studi pemilihan jenis coating pada komposit bambu … · 2013-12-18 · latar belakang • jati...
TRANSCRIPT
STUDI PEMILIHAN JENIS COATING PADA KOMPOSIT BAMBU LAMINASI SEBAGAI MATERIAL LAMBUNG KAPAL
Di sampaikan oleh : Agus Kurniawan 4109100009
Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M. Sc Ir. Soejitno
LATAR BELAKANG
•Jati sebagai material kapal kayu semakin mahal dan langka •Teknologi material komposit semakin maju. •Berkembangnya laminasi bambu sebagai material lambung kapal •Terjadinya korosi biologis sehingga memerlukan perlindungan dengan cat
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pencegahan pelapukan laminasi bambu ?
2. Bagaimana karakter cat yang baik untuk mencegah pelapukan pada laminasi bambu sebagai material pada lambung kapal?
3. Jenis cat manakah yang paling baik dari segi teknis dan ekonomis?
TUJUAN
1. Mengetahui pencegahan pelapukan laminasi bambu dengan cara pengecatan.
2. Mengetahui jenis cat yang baik untuk mencegah pelapukan pada laminasi bambu sebagai material pada lambung kapal.
3. Memilih jenis cat yang paling baik dari segi teknis dan ekonomis
BATASAN MASALAH
1. Laminasi bambu yang digunakan berasal dari satu jenis bambu yaitu bambu betung.
2. Jenis cat yang akan diambil sebanyak tiga jenis cat, yaitu Epoxy Primer, Syntetic resin Primer, dan Alkyd Primer.
3. Lem perekat bambu menggunakan epoxy. 4. Percobaan pengujian kualitas dengan dua tipe tes pengujian yaitu
Cross Cut dan pull of untuk mengetahui sifat adhesif dari cat tersebut.
5. Percobaan crosscut dibuat dengan demikian : 3 kali ulangan untuk metode A, 3 kali ulangan untuk metode B.
6. Percobaan pull of test menggunakan tiga dolly dalam percobaan setiap cat.
7. Pembanding menggunakan kayu jati yang sering digunakan sebagai material lambung kapal dengan jumlah percobaan yang sama dengan jumlah percobaan pada laminasi bambu.
Dalam mengerjakan tugas akhir ini kami mencari literatur dari
berbagai sumber, antara lain : 1. Laporan Tugas Akhir terkait 2. ASTM rule yang terkait mengenai Adhesion Test yaitu ASTM D3359-
02 DAN ASTM D4541-02 3. Materi kuliah dan buku mengenai pengecatan Berikut ini adalah materi yang kami dapatkan dari literatur Pengertian laminasi dan proses pembuatannya Pengecatan pengertiannya. Jenis cat dan fungsinya pada kapal. Percobaan untuk menentukan kualitas cat
1. Studi Literatur dan Pengumpulan data
Jumlah percobaan sesuai dengan tes adhesi adalah sebagai berikut : Tape Test • Metode yang diberikan adalah 2 metode dengan 2 percobaan.
Sehingga percobaan dilakukan 3 kali pada setiap cat. Sehingga total percobaan jika terdapat 3 jenis cat yaitu :
• Per jenis cat akan dilakukan 6 percobaan • Total keseluruhan dilakukan 18 percobaan Pull off test • Per jenis cat akan dilakukan 3 percobaan • Total keseluruhan dilakukan 9 percobaan Specimen Kayu jati • Hasil Pengujian juga akan dibandingkan dengan Test pada kayu jati
dengan jumlah percobaan yang sama.
2. Menentukan jumlah percobaan
Percobaan adhesion test akan dilakukan di : JL. RUNGKUT INDUSTRI 9 nomor 24 dengan Bapak Larasanto coating
inspektor Cat menggunakan variasi jenis cat sebagai berikut : 1. Protective Coating (High Gloss – Alkyd Resine Primer) disebut
Coating 1. 2. Primer RL (Syntetic resine primer) disebut Coating 2. 3. Intergard 269 ( Epoxy Primer) disebut Coating 3.
3. Menentukan tempat pengujian dan cat
4. Pembuatan Specimen
Gambar 1 : Bambu betung Gambar 2 : proses planing Gambar 3 : Bambu yang telah diplaning
Gambar 4: bambu yang telah dipotong sesuai panjang specimen
Gambar 5: Perapian bambu agar mudah dalam proses laminasi
Gambar 6 : bambu siap dilaminasi
Gambar 9: Specimen telah jadi
Gambar 7: Proses pengeleman/laminasi
Gambar 8 : Specimen telat dilaminasi
5. Pengecatan
Gambar 1 : Specimen Gambar 2 : persiapan cat Gambar 3 : Pengeringan cat
6. Pengujian
Gambar 1 : X-cut Gambar 2 : Cross Cut Gambar 3 : Hasil Pengujian
Gambar 1 : Peralatan Pull Off Test
Gambar 2 : dolly yang dipakai Gambar 3 : Lem araldite
Gambar 2 : Penarikan dolly Gambar 3 : Penempatan dolly pada alat
Gambar 3 : Bambu yang telah dilem dengan dolly
1. Pengujian Tape Test ASTM D3359
Coating 1 Coating 2 Coating 3
METODE A
Hasil pengujian pada laminasi bambu yag dibandingkan dengan Kayu Jati.
1. Pengujian Tape Test ASTM D3359
METODE A
Perbandingan nilai hasil kerekatan cat pada bambu laminasi sama dengan kerekatan pada kayu jati. Kerekatan pada coating variasi 3 memiliki nilai kerekatan tertinggi yaitu 5A, sedangkan nilai kerekatan pada coating variasi 1 dan variasi 2 memiliki nilai yang sama yaitu 4A.
NO
Coating 1 Coating 2 Coating 3
Jati Laminasi
bambu
Jati Laminasi
bambu
Jati Laminasi
bambu
1 5A 5A 4A 4A 5A 5A
2 4A 5A 4A 4A 5A 5A
3 5A 4A 4A 4A 5A 5A
RESULT 4A 4A 4A 4A 5A 5A
2. Pengujian Tape Test ASTM D3359
Coating 1 Coating 2 Coating 3
METODE B
Hasil pengujian pada laminasi bambu yag dibandingkan dengan Kayu Jati.
2. Pengujian Tape Test ASTM D3359
METODE B
Perbandingan nilai hasil kerekatan cat pada bambu laminasi sama dengan kerekatan pada kayu jati. Kerekatan pada coating variasi 3 memiliki nilai kerekatan tertinggi yaitu 5B, sedangkan nilai kerekatan pada coating variasi 1 memiliki nilai 3B dan variasi 2 memiliki nilai terendah yaitu 1B.
NO
Coating 1 Coating 2 Coating 3
Jati Laminasi
bambu
Jati Laminasi
bambu
Jati Laminasi
bambu
1 4B 3B 2B 1B 5B 5B
2 3B 3B 1B 1B 5B 5B
3 3B 3B 2B 1B 5B 5B
RESULT 3B 3B 1B 1B 5B 5B
3. Pengujian Pull Off Test ASTM D4541
Dari hasil pengujian coating 1, menunjukkan bahwa nilai tensile strength pada variasi coating 1 pada bambu laminasi mendapatkan hasil sebesar 4.77 Mpa lebih besar daripada nilai pada kayu jati yaitu sebesar 4.00 Mpa.
TYPE COATING : COATING 1
SUBSTRAT : KAYU JATI SUBSTRAT : BAMBU LAMINASI ADS
KHS GF VALUE AVERA
GE ADS
KHS GF VALUE AVERA
GE % % % Mpa Mpa % % % Mpa Mpa
Dolly A 90 10 0 5.00 4.00
80 20 0 5.00 4.77 Dolly B 100 0 3.50 100 0 0 3.30
Dolly C 100 0 0 3.50 90 10 0 6.00
COATING 1
3. Pengujian Pull Off Test ASTM D4541
Dari hasil pengujian variasi coating 2 pada bambu laminasi mendapatkan hasil sebesar 1.83 Mpa. Hal ini dapat dilihat daro tabel 4.6 yang menunjukkan bahwa nila tensile strength pada laminasi bambu lebih besar daripada nilai pada kayu jati yaitu sebesar 1.67 Mpa.
COATING 2
SUBSTRAT : KAYU JATI SUBSTRAT : BAMBU LAMINASI ADS
KHS GF VALUE AVERA
GE ADS
KHS GF VALUE AVERA
GE % % % Mpa Mpa % % % Mpa Mpa
Dolly A 90 10 0 2.50 1.67
90 10 0 2.00 1.83 Dolly B 100 0 0 1.50 100 0 0 1.50
Dolly C 100 0 0 1.00 100 0 0 2.00
3. Pengujian Pull Off Test ASTM D4541
hasil dari pengujian Pull Off test pada variasi coating 3 pada bambu laminasi mendapatkan hasil sebesar 7.67 Mpa lebih besar daripada nilai pada kayu jati yaitu sebesar 7.60 Mpa
COATING 3 TYPE COATING : COATING 3
SUBSTRAT : KAYU JATI SUBSTRAT : BAMBU LAMINASI
ADS KHS GF VALUE AVERAG
E ADS KHS GF VALUE AVERAG
E % % % Mpa Mpa % % % Mpa Mpa
Dolly A 100 0 0 7.00 7.60
100 0 0 7.00 7.67 Dolly B 100 0 0 7.80 100 0 0 8.50
Dolly C 100 0 0 8.00 100 0 0 7.50
3. Pengujian Pull Off Test ASTM D4541
Dari data yang telah diperoleh sesuai rekapitulasi hasil pull off test, didapat hasil bahwa nilai Pull Off test memenuhi aturan dari ASTM D4541.
REKAPITULASI HASIL PULL OFF TEST
JATI LAMINASI
BAMBU Min Tensile RESULT Mpa Mpa ASTM
D4541 COATING 1 4.00 4.77 1 Mpa Accepted COATING 2 1.67 1.83 1 Mpa Accepted COATING 3 7.60 7.67 1 Mpa Accepted
3. Analisa ekonomis
Penggunaan Coating dengan variasi 3 yaitu Intergard 269 ( Epoxy Primer) pada bambu laminasi sebagai lambung kapal lebih membutuhkan jumlah liter coating yang lebih sedikit. Dan penggunaan coating variasi 2 yaitu Primer RL (Syntetic Resine primer) membutuhkan jumlah liter yang lebih banyak dari variasi yang lain.
Theoretical coverage
No Coating Theoretical coverage
1 Coating 1 13,40 (m2/litre) at 30 mikron
2 Coating 2 10,00 (m2/litre) at 30 mikron
3 Coating 3 14,69 (m2/litre) at 30 mikron
3. Analisa ekonomis
Harga Coating 1 Lebih Murah dibanding coating jenis yang lain.
Harga Beli No Coating Harga Beli/Kg*
1 Coating 1 Protective Coating (High Gloss – Alkyd Resine
Primer)
Rp. 36.000,-
2 Coating 2 Primer RL (Syntetic Resine Primer) Rp. 48.000,-
3 Coating 3 Intergard 269 ( Epoxy Primer) Rp. 75.000,-
*harga akan berbeda-beda sesuai dengan tempat pembelian, waktu pembelian dan
satuan pembelian
1. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi pelapukan pada laminasi bambu akibat dari kontak langsung dengan lingkungan yaitu dengan cara melapisi dengan Coating/ cat.
2. Coating kayu dapat digunakan sebagai coating pada laminasi bambu. Dengan menunjukkan hasil yang sama pada tape test, namun pada pull off test memiliki nilai tensile strength yang lebih besar.
3. Dilihat dari analisis teknis, coating 3 merupakan coating yang paling baik menurut hasil uji tape test dan pull off test. Selain itu nilai theoretical coverage menunjukkan nilai yang lebih besar, namun jika dilihat dari segi harga beli, coating 1 adalah coating yang paling murah.
KESIMPULAN
1. Dalam pengaplikasian dan penggunaan coating, perlu diperhatikan mengenai pencampuran komponen coating. Sehingga untuk mendapatkan hasil pencampuran yang sempurna, harus selalu memperhatikan Technical Data Sheet dari masing-masing coating.
2. Pembenahan dan penelitian masih harus diperdalam lagi mengenai kekuatan cat Antifouling untuk melindungi kapal yang terbuat dari material komposit laminasi bambu.
3. Pengujian terhadap kualitas cat juga perlu dilakukan dari beberapa segi pengujian seperti hardness, dll.
SARAN
STUDI PEMILIHAN JENIS COATING PADA KOMPOSIT BAMBU LAMINASI SEBAGAI MATERIAL LAMBUNG KAPAL
Di sampaikan oleh : Agus Kurniawan 4109100009
Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M. Sc Ir. Soejitno
Rencana Kegiatan
BULAN
1 2 3 4
MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi Literatur
Pengumpulan data
Menentukan jumlah percobaan
Mencari tempat pengujian dan cat
Pembuatan specimen
Pengecatan
Melaksanakan pengujian
Analisa hasil pengujian
Membuat kesimpulan dan laporan