(studi kasus: industri kecil di desa t:angkil, kecamatan ... · pdf fileanalisis icelayakan...
TRANSCRIPT
ANALISIS KELAY AI\AN INDUSTRI IffiCIL
MINUMAN SEGAR LIDAH BUAYA (Aloe vera sp)
(Studi Kasus: Industri Kecil di Desa T:angkil,
Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Rusdiansyah 10092020280
· JlJRUSAN SOSIAL EI<:ONOMIPERTANIAN/ AGRIBISNIS
FAI<:ULTASSAINSDANTEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF IDDAYATULLAH
JAI<:ARTA
2005 MI 1426 H
ANALISIS ICELAYAKAN INDUSTJRI KECJL
MINUMAN SEGAR LIDAH BUAYA (Aloe vera sp)
(Studi l(asus: Iudustri Kecil di Desa Tangkil,
l(ecamatan Caringin, l(abupaten Bogor, Jawa Barat)
Oleh:
Rusdiansyah 10092020280
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pertanian
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGJH:RI
SY ARIF mDAYATULLAlEI
JAKARTA
2005 M / 1426 H
PENGESAHAN UJIAN
Slaipsi yang berjudul "Analisis Kelayakan Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya (Aloe vera sp)", telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi U1N Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Sabtu, tanggal 19 Februari 2005. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (Sl) pada Jurusan Sosial Ekonorni Pertanian.
Jakarta, 19 Februari 2005
Tim Penguji
Penguji I
Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si
Penguji II Penguji III
~~ ·r ,,.,,t ~,~.
Drs. Acep Muhib, MM Ir. Setyo Adhie, MJVI
Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Telrnologi
j.. Dr. Syopfan~al Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
VIN SY ARIF HIDAYATULLAII JAKARTA
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Nama NIM Program Studi Judul Skrip si
: Rusdiansyah : 100092020280 : Agribisnis : Analisis Kelayakan Industri Kecil
Minuman Segar Lidah Buaya (Aloe vera sp) (Sh1di Kasus: Industri Kecil di Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)
Dapat cliterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Jurnsan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi VIN Syarif Hidayatullah Jakaita.
Pembimbing I
siI!~~ Drs. Acep Mu.bib, MM
Dekan
Jakarta, Febrnari 2005 Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
A,Dr. Syopiansy, Jaya Putra, M.Sis 'r NIP. 150 317 956
Pembimbing II
fr. Setyo Adhie, MM
Ketu.a Jurusan
PERNYATAAN
DENGAN IN! SAYA MENYATAKAN BAI-fWA SKRIPSI IN! BENAR
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TTNGGI
ATAO LEMBAGA MANAPON.
Jakarta, Febmari 2005
Rusdiansyah
100092020280
RlNGKASAN
RUSDIANSYAH: Analisis Kelayakan Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya (Aloe vera sp) (Studi Kasus: Industri Kecil di Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barnt). (Di bawah bimbingan Acep Muhib dan Setyo Adhie).
Tanaman lidah buaya (Aloe vera sp) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan di lndbnesia. Hal tersebut mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, yaitu seperti di Pulau Jawa dan Kalimantan. Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya diyakini banyak khasiatnya seperti dapat mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Hal ini karena dapat meningkatkan atau menstimulasi sistem kekebalan tubuh, menurunkan kadar kolesterol, memperlambat penuaan dan meningkatkan metabolisme sehingga dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Adapun penyakit yang kemungkinan dapat diobati adalah penyakit asma, sesak napas, sembelit dan wasir. Pemanfaatan lidah buaya sebagai obat perlu dimasyarakatkan dengan jalan mengolahnya menjadi makanan dan minuman segar.
Tujuan kegiatan penelitian ini adalah: ( 1) menganalisis kelayakan industri kecil minuman segar lidah buaya dilihat dari aspek-aspek ke1ayakan investasi; dan (2) menganalisis tingkat kepekaan kelayakan (sensitivi~y analysis) industri kecil minuman segar lidah buaya apabila ada perubahan-perubahan yang mungkin terjadi.
Penelitian dilaksanakan pada industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada bulan Mei sampai dengan Juni 2004. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif terdiri dari imalisis aspek hukum, aspek tekuis produksi, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan aspek lingkungan. Sedangkan analisis data kuantitatif dilakukan pada aspek finansial. Metode yang digtmakan dalam analisis data kuantitatif adalah analisis kelayakan investasi, analisis tingkat pengembalian investasi, analisis sensitivitas, analisis pulang pokok, dan analisis efisiensi usaha. Untuk menguji kelayakan investasi industri kecil minuman segar lidah buaya secara finansial digtmakau alat ukur atau !criteria kelayakan investasi sebagai berikut: Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BIC), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PEP) atau Discounted Payback (DPB). Dimana keseluruhan aliran uang (cash flow) untuk menganalisis data kuantitatif merupakau nilai yang telah didiskontokan karena adanya pengaruh waktu terhadap nilai uang. Sedangkan untuk mengukur titik pulang pokok (break even point) digunakan alat ukur BEP untuk Rupiah dan unit. Kemudiau untuk mengtikur tingkat efisiensi usaha digtmakan metode tingkat pengembalian investasi ROI (return on invesment).
Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi yang telah dilakukan, menunjukkan industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil memiliki NPV bemilai positif, Net EiC lebih besar dari satu, !RR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (17 persen) dan PEP atau DPE lebih pe:ndek dari umur ekonomis proyek maka secara investasi industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil layak untuk diusahakan.
Hasil analisis sensitivitas industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil pada kategori 65% modal pinjaman (kredit) sangat peka terhadap penmunan harga jual outputnya sebesar 5 persen, kenaikan harga pelepah 10 persen, kenaikan harga gula pasir 10 persen, kenaikan harga pelepah dan gula pasir sebesar 10 persen, dan kenaikan biaya operasional sebesar 10 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPVyang negatif, Net EiC yang kurang dari satu, IRR yang lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku, dan tidak tercapainya pengembalian biaya investasi. Namun, kegiatan usaha pada kategori 100% modal sendiri masih layak untuk diusahakan apabila te1jadi kenaikan harga pelepah IO persen, dan kenaikan harga gula pasir IO persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPVyang masih positif, Net EiC yang masih lebih besar dari satu, IRR yang masih lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku, dan masih tercapainya pengembalian biaya investasi.
Hasil analisis pulang pokok industri kecil minmnan segar lidah buaya Di Desa Tangkil dapat diketahui bahwa usaha ini akan mendapatkan laba apabila memproduksi di atas 296.116 cup per tahun. Hasil analisis efisiensi usaha industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil dapat diketahui bahwa penggunaan modal investasi telah digunakan dengan efisien.
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: (I) ketepatan memilih pasar sasaran mempakan salah satu kunci keberhasilan dalam usaha ini. Pengetahuan konsumen tentang manfaat produk tersebut di atas bagi kesehatan adalah penentu keberhasilan usaha ini. Oleh karena itu, pengusaha kecil hams lebih memasyarakatkan manfaat produk bagi kesehatan pada setiap label cup minuman segar lidah buaya milikuya; (2) disarankan agar pengusaha kecil dapat menanam tanaman lidah buaya sendiri untuk kebutuhan produksi usahanya agar tidak terjadi kelangkaan pasokan bahan baku akibat persaingan di tingkat pemasok; dan (3) pengusaha kecil dan para pekerja dapat mengadakan karya wisata bersama secara berkala dengan mengunjungi usaha minuman lidah buaya lain sebagai bahan studi banding untuk lebih menambah keterampilan dan pengalaman di bidang usaha ini.
,,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis teruntukkan hanya ke,pada Allah Yang Maha
Kuasa. Dialah yang telah mengajarkan penulis dengan pelantaraan kalam,
mengajarkan kepada penulis, apa yang tidak diketahui penulis sebagai potensi awal
dalam menjalankan kewajiban hidup yang telah digariskan··Nya. Potensi awal itulah
yang.menjadi pendorong tumbuh dan berkembangnya kecerdasan (rusydi yansya')
penulis sehingga melahirkan sebuah kaiya yang berwujwi skripsi dengan judul "
Analisis Kelayakan Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya ". Skripsi ini,
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Sosial
Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakaita. Penulisan skripsi inijuga sebagai bentuk aplikasi
ilmu yang didapatkau selama di bangku kuliah dan sebagai media latihan untuk
meniugkatkan kemampuan dalam mengamati, mengumpulkan data, menganalisis dan
melaporkan dalam bentuk karya ilmiah tentang keadaan industri kecil minuman segar
lidah buaya.
Shalawat se1ta salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Baginda
Muhammad saw. yang telah membawa syari'at untuk keselamatan manusia di dunia
dan di akherat, se1ta yang telah mewariskan suri tauladan yang baik bagi kita semua.
Kebuntuan, rasa bosan, dan putus asa ada kalanya datang di tengah
penulisan skripsi ini, namun dorongan para dosen, orang tua, sahabat, dan saudara
seperjuangan terns menyertai penulis. Semangat mereka yang hangat, perlahan tapi
pasti menggerakkan tangan penulis untuk kembali merangkai ide sederhana ke dalam
sebuah skripsi. Tanpa mereka, penulis ragu karya ini bisa berwujnd.
Kepada Drs. Acep Muhib, MMA, selaku Sekretaris Jurusan Sosial
Ekonomi Pe1tanian merangkap pembimbing, dan Ir. Setyo Adhie, MM, yang telah
bersedia dan sabar menyaranlrnn penulis dalam penulisan skripsi ini. Dr. Syopiansyah
Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah. Ir. Muddatsir Najamuddin, MMA, selaku Ketua Jurusan
Sosial Ekonomi Pe1tanian. Drs. Ujang Maman, M.Si, selaku dosen penasehat
akademis, .para Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang telah membuka
cakrawala ilmiah kepada penulis, se1ia selurnh jajaran birokrasi sivitas akademika
yang selalu membantu proses belajar penulis, Bapak Agus Kosasili, selaku pemilik
industri kecil minuman segar dan menyehatkan " Sifavern " yang telah memberikan
izin dan bersedia menerima penulis untuk melakukan penelitian di tempatnya, karya
ini adalah wujud nyata jasa bailc mereka.
Kepada K.H. A. I-Iasbullah Yusuf dan Hj. Siti Nawiroh yang telah
memperkenalkan penulis pada makna kebijaksanaan dan kesadaran uutuk meraili
ilmu setinggi-tingginya, karya ini adalah bagian tanggung jawab terhadap amanah
yang diberilrnn kepada penulis, kakak-kakak dan adiJkku tercinta yang selalu
memotivasi m1tuk selalu be1prestas~ Keluarga Besar Bani Toyyib, atas warisan nilai
luhur dau kebijaksanaan, kepada mereka ucapan terima kasih menggunuug.
Karya iui tentu talc terlepas dari bantuan mereka yang selalu tulus
menye.rtai penulis, sekecil apa pun wnjud perduli mereka terasa berharga sekali,
Keluarga Besar Bapak A. Saepullah, BA (Bogor), Keluarga Besar Ust. Nisin
(Bekasi), dan Keluarga Besar H.M. Ridwan, S.Pd (Tajur), terima kasih untuk
pinjaman komputernya; Ariet; Lukman, Masburi, bagiku kalian adalah cermin yang
tak pernah retak, Amel, Pite, Ratna, Dewi, Rizka, Citra, Tet~ Iifan, Delli, Ridwan,
Zaenal (TI), Fahrni (TI) dan Nela-nya, Risdi (TI), Erick (IPA), Ik.im (IPA), Aif
(KIMP), Acep Ciptono, SE (UNIDA), bagian yang tak pernah lepas dari keceriaan
penulis; Komullitas HMI KOMFAK TARBNAI-I (yakin usaha sampai); Teman
teman KKN Desa Cidokom: Ajay (SEP B), Boery (SEP A)i, Gondik (SEP A), Blink
(SEP A), Ook (SEP B), GW (SEP B), Tety (SEP A), Phipit (SEP A), Dewi (SEP A),
Muci (SEP A), Ade (SEP B), Lisa (Akt), dan Ety (A.kt), terima kasih untuk
persahabatan yang penuh makna; Zena!, terima kasih untuk ketikan proposalnya;
Ratna, dan Dewi, terima kasih untuk konsumsinya; Iwan, terima kasih imtuk bantuan
OI-IP-nya; Ronggo, Ina, Tanti, Phipit, Tety, Lulu (SEP A), D~ Afifah, Arman, Je1y,
Kaswid, dan Anollim, terima kasih telah menghadiri seminar shipsikn; Bahrul,
terima kasih untuk pinjaman CPU-nya; Nova!, terima kasih untuk informasinya.
Semoga semua jasa baik mereka mendapat balasan yang terbaik dari Sang
Maha Bijaksana. Akhimya penulis berharap karya illi dapat membedkan kontdbusi
berharga bagi pembaca.
Jakarta, Februari 2005
Rusdiansyah
DAFTARISI
Halaman
HalamanJudul ........................................................................... .
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . xii
DAFT AR TABEL ....................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................... xvi
DAFT AR LAMPIRAN ................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN . .. .. .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. . . . .. . . .. . .. . . . . . . .... I
A. Latar Belakang .. ·......................................................... 1
B. Permasalahan . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . .. . .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. . .. . .. .. 3
C. Tujuan Penelitian .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. .... 3
D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . 5
A. Landasan Teoritis ......................................................... 5
1. Industri Kecil Pengolahan Basil Pertanian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Komoditas Lidah Buaya .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. 7
3. Analisis Kelayakan Usaha .......................................... 8
B. Kerangka Pemikiran ..................................................... 10
BAB III METODE PENELITIAN . . ... .. . ... .. . .. . . . . .. . .. ... .... .. ... . .. . .. ... . . . . .. 13
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................... ; .. .. .. .. . .. . .. . .. . 13
B. Teknik Pengambilan Data ................................... ........... 13
C. Jenis dan Sumber Data . .. . .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. . .. . .. .. . .. . .. .. .. . .. . ... 13
D. Metode Pengolahan dan Analisis Data .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . .. 14
BAB IV HAS IL DAN PEMBAHASAN ................. ... ... .. . .... ............... .... ...... .. .. . 20 .. A. Gambaran Umum Pemsahaan .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ... 20
B. Aspek-Aspek Kelayakan lnvestasi .................................. 21
1. Aspek Hukum ......................................................... 21
2. Aspek Manajemen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22
3. Aspek Pemasaran ...................................................................... 23
4. Aspek Teknis Produksi ............................................................. 24
5. Aspek Sosial Ekonomi............................................................... 27
6. Aspek Lingkungan ................................................................. 28
7. Aspek Finansial ......................................................................... 28
a. Tingkat Suku Bunga dan La ju Inflasi . .. .... .. ...... .. .... .. .. .... .. .. .. 28
b. Kebutuhan Dana dan Sumbernya .. .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. 29
c. Analisis Pulang Pokok ... .... .. .... ............ .... .. ........ .... .... .... .. .. ... 3 7
d. Analisis Efisiensi U saha .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .... .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. . 3 8
e. Analisis Sensitivitas
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40
BAB V KESlMPULAN DAN SARAN . .. .. .. .. .. .. .. .. ............. ..... .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. 54
A. Kesimpulan . . .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. . .. . . ... 54
B. Saran ..................................................................... 55
DAFTARPUSTAKA .................................................................. 56
LAMPJRAN-LAMPJRAN ............................................................ 58
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Kaudungan Kompouen Nutrisi Gel Lidah Buaya
dalam 100 gr Bahan .... ......... ......... ... ......... ............. ......... 2
Tabel 2 : Kriteria Kelayakau Investasi Proyek Industri Kecil
Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
Tabel 3 : Keadaau Indust1i Kecil Minumau Segar Lidah Buaya
di Desa Tangkil . . .. . . . . . . . . . . .. .. . . .. . .. . .. . .. .. .. . . . . . . .. .. .. ... .. . .. .. .. ... 21
Tabel 4 : Hasil Analisis NPV, Net B/C, IRR dau PBP atau DPB
pada Kategori I ............................................................... 31
Tabel 5 : Pililian Investasi Bagi Investor .. . .. .. . .. . . .. . .. .. .. . .. . . .. .. .. .. .. . . . .. .. 33
Tabel 6 : Proporsi dan Sumber Dana untuk Simulasi . . . . . ... . . . . . . . . . .. . .. . .. . ... 35
Tabel 7 : Hasil Analisis NPV, Net B/C, IRR dan PBP atau DPB
pada Kategori II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3 6
Tabel 8 : Analisis Pulaug Pokok Industri Kecil Minuman. St,gar Lidah Buaya 38
Tabel 9a : Analisis Efisieusi U saha
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pacla Kategori I......... 39
Tabel 9b : Analisis Efisiensi Usaha
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pacla Kategori II . . . . . ... 39
Tabel 10: Skenario Analisis Sensitivitas ............................................. 41
Tabel 11 : Distribusi Biaya Operasional per Hari (Dalam Perseu) .. .. .. .. .. .. .. . 42
Tabel•l2 : Distdbusi Biaya Rata-Rata per Cup (Dalam Rupiah) ....... ; .. . ... .... 43
Tabel 13 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Jual Turnn 5 % Biaya Tetap pada Kategod I .. .. .. .. .. .. .. .. .... 44
Tabel 14 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Nailc 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori I......... 45
Tabel 15 : Hasil Analisis Sensitivitas
xiv
Harga Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori I...... 46
Tabel 16 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap
pada Kategori I ............................................................... 47
'fabel 17 : Hasil Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori I..... 48
Tabel 18 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Jual Tumn 5 % Biaya Tetap pada Kategori II................... 49
Tabel 19 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap pacla Kategori II......... 50
Tabel 20 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kateg01i Il ..... 51
Tabel 21 : Hasil Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap
pada Kateg01i II.............................................................. 52
Tabel 22 : Hasil Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategod II .... 53
"
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 : Bagan Kerangka Pemikiran ....................... ·.................... ... 12
Gambar 2 : Bagan Strnktur. Organisasi Industri Kecil ............. ,................ 23
Gambar 3 : Jumlah Investasi dan Tingkat Kelayakan Investasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34
,-:
DAFfAR LAMPIRAN
Ilalaman
Lampiran 1 : Contoh Mesin Pres Semi Otomatis dan Manual .......................... 59
Lampiran 2 : Bagan Proses Produksi Minuman Segar Lidah Bua ya . . . . . . . . . . . . . 60
Lampiran 3 : Tingkat Suku Bunga Kredit per Tahun Bauk Komersial Nasional
pada 9 Maret 2004 ....................................................... 61
Lampiran 4 : Laju Inflasi Tahun 2001 Sampai Tahun 2004 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 61
Lampiran 5 : Jumlah Indu,stri Minuman Segar Lidah Buaya
di Kabupaten Bog or . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Lampiran 6 : Klasifikasi Biaya Tetap
lndustri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Lampiran 7 : Menentukan Biaya Penyusutan
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . .. .. .. .. . . . . . . .. .. .. 63
Lampiran 8 : Klasifikasi Biaya Tidak Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
Lampiran 9 : Klasifikasi Manfaat
lndustri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya .. . .. .. . . . .. .. . . . . . . . . .. 63
Lampiran 10: Rekapitulasi Mafaat dan Biaya
lndustri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64
Lampiran 11: Ikhtisar Rugi-Laba
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I...... 64
Lampiran 12: A1iran Kas
lndustri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I...... 65
Lampiran 13: Metode Payback Period (PBP)
& Metode Discounted Payback (DPB)
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I.... 65
Lampiran 14: Analisis Sensitivitas Harga Jual Turun 5 % Biaya Tetap
xvii
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I . . .... 66
Lampiran 15: Metode PBP & DPB untukAnalisis Sensitivitas
Harga Jual Turun 5 % Biaya Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I.... 66
Lampiran 16: Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I.... 67
Lampiran 17: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Bua ya pada Kategori I . . . . 67
Lampiran 18: Analisis Sensitivitas Harga Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Bua ya p.ada Kategori I. . . . 68
Lampiran 19: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kateg01i I.. . . 68
Lampiran 20: Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Katego1i I.... 69
Lampiran 21: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I. . . . 69
Lampiran 22: Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I.... 70
Lampiran 23: Met ode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Bua ya pada Kategori I. . . . 70
Lampiran 24: Besar Biaya dan Sumber Modal
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 71
Lampi.ran 25: Kredit dan Angsuran
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II..... 71
Lampi.ran 26: Bunga Masa Kontm1csi
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II..... 71
Lampi.ran 27: Ikhtisar Rugi-Laba
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II..... 71
Lampi.ran 28: Aliran Kas
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 72
Lampi.ran 29: Metode Payback Period (PBP)
& Metode Discmmted Payback (DPB)
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 72
Lampi.ran 30: Analisis Sensitivitas Harga Jual Tumn 5 % Biaya Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 73
Lampi.ran 31: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Jual Tumn 5 % Biaya Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 73
Lampi.ran 32: Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 74
Lampi.ran 33: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Bua ya pada Kategori II... 74
Lampi.ran 34: Analisis Sensitivitas Harga Gula Nailc 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 75
Lampi.ran 35: Metode PBP & DPB untukAnalisis Sensitivitas
Harga Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategoii II... 75
Lampi.ran 36: Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap xix
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 76
Lampiran 37: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Harga Pelepah & Gula Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 76
Lampiran 38: Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minnman Segar Lidah Buaya pada Kategori II... 77
Lampiran 39: Metode PBP & DPB untuk Analisis Sensitivitas
Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kateg01i II... 77
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belalrnng
Tanaman lidah buaya (Aloe vera sp) mernpakan salah satu komoditas
pe1tanian daerah tropis yang mempunyai peluang yang sangat besar untuk
dikembangkan di Indonesia. Hal tersebut dilihat dari potensi sumber daya alam
Indonesia sesuai untuk budidaya tanaman lidah buaya, S(:perti di Pulau Jawa dan
Kalimantan.
Di Jawa Barat pusat budidaya tanaman lidah huaya ada di Desa Situ Gede
Bogar, yang pada tahun 2001, hasil analisis usahatani Dinas Pe1tanian Kabupaten
Bogar, memberikan keuntm1gan yang cuknp tinggi, yaitu dengan investasi seldtar Rp.
55.979.000/ha dalam masa produksi selama empat tahun dapat menghasilkan sekitar
Rp. 252.484.000, yang berarti memberikan keuntungan 5 kal'.i lipat.
Berdasarkan hasil penelitian, lidah buaya mempunyai banyak khasiat
sepe1ti dapat mencegah dan mengobati berbagai macam :penyakit. Hal ini karena
dapat meningkatkan atau menstimulasi sistem kekebalan tubuh, menurnnkan kadar
kolesterol, memperlambat penuaan dan meningkatkan metabolisme sehingga dapat
memperbaild sel-sel tubuh yang rnsak.
Beberapa keunggulan komparatif dari tanaman lidah buaya antara lain
pemeliliaraannya relatif mudah, mempunyai masa produksi relatif lama, tidak mudah
busuk dan tahan terhadap gangguan hama/ penyakit. ,-(
Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya adalah: (1) daun; (2) eksudat
atau getah daun yang keluar bila dipotong; (3) gel bagian berlenclir yang diperoleh
dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.
Hasil analisis tanaman lidah bnaya dapat dilihat pada Tab el 1 berilmt iui.
Tabcl 1. Kimdungan Komponen Nutrisi Gel. Lidah Buaya dalam 100gr Bahan
No Komponcn Jumlah
l. Air 99,51 % 2. Lemak 0,067 % 3. Karbohidrat 0,043 % 4. Protein 0,038 % 5. Vitamin A 4,594 JU 6. Vitamin C 3,4/ 6 mE!r 7. Total Padatan Terlarnt 0,49 %
Sumber: Fumawauthi (2002)
Selama ini lidah buaya dikenal masyarakat sebagai penyubur rambut dan
bah an kosmetik, selain itu, juga digunakan sebagai herbal medicine. Adapun penyakit
yaug kemungkinan dapat diobati seperti penyakit asma, sesak napas, sembelit, clan
wasir. Pemanfaatan lidah buaya sebagai obat perlu dimasyarakatkan dengan jalan
mengolahnya menjadi makanan dan minuman segar.
Menurnt Koesnandar (dalam Syariefa, 2002: 13) bahwa prospek lidah
buaya saugat cerah karena perm)ntaan pasar domestik terns meningkat oleh industri-
industri pengolahan makanan dan minuman sepe1ti PT Inaco yang membutuWrnn
sekitar 400 ton per bulan. Sementara itu pertumbuhan procluk olahan liclah buaya
culn1p baik yaitu sekitar 20-25 persen per tahun, dan sddtar 30 persen untuk
permintaan pasar mancanegara. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih
dalam tentang kelayakan usaha industri lidah buaya tersebut di Desa Tangkil, Bogor,
yang mernpakan salah satu temp at industri lidah buaya.
B. Permasalahan
Sementara ini banyak orang membuat usaha hauya berdasarkan perasaan
(feeling) saja, tidak dilandasi oleh analisis yang mendalam sehingga sering dalam
pelaksanaan usaha di tengah jalan mengalami kesulitan. Untulc mengetahui hal
tersebut, maka penulis mencoba menilai usaha yang dilihat dari berbagai aspek-aspek
kelayakan investasi. Berkaitan dengan hal tersebut, maka: dapat dirnmuskan beberapa
permasalahan yang berkaitan dengan kegiatan operasional usaha industri lidah buaya
sebagai berilrut:
I. Bagaimana kelayakan industri kecil minuman segar lidah buaya dilihat dari
aspek-aspek kelayakan investasi?
2. Bagaimana tingkat kepekaan kelayakan akibat adanya pernbahan-pernbahan
harga produk yang mungkin te1jadi? Sehingga industri kecil tersebut dapat
" berkelanjutan (sustainable)!
C. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitia:n dapat diuraikan sebagai
berilrut:
I. Menganalisis kelayakan indust1i kecil minuman segar lidah buaya dilihat dari
aspek-aspek kelayakan investasi.
3
2. Menganalisis tingkat kepekaan kelayakan (sensitivi~V analysis) akibat adanya
perubahan-perubahan harga produk yang mimgkin te~jadi.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan
dapat bennanfaat bagi
1. Pengusaha kecil, sebagai bahan masukan dalam merencanakan, melaksanakan
dan mengevaluasi usaha di waktu yang akan datang;
2. Pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan hasil penelitian ini, sebagai bahan
· informasi a tau rujukan yang in gin menekuni usaha minuman segar lid ah buaya.
BAB Il
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Industri Kecil Pengolahan Hasil Pertanian
Usaha kecil mempakan sebutan yang disingkat dari usaha skala kecil
(USK) sebagai te1jemahan dari istilah small scale enterprise (SSE) yang
mempunyai banyak pengertian, baik dalam malrna konsep teo1itis, maupun
sebagai konsep strategis kebijakan pembangunan (Anoraga dan Sudantoko, 2002:
244).
Usaha kecil sebagai konsep mengacu kepada dua aspek yaitu pe1tama,
aspek pemsahaan, barang dan jasa, memasarkan dan mencetak keuntm1gan, dan
kedua, aspek pengusaha, yaitu, orang di balilc usaha/ pemsahaan yang biasanya
adalah pemilik, pengelola sekaligus administrator dari pmusahaaunya.
Sedangkan menmut Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 Usaha Kecil
adalah usaha yang: (1) memiliki kekayaan (aset) paling banyak Rp. 200 juta (dua
ratus juta mpiah) tidak termasuk tanah, bangunan, dan tempat usaha; (2) hasil
penjualan tahunan (omset) paling banyak Rp. 1 miliar (satu miliar mpiah ); (3)
milik warga negara Indonesia; ( 4) berdiri sendiri; bukan mempakan anak
pemsahaan atau cabang pemsahaan yang dimilild, dilmasa~ atau terafiliasi baik
langsung maupun tidak langsung oleh usaha besar atau usaha menengah,
berbentuk badan usaha perseorangan, badan usaha tida.k berbadan hulmm, atau
usaha berbadan hulmm termasulc koperasi (Iwantono, 2002: 21).
Menurut White (dalam Smyana, dkk., ed. 1995: 145) agroindustri
(agro indust1y) dapat didefinisikan sebagai berikut:
Agro industry can be defined loosely as certain forms qf agricultural (livestock, fisheries) production it self. In particular, those wich are tending toward an industrial character, higly commercialized and normaly involving significant invesment. And /or working capital. The agricultural production units themselves are not necessary large- scale.
Selain istilah agroindustri dikenal juga istilah agro based industry (bahan baku industri) yang didefinisikan sebagai "agro based industries on the up stream (input) and down stream (output processing) side of agricultural production (generally limited to the first stage of agro linked input production of processing, or at least to the relatively immediate stages) ... ".
Berdasarkan definisi di atas, maka minuman segar lidah buaya
merupakan output dari kegiatan usaha agroindustri, sedangkan pelepah lidah
buaya tidak lain merupakan input dari kegiatan usaha agroindustri sekaligus
sebagai output dari kegiatan usaha agro base industry.
Menurut Anoraga dan Sudantoko (2002: 225-226) Secara umum
sektor usaha kecil memiliki krakteristik sebagai berikut:
a. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti
kaedah administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak
diperbaharui, sehingga sulit untuk menilai kine1ja usahanya.
b. Marjin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
c. Modal terbatas.
d. Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masili sangat terbatas.
e. Skala ekonomi yang terlalu kecil shingga sulit mengharapkan untuk mampu
menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
£ Kemampuan pemasaran dan negosiasi se1ta deversifikasi pasar saugat
terbatas.
g. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,
mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan
dana di pasar modal, sebuah pemsahaan hams mengikuti sistem aclministrasi
stanclar dan hams transparan.
Karakteristik yang dimiliki oleh usaha kecil menyiratkan adauya
kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhaclajl timbulnya masalah. Hal
ini menyebabkan berbagai masalah internal temtama yang berkaitan clengan
pendanaan tampaknya sulit uutuk mendapatkan solusi yang jelas.
2. Komoditas Lidah Buaya
Lidah buaya (Aloe vera sp) berasal dad Afrilca bagian utara, yang
berik:lim tropis dan diduga juga berasal dari kepulauan Canary di sebelah barat
A:frilca yang clikenal sebagai tanaman obat clan kosmetik (Darnsman clalam Zul,
2002: 1). :Oa!amperkembangallllya liclah buaya telah menyebar ke berbagai wilayah
seperti di Persia, Mesir, Timur Tengah, Yunani, Itali, Florida, Hawaii, India,
Jepang, Filipina, clan Cina. Penyebaran ke Asia dibawa ol1ih para peclagang Arab.
Lidah buaya pertama kali masuk ke Indonesia sekitar aba( ke-17. Tanaman
tersebut dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam sembarangan di
pekarangan mmah; paling hanya sesekali dimanfaatkan sebagai obat Iuka bakar
atau mengatasi kebotakan. Tanaman lidah buaya ini mirip kaktus, daullllya tumbuh
7
ke atas, kaku bagaikan lidah atau pedang yang tajam, sehingga di Indonesia disebut
dengan lidah buaya (Syariefa, 2002: 18).
Lidah buaya dalam ilmu tumbuh-tumbuhan disebut Aloe vera (I) Webb,
temasuk dalam tanamanfamilia liliaceae atau dalam bahasa Inggrisnya disebut lily
of desert. Tumbuh di berbagai daerah dengan agroklimat beragam. Pada Jahan
terbuka sehingga mendapat sinar matahari penuh, maka tanaman cocok ditanam
dengan ketinggian sampai 1.500 m dpl dengan suhu rata-rata sekitar 25° - 33° C
dan curah hujan 2.500 - 3.000 mm per tahun (Syariefa, 2002: 24). Menurnt Dinas
Pertanian Kabupaten Bogor (2001: 1) lidah buaya dari pontianak sangat cocok
untuk ditanam di Bogor, karena memenuhi syarat yaitu dengan ketinggian l m -
500 m dpl, dan tanah berkonstur porns subur sehingga tanaman dapat berkembang
cepat.
Dalam perdagangan internasional, hanya ada tiga jenis lidah buaya yang
dipakai: Aloe chinensis, Aloe barbadensis, danA!oeferox (Furwanthi, 2003: 8-9).
Lid.ah buaya dapat diproses atau diolah menjadi minuman segar seperti
koktail, gel (agar), dan jus. Dalam penelitian ini difokuskan pad.a analisa kelayakan
usaha dalam pengolahan/ pembuatan koktail.
3. Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang
bertujuan untuk menyelidiki kewajaran atau kepantasan keadaan sebenamya suatu
objek sehingga dapat diambil berbagai kesirnpulan clan saran (Daryanto, 1994:
126).
Sedangkan proyek merupakan suatu kegiatan yang menggunakan
sebagian atau seluruh faktor produksi guna mendapatkan manfaat di masa yang
akan datang (Fatah, 1994: 2). Gittinger (1986: 15-23) membagi tahapan evaluasi ke
dalam enam aspek, yaitu aspek teknis, aspek institusional, aspek sosial, aspek
komersial, aspek finansial, dan aspek ekonomi. Aspek finansial berkaitan dengan
analisis finansial dari proyek tersebut. Inti dari evaluasi proyek tersebut adalah
memberikan manfaat dan keuntungan bagi pemilik proyek atau tidak. Sehingga
tidak ada pemborosan terhadap sumber daya ekonomi yang langka. Aspek hukum
mempelajari tentang bentuk badan usaha yang akan digunakan, jaminan-jaminan
yang bisa disediakan kalau akan menggunakan sumber dana yang berupa pinjaman,
berbagai akta, se1iifikat, izin yang diperlukan dan sebagainya (Husnan dan
Suwarsono, 2000: 20). Aspek teknis produksi menyangkut masalah penyediaan
surnber-sumber dan pemasaran hasil-hasil produksi yang meliputi lokasi usaha,
sarana transportasi, power and water supply, ketersediaan bahan mentah, tenaga
ke1ja, clan kredit se1ia lokasi pemasaran hasil produksi (Gray, dick., 1992: 4).
Aspek pemasaran meliputi strategi pemasaran yang menyangkut harga,
distribusi, produk dau promosi. Dengan demikiau, aspek pemasaran ini menyaugkut
penentuan harga jual deugau tidak meugabaikan harga yang diterapkau pesaing,
peueutuan daerah pemasarau, target pasar, penentuau jenis dan kualitas produk
yang dipasarkau, peuentuan promosi dan akhirnya sampai pada proyeksi
permintaan (Fatah, 1994: 8).
Aspek manajemen menyangkut penyusunan rnncana kerja, terrnasuk di
dalarnnya orang-orang yang terlibat dalam proyek, koordinasi dan pengawasan serta
menentukan bentuk badan usaha, jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dan
perekrutan tenaga ke1ja yang dibutuhkan (Umar, 2001: 27).
Aspek sosial ekonomi memperhatikan manfaat proyek tersebut bagi
pembangunan perekonomian nasional. Antara laiu peniugkatan kesempatan kerja,
pemerataan pendapatan dan manfaat laiu bagi masyarakat. Sedangkan aspek
fmansial meliputi kebutuhan dana yang diperlukan untuk iuvestasi, modal kerja,
aliran kas yang akan terjadi dan keunttmgan yang akan diperoleh dari proyek
tersebut. Aspek yang dianalisis antara lain: analisis sumber dan penggunaan dana,
komposisi pembelanjaan baik struktur modal maupun biaya modal, !criteria
investasi, analisis pulang pokok, analisis efisiensi usaha, dan analisis sensitivitas
(Fatah, 1994: 9).
Aspek lingkungan yang dianalisis adalah dampak lingkungan
(AMDAL) perlu diperhatikan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasiuya proyek-proyek industri (Umar, 2001: 303}.
B. Kerangka Pemikiran
Penelitian iui dilaksanakan untuk menganalisis kelayakan iudustri kecil
miuuman segar lidah buaya dililiat dari aspek-aspek kelayakan iuvestasi, sepe1ti
aspek hul-tun, aspek teknis produksi, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek
sosial ekonomi, aspek finansial dan aspek lingkungan selanjutnya akan
mengidentifikasi biaya-biaya dan manfaat secara finansial.
11\
Biaya terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap sedangkan manfaat
adalah estimasi hasil penjualan produk utama dan kemungkinan adanya produk
tambahan/ ikutan. Dari hasil identifikasi manfaat dan biaya tersebut maka dapat
menghitung Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BIC), Internal
Rate of Return (!RR), Payback Period (PBP) atau Discounted Payback (DPB), Break
Even Point (BEP) dan Return of Investment (ROI).
Untuk mengestimasi adanya pernbahan harga di .. masa mendatang, maka
digunakan analisis sensitivitas. Diasumsikan bahwa perubahan harga dimaksud
seperti: (1) harga jual turnn; dan (2) biaya operasional naik, antara lain: (a) harga
pelepah naik; (b) harga gula pasir naik; ( c) harga pelepah dan gula pasir naik; dan ( d)
seluruh biaya operasional naik.
Untuk lebih jelasnya, maka kerangka pemi.kiran dapat diuraikan pada
bagan berikut ini.
"
Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
,1, ,1, ,1, I' ,1, "' ,1,
k:pek Aspek Aspek Aspek ~·] Aspek Aspek
Hukum Teknis Pemasaran Finansial Munajemci1 Sosial Lingkuugan
Produksi Ekmomi
w -~
'· Komponen Biaya Kompomm Manfaat 1. Biaya Tetap 1. Penjualan Minuman 2. Biaya Tidak Tetap 2. Man:faat Tambahan
I I \I;
,, Analisis Kelayak:m
Investasi Proyek
\/; w Analisis Finansial Analisis Sensitivitas
1.NPV 1. Harga Jual Tmun 2.IRR 2. Biaya Operasional Naik 3.NetBIC a. Harga Pelep ah N ailc 4.BEP b. Harga Gula Pasir Naik 5.ROI il c. Harga Pelepah dan Gula pasir Na· 6.PBPIDPB d. Seluruh Biaya Operasional Naik
Layak/ Tidak Layak
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikirnn
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Peuelitian ,.·,·
Dalam penelitian ini, lokasi penelitian di D1esa Tangkil, Kecamatan
Caringin, Kabupaten Bogar, Jawa Barat, dan waktu penelitian dilaksanakan pada
bulan Mei sampai bulan Juni 2004.
B. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data menggunakan metode studi kasus yang
dilakukan secara purposif sampling (sengaja).
C. J enis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder.
Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara dengan pimpinan
perusahaan dan karyawan untuk mengetahui jumlah inv1estasi, biaya tidak tetap
(pelepah lidah buaya, gula, bahan kimia, dan minyak tanah), biaya tetap, informasi
mengenai kapasitas produksi dan harga jual.
Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber laporan seperti: Manajemen
pengusaha kecil, Departemen Pertanian, Departemen Koperasi dan UKM, Bank-bank
umum, Makalah dan Majalah Pertanian, berita dan artikel pe:ttanian via internet, serta
literatur-literatur lain yang berhubungan dengan penelitian.
D. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif meliputi tahap
pengolahan dan interpretasi data secara deskriptif
Analisis kualitatif diguuakan untuk mengetahui aspek hukurn, aspek tekuis
produksi, aspek pemasaran, aspek manajemen, aspek sosial. ekonomi, dan aspek
lingkungan.
Analisis kuantitatif dilakukan untuk menguji kelayakan berdasarkan aspek
finansial yang meliputi analisis kelayakan investas~ dan tingkat pengembalian
investasi, analisis pulang pokok, analisis efisiensi usaha, dan analisis sensitivitas.
Adapun variabel kuantitatifterbagi dua, yaitu biaya (cost) sebagai variabel
pengorbanan (pengeluaran) dan manfaat (benefit) sebagai valiabel penerimaan
(return).
Tekuil( analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berilrut.
I. Data primer dilrnlompokkan menjadi komponen biaya dan manfaat, kemudian
diolah, dan ditampilkan dalam bentuk tabel.
2. Melakukan perhitungan analisis finansial sepe1ti:
a. Net Present Value (NPV)
Nilai sekarang bersill (NPV) yaitu menghitung selisill antara nilai
sekarang dari arus manfaat dilrurangi dengan nilai sekarang dari arus biaya
(Gittinger, 1986: 369). Secara materuatis dapat difonnulasilrnn sebagai berilrut.
Dimana:
Bt = manfaat yang diperoleh tiap tahun
Ct = biaya yang dikeluarkan tiap tahun
t = I, 2, ... , n
n = jumlah tahun
i = tingkat bunga ( diskonto)
b. Net Benefit Cost Ratio (Net BIC)
Untuk menghitung Net BIC yaitu membagi jumlah nilai sekarang
aliran kas manfaat bersih positif dengan jumlah nilai sekarang alirnn kas manfaat
bersih negatif pada tahun-tahun awal proyek (Gittingger, 1986: 401). Adapun
formulasi matematisnya sebagai berikut.
Di mana:
,.,, B - C 2: I I
Net B!C = ,., ( 1 + i Y = NPVp.,mf
-( :t B, - c, J NPVN,gat(f l•l ( 1 + i y
NPVPositif = jumlah nilai sekarang aliran kas manfaat bernih positif
NPVNegntif = jumlah nilai sekarang aliran kas manfaat bersih negatif
c. Internal Rate of Rreturn (JRR)
Menurut Gittinger (1986: 388) untuk mencari IRR dapat digunakan
metode interpolasi dalam matematika. Adapun aturan untuk menginte1polasi nilai
tingkat pengembalian internal (IBR) yang terletak di antara tingkat diskonto yang
tinggi satu pihak dan rendah di pihak lain dengan rumus sebagai berikut.
!'DD , (' , )( NPV,. ) lU\ = 11 + 12 -11 , , NPV,. + NPV,,
Dimana:
i1 = tingkat diskonto yang lebih rendah
i2 = tingkat diskonto yang lebih tinggi
NPVi = nilai sekarang dari arus manfaat bersih pada ii
NPVi = nilai sekarang dari arus manfaat bersih pada iz
Untuk menentukan layak/ tidaknya usaha/ proyek dari hasil analisis
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. !Criteria Kelayakan Investasi Proyek Industri :C<:ecil Minuman Segar Lidah Buaya
No Ala t Analisis !Criteria Keputusan
Kelavakan Manaierial 1. Net Present Value (NPVJ NPV>O Provek lavak /diterima 2. Net Benefit-Cost Ratio (Net BIC) NetBIC> I Provek Iavak /diterima 3. Internal Rate q(Return (!RR) IRR>MARR Proyek layak /diterima Sumber: Gaspersz, 1999 (Diolah 2004)
,,
d. Payback Period (PEP) dan Discounted Payback (DPB)
Metode ini merupakan metode penilaian investasi yang banyak
digunakan dalam praktek yaitu menghltung lamanya waktu pengembalian
investasi menurut Fatah (1994: 59-60) dirumuskan sebagai berikut.
Dimana:
0 = Ri + Rz + ... + R,
0 PBPIDPB= -
R
0 = outlays (besamya biaya investasi)
R =return (aliran kas bersih masing-masing periode)
·'
Karena ada faktor diskonto (DF), di mana aliran kas tiap tahun
diasumsikan tidak sama, maka rnmus di atas dapat ditunmkan sebagai berikut.
PBPIDBP = P + --1-·-
1 -
Dimana:
t=P 1 .. P+l
0 - L;R, > 0 dan 0- L;R, < 0 t •l 1 •l
Apabila waktu yang diperlukan lebih pendek dari yang disyaratkan,
maka proyek tersebut harns diterima, sebalilmya apabila waktu yang diperlukan
lebih lama dari yang disyaratkan maka usulan proyek tersebut harus ditolak
(Fatah, 1994: 60).
e. · 'Analisis Pulang Pokok
Analisis pulang pokok dapat berdasarkan pada harga jual dan volume
produksi yang hams dicapai. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai
berilmt (Prajnanta, 2002: 58-59).
1 "I
1) BEP untuk Harga Jual ~ Total Biaya Pr oduksi Total Produksi
2) BEP tuk V I P d I . Total Biaya Pr oduksi
· un oume ro ucs1= -Harga Jual Produk
f Analisis Efisiensi U saha
Analisis ini diukur dengan menggunakau metpde ROI (return on \
investment). Rasio ini membandingkan hasil usaha yang diperoleh dari operasi
pernsahaan (net operating income =NO!) dengan jum1ah investasi atau aktiva
yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Dengan demilcian, ROI
berhubungan dengan penjualan dan investasi (Rangkuti, 2000: 80).
Secara matematis rasio tersebut dapat diformulasilrnn sebagai berikut
(Sumami dan Soeprihanto, 1998: 329) .
. ROI= Keuntungan bersih sesudah pajak (EAT): Total Aset (investasi)
g. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah menghitung ulang NPV, Net BIC dan IRR
h. Asumsi-Asumsi ,-1
Analisis fmansial dalam penelitian ini menggunakan justifikasi
starting project, artinya seluruh manfaat dan biaya dibitung mulai tahun pe1tama
proyek be1jalan.
1) Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada saat tahun pe1tama
proyek berjalan.
2) Tingkat suku bunga yang digunakan adalah snku btmga kredit pinjaman rata-
rata per tahun dari 10 bank komersial nasionall periode 9 Maret 2004.
Komposisi tingkat suku bunga tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.
3) Jumlah output produksi disesuaikan dengan kapasitas produksi indust1i kecil
tersebut, yaitu sebanyak 1.080 cup per hari deng:m asumsi kegagalan atau
kerusakan sebesar I 0 %.
4) Lahan sebelum adanya proyek tidak menghasilkan manfaat. Jadi, incremental
net benefit (!NB) sama dengan no! (manfaat bersih tambahan tanpa adanya
proyek sama dengan no!).
5) Modal investasi seluruhnya merupakan modal sendiri. Untuk simulasi modal
investasi merupakan proporsi dari pinjaman bank sebesar 65 % dan modal
sendiri sebesar 35 %.
6) Pajak penghasilan per tahun sebesar 15 % berdasarkan standar pajak dalam
sistem informasi pembinaan usaha kecil (SI-PUK) yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia.
7) Umur ekonomis industii kecil minuman segar lidah buaya diasumsikan 10
tahun dan tidak ada nilai sisa.
BAB IV
IlASIL DAN PEMBAJEIASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
Industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil berdiri di atas
tanah seluas 117 m2• Kegiatan umum industri kecil tersebut dirnulai pada awal
September 2003. SeJak Oktober 2003 perusahaan mulai memproduksi dan
memasarkan minuman segar lidah buaya melalui agen pemasaran PT. Cipta Usaha
Mandiri sampai sekarang. Semula perusahaan tersebut penampung pelepah lidah
buaya dari para petani setempat, karena alasan kerjasama yaug dibaugun dengan PT.
Inaco sebagai pihak pembeli pelepah lidah buaya sejak tahun 2000 tidak be1jalan
mulus, maka ke1jasama dialihkan kepada percobaan pembuatan minumau segar
lidah buaya. PT. Cipta Usaha Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang
farmasi yang memiliki SIUP sejak tahun 1975. Dengan izin Depkes. No. 326/10-
11/2003 pernsahaan memasarkan minuman segar lidah buaya mililc industri kecil di
Desa Tangkil tersebut. Untuk lebih jelasnya, keadaan industri kecil minuman segar
lidah buaya di Desa Tangkil dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Keadaan Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya di Desa Tangkil
No Uraian Idell ti fas
I. Pemilik Agus Kosasih JI. Raya H.E. Sukma km.17, Sinapel, Rt 03/0 I,
2. Lokasi Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor.
3. Wilayah Pemasaran Bogor, Jakarta, Bekasi dan Tangerang (Jabotabek).
4. Tujuan Meningkatkan profit dan mengembangkan ekonomi setemoat.
5. Aktivitas Pokok Memproduksi dan memasarkan minuman segar lidah buava (koktail).
Sumber: PT. CiptaUsaha Mandiri 2004
B. Aspek-Aspek Kelayakan Investasi
1. Aspek Hukum
Secara hukum, keberadaan industri kecil diatur dalam Undang-Undang
No. 5 Tahun 1999 tentang usaha kecil. Secara administrasi industri kecil di Desa
Tangldl belum terdaftar di Dinas Perindustrian dan P<:rdagangan (Diperindag)
Kabupaten Bogor. Namun, industri tersebut pemah dikunjungi pejabat pemda dan
pihak BI untuk meninjau keberadaan industri dan mendata kondisi usaha sehingga
dapat digolongkan menjadi industri rnmah tangga (household industry) atau
menengah.
21
2. Aspek Manajemen
Secara manajemen pengelolaan industri kecil di Desa Tangkil masih
sangat sederhana.
Secara strnktur organisasi industri tersebut masih sangat sederhana,
dilihat dari level manajemennya. Sebnah industri dipimpin oleh seorang manajer
yang sekaligus berperan sebagai tenaga admini&irntor. Manajer tersebut
mempeke1jakan 5-8 orang tenaga ke1ja termasuk di dalamnya seorang tenaga ahli.
Pendidikan tenaga kerja setingkat SD untuk pekerja di bagian pengupasan,
pemotongan dan pencucian, dan bagian perendaman dan perebusan dengan upah
rata-rata per hari Rp. 12.500, ha! ini sesuai dengan standar up ah HOK per hari yang
berlakn. Peke1ja tersebut bekerja 8 jam/hari dan dalam sebulan bekerja 28 hari.
Sedangkan untuk tenaga ahli dan manajer setingkat SLTA dan Pergurnan Tinggi
dengan gaji rata-rata per bulan masing-masing Rp. 500.000 dan Rp. 700.000, ha! ini
sesuai dengan standar upah minimum regional (UMR). Untuk lebih jelasnya,
strnktur organisasi industri tersebut dapat dilihat pada bagan, berikut ini.
Pemilik/ Admiuistrator Agus Kosas111
"
" '', \ ........... ' ' ' ' ' ,,
' ' Tenaga Ahli/ ' ', \ ....... ' ' Penanggung Jawab Produksi ' ' ' ' L.:ecep
/ ,, ', ,,
', ,,
Bagian Bagian Pengupasan, Perendanian Pemotongan &Perebusan &Pencucian
2 Pekerja I Peke1ja
Keterangan: 1. = garis perintah 2. ------------- = garis fungsional
' '
',, ', '', ,,
Bagian Pengendalian
Mu tu & Peugemasan
' ' ' ' ' ' \
p Bagian
engangkntan Perna saran &
Gambar 2. Ilagan Struktur Organisasi Industri Kccil
3. Aspek Pemasaran
Bagian Keuangan
Hasil produksi Pak Agus sekitar 1.080 cuplhari yang Iangsung
ditampung oleh PT. Cipta Usaha Mandiri sehingga kemasan sesuai dengan
keinginan perusahan tersebut. Dengan demikian penjualan ditanggung langsung
oleh perusahaan tersebut.
Sebagian besar miuuman segar lidah buaya dijual secara retqil Ice toko-
toko melalui agen pemasaran perusahaan. Promosi perlu dijalankan untuk
mengenalkan produk kepada konsumen. Diperoleh keterangan bahwa konsumen
yang membeli miuuman tei:sebut adalah kalangan menengah Ice atas karena
mengetahui manfaat minuman segar lidah buaya bagi kese,hatan. Menurnt informasi
akibat persaingan produk di pasar maka pernah terjadi penmunan harga mencapai
40 persen akibat persaingan dengan produk industri lainnya, sehingga ha! ini dapat
mengmangi keuntung~n industri tersebut. Berdasarkan analisis laboratorium
minuman segar lidah buaya dalam kemasan memiliki waktu kadaluarsa paling lama
satu tahun dan paling cepat enam bulan. Yang tergantung pada proses pengolahan
dan kehigenisan dalam proses pengemasan.
4. Aspek Teknis Produksi
a. Lokasi usaha
Lokasi pabrik cuknp strategis karena sarana dan prasarana menunjang
seperti dekat dengan bahan baku utama (lidah buaya), berada 5 km dari jalan
raya, sehingga memudahkau untuk akses pembelanjaan dan pemasaran.
b. Bahan baku
Pembuatan minuman segar lidah buaya membutuhkan bahau baku
utama 3 kw pelepah lidah buaya segar dan 36 kg gula pasir se1ta bahan baku
penunjang, sepe1ti 750 ml esens, 240 g bahan pengawet dan asam sitrat. Pelepah
lidah buaya segar untuk kebutuhau pabrik memiliki bobot 800 g per helai dan
komposisi bahan baku dapat dilihat dalam Lampiran 8.
c. Tenaga kerja
Tenaga ke1ja yang dibutuhkan untuk industri kecil minuman segar
lidah buaya relatif tidak banyak. Sebagai contoh, untulc memproduksi sejumlah
1. 080 cup per hari hanya dibutuhkan tenaga ke1ja 3-5 orang. Tenaga kerja
biasanya berasal dari penduduk setempat.
d. Teknologi
Pembuatan minuman segar lidah buaya pada industri kecil umunmya
memilild tingkat teknologi yang relatif rendah. Untuk mengupas dan memotong
pelepah lidah buaya segar dilakukan dengan pisau dapur. Untuk merebus air dan
koktail mentah digunakan kompor berbahan bakar minyak tanah. Kemudian
uutuk mengepres tutup cup dilakukan dengan mesin pengepres manual dan semi
otomatis ( masili memerlukan bantuan tangan manusia secara langsung).
Alat-alat penunjang operasional lain yang dibutuhkan antara lain:
tabung, chum, ember, toples, timbangan, gelas ukur, termometer, gayung dan
saringan. Komposisi alat-alat penunjang operasional dapat dilihat dalam ·' Lampiran 6.
e. Telmis pembuatan
Teknis pembuatan yang digunakan masili sederhana (manual), untuk
membuat 1.080 cup minuman (ukuran 220 ml) proses pembuatanya adalah
sebagai berilrut.
Sebelum membuat koktail terlebih dahulu . dilakukan pemilihan
pelepah yang memiliki ketebalan 2 cm. Kemudian kulit pelepah dilmpas untuk
diambil dagingnya yang berbentuk gel. Daging yang berbentuk gel tersebut, lain
dipotong-potong berbentuk kotak berukuran 2 cm x 2 1Jm atau 2 cm x 3 cm.
Potongan daging gel tersebut dicuci bersih dari lendir, lalu direndam dalam
larutan pengawet 0,1 % dan asam sitrat (untuk memberikan rasa kecut) selama
kurang lebih 5-6 hari - kebutuhan bahan pengawet dan asam sltrat s~.banyak 240
g per hari uutuk kebutuhan produksi 1.080 cup - setelah direndam, daging gel
dicuci ulang hingga bersih. Koktail yang sudah dicuci bersih tadi direbus dalam
air yang sudah dipanaskan pada suhu kurang dari 80 °C sampai suhunya
menunjukkan 100 °C, ha! ini dilalmkan agar koktail terselmt tidak terlalu ruatang
dan masih kelihatrui segar. Satu kilo koktail berasal dari 3·4 kg pelepah segar.
Selanjutnya merebus air sampai suhmtya ruenunjukkan 104 °C lalu
memasukkan gula pasir untuk merubuat sirup. Diperoleh keterangan bahwa
kebutuhan gula pasir sebanyak 36 kg per hari untuk kebutuhan produksi I 080
cup. Kemudian larutan gula tersebut didinginkan hingga mencapai suhu 80 °C.
Setelah itu, diruasukkan bahan pengawet dan esens ke dalaru larntan gula yang
sudah dingin di atas. Diperoleh keterangan bahwa kebutuhan esens sebanyak 750
ml per hari untuk kebutuhan produksi 1.080 cup. L~ngkah selanjutnya
memasukkan koktail tadi bersamaan dengan sirup ke dalam cup yang telah
disiapkan hingga penuh. Perbandingan volume koktail dan sirup dalaru satu cup
minuman sekitar 35 % dan 65 %. Untuk · lebih, jelasnya, alur pembuatan
minuman segar lidah buaya dapat dilihat pada bagan Lampiran 2.
f. Skala produksi
Skala produksi optimum dipengaruhi oleh kapasitas mesin pengepres,
mesin manual memiliki kapasitas produksi 360 cup per harf dan untuk mesin
pengepres semi otomatis memiliki kapasitas produksi 720 cup per hari. Jadi, total
kapsitas produksi kedua mesin tersebut adalah 1.080 cup per hari dengan waktu
produksi 8 jam per hari. Kapasitas optimum yang dapat dicapai kedua mesin
adalah 1.800 cup per hari dengan waktu produksi 13 jatn per hari.
g. Kendala produksi
Pembuatan minuman segar lidah buaya tergantuug pada kapasitas
produksi mesin pengepres dan alat sterilisasi hasi! prosesing. Dengan dernikian ., ',,
perlu sekali menggunakan mesin yang merniliki kapasitas produksi tinggi dan
menjamin sterilisasi yang handal, selain itu juga ketersediaau pasokan pelepah
lidah buaya segar dau gula pasir sebagai bahan bakn utama iudustri tersebut.
5. Aspek Sosial Ekonorni
Usaha ini adalah mernpakan usaha yang berbasis sumber daya lokal,
sehingga mampu menjadi sektor yang tangguh, karena tidak tergantung pada
pasokan bahan bakn dari luar, dan selama ini pasokan bahan bakn cukup banyak.
Dalam pelaksanaan usaha, meskipun tenaga ke1:ja yang dibutuhkan relatif
kecil, namun selurnh kebutuhan tenaga kerja tersebut dapat dipenuhi dari dalam
daerah itu sendiri. Dengan demildan, usaha ini mempunyai potensi uutuk
77
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Mengingat pelaksanaan usaha
hanya memerlukan teknologi yang sederhana, maka tidak diperlukan persyaratan
khusus bagi tenaga ke1ja.
Usaha ini juga mempunyai potensi untuk menyumbangkan pajak bagi
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, yaitu, b1ernpa pajak bumi dan
bangunan dan pungutan lainnya sehubungan dengan pelaksanaan kegiatan usaha.
Berdasarkan uraian di atas, dampak yang dihasilkan dari usaha ini baik
dari segi ekonomi maupun sosial adalah positif Mengingat keterkaitan antara sub
sistem dalam pengusahaan · ini · sangat erat, maka perkein bangan us aha ini akan
mampu nienggerakkan industri hulu dan hilimya.
6. Aspek Lingkungan
Kegiatan operasional usaha ini tidak mengganggu keseimbangan
lingkungan karena limbah yang dihasilkan berupa kulit pelepah lidah buaya dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ikan atau teh lidah buaya namun belum dimanfaatkan
secara ekonomis (manfaat tambahan). Sedangkan air hasil cucian bahan baku
dapat dialirkan ke sungai/ di lubang pembuangan air tanah.
Selama proses pengepresan produk dilakukan dengan menggunakan
mesin manual clan semi otomatis temyata tidak menimbulkan kegaduhan.
7. Aspek Finansial
' a. Tingkat Suku Bunga dan Laju Inflasi
Tingkat suku ·btmga yang digunakan sebagai asumsi perhitungan
adalah suku buuga kredit rata-rata per tahun dari 10 bank komersial nasioual.
Yaitu suku bunga kredit tertinggi dan terendah berkisar 7,75 persen sampai 26
persen. Dalam perhitungan kriteria kelayakan investasi usaha ini, akau
menggunakan snku bnnga kredit rata-rata sebesar 16,875 persen (dibulatkan
menjadi 17 persen).
Selanjutnya laju inflasi akan digunakan dalam mengasumsi keuaikau
harga bahan bakn nntuk kebutuhan perhitungan analisis seusitivitas usaha ini.
Berdasarkan data pada Lampi.ran 4 dapat diketahui bahwa pergerakau
laju inflasi dari tahnn 2001 sampai bulan keempat tahun 2004 berkisar antara 4
persen sampai 16 persen/ asumsi kenaikan harga bahan bakn dalam aualisis
sensitivitas akau mengguuakan rata-rata laju inflasi sebesar 9,53 persen
(dibulatkau menjadi 10 persen).
b. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Dana yang. dibutuhkan pada permulaan tahun adalah sebesar Rp.
64.164,300 (enam puluh empat juta serah1s enam puluh empat ribu tiga ratus
mpiah). Yang dignnakan unh1k investasi aktiva tetap sebesar Rp. 38.517.500 dan
modal kerja selama satu bulan sebesar Rp. 25.646.800.
Secara garis besar sumber dana dapat dibagi menjadi dua yaitu:
I) Semua investasi mengunakan modal sendiri (Kategori I)
a) Biaya
Biaya terbagi ke dalam dua komponen, yaitu biaya tetap dan biaya
tidak tetap. Biaya tetap pada awal tahun (pada bulan ke-0) meliputi biaya
')0
konstruksi bangunan pabrik, 2 unit mesin pengepres dan peralatan penunjang
operasional pabrik lainnya yang seluruhnya berjumlah Rp 38.517.500. Setiap
dua tahun sekali dilakukan reinvestasi alas peralatan penunjang operasional
pabrik sejumlah Rp 6.917.500. Biaya tetap pada saat .industri mulai be1jalan
terdiri dari biaya gaji tenaga ahli dan manajer pabrik. Komposisi biaya tetap
dapat dilihat pada Lampiran 6.
Biaya tidak tetap terdiri dari biaya pengadaan pelepah lidah buaya
segar, gula pasir, bahan kimia ( esens, pengawet dan as am s.itrat), biaya bahan
bakar, biaya kemasan, upah 3 orang tenaga kerja lepas pabrik, biaya listrik
dan air, transport dan lain-lain yang keseluruhannya be1jumlah Rp
25.646.800/bulan. Komposisi biaya tidak tetap dapat dilihat pada Lampiran 8.
b) Manfaat
Manfaat usaha ini diperoleh dari nilai penjualan produksi.
Penjualan produksi dilakukan tiap hari dengan kapasitas produksi 1.080 cup
per hari dengan harga per cup sebesar Rp. 1.050.
Volume penjualan pada tahun pertama dip1~rkirakan mencapai 90
persen dari total penjualan setelah dilakukan promosi selama dua bulan.
Penjualan tahun berikutnya sampai talrnn kesepuluh di.asumsikan tetap hanya . . mencapai 90 persen dari total penjualan. Penjualan dilakukan melalui jaringan
agensi. Asumsi volume penjualan di atas berdasarkan pertimbangan
kerusakan atau kegagalan dalam proses produksi sebesar 10 persen.
30
c) Hasil Analisis Kelayakan Investasi Industri Kecil ,Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I
Hasil analisis kelayakan investasi usaha ini meliputi kriteria NPV,
Net B/C, IRR dan Payback Period (PEP) atau Discounted Payback (DPB).
· • Perhitungan kelayakan investasi usaha ini diperoleh dari data hasil
pengurangan a!iran kas manfaat dengan aliran kas biaya yang timbul akibat
adanya kegiatan operasional proyek. Manfaat bersih sesudah pajak clan
ditambah penyusutan yang diperoleh kemudian clidiskontokan untuk
mengetahui tingkat kelayakan investasi. Hasil perhitungan NPV, Net BIC, IRR . .. . ..
dan PEP atau DPB industri kecil minuman segar lidah buaya dapat clilihat
pada Tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Hasil Analisis NPV, Net B!C, IRR dan PBP a tau DPB pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) 47.416.941 Lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 1,74 Lavak 3. Internal Rate of Return (IRR) 35,35 % La yak 4. Payback Period (PEP) 3th 0 bl 8 hr La yak 5. Discounted Payback (DPB) 4th 5 bl 26 hr La yak
Sumber: Diolah 2004
Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi pada Tabel 4 di alas,
usaha pacla kategori I memiliki NPV sebesar 47,417 juta yang berarti usaha ini
' akan memberikan keuntungan sebesar Rp 4 7 ,417 juta selama I 0 tahun
menurut nilai sekarang. Nilai Net B/C sebesar 1,74 yang berarti setiap satu
rupiah pengeluaran akan memberikan keuntungan seb1:sar Rp 1,74. Nilai IRR
sebesar 35,35 persen lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (17
persen), menunjukkan bahwa tingkat kemampuan maksimal yang dapat
dibayarkan oleh proyek akibat penggunaan sumber-sumber faktor produksi
adalah sebesar 35,35 persen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas
dapat dilihat pada Lampiran 12.
Berdasarkan kriteria kelayakan di atas, dimana NPV bernilai
positif, Net BIC Jebih besar ~ari satu clan ~RR Jebih besar dari tingl5at st1ku
bunga yang berlaku maka secara kelayakan investasi usaha pada katego1i I
Jayak untuk diusahakan.
Hasil analisis DPB, usaha pada kategoti I dapat diketahui bahwa
usaha ini dapat mengembalikan biaya investasi dalam waktu empat tahun
lima bulan 26 hari. Hasil tersebut satu tahun lima bulan 18 hari Jebih Jama
dari pengembalian investasi tanpa mempe1timbangankan faktor diskonto
(PEP= payback period). Untuk Jebil1 jelasnya, hasil pe,rhitungan di atas dapat
dili!tat pada Lampiran 13.
2) Sebagian menggunakan modal pinjaman (Kategori II)
a) Simulasi
Dalam menganalisis kelayakan investasi proyek ini, struktur modal
tidak begitu berarti mempengarnhi hasil analisis. Sehingga dalam analisis ini
penulis mencoba menggunakan simulasi strnktur permodalan yang akan
digunakan investor untuk proyek investasi usaha ini. Kebutuhan hJVestasi
~,,
tersebut cliharapkan dapat dibiayai investor dengan prnporsi dan sumber dana
sepe1ti ditunjukkan pada Tabel 5.
Berdasarkan Tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar
para investor menanamkan modahtya maka semakin kecil tingkat kelayakan
investasinya, dan usaha ini masih layak dibiayai investor sampai dengan
proporsi struktm modal 80 persen (kredit).
Tabel 5. Pilihan Investasi Bagi Investor
No Investasi <Kredit) Tin~kat Kelayakan Investllsi
Proporsi Jumlah ffin) NPV(Rp) Net B/C ffin) IRR(%) 1. 10% 6.416.430 41.842.389 1,65 33,53 2. 20% 12.832.860 36.267.841 1,56 28,70 3. 30% 19.249.290 30.693.292 1,46 27,09 4. 40% 25.665.720 25.118.743 1,36 25,41 5. 50% 32.082.150 19.544.194 1,28 23,68 6. 60% 38.498.580 11.419.962 1,15 21,03 7. 65% 44.915.010 10.979.013 1,14 20,87 8. 70% 44.915.010 8.045.951 1,10 19,86 9. 80% 51.331.440 2.174.824 1,03 17,79 10. 85% 64.164.300 -359.984 1,00 16,93 11. 90% 57.747.870 -3.690.103 0,96 16,28 12. 100% 64.164.300 -9.552.432 0,90 15,11 Sumber : D10lah 2004
Dengan demikian, hubungan antara jumlah investasi yang ditanamkan
dengan tingkat kelayakan investasi pada usaha ini adalah berlawanan. Untuk
lebih jelasnya, hubungan di atas dapat digambarkan dalam suatu grafik yang
sumbu tegaknya adalah jumlah investasi (dalam %) dan sumbu datamya adalah
tingkat kelayakan investasi (NPV, Net BIC, dan IRR) seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 3. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa temyata grafik tiap-
tiap kriteria kelayakan memiliki kemiringan (slope) yang berbeda, hal ini bukan
disebabkan oleh faktor hubungan yang berlawanan di atas,, melainkan oleh faktor
nilai pengganda (multipliyer) yang tidak seragam dari tiap-tiap kriteria kelayakan
Investasi (%)
···································; ........... .
NPV
IRR
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 NetBIC 1------++--+--+-+------~- (NP~NetB!CaRR)
Investasi (%)
1001
0
Investasi (%)
100 l
2.000 1k.oooi :2!2.000 32.000 42.000 NPV(Rp. 000)
'-------+----'----+--'--------- Net EiC (Rp) 0
Investasi (%)
1001
0 10
0,5 1
15
1,5
20 25
2
30 - IRR(%)
35
Gambar 3. Jumlah Investasi dan Tingkat Kelayakan Investasi
tersebut. Hal itu sebagaimana dapat dilihat padaTabel 5 bahwa nilai numerik dari
NPV >IRR >Net BIC. Simulasi proporsi struktur modal 65 persen merupakan
proporsi yang masuk aka! yang masih bisa dibiayai investor ( ditunjukkan pada
Tabel 6).
Tabel 6. Proporsi dan Sumber Dana
No SumberDana Jumlah (Rp) Proporsi (6/o)
1. Modal Sendiri 22.457.505 35 2. Investor (Kredit) 41.706.795 65
Total 64.164.300 100 Sumber: Diolah 2004
Dana sebesar Rp. 41. 706. 795 di atas (Tabel 6) bersumber dari
pinjaman bank (hedit), sehingga dana tersebut dikenakan bunga. Bunga
tersebut antara lain: bunga masa kontruksi, dan bunga masa prodnksi.
Bunga masa kontruksi dikapitalisasi (tahun ke-0 sampai dengan tahun ke-2,
17%/tahun) tidak bunga berbunga, sebesar Rp. l.772.539. Sehingga jurnlah
pinjamannya sekarang yang harus dikembalikan raenjadi Rp. 43.479.334.
Bunga masa prodnksi berbeda tiap tahunnya dengan bunga 17%/tahun,
tergantung pa'da besamya sisa pinjaman. Angsurau pembayaran dilakukan
tiap tahun selama dua tahun. Cicilan pokok sebesar Rp. 21.739.667/tahun.
Bunga masa produksi pada tahun pe1tama sebesar Rp. 7.391.487 Gumlah
pinjaman dikali dengan bunga 17%, tidak buuga berbunga), jumlah
augsurannya menjadi Rp. 29.131.154. Bunga pada tahun kedua adalah
sebesar Rp. 3.695. 744 Gumlah sisa pinjaman dikali dengan bunga 17%,
No
1. 2. 3. 4. 5.
tidak bunga berbunga), jumlah angsurannya menjadi Rp. 25.435.410. Untuk
lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 25 dan
Lampiran 26.
b) Hasil Analisis Kelayakan Investasi Iindustri Kecil Minuman Segar Lidah
Buaya pada Kategori II
Hasil perhitungan kriteria kelayakan investasi industri kecil
minuman segar lidah buaya dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini.
Tabel 7. Hasil Analisis NPV, Net BIC, IRR dan PBP atan DPB
pada Kategori II
Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan --
Net Present Value (NPV) 10.979.013 Lavak Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 1,14 Lavak internal Rate a/Return (IRR) 20,87 % La yak Payback Period (PBP) 4th 8 bl 16 hr Lavak Discounted Payback (DPB) 8th 2 bl 15 hr Lavak
Sumber: Diolah 2004
Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi pada Tabel 7 di
atas, usaha pada Kategori II memiliki NPV sebesar 10,979 juta yang berarti
usaha ini memberikan keuntungan sebesar Rp. I 0,979 juta selama 10 tahun
menurut nilai sekarang. Nilai Net B1C sebesar 1,14 yang berartisetiap satu
rupiah pengeluaran akan memberikan keuntungansebesar Rp. 1,14. nilai IRR
sebesar 20,87 persen lebih besr dari tingkat suku bunga yang berlaku (17
persen ),menunjukkan bahwa tingkat kemampuan maksimal yang dapat
dibayarkan oleh proyek akibat penggunaan sumber-sumber falctor produlcsi
adalah sebesar 20,87 persen. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas
dapat dilihat pada Lampiran 28.
Berdasarkan kriteria kelayakan di atas, dirnana NPV bemilai
positif, Net BIG lebih besar dari satu dan !RR lebih besar dari tingkat suku
bunga yang berlaku maka secara kelayakan investasi usaha pada kategori II
layak untuk diusahakan.
Hasil analisis DPB, usaha pada kategori II dalam waktu empat
tahun delapan bulan 16 had atau tiga tahun lima bulan 29 hari lebih lama dari
pengembalian investasi tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk
lebihjelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 29.
c. Analisis Pulang Pokok
Keadaan pulang pokok (break even point) yaitu keadaan produksi a tau
penjualan usaha ini dirnana jumlah manfaat (penerimaan penjualan) sama
besamya dengan jumlah pengeluarnn (hiaya). Dengan kata la'in usaha ini tidak
mendapatkan !aha tapijuga tidak menderita rugi. Pulang pokok usaha ini ditinjau
dari dua sisi, yaitu berdasarkan harga jual dan volume produksi yang harus
dicapai. Hasil perhitungan analisis pulang pokok industr:i kecil minuman segar
lidah buaya dapat dilihat pada Tabel 8.
Berdasarkan hasil analisis pulang pokok pada Tabel 8, dapat diketahui
bahwa usaha ini akan mengalami pulang pokok pada saat volume produksi
mencapai 296.116 cup atau penerirnaan sebesar total biaya produksinya
(Rp 310.921.600). Untuk mengetahui seberapa jauh ma1ji11 koutribusi dari usaha
Tabel 8. Analisis Pulang Pokok Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
No Keterangan
1. Total Bi{lya Produksi (Ru)/ Tahun 2. Total Produksi (cup)/ Tahun 3. BEP Harga Jual (Ru)/ cup 4. Harga Jual Produk (Rn)/ cup 5. Mariin Kontribusi (%)/cup 6. BEP Volume Produksi (cup)/ Tahm1
Sumber: Diolah 2004
Jumlah
310.921.600 362.880
857 1.050 18,38
296.116
ini dapat mempengaruhi laba/ rugi dapat dilihat pada La:rnpiran 11 dan Lampiran
27.
d'. Analisis Efisiensi Usaha
Metode ROI (return on invesment) digunakan sebagai alat analisis
untuk mengetahui keuntungan usaha sehubungan dengan penggunaan modal
investasi. Besamya ROI ditentukan oleh manfaat bersih sesudah pajak yang
dicapai dan modal investasi yang digunakan. Hasil perhitungan analisis efisiensi
usaha industri kecil minuman segar lidah buaya dapat dilihat pada Tabel 9a dan
Tabel 9b.
Berdasarkan hasil analisis efisiensi usaha pada pada Katetgori I, dapat
diketahui bahwa setiap pengeluaran modal investasi sebesar Rp 1.000 akan
didapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 1.087 pada tahun pe1tama, keuntungan
bersih sebesar Rp. 1.300 pada tahun kedua, keempat, keenam dan tahun
kedelapan, sedangkan tahun ketiga, kelima, ketujuh, kesembilan dan tahun
kesepuluh adalah Rp. 1.424. Rata-rata ROl-nya per taltun adalah 27,04% atau
No
1. 2. 3. 4.
Tabel 9a. Analisis Efisiensi Usaha Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I
Tahun No Uraian
1 2, 4, 6 & 8 3, 5, 7, 9 & 10 1. Manfaat Bersih (Rp) 5.608.640 21.320.125 27.200.000 2. Investasi(Rp) 64.164.300 64.164.300 64.164.300 3. Reinvestasi (Rp) - 6.917.500 -4. ROI(%) 8,74 29,99 42,39
Sumber: Diolah 2004
Tabel 9b. Analisis Efisiensi Usaha Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I I
Uraian Tahun
1 2 3, 5, 7, 9 & 10 4, 6& 8 Manfaat Bersih (Rn) -22.651.717 -3.560.924 27.200.000 20.282.500 Investasi (Rn) 65.936.839 65.936.839 65.936.839 65.936.839 Reinvestasi (Ro) - 6.917.500 - 6.917.500 ROI(%) -34.35 -4,89 41.25 29,26
Sumber: Diolah 2004
usaha ini akan mendataogkan keuntungan bersih sebesar Rp. 1.270 per tahun.
Kemudian pada Kategod II, tahun pertama perusahaan akan
mengalami kerugian bersih sebesar Rp. 656, dan Rp. 951 pada tahun kedua, dan
keuntm1gan bersih sebesar Rp. 1.293 pada tahun keempat, keenam dan tahun
kedelapan, sedangkan tahun ketiga, kelima, ketujuh, kesembilan dan tahun
kesepuluh adalah Rp. 1.413. Sehingga rata-rata ROl-uya per tahun adalah 7,82%
atau usaha ini akan meudatangkau keuntungau bersih sebesar Rp. 1.078 per
tahun. Hal ini, sepe1ti ditunjukkan pada Tabel 9b.
Dari hasil aualisis di atas (Tabel 9a dau Talbel 9b ), dapat diketahui
bahwa penggunaan modal investasi dalam usaha ini telah digunakan dengan
efisien. Hal ini, ditunjukkan dengan rata-rata ROI yang lebih besar dari no! (0).
e. Analisis Sensitivitas Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
Mudahnya usaha ini keluar masuk pasar akibat dari daya tarik bisnis
komoditas lid ah buaya, persaingan pasar olahan lidah buaya pun tidak dapat
dihindari. Pesaing usaha ini terutama datang dari usaha sejenis selain dari pemain
ba'il.i yang masuk dalam industri ini, keknatan daya beli konsumen, keknatan
pemasok dan produk substitusi lainnya. Keunggulan bersaing (competitive
adventage) yang dikembangkan oleh perusahaan besar, antara Iain melalui
strategi kepemimpinan harga (cost leadership), strategi deferensiasi
(pengembangan) produk dan strategi fokns telah membuat posisi produk sejenis
yang dihasilkan oleh industri kecil (home indust1y) di pasar terancam.
Adanya persaingan pasar tersebut di atas beraldbat pada penurunan
harga jual. Menurut laporan manajemen usaha penurunan harga diperkirakan
sekitar 40 persen dari harga jual semula. Penurunan ini diiakukan karena adanya
kepemimpinan harga (price leadership) di pasar oleh perusahaan besar. Namun,
dalam menganalisis sensitivitas usaha ini dilaknkan penulis pada penurnnan
harga jual outputnya seb.esar 5 persen dengan asumsi biaya tetap.
Faktor inflasi perlu diperhatikan juga terhadap kelayakan investasi
usaha ini karena menyangknt pernbahan terhadap jumlah kebutuhan biaya
operasional dan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Adapuu sekenario
yang diguuakan peuulis untuk melaknkan analisis s1;11sititvias (sensitivity
analysis) adalah kenaikan harga pelepah, kenaikan harga gula pasir dan kenaikan
biaya operasional secara keseluruhan. Berdasarkan rat a-rat a laju inflasi J anuari
2001 sampai April 2004 maka diasumsikan kenaikan biaya operasional untuk
kebutuhan analisis sensitivitas di atas adalah sebesar 10 persen. Skenario
tersebut dapat dilihat pada pada Tabel 10 berikut iui.
Tabel 10. Skenario Analisis Sensitivitas
No Skenario Ilarga Jual Hnrga Pokok Marjin Laba
mn/cuv) <Rn/cuv) (Rp/cuo) 1. Harna Jual Tetan 1.050 857 193 2. Harna Jual Turun 5 % 998 857 141 3. Harga Pelenah Naik 10% 1.050 884 166 4. Harga Gula Pasir Naik 10% 1.050 875 175 5. Harga 3+4 Naik 10% 1.050 902 148 6. Biaya Operasional Naik 10% 1.050 938 112 Sumber: Diolah 2004
Berdasarkan data di atas (Tab el 10) dapat dilcetahui bahwa usaha ini
akan mengalami penurunan marjin laba yang culrup signifikan apabila terjadi
penurunan harga jual sebesar 5 persen, keuaikan harga pelepah dan harga gula
pasir sebesar 10 persen, dan kenaikan biaya operasional sebesar I 0 persen,
sehingga mempengaruhi kelayakan usaha. Pada keuailrnu harga gula pasir atau
harga pelepah sebesar 10 persen marjin laba masih memberikau kontribusi yang
cukup besar, sehiugga tidak mempengaruhi kelayakau usaha. Namun, pada kasus
di mana struktur modal sebagiau dibiayai oleh investor, usaha ini tidak layak lagi
nntuk diusahakan, apabila terjadi perubahan harga produk tersebut di atas.
41
,,
Skenario di atas berdasarkan pertimbangan dari distribusi biaya
operasional per hari industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil
Distrihusi tersehut dapat dilihat pada Tahel 11 berikut inL
Tabcl 11. Distribusi Biaya Operasional Per Hari (Dalam Persen)
No Komponen Biaya Besairnya
L Pelepah Lidah Buaya 34 2, Gula Pasir 22 3, Bahan Kimia 13 4, Minyak Tanah 3 5, Trausp01t 1 6, Tenaga Kerja Lepas 4 7, Listdk &Air 4 8, Kemasau 18 9, Lian-Lain 2
Total 100 Sumber: Diolah 2004
Berdasarkan data di atas (Tabel 11) jumlah biaya operasional uutuk
pelepah lidah buaya dau gula pasir memiliki perseutase terbesar, Dengau
clemikian, usaha ini saugat hergantung pada pasokan pelepah lidah buaya dan
gula pasir. Oleh kareua itu, penulis untuk kebutuhan skenario analisis sensitivitas
pada pernhahan hiaya operasional memfoknskan pembahasan pada kenaikan
harga pelepah lidah buaya, harga gula pasir, dan biaya operasional secara
keselurnhan, Persentase untuk biaya kemasan juga terlihat cukup besar, tetapi
masih hisa dilakukan penekauan biaya apabila terjadi kenaikan harga dengan
cara meuggauti kemasau misalnya, gelas cup diganti dengan kantung pelastik
yang lehih mmah harganya. Kemudian persentase untuk hiaya bahan kimia juga
memiliki urntan yang culn1p besar setelah biaya kemasan. Namun, hal itu dapat
disiasati dengan pembelian produk tersebut dalam bentuk partai (untuk asam
sitrat clan benzoat) sebelum diperkirakan akan terjadi kenaik.an harga karena
memilild waktu simpan yang cukup lama, sehlugga masih dapat dilakukan
penekaniln biaya. Produk tersebut juga akan selalu mudah ditemukan
penawaral1l1ya di pasaran, karena mernpakan bahau baku utama untuk industri
minuman dau makanan, sehingga diharapkan tidak akau terjadi kenaikan harga
akibat kelangkaan produk di tingkat pemasok. Untuk mengatasi masalah apabila
te1jadi kenailrnn biaya bahan kimia esens, dapat disiasati dengen mengganti
bahan balm tersebut dengan daun pandan yang lebih murah harganya. Untuk
mengetalmi besamya biaya rata-rata untuk setiap cup dapat dilihat pada Tabel 12
berilmt ini.
Tabel 12. Distribusi Biaya Rata-Rata Per Cup QDalam Rupiah)
No Komponen Besarnya
1. Biava Tetap 40 2. Biava Penyusutan 9 3. Biava Tidak Tetap 808
Total 857 Sumber: D10lah 2004
Perhltungan komposisi biaya tidak tetap, biaya tetap, biaya total di atas
(Tabel 12) dapat dilihat pada Lampi.ran 6 clan Lampi.ran 8.
Berdasarkau data di atas (Tabel 12) dapat diketahui bahwa biaya rata-
rata per cup adalah sebesar Rp 857. Angka tersebut menunjukkan berapa
besamya maijin laba yang dirniliki industri kecil tersebut sesuai dengan skenario
analisis sensitivitas yang dilakukau di atas.
I) Hasit Analisis Sensitivitas Investasi Industri Kecil Minuman Segar Lidah . Buaya pada Kategori I ·
Berdasarkan hasil skenario anatisis sensitivitas yang dilakukan di
atas maka dapat dilakukan perhitungan finansiat pada kategori I sehingga
hasitnya dapat dilihat pada Tabet 13, Tabet 14, Tabet 15, Tabet 16 dan Tabel
1 7 berikut ini.
Tabcl 13. Hasil Analisis Sensitivitas I:Iarga Jual Turun 5 % Biaya Tetap pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
I. Net Present Value (NPVJ -21.934.495 Tidak lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIC) 0,69 Tidak Jayak 3. Internal Rate of Return (IRR) 9,07 Tidak Jayak 4. Pavback Period (P BP) 6th 7 bl 27 hr Lavak 5. Discounted Pavback (DPB) > 10 tahun Tidak lavak
Sumber: D10lah 2004
Berdasarkan hasit anatisis sensitivitas pada Tabel 13, usaha di atas
tidak layak karena ditandai dengan nilai NPV yang negatif, Net BIC kurang
dari satu, dan IRR lebih kecit dari tingkat suku bunga yang berlaku. Dengan
demikian, usaha ini sangat peka terhadap penurunan harga jual outputnya.
Untuk lebih jelasnya, hasit perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran
14.
Basil analisis DP B, berdasarkan hasil anatisis sensitivitas pada
Tabel 13, usaha pada kategori I adalah tidak tercapainya pengembalian biaya
investasi atau pe.ngembalian investasi dalam waktu enam tahun tujuh bulan 27
hari tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 15.
Tabel 14. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Pelepah Naik :LO %' Harga Jual Tetap pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) 7.600.963 Lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIC) 1,12 La yak 3. Internal Rate of Return (!RR) 19,64 La yak 4. Payback Period (PBP) 4 th 5 bl 22 h.r La yak 5. Discounted Payback (DPB) 8th 5 bl 7 hr La yak
Sumber: Diolah 2004
Kemudian berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 14,
usaha di atas layak karena ditandai dengan nilai NPV yang positif, Net BIC
lebih besar dari. satu, dan !RR lebih besar dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, kenaikan harga pelepah tidak begitu bera1ii
terhadap kelayaka;i investasi usaha ini pada harga jual output tetap. Untuk
lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 16.
Hasi! analisis DP B, berdasarkan hasil analisjs sensitivitas pada
Tabel 14, usaha pada kategori I adalah dalam waktu delapan tahun lima bulan
tujuh hari atau tiga tahun 11 bulan 15 hari lebih lama dari pengem balian
investasi tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebih jelasnya,
·'basil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 17.
Tabet 15. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisi:s Keterangan
1. Net Present Value (NPV) 26.046.288 La yak 2. Net Benefit Cost Ratio fNet B/C) 1,41 Lavak 3. Internal Rate of Return (!RR) 26,12 Lavak 4. Payback Period (PBP) 3thl0bl16hr La yak 5. Discounted Payback (DPB) 5th 16 bl 13 hr La yak
Sumber: D10lah 2004 -
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 15,
usaha di atas layak karena ditandai dengan nilai NPV yang positif, Net BIC
lebih besar dari satu, dan IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, kenaikan harga gula pasir tidak begitu berarti
terhadap kelayakan investasi usaha ini pada harga jual output tetap. Untuk
lebihjelasnya, basil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 18.
Has ii analisis DP B, berdasarkan hasi! analisis sensitivitas pada
Tabel 15, usaha pada kategori I adalah dalam wak.iu lima tahun 16 bulan 13
hari atau dua tahun lima bulan 27 hari lebih lama dari pengembalian investasi
tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 19.
Tabel 16. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Pelepah dan Gnla Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
I. Net Present Value (NPV) -19.173>.741 Tidak layak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIG) 0,73 Tidak lavak 3. Internal Rate of Return (!RR) 10,47 Tidak lavak 4. Payback Period (PBP) 5th 19 bl 16 hr La yak 5. Discounted Payback (DPB) > 10 tahun Tidak layak
Sumber: Diolah 2004
Seterusnya berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 16,
usaha di atas tidak layak karena ditandai dengan nilai NPV yang negatif, Net
BIG lebih kecil dari satu, dan !RR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, kenaikan harga pelepah dan gula pasir be gitu
berarti terhadap kelayakan investasi usaha ini pada harga jual output tetap.
Untuk lebih jelasnya, basil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran
20.
Hasil analisis DP B, berdasarkan has ii analisis sensitivitas pada
Tabel 13, usaha pada kategori I adalah tidak tercapainya pengembalian biaya
investasi atau pengembalian investasi dalam waktu lima tahun 19 bulan 16
hari tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 21.
Tabel 17. Hasil Analisis Sensitivitas Biaya Operasional Naik 10 % · Harga Jual Tetap pada Kategori I
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) -60.465.973 Tidak lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIG) 0,2521 Tidak Iavak 3. Internal Rate of Return (JRR) -4,3861 Tidak Iavak 4. Payback Period (PBP) > 10 tahun Tidak lavak 5. Discounted Payback (DPB) > 10 tahun Tidak lavak
Sumber: D10lah 2004
Kemudian berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 17,
usaha di atas tidak Iayak karena ditandai dengan nilai NPV yang negatif, Net
BIG kurang dari satu, dan IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, usaba ini sangat peka terhadap kenaikan biaya
operasional pada harga jual output tetap. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 22.
Hasil ana!isis PBP atau DPB, berdasarkan hasil analisis sensitivitas
pada Tabel 17, usaba pada kategori I adalab tidak tercapainya pengembalian
biaya investasi. Untuk Iebih jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat
pada Lampiran 23.
2) Hasil Analisis Sensitivitas Investasi Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II
Berdasarkan hasil skenario analisis sensitivitas yang dilakukan di
atas maka dapat dilakukan perhitungan finansial pada kategori II sehingga
AO
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 18, Tabel 19, Tabel 20, Tabel 21 dan Tabel
22 berikut ini.
Tabel 18. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Jual Turun 5 % Biaya Tetap pada Kategori II
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) -60.822.Jl 9 Tidak lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 0,41 Tidak layak 3. Internal Rate of Return (IRR) -7,24 Tidak layak 4. Pavback Period (PBP) > 10 tahun Tidak lavak 5. Discounted Payback (DPB) > 10 tahun Tidak lavak
Sumber: Diolah 2004
Berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 18, usaha di atas
tidak layak karena ditandai dengan nilai NPV yang negatif, Net BIC kurang
,·1 dari satu, dan IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku. Dengan
demikian, usaha pada kategori II sangat peka terhadap penurunan harga jual
outputnya. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada
Lampiran 30.
Hasil analisis PBP atau DPB, berdasarkan hasil analisis sensitivitas
pada Tabel 18, usaha pada kategori II adalah tidak tt:rcapainya pengembalian
biaya investasi. Untuk lebih jelasnya, basil perhitungan di atas dapat dilihat
pada Lampiran 31.
AO
Tabel 19. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Pelepah Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori II
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) -31.286.861 Lavak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIC) 0,61 La yak 3. Internal Rate of Return (IRR) 8,73 Layak 4. Payback Period (PEP) 6thl5bll7hr La yak 5. Discounted Pavback (DP B) > 10 tahun Tidak layak
Sumber: Diolah 2004
Kemudian berdasarkan basil analisis sensitivitas pada Ta be! 19,
usaba di atas tidak layak karena ditandai dengan nilai NPVyang negatif, Net
EiC kurang dari satu, dan IRR lebib kecil dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, usaba pada kategori II sangat peka terbadap
penurunan barga jual outputnya. Untuk lebih jelasnya, basil perbitungan di
atas dapat dilibat pada Lampiran 32.
Hasil analisis DPB, berdasarkan basil analisis sensitivitas pada
Tabel 19, usaha pada kategori II adalab tidak tercapainya pengembalian biaya
investasi atau pengembalian investasi dalam waktu 1~nam tahun 15 bulan 17
bari tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebib jelasnya, basil
perbitungan di atas dapat dilibat pada Lampiran 33.
"
Tabel 20. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori II
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
I. Net Present Value (NPVJ -16.553.690 La yak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 0,81 ' Lavak 3. Internal Rate of Return fIRR) 12,99 Lavak 4. Pavback Period (PBPJ 9th 1bl9 hr Lavak 5. Discounted Pavback (DPB) > 10 tahtm Tidak layak
Sumber: Diolah 2004
Selanjutnya berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 20,
usaha di atas tidak layak karena ditandai dengan nilai NPVyang negatif, Net
BIC kurang dari satu, clan IRR !ebih kecil dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, usaha pada kategori II sangat peka terhadap
kenaikan harga gula pasir pada harga jual output tetap. Untuk lebih jelasnya,
hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 34.
Hasil analisis DP B, berdasarkan has ii. analisis sensitivitas pada
Tabel 20, usaha pada kategori II adalah tidak tercapainya pengembalian biaya
investasi atau pengembalian investasi dalam waktu enam tahun satu bulan
sembilan hari tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk Jebih
jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 35.
Tabel 21. Hasil Analisis Sensitivitas Harga Pelepah dan Gula Pasir Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori II
No Alat Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPV) -58.061.566 Tidak layak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net BIC) 0,43 Tidak layak 3. Internal Rate of Return (IRR) 0,85 Tidak layak 4. Payback Period (PBP) 9th 8 bl 5 hr La yak 5. Discounted Payback (DPB) > 10 tahun Tidak layak
Sumber: D10lah 2004
Seterusnya berdasarkan basil analisis' sensitivitas pada Tabel 21,
usaha di atas tidak layak karena ditandai dengan nilai NPV yang negatif, Net
BIC kurang dari satu, clan IRR lebih kecil dari tingkat suku bw1ga yang
berlaku. Dengan demikian, usaha pada kategori II sangat peka terhadap
kenaikan harga pelepah dan gula pasir pada harga jual output tetap. Untuk
lebihjelasnya, basil perhitW1gan di atas dapat dilihat pada Lampiran 36.
Hasil analisis DP B, berdasarkan basil analisis sensitivitas pada
Tabel 21, usaha pada kategori II adalah tidak tercapainya pengembalian biaya
investasi atau pengembalian investasi dalam waktu sembilan tahun delapan
bulan lima hari tanpa mempertimbangkan faktor diskonto. Untuk lebih
jelasnya, hasil perhitW1gan di atas dapat dilihat pada Lampiran 37.
Tabel 22. Hasil Analisis Sensitivitas Biaya Operasional Naik 10 % Harga Jual Tetap pada Kategori II
No Ala t Analisis Hasil Analisis Keterangan
1. Net Present Value (NPVJ -113.692.934 Tidak layak 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) 0,0776 Tidak lavak 3. Internal Rate of Return (]RR) -2,1307 Tidak lavak 4. Payback Period (PEP) > 10 tahun Tidak lavak 5. Discounted Payback (DPB) > 10 tahun Tidak lavak
Sumber: D10lah 2004
Kemudian berdasarkan hasil analisis sensitivitas pada Tabel 22,
usaha di atas tidak layak karena ditandai dengan nilai NPVyang negatif, Net
B/C kurang dari satu, dan IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang
berlaku. Dengan demikian, usaha ini sangat peka terhadap kenailrnn biaya
operasional pada harga jual output tetap. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan di atas dapat dilihat pada Lampiran 28.
Has ii analisis P BP atau DP B, berdasarkan hasil analisis sensitivitas
pada Tabel 17, usaha pada kategori I adalah tidak tercapainya pengembalian
biaya investasi. Untuk lebih jelasnya, hasil perhitungan di atas dapat dilihat
pada Lampiran 29.
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Berdasarkan hasil analisis kelayakan investasi yang telah dilaknkan,
menunjukkan industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil pada
memiliki NPV bemilai positif; Net BIC lebih besar dari satu, IRR lebih besar
dari tingkat suku bunga yang berlaku (17 persen) dan PEP atau DPB lebih
pendek dari umm ekonomis proyek maka secara investasi industri kecil
minuman segar lidah buaya di Desa Tangkil layak untuk diusahakan.
2. Hasil analisis sensitivitas industri kecil minuman segar lidah buaya di Desa
Tangkil sangat peka terhadap penmunan harga jual outputnya sebesar 5
·' persen, kenailrnn harga pelepah dan gula pasir sebesar 10 persen, kenaikan
harga pelepah 10 persen, kenaikan harga gula pasir 10 persen, dan kenailrnn
biaya operasional sebesar 10 persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPVyang
negatif; Net EiC yang kurang dari satu, IRR yang lebib. kecil dari tingkat suku
bunga yang berlaku, dan tidak tercapainya pengembalian biaya investasi.
Namun, kegiatan usaha pada Kategori I masih layak untuk diusahakan bila
te1jadi kenaikan harga pelepah 10 persen dan kenaikan harga gula pasir 10
persen. Hal ini dapat dilihat dari nilai NPVyang masih positif, Net BIC yang
masib. lebib. besar dari satu, IRR yang masib. lebib. besar dari tingkat suku
bunga yang berlaku, dan masib. tercapainya pengembalian biaya investasi.
3. Hasil analisis pulang pokok industri kecil minuman segar lidah buaya Di Desa
Tangkil dapat diketahui bahwa usaha ini akan mendapatkan laba apabila
memproduksi di atas 296.116 cup per tahun.
4. Hasil analisis efisiensi usaha industri kecil minuman segar lidah buaya di
Desa Tangkil dapat diketahui bahwa penggunaan modal investasi telah
digunakan dengan efisien.
B. Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
!. Ketepatan memilih pasar sasaran merupakan salah satu kw1ci keberhasilan
dalam usaha ini. Pengetahuan konsumen tentang manfaat produ]( tersebut di atas
bagi kesehatan adalah penentu keberhasilan usaha ini. Oleh karena itu,
pengusaha kecil harus lebih memasyarakatkan manfaat produk bagi kesehatan
pada setiap label cup minuman segar lidah buaya miliknya.
2. Disarankan agar pengusaha kecil dapat menanam tanarnan lidah buaya sendiri
Wltuk kebutullan prodnksi usahanya agar tidak terjadi kelangkaan pasokan
bahan baku akibat persaingan di tingkat pemasok.
3. Pengusaha kecil dan para pekerja dapat mengadakan karya wisata bersama
secara berkala dengan mengW1jW1gi usaha minuman lidah buaya lain sebagai
bahan studi banding Wltuk lebih menambah keterampilan dan pengalaman di
bidang usaha ini. Wallahu a'lam bishawab
DAFfAR PUSTAKA
Agung, I Gusti N, Metode Penelitian Sosial: Pengertian dan Pemakaian Praktis (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992)
Anoraga, P. & J. Sudantoko, Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil (Jakaita: Rineka Cipta, 2002)
Clive, G., P. Simanjuntak, L.K Sabur, P.EL. Maspaitella & R.C.G. Varley, Pengantar Evaluasi Proyek, Ed ke-2. (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992)
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Modern (Surabaya: CV. Apollo, 1994)
Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. 2001. Budidaya Lidah Buaya (Aluvera sp).
Ditjen BP2HP Departemen Pertanian, 3 juni 2002. Rahasia di Balik Kenikmatan Buah dan Sayman: Lidah Buaya: 2 him. http://agribisnis.deptan.go.id, 9 Maret 2004, pk 13.23 WIB.
Fatah, N., Evaluasi Proyek Aspek Finansial pada Proyek Mikro (Jakarta: CV. Asona Jaka1ta, 1994)
FST-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, "Pedoman Penulisan Skripsi" (Jakarta: UIN Press, 2004)
Fumawanthi, I., Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib (Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka, 2003)
Gaspersz, V., Contoh Soal dan Penyelesaian Ekonomi Manajerial: Panduan Solusi Masalah Bisnis: Contoh Penerapan Konsep Evaluasi Proyek Industri (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000)
Gittinger, J. P. 1928. Analisis Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Te1j. dari Economic Analysis of Agriculture oleh Slamet Sutomo dan Komet Mangini, Ed ke-2 (Jaka1ta: UI Press, 1986)
' Husnan, S. & Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek, Ed ke-4 (Yogyakarta: UPP. AMP-YKPN, 2000)
Iwantono, S., Pemikiran Tentang Arah Kebijakan Pemerintah dalam Pengembangan UKM. Infokop 2002; 21: h.21-24, 27.
Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: BPFE-UII, 2002)
Media Komunikasi Antargmu-Karyawan dan Pengmus Lingkungan BPK Penabur Jakaita, 2004. Minuman Segar Lidah Buaya: 2 him http://berita-penabur.org, 9 Maret 2004, pk 13.15 WIB.
Zul. Lidah Buaya Sebagai Obat dan Minuman Penyegar: (Cybermedia: Pikiran Rakyat, 2002) 3 hhn. http://pikiran-rakyat.com., 9 Maret 2004, pk. 13.17 WIB.
Prajnanta, F., Kial Sukses Bertanam Cabai di Musim Hujan: Analisis Usahatani (Jakarta: Penebar Swadaya, 2002)
Rangkuti, F., Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi untuk Menghadapi Abad 21 (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000)
SI-PUK, 2001. Budidaya Itik Petelur: 20 him http://bi.go.id, 27 Juni 2004, pk. 10.00 WIB.
Sumarni, M. & J. Soeprihanto, Pengantar Bisnis: Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan, Ed ke-5 (Yogyakarta: Liberty, 1998)
Smyana, A, A Pakpahan & A Djauhaii (ed.), Diversiflkosi Pertanian dalam Proses Mempercepat Laju Pembangunan Nasional (Jaka1ta: Pustaka Sinar Harapan, 1995)
Syariefa, E., "Pasar Lidah Buaya Terbuka Lehar", Trubus, XXXIII, 396 (November, 2002), h.10-19, 20-24.
Umar, H., Studi Kelayakon Bisnis, Ed ke-2 (Jaka1ta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001)
Wahyono, E. & Koesnandar, Mengebunkon Lidah Buaya Secara lntensif (Jakarta: Agromedia Pustaka, 2002)
57
Lampiran 1. Contoh Mesin Pres Semi Otomatis dan Mesin Pres Manual
Gambar 1. Mesin Pres Semi Otomatis
Gambar 2. Mesin Pres Manual
Lampiran 2. Bagan Proses Produksi Minuman Segar Lidah Buaya
Rebus air 104 ''C
Masukkan gula pa sir
Dinginkan hiiigga 80 "C
. ' Masukkan bahan
pengawet 0, 1 %1 + esens
Pelepah Lidah Buaya Segar
Kupas + Potoug sesuai ukuran
Cuci hingga bersih dari lendir
Re.udam ± 5-6 har.i (ma sukkan bahan pengawet
0, l % + asa.m sitrat)
Cuci liiugga bersih 1·-~
Rebus air sampai su!m kuran" dari 80°C "' .
t Marnkkan koktail augkat dan tiriskan
I
Masukkan kc dalam cup
Pres
Past:urisasi hingga 80 "C ± lO menit
TU:lis kode produksi dau Exp
Siap jual l
Lampiran 3. Tingkat Suku Bunga Kredit Per Tahun Bank Komersial Nasional pada 9 Maret 2004
No Bank Komersial Suku Bunga (%)
1 Bank Rakvat Indonesia tidak diketahui 2 Bank Mandiri sda 3 Bank Negara Indonesia sda 4 Bank Danamon sda 5 Bank Permata sda 6 Bank Central Asia sda 7 Bank Internasional Indonesia sda 8 BankPanin sda 9 BankNiaga sda 10 BankLiooo sda
Tertin.,.,i 26,0000 Terendah 7,7500 Ra ta-Ra ta 16,8750 (17)
Sumber: Busmess Indonesia Suratkabar.com 10/03/2004 (20:00)
Lampiran 4. Laju Inflasi Tahun 2001 Sampai Tahun 2004
Tahun No Bulan 2001 2002 2003 2004 Jumlah 1 Januari 8,28 14,42 8,74 4,82 36,26 2 Febrnari 9,14 15,13 7,34 4,60 36,21 3 Maret 10,62 14,08 7,12 5,11 36,93 4 April 10,51 13,30 7,54 5,92 37,27 5 Mei 10,82 12,93 6,91 0 30,66 6 Juni 12,11 11,48 6,92 0 30,51 7 Juli 13,04 10,05 5,79 0 28,88 8 Agustus 12,23 10,60 6,38 0 29,21 9 September 13,01 10,48 6,20 0 29,69 10 Oktober 12,47 10,33 6,22 0 29,02 11 November 12,91 10,48 5,33 0 28,72 12 Desember 12,55 10,03 5,06 0 27,64
Jumlah 137,69 143,31 79,55 20,45 381,00 Ra ta-Ra ta 11,47 11,94 6,63 1,70 9,53 .. Sumbe1. Bank Indonesia 2004
Catatan: Untnk rata-rata laju inflasi dari tahun 2001-2004 (Bulan April) dapat diperoleh dari jumlah inflasi dibagi jumlah bulan yaitu 9,53 ( r11ln1l-:1f1-g11 fttA'tl~'lrl~ 1 f\\
Lampiran 5. Jumlah lndustri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya di Kabupaten Bogor
No Nama Perusahaan Pemilik NamaProduk Kapasitas Produksi Lokasi Keternn~n
I PT. Dria::ua Pwwanna R. Fitri Ut.ama - 30.000 lusinltahun Desa Ciiuniuo.i:'( Man<liri 2 lnduru:i Kecil Bunjamin Wibisoo.o Alera 4.000 karton/tahun Desa Benteag sda 3 sda Y osi 11.ivako P:rntam.a ' 23.400 cupltahUll KsrrmunR Sania sda 4 sda Enung Nuraeni Sv.ied"Vern 9.000 lusiultahllll Desa Senmlak Barat Binaan
Swnber. Dcpe:rindag Kabupaten Bogor (2004)
Lampiran 6. Klasifikasi Biaya Tetap Industri Kecil Miuuman Segar Lidah Buaya
I No ·-KomD{lnen 6laya Teta;> 0 1 2 3 • 5 6 7 • 9 10 11 12 Keterangan
I 1 Balv-r= & Sewa lalU1 20.000.000 1 uit I 2 Mdn !
' a. Mesinp-ess man..eJ 600.000 1 uit
b. Mesinp-e$S serri ctocra:is 11.000.000 .•
1 uit
' Pera2tan Pabrik
a""""' 330.000 Suit
b. Ta«ng 370.000 1 uit(SOOI)
lo.""" 1Jdunkedl 1.050.000 10uit (1001)
2)dun~ 2.700.0W 10uit(200l)
'""" 1) pa-ti stainiei:s st.ee 1.100.000 2uit{200l)
2) pird aluruiuri 150.000 1 uit{OO!)
'·"""" 1) errW bl.lftu pastuisasi 90.000 Suit
2) emllei- bolts 180.000 2 uit (40x5-0} cm
f. Tq;:{es~k 80.000 4uit
g. li!T'bang<n
1)ti~ldrria '400.000 1 ujt
2)ti~b!a$1.l 70.000 1 uit
"""'""' 25.000 2uit{100cc&2l}
1. T emiomet~ air raksa 15.000 2uit
·""""' 10.000
I I r I 4uit
I k. Plsau dapl.r stalniess 21.000 I I I I Suit
·~~k 1G.SOIJ Suit
m. wal.~ tealmenl 310.000 1 uit
• ---e.. Teregaltii 500.00!'.l 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 500.000 1~
b. ~/Adniristr.ta 700.000 700.000 700.000 700.000 700.000 700.000 700.000 700.000 700,000 700.000 700.000 700.000 '""" Tcta Baya Tetap 36.517.500 1200.000 1.200.000 1..200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1200.000 1.200.000 1200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1 b.Jan=26Mi
-- -----Bulan
•• K onen Bia"" Teta" 1 2 • ' • • 7 • • 10 11 12 Ke1ior.1.n.,::in 1 Banc:r.nan & Sewa lahan 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 166.667 unr ekoraris 10th 2 """' a. Mesinpress man..ia! 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 "" b. Mesin aoos serri otom<rtls 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 91.667 "" 3 Pera!at:roPalrik ·- un.r ekonorris2lh
b. Tat:wg "" c<>un "" 1)dunkedl "" 2)dunbeSN ""' ·-1) panel stain/6-ss stool ""' 2) panel a\JTUi1..m "" ·-~ 1) etrba' b&rtupasa.risasl "" 2)~boks "" f. Topesp~k "" ~"-1)timbel'lganldrria "" 2)ti~tiasa "" h. Gelast.Ju ""' I. Tennometer air raksa ""' >oaiu-o "" k. Pisaudap..r stain/6-ss "" L Saringan i;lastik "" m. wat« tToo!ment "" ToraJ Biaya Pe"'1y"l..ISl.ta 263.333 263.333 263.333 263.333 263.333 263.333 2$3.333 263.333 =-= 263.333 263.333 263.333 1 bJan=28hari
Lampiran 8. Klasifikasi Biaya Tidak Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
Bulan .. Ko-one" Blilv:m ~k Tetu> 1 2 • ' • • 7 • • 10 11 " Keteranoan
' """""""' a. Bahan t.tama 1) pe!epahidah b.Jaya - 8204.000 8.204.000 8.204.000 8.204.000 8204.000 8204.000 8.204.000 8204.000 8204.000 8204.000 8204.000 8.204.000 75-00 g gall cup 2)g.la pa.Sr 5292000 5292.000 5292000 5292.000 5292.000 5292000 5292-000 5292.000 5292.000 5292.000 5292.000 5292000 Rp175Jcup b. Bahm pen.tj!¥lg 1)bahanldrria 3.175.200 3.175200 3.175.200 3.175.200 3.175200 3.175200 3.175200 3.175200 3.175200 3.175.200 3.175200 3.175.200 esais, µigM: & asSt 2)rri.....,,.l.-t:nlh 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 840.000 """" ' Bia'! 1: 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 140.000 i:?n5.000klal1 , a, T~ 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 1.050.000 '"""""' • a. UstikclanNr 907200 907200 907.200 907200 907.200 907.200 907200 907200 907200 907200 907.200 907200 30/cun
' a, """''°" 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 4.384.800 ells cuo_ & lP.e_..ceJf~
• a • laJn-Lain 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.600 453.BOO Rn15/cu!) Tota!Biaya TidakTetap 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 24.446.800 1 bJan=28han
Lampiran 9. Klasifikasi Manfaat Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
No Ko~onen Manf.lat Bulan 1 2 • • ' • 7 • • 10 11 12 Kd •
1 p anMn..man 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 1.000 . 1.050"28 2 MantaatTambahan - - - - - - - - - - - -
Total Marlaat 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 28.576.800 90%
Lampiran 12. Aliran Kas Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I
T.:.hun No Uraian 0 1 2 3 4 6 I ' 1 • ' 10 1 AJir<in K;i:> Manfa-at
342.921.~00 j a. PenjW>J;i.n miouma.n - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.5-00 342.921.600 342.921.600 342.921600 b.Nl1ai:;;is:t. - - - - - - - - -
Tab.I Aliran K;i.i.: W.anf:i.at - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.6-00 342.921.600 342.921.600 2 Alir:;i;n K;;i::. Biaya
a.. Biayoi. imte:;;b.si 38.517.500 - - - - - - - -b. Bi:.ty.l reifll(e:>tasi - 6.917.500 - 6.917.500 - 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Mod;i.! kefja. 25.646.800 - - - - - - .. - - - -d. Biaya operasiornd - 293.361.600 293.361.600 293.351.600 293.351.600 293.361.600 293.351.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293..361.600 e. Si.:i;y.a teb.p - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 1<1.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Bi.aya. Peoyus.ub.n - 3.160.000 3.160..000 3.160.000 3.150.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Total A!ir.m Kas Biav:a 64.164.300 310.921.600 317.&39.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.500 310.921.500 3 Alir.m Ka$ M.anfaat Kotoc 64.154.300 5.593.400 25.082.500 32.000.000 25.032..500 32.000.000 25.032.500 32.000.000 25.082..500 32.000.000 32.000.000 4 Paial:; 15% - 989.760 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 4.800.000 5 Alir.io Kas M.atTfaat Bef"sih 164.164.300 5.608.640 21.320.125 27200.000 21.320.125 27200.000 21.320.125 27200.000 21.320.125 27200.000 27200.000 6 p n - 3.150.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.150.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 1 Total Alir.io !\.;ts Akhir (64.164.300 8.768.640 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.350.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 30.360.000
• ROI - 8.7411 29.9938 42.3912 29.9938 <2.3912 29.9938 42.3912 29.9938 <2.3912 <2.3912 9 DF17% 1 0.8547 0,7305 0.6244 0.5337 0,<561 0.3898 0.3332 02848 02434 0~080
10 PV oada DF 17% .164.:mo 7.494.564 17.883.053 18.955.890 13.063.820 13.847.535 9.543297 10.115.812 6.971.508 7.389.737 6.316.015 11 DF <0% 1 0.7143 0,5102 0,3644 0,2503 0.1859 0,1328 0.0949 0,0678 0.0484 0,0346 12 PV n:.da OF 40% f64.164.300 6263.31< 12.489.860 11.064.140 6.372.377 5.644.969 3251213 2.880.086 1.658.782 1.469.-432 1.049.594 13 NPV n:.da OF 17% 47.416.941 14 NPV p.1da DF 40% t12.020.532 15 fRR 35,3485 16 NolBIC 1.7390
Lampiran 13. Metode Payback Period (PBP) & Discounted Payback (DPB) Industri Keci! Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I
Tahu11 No Ura Ian 0 1 2 3 4 6 ' 1 .~ ' 10 1 Metix:le P•yba-ck Period (PBP)
«. Peogeluarao mixW 54.164.300 b. Afiran b!li •khlr 6.768.640 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30..:560.00-0 2'11 • .W0.125 30.360.000 30.360.000 c:. Af:.:umtSui 11.!ir«n b!li aldlir 8.768.640 33.248.765 63,608.765 65.086.a90 118.448.8$0 1-42.929.015 1'73289.015 197.769.140 22a.129.140 258.489.140 d. Sdi!iilh alrumt:dasl aliran b:r; ilkhlr·
~eluar.i.nmodal
I 555.5351 o;n
I le· Sdi!iilh dalam 1 'bhun (btl.an x 12} 0~7 6,171 f. P111·"-~k ~ IDBPI Jthl'.!bU!hr
2 Metode D~eour4""1 P~k (DPB) a. Dhcount fad.or(DF) 11% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,33'2 0~84S 0,2.(34 0,2080 b. PV allnm b!li 1kh!r 7.494.564 17.583.063 18.955.800 13.063.820 13.tJ..47.535 9.543297 10.115.812 6.971.508 7.389.737 6.316.015 c:. Akurmdzsl PV afltWl bs. zkhlr 1.494.564 2S.3n.sz1 44.333.517 57.397.337 71.244.872 ao.788.169 00.903.981 97.875.489 105.255.226 111.581.241 d. Seli$.lli ab..mlulzsl PV llfll'il.n b,:i; •khlr·
pengeluaran modal 6.766.963 0,'6 e. Selisih dzlzrn 1 tahun (bufanx 12) 5,86 25,80 f. 0Ue-0r.1rtod ~k fDPBJ .Cth5b(2Ghr
Lantpiran 14. Analisis Sensitivitas Harga Jual Turun 5% Biaya Tet.ap Industri Kecil Minuruan Segar Lidah Buaya pada Kategori I
T:;i.hun No Ur.ii:;i.n 0 1 2 3 ' 5 6 7 6 9 10 1 Alir:;i.n Kas M..nfa:d
a. Pet'lju:;i.fan minum:;i.n - 301.644.000 325.n5.520 .325.n5.520 32S.n5.520 325.775.520 325.n5.520 325.775.520 325.ns.szo 325.n5.520 325.775.520 b. Nlt:;i.i$isa - - - - - - - - - -
Total Alir.i;n K:;i.s M:;i.nf:;i.:;i.1 - 301.644.0GO 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325.n5.520 325.775..520 325.775.520 325.775.520 325.n5.520 325.775.520 2 Alir.i;n K:i.s Bi:;i.ya
:;i.. Biaya inve$b.$i 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Bi:;i.y;i. reinvest..si - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -
; c. MOO..I kerj:;i. 25.646.800 - - - - - - - - -d Bi::..y;i. opera$iornd - 293.361.600 293.361.500 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 e. Biaya 1etap - 14.400.000 14..400.000 14.400.000 14.400.000 14..400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 (. Bi:;i.ya penyusu!:;i.n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Toti.I Aliran Kas 8l:;i..y:;i. &l.164-300 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.639.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.a39.100 310.921.600 310.921.600 3 Alir:;i.n Kas M:;i.nf:;i.:;i.t Kot(),!' (64.164.300 (9277.600 7.936..420 14.853.920 7.936."420 14.853.920 7.936.420 1.C.853.920 7.936.420 14.853.920 14.853.920
' P:;i.i:;i.k 15% - {1.391.640 1.190.453 2.228.0W 1.190.463 2..228.088 1.190.453 2.22a.088 1.190.463 2.228.088 2.228.08.8 5 Alir..n Kas M.linf:;i.:;i.t Berslh .164.300 li0.669240 6.745.957 12.625.832 6.745.957 12.625.a32 6.745.957 12.625.832 6.745.957 12.625.832 12625.832 6 p ""'" - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Total Allr.i.n K::..$ Akhir (64.164.300 (7.509240 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.a32 9.905.957 15.785.832 15.785.832
• ROI - (16.6280 10.5136 19.677J 10.5136 19.6773 10.5136 19,677J 10,5136 19_5n3 19,6773 9 DF 17% 1 0.8547 0.7305 0.6244 0.5337 0.4561 0,3898 0.3332 0.2848 0.2434 0,2080 10 PV nad::.. DF 17% <64.164.300 l6.418.154 7.236.436 9.856209 5286.314 7200.094 3.861.724 5259.766 2.821.042 3.842.331 3284.043 11 DF9% 1 0,9174 0,8417 0,7722 0.7064 0.6499 0.5963 0.5470 0.5019 0 • .(604 0."4224 12 PV pad..DF9% {64.164.300 {£.889211 8.337.6-46 12.189.559 7.017.630 10259.708 5.9-06.599 8.635.391 -4.971.455 7268.236 6.668.105 13 NPV p:;i.d:;i.. OF 17% !21.934.495
" NPVo:;i.diiOF9% 200.827 15 !RR 9,0726 16 NclBIC 0.6892
Lzmpirm 15. l\-fetode PBP & DPB untuk..Amilisls Sensttivitas l!aq::a Jttal Tmun 5% Blay.a Tebp lndastrl Kedl l\-fintun.;m ~ar U.dah Bll2J'a pada Kategorl I
Tahun No Ura£an 0 1 2 3 4 6 • 7 • • 10 1 Metode PsyNck Period (PBP)
a. Peogclu::i.r.tn modilJ 64.164.300 b. AJitzn kas akhlr (7..509240) 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 15.785.632 c. Ahunulu.i afir.ln bs amt (7.5092.(0) 2.396.717 18.1S2.549 28.088.506 43.874.338 53.780.295 69.566.127 79.472.0S4 95257.91£ 111.o.43.748 d. Seli:;ffi al:umulasl aUr.i.n b.s akhlr-
pengellRnn mod:..! 10.334.005 o.e.9
I I e. Selidh dal::..m 1 tahun {bufan x 12) I I I 7,89 25.70 f. Povbl:rn:k --....,., 1t:1BPI 6th7b!Vhf
2 Mclode Di.:counted Payback (DPB} a.Dkcxxmt'-eldor(DF) 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2M8 0,2434 0,200-0 b. PV affr.m bs al:hlr (6.418.154) 7.236.-436 9.asG.209 5286.314 7200.094 3.861.724 5259.766 2.821.042 3.842.331 3254.°'43 c. Ab.nnUul PV aliran b.s akh!r (6.415.154) 818.232 10.674.491 15..960.805 23.160.899 27.022..623 32.262.390 35.103.432 J.8.945.752 <2.229.805 d. Seffslh •t:umulasi PV alITTan las 1d:hir-
-modal e. SdWh dalam 1 tahun {bufan x 12) f. Di.:~~klflPBI > 10tahun
L:ampiran 16. An:alisis Sensiti\it3s H2rga Pe!ep:ah Naik 10<>/<> Harg3 Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lldah Buaya pad.a K.ategori I
Tahun Ho Ur.ab.n 0 1 2 ' 4 6 ' 7 8 • 10 1 Aliran Kas Manfaat
a. Pel'lju:llan milll.Jm.an - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342921.600 342.921.600 342.921.600 J-42.921.600 3'42.921.6-00 b. Nital sis::i. - - - - - - - - - -
Total Alir.111 Kas ,,..;mfaat - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 A!ir.1r1 Kas Biaya
.a. Biay... investa.sl 38.517.500 - - - - - - - - -b. Biaya reinvestasl - - ; 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal 1::.erj.a. 25.646.800 - - - - - - - - - - -d. Biaya oper.i;$lonal - 303200..400 303206.400 303206.400 303205.400 30.3.206.400 303200 • .(00 303200.400 303205 . .(00 303.205.400 303200.400 e. Biaya teb.p - 1.(..400.000 14.400.000 14.400.000 1-<.400.000 14.400.000 14.400.000 1.( • .(.0().000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f.BiayaP~ - 3.150.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.1GO.OOO 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Total Aflf'iiln Kas Bia"'" 64.16-C.300 320.766.400 327.683.900 320.766.400 327.683.900 320.766.400 327 .6&3.900 320.766.400 327.683.900 320.766.400 320.766.400 3 Aliran Kas Manfaat Ko1ot {64.164.300 '3246.400 15237.700 22.155200 15.237.700 22.155.200 15237.700 22.155200 15237.700 22.155200 22.155200 4 P.aiak 15% - (4t$.960 2285.655 '3.323280 2285.655 3.323280 2285.655 .. 3.323280 2285.£55 3.323280 3.323280 5 Alir.an Kas Manf.aat Bef'S1h .1&4.300 '3.733.360 12.952.045 18.831.920 12.952.Q..45 18.831.920 12.952.045 18.831.920 12.952.0.(5 18.831.920 18.831.920 6 n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.1GO.OOO 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Total Aliran Kas Akflir .16-4.300 {573.360 16.112.045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 21.991.920
' ROI - (5,8184 20,1857 29.3-495 20.1857 29,34S5 20.1857 29.3495 20.1857 29.3495 29.3495
' DF17% 1 0.8547 07305 0.6244 0.5337 0.-4561 0,3895 0.3332 0.2848 0.243-( 02080 10 PV oada DF 17% .1&4.300 (490.051 11.no.os1 13.731.107 S.598.194 10.030.760 6281.097 7.327.606 4.588.<426 5.352.916 4.575.141 11 DF20% 1 0,5333 0.6944 0.5787 0.462'3 0.4019 0.33"9 0.2791 OZ>26 0 1938 0,1615 12 PV .,,.cf.a DF 20% S.C.16.(.300 477.800 11.168.920 12.726.WS 7.770.083 5.838.059 5.395.891 6.137.S.41 3.747.147 4262.181 3.551.815 13 NPV nada DF 17% 7.600.953 H NPV ~da DF 20~1, (1.023.65:3 15 fRRf"kl 19.6439 16 "'°' 6IC
1 1176
Uunptran.17. l\fetode PBP & DPB un(ukAw!.lis!s Sensttlvftas Harga Pelepah N:dk 10% Ihrg.a Jual Tctap lndustrl Kedl 1'.Unum.in Segar Udah Bwiya p:ada Kategori I
T;zhui No Ur.o.lan 0 1 2 3 4 5 6 7 ' 9 10 1 '-'.etode Payback Perixl (PBP)
"'· Pengeluar.m modal S.C.1&4.300 b. A.lir.ln l::..as •khlr (573.360) 16.112.0-45 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112.0-45 21.991.920 16.112.045 21.991.920 21.991.920 c. Akumulasl c!ini.n bs .akhk (573.JStl) 15.538.685 37.530.605 53.6-42.650 75.634.570 91.746.615 113.738.535 129.aso.seo "'151.642..500 173.834.420 d. SelWh alwmu!.;J;si cliran l::as al::hir-
I pengell.IOlra.n modal I I I I 10.521.650 0,74 I e. Sellsih dala:m 1 bhun (bulan x 12} 5,74 22.2 f. Pa•"'--k ~=BPI -<th 5 bl 22hr
2 MetOOe Dl$court.«i Pti~k (DPB) a. Dkeount facktor (DF) 17" 0,55-(7 0,7305 0.62« 0.5337 0,-<551 0,3898 0,3332 0,2848 0.2434 0,2080 b. PV aliran m al::.hlr ~ (.j90.051) 11.770.057 13.731.107 IS.595.194 10.030.760 6.251.097 7.327.606 .C.SU.425 S.352.916 4.575.141 c. Akumtt:si PV dimi bs akhfr (490.051} 11.280.016 25.011.123 33.609.317 43.S.C0.077 49.921.174 57245.780 61.~7.200 67.190.122 71.765.263 d. SeUsih al::umu!ci PV afir.:n b.s akhir-
pengeluar.an modal 2.327.09.( 0,22 e. Seii!liih dalam t tah~ (hula.ii x 12) 5,22 6,6 f. Discounted ktDPBI 8th5bl7hr
Li.mpiran 18. Analisis Sensitivitas Iiarga Gula Pasir Naik 10°/o Harga Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lldah Bu.ay.a p.ada Kategori I
Tahun No Uraiim 0 1 2 3 4 6 ' 7 ' ' 10 1 Alir.i.n Kas Manfaat
a. Penju;i.!;i.n minuman . 317.520.000 :342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 :342.921.600 342.921.600 :342.921.600 342.921.500 b. Nil;i.i sl:;;i. . . . . . . . . . .
Toti! Alir:z.n K;i;s Motnfaat . 317.520.000 342.921.600 342.921.600 :342.921.600 342.921.600 :342.921.600 :342.921.600 342.921.600 342.921.600 :342.921.600 2 A!ir:z.n K;i.s Blay.a
a. Biay;i. invesb.sl 38.517.500 . . . . . . . . b. Biay;i reinve_s"t;i.si . . 6.917.500 . 6.917.500 6.9,7.500 . 6.917.500 . . c. Modal kerj;i. 25.646.800 . . . . . . . . . . d. Biay.i. oper.i.siooal . 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000' 299.712.000 299.712.000 e. Biaya tctap . 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f.Biaya~n . 3.160.000 3.150.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Total Aliran Kas Bi;i;va 64.164.300 317.272.000 324.189.500 317272.000 324.1139.500 317.272.000 324.189.500 317272.000 324.189.500 317272.000 317272.000 3 Ali!«Il Kas Manfaat Kotor <64.164.300 248.000 18.732..100 25.649.600 18.732..100 25.649.600 18.732..100 25.649.600 18.732..100 25.649.600 25.649.600 4 Paiak 15% . 37.200 2.809.815 3.847.440 2.809.815 3.847.-440 2.809.615 3.847.440 2.809.815 3.847.440 3.847.440 5 Alifan Kas Moinfa.at Berslh {64.164.300 210.800 15.92:2285 21.802.160 15.922265 21.802.160 15.922285 21.802.160 15.922285 21.602.160 21.802.160 6 p " . 3.160.000 3.160.000 3.150.000 3.1&1.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Total A!ir.tn Kas Akhir <&4.164.300 3.370.800 19.082285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082285 24.962.150 19.082285 24.962.160 24.952.160 8 ROI . 0,3285 24,8149 33 97S6 24.8149 33.9786 24.8149 33,9786 24,8149 33,9786 33,9786 9 DF17% 1 0.0021 0,7432 0,&407 0,5523 0.-4761 0.4104 0,3538 0,3050 02630 0;2207 10 PV n::td;t DF 17% {64.164.300 2.905.862 14.181.246 15.992.199 10.538.976 11.884.809 7.632.176 8.832..:349 5.820.583 6.563.874 5.658.512 11 DF30% 1 0,7692 0,5917 0.4552 0,3501 0.2593 0,2072 0,1594 0,1226 0,0943 0.0725 12 PV~da.DF30% (64.16-4.300 2.592.923 11291293 11.361.930 6.6812J8 6.723.035 3.953.396 3.978.127 2.339.287 2.353.922 1.810.709 13 NPV o.ada. DF 17% .26.046288 14 NPV o;i.da. DF 30% 111.078.440 15 /RR .26.1207 16 No<BIC 1,4059
l.Ampbn 19. !1-fefude PBP & DPB untuk.Analisb &nsithitzs Il2l""gz Guh Paslr Naik 19% Hzr;:a Jrutl. Tet:ap Industrl. Kedl r..finnmm Segar Udah. BW!p pad.a Kategorl I
T.ahu:i .
No Ur.than 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Metooe P~k Period (PBP} I
it. Peogekia.rM modal 64.154.300 b.Afnnbu:al:;hlr 3.370.800 19.082285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082285 24.962.160 19.082285 24.952.160 24.962.160 e. Al:.:umufas:I alifM bs akhif 3.370.800 22..453.085 47.415245 66,497.530 91.459.690 110.541.975 135.50-4.135 154.586 . .(20 179.S48.S80 204.510.740 d. Se!isih akumu!ad alifan bs akhir-
I 1 pe:-.geiu;,r.m rnod=U
l:;fu iVbi i6hr
15.749.055 I tl,53
I I e. Sefisih dalam 1 tahtn (bulan x 12) 10,53 15,9 tPrt·.t.-k~r?BPi
2 Metode Oh~ P«yback (DPB) a. Di:ccxmJ fackfor (DF} 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3896 0,3332 0,2W! 0,2434 o.=o b. pV &lhn b5 akhir 2.881.025 13.939.868 1,5.585.638 10.153.252 11.385.520 7.439.011 8.317276 5.-434298 6.075.883 5.193.062 e. Akumulasl PV aliJ1ln b5 akhlr 2.M1.02S 16.820.893 32.406.531 42.589.793 53.975.313 61.414.324 69.731.600 75.165.aw 81.241.782 56.434.644 d. Sdisih ab.lmtluf PV alimt kas 11;kh!r-
"""""""' mod;oJ 10.168.987 0,44
e. Selisih d.aJam 1 tahll'I (bu!an x 12) 16,44 13.2 f. Dhcourited ~k IDPBI 5 tti 16bl 13hr
l..:ilmpir.i.n 20. Aruill-;l<> Sensithitas Harga Pelepah & Gula Pash- Naik 10% Harga JU:ll Tetap Industrl Kedl f\.finumanSegar Lldah Bw.ya p;ida K<1teg()rl I
Tahuo No Uraian 0 1 2 3 4 6 6 7 ' ' 10 1 Alir;i.n K;i,s Manta;i.t
3. Penju;1fan minuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.60:J b. Niloti sis:i. - - -- - - - - -
Tcrb.I Aliran Kots Manfa;i.t - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 3112.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 A!ir.i.n K;i,s Bi;i.y.i;
a. Biay;i,. invesf.;i;si 38.517.500 - - - - - - - - -b. Bi;i.y.;i reimresti.si - 6.917.500 - 6.917.500 ·. 6.917.500 - 6:917.500 - -c.f~kerja 25.646.800 - - - - - - - - - ' -d. Biaya operasio11a! - 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.555.eoo 309.556.800 309.556.800 309.555.800 .309.555.800 .369.555.800 .309.556.800 e. Biay.a teti.p - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Bi;i.ya penyu:sutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 .3.160.000 J.160.000 J.160.000
Toti.I A!lr.isn K:os Biava 64.164.JOO 327.116.800 334.034.300 327.116.800 334.034 . .300 327.116.800 334.034.300 327.116.600 334.034 . .300 327.116.800 327.116.800 3 Allr:an Kas M:lnfaoat Kotor (64.164.300 {9.596.800 8.&87.300 15.804.800 8.887.300 15.804.800 8.887.300 15.804.800 8.887.300 15.804.800 15.804.800 4 Paiak 15% - 11.439.520 1.333.095 2.370.720 1.333.095 2.370.720 1.333.095 2.370.720 1.333.095 2.370.720 2.370.720 5 Alir.i.n Kas M:lnf;i,~ Bersih f64.164.300 rff.036.320 7.554.205 13.434.080 7.554.205 13.434.080 7.554.205 13.434.080 7.554205 13.434.080 13.434.080 6 p n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Toti.I Alir.i.n Kas Aldlir (64.164.300 <7.876.320 10.714.205 16.594.080 10.714.205 16.594.080 10.714205 16.594.080 10.714.205 15.594.080 16.594.080
' ROI - f17.2001 11,n-32 20.9370 11.7732 2(),9370 11,7732 20,9370 11.7732 20.9370 20.9370
• DF17% 1 0.8547 0,7305 0,6244 0,5337 0.4561 0.3898 0,3.332 0.2848 0.2434 02080 10 PV n:.doi. DF 17% (64.164.300 ffi.731.8971 7.826.872 10.360.855 5.717.636 7.568.745 4.176.811 5.529.071 3.051.217 4.039.051 3.452.189 11 OF9% 1 0,9174 0,8417 0.7722. 0.7084 0.6499 0.5963 0,5470 0,5019 0,4604 0,4Z24 12 PV pada DFS% .164.300 (7.225.982 9.017.932 12.813.674 7.590.213 10.785.013 6.388.530 9.077.530 5.377.098 7.640.375 7.009.519 13 NPV oadoi. DF 17% (19.173.741
" NPV oad:l DF 9% 4.309.604 15 /RR 10.4681 16 NctBIC 0.7295
Lampirnn 21. 11-fefodc PBP & DPB untuk.Anllliris Seruithit:as Hsrga Pdepzh & Gub Pas.D:- Naik HIV .. Hargz JW1l Tctzp Industrl Kecil Minw:n11n Sega.r Lldah BWlya piida Kl!tegori I
Tahun No Ura~n 0 1 2 3 • • • 7 ' • 10 1 Mctodc P.yback Period (PBP)
a. Penge!w.ra.n modal 64.164.300 b. Alir.ln b.s akhir (l .ll75.320) 10.714205 16.594.080 10.714205 16.594.080 10.714.205 16.594.080 10.714.205 16.594.080 16.594.080 e. Akumulad aJ!ran kas akhlr (7.876.320) 2.837.MS 19 • .Q1.965 30.146.170 d. Se!isih ahmli.iad aliran b.s akhir·
46,740250 57.454.~ 74.048.535 84.762..740 101.356.820 117.950.900
pengeluaran m~I
I 17.424.050 0,52
I I e. Scfisih dafam 1 tahun (bulan x 12) I 19,52 15.6 f. P~ _ _,__, <PBPI 5th19li16hr
2 Meb:>de Di:;c:ounb:xi Paybilek (DPB) ... Dkcount fllCkbx' (DF) 17% 0,8547 0,7305 0,62« 0.5337 0,-4561 0,36SS 0,3332 0,2Wl 0,2434 0,2080 b. PV a!iran kas akhir (5.731.897) 7.826.872 10.360.855 5.717.636 7..553.745 4.176.811 5.529.071 3.051.217 4.039.061 3.452.189 r;.Akumubsi PV alit'an kas akhlr (5.731.897) 1.094.975 11.455.829 17.173.465 24.742..210 28.919.021 34.448.osz 37.499.309 <41.538.370 44.990.559 d. Selisih ;a,kumi.iasi PV a!irzn bs akhir~
peogeluaran modal e. Selisih dzfam 1 tzhun (txlanx 12) f. Discounted ....... ~-k fDPBJ > 10 t...huo
Larnpiran 22. Analisis Sensitivitas Biaya Operasional Naik 10°/o H.arga Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar lidah Buaya p.ada K.ategori I
Tahun No Uraian 0 1 2 3 4 6 6 7 8 s 10 1 Al~n K:i.s M:i.nfa:i.t
:i... Penju:al:i.n minum:i.n - 317.52U.OOO 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 b.Ni!:i.isis:i. - - - - - - - - -
T ob.! Alir.m K:i.s M41nfaat 317.520.0-00 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Alir;i.n K= Bi:a.y.a
:a.. Biay;t imrest:asi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Bi;i.y;i reinv=t:a.si - - 6.917.500 : 6.917.500 6.917..500 - 6.917.500 - -e. Mod2J kerj;i. 25.646.800 - - - - - - - - -d. Si;i.y;t Opel"Olsion.>I - 322.697.760 322.697.760 322..697.760 322..697.760 322..697.760 322.697.760 322..697.760 322.697.760 322.697.760 322.697.760 e. Bi41.y.t tebp - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Bi:a.y;t penyusu'.;m - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Toti.I A!ir.m Kas Bi:iY41 64.164.300 337.097.760 344.015250 337.097.760 344.015.260 337.097.750 344.015.260 337.097.760 344.015.260 337.097.760 337.097.760 3 A!iran Kas Momfa:it Kotof l64.164.300 <19.577.760 <1.093.660 5.823.840 1.093.660) 5.823.840 (1.093.660 5.823.840 <1.093.660 5.823.840 5.823.840
' P;i.i:ik. 15% - t?.936.654 (164.049 873.576 (164.049 873.576 1164.049 873..576 164.049 873.576 873.576 5 Allr.i:n K:is M:i.nf:i.;i.t Bersih 164.164.300 .51.ol.424 9.611 4.950264 (929.611 4.950264 f929.611 4.950.264 (929.611 4.950.254 4.950.264 6 p n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.00-0 3.160.000 7 ToU.I A!ir.i:n K.ts Akhir (64.164.300 {19.354.424 2.230.369 8.110.264 2.230.389 8.110.264 2230.389 8.110.264 2.23-0.389 8.110.264: 8.110.264 8 ROI - '35.088 11,4:488 7,7150 f1,4468 7,7150 f1.4488 7,7150 <1.4488 77150 7.7150 9 DF17% 1 0.8621 0.7432 0.6407 0.5523 0,4761 0,4104 0.3538 0,3050 0,.2630 0,2267 10 PV =.d,a DF 17% {64.164.300 (16.684.848 1.657.542 5.195.!103 1.231.824 3.861.402 915.446 2.869.651 680.325 2.132.618 1.836.464 11 DF-10% 1 1,1111 1.2346 1.3717 1.5242 1,6935 1.8817 2.0906 2,3231 2.5812 2.8680 12 PVt>;>daDF-10% (64.164.300 !21.504.916 2.753.567 11.125.191 3.399.465 13.734.803 4.196.870 16.956..547 5.181.321 20.934.009 23.260.010 13 NPV v.,ad,a DF 17% <60.465.973
" NPV md41. DF-10% 15.872.568 15 IRR -4.3861 16 N«BIC 02521
Lunpir.m.23.1\fetodePBP & DPB untuk.Amllsis Sen.sftbitas Bby111Open.sionaJ.Notlk10% HargaJwtl.Tetap IndustrlKedlMJnmrnm.Segar Udah Buaya pada Kategorl [
Tahun No U~hln 0 1 z 3 4 • • 7 ' ' 10 1 Metode Payt:;..ek Period (PBP)
a. Pengeiu=an mOO...I 64.164.300 b. A!iran bu akhlr (19.354.424) 2230.369 8.110.264 2230.389 8.110.264 2.230.389 8.110.264 223-0.389 8.110.264 8.110..264 c. Akumu!ui aliran bs akhlr (19.35"4."2<1) (17.124.035) cs.013.nt) (6.783..382) 1.32:6.S82 3.557271 11.667.535 13.597.924 22.004.188 30.118.452 d. Seti$ih akumul:id a!iran li::is akhlr-
pengeluaran modal e. Scll:o:h d;:!:;m 1 t;i.h~ (bulan i;: 12) f.P...vh-f(~n:>BPJ > 10 tah-un
2 MeWcle D~counfod P1,1yb4Jlck fDPB) a.Dkeountf.cldor(DF) 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0.3898 0,3332 0,284ll 0.2434 0,20ll0 b. PV a!iran bs :ikhir (16.542.243) 1.629..329 5.063.810 1.190247 3.599.11S2 869.492 2702302 635.175 1.974.069 1.sti7.238 e. Akumulast PV aliran b.s akh[r (16.542.243) (14.912.913} (9.849.103) (8.658.856) (4.959.674} (4.090.183} (1.387.880) (752.705) 1.221.364 2.908.602 d. Selisih akumula.sl PV aflfan bs almlr-
penge!uaran modal e. Sdldh dal;i.m 1 tr.hun (bulan x 12) f. D/scourrhtd--· ... k(DPBJ > 10t...hun
"""''"'t'u .... _..,-, ~-· ,.,.._J_ ..._. • ...,_,. .. ~ ....... ..,.,. ... .U•U'-'<>»A n..""-U iT.llllUllUUl "''9;;"U .J.Auan L>UDJ"' f'"U'" .n.A~UU ......
No Jumlah Modal 1 Penousaha Kecil I cup lnvestasi I Keria I Jumlah I Sendiri 35% I Kredit65% 2 1 I 1.080 38.517.500 I 25.646.300 I 64.164.300 I 22.457 .505 I 41.706.795 3 I I I I I
:.Lampiran 25. Kredit dan Angsuran Industri Kec:il J'l.finuman Segar Lid ah Bua ya pad a Kategori JI
Tahun No Uraian 0 1 2 3 1 Pinjaman
a. Awai tahun . 41.706.795 21.739.667 b. Akumulasl. bunga dikapitalisasi . 1.772.539 . c. Baru 41.705.795 . .
Total 41.706.795 43.479.334 21.739.667 2 Buni:ia Masa Produksi . 7.391.487 3.695.743 3 Total Piniaman Pokok 41.706.795 50.870.821 25.435.410 4 Clcilan/Pembayaran
a. Pokok 21739666,89 21739666,89 b. Bune1a masa l:ll'"Oduksl 7391486 744 3695743 372
Total . 29.131.154 25.435.410 5 Piniaman Akhir 41.705.795 21.739.667 .
Keterangan: !. Bunga 17% per tahun 2. Bunga masa kontruksi dikapitalisasi (tahun ke-0 s/d 2, : 7%/tahun), tidak bunga berbunga 3. Bunga masa kontruksi dikapitalisasi (tahun ke-0 s/d 1, 17% setahun), tidak bunga berbunga
Lampi ran :26. Bunga MaS3 Kontruksi Industri Kecil Minurnan Segar Lidah Bua ya pada Kategori II
Perhitunaan Bua""""' Masa Kontruksl (17%1 Tahun ke-0 Kredil Bunaa Akumulasi No Akumulasl 811nna Dikaoita!isasi fRuniah\ Triwulan ke~1 10.426.699 443.135 10.426.699 1 Tahun ke-0 1.m.539 Triwulan ke-2 10.426.699 443.135 20.853.398
2 Tahun ke~1 Triwulan ke-3 10.426.699 443.135 31.280.096
3 Tahun ke~2 Trtn'U!an li:e-4 10.426.699 443.135 41.706.795
Larupiran 27. Ikhtisar Rugi/Laba Industri Kecil Minuman Segar lidah Buaya pada Kategori TI
Tahun No Ural an 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Pendapatan 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921,600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Pencieluaran
a. Biava reinvestaSI . 6.917.500 . 6.917.500 - 6,917.500 . 6.917.500 . . b. Biava ooerasional 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 c. Bia ga~ 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14AOC.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 d. Pen utan 3.160.000 3.160.000 3.160,000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 e. Bunoa bank 7.391.487 3.695.743 . . . . . . .
Laba Sebelum Paiak n93.087 21.386.757 32.000.000 25.082.500 32.000.000 25.082500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 32.000.000 f. Paiak15% (118.963 3.208.013 4.800.000 3.762.375 4.800.000 3.762375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 4.800.000
3 Rugi/Laba (912.050 18.178.743 27200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 27.200.000
Lampiran 10. Rekapitulasi Biaya dan Manfaat Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya
A1anfaat Biaya N'o Penjualan Minun1an Manfaat Tanibahan Total Tetap Penyusutan Tidak Tetap Total Manfaat-Biaya (M:anfaat K()tor) a b c d-b+c e f g h9'+f+g i-d-h 1 28.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 2 2&.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.&00 25.910.133 2.666.667 j 28.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.(;66.667 4 28.576.&00 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 5 2&.576.800 - 2&.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 6 2&.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 7 28.576.800 - 28.576.800 1.200.000 .263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 8 2&.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 9 28.576.&00 - 2&.576.800 1.200.000 263.333 24.446.&00 25.910.133 2.666.667 lO 28.576.800 - 28.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 ll 2&.576.&00 - 2&.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 l2 28.576.800 - 2&.576.800 1.200.000 263.333 24.446.800 25.910.133 2.666.667 Jtal 342.921.600 - 342.921.600 14.400.000 3.160.000 293.361.600 310.921.600 32.000.000
Lampiran 11. Ikhtisar Rugi/Laba Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori I
Tahun fo Uraian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Pendapatan 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Pengeluaran
a. Biaya reinvestasi - 6.917.500 - 6.917.500 - 6.917.500 - 6.917.500 - -b. Biaya operasional 293.361.600 293.361.600 I 293.361.600 293.361.600 293.361.600 I 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 c. Biaya gaji 14.400.000 I 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 d. Penyusutan 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000
Laba Sebelum Pajak 6.598.400 25.082.500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 32.000.000 e. Pajak 15% 989.760 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.&00.000 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 4.800.000
3 Rugi/Laba 5.608.640 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 27.200.000
ta tan: l. Pada tahun ke-1 ( selama dua bulan) dilakukan promosi produk dengan potongan harga 50% (produk terse but diasumsikan 100% terjual) 2. Pada bulan ke-3 s/d bulan ke-12 penjualan produk tanpa ada potongan harga (produk terse but diasumsikan 90"/o terjual) 3. pada tahun ke-2 s/d tahun ke-10 penjualan produk tanpa ada potongan harga (produk tersebut diasumsikan 90% terjual)
Lampiran 28. Aliran Kas Industri Kecil Minnman Segar Lidah Buaya pada Kategori Il
Tahun lo Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Aliran Kas Manfaat
a. Penjualan minuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342..921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 b. Nilai sisa - - - - - - - - - -
Total Aliran Kas Manfaat - 317.520.000 342.921.600 342..921.600 342.921.600 342:921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2: Aliran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Blaya reinvestasl - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal kerja 27.419.339 - - - - - - - - - -d. Biaya operasional - 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 e. Biaya tetap - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Blaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160,000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g. Angsuran pokok - 21.739.667 21.739.667 - - - - - - - -h. Biaya bl.mga - 7.391.487 3.695.743 - - - - - - - -
Total Aliran Kas Bla= 65.936.839 340.052..754 343.274.510 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 310.921.600 ! Aliran Kas Manfaat Kotor (65.936.839 (22.532.754) (352.910 32..000.000 25.082.500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 25.082.500 32.000.000 32.000.000 $ Patak 15% - <118.963 3.208.014 4.800.000 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 3.762.375 4.800.000 4.800.000 l Afiran Kas Manfaat Bersih !65.936.839 .651.711 <3.560.924 27.200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 21.320.125 27.200.000 27.200.000 ; PP.nv1i<:.utan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 r Burma l1 - Palak\ - 6.282.764 3.141.382 - - - - - - - -' Total Aliran Kas Akhlr 165.936.839 113.208.953 2.740.458 30.360.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 30.360.000 1 R0f(%\ - "" 353 f4 8811 41 2516 29,2640 41 2516 292640 41 2516 292640 412516 412516 0 DF 17% 1 08547 0,7305 06244 05337 0,4561 03898 03332 0,2848 0,2434 02080 1 PV Dada DF 17% !65.936.839 111.289.704 2..001.942 18.955.890 13.063,820 13.847.535 9.543.297 10.115.812 6.971.508 7.389.737 6.316.015 2 DF 30% 1 07692 0 5917 0,4552 0,3501 0,2693 02072 01594 0122S 0,0943 00725 3 PV oada DF 30% 165.936.839 !10.160.733 1.621.573 13.818.844 8.571.172 8.176.831 5.071.700 4.838.361 3.001.006 2..862.936 2.202.258 4 NPV pada DF 1~Ai 10.979.013 5 NPV pada DF 30% l?5.932.892 6 /RR1%1 20 8667 7 Net.BIC 11422
Lampiran 29. Metode Payback Period (PBP) & Discounted Payback (DPB) Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori .II
I Tahun 0 Ura Ian I 0 1 I 2 3 I 4 5 6 7 8 9 10 I Metode Payback. Period (PBP)
a, Peogeluaran modal I 65.936.839 I I b. Aliran kas akh!r (13.208.953) 2.740.458 30.360.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 24.480.125 30.360.000 30.360.000 c. Akumt.dasi aliran kas akhir (13.208.953) (10.468.495} 19.891.505 44.371.630 74.731.630 99211.755 129.571.755 154.051.880 184.411.880 214.771.880 d. Seiisih akumufasl a!iran kas akh!r-
pengeluaran modal 21.565.209 0,52 e. Selisih da!am 1 taht.11(Wanx12) 8,52 15,6 f. Payback period (PBPJ 4th 8 bl 16hr
' Metode Discounted Payback (DPB) a. DJsccunt factor (DFJ 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 b. PV aftran kas akhlr (11289.704) 2.001.942 18.955.890 13.063.820 13.847.535 9.543.297 10.115.812 6.971.508 7.389.737 6.316.015 c. AkumUasi PV aiiran kas akhir (11289.704) (9287.762) 9.668.128 22.731.948 36.579.483 46.122.780 56.238.592 63.210.100 70.599,837 76.915.852 d Se!isih akumufasi PV aliran kas akhlr-
pengeluaran modal 2.72.6.739 0,50 e. Selisih dalam 1 tahun (bulan x 12) 2,50 15 f. Discounf.ed pa'"'"'ck (DPB) 8th 2bl15hr
Lampiran 30. Analisis Sensitivitas Harga Jual Turun 5% Biaya Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II
I No Tahun
Uraian 0 1 2 3 4 5 • 7 8 9 10 ! 1 Aliran Kas Manfaat
a. Penjualan minuman - 301.644.000 325.775.520 325.775.520 325. 775.520 325.775.520 325. 775.520 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325.775.520 b. NiJai sisa . . - - - - - - - -
Total Aliran Kas Manfaat - 301.644.000 32s.715.s20 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325.775.520 325. 775.520 325.775.520 2 Aliran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Biaya relnvestasl - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal kerja 27.419.339 - - - - - - - - - -d. Biaya operasional - 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293.361.600 293,361.600 e. Biaya tetap - 14.406.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.ooo 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Biaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g. Angst.aan pokok - 21.739.667 21.739.667 - - - - - - - -h. Biaya bl.Inga - 7.391.487 3.695.743 - - - - - - - -
Total A!iran Kas Bia'"' 65.936.839 340.052. 754 343.274.510 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 317.839.100 310.921.600 310.921.600 3 A!iran Kas Manfaat Kotor (65.936.839 (38.408. 754 <17.498.990 14.853.920 7.936.420 14.853.920 7.936.420 14.853.920 7.936.420 14.853.920 14.853.920 4 Paiak15% - (2.500.363 1.673.727 2.228.088 1.190.463 2.228.088 1.190.463 2.228.088 1.190.463 2.228.088 2.228.088 5 A!iran Kas Manfaat Bersih <65.936.839 <40.909.11 t19.172.717 12625.832 6.745.957 12.625.832 6.745.957 12.625.832 6.745.957 12625.832 12.625.832 6 p n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Blmn:i; (1 - Paiak\ - 6.282.764 3.141.382 - - - - - - - -8 Total Aliran Kas Akhir (65.936.839 '31.466.353 t12871.335 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 15.785.832 9 ROI(%) - (62,0429 ,0774 19,1484 10,2309 19,1484 10,2309 19,1484 10,2309 19,1484 19,1484
10 DF1Pf.> 1 0,8547 0.7305 0,6244 0.5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 11 PV oa.da DF 17% f65.936.839 .894.319 (9.402.685 9.856.209 5.286.314 7.200.094 3.861.724 5.259.766 2821.042 3.842.331 3.284.043 12 DF-10% 1 1,1111 12346 1,3717 1,5242 1,6935 1,8817 2,0908 2,3231 2,5812 2,8680 13 PV padaDF-10% (65.936.839 134.962.615 {15.890.531 21.654.091 15.098.243 26.733.445 18.639.806 33.004.253 23.012.106 40.745.992 45.273.324 14 NPV pada OF 17"..6 <60.822..319 15 NPV pada Df-10% 107.371.268 16 !RR(%) -7,2362 17 Nelf!IC 0,4051
Lampiran 31. Metode PBP & DPB untuk Aruillsis Sensitivitas Barga Ju.al Tunm 5% Bia ya Tetap In.dust...ri Kedl Minn.man Seg:ar Lidah Bua ya pada Kategorl Il
Tahun No Uraian 0 I 1 I 2 3 4 5 • 7 8 9 10 i Metode Payback Period (PBP}
65.936.8391 I a. Pengeluaran modal b. Aliran leas akhir (31.466.353) (12871.335) 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 9.905.957 15.785.832 15.785.832 c:. Akumulasi aliran kas akhir (31.466.353) (44.337.688) (28.551.856) (18.645.899) (2.860.057) 7.045.890 22.831.722 32.737.679 48.523.511 64.309.343 d. SeHsih akumu!asl s.!iran kas akhlrw
penge!uaran modal e. Selisih da!am 1 tahun (bu!an x 12) f.Pa)'backperiod(PBP) > 10tahun
2 Metode Discounted Payback (DPB} a. DJs.court factor (OF} 17°,{, 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 b. PV airan kas akhir (26.894.319) (9.402.685) 9.856.209 5286.314 7.200.094 3.861.724 5.259.766 2.821.042 3.842.331 3284.043 c:. Akumulasi PV afiran kas akh!r (26.894.319) (36297.004) (26.440.795) (21.154.480) (13.954.386) (10.CJ92.662) (4.832.896) (2.011.854) 1.830.4n 5.114.520 d Se!isih akumufasi PV afiran kas alchir-
pengeluaran modal e. Sefisih dalam 1 tahun (bu!an x 12) f. Di:;count.ed payback (DPB) > 10tahun
Lampiran 32. Analisis Sensitivitas Harga Pelepah Naik 10o/o Harga Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori Il
Tahun No Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 • 9 10 1 Aliran Kas Manta.at
a. Penjualan minuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 b. Nilai sisa - - - - - - - - - -
Total Afi~an Kas Manfaat - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Aliran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Biaya reinvestasi - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal kerja 27.419.339 - - - - - - - - - -d Biaya operasional - 303.206.400 303206.400 303.206.400 303206.400 303.206.400 303.206.400 303.206.400 303206.400 303.206.400 303206.400 e. Biaya tetap - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.ooo 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Biaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g. Angsuran pokok - 21.739.667 21.739.667 - - - - - - - -h. Biaya bunga - 7.391.487 3.695.743 - - - - - - - -
Total Aliran Kas Biava 65.936.839 349.897.554 353.119.310 320.766.400 327.683.900 320.766.400 327.683.900 320.766.400 327.683.900 320.766.400 320.766.400 3 Afmm Kas Manfaat Kotor (65.936.839 377.554 <10.197.710 22.155.200 15.237.700 22.155.200 15.237.700 22.155.200 15.237.700 22.155.200 22.155.200 4 Paiak15% - (1.595.683 2.768.919 3.323.280 2285.655 3.323.280 2.285.655 3.323.280 2.285.655 3.323.280 3.323280 5 Aflran Kas Manta.at Bersih {65.936.839 .973.237 (12.966.629 18.831.920 12952.045 18.831.920 12.952.045 18.831.920 12.952.045 18.831.920 18.831.920 6 p n - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 , £1 - Paiakl - 6.282.764 3.141.382 - - - - - - - -8 TotalAliran KasAkhlr {65.936.839 l24.530.473 16.665.24 21.991.920 16.112045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 21.991.920 9 ROI(%) - !51,5239 <19.6652 28 5605 19,6431 28,5605 19,6431 28 5605 19,6431 28,5605 28,5605
10 DF 17% 1 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 07434 0,2080 11 PV pada OF 17% (65.936.839 t?0.966.216 (4.869.053 13.731.107 8.598.194 10.030.760 6.281.097 7.327.606 4.588.426 5.352916 4.575.141 12 DF B'J, 1,00 0,9259 0,8573 0,7938 0,7350 0,6806 0,6302 0.5835 0,5403 0,5002 0,46'.32 13 PV padaDF 8% (65.936.839 cr...-.713.401 {5.714.375 17.457.895 11.842834 14.967.331 10.153.321 12832074 8.704.837 11.001.435 10.186.514 14 NPV pada DF 17% (31.286.861 15 NPV pada OF 8% 2.781.627 16 /RR (%) 8,7348 17 NetBIC 0,6060
Lampiran33. MetodePBP &DPB untuk.Analisis Sensitivitas Barga Pelepah_Naik 10% Harga.Jual Tetap lndustriKecilMinum.an Segar Lid:ahBuaya pad.a Kategoriil
Tahun No Ura Ian 0 1 2 3 4 5 6 7 • 9 10 I 1 I Metode Payback Period (PBP)
a, Pengeltw1m mOOa1
·-65.93-5.839
b.. Aliran kBs akhlr (24.530.473) (6.665.247) 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112.045 21.991.920 16.112045 21.991.920 21.991.920 c. Akumulasi a!iran kas akhlr {24.530.473) (31.195.720) (9.203.800) 6.908.245 28.900.165 45.012.210 67.004.130 83.116.175 105.103.095 127.100.015 d. Sef1sih akumtdasi aliran kas akhirw
pengeluaran modal 20.924.629 0,58 e. Selisih da!am 1 tahtsl (bu!an x 12) 15,58 17,4 f. Payback period {PBPI 61h 15bl 17hr
2 Me!ode Discounted Payback (DPB) a. Discount factor (DF) 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 b. PV aliran kas akhlr (20.966.216) (4.869.053) 13.731.107 8.598.194 10.030.760 6.281.097 7.327.606 4.588.426 5.352.916 4.575.141 c. Akumulasi PV a!iran kas akh!r (20.966.216) (25.835.270) (12.104.162} (3.505.969) 6.524.791 12.805.888 20.133.494 24.721.921 30.074.836 34.649.978 d Selislh akumldasi PV a!iran kas akh!r-
pengeluaran modal e. Selisih da!am 1 tahtm (bulan x 12) f. Discounted pauh!:.ck (DPB) > 10tahun
Lampiran 34. Analisis Sensitivitas Harga Gula Pasir Naik 10% Harga Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori Il
Tahun No Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 B 9 10 1 Altran Kas Manfaat
a. Penjualan minuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 b. Ni!ai sisa - - - - - - - - - -
Tota!A!iran Kas Manfaat - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 A!iran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Biaya reinvestasi - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal kerja 27.419.339 - - - - - - - - - -d. Biaya operaslonal - 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 299. 712.000 299. 712.000 299. 712.000 299.712.000 299.712.000 299.712.000 e. Biaya tet:ap - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Biaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g. Angsuran pokok - 21.739.667 21.739.667 - - - - - - - -h. Biaya bl.Inga - 7.391.487 3.695.743 - - - - - - - -
Total A!iran Kas Biava 65.936.839 346.403.154 349.624.910 317.272.000 324.189.500 317.272.000 324.189.500 317.272.000 324.189.500 317.272.000 317.272.000 3 Ariran Kas Manfaat Kotor 165.936.839 1?8.883.154 (6.703.310 25.649.600 18.732.100 25.649.600 18.732.100 25.649.600 18.732.100 25.649.600 25.649.600 4 Paiak15% - '1.071.523 3.293.079 3.847.440 2.809.815 3.847.440 2.809.815 3.847.440 2.809.815 3.847.440 3.847.440 5 Aliran Kas Manfaat Berslh {65.936.839 r'...'4.954.677 (9.996.389 21.802.160 15.922.285 21.802.160 15.922.285 21.802.160 15.922.285 21.802.160 21.802.160 6 p - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 1 ~ Paiakl - 6.282.764 3.141.382 - - - - - - - -
Total /!Jiran Kas Akhir (65.936.839 (20.511.913 !3.695.00 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 24.962.160 8 ROI(%) - 145,4293 115,1606 33,0652 24,1478 33,0652 24,1478 33,0652 24,1478 330652 33,0652 9 OF 17% 1 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 10 PV pada DF 17% 165.936.839 (17.531.550 r2.699.253 15.585.638 10.183.262 11.385.520 7.439.011 8.317.275 5.434.298 6.075.883 5.193.052 11 DF 10% 1 09091 0,6264 0,7513 06830 0,6209 0,5645 0,5132 0.4665 0,4241 03855 12 PV pada DF 10% f65.936.839 '18.647.194 13.053.725 18.754.440 13.033.457 15.499.537 10.n1Asz 12.809.535 8.902.027 10.586.393 9.623.993 13 NPV pada DF 17% (16.553.690 14 NPV pada DF 10% 12.343.078 15 fRR C%) 12,9900 16 NdBIC 0,8079
Lampi.ran. 35. Metode PBP & DPB untuk.Analisis Sensiti.vit.as Ha.rga Gula Pasir Naik.10% Harga .Jual Tetap Industri Kecil .Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori Il
Tahun <o Umian 0 ' 2 3 4 5 • 7 s 9 ,. 1 Metode Payback Period (PBP)
a. Pei'".gefua.<ii, tt.oda! 65.936.~9
b. Aliran kas akhlr (20.511.913) (3.695.007) 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 19.082.285 24.962.160 24.962.160 c. Akumt.dasi a1lran kas akhir (20.511.913) (24.206.920) 755.240 19.837.525 44.799.685 53.881.970 88.844.130 107.926.415 132..888.575 157.850.735 d. Selism akumulasi a!iran kas akhlr-
pengcluaran modal 2.054.869 0,29 e. Sei!sih dalam 1 tatnn (bulan x 12) 1,29 8,7 f. Pa""=• ,,,.,.,,, (PBP} 6th1 bl9hr
2 Metode Discounled Payback (DPB) m.Dfscountfar:tor(DF) 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2060 b. PV aHran kas akhir (17.531.550) (2.699.253) 15.585.638 10.183.262 11.385.520 7.439.011 8.317.276 5.434.298 6.075.883 5.193.062 c. Akuml.lasi PV eliran kas akhlr (17.531.550) (20.230.802) (4.645.165) 5.538.098 16.923.617 24.362.628 32.679.905 38.114.203 44.190.086 49.383.149 d. Selislh akumulasl PV a!iran leas akhlr-
penge!uaran modal e. Se§sih da!am 1 tahun (bulan x 12) f. Discounted payback (DPB) :> 10 taht.m
-~~r----- - -· ----- ------- ~-&- ,.. ---r ... ,."'" ~ ....... ;,11 J.~<U.n. ... u '" .1..u>1 ;;;: ..... '1"' • ..._ .,,,,..P .utu~i.n n.t!Ul J.YllllUJU<lll ~eg;sr L4U31l .ouaya pa a a ~regon u
Tahun fo Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 a 9 10 1 Aliran Kas Manfaat
a. Penjualan mlnuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 b. Ni!ai sisa - - - - - - - - - -
Total Aliran Kas Manfaat - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Aliran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - - - - - - - -b. Biaya reinvestasl - - 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 - 6.917.500 - -c. Modal kerja 27.419.339 - - - - - - - - - -d. Biaya operasional - 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 309.556.800 e. Biaya tetap - 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 f. Biaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g. Angsuran pokok - 21.739.667 21.739.667 - - - - - - - -h. Biaya bunga - 7.391.487 3.695.743 - - - - - - - -
Total Aliran Kas Biava 65.936.839 356.247.954 359.469.710 327.116.800 334.034.300 327.116.800 334.034.300 327.116.800 334.034.300 327.116.800 327.116.800 3 Aliran Kas Manfaat Kotor (65.936.839 {38.727.954 (16.548.110) 15.804.800 8.887.300 15.804.800 8.887.300 15.804.800 8.887.300 15.804.800 15.804.800 4 Paiak15% - <2.548.243 1.816.359 2.370.720 1.333.095 2.370.720 1.333.095 2.370.720 1.333.095 2.370.720 2.370.720 5 Aliran Kas Manfaat Bersih 165.936.839 <41276.197 <18.364.469 13.434.080 7.554.205 13.434.080 7.554.205 13.434.080 7.554.205 13.434.080 13.434.080 6 Penvi ~utan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 Burma <1 - Paiak) - 6282.764 3.141.382 - - - - - - - -• Tota! Aliran Kas Akhlr !65.936.839 (31.833.433 (12.063.087) 16.594.080 10.714.205 16.594.0SO 10.714.205 16.594.080 10.714.205 16.594.080 16.594.080 9 ROI t%) - '62.5996 (27 8516 20.3742 11 4567 20 3742 11 4567 20.3742 11.4567 20,3742 203742 0 DF 17% 1 08547 0,7305 06244 05337 0 4561 03898 03332 02848 02434 0,2080 1 PV pada DF 17% (65.936.839 (27-208.062 {8.812.249 10.360.855 5.717.636 7.568.745 4.176.811 5.529.071 3.051217 4.039.061 3.452.189 2 OF0,7% 1 09930 09861 09793 09725 09657 09590 09523 09457 09391 0.9326 3 PV oada OF o.7% <65.936.839 <31.612.148 (11.895.961 16.250.427 10.419.385 16.025.287 10.275.031 15.803.267 10.132.677 15.584.323 15.475.991 4 NPV pada OF 17% {58.061.566 5 NPV daDF 0,7% 521.440 6 IRR<%l 0 8451 7 Net.BIC 04305
Lampiran37. MetodePBP &DPB untuk.Analisis Sensithitas Barga Pelepah& Gula Pasir Naik 10% Barga Jual Tetap IndustriKecil MlnumanSegar LidahBu.aya pada Kategori Il
Tahun ',o Uraian 0 I 1 I 2 3 4 5 6 7 a 9 10 I Metode Payback Period {PBP)
65.936.8391 I ! a Pengeluaran mociai
10.7142051 16.594.080 b. Ariran kas akhir (31.833.433) (12063,087) 16.594.080 10.714.205 16.594.080 10.71~.205 16.594.080 16.594,080 c . .Akl.mUasi allran kas akhir (31.833.433) (43.896.520) (27.302.440) (16.588.235) 5.845 10.720.050 27.314.130 38.028.335 54.622.415 71216.495 d. Selisih akumu!asl allran kas aldlir-
pengeluaranmodal 11.314.424 0,18 e. Se1islh dalam 1 tah1.11(bulanx12) 8,18 5,40 f. Pmm::.ck ,.,.,.;,.,ri tPBPJ 9th8bl5hr
! Met.ode Discounted Payback {DPB} a. Discount factor {DFJ 17% 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 b. PV aliran kas akhlr (27.208.062) (8.812249} 10.360,855 5.717.636 7.568.745 4.176.811 5.529.071 3.051217 4.039.061 3.452.189 c. Akumu!asi PV efiran kas akhir (27.200.062) (36.020.311) (25.659.456) (19.941.820) (12373.075) (B.196.264) (2.667.194) 384.023 4.423.084 7.875273 d. Setlsih akumu!asi PV afiran kas akhlr~
peogeluaran modal e. Seftsih dalam 1 tahtri (bulan x 12) f. Discounted pa'"'"'ck (DPBI > 10 tahun
Lampiran 38. Analisis Sensit'ivitas Biaya Operasional Naik 10°/o Harga Jual Tetap Industri Kecil Minuman Segar Lidah Buaya pada Kategori II
Tahun No Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Aliran Kas Manfaat
a. Penjua!an minuman - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342921.600 342.921.600 342921-600 342.921.600 342921.600 b. Ni!ai sisa - - - - . - - - . . -
Tota! Aliran Kas Manfaat - 317.520.000 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 342.921.600 2 Aliran Kas Biaya
a. Biaya investasi 38.517.500 - - - . - - - . . . b. Biaya reinvestasl . . 6.917.500 - 6.917.500 6.917.500 . 6.917.500 - -c. Modal ketja 27.419.339 - - - - - . - . - . d Biaya operasional - 322.697.760 322.697.760 .322.697.760 322.697.760 322.697.760 322.697.760 322.697.760 322..697.760 322.697.760 322.697.760 e. Biaya tetap . 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 14.400.000 '14.400.000 14.400.000 f. Biaya penyusutan - 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 g . .Angsuran pokok . 21.739.667 21.739.667 - . . - - . - . h. Biaya bunga - 7.391.487 3.695.743 - . . - - - - -
T ot:al A!iran Kas Biava 65.936.839 369.388.914 372.610.670 340.257.760 347.175.260 340.257. 760 347.175.260 340.257. 760 347.175.260 340.257.760 340.257.760 3 Aliran Kas Manfaat Kotor 165.936.839 £51.868.914 .689.070 2.663.840 (4.253.660 2.663.840 l4.253.660 2.663.840 l4.253.660 2.663.840 2.663.840 4 Paiak 15% - (4.519.381 {154.785 399.576 (638.049 399.576 (638.049 399.576 {638.049 399.576 399.576 5 Alban Kas Manfaat Bersih £65.936.839 (56.388.301 <29.843.855 2.264.264 13.615.611 2.264.264 (3.615.611 2.264.264 f3.615.611 2.264264 2264.264 6 p . 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 3.160.000 7 1 - Patltk} . 6.282764 3.141.382 - - . - - - - -
Total Aliran Kas Akhir (65.936.839 146.945.53 <23.542474 5.424.264 1455.611 5.424.264 1455.611 5.424.264 1455.611 5.424264 5.424.264 S ROI(%} . C85,518 f45,2613 3,4340 <5,4834 3,4340 f5,4834 3,4340 £5,4834 3,4340 3,4340 9 DF 17% 1 08547 0.7305 0,6244 o.5337 04561 0,3898 0.3332 0,2848 0,2434 0,2080 10 PV daDF 17% <65.936.839 140.124.391 l17.198.096 3.386.751 <243.137 2.474.067 11n.615 1.807.340 <129.750 1.320286 1.128.450 11 DF-30% 1 1,4286 2,0408 2,9155 4,1649 5,9499 8,4999 12,1427 17,3467 24,7809 35,4013 12 PV ""'da DF ·30"h (65.936.839 107.055.053 148.045.865 15.814.181 (1.897.589 32273.838 (3.872.630 65.864.976 (7.903.326 134.418.319 192026.169 13 NPV pada DF 17% <113.692.934 14 NPV pada OF -30% 245.676.182 15 /RR£%} -2,1307 16 NelBIC oons
Lampiran29. MetodePBP & DPB untuk.Analisis Sensitivitas Biaya Operasional Naik 10% Barga Jual Tetap IndustriKedl Minum.an Segar lid.ah Buaya pada Kategorlil
- Tahun
'° . Uraian 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Metode Payback Period (PBP) a. Pengcluaran ;;.odal 65.936.839 b. Alilan kas akhir (46.945.537) (23.542.474) 5.424.264 (455.611) 5.424..264 (455.611) 5.424.264 (455.611) 5.424..264 5.424.264 c. Akwnulasl aliran k:as akhlr (46.945.537) (70.488.011) (65.063.747) (65.519.358) (60.095.094) (60.550.705) (55.126.441) (55.582.052) (50.157.788) (44.733.524} d..Seiisih e.kumulasl a!iran kas akhlr·
pengeluaran modal e. Se.'lsih dalam 1 tahoo (bt.dan x 12} f. Payback period (PBP1 > 10tahoo
2 Metode Discounted Payback (DPB) a. Discount factor (DF) 1 ?Oh 0,8547 0,7305 0,6244 0,5337 0,4561 0,3898 0,3332 0,2848 0,2434 0,2080 b. PV eilran kas e.khir (40.124.391) (17.198.096) 3.386.751 (243.137) 2.474.067 (177.615) 1.807.340 (129.750) 1.320.286 1.128.450 c. Akumtiasi PV e.liran kas akhlr (40.124.391) (57.322.487) (53.935.736) {54.178.873) (51.704.806) (51.882.420) (50.075.081) (50.204.831) (48.884.545) (47.755.095) d. Selisih e.kumulasl PV e.Jiran kas akhir·
pengeluaran modal e. Selisih dalam 1 tahun (~~n x 12) f. Discounted payback (DPB > 10 tahun