studi pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di …/studi... · banyak manfaat yang diperoleh melalui...

65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh : KESIT GALIH PRASOJO K5608014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA JANUARI 2013

Upload: phungkhue

Post on 06-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012

SKRIPSI

Oleh :

KESIT GALIH PRASOJO

K5608014

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JANUARI 2013

Page 2: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Kesit Galih Prasojo

NIM : K5608014

Jurusan / Prodi : POK / Penkepor

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “STUDI PELAKSANAAN

EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SEKOLAH MENENGAH

PERTAMA NEGERI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012” ini

benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu sumber informasi yang

dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari tebukti atau terdapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Januari 2013

Yang membuat pernyataan

Kesit Galih Prasojo

Page 3: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA

DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012

Oleh :

KESIT GALIH PRASOJO

K5608014

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

JANUARI 2013

Page 4: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Kesit Galih Prasojo. Studi Tentang Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga Di SMPN Se kota Sukoharjo Tahun 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri Se Kota Sukoharjo Pada Tahun 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah guru pendidikan jasmani dan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga khususnya kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kota Sukoharjo. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, dokumentasi dan wawancara.

Hasil penelitian pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se Kota Sukoharjo tahun 2012 mempunyai prosentase sebagai berikut: pembinaan sudah berjalan baik dengan skor rata-rata 80,2% namun kenyataan di lapangan pembinaan sebenarnya kurang berjalan dengan baik, pelatih/guru sudah baik dengan skor rata-rata 61,8% sedangkan hasil wawancara menyebutkan bahwa peran pelatih/guru belum maksimal, siswa/atlet sudah baik dengan skor rata-rata 70% akan tetapi kenyataan di lapangan malah sebaliknya, prasarana dan kondisi sudah baik dengan skor rata-rata 78,1% akan tetapi, kenyataan di lapangan kondisi prasarana dan sarana kurang memadai dan pendanaan masih kurang dengan skor rata-rata 74,6%. Dari kelima daya dukung tersebut, hal yang paling berpengaruh adalah masalah pendanaan. Di Kabupaten Sukoharjo sendiri telah mengeluarkan kebijakan sekolah gratis. Dimana sekolah tidak diperbolehkan memungut biaya dari siswa dan dana hanya diperoleh dari BOS yang jumlahnya terbatas, tergantung jumlah siswa dan lokasi sekolah. Permasalahan dana ini mengakibatkan seluruh komponen pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler menjadi terhambat. Mulai dari pembinaan yang tidak maksimal, guru/pelatih yang tidak maksimal dalam memberikan pelatihan, prasarana dan sarana yang kurang memadai dan efeknya pada siswa/atlet yang minim prestasi.

Berdasarkan hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se kota Sukoharjo kurang berjalan baik.

Kata kunci: Pelaksanaan Ekstrakurikuler, Ekstrakurikuler Olahraga

Page 7: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Lebih baik pulang daripada ragu – ragu dalam latihan.

(Anonim)

Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang

mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya dunia dan

akhirat.

(HR. Ibnu dari Abu Hurairah)

Belajarlah untuk menerima kritik dan saran dari orang lain karna hal itu

lah yang membuat Anda semakin dewasa dan menjadi pribadi yang lebih

baik lagi.

(Penulis)

Page 8: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

“Ayah dan Ibu”

Aku sangat bangga memiliki kalian, pengorbanan kalian tak akan pernah bisa

tergantikan dengan apapun. Kalian adalah hal terbaik dari semua hal yang aku

miliki.

“Lina, Yosef, Ihwan, Kristanto, Danang Rohmat, Andy”

Kalian adalah rekan-rekan seperjuangan yang selalu memberiku alasan kenapa

aku pantang menyerah dalam menyelesaikan masalah.

Keluarga besar KMS MENWA UNS

Terima kasih sudah memberi banyak ilmu dan pengalaman yang tak ternilai

harganya.

“Sofiani Puji Astuti”

Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku.

“Teman-teman Penkepor angkatan 2008”

Terima kasih untuk persahabatan yang kita jalin selama ini.

“Almamater”

Page 9: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin untuk mengadakan penelitian ini.

3. Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dr. Sapta Kunta Purnama, M.Pd, sebagai pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes, sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6 dan SMPN

7 Sukoharjo yang telah berkenan memberikan ijin penelitian.

7. Guru serta seluruh siswa SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5,

SMPN 6 dan SMPN 7 Sukoharjo yang telah membantu dengan sepenuh hati

dalam pelaksanaan penelitian ini.

8. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi ini.

Semoga Amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha

Esa, semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Januari 2013

Kesit Galih Prasojo

Page 10: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v

HALAMAN ABSTRAK..................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL............................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 6

1. Pengertian Ekstrakurikuler............................................................... 6

2. Ekstrakurikuler di Sekolah ............................................................... 14

a. Visi Misi Kegiatan Ekstrakurikuler............................................. 14

b. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................ 15

c. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................ 15

d. Jenis kegiatan ekstrakurikuler ..................................................... 16

Page 11: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

e. Format Kegiatan .......................................................................... 16

3. Ekstrakurikuler Olahraga ................................................................. 17

B. Kerangka Berfikir.................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 35

1. Tempat Penelitian............................................................................. 35

2. Waktu Penelitian .............................................................................. 35

B. Rancangan Penelitian .............................................................................. 36

C. Subyek Penelitian.................................................................................... 36

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 37

E. Teknik Analisis Data............................................................................... 40

1. Uji Coba Angket............................................................................... 40

a. Uji Validitas................................................................................. 40

b. Uji Reliabilitas............................................................................. 41

2. Metode Analisa Data........................................................................ 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................... 43

A. Deskripsi Temuan Penelitian Hasil Penelitian........................................ 43

1. Pembinaan ........................................................................................ 44

2. Guru / Pelatih ................................................................................... 44

3. Siswa / atlet ..................................................................................... 44

4. Sarana dan Prasarana........................................................................ 45

5. Pendanaan......................................................................................... 45

B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 45

C. Pembahasan............................................................................................. 46

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN............................................. 49

A. Simpulan ................................................................................................. 49

B. Implikasi.................................................................................................. 50

C. Saran........................................................................................................ 50

Page 12: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 52

LAMPIRAN........................................................................................................ 54

Page 13: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Waktu Penelitian ................................................................................ 35

Tabel 2. Daya dukung yang mempengaruhi pelaksanaan ekstrakurikuler

olahraga.............................................................................................. 39

Tabel 3. Pelaksanaan pembinaan ekstrakurikuler olahraga ............................. 44

Tabel 4. Tabel guru/pelatih dalam ekstrakurikuler olahraga ........................... 44

Tabel 5. Tabel siswa/atlet dalam ekstrakurikuler olahraga.............................. 44

Tabel 6. Tabel prasarana dan sarana dalam ekstrakurikuler olahraga ............. 45

Tabel 7. Tabel pendanaan dalam ekstrakurikuler olahraga.............................. 45

Page 14: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar nama siswa yang diteliti .................................................. 55

Lampiran 2. Kisi-Kisi Uji Coba Instrumen Penelitian .................................... 61

Lampiran 3. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 62

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas ...................................................................... 67

Lampiran 5. Perhitungan Uji Reliabilitas......................................................... 69

Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .................................................... 72

Lampiran 7. Instrumen Penelitian .................................................................... 73

Lampiran 8. Perhitungan Data Hasil Penelitian .............................................. 77

Lampiran 9. Deskripsi perhitungan Frekuensi dan Prosentase Daya Dukung

Ekstrakurikuler ......................................................................... 80

Lampiran 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI ............................... 85

Lampiran 11. Dokumentasi ............................................................................. 93

Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret ...............

Lampiran 11. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 1 Sukoharjo...............

Lampiran 12. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 2 Sukoharjo...............

Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 3 Sukoharjo...............

Lampiran 14. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 4 Sukoharjo...............

Lampiran 15. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 5 Sukoharjo...............

Lampiran 16. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 6 Sukoharjo...............

Lampiran 17. Surat Keterangan Penelitian dari SMPN 7 Sukoharjo ..............

Page 15: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga mempunyai arti penting dalam usaha untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan olahraga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

manusia, karena kehidupan manusia terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani

dan aspek rohani yang tidak dapat dipisahkan. Jika kedua aspek itu berkembang

dan tumbuh secara selaras maka akan timbul kehidupan yang harmonis dalam

pertumbuhannya. Keselarasan kehidupan jasmani dan rohani pada manusia dapat

dicapai antara lain dengan melakukan olahraga. Menurut UU No.3 tahun 2005.

Bahwa :”Keolahragaan Nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan

kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas menanamkan nilai moral akhlaq

mulia, sportivitas, disiplin, mempererat persaudaraan bangsa, memperkukuh

pertahanan nasional, serta mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan

bangsa.”

Tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang (UU)

No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu

pendidikan yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan

pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat yang diperoleh melalui

Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3)

menyatakan, “Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada hakikatnya

adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan kesehatan untuk

menghasilkan perubahan holistic dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik,

mental serta emosional”.

Page 16: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di dalamnya dikembangkan

banyak aspek agar terjadi perubahan secara holistic pada diri peserta didik baik

fisik, mental dan emosional. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga

dan Kesehatan, maka dalam kurikulum Penjasorkes telah dirancang berbagai

macam materi Penjasorkes yang harus diajarkan kepada peserta didik sesuai

jenjang pendidikannya masing-masing.

Di sekolah, baik itu di SD, SMP dan SMA banyak peserta didik yang

berminat di bidang olahraga. Kegemaran mereka pun dituangkan saat jam

olahraga tetapi banyak juga peserta didik yang belum puas kalau kegiatan

olahraga hanya pada saat jam Penjasorkes saja. Untuk itu sekolah mengadakan

suatu kegiatan guna menampung bakat dari peserta didik di luar jam sekolah dan

biasanya disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler,salah satunya ekstrakurikuler

olahraga.

Pembinaan olahraga harus dimulai sejak usia dini hal ini bertujuan untuk

mencari bibit atlet sejak usia muda. Pada anak usia muda mreka sedang dalam

keadaan tumbuh dan berkembang, sehingga dalam pembinaan olahraga untuk

mencapai prestasi tinggi perlu pembinaaan. Maka dari itu sangat diperlukan suatu

wadah untuk membina prestasi olahraga mereka tanpa melupakan tugas

akademisnya.

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga pada dasarnya bertujuan untuk

mengembangkan potensi siswa dalam bidang olahraga. Berdasarkan ketentuan

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

mengacu pada standar nasional pendidikan: standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiyaan dan

penilaian pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu

Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama

bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum, salah satunya kegiatan

ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler olahraga yang ada di sekolah khususnya di SMP dan SMA

merupakan salah satu bentuk pembinaan olahraga yang digunakan untuk

Page 17: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

menyalurkan bakat,minat,kreativitas, kompetensi serta kebiasaan dalam

kehidupan,kecakapan sosial, kecerdasan emosional,kemandirian dan kemampuan

pemecahan masalah.Terkait hal itu,maka setiap satuan pendidikan perlu adanya

ekstrakurikulerolahraga yang dapat menampung bakat dan minat anak sejak dini

agar hasratnya ingin berkegiatan dapat tercapai dan tidak menutup kemungkinan

suatu hari nanti peserta didik dapat berprestasi sesuai harapan sekolah danbahkan

sangat mungkin mengharumkan nama bangsa dikancah international.

Kegiatan ekstrakurikuler olahraga juga dilaksanakan di SMP Negeri se

Kota Sukoharjo. Di kota Sukoharjo terdapat 7 (tujuh) SMP Negeri yaitu SMP N 1,

SMP N 2, SMP N 3, SMP N 4, SMP N 5, SMP N 6 dan SMP N 7. Dari ketujuh

SMP Negeri di kota Sukoharjo, ada yang melaksanakan dan ada pula yang

kegiatan ekstrakurikulernya mati atau tidak melaksanankan. Kegiatan

ekstrakurikuler olahraga merupakan kegiatan tambahan di luar pelajaran regular

yang diikuti oleh kelas VII dan VIII di SMP Negeri se Kota Sukoharjo.Kegiatan

ekstrakurikuler olahraga bertujuan untuk mengembangkan bakat siswa di bidang

olahraga agar mampu berprestasi pada event-event antar siswa SMP seperti

POPDA, PORSENI dan pertandingan olahraga lainnya, sehingga perlu

penanganan yang lebih terhadap ekstrakurikuler olahraga di SMP, mulai dari

peran pelatih, peserta didik, sarana dan prasarana, jadwal latihan yang

rutin,dukungan dari sekolah dan pemerintah,pelaksanaan ekstra serta yang tak

kalah penting masalah pendanaan untuk ekstrakurikuler olahraga. Di sini semua

komponen saling mempengaruhi dan apabila salah satu tidak ada maka jangan

berharap ekstrakurikuler dapat menghasilkan prestasi untuk sekolah.

Khususnya kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMP Negeri se kota

Sukoharjo mulai tahun 2008 kurang berjalan maksimal karena adanya sekolah

gratis yang melarang sekolah untuk memungut biaya dari peserta didiknya

sehingga tidak ada dana untuk menyewa pelatih, prasarana dan sarana yang

kurang memadai, banyak siswa yang kurang mampu dan rumahnya yang jauh dari

sekolah yang membuat pelaksanaan ekstra menjadi terhambat. Namun, masih ada

beberapa sekolah yang mengadakan ekstra. Hal tersebut di atas melatar belakangi

Page 18: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

penulis untuk mengangkat judul “Studi Tentang Pelaksanaan Ekstrakurikuler

Olahraga Di SMP Negeri Se kota Sukoharjo Tahun 2012”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Dari kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMP Negeri se Kota Sukoharjo tahun

2012 belum pernah dilakukan penelitian tentang pelaksanaannya.

2. Dari kegiatan ekstrakurikuler olahraga SMP Negeri se Kota Sukoharjo tahun

2012 belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor pendukungnya.

3. Prasarana dan sarana ekstrakurikuler SMP Negeri se Kota Sukoharjo tahun

2012 belum memadai.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian maka perlu dibatasi

agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut: “Pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP

Negeri se Kota Sukoharjo Tahun 2012”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah

dalam penelitian ialah:

“Bagaimana Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga di SMP Negeri Se

Kota Sukoharjo Tahun 2012?”

Page 19: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pelaksanaan Ekstrakurikuler

Olahraga Di SMP Negeri Se kota Sukoharjo Tahun 2012.

F. Manfaat penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Manfaat teoritis:

a. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam merancang

serta melaksanakan penelitian ilmiah mengenai Pelaksanaan

Ekstrakurikuler Olahraga Di SMP Negeri Se kota Sukoharjo.

b. Bagi Guru

Dapat digunakan oleh Guru SMP khususnya di Kota Sukoharjo

tentang Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga di SMP pada tahun

2012.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.

Page 20: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Ekstrakurikuler

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, kegiatan diartikan sebagai

aktivitas. Sedangkan ekstrakurikuler dalam kamus besar Indonesia

mempunyai arti kegiatan yang bersangkutan di luar kurikulum atau di luar

susunan rencana pelajaran. Secara sederhana istilah kegiatan ekstrakulikuler

mengandung pengertian yang menunjukkan segala macam, aktivitas di

sekolah atau lembaga pendidikan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.

Kegiatan ekstrakurikuler ada pada setiap jenjang pendidikan dari

sekolah dasar usia 4 sampai 6 tahun, sekolah menengah tingkat pertama dan

atas sampai akademik dan universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan

agar siswa maupun mahasiswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat,

dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan

ini diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu

sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.

Sebagai bagian dari pendidikan maka kebijakan mengenai kegiatan

ekstrakurikuler merupakan bagian dari kebijakan departemen pendidikan

nasional yang sebelum era reformasi disebut Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Kegiatan ekstrakurikuler pada masa itu dilakukan dengan

berlandaskan pada Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Mendikbud) Nomor : 0461 /U/1964 dan Surat Keputusan (SK)

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjrn Dikdasmen)

Nomor : 226/C/Kep/O/1992. Dinyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler

merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan disamping jalur Organisasi

Intra Sekolah (OSIS), latihan kepemimpinan dan wawasan wiyata mandala.

Berdasarkan kedua Surat Keputusan tersebut ditegaskan pula bahwa

6

Page 21: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

ekstrakurikuler sebagai bagian dari kebijaksanaan pendidikan secara

menyeluruh yang mempunyai tugas pokok:

a. Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa

b. Mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran

c. Menyalurkan bakat dan minat

d. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. (Depdikbud, 1998).

Untuk mendukung terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukan

adanya berbagai petunjuk dan pedoman, baik menyangkut materi maupun

kegiatannya, dengan harapan agar program ekstrakurikuler dapat

dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang digariskan.

Agar pelaksanaan program ekstrakurikuler mencapai hasil baik dalam

mendukung program kurikuler maupun dalm upaya menumbuhkan dan

mengembangkan nilai-nilai kepribadian, maka perlu diusahakan adanya

informasi yang jelas mengenai arti,tujuan dan hasil yang diharapkan,peranan

dan hambatan-hambatan yang ada selama ini dengan informasi yang jelas

diharapkan para Pembina, pendidik, kepala sekolah, guru, siswa, serta pihak-

pihak yang terkait dapat membantu dan melaksanakan ekstrakurikuler sesuai

dengan tujuan.

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat memperdalam

dan memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antar berbagai mata

pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan

manusia seutuhnya dalam arti :

a. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Berbudi pekerti luhur

c. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan

d. Sehat jasmani dan rohani

e. Berkepribadian yang mantap dan mandiri

f. Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain itu

tujuan ekstrakurikuler juga untuk lebih memantapkan pendidikan

kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang

Page 22: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

diperoleh dalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan

lingkungan.

Dokumen resmi dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga

memberikan rumusan tentang apa yang dimaksud kegiatan extrakurikuler.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah (SK Dirjen Dikdasmen) Nomor : 226/C/Kep/O/1992 dirumuskan

bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada

waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas

pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembianaan manusia

seutuhnya. Sedangkanberdasarkan Lampiran Surat Keputusan Menteri

Pendidikan da Kebudayaan (SK Mendikbud) Nomor :060/U/1993, Nomor

061/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 dikemukakan, bahwa kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran

yang tercantum dalam susunan program sesuai dengan keadaan dan

kebutuhan sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan

kegiatan perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.

Memperhatikan kedua sumber tersebut, ada perbedaan rumusan dalam

kalimatnya, tetapi makna yang terkandung didalamnya adalah sama. Kedua-

duanya menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler mengacu pada mata

pelajaran dalam rangka pengayaan dan perbaikan, serta dalam usaha

pembinaan manusia atau upaya pemantapan pembentukan kepribadian para

siswa.

Mengenai peranan kegiatan ekstrakurikuler disebutkan bahwa

ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyai

peranan utama sebagai berikut:

a. Memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti

memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa

yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum

yang ada.

Page 23: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai

kepribadian para siswa

c. Membina serta meningkatkan bakat, minat dan ketrampilan, dan hasil yang

diharapkan ialah untuk memacu anak kea rah kemampuan

mandiri,percaya diri dan kreatif.

d. Melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. (Depdikbud, 1998)

Ada delapan (8) materi dan jenis kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :

a. Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Jenis

kegiatannya adalah: 1) melaksanakan peribadatan sesuai dengan

agamanya masing-masing, 2) memperingati hari-hari besar agama, 3)

membina kegiatan toleransi antar umat beragama, 4) mengadakan lomba

yang bersifat keagamaan, 5) menyelenggerakan kegiatan seni yang

bernafaskan keagamaan.

b. Kegiatan pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jenis

kegiatannya adalah : 1) melaksanakan upacara bendera pada hari senin,

serta hari-hari besar nasional, 2) melaksanakan bakti social, 3)

melaksanakan lomba karya tulis, 4) melaksanakan pertukaran pelajar

antar propinsi, 5) menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu

nasional.

c. Kegiatan pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara Jenis

kegiatannya adalah : 1) Melaksanakan tata tertib sekolah, 2)

melaksanakan baris-berbaris, 3) mempelajari dan menghayati sejarah

perjuangan bangsa, 4) melaksanakan wisata siswa dan kelestarian

lingkungan alam, 5) mempelajari dan menghayati semangat perjuangan

para pahlawan bangsa.

d. Kegiatan pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur. Jenis kegiatannya

adalah : 1) melaksanakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Pancasila, 2) melaksanakan tata karma pergaulan, 3) menumbuhkan dan

meningkatkan kesadaran rela berkorban dengan perbuatan amal, 4)

Page 24: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orang tua, guru, dan sesame

teman di lingkungan masyarakat.

e. Kegiatan pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.

Jenis kegiatannya adalah : 1) mengembangkan peran siswa dalam

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), 2) melaksanakan latihan

kepemimpinan siswa, 3) mengadakan forum diskusi ilmiah, 4)

mengadakan media komunikasi OSIS, 5) mo\engorganisir suatu

pementasan atau bazaar.

f. Kegiatan pembinaan keterampilan dan kewiraswastaan. Jenis kegiatannya

adalah : 1) meningkatkan keterampilan dalam menciptakan sesuatu lebih

berguna, 2) meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik,

pertanian dan peternakan, 3) meningkatkan usaha-usaha keterampilan

tangan, 4) meningkatkan usaha koperasi sekolah, 5) meningkatkan

penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

g. Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi. Jenis kegiatannya

adalah : 1) meningkatkan usaha kesehatan sekolah, 2) meningkatkan

kesehatan mental, 3) menyelenggarakan kantin sehat, 4)

menyelenggarakan lomba berbagai macam olahraga.

h. Kegiatan pembinaan persepsi, apersepsi, dan kreasi seni. Jenis kegiatannya

adalah : 1) meningkatkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang

seni, 2) menyelenggarakan sanggar belajar semacam seni, 3)

meningkatkan daya cipta seni, 4) mementaskan, memamerkan berbagai

cabang seni. (Depdikbud, 1998: 6-10).

Dengan berlakunya kebijakan baru pendidikan nasional melalui

Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang system pendidikan

Nasional, maka panduan kebijakan mengenai kegiatan ekstrakulikuler juga

berubah. Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi

peserta didik sebagaimana tercantum dalam pasal 3, pasal 4 ayat (4) bahwa

pendidikan diselenggarakan dengan member keteladanan, membangun

kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

pembelajaran. Pasal 12 ayat (1b) menyatakan bahwa setiap peserta didik

Page 25: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan

sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik dan

meningkatkan kualitas pendidikan nasional Undang undang sistem

pendidikan mengamantkan perlunya penetapan standar nasional

pendidikan. Sebagai tindak lanjut maka ditetapkan Peraturan Pemerintah

No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang terdiriatas

delapan (8) standar yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi

lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian

pendidikan.

Panduan mengenai kegiatan ekstrakurikuler terdapat dalam Lampiran

Standart Isi berdasar Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

(Permendiknas No 22 tahun 2006). Dalam Lampiran Satandat Isi baik

untuk tingkat SD, SMP dan SMA dinyatakan bahwa struktur kurikulum

terdiri atas 3 komponen yaitu komponen mata pelajaran, muatan lokal dan

pengembangan diri. Komponen mata pelajaran tiap tingkat pendidikan

berbeda jumlahnya. Untuk SD ditetapkan 8 mata pelajaran, SMP 10 mata

pelajaran dan tingkat SMA berkisar antara 13 sampai 16 mata pelajaran

tergantung pada jurusan dan kelas.

Komponen muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi

daerah termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal

ditentukan oleh satuan pendidikan. Sedangkan komponen pengembangan

diri dimaksudkan bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh

guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengembangkan daan mengekspresikan diri sesuai

dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau

dibimbing oleh konselor,guru atau tenaga kependidikan yang dapat

Page 26: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler_cetak tebal dari penulis.

Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan

sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.

Berdasarkan sistematika peraturan dan penjelasannya di atas, dapat

disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler termasuk bagian dari

komponen pengembangan diri dalam struktur kurikulum tingkat SD, SMP

dan SMA/SMK. Struktur kurikulum ini terdapat dalam Lampiran Standar

Isi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Permendiknas No 22 tahun

2006 tentang Standar Isi. Selanjutnya untuk menindaklanjuti strutur

kurikulum mengenai komponen pengembangan diri maka disusun pula

buku Panduan Pengembangan Diri. Dalam buku tersebutdinyatakan

kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari kurikulum

tingkat satuan pendidikan. Komponen pengembangan diri meliputi kegiatan

pelayanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Panduan Pengembangan

Diri berisi rambu-rambu, model, dan contoh-contoh yang dapat digunakan

dalm pengembangan kegiatan pelayanan konseling dan kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah/madrasah dalam rangka penyusunan kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan Dasar da Menengah.

Masing-masing sekolah/madrasah dapat menguraikan lebih lanjut substansi

yang ada di dalam panduan ini demi dapat terselenggarakan kurikulum

sekolah/madrasah dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan pada landasan yuridis di atas, dapat disimpulkan

bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu bagian dari

komponen Pengembangan Diri. Komponen Pengembangan Diri lainnya

adalah kegiatan pelayanan konselling. Sedangkan Pengembangan Diri

merupakan salah satu dari tiga komponen dalan struktur kurikulum

tingkatpendidikan dasar dan menengah. Pengembangan diri bukan

merupakan mata pelajaran tetapi pemberian kesempatan kepada peserta

didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

Page 27: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

kebutuhan, bakat, dan minat melalui fasilitasi sekolah dan pembimbingan

oleh konselor, guru atau tenaga kependidikan yang sesuai.

Ruang lingkup pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram

dan tidak terprogram. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan

diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya.

Kegiatan tiadak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik

dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua

peserta didik. Kegiatan terprogram terdiri atas 2 komponen:

a. Pelayanan konseling,meliputi pengembangan:

1) Kehidupan pribadi

2) Kemampuan sosial

3) Kemampuan belajar

4) Wawasan dan perencanaan karir

b. Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan:

1) Kepramukaan

2) Latihan kepemimpinan, ilmiah remaja, palang merah remaja

3) Seni, olahraga, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan

Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan

perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal

melalui penyelenggaraan: a) layanan dan kegiatan pendukung konseling

dan b) kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat

dilaksanakan secara a) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal,

seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama,

keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. b) Spontan,

adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti:

pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya,

antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran) dan c) Keteladanan, adalah

kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi,

Page 28: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

berbahasa yang baik, rajin membaca, memuji kebaikan dan atau

keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.

Berdasarkan ketentuan di atas, dapat dikemukakan bahwa kegiatan

ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengembangan diri terprogram, dengan

bidang pengembangan yang mencakup;

a. Pengembangan kreativitas, yaitu bidang kegiatan yang membantu

peserta didik mengembangkan kemampuan daya cipta sesuai dengan

potensi, bakat dan minat untuk dapat berperestasi secara optimal.

Contoh ilmiah remaja

b. Pengembangan kagamaan dan sosial, yaitu bidang kegiatan yang

membantu peserta didik mengembangkan kemampuan religius, disiplin,

kerja sama, dan rasa tanggung jawab sosial lainnya. Contoh

kepramukaan

c. Pengembangan rekreatif, yaitu bidang kegiatan yang membantu peserta

didik mengembangkan potensi dirinya dengan suasan rileks,

menggembirakan dan menyenangkan untuk pengembangan karir.

Contoh teater.

2. Ekstrakurikuler di Sekolah

Dalam buku panduan pengembangan diri, yang dimaksudkan kegiatan

ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan

pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai

dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang

secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan

yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

Kegiatan ekstrakurikuler menekankan untuk membantu pengembangan

peserta didik dan pemantapan pengembangan kepribadian peserta didik yang

lebih cenderung berkembang untuk memilih jalan tertentu.

a. Visi dan Misi Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun yang menjadi visi dari kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk

Page 29: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

Sedangkan misinya adalah 1) Menyediakan sejumlah kegiatan

yang dpat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan , potensi,

bakat, dan minat mereka, dan 2) menyelenggarakan kegiatan yang

memberikan kesempatan peseta didik mengekspresikan diri secara bebas

melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

b. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Menurut kajian Anifral Hendri (2008 : 2) mengenai fungsi kegiatan

ekstrakurikuler adalah sebagai berikut :

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat, dan minat mereka.

2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan

kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekastrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, menggembirakan dan

menyenangkanbagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kegiatan

ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan

kreativitas sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa. Selain itu,

kegiatan ekstrakurikuler dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab sosial

peserta didik dan dapat dijadikan untuk mengembangkan kesiapan karir

peserta didik.

c. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler

Page 30: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan

keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang

menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana

yang disukai dan menggembirakan peserta didik.

5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun

semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsisp kegiatan ekstrakurikuler yang

dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

d. Jenis kegiatan ekstrakurikuler

1) Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

(LDKS), Palang Merah Remaja (PMR), PAsukan Pengibar Bendera

Pusaka (PASKIBRAKA).

2) Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan

penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.

3) Latihan/lomba keterbakatan/prestasi, meliputi pengembangan bakat

olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan.

4) Seminar, lokakarya, dan pameran/bazar, dengan substansi antara lain

karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni

budaya.

e. Format Kegiatan

1) Individual, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta

didik secara perorangan.

2) Kelompok, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh

kelompok-kelompok peserta didik.

3) Klasikal, yaitu format kegiatan ekstrakuikuler yang diikuti peserta

didik dalam satu kelas.

Page 31: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4) Gabungan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti peserta

didik antarkelas/antarsekolah/madrasah.

5) Lapangan, yaitu format kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang

atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan

lapangan.

3. Ekstrakurikuler Olahraga

Aktivitas-aktivitas intramural (dalam sekolah) seperti didefinisikan

di sini tidak hanya meliputi olahraga-olahraga pertandingan dan permainan-

permainan diantara murid-murid sekolah yang sama, namun juga partisipasi-

partisipasi dalam pendidikan jasmani informal dan olahraga apapun yang

bersifat rekreasi yang dilaksanakan di luar kelas-kelas atau jam-jam belajar

reguler. Dewasa ini, aktivitas-aktivitas semacam itu ditawarkan di hampir

setiap negara. Waktu yang paling populer adalah sore hari, ketika jam sekolah

sudah usai, yang bisa pada pukul 1 siang atau pukul 7 sore hari dan di

Indonesia sendiri kegiatan semacam itu disebut dengan ekstrakurikuler

olahraga.

Ekstrakurikuler olahraga adalah kegiatan yang dilakukan diluar jam

pelajaran baik dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah. Ekstrakurikuler

olahraga berkaitan dengan aktivitas fisik siswa, sebelum melakukan

ekstrakurikuler olahraga biasanya pelatih atau pembina memberikan

pengarahan mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler seperti, fair play, empati, bekerjasama, toleransi, sikap, dan

lain sebagainya seperti menurut Suseno (1989:53) mengatakan bahwa: Moral

selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai manusia. Bidang moral

adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai

manusia. Norma-norma moral adalah tolok ukur untuk menentukan betul-

salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari segi baik-buruknya sebagai

manusia dan bukan sebagai pelaku peran tertentu dan terbatas.

Olahraga beregu (team sport) merupakan salah satu bentuk olahraga

yang dapat mengembangkan keterampilan sosial seseorang. Hal ini

Page 32: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

dikarenakan olahraga beregu akan membentuk sebuah situasi sosial yang

dapat memberikan kesempatan kepada individu untuk berinteraksi dengan

orang lain. Seperti yang disebutkan dalam Wikipedia Free Encyclopedia

(2008:th) bahwa, “Team sport refers to sports that are practiced between

opposing teams, where the players interact directly and simultaneously

between them to achieve an objective . Bahwa olahraga tim mengacu pada

olah raga yang dilatih atau dipraktekkan, dimana pemain saling berhubungan

secara langsung dan secara simultan di antara keduanya untuk mencapai satu

tujuan. Hal itu menunjukkan bahwa olahraga beregu memberikan ruang pada

individu untuk berinteraksi secara langsung dan berkelanjutan, baik dengan

rekan maupun lawan. Interaksi sosial yang terjadi dalam olahraga beregu

tersebut dapat membantu mengembangkan keterampilan sosial individu yang

terlibat. Olahraga beregu dengan partisipasi yang luas diantaranya football

(dalam berbagai bentuk), cricket, baseball, handball, hockey, basketball, dan

volleyball (Wikipedia Free Encyclopedia, 2008:th).

Kegiatan ektrakurikuler olahraga selain bermanfaat bagi siswa dalam

mengisi waktu luang olahraga itu sendiri juga ditujukan untuk pembentukan

perilaku sosial seperti kerjasama, kemurahan hati, persaingan, empati, sikap

tidak mementingkan diri sendiri, sikap ramah, memimpin dan

mempertahankan diri. Pembentukan perilaku sosial terbentuk seirama dengan

proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Seorang individu atau siswa membutuhkan kemampuan untuk dapat

berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan itu adalah keterampilan sosial

(social skills). Keterampilan sosial merupakan salah satu kemampuan yang

dimiliki individu dalam menjalin hubungan dengan orang lain dan

kemampuan memecahkan masalah, dengan keterampilan yang siswa miliki

suatu lingkungan sosial yang harmonis dapat dicapai (Cartledge & Milburn,

1992:8). Keterampilan sosial sangat berhubungan erat dengan interaksi sosial,

seperti yang diungkapkan oleh Anderson (2004, 451) “Social skills are

developed and manifest in social interaction”. Hal ini berarti bahwa interaksi

sosial yang terjadi dalam suatu situasi sosial dapat mendeskripsikan

Page 33: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

keterampilan sosial seseorang. Lebih lanjut Andersone mengungkapkan

bahwa setiap individu membutuhkan keterampilan untuk berinteraksi sosial.

Keterampilan sosial memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting bagi

individu agar dapat hidup bermasyarakat di kemudian hari.

Maka dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga nilai-nilai

yang terkandung didalamnya secara tidak langsung akan masuk kedalam

karakteristik siswa melalui permainan atau pertandingan, berbeda dengan

kegiatan ekstrakurikuler non olahraga yang harus diberi penjelasan mengenai

nilai-nilai yang terkandung saat siswa melakukan kegiatanya.

Dalam penelitian ini penulis memilih aktivitas ekstrakurikuler

olahraga dan non olahraga sebagai variabel penelitian. Program

ekstrakurikuler olahraga merupakan suatu kegiatan mendidik melalui aktivitas

jasmani yang memiliki tujuan untuk memberdayakan siswa atau anak didik

mencapai kedewasaannya dan mengalami perubahan perilaku dan sikap sosial

secara positif. Selain itu, aktivitas olahraga dipilih karena kegiatan tersebut

banyak diminati para siswa.

Banyak macam kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan di

sekolah, yang tentu saja berbeda-beda antar sekolah. Perbedaan itu bisa

dimengerti karena terdapatnya perbedaan minat dan kebutuhan siswa, sarana

dan prasarana, potensi daerah yang bersangkutan. Pada umumnya kegiatan

ekstrakurikuler sekolah berada dibawah seksi-seksi dalam struktur

kepengurusan OSIS sekolah serta ditangani oleh guru atau pembina yang

menguasai bidang ekstrakurikuler tersebut. Melalui kegiatan ekstrakurikuler

olahraga diharapkan potensi yang ada dalam diri peserta didik dapat

dikembangkan dan ditingkatkan agar berprestasi.

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler siswa diarahkan untuk

memilih salah satu cabang olahraga yang sesuai dengan minat, bakat dan

kemampuan siswa, pada kegiatan ini cabang diharapkan lahir bibit-bibit

olahragawan yang nantinya dapat dibina untuk menghadapi event seperti

POPDA, PORPROV maupun kompetisi lainnya.

Page 34: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Beberapa jenis ekstrakurikuler olahraga yang di SMPN Se Kota

Sukoharjo, yaitu: sepakbola, futsal, badminton, karate, tae kwondo, sepak

takraw dan voli.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi untuk mengembangkan

kemampuan dan kreativitas sesuai dengan potensi, bakat dan minat siswa.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler dapat menumbuhkan rasa tanggungjawab

sosial peserta didik dan dapat dijadikan untuk mengembangkan kesiapan karir

peserta didik. Dalam upaya mewujudkan tujuan itu diperlukan daya dukung

diantaranya, pelatih yang baik, atlet/siswa yang memiliki potensi/bakat,

pembinaan yang baik, sarana dan prasarana yang memadai dan pendanaan.

Berikut ini adalah penjelasan daya dukung tersebut,yaitu:

a. Pelatih

Setiap olahraga sangat membutuhkan seorang pelatih yang profesional untuk

memajukan timnya. Pelatih yang dimaksud adalah seorang atau sekelompok orang

yang mengelola atau menangani kelompok atau seseorang untuk mencapai

keberhasilan tertentu (Heru Suranto: 1994). Pelatih adalah seorang

profesionalisme yang bertugas membantu, membina, mengarahkan atau

olahragawan dalam mencapai prestasi maksimal dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya (Agus Purwanto, 1998: 1). Menurut Kamtono (1986: 67) untuk

menjadi seorang pelatih yang baik, paling tidak harus mempunyai beberapa

kemampuan atau kriteria antara lain: “kemampuan fisik, kemampuan psikis,

kemampuan pengendalian emosi, kemampuan sosial,

tanggungjawab dan pengabdian demi prestasi atlet”. Mendukung pernyataan

tersebut, Sukadiyanto (1997: 33) menyatakan bahwa pelatih yang baik memiliki

kriteria sebagai berikut: memiliki pengetahuan dan keterampilan cabang olahraga

profesinya, bersikap kepribadian yang baik, sehat jasmani dan rohani, serta

mampu berperan sebagai seorang pendidik atau guru yang baik. Tugas sebagai

pelatih menurut Siregar (1978: 23), adalah:

1) Mengenal atlet secara keseluruhan

2) Bersama atlet mengolah cabang olahraga pilihannya

3) Mengembangkan kepribadian atlet

Page 35: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

4) Mengajarkan rasa hormat pada social property

5) Mengawasi kesehatan atlet

6) Menyadarkan atlet tentang pentingnya berlatih

7) Menanamkan kepatuhan pada atlet

Menurut Djoko Pekik (2002: 18-19) pelatih yang mempunyai kemampuan fisik

yang baik akan dapat membantu atletnya mencapai prestasi yang maksimal karena

pelatih itu adalah sebagai model bagi atletnya. Menurut Kamtomo (1986: 67) ada

tiga hal perlu diperhatikan dalam kemampuan fisik seorang pelatih, antara lain:

1) Physical fitness

2) Skill performance

3) Proporsi fisik yang harmonis dan sesuai dengan cabang olahraga yang dilatih.

Harsono (1988: 31) menyatakan bahwa tinggi rendahnya prestasi atlet banyak

tergantung dari tinggi rendahnya pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan

seorang pelatih, pendidikan formal dalam ilmu olahraga dan kepelatihan akan

sangat membantu segi

kognitif dan psikomotorik dari pelatih. Kamtomo (1986: 70) menjelaskan ada

beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam kemampuan psikis,

diantaranya adalah:

1) Memiliki kecintaan dan dedikasi yang tinggi terhadap bidangnya

2) Memiliki IQ yang tinggi

3) Memiliki pengetahuan yang luas tentang bidangnya baik secara teoritis maupun

praktis

4) Memiliki daya imajinasi serta daya kreasi yang mengagumkan

5) Memiliki keberanian bertindak dan berkemampuan keras untuk menang dalam

batas-batas sportifitas.

Menurut Harsono (1988: 57) kepribadian yang baik diharapkan dari seorang

pelatih adalah: 1) Akrab, 2) Ambisi tinggi, 3) Dipercaya, 4) Jujur, 5) Kooperatif,

6) Kepemimpinan yang tinggi, 7) Kreatif, 8) Mengerti orang lain, 9) Disiplin

pribadi, 10) Objektif, 11) Optimis, 12) Energik, 13) Rajin, 14) Setia, 15)

Mempunyai sifat humor, 16) Emosi stabil dan, 17) Tulus hati.

Page 36: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Menurut Bompa (1994) ilmu pendukung dalam profesi kepelatihan terdiri dari:

anatomi,

fisiologi, kedokteran olahraga, biomekanika olahraga, psikologi, ilmu gizi,

sosiologi, ilmu pendidikan, pembelajaran motorik, statistik, tes dan pengukuran.

Dalam buku yang diterjemahkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993: 1) Mc

Clenaghan mengemukakan bahwa pelatih itu harus ada kebutuhan untuk dapat

berhasrat memiliki kesenangan dasar dan sifat-sifat yang dibutuhkan oleh profesi

itu sendiri, harus memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang menunjang keahlian agar dapat berhasil.

Menurut Direktorat Keolahragaan, Ditjen PLSPO dan PBVSI (1993: 13) meliputi

antara lain:

1) Menjadi seorang guru, pendidik, bapak dan teman sejati.

2) Menganalisis perubahan yang terjadi pada atlet atau pemain.

3) Menjadi motivator bagi atlet atau pemain.

4) Organisatoris yang baik dan bekerja sama secara administrative.

5) Mencari dan memilih bibit-bibit atlet potensial dan

6) Mengawasi, memperhatikan dan membimbing atlet.

Tugas utama seorang pelatih adalah membantu atlet

untuk meningkatkan prestasinya setinggi mungkin. Atlet menjadi juara

disebabkan karena ada hasil konvergensi antara atlet yang berbakat

dan proses pembinaan yang benar dengan perbandingan sumbangan atlet

60%dan porsi pembinaan 40%, atlet juara lahir dan dibuat

(Harsono,1988:31).

Pelatih yang profesional harus sadar akan kenyataan yang terjadi di

lapangan kadang tidak sesuai dengan yang dikehendaki sehingga ia harus

dapat benar-benar mempengaruhi dan membentuk watak (karakter) dan

kepribadian atlet (siswa) dalam hal tertentu. Sehingga hal-hal yang tidak

diinginkan dapat terminimalisasi akan terjadi. Pengaruh-pengaruh yang

diberikan pelatih kepada seorang atlet seharusnya pengaruh yang positif tapi

Page 37: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kemungkinan juga pengaruh dapat ditangkap oleh atlet (siswa) sehingga

pelatih benar-benar berhati-hati dalam memberikan pengarahan.

Menurut Sudjarwo (1993: 9) tugas-tugas pokok yang harus dilakukan

seorang pelatih antara lain adalah :

1) Mengadakan pemanduan untuk memilih bibit unggul atlet

2) Menyusun program latihan untuk jangka pendek maupun jangka panjang

3) Menyusun strategi dan menentukan taktik dalam menghadapi pertandingan

4) Mengadakan evaluasi setelah selesai melakukan latihan atau pertandingan

5) Selalu berusaha meningatkan pengetahuan, baik secara teori maupun

praktek dalam cabang olahraga yang dibinanya.

Bompa (1994) mengemukakan bahwa ada berapa aspek yang perlu

diperhatikan seorang pelatih dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang

pelatih yaitu:

1) Aspek teknik adalah suatu latihan teknik yang bertujuanuntuk mempermahir

keterampilan teknik-teknik gerakan spesialisasimasing-masing cabang

olahraga, agar dengan demikian setiapketerampilan gerak dapat dengan

demikian setiap keterampilan gerak dapat dilakukan sebaik mungkin.

2) Aspek taktik adalah suatu latihan taktik yang dilakukandengan tujuan untuk

menumbuhkan perkembangan daya tafsir dankemampuan berpikir taktis

dari para atlet.

3) Aspek fisik adalah suatu latihan fisik yang dilakukan dengantujuan untuk

mempersiapkan fisik atlet menhadapi stress-stres fisik dalam latihan den

perbandingan.

4) Aspek mental adalah suatu latihan mental yang diberikankepada atlet

dengan tujuan untuk meningkatkan perkembangan mental atlet. Latihan ini

tidak kurang pentingnya dari perkembangan ketigafaktor diatas. Latihan

mental lebih menekankan pada perkembangan kedewasaan atlet serta

perkembangan emotional impulsive. Misalnya motivasi berlatih, semangat

bertanding, sikap pantang menyerah, percaya diri, sportivitas,

keseimbangan, kemampuan meredam anxietydan sebagainya.Bahwa

kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dankamampuan

Page 38: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

yang di kuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian daridirinya,

sehingga ia dapat melakukan perilaku - perilaku kognitif, efektif,

dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Kecakapan melatih paling

memiliki tiga kompenen yang saling berhubungan yaitu pengetahuan,

kompetensi atau kerampilan, sikap danfilosofi, setta personality

(kepribadian).

b. Atlet

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 122), bahwa:

“Atlet adalah olahragawan terutama yang mengikuti perlombaan atau

pertandingan”. Atlet adalah individu yang berpartisipasi dalam olahraga

prestasi dimana pembinaan berupa latihan diekspresikan melalui

kompetisi. Melalui program latihan yang dilakukan, atlet diharapkan

mencapai prestasi puncak dan meraaih prestasi tertinggi (Raalte, 2002).

Atlet terbagi dalam kategori atlet junior berusia dan atlet senior atau

master atlet(Starkes, 2005). Master atlet lebihdikenal dengan sebutan

senior olimpians, adalah atlet yang tetap menjalankan program latihan dan

mengikuti kompetisi meskipun telah melewati masa usia prestasi puncak.

Dalam berbagai cabang olahraga kategori “master” paling muda adalah 25

tahun namun tak jarang dilakukan oleh atlet yang berusia lebih dari 35

tahun (Starkes, 2005).

Cabang olahraga apapun sangat membutuhkan pembibitan atlet

atau pemain karena merupakan upaya menemukan individu-individu yang

memiliki potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi di kemudian hari.

Jika mengevaluasi dan menganalisa dalam berbagai kejuaraan dunia,

menunjukkan bahwa atlet tertentu yang menunjukkan prestasi maksimal

terhadap cabang olahraga tertentu, seorang atlet memiliki karakteristik

psikologi dan mental yang tidak sama satu dengan yang lain,memiliki

potensi fisik yang handal, memiliki kemampuan teknik dan taktik yang

baik dan memiliki pengalaman bertanding dalam berbagai kompetisi.

Page 39: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Sebelum diadakan pembinaan atlet sebaiknya lebih dahulu atlet

diberikan kesadaran bahwa prestasi puncak tidak akan tercapai apabila

atlet tersebut tidak memiliki kemampuan untuk mencapainya. Karena

faktor terbesar untuk mencapai prestasi maksimal adalah datang dari atlet

itu sendiri meskipun faktor-faktor yang lain sebagai faktor pendukung

yang mempunyai sumbangan atau peranan yang sangat penting.

Atlet dengan motivasi berprestasi yang tinggi cenderung memilih

aktifitas yang menantang. Atlet tersebut juga cenderung untuk

menghindari tugas yang terlalu mudah karena tidak mendapatkan kepuasan

dari hal tersebut. Selain itu, atlet dengan motivasi berprestasi tinggi akan

melakukan evaluasi terhadap pertandingan mereka. Mereka akan meminta

umpan balik dari pelatih mengenai penampilan mereka(Adisasmito, 2007).

Dengan adanya motivasi berprestasi tinggi, atlet akan menjalankan

program latihan dengan sungguh-sungguh dan disiplin yang

tinggi(Adisasmito, 2007). Atlet juga memiliki rasa percaya diri terlihat

dari keyakinan untuk memenangkan pertandingan. Ini terkait dengan

upayanya dalam mempertahakan kendali emosi, konsentrasi, dan membuat

keputusan yang tepat,mampu untuk membagi konsentrasi kepada beberapa

keadaan sekaligus. Dengan adanya kematangan dalam persiapan, mereka

lebih memiliki harapan untuk sukses. Terakir, atlet mampu mengatasi

tekanan yang dihadapi, baik saat latihan maupun pertandingan, serta

mampu mengendalikan diri saat gagal (Satiadarma, 2000).

Salah satu pembentuk atlet andal adalah faktor bakat. Apabila

seseorang memiliki bakat khusus maka harus ditentukan bagaimana bakat

dapat dikembangkan sampai mencapai suatu prestasi (Gunarsa, 2008).

Pelatih sering beriteraksi dengan atlet, karena itulah pelatih mempunyai

peluang dan tanggungjawab yang besar untuk mengoptimalkan motivasi

atlet untuk berprestasi(Adisasmito, 2007). Dalam hubungan atlet dengan

pelatih perlu ditekankan adanya komunikasi yang baik. Dengan adanya

komunikasi yang baik dan kasih sayang antara pelatih dengan atlet dapat

meningkatkan motivasi pada diri atlet(Gunarsa, 2000). Pelatih menerapkan

Page 40: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

hukuman fisik saat atlet melakukan kesalahan memungkinkan atlet

menasosiasikan aktivitas fisik sebagai hukuman. Tambahan porsi latihan

bagi sebagian atlet teras menyenangkan, bagi sebagian lagi sama sekali

tidak berdampak positif.Pelatih yang mamperlakukan atlet tertentu lebih

baik akan menimbulkan ketida konsistenan dalam menerapkan aturan yang

dapat menyebabkan motivasi berprestasi atlet menurun (Satiadarma,

2000).

Kondisi fisik atlet memegang peranan penting dalam menjalankan

program latihannya. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan

secara baik, sitematis dan ditujukan untuk meningkatkan kesegaran

jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dapat

menimbulkan atlet mencapai prestasi yang lebih baik sesuai harapan.

Fisik seorang atlet juga menentukan prestasi atlet seperti yang

dikatakan M. Sajoto (1988: 10), bahwa “kondisi fisik adalah salah satu

syarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi

atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan

prestasi”. Kondisi fisik merupakan satu kesatuan yang utuh yang tidak

dapat dipisahkan, baik peningkatannya maupun pemeliharaannya, artinya

bahwa setiap usaha peningkatan kondisi fisik, maka harus

mengembangkan semua komponen tersebut walaupun perlu dilakukan

dengan prioritas. Komponen kondisi fisik yang dimaksud menurut M.

Sajoto (1988: 10), ada 10 bagian antara lain : “Kekuatan, daya tahan, daya

ledak, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan,

ketetapan dan reaksi”.

Kondisi faktor yang mempengaruhi prestasi seorang atlet terdiri

dari beberapa faktor berikut (Gunarsa dalam Adisasmito, 2007) :

1. Sehat fisik dan mental

Kesehatan fisik dan psikis merupakan suatu kesatuan organis yang

memungkinkan motivasi berprestasi berkembang, yang meliputi,

kebugaran, emosi, motivasi, dan sebagainya.

2. Lingkungan yang sehat dan menyenangkan

Page 41: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Suhu yang normal, udara yang bersih dan sehat, sinar matahari

yang cukup, bersih, dan rapih serta keadaaan sekitar yang cukup

menarik merupakan lingkungan yang dapat mendorong motivasi atlet

untuk berprestasi.

3. Fasilitas lapangan dan alat yang lengkap dan baik untuk latian

Kondisi lapangan yang baik dan menarik serta peralatan yang baik

akan memperkuat motivasi atlet.

4. Olahraga yang sesuai dengan bakat dan naluri atlet

Permainan dan pertandingan merupakan saluran dan sublimasi

(memperhalus dorongan-dorongan negatif) unsur bawaan (naluri),

seperti ingin tahu, keberanian, ketegasan, sifat pemberontak, agrasif

dan sebagainya. Olahraga yang tepat sesuai dengan unsur naluri akan

mengembangkan motivasi secara baik.

5. Pengaturan aktivitas latihan yang menarik

Program latihan yang teratur dan dikemas dengan menarik akan

memberikan motivasi yang tinggi pada atlet.

6. Alat bantu audio-visual

Dengan melibatkan latihan yang melibatkan alat bantu audio-

visual, dapat dilakukan evaluasi dalam latihan sehingga dapat

meningkatkan motivasi mereka untuk berlatih dengan lebih

bersemangat.

7. Metode latihan

Pemilihan metode latihan yang sesuai akan membantu atlet

dalam proses berlatih. Dalam proses latihan sebaiknya pelatih

memulai dari hal yang diketahui sampai hal yang tidak diketahui; dari

yang sederhana menuju yang lebih kompleks; dari yang pasti menuju

tidak pasti.

Dari penjelasan di atas, terdapat beberapa unsur pribadi yang

dapatmempengaruhi prestasi seorang altlet selain faktor lingkungan,

unsur pribadi atlet tersebut yaitu: sehat fisik dan mental dan olahrga yang

sesuai bakat dan naluri atlet. Unsur pribadi atlet berhubungan dengan

Page 42: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

motivasi yang pada khususnya akan difokuskan kepada motivasi

berprestasi.

Faktor dari prestasi seorang atlet juga dapat diukur melalui

seberapa sering dia bertanding dan mencatat kemenangan. Selain itu,

prestasi atlet merupakan sekumpulan hasil yang dicapai oleh atlet dalam

melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya (Adisasmito, 2007).

c. Pembinaan dan Pengurus

Sebagai unsur yang terpenting dalam mengelola organisasi, wajar

apabila pengurus dituntut untuk betul-betul meresapi keberadaannya,

artinya mereka mempunyai tanggung jawab terhadap jalannya organisasi.

Dimana maju dan mundurnya suatu organisasi tergantung kepada

kemampuannya dalam mengelola organisasi. Dalam melaksanakan

tugasnya, pengurus ditempatkan pada bagian dalam struktur organisasi

sesuai dengan bidang dan kemampuannya masing-masing. Setiap

pengurus mempunyai wewenang untuk mengatur bawahannya dalam batas

tanggung jawab dan wewenang yang dilimpahkan. Susunan pengurus

dalam organisasi hendaknya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan

organisasi itu sendiri. Harsuki (2002) Menyatakan nilai suatu organisasi

tergantung pelaku organisasi itu sendiri. Dalam upaya meningkatkan

prestasi atlet maka kinerja organiasi keolahragaan harus ditingkatkan

kualitasnya baik ditingkat pusat maupun daerah. Peningkatan prestasi

olahraga dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dengan memperhatikan

kinerja organisasi pada masing-masing cabang olahraga. Organiasi dan

manajemen olahraga harus kondusif yang dilakukan dengan efisien dan

efektif.

d. Prasarana dan Sarana

Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung sangat diperlukan

untuk memperlancar dalam melakukan kegiatan. Karena kegiatan olahraga

memerlukan ruang untuk bergerak (Harsuki, 2003: 379). Dalam

Page 43: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

berolahraga tidak cukup hanya mengandalkan kesiapan fisik yang baik

saja, tetapi juga perlu didukung prasarana dan sarana yang memungkinkan

olahraga tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Terutama untuk

mencapai prestasi maksimal, akan dipengaruhi oleh adanya hal tersebut.

Menurut Depdikbud (1979: 7) fasilitas berlatih adalah semua alat

dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam proses berlatih melatih di klub

olahraga. Dapat dikatakan bahwa dengan didukung alat dan fasilitas yang

baik bisa menentukan pencapaian prestasi atlet yang baik. Fasilitas

merupakan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran

pendidikan jasmani, bersifat permanen (tidak dapat dipindahkan) contoh

lapangan, hall, GOR dan lain-lain (Agus S. Suryobroto, 2004: 4). Fasilitas

adalah segala sesuatu yang digunakan untuk pelajaran tetapi tidak dapat

dipindah-pindahkan, seperti lapangan, gedung. Menurut Agus S.

Suryobroto (2004: 4) alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam

pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindahkan bahkan di bawah

oleh pelakunya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1980: 786) definisi dari

prasarana adalah : “segala yang merupakan penunjang utama

terselenggaranya suatu proses, sedangkan Sarana merupakan segala

sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai tujuan atau

maksunya”. Sehingga dari pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa

prasarana dan sarana olahraga merupakan suatu fasilitas atau tempat dan

alat atau perlengkapan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam

pelaksanaan kegiatan olahraga pendidikan jasmani.

Sedangkan menurut Purwadarminta (1990: 157) bahwa definisi

prasarana, sarana dan alat adalah sebagai berikut:

1) Prasarana adalah segala hal yang merupakan penunjang

terselenggaranya suatu proses atau usaha.

2) Sarana adalah merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai

alat untuk mencapai tujuan.

Page 44: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

3) Alat-alat olahraga atau supplies biasanya dipakai dalam waktu relatif

pendek. Misalnya bola, raket, jaring bola basket, jaring tenis, pemukul

bola dan lain-lain.

Setiap cabang olahraga baik itu cabang olahraga perorangan

maupun beregu tentu membutuhkan sarana dan prasarana yang menunjang

guna terlaksananya kegiatan olahraga tersebut. Sama halnya dengan

bidang studi penjas, membutuhkan berbagai macam sarana dan prasarana

yang menunjang proses pembelajaran itu. Sebagaimana yang diungkapkan

oleh Jonathan (1988: 127) bahwa:

“Baik olahraga perseorangan, beregu, dan olahraga keluarga, serta untuk para murid atau siswa dapat dilakukan di mana saja, di hutan, di alam bebas, dan di lapangan olahraga atau stadion asalkan saja sarana dan prasarana untuk melakukan kegiatan tersebut dapat mendukung atau memungkinkan. Sebab sarana dan prasarana yang tidak mendukung tidak akan membuahkan hasil secara maksimal.”

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas atau

prasarana merupakan bentuk permanen yang berupa bangunan atau

tempat, baik yang berada di luar maupun di dalam yang digunakan untuk

aktivitas olahraga. Sarana adalah suatu benda yang digunakan dalam

latihan atau bertanding dimana dalam latihan atau pertandingan benda atau

alat tersebut tidak dapat dipindah-pindahkan. Sedangkan alat olahraga

adalah suatu benda yang digunakan dalam berolahraga, mudah untuk

dipindah-pindah dan digunakan dalam waktu yang relatif singkat.

e. Aspek-aspek Pembinaan Olahraga

Latihan secara sistematis dan kontinyu merupakan langkah yang

harus dilakukan untuk mencapai prestasi dalam kegiatan pembinaan

olahraga. Dalam pelaksanaan pembinaan olahraga prestasi, aspek-aspek

yang mendukung pencapaian prestasi olahraga harus dilatih dan

dikembangkan secara maksimal. Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin

(1996: 87-88) menyatakan, aspek-aspek yang terkait dalam pembinaan

olahraga adalah:

Page 45: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

1) Aspek olahraga menyangkut permasalahan:a) Pembinaan fisikb) Pembinaan teknikc) Pembinaan taktikd) Kematangan bertandinge) Pelatihf) Program latihan dan evaluasi

2) Aspek medis menyangkut permasalahan: a) Fungsi organ tubuh meliputi: jantung, paru-paru, syaraf, otot,

indera dan lainnya.b) Gizic) Ciderad) Pemeriksaan medis

3) Aspek psikologis menyangkut permasalahan:a) Ketahanan mentalb) Kepercayaan diric) Penguasaan dirid) Disiplin dan semangat juange) Ketenangan, ketekunan dan kecermatanf) Motivasi

Secara garis besar aspek-aspek dalam pembinaan olahraga

mencakup aspek olahraga, aspek medis dan aspek psikologis. Dari aspek-

aspek tersebut di dalamnya terdapat beberapa unsur yang harus

diperhatikan dalam pembinaan olahraga prestasi. Agara pembinaan

memperoleh hasil maksimal, maka dalam pembinaan olahraga prestasi

diperlukan ahli-ahli disiplin ilmu yang berkualitas sesuai dengan

bidangnya. Ahli-ahli yang dibutuhkan dalam pembinaan olahraga prestasi

di antaranya (1) ahli di bidang olahraga, (2) ahli di bidang medis kesehatan

olahraga dan (3) ahli di bidang psikologi olahraga. Mengingat sangat

kompleks dalam pembinaan olahraga prestasi, maka strategi pembinaan

olahraga perlu ditangani secara profesional, baik dalam manajemen dalam

keilmuannya. Untuk kebutuhan diperlukan peningkatan kualitas dan

kuantitas tenaga profesioanal. Namun, hal yang mendasar dalam usaha

mencapai prestasi terutama pembinaan fisik, teknik, taktik dan mental.

Lebih lanjut Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin (1996: 104)

menyatakan:

Page 46: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Tujuan dari optimalisasi potensi olahraga adalah untuk

meningkatkan kekuatan atau kemampuan dalam olahraga ke arah yang

lebih tinggi melalui pembinaan yang intensif antara lain mengenai:

1) Pembinaan Fisik:

a) Spesifik latihan fisik

b) Sistem energi predominan latihan fisik

2) Pembinaan teknik

3) Pembinaan taktik

4) Pembinaan mental

5) Kematangan bertanding

Untuk mencapai prestasi dalam olahraga dibutuhkan proses

pembinaan yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaan pembinaan olahraga

unsur-unsur yang mendukung pencapaian prestasi olahraga harus dilatih

dan ditingkatkan secara maksimal. Unsur-unsur yang tersebut ialah unsur

fisik, teknik, taktik, mental dan kematangan bertanding.

f. Pendanaan

Menurut Ahmad Helmi Fuady, Dati Fatimah, dkk(2002:9) hakikat

pendanaan atau anggaran adalah menentukan kapan dan kebutuhan mana

yang akan dipenuhi lebih dulu dengan jumlah uang yang sudah tersedia.

Selanjutnya, kebutuhan yang lain akan dipenuhi selama periode berjalan

sambil terus mengumpulkan uang dari berbagai sumber.

Kegiatan pembinaan olahraga prestasi tidak terlepas dari

pendanaan. Dapat dikatakan, berjalan atau tidaknya kegiatan olahraga

sangat bergantung dari pendanaan. Oeh sebab itu, suatu kegiatan

pembinaan olahraga prestasi seperti ekstrakurikuler olahraga harus

memiliki dana yang cukup agar kegiatan ekstrakurikuler olahraga dapat

berjalan dengan lancar dan tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Page 47: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

B. Kerangka Berpikir

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan diluar jam

sekolah yang berguna sebagai tempat menyalurkan hobi atau bakat bagi

para siswa baik yang bersifat akademik, seni, kepemimpinan atau

olahraga. Dan tidak dapat dipungkiri kegiatan ekstrakurikuler berpengaruh

pada siswa yang ikut dalam kegiatan serta menumbuhkan sikap disiplin,

kesetiakawanan, menghargai orang lain dan rasa tanggungjawab.

Disini, kegiatan ekstrakurikuler yang paling banyak diminati para

siswa biasanya adalah ekstrakurikuler olahraga karena dituntut untuk

banyak gerak dan melakukan pemanasan berupa permainan sebelum

memulai ke inti olahraganya. Dimana ekstrakurikuler tersebut sangat

banyak sekali manfaatnya,mulai dari kesehatan sampai kepribadian siswa.

Kegiatan ektrakurikuler olahraga selain bermanfaat bagi siswa

dalam mengisi waktu luang olahraga itu sendiri juga ditujukan untuk

pembentukan perilaku sosial seperti kerjasama, kemurahan hati,

persaingan, empati, sikap tidak mementingkan diri sendiri, sikap ramah,

memimpin dan mempertahankan diri. Pembentukan perilaku sosial

terbentuk seirama dengan proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Maka dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga nilai-

nilai yang terkandung didalamnya secara tidak langsung akan masuk

kedalam karakteristik siswa melalui permainan atau pertandingan, berbeda

dengan kegiatan ekstrakurikuler non olahraga yang harus diberi penjelasan

mengenai nilai-nilai yang terkandung saat siswa melakukan kegiatanya.

Tujuan sendiri dari diadakannya kegiatan ekstrakurikuler olahraga

adalah mengembangkan bakat sejak usia dini demi mendapatkan sebuah

prestasi yang tinggi. Dan semua itu bisa dicapai dengan melakukan latihan

secara sistematis, kontinyu dan terprogram. Aspek-aspek yang mendukung

pencapaian prestasi olahraga baik fisik, teknik, taktik dan mental harus

ditingkatkan. Dan juga komponen pendukung seperti pelatih, atlet atau

Page 48: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

siswa, pembinaan dan pengurus serta prasarana dan sarana harus memadai

agar pelaksanaan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik.

Page 49: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada guru penjas dan siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler olahraga kelas VII dan VIII di SMPN se-Kota

Sukoharjo.

2. Waktu Penelitian

Berikut tabel kegiatan penelitian dari tahap persiapan sampai penyusunan

laporan penelitian :

Tabel 1. Waktu Penelitian

Tahun 2012

Jenis KegiatanJuliMinggu Ke

1 2 3 4

AgustusMinggu Ke

1 2 3 4

SeptemberMinggu Ke

1 2 3 4

NovemberMinggu Ke

1 2 3 4

DesemberMinggu Ke

1 2 3 41. Persiapan

Penelitiana. Penyusunan

judulb. Penyusunan

Proposal c. Perijinan

2. Perencanaan penelitian

3. Pelaksanaan penelitian

4. Penyusunan laporan

Page 50: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

B. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe

deskriptif dengan metode survei. Menurut Kerlinger yang dikutip Sugiyono

(2008, 7), metode survei adalah metodologi yang dilakukan pada populasi besar

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian–kejadian relatif, distribusi,

dan hubungan–hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.”Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di

masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran dengan kondisi,

situasi, ataupun variabel tersebut” (Burhan Bungin, 2006: 36). Di dalam penelitian

ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa tanggapan responden terhadap

setiap-setiap item pertanyaan yang diajukan untuk mendukung penelitian ini.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan seberapa tinggi daya

dukung yang mempengaruhi pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga pada siswa

kelas VII dan VIII SMP N Se-Kota Sukoharjo Tahun 2012.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah guru pendidikan jasmani yang mengajar di

Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kota Sukoharjo Tahun 2012 dan siswa

yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga khususnya kelas VII dan VIII. Subyek

penelitian ini berjumlah sebanyak 7 orang guru pendidikan jasmani dan 157 siswa

yang mengikuti ekstrakurikuler dari 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kota

Sukoharjo Tahun 2012.

Page 51: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan

berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data

yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan

menentukan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

dengan menggunakan metode angket/ kuesioner, dokumentasi dan wawancara.

Menurut Subana (2000:29) “Wawancara adalah suatu cara pengumpuan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini

digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam

serta jumlah responden sedikit. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi

arus informasi dalam wawancara, yaitu: peawawancara, responden, pedoman

wawancara, dan situasi wawancara (Dr. Riduwan, M.B.A, 2010: 56).

Menurut Burhan Bungin (2006:123) “Metode angket merupakan

serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian

dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau

dikembalikan kepetugas atau peneliti”. Yulius Slamet (2006: 95) berpendapat

bahwa “ Cara menulis kuesioner yang baik ialah si penyusun dapat meramalkan

sumber-sumber kemungkinan kesalahan dan bagaimana cara mengatasinya

sekaligus”.

Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan

angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai

berikut :

1. Menetapkan tujuan angket2. Menyusun matrik spesifik data/indikator3. Menyusun kisi-kisi angket4. Merumuskan item angket5. Uji coba angket (try out angket)6. Revisi angket7. Memperbanyak angket8. Menarik angket dan menganalisis

Page 52: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Menurut Jerry R Thomas, Jack K Nelson, dan Stephen J Silverman (2005:

274) Pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan jawaban yang sama oleh semua

responden perlu untuk dievaluasi, mereka mungkin tidak memiliki pembedaan

atas pertanyaan tersebut. Tanggapan-tanggapan yang tidak terduga bisa

menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu kurang baik. Peneliti harus

merumuskan lagi apa pertanyaan yang akan diajukan dan beberapa perubahan

mungkin juga perlu untuk memperbaiki kualitas dari pertanyaan yang akan

diajukan. Kemungkinan juga peserta yang bisa jadi sensitif kepada beberapa

pertanyaan yang diajukan.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan angket dengan metode Skala Likert. Skala ini dikembangkan oleh

Rensis Likert pada tahun 1932 yang paling sering digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, persepsi responden terhadap suatu objek.

Menurut Yulius Slamet (2006: 73), cara penyusunan skala Likert adalah

sebagai berikut:

1. Tulislah sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diperkirakan mengukur

suatu variable yang sedang di ukur.

2. Pilihlah sampel yang representatip terhadap populasinya dimana skala Likert

hendak diterapkan.

3. Berilah kode terhadap segenap respon yang bergerak dari 1 sampai dengan 5.

Kode 1 di pakai untuk jawaban yang ‘sangat tidak setuju’ terhadap pernyataan

yang positif, dan kode 5 di pakai untuk ‘sangat setuju’ terhadap pernyataan

yang positif. Atau kode 1 di pakai untuk yang ‘sangat setuju’ terhadap

pernyataan negatif, dan kode 5 di pakai untuk yang ‘sangat tidak setuju’

terhadap pernyataan yang negatif.

4. Jumlahkan markah yang diperoleh setiap subyek yang sedang kita teliti.

5. Analisis respon yang mereka berikan dan pilihlah item mana yang bisa

dipertahankan dan mana yang harus di buang.

Skala skor penilaian ditentukan oleh penulis dengan jenjang antara 0

sampai dengan 4 dan terdiri atas 5 alternatif jawaban:

a. sangat setuju (SS)

Page 53: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. setuju (S)

c. ragu-ragu/netral (N)

d. tidak setuju (TS)

e. sangat tidak setuju (STS)

Jawaban respon positif terhadap item favorabel diberi bobot lebih tinggi

daripada negatif. Skor bagi pilihan jawaban a = 4, b = 3, c = 2, d = 1, e = 0.

Sebaliknya untuk jawaban respon negatif terhadap item tak favorabel diberi bobot

lebih tinggi daripada positif. Skor bagi pilihan jawaban a = 0, b = 1, c = 2, d = 3,

e =4.

Sesuai dengan langkah-langkah menyusun angket, maka diperoleh

penyataan-pernyataan dalam angket yang mengandung beberapa daya dukung

untuk mempengaruhi pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga sebagai berikut:

Tabel 2. Daya dukung yang mempengaruhi pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga.

No. Variabel Indikator Sub indicator No. item1. Daya dukung

yang mempengaruhi pelaksanaan.

a.Pembinaan 1. Kepengurusan.

2.Perhatian pembina

3.Pelaksanaan

1 – 2

3 – 5

6 – 8b.Guru/pelatih 1. Jumlah

2.Perhatian

3.Penjelasan

9 – 10

11– 13

14–18

c. Siswa/atlet 1. Seleksi siswa

2. Minat siswa.

3. Kemampuan siswa.

4. Kondisi siswa

19 – 20

21 – 23

24 – 27

28 – 31

d. Prasarana dan sarana

1. Kondisi prasarana dan sarana.

2. Perhatian guru

32 – 37

38 – 39

Page 54: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

e. Pendanaan 1. Anggaran dana

2.Dana pembinaan

40 – 41

42

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Coba Angket

a. Uji Validitas

Instrumen diuji cobakan try out untuk keperluan validitas

instrumen itu sendiri. Setelah didapatkan instrumen yang valid, baru

digunakan untuk memperoleh data langsung dilapangan atau subjek

penelitian.

Untuk mencari validitas item-item sebagai instrumen, maka dalam

hal ini peneliti menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Karl

Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment.Menurut

Suharsimi Arikunto (2009:72) rumus yang dimaksud yaitu, korelasi antara

belahan pertama dengan belahan kedua lalu dimasukkan ke rumus baik

dengan cara 1 (belah dua ganjil-genap) atau dengan cara 2 (belah dua

awal-akhir) menggunakan rumus sebagai berikut :

=

Keterangan :

N : Jumlah sampel

ΣX : Jumlah keseluruhan X (ganjil/awal)

ΣY : Jumlah keseluruhan Y (genap/akhir

Page 55: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

b. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006: 154) menyatakan “Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik”. Angket dikatakan reliabel jika dapat memberikan

hasil relatif sama pada saat dilakukan pengukuran kembali pada objek

yang berlainan pada waktu yang berbeda atau memberikan hasil yang

tetap.

Metode analisis data yang digunakan untuk menguji reliabilitas

dalam penelitian ini dilakukan dengan formula belah dua. Peneliti

menggunakan rumus belah dua dari Spearman-Brow, perolehan skor skala

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi siswa merupakan

rentangan nilai yang berbentuk skala dari 0 sampai 4.

Kemudian setelah diketahui hasilnya, digunakan rumus belah dua

dari Spearman-Brow sebagai berikut :

Keterangan :

= reliabilitas instrumen

= yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua

belahan instrumen (Suharsimi Arikunto, 2009:93).

Kemudian seperti yang sudah dijelaskan diatas, Pertanyaan-

pertanyaan yang dijawab dengan jawaban yang sama oleh semua

responden perlu untuk dievaluasi, mereka mungkin tidak memiliki

pembedaan atas pertanyaan tersebut. Tanggapan-tanggapan yang tidak

terduga bisa menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu kurang baik.

Peneliti harus merumuskan lagi apa pertanyaan yang akan diajukan dan

Page 56: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

beberapa perubahan mungkin juga perlu untuk memperbaiki kualitas dari

pertanyaan yang akan diajukan.

2. Metode Analisa Data

Untuk memperoleh suatu kesimpulan masalah yang diteliti, maka

analisis data merupakan suatu langkah yang penting dalam penelitian. Data

yang sudah terkumpul akan tidak berarti apa-apa bila tidak diolah, karena itu

perlu adanya analisis data tersebut. Penggunaan analisis data dapat

dilaksanakan dengan dua jenis analisa yaitu analisis statistik dan analisis non

statistik. Dalam penelitian seorang dapat memakai salah satu analisis tersebut.

Karena data yang terkumpul berupa angka-angka, maka penulis menggunakan

analisis statistik. Hal-hal ini merupakan cara-cara ilmiah yang dipersiapkan

untuk mengumpulkan data dengan menganalisis data penyelidikan yang

terwujud angka-angka adalah teknik statistik.

Dengan analisa statistik maka obyektivitas dari hasil penelitian akan

lebih terjamin. Analisa statistik dapat memberikan efisiensi dan efektivitas

kerja karena dapat membuat data agar lebih ringkas bentuknya. Metode

analisa yang digunakan adalah analisa diskriptif persentase dengan

perhitungan rumus:

DP = x 100%

Keterangan:

DP = Deskriptif Persentase (%)

n = skor yang diperoleh

N = jumlah total nilai responden

Page 57: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Temuan Penelitian

Di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kota Sukoharjo terdapat 7

sekolah negeri, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5, SMPN 6

dan SMPN 7. Di dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga banyak terdapat

masalah yang berarti, yaitu adanya sekolah gratis yang melarang sekolah

memungut biaya dari siswanya, pendanaan dari BOS yang terbatas sehingga untuk

menyewa pelatih sekolah tidak mampu dan di sini setiap BOS yang diterima

masing-masing sekolah itu berbeda tergantung jumlah siswa dan lokasi sekolah.

Semakin banyak siswanya maka BOS yang diterima semakin besar dan lokasi

yang ada di kota dengan yang ada di pinggiran, jumlah BOS yang diterima lebih

banyak yang di kota. Akan tetapi, ada juga sekolah yang mampu membayar

pelatih dari luar untuk mengisi ekstrakurikuler olahraga dan biaya menyewa

pelatih diperoleh dari BOS karena jumlah siswanya banyak dan lokasinya yang

ada di kota, ada juga murid yang membayar pelatihnya, pengajuan dana ke

dekdipbud susah karena jumlah muridnya sedikit dan lokasinya yang ada di

pinggiran sehingga membuat sarana dan prasarana kurang memadai, kesadaran

murid untuk mengikuti ekstrakurikuler olahraga kurang karena banyak orang tua

yang merantau.

Selain wawancara di atas,hasil penelitian juga dituangkan dalam kuisioner.

Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner mengandung beberapa faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga sebagai berikut:

Data disajikan dalam bentuk tabel yang berisi frekuensi dan prosentase dari

setiap butir soal serta dilengkapi dengan uraian deskriptif. Dalam penyajian data

tersebut, data setiap butir diusahakan ditampilkan secara berurutan berdasarkan

instrumen. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesinambungan kontekstual dalam

uraian deskriptif.

Page 58: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

A. Pembinaan

Tabel 3. Pelaksanaan pembinaan ekstrakurikuler olahraga

Indikator Baik Kurang

Kepengurusan 96,0 % 3,5 %

Perhatian

Pembina78,5% 21,4 %

Pelaksanaan 66,1 % 33,8 %

Rata - rata 80,2% 19,8%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pembinaaan berjalan baik

dengan skor rata-rata 80,2% dan sisanya 19,8% kurang baik.

B. Guru / Pelatih

Tabel 4. Tabel guru/pelatih dalam ekstrakurikuler olahraga

Indikator Baik Kurang

Jumlah guru 35,8 % 64,3 %

Perhatian guru 69,6 % 30,4 %

Penjelasan Guru 79,9 % 20,1 %

Rata-rata 61,8% 38,2%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa guru/pelatih baik dengan

skor rata-rata 61,8% dan sisanya 38,2% kurang baik.

C. Siswa/ Atlet

Tabel 5. Tabel siswa/atlet dalam ekstrakurikuler olahraga.

Indikator Baik Kurang

Seleksi siswa 57,3 % 42,8 %

Minat siswa 81,2 % 18,8 %

Kemampuan siswa 67,9 % 32,2 %

Kondisi siwa 73,6 % 26,6 %

Rata-rata 70% 30%

Page 59: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa/atlet baik dengan

skor rata-rata 70% dan sisanya 30% kurang baik.

D. Prasarana dan Sarana

Tabel 6. Tabel prasarana dan sarana dalam ekstrakurikuler olahraga

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa prasarana dan sarana baik

dengan skor rata-rata 78,1% dan sisanya 21,9% kurang baik.

E. Pendanaan

Tabel 7. Tabel pendanaan dalam ekstrakurikuler olahraga

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pendanaan masih kurang

dengan skor rata-rata 74,6% dan sisanya 25,4% baik.

B. Hasil Penelitian

Pengolahan data hasil penelitian wawancara yang diperoleh dari guru

penjas setempat tertuang tentang daya dukung yang mempengaruhi kegiatan

ekstrakurikuler olahraga dan jawaban yang diperoleh dari siswa terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam instrumen penelitian sekolah menengah

Indikator Baik Kurang

Kondisi prasarana dan

sarana75,9 % 24,1 %

Perhatian guru 80,3 % 19,8 %

Rata – rata 78,1% 21,9%

Indikator Baik Kurang

Anggaran dana 36,3 % 63,7 %

Dana pembinaan 14,6 % 85,4 %

Rata-rata 25,4% 74,6%

Page 60: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

pertama Negeri se kota sukoharjo tahun 2012 berupa data kualitatif. Data

kualitatif adalah data yang dihimpun berdasarkan cara-cara yg melihat proses

suatu objek penelitian. Data semacam ini lebih melihat kepada proses daripada

hasil karena didasarkan pada deskripsi proses dan bukan pada perhitungan

matematis. Hasil analisis data disajikan dengan kalimat yang bersifat deskriptif.

Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami hasil akhir dalam

mengkualifikasi hasil penelitian tersebut.

C. Pembahasan

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan diluar jam sekolah

yang berguna sebagai tempat menyalurkan hobi atau bakat bagi para siswa baik

yang bersifat akademik, seni, kepemimpinan atau olahraga. Kegiatan

ekstrakurikuler yang paling banyak diminati para siswa biasanya adalah

ekstrakurikuler olahraga karena dituntut untuk banyak gerak dan melakukan

pemanasan berupa permainan. Dimana ekstrakurikuler tersebut banyak sekali

manfaat, mulai dari kesehatan sampai kepribadian siswa.

Tujuan dari diadakan kegiatan ekstrakurikuler olahraga adalah

mengembangkan bakat sejak usia dini demi mendapatkan sebuah prestasi yang

tinggi. Semua itu bisa dicapai dengan melakukan latihan secara sistematis,

kontinyu dan terprogram. Aspek-aspek yang mendukung pencapaian prestasi

olahraga baik fisik, teknik, taktik dan mental harus ditingkatkan, dan juga

komponen pendukung seperti pelatih, atlet atau siswa, pembinaan dan pengurus,

prasarana dan sarana harus memadai serta pendanaan yang cukup agar

pelaksanaan ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik.

Sementara itu, di Sekolah Menengah Pertama Negeri Se Kota Sukoharjo

terdapat 7 sekolah Negeri, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, SMPN 5,

SMPN 6 dan SMPN 7. Dari hasil deskripsi angket di atas bahwa daya dukung

pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga ada 5, meliputi pembinaan, guru/atlet,

siswa/guru, prasarana dan sarana serta pendanaan. Selain dari angket, data juga

diambil dari hasil wawancara agar lebih detail lagi keadaan di lapangan.

Page 61: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

1. Pembinaan

Hasil dari angket, pembinaan sudah berjalan baik dengan skor rata-rata

80,2%. Namun, kenyataan di lapangan pembinaan sebenarnya kurang berjalan

dengan baik. Hal ini dikarenakan pelaksanaan ekstrakurikuler hanya dilaksanakan

1 kali tiap minggu sehingga kurang maksimal meskipun setiap kali ekstrakurikuler

dilaksanakan selalu didampingi osleh pembina. Ideal dalam latihan harus

dilaksanakan secara bertahap dan kontinyu. Selain itu, pengurus terkesan hanya

sebagai formalitas saja. Padahal sebagai pengurus ditempatkan pada bagian

dalam struktur organisasi sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing.

2. Pelatih/guru

Peran pelatih/guru sudah baik dengan skor rata-rata 61,8% dalam angket,

sedangkan hasil wawancara menyebutkan bahwa peran pelatih/guru belum

maksimal. Setiap ekstrakurikuler olahraga seharusnya menggunakan seorang

pelatih yang profesional atau yang memiliki sertifikat sebagai pelatih. Tujuan

tersebut agar program latihan dapat berjalan dengan baik sehingga mencetak

atlet yang bagus. Namun yang terjadi di lapangan menyebutkan pada saat

pelaksanaan ekstrakurikuler, siswa/atlet tidak selalu ditangani oleh pelatih yang

profesional bahkan oleh pembina yang tidak sesuai dengan bidang atau

keahliannya, sehingga penjelasan materi tkurang sempurna dan berakibat

ekstrakurikuler tidak berjalan dengan baik. Dari segi jumlah pelatih juga sangat

terbatas dibandingkan dengan jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler.

Dampak dari hal ini, perhatian pelatih terhadap siswa menjadi berkurang dan

kurang maksimal.

3. Siswa/atlet

Permasalahan lain yang timbul ternyata juga muncul dari siswa/atlet itu

sendiri. Hasil dari angket siswa/atlet sudah baik dengan skor rata-rata 70% akan

tetapi kenyataan di lapangan malah sebaliknya. Pada umumnya, sekolah tidak

mengadakan seleksi masuk dan semua siswa kelas VII dan VIII boleh mengikuti

ekstrakurikuler. Siswa masuk ekstrakurikuler sesuai dengan minat/keinginan dan

tidak berdasarkan bakat yang dimiliki. Selain itu siswa tidak memperhatikan

kondisi fisik masing - masing, apakah dia mampu mengikuti ekstrakurikuler atau

Page 62: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

tidak, sehingga yang terjadi siswa hanya sebatas bisa melakukan tetapi tidak

berprestasi.

4. Prasarana dan sarana

Menurut hasil angket Prasarana dan sarana untuk pelaksanaan

ekstrakurikuler olahraga sudah baik dengan skor rata-rata 78,1%. Akan tetapi,

kenyataan di lapangan kondisi prasarana dan sarana kurang memadai. Sebagai

contoh, sekolah mengadakan ekstrakurikuler sepakbola atau futsal tetapi tidak

memiliki lapangan dan jumlah bola terbatas. Dikarenakan kondisi seperti itu,

maka pihak sekolah menitipkan siswa/atletnya ke klub olahraga. Sebenarnya

guru/pembina sudah memperhatikan kondisi prasarana dan sarana dengan cara

melakukan berbagai inovasi agar ekstrakurikuler dapat berjalan dengan baik.

5. Pendanaan

Selain keempat hal di atas, hal yang paling berpengaruh adalah masalah

pendanaan. Hasil dari angket untuk pendanaan masih kurang dengan skor rata-rata

74,6%. Hal tersebut didukung dengan kenyataan bahwa Kabupaten Sukoharjo

telah mengeluarkan kebijakan sekolah gratis. Dimana sekolah tidak diperbolehkan

memungut biaya dari siswa dan dana hanya diperoleh dari BOS yang jumlahnya

terbatas, tergantung jumlah siswa dan lokasi sekolah. Permasalahan dana ini

mengakibatkan seluruh komponen pendukung pelaksanaan ekstrakurikuler

menjadi terhambat. Mulai dari pembinaan yang tidak maksimal, guru/pelatih yang

tidak maksimal dalam memberikan pelatihan, prasarana dan sarana yang kurang

memadai dan efeknya pada siswa/atlet yang minim prestasi.

Berdasarkan hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se kota Sukoharjo kurang berjalan baik.

Page 63: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil

suatu simpulan sebagai berikut:

1. Hasil dari angket/quisioner ada 5 daya dukung ekstrakurikuler olahraga, yaitu

pembinaan, guru/pelatih, siswa/atlet, sarana dan prasarana, dan pendanaan.

Selain itu, hasil angket ini sebagai pelengkap data dalam pelaksanaan

ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se kota Sukoharjo tahun 2012

mempunyai prosentase sebagai berikut: pembinaan sudah berjalan baik dengan

skor rata-rata 80,2%, pelatih/guru sudah baik dengan skor rata-rata 61,8%,

siswa/atlet sudah baik dengan skor rata-rata 70%, prasarana dan kondisi sudah

baik dengan skor rata-rata 78,1% dan pendanaan masih kurang dengan skor

rata-rata 74,6%.

2. Hasil dari wawancara diketahui ada 5 daya dukung yang dapat mempengaruhi

pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se kota Sukoharjo tahun

2012, diantaranya: Pembinaan, Guru/Pelatih, Siswa/Atlet, Sarana dan

Prasarana, dan Pendanaan. Dari kelima daya dukung tersebut , hal yang paling

berpengaruh adalah masalah pendanaan. Di Kabupaten Sukoharjo sendiri telah

mengeluarkan kebijakan sekolah gratis. Dimana sekolah tidak diperbolehkan

memungut biaya dari siswa dan dana hanya diperoleh dari BOS yang

jumlahnya terbatas, tergantung jumlah siswa dan lokasi sekolah. Permasalahan

dana ini mengakibatkan seluruh komponen pendukung pelaksanaan

ekstrakurikuler menjadi terhambat. Mulai dari pembinaan yang tidak

maksimal, guru/pelatih yang tidak maksimal dalam memberikan pelatihan,

prasarana dan sarana yang kurang memadai dan efeknya pada siswa/atlet yang

minim prestasi.

Berdasarkan hasil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

ekstrakurikuler olahrga di SMP Negeri se kota Sukoharjo kurang berjalan baik.

Page 64: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

B. Implikasi

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, ada 5 daya dukung yang

mempengaruhi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se

kota Sukoharjo tahun 2012 adalah pembinaan, guru/pelatih, siswa/atlet, sarana

dan prasarana, dan pendanaan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat

dikemukakan implikasi sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi siswa, guru dan

sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga selanjutnya. Agar para siswa

dapat berprestasi sesuai dengan bidang olahraga masing-masing dan

mengharumkan nama sekolah.

2. Kelemahan atau kekurangan dalam berbagai hal yang mempengaruhi

pelaksanaan ekstrakurikuler olahraga supaya segera dibenahi agar pembinaan

siswa dapat berjalan optimal sehingga bakat yang dimiliki siswa bisa

berkembang dan tentunya berprestasi.

3. Perlunya kerjasama yang lebih maksimal antara siswa, guru, maupun orang tua

murid agar bakat siswa dapat dikembangkan dan pelaksanaan ekstrakurikuler

olahraga lebih baik lagi.

C. Saran

Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai

berikut:

1. Bagi siswa hendaknya dapat lebih aktif lagi dalam kegiatan ekstrakurikuler

olahraga dan memberikan masukan kepada guru bagian kesiswaan apabila

ingin diadakan ekstrakurikuler olahraga.

2. Bagi guru hendaknya memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif lagi

mengikuti ekstrakurikuler olahraga dan memberi masukan kepada kepala

sekolah akan pentingnya ekstrakurikuler olahraga sehingga pelaksanaan

ekstrakurikuler dapat berjalan lebih baik.

Page 65: STUDI PELAKSANAAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI …/Studi... · Banyak manfaat yang diperoleh melalui Pendidikan Jasmani Olaharaga dan Kesehatan. H.J.S Husdarta (2009: 3) menyatakan,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Bagi sekolah diharapkan untuk senantiasa berusaha meningkatkan pembinaan,

sarana dan prasarana, dan pendanaan dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga.