studi penggudangan beras di bulog bondowoso

21
Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan “Studi Penggudangan Beras di Bulog BondowosoDiajukan guna memenuhi tugas matakuliah Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan Disusun oleh : Andy Agus Priyanto 071710101063 Efrilia Rizky Ike .P. 081710101007 Eko Guruh Prasetyo 081710101023 Ilham Budi Setiawan 081710101032 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

Upload: mahliilham

Post on 02-Jul-2015

526 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan

“Studi Penggudangan Beras di Bulog Bondowoso”

Diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Teknologi Pengemasan dan Penyimpanan

Disusun oleh :

Andy Agus Priyanto 071710101063

Efrilia Rizky Ike .P. 081710101007

Eko Guruh Prasetyo 081710101023

Ilham Budi Setiawan 081710101032

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2011

Page 2: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua bahan pangan mudah rusak dan ini berarti bahwa dalam jangka waktu

penyimpanan tertentu, ada kemungkinan untuk membedakan antara bahan pangan segar

dengan bahan pangan yang telah disimpan selama jangka waktu tertentu. Perubahan

yang terjadi adalah suatu kerusakan. Meskipun demikian sebagian makanan akan

menjadi lebih tua atau matang setelah dikemas dan memang ada perbaikan dalam waktu

singkat tetapi kemudian diikuti dengan kerusakan.

Tuntutan bahan pangan oleh manusia semakin hari semakin meningkat, baik

jumlah maupun mutunya. Di pihak lain produk produktivitas tanaman pertanian

waktunya sangat terbatas, terbatasi oleh musim atau keadaan alam sehingga

produksinya hanya dapat diperoleh pada waktu tertentu saja. Pada waktu manusia

dihadapkan pada persoalan seperti ini berbagai upaya ditempuh dalam rangka

menyeimbangkan antara keperluan pangan dengan ketersediaan bahan pangan yang ada.

Cara yang paling tepat dan praktis untuk memecahkan persoalan tersebut adalah dengan

menyimpan hasil pertaniannya.

Pada makalah ini, kami membahas tentang studi penggudangan salah satu hasil

pertanian yaitu beras di Bulog. Dimana beras merupakan salah satu bahan pertanian

yang mudah rusak. Oleh karena itu, beras harus ditangani secara baik dalam hal

penyimpanan serta penggudangannya, agar mutu dapat dipertahankan.

1.2 Permasalahan

Pada sebuah industri atau pabrik, penyimpanan dilakukan di dalam sebuah

gudang yang biasa disebut penggudangan. Dimana penggudangan merupakan tempat

penyimpanan produk sementara. Tiga hal penting yang perlu mendapat perhatian dalam

rangka penyimpanan bahan pangan adalah keadaan tempat, keamanan dan

pemeliharaan. Tempat penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyarataan-

persyaratan tertentu, demikian pula keamanan produk, baik dari pencurian maupun dari

cuaca harus mendapat perhatian. Demikian pula pemeliharaan yang memerlukan alat,

biaya dan tenaga pelaksanaan tidak boleh dilupakan.

Page 3: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

Keselamatan bahan simpanan umumnya terancam oleh kelompok organisme

pengganggu. Bercampurnya organisme pengganggu dengan bahan dalam simpanan

dapat menyebabkan berbagai masalah dan menimbulkan efek yang sangat merugikan.

Akibat yang dapat timbul berupa kerusakan bahan simpanan, baik bersifat kuantitatif

maupun kualitatif. Jika volume bahan yang disimpan sedikit, timbulnya kerusakan tidak

menjadi masalah. Namun, jika volume bahan yang disimpan banyak maka kerusakan

bahan akan membawa kerugian besar.

1.3 Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai sistem penggudangan bahan

pangan secara baik dan tepat,

2. Memperluas pengetahuan dan wawasan berpikir mahasiswa dalam menerapkan

ilmu yang dipelajari serta keterkaitannya dengan bidang ilmu yang lain.

1.4 Manfaat

1. Menjadi salah satu sarana bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan

dan wawasan keilmuan melalui berbagai sumber.

2. Mahasiswa mampu menangani masalah penyediaan bahan pangan yang baik

untuk masyarakat

Page 4: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pergudangan Indonesia

Sistem pergudangan nasional merupakan cara atau upaya yang dilakukan oleh

pemerintah terhadap kegiatan pergudangan nasional (yang meliputi perizinan usaha,

penetapan lokasi dan pendirian gudang, administrasi gudang, fungsi gudang dan / atau

ruangan, kegiatan perusahaan jasa pergudangan) dalam rangka meningkatkan

kelancaran arus barang(Anonim, 2002).

Gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan

tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai tempat

penyimpanan barang-barang perniagaan, dan memenuhi syarat-syarat lain yang

ditetapkan oleh Menteri Perdagangan (sesuai UU No. 11 Tahun 1965 tentang

Pergudangan).

Barang adalah semua barang yang diperdagangkan atau ditujukan untuk

diperdagangkan dan ditunjuk dengan Peraturan Pemerintah (yaitu peraturan – peraturan

yang mangatur mutu, maupun susunan bahan serta pembungkusan barang – barang

dagangan (sesuai UU No. 10 Tahun 1961 tentang Barang).

2.3.1 Jenis Gudang

Jenis Gudang berdasarkan pemanfaatannya terdiri dari dua jenis, yaitu :

1. Gudang Umum yaitu gudang yang digunakan untuk kepentingan umum (Public

Warehouse);

2. Gudang khusus yaitu gudang yang digunakan untuk kepentingan pemilik gudang itu

sendiri (Private Warehouse).

Public Warehouse / Gudang Umum merupakan kegiatan perusahaan jasa

pergudangan bagi siapapun dalam menyewakan ruangan gudang untuk penimbunan dan

jasa-jasa lainnya dengan pungutan biaya. Karena kegiatan penyelenggaraan kegiatan

warehousing ini menyangkut penyimpanan / penimbunan barang milik pihak ketiga,

maka kegiatannya biasanya diatur oleh ketentuan-ketentuan Pemerintah, misalnya yang

menyangkut syarat-syarat penyelenggaraan kegiatan, perizinan, tanggung jawab, tarif,

dan lain-lain.

Page 5: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

Private Warehouse / Gudang khusus merupakan pemanfaatan gudang untuk

kepentingan pemiliknya sendiri, adalah fasilitas pergudangan yang khusus untuk

menyimpan / menimbun barang miliknya sendiri dan tidak berkewajiban untuk

menerima barang-barang milik orang lain.

Gudang umum / Public Warehouse terdiri dari :

1). General Purpose Warehouse (Distribution Warehouse)

General Purpose Warehouse adalah gudang yang diusahakan di daerah

market/distribution center, khususnya dalam rangka penimbunan barang – barang

general cargo untuk kepentingan penyaluran barang selanjutnya kepada manufacturers,

wholesallers atau retailers/pengecer, dengan melakukan kegiatan penerimaan,

penimbunan, penyerahan barang barang, pengangkutan, pengapalan, dan lain-lain.

2). Cold Storage

Cold Storage merupakan gudang untuk penyimpanan/penimbunan barang-

barang yang mudah rusak karena pembusukan ataupun penurunan kualitas, untuk

pengamanannya diperlukan fasilitas gudang yang dilengkapi dengan alat-alat pengontrol

temperatur, kelembaban udara ataupun sistem ventilasi tersendiri. Misalnya hasil

penangkapan ikan di Muncar Banyuwangi.

3). Special Commodity Warehouse

Special Commodity Warehouse adalah gudang yang dipergunakan untuk

menyimpan/menimbun barang-barang hasil pertanian/agriculture yang biasa terdapat di

daerah produksi pertanian, khusus kepentingan para pedagang perantara/tengkulak atau

produsen. Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana dalam General Purpose, biasanya juga

dilakukan kegiatan-kegiatan processing, sorting, balling dan bagging. Sebagai contoh :

Gudang Kakao, Lada, Kapas, dan lain-lain.

4). Gudang Api

Gudang Api adalah gudang yang disediakan untuk menyimpan/menimbun

barang-barang yang berbahaya karena mudah terbakar/explosive.

5). Gudang di dalam wilayah Bonded Warehouse/Kawasan Berikat

Gudang di dalam wilayah Bonded Warehouse/Kawasan Berikat merupakan

gudang yang berada dalam pengawasan pabean untuk menyimpan/menimbun termasuk

didalamnya kegiatan processing, asembling, repacking dan lain-lain terhadap barang

Page 6: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

impor dengan mendapat fasilitas kepabeanan selama barang tersebut tidak dikeluarkan

ke daerah pabean Indonesia lainnya.

6). Gudang Pelabuhan

Gudang Pelabuhan adalah gudang yang berlokasi di pelabuhan-pelabuhan di-lini

I yang dikuasai oleh penguasa pelabuhan dan gudang-gudang ini digunakan untuk

menyimpan/menimbun barang-barang dalam rangka impor/ekspor, pemasukan dan

pengeluaran barang dari dan ke daerah pabean Indonesia lainnya, yang sepenuhnya

menjadi kewenangan Administrator Pelabuhan dan pengawasan petugas pabean.

7). Gudang berbentuk Tangki dan Silo

Gudang berbentuk Tangki dan Silo adalah gudang atau tempat atau ruangan

yang pada umumnya digunakan untuk menyimpan/menimbun barang berbentuk cair

dan gas, misalnya : minyak goreng, minyak tanah, bensin, gas dan lain-lain.

2.2 Fungsi dan Peran Gudang

Gudang mempunyai fungsi multi dimensi antara lain sebagai tempat menyimpan

sementara, sebagai penyanggah (buffer stock), tempat sortasi, tempat pengepakan

(packaging), labeling dan lain-lain. Fungsi gudang disamping sebagai fungsi tersebut di

atas, maka sesuai dengan perkembangan usaha khususnya dibidang komoditi pertanian

maka gudang dapat difungsikan sebagai penjaminan pembiayaan yaitu pemilik gudang

menerbitkan Tanda Terima Gudang (warehouse receipt system) untuk barang milik

orang lain yang disimpan digudangnya. Tanda Terima Gudang ini dapat dijadikan

sebagai agunan dalam pengajuan kredit ke bank. Melalui fungsi ini, pemanfaatan

gudang dapat lebih efektif, sehingga distribusi barang dari gudang hanya dilakukan

sekali saja yaitu kepada end – user, sehingga sangat menghemat opportunity – cost dan

distribution / transportation cost.

Di samping itu gudang mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang

kegiatan industri dan perdagangan, yaitu dalam kegiatan produksi dan pendistribusian

barang. Tetapi penataan keberadaan gudang belum sebagaimana yang diharapkan,

karena penanganannya masih terpisah-pisah antar sektor sesuai dengan kebutuhan "ad –

hock", untuk itu agar keberadaan gudang dapat lebih berperan dalam menunjang

kegiatan produksi dan kelancaran arus distribusi barang harus ditangani secara

terintegrasi yang penanganannya antara lain meliputi :

Page 7: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

1. Kegiatan usaha jasa pergudangan, antara lain jenis jasa apa saja;

2. Kebijaksanaan instansi terkait dalam mengatur pergudangan;

3. Potensi gudang yang dapat dimanfaatkan dan lain-lain.

Saat ini gudang memiliki arti luas dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan

saja. Gudang itu sendiri tidak menambah nilai barang secara langsung, tidak ada

perubahan citarasa, bentuk, kemasan, dll. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi pada

barang, yang ada adalah aktifitas transportasi barang dari satu tempat ke tempat lainnya,

itu secara umum kegiatan di Gudang.

Beberapa aktifitas di dalam gudang secara sederhana :

1. Administrasi.

2. Penerimaan barang.

3. Penyimpanan barang.

4. Pengepakan barang ke tempat yang dituju.

5. Pengeluaran barang.

Aktifitas ini saling terkait, dan secara personalia harus dikepalai oleh satu orang,

semisal Kepala bagian, Supervisor atau semacamnya. Tiap kepala bagian diharuskan

menguasai pengendalian pada bagiannya, pengendalian yang harus dilakukan :

1. Pengendalian Operasional

2. Pengendalian Biaya

3. Pengendalian Personalia

(Romail, 2009).

2.3 Bangunan Gudang

Lantai ditutup dengan ubin dari bahan galian (quarry tiles). Ubin ini harus

dipasang serapat mungkin satu sama lainnya, karena jika terbentuk celah yang lebar

antar ubin, kotoran dan gemuk (pelumas) akan terakumulasi. Yang juga penting adalah

pada sudut-sudut lantai dengan dinding harus dipasang lekukan ubin dengan radius

sekurang-kurangnya 2 cm (Gaman dan Sherrington, 1992).

Pemasangan ubin pada dinding memberi banyak keuntungan. Tetapi ubin bukan

perlengkapan yang keras (hard-wearing) sehingga mudah rusak dan memiliki

kecenderungan mudah lepas dari dinding jika terkena panas yang tinggi, misalnya

dibelakang tempat pemanggangan dan oven. Pada daerah ini lebih baik dipasang pelapis

Page 8: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

logam pada dinding, sejauh lapisan tersebut rapat, untuk mencegah berbagai binatang

kecil bersarang dibelakangnya. Di semua bagian yang lebih tinggi, dindingnya dilapisi

dengan perekat yang bagus dan keras kemudian dilapisi dengan cat “High gloss” untuk

membentuk permukaan yang bagus yang mudah dibersihkan.

Bangunan harus dirancang sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan. Dalam hal

bangunan lama, jika memungkinkan, sebaiknya dibuat perubahan-perubahan seperlunya

untuk mempermudah pembersih. Bangunan bersih dan kondisinya baik, penyinarandan

ventilasinya cukup adalah esensial.

Tiga hal penting yang pelru mendapat perhatian dalan rangka penyimpanan

barang adalah tempat keadaan, keamanan dan pemeliharaan. Tempat penyimpanan atau

gudang harus memenuhi persyarataan-persyaratan tertentu, demikian pula keamanan

barang, baik dari pencurian maupun dari cuaca harus mendapat perhatian. Demikian

pula pemeliharaan yang memerlukan alat, biaya dan tenaga pelaksanaan tidak boleh

dilupakan. Sekarang yang dimaksud dengan penyimipanan ialah kegiatam yang

dilakukan untuk menapung hasil pengadaan barang –barang yang belum atau akan

didistribusikan dan disimpan didalam gudang. Faktor –faktor yang perlu diperhatikan

dalam merancang atau menentukan gudang ialah :

a. lokasi Gudang

b. Jenis-jenis Gudang

c. Konstruksi Gudang

d. Bentuk Gudang

e. Keamanan Gudang

f. Pelaksanaan penyimpanan

g. Aliran di Gudang

h. Pengelola Gudang

(Lily, 2009).

2.4 Beras

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisah dari sekam. Sekam

(Jawa merang) secara anatomi disebut 'palea' (bagian yang ditutupi) dan 'lemma'

(bagian yang menutupi).

Page 9: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan

lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian

isi inilah, yang berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut

beras(Wikipedia, 2011).

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati

(sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian

aleuron), mineral, dan air.

Beras banyak digunakan sebagai bahan makanan olahan lainnya selain nasi,

seperti berondong, rangginang, atau tepung beras yang dijadikan kue atau pangan

lainnya. Dalam beras terkandung beberapa zat yang bermanfaat bagi tubuh kita. Berikut

ini kandungan beras yang bermanfaat bagi tubuh kita:

1. Pati

Seperti bentuk bulir palawija lainnya, kandungan terbesar dari beras ini sekitar

80-85% adalah pati. Di dalam pati ini ada dua jenis polimer karbohidrat, yaitu:

Amilosa, pati yang susunannya tidak bercabang. Bisa kita lihat pada beras pera,

yang kandungan amilosanya lebih banyak berasnya terpisah-pisah.

Amilopektin, pati yang susunannya bercabang dan cenderung lengket.

Contohnya pada beras ketan, yang jika sudah menjadi nasi ketan cenderung

lengket satu sama lain. Hal ini disebabkan beras ketan didominasi oleh

kandungan amilopektin.

Manfaat dari karbohidrat ini:

Sumber energi terbesar.

Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi.

Membantu metabolisme lemak dan protein.

Sebagai zat dotoksifikasi zat-zat racun tertentu.

2. Protein

Bagi tubuh, protein bermanfaat untuk zat pembangun tubuh dan mengganti sel-

sel yang rusak. Sedangkan secara fungsional protein sangat berperan dalam proses

biokimia sel yang sangat berperan dalam sistem pencernaan pada tubuh manusia.

3. Vitamin

Page 10: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

Bermanfaat sebagai komponen organik enzim yang disebut koenzim. Dalam

beras terdapat vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, dan vitamin B6. Manfaatnya

bagi tubuh adalah sebagai berikut.

Vitamin B1 (Tiamin), berperan dalam sistem saraf dan otot, menimbulkan nafsu

makan, menjaga kesehatan dan meproduksi energi.

Vitamin B2 (Ribovlafin), bermanfaat untuk memproduksi energi, serta

memperbaiki kulit dan mata kita.

Vitamin B3 (Niasin), bermanfaat untuk memperbaiki kulit dan saraf, membantu

sistem pencernaan, menetralisir racun dan untuk sintesis lemak, selain itu juga

berperan dalam meningkatnya nafsu makan.

Vitamin B6, bermanfaat untuk membantu metabolisme protein, untuk

regenerasi sel darah merah, membantu konstruksi antibodi dan saraf, untuk

mengatur penggunaan lemak, protein, dan karbohidrat.

4. Mineral

Dalam beras terdapat mineral-mineral seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor,

magnesium, dan seng. Zat-zat tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh kita. Manfaatnya

yaitu untuk mempertahankan jaringan tubuh dan untuk mengatur keseimbangan cairan

dalam tubuh kita.

5. Air

Air yang tekandung dalam beras berfungsi sebagai pelumas berbagai sendi,

katalisator metabolisme tubuh, membentuk sel baru, memelihara dan mengganti sel

yang rusak, melarutkan dan membawa nutrisi ke seluruh tubuh, meredam benturan bagi

organ vital, dan untuk menstabilkan suhu tubuh.

(Ahira, 2010).

Page 11: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

BAB 3. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Nama Kegiatan

Kegiatan ini diberi judul ”Studi Penggudangan Beras di Bulog Bondowoso”.

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan penyusunan laporan dan pembuatan power point dilaksanakan pada

tanggal 15 Februari - 26 Februari 2011 di rumah salah satu anggota kelompok.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang kami gunakan dalam pengumpulan data yaitu :

1. Observasi

Metode ini dilakukan dengan cara berkunjung ke Bulog untuk mendapatkan

informasi yang terkait dengan penggudangan dan penyimpanan beras.

2. Studi Pustaka.

Metode ini diperoleh dengan cara browsing internet serta mengumpulkan

pustaka atau literatur yang berhubungan dengan tema yang dibahas dalam

laporan.

3.2 Rincian Kegiatan

Berikut ini merupakan rincian kegiatan kami :

Hari/Tanggal Kegiatan

Senin, 14 Februari 2011

Pembagian kelompok, penentuan tema tugas, dan

penentuan tempat yang akan dikunjungi diantaranya

mitra tani dan PT. Milku Jember.

Selasa, 15 Februari 2011 Merundingkan pembagian tugas kepada masing-

masing anggota kelompok.

Rabu, 16 Februari 2011 Mengunjungi mitra tani untuk bertanya mengenai

Page 12: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

prosedur kunjungan. Hasilnya mitra tani tidak

menerima kunjungan dalam waktu dekat.

Mengunjungi PT. Milku Jember. Oleh pihak

Milku dianjurkan untuk membawa surat ijin tugas

yang akan dikonfirmasi 2-3 hari setelah

pengajuan surat.

Jumat, 18 Februari 2011

Berkumpul untuk berdiskusi dan mengumpulkan

pustaka yang telah didapat dan menyusun menjadi

sebuah laporan sebagian (Pendahuluan, Tinjauan

Pustaka, Metodologi)

Senin, 21 Februari 2011

Menyampaikan laporan kegiatan dan terjadi

perubahan tempat kunjungan lapang, yaitu ke Bulog

Bondowoso.

Rabu, 23 Februari

Mengunjungi Bulog Bondowoso dengan hasil masih

menunggu konfirmasi dari Humas Bulog

Bondowoso.

Kamis, 24 Februari

Menerima hasil konfirmasi dari Bulog Bondowoso

bahwa kunjungan dapat dilakukan pada bulan Maret.

Jumat, 25-26 Februari

Berkumpul dan memutuskan bahwa laporan

kami sementara hanya menggunakan sumber

dari studi pustaka, karena pengumpulan tugas

tidak lama lagi.

Pembuatan Laporan dan Power Point

Page 13: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

BAB 4. PEMBAHASAN

Salah satu cara untuk mempertahankan agar beras tetap dalam keadaan baik

sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan. Yang perlu dipertimbangkan dalam

perawatan beras yaitu kualitas beras, alat pengemas, dan faktor lingkungan. Kesalahan

dalam melakukan penyimpanan beras dapat mengakibatkan terjadinya respirasi,

tumbuhnya jamur, dan serangan serangga, binatang mengerat dan bahkan yang sering

kita alami yaitu timbulnya serangan kutu beras. Tentunya itu semua akan dapat

menurunkan mutu beras (Saripudin, 2010).

Penyimpanan beras ada 2 sistem yaitu sistem curah (bulky) yaitu penyimpanan

tanpa menggunakan kemasan dan sistem kemasan (packing) yaitu beras dikemas,

misalnya dalam karung, kantong plastik kapasitas 10 kg, 25 kg, 50 kg baru disimpan

dalam bentuk tumpukan.\

a. Cara Curah (Bulky).

Cara curah biasanya dilakukan dalam lumbung dengan cara :

1. Lumbung jangan menempel langsung pada lantai untuk menghindari

pengaruh kelembaban lantai gudang sehingga beras yang disimpannya

itu tidak mudah diserang jamur

2. disekitar lumbung dibersihkan karena serangga hama dan tikus mudah

menyerang pada tempat yang kotor

3. usahakan lumbung terlindungi dari air atau hujan

4. buatkan pintu pengeluaran beras supaya tidak sering membuka tutupnya

5. jika keadaan point 1 – 4 sudah disiapkan, beras yang sudah kering dan

bersih dicurahkan langung ke dalam lumbung penyimpanan tersebut

6. untuk membersihkan beras dapat dilakukan dengan cara pengayakan

manual, yaitu menggunakan tampah dan ayakan dari bambu. Selain itu

bisa menggunakan pula dengan memanfaatkan angin alami atau

menggunakan angin buatan/ kipas angin. Sedang untuk

mengeringkannya, beras bisa dijemur langsung pada terik matahari pada

lantai penjemuran dengan ketebalan tumpukan 2 – 4 cm dimana setiap 30

menit beras dibalik-balik agar pengeringannya seragam dan unuk

Page 14: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

menghindari overheating. Lama pengeringan tergantung dari keadaan

cuaca. Beras dikatakan sudah kering apabila kadar airnya sudah

mencapai 12% - 14%.

7. periksa kondisi beras paling tidak satu atau dua hari sekali, apakah beras

yang disimpannya terkena serangan hama serangga atau tidak, disamping

juga untuk memeriksa kadar airnya.

b. Cara Kemasan (Packing).

Kalau dengan cara kemasan, yang kemudian disimpan dalam gudang ada

beberapa kemasan yaitu:

1. Kemasan Karung

Jika beras akan disimpan dalam karung, ada beberapa aspek yang

perlu diperhatikan dari karung yang akan digunakan untuk menyimpan

beras tersebut yaitu:

1) kemasan karung harus dapat melindungi beras dari kerusakan dalam

pengangkutan dan atau penyimpanan

2) kemasan karung tidak boleh mengakibatkan kerusakan atau

pencemaran terhadap beras yang disimpannya. Oleh karena itu bahan

kemasan/ karung dan karung tidak membawa organisme pengganggu

tanaman seperti serangga hama

3) kemasan karung harus kuat, dapat menahan tumpukan dan melindungi

fisik dan tahan terhadap goncangan serta dapat mempertahankan

keseragaman.

Selama penyimpanan beras dalam karung yang ditaruh pada gudang

selain adanya serangan jamur, sering pula diserang hama serangga gudang

yang berbentuk larva (ulat). Larva yang memakan butiran beras setelah

serangga menjadi dewasa biasanya tidak dapat terbang. Namun demikian

ada larva dari serangga gudang yang disebut Graint moth, serangganya

setelah dewasa dapat terbang. Serangga tersebut juga tumbuh dan

memakan butiran beras. Larva akan membuat lubang dan muncul apabila

sayapnya sudah tumbuh.

Untuk mencegah adanya serangan hama serangga gudang, bersihkan

kantong- kantong kosong yang bertebaran didalam maupun disekitar

Page 15: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

gudang/ tempat penyimpanan beras yang ditaruh dalam karung tersebut.

Karena kantong- kantong itu akan menjadi tempat serangga gudang

bersembunyi dan berkembanga biak. Apabila akan dikendalikan dengan

cara kimiawi, bisa dilakukan melalui fumigasi misal dengan fumigan

Aluminium phopspide. Selain itu bisa juga menggunakan insektisida jenis

sentuh seperti Malathion, Fenitrothion, Pyrethrin atau dengan Delta

methrin. Caranya: insektisida tersebut disemprotkan pada lantai, dinding

gudang dan permukaan kemasan beras. Tapi harus diingat, penyemprotan

dengan insektisida ini jangan disemprotkan langsung pada butiran beras.

2. Kemasan Plastik

Beras dimasukkan dalam kantong- kantong plastik dengan kapasitas

tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg atau 50 kg yang kemudian disimpan

dalam ruangan secara tumpuk-tumpuk. Cara penyimpanannya sebagai

berikut :

1) Bersihkan ruang penyimpanan dan disanitasi (dibersihkan dengan

fungisida dan atau dengan insektisida).

2) Gunakan balok kayu dan papan yang kering untuk mengganjal

tumpukan kemasan beras.

3) Sebelum beras dimasukkan kedalam kemasan plastik, cek atau

periksa kadar air beras, apakah kadar airnya sudah 14% atau

dibawahnya, karena daya simpan beras dipengaruhi pula oleh kadar

air yang terkandung dalam beras

4) Beras dikemas ditakaran tertentu, misalnya 5 kg, 10 kg, 25 kg, atau

50 kg tepat untuk mempermudah pengawasan ataupun pengangkutan.

5) Beras yang sudah dimasukkan kedalam kemasan ditumpuk diatas

papan tempat penyimpanan maksimal 15 tumpukan.

6) Jika disimpan dalam gudang cukup luas, setiap jenis berat dalam

tumpukan disusun dalam blok-blok yang terpisah.

7) Ruang penyimpanan harus mudah dibersihkan.

3. Kemasan Karung Super IRRI

Mengemas beras dengan karung super IRRI, masih jarang digunakan

orang petani padahal bisa tahan lama atau dapat memperpanjang masa

Page 16: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

kecambah benih untuk masa tanam hingga mencapai 12 bulan. Selain itu

dapat mengendalikan hama serangga dgudang tanpa menggunakan

insektisida dan dapat mempertahankan persentase beras kepala agar tetap

tinggi, seringkali sampai 10% lebih tinggi dibanding cara tradisional. Hal

tersebut karena “karung super IRRI” dapat mengurangi aliran oksigen

ataupun uap air ke udara luar. Jika ditutup dengan baik, respirasi

(penguapan) beras dapat ditekan. Dengan terjadinya pengurangan tingkat

oksigen ini maka akan dapat menekan daya hidup serangga. Selain itu,

stabilitas pengendalian kandungan air beras didalam karung menjaga

tingkat kebasahan dan kekeringan dari beras. Stabilitas ini mengurangi

pecahnya beras sehingga persentase beras kepala dapat tetap tinggi ketika

digiling.

Penggunaan “Karung Super IRRI” untuk mengemas beras, tidak

digunakan langsung, tetapi “Karung Super IRRI” ini digunakan sebagai

pelapis dalam karung pengemasan seperti karung goni ataupun karung

plastic. karung ini dirancang untuk menyinpan beras sampai 50 kg.

Kerusakan beras, dapat disebabkan dari 2 faktor yaitu

1. Faktor internal

Kerusakan akibat penyosohan beras yang kurang bersih, bekatul yang

kaya lemak dan masih menempel pada beras mengalami oksidasi oleh udara dan

enzim menghasilkan senyawa asam lemak yang berbau tengik sehingga beras

menjadi bau apek. Kerusakan ini disebut kerusakan mikrobiologis.

2. Faktor eksternal

Kerusakan mikrobiologis karena serangan jamur yang mengakibatkan

beras berwarna hitam, beras yang dihasilkan kusam kehitaman. Selain itu

kerusakan biologis, karena serangga (sitopilus) yang menyebabkan beras

berlubang dan bau serta kerusakan lainnya yang bisa disebabkan oleh tikus,

burung dan ayam yang berakibat bobot berkurangSelain itu kerusakan biologis,

karena serangga (sitopilus) yang menyebabkan beras berlubang dan bau serta

Page 17: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

kerusakan lainnya yang bisa disebabkan oleh tikus, burung dan ayam yang

berakibat bobot berkurang.

Oleh karena itu untuk mencegah kerusakan dalam penyimpanan, sebelum beras

disimpan tentunya yang harus diperhatikan yaitu beras harus kering, kadar airnya bagus

berkisar 14% atau kurang, derajat sosoh sempurna, pengemas karung plastik yang baik,

ruang penyimpanan atau lingkungan harus bersih dan bebas dari debu, maupun kotoran,

tidak ada serangan hama gudang baik berupa serangga, tikus maupun burung,

penerangan dan ventilasi yang cukup dan mudah dibersihkan. Selain itu lindungi

tempat/gudang penyimpanan beras dari suhu lingkungan yang ekstrim panas namun

usahakan gudang penyimpanan dalam suasana yang sejuk. Bangunan penyimpanan

tidak baik kalau terkena sinar matahari langsung dan atap seng dilapisi aluminium foil

dan glass wool.

Pada dasarnya, beras kalau disimpan mengalami penyusutan. Jadi kalau beras

akan disimpan lama tentunya kadar airnya juga harus semakin rendah. Contohnya kalau

mau disimpan selama 1 – 3 bulan, kadar air beras 13 – 14 %, 4 – 6 bulan kadar air 12%,

dan apabila disimpan selama 7 – 12 bulan, kadar air beras 11%.

Tata cara penyimpanan yang baik (gudang) :

1. Proteksi terhadap gangguan hama gudang: melalui pembersihan (beras dan

wadahnya), pengeringan, pengendalian (fisik dan insektisida).

2. Usahakan bangunan dan wadah beras kedap air. Lokasi bebas banjir dan drainase

bagus.

3. Wadah sebaiknya tak dapat dimasuki tikus dan burung.

4. Pengecekan serial yang disimpan secara berkala.

Pembersihan dan penyiapan tempat penyimpanan (gudang):

1) Bangunan atau ruang tempat penyimpanan beras harus dibersihkan. Serangga hama

dan tikus suka dengan tempat kotor.

2) Singkirkan dan bakar sampah (debu, beras lama/ tua, jerami) dari tempat

penyimpanan

3) Keretakan dan lubang pada lantai, dinding dan atap bangunan mesti diperbaiki. Tikus

dan serangga senang masuk lubang tersebut.

4) Pasang anyaman kawat untuk anti tikus dan burung

5) Perbaiki atap yang bocor agar air hujan tidak masuk

Page 18: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

6) Bersihkan lingkungan tempat penyimpanan

7) Bersihkan wadah dan karung kemasan. Karung dapat disterilkan dengan air panas

atau freezer.

8) Gunakan pestisida hanya bila sangat diperlukan dan tersedia SDM terampil.

9) Pasang perangkap tikus kalau dimungkinkan kemasukan tikus.

Berikut ini gambar penggudangan beras :

Page 19: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso
Page 20: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. gudang adalah suatu ruangan tidak bergerak yang dapat ditutup dengan tujuan

tidak untuk dikunjungi oleh umum melainkan untuk dipakai khusus sebagai

tempat penyimpanan barang.

2. gudang mempunyai fungsi multi dimensi antara lain sebagai tempat menyimpan

sementara, sebagai penyanggah (buffer stock), tempat sortasi, tempat

pengepakan (packaging), labeling dan lain-lain.

3. Salah satu cara untuk mempertahankan agar beras tetap dalam keadaan baik

sebelum dijual yaitu dengan penyimpanan dalam gudang (penggudangan).

4. Cara penyimpanan berasa ada dua macam yaitu penyimpanan curah (bulky) dan

penyimpanan kemasan (packing).

5. Selama penggudangan beras mengalami penyusutan baik kwalitas maupun

kwantitas yang disebabkan antara lain faktor biologi dan fisik.

5.2 Saran

Setiap pelaku usaha harus memiliki prosedur penyimpanan (penggudangan)

beras yang tepat untuk menjamin tidak tercampurnya beras dari varietas lain yang

meminimalkan susut mutu dan kuantitas beras selama penyimpanan.

Page 21: Studi Penggudangan Beras Di Bulog Bondowoso

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, A. 2010. Kandungan Beras Yang Bermanfaat. http://www.anneahira.com

/kandungan-beras.htm [17 Februari 2011].

Anonim. 2002. Pentaaan dan Pengembngan Sistem Pergudangan Nasional. Jakarta:

Direktorat Bina Pasar dan Distribusi.

Lily. 2009. Penyimpanan. http://id.shvoong.com/social-sciences/economics /2119509-

penyimpanan/ [ 17 Februari 2011 ].

Romail. 2009. Sistem Manajemen Gudang. http://romailprincipe.wordpress.com

/2009/04/16/sistem-manajemen-gudang/#comment-2142 [17 Februari 2011].

Saripudin, E. 2010. Tata Cara Penyimpanan, Pengemasan Maupun Pelabelan Gabah

Atau Beras secara Baik dan Benar. http://penatanian.blogspot.com

/2010/09/tata-cara-penyimpanan-pengemasan-maupun.html [ 17 Februari 2011

].

Wikipedia. 2011. Beras. http://id.wikipedia.org/wiki/Beras [ 17 Februari 2011].