studi kasus asuhan keperawatan pada tn. s...

42

Click here to load reader

Upload: vuongmien

Post on 06-Feb-2018

279 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN

PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

SRI SUPREHATIN

NIM. P.09104

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN

PERILAKU KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

SRI SUPREHATIN

NIM. P.09104

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis ini diajukan oleh:

Nama : Sri Suprehatin

NIM : P.09104

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : “ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.S DENGANPERILAKU KEKERASAN

DI RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT

JIWA DAERAH SURAKARTA”.

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Di tetapkan di : ..............................

Hari/Tanloggal : ..............................

Pembimbing I : Joko Kismanto, S.Kep., Ns ( )

NIK. 200670020

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

iiii

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini di ajukan oleh :

Nama : Sri Suprehatin

NIM : P.09104

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : “ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.S DENGAN PERILAKU

KEKERASAN DI RUANG PRINGGONDANI

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA”.

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Di tetapkan di : ..............................

Hari/Tanggal : ..............................

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Joko Kismanto, S.Kep., Ns ( )

NIK.200670020

Penguiji II :Diyah Ekarini , S.Kep., Ns ( )

NIK. 2001187085

Penguji III :Setiyawan , S.Kep., Ns ( )

NIK. 201084050

Mengetahui,

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Setiyawan, S.Kep, Ns

NIK.201084050

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sri Suprehatin

NIM : P.09104

Program Studi : DIII Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S

DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI

RUANG PRINGGONDANI RUMAH SAKIT

JIWA DAERAH SURAKARTA”.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan , maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, Juni 2013

Sri Suprehatin

NIM. P 09114

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat, rahmat dan karunian-Nya, sehingga penulis dapat menyeleseikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Perilaku

Kekerasan Di Ruang Pringgondani Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Setiyawan, S.Kep, Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep, Ns , selaku Sekretaris Ketua Program studi DIII

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba

ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Joko Kismanto, S.Kep, Ns , selaku dosen pembimbing sekaligus sebagai

penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

4. Diyah Ekarini, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Mamaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk

menyelesaikan pendidikan.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

vi

8. Erwin Ariestiyanto AMK, selaku suami memberi dukungan dan semangat

untuk segera menyeleseikan tugas Karya Tulis Ilmiah.

9. Keisha Azzahra Salsabila, putriku yang selalu menemaniku dalam

penyelesaian tugas Karya Tulis Ilmiah

10. Nenek dan Kakek saya memberi dukungan dan semangat untuk segera

menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah

11. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes

Kusuma Husada Surakarta dan bebagai pihak yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan

ilmu keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Juni 2013

Sri Suprehatin

NIM. P 09114

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 4

C. ManfaatPenulisan ................................................................... 5

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pengkajian .............................................................................. 6

B. Daftar Perumusan Masalah ..................................................... 12

C. Perumusan Masalah Keperawatan .......................................... 12

D. Rencana Keperawatan ............................................................ 13

E. Implementasi Keperawatan .................................................... 17

F. Evaluasi Keperawatan ............................................................ 18

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan ............................................................................ 21

B. Simpulan ................................................................................. 27

C. Saran ....................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

viii

Lampiran

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Genogram Tn. S ......................................................................... 8

Gambar 2.2 Pohon Masalah .......................................................................... 13

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 3 Lembar Pendelegasian Klien

Lampiran 4 Asuhan Keperawatan

Lampiran 5 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat jiwa menurut WHO adalah berbagai karakteristik positif yang

menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (Ade, 2011). Menurut

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES RI, 2008) Sehat jiwa

adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan

hidup produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai satu kesatuan yang

utuh terdiri dari unsur fisik, mental dan sosial.

Gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan yang tidak

normal,baik yang berhubungan dengan fisik maupun dengan mental

(Yosep, 2007). Gangguan jiwa menjadi masalah serius diseluruh dunia.

Organisasi kesehatan Dunia (World Head Organitation) tahun 2007

menyatakan, paling tidak 1 dari 4 orang atau sekitar 450 juta orang terganggu

jiwanya di Indonesia berdasarkan survey kesehatan mental rumah tangga

setiap 1000 anggota rumah tangga terdapat 185 orang mengalami gangguan

terkait masalah kejiwaan (Siti, 2010). Menurut Kepala Dinas Kesehatan di

Jakarta Dien Emawati menyatakan bahwa jumlah penderita gangguan jiwa

ringan hingga triwulan kedua tahun 2011 mencapai 306.621 orang, naik dari

159.029 orang pada tahun 2010. Secara keseluruhan, jumlah penderita

gangguan jiwa di Jakarta mencapai angka 14,1% dari jumlah penduduk.

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

2

Jumlah itu di atas angka nasional sebesar 11,6% (Kompas.com, 10 Oktober

2011).

Dampak perkembangan jaman dan pembangunan juga menjadi faktor

peningkatan permasalahan kesehatan yang ada, menjadikan banyaknya

masalah kesehatan fisik juga masalah kesehatan mental spiritual, dan pada

akhir-akhir ini penderita gangguan jiwa makin meningkat, kebanyakan

penderita gangguan jiwa terjadi karena perilaku kekerasan baik dalam rumah

tangga ataupun yang lainnya (Casmita, 2008). Salah satu bentuk gangguan

jiwa yang umum adalah skizofrenia. Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa

yang berat yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan

berkomunikasi, gangguan realitas (halusinasi atau waham), afek tidak wajar

atau tumpul, gangguan kognitif (tidak mampu berpikir abstrak) serta

mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari hari ( Keliat,2011 ). Tanda

dan gejala skizofrenia menurut Keliat (2011) diantaranya gejala positif

(Waham, Halusinasi, Perubahan arus pikir dan Perubahan perilaku)

sedangkan gejala negatifnya (Apatis, Blocking atau pembicaraan terhenti

tiba-tiba, Isolasi Sosial).Perubahan perilaku sendiri itu meliputi amuk, marah

dan menyebabkan perilaku kekerasan.

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri

sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk

mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif

(Iyus,2007). Marah merupakan suatu emosi yang mempunyai ciri-ciri

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

3

aktifitas sistem saraf simpatik yang tinggi dan adanya perasaan jengkel atau

tidak suka yang amat kuat yang disebabkan adanya kesalahan dan

ditimbulkan sebagai respon terhadap kecemasan atau kebutuhan yang tidak

dipenuhi yang dirasakan sebagai ancaman (Arie, 2011).

Rumah Sakit Jiwa Surakarta adalah rumah sakit milik pemerintah

yang diklasifikasikan sebagai kelas A dan sebagai pelayanan kesehatan yang

bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat yang berhubungan

dengan perencanaan dari suatu rumah sakit bagi rumah sakit jiwa, dengan

berbagai tingkat keparahannya. Hasil survei di Rumah Sakit Jiwa Daerah

Surakarta, gangguan halusinasi yang ada di Rumah Sakit Jiwa Daerah

Surakarta kurang lebih 42% jika dibandingkan gangguan jiwa lainnya,

diantaranya perilaku kekerasan 34%, harga diri rendah 14,5%, defisit

perawatan diri 5,6% dan menarik diri 3,9% (Catatan Medical Record RSJD

Surakarta, 2007). Berdasarkan laporan periode bulan April 2013 klien yang

dirawat di ruang Pringgondani RSJD Surakarta di dapatkan dari 31 klien yang

mengalami gangguan jiwa terdapat 15 klien yang mengalami gangguan resiko

perilaku kekerasan, rata – rata berumur antara 20 tahun sampai 50 tahun,

yang mengalami halusinasi terdapat 10 klien, harga diri rendah terdapat 2

klien, defisit perawatan diri terdapat 1 klien, menarik diri terdapat 2 klien dan

waham terdapat 1 klien.

Tn. S adalah klien yang mengalami gangguan jiwa dengan perilaku

kekerasan, didapatkan data subyektif klien mengatakan kesal pada

keluargannya yang tidak bersedia membelikan sepeda motor kesukaannya

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

4

dan klien mengamuk lalu membakar sepeda motor miliknya. Data obyektif

klien tampak kesal, wajah tegang, suara keras dengan nada tinggi. Akibat dari

perilaku kekerasan dapat menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan

pengelolaan kasus asuhan keperawatan yang ditunjukan dalam penulisan

karya tulis ilmiah dengan judul “Studi Kasus Asuhan Keperawatan Pada Tn.S

Dengan Perilaku Kekerasan Di Ruang Pringgondani Rumah Sakit Jiwa

Daerah Surakarta”.

B. Tujuan Penulisan

Terdiri atas 2 (dua) hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan umum

Melaporkan kasus asuhan keperawatan pada Tn.S dengan

perilaku kekerasan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. S dengan perilaku

kekerasan.

b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Tn. S

dengan perilaku kekerasan.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn.S

dengan perilaku kekerasan.

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Tn. S dengan perilaku

kekerasan.

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

5

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. S dengan perilaku

kekerasan.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi yang terjadi pada Tn.S dengan

perilaku kekerasan.

C. Manfaat Penulisan

1. Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman

nyata penulis dalam memberikan asuhan keperawatan dengan perilaku

kekerasan.

2. Bagi profesi

Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam

melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku

kekerasan, sehingga klien mendapatkan penanganan yang cepat, tepat

dan optimal.

3. Bagi institusi

a. RSJD Surakarta

Sebagai bahan pertimbangan oleh pihak rumah sakit untuk

membuat kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan

asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku kekerasan.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

6

b. Pendidikan

Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan

kualitas pendidikan keperawatan khususnya pada klien dengan

perilaku kekerasan dan dapat menambah pengetahuan bagi para

pembaca.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

7

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab II ini merupakan ringkasan Asuhan Keperawatan Jiwa dengan

pengelolaan studi kasus pada klien Tn.S dengan Perilaku Kekerasan di ruang

Pringgondani RSJD Surakarta pada tanggal 25 April – 27 April 2013. Asuhan

keperawatan ini dimulai dari pengkajian, analisa data, perumusan diagnosa

keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Identitas

Hasil pengkajian tanggal 25 April 2013 pukul: 10.00 WIB pada kasus

ini diperoleh dengan cara auto anamnesa, mengadakan pengkajian langsung,

pemeriksaan fisik dan menelaah catatan perawat, dari data pengkajian

tersebut didapatkan hasil identitas klien bernama Tn.S, umur 26 tahun, masuk

tanggal 27 Maret 2013 agama Islam, pekerjaaan swasta, alamat Tasikmadu,

Karanganyar yang dirawat di ruang Pringgondani RSJD Surakarta sudah 1

bulan sejak Tn. S diagnosa Perilaku Kekerasan. Penanggung jawab klien

adalah Tn.A, pekerjaan wiraswasta, hubungan dengan klien adalah kakak

kandung.

B. Pengkajian

1. Riwayat Kesehatan

Ketika dilakukan pengkajian keluhan yang dirasakan klien saat

dikaji adalah klien mengatakan jengkel kepada keluarganya. Riwayat

alasan masuk ± 1 bulan sebelum masuk Rumah Sakit Jiwa, klien

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

8

mengamuk dan membakar sepeda motornya, kemudian klien dibawa

kerumah Sakit Jiwa Surakarta Riwayat kesehatan keluarga, klien

mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan

jiwa.

2. Faktor Predisposisi

Klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumya dan riwayat

keluarga klien tidak ada yang mempunyai gangguan jiwa. Klien

mengatakan sudah pernah dirawat di rumah Sakit Jiwa selama 10x dan

pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena tidak bersedia minum

obat dan jarang kontrol. Klien mengatakan terakhir masuk kerumah Sakit

Jiwa pada tanggal 16 Maret 2013.

3. Faktor Presipitasi

Klien mengatakan mengamuk di rumah lalu membakar sepeda

motornya karena merasa kesal dengan keluarganya yang tidak bersedia

membelikan motor kesukaanya.

4. Pemeriksaan Fisik

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tanda- tanda vital, tekanan

darah: 120/80 mmHg, nadi: 86 x/menit, suhu: 36 C, respirasi: 20

x/menit, tinggi badan: 163 cm, berat badan: 55 kg. Keadaan umum : baik,

kepala: rambut bersih,bentuk mesoshepal, bersih. Mata : pupil isokor,

konjungtiva tidak anemis, simetris kanan dan kiri, penglihatan baik.

Hidung : bersih, simetris kanan dan kiri, tidak ada polib, penciuman baik.

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid. Dada : simetris kanan dan

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

9

kiri, tidak ada otot bantu nafas. Ekstremitas : lengkap, bisa digerakkan

dengan normal, kuku bersih dan pendek.

5. Psikososial

a) Genogram

Keterangan :

Gambar 2.1 Genogram

Pengkajian psikososial didapatkan bahwa klien adalah anak

kesebelas dari sebelas bersaudara, klien tinggal serumah dengan

bapak dan ibunya, dalam anggota keluarga tidak ada yang

mengalami gangguan jiwa.

: Laki - Laki meninggal

: Perempuan meninggal

: Tinggal serumah

: Garis Keturunan

: Laki - Laki

: Perempuan

: Klien

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

10

b) Konsep diri

Pengkajian konsep diri, pada gambaran dirinya klien

mengatakan suka pada bagian tubuhnya dan menerimanya. Identitas

klien mengatakan seorang laki-laki berumur 26 tahun dan belum

menikah. Peran klien di rumah adalah sebagai anak. Ideal diri klien

mengatakan klien mengatakan ingin cepat pulang bertemu

keluarganya dan segera bekerja kembali. Harga diri klien

mengatakan malu bila bertemu dengan tetangganya karena dirinya

suka mengamuk di rumah.

c) Hubungan Sosial

Klien mengatakan orang yang paling berharga adalah kakak

kandungnya dan meskipun dia sering diamuk tapi klien mengatakan

dia sangat menyayangi keluarganya. Hubungan dalam bermasyarakat

klien mengatakan jarang bergaul dengan tetanggganya, klien tampak

diam saja ketika tidak ada yang mengajaknya berbicara. Hambatan

dalam berhubungan dengan orang lain klien mengatakan tidak

menemukan kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain.

d) Spiritual

Kepercayaan klien mengatakan beragama islam dan rajin

beribadah. Kegiatan ibadah klien mengatakan sholat 5 waktu dan

tidak lupa berdo’a setelah sholat. Klien mengatakan ingin segera

sembuh dan cepat pulang.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

11

6. Status Mental

Penampilan klien terlihat rapi dengan rambut tertata rapi, cara

berpakaian juga baik tidak acak-acakan. Pembicaraan saat dikaji klien

berbicara dengan jelas, keras dan nada suara tinggi. Aktifitas motorik

klien terlihat tegang. Alam perasaan klien mengatakan senang saat dikaji

dan klien merasa sedih selama di Rumah Sakit Jiwa karena ingin pulang.

Afek klien saat dikaji afeknya datar. Interaksi klien saat di wawancarai

kooperatif dan mau menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Isi pikir

klien saat dikaji klien tidak mengalami gangguan, tidak ada waham, klien

mengatakan ingin segera pulang dan bertemu keluarga di rumah. Proses

pikir klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Memori klien dapat

mengingat kejadian jangka panjang dan jangka pendek, klien mampu

mengingat kapan saat dia dibawa di rumah sakit dengan diantar

kakaknya. Klien dapat berkonsentrasi saat diajak berbicara, Tingkat

kesadaran klien sadar penuh, tidak ada disorientasi waktu dan tempat.

Persepsi klien tidak mengalami gangguan halusinasi. Daya tilik diri klien

mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang.

7. Kebutuhan Persiapan Pulang

Pada pengkajian kebutuhan klien pulang didapatkan data bahwa

klien mengatakan makan 3x sehari dengan menu yang disediakan dari

rumah sakit yaitu nasi, sayur, lauk-pauk serta buah. Klien juga

mengatakan selalu habis makannya lalu tidak lupa mencuci piringmya

sendiri. BAB klien mengatakan, BAB sehari 1x yaitu saat pagi hari dan

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

12

untuk BAK klien mengatakan bisa 6-7x sehari. Kebutuhan mandi klien

juga tercukupi, klien mengatakan mandi 2x sehari yaitu pagi dan sore.

Klien juga mengatakan selalu keramas dan menggosok giginya saat

mandi, kemudian klien mengatakan setelah mandi tidak lupa ganti baju

yang bersih dan menyisir rambutnya agar kelihatan rapi.Istirahat dan

tidur, klien mengatakan tidur malam pukul 22.00 sampai pukul 05.00

pagi dan klien mengatakan jarang tidur siang. Penggunaan obat,klien

mengatakan ketika dirumah sakit mau minum obat secara teratur agar

cepat sembuh dan segera pulang. Rencana aktivitas dirumah dan diluar

rumah,klien mengatakan setelah pulang dari rumah sakit ,dirumah akan

membantu orang tuanya membuat batu bata dan aktivitas diluar rumah

klien mengatakan ingin kembali bekerja.

8. Mekanisme koping

Klien mengalami mekanisme koping maladaptif yaitu klien

mengatakan jengkel kepada keluarganya dan membakar sepeda

motornya. Klien mengatakan mengerti alasan kenapa dia dibawa ke

rumah sakit jiwa karena dia sering mengamuk di rumah dan klien

mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya.

Penggunaan obat, klien mengatakan ketika di rumah sakit mau

untuk minum obat secara teratur agar cepat sembuh dan pulang. Setelah

pulang dari rumah sakit klien mengatakan ingin membantu orangtuanya

membuat batu bata dan kegiatan di luar rumah klien mengatakan akan

kembali bekerja.

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

13

9. Aspek Medis.

Diagnosa Medis: F.20.8. Terapi obat Risperidol 2x2 mg,

Clorpromazin 2x100mg, Triheksaperidol 2x2 mg. Klien dilakukan

pemeriksaan laboratorium tgl 29 Maret 2013 dengan hasil yaitu GDS 85

mg/dL (normal < 130 mg/dL), SGOT 28 u/L (normal < 37 u/L), SGPT

19 u/L (normal < 42 u/L).

C. Daftar Perumusan Masalah

Berdasarkan data di atas dapat ditegakkan diagnosa keperawatan

yaitu perilaku kekerasan, diagnosa keperawatan tersebut didukung dengan

data subyektif klien mengatakan kesal dengan keluarganya karena tidak mau

membelikan sepeda motor kesukaanya, klien mengatakan mengamuk dan

membakar sepeda motornya. Data obyektif: klien tampak kesal, wajah

tegang, suara keras dengan nada tinggi.

Diagnosa keperawatan ditegakkan maka dapat disimpulkan bahwa

pohon masalahnya adalah sebagai berikut:

Pohon Masalah

Resiko Menciderai Diri Sendiri, Orang Lain dan Lingkungan (Akibat)

Perilaku Kekerasan ( Core Problem)

Mekanisme koping tidak efektif (Etiologi)

Gambar 2.2 Pohon masalah

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

14

D. Rencana Keperawatan

Didapatkan dari hasil pengkajian rencana keperawatan pada Tujuan

umum: Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan.

Tujuan khusus yaitu merupakan respon yang diharapkan dari hasil

tindakan keperawatan. Tujuan khusus 1 : Klien dapat membina hubungan

saling percaya. Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama 30 menit klien

tampak : Menunjukan tanda-tanda percaya pada perawat, wajah cerah

(tersenyum), mau berkenalan, bersedia menceritakan perasaannya. Intervensi

yang akan dilakukan bina hubungan saling percaya dengan, memberi salam

setiap berinteraksi, perkenalkan nama perawat dan tujuan perawat

berinteraksi, tanyakan dan panggil nama kesukaan klien, tunjukan sikap

empati jujur dan menepati janji setiap kali berinteraksi, tanyakan perasaan

klien dan masalah yang dihadapi klien, buat kontrak interaksi yang jelas,

dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan perasaan klien.

Tujuan khusus 2 : Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku

kekerasan yang dilakukannya. Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama

30 menit klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang

dilakukannya, menceritakan penyebab perasaan kesal (jengkel), baik dari diri

sendiri maupun lingkungannya. Intervensi yang akan dilakukan, bantu klien

mengungkapkan perasaan marahnya, motivasi klien untuk menceritakan

penyebab rasa kesal (jengkel), dengarkan tanpa mencela atau memberi

penilaian setiap ungkapan perasaan klien.

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

15

Tujuan Khusus 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perlikau

kekerasaan. Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama 30 menit klien

menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan, tanda fisik mata

merah, tangan mengepal, ekspresi wajah tegang, tanda emosional, perasaan

marah jengkel marah bicara kasar, tanda sosial bermusuhan yang dialami saat

terjadi perilaku kekerasan. Intervensi yang akan dilakukan, bantu klien

mengungkapkan tanda-tanda perilaku kekerasan yang dialaminya, motivasi

klien menceritakan kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi, motivasi

klien menceritkan kondisi emosinya saat terjadi perilaku kekerasan, motivasi

klien menceritakan kondisi hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku

kekerasan.

Tujuan khusus 4 : Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan

yang pernah dilakukanya. Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama 30

menit klien menjelaskan, jenis-jenis ekspresi kemarahan yang selama ini telah

dilakukanya, perasaannya saat melakukan kekerasan, efektifitas cara yang

dipakai dalam menyelesaikan masalah. Intervensi yang akan dilakukan,

diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini,

motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindakan kekerasan yang selama ini

pernah dilakukannya, motivasi klien menceritakan perasaan klien setelah

tindakan kekerasan tersebut terjadi, diskusikan apakah dengan tindakan

kekerasan yang dilakukanya masalah yang dialami teratasi.

Tujuan khusus 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku

kekerasan. Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama 30 menit klien

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

16

menjelaskan akibat tindakan kekerasan yang dilakukannya, diri sendiri (luka,

dijauhi teman), orang lain (keluarga luka, tersinggung, ketakutan), lingkungan

(barang atau benda rusak). Intervensi yang akan dilakukan, diskusikan dengan

klien akibat negatif (kerugian) cara yang dilakukan pada, diri sendiri, orang

lain, keluarga, lingkungan

Tujuan khusus 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam

mengungkapkan kemarahan. Kriteria evaluasi 2x pertemuan selama 30 menit

klien, menjelaskan cara sehat mengungkapkan marah, Intervensi diskusikan

dengan klien apakah klien mau mempelajari cara mengungkapkan marah

yang sehat, jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah,

jelaskan cara sehat untuk mengungkapkan marah, cara fisik : nafas dalam

pukul bantal dan olahraga, verbal mengungkapkan bahwa dirinya sedang

kesal pada orang lain, sosial : latihan asertif dengan orang lain.

Tujuan khusus 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol

perilaku kekerasan. Kriteria evaluasi setelah 2x pertemuan selama 30 menit

klien memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasan, fisik : tarik nafas

dalam, memukul bantal, verbal : mengungkapkan perasaan kesal pada orang

lain tanpa menyakiti, spiritual zikir doa. Intervensi diskusikan cara mungkin

di pilih untuk mengungkapkan kemarahannya, latih klien memperagakan cara

yang dipilih, jelaskan manfaat cara tersebut, anjurkan klien menirukan

peragaan yang sudah dilakukan, anjurkan klien menggunakan cara yang

sudah dilatih saat jengkel muncul.

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

17

Tujuan khusus 8 : Klien mendapatkan dukungan keluarga untuk

mengontrol perilaku kekerasan. Kriteria evaluasi setelah 3x pertemuan selama

30 menit keluarga : menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku

kekerasan, mengungkapkan rasa puas dalam merawat klien. Intervensi

diskusikan pentingnya paran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk

mengatasi perilaku kekerasaan, jelaskan pengertian penyebeb, akibat, dan

cara merawat klien perilaku kekerasan, peragakan klien menangani parilaku

kekerasan, beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang, beri pujian

kepada keluarga setelah peragakan, tanyakan perasaan keluarga setelah

mencoba cara yang dilatih.

Tujuan khusus 9 : Klien menggunakan obat sesuai program yang telah

di tetapkan . Kriteria evaluasi setelah 1x pertemuan selama 30 menit klien

menjelaskan : manfaat minum obat, keinginan tidak minum obat, nama obat,

bentuk dan warna obat, dosis yang diberikan kepadanya, waktu penakaran,

cara penakaran, efek yang dirasakan, setelah 1x pertemuan selama 30 menit

klien mengungkapkan obat sesuai program. Intervensi jelaskan manfaat

menggunaan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat,

jelaskan kepada klien : jenis obat (nama, warna dan bentuk obat), dosis yang

tepat untuk klien, waktu pemakaian, efek yang dirasakan klien, anjurkan klien

:minta dan menggunakan obat tepat waktu, lapor ke perawat atau dokter jika

mengalami efek yang tidak biasa, beri pujian terhadap kedisiplinan klien

menggunakan obat.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

18

E. Implementasi

Tindakan keperawatan yang dilakukan hari Kamis tanggal 25 April

2013 adalah Strategi Pelaksanaan I : bina hubungan saling percaya,

mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang muncul pada klien,

mengidentifikasi tanda dan gejala yang muncul pada saat marah,

mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan pada saat marah. Menyebutkan cara

mengontrol perilaku kekerasan, membantu klien mempraktekkan latihan cara

mengontrol perilaku kekerasan nafas dalam. Respon klien yaitu klien meu

membina hubungan saling percaya dengan perawat, klien mengatakan jengkel

kepada keluarganya, klien mengatakan bila merah maka klien mengamuk,

klien tampak bersedia diajarkan tehnik mengontrol marah dengan tarik nafas

dalam.

Tindakan keperawatan yang dilakukan hari Jum’at tanggal 26 April

2013 adalah Strategi Pelaksanaan II dan Strategi Pelaksanaan III yaitu

membantu klien dalam memilih dan mempraktikkan cara mengontrol perilaku

kekerasan yaitu dengan pukul bantal berbicara yang baik. Respon klien yaitu

klien mengatakan bersedia diajarkan tehnik mengontrol marah dengan tehnik

pukul bantal dan berbicra yang baik.

Tindakan keperawatan yang dilakukan hari Sabtu tanggal 27 april 2013

adalah Strategi Pelaksanaan IV yaitu membantu klien dalam memilih dan

mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan yaitu beribadah dan

menganjurkan klien untuk memasukkan cara yang dipilih ke jadwal harian

klien untuk dilatih setiap hari. Respon klien yaitu klien mengatakan bersedia

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

19

diajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan cara beribadah, klien

bersedia memasukkan tehnik mengontrol marah dengan tarik nafas dalam ,

pukul bantal, berbicara yang baik dan beribadah ke dalam jadwal harian

untuk dilatih setiap hari.

F. Evaluasi

Setelah dilakukan tindakan implementasi selama 3 x 15 menit

didapatkan evaluasi hari Kamis 25 April 2013 pada pukul 10.00 WIB untuk

diagnosa yang pertama Strategi Pelaksanaan I diperoleh data subyektif: klien

mau berjabat tangan dan mau untuk memperkenalkan dirinya, klien

mengatakan kesal kepada keluarganya, klien mengatakan mengamuk saat

kesal karena tidak dibelikan sepeda motor kesukaanya dan membakar sepeda

motor miliknya. Data obyektif: klien tampak mau berjabat tangan dan

membina hubungan saling percaya pada perawat, klien tampak mau

menyebutkan penyebab perilaku kekerasannya muncul, klien menjawab

semua pertanyaan, ada kontak mata, klien mau menyebutkan perilaku

kekerasan yang dilakukan, klien mau memperhatikan mengontrol marah

dengan tarik nafas dalam dan memasukkan ke dalam jadwal harian untuk

dilatih setiap hari. Assessement: Klien mampu mengidentifikasi penyebab

perilaku kekerasan yang muncul pada klien, mengidentifikasi tanda dan

gejala yang muncul pada saat marah, mengidentifikasi akibat yang

ditimbulkan pada saat marah dan mendemonstrasikan cara mengontrol marah

dengan cara pertama yaitu tarik nafas dalam. Planning, bagi klien anjurkan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

20

klien untuk melakukan cara mengontrol marah dengan cara pertama yaitu

tarik nafas dalam, dan memasukkan kedalam jadwal harian, bagi perawat

evaluasi cara mengontrol marah yang pertama yaitu tarik nafas dalm, Lanjut

cara mengontrol marah yang kedua dan ketiga yaitu pukul bantal dan

berbicara baik dengan orang lain.

Hari Jum’at, 26 April 2013 pukul 10.00 WIB untuk Strategi

Pelaksanaan II dan Strategi Pelaksanaan III diperoleh data subyektif: klien

mengatakan sudah mencoba cara mengontrol marah dengan cara pertama

yaitu tarik nafas dalam. Data subyektif: klien mengatakan mau berlatih cara

mengontrol marah dengan cara yang kedua dan ketiga yaitu dengan pukul

bantal dan berbicara yang baik dengan orang lain. Klien mengatakan mau

memasukan latihan mengontrol marah dengan pukul bantal dan berbicara

yang baik ke jadwal harian. Data obyektif: klien tampak kooperatif ,

wajahnya tegang, suara keras dan nadanya tinggi, klien tampak

mempratekkan cara mengontrol marah dengan cara kedua yaitu pukul bantal

dan berbicara yang baik. Assessment: klien mampu mempraktekkan cara

mengontrol marah yang kedua dan ketiga yaitu pukul bantal dan berbicara

baik dengan orang lain. Planning, bagi klien anjurkan klien untuk memasukan

cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam dan pukul bantal dan

berbicara yang baik dengan memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian,

bagi perawat evaluasi dan optimalkan cara mengontrol marah satu yaitu tarik

nafas dalam dan cara kedua dan ketiga yaitu pukul bantal dan berbicara yang

baik dengan orang lain, lanjutkan cara keempat.

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

21

Hari ketiga Sabtu, 27 April 2013 pada pukul 10.00 WIB untuk Strategi

Pelaksanaan IV diperoleh data subyektif: klien mengatakan sudah bisa cara

mengontrol marah dengan beribadah, klien mengatakan sudah memasukan

dalam jadwal kegiatan harian. Data obyektif: klien kooperatif dan wajah

tegang, klien sudah mempraktikan cara mengontrol marah dengan cara

keempat yaitu dengan cara beribadah, klien tampak memasukan cara tersebut

kedalam jadwal kegiatan harian. Assessment: klien bisa mengontrol marah

dengan cara keempat yaitu dengan beribadah. Planning, bagi klien anjurkan

klien memasukan jadwal kegiatan harian, bagi perawat evaluasi dan

optimalkan cara mengontrol marah yang pertama yaitu tarik nafas dalam,cara

mengontrol marah kedua yaitu pukul bantal lanjutkan,cara mengontrol marah

yang ketiga yaitu berbicara yang baik dan cara mengontrol marah yang

keempat yaitu beribadah, Lanjut cara yang kelima yaitu cara minum obat.

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

22

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Bab III ini penulis akan menguraikan kesenjangan antara konsep teoti

dengan resume keperawatan yang merupakan kasus nyata dengan masalah

gangguan “perilaku kekerasan pada Tn.S di Ruang Pringgondani Rumah

Sakit Jiwa Daerah Surakarta Tahun 2013 “ pada tanggal 25-27 April 2013

dari tahap pengkajian sampai dengan tahap evaluasi

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan di mana seseorang

melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri

sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk

mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif

(Iyus,2007).

1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan, tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan

perumusan kebutuhan atau masalah klien (Kusumawati dan Hartono,

2010). Pengkajian pada klien, penulis menggunakan teori proses

perawatan jiwa yaitu pengkajian identitas klien, identitas penanggung

jawab, alasan masuk, faktor predisposisi, pemeriksaaan fisik, psikososial,

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

23

status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, masalah

psikososial dan lingkungan, data penunjang dan terapi (Arif, 2004).

Dalam tehnik pengkajian penulis menggunakan teori manifestasi klinis

perilaki kekerasan yaitu wajah tegang, terjadi peningkatan volume suara,

pandangan tajam (Ade, 2011).

Teknik pengkajian yang dilakukan penulis adalah dengan cara

wawancara dengan klien (autoanamnesis). Dalam tehnik pengkajian

penulis tidak menggunakan teori pengkajian secara (alloanamnesis)

dikarenakan penulis tidak mengetahui orang terdekat klien dan penulis

tidak mencantumkan nama dokter yang menangani klien.

Setelah dilakukan pengkajian pada Tn.S secara garis besar

ditentukan dari data subyektif dan obyektif yaitu Tn. S mengatakan kesal

dengan keluarganya karena tidak bersedia membelikan sepeda motor

kesukaannya. Tn. S mengatakan jika dirinya marah maka dia mengamuk

di rumah, klien tampak kesal. Terdapat manifestasi klinis yang muncul

pada klien yaitu wajah tegang, suara keras dengan nada tinggi. Tanda

gejala yang muncul pada Tn.S sesuai dengan teori yang di cantumkan

oleh penulis yaitu terjadi peningkatan volume suara, wajah tegang .

Berdasarkan pengkajian diatas maka dapat disimpulkan apabila

mengalami gangguan jiwa maka akan timbul perilaku kekerasan yang

akan membuat seseorang tersebut dapat bertindak sesuka hatinya tanpa

memikirkan resiko yang akan terjadi.

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

24

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah merupakan suatu pernyataan

masalah keperawatan klien yang mencakup baik respon sehat adaptif atau

maladaptif serta stresor yang menunjang (Kusumawati dan Hartono,

2010).

Menurut Arif (2004), pohon masalah pada resiko perilaku

kekerasan (core problem) dapat mengakibatkan seseorang beresiko

melakukan tindakan mencederai diri sendiri, orang lain atau lingkungan.

Hal ini dapat terjadi karena beberapa penyebab yaitu gangguan konsep

diri: harga diri rendah, gangguan pemeliharaan kesehatan,

ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.

Data yang diperoleh dari Tn.S yaitu perilaku kekerasan yang

disebabkan oleh mekanisme koping maladaptif yang didukung oleh data

subyektif klien mengatakan kesal dengan keluarganya karena tidak

bersedia membelikan sepeda motor kesukaannya dan membakar sepa

motor miliknya, data obyektif: klien tampak kesal, wajah tegangdan

suara keras. Kemudian dapat beresiko menciderai diri sendiri, orang lain

dan lingkungan yang didukung data subyektif klien mengatakan kesal

kepada keluarganya yang tidak bersedia membelikan sepeda motor

kesukaanya, kemudian klien mengamuk dan membakar sepeda motornya,

data obyektif klien tampak kesal saat bercerita, wajah merah, nada tinggi.

Berdasarkan data yang diperoleh bahwa pohon masalah yang terjadi pada

Tn.S sama dengan teori yang dituliskan yaitu penyebab dari perilaku

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

25

kekerasan (core problem) adalah mekanisme koping tidak efektif

sehingga dapat beresiko perilaku mencederai diri sendiri, orang lain dan

lingkungan, dan menyebabkan resiko perilaku kekerasan pada Tn.S dapat

muncul ketika dirinya sedang marah.

3. Perencanaan Keperawatan

perencanaan keperawatan adalah kategori dari perilaku

keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang

diperkirakan ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk

mencapai tujuan tersebut (Potter dan Perry, 2006).

Rencana tindakan yang dilakukan penulis adalah bina hubungan

saling percaya, mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan,

mengidentifikasi tanda - tanda perilaku kekerasan, mengidentifikasi jenis

perilaku kekerasan, mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan,

mengidentifikasi cara yang dilakukan klien ketika perilaku kekerasan

muncul, ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan, ajarkan kepada

keluarga cara merawat klien dengan perilaku kekerasan, anjurkan pada

klien menggunakan obat yang benar. Kriteria hasil yang diharapkan

adalah klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat

mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya, klien

dapat mengidentifikasi tanda - tanda perilaku kekerasan, klien dapat

mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukanya, klien

dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan, klien dapat

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

26

mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan,

klien dapat mendemontrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan, klien

mendapatkan dukungan keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan,

klien menggunakan obat sesuai program yang telah di tetapkan.

4. Implementasi

Implementasi adalah tahap dimana perawat memulai kegiatan dan

melakukan tindakan – tindakan perawatan dalam mengatasi masalah

klien, tugas perawat pada saat ini adalah melaksanakan kegiatan yang

telah direncanakan pada tahap pra interaksi dan melanjutkan tahap

orientasi (Potter dan Perry, 2006). implementasi pada Tn. S dilakukan

selama tiga hari pada tanggal 25 – 27 April 2013 di bangsal

pringgondani, Rumah Sakit Jiwa Surakarta. Implementasi yang dilakukan

penulis untuk mengatasi resiko perilaku kekerasan pada Tn.S yaitu

membina hubungan saling percaya dan melakukan pengkajian mulai dari

identitas klien, alasan masuk, faktor predisposisi, pemeriksaan fisik,

status mental, masalah psikososial dan lingkungan, mekanisme koping

dan tingkat pengetahuan klien. Melakukan proses keperawatan dari TUK

1 sampai 7 yaitu mengidentifikasi terhadap klien tentang penyebab

terjadinya marah, mengidentifikasi tanda-tanda saat marah,

mengidentifikasi akibat dari marah yang dilakukan, mengajarkan cara

mengontrol marah yang benar yaitu teknik pukul bantal sebagai cara

yang dipilih klien. Dalam teori implementasi penulis tidak bisa

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

27

melakukan proses keperawatan TUK 8 dikarenakan penulis tidak

bertemu keluarga klien.

5. Evaluasi

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari

tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus menerus pada

respon klien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.

Evaluasi dapat dibagi dua, yaitu evaluasi proses atau formatif dilakukan

setiap selesai melakukan tindakan, evaluasi hasil atau sumatif dilakukan

dengan membandingkan respon klien pada tujuan khusus dan umum

yang telah ditentukan (Kusumawati dan Hartono, 2010).

Hasil evaluasi pada tanggal 25 April 2013 sampai 27 April 2013

yang didapat dari Tn.S adalah data subyektif: klien mengatakan

mengamuk karena tidak dibelikan sepeda motor kesukaanya dan

membakar sepeda motor miliknya. Data obyektif klien tampak mau

berjabat tangan dan membina hubungan saling percaya pada perawat,

klien tampak mau menyebutkan penyebab perilaku kekerasannya

muncul, klien menjawab semua pertanyaan, ada kontak mata, klien mau

menyebutkan perilaku kekerasan yang dilakukan, klien mengatakan mau

untuk diajari cara mengontrol marah dengan cara tarik nafas dalam,

pukul bantal, berbicara baik dengan orang lain dan beribadah dan klien

tampak mau mempraktekannya. Assesement : klien mampu

mempraktekkan cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam, pukul

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

28

bantal, berbicara baik dengan orang lain dan beribadah. Planning, bagi

klien anjurkan klien untuk melakukan cara mengontrol marah dengan

cara tarik nafas dalam, pukul bantal, berbicara baik dengan orang lain

dan beribadah dan memasukkan kedalam jadwal harian, bagi perawat

evaluasi cara mengontrol marah dengan tarik nafas dalam, pukul bantal,

berbicara baik dengan orang lain dan beribadah. Rencana selanjutnya

penulis menyerahkan tindak lanjut kepada perawat jaga yang berada di

rumah sakit agar melanjutkan SP V yaitu minum obat dan membuat

jadwal kegiatan.

B. Simpulan

Kesimpulan penulis didapatkan setelah melakukan asuhan keperawata pada

Tn.S dengan perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :

1. Dalam pengkajian pada Tn.S pengumpulan data penulis menggunakan

metode wawancara (autoanamnesis) dan mengobservasi klien yaitu dari

segi penampilan, pembicaran, perilaku klien, kemudian ditambah dengan

menelaah catatan medik dan catatan keperawatan. Dalam pengkajian ini

penulis mengkaji data dari tanggal klien masuk RSJD, identitas klien,

penanggung jawab alasan masuk, faktor predisposisi, faktor prestisipitasi,

pemeriksaan fisik keluhan fisik, psikososial, (genogram dan analisa

genogram) konsep diri, hubungan sosial, spiritual status mental,

kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping, masalah psikososial dan

lingkungan, pengetahuan klien, aspek penunjang.

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

29

2. Dalam diagnosa keperawatan pada pohon masalah yang menjadi care

problem dari perilaku kekerasan adalah perilaku kekerasan, yang menjadi

akibat adalah resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,

dan penyebab dari perilaku kekerasan adalah gangguan konsep diri:

harga diri rendah. Data yang diperoleh dari Tn. S sesuai dengan teori

yang ada diatas yaitu yang menjadi care problem adalah perilaku

kekerasan yang didukung dengan data subyektif: klien mengatakan kesal

dengan keluarganya karena tidak dibelikan sepeda motor kesukaanya,

klien mengatakan jika dirinya marah maka mengamuk di rumah dan data

obyektif: klien tampak kesal, wajah merah, suara dengan nada tinggi.

3. Intervensi yang dilakukan pada Tn.S yaitu, tujuan umum: klien dapat

mengontrol marah agar tidak ada perilaku kekerasan yang muncul.

Tujuan khususnya yaitu klien dapat membina hubungan saling percaya,

klien dapat menyebutkan penyebab perilaku kekerasan, klien dapat

mengidentifikasi tanda – tanda perilaku kekerasan, klien dapat

menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukan, klien

dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan, klien dapat

mempraktikkan cara mengontrol perilaku kekerasan, klien bersedia

minum obat sesuai program yang dianjurkan, klien memasukkan cara

mengontrol perilaku kekerasan ke dalam jadwal harian.

4. Implementasi yang dilakukan penulis untuk mengatasi perilaku

kekerasan pada Tn.S yaitu membina hubungan saling percaya dan

melakukan pengkajian mulai dari identitas klien, alasan masuk, faktor

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

30

predisposisi, pemeriksaan fisik, status mental, masalah psikososial dan

lingkungan, mekanisme koping dan tingkat pengetahuan klien.

Melakukan proses keperawatan dari TUK 1 sampai 7 yaitu

mengidentifikasi terhadap klien tentang penyebab terjadinya marah,

mengidentifikasi tanda-tanda saat marah, mengidentifikasi akibat dari

marah yang dilakukan, mengajarkan cara mengontrol marah yang benar

yaitu tarik nafas dalam, teknik pukul bantal, berbicara yang baik dengan

orang lain dan beribadah sebagai cara yang dipilih klien.

5. Evaluasi yang didapat dari Tn.S adalah klien bisa membina hubungan

saling percaya kepada perawat, bersedia menyebutkan penyebab perilaku

kekerasan, dapat mengidentifikasi tentang penyebab terjadinya marah,

megidentifikasi tanda-tanda saat marah, mengidentifikasi akibat marah

dan dapat mempraktekkan cara mengontrol marah yang diajarkan yaitu

tarik nafas dalam, pukul bantal, berbicara baik dengan orang lain dan

beribadah.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang

diharapkan bermanfaat, sebagai berikut:

1. Rumah sakit hendaknya menyediakan dan memfasilitasi apa yang

dibutuhkan oleh klien untuk penyembuhan klien.

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

31

2. Institusi pandidikan diharapkan memberikan bimbingan klinik kepada

mahasiswa secar opimal sehingga mahasiswa mendapakan gambaran

dengan baik dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa.

3. Keluarga hendaknya menjenguk klien dan memberikan dukungan kepada

klien untuk penyembuhan klien.

4. Perawat diharapkan menyebutkan komunikasi terapeutik secara kualitas

maupun kuantitas, sehingga membantu mempercepat penyembuhan pada

klien.

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/11/01-gdl-srisupreha... · Lampiran 1 Log Book Kegiatan Harian ... Gangguan jiwa adalah kumpulan

DAFTAR PUSTAKA

Arif Setiadi. 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Klien. Penerbit :

refika Aditama ; Bandung

Arumwardhani A . 2011 . Psikologi Kedokteran . Penerbit : Perpustakaan

Nasional : Yogyakarta

Catatan Medical Record, 2002. Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

Casmita.T. 2008. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan.

www. jurnal. perilaku – kekerasan. com diakses tanggal 10 April 2012.

Damaiyanti M. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Prakik Keperawatan.

Penerbit: Trans Info Media. Jakarta.

Herman Ade . 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawaan Jiwa. Penerbit : Nuha

Medika ; Yogyakarta

Kelliat Budi A. 2011. Manajemen Kasus Gangguan Jiwa. Penerbit Buku

Kedokteran: EGC. Jakarta.

Kusumawati F. 2010. Buku Ajar keperawatan Jiwa. Penerbit Salemba Medika:.

Jakarta.

Kompas. com. 2010. Departemen Kesehatan RI, Rencana Pembangunan

Kesehatan Menuju Indonesia Sehat. www. kompas. com. diakses tanggal

15 April 2012.

Nanda. 2005. Definisi Dan Klasifikasi. Penerbit Buku: Prima Medika. Jakarta.

Potter & Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, volume 1, edisi 4.

EGC: Jakarta.

Siti A. 2010. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Perilaku Kekerasan. www.

jurnal. perilaku – kekerasan. com. diakses tanggal 10 April 2012.

Stuart W. 2007. Buku Saku Keperawaan Jiwa, Edisi 5. Penerbit Buku Kedokeran :

EGC. Jakarta

Widodo Arif. 2004. Buku Ajar Keperawatan II (Aplikasi Asuhan Keperawatan

Mental Psikiatri).

Yosep Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku: Pt Refika Aditama.

Bandung.