studi kasus asuhan keperawatan nyeri diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan...

45
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. A DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR DI SUSUN OLEH : VITA PUJI LESTARI NIM. P. 10134 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Upload: dinhminh

Post on 16-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. A

DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

DI SUSUN OLEH :

VITA PUJI LESTARI

NIM. P. 10134

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

i

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. A

DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DI SUSUN OLEH :

VITA PUJI LESTARI

NIM. P. 10134

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 3: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : VITA PUJI LESTARI

NIM : P. 10134

Program Studi : DIII KEPERAWATAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

TN. A DENGAN GASTRITIS DI RUANG

MAWAR I RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar – benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

ataupun pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya

sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 6 Juni 2013

Yang Membuat Pernyataan

VITA PUJI LESTARI

P. 10134

Page 4: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : VITA PUJI LESTARI

NIM : P. 10134

Program Studi : DIII KEPERAWATAN

Judul : ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA TN. A

DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR.

Telah di setujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis

Ilmiah Prodi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan

Hari/ Tanggal

Pembimbing : Erlina Windyastuti S. Kep., Ns NIK. 2011087065

Page 5: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

iv

Page 6: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “ ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT PADA

TN. A DENGAN GASTRITIS DI RUANG MAWAR I RUMAH SAKIT UMUM

DAERAH KARANGANYAR ”.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat :

1. Setiyawan, S.Kep., Ns, selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan

yang telah menjadi pimpinan yang senantiasa memberikan teladan serta

bimbingan kepada mahasiswa STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi

DIII Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat

menimba ilmu dan memberikan kemudahan untuk menunjang pengajaran

di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Erlina Windyastuti, S.Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus

sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan

masukan – masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta

memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 7: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

vi

4. Nurul Devi Ardiani S.Kep., Ns, selaku dosen penguji II yang telah

memberikan saran, kritik, serta masukan-masukan yang bermanfaat bagi

penulis dan demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Amalia Agustin S.Kep., Ns, selaku dosen penguji III yang telah

memberikan saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama ujian

berlangsung dan demi sempurnanya penulisan karya tulis ini.

6. Semua dosen Program studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

wawasannya serta ilmu yang bermanfaat.

7. Pihak Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar beserta staf keperawatan,

khususnya di Ruang Mawar I yang telah memberikan ijin dan kesempatan

bagi penulis untuk pengambilan data guna penyelesaian karya tulis ini.

8. Kedua orang tuaku dan kedua adikku, yang selalu menjadi inspirasi dan

memberikan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.

9. Panji Wahyudi yang selalu membantu dan memberikan support dan

perhatiannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

10. Sahabat dan Teman – teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan

angkatan 2010 STIKes Kusuma Husada Surakarta dan berbagai pihak

yang tidak dapat disebutkan satu – persatu, yang telah memberikan

dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 6 Juni 2013

Penulis

Page 8: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………..…………………………………………….. i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ………………………………….. ii

LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………… iii

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. v

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… ix

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………….. 1

B. Tujuan Penulisan ………………………………………...... 4

C. Manfaat Penulisan …………………………………………. 6

BAB II LAPORAN KASUS

A. Pengkajian …………………………………………………. 7

B. Perumusan Masalah Keperawatan ……………….……….. 13

C. Perencanaan Keperawatan ………………………………... 13

D. Implementasi Keperawatan ……………………………….. 14

E. Evaluasi Keperawatan …………………………………….. 17

Page 9: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

viii

BAB III PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan ……………………………………………… 20

B. Simpulan ………………………………………………….. 29

Daftar Pustaka

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup

Page 10: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar. 2.1 Genogram Tn. A ……………………………………….. 9

Page 11: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data

Lampiran 3 Log Book Kegiatan Harian

Lampiran 4 Lembar Pendelegasian Pasien

Lampiran 5 Asuhan Keperawatan

Lampiran 6 Daftar Riwayat Hidup

Page 12: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di

masyarakat dan masalah kesehatan saluran pencernaan yang banyak terjadi di

masyarakat. Badan penelitian kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan

terhadap beberapa Negara di dunia dan mendapatkan hasil presentase dari

angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang

14,5%, Kanada 35% dan Perancis 29,5% (Gustin, 2012). Gastritis yang terjadi

di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap tahunnya

(Yulida dkk, 2013). Di Indonesia prevalensi gastritis sebanyak 0,99%dan

insiden gastritis sebesar 115/100.000 penduduk (Putri dkk, 2010). Presentase

angka kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka

kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia pada tahun 2011 cukup

tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk.

Gastritis merupakan salah satu penyakit didalam sepuluh penyakit terbanyak

pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia (Gustin, 2012).

Dari hasil survey epidemologik infeksi Helicobacter Pylori oleh

Suparyatmo dkk pada tahun 2002 mendapatkan kelompok umur 0 – 14 tahun

menunjukkan angka 7,2% anti-Hp positif, dan meningkat sesuai dengan

peningkatan umur (Suraatmaja, 2007). Dari hasil perhitungan yang dilakukan

di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar pada bulan Maret 2013

Page 13: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

2

didapatkan hasil bahwa penyakit gastritis menempati peringkat pertama di

Unit Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dengan pasien

sebanyak 121 pasien, dan menempati peringkat kedua di Unit Rawat Jalan

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dengan pasien sebanyak 344 pasien

(Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar, 2013).

Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang dapat

bersifat akut, kronik difus atau lokal.Dua jenis gastritis yang umum terjadi

adalah gastritis akut dan gastritis kronik (Price, 2006). Gastritis adalah proses

inflamasi pada mukosa lambung dan submukosa lambung. Gastritis

merupakan gangguan kesehatan dimana pada umumnya didiagnosis

berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi saja. Gastritis

erosive atau ulserasi lambung atau duodenum yang telah mencapai sistem

pembuluh darah lambung atau duodenum dapat terjadi secara akut atau kronis

(Priyanto, 2009). Kekambuhan yang berulang dapat menyebabkan terjadi

penyakit lanjutan seperti kanker lambung dan perdarahan pada lambung

(Saefani dkk, 2012). Kekambuhan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,

diantaranya stress dan dukungan keluarga. Kekambuhan gastritis dapat

dipengaruhi oleh pola dan kebiasaan makan yang salah serta kurangnya

aktivitas fisik sehingga dapat menimbulkan stress (Handayani dkk, 2011).

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis

obat, alkohol, bakteri, virus, jamur, stress akut, radiasi, alergi atau intoksikasi

dari bahan makanan dan minuman, garam empedu, iskemia dan trauma

langsung (Muttaqin, 2011). Garam empedu terjadi pada saat kondisi refluks

Page 14: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

3

garam empedu dari usus kecil ke mukosa lambung sehingga menimbulkan

respon peradangan mukosa. Iskemia berhubungan dengan akibat penurunan

aliran darah ke lambung, trauma langsung lambung berhubungan dengan

keseimbangan antara agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga

integritas mukosa, yang dapat menimbulkan respon peradangan pada mukosa

lambung. Secara patofisiologi, ada beberapa faktor yang menyebabkan

kerusakan mukosa lambung meliputi : kerusakan mukosal barrier, yang

menyebabkan difusi balik ion H+

meningkat, perfusi mukosa lambung yang

terganggu, danjumlah asam lambung yang tinggi (Muttaqin, 2011).

Manifestasi klinis gastritis akut dapat bervariasi dari keluhan abdomen yang

tidak jelas, seperti anoreksia, bersendawa, atau mual, sampai gejala yang lebih

berat seperti nyeri epigastrium, muntah, perdarahan, dan hematemesis (Price,

2006).

Nyeri merupakan salah satu manifestasi klinis yang terjadi pada pasien

gastritis. Nyeri yang dirasakan adalah nyeri ulu hati atau nyeri epigastrium.

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

akibat kerusakan jaringan yang aktual dan potensial (Price, 2006). Secara

umum tanda dan gejala yang sering terjadi pada pasien yang mengalami nyeri

dapat tercermin dari perilaku pasien misalnya suara (menangis, merintih,

menghembuskan nafas), ekspresi wajah (meringis, menggigit bibir, dll),

pergerakan tubuh (gelisah, otot tegang, mondar-mandir, dll), interaksi sosial

(menghindari percakapan, disorientasi waktu) (Judha, 2012).

Page 15: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

4

Secara garis besar nyeri dibagi menjadi 2 yaitu nyeri akut dan nyeri

kronis. Nyeri akut biasanya awitannya tiba-tiba dan umumnya berkaitan

dengan cedera spesifik, waktunya kurang dari enam bulan dan biasanya

kurang dari satu bulan. Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang

menetap sepanjang suatu periode waktu. Nyeri kronis berlangsung selama

enam bulan atau lebih (Potter & Perry, 2006).

Hasil observasi yang dilakukan oleh penulis pada tanggal 22 – 24April

2013 pada Tn .A di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

didapatkan keluhan nyeri akut pada klien. Apabila nyeri yang dialami oleh

klien tidak segera diatasi maka akan mengganggu aktivitas lain klien, seperti

kebutuhan tidur dan istirahat.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan asuhan keperawatan yang akan dituangkan dalam bentuk Karya

Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Nyeri Akut pada Tn. A

dengan Gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar”.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan kasus nyeri akut pada Tn. A dengan gastritis di Ruang

Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Page 16: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

5

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Tn. A dengannyeri akut

akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

b. Penulis mampu merumuskan masalah diagnosa keperawatan pada

Tn. A dengan nyeri akut akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah

Sakit Umum Daerah Karanganyar.

c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Tn. A

dengan nyeri akut akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar.

d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan pada Tn. A

dengan nyeri akut akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar.

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Tn. A dengan nyeri akut

akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah

Karanganyar.

f. Penulis mampu menganalisa kondisi nyeri akut yang terjadi pada Tn.

A dengan nyeri akut akibat gastritis di Ruang Mawar I Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar.

Page 17: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

6

C. Manfaat Penulisan

1. Penulis

Asuhan Keperawatan akan memberikan wawasan yang luas mengenai

masalah keperawatan mengenai klien nyeri akut dengan gastritis.

2. Instansi

a. Pendidikan

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dalam kegiatan belajar

mengajar tentang masalah keperawatan mengenai klien nyeri akut

dengan gastritis.

b. Rumah Sakit

Asuhan Keperawatan sebagai bahan masukan dan evalusi yang

diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan

khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis.

3. Profesi Keperawatan

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan informasi dibidang Keperawatan Medikal Bedah tentang Asuhan

Keperawatan nyeri akut pada klien dengan gastritis.

4. Pembaca

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

pembaca tentang manajemen nyeri pada klien dengan gastritis.

Page 18: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

7

BAB II

LAPORAN KASUS

Bab ini menjelaskan tentang ringkasan asuhan keperawatan yang

dilakukan pada Tn. A dengan nyeri akut karena gastritis, yang dilaksanakan pada

tanggal 22 April – 24 April 2013. Asuhan keperawatan dimulai dari pengkajian,

diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Dari hasil pengkajian pada tanggal 22 April 2013 jam 10.00 WIB,

pada kasus ini diperoleh hasil yang didapat dengan cara autoanamnese dan

alloanamnese, dimana penulis melakukan observasi secara langsung,

pemeriksaan fisik, menelaah catatan medis dan catatan perawat. Dari hasil

pengkajian tersebut diperoleh hasil klien bernama Tn. A, umur 28 tahun,

alamat Suruh Kalong Pandeyan Tasikmadu, beragama islam, pendidikan

SLTA, pekerjaan wiraswasta, nomor register 27 xx xx, dirawat di Ruang

Mawar I Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar sejak tanggal 21 April

2013. Dari hasil pemeriksaan, Tn. A didiagnosa oleh dokter menderita

penyakit gastritis. Penanggung jawab klien adalah Ny. K, umur 25 tahun,

pendidikan SMP, pekerjaan buruh, dan hubungan dengan klien adalah istri

klien. Klien masuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar pada tanggal

21 April 2013 pukul 18.15 WIB.

Page 19: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

8

Keluhan utama yang dirasakan oleh klien adalah nyeri yang dirasakan

pada ulu hati atau nyeri epigastrium. Riwayat penyakit Tn. A sekarang adalah

klien mengatakan datang ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar

dengan keluhan pusing, mual, dada sesak dan ampek. Lalu klien diperiksa

oleh dokter dan dokter mendiagnosa bahwa klien mengalami penyakit

gastritis dan klien disarankan untuk dirawat inap dan sekarang klien dirawat

di Ruang Mawar I nomor 8 Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar untuk

mendapatkan perawatan lebih lanjut. Saat klien tiba di IGD Rumah Sakit

Umum Daerah Karanganyar pada tanggal 21 April 2013 jam 18.15 WIB,

klien mendapatkan penanganan dengan terapi : infuse RL (ringer laktat) 20

tetes permenit, injeksi sohobion 2 ml, levofloxaxin 1 gram, pragesol 2 ml.

Dari hasil pengkajian didapatkan riwayat penyakit dahulu, klien

sebelumnya belum pernah dirawat di rumah sakit dan klien mengatakan tidak

memiliki alergi terhadap apapun dan belum pernah dirawat di rumah sakit

sebelumnya. Klien juga mengatakan tidak memiliki kebiasaan merokok atau

minum minuman keras. Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

hipertensi, diabetes melitus maupun asma.

Riwayat kesehatan keluarga klien adalah klien mengatakan bahwa

didalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang

dialami klien, dan keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit

seperti hipertensi, asma ataupun diabetes melitus. Klien mengatakan tinggal

serumah dengan istri dan anak laki – laki klien.

Page 20: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

9

Gambar. 2.1 Genogram Tn. A

Keterangan :

: laki laki sudah meninggal

: perempuan sudah meninggal

: laki – laki

: perempuan

: tinggal serumah

: klien Tn. A

Hasil pengkajian pola kesehatan fungsional klien menurut Gordon,

pola nutrisi dan metabolisme, sebelum sakit klien dan keluarga mengatakan

bahwa pola makan klien sering tidak teratur dengan porsi nasi, sayur dan lauk

pauk dan klien minum air putih 5 gelas dalam sehari. Dan klien mengatakan

suka dengan makanan pedas. Selama sakit klien makan 3 kali sehari dengan

menu atau diit BB (bubur biasa) yang sudah disiapkan oleh rumah sakit dan

klien hanya makan 3 – 4 sendok saja dan klien minum air putih dan minum

teh 1 gelas sesudah makan ± 200 cc.

Page 21: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

10

Pola aktivitas dan latian klien sebelum sakit seperti makan, minum,

toileting, berpakaian, berpindah, dan mobilitas di tempat tidur dilakukan

secara mandiri tanpa di bantu oleh alat ataupun orang lain. Selama sakit

aktivitas klien seperti makan, minum, toileting, berpakaian, berpindah,

mobilitas di tempat tidur juga dilakukan secara mandiri tanpa dibantu alat

atau orang lain.

Pola eliminasi klien, sebelum sakit klien mengatakan bahwa dalam

satu hari BAK (Buang Air Kecil) normal dengan frekuensi ± 7 kali berwarna

kuning jernih dan jumlahnya ± 1500 cc, BAB klien ± 1 kali dengan

konsistensi lembek, berwarna kuning kecoklatan dan klien mengatakan tidak

ada keluhan. Selama sakit klien mengatakan BAK ± 7 kali dalam satu hari

sebanyak ± 1000 cc dengan warna kuning jernih, semenjak sakit dan dirawat

di rumah sakit ia sama sekali belum pernah BAB.

Pola istirahat tidur klien, sebelum sakit klien biasanya tidur ± 6 – 8

jam dalam satu hari dan tidak terbangun pada malam hari. Selama sakit klien

mengatakan bahwa dalam satu hari ia hanya tidur ± 3 – 4 jam dan sering

terbangun pada malam hari karena pusing dan nyeri perut yang dirasakan, dan

klien nampak sesekali menguap.

Pola kognitif perceptual, sebelum sakit klien mengatakan bahwa ia

tidak merasakan sakit pada daerah ulu hati atau epigastrium, klien juga

mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem pendengaran dan sistem

penglihatannya. Selama sakit klien mengatakan P : nyeri ketika klien

bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R :

Page 22: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

11

klien merasakan nyeri pada daerah ulu hati atau epigastrium, S : skala nyeri 7,

T : nyeri dirasakan oleh klien setiap saat. Klien mengatakan bahwa ia tidak

mengalami gangguan dalam sistem pendengaran maupun dalam sistem

penglihatan.

Hasil pemeriksaan fisik, keadaan umum klien CM (Compos Mentis),

pemeriksaan GCS (Glasgow Coma Scale) didapatkan hasil, Eyes 4 (membuka

spontan), Verbal 5 (orientasi penuh), Motorik 6 (mengikuti perintah),

pemeriksaan tanda – tanda vital didapatkan hasil tekanan darah Tn. A 100/70

mmHg, nadi 83 kali permenit, pernafasan 18 kali permenit, dan suhu 37,4

derajat celcius. Pada pemeriksaan mata klien didapat palpebra klien berwarna

kehitaman, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, refleks terhadap

cahaya baik, pada pemeriksaan telinga didapatkan telinga kanan dan kiri klien

simetris serta ada sedikit serumen, leher klien tidak kaku kuduk dan tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid & kelenjar lymfe.

Hasil pemeriksaan dada paru saat diinspeksi, ekspansi dada kiri dan

kanan simetris, tidak ada penggunaan otot bantu nafas, tidak ada jejas, tidak

ada luka. Saat dilakukan palpasi pada dada vocal fremitus kanan dan kiri

sama, saat diperkusi bunyi paru sonor, dan saat diauskultasi suara nafas

vesikuler. Pemeriksaan jantung, saat diinspeksi ictus cordis tidak tampak, dan

ictus cordis teraba saat dipalpasi di SIC IV, bunyi pekak saat diperkusi, dan

bunyi jantung I dan II murni, tidak ada suara tambahan. Hasil pemeriksaan

abdomen saat inspeksi diperoleh tidak ada jejas, tidak ada luka, perut klien

tidak ascites, saat diauskultasi didapat bising usus 15 kali permenit, saat

Page 23: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

12

diperkusi didapat hasil suara timpani, dan saat dipalpasi didapat tidak ada

pembesaran hati dan terdapat nyeri tekan pada perut bagian kiri atas.

Hasil pemeriksaan ekstremitas, untuk ekstremitas atas, kekuatan otot

kanan 5, otot kiri 5, capilary refile kurang dari 3 detik, tidak ada perubahan

bentuk tulang dan perabaan akral hangat, terpasang infus RL (ringer laktat)

20 tetes permenit di tangan kiri, dan tidak terjadi flebitis, untuk ekstemitas

bawah, kekuatan otot kanan 5, otot kiri 5, capilary refile kurang dari 3 detik,

tidak ada perubahan bentuk tulang dan perabaan akral hangat.

Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir pada tanggal 21 April 2013

di peroleh hasil. Hemoglobin 12,1 gr/dl dengan nilai normal 12,2 – 18,1 gr/dl;

leukosit 11,0 ribu/µ dengan nilai normal 4,6 – 10,2 ribu/µ; eritrosit 4,28

juta/µ dengan nilai normal 4,04 – 6,13 juta/µ; hematokrit 34,3 % dengan nilai

normal 37,7 – 53,7 %; MCV 80,1 fL dengan nilai normal 80 – 97 fL; MCH

28,3 pq dengan nilai normal 27 – 31,2 pq; MCHC 35,3 gr/dl dengan nilai

normal 31,8 – 35,1 gr/dl; trombosit 175 ribu/µ dengan nilai normal 150 – 450

ribu/µ; RDW 30,9 fL dengan nilai normal 11 – 14,5 fL; MPV 8,1 fL dengan

nilai normal 0 – 99,9 fL; neutrofil 76,2 % dengan nilai normal 37 – 80 %;

limfosit 7,9 % dengan nilai normal 19 – 48 %.

Terapi pada tanggal 22 April 2013 infus RL 20 tetes permenit untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, sohobion 2 ml per 24 jam untuk

pencegahan dan penyembuhan kekurangan vitamin B1, B6, B12, levofloxaxin 1

gram per 24 jam untuk sinusitis maksilaris dan infeksi saluran kemih , piralen

2 ml per 12 jam untuk mengatasi gangguan saluran cerna mual dan muntah,

Page 24: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

13

pragesol 2 ml per 8 jam untuk penanganan nyeri akut dan kronis, antasid 3

kali 1 sendok takar untuk mengurangi nyeri lambung (ISO, 2010).

B. Perumusan Masalah Keperawatan

Mengacu pada pengkajian dan observasi yang telah dilakukan diatas,

penulis lalu melakukan analisa data kemudian merumuskan diagnosa

keperawatan yang prioritas, menyusun intervensi keperawatan, melakukan

implementasi, dan evaluasi tindakan.

Prioritas diagnosa keperawatan yang utama adalah nyeri akut

berhubungan dengan agen cidera biologi/iritasi mukosa lambung, ditunjukkan

dengan data subyektif yaitu klien mengatakan merasakan nyeri, P : nyeri

ketika klien bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk –

tusuk, R : nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S :

skala nyeri 7, T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Data objektif yang

diperoleh, klien nampak meringis kesakitan dan memegangi daerah perut

yang sakit. Klien nampak lemah dan tekanan darah klien 100/70 mmHg, nadi

83 kali permenit, pernafasan 18 kali permenit, dan suhu 37,4 derajat celcius.

Pada pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada perut kiri atas.

C. Perencanaan Keperawatan

Tujuan yang dibuat penulis adalah setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan nyeri akut yang dirasakan oleh

Tn. A dapat berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil klien nampak tidak

Page 25: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

14

meringis kesakitan menahan sakit, nyeri yang dirasakan pada daerah

epigastrium sudah berkurang atau hilang, klien nampak rileks, skala nyeri

berkurang menjadi 1 – 0, tanda – tanda vital klien dalam rentang normal

(tekanan darah : 100/70 – 120/90 mmHg; nadi : 60 – 100 kali permenit;

pernafasan : 18 – 24 kali permenit; suhu : 36,5 – 37,5 derajat celcius).

Intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan yaitu kaji

ulang karakteristik nyeri klien untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri yang

dirasakan oleh klien, observasi tanda – tanda vital klien untuk mengetahui

tanda – tanda vital klien dan mempertahankan tanda – tanda vital klien secara

konsisten, berikan posisi yang nyaman kepada klien untuk membantu

mengurangi nyeri yang dirasakan klien, ajarkan kepada klien untuk

melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri yang

dirasakan, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik bagi

klien untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Tn. A pada

tanggal 22 April 2013 pukul 10.00 WIB adalah mengkaji karakteristik nyeri

klien (P,Q,R,S,T), respon subyektif klien P : nyeri ketika klien bergerak, Q :

karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R : nyeri yang

dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri 7, T : nyeri

dirasakan klien setiap saat. Respon obyektif : pasien nampak lemah dan

meringis kesakitan, nadi : 83 kali permenit, tekanan darah: 100/70 mmHg,

Page 26: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

15

pernafasan 18 kali permenit, suhu 37, 4 derajat celcius. Jam 10.45 WIB

memberikan terapi injeksi kepada klien sesuai program. Respon subyektif :

klien mengatakan mau diberikan obat melalui selang infus. Respon obyektif :

obat sohobion 2 ml driip, levofloxaxin 1 gram, piralen 2 ml sudah di

injeksikan melalui intravena. Jam 12.15 WIB mengobservasi vital sign klien.

Respon subyektif : klien mengatakan mau untuk diukur vital sign nya.

Respon obyektif : nadi : 83 kali permenit, tekanan darah: 100/70 mmHg,

pernafasan 18 kali permenit, suhu 37, 4 derajat celcius. Jam 12.20 WIB

memberikan posisi yang nyaman bagi klien. Respon subyektif : klien

mengatakan nyaman dengan posisi supine sekarang. Respon obyektif : klien

terlihat nyaman dengan posisi supine sekarang. Jam 12.40 WIB mengajarkan

teknik relaksasi nafas dalam kepada klien. Respon subyektif : klien

mengatakan faham dengan teknik relaksasi nafas dalam yang diajarkan oleh

perawat dan mengatakan mau mempraktekkannya. Respon obyektif : klien

nampak rileks setelah melakukan teknik relaksasi nafas dalam. Jam 13.00

WIB memberikan terapi obat analgetik pragesol 2 ml injeksi dan antasid 1

sendok takar sebelum makan kepada klien. Respon subyektif : klien

mengatakan mau diberikan obat oleh perawat. Respon obyektif : obat

analgetik yang diberikan sudah masuk melalui intravena dengan dosis 2 ml

dan antasid 1 sendok takar sudah diminum oleh klien.

Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Tn.A pada

tanggal 23 April 2013 jam 08.00 WIB adalah mengkaji ulang nyeri yang

dirasakan oleh klien (P,Q,R,S,T). Respon subyektif P : nyeri ketika klien

Page 27: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

16

bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R :

nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri 7,

T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Respon obyektif : pasien terlihat lemah

dan sedikit meringis kesakitan, tekanan darah : 110/70 mmHg, nadi 89 kali

permenit, pernafasan 19 kali permenit, suhu 36,8 derajat celcius. Jam 08.50

WIB memberikan posisi yang nyaman kepada klien. Respon subyektif : klien

mengatakan nyaman dengan posisi semi fowler. Respon obyektif : klien

nampak lebih rileks. Jam 10.00 WIB memberikan terapi obat injeksi dan oral

kepada klien. Respon subyektif : klien mengatakan mau diberikan obat.

Respon obyektif :obat pragesol 2 ml sudah masuk melalui intravena dan

antasid 1 sendok takar sudah diminum sebelum makan. Jam 12.00 WIB

melakukan pengukuran vital sign klien. Respon subyektif : klien mengatakan

mau diukur tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasannya. Respon obyektif :

tekanan darah klien 110/80 mmHg, nadi 81 kali permenit, pernafasan 18 kali

permenit, suhu 37,3 derajat celcius. Jam 12.20 WIB menganjurkan klien

untuk melakukan teknik relakasi nafas dalam saat nyeri timbul. Respon

subyektif : klien mengatakan mau melakukan teknik relaksasi nafas dalam

secara mandiri. Respon obyektif : klien nampak melakukan teknik relaksasi

nafas dalam dan klien nampak lebih rileks. Jam 13.10 WIB memberikan

lingkungan yang nyaman dan tenang kepada klien. Respon subyektif : klien

mengatakan nyaman dengan lingkungan yang tenang. Respon obyektif : klien

nampak lebih rileks sekarang.

Page 28: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

17

Implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada Tn.A pada

tanggal 24 April 2013 jam 08.10 WIB adalah mengobservasi ulang nyeri

yang dirasakan oleh klien (P,Q,R,S,T). Respon subyektif P : nyeri ketika

klien bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk,

R : nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri

5, T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Respon obyektif : klienmasih nampak

lemah tapi tidak meringis kesakitan, tekanan darah : 100/70 mmHg, nadi : 83

kali permenit, pernafasan : 20 kali permenit, suhu : 37 derajat celcius. Jam

09.10 WIB menganjurkan klien untuk melakukan teknik relaksasi nafas

dalam dan memberikan posisi yang nyaman kepada klien. Respon subyektif :

klien mengatakan mau melakukan teknik relaksasi dengan mandiri dan

nyaman dengan posisi semi fowler. Respon obyektif : klien nampak

melakukan teknik relaksasi nafas dalam dan klien terlihat lebih rileks. Jam

10.00 WIB memberikan terapi obat analgetik pragesol 2 ml dan antasid 1

sendok takar sebelum makan. Respon subyektif : klien mengatakan mau

diberikan obat injeksi melalui intravena dan mau minum obat antasid.

Respon obyektif : obat analgetik sudah dimasukkan melalui intravena dan

antasid sudah diminum. Jam 12.00 WIB mengukur dan mengobsevasi vital

sign klien. Respon subyektif : klien mau dilakukan pengukuran vital sign.

Respon obyektif : tekanan darah : 100/70 mmHg, nadi : 83 kali permenit,

pernafasan : 20 kali permenit, suhu : 37 derajat celcius. Jam 12.30 WIB

memberikan posisi yang nyaman terhadap pasien. Respon subyektif : klien

Page 29: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

18

mengatakan nyaman dengan posisi supine. Respon obyektif : klien nampak

lebih rileks dan nyaman dengan posisi supine sekarang.

E. Evaluasi

Hasil evaluasi yang dilakukan pada hari senin, 22 April 2013 jam

13.45 WIB, dengan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif,

Asassement, Paliative) yang dihasilkan adalah evaluasi subyektif klien

mengatakan bahwa masih merasakan nyeri pada daerah perut, P : nyeri ketika

klien bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk,

R : nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri

7, T : nyeri dirasakan klien setiap saat, dan obyektif klien masih nampak

lemah dan meringis kesakitan menahan sakit, dengan masalah keperawatan

nyeri akut klien belum teratasi dan lanjutkan intervensi : kaji ulang nyeri

klien, anjurkan klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam, berikan posisi

yang nyaman kepada klien, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian

analgetik pragesol 2 ml untuk penanganan nyeri akut dan kronis.

Hasil evaluasi yang dilakukan pada hari selasa, 23 April 2013 jam

14.00 WIB, dengan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif,

Asassement, Paliative) yang dihasilkan adalah subyektif klien mengatakan

nyeri yang dirasakan sudah sedikit berkurang dengan P : nyeri ketika klien

bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R :

nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri 5,

T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Obyektif klien masih nampak lemah dan

Page 30: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

19

masih sedikit meringis kesakitan menahan sakit dengan masalah keperawatan

nyeri akut klien belum teratasi dan lanjutkan intervensi : anjurkan klien untuk

melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri ketika nyeri timbul,

berikan posisi yang nyaman kepada klien, dan kolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat analgetik pragesol 2 ml untuk penanganan nyeri akut

dan kronis.

Hasil evaluasi yang dilakukan pada hari rabu, 24 April 2013 jam

14.00 WIB, dengan menggunakan metode SOAP (Subyektif, Obyektif,

Asassement, Paliative) yang dihasilkan adalah subyektif klien mengatakan

nyeri yang dirasakan sudah berkurang dengan P : nyeri ketika klien bergerak,

Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R : nyeri yang

dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala nyeri 2, T : nyeri

dirasakan klien setiap saat. Obyektif klien nampak tidak meringis menahan

sakit lagi tapi klien masih nampak lemah dengan masalah keperawatan nyeri

akut klien belum teratasi dan lanjutkan intervensi : anjurkan klien untuk

melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri ketika nyeri timbul,

berikan posisi yang nyaman kepada klien, dan kolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat analgetik pragesol 2 ml untuk penanganan nyeri akut

dan kronis.

Page 31: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

20

BAB III

PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

A. Pembahasan

Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori

Hierarki Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima

kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan

aktualisasi diri (Hidayat, 2006). Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan

yang paling dasar bagi kehidupan manusia, salah satu yang termasuk di

dalamnya adalah kebutuhan untuk menghindari dari rasa nyeri (Prasetyo,

2007). Terkait dengan hal tersebut, pada bab ini penulis akan membahas

proses keperawatan pada Asuhan Keperawatan yang dilakukan pada Tn. A

pada tanggal 22 – 24 April 2013 di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum

Daerah Karanganyar. Prinsip dari pembahasan ini dengan memfokuskan pada

aspek kehidupan proses keperawatan yang terdiri dari tahap pengkajian,

diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan

keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

1. Pengkajian

Pengkajian keperawatan adalah proses pengumpulan data secara

sistematis yang bertujuan untuk menentukan status kesehatan dan

fungsional klien pada saat ini dan waktu sebelumnya, serta untuk

menentukan pola respons klien saat ini dan waktu sebelumnya (Potter &

Page 32: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

21

Perry, 2009). Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dan dasar

dalam proses keperawatan. Kemampuan mengidentifikasi masalah

keperawatan yang terjadi pada tahap ini akan menentukan diagnosis

keperawatan (Rohmah, 2012). Pengkajian pada Asuhan Keperawatan

Nyeri Akut dengan Gastritis pada Tn. A dilakukan dengan cara

autoanamnese dan alloanamnese, mulai dari biodata, riwayat kesehatan,

pengkajian pola kesehatan, pengkajian fisik, dan didukung dengan hasil

pemeriksaan penunjang.

Dari pengkajian yang dilakukan pada Tn. A pada tanggal 22 April

2013 jam 10.00 WIB didapatkan keluhan utama adalah nyeri yang

dirasakan pada daerah ulu hati atau nyeri epigastrium. Hal ini sesuai

dengan teori yang mengatakan bahwa gastritis adalah suatu peradangan

mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan

karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut, tidak nyaman pada

epigastrum, mual, dan muntah (Ardiansyah, 2012). Dari karakteristik

gastritis tersebut, sama dengan apa yang dirasakan oleh Tn. A, bahwa

klien mengalami rasa tidak nyaman pada epigastrium. Nyeri sendiri adalah

perasaan yang tidak nyaman yang sangat subyektif dan hanya bisa

dirasakan dan dievaluasi oleh orang yang merasakan nyeri tersebut

(Mubarak, 2007). Nyeri yang dialami oleh Tn. A adalah nyeri akut. Nyeri

akut ialah nyeri yang biasanya awitannya tiba – tiba dan umumnya

berlangsung dari beberapa detik hingga enam bulan dan biasanya menurun

sejalan dengan terjadinya penyembuhan (Potter & Perry, 2006).

Page 33: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

22

Skala nyeri yang dirasakan 7, penentuan skala nyeri pada Tn. A

didasarkan pada pengukuran skala intensitas nyeri numerik menurut

AHCPR (Agency for Health Care Policy and Research). Dimana

pengukuran terdiri dari angka 0 sampai 10. Angka 0 menggambarkan tidak

adanya nyeri, 1 – 3 menggambarkan nyeri ringan, 4 – 6 menggambarkan

nyeri sedang, 7 – 9 menggambarkan nyeri berat yang masih bisa terkontrol

dan 10 menggambarkan nyeri yang sangat berat serta tidak bisa dikontrol

(Potter& Perry, 2006).

Pemeriksaan penyakit dahulu dan pola nutrisi metabolisme

ditemukan bahwa sebelum sakit klien sering makan tidak teratur dan suka

makanan pedas. Hal tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa

kebiasaan makan yang tidak teratur, stress, dan makan makanan pedas

dapat meningkatkan produksi asam dalam lambung. Produksi asam yang

berlebihan dapat mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa

nyeri disekitar epigastrium (Gustin, 2012).

Pada pengkajian pola gordon pada pola kognitif perceptual Tn. A

didapatkan hasil selama sakit klien mengatakan merasa sakit pada daerah

perut dengan P : nyeri ketika klien bergerak, Q : karakteristik nyeri yang

dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R : klien merasakan nyeri pada daerah

ulu hati atau epigastrium, S : skala nyeri 7, T : nyeri dirasakan klien setiap

saat. Berdasarkan dari hasil pengkajian klien tersebut sesuai dengan teori

yang mengatakan bahwa pengkajian nyeri meliputi P, Q, R, S, T dimana P

(paliative) yaitu apa yang menyebabkan gejala, apa yang bisa

Page 34: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

23

memperberat, apa yang bisa mengurangi; Q (quality) yaitu bagaimana

gejala dirasakan, sejauh mana gejala dirasakan; R (region) yaitu dimana

gejala dirasakan; S (scale) yaitu seberapakah tingkat keparahan dirasakan,

pada skala berapa; T (time) yaitu kapan gejala mulai timbul, seberapa

sering gejala dirasakan, seberapa lama gejala dirasakan (Rohmah, 2012).

Pemeriksaan fisik abdomen yang dilakukan pada Tn. A terutama

saat dilakukan pengkajian adalah klien mengeluh ampek pada daerah perut

bagian atas atau epigastrium dan adanya nyeri tekan. Hal ini sesuai dengan

anatomi fisiologi letak lambung yang berada di kuadran kiri atas dan tanda

spesifik gastritis yaitu adanya nyeri tekan dan ketuk pada abdomen

kuadran kiri atas (Muttaqin, 2011).

2. Perumusan Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi

keperawatan untuk mencapai hasil tempat perawat bertanggung jawab

(Rohmah, 2012). Dalam kasus ini data fokus yang didapatkan, data

subyektif yaitu klien mengatakan merasakan nyeri, P : nyeri ketika klien

bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R

: nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala

nyeri 7, T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Data objektif yang diperoleh,

klien nampak meringis kesakitan dan memegangi daerah perut yang sakit.

Page 35: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

24

Klien nampak lemah dan tekanan darah klien 100/70 mmHg, nadi 83 kali

permenit, pernafasan 18 kali permenit, dan suhu 37,4 derajat celcius. Pada

pemeriksaan abdomen terdapat nyeri tekan pada perut kiri atas. Dalam hal

ini, karakteristik tersebut sesuai dengan batasan karakteristik untuk

masalah nyeri akut, yaitu adanya perilaku ekspresif, perilaku distraksi,

respon-respon autonomik (misalnya, peningkatan tekanan darah,

diaforesis, pernafasan atau perubahan nadi), adanya ungkapan secara

verbal atau isyarat, dan bukti – bukti objektif lainnya (Wilkinson, 2007).

Penentuan etiologi didasarkan pada teori yang mengatakan bahwa

pola makan yang tidak teratur dapat dan mengkonsumsi makanan yang

terlalu pedas dapat menyebabkan meningkatnya produksi asam lambung

dan terjadi iritasi atau peradangan mukosa lambung (Misnadiarly, 2009).

Di buktikan dengan meningkatnya jumlah leukosit yaitu 11,0 ribu/µ

dengan nilai normal 4,6 – 10,2 ribu/µ. Sehingga diagnosa keperawatan

yang diangkat oleh penulis adalah nyeri akut berhubungan dengan agen

cidera biologi atau iritasi mukosa lambung.

3. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang

diharapkan dari klien, atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat.

Intervensi dilakukan untuk membantu klien mencapai hasil yang

diharapkan (Deswani, 2009). Perencanaan tindakan keperawatan pada

kasus ini didasarkan pada tujuan intervensi pada masalah keperawatan

Page 36: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

25

dengan kasus nyeri, yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

3 x 24 jam diharapkan nyeri akut yang dirasakan oleh Tn. A dapat

berkurang atau teratasi dengan kriteria hasil klien nampak tidak meringis

kesakitan menahan sakit, nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium

sudah berkurang atau hilang, klien nampak rileks, skala nyeri berkurang

menjadi 1, tanda – tanda vital klien dalam rentang normal (tekanan darah :

100/70 – 120/90 mmHg; nadi : 60 – 100 kali permenit; pernafasan : 18 –

24 kali permenit; suhu : 36,5 – 37,5 derajat celcius). Perencanaan dan

tujuan dari tindakan keperawatan ini menggunakan kaidah sesuai dengan

sistematika SMART, yaitu Spesifik (berfokus pada pasien, singkat, jelas),

Measureable (dapat diukur), Acheievable (realistis), Reasonable

(ditentukan oleh perawat dan klien), Time (kontrak waktu) (Rohmah,

2012).

Intervensi yang seharusnya dilakukan ialah kaji karakteristik nyeri

klien untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien,

pantau dan observasi tanda – tanda vital klien untuk mengetahui tanda –

tanda vital klien dan mempertahankan tanda – tanda vital klien secara

konsisten, berikan posisi yang nyaman kepada klien agar organ yang sakit

(lambung) tidak tertekan untuk membantu mengurangi nyeri yang

dirasakan klien, ajarkan teknik distraksi relaksasi nafas dalam untuk

mengurangi nyeri yang dirasakan, dan kolaborasi dengan dokter dalam

pemberian obat analgetik bagi klien untuk mengurangi nyeri yang

dirasakan oleh klien (Doengoes, 2002). Dimana hal tersebut sesuai dengan

Page 37: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

26

tipe rencana tindakan keperawatan yang mengatakan ada empat tahap

dalam menyusun rencana tindakan keperawatan yaitu ONEK, O

(observasi) yaitu rencana tindakan untuk mengkaji atau mengobservasi

terhadap kemajuan klien dengan pemantauan secara langsung yang

dilakukan secara kontinue. N (Nursing Treatment) yaitu rencana tindakan

yang ditetapkan untuk mengurangi, memperbaiki, dan mencegah perluasan

masalah. E (Education) yaitu rencana tindakan yang berbentuk pendidikan

kesehatan yang ditetapkan untuk meningkatkan perawatan diri klien

dengan penekanan pada partisipasi klien untuk bertanggung jawab

terhadap perawatan diri, terutama untuk perawatan di rumah. K

(Kolaborasi) yaitu tindakan medis yang dilimpahkan kepada perawat oleh

dokter (Rohmah, 2012).

Penyusunan intervensi dalam kasus ini sepenuhnya sesuai dengan

teori, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan klien. Rencana

tindakan yang disusun oleh penulis dalam kasus ini antara lain kaji ulang

karakteristik nyeri klien untuk mengidentifikasi karakteristik nyeri yang

dirasakan oleh klien, observasi tanda – tanda vital klien untuk mengetahui

tanda – tanda vital klien dan mempertahankan tanda – tanda vital klien

secara konsisten, berikan posisi yang nyaman kepada klien untuk

membantu mengurangi nyeri yang dirasakan klien, ajarkan kepada klien

untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri

yang dirasakan, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

analgetik bagi klien untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien.

Page 38: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

27

Hal tersebut berdasarkan teori bahwa teknik distraksi diduga dapat

menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi sistem kontrol desenden

yang mengakibatkan lebih sedikit stimulasi nyeri yang ditransmisikan ke

otak. Keefektifan distraksi tergantung pada kemampuan pasien untuk

menerima dan membangkitkan input sensori selain nyeri (Potter & Perry,

2006). Teknik relaksasi akan mengurangi rasa cemas, ketegangan otot dan

stress emosi sehingga dapat memutuskan siklus nyeri – stress – nyeri, saat

nyeri dan stress saling memperkuat (Price, 2006). Sedangkan posisi semi

fowler diberikan agar asam lambung tidak mengenai mukosa esofagus,

karena jika terkena mukosa esofagus akan terjadi perlukaan sebab sifat

dari mukosa lambung sendiri berbeda dengan mukosa esofagus.

4. Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan adalah realisasi rencana tindakan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan dalam pelaksanaan juga

meliputi pengumpulan data berkelanjutan, mengobservasi respon klien

selama dan sesudah pelaksanaan tindakan, serta menilai data yang baru

(Rohmah, 2012). Tindakan keperawatan yang dilakukan penulis pada Tn.

A pada tanggal 22 April – 24 April 2013 adalah mengkaji karakteristik

nyeri klien (P,Q,R,S,T), mengobservasi vital sign klien, memberikan posisi

yang nyaman bagi klien, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam kepada

klien, memberikan terapi obat analgetik pragesol 2 ml injeksi dan antasid

Page 39: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

28

1 sendok takar sebelum makan kepada klien, memberikan terapi obat

injeksi dan oral kepada klien sesuai dengan advis dokter.

Berdasarkan implementasi yang sudah dilakukan oleh penulis

tersebut diketahui bahwa penulis sudah melakukan semua implementasi

yang sudah dituliskan pada intervensi keperawatan. Dari lima intervensi

keperawatan yang telah disusun oleh penulis tersebut, penulis telah

melakukan kelima intervensi tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk

mengatasi masalah keperawatan nyeri klien.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan adalah penilaian dengan cara

membandingkan perubahan keadaan pasien (hasil yang diamati) dengan

tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan (Rohmah,

2012). Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam

diperoleh hasil evaluasi klien mengatakan nyeri yang dirasakan oleh klien

sudah banyak berkurang dengan menggunakan metode SOAP (Subyektif,

Obyektif, Asassement, Paliative) yang dihasilkan adalah subyektif klien

mengatakan nyeri yang dirasakan sudah berkurang dengan P : nyeri ketika

klien bergerak, Q : karakteristik nyeri seperti tertusuk – tusuk, R : nyeri

yang dirasakan pada daerah epigastrium, S : skala nyeri 2, dan T : nyeri

dirasakan klien setiap saat. Obyektif klien nampak tidak meringis menahan

sakit dan masih nampak lemah dengan masalah keperawatan nyeri akut

klien belum teratasi dan lanjutkan intervensi : anjurkan klien untuk

Page 40: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

29

melakukan teknik relaksasi nafas dalam secara mandiri ketika nyeri

timbul, berikan posisi yang nyaman kepada klien, dan kolaborasi dengan

dokter tentang pemberian obat analgetik pragesol 2 ml per untuk

penanganan nyeri akut dan kronis.

Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat dilihat bahwa masalah

keperawatan nyeri akut pada Tn. A belum teratasi dalam waktu tiga hari,

dikarenakan nyeri epigastrium pada penyakit gastritis dapat hilang jika

agen penyebab gastritis itu sendiri dapat dihilangkan (Muttaqin, 2011).

B. Simpulan dan Saran

1. Simpulan

Setelah penulis melaksanakan Asuhan Keperawatan pada Tn. A,

pada tanggal 22 April – 24 April 2013, maka berdasarkan studi kasus

tersebut penulis menyimpulkan sebagai berikut :

a. Hasil pengkajian pada Tn. A dengan nyeri akut oleh gastritis

didapatkan subyektif klien mengatakanmerasakan nyeri, P : nyeri

ketika klien bergerak, Q : karakteristik nyeri yang dirasakan seperti

tertusuk – tusuk, R : nyeri yang dirasakan pada daerah epigastrium

atau ulu hati, S : skala nyeri 7, T : nyeri dirasakan klien setiap saat.

Data objektif yang diperoleh, klien nampak lemah dan meringis

kesakitan. Klien nampak lemah dan tekanan darah klien 100/70

mmHg, nadi 83 kali permenit, pernafasan 18 kali permenit, dan

Page 41: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

30

suhu 37,4 derajat celcius. Pada pemeriksaan abdomen terdapat

nyeri tekan pada perut kiri atas.

b. Perumusan diagnosa keperawatan pada Tn. A dengan gastritis yaitu

nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologi atau iritasi

mukosa lambung.

c. Perencanaan asuhan keperawatan yang dapat dibuat pada Tn. A

adalah kaji ulang karakteristik nyeri klien untuk mengidentifikasi

karakteristik nyeri yang dirasakan oleh klien, observasi tanda –

tanda vital klien untuk mengetahui tanda – tanda vital klien dan

mempertahankan tanda – tanda vital klien secara konsisten, berikan

posisi yang nyaman kepada klien untuk membantu mengurangi

nyeri yang dirasakan klien, ajarkan kepada klien untuk melakukan

teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri yang

dirasakan, dan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

analgetik bagi klien untuk mengurangi nyeri yang dirasakan oleh

klien.

d. Implementasi keperawatan yang dilakukan tanggal 22 April – 24

April 2013 pada Tn. A adalah mengkaji karakteristik nyeri klien

(P,Q,R,S,T), mengobservasi vital sign klien, memberikan posisi

yang nyaman bagi klien, mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam

kepada klien, memberikan terapi obat analgetik pragesol 2 ml

injeksi dan antasid 1 sendok takar sebelum makan kepada

Page 42: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

31

klien,memberikan posisi yang nyaman kepada klien, memberikan

terapi obat injeksi dan obat oral kepada klien.

e. Evaluasi keperawatan nyeri akut pada Tn. A dengan gastritis

menunjukkansubyektif klien mengatakan nyeri yang dirasakan

sudah berkurang dengan P : nyeri ketika klien bergerak, Q :

karakteristik nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – tusuk, R : nyeri

yang dirasakan pada daerah epigastrium atau ulu hati, S : skala

nyeri 2, T : nyeri dirasakan klien setiap saat. Obyektif klien

nampak tidak meringis menahan sakit dan klien masih nampak

lemah dengan masalah keperawatan nyeri akut klien belum teratasi

dan lanjutkan intervensi : anjurkan klien untuk melakukan teknik

relaksasi nafas dalam secara mandiri ketika nyeri timbul, berikan

posisi yang nyaman kepada klien, dan kolaborasi dengan dokter

tentang pemberian obat analgetik pragesol 2 ml untuk penanganan

nyeri akut dan kronis.

f. Analisa kondisi pada Tn. A dengan kasus nyeri adalah masalah

keperawatan nyeri yang dialami oleh klien belum teratasi. Hasil

observasi didapat klien masih merasakan nyeri pada daerah

epigastrium, skala nyeri 2, dan timbul ketika klien bergerak. Nyeri

tersebut belum teratasi karena asam lambung yang masih tinggi dan

adanya iritasi mukosa lambung. Hal tersebut dibuktikan dengan

adanya peningkatan jumlah leukosit 11,0 ribu/µ dengan nilai

normal 4,6 – 10,2 ribu/µ.

Page 43: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

32

2. Saran

a. Penulis

Bagi penulis mampu meningkatkan dalam pemberian asuhan

keperawatan kepada penderita gastritis yang lebih berkualitas.

b. Rumah Sakit

Bagi institusi pelayanan kesehatan, diharapkan Rumah Sakit

khususnya Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar dapat

memberikan pelayanan dan mempertahankan hubungan kerja sama

yang baik antara tim kesehatan dan klien yang di tujukan untuk

meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan yang optimal pada

umumnya dan klien gastritis pada khususnya diharapkan di rumah

sakit mampu menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kesembuhan pasien.

c. Profesi Keperawatan

Dapat digunakan sebagai referensi dan pengetahuan yang mampu

dikembangkan untuk memberikan pelayanan pada klien gastritis yang

lebih berkualitas dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

Page 44: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Mohammad. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Yogyakarta :

Diva Press.

Deswani. (2009). Proses Keperawatan dan Berfikir Kritis. Jakarta : Salemba

Medika.

Donges Marilynn, E. (2002). Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta :

EGC.

Gustin, Rahmi Kurnia. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian

Gastritis pada Pasien yang Berobat Jalan di Puskesmas Gulai Bancah

Kota Bukittinggi Tahun

2011.http://www.google.com/search?q=jurnal+gastritis&ie=utf-

8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta.

Diakses tanggal 29 April 2013.

Handayani, Siska Dwi dkk. (2011). Hubungan Dukungan Keluarga dengan

Kekambuhan Pasien Gastritis di Puskesmas Jatinagor.

http://jurnal.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/view/595. Diakses

tanggal 29 April 2013.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). (2010). Informasi Spesialite Obat (ISO)

Indonesia. Jakarta : PT. ISFI Penerbitan.

Judha, Mohamad. (2012). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri Persalinan.

Yogyakarta : Nuha Medika.

Misnadiarly. (2009). Mengenal Penyakit Organ Cerna. Jakarta : Pustaka Populer

Obor.

Mubarak, Wahid Iqbal. (2007). Promosi Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Muttaqin, Arif. (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan

Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

Potter, Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses dan

praktik, Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC.

Page 45: STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NYERI diperlukan dalam pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada klien nyeri akut dengan gastritis. 3. Profesi Keperawatan Hasil penulisan

Potter, Perry. (2009). Fundamental of Nursing (Fundamental Keperawatan), Buku

1, Edisi 7. Jakarta : Salemba Medika.

Prasetyo, Sigit Nian. (2010). Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta

: Graha Ilmu.

Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit

Volume 1, Edisi 6. Jakarta : EGC.

Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses Penyakit

Volume 2, Edisi 6. Jakarta : EGC.

Priyanto, Agus. (2009). Endoskopi Gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika.

Putri, Rona Sari Mahaji dkk. (2010). Hubungan Pola Makan Dengan Timbulnya

Gastritis pada Pasien di Universitas Muhammadiyah Malang Medical

Center(UMC).http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/

viewArticle/406. Diakses tanggal 29 April 2013.

Rohmah, Nikmatur. (2012). Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta

: Ar – Ruzz Media.

Saefani, Astri dkk. (2011). Gambaran Tingkat Pengetahuan Pasien Tentang

Pencegahan Komplikasi Gastritis di Unit Rawat Jalan Puskesmas Situ.

http://journals.unpad.ac.id/index.php/ejournal/article/view/851. Diakses

tanggal 29 April 2013.

Suraatmaja, Sudaryat. (2007). Kapita Selekta Gastroenterologi Anak. Jakarta :

CV. Sagung Seto.

Tim Rekam Medis Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. (2013). Prevalensi

Penyakit Gastritis pada Bulan Maret 2013 RSUD Karanganyar.

Karanganyar : RSUD Karanganyar.

Wilkinson, Judith M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan

Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.

Yulida, Erna dkk. (2013). Gambaran Derajat Inflamasi Sel Radang dan Infeksi

Helicobacter pylori Pada Biopsi Lambung Pasien Gastritis.

http://ejournal.unlam.ac.id/index.php/bk/article/view/257. Diakses

tanggal 29 April 2013.