studi pendahuluan.docx
TRANSCRIPT
STUDI PENDAHULUAN
MAKALAH
untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang dibina oleh Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph.D.
disajikan Hari Senin, 21 September 2015
Oleh :Kelompok 3
S1 Pendidikan Biologi/ Kelas A Tahun 2015Alfi Kholizotus Zuhroh (140341606477)Faiqotul Mala (140341606168)
UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGISeptember 2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat
kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan. Makalah berjudul “Studi Pendahuluan” yang
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi penelitian. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Prof. Dra. Herawati
Susilo, M. Sc., Ph.D. sebagai dosen pembina mata kuliah Metodologi penelitian
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
makalah ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya makalah ini. Kiranya
isi makalah ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Terima
kasih.
Malang, 17 September 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………….……….............…......... 2
C. Tujuan Penulisan………………………….……………........…............ 2
D. Manfaat Penulisan……………………….………………….................. 2
BAB II : KAJIAN TEORI
A. Pengertian Studi Pendahuluan …....................……………..................... 3
B. Manfaat Studi Pendahuluan ........................................................................... 6
C. Cara Mengadakan Studi Pendahuluan ..................................................... 17
BAB III : PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………….................... 10
B. Saran……………………………………………………...................... 10
DAFTAR RUJUKAN………………………...……………….…….......... 11
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan ilmu pengetahuan merupakan hasil dari penelitian, tanpa
adanya penelitian ilmu pengetahuan tidak akan berkembang. Dengan diadakannya
ii
penelitian, dapat ditemukan sesuatu yang baru, atau untuk mengembangkan
sesuatu agar lebih maju. Sesuatu disini dapat berupa ilmu pengetahuan maupun
produk. Penelitian tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, di seluruh bidang ilmu
(Arikunto, 2006)
Penelitian dilaksanakan melalui suatu prosedur dan alur tertentu. Apapun
jenis penelitiannya, selalu dimulai dengan adanya permasalahan, hal tersebut
merupakan suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut
dapat terjadi karena beberapa kemungkinan sebab. Dengan kondisi yang
demikian, peneliti berusaha mencari jalan keluar dengan mengadakan penelitian
berdasarkan teori yang tepat (Darmadi, 2011)
Peneliti harus menegtahui bahwa untuk mengadakan penelitian diperlukan
beberapa langkah atau prosedur yang harus dilalui. Salah satunya yaitu studi
pendahuluan. Langkah ini merupakan langkah kedua setelah memilih masalah.
Studi pendahuluan ini merupakan langkah yang penting dan harus dilalui peneliti
dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Darmadi, 2011). Oleh karena itu,
dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam tentang Studi Pendahuluan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan studi pendahuluan?
2. Apa manfaat studi pendahuluan dalam penelitian?
3. Bagaimana cara mengadakan studi pendahuluan?
1
2
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari studi pendahuluan.
2. Untuk mengetahui manfaat studi pendahuluan dalam penelitian.
3. Untuk mengetahui cara mengadakan studi pendahuluan.
D. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca dapat memahami dan mengetahui maksud dari studi pendahuluan.
2. Pembaca dapat memahami dan mengetahui manfaat studi pendahuluan dalam
penelitian.
3. Pembaca dapat memahami dan mengetahui cara mengadakan studi
pendahuluan.
BAB IIKAJIAN TEORI
A. Pengertian Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mencari
informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas
kedudukannya. Studi pendahuluan dilakukan untuk memantapkan diteruskannya
penelitian (Mau’nah, 2013).
Menurut Ali (1993), studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan
untuk mempertajam arah studi utama. Studi pendahuluan dilakukan karena
kelayakan penelitian berkenaan dengan prosedur penelitian dan hal lainnya yang
masih belum jelas. Studi pendahuluan bisa mengubah arah penelitian yang telah
disusun di dalam proposal. Dengan demikian, studi pendahuluan dapat
menghasilkan perubahan prosedur penelitian, meningkatkan pengukuran,
meningkatkan kepercayaan asumsi, dan desain yang lebih mantap dari studi
utama. Studi pendahuluan merupakan miniatur dari studi utama.
Pada langkah awal, yakni menentukan masalah penelitian, peneliti sudah
disarankan untuk mengadakan penjajagan mengenai kemungkinan terus atau
terhentinya pikiran peneliti untuk mengadakan penelitian. Seorang peneliti akan
melaksanakan penelitiannya karena permasalahan yang didapatkan cukup
menarik, penting, dan aktual, misalnya saja tentang kenakalan remaja terutama
yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkotika. Namun ketika peneliti
sudah siap dengan proposal yang mantap, peneliti baru mengetahui bahwa di
daerah tersebut tidak terdapat anak remaja. Tanah di daerah tersebut tidak subur,
sehingga dengan singkat dapat dikatakan bahwa di daerah itu para remaja tidak
dapat mencari nafkah untuk kehidupannya dengan memanfaatkan lahan yang ada.
Itulah sebabnya para remaja sesudah menuntaskan pendidikan dasarnya kemudian
pergi mengadu nasib ke kota besar. Pada contoh tersebut, peneliti sebetulnya telah
terkecoh dengan menganggap bahwa rentangan umur penduduk cukup lengkap
tetapi keadaan senyatanya tidak demikian. Untuk menghindari kesalahan yang
akan terjadi, sebelum peneliti mantap dengan proposalnya, terlebih dahulu peneliti
harus mengadakan penelitian (studi) pendahuluan tentang daerah yang akan
diteleti tersebut (Ali,1993).
Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan utama untuk menghimpun
berbagai informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini perlu
dilakukan, mengingat informasi yang relevan dapat menunjang keberhasilan
penelitian karena hasil studi pendahuluan ini dapat menjadi acuan, baik dalam
rangka pengenalan dan perumusan hipotesis. Berkaitan dengan perumusan
3
4
hipotesis, melalui studi pendahuluan ini dapat dihimpun berbagai informasi
teoritis dan fakta, baik yang bersifat umum maupun fakta ilmiah (Sugiyono,
2010).
Seorang peneliti yang akan melakukan penelitian harus mencari berbagai
informasi dan data. Sumber informasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori,
yaitu:
a. Sumber informasi dokumenter
Sumber informasi dokumenter adalah segala bentuk sumber informasi
yang berhubungan dengan dokumen, baik resmi aupun tidak resmi dalam bentuk
laporan, statisti, surat resmi, buku harian, dan sebagainya. Sumber informasi
dokumenter dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
1). Sumber primer (Primary Sources)
Sumber primer adalah informasi yang langsung mempunyai wewenang
dan tanggung jawab terhadap pengumpulan atau penyimpanan dana.
2). Sumber sekunder (Secondary Sources)
Sumber sekunder adalah informasi yang bukan dari sumber yang pertama,
baik dari sumber kedua atau seterusnya.
b. Sumber Informasi Kepustakaan
Sumber informasi kepustakaan adalah informasi yang berupa bahan
pustaka atau berbagai macam bahan bacaan dala perpustakaan yang
menghimpun informasi dala berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Informasi
dapat berupa teori, generalisasi maupun konsep yang dikemukakan oleh ahli
pada sumber kepustakaan. Selanjutnya, peneliti menganalisis dan menyintesis
infomasi sehingga menunjang teori formal yang dirumuskan peneliti dan
menjadi landasan peneliti.
c. Sumber Informasi Lapangan
Sumber informasi lapangan disebut pula sumber informasi pribadi karena
umunya informasi diperoleh dari orang yang langsung berkecimpung pada objek
penelitian. Peneliti dapat memperolehnya dengan cara observasi, wawancara,
partisipasi, angket, maupun eksperimen pendahuluan.
5
Studi pendahuluan dapat berupa telaah teoritis, kajian teoritis, atau
landasan teoritis yang bertujuan untuk menyusun pertanyaan penelitian, agar
penelitian dapat menghasilkan jawaban yang dapat diterima sebagai sumber
kebenaran. Teori yang ditelaah oleh peneliti harus berasal dari literatur, di
antaranya berupa hasil penelitian sebelumnya. Jawaban masalah atau pertanyaan
dari proses telaah teoritis merupakan dugaan yang dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau disebut hipotesis (Sangadji, 2010).
Dari beberapa uraian di atas, jelaslah bahwa studi pendahuluan dalam
pelaksanaan penelitian itu sangat penting dilakukan sebelum peneliti mengadakan
penelitian yang sesungguhnya. Studi pendahuluan dapat membantu peneliti dalam
meluruskan niat penelitiannya, mempertajam arah penelitiannya dan juga dapat
mencari jalan lain yang belum dilalui orang lain yang telah meneliti hal itu. Studi
pendahuluan juga penting dilakukan untuk menjajaki kemungkinan diteruskan
atau dihentikannya penelitian tersebut.
B. Manfaat Studi Pendahuluan
Nazir (2005), menyatakan bahwa dalam melakukan suatu hal tentunya kita
juga mempertimbangkan seberapa manfaat yang akan kita dapat setelah
melakukan penelitian. Begitu juga dengan penggunaan studi pendahuluan dalam
kegiatan penelitian.
Studi pendahuluan dapat dikatakan bahwa orang lain telah berhasil
memecahkan masalah yang diajukan, sehingga tidak perlu bersusah payah
menyelidiki. Kemungkinan peneliti telah mengetahui hal yang relevan dengan
masalahnya, sehingga memperkuat keinginannya untuk meneliti. Apabila terdapat
orang lain yang menyelidiki masalah yang hampir sama atau belum terjawab
persoalannya, calon peneliti dapat mengetahui metode apa yang digunakan, hasil
yang telah dicapai, bagian dari penelitian yang belum terselesaikan, faktor yang
mendukung, dan langkah yang telah diambil untuk mengatasi hambatan dalam
penelitian (Suryabrata, 1983).
Setelah diadakannya studi pendahuluan atau eksploratoris ini, peneliti
menjadi lebih jelas terhadap masalah yang dihadapi, mulai dari aspek historis,
6
hubungannya dengan ilmu yang lebih luas, dan sebagainya. Maka pelaksanaan
studi pendahuluan bermanfaat untuk :
1. memperjelas masalah yang akan diteliti.
2. Mengetahui tempat dan obyek informasi yang dapat diperoleh.
3. Menjaga kemungkinan dilanjutkannya penelitian.
4. Mengetahui hasil yang dicapai orang lain bagi penelitian serupa dan bagian
permasalahan yang belum terpecahkan.
5. Dapat menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data.
6. Mengetahui cara untuk mengambil kesimpulan serta kemanfaatan hasil.
Selain manfaat tersebut, dengan melakukan studi pendahuluan peneliti
menjadi yakin bahwa penelitiannya itu perlu dilakukan dan dapat dilaksanakan.
Beberapa manfat dari studi pendahuluan juga disebutkan untuk:
1. Mengetahui bahwa suatu permasalahan sudah pernah diteliti dan sudah
dipecahkan, sehingga dapat menghindari adanya penelitian yang berulang-
ulang namun sebenarnya sama.
2. Dapat memperkuat keinginan untuk meneliti suatu permasalahan karena
adanya penelitian-penelitian lain yang relevan.
3. Menghemat tenaga dan biaya dengan cara menjadikan penelitian terdahulu
sebagai sumber dokumen penelitian.
4. Mengetahui apakah penelitian tersebut mampu untuk dilaksanakan oleh
peneliti ataukah justru akan menyulitkan.
Sebagai pedoman perlu tidaknya atau dapat tidaknya penelitian
dilaksanakan, peneliti harus ingat empat hal. Keempat hal tersebut, yaitu:
1. Minat, perhatian, dan penguasaan pemecahan masalah merupakan modal
utama dalam meneliti. Sebagai contoh, mula-mula calon peneliti berminat
meneliti masalah anak berkelainan bicara. Sesudah mengadakan studi
pendahuluan diketahui bahwa sulit mengumpulakan data karean anak tersebut
sukar untuk diajak bicara, orang tuanya tidak bersifat terbuka. Oleh karena
itu, sebelum melanjutkan niatnya sebaiknya calon peneliti harus
mempertimbangkannya kembali (Suparmoko, 1991).
2. Banyak faktor yang menyebabkan seorang peneliti tidak dapat melaksanakan
rencananya. Faktor tersebut, antara lain kemampuan, waktu, tenaga, dan dana.
7
Misalnya saja seorang mahasiswa yang akan menyusun skripsi bermaksud
meneliti pengelolaan perusahaan-perusahaan rokok kretek. Dari studi
pendahuluan diketahui bahwa untuk dapat bertemu pimpinan sebuah
perusahaan dibutuhkan waktu yang tidak sedikit, karena setiap ia datang
pimpinan perusahaan tersebut sedang sibuk sehingga selalu saja tidak bisa
ditemui. Dengan pengalaman studi pendahuluan mahasiswa tau bahwa judul
skripsi dan permasalahaan penelitian harus diganti karena mahasiswa tersebut
terikat pada masa studi yang terbatas. Jika dilaksanakan penelitiannya harus
mundur, maka dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis. Disamping
itu, dana untuk berkali-kali datang ke lokasi akan cukup banyak (Suparmoko,
1991).
3. Penelitian yang akan dilakukan harus tersedia faktor pendukung. Sebagai
hasil tambahan peneliti harus sudah merumuskan judul penelitian, disediakan
dana, sudah mengurus izin, dan berhasil. Permasalahan penelitian adalah
bagaimana sikap remaja di suatu desa K terhadap Progam kejar paket A. Dari
studi pendahuluan diketahui bahwa di desa K tidak cukup terdapat remaja
karena sebagian besar anak usia SD atau yang tidak tamat sekolah pergi ke
kota untuk mencari pekerjaan disebabkan karena keadaan social ekonomi
penduduk rendah. Mereka meninggalkan tempat tinggal dalam jangka waktu
yang cukup lama. Dengan demikian, maka penelitian ini tidak dapat
diteruskan (Suparmoko, 1991).
4. Hasil penelitian harus bermanfaat. Misalnya peneliti ingin mengetahui
perbedaan efektifitas pengajaran modul dibandingkan dengan pengajaran
klasifikasi. Dari studi pendahuluan yakni membaca buku di perpustakaan,
diketahui bahwa sudah ada beberapa laporan penelitian yang menjelaskan
bagaimana efektifitas pengajaran modul dibandingkan dengan pengajaran
system lain. Dengan demikian, calon peneliti sudah memperoleh jawaban atas
pertanyaan walaupun belum melaksanakan penelitiannya. Dalam keadaan
seperti ini mau tidak mau calon peneliti tersebut harus mengurungkan niatnya
(Suparmoko, 1991).
C. Cara Mengadakan Studi Pendahuluan
8
Sangadji (2010), menyatakan bahwa pengumpulan data adalah sumber
pengumpulan informasi. Studi pendahuluan dapat dilakukan pada tiga objek. Tiga
objek tersebut adalah masalah yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau
dikunjungi yang memungkinkan dapat memberikan informasi tentang data yang
akan dikumpulkan. Ketiga objek tersebut ada yang berupa tulisan dalam kertas
(paper), manusia (person) dan tempat (place).
1. Paper : dokumen, buku, majalah atau bahan tertulis lainnya, baik berupa
teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya. Studi ini
juga disebut studi kepustakaan atau literatur studi.
2. Person : bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau
manusia sumber.
3. Place : tempat, lokasi atau benda-benda yang terdapat di tempat
penelitian.
Dalam studi paper, secara garis besar sumber bacaan itu dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Sumber acuan umum
2. Sumber acuan khusus.
Teori dan konsep pada umumnya dapat ditemukan dalam sumber acuan
umum, yaitu kepustakaan yang berwujud buku teks, ensiklopedia, dan sejenisnya.
Generalisasi dapat ditarik dari laporan hasil penelitian terdahulu yang relevan bagi
masalah yang sedang digarap. Hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya dapat
ditemukan dalam sumber acuan khusus, yaitu kepustakaan yang berwujud jurnal,
buletin penelitian, tesis, disertasi,, dan lain-lain sumber bacaan yang memuat
laporan hasil penelitian. Jika dari penelaahan hasil-hasil penelitian tersebut ada
petunjuk mengenai kesulitan pelaksanaan bagi penelitiannya, maka rencana yang
telah jadi sebaiknya dibatalkan (Narbuko, 2001).
Sedarmayanti (2002), menyatakan bahwa sumber informasi studi
person adalah para ahli atau manusia yang menjadi sumber. Peneliti bertemu,
bertanya, dan berkonsultasi kepada para ahli di bidang masalah yang akan diteliti.
Selain itu, peneliti juga bertemu, bertanya dan mencari informasi dari orang-orang
yang akan dijadikan objek penelitian. Peneliti mendatangi daerah calon wilayah
penelitiannya, bertemu dengan pejabat atau calon responden untuk mengadakan
penjajakan seperlunya. Jika ternyata pejabat daerah tersebut tampaknya tidak
membantu, demikian juga respondennya, maka sebaiknya peneliti mengurungkan
niatnya atau mengalihkan perhatian ke wilayah lain, sedangkan sumber informasi
studi place yaitu tempat, lokasi atau benda-benda yang ada di tempat penelitian.
Peneliti mempelajari situasi wilayah yang akan dijadikan ajang penelitian. Jika
dari hasil belajar tersebut diketahui bahwa di daerah tersebut tidak atau kurang
daya dukung untuk penelitiannya, peneliti dapat mengalihkan perhatiannya ke
daerah lain. Dengan ketiga objek tersebut akan membuka arah tujuan penelitian
yang kita dilakukan. Dilaksanakan atau sebaliknya, diganti atau diteruskan. Itulah
cara melakukan studi pendahuluan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Untuk mengadakan studi pendahuluan,
dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain :
1. Dengan membaca literatur, baik teori maupun penemuan (hasil penelitian
terdahulu).
2. Mendatangi ahli atau manusia sumber untuk berkonsultasi dan memperoleh
informasi.
3. Mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian untuk melihat
benda atau peristiwa.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas
adalah sebagai berikut:
1. Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mencari
informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih
jelas yang bertujuan untuk menghimpun berbagai informasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan penelitian.
2. Manfaat studi pendahuluan, yaitu Mengetahui dengan pasti apa yang akan
diteliti, mengetahui di mana atau kepada siapa informasi dapat diperoleh,
mengetahui bagaimana cara memperoleh data atau informasi, dapat
menentukan cara yang tepat untuk menganalisis data, dan mengetahui
bagaimana harus mengambil kesimpulan serta kemanfaatan hasil
penelitian.
3. Cara mengadakan studi pendahuluan adalah dengan membaca literatur,
baik teori maupun penemuan, mendatangi ahli atau manusia sumber untuk
memperoleh informasi, dan mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi
penelitian untuk melihat benda atau peristiwa.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan, antara lain:
1. Sebaiknya dalam mempelajari makalah ini pembaca perlu memahami
penjelasan mengenai hakikat penelitian.
2. Ketika membaca makalah ini pembaca perlu membandingkan teori
referensi dalam makalah dengan referensi luas lainnya yang mungkin
tidak sempat dituliskan dalam makalah.
DAFTAR RUJUKAN
Ali, Mohammad, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1993.10
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sangaji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Nazir, M.. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Ma’unah, Siti. 2013. Hakikat Metode Penelitian. (Online), (http://www.scrib.com/mobile/doc/197590625/HAKIKAT-METODE-PENELITIAN-SITI-MA-UNAH-110210302011), diakses pada hari kamis, 17 September 2015.
Narbuko, Cholid, & Achmadi, Abu. 2001. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Akasara.
Sedarmayanti, & Hidayat, Syarifudin. 2002. Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. ALFABETA:Bandung.
Suparmoko .1991. Metodologi Penelitian Praktis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Vredenbregt, Jacob. 1985. Pengantar Metodologi untuk Ilmu-ilmu Empiris. Jakarta: PT Gramedia.
11