studi pemilihan calon tapak disposal limbah …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/bp_13.pdf ·...

8
Sucipta, dkk. ISSN 0216 - 3128 133 Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 4 Juli 2012 STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF OPERASI PLTN DI BANGKA BELITUNG : PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda, A.S. Purnomo, dan H. Sriwahyuni Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Gedung 50 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Tangerang Email : [email protected] ABSTRAK STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF OPERASI PLTN DI BANGKA BELITUNG : PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL. Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dan pengoperasian PLTN di Bangka Belitung, perlu dilakukan studi tentang pemilihan calon tapak disposal limbah radioaktif yang ditimbulkan dari operasional PLTN tersebut. Pada tahun 2011 telah dilakukan studi pendahuluan terutama menyangkut penyusunan konsep dan rencana disposal. Penyusunan konsep dan rencana disposal tersebut meliputi tinjauan terhadap volume limbah, kemasan limbah, kriteria tapak dan keselamatan disposal, lingkup studi dan wilayah, metode penelitian, pengalokasian sumberdaya, penjadualan dan tinjauan lokasi. Pendekatan studi mengacu pada Safety Series IAEA No. 111-G-3.1, yang merekomendasikan tahapan pemilihan tapak disposal limbah radioaktif menjadi 4 yaitu 1) Conceptual and Planning Stage, 2) Area Survey Stage, 3) Site Characterization Stage, dan 4) Site Confirmation Stage. Studi calon tapak disposal dilakukan dengan beberapa langkah kerja sebagai berikut : 1.Studi pustaka dan pengumpulan data sekunder, 2. Analisis data sekunder, 3. Observasi lapangan dan pengambilan sampel, 4. Analisis laboratorium, 5. Pengolahan, evaluasi dan interpretasi data, 6. Rekomendasi, 7. Penulisan laporan. Dari studi pendahuluan ini dapat diperoleh konsep dan rencana yang sesuai dan memadai serta memperoleh gambaran secara regional daerah penelitian, serta data volume limbah, kemasan limbah, kriteria tapak dan keselamatan disposal, lingkup studi dan wilayah, serta metode yang diterapkan untuk studi. Dari evaluasi data yang ada dapat disimpulkan bahwa konsep disposal yang bisa diterapkan adalah near surface disposal dan deep geological disposal dalam batuan beku seperti granit, granodiorit dan adamelit. Lokasi disposal bisa dipilih pada daratan yang relatif dekat dengan calon tapak PLTN seperti Bangka Barat dan Bangka Selatan, atau pada pulau-pulau kecil berbatuan beku atau sedimen di sekitar Bangka Belitung. Kata kunci : Tapak, disposal, limbah radioaktif, konsep dan rencana ABSTRACT STUDY OF DISPOSAL SITE CANDIDATE SITING FOR RADIOACTIVE WASTE FROM NPP OPERATION IN BANGKA BELITUNG : DISPOSAL CONCEPT AND PLANNING. In order to support the accelerated development and operation of nuclear power plants (NPP) in the Bangka Islands, the study of disposal site candidate siting for radioactive waste arising from operation of NPP in Bangka Belitung have been done. In 2011, a preliminary study have been conducted the drafting of disposal concept and planning. Disposal concept and planning includes the review of the waste volume, waste package, site and safety criteria of disposal, the scope and area of study, research methods, resource allocation, scheduling and review sites. IAEA Safety Series No.. 111-G-3.1 have been adopted as a study approach, which recommends steps of radioactive waste disposal site selection to 4 steps : 1) Conceptual and Planning Stage, 2) Survey Area Stage, 3) Site Characterization Stage, and 4) Site Confirmation Stage. Study of disposal site candidate was done in several steps as follows: 1. Literature study and secondary data collection, 2. Analysis of secondary data, 3. Field observations and sampling, 4. Laboratory analisis, 5. Processing, evaluation and interpretation of data, 6. Recommendations 7. Reporting. From this preliminary study can be obtained concepts and plans are appropriate and adequate and obtain a regional study area, as well as the data volume of waste, packaging waste, disposal site and safety criteria, scope and area studies, as well as the methods applied for the study. From the evaluation of existing data can be concluded that the disposal concept can be applied is the near surface disposal and deep geological disposal in igneous rocks such as granite, granodiorite and adamelite. Disposal locations can be selected on the mainland are relatively close to the potential site of nuclear power plants such as the Bangka Barat and Bangka Selatan, or on small islands with igneous or sedimentary rocks around the Bangka Belitung Islands. Keywords : Site, disposal, radioactive waste, concept and planning

Upload: phamdung

Post on 14-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

Sucipta, dkk. ISSN 0216 - 3128 133

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF OPERASI PLTN DI BANGKA BELITUNG : PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL

Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda, A.S. Purnomo, dan H. Sriwahyuni Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN Gedung 50 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Tangerang Email : [email protected]

ABSTRAK

STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH RADIOAKTIF OPERASI PLTN DI BANGKA BELITUNG : PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL. Dalam rangka mendukung percepatan pembangunan dan pengoperasian PLTN di Bangka Belitung, perlu dilakukan studi tentang pemilihan calon tapak disposal limbah radioaktif yang ditimbulkan dari operasional PLTN tersebut. Pada tahun 2011 telah dilakukan studi pendahuluan terutama menyangkut penyusunan konsep dan rencana disposal. Penyusunan konsep dan rencana disposal tersebut meliputi tinjauan terhadap volume limbah, kemasan limbah, kriteria tapak dan keselamatan disposal, lingkup studi dan wilayah, metode penelitian, pengalokasian sumberdaya, penjadualan dan tinjauan lokasi. Pendekatan studi mengacu pada Safety Series IAEA No. 111-G-3.1, yang merekomendasikan tahapan pemilihan tapak disposal limbah radioaktif menjadi 4 yaitu 1) Conceptual and Planning Stage, 2) Area Survey Stage, 3) Site Characterization Stage, dan 4) Site Confirmation Stage. Studi calon tapak disposal dilakukan dengan beberapa langkah kerja sebagai berikut : 1.Studi pustaka dan pengumpulan data sekunder, 2. Analisis data sekunder, 3. Observasi lapangan dan pengambilan sampel, 4. Analisis laboratorium, 5. Pengolahan, evaluasi dan interpretasi data, 6. Rekomendasi, 7. Penulisan laporan. Dari studi pendahuluan ini dapat diperoleh konsep dan rencana yang sesuai dan memadai serta memperoleh gambaran secara regional daerah penelitian, serta data volume limbah, kemasan limbah, kriteria tapak dan keselamatan disposal, lingkup studi dan wilayah, serta metode yang diterapkan untuk studi. Dari evaluasi data yang ada dapat disimpulkan bahwa konsep disposal yang bisa diterapkan adalah near surface disposal dan deep geological disposal dalam batuan beku seperti granit, granodiorit dan adamelit. Lokasi disposal bisa dipilih pada daratan yang relatif dekat dengan calon tapak PLTN seperti Bangka Barat dan Bangka Selatan, atau pada pulau-pulau kecil berbatuan beku atau sedimen di sekitar Bangka Belitung. Kata kunci : Tapak, disposal, limbah radioaktif, konsep dan rencana

ABSTRACT

STUDY OF DISPOSAL SITE CANDIDATE SITING FOR RADIOACTIVE WASTE FROM NPP OPERATION IN BANGKA BELITUNG : DISPOSAL CONCEPT AND PLANNING. In order to support the accelerated development and operation of nuclear power plants (NPP) in the Bangka Islands, the study of disposal site candidate siting for radioactive waste arising from operation of NPP in Bangka Belitung have been done. In 2011, a preliminary study have been conducted the drafting of disposal concept and planning. Disposal concept and planning includes the review of the waste volume, waste package, site and safety criteria of disposal, the scope and area of study, research methods, resource allocation, scheduling and review sites. IAEA Safety Series No.. 111-G-3.1 have been adopted as a study approach, which recommends steps of radioactive waste disposal site selection to 4 steps : 1) Conceptual and Planning Stage, 2) Survey Area Stage, 3) Site Characterization Stage, and 4) Site Confirmation Stage. Study of disposal site candidate was done in several steps as follows: 1. Literature study and secondary data collection, 2. Analysis of secondary data, 3. Field observations and sampling, 4. Laboratory analisis, 5. Processing, evaluation and interpretation of data, 6. Recommendations 7. Reporting. From this preliminary study can be obtained concepts and plans are appropriate and adequate and obtain a regional study area, as well as the data volume of waste, packaging waste, disposal site and safety criteria, scope and area studies, as well as the methods applied for the study. From the evaluation of existing data can be concluded that the disposal concept can be applied is the near surface disposal and deep geological disposal in igneous rocks such as granite, granodiorite and adamelite. Disposal locations can be selected on the mainland are relatively close to the potential site of nuclear power plants such as the Bangka Barat and Bangka Selatan, or on small islands with igneous or sedimentary rocks around the Bangka Belitung Islands. Keywords : Site, disposal, radioactive waste, concept and planning

Page 2: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

134 ISSN 0216 - 3128 Sucipta, dkk.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

PENDAHULUAN enyiapan tapak Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif (PLLR) di Kepulauan Bangka

Belitung dan sekitarnya dilatarbelakangi oleh antisipasi kebutuhan disposal untuk limbah radioaktif dari kegiatan aplikasi iptek nuklir di bidang energi (PLTN) yang masih dalam tahap perencanaan. Dengan mempertimbangkan aspek kegiatan yang berpotensi menimbulkan limbah radioaktif yang ada, salah satu kajian studi akan difokuskan di kepulauan Bangka Belitung dan sekitarnya yang sekaligus mempertimbangkan masalah lingkungan, transportasi dan keselamatan. Studi ini merupakan kegiatan dalam rangka program percepatan pembangunan dan pengoperasian PLTN di Indonesia (1).

Tujuan penyimpanan lestari limbah radioaktif adalah untuk mengisolasi limbah sehingga tidak ada akibat paparan radiasi terhadap manusia dan lingkungan pada masa kini dan yang akan datang.Tingkat pengisolasian yang diperlukan dapat diperoleh dengan mengimplementasikan berbagai metode penyimpanan, diantaranya dengan model near surface disposal (NSD) dan deep geological disposal (DGD) sebagai pilihan yang umum dan digunakan di beberapa negara (2).

Pemilihan tapak ditujukan untuk mencari suatu tapak, yang bila dilengkapi dengan desain, bentuk limbah, tipe dan kualitas kemasan limbah, penghalang rekayasa dan kontrol institusional yang memadai, akan menjamin proteksi radiasi dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh badan pengawas. Studi calon tapak dilakukan dengan pendekatan sistematis menurut rekomendasi IAEA (3), yaitu dengan sistem penapisan wilayah dari tingkat regional ke tapak spesifik. Pemilihan sistematis untuk fasilitas disposal meliputi empat tahapan yaitu : 1) tahap konsep dan perencanaan; 2) tahap survey daerah; 3) tahap karakterisasi tapak; dan 4) tahap konfirmasi tapak.

Aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam studi ini meliputi aspek-aspek : geologi, geomorfologi, lithostratigrafi, seismotektonik, hidrologi, hidrogeologi, vulkanisme, cebakan tambang, iklim, demografi, kawasan penting dan situs bersejarah. Studi calon tapak disposal dilakukan dengan berdasarkan pertimbangan tipe batuan yang ada dan prinsip co-location untuk wilayah kepulauan Bangka Belitung dan sekitarnya.

Tujuan studi adalah untuk mengetahui karakteristik geologi dan lingkungan, serta mendapatkan calon tapak penyimpanan lestari radioaktif di kepulauan Bangka Belitung dan sekitarnya.

TATA KERJA Penelitian dilakukan di Pusat Teknologi

Limbah Radioaktif, Badan Tenaga Nuklir Nasional, pada tahun 2011. Studi pemilihan calon tapak disposal limbah radioaktif operasi PLTN di Bangka Belitung, pada tahapan awal ini berupa penyusunan konsep dan rencana. Penyusunan konsep dan rencana mengacu pada Safety Series IAEA No. 111-G-3.1 (3) serta pengalaman studi serupa di Pulau Jawa dan sekitarnya (4). Aspek-aspek studi yang dilakukan meliputi tinjauan terhadap jumlah dan kemasan limbah PLTN yang direncanakan, konsep disposal, penjadualan, kriteria tapak dan keselamatan disposal, ruang lingkup studi, metodologi, serta tinjauan lapangan.

Kegiatan studi meliputi 1) penelusuran dan pengumpulan data sekunder terkait konsep dan rencana; 2) pengumpulan data sekunder terkait wilayah, berupa data regional aspek geologi dan lingkungan; 3) penyusunan konsep dan rencana disposal; 4) observasi lapangan dan pengambilan sampel; 5) kegiatan laboratorium dan deskstop study; 6) pengolahan data; dan 7) pembuatan laporan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penjadwalan Kegiatan Studi Calon Tapak Disposal

Gambar 1. Roadmap kegiatan studi calon tapak

disposal di Bangka Belitung

Kegiatan studi calon tapak disposal limbah radioaktif dari operasional PLTN di Bangka Belitung dibagi dalam 4 tahapan yang direncanakan dalam 4 tahun (Gambar 1), yaitu konsep dan rencana disposal (tahun pertama), pemilihan wilayah potensial (tahun kedua), pemilihan tapak potensial (tahun ketiga) dan penentuan tapak terpilih (tahun keempat).

Adapun rincian kegiatan pada tiap-tiap tahapan dapat diuraikan seperti tercantum dalam Gambar 2.

P

Page 3: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

Sucipta, dkk. ISSN 0216 - 3128 135

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

Gambar 2. Diagram alir program pemilihan tapak disposal limbah radioaktif (3)

Prediksi Volume Limbah PLTN Volume limbah radioaktif diprediksi

berdasarkan jumlah reaktor, tipe reaktor, daya reaktor, dan lama operasional reaktor (PLTN). Dengan asumsi 4 PLTN tipe PWR yang masing-masing berdaya 1000 MW dan lama pengoperasian 60 tahun, dengan laju keluaran 200-400m3/tahun (400-600 drum 200 l/tahun), maka akan ditimbulkan limbah radioaktif tingkat rendah dan sedang (LILW) sebanyak 96.000 drum - 144.000 drum. Kebutuhan lahan untuk disposal antara 11520 m2 s/d 17280 m2 (belum termasuk buffer zone).

Konsep Disposal Dengan mempertimbangkan kondisi

geologi kepulauan Bangka Belitung (5,6,7), yang berpotensi sebagai hostrock disposal limbah radioaktif adalah batuan kristalin/batuan beku (granit dan sejenisnya). Konsep disposal yang bisa dikembangkan adalah near surface disposal (NSD) dan deep geological disposal (DGD). Tipe near surface disposal yang bisa diterapkan bisa shallow land burial (SLB) ataupun rock cavern disposal (RCD), tergantung pada kesesuaian tapak yang ditemukan.

Di dalam NSD, fasilitas penyimpanan diletakkan pada atau di bawah permukaan tanah, dengan ketebalan lapisan pelindung beberapa meter. Dalam beberapa kasus lapisan pelindung tersebut bisa mencapai beberapa puluh meter pada tipe fasilitas RCD. Fasilitas-fasilitas tersebut

dikhususkan untuk limbah aktivitas rendah dan sedang tanpa atau sedikit mengandung radionuklida berumur panjang (2,3).

Fasilitas deep geological disposal diletakkan pada kedalaman beberapa ratus meter hingga seribu meter di bawah permukaan tanah. Fasilitas tersebut dikhususkan untuk limbah aktivitas tinggi dan mengandung radionuklida berumur panjang (8,9).

Kriteria Tapak Penyimpanan Akhir/Lestari

Berbagai faktor penting yang wajib dipertimbangkan dalam eksplorasi tapak penyimpanan lestari limbah radioaktif adalah sebagai berikut (3) : 1. Geologi

Tata geologi dari tapak harus mampu mengisolasi limbah dan membatasi lepasnya radionuklida ke biosfer. Tata geologi juga harus menunjang stabilitas sistem disposal, dan menjamin volume yang cukup serta sifat-sifat teknis yang memadai untuk implementasi disposal.

2. Hidrogeologi Tata hidrogeologi dari tapak harus dengan aliran air tanah yang rendah dan memiliki jalur pengaliran yang panjang untuk menghambat transportasi radionuklida.

3. Geokimia Aspek kimia air tanah dan media geologi menunjang pembatasan lepasnya radionuklida

Page 4: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

136 ISSN 0216 - 3128 Sucipta, dkk.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

dari fasilitas disposal dan tidak mengurangi keawetan penghalang rekayasa (engineered barrier) secara nyata.

4. Tektonik dan kegempaan Tapak seharusnya ditempatkan dalam suatu daerah dengan aktivitas tektonik dan kegempaan yang rendah sehingga kemampuan mengisolasi sistem disposal tidak akan terancam bahaya.

5. Proses-proses permukaan Proses-proses permukaan seperti banjir, tanah longsor atau erosi pada daerah tapak seharusnya tidak terdapat dengan frekuensi dan intensitas yang dapat mempengaruhi kemampuan sistem disposal memenuhi standar/persyaratan keselamatan.

6. Meteorologi Meteorologi daerah tapak harus dikarakterisasi secara cukup memadai sehingga adanya pengaruh kondisi meteorologi ekstrim yang tidak diharapkan dapat dipertimbangkan secara seksama dalam desain dan perijinan fasilitas disposal.

7. Man-induced events Tapak harus terletak pada daerah dimana aktivitas generasi saat ini maupun yang akan datang, pada atau dekat dengan tapak, tidak akan mempengaruhi kemampuan isolasi sistem disposal.

8. Transportasi limbah Tapak seharusnya terletak sedemikian rupa sehingga jalur akses akan memudahkan transportasi limbah dengan resiko minimal terhadap masyarakat.

9. Penggunaan lahan Penggunaan lahan dan kepemilikan lahan harus dipertimbangkan terhadap pengembangan masa depan dan perencanaan wilayah.

10. Distribusi penduduk Tapak seharusnya terletak pada lokasi tertentu sehingga potensi bahaya dari sistem disposal terhadap penduduk saat ini dan proyeksi masa depan masih dalam batas yang dapat diterima.

11. Proteksi lingkungan Tapak seyogyanya ditempatkan sedemikian rupa sehingga lingkungan akan terlindungi secara cukup memadai sepanjang umur fasilitas disposal, dan dampak penyebaran secara potensial dapat ditanggulangi ke dalam tingkat yang aman, dengan memperhitungkan aspek teknis, ekonomi dan lingkungan.

Secara lebih rinci kriteria tapak NSD tersebut dapat dirangkum sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.

Kriteria tapak untuk penyimpanan lestari limbah radioaktif aktifitas tinggi yang berupa

fasilitas DGD mengacu pada hasil rangkuman dari berbagai acuan internasional sebagai berikut (10) : 1. Kriteria geometri

Lokasi seharusnya memiliki formasi geologi yang cukup luas dan tebal sehingga mencukupi sebagai ruang sistem disposal, zona penyangga bawah permukaan (buffer zone) dan daerah eksklusif di permukaan bumi. Menurut estimasi yang didasarkan pada kerapatan penempatan limbah yang diijinkan dan sifat host geological environment (HGE), maka host geological system (HGS) harus memiliki luas antara 8-10 km2 dan ketebalan minimum 200 m (untuk batuan plastis) atau 500 m (untuk batuan padat keras). Kedalaman minimum repositori antara 300-500 m dari permukaan bumi.

2. Kriteria stabilitas jangka panjang Lokasi GD harus merupakan suatu blok geologi yang stabil, tidak dekat dengan batas tektonik, aktivitas dan intensitas kegempaan rendah, bebas dari aktivitas volkanisme. Sifat mekanik dan geofisik batuan pengungkung harus memadai untuk menjamin stabilitas disposal. Lokasi repositori harus memperhitungkan keberadaan features alamiah dan buatan untuk prediksi kemungkinan ketidakstabilan struktur. Lokasi repositori harus ditempatkan pada daerah yang bebas atau kecil pengaruh proses-proses alamiah denudasi dan pengangkatan (up-lift).

3. Kriteria hidrologi Karakteristik hidrologi dari lingkungan geologi harus mampu membatasi aliran air tanah dalam sistem repositori. Arah dan kecepatan aliran air tanah dalam host environment (HE), sifat sorpsi dari HE bersamaan dengan dimensi dan kedalaman HGS harus mampu menahan lepasnya radionuklida ke biosfer sampai dengan 100.000 tahun. Lingkungan geologi harus memiliki permeabilitas dan gradien hidrolik sangat rendah (antara 1x10-9 s/d 1x10-11 m/detik).

4. Kriteria geokimia Karakteristik fisiko-kimia dan geokimia dari lingkungan geologi (batuan dan air) harus mampu menahan mobilitas dan migrasi radionuklida ke biosfer.

5. Kriteria geo-ekonomi Daerah dengan potensi sumberdaya mineral, geotermal, air mineral dan air tanah perlu dihindari. Lokasi repositori juga harus memenuhi kriteria distribusi penduduk dan tata guna lahan masa kini dan yang akan datang.

Page 5: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

Sucipta, dkk. ISSN 0216 - 3128 137

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

Tabel 1. Deskripsi kriteria lingkungan tapak Near Surface Disposal No. Parameter Keterangan 1. Geomorfologi 1. Bentuk lahan bukan lembah, elevasi minimum 25m

2. Intensitas proses geomorfologi kecil 2. Litologi 1. Permeabilitas rendah

2. Sifat adsorbsi baik 3. Kompak, keras dan homogen

3. Stratigrafi Perlapisan relatif sederhana 4. Struktur geologi Struktur geologi relatif sederhana 5. Kegempaan Tidak ada (kecil) ancaman bahaya gempa bumi 6. Volkanisme Tidak ada aktivitas dan ancaman bahaya gunungapi 7. Hidrologi 1. Aliran permukaan kecil

2. Jauh dari badan air permukaan (>500 m) 8. Hidrogeologi 1. Muka air tanah >4 m dari dasar fasilitas

2. Laju aliran rendah 3. Pola aliran air tanah sederhana

9. Sumberdaya alam 1. Tidak ada sumberdaya alam yang bernilai tinggi 2. Dekat dengan potensi cadangan bahan konstruksi, bahan urug dan bahan

pengisi repositori 11 Iklim 1. Curah hujan rendah

2. Kelembaban rendah-sedang 10 Nilai dan tata guna lahan Penggunaan lahan bernilai rendah 12 Persebaran penduduk 1. Kerapatan penduduk relatif rendah

2. Perkembangan jumlah penduduk relatif kecil 13 Hak atas tanah Potensi pengalihan hak dan fungsi lahan 14 Letak dan aksesibilitas 1. Dekat dengan instalasi penimbul atau pengolahan limbah

2. Jangkauan relatif mudah

Lingkup Studi dan Wilayah Lingkup studi yang dilakukan meliputi

aspek geomorfologi, seismotektonik (struktur geologi dan kegempaan), litostratigrafi (litologi dan stratigrafi), vulkanologi, hidrologi, hidrogeologi, sumberdaya alam geologi (cebakan tambang), meteorologi/klimatologi, demografi, penggunaan lahan (kawasan penting dan situs bersejarah) dan rencana tata ruang. Wilayah studi calon tapak disposal limbah operasional PLTN di Bangka Belitung meliputi wilayah pulau Bangka, pulau Belitung dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Gambar 3).

Gambar 3. Kepulauan Bangka Belitung sebagai

obyek studi

Tinjauan Lapangan Telah dilakukan tinjauan lapangan di

daerah Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur, serta pulau-pulau kecil di sebelah timur P. Bangka dan sebelah barat P. Belitung. Aspek-aspek yang ditinjau meliputi geomorfologi, litostratigrafi, seismotektonik, vulkanologi, hidrologi, hidrogeologi, cebakan tambang, demografi, penggunaan lahan yang mencakup kawasan penting dan situs bersejarah, seperti ditunjukkan dalam Lampiran 1.

KESIMPULAN Kegiatan studi calon tapak disposal limbah

radioaktif dari operasional PLTN di Bangka Belitung dibagi dalam 4 tahapan, yaitu konsep dan rencana disposal, pemilihan wilayah potensial, pemilihan tapak potensial dan penentuan tapak terpilih.

Prediksi volume limbah radioaktif berdasarkan asumsi 4 PLTN tipe PWR yang masing-masing berdaya 1000 MW dan lama pengoperasian 60 tahun, maka akan ditimbulkan limbah radioaktif tingkat rendah dan sedang (LILW) sebanyak 96.000 drum - 144.000 drum, sehingga kebutuhan lahan untuk disposal antara 11.520 m2 s/d 17.280 m2 (belum termasuk buffer zone).

Page 6: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

138 ISSN 0216 - 3128 Sucipta, dkk.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

Konsep disposal yang bisa dikembangkan adalah near surface disposal (NSD) dan deep geological disposal (DGD). Tipe near surface disposal yang bisa diterapkan bisa shallow land burial (SLB) ataupun rock cavern disposal (RCD), tergantung pada kesesuaian tapak yang ditemukan.

Kriteria tapak penyimpanan limbah radioaktif telah disusun berdasarkan petunjuk dari IAEA maupun mengacu pada pengalaman negara-negara maju di bidang disposal limbah radioaktif. Ada 2 macam kriteria yang dikembangkan yaitu kriteria tapak near surface disposal untuk limbah radioaktif tingkat rendah dan menengah, serta criteria tapak deep geological disposal untuk limbah radioaktif tingkat tinggi.

Studi calon tapak yang perlu dilakukan meliputi aspek geomorfologi, seismotektonik, litostratigrafi, vulkanologi, hidrologi, hidrogeologi, sumberdaya alam geologi, meteorologi/klimatologi, demografi, penggunaan lahan dan rencana tata ruang. Wilayah studi untuk calon tapak disposal limbah operasional PLTN di Bangka Belitung meliputi wilayah pulau Bangka, pulau Belitung dan pulau-pulau kecil di sekitarnya

DAFTAR PUSTAKA 1. Program Percepatan Pembangunan PLTN,

BATAN, Jakarta, 2010. 2. IAEA, Near Surface Disposal of Radioactive

Wastes, Safety Series No. 111-S.3, IAEA, Vienna, 1994.

3. IAEA, Siting of Near Surface Disposal Facilities, Safety Series No. 111 G-3.1, IAEA, Vienna, 1994.

4. SUCIPTA, Pemilihan Tapak Potensial untuk Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif di Pulau Jawa, Prosiding Seminar Teknologi Pengelolaan Limbah VIII, PTLR BATAN, Serpong, 2011.

5. S. ANDI MANGGA dan B. DJAMAL, Peta Geologi Lembar Bangka Utara, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, 1994.

6. MARGONO, U., SUPANDJONO, RJB. dan E. PARTOYO, Peta Geologi Lembar Bangka Selatan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, 1995.

7. BAHARUDDIN dan SIDARTO, Peta Geologi Lembar Belitung, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung, 1995.

8. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, “Geological Disposal of Radioactive Waste”, Safety Requirements No. WS-R-4, IAEA, Vienna, 2006.

9. INTERNATIONAL ATOMIC ENERGY AGENCY, Experience in selection and characterization of sites for geological disposal of radioactive waste, IAEA-TECDOC-991, IAEA, Vienna, 1997.

10. SUCIPTA dan PRATOMO, B.S., Kriteria Lokasi Penyimpanan Lestari Limbah Radioaktif Tanah Dalam (Deep Geological Disposal) di Indonesia, PPI PDIPTN P3TM BATAN, Yogyakarta, 2003.

TANYAJAWAB

Gede S.W (PTAPB) − Studi pemilihan calon tapak PLTN di Bangka

dimaksudkan untuk penyimpanan jenis apa? (aktivitas tingkat apa?)

Sucipta • Studi ini dimaksudkan untuk disposal limbah

aktivitas rendah dan menengah dari operasional PLTN (prioritas utama) dengan tipe disposal “Near Surface Disposal”. Lebih lanjut bisa dikembangkan untuk limbah aktivitas tinggi dengan tipe disposal “Geological Disposal” karena potensi bahannya relatif memadai.

Page 7: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

Sucipta, dkk. ISSN 0216 - 3128 139

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

LAMPIRAN 1 FOTO-FOTO HASIL SURVEY TINJAU BANGKA (NON FISIK)

Foto BA-1.1.Penggunaan lahan pariwisata di Tanjung Parai, Bangka

Foto BA-1.2.Cebakan tambang timah daerah di Simpangrimba, Bangka Selatan

Foto BA-1.3. Kawasan penting berupa fasilitas transportasi pelabuhan di pantai Muntok, Bangka Barat

Foto BA-1.4. Demografi yang dicerminkan oleh distribusi permukiman di jalan arah Toboali, Bangka Selatan

Foto BA-1.5a. Rencana tata ruang sebagai calon tapak PLTN di daerah Muntok, Bangka Barat

Foto BA-1.5b. Rencana tata ruang sebagai calon tapak PLTN di daerah Simpangrimba, Bangka Selatan

Page 8: STUDI PEMILIHAN CALON TAPAK DISPOSAL LIMBAH …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/BP_13.pdf · PENYUSUNAN KONSEP DAN RENCANA DISPOSAL Sucipta, S. Waluyo, B. Setiawan, D. Suganda,

140 ISSN 0216 - 3128 Sucipta, dkk.

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah - Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 2012 Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN

Yogyakarta, 4 Juli 2012

FOTO-FOTO HASIL SURVEY TINJAU BANGKA (FISIK)

Foto BA-2.1. Geomorfologi dataran bergelombang berbatuan pasir di daerah Simpangrimba, Bangka Selatan

Foto BA-2.2. Seismotektonik, kekar-kekar, indikasi gaya tektonik masa lampau geologi di daerah Muntok, Bangka Barat

Foto BA-2.3. Litostratigrafi, singkapan granit di dekat Bukit Nibung, daerah Airputih, Muntok, Bangka Barat

Foto BA-2.4. Vulkanologi, lokasi sumber air panas di daerah Simpangrimba, Bangka Selatan

Foto BA-2.5a. Hidrologi, air permukaan pada bekas galian tambang timah di daerah Simpangrimba, Bangka Selatan

Foto BA-2.5b. Hidrogeologi, air keruh pada bekas galian tambang timah yang dapat mempengaruhi mutu air tanah