suara anandam edisi spesial nyepi kampus 1937 caka kmhd ugm

20
SUARA ANANDAM edisi spesial Nyepi Kampus Beryadnya Melalui Memperkuat Persaudaraan Tawur Agung Bersinergi Siap Siaga Bakti Sosial Melalui Perlombaan di Candi Prambanan dalam Kebhinekaan SBMPTN 2016

Upload: bso-suara-anandam

Post on 05-Aug-2016

229 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

SUARA ANANDAMedisi spesial

NyepiKampus

Beryadnya Melalui

Memperkuat Persaudaraan

Tawur Agung

Bersinergi

Siap Siaga

Bakti Sosial

Melalui Perlombaan

di Candi Prambanan

dalam Kebhinekaan

SBMPTN 2016

Page 2: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam

CONTENTSMengenal Dunia Perkuliahan Lewat Sepenggal Pengalaman

Education Fair 2016

Siap Siaga SBMPTN 2016

Rubrik Foto

Beryadnya Melalui Bakti Sosial

Menguatkan Persaudaraan Melalui Perlombaan

Melasti Ala Yogyakarta

Tawur Agung di Candi Prambanan

Bersinergi dalam Kebhinekaan

1

2

3

4

6

10

11

12

14

Page 3: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Photo by : HD

Sosialisasi dilaksanakan di beberapa

diantaranya adalah Kabupaten Gianyar, Buleleng,

serta Kota Denpasar. Sosialisasi ini dilaksanakan

untuk memberikan informasi tentang UGM dan

Yogyakarta kepada siswa SMA yang duduk di kelas

XII.

Sosialisasi ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi

pertama adalah sesi pengenalan UGM dan sesi kedua

adalah tanya jawab. Pada sesi pertama, beberapa

informasi dibagikan oleh KMHD UGM. Informasi

yang dibagikan antara lain bagaimana UGM dan

Yogyakarta secara general, informasi try out,

SNMPTN, dan SBMPTN. Respon adik-adik yang

mendapat sosialisasi cukup baik. Mereka aktif

bertanya baik secara langsung maupun melalui social

media. Pertanyaan yang sering kali terlontar adalah

perihal jalur masuk ke UGM, peluang masuk UGM,

informasi tentang Uang Kuliah Tungga (UKT),

beasiswa, hingga kehidupan di Yogyakarta.

Salah satu pertanyaan tentang kehidupan

kampus dan kehidupan di Yogyakarta ditanyakan

oleh Ni Kadek Sri Jayanti, siswa kelas XII SMAN

Bali Mandara. Sri menanyakan tentang jam kuliah

dan juga biaya hidup selama di Yogyakarta.

Pertanyaan ini dijawab oleh pemateri sosialisasi

berdasarkan pengalaman dan apa yang telah mereka

lalui selama kurang lebih satu dan dua tahun

menjalani kehidupan di Yogyakarta.

Sosialisasi yang dilakukan ini mendapat

respons yang baik dari siswa dan pihak sekolah. Hal

ini membuat sosialisasi berjalan dengan baik dan

cukup kondusif. Beberapa dari mereka menyatakan

kesenangannya mendapatkan sosialisasi dari UGM.

“Sosialisasinya seru sehingga pendengar tidak merasa

bosan, terlebih apa yang dipresentasikan sangat

bagus,” jelas Diyas Putri, siswa kelas XII SMAN 1

Singaraja.

Tidak hanya memberikan respons yang baik,

siswa juga memiliki harapan yang besar tentang

berkuliah ke luar daerah. Salah satu siswa kelas XII

SMAN 1 Gianyar, Putri Wiyantari, menyatakan

harapannya tentang merantau ke Yogyakarta,

khususnya UGM. “Semoga ditahun berikutnya lebih

banyak lagi anak Gianyar yang merantau ke UGM,”

tuturnya.

Selain siswa, pihak panitia juga memiliki kesan

tersendiri setelah melakukan sosialisasi. Kadek

Sudiarsana selaku koordinator Sosialisasi di Buleleng

mengatakan bahwa sosialisasi telah berlangsung

dengan baik dan lancar. Namun, baginya ada

beberapa kekurangan selama sosialisasi berlangsung.

“Waktu pelaksanaan sosialisasi yang kurang tepat

membuat adanya kekurangan pada sosialisasi ini,”

pungkasnya. (Jul/SA)

egiatan sosialisasi tentang perguruan tinggi merupakan salah satu agenda rutin yang Kdilakukan oleh keluarga mahasiswa di masing-masing daerah ketika masa liburan semester

ganjil. Salah satunya adalah Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma (KMHD) UGM. Pada awal tahun

2016 ini KMHD UGM melakukan sosialisasi di beberapa Kabupaten di Bali.

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 1

Mengenal Dunia Perkuliahan Lewat Sepenggal Pengalaman

Page 4: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Di Bali, khususnya, mahasiswa yang

berkuliah ke berbagai daerah mengadakan sebuah

acara Education Fair (Edufair). Acara ini

dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai

perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya,

Universitas Gadjah Mada, Universitas Padjajaran,

STAN, dan lainnya. Tahun ini, Edufair dilaksanakan

di SMAN 1 Denpasar pada hari Minggu (24/01).

Edufair yang dilaksanakan setiap tahun ini

bertujuan untuk memberikan informasi tentang

perguruan tinggi yang ada di Jawa. Selain itu,

menurut ketua panitia Edufair, I Wayan Surya

Hamijaya J., Edufair juga dapat membangun kerja

sama yang baik antar-KMHD peserta Edufair Bali

2016. “Selain memberi informasi, Edufair juga

membangun kerjasama antar-KMHD, ” tutur

mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Brawijaya

tersebut. Surya juga menambahkan bahwa kegiatan

ini telah dipersiapkan selama kurang lebih 2 bulan.

Pada acara Edufair ini, dilaksanakan sosialisasi

dari masing-masing perguruan tinggi. Selain

melakukan sosialisasi, setiap perguruan tinggi juga

memiliki stand untuk memfasilitasi siswa SMA yang

ingin tahu lebih banyak tentang perguruan tinggi

tersebut. Tidak hanya itu, pada acara ini juga

dilaksanakan Talkshow dari alumni yaitu Ngakan

Yudha, alumni Jurusan Ilmu Politik dan

Pemerintahan Universitas Gadjah Mada. Sesi ini

bertujuan untuk memberi motivasi kepada siswa

SMA. “Talkshow ini untuk memotivasi adik-adik

SMA agar berani kuliah ke luar Bali,” ungkap Surya

Hamijaya. Di samping menyediakan informasi dan

Talkshow, Edufair juga menyediakan stand musik dan

makanan bagi peserta dan panitia.

Edufair 2016 ini memperoleh respons yang

baik dari siswa SMA dilihat dari pendaftar yang

mencapai 1790 orang. Mereka tidak hanya datang

dari SMA yang ada di Denpasar, tetapi juga Kuta,

Tabanan, Gianyar, Semarapura, dan Amlapura. Tidak

hanya itu, antusiasme siswa SMA juga terlihat dari

pengunjung stand perguruan tinggi dan pertanyaan-

pertanyaan yang dilontarkan. “Peserta sangat

antusias, mereka bergerombol mendatangi stand dan

bertanya tentang perguruan tinggi, “ kata Anggara,

mahasiswa STAN '15, yang merupakan Humas

Edufair 2016.

Respons yang baik terhadap acara ini juga

diberikan oleh siswa SMA yang datang ke Edufair

2016. Dharma, siswa SMAN 1 Gianyar, mengatakan

bahwa acara ini membantu memberikan informasi

tentang perguruan tinggi yang ingin dia masuki.

“membantu memberi informasi tentang perguruan

tinggi, alumni, dan jalur masuk,” pungkasnya.

(Jul/SA)

Education Fair 2016Photo by : HD

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam2

Page 5: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

ahasiswa merupakan sebutan Myang sangat istimewa dikalangan

masyarakat saat ini. Penambahan kata “maha” di

depan kata siswa menjadikannya berbeda dari

tingkatan pelajar SD hingga SMA. Untuk

memperoleh gelar yang istimewa ini tentunya

memerlukan usaha dan semangat yang sangat kuat.

Seleksi masuk perguruan tinggi kian lama kian sulit.

Semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

membuat persaingan makin ketat.

Isitilah SNMPTN (Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN

(Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri)

menjadi perbincangan yang tidak habis-habisnya

dibahas oleh siswa khusunya kelas XII. Usaha keras

dan latihan sangat diperlukan untuk bisa lolos.

Try Out SBMPTN merupakan salah satu

agenda rutin yan dilaksanakan oleh KMHD UGM

khususnya yang berasal dari Bali. Pada tahun ini

KMHD UGM bekerjasama dengan Ganesha

Operation (GO) dan Bank Negara Indonesia (BNI)

kembali melaksanakan try out SBMPTN . Kegiatan

try out ini bertujuan untuk membantu adik-adik kelas

XII dalam mempersiapkan tes SBMPTN.

Tahun 2016 ini, tepatnya pada 31 Januari

2016 kegiatan try out dilaksanakan di 2 tempat yaitu

di SMA Negeri 4 Denpasar dan SMA Negeri 1

Singaraja. Kegiatan yang sudah dipersiapkan kurang

lebih semenjak 1,5 bulan yang lalu ini tidak hanya

berisi latihan tes SBMPTN saja namun juga ada sesi

sharing

dengan kakak-kakak yang sudah merasakan

bagaimana rasanya kuliah di UGM dari berbagai

jurusan.

Menurut I Gde Putu Prema Dhananjaya

selaku ketua try out, antusiasme adik-adik sangat

bagus, terbukti dari banyaknya jumlah peserta yang

melampaui targetnya. Pada awalnya target peserta

hanya 900 peserta, namun karena tingginya

antusiasme peserta hingga membludak menjadi

1200an peserta. Pada tahun ini, try out dilaksanakan

di 2 tempat unutk mengakomodasi adik-adik yang

bertempat tinggal jauh dari Denpasar. Di Singaraja

sendiri, try out diikuti oleh sekitar 205 peserta.

Kategori IPA atau Saintek masih menjadi

favorit pada try out kali ini yaitu sekitar 707 peserta

memilih kategori saintek, 339 peserta memilih

soshum dan 155 peserta memilih kategori campuran

atau yang dikenal dengan IPC. Selama mengerjakan

soal-soal yang diberikan peserta terlihat bersemangat

meski soal-soal yang diberikan terasa sangat sulit.

Prema berharap semoga try out ini dapat

bermanfaat untuk adik-adik yang mengikuti try out

dan mengetahui sejauh manakan kemanpuan mereka.

Dewasa ini persaingan sangat ketat unutk

mendapatkan universitas yang diinginkan. Prema

selaku ketua merasa sangat senang dan bangga dapat

mengenal dan bersama berproses dengan seluruh

panitia try out, ditambah lagi antusisasme peserta

saat diadakan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

“Pengalaman ini sangat berharga dan tidak akan

pernah saya lupakan” ucap Prema. (Jul/SA)

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 3

Siap Siaga SBMPTN 2016

Photo by : Dok. TO SBMPTN

Page 6: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam4

Page 7: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 5

budaya yang membudayaPenampilan Tari Condong@Malioboro Mall

In frame : Inda PratiwiPhoto by : Hendiliana

Page 8: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Minggu (21/2), Keluarga

Mahasiswa Hindhu Dharma

Universitas Gadjah Mada

melaksanakan kegiatan bakti sosial.

Kegiatan ini dilaksanakan di Pura

Sri Gading, Seyegan, Sleman Barat.

Bakti sosial dengan tema berbagi

bersama, bersama berbagi ini

merupakan salah satu rangkaian

dari pelaksanaaksanaan kegiatan

Nyepi Kampus Tahun Caka 1938.

Bakti sosial ini mencakup kegiatan

bersih-bersih pura, pelayanan

kesehatan, dan penyuluhan cara

meggosok gigi yang benar kepada

anak-anak.

Dalam kegiatan ini, para

panitia terbagi menjadi beberapa

kelompok untuk melaksanakan

tugas. Panitia yang berasal dari

Klaster Medika (Fakultas

Kedokteran, Farmasi, Kedokteran

Gigi) bertugas di bagian pelayanan

kesehatan dan penyuluhan. Panitia

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam6

Beryadnya Mela

Page 9: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

lainnya membantu di meja

pendaftaran peserta pelayanan

kesehatan dan membersihkan pura.Pelayanan kesehatan yang

diberikan ini mencakup pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat, dan pemeriksaan khusus oleh dokter. Pengobatan gratis ini diberikan kepada 39

warga yang datang dan mendaftarkan diri pada panitia. Peserta yang merupakan warga di sekitar pura diberikan pelayanan kesehatan dan obat secara gratis.

I Gede Angga Maha Diputra, selaku penanggung jawab dalam kegiatan bakti sosial menyatakan bahwa kegiatan ini berjalan dengan

lancar. “Acara berjalan lancar, teman-teman KMHD juga banyakyang berpartisipasi, selain itu sambutan dari warga juga baik,” katanya. Angga juga menuturkan bahwa anak- anak sangat antusias dengan kegiatan ini.

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 7

lui Bakti So�ialPhoto by : Tebuana

Page 10: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Hal ini terlihat dari antusias mereka saat dilaksanakannya demo menggosok gigi. Selain didatangi oleh warga

yang beragama Hindu, Angga juga menyatakan bahwa banyak warga yang non Hindu datang untuk berobat.

“Saya senang mereka datang, hal ini membuat terwujudnya tema kita yaitu tentang toleransi beragama,”

tuturnya. Meskipun acara ini berjalan lancar, Angga menyatakan bahwa dia agak sedikit kecewa karena banyak

warga yang tidak bisa hadir karena ada rapat di Pura Dero.

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam8

Photo by : HD

Page 11: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Kegiatan bakti sosial ini mendapatkan dukungan yang besar dari wasi di pura tersebut. Beliau mengatakan

senang dengan kehadiran mahasiswa yang melakukan kegiatan bakti sosial. “Saya senang karena Pura ini

banyak didatangi mahasiswa dan umum untuk melakukan kegiatan sosial ataupun sekadar sembahyang,” tutur

Sunarno.(Jul/SA)

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 9

Photo by : HD

Page 12: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Menguatkan Per�audaraan

Page 13: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Melalui Perlombaan

Photo by : DDD NyepiK

Page 14: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

abtu (27/2) panitia Nyepi Kampus STahun Caka 1938 menyelenggarakan

Lomba Futsal KMHD se-Jawa. Lomba ini

merupakan salah satu rangkaian acara Nyepi

Kampus. Lomba Futsal ini diikuti oleh 16 tim futsal

yang berasal dari KMHD yang ada di Jawa. Dari 16

tim yang berpartisipasi, ada 6 tim yang berasal dari

luar wilayah Yogyakarta dan 10 tim yang berasal dari

Yogyakarta. Perlombaan ini dilaksanakan di

Jogokaryan Futsal, Yogyakarta selama dua hari.

Sebelum pertandingan dimulai, acara ini

dibuka oleh ketua panitia Nyepi Kampus dan ketua

KMHD UGM. Pada pembukaan ini Pande Nyoman

Oka Astawan selaku ketua panitia mengatakan bahwa

lomba ini bukan hanya sekadar pertandingan antara

satu tim dengan yang lain. Pertandingan ini juga

merupakan sebuah ajang untuk silaturahmi antar-

KMHD se-Jawa. “Melalui acara ini kita bisa

membangun pertemanan dengan umat se-Dharma

yang lain,” katanya. Hal ini juga diamini oleh Wayan

Robi Suryana selaku ketua KMHD UGM. Robi

mengatakan bahwa perlombaan ini tidak hanya

sekadar perlombaan tapi juga sarana untuk lebih

mendekatkan diri dengan KMHD lainnya.

Seusai pembukaan, acara ini langsung

dilanjutkan ke perlombaan. Masing-masing tim yang

berlomba memasuki lapangan yang sudah

dipersiapkan. Dalam penyisihan ini keenambelas tim

bertanding dalam grup masing-masing untuk

memperoleh pemenang yang maju ke perdelapan

final. Setelah pertandingan berlangsung sekitar

sembilan jam, akhirnya diperoleh beberapa nama tim

yang akan bermain di babak berikutnya. Tim itu

yakni STPN Yogyakarta, Asrama Bali, KMHD

UGM, KMHD Universitas Airlangga, STIE YKPN

Yogyakarta, KMHD Telkom University, KMHD

UPN, serta KMHD Atma Jaya.

Kedelapan tim tersebut kembali berlomba di

hari berikutnya. Mereka bertanding agar bisa masuk

ke babak final. Setelah melewati proses yang cukup

panjang akhirnya terdapat empat tim yang berhasil

menjadi finalis dalam pertandingan ini. Keempat tim

itu adalah STPN Yogyakarta, Asrama Bali, KMHD

UPN, serta KMHD Telkom University. KMHD UPN

dan KMHD Telkom University bertanding

terlebihdahulu untuk memperebutkan juara tiga.

Setelah pertandingan itu selesai dilaksanakan lagi

pertandingan antara STPN Yogyakarta dengan

Asrama Bali untuk memperebutkan juara satu dan

dua. Berdasarkan kedua pertandingan tersebut

diperoleh pemenang untuk perlombaan futsal ini.

Juara pertama dimenangkan oleh STPN Yogyakarta,

juara kedua dimenangkan oleh Asrama Bali, dan

juara ketiga dimenangkan oleh KMHD UPN.

Dalam perlombaan kali ini, STPN

Yogyakarta mampu mempertahankan gelar juara satu

yang dia raih satu tahun silam. STPN Yogyakarta

juga berhasil meraih top score dalam pertandingan

ini. Perasaan gembira akan kemenangan ini

diekspresikan dengan melakukan push up massal.

Ketika ditanya tentang pendapatnya selama

mengikuti futsal, Putu Mahardika Widya Utama,

salah satu pemain STPN Yogyakarta menyatakan

bahwa acara futsal ini sudah berjalan dengan baik.

“Kinerja panitia sudah bagus, tapi masih perlu

ditingkatkan lagi,” ucapnya. (Jul/SA)

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam10

Photo by : DDD NyepiK

Page 15: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Melasti

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 11

Melastiada tanggal 6 Maret 2016, umat Hindu Pdi DIY melaksakan upacara Melasti

ke Pantai Parangkusumo, Bantul. Melasti merupakan

salah satu rangkaian acara Nyepi yang tahun ini

dilaksanakan tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi.

Tujuan dari Melasti itu sendiri adalah untuk

melakukan penyucian diri terhadap semesta dan

menghilangkan segala kotoran duniawi yang melekat

pada diri manusia. Dalam kata lain, Melasti sebagai

wujud pembuangan kotoran berupa sifat-sifat buruk

yang menempel pada diri manusia, nantinya semua

sifat tersebut akan dihanyutkan dalam samudera.

Ada hal yang menarik dan berbeda pada

Melasti tahun ini, yaitu hadirnya Bupati Bantul

Suharsono, yang untuk pertama kali datang

menghadiri upacara tersebut. Para wartawan pun

banyak yang hadir untuk meliput jalannya upacara

dan sekaligus menyimak kehadiran Suharsono. Tidak

lupa juga beliau memberikan sambutan terkait

perayaan Nyepi kali ini.

Suharsono menuturkan bahwa sebagai umat

beragama, sudah seharusnya saling menghargai dan

saling menghormati, sehingga bisa menciptakan

masyarakat yang damai dan tentram. Beliau juga

memberikan ucapan selamat kepada umat Hindu

yang sedang melaksanakan upacara Melasti dan juga

Hari Raya Nyepi. Hal menarik yang bisa dikutip dari

sambutan beliau adalah “Kalau ada yang

mengganggu umat Hindu dalam proses menjalankan

ibadahnya, lapor ke saya, akan saya terjunkan

personil untuk mengamankan.”Upacara Melasti ini

dimulai sekitar jam 13.00 sampai 17.00 WIB.

Terkesan lama, namun prosesi upacaranya memang

berlangsung sedemikian rupa. Dengan alunan

Gentha, kidung, mantram dan desiran angin serta

ombak, menambah kekhusukan yang mengiringi

jalannya upacara, sehingga diharapkan apa tujuan

dari melasti ini bisa tercapai. (Ok/SA)

Ala Yogyakarta

Photo by : pinterest.com

Page 16: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Tawur Agung ada tanggal 8 Maret 2016, seluruh umat PHindu di Jateng dan DIY memadati

Komplek Candi Prambanan untuk melaksanakan

upacara Tawur Agung. Tawur Agung merupakan

upacara yang dilaksanakan satu hari sebelum Hari

Raya Nyepi, yang bertujuan untuk melakukan

perbersihan diri dan mengamalkan ajaran Tri Hita

Karana agar senantiasa tetap terjalin hubungan yang

harmonis, selaras dan seimbang antara manusia, Ida

Sang Hyang Widhi Wasa dan juga lingkungan.

Sesuai dengan ema Nyepi tahun ini yaitu t

Keberagaman Perekat Persatuan, ada hal yang

menarik tersaji sebelum upacara dimulai. Biasanya

pada Nyepi tahun lalu, hanya menampilkan kesenian

dan tarian bernuansa Hindu saja, namun pada Nyepi

tahun ini menampilkan banyak arian daerah yang t

merupakan representasi dari keberagaman itu sendiri.

Selain itu, tidak lupa dengan ciri khas dari perayaan

Nyepi itu sendiri, yaitu adanya pengarakan ogoh-

ogoh di sekitar komplek Candi yang juga turut

mengiringi jalannya upacara.

Namun, satu hal yang sangat

disayangkan pada perayaan Tawur

Agung tahun ini adalah

ketidakhadiran Presiden

Joko Widodo yang

berhalangan karena

sedang menghadiri

Konferensi

Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Tidak seperti

tahun lalu ketikaBapak Jokowi hadir dengan

memakai udeng dan memberikan sambutan, yang

kemudian dilanjutkan berkeliling untuk menyapa

umat Hindu yang hadir dan menyalaminya secara

bergantian.

Absennya pak Jokowi tidak mempengaruhi Ba

euforia jalannya upacara yang dihadiri oleh Gubernur

Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Menteri Agama

Lukman Hakim Syaifudin, Menteri Koperasi dan

UKM AAGN Puspayoga, Perwakilan Pemerintah

DIY dan Bupati Klaten Sri Hartini. Sambutan-

sambutan juga mengiringi acara tersebut. Menteri

Agama Lukman Hakim menyatakan bahwa Tawur

Agung ini menjadi momen yang sangat penting dan

menjadi puncak perayaan Hari Raya Nyepi yang

penuh makna, apalagi Nyepi tahun ini bertepatan

dengan gerhana matahari total yang meruapakan

Nyepi yang istimewa. Bagi umat Hindu, momen

Nyepi ini adalah momen dimana kita melakukan

introspeksi, evaluasi, dan mawas diri sebagai

manusia dan makhluk ciptaan Tuhan. Beliau juga

mengapresiasi tema yang diangkat yaitu

“Keberagaman

Perekat Persatuan”.

Tema ini

diharapkan

menjadi

pedoman dalam

Tawur Agung di Candi Prambanan

Photo by : liputan6.comEdisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam12

Page 17: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan Nyepi untuk memelihara perbedaan dan memperkuat

ikatan persatuan di tengah keberagaman.

Senada dengan Lukman Hakim, Ganjar Pranowo juga berkesempatan memberikan sambutan. Hal

menarik yang bisa dikutip dari sambutan beliau adalah “orang Indonesia diciptakan dalam keberagaman,

karena itu kebhinekaan adalah rahmat. Jadi jangan kita hanya rumangsa bisa, tapi bisa a rumangsa.” Intinya

kita tidak boleh merasa diri paling bisa atau jumawa, tapi harus bisa juga merasakan apa yang ada disekitar kita.

Nilai spritual dalam Nyepi ini bukanlah untuk pribadi, namun satu kesatuan untuk kebersamaan. Lanjutnya,

perkuat tekad dan semangat dengan melakukan kegiatan bermanfaat untuk persatuan bangsa.

Meskipun sedang dilangsungkan upacara Tawur Agung,namun objek wisata Candi Prambanan tetap

dibuka untuk umum. Wisatawan bisa menyaksikan secara langsung upacara yang digelar umat

Hindu setahun sekali tersebut. (Ok/SA)

Photo by : wikipedia.com

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 13

Page 18: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Bersinergi Kebhinekaan

dalam

Dharma Shanti merupakan

acara puncak dari rangkaian acara

Nyepi Kampus 1937 Caka yang

diselenggarakan oleh Keluarga

Mahasiwa Hindu Dharma

(KMHD) UGM. Acara ini

merupakan acara tahunan, dengan

tema yang berbeda-beda setiap

tahunnya. Pada tahun 2016 ini,

Dharma Santhi menganggkat

tema “Bersinergi Dalam

Kebhinekaan”. Tema ini dipilih

karena mengingat Yogyakarta

memiliki tingkat keberagamaman

yang sangat tinggi baik dari segi

suku, ras, dan agama. Perbedaan

ini harus dapat berjalan

beriringan agar kehidupan dapat

berjalan harmonis.

Dharma Shanti pada tahun

2016 ini menggunakan konsep

diskusi yang dimoderatori oleh

Putu Putrayasa. Berbagai

kalangan hadir dalam acara ini,

mulai dari akademisi,

stakeholder, mahasiswa dan

masyarakat umum. Diskusi

Photo by : HD

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam14

Page 19: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

berjalan sangat dinamis dan menarik. Pendapat dari

berbagai sudut pandang disampaikan secara

bergantian.

Sebuah pendapat datang dari seorang

akademisi bernama Budi, yang menekankan pada

toleransi. Menurut beliau, cara untuk

mengharmoniskan keberagaman itu adalah dengan

saling mengenal satu sama lain antar agama.

Ditambahkan lagi oleh audience lainnya yaitu adalah

pentingnya komunikasi antar umat beragama.

Pendapat demi pendapat terus bergulir

hingga terdengar salah satu pendapat yang cukup

unik. Pendapat ini diutarakan oleh Rangga, seorang

mahasiswa UGM yang mengkaitkan kasih dan cinta

dengan diri manusia. “Ada tiga hal yang harus

diperbaiki guna mencegah adanya konflik ialah

perbaikan intelektual, hati, dan perut. Jika

intelektualnya (pikiran) diperbaiki, hatinya paham

dengan cinta kasih serta perut sudah terisi dengan

baik melalui perputaran ekonomi, maka niscaya tidak

akan muncul konflik-konflik yang memicu

perpecahan” begitu ungkapnya.

Ternyata, keberagaman juga dapat dipandang

dari sisi seni. Menurut Agus dari Institit Seni

Indonesia (ISI) Yogyakarta, keberagaman itu adalah

keindahan dan keindahan adalah seni. Melalui

keberagamanlah kita dapat melihat keindahan. Salah

satu wuud nyatanya adalah dengan saling kerja sama

dan bekerja bersama.

Diskusi ini ditutup oleh Made Andi Arsana

dengan penyataan bahwa “Jika kita tidak berbeda,

kita tidak perlu bersinergi.” Dari sini dapat ditarik

kesimpulan bahwa keberagaman itu ada untuk saling

melengkapi, bukan untuk saling memecah.

Ditambahkan pula oleh moderator bahwa perlu

adanya komunikasi antar kelompok (suku, ras,

agama). Kita tidak bisa begitu saja mengeneralisir

suatu permasalahan yang diperbuat oleh beberapa

orang. Jangan sampai akibat perbuatan beberapa

orang tersebut langsung mengeneralisir bahwa

perbuatan tersebut dilakukan oleh satu kelompok

utuh. (Hen/SA)

Photo by : HD

Edisi Khusus Nyepi KampusBuletin Suara Anandam 15I Made Andi Arsana

Page 20: Suara Anandam Edisi Spesial Nyepi Kampus 1937 Caka KMHD UGM

Do

ku

me

nta

si L

om

ba

Fu

tsa

l S

e-J

aw

ab

y :

DD

D N

ye

piK

Suara AnandamKeluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Gadjah Mada