studi kritik sanad dan matan hadis...

134
STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS TENTANG KURMA, MANNA, DAN MADU SEBAGAI OBAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud.) Oleh LUBNA ALAYDRUS NIM : 107034003318 PROGRAM STUDI TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Upload: vantruc

Post on 04-May-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS TENTANGKURMA, MANNA, DAN MADU SEBAGAI OBAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud.)

OlehLUBNA ALAYDRUSNIM : 107034003318

PROGRAM STUDI TAFSIR HADISFAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1432 H/2011 M

Page 2: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS TENTANGKURMA, MANNA DAN MADU SEBAGAI OBAT

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud.)

Oleh :

Lubna AlaydrusNIM : 107034003318

Pembimbing

Dr. Bustamin. M.Si.NIP : 19630701 199803 1 003

PROGRAM STUDI TAFSIR HADITS

FAKULTAS USHULUDDUN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 3: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Kualitas Hadis dalam Tafsir Ibnu Katsir; Studi Kritik

Sanad dan Matan Hadis dalam Surah Yasin telah di ujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada 18 Maret 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Theologi Islam (S.Th.I) pada Program Studi Tafsir

Hadits.

Jakarta 18 Maret 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Dr.Bustamin . M.Si. Rifqi Muhammad Fathi, M.ANIP : 19630701 199803 1 003 NIP : 19770120 200312 1 003

Anggota

Dr. Atiyatul Ulya. M.A Dr.Maulana. M.ANIP :19700112 199603 2 001 NIP : 19650207 19903 1 001

Page 4: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt. atas segala rahmat dan

hidayah-Nya serta tidak lupa s}alawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad saw. sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Studi Kritik Sanad dan Matan Hadis Tentang Kurma, Manna, dan Madu

Sebagai Obat”.

Skripsi ini tidak akan bisa tuntas tanpa bantuan, bimbingan, arahan,

dukungan dan kontribusi dari banyak pihak. Oleh Karena itu, pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Prof. Dr. Komarudin Hidayat, M.A., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. Zainun Kamal, M.A., selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Lilik Ummi Kalsum, M.A. selaku

Sekretaris Jurusan Tafsir Hadits dan sebagai sekretaris dalam sidang

Munaqasyah penulis.

2. Dr. Bustamin, M.Si., selaku ketua Jurusan Tafsir Hadis yang mensahkan

proposal ini sehingga diterima dalam rapat persetujuan proposal. Sekaligus

pembimbing penulis dalam mengerjakan skripsi ini berdasarkan cara

penulisannya, tujuannya, dan manfaatnya bagi masyarakat akadaemik .

3. Untuk kedua penguji penulis Dr.M.Isa.HA.Salam.MA dan Dr. Maulana, M.A.

Page 5: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

ii

4. Muhammad Rifqi Fathi, M.A. selaku dosen penasehat akademik yang telah

memberikan arahannya dalam pembuatan skripsi penulis.

5. Seluruh dosen pada program studi Tafsir Hadis (TH) atas segala motivasi, ilmu

pengetahuan, bimbingan, wawasan, dan pengalaman yang mendorong penulis

selama menempuh studi. Seluruh staf Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada kedua orang tua penulis Lukman Alaydrus dan Syarifah Intan bin Yahya

yang telah memberikan dukungan moril dan materiil kepada penulis serta

limpahan perhatian yang telah diberikannya kepada penulis. Ketiga kakak laki-

laki penulis (Fauzi, Yahya, Ibrahim) serta 1 orang adik penulis (Mona Hasinah).

7. Kepada orang terdekat penulis Muhsin al-Haddar yang setia memberikan

motivasi kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman Jurusan Tafsir Hadits A (MASTHA) yang telah bersama-

sama berjuang dan saling membantu dalam mengerjakan skripsi ini. Tak lupa

untuk teman-teman KKN DAUN yang selalu memberikan motivasinya kepada

penulis.

9. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

FUF UIN Syarif Hidayatullah dan Perpustakaan Umum Islam Iman Jama

serta Pusat Studi al-Qur’an (PSQ).

Akhirnya penulis pun menyadari dengan wawasan keilmuan penulis yang

masih sedikit, referensi dan rujukan-rujukan lain yang belum terbaca, menjadikan

Page 6: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

iii

penulisan skripsi ini jauh dari sempurna, Namun, penulis telah berupaya

menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan penulis sebagai manusia. Oleh karena itu, penulis meminta saran

dan kritik yang membangun dari pembaca sebagai bahan perbaikan penulisan

ini. Penulis berharap semoga Allah swt. memberikan balasan yang lebih baik dari

semua pihak pada umumnya.

Semoga skripsi ini memberikan khazanah Islam khususnya dalam bidang

ilmu hadis dan dan kedokteran. Skripsi ini juga diharapkan dapat memberikan

deskripsi hadis-hadis dalam dunia kedokteran Islam yang selama ini kurang

diperhatikan dan sangat jarang didengar. Oleh karena itu penulis berharap dengan

skripsi ini para pembaca bisa mengetahui hadis-hadis tersebut dan bisa pula

mengamalkan sunnah Nabi.Wallahu ‘alam bis s}awa>b

Ciputat, 29 Juli 2011

Lubna Alaydrus

Page 7: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................iv

PEDOMAN PENULISAN TRANSLITERASI ............................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.......................................7

C. Tujuan Penelitian......................................................................8

D. Manfaat Penelitian ...................................................................9

E. Tinjauan Kepustakaan .............................................................. 9

F. Metodelogi Penelitian .............................................................. 11

G. Sistematika Penulisan .............................................................. 12

BAB II TRADISI PENGOBATAN DALAM ISLAM

A. Riwayat-Riwayat Pengobatan Nabi .........................................14

1. Hadis Tentang Kurma.......................................................... 15

2. Hadis Tentang Manna.......................................................... 16

3. Hadis Tentang Madu ........................................................... 18

B. Kasus-kasus Sahabat Dalam Pengobatan Nabi........................ 20

C. Tokoh-tokoh Muslim dalam Dunia Kedokteran Islam ............24

1. al-Razi .................................................................................. 24

2. Ibn Sina ................................................................................ 26

Page 8: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

v

3. Ibn Nafis............................................................................... 29

D. Hikmah Pengobatan Nabi......................................................... 30

BAB III KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS-HADIS

PENGOBATAN NABI SAW

A. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Kurma ........................ 34

1. Takhrij Hadis ........................................................................34

2. Identifikasi Sanad .................................................................38

3. Telaah Matan Hadis.............................................................. 45

B. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Manna ........................ 47

1. Takhrij Hadis ........................................................................47

2. Identifikasi Sanad .................................................................58

3. Telaah Matan Hadis.............................................................. 96

C. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Madu .......................... 98

1. Takhrij Hadis ........................................................................98

2. Identifikasi Sanad .................................................................101

3. Telaah Matan Hadis.............................................................. 104

BAB IV ANALISIS HADIS KURMA, MANNA, DAN MADU

A. Khasiat Kurma Dalam Pengobatan Nabi .................................106

B. Khasiat Manna Dalam Pengobatan Mata ................................ 108

C. Khasiat Madu Sebagai Obat Segala Penyakit ......................... 110

BAB V PENUTUP

Page 9: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

vi

A. Kesimpulan............................................................................. 113

B. Saran dan Kritik terhadap Karya ...........................................114

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI

Konsonan TunggalHuruf Arab Nama Huruf Latin Nama

Alif

ba’

ta’

sa’

jim

ha’

kha

dal

zal

ra’

zai

sin

syin

sad

dad

ta

za

‘ain

-

\b

t

th

j

h}

kh

d

dh

r

z

s

sh

s}

d}

t}

z}

Tidak dilambangkan

be

te

th

je

ha (dengan titik dibawah)

ka dan ha

de

dh

er

zet

es

es dan ha

es (dengan titik dibawah)

de (dengan titik dibawah)

te (dengan titik dibawah)

zet (dengan titik dibawah)

apostrof

Page 11: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

viii

gain

fa

qaf

kaf

lam

mim

nun

waw

ha’

hamzah

ya

gh

f

q

k

l

m

n

w

h

,

y

gh

ef

qi

ka

‘el

‘em

‘en

w

ha

Accent grave

Ye

Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis Rangkap

ditulis

ditulis

Muta’addidah

‘iddah

Ta’ Marbutah di Akhir Kata

Bila dimatikan ditulis h

حكمةعلة

ditulis

ditulis

H{ikmah

‘illah

(Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap dalambahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila dikehendakilafal aslinya).

Page 12: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

ix

Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, makaditulis dengan h.

Ditulis

ditulis

Karamah al-auliya’

Zakah al-fitri

Vokal Pendek

فعل

يذهب

Fathah

Kasrah

\Dammah

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

A

Fa’ala

i

Zukira

u

yadhhabu

Vokal Panjang

1

2

3

4

Fathah + Alifجاهلية

Fathah + ya’ matiتنسى

Kasrah + ya’ matiكرمي

Dammah + wawu mati

DitulisDitulisDitulisDitulisDitulisDitulisDitulisditulis

aJa>hiliyyah

a>tansa>

i>kari>m

u>furu>d

Vokal Rangkap

1 Fathah + ya matiبينكم

DitulisDitulis

AiBainakum

Page 13: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

x

2 Fathah + wawu mati Ditulisditulis

Auqaul

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata dipisahkan dengan apostrof

لئن شكرمت

Ditulis

Ditulis

Ditulis

a’antum

u’iddat

la’in syakartum

Kata Sandang Alif + Lam

Alif lam ta’rif (ال) dalam lafaz atau kalimat, baik yang bersambung dengan huruf

qamariyyah maupun syamsiyyah ditulis dengan huruf kecil (al), dan diikuti dengan

kata penghubung “-“. Namun, jika terletak di awal kalimat, maka ia ditulis dengan

huruf besar (Al). Contoh:

1.“al” ditulis dengan huruf kecil

- al-Qur’an = seperti, “sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an.”

- al-Baihaqi = seperti, “menurut al-Baihaqi, bahwasanya…”

2.“Al” ditulis dengan huruf besar

- al-Baihaqi = seperti, “al-Baihaqi menyatakan bahwa…”

- al-Bukhari = seperti, “al-Bukha>ri di dalam kitabnya menandakan…”

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Ditulis

Al-Qur’an

Al-Qiya>s

Al-Sama>

Al-Syams

Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

Page 14: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

xi

Ditulisditulis

Zawi al-Furu>dAhl al-Sunnah

D. Singkatan

Swt = Subh}a>nahu wa ta’a>la > H = Hijriyah

As = ‘Alaih al-Sala>m ra = Rad}iya Alla>h ‘anhu

M = Masehi W = Wafat

Qs. = al-Qur’an: surat hal. = halaman

Saw = S}alla Alla>h ‘alaih wa sallam

E. Lain-lain

- Transliterasi syaddah (-) dilakukan dengan menggandakan huruf yang sama.

- Transliterasi ta’ marbu>t}ah adalah “h”

- Untuk terjemahan ayat al-Qur’an, penulis mengutip Mushaf al-Qur’an Terjemah

Departemen Agama RI.

Page 15: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Terdapat karya-karya yang berisikan tentang khasiat pengobatan Nabi

Muhammad saw. Banyak terdapat kasus-kasus yang ditemukan oleh penulis

dalam beberapa karya pengobatan Nabi saw di antaranya :

Nabi saw pernah sarapan pagi dengan kurma, dan hal ini dijelaskan

dengan Ibn Qayyim al-Jauziyah tentang khasiat kurma yang dapat memperkuat

perut yang dingin dan menyegarkan badan bahkan buah kurma dapat menguatkan

ginjal dan menghaluskan pencernaan.1

Contoh lain yang didapatkan penulis ialah hadis yang diriwayatkan dari

Ibnu Majah berasal dari Abi Hurairah "Sesungguhnya Nabi saw bersabda

barangsiapa yang memakan madu 3 hari dalam setiap bulan tidak akan tertimpa

bala yang besar". Maksud hadis ini ialah penyakit. Hal ini dikuatkan oleh hadis

Ibnu Majah dan al-Hakim berasal dari Ibnu Mas'ud "Sesungguhnya Nabi saw

bersabda madu adalah penyembuh penyakit dan al-Qur'an adalah penyembuh

penyakit hati".2

Kasus lain ialah tentang anggur yang diriwayatkan dari Abu Ubaidah

"Suatu hari ada seorang sahabat yang diare dan muntah-muntah setelah itu Abu

1Mahir Hasan Mahmud Muhammad, Mukjizat Kedokteran Nabi Berobat DenganRempah dan Buah-buahan. Penerjemah Hamzah Hasan (Jakarta:Qultummedia, 2007), h. 105.

2 Ahmad Lathif dan Md. Firdaus, Madu Lebah Penawar Penyakit Zahir dan Batin (KualaLumpur: Darul Nu'man, 1996), h. 16.

Page 16: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

2

Ubaidah menyuruh untuk memakan buah huruf yang berarti anggur mentah.

Anggur ini mempunyai rasa seperti mint yang dapat menghilangkan rasa mual".3

Contoh-contoh kasus pengobatan Nabi yang disebutkan penulis di atas

merupakan sebagian besar pengobatan Nabi yang akan diteliti oleh penulis.

Dalam hal ini penulis tidak akan membahas yang berkaitan dengan biologi dan

kimia. Akan tetapi penyelidikan yang dilakukan penulis berdasarkan perawi-

perawi yang terdapat dalam hadis tersebut.

Walaupun ilmu kedokteran Nabi saw telah dipraktekan pada masa

sahabat, akan tetapi belum menjadi sebuah disiplin. Hal ini bisa dilihat dari

berbagai cara Nabi saw menjelaskan pengobatan Nabi sebagai berikut.

Suatu hari terdapat sahabat Nabi saw yang sakit mata dan dia mengadu

kepada Rasulullah saw, maka Rasulullah saw menyuruh memandangi al-Qur’an

dengan terus menerus sehingga orang itu sembuh.4 Walaupun Nabi tidak

menggunakan obat akan tetapi prakteknya sudah diaplikasi kepada sahabat

dengan keyakinannya.

Contoh lain yang ditemukan penulis ialah Nabi saw sering memandang

jeruk sitrun dan mengatakan “Bahwa buah sitrun seperti seorang mu’min sejati

rasanya manis dan baunya harum” khasiat buah ini dapat menghilangkan diare

serta menghilangkan rasa lapar. Dan hal ini dipraktekan oleh Aisyah kepada

saudaranya.5

3 Jalaluddin Abdurrahman As-suyuthi, Pengobatan Cara Nabi Saw. Penerjemah LukmanHakim dan Ahsin Muhammad (London:Ta-Ha Publishers, 1994), h. 76.

4 Abdul Musith, Cara Nabi Mencegah Penyakit (Jakarta : Serambi Ilmu Semesta, 2007),h. 15.

5 Al-Suyuthi, Pengobatan Cara Nabi Saw, h. 51.

Page 17: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

3

Sejarah ilmu kedokteran itu sendiri telah dibentuk oleh Ibnu Sina itu

sendiri. Karyanya yang terkenal ialah al-Qanu>n Fit al-T{i>b (Canon Of Medicine),

Ibn Sina menjelaskan tentang mengalirnya darah secara terus-menerus dalam

suatu lingkaran dan tak pernah berhenti. Karya ini juga digunakan sebagai buku

teks kedokteran di berbagai universitas Perancis misalnya di sekolah tinggi

kedokteran Montpellier dan Louvin yang telah menggunakannya sebagai bahan

rujukan pada abad ke-17M.6

Sedangkan pada masa Nabi saw telah mengajarkan nilai-nilai kedokteran

yang berasaskan pada al-Qur’an dan sunnah, di antaranya: Cara bersuci, cara

berwudhu dengan membasuh anggota badan, sunnah berkhitan bagi laki-laki,

perintah memotong kuku, mandi setelah bersetubuh, bersiwak, penyebutan madu

dan kurma sebagai alternatif obat.7

Pada dasarnya ilmu kedokteran itu terjadi sebelum datangnya Islam hal

ini bisa dilihat di Negara Sumeria, Babilonia, Mesir, Persia, Hindustan, Suria,

Romawi dan Cina. Misalnya di Negara Sumeria terdapat dua cara pengobatan.

Pertama, pengobatan alami melalui cara dukun biasanya menggunakan jin, dan

kedua menggunakan ramuan herbal.8

Sedangkan di Mesir telah ditemukan lembaga-lembaga kedokteran di

kota Thebe dan Memphis dan peran kedokteran di Kota mesir sangat berperan

hingga 2500 tahun. Hal yang paling terkenal dalam metode pengobatan mereka

ialah metode bedah besar. Adapun Romawi dan Yunani mempunyai dokter atau

6 Nin Studio, Ibnu Sina (Avicenna) ( Jakarta: Gema Insani, 2006), h. 99.7 Ja’far Khadem Yamani, Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya. Penerjemah

Tim Dokter Idavi ( Bandung: Penerbit Dzikra, 2007), h. 41-42.8 Yamani, Kedokteran Islam Sejarah & Perkembangannya, h. 11.

Page 18: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

4

tabib-tabib yang terkenal di antaranya Hipokratus dengan metode herbal dan

mineral. Galen ahli dalam bidang farmasi, Dioskurides dan Aribasius.9

Jika dilihat dari sejarahnya sesungguhnya kedokteran sebelum Nabi telah

ada, dengan datangnya Islam akan menambah khazanah serta mengembangkan

ilmu kedoteran itu sendiri.

Hadis-hadis yang berhubungan dengan madu, manna, dan kurma pada

bagian awal pendahuluan menunjukkan betapa Islam sangat komprehensif dalam

menjelaskan persoalan, misalnya madu. Dalam khasiat madu dapat mengobati

penyakit gula, hal ini diutarakan oleh Dr Vatif dari Sofia College yang

mengatakan bahwa dia telah menemukan 36 anak yang menderita penyakit gula

dan mencapai hasil yang baik setelah diberikan satu sendok madu.10

Hal inilah yang akan dikaji penulis, karena beberapa hadis-hadis Nabi saw

belum dilakukan penelitian. Khasiat ini merupakan salah satu dampak

kemukjizatan Nabi. Alasan penulis mengatakan ini kemukjizatan Nabi karena

Nabi saw tidak melakukan penelitian tentang madu, akan tetapi khasiatnya baru

terungkap akhir-akhir ini.

Meskipun demikian tidak sedikit orang yang meragukan hadis sebagai

sumber pedoman khususnya para orientalis di antara tokoh-tokohnya yaitu Ignaz

Goldziher, Joseph Schacht, dan Juynboll.

Misalnya Goldziher yang kurang mempercayai hadis yang bersumber dari

Ibnu Abbas beliau mengatakan bahwa mana mungkin Ibnu Abbas bisa menerima

9 Yamani, Kedokteran Islam Sejarah & Perkembangannya, h. 12-32.10Abdul Mun’im Qandil, Pengobatan di Dalam al-Qur’an. Penerjemah Mudzakir AS

(Bandung : Pustaka, 1998), h. 79.

Page 19: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

5

hadis Nabi sedangkan Nabi wafat ketika Ibnu Abbas berusia 10-13 tahun.

Bahkan pujian-pujian terhadap Ibnu Abbas terlalu berlebihan sampai-sampai

diberi gelar Tarjuma>n al-Qur’an, dan juga terdapat pula hadis-hadis Ibnu Abbas

yang bersumber dari orang yahudi seperti Kaab al-Ahbar dan Abdullah bin

Salam.11

Sedangkan Joseph Schacht mengatakan bahwa sistem isnad yang

digunakan memang valid akan tetapi setelah ditelusuri sampai ke Sahabat dan

hasilnya palsu. Adapun alasannya isnad-isnad yang diletakkan sembarangan

sebagai doktrin sumber-sumber klasik sehingga beliau berkesimpulan bahwa

periwayatan hadis itu terjadi pada masa periwayatan (pasca Sahabat).12

Berbeda halnya dengan Juynboll dia mengatakan bahwa hadis belum

terbukti kesejarahannya sehingga dia menggunakan teori common link sebagai

bukti bahwa sebagian hadis tidak selalu bersumber dari Nabi. Hal ini dibuktikan

dengan temuan Juynboll dalam hadis al-kutub al-sitta>h yaitu hadis yang

merendahkan martabat perempuan yaitu :13

4706(

11 Ignaz Goldziher, Mazhab Tafsir Dari Klasik Hingga Modern. Penerjemah M. AlaikaSalamullah, dkk,, (Yogyakarta: elsaq Press, 2006), h. 87-92.

12 M.M Azami, Menguji Keaslian Hadits-Hadits Hukum Sanggahan Atas The OriginsMuhammadan Jurisprudence Joseph Schacht. Penerjemah Asrofi Shodri (Jakarta: PustakaFirdaus, 2004), h. 232.

13 Juynboll, Teori Common Link Melacak Akar Kesejarahan Nabi. Penerjemah AliMasrur (Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2007), h. 5.

Page 20: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

6

Tiga tokoh yang disebutkan penulis di atas menunjukkan

ketidakpercayaan mereka terhadap hadis. Bahkan bagi mereka telah terjadi

distorsi tentang kesejarahan hadis.

Dengan penelitian ini maka hadis-hadis yang diutarakan sebagai

kedokteran versi Nabi. menjadi lebih baik jika kualitasnya s{ahi>h karena hal ini

bisa berdampak kepada kepercayaan publik mengenai hadis-hadis kedokteran

Nabi. Kepercayaan masyarakat berkurang maka hadis sebagai sumber pedoman

kedua menjadi ragu.

Menurut Imam Syaukani hadis merupakan hujjah (sumber hukum syariat

yang kedua) segala wewenangnya dan penetapannya merupakan suatu keharusan

dalam agama dan tidak seorang pun berbeda paham tentangnya. 14

Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis membuat karya ini

sekaligus menjawab keraguan publik terhadap hadis-hadis kedokteran Nabi. Jika

hadis-hadis ini s{ahi>h maka hal ini berdampak kepada kepercayaan publik kepada

hadis Nabi sebagai sumber pedoman kedua.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pada bagian ini penulis membagi dalam tiga pembahasan yang bertujuan

untuk melihat masalah yang akan dibahas. Pembahasannya sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

Hal yang teridentifikasi dalam penelitian ini terbagi dalam berbagai

masalah, khususnya masalah pengobatan Nabi pada masa sahabat, yang akan

ditelusuri dari berbagai hadis. Adapun masalah yang teridentifikasi ialah :

14 Yusuf Qardhawi, Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw. Penerjemah Muhammadal-Baqir (Bandung : Kharisma, 1999), h. 47.

Page 21: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

7

a. Apakah Hadis mengenai khasiat kurma15, Manna16 dan Madu17 itu

s}ahi>h atau d{o’if?

b. Apakah pengaruhnya hadis-hadis mengenai pengobatan Nabi

terhadap muslim sekarang ?

c. Bagaimanakah metode pengobatan Nabi saw pada masa itu ?

d. Tanaman atau buah apa saja yang bermanfaat pada masa

pengobatan Nabi ?

e. Bagaimanakah respon masyarakat kepada T{ib al-Nabawi?

2. Pembatasan Masalah

Pembatasan pertama yang dilakukan yaitu penulis hanya melakukan

kritik hadis sedangkan pembahasan mengenai ilmu kedokteran secara khusus

penulis tidak akan membahasnya. Kedua Penulis akan meninjau hadis yang hanya

membicarakan tentang khasiat pengobatan Nabi.

Ketiga pembatasan juga dilakukan jumlah hadis yang diteliti ialah hadis-

hadis yang berkaitan dengan madu, kurma, dan manna yang berjumlah tiga hadis

yang telah disebutkan penulis pada bagian footnote. Terdapat pula beberapa

karya pengobatan Nabi, yang di dalamnya tedapat hadis-hadis yang menjadi

bukti kuat apakah karya-karya tersebut layak untuk dijadikan referensi atau

tidak.

15

16

17

Page 22: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

8

Keempat pembatasan juga dilakukan dalam sumber rujukan hadis yakni

hanya hadis-hadis yang terdapat dalam al-kutub al-tis’ah, akan tetapi penulis

hanya mengkaji tujuh kitab yaitu Sunan Abu Da>ud, Sunan al-Tirmi>dzi, Sunan al-

Nasa>’i, dan Sunan Ibn Ma>jah, Musnad Ahmad bin Hanbal, Sunan al-Darimi,

Muwat}a Imam Ma>lik Sedangkan S}ahi>h al-Bukha>ri dan S{ahi>h al-Muslim tidak

menjadi kritikan penulis. Karena kedua kitab ini sudah berkriteria s}ahi>h hadis-

hadisnya.

3. Rumusan Masalah

Adapun hadis yang dimaksud ialah hadis tentang kurma, manna, dan

madu. Hadis-hadis ini merupakan kajian yang akan diteliti oleh penulis, dan ini

merupakan beberapa sampel yang terdapat dalam karya-karya pengobatan Nabi

sedangkan masalah yang akan diselesaikan dalam karya ini adalah :

Bagaimana kualitas hadis-hadis Nabi mengenai kurma, manna, dan madu,

yang terdapat dalam karya-karya pengobatan Nabi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan khususnya dalam bidang ilmu

pengobatan serta ilmu hadis adapun tujuan yang akan dicapai penulis dalam

penelitian ini adalah :

1. Agar dapat mengetahui apakah layak buku-buku kedokteran Nabi yang

berdasarkan referensi hadis layak untuk diterima oleh masyarakat.

2. Memberikan penjelasan secara komprehensif terhadap hadis-hadis yang

digunakan dalam karya-karya tersebut.

Page 23: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

9

3. Untuk mengetahui tingkatan kualitas sanad dan matan hadis kurma,

madu, dan manna yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam

penyakit.

D. Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan, penelitian ini juga mempunyai manfaat dalam

bidang ilmu hadis itu sendiri ataupun masyarakat umum khususnya dalam bidang

dunia akademisi, adapun manfaatnya yaitu :

1. Memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Islam telah

memperkenalkan dunia pengobatan pada zaman Nabi saw.

2. Memberitahukan tentang khasiat buah-buahan yang terdapat di alam ini.

3. Memberikan pemahaman tentang hikmah-hikmah yang terkandung

dalam pengobatan Nabi.

E. Tinjauan Kepustakaan

Ketika melakukan tinjauan pustaka penulis menemukan lima karya

berkaitan dengan ilmu pengobatan Nabi. Terdapat satu karya skripsi dan empat

karya buku adapun karya-karya tersebut antara lain:

1. Pengobatan Cara Nabi karya Jalaludin ‘Abdurrahman al-Suyūt}i, karya

ini merupakan terjemahan dari al-Suyu>ti Medicine of The Prophet

yang diterbitkan di London. Karya ini berisikan tentang teori

pengobatan, praktek pengobatan serta penyembuhan yang dikaitkan

dari zaman Nabi hingga modern.

2. Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya karya Ja’far

Khadem Yamani, karya ini diterjemahkan dari judul Mukhtashar

Page 24: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

10

Tarikh T{arikat Al-T{i>b. Karya ini berisikan mengenai sejarah

pengobatan dari masa purbakala hingga masuknya islam bahkan

sejarahnya sampai di Asia Tenggara.

3. Al-T{i>b an-Nabawi > karya Ibn Qayyim al-Jauziyyah diterbitkan di

Beirut oleh Dār al-Fikr. Karya ini berisikan tentang pengobatan Nabi

yang dibuat secara alami.

4. Mukjizat Kedokteran Nabi karya Mahir Hasan Mahmud Muhammad

diterjemahkan dari Al-T{i>b al-Badi>l al-Thimar wal a’sya>b al-Wa>ridah

fi> al-Quranul Kari>m wa as-Sunnah an-Nabawiyah. Karya ini berisikan

tentang pengobatan berdasarkan al-Qur’an dan hadis.

5. Studi Analisis Kualitas Sanad dan Matan Hadis Habbatussauda> Obat

Bagi Segala Macam Penyakit (2006)”. Skripsi yang ditulis oleh

Ahmad Zainih, yang berisi mengenai:

a. Penelitian dan ruang lingkup hadis.

b. Asal usul, khasiat, dan kandungan h{abbatussauda.>

c. Pemahaman hadis mengenai h{abbatussauda> obat bagi segala

macam penyakit.

d. Tinjauan tentang kesahihan hadis.

Lima karya yang disebutkan oleh penulis di atas merupakan karya yang

berbeda dengan penelitian ini atau skripsi ini.

Meskipun hanya tiga tema hadis yang terdapat dalam karya ini penulis

memberikan penambahan terhadap kualitas hadis sehingga nantinya akan

Page 25: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

11

diketahui kesahihan hadis-hadis pengobatan Nabi dalam buku yang menjadi

objek penelitian.

F. Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini metode yang dipakai adalah metode

pengumpulan data yaitu penelitian yang bersifat kepustakaan (Library Research),

yaitu mengumpulkan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan karya ini.

Serta mengumpulkan karya-karya dalam bidang takhri>j hadi>ts. Adapun metode

penulisan yang digunakan ada 7 cara yaitu:

1. Metode takhri>j melalui kata, kitab yang digunakan dalam hal ini adalah

Al-Mu’jam Al-Mufahras Li Alfaadzil-hadi>th al-Nabawi >karya Weinsink.

2. Takhri>j melalui permulaan lafal hadis, kitab yang digunakan dalam hal ini

adalah Mausu’at al-At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi> karya Abu Hajar

Muhammad As-Sa’id bin Bayuni Zaglul.

3. Metode Takhri>j melalui tema-tema kunci yan ditelusuri dalam Kitab

Mifta>hu Kunuzu>z al-Sunnah karya Muhammad Fuad Abdul al-Baqi.

4. Metode takhri>j melalui perawi hadis dari sahabat, kitab yang digunakan

dalam hal ini adalah kitab al-At}ra>f ada juga yang menggunakan kitab

musnad seperti musnad Ahmad bin Hanbal.

5. Metode melalui tema hadis, kitab yang digunakan dalam hal ini adalah al-

kutub al-Tis’ah (S}ahi>h al-Bukha>ri, S}ahi>h Muslim, Abu Da>wud, At-

Turmudzi, al-Nasa>i, Ibnu Ma>jah, Muwat}a imam Malik, dan Sunan al-

Darimi), Dalam hal ini ada juga yang menambahkan lima kitab lagi yaitu

Page 26: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

12

Musnad abu da>wud Ath-T{oyalisi, Zaib bin Ali, sirah Ibn Hisyam, Maghazi

Al-Waqidi dan Thabaqat Ibn Sa’ad.

Setelah 4 metode ini dilakukan maka penulis akan menentukan kualitas

hadis tersebut, khususnya dalam bidang pengobatan. Jika seandainya hadis

tersebut secara kualitas tidak layak untuk dijadikan rujukan maka hal ini

menjadi problem umat islam bahkan membohongi publik.

6. Melakukan penelitian matan (materi) hadis. Penelitian ini berdasarkan

rujukan dari Salahudin al-Adlabi dalam metodenya penelitian matan hadis

dengan judul Manha>j al-Naqd al-Matn ‘Ind Ulama’ al-Hadith al-Nabawi.

7. Mengkaji lebih dalam tentang kandungan hadis.

G. Sistematika Penelitian

Adapun mengenai sistematika penelitian ini penulis membagi

pembahasan kedalam lima bab, masing-masing bab mempunyai spesifikasi

pembahasan mengenai topik tertentu di antaranya :

Bab pertama, bab ini berisikan tentang pendahuluan yang berisikan latar

belakang masalah, metodelogi penelitian, serta perumusan masalah, manfaat

penelitian, tujuan penelitian, sistematika penulisan dan tinjauan kepustakaan.

Bab kedua, yaitu pembahasan mengenai tradisi pengobatan Islam yang

berisikan tentang beberapa kasus pengobatan pada masa Nabi dan Sahabat yang

disertai hadis-hadis mengenai pengobatan Nabi dilengkapi dengan tokoh-tokoh

muslim dalam kedokteran Islam Bab ini bertujuan menjelaskan masalah-masalah

yang akan dibahas pada bab berikutnya.

Page 27: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

13

Bab ketiga, pada bab ini penulis melakukan kritik sanad dan matan yang

terdiri dari tiga hadis yaitu hadis tentang kurma, hadis tentang manna dan hadis

tentang madu. Adapun penelitian hadis yang dilakukan dalam bab ini terdiri dari

dua aspek yaitu identifikasi sanad dan telaah matan hadis.

Bab keempat, pada bab ini penulis menjelaskan beberapa khasiat yang

terkandung dalam hadis pengobatan Nabi. Penulis akan menjelaskan khasiat-

khasiat khususnya pada tiga jenis obat diantaranya khasiat tentang madu, manna

dan kurma.

Bab kelima, merupakan penutup serta kesimpulan umum yang akan

penulis simpulkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta saran dan

diakhiri dengan daftar pustaka yang penulis gunakan sebagai nara sumber dalam

penelitian ini.

Page 28: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

14

BAB IITRADISI PENGOBATAN DALAM ISLAM

A. Riwayat-Riwayat Pengobatan Nabi

Dalam kitab S}ahihain1 dari Nafi’ dari Ibnu Umar berkata Nabi Muhammad

Saw bersabda: “Sesungguhnya demam atau demam yang parah adalah sebagian dari

aroma neraka jahannam, maka dinginkanlah ia dengan air. Seruan Nabi Muhammad

bertujuan kepada penduduk hijaz yang kebanyakan menderita demam akibat sinar

matahari.2 Hal ini menunjukkan bahwa pada zaman Nabi umat islam telah

mengetahui solusi mengatasi penyakit. Secara garis besar pengobatan terbagi

menjadi 3 macam: pertama, dengan obat-obatan alami. Kedua, dengan obat-obatan

ilahi. Ketiga, dengan gabungan dari keduanya.

Hal ini juga dijelaskan dalam kitab al-T{ib al-Nabawi yang mengacu pada

tindakan Rasulullah saw yang terkait dengan berbagai jenis penyakit yang terkena

pada sahabat atau kaum yang lain. Terdapat tiga jenis sumber pengobatan Nabi yaitu

pertama pengalaman empiris, kedua pengobatan tradisional di daerah semenanjung

Arab, ketiga ilmu pengobatan yang terjadi pada kota Makkah dan Madinah.3

Pengobatan Nabi Muhammad ini bisa diaktualisasikan pada beberapa kasus,

sehingga penulis mengambil tiga kasus hadis yang menjadi sampel dalam

pengobatan Nabi. Hal ini akan dijabarkan pada bagian selanjutnya.

1 Yakni kitab s}ahi>h al-Bukha>ri Muslim. Kedua kitab hadis ini secara berturut, menurutkesepakatan ulama adalah kitab hadis terbaik setelah kitabullah.

2 Ibn Qayyim al-Jauziyyah, Pengobatan Cara Nabi. Penerjemah Mudzakir As (Bandung:Penerbit Pustaka, 1997), h. 23.

3 Oemar Hasan Kasule, Pengobatan Ala Nabi (T.tp.: Penerbit Unismuh Kasule, 2008), h. 1.

Page 29: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

15

Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang 3 hadis yaitu hadis tentang

kurma, manna dan madu yang akan dijelaskan secara komprehensif. Adapun

penjelasannya sebagai berikut.

1. Hadits Tentang Kurma

تكن

Artinya : Hadis dari riwayat Abdu al-Razaq, dan Ja’far bin Sulaiman, dariTsabit dan Anas bin Malik Sesungguhnya Nabi Saw sarapan pagi dengan kurma,sebelum beliau shalat, jika tidak dengan kurma matang maka beliau makan dengankurma mentah, dan jika tidak dengan buah kurma mentah, maka Nabi saw sarapandengan air kurma.

Berdasarkan pepatah kuno dalam bahasa Arab kegunaan pohon kurma adalah

sebanyak jumlah hari dalam setahun. Bahkan buah kurma mengandung nutrisi diet.

Di dalamnya mengandung 60% pengganti gula. Secara medis kurma dapat berfungsi

sebagai peringan gejala sakit perut dan pengencer dahak.5

Hal ini dikuatkan dari dua hadis riwayat pertama dari Firdaus yang

mengatakan Nabi Saw bersabda: “Makanlah kurma kering pada pagi hari niscaya

4 Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Abu Abdullah Al-Shaybani, Musnad al- Imam Ahmadbin Hanbal, Juz III, (Beirut: Da<r al-Fikr, 1985 ), h. 164.

5 M.I.H. Faroqi, Terapi Herbal Cara Islam Manfaat Tumbuhan Menurut al-Qur’an danSunah Nabi (Bandung : Mizan Media Utama, 2005), h. 73-74.

Page 30: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

16

akan membunuh cacing-cacing.” Riwayat kedua dari hadis Abu Nua’im yang

mengatakan Nabi bersabda: “Memakan kurma segar dapat mencegah sakit perut.6

Menurut riwayat sejarah kurma adalah sejenis tumbuhan palma atau dikenali

dalam bahasa saintifiknya sebagai phonex dactylifera yang berbuah dan boleh

dimakan sama ada yang masak atau yang mentah. Kebanyakan pokok kurma tumbuh

di Negara-negara Arab dan mempunyai berbagai jenis, yang paling terkenal ialah

kurma Mekkah dan Madinah. Di kalangan penduduk di Negara Arab kurma adalah

makanan utama mereka sedangkan di kalangan Negara non Arab kurma sudah

menjadi bahan makanan yang digemari dan kurma juga mempunyai khasiat yang

banyak dan menjadi makanan utama Rasulullah Saw.7

2. Hadits Tentang Manna

8

Artinya: Hadits dari riwayat al-Turmudzi dari Abu Kuraib dari Umar bin ‘ubaidal-T{anafisi dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dan Muhammad bin al-Muthanna dariMuhammad bin Ja’far dari Syu’bah dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari ‘Amri bin

6 Faroqi, Terapi Herbal Cara Islam Manfaat Tumbuhan Menurut al-Qur’an dan Sunah Nabi,h. 73.

7 Khasiat Kurma,” artikel diakses pada 10 Februari 2011 dari http://www.drayanhaus.blogspot.com.

8 Abi> I<sa Muhammad bin I<isa bin Surah al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmi>dzi, Juz IV, (Beirut : Da>ral-Fikr, 1994), h. 400.

Page 31: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

17

Huraysin dari Sa’id bin Zaid dari Nabi bersabda: “Cendawan sebangsa al-Mannairnya dapat menyembuhkan mata”.

Al-Manna menurut Ibnu Abbas adalah sebuah pohon yang diturunkan lalu

Bani Israil memakannya sekehendaknya. Sedangkan menurut Qatadah manna adalah

sebuah buah yang diturunkan di tempat-tempat seperti salju yang putih dan lebih

putih dari susu. Sedangkan yang popular manna berarti materi (bahan) getah manis

kental seperti madu yang dikeluarkan dari lebah. Kemudian Salwa adalah burung

yang sudah popular dengan nama al-Samman (burung puyuh) yang merupakan salah

satu jenis burung yang menjadi sasaran berburu.9

Berbeda halnya dengan Ibn Qayyim al-Jauziyyah yang menjelaskan kata

yang diambil dari pendapat Ibn Arabi jama' dari kam'un yang berarti jamur yang

muncul di tanah tanpa ditanam. Bahasa kedokterannya ialah jamur truffle yang

menguap dan tetap tersembunyi di bawah permukaan tanah selama musim dingin

dan mulai muncul di permukaan tanah bersamaan turunnya musim semi sehingga

dinamakan jamur truffle yaitu cacar tanah karena mirip cacar.10

Pendapat kedua manna berarti sesuatu yang turun dari atas pohon yang

diambil tanpa menanam. Pendapat lain mengatakan manna merupakan tumbuhan

yang tumbuh begitu saja tanpa ditanam manusia sehingga bani Israil mengtakan ini

sebuah karunia yang dilimpahkan kepada manusia. Bani Israil memakan jamur

9 Muhammad, Mu’jizat Kedokteran Nabi Berobat Dengan Rempah dan Buah-buahan, h.110-112.

10 Ibn Qayyim al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi Cara Nabi Mengobati BerbagaiMacam Penyakit. Penerjemah Abu Firli (Jakarta : Jabal, 2009), h. 389, , 392,393, dan 395.

Page 32: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

18

truffle sebagai pengganti roti bahkan Allah memberikan mereka daging burung

puyuh (salwa) sehingga sempurnalah makanan mereka. Adapun khasiat dari manna

adalah obat mata.11

Walaupun kata Manna terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 57 "Dan kami

menaungi kamu dengan awan dan kami menurunkan kepadamu manna wa salwa”.

“Makanlah makanan yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu

mereka tidak menzalimi Kami tetapi justru mereka yang menzalimi diri sendiri."

Akan tetapi penafsirannya itu berbeda dengan hadits yang penulis temukan.

Manna yang dimaksud dalam surat al-Baqarah ialah sebuah manisan

sedangkan Salwa adalah sejenis burung puyuh. Dan hal ini didapat dari pendapat

Quraish Shihab dalam tafsirnya al-Misbah, akan tetapi penjelasannya tidak

memberikan gambaran bahwa Manna adalah sebuah obat yang dapat

menyembuhkan penyakit.12

3. Hadits Tentang Madu

13

Artinya :Telah diriwayatkan oleh Ibn Majjah dari Mahmud bin Khaddasydari Sa’id bin Zakariya al-kursyi dari al-Zabir bin Sa’id al-Hasyimi dari ‘AbdulHamid bin Salim dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Siapa

11 Al-Jauziyyah, Metode Pengobatan Nabi Cara Nabi Mengobati Berbagai Macam Penyakit,h. 442-447.

12 TIM Depag RI, Tafsir al-Qur'an Tematik Kesehatan Dalam Perspektif al-Qur'an (Jakarta :Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur'an, 2009), h. 265.

13 Abu Muhammad bin Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibn Majjah, Juz II, (Kairo : Da>r al-Hadith,2004), h. 333.

Page 33: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

19

Saja yang makan madu tiga hari dalam setiap bulan, tidak akan tertimpa akanatasnya bala yang besar.

Sebagian ulama mengatakan khususnya para periwayat hadis seperti Bukha>ri

Muslim manisan itu adalah madu yang menunjukkan bahwa madu merupakan

sebaik-baiknya manisan. Bahkan dalam kitab sejarah al-Asbahan yang

diterjemahkan Ahmad bin Hasan yang diriwayatkan dari ibn Umar sesungguhnya

telah bersabda Nabi “Nikmat yang pertama kali diangkat dari bumi ialah madu.”14

Hadis tersebut mengindikasikan bahwasanya madu mempunyai kelebihan di

hadapan Allah sehingga madu bisa dikategorikan pemanis rasa. Dan jika diangkat

rasa manisnya maka manusia tidak bisa merasakan hal yang manis. Bisa juga Allah

tidak mengangkat rasa manisnya akan tetapi menghilangkan binatang penghasil

madu yaitu lebah.

Sejak dahulu manusia mengenal manfaat lebah konon katanya lebah mesir

mempunyai nilai sejarah. Sedangkan lebah di spanyol telah ditemukan ± 700 tahun

SM. Bahkan terdapat jenisnya yang terdiri dari 5 macam untuk bagian Eropa yaitu

lebah madu Itali (mellifera linguistic), lebah madu Karniolan (mellifera carnia),

lebah madu Kaukasia (mellifera caucasia), lebah madu Skandinavia (mellifera

lehzenia), lebah madu Belanda (mellifera mellifera). Sedangkan bagian Afrika terdiri

dari 3 macam yaitu lebah Mesir (fasciata), lebah Malta (intermissa), lebah

14 Ahmed Lathif dan Md.Firdaus , Madu Lebah Penawar Zahir & Batin (Kuala Lumpur:Darul Nu’man , 1996), h. 17.

Page 34: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

20

Madagaskar (unicolor) dan 1 jenis di Asia yang bernama lebah madu indica dari

India sampai Indonesia.15

Pembuatan madu dalam perut lebah telah tercantum dalam surat al-Nahl ayat

68 :

)68(

Artinya :Dan tuhanmu telah mewahyukan kepada lebah untuk membuat sarang di

bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. (al-Nahl : 68Maksud dari ayat ini ialah mengandung arti membuat sarang di bumi dan

dilanjutkan dengan ayat 6916 yaitu perintah Allah agar lebah mengisap sari bunga-

bunga dari berbagai jenis tumbuhan sehingga perut lebah bisa menghasilkan sesuatu

yang manis dan manusia tidak mampu menghasilkan hasil manisan tersebut tanpa

perantara lebah.17

Hal ini menunjukkan manusia tidak mampu menciptakan madu, jika

sekiranya manusia itu melakukan hal yang sama dengan lebah apakah hasilnya

sama? Tentu tidak. Disinilah kelebihan lebah sebagai penghasil madu melalui jalan

Tuhan.

B. Kasus-Kasus Pengobatan Sahabat di Masa Nabi

15 Ahmad Rais, Madu Lebah Obat Yang Menyembuhkan (Jakarta: Media Dakwah, 1996), h.9-10.

16 Artinya: “Kemudian makanlah dari tiap-tiap jenis bungadan buah-buahan lalu tempuhlah jalan yang di tunjukkan Tuhanmu”.(al-Nahl: 69)

17 Rais, Madu Lebah Obat Yang Menyembuhkan, h. 17-18.

Page 35: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

21

Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Rasul ketika berusia 40 tahun sekitar

610 M. Pada masa itu sangat sedikit orang yang mempercayai kerasulan

Muhammad. Hanya Khadijah yang mempercayainya.18

Menurut Anas bin Ma>lik sahabat ialah hanya yang pernah menemani Nabi

saja. Akan tetapi menurut Sa’id bin al-Musayyab Sahabat adalah orang yang tinggal

bersama Rasul yang masanya satu atau dua tahun dan pernah ikut perang

bersamanya, minimal sekali seumur hidup.19

Dua pengertian di atas ini menggambarkan bahwa sahabat Nabi itu adalah

seseorang yang pernah bertemu Nabi, yang tidak hanya menemuinya tetapi bicara

langsung kepada Nabi dan sempat mendapatkan riwayat-riwayat dari Nabi langsung.

Pertemuan langsung antara sahabat dan Nabi sangat penting karena dalam dunia

pengobatan tanpa adanya praktek maka sahabat tidak bisa mengambil manfaatnya.

Hal ini bisa dilihat dari peristiwa Nabi, yang pada saat itu jari-jarinya

disengat oleh kalajengking ketika shalat lalu Rasulullah menyuruh sahabat untuk

mengambil bejana yang berisi air dan garam sambil membaca surat al-ikhlas dan

surat al-Falaq dan an-Nas hingga rasa sakitnya hilang. 20

18 Muhammad Husain Haekal, Sejarah Hidup Muhammad. Penerjemah Ali Audah (Jakarta:InterMasa, 1996), h. 79.

19 Al-Khat}i>b al-Baghdadi, al-Kifa>yah fi> „Ilm al-Riwa>yah (al-Madinah Munawarah : Al-Maktabah Ilmiyah, t.t.), h. 123.

20 Ibn al-Qayyim al-jauziyah, Sistem Kedokteran Nabi Kesehatan dan Pengobatan MenurutPentunjuk Nabi Muhammad saw. Penerjemah Said Agil Husain al-Munawar dan Abd Rahman(Semarang : Dina Putra Semarang, 1994), h. 131.

Page 36: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

22

Praktek ini dilakukan oleh Nabi untuk mengobati sakit akibat sengatan

kalajengking dan ini menunjukkan penggabungan antara pengobatan alamiah dan

ilahiyah. Dan ini juga menjelaskan fungsi garam sebagai penghilang racun.

Kisah lain yang ditemukan penulis ialah dari ‘Aisyah yang pada saat itu

sedang sakit perut kemudian beliau (Nabi) menyarankan agar menggunakan gandum

dan rasakan khasiatnya. Kemudian Nabi bersabda lagi “Demi yang menggenggam

kekuasaan di tanganku beras gandum ini dapat membersihkan perut kalian

sebagaimana kalian membersihkan wajah kalian dari kotoran.21

Peristiwa ini menjelaskan tentang kisahnya sahabat Aisyah yang menderita

sakit perut. Sedangkan khasiat lain yaitu menjelaskan fungsi gandum sebagai

penyembuh sakit perut. Bahkan ditambahkan sebagai penenang jiwa dan

menghilangkan kesedihan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang Aisyah :

22

Artinya : Bukhari meriwayatkan Yahya bin Bukair, dari Laith, dari Uqail,dan Ibn Syihab, dari Urwah, dari Aisyah istri Nabi saw sesungguhnya setiap kali ada

21

. Muhammad,Mukjizat Kedokteran Nabi, h.143.

22 Al-Bukhori, Sohih al-Bukhori , “kita>b al-At}’immah -bab al-Talbiinah” hadits ke :5417(Beirut : Da>r al-Fikr, 1994), h.252

Page 37: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

23

peristiwa kematian dimana biasanya para wanita berkumpul melayat lalu merekasemua pulang kecuali keluarganya yang masih dilanda kesedihan maka pada saat itu‘Aisyah memerintahkan untuk menyediakan periuk berisikan talbinah kemudianberkata makanlah ini sesungguhnya Rasulullah pernah bersabda talbinah (gandum)dapat menghibur orang yang menderita sakit dan dapat menghilanngkan sebagaikesedihan.23

Peristiwa lain mengenai khasiat zaitun yang dijelaskan dalam kitab Shohi>h

al-Jami’ dari Ibn Majah bahwa sahabat mendengar dari Nabi bersabda “Makanlah

minyak zaitun dan berminyaklah dengannya karena sesungguhnya ia termasuk pohon

yang berkah”. Dan hal ini dikuatkan dari hadis sahabat yang bernama Ibn Umar

berkata “Tetaplah memakai minyak zaitun dan berminyaklah dengannya karena

sesungguhnya ia membawa berkah”.24

Menurut ilmu kedokteran mutakhir minyak zaitun mengandung bahan-bahan

minyak (lemak), karbohidrat, protein, kalsium, fosfat, zat besi, dan vitamin.

Kemudian dapat menyembuhkan mengerasnya urat-urat, kanker payudara, jantung,

rambut rontok serta menghaluskan kulit.25

Penulis juga menemukan khasiat madu yang berasal dari Sahabat yang

bernama Abu Sa’id al-Khudri beliau menjelaskan Nabi saw pernah didatangi oleh

seorang laki-laki dan mengadu bahwa saudara laki-lakinya sakit perut Rasulullah

saw bersabda “Berilah madu” kemudian laki-laki itu kembali ke saudaranya dan

memberikan madu. Setelah itu dia datang lagi ke Rasulullah dan mengatakan bahwa

saudaranya bertambah sakit kejadian itu sampai berulang empat kali, dan Nabi

23 Ahmad Sunarto, Tarjamah Shahih Bukhari (Semarang: Asy-Syifa’, 1993), h. 30124 Hasan Raqith, Hidup Sehat Cara Islam Seluk Beluk Kesehatan dan Penjagaannya

(Bandung: Jembar, 2007), h. 74.25 Raqith, Hidup Sehat Cara Islam Seluk Beluk Kesehatan dan Penjagaannya, h. 75.

Page 38: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

24

bersabda “Allah benar dan perut saudaramu yang dusta berilah lagi dia

madu”,kemudian laki-laki itu memberi madu kepada saudaranya dan saudaranya

sembuh.”Kesembuhan orang tersebut disebabkan oleh madu yang di dalamnya

terkandung bahan-bahan suci dan dapat membunuh kuman juga dapat menghambat

pertumbuhannya.26

Inilah beberapa kisah-kisah pengobatan Nabi kepada sahabat dan masih

banyak lagi beberapa yang tidak di cantumkan dalam penelitian ini. Yang nantinya

akan ditambahkan dalam penelitian selanjutnya.

C. Tokoh-Tokoh Muslim Dalam Kedokeran Islam

Alasan pengambilan tokoh al-Ra>zi, Ibn Sina, dan Ibn Nafis ini ialah karena

ketiga tokoh ini mempengaruhi pemikiran Islam dalam dunia kedokteran, walaupun

tiga tokoh ini bukan yang mempelopori kedokteran Islam akan tetapi ketiga tokoh

ini mempunyai kitab yang menjadi rujukan dalam dunia kedokteran.

1. Al-Ra>zi

Nama aslinya ialah Abu Bakar Ibn Zakaria al-Ra>zi seorang Persia yang lahir

di kota Rayy pada 1 sya’ban 251 H dan meninggal pada tahun 320 H, ia dikenal

dengan tukang intan dan suka pada music. Beliau mempelajari ilmu kimia dan juga

belajar tentang kedokteran kepada filosof yang bernama Ali Ibn Robban al-T{abari

sehingga al-Ra>zi dikenal sebagai dokter.27

26 Raqith, Hidup Sehat Cara Islam Seluk Beluk Kesehatan dan Penjagaannya, h. 112.27 Abu Bakar Muhammad bin Zakariya al-Ra>zi, al-H{a>wi> fi al-T{ib (Beirut: Darl Kitab

Ilmiyah, 2000), h. a.

Page 39: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

25

Al-Ra>zi mempunyai kitab kedokteran yang bernama al-T{ib al-Mansur yang

diserahkan kepada gubernur dimasa khalifah Muhtafi tahun 289 H dan diserahkan di

rumah sakit Baghdad. Dan salah satu murid yang menjadi dokter ialah Abu Bakar

Ibn Qarrin. Al-Ra>zi senantiasa belajar sehingga menyebabkan dia buta hingga dia

meninggal pada tanggal 313 H28 atau 320 H.29

Pada awalnya al-Ra>zi menulis kitab kedokteran ialah kitab al-Hawi yang

terdiri dari 100 jilid yang berisikan tentang metode kedokteran di berbagai Negara

seperti Suria, Mesir, Yunani, Arab, Irak dan Hindu dan digunakan Roy Charles

sedangkan kitab-kitab yang lain diantaranya Mukhtashar fi al-Laban (Ringkasan

tentang susu), Judari Wa al-Hisbah (Cacar dan campak), Man La’ Yahdlurhu ath-

Thabib (Orang yang tidak didatangi tabib), dan Tasrih al-Mansuri.30

Al-Ra>zi hidup sebagai seorang tabib dan memimpin rumah sakit di Rayy. Ia

menjadi kepala rumah sakit di Baghdad pada masa khalifah al-Muqtafi. Dalam ilmu

kedokteran ia dikenal sebagai Abu T{i>b (Bapak kedokteran) ia ahli dalam al-Kayy

modern pada masanya diantaranya ahli bedah, dan dokter anak karenanya ia

membuat risalah T{ib al-Athfal.31

Al-Ra>zi juga dikenal sebagai klinikus terbesar sepanjang masa hal ini bisa

dilihat dari kitabnya al-Hawi yang menjelaskan tentang kasus-kasus pengobatan

yang diagnosanya. Buku tersebut berpengaruh luas hingga abad 20, bahkan dicetak

28 Mustofa, Filsafat Islam (Jakarta: Pustaka Setia, 1997), h. 116.29 Yamani, kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya, h. 58.30 Yamani, kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya, h. 61.31 Yamani, Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya, h. 61.

Page 40: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

26

ulang 40 kali dari tahun 1498 sampai 1866. Kitab ini berpengaruh hingga di seluruh

bangsa bagian barat.32

Dalam bidang kedokteran al-Ra>zi adalah seseorang yang menekuni bidang

praktek namun tidak meninggalkan teori, al-Ra>zi menasihati mahasiswa-mahasiswa

kedokteran agar mulai dengan mempelajari prinsip-prinsip umum. Ia menyarankan

agar mahasiswa diuji dengan pengetahuan teori kedokteran dan kemampuan bernalar

dengan benar. Ia juga menekankan perlunya pemeriksaan yang cermat dan tuntas

tentang gejala-gejala yang relevan dari suatu penyakit.33

Dalam kehidupan islamnya al-Ra>zi membantah wahyu yang datangnya dari

Allah dalam mengkritisi al-Qur’an. Terdapat 3 alasan al-Ra>zi menolak hal tersebut

pertama, bahwa akal sudah memadai untuk membedakan antara yang baik dan yang

buruk. Kedua, tidak ada keistimewaan bagi beberapa orang untuk membimbing

semua orang karena setiap orang lahir dengan kecerdasan yang sama hanya berbeda

pegalaman. Ketiga, para Nabi saling bertentangan apabila mereka berbicara atas

nama tuhan mengapa implementasinya bertentangan.34

2. Ibn Sina

Nama lengkapnya Abu Ali al-Husein Ibn Abdullah Ibn al-Hasan Ibn Ali Ibn

Sina di lahirkan di desa Afsyanah di dekat Bukhara Persia Utara tahun 370 H.35

32 Roger Garaudi, Janji-janji Islam. Penerjemah H.M.Rasyidi (Jakarta: Bulan Bintang,1982), h. 101.

33 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedoteran (Jakarta: UIN JakartaPress, 2004), h. 253.

34 Mustofa, Filsafat Islam, h.124.35 Ibn Sina, al-Qanu<n fi al-T{ib (Lebanon: Darl al-Fikr, 1994), h. 3.

Page 41: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

27

Beliau mempunyai ingatan yang sangat kuat dan kecerdasan yang luar biasa

sehingga usia 10 tahun mampu menghapal al-Qur’an. Pada usia 16 tahun beliau

sudah menguasai ilmu pengetahuan seperti sastra arab, fiqhi, dan menghitung ilmu

ukur, dan filsafat.36

Adapun karya-karya dalam dunia kedokteran seperti Al-syifa’,latinnya

Sanatio (penyembuhan), yang terdiri dari 18 jilid, an-Najah (ringkasan al-syifa’) dan

al-Qanun Fit al-T{ib yang digunakan di berbagai Universitas Eropa sampai pada abad

ke-18.37

Ibn Sina memperdalam ilmu pengetahuannya dengan mempelajari filsafat

Plato, Aristoteles, Neoplatonis. Sedangkan dalam dunia kedokteran Ibn Sina

mempelajari ilmu kedokteran pada seorang tabib yang bernama Bukhara. Pada usia

17 tahun Ibn Sina telah menjadi dokter menengah dan menjadi dokter kerajaan

kemudian mengobati Sultan Nuh dari Dinasti Saman.38

Di usia 18 tahun, reputasinya mencuat dalam bidang fisika dan diundang

untuk menghadiri jamuan Ibn Mansur pemimpin Samawi. Sedangkan pada usia 21

tahun ia menyusun buku pertamanya, lalu ia mengabdikan dirinya pada Ali bin

Ma’mun pemimpin Khifa. Dalam waktu yang singkat Ibn Sina belajar manthiq dan

36 Hasyimsyah Nasution, Filsafat Islam (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999), h. 66.37 Nasution, Filsafat Islam, h. 68.38 Yamani, Kedokteran Islam, h. 67.

Page 42: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

28

astronomi lalu menulis bagian pertama karya terbesarnya yaitu al-Qanun fi al-T{ib

(Canon and Medicine).39

Adapun salah satu guru Ibn Sina dalam bidang kedokteran adalah Abu Sahal

Isa bin Yahya al-Masihi al-Jurjani,sedangkan muridnya yang terkenal adalah Abu

Abdillah Muhammad bin Yusuf Syafuddin al-Ilaq yang mewarisi ilmu Ibn Sina.40

Berdasarkan sejarah Ibn Sina mempelajari ilmu kedokteran dari Isa bin

Yahya, akan tetapi Ibnu tidak merasa puas dengan ilmu yang didapat dengan

gurunya. Kemudian ia melakukan praktek kepada orang-orang yang sakit.

Sedangkan dalam bidang medicine Ibn Sina menemukan beberapa obat dari bahan

dasar nabati yang disebut Zanthoxyllum budrunga, tumbuhan ini dapat mencegah

penyakit tertentu seperti selaput radang otak.41

Ibn Sina juga orang yang pertama kali menemukan peredaran darah manusia

dimana enam ratus tahun kemudian disempurnakan oleh William Harvey. Dia

pulalah yang pertama kali mengatakan bahwa bayi selama masih dalam kandungan

mengambil makannya lewat tali pusarnya. Dan di jugalah yang mula-mula

mempraktekan pembedahan penyakit-penyakit bengkak yang ganas dan

menjahitnya. Dia juga terkenal sebagai dokter ahli jiwa dengan cara-cara modern

yang kini disebut psikoterapi.42

39 Muhsin Labib, Para Filosof Sebelum dan Sesudah Mulla> Shadra> (Jakarta: Al-Huda,2005), h. 121.

40 Labib, Para Filosof Sebelum dan Sesudah Mulla> Shadra,> h. 122.41 Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam (Jakarta : Bulan Bintang, 1996), h. 115.42 Imam Munawir, Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam dari masa ke masa

(Surabaya : PT. Bina Ilmu,1985), h. 332 – 333.

Page 43: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

29

Selain sebagai satu-satunya filosof besar islam yang telah berhasil

membangun system filsafat yang lengkap dan terperinci juga dikenal sebagai dokter

bertarap dunia. Ibn Sina memposisikan sebagai tokoh yang berhasil mencapai

puncak literature kedokteran tertinggi. Perbandingannya dengan al-Razi, Ibn Sina

adalah merupakan contoh terbesar seorang dokter filosof. Orang-orang latin merasa

kebingungan memahami al-Qanunnya Ibn Sina yang bersifat teoritis akademis tidak

syak lagi pasti merasa berterimakasih kepada ringkasan atas karya al-Razi yang

menguntungkan. Kenyataan ini menunjukkan adanya upaya saling mengisi di antara

para ahli kedokteran dalam islam.43

3. Ibn Nafis

Islam juga memiliki Ibn Nafis seorang dokter ahli penyakit dalam khususnya

bidang spesialis jantung. Nama lengkap beliau adalah Ibnu Nafis Ali ibnu Abi Hazm

ad-Damsyiqi, ia bermukim di al-Qahirah (kairo), beliau wafat pada tahun 687 H. Ia

merupakan orang pertama yang secara akurat mendeskripsikan peredaran darah

dalam tubuh manusia.beliau dijuluki sebagai bapak fisiologi sirkulasi.44

Menurut Muhyo al-Deen al-Tawi beliau adalah yang berhasil menguak kiprah

Ibn Nafis lewat rislahnya yang berjudul Commentary On The Anatomy of Canon of

Avicenna. Menurut beliau kontribusi Ibn Nafis dalam dunia kedokteran tak hanya di

bidang fisiologi ia juga dikenal sebagai dokter yang menyokong kedokteran

43 Nata, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran, h. 252-254.44 Yamani, Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembanngannya, h. 73.

Page 44: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

30

eksperimental, postmortem otopsi, serta bedah manusia. Sejarah juga mencatat Ibn

Nafis sebagai dokter pertama yang menjelaskan konsep metabolisme.45

Dalam pemikiran ilmu kedokterannya yang khusus dalam bidang jantung, Ibn

Nafis berkata: “Saya katakan bahwa salah satu fungsi jantung adalah menciptakan

pneuma yaitu zat yang hanya mungkin dihasilkan dalam darah ringan yang

bercampur dengan udara dan pencampuran itu mestilah terjadi di tempat

terbentuknya pneuma yaitu di bilik kiri jantung.46

Bagi Ibn Nafis manusia adalah seperti binatang berparu-paru harusnya

mempunyai kamar yang lain dalam jantungnya di mana darah cukup cair untuk bisa

bercampur dengan udara darahnya kental bila bercampur dengan udara tidak akan

cukup seragam dan ini jantung bilik kanan. Apabila mencair darah ini tentunya

melalui tempat terbentuknya pneuma.

Ibn Nafis berbeda pandangan Ibn Sina khususnya dalam bidang jantung

menurut Ibn Sina jantung di beri makan oleh darah di bilik kanan. Sedangkan Ibn

Nafis mengkritik pendapat ini dan mengatakan bahwa jantung diberi makan oleh

pembuluh-pembuluh yang terdapat di dindingnya sendiri.47

Adapun karya-karya Ibn Nafis adalah Maua-zul-Qanu>n, Kita>b Syarh-u-

Tasyri>hi Qanun-ibn Si>na> dan Al-Kita>b-ul-Sa>mil fit al-T{i>b.

D. Hikmah Pengobatan Nabi

45 Ristu, “Anatomi dan Fisiologi dalam Kedokteran Islam ,” artikel diakses pada 15 maret2011 dari http://ristu-hasriandi.blogspot.com/2009/08/anatomi-dan-fisiologi-dalam-kedokteran.html

46 Nata, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran, h. 255.47 Nata, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran, h. 256.

Page 45: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

31

Salah satu bukti hikmah pengobatan Nabi ialah munculnya beberapa dokter-

dokter muslim di dunia Islam di mulai dari Abu Yu>suf Ya’kub Ibn Ishaq Ibn Sab>a

Ibn Imran Ibn Ismail al-Ash’ats Ibn Qais al-Kindi (185-252 H), Hunain Ibn Ishaq al-

‘Ubadi (194-265 H), Tabib Ibn Qurrah (221-288 H), Ali Ibn Suhal at-Thabari,

Yuhanna Ibn Masawaih (hidup pertengahan abad ke-3 H), Jabir Ibn Hayyan (hidup

pada zaman khalifah Harun al-Rasyid), Ishaq Yuda (241-344 H), Ibn Al-Jaza>r (285-

365 H), Ahmad Ibn Muhammad al-Thabari (320-366 H), Abu Bakar al-Razi (251-

320 H), Abul Qasim Zahrawi (324-404 H), Abu Hazam as-Syahrani, Ali Abbas al-

Maju>si (lahir pada abad ke-4 H), Abu Ali Husain Ibn Abdillah Ibn Sina (371-429 H),

Abu al-Qasim Ibn Ali al-Maushili (w. 401 H), Ali Ibn Ridwan (w. 453 H), Ibn Butlan

(w. 450 H), Ibn Zuhri (436-525 H), Abu ‘Umaran Ibn Maimun al-Qurthubi (529-601

H).

Disamping munculnya para dokter Muslim, hikmah pengobatan Nabi dapat

dilihat dari hasil penelitian beberapa dokter tentang manfaat buah-buahan dan

tumbuh-tumbuhan yang awalnya digunakan hanya untuk dimakan, akan tetapi

dengan adanya pengobatan Nabi maka segala rahasia mengenai khasiat yang

dikandung dalam buah-buhan dan tumbuh tumbuhan semua terungkap.

Sebagai contoh kismis dapat menguatkan daya ingat dan dapat

menyembuhkan orang yang menderita keiembaban serta lender berlebihan.

Sedangkan delima dapat menyembuhkan perut yang berlebihan panasnya serta

meredakan gejala penyakit kuning. Adapun jahe dapat membangkitkan gairah

Page 46: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

32

seksual dan meningkatkan produksi sperma. Dan Jambu biji dapat menghentikan

muntah dan menghentikan pendarahan. 48

Bahkan hal ini menimbulan beberapa obat alternative yang disebut dengan

pengobatan herbal. Berdasarkan penulusuran penulis metode ini digunakan oleh Dr.

Farooqi dalam bukunya berjudul Terapi Herbal Cara Islam. Dalam karyanya

menjelaskan macam-macam penyembuhan penyakit melalui tumbuh-tumbuhan yang

berlandaskan al-Qur’an dan al-Hadis.

Dampak yang lain ialah dengan adanya metode pengobatan Nabi maka Islam

menjadi komprehensif dan tidak ketinggalan dalam dunia kedokteran. Karena Islam

membutuhkan mu’min yang kuat baik secara fisik maupun rohani sesuai dengan

pendapat Ibn Qayyim al-Jauziyah yang menjelaskan tentang penyakit terbagi dalam

tiga macam yaitu menggunakan obat alami, ilahi dan kedua-duanya. Sehingga pada

generasi pertama kaum muslim memusatkan perhatian mereka kepada penyakit-

penyakit jiwa.49

Hikmah lain dari pengobatan Nabi ialah terbentuknya rumah sakit yang

tersebar di beberapa wilayah dunia Islam. Ziaduddin Ahmad misalnya

menginformasikan tentang sejumlah rumah sakit yang terkenal seperti di Baghdad,

Damaskus, Rayy, Isphahan, Merv, Samarkand, Shiraz, Kairo, Yerusalem,

Alexandria, Qairowan, Fez, Cordova, Valencia, dan Toledo. Bahkan ada rumah sakit

48 al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi Cara Nabi Mengobati Berbagai Macam Penyakit,h. 389, 392,393, dan 395.

49 Muhammad Ibrahim, Berobat dengan Ayat-Ayat al-Qur’an (Bandung : Trigenda Karya,1995), h. 16.

Page 47: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

33

yang eksklusif yang tugasnya menangani penyakit yang tidak dapat disembuhkan di

Rumah Sakit umum yaitu Rumah Sakit Adudi (977 M).50

T{i>b al-Nabawi juga berpengaruh terhadap integrasi al-Qur'an dan ilmu

pengetahuan. Misalnya Departemen kedokteran gigi Institut Kef, F.Romanoff dan

teman-temannya menyatakan bahwa cairan lebah itu dengan kadar 2-4%, dapat

digunakan untuk praktek sehari-hari pada kedokteran gigi. Hal ini berfungsi sebagai

pengganti vitamin B yang dapat mengobati sariawan.51

Inilah beberapa hikmah yang bisa dilihat dari munculnya pengobatan Nabi

sehingga Islam menjadi agama yang mampu mengaktualisasikan praktek-prakteknya

sesuai dengan al-Qur'an dan Sunnah.

Penulis juga merasa penting untuk membahas hal ini dikarenakan T{ib al-

Nabawi bukan berasal dari karangan-karangan tokoh-tokoh Muslim akan tetapi

sumber yang digunakan adalah al-Qur'an dan Hadis. Hanya saja tokoh-tokoh muslim

seperti Ibn Sina, al-Kindi, dan Ibn Nafis mampu mengeksplornya menjadi sebuah

karya tulis dan digunakan sebagai metode pengobatan. Sehingga muncullah

beberapa karya seperti T{i>b al-Nabawi karya Ibn Qoyim, al-Qonu>n fi al-T{i>b karya Ibn

Sina yang digunakan dalam berbagai Universitas Kedokteran salah satunya UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

50 Nata, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran, h. 257.51 Kepustakaan RI, Ensiklopedia Mu'jizat al-Qur'an dan Hadits jilid V. Penerjemah Syarif

Hade Masyah (Bekasi: Sapta Sentosa, 2008), h. 181.

Page 48: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

34

BAB IIIPENELUSURAN HADITS PENGOBATAN NABI SAW

A. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Kurma

كنت

Artinya : Hadis dari riwayat Abdul ar-Razaq, dan Ja’far bin Sulaiman, dariTha>bit dan Anas bin Ma>lik Sesungguhnya Nabi Saw sarapan pagi dengan kurma,sebelum beliau shalat, jika tidak dengan kurma matang maka beliau makan dengankurma mentah, dan jika tidak dengan buah kurma mentah, maka Nabi saw sarapandengan air kurma.

1. Takhrij Hadis

Dalam melakukan takhri>j hadis penulis menemukan hadis tentang kurma di

berbagai kitab takhrij diantaranya al-Mu’jam al-Mufahras karya Wensinck, kedua

Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi> karya Abu Hajar Muhammad Sa’id bin Bashu>ni

Zaghlu>l, dan ketiga Mifta>hu Kunu>z al-sunnah karya Muhammad Fuad Abdul Baqi ,

dan kempat Musnad Ahmad bin Hanbal. Penjabarannya sebagai berikut.

Pertama, dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras penulis menelusuri ,

, حسا , .فطر Berikut ini adalah data-data yang ditemukan penulis :

.2

1Hanbal, Musnad Imam Ahmad bin Hanbal, Juz III, h.1642 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi (Leiden : E.j Brill, 1969),

Juz 2, h. 270.

Page 49: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

35

.3

4:حسا.

5:فطر.ث

Hasil penelusuran dalam Kitab al-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadithفطرحسا

164، 3حم :

21

10

10

10

21

164، 3حم :

164، 3حم :

Adapun keterangan diatas dapat dilihat bahwa hadis yang ditelusuri penulis

terdapat dalam kitab Sunan Abu Da>ud dalam kitab S{oum bab 21, Sunan al-Turmuzi

dalam kitab S{oum bab 10, dan Musnad Ahmad bin Hanbal Juz III halaman 164.

Kedua, dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi> penulis menelusuri

dan menemukan keterangan sebagai berikut :

Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>6

كما 1 :432

3 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 1, h. 281.4 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 1, h. 469.5 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 5, h. 173.6 Abu Hajar Muhammad Said bin Bashuni Zaglu>l, Mausu>’atu al-At}ra>f Fi> al-Hadi>thi al-

Nabawi, juz 11, (Beirut : Da>r al-Fikr, 1989), h. 367.

Page 50: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

36

Adapun keterangan yang didapat penulis dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-

Hadi>th al-Nabawi, hanya satu sumber hadis yaitu dalam kitab Mustadrak al-Ha>kim

juz 1 hadis ke 432.

Ketiga, dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal, dalam hal ini penulis

menelusuri melalui sahabat Anas bin Ma>lik, adapun keterangan yang didapat adalah

sebagai berikut.

Musnad Ahmad bin Hanbal3164(

Keterangan yang didapat dalam kitab Musnad Ahmad bin Hanbal hanya satu

yaitu hadis yang berasal dari Anas bin Ma>lik, yang terletak pada juz 3 halaman 164.

Demikianlah penelusuran yang didapat penulis dari empat metode yang

digunakan dalam melakukan takhri>j hadits, akan tetapi penulis tidak menemukan

pada kitab Miftah Kunu>zuz al-Sunnah. Dari keterangan yang didapat di atas penulis

menemukan hadis sebanyak 5 Hadis. Berikut ini adalah hadis-hadisnya.

a) Hadis-Hadis Dari Keterangan al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-

Nabawi.

( مايفطر عليه )" 21

Page 51: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

37

2356.

7

10

حدثنا. 696

8

3164"(

ثابتبنجعفرثناعبدثناعبدحدثنا- 12698

يصليقبلعلىيفطرسلمعليهصلى: مالكبنعن

9منحساكنتكنت

b) Hadis-hadis dari Keterangan kitab Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>.

7 Abi Daud Sulaiman bin al-‘Ash’ab al-Sajasta>ni al-Azdi>, Sunan Abi> Da>ud, Juz 2, (Beirut :Da>r al-Fikr, 1994), h.294. Artinya : Ahmad bin Hanbal mengatakan Abdul Razak kepada Ja’far BinSulaiman mengatakan kepada kami mengatakan kepada kami dari Tha>bit al- Buna>ni dia telahmendengar Anas bin Malik berkata bahwasanya Nabi saw berbuka puasa sebelum melaksanakan solatdengan beberapa rutob, apabila tidak ada maka baginda saw berbuka dengan tamr, apabila tidak adamaka baginda saw berbuka dengan minum beberapa teguk air saja.

8 Abi> I<sa> Muhammad bin I<sa bin Surah bin Mu>sa> al-D{ahak al-Sula>mi al-Tirmi>zi, Sunan al-Tirmizi, juz 3, (Beirut : Da>r al-Fikr, 1994), h.162. Artinya : Muhammad bin Ra>fi’ mengatakan kepadaAbdu al-Razaq kepada Ja’far bin Sulaiman dari Tha>bit al-Bunani dari Anas bin Ma>lik bahwasanyaNabi Saw berbuka puasa sebelum shalat dengan Rut}a>b, apabila tidak mendapatkan rut}ob, maka beliaumenggunakan kurma, apabila tidak dapat maka beliau menggunakan airnya saja.

9 Abu Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilaf bin As’adal-Marwazi, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 3, h.164.

Page 52: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

38

"432حديث : 1

ثناعبدثناحنبلبنبنعبدثناجعفربن432

عليهصلى: مالكبن: ثابتبنجعفر

حساكنتفعلىكنتيصليقبلعلىيفطرسلم

10من

c) Hadis Keterangan Sahabat dari Kitab Musnad Ahmad bin Hanbal

)"3164ل

ثابتبنجعفرثناعبدثناعبدحدثنا- 12698

يصليقبلعلىيفطرسلمعليهصلى: مالكبنعن

11منحساكنتكنت

2. Identifikasi Sanad

Pada bagian ini penulis akan melakukan penelitian yang ditinjau dari segi

sanadnya, setelah melakukan penelusuran pada bagian hadisnya maka penulis

menemukan beberapa sanad yang perlu ditinjau sehingga dapat diketahui layak atau

tidaknya hadis tersebut, khususnya hadis mengenai kedokteran Nabi. Adapun

riwayat yang ditemukan penulis terdapat dalam table berikut ini.

10 Muhammad bin Abdullah Abu Abdullah al-H{a>kim al-Naisabu>ri, al-Mustadrak ‘ala> al-s}ohi>haini, juz 1, (Beirut : Da>r al-kutub al-‘ilmiy>ah, 1990), h. 367.

11 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 3, h.164.

Page 53: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

39

لل

Dilihat dari table diatas, menunjukkan bahwa terdapat satu jalur periwayatan

yang sama, mulai dari Abd al-Razaq hingga Anas bin Ma>lik. Dalam hal ini penulis

akan melakukan penelitian yang diambil dari kitab Tahdhi>b al-Kama>l fi> Asma> al-

Rijal karya Jamaluddi>n Abi> al-Hajja>j Yusuf al-Mizzi, Kitab al-Tahdhi>b al-Tahdi>b

karya Shihab al-Di>n Ahmad bin A<li bin Hajar al-Asqala>ni. Adapun penjelasannya

sebagai berikut.

a) Jalur Periwayatan Hadis dari Abi Da>wud

Periwayat pertama, Abu Da>wud yang mempunyai nama asli Sulaiman bin al-

Ash’ath bin Shadda>d bin ‘Amru bin Amir. Beliau lahir pada tahun 202 H dan

meninggal pada tahun 275 H pada bulan Shawal berasal dari Abu Ubaid Al-Ajuri.

Adapun guru-gurunya yaitu Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Ibrahim bin

Muhammad al-Taymi, Daud bin Rushi>d, dan Said bin Mans}ur. Sedangkan murid-

muridnya yaitu al-Tirmidhi, Muslim bin Ibrahim, Abdullah bin Muhammad bin

Page 54: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

40

Ya’ku>b, Ahmad bin Muhammad bin Da>ud bin Salim dan Ismail bin Muhammad al-

S{afar al-Baghdadi.12

13 14

Periwayat kedua, Ahmad bin Hanbal yang mempunyai nama asli Ahmad bin

Muhammad bin Hanbal atau Abu Abdillah al-Marwazi al-Baghdadi, beliau lahir

pada tahun 164 H pada bulan Rabiul Awal dan meninggal pada tahun 241 H pada

bulan Rabiul Awal. Adapun guru-gurunya Abdu al-Razaq, Ismail bin ‘Ulayyah,

Yazid bin Harun. Sedangkan murid-muridnya Bukho>ri, Muslim, Abi Da>wud, dan

Abdullah bin Ahmad bin Hanbal.15

ل16 17

12 Jamaluddi>n Abi> al-Hajja>j Yusuf al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8,(Beirut : Da>r al-Fikr, 1994), h. 6-10.

13 Shihab al-Din Ahmad bin Ali bin Hajar al-‘Asqala>ni, Tahdhi>b al-Tahdhi>b , Juz 4,(Beirut :Da>r al-Fikr, 1995), h. 149.

14 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 10-14.15 al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 226-253.16 al-‘Asqala>ni, Tahdhi>b al-Tahdhi>b, Juz 1 , h. 79.17 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 237- 240.

Page 55: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

41

Periwayat ketiga Abdul al-Razaq yang mempunyai nama asli Abdul al-

Razzaq bin Hamma>m bin Na>fi’ al-Himriyyun atau Abu Bakar al-S{on’ani. Beliau

lahir menurut Ahmad bin Hanbal dan Ya’ku>b bin shaibah 126 H, kemudian

Muhammad bin Sa’d dan Bukhori menyatakan Abdul al-Razaq meninggal pada

tahun 211H. adapun guru-gurunya Sufyan bin ‘uyainah, Ja’far bin Sulaiman,

Mu’ammar bin Ra>shid dan Abdul Malik bin Abdul ‘Azi>z bin Juraij. Sedangkan

murid-muridnya Ahmad bin Hanbal, Muhammad bin Ra>fi’, Yahya bin Musa dan

Salmah bin Shabi>b al-Naisabu>ri.18

19 20

ثبت حديثه

ت

18 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 11, h. 447-454.19 al-‘Asqala>ni, Tahdhi>b al-Tahdhi>b, Juz 6, h. 278-281.20 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 11, h. 447-454.

Page 56: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

42

Periwayat keempat, Ja’far bin Sulaiman yang mempunyai nama asli Ja’far

bin Sulaiman al-D{uba>’i atau Abu Sulaiman al-Bas}ri Maula Bani Harish. Beliau

meninggal pada tahun 178 H. Adapun guru-gurunya yaitu Tha>bit al-Buna>ni,

Haushab bin Muslim al-Tsaqafi, Malik bin Dinar dan Hisham bin Hasan. Sedangkan

murid-murid nya yaitu Abd al-Razaq bin Hama>m, Muhammad bin Musa al-

Harashiy, dan Abdurahman bin Mahdi.21

22 23

ال: حنبلبنعنبنطالبعنبن،خيثمةبنبكر، به

. : : .ثقة: معنيبن

،ضعفبه،ثقة: سعدبنيتشيع

Periwayat kelima, Tha>bit al-Buna>ni yang mempunyai nama asli Tha>bit bin

Aslam al-Buna>ni atau Abu Muhammad al-Bas}ri. Berdasarkan riwayat Malik bin

Dina>r mengatakan Tha>bit meninggal 123 H. Adapun guru-gurunya yaitu Anas bin

Ma>lik, Ishaq bin Abdullah, Umar bin Abi Salamah, Maula al-Hasan bin Ali bin Abi

Thalib. Sedangkan murid-muridnya Ja’far bin Sulaiman, Hammad bin Salamah,

Sulaiman bin al-Mughirah, Khilas bin Yahya.24

21 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 400-404.22 al-‘Asqala>ni, Tahdhi>b al-Tahdhi>b, Juz 2, h. 81-83.23 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 400.24 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 223-228.

Page 57: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

43

25 26

ثقة

Periwayat keenam, yaitu Anas bin Malik yang mempunyai nama asli Anas

bin Malik bin Al-Nad}ri bin D{amdam bin Zaid bin Hara>m bin Jundab bin Amir bin

Ghanam bin ‘Adiyin bin Najari al-Ans}ar Al-Najari atau Abu Hamzah al-Madani.

Beliau menigggal pada tahun 92 atau 91 H berdasarkan riwayat dari Ahmad bin

Hanbal. Dan yang lain mengatakan 93 H dari riwayat Abu Nu’aim.Adapun guru-

gurunya Nabi Saw, Zaid bin Tsabit, Abdurahman bin Auf, Abi Huraiah, Uthman bin

Affan. Sedangkan murid-muridnya Tha>bit al-Buna>ni, Anas bin Sirrin, Khalid bin Al-

Fizar, dan Sa’d bin Sinan.27

28 29

25 al-‘Asqala>ni, Tahdhi>b al-Tahdhi>b, Juz 2, h. 3-4.26 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 223-228.27 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 2, h.330-345.28 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 330.29 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 2, h. 335-345.

Page 58: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

44

b) Jalur Periwayatan Dari al-Turmu>dhi

Periwayat pertama, al-Turmu>dhi yang mempunyai nama asli Muhammad bin

Isa bin Surah bin Musa bin al-D{ahak. Dan dikatakan oleh Muhammad bin Isa bin

Yazid Bin Surah bin al-Sakan al-Sulami namanya Abu Isa al-Tirmidhi al-D{ari>ru al-

Hafidh. Beliau meninggal pada tahun 279 H pada bulan rajab yang berasal dari

riwayat Abu al-Abas Ja’far bin Muhammad bin al-Mu’taz. Adapun murid-muridnya

Abu Bakar Ahmad bin Ismail bin Amir al-Samarqandi, Muhammad bin Maki bin

Nuh al-Nasafi, dan Hamad bin Shakir al-Waraq dan Mahmud bin Anbar al-Nasafi.30

31 32

Periwayat kedua, Muhammad bin Rafi’ yang mempunyai nama asli

Muhammad bin Rafi bin Abi Zaid dan mempunyai nama lain Sa>burah al-Qushairi.

Menurut Ibn Hibban dalam kitab tsiqat meninggal pada tahun 245 H. Adapun guru-

gurunya Ibrahim bin Umar al-S{an’ani, Abdu al-Razaq bin Hamam, Yahya bin Yahya

30 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 133-135.31 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 344-345.32 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 133-135.

Page 59: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

45

al-Naisaburi, dan Husein bin Ali al-Ju’fi. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ibrahim

Abi T{ali, Ahmad bin Salamah, dan Muhammad bin Yahya al-Dhuhli.33

34 35

Periwayatan ketiga yaitu Abdu al-Razaq, penulis telah membahasnya pada

riwayat Abi Da>wud pada halaman 41. Periwayatan keempat yaitu Ja’far bin

Sulaiman, yang telah dibahas penulis pada halaman 42. Periwayatan kelima yaitu

Tha>bit al-Buna>ni juga telah dibahas penulis pada halaman 42-43 . Dan periwayatan

terakhir dari Anas bin Ma>lik telah dibahas pada halaman 43.

c) Jalur Periwayatan Dari Ahmad bin Hanbal

Pada bagian periwayatan ini penulis telah membahasnya secara terperinci

pada jalur Abu Da>wud mulai dari Abdul al-Razaq, Ja’far bin Sulaiman, Tha>bit al-

Buna>ni, dan Anas bin Ma>lik terdapat pada halaman 40-43.

3.Telaah Matan Hadis

Pada bagian ini penulis akan melakukan kritik matan berdasarkan metodologi

S{olahudin Ibn Ahmad al-Adlabi. Peninjauan ini dilakukan dengan mengkomparasi

hadis-hadis yang berhubungan dengan kurma, setelah itu penulis juga

33 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 267-27034 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 141-142.35 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 267-270.

Page 60: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

46

membandingkan dengan ayat-ayat al-qur’an jika sekiranya ada. Peninjauan juga

dilakukan melalui aspek sejarah dan akal jika bertentangan dengan dua hal tersebut

maka hadis yang diteliti perlu untuk dipertanyakan.

Pertama, peninjauan berdasarkan hadis-hadis yang berhubungan dengan

kurma pernah Rasulullah saw makan kurma pada hari yang fitri (hari raya)

sebagaimana sarapan sebagaimana hadis yang didapat penulis dari s{hahi>h Bukha>ri.

36

Kedua, peninjauan dari segi ayat al-Qur’an , telah dijelaskan dalam Q.S al-

Mu’min ayat 19 “Lalu dengan air itu, kami tumbuhkan untuk dengan kebun-kebun

kurma dan anggur didalam itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan sebagian

dari buah-buhahan itu kamu makan”. Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada

pertentangan antara nas al-Qur’an dan hadis tentang kurma. Artinya kurma bisa

dimakan oleh manusia.

Ketiga, Peninjauan dari segi historis dan akal. Berdasarkan sejarah Nabi

Muhammad saw selalu menyimpan kurma di dalam rumahnya dan sering

memakannya. Hal ini dijelaskan dalam hadis sunan al-Turmudzi “Rumah yang tidak

36 Bukha>ri, S}ohi>h al-Bukho>ri, Juz 4, h. 11.

Page 61: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

47

ada di dalamnya kurma maka akan kelaparan bagi penghuninya”.37 Sedangkan dari

segi akal penulis meyakini bahwa hal ini tidak bertentangan dengan akal, karena

Nabi telah mempraktekannya pada masa itu.

B. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Manna

38

Artinya: Hadits dari riwayat al-Turmudzi dari Abu Kuraib dari Umar bin‘ubaid al-T{anafisi dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dan Muhammad bin al-Muthannadari Muhammad bin Ja’far dari Shu’bah dari ‘Abdul Malik bin ‘Umair dari ‘Amribin Huraysin dari Sa’id bin Zaid dari Nabi bersabda: “Cendawan sebangsa al-Mannairnya dapat menyembuhkan mata”.

1. Takhrij Hadis

Penelitian selanjutnya hadis mengenai Manna yang ditemukan dalam kitab

al-Mu’jam al-Mufahras karya Wensinck, kedua Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>

karya Abu Hajar Muhammad Sa’id bin Bashu>ni Zaghlu>l, dan ketiga Mifta>hu

Kunu>zuz al-sunnah karya Muhammad Fuad Abdul Ba>qi , dan kempat Musnad

Ahmad bin Hanbal. Penjabarannya sebagai berikut.

Pertama, dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras penulis menelusuri

Berikut ini adalah data-data yang ditemukan penulis:

37 Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmi>dzi, Juz IV, h. 265.38 Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmi>dzi, Bab kitab , h. 400.

Page 62: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

48

.39

.40

.41

Hasil penelusuran dalam Kitab al-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadithكمأ

8جه : طب 34635120, 5حم :

Adapun keterangan hadis yang didapat penulis dengan jumlah tiga hadis

yang berasal dari Musnad Ahmad bin Hanbal, S{ahi>h al-Bukha>ri, dan Sunan Ibnu

Ma>jah. Dalam Musnad Ahmad bin Hanbal terdapat dalam juz 5 halaman 346 dan

351, S}ahi>h al-Bukha>ri terdapat dalam kitab al-T{i>b bab 20, dan Sunan Ibnu Ma>jah

terdapat dalam kitab al-T{i>b bab 8.

Kedua, dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi> penulis menelusuri

dan menemukan keterangan sebagai berikut :

Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>42

1:324خط

3445هـ

33:302طب

39 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 6, h. 64.40 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 6, h. 272.41 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 6, h. 273.42 Zaglu>l, Mausu>’atu al-At}ra>f Fi> al-Hadi>th al-Nabawi , juz 3, h. 121.

Page 63: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

49

Adapun keterangan yang didapat penulis dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-

Hadi>th al-Nabawi, empat keterangan dua dari al-Kutub al-Sittah yaitu S{ahi>h Muslim

dalam kitab al-Ashrabah, dan Sunan Ibnu Ma>jah hadis ke 3445 . Sedangkan dua lagi

berasal dari Tarikh Baghdadi karya Imam Khati>b al-Bagdadi dan Mu’jam Kabir

karya Tabrani.

Ketiga, dalam kitab Mifta>h Kunu>zuz al-Sunnah penulis menemukan 5

keterangan dari al-kutub al-Tis’ah . Keteranganya sebagai berikut.

Mifta>h Kunuz al-Sunnah43

7620–بخ

مس : مسلم "162- 36158–مس 318–مج

188301305325–حم

35635742148849051248

351

–2397

Adapun keterangan yang didapat penulis terdiri S{ahi>h al-Bukha>ri dalam kitab

67 (al-T{i>b) bab 20, S{ahi>h Muslim kitab al-Ashrobah hadis ke158 sampai 162, Sunan

Ibn Ma>jah kitab al-T{ib bab 8, Musnad Ahmad bin Hanbal juz 1 halaman 187 dan

188, juz 2 halaman 301, 305, 325, 356, 357,421, 488, 490, dan 512, Juz 3 halaman

48, dan juz 5 halaman 351. Musnad at}oya>lisi hadis ke 2397.

43 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Miftah Kunuz al-Sunnah (Kairo : Da>r al-Hadith, 1991), h.301.

Page 64: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

50

Keempat, penulis menelusuri melalui Musnad Ahmad bin Hanbal yang

ditelusuri melalui periwayatan sahabat, adapun keterangan yang didapat dalam kitab

tersebut sebagai berikut.

ل1186"

2325"348"5 :346"

Demikianlah penelusuran hadis-hadis yang ditemukan penulisan yang berasal

dari Musnad Ahmad bin Hanbal, S{ahi>h al-Bukha>ri, S{ahi>h Muslim, Sunan Ibn Ma>jah

dan Musnad al-T{oya>lisi. Adapun hadis-hadisnya sebagai berikut.

a) Hadis-Hadis yang berasal dari Mu'jam al-Mufahras li Al-fa>dh al-Hadith

5708"44

ملك

.للعني

3454"45

44al-Bukho>ri, S}ohi>h al-Bukho>ri, Juz 4, h. 41. Artinya : Muhammad bin al-Muthannamenceritakan kepada kami, dari Ghundar, dari Syu’bah, dari Abdul Malik Saya mendengar dariAmrun bin Khuraith berkata dari Sa’id bin Zaid berkata Saya mendegar Nabi Muhammad sawbersabda : Kam’ah (cendawan) berasal dari manna dan airnya merupakan obat untuk penyakit Mata.

45 Abi Abdillah Muhammad bin Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibn Ma>jah, Juz 2, (Beirut : Da>ral-Fikr, 2008), h. 333.Artinya : Muhammad bin Abdullah bin Numair berkata dari Asba>t} binMuhammad, berceerita dari al-Amash dari Ja’far Ibn Iyas dari Shahr bin Haushab dari Abi Sa’i>d dan

Page 65: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

51

.

"5346"46

بنعبدبنعنثناعامربنثناعبدحدثنا

فاكهةمن: سلمعليهصلىعنعن

كلمنبن

b) Hadis-hadis dari Keterangan kitab Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi.

47"3454س

Jabir berkata Rasulullah saw Cendawan sebangsa dan itu merupakan obat untuk mata, dan Kurmayang berasal dari Surga merupakan Obat pula.

46 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 5,h. 346. Artinya : Dari Aswad bin ‘A>mir dariWa>s}il bin Hiba>n al-Bajli dari Abdullah bin Buraidah dari Bapaknya dari Nabi Saw berkata: Cendawanadalah obat mata dan sesngguhnya Kurma Ajwah dari buah-buhan Surga dan sesungguhnya ini bagiandari Habat al-Sauda’a. Dan ditambahkan dari Buraidah sesungguhnya tumbuhan Nigela merupkantumbuhan penyembuhan penyakit dari Setiap penyakit sebelum meninggal.

47 Al-Qazwaini, Sunan Ibn Ma>jah, Juz 2, h. 334. Artinya : Muhammad bin Sobah, dariSufyan bin ‘Uyainah dari Abdul Malik bin Umair mendegar Amru bin Huraith berkata sayamendengar Sa’id bin Zaid bin Amrun bin Nufail bercerita tentang Nabi Saw sesungguhnyaCendawawan sebangsa Man yang Allah turun kepada Bani Israil dan dia merupakan obat untuk mata.

Page 66: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

52

بن

.

2049"48

لى ص-

.

c) Hadis-Hadis dari Keterangan Kitab Mifta>h al-Kunu>z al-Sunnah.

5708"49

158،157 ،

159 ،161 ،162"50

48 Abi al-Husain Muslim bin Haja>j, S}ahi>h Muslim, Juz 4, (Kairo : Da>r al-Hadith, 1997), h.483.

49 Bukhori, S{ahi>h al-Bukha>ri, Juz 4, h. 41.50 Muslim, S{ahi>h Muslim , Juz 10, h. 483-485.

Page 67: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

53

157.

-

158.

--

.

159.

-

.

160.

.

161.

.

Page 68: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

54

162.

.

3453"51

.

1187"52

حريثبنعمرعنبنعبدبنمعتمرثناعبدحدثنا

منسلمعليهصلىنفيلبنبنبنسعيدعن

للعني

:1188"53

51 Al-Qazwaini, Sunan Ibn Ma>jah, Juz 10, h. 335.52 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 1, h. 187.53 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 1, h. 188.

Page 69: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

55

بنبنعبدعنشعبةثناجعفربنثناعبدحدثنا

من: سلمعليهصلىبنسعيدحريث

للعني.

54"2301ل

عنحوشببنشهرعنبشرعنشعبةثناجعفربنثناعبدحدثنا

منللعنيمن: سلمعليهصلىعن

من

55"2357مس

عنعنيزيدبنحدثناعامربنحدثناعبدحدثنا

هيسلمعليهصلى: عنحوشببنشهر

منسلمعليهصلىفبلغيصلح

منمنللعني

348"56

54 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal , Juz 2, h. 301.55 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 2 , h. 357.56 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 3, h. 48.

Page 70: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

56

حوشببنشهرعنبنجعفرثناثنابنثناعبدحدثنا

من: سلمعليهصلىقاالسعيدعبدبنجابرعن

منمنللعني

3453"

.

d) Hadis-Hadis Dari Keterangan Musnad Ahmad bin Hanbal Melalui Nama Sahabat

157ل "

ثناعبدحدثنا

.

258

ثناعبدحدثنا

57 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 1, h. 187.58 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 2, h. 325.

Page 71: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

57

359بن حنب

ثناعبدحدثنا

560

ثناعبدحدثنا

ف

59 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal , Juz 3, h. 48.60 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal , Juz 5, h. 346.

Page 72: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

58

2. Identifikasi Sanad

Setelah melakukan penelusuran hadis, penulis melakukan identifikasi sanad

yang berasal dari jalur empat sahabat yaitu Said al-Khudri, Abi Hurairah, Said bin

Zaid dan Buraidah al-Aslami. Adapun keterangan sanad-sanadnya sebagai berikut.

ش شعبةشهر بن حوشب

نفيل هر بن حوشبش حريث

مسلم

عثيقتيبة بن سعيد

جرير عبثر

شعبةريث يبة

ريث

بن نفيل

Page 73: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

59

ل مسلم

شعبة شعبة

بيب

شهر بن حوشب

عبد شهر بن حوشب

ل

سعيد

شهر بن حوشبشهربن حوشب شهربن حوشب

Berdasarkan keterangan yang didapat maka penulis menemukan lebih dari 20

periwayat yang menceritakan hadis tentang manna. Adapun penjabarannya sebagai

berikut.

a) Jalur Periwayatan dari Imam al-Bukha>ri

Page 74: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

60

Periwayat pertama al-Bukha>ri mempunyai nama asli Muhammad bin Isma>’il

bin Ibrahim bin al-Mughirah al-Ja’fi, Abu ‘Abdullah bin Abi al-Hasan al-Bukhori al-

Hafiz. Berdasarkan riwayat Bukeir bin Numair Bukhari dilahirkan pada tahun 194 H

dan berdasarkan riwayat Abu ‘Ubaid Ahmad bin ‘Urwah bin Ahmad bin Ibrahim

Bukhari meninggal pada tahun 256 H. Adapun guru-gurunya yaitu Abi Musa

Muhammad bin al-Muthana, Muhammad bin Bashar Ghundar, Sulaiman bin Harb,

‘Ubaidilah bin Musa, dan Yahya bin ‘Abdullah bin Bukair. Sedangkan murid-

muridnya yaitu ‘Ubaidillah bin Was}il al-Bukhori, Abu Bakar ‘Abdullah bin Abi

Daud, Ja’far bin Muhammad al-Qat}an, dan al-Tirmidzi.61

62 63

Periwayat kedua, Muhammad bin al-Muthana> yang mempunyai nama asli

Muhammad bin al-Muthana> bin ‘Ubaid bin Qais bin Di>na>r al-‘Anazi Abu Musa al-

Bas}ri. Berdasarkan riwayat Abu al-Qa>sim mengatakan Muhammad bin al-Muthana>

meninggal 252 H. Adapun guru-gurunya yaitu Muhammad bin Ja’far Ghundar,

61 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 84-88.62 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 41-47.63 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 84-108.

Page 75: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

61

Muhammad bin Kha>lid bin ‘athmah, Ishaq bin Yu>suf al-Azraq, Salim bin Nuh, dan

Sufyan bin ‘Uyainah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Yahya bin Muhammad bin

S}o’id, Abu> Ha>tim, Muhammad bin Isha>q bin bin Khuzaimah, dan Zakariya> bin

Yahya al-Sijzi>.64

65 66

حجة

Periwayat ketiga, Ghundar yang mempunyai nama asli Muhammad bin Ja’far

al-Hudhali atau Abu ‘Abdillah al-Bas}ri yang dikenal dengan Ghundar. Berdasarkan

riwayat Muhammad bin Sa’ad mengatakan Ghundar meninggal 194 H. Adapun

guru-gurunya yaitu Shu’bah bin al-Haja>j, Sufyan al-Thauri, Sufyan bin ‘Uyainah,

‘Usman bin Ghiya>th, dan Hisha>m bin Hasa>n. Sedangkan murid-muridnya yaitu

Muhammad bin al-Muthana, Ahmad bin Hanbal, ‘Amru bin ‘Ali, Qutaibah bin

Sa’id, dan Musaddad bin Musarhad.67

68 69

64 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 189-191.65 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 377-378.66 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 191-192.67Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 173-174.68 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 84-86.69Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 174-175.

Page 76: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

62

Periwayat keempat, Shu’bah yang mempunyai nama asli Shu’bah al-Hajja>j

bin al-Wardi al-‘Ataki al-Azdi, Abu Bust}om al-Wasit}i. Berdasarkan riwayat Abu

Bakar bin Manju>yah Shu’bah lahir pada tahun 82 H dan meninggal pada tahun 160

H. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdul Malik bin ‘Umair, S{odaqah bin Yasa>r, al-

Jula>s, Sulaiman al-A’mash, Salamah bin Kuhail, dan Al-Nu’ma>n bin Sa>lim.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Muhammad bin Ja’far Ghundar, Yahya bin Sa’id

al-Qat}an, Yahya bin Hamma>d, dan Abu Daud al-T{oyalisi.70

شعبة71 72

قا

حجة

70Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 344-351.71 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 297-303.72Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 352 -356.

Page 77: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

63

Periwayat kelima, ‘Abdul Malik yang mempunyai nama asli ‘Abdul Malik

bin ‘Umair bin Suwaid bin Ja>riyah al-Qurashi, Abu ‘Amri atau Abu ‘Umar. Menurut

riwayat Abi ‘Abdullah al-Bajali ‘Abdul Malik meninggal pada tahun 136 H. Adapun

guru-gurunya yaitu ‘Amru bin Huraithin, Asi>d bin S{ofwa>n, Sa’id bin Huraith, al-

Ash’as bin Qais, dan Abdul al-Rahman bin Abi Bakar al-Thaqafi. Sedangkan murid-

muridnya yaitu Shu’bah bin al-Haja>j, As}bat} bin Muhammad al-Qurashi, Hamma>d

bin Salamah, Zuhair bin Mu’a>wiyah, dan Sulaiman al-Taimi.73

74 75

Periwayat keenam, ‘Amru bin Huraithin yang mempunyai nama asli ‘Amru

bin Huraithin bin ‘Amri bin ‘Uthman bin ‘Abdullah bin ‘Umar bin Makhzu>m al-

Qurashi al-Makhzu>mi, Abu Sa’id al-Ku>fi, S}uhbah dan dia saudara laki-laki Sa’id bin

Huraithin. Menurut riwayat Bukhori ‘Amru bin Huraithin meninggal pada tahun 85

H. Adapun guru-gurunya yaitu Sa’id bin Zaid bin ‘Amru bin Nufail, ‘Adi bin Ha>tim,

Abi Bakar al-S}iddiq, ‘Umar bin al-Khattab, dan ‘Ali bin Abi T}alib. Sedangkan

73 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 12, h. 72-74.74 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 6, h. 364-366.75 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 12, h. 74-75.

Page 78: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

64

murid-muridnya yaitu ‘Abdul Malik bin’Umair, ‘At}a bin al-Sa>ib, al-Mughirah bin

Subai’, dan Khalaf bin Khali>fah.76

77 78

Periwayat ketujuh, Sa’id bin Zaid yang mempunyai nama asli Sa’id bin Zaid

bin ‘Amri bin Nufail al-Qurashi, al-‘Adawi, Abu al-A’war, Ibn ‘Ammi ‘Umar bin al-

Khattab bin Nufail. Berdasarkan riwayat Yahya bin Bukair, al-Mada>ini, dan ‘Amru

bin ‘Ali Sa’id bin Zaid meninggal pada tahun 51 H di Madinah. Adapun guru-

gurunya adalah Nabi saw, sedangkan murid-muridnya yaitu ‘Amru bin Huraithin,

Humaid bin ‘Abdul al-Rahman bin ‘Auf, Muhammad bin sirin, dan ‘Abdullah bin

‘Umar bin al-Khattab.79

80 81

، ،

b) Jalur Periwayatan dari Ibn Ma>jah

76 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 14, h. 195-196.77 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 8, h. 16-17.78 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 195-196.79 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 198-202.80 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 30-31.81 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 198-202.

Page 79: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

65

Periwayat pertama, Ibn Ma>jah yang mempunyai nama asli Muhammad bin

Yazid al-Rabi’I maulahum, al-Qazwaini Abu ‘Abdullah Ibn Majah al-Hafiz.

Berdasarkan riwayat al-Hafiz Abu al-Fad}l Muhammad bin T}ahir al-Maqdisi Ibn

Ma>jah lahir pada tahun 209 H dan meninggal pada tahun 275 H. adapun guru-

gurunya yaitu Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair, Muhammad bin T}arif bin

Khalif al-Bajli, Muhammad bin Shazan al-Wasit}i, ‘Abdul Hamid bin Bayan, dan

Ismail bin Ibrahim al-Balisi. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ja’far bin Idris,

Muhammad bin Isa al-S}ofar, Ishaq bin Muhammad al-Qazwaini, dan Sulaiman bin

Yazid al-Qazwaini.82

83 84

Periwayat kedua, Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair al-Hamdani al-

Kha>rifi atau Abu ‘Abdul al-Rahman al-Ku>fi al-Ha>fiz. Berdasarkan riwayat Bukhori

beliau meninggal pada tahun 234 H pada bulan sha’ban atau ramadhan. Adapun

guru-gurunya yaitu Asbat} bin Muhammad al-Qura>shi, Ayahnya ‘Abdullah bin

Numair, Ja’far bin ‘Aun, ‘Abdullah bin Idri>s, Mu’awiyah bin Hisham, dan Ahmad

82 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 355.83 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 468-469.84 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 355.

Page 80: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

66

bin Bashi>r al-Ku>fi. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ibn Ma>jah, Abu Daw>ud,

Muslim, Bukha>ri, ‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal, dan Ya’kub bin Shaibah.85

86 87

من

Periwayat ketiga, Asba>t} bin Muhammad, yang mempunyai nama asli Asba>t}

bin Muhammad bin Abdurrahman bin Kha>lid bin Maysarah, yang sebelumnya Asba>t}

bin Muhammad bin Abi Abdurrahman al-Qurashi. Berdasarkan riwayat Ya’kub bin

Shaibah Asba>t} bin Muhammad meninggal pada tahun 200 H pada bulan Muharram.

Adapun guru-gurunya yaitu Sulaiman al-A’mash, Sulaiman al-Taimi, Sufyan al-

Thauri, Hisha>m bin Sa’ad, dan Muhammad bin ‘Ajlan. Sedangkan murid-muridnya

yaitu Muhammad bin Abdullah bin Numair, ‘Abdul al-S}omad bin al-Nu’ma>n, ‘Aun

bin Salllam al-Qurshi, dan ‘Ali bin Tha>bit al-Dihan.88

89 90

85 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 467-468.86 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 251-252.87 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 468-469.88 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 523-524.89 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 185.90 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 524-525.

Page 81: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

67

Periwayat keempat, al-A’mash yang mempunyai nama asli Sulaiman bin

Mihra>n al-Asadi al-Ka>hili, atau Abu Muhammad al-Kufi al-A’mash. Berdasarkan

riwayat Abu ‘Awa>nah dan ‘Abdullah bin Da>ud al-A’mash meninggal pada tahun 147

H. Adapun guru-gurunya yaitu Abi Bashar Ja’far bin Abi Wahshiyyah, Abi ‘Amru

Sa’ad bin Iyas, Thuma>mah bin ‘Uqbah, Sa’id bin Jubeir, Salmah bin Kuhail, dan

Anas bin Ma>lik. Sedangkan murid-muridnya yaitu Asba>t} bin Muhammad al-Qurashi,

Ja’far bin ‘Aun, Jarirr bin Abdul Hamid, Jarir bin Ha>zam, dan ‘Abdullah bin

Numair.91

عمشأل92 93

Periwayat kelima, Ja’far bin Iya>s yang mempunyai nama asli Ja’far bin Iya>s,

adalah Ibn Abi Wahshiyyah, Abu Bishar al-Wa>sit}i. Berdasarkan riwayat Muhammad

91 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 106-110.92 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 195-197.93 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 113-114.

Page 82: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

68

bin’Abdullah al-Had}romi dan Abu Nu’aim Ja’far bin Iya>s meninggal pada tahun 123

H. Adapun guru-gurunya yaitu Shahr bin Haushab, Sa’id bin Jubeir, Habib bin

Salim, Bashir bin Tha>bit, dan Khalid bin ‘urfut}oh. Sedangkan murid-muridnya yaitu

Sulaiman al-A’mash, Sufyan bin Husain, Shu’bah bin al-Hajjaj, Abu ‘Awa>nah, dan

Kholaf bin Kholifah.94

95 96

Periwayat keenam, Shahr bin Haushab yang mempunyai nama asli Shahr bin

Haushab al-‘Ash’ari, Abu Sa’id, sebelumnya Abu ‘Abdillah atau Abu ‘Abdurrahman

atau Abu al-Ja’ad. Berdasarkan riwayat Abu Zur’ah al-Dimashqi Shahr bin Haushab

meninggal pada tahun 100 atau 111 H. Adapun guru-gurunya yaitu Ja>bir bin

‘Abdullah al-Ans}ory, Abi Sa’id Sa’ad bin Ma>lik al-Khudri, ‘Umar bin al-Khattab,

Abi Hurairah, dan ‘Aishah Ummu al-Mu’minin. Sedangkan murid-muridnya yaitu

Ja’far bin Abi Hashyah, Tha>bit al-Buna>ni, Hajjaj al-Aswad, Simak bin Harb,

Hammad bin Ja’far al-Bas}ri, dan ‘Uthman bin Nuwairah.97

شهر بن حوشب

94 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 378-379.95 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 71-72.96 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 379-380.97 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 406-408.

Page 83: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

69

98 99

،

، ،

شامي,تابعي,ثقة

Periwayat ketujuh, Abi Sa’id yang mempunyai nama asli Sa’id bin Malik bin

Sinan bin ‘Ubaid bin Tha’labah bin ‘Ubaid bin al-Abjar, dia adalah Khudrah bin

‘Auf bin al-Harith bin al-Khazraj al-Ans}ori, atau Abu Sa’id al-Khudri sahabat

Rasulullah saw. Berdasarkan riwayat al-Waqidi dan Yahya bin Bukeir beliau

meninggal pada tahun 74 H di Madinah. Adapun guru-gurunya yaitu Nabi saw, Zaid

bin Thabit, Jabir bin ‘Abdullah, ‘Umar bin al-Khattab, Mu’awiyah bin Abi Sufyan,

dan Abi Bakar al-S}iddiq. Sedangkan murid-muridnya adalah Shahr bin Haushab,

Mursal, Ibrahim al-Nakho’I, Sa’id bin Jubeir, ‘At}o bin Yasar, Abu Gho>lib, ‘Ubaid

bin ‘Umair, dan Muhammad bin Sirin.100

98 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 324-326.99 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 8, h. 409-410.100 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 103-106.

Page 84: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

70

101 102

Periwayat kedelapan, Ja>bir yang mempunyai nama asli Jabir bin Abdullah bin

‘Amrun bin Haram bin Tha’labah bin Ka’ab bin Ghonam bin Ka’ab bin Salamah bin

Sa’ad bin ‘Ali bin Asad bin Saridah bin Tazi>d bin Jusham bin al-Khozraj, al-Ans}ori,

al-Khozroji, al-Salami. Berdasarkan riwayat Abu Nu’aim dan Kholifah bin Khoyyat}

Ja>bir meninggal pada tahun 79 H. Adapun guru-gurunya yaitu Nabi saw, ‘Ali bin

Abi T}alib, Abi Sa’id al-Khudri, Abi Hurairah, dan Ummi Kalthum anak perempuan

Abi Bakar al-S}iddiq. Sedangkan murid-muridnya yaitu Shahr bin Haushab, Abu

Sufyan T}alhah bin Nafi’, Hasan al-Bas}ri, dan ‘Urwah bin al-Zubair.103

جابر104

105

Periwayat kesembilan, Muhammad bin al-S{abah}, yang mempunyai nama asli

Muhammad bin al-S{obah} bin Sufyan bin Abi Sufyan al-Jar Jara’I atau Abu Jafar al-

101 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 481.102 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 106.103 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 291-294.104 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 37-38.105 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 298.

Page 85: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

71

Ta>jir. Berdasarkan riwayat Bukhori Muhammad bin S{obah meninggal pada tahun

240 H. Adapun guru-gurunya Sufyan bin Uyainah, Jari>I bin ‘Abdul Hamid, H{atim

bin Ismail, dan Salamah bin S{a>leh. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ibn Majjah,

Abu Daud, Ja’far bin Muhammad al-Firyabi, Abdullah bin Qahtibah, dan Umar bin

Ayub al-Thaqatih.106

107 108

Periwayat kesepuluh, Sufyan bin ‘Uyainah yang mempunyai nama asli

Sufyan bin ‘Uyainah bin Abi ‘Imran, namanya Maimun al-Hilali, Abu Muhammad

al-Kufi. Berdasarkan riwayat ‘Ali bin al-Madani Sufyan bin ‘Uyainah lahir pada

tahun 107 H dan berdasarkan riwayat Muhammad bin Sa’ad Sufyan bin ‘Uyainah

meninggal pada tahun 198 H dimakamkan di ‘Ajwan. Adapun guru-gurunya yaitu

‘Abdul Malik bin ‘Umair, ‘As}im bin ‘Ubaidillah, Suhail bin Abi S}oleh, Shu’bah al-

Hajjaj, Sulaiman al-A’mash, dan Shabib bin Ghorqodah. Sedangkan murid-muridnya

106 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 366-367.107 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 202-204.108 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 367-368.

Page 86: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

72

yaitu Muhammad bin al-S{obah al-Jar Jar’I, Qutaibah bin Sa’id, Ahmad bin Hanbal,

dan Ishaq bin Rahawiyah.109

110111

Periwayat kesebelas, Muhammad bin Bashar yang mempunyai nama asli

Muhammad bin Bashar bin ‘Uthman bin Daud bin Kisan al-‘Abdi, atau Abu Bakar

al-Bas}ri Bundarun. Berdasarkan riwayat Muhammad bin Ishaq al-Thaqafi beliau

lahir pada tahun 167 H, sedangkan Abu Hatim mengatakan beliau meninggal pada

bulan Rajab 252 H. adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdul al-S}omad

(Abu Abdul S{omad), Ja’far bin ‘Aun, Quraish bin Anas, dan Yusuf bin Ya’kub.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Bukhori, Muslim, Abu Daud, al-Turmudzi, al-

Nasai, dan Ibn Majah.112

113 114

109 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 7, h. 368-375.110 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 104-107.111 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 7, h. 376-381.112 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 16, h. 132-136.113 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 62-63.

Page 87: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

73

،

Periwayat keduabelas, Abu ‘Abdul al-S{omad yang mempunyai nama asli

‘Abdul al-‘Aziz bin ‘Abdul al-S}omad al-‘Ammi. Berdasarkan riwayat dari Abu Daud

beliau meninggal pada tahun 178 H. Adapun guru-gurunya yaitu Mat}or al-Warroq,

Mans}ur bin al-Mu’tamar, Yahya al-Baka, Abi Harun, dan Daud bin Abi Hindun.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Ahmad bin Hanbal, Muhammad bin Bashar,

Yahya bin Ma’in, ‘Amrun bin ‘Ali, dan ‘Amrun bin ‘Isa.115

116

، ،

Periwayat ketigabelas, Mat}or al-Waroq yang mempunyai nama asli Mat}or

bin T{ahma>n al-Warraq, Abu Raja al-Khurasa>ni, Maula ‘Ilba al-Sulami. Berdasarkan

riwayat ‘Amru bin ‘Ali Mat}or meninggal pada tahun 129 H. Adapun guru-guru

beliau yaitu Shahr bin Haushab,’Abdullah bin Buraidah, Zahdam al-Jarmi, ‘Amru

114 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 16, h. 135-136.115 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 17, h. 165-167.116 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 17,h. 166-167.

Page 88: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

74

bin Dinar, al-Hakam bin ‘Utaibah, dan Hasan al-Bas}ri. Sedangkan murid-muridnya

yaitu ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdul al-S{omad, Hamma>d bin Zaid, Syu’bah bin al-Hajjaj,

‘Abdul ‘Aziz bin Muslim, Rauh bin al-Qasim, dan Husain al-Mu’allim.117

118119

Periwayat keempatbelas, Abi Hurairah yang mempunyai nama asli Abu

Hurairah al-Du>si al-Yamani. Berdasarkan riwayat D}amrah bin Rabi’ah dan al-

Haitham bin ‘Adi Abi Hurairah wafat pada tahun 58 H. adapun guru-gurunya yaitu

Nabi Saw, ‘Umar bin al-Khattab, ‘Aisyah, Ubai bin Ka’ab, dan Ka’ab al-Ahbar.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Shahr bin Haushab, Sulaiman bin Yasar, Sa’id bin

al-Musayyab, Rabi’ah al-Jarshi, dan Ramih al-Jaza>mi.120

121122

117 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 18, h.136.118 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 10, h. 152-153.119 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 18, h. 136-137.120 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 22, h. 90-99.121 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 10, h. 294-298.122 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 239-243.

Page 89: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

75

c) Jalur Periwayatan Muslim

Periwayat pertama, Muslim yang mempunyai nama asli Muslim bin al-Hajja>j

bin Muslim al-Qashairi, atau Abu al-Husein al-Naysaburi al-Hafiz. Berdasarkan

riwayat al-Hakim Muslim dilahirkan pada tahun 204 H dan meninggal pada tahun

261 H pada bulan Rajab. Adapun guru-gurunya yaitu Qutaibah bin Sa’id, Sa’id bin

Mans}ur, Daud bin Rashid, Ibrahim bin Dinar al-Tama>r, dan Ibrahim bin Musa al-

Ra>zi. Sedangkan murid-muridnya yaitu al-Tirmidzi, Ibrahim bin Abi T}alib, Abu al-

Fad}l Ahmad bin Salamah al-Ha>fiz, dan S}olih bin Muhammad al-Baghdadi al-

Hafiz.123

مسلم124

125

Periwayat kedua, Qutaibah bin Sa’id mempunyai nama asli Qutaibah bin

Sa'id bin Jami>l bin T{ariq bin Abdillah al-Thaqafi atau Abu Raja al-Balkhilyu al-

Baghlaniyyu. Berdasarkan riwayat Musa bin Harun beliau lahir pada tahun 148 H

123 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 15, h. 205-206.124 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 10, h. 113-114.125 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 207-208.

Page 90: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

76

dan meninggal pada tahun 240 H. Adapun guru-gurunya yaitu Ibrahim bin Sa'id al-

Madany, Jarir bin Abdul Hamid, Humaid bin Abdurrahman, dan Sufyan bin

'Uyainah. Sedangkan murid-muridnya yaitu al-Turmudzi, Ahmad bin Sa'id al-

Darimi, Ahmad bin Hanbal, al-Nasai, Ibn Majah.126

قتيبة بن سعيد 127 128

Periwayat ketiga, Jarir yang mempunyai nama asli Jari>r bin ‘Abdul Hamid bin

Qurt}in al-D}obiyyu, Abu ‘Abdillah al-Ra>zi al-Qa>di. Berdasarkan riwayat Hanbal bin

Ishaq Jarir lahir pada tahun 107 H, dan berdasarkan riwayat Muhammad bin

‘Abdullah al-Hadromy beliau meninggal pada tahun 188 H. Adapun guru-gurunya

yaitu Jarir bin Yazid bin Jarir bin ‘Abdullah al-Bajaly, Hasan bin ‘Ubaidillah,

Sulaiman al-Taimiy, Sulaiman al-A’mash, Sufyan al-Thauri, dan ‘Abdul Malik bin

‘Umair. Sedangkan murid-muridnya yaitu Qutaibah bin Sa’id, Ishak bin Musa al-

Ans}ori, Muhammad bin S}obah al-Jarjara>i.129

جرير

126 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal, juz 15, h. 236-239.127 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 8, h. 360.128 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 239-243.129 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal ,juz 3, h. 357-359.

Page 91: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

77

130 131

Periwayat keempat, Ishaq bin Ibrahim yang mempunyai nama asli Ishaq bin

Ibrahim bin Makhlad bin Ibrahim bin Mat}ar al-Hanzaliy Abu Ya'qub al-Marwazi al-

Ma'ruf bin Ibn Rahawaihi. Berdasarkan riwayat Hafidh Abu Bakar beliau lahir pada

tahun 166 H Berdasarkan riwayat Husein bin Muhammad bin Ziyad al-Qabbaniyu

Ishaq bin Ibrahim meninggal pada tahun 238 H pertengahan bulan Sya'ban. Menurut

Imam bukhari Ishaq bin Ibrahim wafat ketika usia 77 tahun. Adapun guru-gurunya

yaitu Ibrahim bin Hakam, Jari>r bin Abdul Hamid, Bashar bin Abdul Hami>d, Hatim

bin Abdul Ismail, dan 'Isa bin Yunus. Sedangkan murid-muridnya yaitu Abdullah bin

Muhammad, Ahmad bin Salamah, dan Muhammad bin Rafiq.132

133 134

130 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 65-66.131 Al-Mizzi, Tahdhib al-Kamal fi> Asma al-Rijal ,juz 3, h. 359-363.132 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 2, h. 10-13.133 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 190-192.134 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 239-243.

Page 92: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

78

حديث

Periwayat kelima, Jarir yang mempunyai nama asli Jarir bin Yazid bin Jarir

bin ‘Abdillah al-Bajali. Beliau tidak ditemukan tahun kelahiran dan wafatnya.

Adapun guru-gurunya yaitu Ayahnya Yazid bin Jarir, dan Anak Pamannya Abi

Zur’ah bin ‘Amru bin Jarir. Sedangkan murid-muridnya yaitu Jarir bin ‘Abdul

Hamid, ‘Abdul hamid bin Ja’far al-Ans}ori, Hushaim bin Bashir, Abu Mu’adz ‘Isa bin

yazid, dan Yunus bin ‘Ubaid.135

جرير136 137

Periwayat keenam. ‘Umar bin ‘Ubaid yang mempunyai nama asli ‘Umar bin

‘Ubaid bin Abi Umayyah al-T{ona>fisi al-Hanafi al-Iyadi, Mawla Abu Hafs}in al-Kufi,

Saudara laki-laki Muhammad bin ‘ubaid dan Ya’la bin ‘Ubaid, dan Ibrahim bin

‘Ubaid, dan Idris bin ‘Ubaid. Berdasarkan riwayat Muhammad bin Sa’ad dan

Muhammad bin ‘Abdullah al-Had}romy beliau meninggal pada tahun 185 H. Adapun

135 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 364.136 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 66.137 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 364-365.

Page 93: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

79

guru-gurunya yaitu ‘Abdul Malik bin ‘Umair, ‘At}a bin al-Sa>ib, Sulaiman al-A’mash,

Mansur bin al-Mu’tamir, dan Ayah Ishaq al-Sabi’i. Sedangkan murid-muridnya

adalah Muhammad bin ‘Abdullah bin Numair, Ishaq bin Ibrahim bin Habib bin al-

Syahid, Sufyan bin Waki’, dan Muhammad bin Abi Shaibah.138

عمر بن عبيد139

140

ا

Periwayat ketujuh, Sa’id bin ‘Amru al-Ash’athi yang mempunyai nama asli

Sa’id bin Sahl bin Ishaq bin Muhammad bin al-Ash’athi bin Qais al-kindi al-

Ash’athi Abu ‘Usman al-Kufi. Berdasarkan riwayat Mut}oyyan beliau meninggal

pada tahun 230 H pada bulan S{afar. Adapun guru-gurunya yaitu Abi Zubaidi

‘Abthar bin al-Qa>sim, ‘Abdullah bin al-Mubarak, Sufyan bin ‘Uyainah, Abi Bakar

bin Shu’aib, dan ‘Abdul al-Rahi>m bin Sulaiman. Sedangkan murid-muridnya yaitu

Muslim, Ahmad bin Ismail bin ‘Umar, Muhammad bin al-Husain bin Ishkab,

Muhammad bin ‘Uthman bin Abi Syaibah, dan Musa bin Harun al-Hafiz.141

شعثيأل

138 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 14, h. 128.139 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 7, h. 422-423.140 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 14, h. 128-129.141 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 271-272.

Page 94: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

80

142 143

ثقة

Periwayat kedelapan, ‘Abthar yang mempunyai nama asli ‘Abthar bin al-

Qasim al-Zubaidi, atau Abu Zubaidi al-Kufi. Berdasarkan riwayat Abu Ha>tim

‘Abthar meninggal pada tahun 179 H. Adapun guru-gurunya yaitu Mut}orif bin T{orif,

Sufyan al-Thauri, Sulaiman al-Taimi, Sulaiman al-A’Mash, dan Ismail bin Abi

Kholid. Sedangkan murid-muridnya yaitu Sa’id bin ‘Amru al-Ash’athi, Qutaibah bin

Sa’id, Yahya bin Adam, Muhammad bin Basyar bin al-‘Abdi, dan S{olih bin

‘Abdullah al-Tirmidzi.144

عبثر145 146

Periwayat kesembilan, Mut}orif yang mempunyai nama asli Mut}orif bin T{orif

al-Harithi, atau al-Khoriqi, Abu Bakar, atau Abu ‘Abdurrahman. Berdasarkan

142 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 61.143 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 272.144 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 9, h. 489-490.145 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 5, h. 119-120.146 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 9, h. 490.

Page 95: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

81

riwayat ‘Amru bin ‘Ali dan Abu ‘Isa al-Tirmidzi Mut}orif meninggal pada tahun 143

H. Adapun guru-gurunya yaitu al-Hakam bin’Utaibah, Salamah bin Kuhail, ‘Umair

bin Sa’id, Abi Ishaq al-Sabi’I, Abi al-Hasan, dan Sulaiman al-A’mash. Sedangkan

murid-muridnya yaitu Abu Zubaidi ‘Abthar bin al-Qasim, ‘Abdullah bin Idris,

‘Abdul ‘Aziz bin Muslim, Ja’far bin Zaid al-Ahmar, dan Asbat} bin Muhammad al-

Qurshi.147

148 149

Periwayat kesepuluh, al-Hakam yang mempunyai nama asli Al-Hakam bin

‘Utaibah al-Kindi atau Abu Muhammad Maula Perempuan dari Kinda. Berdasarkan

riwayat dari Abu Bakar bin Muhawiyah beliau lahir pada tahun 50 H dan meninggal

pada tahun 113 H. Adapun guru-gurunya yaitu Al-Hasan al-‘Araniyyu, Sa’id bin

Jabir, Mujahid bin Jabir, dan Yazid bin Sharik al-Taimi. Sedangkan murid-muridnya

yaitu Mut}orif bin Torif, Mans}ur bin al-Mu’tamar, Malik bin Magul, Shu’bah bin al-

Hajjaj, dan Muhammad bin Qais.150

م

147 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 18, h. 141-142.148 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 10, h. 156-157.149 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 18, h. 142-143.150 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 5, h. 94-98.

Page 96: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

82

151152

ثبت

Periwayat kesebelas, Al-Hasan yang mempunyai nama asli al-Hasan bin

‘Abdullah al-‘Arani al-Bajli. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Amru bin Huraithin, Sa’id

bin Jabir, ‘Abdullah bin ‘Abbas, dan Yahya al-Jazar. Sedangkan murid-muridnya

yaitu al-Hakam bin ‘Utaibah, ‘Abdul Malik bin ‘Abdurrahman, Salmah bin Kuhail,

dan ‘Azrah bin Abdurrahman.153

154 155

Periwayat Keduabelas, Ibn Abi ‘Umar yang mempunyai nama asli

Muhammad bin Yahya bin Abi ‘Umar al-‘Adni, Abu ‘Abdullah. Berdasarkan riwayat

151 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 372-373.152 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 5, h. 96-98.153 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 195-196.154 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 2, h. 252-253.155 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 196.

Page 97: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

83

Bukhari Ibn Abi ‘Umar meninggal pada tahun 243 H di Mekkah. Adapun guru-

gurunya yaitu Sufyan bin ‘Uyainah, Ayub bin Wa>s}il, Mu’tamar bin Sulaiman, al-

Walid bin Muslim, dan Yazid bin Harun. Sedangkan murid-muridnya yaitu Muslim,

al-Tirmidzi, Ibn Majah, Abu Ha>tim al-Ra>zi, Abu Zur’ah al-Ra>zi, dan Abu Zur’ah al-

Dimashqi.156

157158

Periwayat ketigabelas, Yahya bin Habib al-Harithi mempunyai nama asli

Yahya bin Habi>b bin ‘Arabi al-Harithi, atau Abu Bakar Zakaria al-Bas}ri. Adapun

beliau meninggal pada tahun 148 H menurut Muhammad bin Ishaq al-Sarra>j. Adapun

guru-gurunya Hama>d bin Zaid, Abdul Wahab al-Thaqafi, dan Mu’tamar bin

Sulaiman. Sedangkan murid-muridnya adalah Bukhori, Yusuf bin Ya’qub al-Qa>d{i,

Ismail bin Ahmad al-Bas}ri, dan Ja’far bin Ahmad bin Sinan al-Qat}t}a>n.159

160

156 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 196.157 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 457-458.158 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 196.159 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 20, h.52-53.160 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 11, h. 172.

Page 98: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

84

161

Periwayat Keempatbelas, Hamma>d bin Zaid yang mempunyai nama asli

Hamma>d bin Zaid bin Dirham al-Azdi al-Jahdomi, Abu Ismail al-Bas}ri al-Azroq,

Maula Ja>rir bin Ha>zim. Berdasarkan riwayat Khalid bin Khidash beliau dilahirkan

pada tahun 98 H, dan meninggal pada tahun 179 H pada bulan Ramadhaan hari

Jumat di Malam hari menurut riwayat Amir dari riwayat Ummu Hammad bin

Zaid.Adapun guru-gurunya yaitu Muhammad bin Shabib al-Zahrani. Suhail bin Abi

S}oleh, Imran bin Khudair, dan ‘As}im al-Ahwal. Sedangkan muridnya yaitu Yahya

bin Habi>b, Hamid bin ‘Umar al-Bakariyu, Kholid bin Khidash, dan Hasan bin Rabi

al-Bura>ni.162

163 164

161 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 20, h.53.162 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 5, h.167-170.163 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 9-11.164 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 5, h.171-175.

Page 99: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

85

Periwayat kelimabelas, Muhammad bin Shabib mempunyai nama asli

Muhammad bin Shabib al-Zahrani al-Bas{ri. Adapun guru-gurunya yaitu Shahr bin

Haushab, Abdul Malik bin Umair, Amir al-Sha’bi, dan Hasan al-Bas}ri. Sedangkan

murid-muridnya yaitu Hamad bin Zaid, Syu’bah bin al-H{ajja>j, dan Hisham bin

H{asan.165

166

167

d) Jalur Periwayatan Ahmad bin Hanbal

Ahmad bin Hanbal merupakan perawi hadis yang mempunyai kitab musnad

yang bernama Musnad Ahmad bin Hanbal. Adapun keterangannya telah ditelusuri

pada halaman 40-41.

Periwayat pertama yaitu Aswad bin Amir yang mempunyai nama asli Aswad

bin Amir Sha>dhan atau Abu Abdurahman al-Shamiy. Beliau meninggal menurut

Muhammad bin Sa’ad pada tahun 208 H. Adapun guru-gurunya Zuhair bin

Muawiyyah, Hamad bin Zaid, Sufyan al-Thauri, dan Shu’bah al-H{ajja>j. Sedangkan

165 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 351.166 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 9, h. 193.167 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 16, h. 351.

Page 100: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

86

murid-muridnya yaitu Ahmad bin Muhammad al-Hanbal, Muhammad bin Ha>tim bin

Bazi’, dan Ibrahim bin Sa’id al-Jauhari.168

169 170

Periwayat kedua, Zuhair yang mempunyai nama asli Zuhair bin Mu’awiyah

bin Hadi>j bin al-Rahil bin Zuhair bin Khaithamah al-Ju’fi Abu Khaithamih al-Ku>fi,

Saudara dari Hadi>j bin Muawiyyah. Berkata Abu Bakar Manjuwiyah beliau

meninggal 177 H. Adapun guru-gurunya yaitu Wa>s}il bin Hayya>n, Hisham bin Urwah

dan Ibrahim bin ‘Uqbah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ahmad bin Abdullah bin

Yunus, ‘Aun bin Salam, Ubaidillah bin Musa, dan Aswad bin Amir.171

172

173

168 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 227.169 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h.297.170 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 226-227.171 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 347-350.172 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 303-304.173 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 347-350

Page 101: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

87

ثبت

Periwayat ketiga, Wa>sil bin Hayya>n yang mempunyai nama asli Wasil bin

Hayyan al-Ahdab al-Asdi, al-Kufi Baya’ al-Sa>buri. Berdasarkan riwayat dari Abu

Nu’aim 120 H. adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdullah bin Buraidah, al-Ma’rur bin

Suaid, ‘Abdullah bin Abi al-Hazil, Sharih al-Qa>di, dan Abi Wail Shaqiq bin Abi

Salamah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Zuhair bin Mu’awiyah, Sufyan al-

Thauri, Shu’bah al-Hajjaj, Jarir bin Hazim, Harith bin Abi Mator.174

175

176

Periwayat keempat, ‘Abdullah bin Buraidah yang mempunyai nama asli

‘Abdullah bin Buraidah bin al-Has}ib al-Aslami, Abu Sahal al-Maruzi. Berdasarkan

riwayat Abu Hatim bin Hibba>n ‘Abdullah bin Buraidah meninggal pada tahun 105

174 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 19, h. 355-356.175 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 14, h. 91.176 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 19, h. 356.

Page 102: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

88

H. Adapun guru-gurunya yaitu Buraidah bin al-Has}i>b(ayahnya), Sa’id bin al-

Musayyab, ‘Amir al-Sha’bi, ‘Abdullah bin ‘Abbas, ‘Abdullah bin Mas’ud, dan

Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Sedangkan murid-muridnya yaitu Mat}or al-Warroq,

Muqatil bin Hayyan, Qatadah, ‘At}o bin al-Saib, dan ‘Abdullah bin al-‘Aizar.177

178

179

Periwayat kelima, Buraidah (Ayahnya ‘Abdullah bin Buraidah) yang

mempunyai nama asli Buraidah bin Has}ib bin ‘Abdullah bin al-Harith bin al-A’raj

bin Sa’ad bin Razah bin ‘Adi. Berdasarkan riwayat Muhammad bin Sa’ad beliau

meninggal pada tahun 63 H di Khurasan. Adapun guru-gurunya yaitu Nabi Saw.

Sedangkan murid-muridnya yaitu ‘Abdullah bin Buraidah, ‘Abdullah bin’Abbas,

Sulaiman bin Buraidah, ‘Abdullah bin Maulah, dan ‘Amir al-Sha’bi.180

181

182

177 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 10, h. 36-38.178 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 5, h. 137-138.179 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 10, h. 38.180Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 30-32.181 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 378-379.182 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 10, h. 38.

Page 103: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

89

Periwayat keenam, Mu’tamar bin Sulaiman yang mempunyai nama asli

Mu’tamar bin Sulaiman bin T{orhon al-Taimi, Abu Muhammad al-Bas}ri.

Berdasarkan riwayat Muhammad bin Sa’ad Mu’tamar dilahirkan 106 H dan wafat

pada tahun 187 H di Bas}rah. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdul Malik bin ‘Umair,

‘Abdullah bin ‘Aun, Sulaiman bin al-Mughirah, Humaid al-T{owil, Shabib bin ‘Abdul

Malik, Kahmas bin al-Hasan, dan ‘Imran bin Hudair. Sedangkan murid-muridnya

yaitu Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahawiyah, Sa’id bin Mans}ur, dan Muhammad

bin Abi al-Aswad.183

184

185

Periwayat ketujuh, Abi Bashar yang mempunyai nama asli Baya>n bin Bashar

al-Ahmas al-Bajli, Abu Bashar al-Kufi al-Ma’lum. Beliau tidak diketahui lahir dan

wafatnya. Adapun guru-guru beliau yaitu Anas bin Malik, Ibrahim al-Taimi,

‘Abdurrahman bin Abi Laila, T{alhah bin Mas}rif, dan Musa bin T{alhah bin

183 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 28, h. 250-253.184 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 10, h. 204-205.185 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 28, h. 254-256.

Page 104: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

90

‘Ubaidillah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Shu’bah bin al-Hajjaj, Sufyan bin

‘Uyainah, Sufyan al-Thauri, Mu’tamar bin Sulaiman, dan Zuhair bin Mu’awiyah.186

187 188

Periwayat kedelapan, Abana Ibn Yazid al-A’t}or yang mempunyai nama asli

Aba>na bin Ya>zid al-‘At}or al-Bas}ri atau Abu Yazid. Adapun guru-gurunya yaitu

Qata>dah bin Di’amah, al-Hasan al-Bas}ri, ‘Amru bin Dinar, Mat}or al-Warraq, dan

Malik bin Dinar. Sedangkan murid-muridnya yaitu Abdullah bin al-Mubarak,

Hibban bin Hilal, Salim bin Ibrahim al-Warraq, dan ‘Abdullah bin Musa.189

190

191

186 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 197.187 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 444.188 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 3, h. 197.189Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 309.190 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 1, h. 87-88.191 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 1, h. 309-310.

Page 105: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

91

Periwayat kesembilan, Qatadah yang mempunyai nama asli Qatadah bin

Di’amah bin Qatadah, atau Qatadah bin Di’amah bin ‘Akabah, al-Sadusi.

Berdasarkan riwayat Abu Bakar bin Abi Haisamah beliau lahir pada tahun 60 H dan

berdasarkan riwayat Yahya bin Ma’in beliau meninggal pada tahun 117 H. Adapun

guru-gurunya yaitu Shahr bin Haushab, Sulaiman bin Yasar, Sa’id bin al-Musayyab,

al-Hasan al-Bas}ri, Sofwan bin Mahraz. Sedangkan murid-muridnya yaitu Abana bin

Yazid al-‘At}or, Jarir bin Hazim, Hammad bin Salamah, Harb bin Shadad, dan

Humaid al-T}owil.192

193

194

معني : ثقة

192 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 224-233.193 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 8, h. 315-319.194 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 15, h. 226-233.

Page 106: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

92

Periwayat kesepuluh, At}a’ bin al-Sa>ib yang mempunyai nama asli At}a’ bin

al-Saib bin Malik dan dia adalah Ibn Zaid yang sering dikatakan Ibn Yazid al-

Thaqafi. Berdasarkan riwayat Bukhori beliau (At}a’) meninggal pada tahun 136 H.

Adapun guru-gurunya yaitu Anas bin Malik, Abdullah bin Buraidah, Ikrimah murid

Ibn Abbas, dan Abdurahman bin Abi Laila. Sedangkan murid-muridnya ialah Ismail

bin Abi Khalid, Jari>r bin ‘Abdul Hamid, Zuhair bin Mua’wiyah, dan Zaidah bin

Qadamah.195

196

197

Periwayat kesebelas, Rauh yang mempunyai nama asli Rauh bin ‘Iba>dah bin

al-’Ala bin Hasan bin ‘Amru bin Marthadi al-Qaisi atau Abu Muhammad al-Bas}ri.

Berdasarkan riwayat Khalifah bin Khayyat} dan Muhammad bin ‘Abdullah al-

Had}romi Rauh meninggal pada tahun 205 H pada bulan Jumadil Awal. Adapun guru-

195 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 13, h. 54-59.196 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 5, h. 571-574.197 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 13, h. 57-59.

Page 107: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

93

guru beliau yaitu Sa’id bin Abi ‘Urubah, Hammad bin Zaid, Hammad bin Salamah,

Zuhair bin Muhammad al-Tamimi, Sufyan al-Thauri, dan Sufyan bin ‘Uyainah.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Ahmad Sinan

al-Qat}an, Hajjaj bin al-Sha’ir, dan Abu Khaithamah Zuhair bin Harb.198

199

200

Periwayat keduabelas, Sa’id yang mempunyai nama asli Sa’id bin Abi

‘Urubah: Mihran al-‘Aduwi, Abu al-Nad}r. Berdasarkan riwayat Bukhari Sa’id

meninggal pada tahun 156 H. Adapun guru-gurunya yaitu Qatadah bin Di’amah,

Malik bin Dinar, Muhammad bin Sirin, Sulaiman al-A’mash, dan al-Hasan al-Bas}ri.

Sedangkan murid-muridnya yaitu Rauh bin ‘Ibadah, Ja’far bin ‘Aun, Asbat} bin

Muhammad, Kholid bin ‘Abdullah, dan Sufyan al-Thauri.201

سعيد

198 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 235-237.199 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 253-255.200 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 238-240.201 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 262-263.

Page 108: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

94

202 203

Periwayat ketigabelas, ‘Abdurrahman bin Ghonam yang mempunyai nama

asli ‘Abdurrahman bin Ghonam al-Ash’ari al-Sha>mi. berdasarkan riwayat Khalifah

bin Khiyat} ‘Abdurrahman bin Ghonam meninggal pada tahun 78 H. Adapun guru-

gurunya yaitu Nabi saw, Abi Hurairah, ‘Umar bin al-Khattab, ‘Uthman bin ‘Affan,

Mu’adz bin Jabal, dan ‘Ali bin Abi T}olib. Sedangkan murid-muridnya yaitu Shahr

bin Haushab, Sofwan bin Salim, Suwar bin Shabib, dan Yusuf bin Hashim.204

205 206

شامي تابعي ثقة

202 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 56-59.203 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 263-265.204 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 11, h. 231.205 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 6, h. 157-158.206 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 11, h. 232-233.

Page 109: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

95

Periwayat keempatbelas, Muhammad bin ‘Ubaid yang mempunyai nama asli

Muhammad bin ‘Ubaid bin Abi Umayyah atau ‘Abdul ar-Rahman Isma>’il al-

T{onafasi. Berdasarkan riwayat Muhammad bin Sa’ad Muhammad bin ‘Ubaid

meninggal pada tahun 204 H. Adapun guru-gurunya yaitu Aba>na bin Ishaq, Abi

Hayyan al-Taimi, Hisham bin ‘Urwah, ‘Abdul Mlaik bin Abi Sulaiman, dan Hilal bin

Salman. Sedangkan murid-muridnya yaitu Ahmad bin Hanbal, Ahmad bin Sinan al-

Qat}an, Qutaibah bin Sa’id, dan Yahya bin Ma’in.207

208

209

يعلى

Periwayat kelimabelas, S}olih yaitu Ibn Hayya>n yang mempunyai nama asli

S{olih bin Hayya>n al-Qurashi, atau al-Farasi. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdullah

bin Buraidah, Mas’ud bin Ma>lik bin Ma’bud al-Asdi, dan Abi Wa>il Shaqiq bin

Salamah al-Asdi. Sedangkan murid-muridnya yaitu Muhammad bin ‘Ubaid al-

207 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 27-28.208 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 7, h. 308-309.209 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 28-30.

Page 110: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

96

T{onafasi, Abu Bakar bin ‘Iyash, Muhammad bin Bashar al-‘Abdi, dan ‘Abdah bin

Sulaiman.210

211

212

3.Telaah Matan Hadis

Dalam hal ini penulis masih menggunakan metode S{olahudin al-Adlabi yang

ditinjau dari tiga aspek. Pertama peninjauan yang dilakukan melalui hadis-hadis

Manna wa Salwa yang penulis telah temukan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis

tidak menemukan hadis-hadis yang saling bertentangan, adapun hadis-hadisnya

sebagai berikut :

213

210 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 9, h. 19-20.211 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 4, h. 9-10.212 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 9, h.19-20.213 Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz 3, h. 48.

Page 111: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

97

.214

Dua hadis ini menunjukkan tidak ada pertentangan antara hadis yang satu

dengan hadis lain segi matanya tidak perlu diragukan lagi. Adapun hadis-hadis yang

ditemukan penulis ini merupakan hadis yang berasal dari penelusuran penulis

sendiri.

Kedua, peninjauan menurut ayat al-Qur’an. Dalam hal ini penulis

mengambil surat al-Baqarah ayat 57 “ Dan kami menaungi kamu dengan awan dan

kami menurunkan kepadamu Manna wa Salwa. “Makanlah yang baik-baik dari

rezeki yang telah kami berikan kepadamu”. Mereka tidak menzalimi kami tapi

merekalah yang menalimi diri sendiri. Pengertian manna pada ayat ini berupa

manisan yang ada terus menerus dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Sedangkan Salwa berupa burung puyuh yang mengambil makanan secukupnya dan

burung tersebut mengandung protein dalam tubuhnya.215 secara jelas ayat ini

mendukung hadis tentang Manna.

Ketiga, Peninjauan secara historis dan akal. Berdasarkan sejarah

sesungguhnya manna diberikan kepada Bani Israil yang melakukan perjalanan

214 Muslim, S}ohih Muslim, Juz 10, h. 366.215 Depag, Tafsir al-Qur’an tematik “Kesehatan dalam Perspektif Islam”, ( Jakarta: Lajnah

Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2009), h. 265-266.

Page 112: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

98

panjang dengan susah payah dari Mesir ke Syiria. Kemudian Allah memerintahkan

untuk memakan makanan yang baik dari rezeki yang telah dilimpahkan. Walaupun

hadis ini di tunjukkan kepada Bani Israil tetapi berlaku kepada seluruh umat

Islam.216

C. Teks Hadis dan Terjemahnya Tentang Madu

217

Artinya :Telah diriwayatkan oleh Ibn Ma>jah dari Mahmud bin Khaddashdari Sa’id bin Zakariya al-kurshi dari al-Zabir bin Sa’id al-Hashimi dari ‘AbdulHamid bin Salim dari Abi Hurairah bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Siapasaja yang makan madu tiga hari dalam setiap bulan, tidak akan tertimpa atasnyabala yang besar.

1. Takhrij Hadits

Penelitian selanjutnya hadits mengenai Madu yang ditemukan dalam kitab

al-Mu’jam al-Mufahras karya Wensinck, kedua Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>

karya Abu Hajar Muhammad Sa’id bin Bashu>ni Zaghlu>l, dan ketiga Mifta>hu Kunu>z

al-sunnah karya Muhammad Fuad Abdul Baqi , dan kempat Musnad Ahmad bin

Hanbal atau kitab Taqri>bu Tukhfat al-Ashraf bi Ma’rifat al-At{ra>f. Penjabarannya

sebagai berikut.

216 Depag, Tafsir al-Qur’an tematik “Kesehatan dalam Perspektif Islam” , h. 266.217 al-Qazwaini, Sunan Ibn Majjah, Juz 2, kitab , bab , h. 333

Page 113: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

99

Pertama, dalam kitab al-Mu’jam al-Mufahras penulis menelusuri لعق, عسل,

Berikut ini adalah data-data yang ditemukan penulis:

218من لعق: لعق.

219:عسل.

.:220

Hasil penelusuran dalam Kitab al-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadithعسللعق7جه : طب 7جه : طب 7جه : طب

Adapun keterangan hadis yang didapat penulis hanya berjumlah 1 hadis yang

berasal dari Sunan Ibnu Ma>jah. Terdapat dalam kitab al-Ti{b bab 7.

Kedua, dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi> penulis menelusuri

dan menemukan keterangan sebagai berikut :

Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi>221

140: 10فتح

4570

هـ 3450هـ

2 :125

69

40: 3عقيلي

762ضعيفة

218 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 6, h. 122.219 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 4, h. 213.220 Wensinck, al-Mu’ja>m al-Mufahras Li al-Faz al-Hadi>th al-Nabawi, Juz 1, h. 220.221 Zaglu>l, Mausu>’atu al-At}ra>f Fi> al-Hadi>thi al-Nabawi juz 8, h. 536.

Page 114: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

100

3 :215

5 :1956

ز :ـكن 3441ز كنـ

Adapun keterangan yang didapat penulis dalam kitab Mausu>’at At}ra>f al-

Hadi>th al-Nabawi, sepuluh keterangan satu dari al-Kutub al-Sittah yaitu Sunan Ibnu

Ma>jah hadis ke 3450 . Sedangkan sembilan lagi berasal dari kitab-kitab hadis dan

beberapa kamus hadis yang sesuai dengan tabel diatas.

Ketiga, Penulis menelusuri melalui kitab Taqri>bu Tukhfat al-Ashraf bi

Ma’rifat al-At{ra>f ditelusuri melalui periwayatan sahabat, adapun keterangan yang

didapat dalam kitab tersebut sebagai berikut.

222تقريب

عظيم3450

Keterangan yang didapat dalam kitab Taqri>bu Tukhfat al-Ashraf bi Ma’rifat

al-At{ra>f hanya satu yaitu hadis yang berasal dari Ibn Ma>jah, nomer hadis 3450.

Demikianlah penelusuran yang didapat penulis dari empat metode yang

digunakan dalam melakukan takhri>j hadits, akan tetapi penulis tidak menemukan

pada kitab Miftah Kunu>zuz al-Sunnah. Dari keterangan yang didapat di atas penulis

menemukan hanya 1 hadis.

222 Yusuf bin 'Abdurahman al-Mizzi, Taqri>b Tukhfatul al-Ashra>f bi Ma'rifat al-At}ra>f , Juz 3,(Beirut : Muassastu al-Kutub Al-Thiqafiyah, 1994), h.102.

Page 115: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

101

a) Hadis yang berasal dari kitab al-Mu’jam al-Mufah}ras li> al-Faz al-Hadith,

Mausu>’at At}ra>f al-Hadi>th al-Nabawi, dan kitab Taqri>bu Tukhfat al-Ashraf bi

Ma’rifat al-At{ra>f

" 7طبسنن

3450.

223

2. Identifikasi Sanad

Pada bagian ini penulis akan melakukan penelitian yang ditinjau dari segi

sanadnya, setelah melakukan penelusuran pada bagian hadisnya maka penulis

menemukan beberapa sanad yang perlu ditinjau sehingga dapat diketahui layak atau

tidaknya hadis tersebut, khususnya hadis mengenai kedokteran Nabi. Adapun

riwayat yang ditemukan penulis terdapat dalam table berikut ini.

223 al-Qazwaini, Sunan Ibn Majjah, Juz 2, h. 333.

Page 116: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

102

Berdasarkan tabel diatas penulis hanya menemukan satu jalur periwayatan,

berdasarkan tiga kamus yang digunakan, keterangan yang didapat hanya

menunjukkan hadits dari Ibn Majjah saja, selain dari itu penulis tidak mendapatkan

keterangannya. Adapun keterangan yang didapat sebagai berikut.

Periwayat pertama, Ibn Ma>jah. Untuk periwayatan periwayatan Ibn Ma>jah

penulis telah menjelaskan pada halaman 65.

Periwayat kedua, Mahmud bin Khida>sh yang mempunyai nama asli Mahmud

bin Khida>sh, Abu Muhammad al-T{olaqa>ni. Berdasarkan riwayat Muhammad bin

Ishaq al-Thaqafi Mahmud bin Khida>sh lahir pada tahun 160 H dan meninggal pada

tahun 250 H. Adapun guru-gurunya yaitu Sa’id bin Zakaria al-Mada>ni, Sufyan bin

‘Uyainah, ‘Abdul ar-Rahman bin Mahdi, Ahmad bin Hanbal, dan ‘Isa bin Yunus.

Sedangkan murid-muridnya yaitu al-Tirmidzi, Ibn Majah, al-Nasai, Ya’kub bin Ishaq

al-Kindi, Ahmad bin Muhammad al-Asdi, dan Ibrahim bin Ishaq al-Harabi.224

225

226

,

224 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 475.225 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 5, h. 26.226 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 17, h. 475-476.

Page 117: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

103

Periwayat ketiga Sa’id bin Zakaria al-Qurashi yang mempunyai nama asli

Sa’id bin Zakaria al-Qurshi, Abu ‘Uthman, atau Abu ‘Umar al-Mada>ini. Adapun

guru-gurunya yaitu al-Zubair bin Sa’id al-Ha>shimi, Zakaria bin Yahya, ‘Ali bin

Sa>rah, Sa’id bin al-Hakam, dan Tha>bit bin Qais al-Madini. Sedangkan murid-

muridnya yaitu Mahmud bin Khidash, Ziaad bin Ayub, Yahya bin Ma’in, dan

Ahmad bin Hanbal.227

228 229

ا

،

Periwayat keempat yaitu al-Zubair bin Sa’id al-Hashimi yang mempunyai

nama asli al-Zubair bin Sa’id bin Sulaiman bin Sa’id bin Naufal bin al-Ha>rith al-

Qurashi al-Hashimi, Abu al-Qa>sim atau Abu Hashim al-Madini. Beliau tidak

ditemukan tahun kelahirannya dan wafatnya. Adapun guru-gurunya yaitu ‘Abdul

Hamid bin Salim, ‘Amru bin Dinar, S}ofwan bin Sa>lim, Muhammad bin al-Munkadir,

dan al-Yasi’ bin al-Mughirah. Sedangkan murid-muridnya yaitu Sa’id bin Zakaria al-

227 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 191-192.228 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 322.229 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 7, h. 193.

Page 118: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

104

Madaini, Isma’il bin Iyash, Jarir bin Ha>zim, Mut}orif bin ‘Abdullah al-Madani, dan

‘Abdul Hamid bin Zakaria.230

231 232

ريا ضعيف

Periwayat kelima ‘Abdul Hamid bin Salim yang mempunyai nama asli yang

mempunyai nama asli ‘Abdul Hamid bin Salim, Abu Salim, maula ‘Amru bin al-

Zubair. Beliau tidak ditemukan tanggal kelahiran dan wafatnya. Adapun guru-

gurunya yaitu hanya Abi Hurairah. Sedangkan muridnya hanya al-Zubair bin Sa’id

al-Hashimi.233

234 235

3) Telaah Matan

230 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 276.231 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 3, h. 322.232 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 6, h. 277.233 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 12, h. 47.234 al-‘Asqalani, Tah}dhi>b al-Tah}dhi>b, Juz 5, h. 26.235 Al-Mizzi, Tah}dhi>b al-Kama>l fi> Asma>’i al-Rija>l, Juz 12, h. 47.

Page 119: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

105

Sebagaimana dua hadis sebelumnya penulis juga melakukan telaah matan

pada hadis madu. Pertama peninjauan yang dilakukan terhadap hadis-hadis yang

berhubungan dengan hadis madu Rasullah saw pernah bersabda yang berasal dari

riwayat Ibn Abbas yang berkata “Pengobatan iu terdapat 3 hal Sayatan Pembekam,

Minum madu, dan Kayu dengan api. Akan tetapi aku melarang umatku melakukan

pengobatan dengan kayu dan api.236 Sedangkan yang kedua al-Qur’an mendukung

hadis tentang madu sebagai penyembuh manusia dalam al-Qur’an Surat al-Nahl ayat

69 “ Keluarlah dari perut lebah tersebut minuman yang beraneka ragam warnanya di

dalamnya terdapat obat bagi manusia”. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada

pertentangan antara al-Qur’an dan hadis terkait masalah madu.

Ketiga, peninjauan yang berkaitan dengan historis dan akal, berdasarkan sejarah

Nabi pernah mengobati seorang laki-laki yang sedang sakit dan Nabi mengobatinya

dengan madu sehingga laki-laki tersebut sembuh dari penyakit maag dan lambung.

Sejarah ini menunjukkan bahwa tidak ada pertentangan dengan akal tentang

pengobatan dengan madu.237

236 Magdy Shehab, Ensiklopedi Mu’jizat al-Qur’an dan Hadis,(Jakarta: Sapta Sentosa, 2008),h. 75.

237 Shehab, Ensiklopedi Mu’jizat al-Qur’an dan Hadis, h.74.

Page 120: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

106

BAB IVANALISIS PENGOBATAN TENTANG KURMA, MANNA DAN MADU

A. Khasiat Tentang Kurma

Penulis telah menyebutkan sedikit tentang beberapa khasiat kurma yang

tercantum di hadis yang telah diteliti penulis. Pembahasan ini bertujuan untuk

menjelaskan tentang beberapa manfaat yang dapat diambil dari buah kurma itu

sendiri.

Dalam tradisi Islam khususnya di Indonesia kurma merupakan salah satu

buah yang menjadi cirri khas umat Islam. Ketika bulan ramadhan misalnya Nabi

selalu berbuka puasa menggunakan kurma. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya

mengapa Nabi buka puasa dengan kurma?. Berdasarkan penelitian bahwa ketika

berbuka puasa, kandungan glukosa dalam darah dan sel-sel tubuh yang

bermacam-macam menjadi berkurang. Atas dasar inilah Nabi memakan kurma

karena dengan kurma mampu mengembalikan sumber energi yang telah hilang

ketika berpuasa, menurut Ibn Qayim al-Jauziyyah dalam penelitiannya.1

Selain itu pula kurma juga bermanfaat untuk menenangkan diri, dan bisa

juga menjadi makanan paling efektif ketika ditimpa kesusahan. Hal ini tertuang

dalam Q.S Maryam ayat 24-25 “Jibril menyerunya dari tempat yang rendah

janganlah kamu bersedih hati sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak

sungai dibawahmu (24). “Goyanglah pangkal pohon kurma niscaya pohon itu

akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu” (25).

1 Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadits “KemukjizatanTumbuhan dan Buah-Buahan (Bekasi : PT Sapta Sentosa, 2008), h. 31.

Page 121: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

107

Pembahasan sebelumnya yang mengatakan bahwa Rasulullah selalu

memakan buah kurma pada saat berbuka puasa. Selain itu Rasulullah juga biasa

memakan kurma matang yang dicampur dengan keju atau roti. Khasiat dari

kurma masak ini dapat memperkuat lever, mereleksasi usus, menambah produksi

sperma jika dikonsumsi dengan cemara dan menyembuhkan radang tenggorokan.

Kurma masak sangat bergizi bagi tubuh karena esensinya panas dan basah, jika

dimakan pada saat perut kosong kurma membantu mematikan cacing.2

Kurma matang juga dapat membantu persendian rahim dan menguatkan

tubuh pada saat melahirkan, menjadi sumber energi karena mengandung gula

yang berkadar tinggi, membantu merangsang nafsu makan, memakan kurma

sebelum sarapan pagi membunuh ulat/kuman, berguna untuk pengobatan anemia

karena mengandung zat besi yag berkadar tinggi, berguna untuk penderita batuk,

membersihkan paru-paru, dan membersihkan kulit.3

Kurma mentah juga bermanfaat dalam pengobatan Hemeopathy

(pengobatan tanpa menggunakan bahan kimia) dan bisa mencegah penyakit hati

dan penyakit ginjal dengan menghaluskan bijinya seperti serbuk teh kemudian

diberi air dan diminum.4

Selain mempunyai khasiat yang telah disebutkan oleh penulis di atas.

Kurma juga diartikan oleh masyrakat arab sebagai pohon kehidupan karena

seluruh bagian kurma mempunyai manfaat mulai dari buahnya yang bisa dimakan

2 al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi Cara Nabi Mengobati Berbagai MacamPenyakit, h. 363-364.

3 Muhammad, Mukjizat Kedokteran Nabi, h. 107-108.4 Suyanti Satuhu, Kurma Khasiat dan Olahannya (Jakarta: Penebar Swadaya, 2010), h.

30.

Page 122: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

108

, pucuknya yang dijadikan tepung, nira atau getahnya bisa diminum, biji kurma

bisa dijadikan pakan keledai atau unta. 5

Khasiat-khasiat yang disampaikan penulis ini mempunyai dasar yang

berasal dari Nabi Muhammad saw, yaitu hadis-hadis yang berasal dari ‘Aisyah,

‘Amir bin Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Hurairah. Kemudian berdasarkan

penelitian Dr. Burket menjelaskan bahwa muncul penyakit-penyakit yang baru

dimasyarakat barat akan tetapi tidak terjadi di Negara-negara berkembang yang

mengkonsumsi kurma.6

B. Khasiat Manna

al-Manna adalah materi (bahan) getah manis kental seperti madu yang

dikeluarkan dari lebah, bertumpuk di pohon sejak terbit fajar hingga terbenam

matahari, lalu kering dan berubah menjadi benda putih seperti tepung atau kertas

putih halus yang terpencar pada jenis sebangsa batang pohon. Dan dapat

langsung dimakan atau dilarutkan ke dalam air lalu diminum dan rasanya sangat

manis, penuh kualitas gizi yang tinggi karena kaya dengan kandungan gula

anggur dan gula buah.7

Al-Manna dapat memperlancar pencernaan dan pengisapan, al-Manna

adalah makanan yang baik bagi manusia serta dapat digunakan untuk

kepentingan medis dan pengobatan. Rasulullah menyebutkan al-Manna sebagai

cendawan yang dapat menyembuhkan mata, hal ini dilakukan eksperimen modern

oleh Dokter al-Mu’taz al-Marzuki sebagaimana dikatakan oleh Zaglul an-Najjar

5 Rosita, Khasiat dan Keajaiban Kurma (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009), h. 6.6 Ahmad Syauqi Ibrahim, Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi Rahasia Tumbuhan

dan manfaatnya (Bandung: Sygma Pubishing, 2010), h. 138-139.7 Muhammad, Mukjizat Kedokteran Nabi, h. 110.

Page 123: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

109

yang membuktikan kebenaran hadis Nabi bahwa al-Mann adalah obat penawar

mata.8

Menurut buku al-T{ib al-Nabawi al-Manna adalah sejenis jamur truffle

yang muncul di tanah tanpa ditanam jamur ini tumbuh pada musim semi dan

dapat dimakan mentah atau masak. Dalam buku tesebut dijelaskan bahwa ada

tiga pendapat mengenai sabda Rasulullah “Jamur truffle airnya dapat

menyembuhkan mata” pertama, air jamur truffle dicampur dengan obat-obatan

lain bagi penyakit mata. Kedua, jamur truffle digunakan sendiri setelah

dipanggang dan diambil airnya. Api mematangkan dan melembutkan jamur

truffle sehingga melarutkan lendir dan ampas berbahaya yang dikandungnya dan

menyisakan unsur-unsur yang berkhasiat saja. Ketiga, yang dimaksud airnya

adalah air hujan yang menjadikan jamur truffle tumbuh dan merupakan bagian

pertama hujan yang jatuh. Al-Ghafiqi mengatakan jamur truffle adalah obat

terbaik bagi mata.9

Ibn Sina juga menegaskan bahwa jamur truffle ini jusnya dapat

menyembuhkan mata, bahkan al-‘Asqalani menggambarkan beberapa sifat jamur

truffle. Diantara sifat-sifatnya yaitu tumbuh di padang pasir Arab dan ketika

matang mereka keluar di permukaan tanah yang mempunyai nama klasik al-

Kam’ah.10

8 Muhammad, Mukjizat Kedokteran Nabi, h.111.9al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi Cara Nabi Mengobati Berbagai Macam Penyakit,

h. 441-447.10 M.I.H. Farooqi, Terapi Herbal Cara Islam Manfaat Menurut al-Qur’an&Sunah Nabi, h.

101.

Page 124: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

110

Adapun al-Salwa adalah burung yang sudah popular dengan nama al-

Samman (burung quil; puyuh), yang merupakan salah satu jenis burung yang

menjadi sasaran berburu, hewan buruan yang sebagian dapat dijinakkan seperti

ayam, itik, dan ayam kalkun.

C. Khasiat Madu

Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah yang mempunyai

khasiat yang bermacam-macam. Salah satunya ialah riset kedokteran modern

mengungkapkan bahwa pengobatan tradisional dengan sesendok madu kepada

anak-anak yang terserang penyakit dapat memberikan efek positif dan

memudahkan anak-anak tidur.11

Dalam kitab “At-T{ib min al-Kitab wa al-Sunnah” (pengobatan dari al-

Qur’an dan sunnah) dikatakan bahwa Rasulullah meminum segelas madu

dicampur air setiap hari sebelum sarapan karena madu memiliki manfaat untuk

pengobatan berbagai macam penyakit. Ibnu Juraij mengatakan bahwa Zuhri

berkata “Minumlah madu, karena madu baik untuk daya ingat.” 12

Penjelasan madu ini juga telah dijelaskan secara komprehensif oleh

Ahmad Syawqi Ibrahim dalam Ensiklopedia Mu’jizat ilmiah Hadis Nabi yang

menyebutkan Sembilan manfaat madu yaitu menyembuhkan penyakit anemia,

menyembuhkan penyakit infeksi saluran pernafasan, menyembuhkan penyakit

tbc, membantu otot jantung bekerja, meregangkan ganguan urat syaraf, \

11 Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadits “Kemukjizatan Pengobatan danMakanan, h. 225.

12 Muhammad, Mukjizat Kedokteran Nabi, h. 101.

Page 125: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

111

menyembuhkan penyakit lambung, menyembuhkan penyakit hati,

menyembuhkan penyakit diare, dan menyembuhkan penyakit diabetes.13

Menurut penelitian ilmuwan Jerman tahun 1953 menyebutkan bahwa

madu adalah bahan pembersih makanan dan minuman terbaik. Pemberian madu

kepada pasien tidak akan meningkatkan gula darah jika digunakan secara alami

dan hal ini dikuatkan oleh dua tokoh ilmuwan yang bernama Strews dan Rifeld

dalam bukunya Traete Biologie de L’adeille ditahun 1968.14

Selain itu pula madu merupakan minuman yang paling mulia hal ini

dijelaskan oleh ‘Ali RA berkata “Kehinaan untuk dunia semulia-mulia pakaian

manusia dalam kehidupan dunia adalah air liur jenis serangga dan semulia-

mulianya minuman adalah apa yang keluar dari mulut lebah”.15

Penjelasan ini mengindikasikan bahwa madu merupakan minuman yang

bermanfaat bagi manusia, bahkan dijadikan obat oleh orang-orang tertentu dalam

menyembuhkan segala macam penyakit.

Allah menjelaskan hal ini tentang hubungan antara manusia dan lebah

dalam al-Qur’an surat al-Nahl:68 “Tuhanmu mewahyukan kepada lebah bukan

Allah mewahyukan kepada lebah”. Ayat ini menunjukkan perintah Allah

terhadap lebah agar dapat memenuhi kebutuhan manusia sebagai pengobat.16

13 Ibrahim, Ensiklopedia Mu’jizat ilmiah Hadits Nabi Serangga, Laba-laba, dan Mikroba,h. 43-44.

14 Ibrahim, Ensiklopedia Mu’jizat ilmiah Hadits Nabi Serangga, Laba-laba, dan Mikroba,h. 45.

15 Ahmad Latif dan Firdaus, Madu Lebah Penawar Penyakit Zahir dan Batin, h. 15.16 Ahmad Rais, Madu Lebah Obat Yang Menyembuhkan, h. 65.

Page 126: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

113

BAB VPENUTUP

A.KESIMPULAN

Hadis tentang kurma, manna, dan madu yang telah diteliti oleh penulis

mempunyai kesimpulan yang beraneka ragam. Adapun kesimpulannya sebagai

berikut.

Hadis kurma berdasarkan penelitian penulis ditinjau dari segi penisbahan

matannya marfu’ sedangkan matan hadisnya bersifat taqriri dan secara keseluruhan

kualitas hadis ini s}ahi>h. Sedangkan dari segi kuantitas hadis ini ahad karena

periwayatn dari sahabat hingga Tabi’tabi’in hanya satu.

Adapun hadis manna ditinjau dari segi penisbahan matannya hadisnya marfu’

karena sampai kepada Nabi dan sifatnya qauli. Secara keseluruhan kualitas hadis ini

s}ahi>h walaupun terdapat tiga perawi yang dinyatakan tidak tsiqah yaitu Mator al-

Warraq yang di-jarh oleh Nasai dengan laisa bil qawi, Jarir bin Yazid yang di-jarh

oleh Abu Zur’ah dengan Munkar al-Hadith dan Ibn Hayyan yang dinyatakan oleh

Ibn Ma’in, Abi Daud, dan Abi Ha>tim dengan jarh d}o’if dan laisa bil qawi. Akan

tetapi hadis manna mempunyai shawahid yang menunjukkan hadis tersebut s{ahi>h

karena periwayatnya semua tsiqah sedangkan dari segi dari kuantitasnya hadis ini

termasuk muttawatir berdasarkan pendapat dari Abu al-T{ayib.1

1 Endang Soetari, Ilmu Hadits Kajian Riwayah dan Dirayah (Bandung: Mimbar Pustaka,2005), h. 120.

Page 127: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

114

Sedangkan hadis mengenai madu penulis menyimpulkan hadis ini dari segi

penisbahan matannya hadisnya marfu’ yang sifatnya qauli dan secara keseluruhan

kehujahan hadis ini termasuk hadis s}ahi>h walaupun terdapat dua perawi yang

diragukan ketsiqahannya yaitu al-Zubair bin Sa’id di-jarh oleh al-Nasai dan Ibn

Ma’in d}o’if dan Sa’id bin Zakaria yang di-jarh oleh Zakaria bin Yahya sebagai d}o’if

akan tetapi tidak merubah kualitas hadis tersebut. Adapun hadis ini ditinjau dari segi

kuantitasnya termasuk hadis ahad karena sanadnya dari Nabi hingga tabi’-tabi’in

hanya satu.

B.Saran dan Kritik Terhadap Karya.

Penelitian ini masih mempunyai kekurangan dari segi penjelasan mengenai

hadis-hadis yang berhubungan dengan kedokteran. Penulis menyarankan beberapa

alternative penelitian seperti hadis tentang gandum, delima, anggur, dan beberapa

tanaman yang dapat menyembuhkan penyakit.

Jika penelitian ini dilakukan agar menambah khazanah dunia Islam dalam

bidang kedokteran, khususnya dalam pengobatan Nabi. Bahkan jika dikaji lebih

lanjut maka akan tercipta buku mukjizat kedokteran Nabi dalam hadis Nabi.

Page 128: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

115

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Lathif dan Firdaus, Md. Madu Lebah Penawar Penyakit Zahir dan Batin.Kuala Lumpur: Darul Nu’man, 1966.

Al-Alba>ni>, Muhammad Na>siruddi>n. S}ohi>h Sunan al-Nasa>’i>. Penerjemah AhmadYoswaji Jakarta: Pustaka Azzam, 2004.

Al-‘Asqala>ni>, Syihab al-di>n Ahmad bin ‘Ali> bin Hajar. Tahdhi>b al-Tahdhi>b. Beirut:Da>r al-Fikr, 1995.

Azami, M.M. Menguji Keaslian Hadis-hadis Hukum Sanggahan atas The OriginMuhammadan Jurisprudence Joseph Schacht. Penerjemah Asrofi S{odri.Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004.

Al-Baghdadi, al-Khat}i>b. al-Kifayah fi ,,Ilm al-Riwayah. Al-Madinah al-Munawarah:al-Maktabah Ilmiyah, t.t.

Baqi, Fuad Abdul. Miftah Kunu>z al-Sunnah. Al-Qa>hirah: Da>r al-Hadis, 1991.

Al-Bukha>ri>, Abi> Abdillah Muhammad bin Isma>’il. S{ohi>h Bukho>ri. Kairo: Da>r al-Hadith, 2004.

Bustamin dan Salam, M. Isa H. A. metodologi Kritik Hadis. Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004.

Depag, Tim RI, Tafsir al-Qur’an Tematik Kesehatan Dalam Perspektif al-Qur’an.Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf al-Qur’an, 2009.

Farooqi, M.I.H.Terapi Herbal Cara Islam Manfaat Tumbuhan Menurut al-Qur’andan Sunah Nabi. Bandung: Mizan Media Utama, 2005.

Garaudi, Roger. Janji-Janji Islam. Penerjemah H.M.Rasyidi. Jakarta: Bulan Bintang,1982.

Goldziher, Ignaz. Mazhab Tafsir. terj: M. Alaika Salamullah dkk,, Yogyakarta: ElsaqPress, 2006.

Haikal, Muhammad Husen. Sejarah Hidup Muhammad. Penerjemah Ali Audah.Jakarta: InterMasa, 1996.

Hanafi, Ahmad. Pengantar Filsafat Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1996.

Haus, Drayan.”Khasiat Kurma.” Artikel diakses pada 10 Februari 2011 darihttp://www.drayanhaus.blogspot.com.

Ibrahim, Ahmad Syauqi. Ensiklopedia Mukjizat Ilmiah Hadis Nabi RahasiaTumbuhan dan Manfaatnya. Bandung: Sygma Publishing, 2010.

Page 129: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

116

Ibrahim, Muhammad. Berobat dengan Ayat-ayat al-Qur’an. Bandung: TrigendaKarya, 1995.

Ismail, M. Syuhudi. Metodologi Penelitian Hadis Nabi. Jakarta: Bulan Bintang,1992.

Al-Jauziyyah, Ibn Qayyim. Pengobatan Cara Nabi. Penerjemah Mudzakir As.Bandung: Penerbit Pustaka, 1997.

……………………………. Sistem Kedokteran Nabi Kesehatan dan PengobatanMenurut Petunjuk Nabi Muhammad Saw. Penerjemah Said Agil Husin al-Munawar dan Abd Rahman. Semarang: Dina Putra Semarang: 1994.

Juynboll. Teori Common Link G.H.A Juynboll Melacak Akar Kesejarahan HaditsNabi. terj: Ali Masrur, Yogyakarta: Lkis Yogyakarta, 2007.

Kasule, Oemar Hasan. Pengobatan Ala Nabi. T.tp: Penerbit Unismuh Kasule, 2008.

Labib, Muhsin. Para Filosof Sebelum dan Sesudah Mulla> Shadra>. Jakarta: al-Huda,2005.

Al-Marwazi>, Abu> Abdullah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hila>l bin As’ad.Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal. Beirut: Da>r al-Fikr, 1985.

Al-Mizzi>, Jamaluddi>n Abi> al-Haja>j Yu>suf. Tahdzi>b al-Kama>l fî Asma’ al-Rija>l.Beirut: Da>r al-Fikr, 1994.

Al-Mizzi, Yusuf bin ‘Abdurrahman. Taqri>b Tukhfatul al-Ashra>f bi Ma’rifat al-At}ra>f.Beirut: Muassastu al-Kutub al-Thiqafiyah, 1994.

Muhammad, Mahir Hasan Mahmud. Mu’jizat Kedokteran Nabi Berobat denganRempah dan Buah-buahan. Penerjemah Hamzah Hasan, Jakarta: Qultummedia,2007.

Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progresif,2002.

Munawwir, Imam. Mengenal Pribadi 30 Pendekar dan Pemikir Islam dari Masa keMasa. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1985.

Mustofa, Filsafat Islam. Jakarta: Pustaka Setia, 1997.

Nasution, Hasyimsyah. Filsafat Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1996.

Nata, Abuddin. Persfektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran. Jakarta: UINJakarta Press, 2004.

Page 130: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

117

Al-Naysa>bu>ri, Abi> al-Husain Muslim bin al-H{aja>j. S{ohih Muslim. Beirut: Da>r al-‘Ilmiyyah, 2006.

Al-Naysa>buri, Muhammad bin Abdullah Abu Abdullah al-Ha>kim. Al-Mustadrak‘Ala> al-S{ohi>haini. Beirut: Da>r al-kutub al-‘ilmi>yah, 1990.

Qandil, Abdul Mun’im. Pengobatan di Dalam al-Qur’an. Penerjemah Mudzakir AS.Bandung: Pustaka, 1998.

Qard}awi, Yusuf. Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw. Penerjemah Muhammadal-Baqir. Bandung: Kharisma, 1999.

Al-Qazwai>ni>, Abi> Abdillah Muhammad bin Yazi>d. Sunan Ibnu Ma>jah. Al-Qa>hirah:Da>r al-Hadi>ts, 1998.

Rais, Ahmad. Madu Lebah Obat Yang Menyembuhkan. Jakarta: Media Dakwah,1996.

Raqith, Hasan. Hidup Sehat Cara Islam Seluk Beluk Kesehatan dan Penjagaannya.Bandung: Jembar, 2007.

Al-Razi, Abu Bakar Muhammad bin Zakariya. Al-Ha>wi> fi al-T{i>b. Beirut: Da>rl-KitabIlmiyah, 2000.

RI, Kepustakaan. Ensiklopedia Mu’jizat al-Qur’an dan Hadits jilid V. PenerjemahSyarif Hade Masyah. Bekasi: Sapta Sentosa, 2008.

Ristu.”Anatomi dan Fisiologi dalam Kedokteran Islam.” Artikel diakses pada 15Maret 2011 dari http://ristu-hasriandi.blogspot.com/2009/08/anatomi-dan-fisiologi-dalam-kedokteran.html

Rosita. Khasiat dan Keajaiban Kurma. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009.

Sanha>ji, Abdullah. Tarjamah Sunan Ibnu Ma>jah. Semarang: CV. Al-Syifa’, 1992.

Satuhu, Suyanti. Kurma Khasiat dan Olahannya. Jakarta: Penebar Swadaya, 2010.

Shehab, Magdy. Ensiklopedi Mu’jizat al-Qur’an dan Hadis. Jakarta: Sapta Sentosa,2008.

Al-Sijista>ni, Abi> Da>wud Sulaiman bin al-Asy’ats. Sunan Abi da>wud. al-Qa>hirah:Da>r al-Fikr, 1994.

Sina, Ibn. al-Qanu>n fi al-T{i>b. Lebanon: Darl al-Fikr, 1994.

Page 131: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

118

Soetari, Endang. Ilmu Hadits Kajian Riwayah dan Dirayah. Bandung: MimbarPustaka, 2005.

Studio, Nin. Ibnu Sina (Avicenna). Jakarta: Gema Insani, 2006.

Sunarto, Ahmad. Tarjamah S{ohi>h Bukho>ri. Semarang: asy-Syifa, 1993.

Al-Suyuthi, Jalaluddin Abdurrahman, Pengobatan Cara Nabi Saw. PenerjemahHakim dan Ahsin Muhammad. London: Ta-Ha Publishers, 1994.

Thalbah, Hisham. Ensiklopedia Mu’jizat al-Qur’an dan Hadits “KemukjizatanTumbuhan dan Buah-buahan. Bekasi: PT Sapta Sentosa, 2008.

Al-Tirmidzi, Abi> I<sa Muhammad bin 'i>sa bin Surah. Sunan al-Tirmdizi>. Beirut: Da>ral-Fikr, 1994.

Wensinck, A.J. al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadi>ts al-Nabawi>. Leiden: E.j.Brill, 1969.

Yamani, Ja’far Khadem. Kedokteran Islam Sejarah dan Perkembangannya.Penerjemah Tim Dokter Idavi. Bandung: Penerbit Dzikra, 2007.

Yuslem, Nawir. Ulumul Hadis. ttp: PT. Mutiara Sumber Widya, 2001.

Zaglul, Abu Hajar Muhammad Said bin Bashuni. Mausu>’atu al-Atraf Fi> al-Hadi>thial-Nabawi. Beirut: Dar al-Fikr, 1989.

Page 132: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

Lampiran 1

SKEMA HADITS TENTANG KURMA

حدثنا

عن

حدثنا

NB :

: Ahmad bin Hanbal: Abu Daud: al-Tirmidzi

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا حدثنا

عن

Page 133: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

Keterangan

Sohih BukhariSohih MuslimSunan Ibn MajjahAhmad bin HanbalAhmad bin Hanbal dan MuslimIbn Majjah dan MuslimBukhhori dan muslimIbn Majjah dan Ahmad bin HanbalMuslim Ibn Majjah dan Ahmad bin Hanbalbukhori , muslim dan ahmad bin hanbalBukhori Muslim , Ibn Majjah dan Ahmadan bin Hanbal

TABEL SKEMA HADITS TENTANG MANNA

ع

حوشبشهر بن

بن عيينة

مطر

جرير

قتيبة بن سعيد

مسلم

عبثر

بن عامر

حدثنا

حدثنا

حدثنا

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

عن

عن

بن حنبل حدثنا

حدثنا

حدثنا

عن

عن

عن

حدثناحدثنا

حدثنا

عن

عن

خدثنا

عن

عن

عن

عن

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

حدثنا

عن

حدثنا

عن

عن

حدثنا

عن

عن

حدثنا

عن

عن

حدثنا

حدثنا

عن

شعبة

Page 134: STUDI KRITIK SANAD DAN MATAN HADIS …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4350/1...‘ain-\b t th j h} kh d dh r z s sh s} d} t} z} ‘ Tidak dilambangkan be te th je

Lampiran 3

SKEMA HADITS MADU

حدثنا

حدثنا

حدثنا

عن

عن