian yang dapat dipakai untuk membuktikan perjanjian pokok, sedangkan adanya perjanjian hipotik dibuktikan dengan akta otentik.

Hak tanggunan Berdasakan pasal 1 (1) UUHT, hak tanggunan merupakan hak jaminan atas tanah yang dibebankan pada hak atas tanah berikut atau tidak berikut benda-benda yang merupakan 1 kesatuan.

Page 14: Subjek dan objek hukum

Benda-benda yang dapat dijadikan jaminan utang yang bersifat khusus dengan syarat :1. Benda tersebut dapat bersifat ekonomis2. Benda tersebut dapat dipndahtangankan haknya kepada pihak lain3. Tanah yang dijadikan jaminan ditunjuk oleh undang-undang4.      Tanah-tanah tersebut sudah terdaftar dalam daftar umum berdasarkan PP no.29 tahun 1997

Fungsi pendaftaran tanah adalah : 1. Sebagai syarat konstitutif lahirnya hak tanggungan2. Sebagai pembuktian telah terjadi hak tanggungan.3. Sebagai alat bukti bagi para debitor, kreditor maupun pihak ketiga, setiap pembebanan hak tanggungan diberikan sertifikat hak tanggungan yang terdiri dari :1. Salinan buku tanah hak tanggungan2. Salinan akta pemberian hak tanggungan

Page 15: Subjek dan objek hukum

3. FidusiaMerupakan suatu perjanjian antara debitor dan kreditor yang isinya penyerahan hak milik secara kepercayaan atas benda bergerak milik debitor kepada kreditur.

Bentuk perjanjian Fidusia :Pasal 5 ayat 1 UUJF, akta jaminan fidusia memuat :1. Identitas pihak pemberi dan penerimaan fidusia2. Data perjanjian pokok yang dijamin fidusia3. Uraian benda yang menjadi objek jaminan fidusia4. Nilai penjamin

Page 16: Subjek dan objek hukum

Pendaftaran fidusiaSebagai bukti kreditor sebagai pemegang jaminan fidusia diperoleh sertifikat jaminan fidusia diperoleh 965060 sertifikat jaminan fidusia yang ditertibkan oleh kantor pendaftaran fidusia pada tanggal yang sama.Tujuan daripada pendaftaran adalah sebagai berikut :1. Untuk melahirkan jaminan fidusia bagi penerimaan fidusia dan menjamin pihak yang mempunyai kepentingan atas benda yang dijaminkan2. Untuk memberikan perlindungan hukum dan kepastian hukum kepada penerima dan pemberi fidusia serta pihak ketiga yang berkepentingan.3. Memberikan hak yang didahulukan4. Memenuhi asas spesialitas dan publisitas5.      Member rasa aman kepada kreditur penerima jaminan fidusia dan pihak ketiga yang berkepentingan.

Page 17: Subjek dan objek hukum

Ekesekusi jaminan fidusia :Diatur dalam pasal 29 s/d 34 UUJF, di mana pasal 39 UUJF dikatakan apabila debitor cidera janji. Eksekusi dapat dilakukan dalam beberapa cara :1. Pelaksanaan title eksekultoral sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) oleh

kreditor2. Penjualan benda yang menjadi objek jaminan fidusia atas kekuasaan debitor sendiri

melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan.

3. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan berdasarkan kesepakatan debitor dan kreditor, jika dengan cara demikian dapat diperoleh hasil tertinggi yang menguntungkan para pihak.

Hapusnya jaminan fidusia :Pasal 25 UUJF, jaminan fidusia hapus karena :1. Hapusnya utang yang dijamin dengan fidusia2. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh debitor3. Musnahnya benda yang menjadi objek jaminan fidusia

Page 18: Subjek dan objek hukum

SEKIAN DAN TERIMA KASIHSEMOGA BERMANFAAT