studi perbandingan perencanaan struktur...
TRANSCRIPT
STUDI PERBANDINGAN PERENCANAAN STRUKTUR
MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN, SISTEM
RANGKA BRESING KONSENTRIK DAN SISTEM RANGKA BRESING
KONSENTRIK MENGGUNAKAN OUTRIGGER BELT TRUSS PADA
APARTEMEN SEASON CITY TOWER A
OLEH: YODIE MEDIANTO 3106100066
DOSEN PEMBIMBING: DATA IRANATA, ST., MT., Ph.D Ir. HEPPY KRISTIJANTO, MS.
TUGAS AKHIR – RC09 1380
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2013
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia, sering kali banyak didatangi dari
berbagai macam wilayah daerah kota lain yang bertujuan untuk mencari
lapangan pekerjaan.
Dibutuhkannya suatu hunian yang baik dan nyaman untuk masyarakat
setempat.
Sistem rangka pemikul momen menengah merupakan sistem struktur yang
terdiri dari rangka balok kolom untuk menahan beban dari gempa, di mana
dinding pengisi tak diperhitungkan memikul beban gempa. Sistem rangka bresing konsentrik merupakan pengembangan dari sistem
portal tak berpengaku atau lebih dikenal dengan Moment Resisting Frames
(MRF).
Sistem rangka bresing konsentrik menggunakan outrigger merupakan
sistem yang paling baru bagi Negara kita karena aplikasinya masih relatif
sedikit dibandingkan sistem konvensional.
Rumusan Masalah Berapa besar gaya gempa dasar ( Base Shear )
mampu diterima dari ketiga sistem tersebut.
Berapa perpindahan ( Displacement ) yang
terjadi dari ketiga sistem tersebut.
Berapa berat struktur yang terjadi pada ketiga
sistem tersebut.
Tujuan Mengetahui besar gaya gempa dasar ( Base
Shear ) yang diterima dari ketiga sistem
tersebut.
Mengetahui perpindahan ( Displacement ) yang
terjadi dari ketiga sistem tersebut.
Mengetahui berat struktur yang terjadi pada
ketiga sistem tersebut.
Batasan Masalah Dari tiga tower yang ditinjau hanya satu tower saja yaitu
tower A.
Perencanaan desain elemen struktur dengan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-1729-2002.
Pembebanan gempa menggunakan SNI 03-1729-2002.
Sesuai dengan SNI 03-1726-2002 untuk wilayah Jakarta berada di zona gempa 3.
Meninjau sambungan pada titik-titik tertentu.
Tidak memperhitungkan pondasi.
Tidak membahas metode pelaksanaan, bahan dan juga biaya.
Peta Lokasi Proyek
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Umum
Sistem rangka pemikul momen adalah sistem struktur yang terdiri
dari rangka balok kolom untuk menahan beban dari gempa, di
mana dinding pengisi tak diperhitungkan memikul beban gempa.
Sistem rangka bresing konsentrik dikembangkan sebagai sistem
penahan gaya lateral dan memiliki tingkat kekakuan yang cukup baik.
Sistem rangka bresing konsentrik meggunakan outrigger dan belt
truss merupakan sistem yang paling baru bagi Negara kita karena
aplikasinya masih relatif sedikit dibandingkan sistem konvensional.
Sistem struktur komposit terjadi akibat interaksi antara
komponen struktur baja dan beton yang karakteristik
dasar masing – masing bahan dimanfaatkan secara
optimal
Struktur komposit antara beton dan profil baja
merupakan struktur yang memanfaatkan kelebihan dari
beton dan baja yang bekerja bersama-sama sebagai satu
kesatuan
Komponen struktur komposit memiliki momen inersia
yang lebih besar daripada komponen struktur non
komposit. Hal ini menyebabkan lendutan pada
komponen struktur komposit akan lebih kecil bila
dibandingkan dengan komponen struktur non komposit
Kolom Komposit
Kolom komposit dapat dibentuk dari pipa baja yang diisi
dengan beton polos atau dapat pula dari profil baja yang
dibungkus dengan beton dan diberi tulangan baja serta
sengkang, seperti halnya pada kolom beton biasa.
Dek Baja Gelombang Dek baja gelombang yang selain berfungsi sebagai bekisting saat pelat
beton dicetak, juga berfungsi sebagai tulangan positif bagi pelat beton.
Penghubung Geser Gaya geser yang terjadi antara pelat beton dan profil baja harus
dipikul oleh sejumlah penghubung geser, sehingga tidak terjadi slip
pada saat masa layan.
Sistem Struktur Perencanaan Apartemen Season City direncanakan terletak pada zona
gempa 3, sehingga digunakan sistem struktur berupa Sistem Rangka
Pemikul Momen Menengah (SRPMM).
BAB III METODOLOGI
Bagan Alir Penyelesaian Tugas Akhir
kontrol dimensi
Perbandingan hasil antara ketiga
sistem tersebut
SELESAI
MULAI
Desain awal
Sistem rangka
pemikul momen
khusus
Sistem rangka bresing
konsentrik
Sistem rangka konsentrik
menggunakan outrigger
Analisa pemodelan struktur :
Study literatur
Pendahuluan dan tinjauan
pustaka
Not Ok!
OK
Data Umum Perencanaan
Data Modifikasi
◦ Nama Gedung : Apartemen Season City
◦ Fungsi : Rumah Tinggal
◦ Zona Gempa : 3
◦ Jumlah Lantai : 35 Lantai
◦ Tinggi Gedung : 122.5 m
◦ Struktur Utama : Baja dan Kolom Komposit
Data Bahan
◦ Beton : f ’c = 45Mpa
◦ Baja : fy = 550Mpa
Studi Literatur
Peraturan Yang Membahas Perencanaan Struktur
◦ Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung (PPIUG) 1983
◦ SNI 03-1726-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Bangunan Gedung
◦ SNI 03-1729-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Perhitungan
Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
◦ SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Perhitungan
Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung
Literatur yang berkaitan
o Bungale S. Taranath, 1997
o Po Seng Kian, 2001.
o Salmon CG and John E. Johnson, 1992
BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER
Perencanaan Pelat Lantai Pelat lantai menggunakan bondeks dengan tebal pelat 11 cm
Tulangan negatif
Ø 10 - 250
Pelat Bondex
Balok
110m
m 30
80 53
Perencanaan Pelat Atap Pelat atap menggunakan bondeks dengan tebal pelat 11 cm
Tulangan negatif
Ø 10 - 150
Pelat Bondex
Balok
110m
m 20
90 53
Perencanaan Balok Anak Lantai dan atap
Balok anak direncanakan terdiri dari 6 jenis:
BL 1 : WF 400x200x7x11
BL 2 : WF 400x200x7x11
BL 3 : WF 400x200x7x11
BL4 : WF 350x175x6x9
BL5 : WF 350x175x6x9
BL6 :WF 350x175x6x9
Perhitungan kontrol struktur sekunder
qU Vu Mu(kg/m) (kg) (kg-m) (kg-m) (kg) (cm) (cm)
1 Balok anak lantai 1 8 2082.575 8330.3 16660.6 24480 OK 37422 OK 2.222222 2.008417 OK2 Balok anak lantai 2 8 2265.108 9060.432 18120.86 24480 OK 37422 OK 2.222222 2.183453 OK3 Balok anak lantai 3 8 2024.164 8096.658 16193.32 24480 OK 37422 OK 2.222222 1.952405 OK4 Balok anak lantai 4 6 2062.511 6187.533 9281.3 15502.5 OK 28026 OK 1.666667 1.132292 OK5 Balok anak lantai 5 6 2245.044 6735.132 10102.7 15502.5 OK 28026 OK 1.666667 1.23208 OK6 Balok anak lantai 6 6 2004.1 6012.301 9018.452 15503.5 OK 28027 OK 1.666667 1.100359 OK
qU Vu Mu(kg/m) (kg) (kg-m) (kg-m) (kg) (cm) (cm)
1 Balok atap lantai 1 8 1335.455 5341.82 10683.64 24480 OK 37422 OK 2.222222 1.361617 OK2 Balok atap lantai 2 8 1450.068 5800.272 11600.54 28935 OK 43200 OK 2.222222 1.477853 OK3 Balok atap lantai 3 8 1298.779 5195.115 10390.23 24480 OK 37422 OK 2.222222 1.324421 OK4 Balok atap lantai 4 6 1315.391 3946.173 5919.26 15502.5 OK 28026 OK 1.666667 0.76355 OK5 Balok atap lantai 5 6 1430.004 4290.012 6435.018 15502.5 OK 28026 OK 1.666667 0.829817 OK6 Balok atap lantai 6 6 1278.715 3836.145 5754.217 15503.5 OK 28027 OK 1.666667 0.742345 OK
ymaxf' = L/360
WF 400 x 200 x 7 x 11WF 350 x 175 x 6 x 9WF 350 x 175 x 6 x 9WF 350 x 175 x 6 x 9
Balok Jenis BalokL Perhitungan Beban
profil WF(m)
WF 400 x 200 x 7 x 11WF 350 x 175 x 6 x 9WF 350 x 175 x 6 x 9
Kontrol Momen Kontrol Kuat Geser Kontrol Lendutan
ymax < f'
WF 400 x 200 x 7 x 11WF 400 x 200 x 8 x 13
φ Mn φ Mn ≥ Mu
φ Vn φ Vn ≥
Vu
L
(m)profil WF
WF 400 x 200 x 7 x 11WF 400 x 200 x 7 x 11
BALOK ANAK ATAP
BALOK ANAK LANTAI
φ Vn φ Vn ≥
Vu
Kontrol Kuat Geser Kontrol Lendutan
ymaxf' = L/360ymax < f'
WF 350 x 175 x 6 x 9
φ Mn φ Mn ≥ Mu
Kontrol Momen
BalokPerhitungan Beban
Jenis Balok
BAB V PERENCANAAN STRUKTUR PRIMER
Profil yang digunakan oleh ketiga
sistem untuk mencari base shear
dan berat gedung:
BJ 55 K 800 x 300 K 700 x 300 K 588 x 300f'c 45 B 1100 x 1100 B 1000 x 1000 B 900 x 900BJ 55 K 700 x 300 K 588 x 300 K 600 x 200f'c 45 B 1000 x 1000 B 900 x 900 B 800 x 800BJ 55 K 588 x 300 K 600 x 200 K 500 x 200f'c 45 B 900 x 900 B 800 x 800 B 700 x 700BJ 55 K 600 x 200 K 500 x 200 K 450 x 200f'c 45 B 800 x 800 B 700 x 700 B 600 x 600BJ 55 K 500 x 200 K 450 x 200 K 400 x 200f'c 45 B 700 x 700 B 600 x 600 B 500 x 500BJ 55 K 450 x 200 K 400 x 200 K 396 x 199f'c 45 B 600 x 600 B 500 x 500 B 500 x 500
7 Profil Balok Induk BJ 41 WF 600 x 300 x 12 x 17 WF 600 x 300 x 12 x 17 WF 600 x 300 x 12 x 178 Profil Balok Anak Lantai + Atap 1 (BL1) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 119 Profil Balok Anak Lantai + Atap 2 (BL2) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 1110 Profil Balok Anak Lantai + Atap 3 (BL3) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 1111 Profil Balok Anak Lantai + Atap 4 (BL4) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 912 Profil Balok Anak Lantai + Atap 5 (BL5) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 913 Profil Balok Anak Lantai + Atap 6 (BL6) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 914 Profil Bracing BJ 41 - WF 350 x 350 x 16 x 16 WF 350 x 350 x 16 x 1615 Profil Outrigger BJ 41 - - WF 200 x 200 x 12 x 12
Profil yg dipakai
5
6
Profil Kolom lantai 7-12
Profil Kolom lantai 13-18
Profil Kolom lantai 19-24
Profil Kolom lantai 25-30
Profil Kolom lantai 31-35
Profil Kolom lantai 1-61
2
3
4
Sistem Rangka Bresing Konsentrik Menggunakan
Outrigger (mm)
No. Strukturtipe
profilSistem Rangka pemikul momen Khusus (mm)
Sistem Rangka Bresing konsentrik Khusus (mm)
Profil yang digunakan oleh ketiga
sistem untuk mencari Displacement :
BJ 55 K 800 x 300 K 800 x 300 K 800 x 300f'c 45 B 1100 x 1100 B 1100 x 1100 B 1100 x 1100BJ 55 K 700 x 300 K 700 x 300 K 700 x 300f'c 45 B 1000 x 1000 B 1000 x 1000 B 1000 x 1000BJ 55 K 588 x 300 K 588 x 300 K 588 x 300f'c 45 B 900 x 900 B 900 x 900 B 900 x 900BJ 55 K 600 x 200 K 600 x 200 K 600 x 200f'c 45 B 800 x 800 B 800 x 800 B 800 x 800BJ 55 K 500 x 200 K 500 x 200 K 500 x 200f'c 45 B 700 x 700 B 700 x 700 B 700 x 700BJ 55 K 450 x 200 K 450 x 200 K 450 x 200f'c 45 B 600 x 600 B 600 x 600 B 600 x 600
7 Profil Balok Induk BJ 41 WF 600 x 300 x 12 x 17 WF 600 x 300 x 12 x 17 WF 600 x 300 x 12 x 178 Profil Balok Anak Lantai + Atap 1 (BL1) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 119 Profil Balok Anak Lantai + Atap 2 (BL2) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 1110 Profil Balok Anak Lantai + Atap 3 (BL3) BJ 41 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 11 WF 400 x 200 x 7 x 1111 Profil Balok Anak Lantai + Atap 4 (BL4) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 912 Profil Balok Anak Lantai + Atap 5 (BL5) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 913 Profil Balok Anak Lantai + Atap 6 (BL6) BJ 41 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 9 WF 350 x 175 x 6 x 914 Profil Bracing BJ 41 - WF 350 x 350 x 16 x 16 WF 350 x 350 x 16 x 1615 Profil Outrigger BJ 41 - - WF 200 x 200 x 12 x 12
No. Strukturtipe
profil
Profil yg dipakai
Sistem Rangka pemikul momen Khusus (mm)
Sistem Rangka Bresing konsentrik Khusus (mm)
Sistem Rangka Bresing Konsentrik Menggunakan
Outrigger (mm)
1 Profil Kolom lantai 1-6
2 Profil Kolom lantai 7-12
3 Profil Kolom lantai 13-18
4 Profil Kolom lantai 19-24
5 Profil Kolom lantai 25-30
6 Profil Kolom lantai 31-35
Analisa Struktur Primer Pemodelan struktur gedung Sistem Rangka Pemikul Momen dengan Etabs v.9.7.1
Analisa Struktur Primer
Pemodelan struktur gedung Sistem Rangka Bresing Konsentrik dengan
Etabs v.9.7.1
Analisa Struktur Primer
Pemodelan struktur gedung Sistem Rangka Bresing Konsentrik
menggunakan outrigger dengan Etabs v.9.7.1
PERBANDINGAN BERAT STRUKTUR
62000000
64000000
66000000
68000000
70000000
72000000
74000000
PERBANDINGAN BERAT STRUKTUR
SRPMM
SRBK
OUTRIGGER
Kontrol Waktu Getar Alami Nilai waktu getar alami Period UX UY Period UX UY Period UX UY
1 6.4388 7.99 57.8 5.5037 3.09 57.3 5.4394 4.27 52.8
2 6.2448 52.9 13.9 5.0644 48.3 8.84 4.945 44.4 13.1
3 5.3894 13.3 2.42 4.2472 17.3 3.25 4.0991 20.7 4.15
4 2.2245 1.74 7.7 1.7714 0.32 13 1.797 0.38 12.5
5 2.1629 6.85 3.14 1.6162 11.3 0.97 1.6292 10.5 1.24
6 1.9135 2.55 0.32 1.3676 3.22 0.42 1.3698 3.73 0.44
7 1.27 0.46 3.19 0.9409 0.06 5.5 0.9207 0.08 4.98
8 1.2466 2.6 0.81 0.8482 4.93 0.18 0.8263 4.27 0.29
9 1.121 0.99 0.05 0.7213 1.1 0.12 0.6991 1.33 0.16
10 0.8754 0.19 1.88 0.6156 0.02 2.85 0.617 0.03 3.03
11 0.8627 1.46 0.33 0.5501 2.57 0.07 0.5491 2.61 0.11
12 0.7809 0.56 0.02 0.4664 0.49 0.05 0.465 0.69 0.12
13 0.6549 0.07 1.3 0.448 0.01 1.64 0.4437 0 1.39
14 0.6475 0.98 0.13 0.3985 1.47 0.03 0.3932 1.26 0.04
15 0.5896 0.37 0.01 0.3487 0.01 1.06 0.3468 0.01 1.21
16 0.5127 0.02 1 0.3374 0.26 0.03 0.3319 0.31 0.03
17 0.5082 0.73 0.04 0.3099 0.94 0.02 0.3068 1.01 0.04
18 0.4654 0.28 0 0.2841 0 0.73 0.2835 0.01 0.61
19 0.4137 0 0.82 0.2625 0.16 0.02 0.2597 0.25 0.01
20 0.4107 0.6 0 0.2526 0.63 0.01 0.2503 0.49 0.01
21 0.3776 0.21 0 0.2391 0 0.55 0.2371 0 0.57
22 0.3441 0.01 0.65 0.214 0.19 0.01 0.2116 0.17 0
23 0.3415 0.48 0.02 0.2128 0.39 0.01 0.2098 0.42 0.03
24 0.3152 0.17 0 0.2057 0 0.42 0.2068 0.01 0.4
25 0.2908 0.03 0.48 0.1835 0.38 0.01 0.183 0.34 0.01
26 0.2884 0.36 0.06 0.1806 0.05 0.11 0.1793 0.01 0.29
27 0.2674 0.13 0 0.1799 0 0.23 0.1776 0.07 0
28 0.2491 0.05 0.37 0.161 0.29 0.01 0.161 0 0.3
29 0.2467 0.29 0.08 0.1598 0.01 0.28 0.159 0.26 0.01
30 0.2297 0.1 0 0.1559 0.05 0 0.155 0.05 0.01
31 0.2157 0.05 0.29 0.1432 0.2 0.04 0.1447 0 0.18
32 0.2133 0.24 0.08 0.1431 0.04 0.19 0.1433 0.25 0
33 0.1993 0.08 0.01 0.137 0.04 0 0.1349 0.05 0.01
34 0.1888 0.05 0.25 0.1292 0 0.2 0.1303 0 0.19
35 0.1865 0.22 0.08 0.1286 0.2 0 0.1288 0.15 0
StorySRPM SRBK SRBK outrigger
Kontrol Gaya Geser Dasar (Base Shear)
0
200000
400000
600000
800000
1000000
1200000
1400000
1600000
BASE SHEAR terhadap sb. X
SRPMM
SRBK
OUTRIGGER
Kontrol Gaya Geser Dasar (Base Shear)
1200000
1250000
1300000
1350000
1400000
1450000
1500000
1550000
BASE SHEAR terhadap sb. Y
SRPMM
SRBK
OUTRIGGER
Hasil analisa ∆s tiap lantai
0
5
10
15
20
25
30
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
SRPMM
SRBK
OUTRIGGER
0
5
10
15
20
25
30
35
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35
SRPMM
SRBK
OUTRIGGER
Terhadap sb. X Terhadap sb. Y
•∆maks SRPMM : 25.5432 cm
•∆maks SRBK : 20.2809 cm
•∆maks outrigger: 18.795 m
•∆maks SRPMM : 28.7507 cm
•∆maks SRBK : 24.2377 cm
•∆maks outrigger: 22.7848cm
Perencanaan Balok Induk Balok Induk direncanakan menggunakan profil WF 600 x 300 x 12 x 17
Berdasarkan hasil ETABS v9.7.1 diperoleh gaya – gaya dalam maksimum sebagai berikut:
Mmax = 43253.42 kg.m (ditinjau dari keseluruhan balok)
Vmax = 22104.93 kg (ditinjau dari keseluruhan balok)
Kontrol kuat geser
Vn = 0.6 x fy x Aw Aw = d x tw = 58.2x1.2= 69.84 cm2
= 0.6 x 4100 x 69.84
= 171806.4 kg
Syarat: Vn Vu ( = 0.9)
0.9 x 171806.4 27746.44
154625.76 27746.44 .......Ok!!
Perencanaan Balok Induk Kontrol Kuat Momen Lentur :
Tekuk Lateral (lateral buckling)
jarak lateral Lb = 800 cm (sepanjang balok)
Dari tabel profil untuk WF 600x200x13x23 dengan BJ 41, diperoleh:
Lp = 330.044 cm
Lr = 946.320 cm
Dengan demikian: Lp < Lb < Lr .....Bentang menengah!
Mr = Sx.(fy – fr) = (3530) (4100 – 700)
= 12002000 kg.cm
= 120020 kg.m
Mp = Zx.fy = (3782)(4100) = 15506200 kg.cm
= 155062 kg.m
Dari output ETABS v9.7.1 diperoleh :
Ma = 27998.37 kg.m
Mb = 7958.25 kg.m
Mc = 30966.15 kg.m
Perencanaan Balok Induk 3.2
343max5.2max5.12
McMbMaM
MCb
3.2)14.30966(3)25.7958(4)37.27998(3)42.43253(5.2
)43253.42(5.12
3.271.1
MpLpLr
LbLrMrMpMrCbMn
MpMn044.330320.946
800320.94612002015506212002071.1
MpMn 19.219461 .....dipakai Mn = Mp = 155062 kg.m
Syarat : ΦMn ≥ Mu (Φ = 0.9) 0.9 x 155062 43253.42 139555.8 43253.42 .......Ok!!
Perencanaan Kolom Kolom direncanakan terdiri dari 2 jenis yaitu:
Kolom Lantai 1 – 6 : K 800x300x14x26
Data Perencanaan:
Selubung beton : 1100 x 1100 mm2
Ac = 1100 x 1100 = 1210000 mm2
Tulangan sengkang terpasang : Ø12 – 200
Tulangan utama : 8 D 32 (As = 6430.72 mm2)
Spasi = 1100– 2x40 – 2x12 – 3x32 = 900 mm
Cek luas penampang minimum profil baja :
0.044= 4.4% > 4% .......Ok!!
Cek Jarak sengkang:
= 250 mm < 2/3 x 1100 = 733.33 mm .......Ok!!
Cek luas tulangan longitudinal :
Ast = ¼ x π x 322 = 803.84 mm2 > 0.18 x 900 = 162.18 mm2 .......Ok!!
Cek mutu beton yang digunakan : (fc’ =45 MPa)
21 Mpa ≤ fc’ ≤ 55 Mpa .......Ok!!
1210080.534
Ac
As
8D32
Ø12-200
BAB VI PERENCANAAN SAMBUNGAN
Perencanaan Sambungan Balok Anak Lantai Dengan Balok Induk
3560
35
Pelat LantaiBalok Induk
WF 600x200x13x23
Profil L 70x70x7
Balok Anak LantaiWF 400x200x7x11
Baut Ø16
110
6035
35
Balok IndukWF 600x200x13x23
Balok Anak LantaiWF 400x200x7x11
110
Baut Ø16Profil L 70x70x7
Pelat Lantai
Perencanaan Sambungan Balok Anak Atap Dengan Balok Induk
3560
35
Pelat LantaiBalok Induk
WF 600x200x13x23
Profil L 70x70x7
Balok Anak AtapWF 400x200x7x11
Baut Ø16
110
6035
35
Balok IndukWF 600x200x13x23
Balok Anak AtapWF 400x200x7x11
110
Baut Ø16Profil L 70x70x7
Pelat Lantai
Perencanaan Sambungan Balok Induk Melintang Dengan Kolom
Lantai 1 - 6
Perencanaan Sambungan Balok Induk Memanjang Dengan Kolom
Lantai 1 - 6
80
80
40
40
94
94
107
Baut Ø22 Profil L 100x100x10
Balok IndukWF 600x200x13x23
Potongan Profil WF400x400x30x50
KolomK 588x300x12x20
BautØ33
600
400
Balok IndukWF 600x200x13x23
Baut Ø22
Profil L 100x100x10
Potongan Profil WF400x400x30x50
Baut Ø30
Potongan Profil WF400x400x30x50
Baut Ø30
80
107
94
94
107
Potongan Profil WF400x400x30x50
Baut Ø33
107
80
40
40
94
94
157
Baut Ø20 Profil L 100x100x10
Balok IndukWF 600x200x13x23
Potongan Profil WF 400x400x30x50
KolomK 588x300x12x20
Baut Ø33
600
400
Balok IndukWF 600x200x13x23
Baut Ø20 Profil L 100x100x10
Potongan Profil WF400x400x30x50
Baut Ø30
Potongan Profil WF 400x400x30x50
Baut Ø30
80
94
94Potongan Profil WF 400x400x30x50
157
Baut Ø33
Perencanaan Sambungan Antar Kolom Lantai 1 - 6
BAB VIII PENUTUP
Kesimpulan Dari hasil analisa dan perhitungan pada tugas akhir ini, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pada hasil analisa displacement dengan profil tiap sistemnya sama didapat sistem
bresing konsentrik menggunakan outrigger jauh lebih kaku daripada sistem
rangka pemikul momen dan sistem rangka bresing konsentrik. Berikut hasil dalam
bentuk grafik :
Perbandingan ∆s tiap lantai dari ketiga sistem terhadap sumbu X.
◦ ∆maks SRPMM : 25.5432 cm
◦ ∆maks SRBK : 20.2809 cm
◦ ∆maks outrigger: 18.795 cm
Perbandingan ∆s tiap lantai dari ketiga sistem terhadap sumbu Y.
∆maks SRPMM : 28.7507 cm
∆maks SRBK : 24.2377 cm
∆maks outrigger: 22.7848cm
simpangan terbesar pada Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah dari pada Sistem
Rangka Bresing Konsentrik dan Sistem Rangka Bresing Konsentrik menggunakan
Outrigger
Kesimpulan Dari hasil kontrol gaya gempa dasar (base shear)
gaya gempa dasar terbesar diperoleh dari Sistem
Rangka Bresing Konsentrik sedangkan untuk berat
struktur gedung dari perbandingan ketiga sistem
tersebut didapat sistem rangka bresing konsentrik
menggunakan outrigger lebih ekonomis dari pada
sistem rangka pemikul momen dan Sistem Rangka
Bresing Konsentrik.
Saran Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk menghasilkan
perencanaan struktur dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi,
dan estetika. Sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan
mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai
dengan tujuan perencanaan yaitu kuat, ekonomi, dan tepat waktu dalam
pelaksanaannya.
TERIMA KASIH