studi radioekologi di pesisir teluk jakartadigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

6
136 ISSN 0216 - 3128 STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTA Heny Suseno PIIsal Pellgemballgall Pellgelolaall Limbah Radioaklif - BA TAN. ABSTRAK HellY SlIsello STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTA. Telah dilakllkall pelleliliall radioekologi di Pesisir Telllk Jakarla. Pelleliliall illi berllljllall IIl1ll1k mellgetalllli dampak illdl/slri dOli kegialall laillllya yallg mellggwwkall bahall IIl1klir yallg berasal dari daralall. Pelleliliall dilakl/kall dellgall mellgambil cllplikall sedimell dOli air lalll pada lokasi Talljl/llg Kail Tallgerallg sampai dellgall Allcol Jakarla. Nasil pelleliliall mellwUllkall kOllselllrasi radiollllklida pemallcar a/fa dalam air lalll dall sedimell masillg-masillg berkisar OJ)2 Bq/L dOli 10 - 90 Bq/Kg. KOllselllrasi radiollllklida pemallcar bela kOllselllrasi radiOllllklido pemall(.(/rheladalamairlallldallsedimellmasillgO.03Bq/LdaIlI00-240Rq/Kg.Allalisis rcu!i'J//llklida {'ell/Ollcar I<alllllla dalam air mallpllll .~edill/ell hallya mellwUllkkall radiulIl/klida 01011/ .1'(111).: II/elipllli JOK, ::oRa. ::8•.jc dOli ::"Th yallg masih berada dalam kOlldisi 1I0rmal. Tidak lerdeleksi radiollllklida hllatOIl dalam air 11/0"1'"11 sedimell 10111. Pembllkliall keadaall 1I0rmal lerseblll dilakllkall dellgoll cora II/ellghill/llg lIilai k,J//s/(1I1Ia dislribllsi (KD) radiollllklida dalam air dall sedimell. Nilai KD di sellmt/r lokasi pemalltallall dari masillg-masillg radiollllklida melll/lljllkkall kemiripall. Berdasarkall hasil pelleliliall dopat disill/plllk(1I1 holl\l'o kOlldisi perairall Telllk Jakarla belllm lerkOlllamillasi oleh radiollllklida yallg berasal dan daralall. ABSTRACT STUDY ON RADIOECOLOGY AT JAKARTA COASTAL BA r. The research Oil radioecology 01 Jakarla Coaslal Bay has beell dOlle. The aim of work is 10 s/lllll' Ihe ill/paCI of illdllsll)' al/(l olher aClivities that IIse radioacliI'e materials ill Jakarta bay. The research lI'as COlldlleled by lakillg some sOli/pies of water olld sea sedill/elll at Talljllllg Kait 10 Allcol coastal area. The resl/lts sholl' Ihol COllcelllralioll of alpha ell/illillg radiollllclides ill seawater alld sedimelll are 0.02I/q/l. alld 10 - 901/q/Kg respecliloe/y. The cOllcelltratioll o( hell a ell/illillg radiollllclides are 0,03I/q/l. alld 100.- 2./tJllq/Kg Allalysis of gamll/{/ ell/iller has shOlI"/l IJIlI\' JOK. ::oRa. ::'<Ac alld ::"Th at lIalllra/~r lIormal cOlldllioll. Artit,cial radiollllelides ill bOlh seawaler or sea sedilll<'l1/ Inn' lIot fOlllld. The e\'(/Illalioll of this cOllditioll 11'0.1' dOlle by colclllolioll of Oistriblllioll COllstillll rKIJj \'(t/lles. The \'(/Illes ofKD at alllocaliollll'ere sill/ilar. Based olllhis resll/ls. il call be cOllelllded Ihat Jakarta Coastal Bay IlOt yel beell cOlllamillated lI'ilh radiulIl/c1ides froll/ lerreslrial aclivilies. PENDAHULUAN PeSISir Tcluk Jakarta meliputi wilayah pesisir barat (lI'(:'sl coast), pcsisir Jakarta (Jakarta ('oasl) dan pesisir timur (East Coast). Wilayah pcisisir Barat meliputi Tanjung Pasir sampai dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi muara Bam sampai dengan Ancol. Wilayah pesisir Timur meliputi Mamnda sampai dengan Tanjung Karawang. Bcrbagai sungai bcsar dan kccil bcnnuara pada Tcluk Jakarta seperti Sungai Citaml11 pada wilayah Timur, Kali Blencong, Kali Sunter dan Sungai Ciliwung serta Kmkut di wilayah tcngah serta Kali Angke dan Sungai Cisadanc di wilayah Pcsisir Barat (II. I3erbagai polutan yang bcrasal dari ckslcrnalisasi lil11bah kcgiatan industri dan domcstik dalam bcntuk bcragam senyawaan kimia l11asuk kc dalal11 Tcluk Jakarta melalui sungai- sungai tcrscbut di atas. Jika polutan tersebut I11clampaui nilai batas ambang akan mcngganggu ekologi pcrairan Tcluk Jakarta. Polutan-polutan terscbut dapat juga berbcntuk radionuklida alam dan buatan yang digunakan untuk kcpcrluan riset, mmah sakit maupun industri. Bcrbagai industri yang menggunakan atau menyebarkan bahan radioaktif alam seperti industri kaos lampu gas, pembangkit listrik tcnaga uap yang menggunakan batu bara dan sebagainya berpotcnsi mencemari wilayah pesisir Teluk Jakarta. Bcrbagai negara telah mengantisipasi kemungkinan penyebaran bahan radioaktif alam tersebut dengan membuat kajian NORM dan TeNORM mcliputi industri- industri: UralliulII Overhurdell alld Mille Spoils. limbah industri fosfat, pupuk fosfat dan kalium, limbah pembakaran batu bara, minyak bumi, penambangan logam, industri pulp dan kertas dan sebagainya I~I. Mcngacu pad a industri-industri terscbut l11aka pc1uang kontaminasi pesisr Teluk Jakarta sangat terbuka. Hal ini disebabkan bcbcrapa jcnis industri seperti industri kcrtas dan pulp. pembangkit listrik tenaga uap dan scba- gainya terdapat di daerah aliran sungai yang limbahnya l11asuk ke pcrairan Teluk Ja- karta. Penelitian scbclumnya hanya dilakukan pad a kawasan pcsisir Tcluk Naga untuk Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Upload: duongdiep

Post on 17-Jul-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

136 ISSN 0216 - 3128

STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTA

Heny SusenoPIIsal Pellgemballgall Pellgelolaall Limbah Radioaklif - BA TAN.

ABSTRAK

HellY SlIsello

STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTA. Telah dilakllkall pelleliliall radioekologi di

Pesisir Telllk Jakarla. Pelleliliall illi berllljllall IIl1ll1k mellgetalllli dampak illdl/slri dOli kegialall laillllya

yallg mellggwwkall bahall IIl1klir yallg berasal dari daralall. Pelleliliall dilakl/kall dellgall mellgambilcllplikall sedimell dOli air lalll pada lokasi Talljl/llg Kail Tallgerallg sampai dellgall Allcol Jakarla. Nasil

pelleliliall mellwUllkall kOllselllrasi radiollllklida pemallcar a/fa dalam air lalll dall sedimell masillg-masillgberkisar OJ)2 Bq/L dOli 10 - 90 Bq/Kg. KOllselllrasi radiollllklida pemallcar bela kOllselllrasi

radiOllllklido pemall(.(/rheladalamairlallldallsedimellmasillgO.03Bq/LdaIlI00-240Rq/Kg.Allalisis

rcu!i'J//llklida {'ell/Ollcar I<alllllla dalam air mallpllll .~edill/ell hallya mellwUllkkall radiulIl/klida 01011/ .1'(111).:II/elipllli JOK, ::oRa. ::8•.jc dOli ::"Th yallg masih berada dalam kOlldisi 1I0rmal. Tidak lerdeleksi radiollllklida

hllatOIl dalam air 11/0"1'"11 sedimell 10111. Pembllkliall keadaall 1I0rmal lerseblll dilakllkall dellgoll coraII/ellghill/llg lIilai k,J//s/(1I1Ia dislribllsi (KD) radiollllklida dalam air dall sedimell. Nilai KD di sellmt/r lokasi

pemalltallall dari masillg-masillg radiollllklida melll/lljllkkall kemiripall. Berdasarkall hasil pelleliliall dopat

disill/plllk(1I1 holl\l'o kOlldisi perairall Telllk Jakarla belllm lerkOlllamillasi oleh radiollllklida yallg berasaldan daralall.

ABSTRACT

STUDY ON RADIOECOLOGY AT JAKARTA COASTAL BA r. The research Oil radioecology 01 JakarlaCoaslal Bay has beell dOlle. The aim of work is 10 s/lllll' Ihe ill/paCI of illdllsll)' al/(l olher aClivities that IIse

radioacliI'e materials ill Jakarta bay. The research lI'as COlldlleled by lakillg some sOli/pies of water olld

sea sedill/elll at Talljllllg Kait 10 Allcol coastal area. The resl/lts sholl' Ihol COllcelllralioll of alpha ell/illillgradiollllclides ill seawater alld sedimelll are 0.02I/q/l. alld 10 - 901/q/Kg respecliloe/y. The cOllcelltratioll o(hell a ell/illillg radiollllclides are 0,03I/q/l. alld 100.- 2./tJllq/Kg Allalysis of gamll/{/ ell/iller has shOlI"/l IJIlI\'

JOK. ::oRa. ::'<Ac alld ::"Th at lIalllra/~r lIormal cOlldllioll. Artit,cial radiollllelides ill bOlh seawaler or sea

sedilll<'l1/ Inn' lIot fOlllld. The e\'(/Illalioll of this cOllditioll 11'0.1' dOlle by colclllolioll of Oistriblllioll COllstillll

rKIJj \'(t/lles. The \'(/Illes ofKD at alllocaliollll'ere sill/ilar. Based olllhis resll/ls. il call be cOllelllded IhatJakarta Coastal Bay IlOt yel beell cOlllamillated lI'ilh radiulIl/c1ides froll/ lerreslrial aclivilies.

PENDAHULUAN

PeSISir Tcluk Jakarta meliputi wilayah pesisirbarat (lI'(:'sl coast), pcsisir Jakarta (Jakarta

('oasl) dan pesisir timur (East Coast). Wilayah

pcisisir Barat meliputi Tanjung Pasir sampai

dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi

muara Bam sampai dengan Ancol. Wilayah pesisir

Timur meliputi Mamnda sampai dengan Tanjung

Karawang. Bcrbagai sungai bcsar dan kccil

bcnnuara pada Tcluk Jakarta seperti Sungai

Citaml11 pada wilayah Timur, Kali Blencong, Kali

Sunter dan Sungai Ciliwung serta Kmkut di

wilayah tcngah serta Kali Angke dan SungaiCisadanc di wilayah Pcsisir Barat (II.

I3erbagai polutan yang bcrasal dari

ckslcrnalisasi lil11bah kcgiatan industri dandomcstik dalam bcntuk bcragam senyawaan kimia

l11asuk kc dalal11 Tcluk Jakarta melalui sungai­

sungai tcrscbut di atas. Jika polutan tersebut

I11clampaui nilai batas ambang akan mcngganggu

ekologi pcrairan Tcluk Jakarta. Polutan-polutan

terscbut dapat juga berbcntuk radionuklida alam

dan buatan yang digunakan untuk kcpcrluan riset,

mmah sakit maupun industri. Bcrbagai industri

yang menggunakan atau menyebarkan bahan

radioaktif alam seperti industri kaos lampu gas,

pembangkit listrik tcnaga uap yang menggunakan

batu bara dan sebagainya berpotcnsi mencemari

wilayah pesisir Teluk Jakarta. Bcrbagai negara

telah mengantisipasi kemungkinan penyebaran

bahan radioaktif alam tersebut dengan membuat

kajian NORM dan TeNORM mcliputi industri­

industri: UralliulII Overhurdell alld Mille Spoils.

limbah industri fosfat, pupuk fosfat dan kalium,

limbah pembakaran batu bara, minyak bumi,

penambangan logam, industri pulp dan kertas dan

sebagainya I~I.

Mcngacu pad a industri-industri terscbut

l11aka pc1uang kontaminasi pesisr Teluk Jakarta

sangat terbuka. Hal ini disebabkan bcbcrapa jcnis

industri seperti industri kcrtas dan pulp.

pembangkit listrik tenaga uap dan scba-

gainya terdapat di daerah aliran sungai

yang limbahnya l11asuk ke pcrairan Teluk Ja-

karta. Penelitian scbclumnya hanya dilakukan

pad a kawasan pcsisir Tcluk Naga untuk

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 2: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

HellY Susello ISSN 0216 - 3128 137

maupun buatan. Radionuklida alam terutamaberasal dari K-40, radionuklida dari deret torium,radionuklida dari deret uranium, radionuklida darideret Aktinium dan radionuklida dari deret

neptunium. Radionuklida-radionuklida buatanberasal dari hasil fisi yang digunakan untukberbagai aplikasi riset dan industri maupun globalfull out percobaan born nuklir.

Secara dini peta radionuklida-radionuklidatersebut dapat diketahui berdasarkan hasil analisis

kandungan total radionuklida pemancar a dan 13

dalam air maupun dalam sedimen. Hal inidisebabkan oleh seluruh radionuklida (baik alammaupun buatan) memancarkan radiasi a dan 13 atau13 dan y atau a dan y.

Hasil analisis kandungan total a dan 13

dalam sedimen dan air yang merepresentasikankondisi radiologi Teluk Jakarta tersaji pada Gambar1 dan 2.

mengantisipasi lepasan limbah torium dari industrikaos lampu gas. Hasil yang diperoleh tidakmenunjukkan indikasi akumulasi torium di pesisirTeluk Naga [3]. Pada penelitian ini akan dilakukanpemantauan kondisi radioekologi wilayah pesisirTeluk Jakarta yang meliputi wilayah barat, tengahdan timur untuk mengantisipasi masuknya bahanradioaktifke Teluk Jakarta.

TAT A KERJA

Bahalt yaltg digllllakalt

Bahan yang digunakan adalah wadahcuplikan, bahan kimia untuk menunjang analisiscuplikan (kolodion, FeCI), NH40H dan HNO)).

Alat yang digultakalt

Alat yang digunakan meliputi alat pengambilcuplikan (sedimen dan air), preparasi cuplikan(pengayak, oven dan tanur) dan instrumetasianalisis (gamma spectrometer dan alpha betta lowback ground countel). ::J 0.04 j

~ 0.03 •

~ 0.02 •~ 0.01

~ 0

•••• • •

••

(air dandengan

Gambar 1. Kandungan radionuklida pemancar adan fJ datum air lallt dari 5 lokasipengumbitan cuplikun.

Keterangan :Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;01 ';31" LS,

106°;43';30" BT.Lokasi 2 : Pulau Bidadari : 06°;02';41,8" LS,

. 106°;45';0,60" BT.Lokasi 3 : Muara Barn : 06°;05';06" LS,

106°;47';54" BT.Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,

106°;46';37,2" BT.Lokasi 5: Ancol : 06();06';28,7" LS,

106°;49';23,6" BT.

Cara Kerja

Dilakukan pengambil cuplikansedimen) meliputi wilayah-wilayahkoordinat sebagai berikut:

Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;01' ;31" LS,106°;43';30" BT.

Lokasi 2 : Pulau Bidadari : 06°;02 ';41,8" LS,106°;45';0,60" BT.

Lokasi 3 : Muara Barn: 06°;05';06" LS,106°;47';54" BT.

Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,106°;46';37,2" BT.

Lokasi 5 : Ancol : 06°;06';28,7" LS,106°;49';23,6" BT.

Analisis cuplikan dilakukan menggunakangamma spectrometer dan alpha betta low background counter. Hasil analisis dibandingkandengan baku mutu yang berlaku di Indonesia.Untuk mengetahui potensi penyebaran dankeidentikan kondisi kontaminasi lokasi yang satudengan yang lain dilakukan perhitungan nilai KD.

HASIL DAN PEMBAHASAN

~ ~~1

co 200i 150~ 100~ 50< 0

2 3 4 5

Lokasi

~ILokasl

Kandungan radionuklida di pcrairan TelukJakarta dapat bersumber dari radionuklida alam

Keterangan :Lokasi I : Tanjung Kait : 06();01';31" LS,

106();43';30" BT.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 3: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

138 ISSN 0216 - 3128 Heny Suseno

Lokasi 2: Pulau Bidadari : 06°;02';41,8" LS,106°;45';0,60" BT.

Lokasi 3: Muara Barn: 06°;05';06" LS,106°;47';54" BT.

Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,106°;46';37,2" BT.

Lokasi 5 : Ancol : 06°;06';28,7" LS,106°;49';23,6" BT.

Gambar 2. Kandllngan radionllklida pemancar a

dan fJ da/am sedimen dari 5 /okasipengambilan cllplikan.

Hasil analisis yang tersaji pada Gambar Imenunjukkan bahwa kandungan radionuklidapemancar a dan P pada air laut untuk 5 lokasipengambilan cuplikan masih berada di bawah bakumutu lingkungan. Berdasarkan Keputusan MenteriLingkungan Hidup nomor 54 tahun 1995, bakumutu kandungan total a dan P masing-masingadalah 0, I Bq/L dan 1,0 Bq/L. Berdasarkan hasilanalisis terse but, secara dini menunjukkan tidakterjadi kontarninasi zat radioaktif buatan di perairanTeluk Jakarta. Kandungan radionuklida pemancar adan P berasal dari radionuklida alamo Hal ini sangatberalasan karena bila terjadi kontaminasi padadaratan juga akan mengakibatkan peningkatankandungan radionuklida tersebut pada lokasi 1,3,4dan 5 (dekat muara sungai).

Sedangkan pada Gambar 2 tersaji hasilanalisis kandungan radionuklida pemancar a dan P

dalam sedimen yang berasal dari 5 lokasipengambilan cuplikan yang menunjukkan secaradini tidak terjadinya kontarninasi zat radioaktifbuatan di sepanjang Teluk Jakarta atau masihberada pada kondisi normal. Perhitungan statistikmenunjukkan rerata kandungan radionuklidapemancar a dalam air laut adalah 0.012 ± 0,004Bq/L. Rerata kandungan radionuklida pemancar Pdalam air laut adalah 0,03 Bq/L.

Hasil analisis kandungan radionuklidapemancar a danp dalam sedimen berkisar antara10-90 Bq/kg dan 100-250 Bq/kg. Berdasarkan hasilanalisis, menunjukkan keragaman data yang cukupsignifikan. Mengacu pada perhitungan t-test (uji-t)dengan tingkat kepercayaan 95%, maka hasilanalisis di tiap-tiap lokasi berbeda nyata.Perbedaan ini disebabkan oleh sifat fisika dan kirnia

perairan yang berbeda sehingga mempengamhiproses pelamtan dan pengendapan radionuklidatersebut. Untuk membuktikan lebih lanjut, dari hasilanalisis kandungan radionuklida pemancar a dan pdilakukan perhitungan nilai Konstanta Distribusi(KD) dari masing-masing radionuklida di setiaplokasi pengambilan cuplikan. Menumt Carpenter(1997), nilai KD mempakan kesetimbangan dapat

balik dalam air dan sedimen yang dirurnuskansebagai berikut [4]:

KD = (air 1autl x pair 1aut (1,03 kgIL) (2)[sedimen]

Hasil perhitungan tersaji pad a Gambar 3

0.0025 !0.002

o 0.0015:r.:: 0,001

0.0005

o

lok.asl

Keterangan :Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;01 ';31" LS,

106°;43';30" BT.Lokasi 2: Pulau Bidadari: 06°;02';41,8" LS,

106°;45';0,60" BT.Lokasi 3 : Muara Barn: 06°;05';06" LS,

106°;47';54" BT.Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,

106°;46';37,2" BT.Lokasi 5: Ancol : 06°;06';28,7" LS,

106°;49';23,6" BT.

Gambar 3. Nilai Konstanta Distribllsi radio­

nllklida pemancar a dan fJ dari 5/okasi pengambilan cup/ikan.

Mengacu pada Gambar 3, ni1ai KDradionuklida pemancar a yang berada dalamkisaran yang sempit yaitu : 0,0005 sampai dengan0,002. Hal ini menunjukkan kondisi selumh lokasipengambilan cuplikan adalah sarna. Untukradionuklida pemancar p juga menunjukkan hasilyang identik di setiap lokasi pengambilan cuplikan.Mengacu pada perhitungan t-test dengan tingkatkepercayaan 95%, menunjukkan radionuklidapemancar a pada lokasi 1 adalah berbeda nyatasedangkan radionuklida pemancar p di setiaplokasinya tidak berbeda nyata. Berdasarkan haltersebut, maka secara komprehensif dapatdibuktikan bahwa perairan Teluk Jakarta belumterkena dampak radiologis yang berasal daridaratan. Jika terdapat masukan radionuklida daridaratan, maka nilai Konstanta Distribusi antaralokasi yang satu dengan yang lain berada dalamkisaran yang besar.

Analisis radionuklida pemancar y, dapatdigunakan untuk mengetahui radionuklida yangterdapat di perairan Teluk Jakarta secara kualitatifdan kuantitatif. Secara kualitatif, masing-masingradionuklida pemancar y mempunyai energi (dalamsatuan KeV dan MeV), sehingga jenisnya dapat

Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 4: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

Hetly Susello ISSN 0216 - 3128 139

Lokasl

Lokasl

Gambar 5. Kalldullgall radiolluklida pemallcar rda/am sedimen pad a 5 Lokasi

-+-K ...•O____ Ra-228

Ac-228

Th-22'

Pada Gambar 5, menunjukkan kandunganradionuklida pemancar y yang dorninan dalam airdan sedimen laut di 5 10kasi pengambilan cuplikanadalah 40K. Konsentrasi radionuklida tersebut

dalam air laut berkisar antara 52-66 Bq/L.

Sedangkan konsentrasinya dalam sedimen lautberkisar antara 203-249 Bq/Kg.

Hasil perhitungan statistik deskriptifmenggunakan software SPss menunjukkan reratakandungan radionuklida 4°K dalam air laut 54,70 ±6,98 Bq/L. Sedangkan untuk 226Radan 228Thadalah12,90 ± 2,3 Bq/L dan 0,954 ± 0,53 Bq/L.

Kandungan radionuklida pemancar y dalamsedimen untuk 40K adalah 228,40 ± 18,0 Bq/Kg ,226Ra adalah 149,4 ±-48,92 Bq/Kg, 228Ac adalah63,8 ± 23,43 Bq/Kg dan 228Thadalah 169,2 ± 12,36Bq/Kg. Berdasarkan hasil analisis tersebut, makamempunyai kerniripan konsentrasi di PerairanSemenanjung Muria yang dikatagorikan sebagaikondisi alam [4].Tidak ditemui radionuklida buatan

dalam air rnaupun sedimen laut. Radionuklida­radionuklida yang terdeteksi merupakanradionuklida alam dari deret Uranium dan deret

Thorium. Radionuklida 226Ra merupakan anakluruh dari 230Thdari deret Uranium.

Radionuklida 226Ra mempunyai ti/2 1,6 x103 tahun, memancarkan partikel a pada 4,783MeV dan y pada 0,1862 MeV. Mengacu dariradiasi yang dipancarkan, maka terbukti 226Ramerupakan salah satu kontributor pada analisis totala dalam air laut dan sedimen. Radionuklida 228Ac

beras,al dari peluruhan 228Ra dari deret Thorium .Radionuklida 228Ac mempunyai tl/2 6,13 jam,mernancarkan radiasi p pada 1,11 MeV dan y pada0,911 MeV. Mengacu dari jenis radiasi tersebut,rnaka 228Ac merupakan kontributor kandunganradionuklida p dalam air dan sedimen laut.

Radionuklida 228Th_228 berasal dari

peluruhan Ac-228 dalam deret. Thorium,mempunyai t1/2 1,9 tahun, memancarkan sinar apada 4,85453 MeV dan y pada 0,0844 MeV.Mengacu pada hal tersebut, maka 228Thmerupakankontributor pada hasil analisis kandungan a padaair dan sedimen laut.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, makasecara lebih komprehensif telah terbukti seluruhradionuklida yang terkandung di Teluk Jakartaberasal dari deret Uranium dan Thorium serta

radionuklida 4°K. Tidak terindikasi terdapatradionuklida buatan.

Untuk membuktikan lebih detail maka

dihitung nilai Konstanta Distribusi dari masing­masing radionuklida. Nilai Konstanta Distribusi(KD) yang merupakan nilai kesetimbangan dapatbalik radionuklida pemancar y dalam air laut dan

dapat digunakan untukalam (secara dorninananak luruhnya yang

Mengacu pad a Gambar 4 dan 5, diperolehhasil analisis kandungan radionuklida pemancar yyang terdapat dalam air laut dan sedimen adalahradionuklida alam yaitu 4°K, 226Ra,228Ac dan 22HTh.

Keterangan :Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;0 1';31" LS,

106°;43' ;30" BT.Lokasi 2 : Pulau Bidadari : 06°;02' ;41,8" LS,

106°;45';0,60" BT.Lokasi 3 : Muara Baru : 06°;05';06" LS,

106°;47';54" BT.Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,

106°;46';37,2" BT.Lokasi 5 : Ancol : 06°;06';28,7" LS,

106°;49';23,6" BT.

--+- K'"

___ Ra-226

,I.e-228

~ Th-22B

Keterangan :Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;01' ;31" LS,

106°;43';30" BT.Lokasi 2: Pulau Bidadari: 06°;02';41,8" LS,

106°;45 ';0,60" BT.Lokasi 3 : Muara Baru : 06°;05';06" LS,

106°;47';54" BT.Lokasi 4: Muara Angke : 06°;04';44,3" LS,

106°;46';37,2" BT.Lokasi 5 : Ancol : 06°;06';28,7" LS,

106°;49';23,6" BT.

Gambar 4. Kandungan radionuklida pemancar rda/am air /aut dari 5 Lokasi

pengambilan cuplikan.

Hasil analisis radionuklida pernancar ydalam air laut dan sedimen ditunjukkan padaGambar 4 dan 5.

diidentifikasi. Teknik inimendeteksi radionuklida

mernancarkan a) darimemancarkan sinar y.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta. 8 Juli 2003

Page 5: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

140 ISSN 0216 - 3128 Heny Suseno

KESIMPULAN

I

sedimen[4J. Nilai KD tersebut ditunjukkan padaGambar 6.

Keberadaan industri yang diduga berpotensi

mengkontaminasi perairan Teluk Jakarta dengan zatradioaktif belum terlihat kontribusinya. Hal ini

ditunjukkan pada hasil analisis radionuklidapemancar alpha, beta dan gamma. Konsentrasi

radionuklida pemancar alfa dalam air laut dan

Lokasi 1 : Tanjung Kait : 06°;01';31" LS,106°;43';30" BT.

Lokasi 2: Pulau Bidadari : 06°;02';41,8" LS,106°;45';ol60" BT.

Lokasi 3: Muara BarlI : 06°;05';06" LS,106°-47"54" BT" .

Lokasi 4 : Muara Angke : 06°;04 ';44,3" LS,106°;46';3!7,2" BT.

Lokasi 5 : Ancol I: 06°;06';28,7" LS,106°;49';2[3,6" BT.

I

Gambar 6. Ni/ai Konstanta Distribusi radio­

nllklida pemancar ydi Te/uk Jakarta.

IMengacu pada nilai Konstanta Distribusi,

maka dapat dibuktikan radionuklida tersebuttersebar hampir sarna di setiap lokasi dan berasaldari sumber yang sarna yaitu batuan alam didaratan. Batuan alath terkena erosi dan terbawa

oleh air sungai sathpai ke laut. Radionuklida­radionuklida alam terkebut akhimya akan sampai kelaut dan terdistribJsi baik dalam air maupunsedimen. Pola distribusi mengikuti sifat fisika dankimia dari masing-rnasing radionuklida. Uraniumberasal dari daratan masuk ke lingkungan laut darirun off sungai. Uranium akan meluruh menjadi234Th dan terjerap ke dasar laut, selanjutnyaberubah menjadi 234U yang larut kembali.Kemudian 234U akan berubah menjadi 23~h danterjerap ke dasar laut, dan seterusnya.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka seluruhkandungan radionuklida di Teluk Jakarta berasaldari distribusi radionuklida alam. Tidak terlihat

indikasi peningkatan kandungan zat radioaktif yangberasal dari industri di sepanjang aliran sungai yangbermuara pad a Teluk Jakarta.

DAFT AR PUST AKA1. NOOR C.D ARYANTO, K. BUDIONO,

"Coastal Geosciences as SupportingInformation in Relation to Coastal Zone

Management and Assessment in Indonesia;Marine Geological Institute of Indonesia

Department of Mineral and Energy Resources,Indonesia (2000).

2. www.Tenorm.com

3. HENY SUSENO, " Studi RadioekologiTorium di Pesisir Teluk Naga", makalah

Seminar Teknologi Keselamatan Radiasi danBiomedika Nuklir II, P3KRBin, Jakarta H.

Umbara dkk(2002), "Laporan Triwulan IVRadioekologi dan Lingkungan KelautanP2PLR BATAN, BATAN, Jakarta Indonesia

(2002).

UCAPAN TERIMAKASIHTerimakasih disampaikan kepada rekan­

rekan Sub Bidang Radioekologi dan LingkunganKelautan P2PLR BAT AN yang telah membantu

pelaksanaan penelitian ini baik di lapangan dan dilaboratorium.

4. ANNOM, Strategies and Methodologies for

Applied Marine Radioactivities Studies

Training Course Series No.7, lAEA, Vienna( 1997).

sedimen masing berkisar O,02Bq/L dan 10 - 90

Bq/Kg. Konsentrasi radionuklida pemancar betakonsentrasi radionuklida pemancar beta dalam air

laut dan sedimen masing 0,03Bq/L dan 100 ­

240Bq/Kg. Analisis radionuklida pemancar gammadalam air maupun sedimen hanya menunjukkan

radionuklida alam yang meliputi 40K, 226Ra, 228Acdan 228Thyang masih berada dalam kondisi normal.Tidak terdeteksi radionuklida buatan dalam air

maupun sedimen laut. Pembuktian keadaan normal

tersebut dilakukan dengan cara menghitung nilaikonstanta distribusi (KD) radionuklida dalam airdan sedimen. Nilai KD diseluruh lokasi

pemantauan nilai KD masing-masing radionuklidamenunjukkan keidentikan. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan kondisi perairanTeluk Jakarta belum terkontaminasi oleh

radionuklida yang berasal dari daratan.

--+-K-40--..- R.·221

Ae·nl

T~22a~l~-'-.J0.1 -------+------o ••••

3

~ok'SI

IKeterangan :

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003

Page 6: STUDI RADIOEKOLOGI DI PESISIR TELUK JAKARTAdigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Lingkungan/P3TM-Juli... · dengan Kamal. Wilayah pesisir Jakarta meliputi ... Teluk Naga

Heny Suseno ISSN 0216 - 3128 141

TANYAJAWAB

Poppy LT.

Mohon penjelasan lebih rinei mengenai teknispenelitian ini (tata kerjanya)

Heny Suseno

Penelitian ini terbagi menjadi 3 tahapanyaitu pengambilan cuplikan : pemilihanbiota sebagai bioindikator, aklimitasihewan percobaan : untuk mengadaptasikanhewan percobaan yang berasal dari alamke kondisi buatan (aquaria) selama 14 hari,Pada proses aklimitasi ini hewanlbiotatersebut tidak boleh mengalami mortalitassebanyak > 0,5 %. Kontaminasi Cd,Percobaan bioakumulasi, penentuangenetika,

Dwi WahiniNurhayati

Bagaimana aplikasi/teknis pelaksanaanpengaturan pH untuk tumbuhnya Perna Viridisdalam laut, sehingga bisa terserap Cd ± 50 kali(karena pH laut bervariasi)

Heny Suseno

Perna Viridis dapat hidup dalam kisaranpH yang cukup luas dari kondisi asam kekondisi basa, Hal ini yang menjadialasan mengapa perna Viridis dipilihsebagai bioindikator,

M. Yazid

Apakah dari percobaan anda ini sudah dapatdiketahui telah terjadi bioakumulasi ?" karenahasilnya belum stabil.

Berapa TI/2 biologis/efektif Cd, di dalamtubuh perna viridis

Heny suseno

Proses bioakumulasi secara tepat belumterjadi selama proses 14 hari, Hal inikarena antara selisih laju up take danekskresi belum stabil, Diperkirakansetelah hari ke 14 sid 30 prosesbioakumulasi tersebut terjadi,

TI12 belum dapat ditentukan padapercobaan ini, karena biokinetika bvelumdapat ditentukan.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi NuklirP3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003