studi tentang kemandirian belajar siswa dengan menggunakan lks (lembar kerja siswa ... · 2015. 11....

15
2 1. Pendahuluan Proses belajar dan pembelajaran tidak akan terlepas dari komponen siswa dan guru, namun dalam menjalankan aktivitas pembelajaran, siswa dan guru tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun sistem pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran dibutuhkan komponen pembelajaran lain selain komponen guru dan siswa. Komponen-komponen pembelajaran akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hamalik (2004 : 78) menyebutkan bahwa, “pada dasarnya, proses pengajaran dapat terselenggara secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif antar berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut” [1]. Kesibukan guru merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu sistem pengajaran. Kesibukan tersebut antara lain tugas administrasi, acara menghadiri rapat, dan lain sebagainya yang terkadang terdampak adanya jam kosong saat pembelajaran berlangsung. Jadi komponen pembelajaran yang harus dirancang atau dipilih oleh guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, ialah pemilihan bahan ajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Adanya bahan ajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Bahan ajar atau learn materials merupakan suatu format yang bisa digunakan untuk menyimpan pesan atau materi pelajaran. Salah satu bahan ajar cetak berupa buku pelengkap pelajaran yang dapat digunakan siswa untuk pegangan bagi dirinya dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta dapat meningkatkan keaktifan kemandiran belajar ialah LKS (Lembar Kerja Siswa). Bahan ajar LKS siswa berisikan rangkuman materi, tugas-tugas yang harus dipelajari dan diselesaikan siswa. Melalui pemanfaatan LKS ini diharapkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara mandiri. Guru menerapkan strategi penugasan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada didalam LKS secara mandiri, sehingga siswa dapat mengatur pemikirannya sendiri dalam memecahkan suatu permasalahan. “Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah” (Nitalia dkk, 2013 : 2) [2]. Guru berperan sebagi fasilitator siswa dalam penggunaan LKS ini, guru membantu memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat dalam LKS tersebut. Pembelajaran TIK menuntut siswa untuk berperan secara aktif dan mandiri dalam pembelajaran oleh karena itu, siswa harus produktif dan kreatif dalam menggunakan teknologi khususnya teknologi komputer. Hal ini ditegaskan oleh Dikti (2007 : 7) yang menyebut bahwa, “Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas X s/d XII (SMA/MA) difokuskan pada kegiatan produktif, analitis dan evaluatif sesuai dengan perkembangan jiwa dan cara berpikirnya tingkat pra universitas, maka siswa dituntut untuk semakin mandiri dalam pembelajaran [3].

Upload: others

Post on 27-Jul-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

2

1. Pendahuluan Proses belajar dan pembelajaran tidak akan terlepas dari komponen siswa

dan guru, namun dalam menjalankan aktivitas pembelajaran, siswa dan guru tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun sistem pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran dibutuhkan komponen pembelajaran lain selain komponen guru dan siswa. Komponen-komponen pembelajaran akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hamalik (2004 : 78) menyebutkan bahwa, “pada dasarnya, proses pengajaran dapat terselenggara secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif antar berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut” [1].

Kesibukan guru merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu sistem pengajaran. Kesibukan tersebut antara lain tugas administrasi, acara menghadiri rapat, dan lain sebagainya yang terkadang terdampak adanya jam kosong saat pembelajaran berlangsung. Jadi komponen pembelajaran yang harus dirancang atau dipilih oleh guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, ialah pemilihan bahan ajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Adanya bahan ajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Bahan ajar atau learn materials merupakan suatu format yang bisa digunakan untuk menyimpan pesan atau materi pelajaran. Salah satu bahan ajar cetak berupa buku pelengkap pelajaran yang dapat digunakan siswa untuk pegangan bagi dirinya dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta dapat meningkatkan keaktifan kemandiran belajar ialah LKS (Lembar Kerja Siswa).

Bahan ajar LKS siswa berisikan rangkuman materi, tugas-tugas yang harus dipelajari dan diselesaikan siswa. Melalui pemanfaatan LKS ini diharapkan siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan siswa secara mandiri. Guru menerapkan strategi penugasan pada siswa untuk mengerjakan soal-soal dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang ada didalam LKS secara mandiri, sehingga siswa dapat mengatur pemikirannya sendiri dalam memecahkan suatu permasalahan. “Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah” (Nitalia dkk, 2013 : 2) [2]. Guru berperan sebagi fasilitator siswa dalam penggunaan LKS ini, guru membantu memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat dalam LKS tersebut.

Pembelajaran TIK menuntut siswa untuk berperan secara aktif dan mandiri dalam pembelajaran oleh karena itu, siswa harus produktif dan kreatif dalam menggunakan teknologi khususnya teknologi komputer. Hal ini ditegaskan oleh Dikti (2007 : 7) yang menyebut bahwa, “Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas X s/d XII (SMA/MA) difokuskan pada kegiatan produktif, analitis dan evaluatif sesuai dengan perkembangan jiwa dan cara berpikirnya tingkat pra universitas, maka siswa dituntut untuk semakin mandiri dalam pembelajaran [3].

Page 2: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

3

Berdasarkan studi pendahuluan wawancara terhadap guru TIK SMA N 1 Tuntang pada tanggal 3 Juni 2014, penggunaan bahan ajar pada proses pembelajaran kelas X, XI dan XII hampir seratus persen (100%) guru menggunakan bahan ajar LKS di semua mata pelajaran sebagai bahan ajar selain buku paket. Pada proses pembelajaran TIK sendiri, bahan ajar LKS digunakan oleh guru sebagai bahan ajar dalam memberikan materi dan evaluasi penilaian bagi siswa baik dikelas maupun di laboratorium komputer. Melalui bahan ajar ini siswa diberi latihan-latihan beserta langkah-langkahnya agar siswa terbiasa menyelesaikan masalah materi pelajaran. Bahan ajar LKS ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa agar lebih mandiri, aktif, kreatif dan memiliki motivasi dalam pembelajaran. Kemandirian belajar siswa ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK.

Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana gambaran kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang. Dari hasil penelitian ini nanti diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut: Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman dalam bidang pendidikan yaitu tentang kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS. Manfaat praktis bagi siswa dapat memotivasi dirinya untuk meningkatkan kemandirian dan hasil belajar, bagi guru sebagai masukan guru untuk mengefektifkan penggunaan LKS dalam pembelajaran secara tepat, serta bagi sekolah juga dapat memberikan kontribusi yang positif untuk menggunakan bahan ajar LKS sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Untuk tidak memperluas area pembahasan, perlu adanya batasan-batasan untuk menyederhanakan masalah, yaitu: Kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS, hasil belajar siswa dengan dengan menggunakan LKS, dan penelitian dilakukan pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang.

2. Tinjauan Pustaka Penelitian yang telah dilakukan oleh Ardani (2011) mengenai

implementasi pembelajaran dengan pemberian LKS sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII di SMP N 2 Godean Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011, yang menyimpulkan bahwa “pelaksanaan pembelajaran dengan pemberian LKS dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar matematika siswa”. Melalui pemberian LKS terlebih dahulu, kemandirian dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tinggi [4].

Penelitian lain yang dilakukan oleh Tahar dan Enceng (2006) mengenai hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar di Universitas Terbuka menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan hasil belajar. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 63,91 hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kontribusi

Page 3: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

4

variabel kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata kuliah Manajemen Keuangan [5].

Berdasarkan penelitian terdahulu di atas menunjukan bahwa pemberian LKS dapat meningkatkan kemandirian dan hasil belajar matematika siswa, serta terdapat hubungan antara kemandirian belajar dan hasil belajar. Melalui penelitian tersebut, peneliti akan melakukan studi tentang kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang.

Lembar kerja siswa (LKS), dalam kamus besar Bahasa Indonesia LKS merupakan kependekan dari “Lembar Kegiatan Siswa”, yang mempuyai arti bagian pokok dari modul yang berisi tujuan umum dari topik-topik yang dibahas. Depdiknas (Darusman, 2008 : 17) menyatakan bahwa LKS adalah lembaran yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan yang terprogram [6]. Jadi bahan ajar LKS yang digunakan dalam proses pembelajaran beriisikan tujuan, petunjuk belajar, ringkasan materi, langkah-langkah untuk menyelesaikan latihan-latihan, dan lembaran-lembaran latihan yang harus dikerjakan siswa.

Menurut Sadiq dalam (Widiyanto, 2008 : 14) LKS dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu sebagai berikut: 1) Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran; 2) Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas [7]. Dalam penelitian ini, LKS yang digunakan di SMA N 1 Tuntang adalah LKS konvesional tipe berstruktur yang diperoleh dari penerbit LKS, karena LKS ini dapat dengan mudah dibawa kemana-mana diharapkan dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dengan atau tanpa bimbingan guru untuk mengefektifkan proses pembelajaran. Peran guru sebagai pengawas dan motivator, dimana hal ini sesuai dengan sifat LKS berstruktur.

Menurut Setiawan dalam Ryekado (2013) kemandirian belajar adalah aktivitas yang berlangsung lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sediri dari belajar [8]. Sumarmo dalam Khosun (2011) mengungkapkan “kemandirian belajar sebagai upaya memperdalam dan memanipulasi jaringan asosiatif dalam suatu bidang tertentu”, dengan kata lain kemandirian belajar merupakan suatu proses perancangan dan pemantauan diri yang seksama terhadap proses kognitif dan afektif dalam menyelesaikan tugas akademik. Bidang yang dimaksud berkaitan dengan kemandirian belajar dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK [9].

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemandirian belajar merupakan suatu aktivitas belajar siswa yang didorong oleh kemauan diri sendiri tanpa ketergantungan pada orang lain untuk menyelesaikan tugas akademik dan mencapai tujuan tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari siswa sering dihadapkan pada permasalahan yang menuntut siswa untuk mandiri dan menghasilkan suatu keputusan yang baik pula.

Nurjannah (1995) menyebutkan bahwa kemandirian terdiri dari beberapa aspek, yaitu (a) Tanggung jawab dalam belajar, hal ini terlihat dari adanya rasa percaya pada diri sendiri atas kemampuanya, tidak tergantung secara terus

Page 4: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

5

menerus pada orang lain dan menentukan sendiri arah belajarnya; (b) Tegas dalam mengambil keputusan, dalam hal ini terlihat adanya kebebasan dan

keberania dalam mengambil keputusan, selalu mengandalkan diri sendiri dan mampu mengatasi atau memecahkan masalah; (c) Memburu minat baru, dalam hal ini bertindak kreatif, keberanian mencoba hal baru, dan mampu menyatakan buah pikiran [10].

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai subjek dalam belajar. Sedangkan mengajar merujuk pada apa yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pengajar. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yag membentukmya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas yag mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adaya perubahan perilaku individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar (Purwanto, 2009 : 45) [11].

Menurut Gegne dalam Suprijono (2009 : 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pegertian-pengertian, sikap-sikap apresiasi dan keterampilan. Dari pendapat Gegne, hasil belajar dapat berupa: (a) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pegetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. (b) keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang, keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. (c) strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaa konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. (d) keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani [12].

Hasil belajar dapat diukur melalui indikator ketercapaian siswa. Indikator hasil belajar siswa tersebut (http://ainamulyana.blogspot.com/2012/ 01/pengertian-hasil-belajar-dan- faktor.html) adalah sebagai berikut: a) Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang diajarkan, baik secara individual maupu kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM). b) Perilaku digariskan dalam tujuan pembelajaran telah dicapai oleh siswa baik secara idividual maupun kelompok [13].

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah bentuk ketercapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan siswa, yang berupa penguasaan, pengetahuan, dan keterampilan siswa yang dapat dilihat dari nilai yang diberikan guru. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran TIK.

3. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Jenis metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang disesuaikan dengan memusatkan fenomena aktual yang

Page 5: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

6

sedang terjadi, dan bentuk hasil penelitian yang diperoleh berupa angka-angka yang memiliki makna. Metode ini ditunjukkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan kemandirian belajar dan hasil belajar dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA N 1 Tuntang, yaitu sebanyak 116 orang siswa terbagi menjadi 2 jurusan perminatan. Jurusan peminatan IPA terdiri dari 2 kelas IPA1 dan IPA2, serta jurusan peminatan IPS terdiri dari 2 kelas IPS1 dan IPS2.Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan sempel dipilih 2 kelas yang masing-masing mewakili kelas peminatan, yang dalam menentukannya dilakukan secara acak-acak. Sempel penelitian yaitu kelas XI IPA1 untuk mewakili kelompok jurusan peminatan IPA, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa dan XI IPS1 untuk perwakilan kelompok perminatan IPS, dengan jumlah siswa 30 sebanyak siswa. Maka sempel dalam penelitian ini berjumlah 58 siswa.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner, observasi, studi dokumentasi dan pedoman wawancara. Angket atau kuisioner digunakan untuk melihat persepsi siswa secara langsung terhadap pertanyaan yang diajukan, yakni yang berkaitan dengan kemandirian siswa dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan LKS dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana keadaan dan tingkah laku siswa mengenai kemandirian belajar siswa selama proses pembelajaran TIK menggunakan LKS berlangsung. Dalam penelitian metode dokumentasi digunakan untuk melihat hasil belajar yang berupa nilai mata pelajaran TIK yang diperoleh siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang. Teknik wawancara dilakukan untuk memperoleh data mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang.

Uji validasi digunakan untuk menguji apakah butir-butir angket yang digunakan valid atau tidak. Kriteria penentuan validasi instrumen diperoleh dari nilai rtabel dibandingkan dengan tabel corelation produk moment untuk dk (derajat kebebasan) = n-1 = 30-1 = 29 untuk alfa 5% adalah 0,367 jika rhitung> rtabel maka soal valid dan sebaliknya rhitung< rtabel maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan uji validasi dari 25 item soal yang diujikan diperoleh 5 item soal yang tidak valid yaitu item soal nomor 4, 9, 12, 20 dan 24. Sisa 20 item soal yang valid inilah yang nantinya dipakai sebagai instrumen penelitian.

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan alat tersebut adalah sama. Skor angket adalah 1 sampai 4, untuk uji reabilitas analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan reabilitas Cronbach’s Alpha. Hasil ujicoba reabilitas angket siswa diperoleh r11 sebesar

0,841. Dengan demikian maka r11 > rtabel = 0,841>0,367, berarti instrumen penelitian reliabel dan layak untuk dijadikan instrumen dalam penelitian.

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan metode penelitian, maka dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan ialah melalui perhitungan dengan prosentase dan chi kuadrat.

Page 6: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

7

4. Hasil dan Pembahasan Untuk melihat gambaran kemandirian belajar siswa kelas XI di SMA N 1

Tuntang dalam menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK, yaitu melalui instrumen angket. Setelah data angket diperoleh, data diolah menggunakan rumus chi-kuadrat (��). Setelah diperoleh nilai chi-kuadrat maka langkah selanjutnya adalah data diolah dengan menghitung persentase (%) untuk melihat kecenderungan jawaban siswa terhadap alternatif jawaban pada item soal angket.

Hasil perhitungan chi kuadrat aspek kemandirian belajar, dapat diperoleh bahwa semua nilai ��ℎ����� lebih besar dari �������. Hal ini menunjukan adanya perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan.

Kemandirian belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang yang diperoleh dari instrumen angket dengan skala likert skor 1 sampai 4 untuk 20 butir item soal. Skor tertinggi kemandirian belajar siswa menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK yang dapat mungkin dicapai sebesar 4 x 20 = 80 (100%), dan skor terendah kemandirian belajar siswa menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK yang mungkin dicapai adalah 1 x 20 = 20 (25%). Berikut cara untuk menentukan jarak interval:

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan

kecenderungan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan LKS

No Kategori Presentase Jumlah Siswa (%)

1 Sangat Tinggi 81,28% - 100% 30 51,72%

2 Tinggi 62,52% - 81,27% 27 46,55%

3 Cukup 43,76% - 62,51% 1 1,72%

4 Rendah 25% - 43,75% 0 0%

Jumlah 58 100%

Tabel 4.1 menunjukan 51,72% siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang

kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi, 46,55 % tinggi, 1,72% cukup, dan 0% rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas 30 siswa dengan presentase (51,72%) memiliki kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK

Page 7: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

sangat tinggi. Diagram kemandirian belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.1

Kemandirian Belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK

kelas XI SMA N 1 Tuntang ditinjau dari 3 aspek yaitu tanggung jawab dalam belajar, tegas dalam mengambil keputusan, serta memburu minat baru (Nurjannah, 1995) a. Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS pada Mata Pelajaran TIK

Kelas XI SMA N 1 Tuntang Ditinjau dari Tanggung Jawab dalam BelajarKemandirian

aspek tanggung jawab dalam belajar butir item soal. S28 (100%), dan (25%). Berikut cara untuk menentukan jarak interval:

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan

kecenderungan kemandirian belajar mata pelajaran TIK dalam tabel berikut ini:

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

TS TS

8

Diagram kemandirian belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.1 Diagram Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS

Kemandirian Belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang ditinjau dari 3 aspek yaitu tanggung jawab dalam belajar, tegas dalam mengambil keputusan, serta memburu minat baru (Nurjannah, 1995) [10].

Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA N 1 Tuntang Ditinjau dari Tanggung Jawab dalam Belajar

Kemandirian belajar siswa dengan menggunkan LKS aspek tanggung jawab dalam belajar dapat diukur dengan butir item soal. Skor tertinggi yang dapat mungkin dicapai sebesar 4 x 7 =

dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 7 = 7 (25%). Berikut cara untuk menentukan jarak interval:

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan kecenderungan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK dalam tabel berikut ini:

TS TS T TS TS T TS T TS TS T C TS TS TS TS TS

Kemandirian Belajar Siswa

Diagram kemandirian belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

enggunkan LKS

Kemandirian Belajar siswa menggunkan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang ditinjau dari 3 aspek yaitu tanggung jawab dalam belajar, tegas dalam mengambil keputusan, serta memburu minat baru

Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA N 1 Tuntang Ditinjau dari Tanggung Jawab dalam Belajar

siswa dengan menggunkan LKS ditinjau dari menggunakan 7

mungkin dicapai sebesar 4 x 7 = ng mungkin dicapai adalah 1 x 7 = 7

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan

dengan menggunakan LKS pada

TS TS T

P

Page 8: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

9

Tabel 4.2 Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan LKS Ditinjau dari Aspek Tanggung Jawab dalam Belajar

No Kategori Presentase Jumlah Siswa (%)

1 Sangat Tinggi 81,28% - 100% 38 65,52%

2 Tinggi 62,52% - 81,27% 17 29,31%

3 Cukup 43,76% - 62,51% 3 5,17%

4 Rendah 25% - 43,75% 0 0% Jumlah 58 100%

Tabel 4.2 menunjukan 65,52% siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi, 29,31% tinggi, 5,17% cukup, dan 0% rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas 38 siswa sengan presentase (65,52%) memiliki kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi pada aspek tanggung jawab belajar. Hasil ini menunjukan bahwa mayoritas siswa sudah mempuyai rasa percaya pada diri sendiri terhadap kemampuannya, tidak tergantung secara terus menerus pada orang lain dan menentukan sendiri arah belajarnya. Hasil observasi di sekolah siswa bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh guru dengan mengerjakan berbagai tugas dan instruksi yang diberikan. Kemandirian belajar siswa pada aspek tanggung jawab dalam belajar nampak pada sikap percaya diri siswa dalam mengerjakan tugas TIK dengan menggunakan LKS dari guru, siswa juga menunjukkan kemampuannya untuk tidak selalu bergantung pada orang lain saat proses pembelajaran TIK menggunakan LKS berlangsung baik di kelas maupun di laboratorium komputer. Dalam hal ini siswa berusaha mengeluarkan potensi yang dimilikinya dalam mengerjakan tugas TIK menggunakan LKS. Sikap percaya diri dan tidak adanya ketergantungan pada orang lain menjadikan siswa menjadi yakin akan kemampuan yang dimilikinya sehingga pola belajar mandiri lebih dominan pada diri siswa.

b. Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA N 1 Tuntang Ditinjau dari Tegas Dalam Mengambil Keputusan Kemandirian belajar siswa dengan menggunkan LKS ditinjau dari aspek tegas dalam mengambil keputusan dapat diukur dengan menggunakan 6 butir item soal. Skor tertinggi yang dapat mungkin dicapai sebesar 4 x 6 = 24 (100%), dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 6 = 6 (25%). Berikut cara untuk menentukan jarak interval:

Page 9: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

10

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan kecenderungan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan LKS Ditinjau dari Tegas Dalam Mengambil Keputusan

No Kategori Presentase Jumlah Siswa (%)

1 Sangat Tinggi 81,28% - 100% 23 39,66%

2 Tinggi 62,52% - 81,27% 34 58,62%

3 Cukup 43,76% - 62,51% 1 1,72%

4 Rendah 25% - 43,75% 0 0%

Jumlah 58 100%

Tabel 4.3 menunjukan 39,66% siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi, 58,62% tinggi, 1,72% cukup, dan 0% rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas 34 siswa dengan presentase (58,62%) memiliki kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK tinggi pada aspek tegas dalam mengambil keputusan. Hasil ini menunjukan bahwa mayoritas siswa sudah mempuyai keberanian dalam mengambil keputusan dan mampu mengatasi atau menyelesaikan masalah, dalam hal ini adalah masalah yang berhubungan dengan pembelajaran TIK dengan menggunakan LKS. Siswa memiliki ketegasan dalam proses pembelajaran sehingga lebih yakin dan cepat dalam menentukan pilihan keputusan baik dalam menyelesaikan tugas maupun permasalahan. Kemandirian belajar siswa saat observasi, pada aspek ketegasan terlihat pada keberanian siswa dalam mengambil keputusan saat belajar TIK menggunakan LKS, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah saat menemui kesulitan dalam belajar TIK menggunakan LKS. Tidak hanya 1, 2 dan 3 siswa yang memiliki keberanian dalam mengambil keputusan, namun sudah lebih dari setengahnya siswa berani dan mampu memutuskan permasalahan yang dihadapi khususnya pada mata pembelajaran TIK saat menggunakan LKS.

c. Kemandirian Belajar Siswa Menggunkan LKS pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI SMA N 1 Tuntang Ditinjau dari Memburu Minat Baru Kemandirian belajar siswa dengan menggunkan LKS ditinjau dari aspek memburu minat baru dapat diukur dengan menggunakan 7 butir item soal. Skor tertinggi yang dapat mungkin dicapai sebesar 4 x 7 = 28

Page 10: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

11

(100%), dan skor terendah yang mungkin dicapai adalah 1 x 7 = 7 (25%). Berikut cara untuk menentukan jarak interval:

Berdasarkan nilai interval di atas maka dapat diidentifikasikan kecenderungan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan LKS Ditinjau dari Aspek Memburu Minat Baru

No Kategori Presentase Jumlah Siswa (%)

1 Sangat Tinggi 81,28% - 100% 44 75,86%

2 Tinggi 62,52% - 81,27% 13 22,41%

3 Cukup 43,76% - 62,51% 1 1,72%

4 Rendah 25% - 43,75% 0 0%

Jumlah 58 100%

Tabel 4.4 menunjukan 75,86% siswa kelas XI SMA N 1 Tuntang kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi, 22,41% tinggi, 1,72% cukup, dan 0% rendah. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas 4 siswa dengan presentase (79,31%) memiliki kemandirian belajar menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK sangat tinggi pada aspek memburu minat baru. Hasil ini menunjukan bahwa mayoristas siswa sudah mempuyai kreatifitas yang baik, bersikap berani mencoba hal baru, serta mampu menyatakan buah pikiran dengan sangat baik. Indikasi dari adanya minat belajar siswa pada saat observasi nampak pada kreatifitas siswa dalam belajar, keberanian mencoba hal yang baru serta keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapat pada saat proses pembelajaran TIK. Kemandirian belajar siswa pada aspek minat bisa dilihat dari kreativitas siswa dalam mengembangkan pembelajaran TIK dengan menggunakan LKS, keberanian siswa dalam mencoba hal-hal yang dianggap baru dalam belajar TIK menggunakan LKS serta keberanian siswa dalam mengeluarkan pendapatnya saat proses pembelajaran TIK menggunakan LKS berlangsung. Gabungan ketiga indikator minat belajar siswa ini menunjukkan adanya integritas kemandirian yang mengarah pada antusiasme dalam minat belajar TIK menggunakan bahan ajar LKS.

Page 11: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

12

Untuk melihat gambaran hasil belajar siswa kelas XI di SMA N 1 Tuntang dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK, yaitu melalui studi dokumentasi. Dokumentasi nilai hasil belajar siswa kelas XI IPA1 dan XI IPS1 yang diperoleh dari guru mata pelajaran TIK. Selanjutnya setelah data hasil belajar siswa diperoleh, data diolah untuk dilakukan dipersentasekan. Berikut disajikan data hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK

No Sempel Nilai % Kriteria

1 Kelas XI IPA1 82,57 82,57% Bagus

2 Kelas XI IPS1 82 82% Bagus

Jumlah Rata-rata 82,27 82,27% Bagus

Berdasarkan hasil pengolahan data tabel 4.5 rekapitulasi hasil belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran TIK, maka total rata-rata nilai belajar siswa pada mata pelajaran TIK adalah 82,27. Maka, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa (82,27%) berada pada kriteria bagus. Hal ini menunjukan bahwa indikator hasil belajar siswa dalam menggunakan LKS tergolong pada kriteria bagus.

Diagram hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK kelas XI sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK

Pedoman wawancara yang digunakan terdiri dari 12 pernyataan yang diberikan kepada guru mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang. Hasil data wawancara ini digunakan untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat mengenai penggunaan LKS pada mata pelajaran TIK SMA N 1 Tuntang.

0

20

40

60

80

100

120

B SB B B B B B B C B B B K SB B B B B B B

Nila

i

Kriteria

Nilai

Page 12: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

13

Kemandirian belajar siswa pada pembelajaran TIK beberapa kurun waktu ini didukung oleh sumber belajar yang memperlancar proses pembelajaran. Sumber belajar mata pelajaran TIK di kelas XI SMA N 1 Tuntang tersebut berupa penggunaan bahan ajar LKS “Fokus” karangan Tim Catha Edukatif diterbitkan oleh CV Sindunata LKS yang digunakan sebagai pendamping pembelajaran TIK. Selain itu pembelajaran juga menggunakan buku paket TIK utama yang sudah tersedia baik oleh Depdiknas maupun beberapa karangan penulis yang tersedia di penerbit. Seperti yang telah diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009 : 39) mengemukakan bahwa, usaha guru mendinamisikan belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan siswa menghadap bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang menyenangkan, mengoptimalkan media dan sumber belajar, dan memaksimalkan peran sebagai sebagai pembelajar [14].

Guru TIK menggunakan LKS untuk mendukung pembelajaran TIK karena kandungan materi dalam LKS cukup simpel dan praktis sehingga memudahkan guru dalam mengajar dan terutama bagi siswa sangat terbantu. Apalagi alokasi waktu pembelajaran cukup terbatas sehingga kesempatan untuk menulis sangat kecil, maka LKS sebagai salah satu solusi bagi setiap siswa. Dengan menggunakan LKS siswa menjadi lebih mudah dalam mengikuti pembelajaran dan siswa bisa belajar secara mandiri, karena dalam LKS materi nampak simpel disertai dengan panduan latihan yang bersifat aplikatif.

Penggunaan LKS memiliki berbagai macam kelebihan dalam pembelajaran TIK antara lain berupa: materi LKS lebih simpel yang disertai evaluasi sehingga mudah dipahami oleh siswa, memudahkan guru dalam mendukung proses pembelajaran TIK, dan LKS bisa dijadikan panduan belajar siswa secara mandiri.

Manfaat adanya penggunaan LKS cukup tinggi sebagai pelengkap proses pembelajaran, hal ini nampak pada pembelajaran TIK yang lebih kondusif dan efisien, kondisi siswa terlihat tenang dan konsentrasi dalam proses pembelajaran TIK. Kondisi ini memberikan suasana aman dan terkendali bagi perkembangan proses pembelajaran TIK di kelas. Hal ini sesuai dengan ungkapan Hamalik (2004 : 78) menyebutkan bahwa, “pada dasarnya proses pengajaran dapat diselenggara secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif antar berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut [1].

Proses pembelajaran TIK dengan menggunakan LKS dapat terhambat karena kurangnya motivasi siswa untuk belajar. Selain itu juga ada siswa yang tidak memiliki buku paket sehingga siswa agak kesulitan untuk mengerjakan soal latihan yang ada dalam LKS karena buku paket merupakan pendukung atau pelengkap bahan ajar LKS. Bahan ajar LKS hanya berisi rangkuman materi sehingga siswa terkadang kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan yang ada dalam LKS serta kurangnya pengetahuan siswa jika tidak didukung literatur buku lain.

Guru TIK mengukur hasil belajar siswa dalam pembelajaran TIK dengan memberikan evaluasi pada proses dan akhir pembelajaran TIK. Evaluasi

Page 13: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

14

diberikan dalam bentuk tertulis dan praktik. Evaluasi tertulis biasanya berkisar 25 soal dalam bentuk pilihan ganda dengan skor @ 4 point jika benar dari skor maksimal 100. Penilaian praktik biasanya berupa kemampuan untuk dapat mengoperasikan perangkat komputer sesuai dengan perintah yang ditugaskan.

Keberhasilan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran TIK secara tertulis adalah siswa mampu memperoleh nilai nilai KKM 70, karena sudah ditentukan sejak awal tahun ajaran. Untuk kriteria keberhasilan siswa secara praktik adalah siswa mampu memperoleh nilai praktik minimal 75 sesuai KKM yang telah ditentukan. KKM ini sebagai tolak ukur kemampuan siswa dalam menanggapi materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru. keberhasilan pembelajaran dilihat baik secara individual maupun rata-rata kelas. Bagi siswa yang kurang berhasil akan diadakan remidial sehingga mampu mencapai target ketuntasan.

Faktor pendukung hasil belajar siswa adalah kemandirian yang dimiliki oleh siswa, kemampuan kecerdasan (IQ) siswa, semangat belajar siswa dalam pembelajaran TIK dengan menggunakan LKS serta dorongan baik dari guru maupun orang tua sendiri. Faktor penghambat hasil belajar siswa berupa kurang seimbangnya kemampuan teori dan praktik yang dimiliki siswa atau sebaliknya sehingga siswa hanya mendominasi pada satu kemampuan, sementara guru menghendaki dua kemampuan yang seimbang baik teori maupun praktik. Ada siswa yang hanya mampu di bidang teori sementara kemampuan dalam praktik lemah dan atau sebaliknya. Siswa diminta untuk menyeimbangkan kedua sisi kemampuan sehingga berimbang hasil belajarnya apalagi mengenai mata pelajaran TIK yang juga mengandalkan teori dan praktik

Solusi bagi guru TIK dalam rangka meningkatkan kemandirian dan hasil belajar siswa dengan menggunakan LKS kelas XI SMA N 1 Tuntang antara lain berupa: pemberian dorongan dan semangat kemandirian siswa dalam belajar TIK, pemberian bantuan pemecahan masalah yang dihadapi siswa saat menemui kesulitan belajar, pendampingan belajar siswa secara maksimal, pemberian tugas drill pada siswa untuk meningkatkan kompetensi siswa tentang TIK secara maksimal sehingga bisa belajar secara mandiri yang berdampak positif pada hasil belajar siswa yang tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diasumsikan bahwa pada umumnya siswa yang memiliki hasil belajar yang tinggi adalah mereka yang mempuyai kemandirian belajar yang tinggi pula. Wujud kemandirian belajar dari kegiatan siswa belajar TIK menggunakan LKS baik di sekolah maupun di rumah.

5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh pada penelitian ini mengenai kemandirian belajar menggunakan LKS dalam mata pelajaran TIK pada Siswa Kelas XI SMA N 1 Tuntang, dapat ditarik kesimpulan : 1. Kemandirian belajar siswa kelas XI dalam menggunakan LKS pada mata

pelajaran TIK secara umum sangat baik, dimana siswa terbiasa mandiri belajar menggunakan LKS.

Page 14: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

15

2. Kemandirian belajar siswa dengan menggunakan LKS secara umum sangat bagus dengan jumlah presentase (82,22%) pada kategori sangat tinggi siswa memiliki kemandirian belajar pada mata pelajaran TIK.

3. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang dalam menggunakan LKS dalam kriteria bagus. Melalui bantuan LKS siswa dapat termotivasi dalam meningkatkan hasil belajar.

4. Hasil belajar dengan menggunakan LKS diperoleh total rata-rata nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran TIK adalah 82,27 berarti sebagian besar siswa (82,27%) berada pada kriteria bagus.

Adapun saran yang diajukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi sekolah

Sekolah diharapkan dapat memiliki kebijaksanaan yang berkaitan dengan dengan pemilihan dan pengembangan LKS yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satunya dapat memilih dan mengembangkan LKS interaktif berbasis komputer.

2. Bagi guru Guru diharapkan dapat memilih dan mengembangkan variasi strategi dan metode pembelajaran lain dalam menggunakan LKS. Guru TIK hendaknya mampu mengelola pembelajaran yang berpusat pada siswa sehingga siswa termotivasi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran TIK dengan memanfaatkan teknologi sehingga menerapkan pembelajaran berbasis komputer.

3. Bagi siswa Siswa diharapkan lebih mandiri dan percaya diri dalam kegiatan pembelajaran, lebih rajin dalam mengerjakan LKS untuk lebih memperoleh pendalaman mengenai materi pelajaran, serta diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajarnya.

Daftar Pustaka

[1] Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

[2] Nitalia, Farida dkk. 2013. Analisis Lembar Kerja Siswa Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas VIII Semester 2 SMP Negeri 1 Welahan Tahun Pelajaran 2011/2012. Juni 2013.

[3] Dikti, 2007, Pengembangan Bahan Ajar, www.dikti.go.id/files/atur/KTSP-SMK/11.ppt . Diakses 8 Maret 2014.

[4] Ardani, Dwi Pramita. 2011. Implementasi Pembelajaran dengan Pemberian LKS sebagai Upaya untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar Matematika Siswa Kelas VIII D SMP N 2 Godean Yogyakarta Tahun Pelajaran 2010/2011. 2011.

[5] Tahar, Irzan dan Enceng, 2006, Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada Pendidikan Jarak Jauh, Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh 7: 91-101.

Page 15: Studi Tentang Kemandirian Belajar Siswa dengan Menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa ... · 2015. 11. 7. · siswa dengan menggunakan LKS pada mata pelajaran TIK kelas XI SMA N 1 Tuntang

16

[6] Darusman, Candra. 2008. Efektivitas Penggunaan LKS Dalam Melatih Kecakapan Berpikir Rasional Materi Perbandingan Di SMP Negeri I Gelumbang. 2008.

[7] Widiyanto, Ahlis, M.J. Ni’am, dan E.Y. Nurcandra. 2008, Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Interaktif Model E-Learning, http://ahliswiwite.files.wordpress.com .Diakses tanggal 4 Maret 2014.

[8] Ryekando, 2013, Kemandirian Belajar Matematika, http://ryekado.wordpress.com/2013/01/18/. Diakses tanggal 29 Maret 2014.

[9] Khosun, Nur, 2011, Kemandirian Belajar (Konsep Dasar dan Upaya Peningkatannya), http://www.searchinpdf.com/pdf/BAB-II-KEMANDIRIAN-BELAJAR-%28KONSEP-DASAR-DAN-UPAYAPENINGKATANNYA%29-A . Diakses tanggal 7 Maret 2014.

[10] Nurjannah. 1995. Murid belajar Mandiri. Jakarta: Gaung Persada Pers.

[11] Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[12] Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[13] ] Sajidin. 2013. Hubungan Antara Kreativitas Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Sswa Kelas X MAN Konda Kabupaten Konawe Selatan. Tersedia online di http://jurnalekonomipend.blogspot.com/2013/05/hubungan-antara-kreativitas-belajar.html .Diakses tanggal 8 Maret 2014.

[14] Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.