studi karakteristik kumbangan badak jawa … · kajian ekologi dan status keberadaan komodo...

7
PcNelitian KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI BEBERAPA TIPE HABITAT DI PONDOK AMBL]NG TAMAN NASIONAL TANJLTNG PUTING KALIMANTAN TENGAH (Butterflies species dittersity in some habitat types in Pondok Ambung Tanjung Puting National P ark, Central Kalimantan) Yusi Indriani, Lin Nuriah Ginoga dan Burhanuddin Masy'ud | - 12 KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR TAMAN NASIONAL KOMODO (Ecological study and status of komodo population Varanus komodoensis on Padar Island, Komodo National Park) Abdul Haris Mustari , Hendrikus R. Srga, Trisna Noviandi , Ayatullah dan Zainuddin 13 - 20 POTENSI PENYU HIJAU (Chelonia mydas L.) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KAWASAN PANTAI SINDANGKERTA, KABUPATEN TASIKMALAYA (Potential of Green Turtle (Cheloniamydas L.) and its Use as Tourist Attraction of Sindangkerta Beach, Tasikmalaya District) Reni Srimulyaningsih, Agus Priyono dan Eva Rachmawati 2l - 25 KAJIAN PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN SATWA DI TAMAN WISATA ALAM PTINTI KAYU PALEMBANG SUMATERA SEL{AN (Management Assessment of Animal ll/elfare in Punti Kayu Nature P ark, P alemb ang S out h Sum at era) Irwani Gustina Teguh, Bttrhanuddin Masy'ttd dan Eva Rachmawati STUDI KARAKTERISTIK KUBANGAN BADAK JItWA (Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822) Dl TAMAN NASIONAL UILTNG KULON (Stud1, of Wallow Characteristics of Javan Rhinoceros - Rhinoceros sondaicus 26-30 Desmarest I822 in Ujung Kulon National Park) Yqilo Santosa, Cory Wulan danAgus Hikmat 31 : 35 -E - ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU BUNAQ (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur) (.Bunaq Tribe Etnobothany [case study Dirun village, Lamaknen sub-distric Belu Regenq,, Nusa Tenggara Timur Province)) Agustina Ros:"t'ita Atok, Agus Hihnat dan Ervizal A.M. Zuhud PERUBAHAN TATAKELOLA TAMAN NASIONAL: STUDI KASUS DI TAMAN NASIONAL GLINUNG HALIMLIN SALAK (C/zan ges in National Park Governance: Case Study in Gunung Halimun SalakNational Park) Bantbang Supriyanto, Hideyuki Kubo dan Atih Sundawiati 43 * 56 36-42

Upload: phungkiet

Post on 07-Sep-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

PcNelitian KEANEKARAGAMAN JENIS KUPU-KUPU DI BEBERAPA TIPE HABITAT DI PONDOK AMBL]NG TAMANNASIONAL TANJLTNG PUTING KALIMANTAN TENGAH (Butterflies species dittersity in some habitat types inPondok Ambung Tanjung Puting National P ark, Central Kalimantan)Yusi Indriani, Lin Nuriah Ginoga dan Burhanuddin Masy'ud | - 12

KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADARTAMAN NASIONAL KOMODO (Ecological study and status of komodo population Varanus komodoensis on PadarIsland, Komodo National Park)Abdul Haris Mustari , Hendrikus R. Srga, Trisna Noviandi , Ayatullah dan Zainuddin 13 - 20

POTENSI PENYU HIJAU (Chelonia mydas L.) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DIKAWASAN PANTAI SINDANGKERTA, KABUPATEN TASIKMALAYA (Potential of Green Turtle(Cheloniamydas L.) and its Use as Tourist Attraction of Sindangkerta Beach, Tasikmalaya District)Reni Srimulyaningsih, Agus Priyono dan Eva Rachmawati 2l - 25

KAJIAN PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN SATWA DI TAMAN WISATA ALAM PTINTI KAYUPALEMBANG SUMATERA SEL{AN (Management Assessment of Animal ll/elfare in Punti Kayu NatureP ark, P alemb ang S out h Sum at era)Irwani Gustina Teguh, Bttrhanuddin Masy'ttd dan Eva Rachmawati

STUDI KARAKTERISTIK KUBANGAN BADAK JItWA (Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822) Dl TAMANNASIONAL UILTNG KULON (Stud1, of Wallow Characteristics of Javan Rhinoceros - Rhinoceros sondaicus

26-30

Desmarest I822 in Ujung Kulon National Park)Yqilo Santosa, Cory Wulan danAgus Hikmat 31 : 35

-E

-

ETNOBOTANI MASYARAKAT SUKU BUNAQ (Studi Kasus di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen Kabupaten Belu,Provinsi Nusa Tenggara Timur) (.Bunaq Tribe Etnobothany [case study Dirun village, Lamaknen sub-distric BeluRegenq,, Nusa Tenggara Timur Province))Agustina Ros:"t'ita Atok, Agus Hihnat dan Ervizal A.M. Zuhud

PERUBAHAN TATAKELOLA TAMAN NASIONAL: STUDI KASUS DI TAMAN NASIONAL GLINUNGHALIMLIN SALAK (C/zan ges in National Park Governance: Case Study in Gunung Halimun SalakNational Park)Bantbang Supriyanto, Hideyuki Kubo dan Atih Sundawiati 43 * 56

36-42

Page 2: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

Volume 15, Nomor 1, April2010

DEWAII REDAKSI

Penanggung Jawab

Dewan Redaksi

Dewan Editor

Alamat Redaksi

Telepon / Fax.E-mail

Media Konservasi merupakarijurnal ilmiah bidang konservasi sumberdaya

alam hayati dan lingkungan, yang menyajikan artikel mengenai hasilpenelitian maupun telaah pustaka. Redaksi menerima sumbangan artikel,dengan ketentuan penulisan artikel seperti tercantum pada halaman dalam

sampul belakang. Jurnal ini diterbitkan setahun 3 kali : April, Agustus dan

Desember.

Terakreditasi : SK Dirjen DIKTI Nomor : 118/DIKTVKep/2001

Sambas Basuni

Burhanuddin Masy'udRachmad HermawanAgus HilcnatEva RahmawatiArzyana SunkarResti Melani

Hadi S. AlikodraMachmud ThohariErvizalA.M. ZuhudAni MardiastutiE.K.S. Harini Muntasib

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan EkowisataFakultas Kehutanan IPB, P.O. Box 168, Bogor 16001(62-2st) [email protected] [email protected]

i,-,il

llir.,

ijJ

t

Page 3: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

Media Konservasi Vol. 15, No. I April 2010 : 31 -35

STUDI KARAKTERISTIK Kt BAIIGAIY BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicasDesmarest 1822) DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON

(Study of Waltow Characteristics of Javan Rhinoceros - Rhinoceros sondaicusDesmarest 1822 in Ujung Kulon National Park)

YaNro SANTosAT), CoRy wuLAN') DAN Acus Hrt<uer3)

t) Laboratorium Ekologi Satwaliar Deprtemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekawisata,Fqhiltas Kehutanan IPB Kampus Dramaga, Bogor 16680, Indonesia

2) Departemen Konservasi Swrkrdayi Hutan daiEt@wlsam, Falailtas Kehutanan IPB

3) Laboratorium Konservasi r,-,tffiffiffftr;:;:;::::od,illlfili r,*berdaya Hutan dan Ekawisata,Fafultas Kehutonq IPB Kampus Dramaga, Bogor 16680, Indonesia

Diterime 6 Jeruari 2010/ Disetujui 22 Februari 2010

ABSTRACT

The characteristic of wallow cot be ore $ suM or criteria of the javan rhino habitat that need for creating the second habitat whichwill be used for selection strateg) offurther jauo rhiw's rlaIlow. The objective of this study is to identify thi waltow chiracteristic ofjavan rhino.The results of this study is hopefully used for the msifuabt in detennining the second habitat of java rhino and for the basics information ofhabitat development ofjavan rhino iwitu conservatioa- the fu rtat were collected consisted ofphysiical characuistii javan rhino's wallow i.e. thelength and the width of'wallow, the depth of nrud ad vaa of rrutlow, water pH inside the waili-, the height of waliow site, the temperature andhumidity, and the distance from wallow to the coastal, fiva, odfroat lnmun access.

Keywords : Javan Rhinoceros, wallow, second hobitot.

PENDAHTJLUAN

Badak jawa merupakan spesies langka dan rmikSatwa ini dikategorikan sebagai endangered atauterancam punah dalam Red List Data Book yamrgdikeluarkan oleh IUCN (International Union forConservation of Nature and natural Resources) taihtm1978 dan juga masuk ke dalam daftar Apendiks I CITES(Convmtion on International Trade in EndangeredSpecies of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yangberarti mendapat prioritas utama untuk diselamatkan darikepunatran. Kelangkaannya terkait dengan j"mlahpopulasi yalrg ada hingga saat ini, dimana populasinyahanya dapat ditemukan terbatas di satu lokasi saja diIndonesia yaiur di Taman Nasional Ujung Kulon.

Beftagai usahe konservasi insitu banyak dilakukanuntuk menjaga keberadaan populasi badak jawa yangtersisa, salah sau progftmnya yaitu usaha membuathabitat kedua (second habitat) di luar wilayahpenyebaran hdak jaura sekarang. Dalam menciptakanhabitat kedua bagi badak jawa hal utama yang perludilakukan yaim benpa pengenalan terhadap perilakunyasecara menyeluruh- Sahh satr pcrilaku utama badak jawaadalah perilalru b€*nbmg yaag tentunya terkait dengankubangan seperti ry ymg ah dipilih oleh badak jawauntuk digunakan l@; IIal ini dapat menjadi salahsatu kriteria standar habiH badak jawa yaitu berupastrategi pemilihan teryat befubmg hdak jawa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifftasikarakteristik kubangan badak jawa. Penelitian ini dapatdigunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuanlokasi habitat kedua (second habitat) bagi badak jawadan sebagai dasar pembinaan habitat dalam rangkakonservasi insitu badak jawa.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaituJuli 2009 hingga Agustus 2009. Lokasi penelitian adalahdaerah Semenanjung Ujung Kulon yaitu Cigenter,Cimayang, Citerjun, dan Cibandawoh.

Objek dalam penelitian ini adalah 25 kubanganbadakjawa yang berada di daerah Semenanjung UjungKulon. Peralatan yang digunakan dalam penelitian initerdiri atas: Peta kawasan Taman Nasional Ujung Kulon(TNUK) dalam format digital, GPS receiuer, Kamerafoto digital, tambang plastik, mistar ukur, pita meter,thermo-hygrometer, dan pH meter.

Jenis data karakteristik fisik kubangan yangdikumpulkan meliputi morfometri kubanga4 pft aitdalam kubangan, kedalaman lumpur dan air, ketinggiantempat, suhu dan kelembaban udara, serta jarakkubangan dari pantai, sungai, dan dari lintasan manusia.

31

Page 4: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

l

l

l

7

2

i

l

l

l

I

I

I

1

l

Il

l

i

iI

I

I

II

lII

I

I

I

l

I

I

tI

I

II

l

I

I

I

Analisis Data

Nilai rataan contoh atau nilai tengah contohdihitung dengan menggunakan persamaan (Walpole1988; Steel dan Torrie 1989):

7 =Ell--i

Nilai ragam contoh dihitung dengan menggunakanpersilmaan:

^2 - E,?=1 t*i=D'.---lT

Untuk nilai koefisien variasi dihitung dengan persamaan:

cv:;x 100%

Nilai dugaan selang unruk panjang dan lebar dihitungdengan rnenggunakan persamaan selang kepercayaan 95o/obagi p untuk contoh berukuran kecil (n < 30) yaitu:

.t ,sX-tap6. tt<x+t"/z$

Keterangan: tap adalah nilai r dengan

v:n-l

TIASTLDAN PEMBAIIASAN

l. Panjang Kubangan

Dari hasil penganatan data terkait panjangkubangan selanjutrya disajikan ke dalam Thbel l:

Tabel 1. Selang ukuran panjang kubangan

SelansKelas" t reku€nsr Persentase

l;i (F) (%)

Stadi Karakteristik Klbatgan Badak Itwo

oleh individu badak jawa yang sama ataupun inclividubadak jawa yang berbeda dalam waktu yang tidakbersagraan. Pmjang kubangan dengan ukuran 7-8 meterjarang dijumpai karcna diduga u!,uran panjang kubanganini digunakan oleh dua individu sekaligus, yang biasanyanterupekan kawmm induk dan anak badak jawa. Hasilpengukuran pmjug kubangan sesuai dengan yangpemyatam Hoogen*'erf (1970) bahwa u*uran panjangkubangm badak jawa bsrkisar antara 6-7 meter. Ilasilpenelitian Rahat QW7) juga menunjukkan bahwalokasi lrubangan yang berada di daerah SemenanjungUjung Kulon png lain seperti Cikeusik, Citelang, danCibunar pmjang hrbangan yang diamati juga tidakmelebihi ukrm 7 meter, namur ditemukan panjangkubaogm sebesar t2 meter di daerah Citadahan.

2. I*berl(nhnsan

Dad hesil pengmahn data terkait lebar krrbanganselqiumya a;sajftan ke dalam Tabel 2:

Tabel 2. Selmg uhre lebar kubangan

Itr'%,*'*'fr

Dari Tabel I terlihat bahwa panjang kubangan yangsering ditemukan yaitu berukuran 3-4 meter sebanyak48Yo yaitu pada lokasi kubangan ke-4, 5, 6, 7, 8, 9, lZ,15" 16, 17, 18 di daerah Cigenter dan Cibandawoh dankubangan ke-24 di Citerjun; sedangkan panjangkubangan dengan nilai 9-10 meter jarang ditemukan(8%) yaitu kubangan ke-23 dan ke-25 di lokasiCimayang dan Citerjun.

Dari 12 kubangan yang panjangnya benrkuran 3-4meter dapat menunjukkan bahwa kubangan tata-ratadigunakan oleh satu individu badak jawa, bisa digunakan

32

2-34-56-7

l564

6024

l6

f :3,6; s: 1,53

CY = 42,43o/o

2,97< St <4,23

Dai Tabel 2 terlihat bahwa lebar kubangan yangsering dijumpai yaitu dengan ukuran 2-3 meter sebesar6(P/o 'ntrk ftu[angan ke-3, 4, 5, 6,7,8, 9, 1 0, 12, 14, 15,16,17,18, dao ke-24; sedangkan ukuran yang jarangdijumpai yaitu lebar kubangan ukuran 6-7 meter (1670)pada lokasi kubangan ke-I di Cigenter, lokasi kubanganke-23 di Cimayang, serta kubanganke- 24, dan ke-25 diCiterjun.

Hasil pengukuran di lapang sesuai denganpernyataan I-Ioogerwerf (1970) bahwa ukuran lebarkubangan badak jawa berkisar 3-5 meter, sementara yanglebih kecil dari ukman tersebut jarang ditemukan.Be6eda halnya dengan hasil penelitian Muntasib (2002)yang menemukan adanya ukuran lebar kubangan selebartujuh meter pada daerah Tanjung Telereng dan penelitianyang dilakukan oleh Rahmat Q007) yang menemukanukuran lebar kubangan selebar 9 meter di daerahCitadahan. Perbedaan ukuran lebar ini diduga dapatdisebabkan karena jumlah individu badak jawa yangmenggunakan kubangan tidak selalu sama untuk setiaplokasi pengamatan, terdapat sejrrmlah kubangan yangdigunakan oleh kawanan induk dan anak badak jawayang membuat uL:uran kubangan jauh lebih lebardibandingkan dengan lokasi kubmgm yang lain dimanahanya digunakan rataqataoleh satu individu badak jawa.

Kombinasi antara panjang kubmgan dominan danlebar kubangan dominan yang dijumpai selamapengamatan berlangsrmg dapat diduga bahwa secara

3-45-67-89- l0

t24

48

l628

8

7= 5,4; s:2,MCY: 37,8Yo

4,56< p <6)4

Page 5: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

SelansFrekuensl

ffjli G)

Medir Konservasi Vol. 15, No. I April 2010 : 31 - 35

nmnm kubangan badak jawa yang ditemui rata-ratadigunakan oleh satu individu badak jawa, baik itu olehindividu yang sama ataupun individu yang berbeda padawaktu yang tidak bersamaan. Dugaan ini diperolehkarena panjaflg kubangan biasanya tidak kurang daripanjang tubuh satu ekor badak jawa dewasa yaitu sekitar3 meter.

3. Kedalaman Lumpur

Dari hasil pengamatan data terkait kedalamanlumpur selanjutnya disajikan ke dalam Tabel 3:

Tabel3. Selang ukuran kedalaman lumpur

Dari hasil perhiturrgan juga terlihat bahwa koefisienvariasi untuk kedalaman air memiliki nilai yang cukupbesar yaitu 81,470 , yang menggambarkan bahwa datayang dihitung memiliki variasi data yang sangat tinggi,hal ini dikmenakan jurnlah ketinggian air yang terdapatdi dalam kubangan selama waktu pengamatan sangattergantung pada lokasi kubangan itu sendiri. Kubanganyang dekat dengan sumber air rnemiliki kedalaman airyang cukup besar dibandingkan dengan kedalaman airpada lokasi kubangan yang lain. Faktor lainnya yangcukup mempengaruhi keberadaan air tersebut adalahmusim kemarau. Saat pengamatan berlangsung, sebagianbesar kawasan Taman Nasional Ujung Kulon mengalamikekeringan, bahkan untuk beberapa lokasi yang tadinyamerupakan lokasi dengan sumber air berlimpah menjadipada sauat pengarnatan menjadi surut sama sekali, hanyaada beberapa lokasi seperti daerah Citerjun dan kawasansekitar Curug Cigenter yang masih merniliki air dalamjurnlah debit air yang besar.

5. pH Air dalam Kubangan

Untuk pengukuran pH tidak terlihat adanya variasidata yang cukup tinggi, karena pH air kubangan sebagianhesar berada pada skala 7 (X : 7,44; s : 0,583; CV :7 ,84o/o;7,2 < lt < 7,68) yang aftinye merupakan pH airnormal, sedangkan pengukuran pH dengan skala 8 dan 9pada beberapa lokasi kubangan menunjukkan bahwa airdalam kubangan masih dipengaruhi oleh air laut, sepertipada lokasi kubangan pertama di daerah Cigenter yanglokasinya berdekatan dengan' Sungai Cigenter yangalirannya menuju pantai Cigenter dan berada padaformasi vegetasi Nipah (N1p,ia fruticans). Hasil yangsama juga diturjukkan pada penelitian Minvandi (1992)dimana pada plot contoh air kubangan yang diambilmenunjukkan hasil pH 6. Hasil ini sesuai denganpernyataan Hoogerwerf (1970;) bahwa lrubangan denganair payau (pH basa) sangat jarang sekali bisa ditemukan,sehingga pH air kubangan memang berkisar pada pH airyang nonnal (pH 6-7). Hasil pengukura.n pH yangberbeda ditemukan pada penelitian Munta'sib (2002)bahwa pH air kubangan yang diamati adalah padakondisi asarn (pH 4,8) maupun pada penelitian Rahmat(2007) yang juga menemukan air dalam kubangan padakondisi asam (pH 4-5).

6. Ketinggian Lokasi Kubangan

Untuk ketinggian lokasi kubangan dari pemukaanlaut disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Selang ukuran ketinggian lokasi kubangan

Persentase(%)

t5-4041 -6667 *92

lll3I

44 X:41,24; s: 15,48

52 CY:37,53Yo4 34,85< pt <47,63

Dari Tabel 3 terlihat bahwa kedalaman lumpur yaflgpaling sering ditemukan yaitu pada nilai 4l-53 cm yaitupada lokasi kubangan ke-4, 5. (t, 11, 72, 14 di Cigenter,dan kubangan ke-18 di Cibandawoh, kubangan ke-20 diCimayang, serta kubanganke-24, dan ke-25 di Citerjunsedangkan kedalaman lumpur 80-92 cm hanya ditemukandi satu lokasi kubangan dengan persentase sebesar 470yaitu pada kubangan ke-3 di Cigenter. Tingginya lumpurpada lokasi kubangan ke-3 ini dikarenakan dekaaryalokasi kubangan dengan sungai Cigenter, sehinggameskipun pada saat pengarnatan kawasan TNUKmengalami musiur kering, kondisi kubangan masih berairdan berlumpur cukup dalam.

4. Kedalaman Air dalam Kubangan

Dari hasil pengamatan data terkait kedalaman airdalam kubangan selanjutnya disajikan ke dalam Tabel 4.

Tabel 4. Selang ukuran kedalaman air kubangan

SelansfreKuensll:ff G)

Persentase(/o\

2-1011-192A *2829 -3738-46

76

l6404

l941

01

X:10,241' s:8,34CY :81,47%o

6,8< tr <13,68

Dari Tabel 4 terlihat bahwa kedalaman air beradapada kisaran 246 cm, proporsi data tertinggi berada padaselang kelas kedalaman air 2-10 cm, yaitu sebesar 7670pada lokasi kubangan ke-2,3.4,5,6,8, 10, ll, 12, 13,14, 15, 16, 17 di daerah Cigentel, lokasi kubangan ke-18dan 19 di daerah Cibandawoh, serta lokasi kubangan ke-20 dan 2l di Cirnayang, selanjutnya lokasi kubangan ke-25 di daerah Citerjun.

SelansFrekuensr

,;i:i, G)Persentase

(%t

l0-3536-6162 87

12

10

3

48

4012

,f : 35,36;s:17,85cv:50.48%

33,89< p <36,83

JJ

Page 6: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

Lokasi kubangan banyak ditemukan pada

ketinggian 10-35 m dpl. Dari hasil yang diperolehdiketahui bahwa lokasi kubangan badak jawa beradapada ketinggian lokasi < 100 m dpl (topografi datar).Lokasi kubangan biasanya berada dalam wilayah jelajahbadak jawa meskipun kubangan bukau merupakanteritori badak jawa, sehingga bila badak jawa diketahuisering melatui daerah dengan topograli datar maka lokasikubangan biasanya ditemukan berada pada lokasiketinggian tempat yang sama.

7. Suhu dan Kelembaban Udara di sekitar Kubangan

Hasil pengukuran terhadap iklim mikro (suhu udaradan kelembaban udara) disajikan pada Tabel 6 danTabel 7.

Tabel 6. Sel.ang ukuran suhu udara kubangan

Suhu Frekuensi Persentase("C) (F) (o/o\

7:27,2:s=0,93CY =3,42o/o

26,81< p<27,59

Suhu udara di lokasi kubangan berada pada kisaran26-29 ('C), dengan proporsi data tertinggi yaitu suhu27oC sebanyak 360/o. Suhu udara rata-rata merupakanhasil pengukuran pada pagi hari menjelang siang.Selanjutnya pengukuran kelembaban udara disajikanpada Tabel 7.

Tabel 7. Selang ukuran kelembaban udaru kubangan

Stutli Kuralaeristik Kubangan Badak Jat+u

TabelS- Selang ukuran jarak kubangan dari pantai,

sungal, dan dari lintasan manusia

S€lanEKelas F {%)(m)

Jarak dari pantai40 i:1454,36; s:789,344 cY:54,27Yo16 1128,54 < lr < 1780,18

Jarak dari sungai

9 36 T: 549,841 s:305,286 24 CY :55,52o/o

l0 40 423,82< p < 675,86

Jarak dai lintasan manusia

16 @ X:436,36; s:317,632 8 CY :72,794/o

28 305,24 < lr < 567,48

Jarat kubmgu dari pantai dominan dijumpai pada

selang kelas 135+2292 meter (persentase sebesar 44%),untukjarak dari srngai dominan pada selang kelas 702-l0l2 meter ftrers€ntas€ sebesar 40%), sedangkan untukjarak larbangan dari jalur lintasan manusia dominandijuryai pada selang kelas 50-370 meter (persentase

sebesar &yo). laruk kubangan yang cukup jauh daripantai berpengaruh pada keasaman air yang terdapat didalam kubangarL s€hingga rata-rata air dalam kubanganmemiliki pH air neFal. Dari hasil ini terlihat bahwabadak jawa mffidlih lokasi berkubang yang dekat denganpantar, h€na diduga setelah berkubang. badak jawaakan melakukan aktivias mengasin di air laut.

Kubangan yang diamati terletak cukup jauh darialiran sungai, hal ini terlihat bahwa keberadaan air yangterdapat di dalam kubangan tidak hanya,diperoleh darialiran sungai melainkan juga dapat diperoleh darisumber-sumber air lainnya seperti air hujan. Kubanganbanyak ditemukan berada dekat dengan jalur lintasanmanusia. Jalur lintasan manusia tersebut berupa jalurpatroli petugas lapangan dari TNUK rnaupun daripetugas lapang mifa kerja BTNUK (RPU dan WVf$,dapat juga berupa lintasan sungai yang menjadi jalurwisata di Sungai Cigenter misalnya. Jalur lintasantersebut diduga menjadi jalur pergerakan permanen daribadak jawa. Jalur permanen pergerakan bedak jawamerupakan jalur yang bentuknya lurus dengan arahtertentu dan bersih dari semak belukar (Rinaldi er al1997).

KESIMPUI"ANDAI{ SARAN

A. Kesimpulan

Karakteristik fisik kubangm badak jawa yang

diamati meliputi panjang dm l€bar lubangan, pH air didalam kubangar; suhu udra dan kelembaban udara,kedalaman hunpur dan kedalaman air, ketinggian tempat

4t5-1353 r0t35+22v2 ll2293-3230 4

8G3m39t:701702-tot2

s0-370

371491692-1012

26,\1

2829

69

72

25

3628

8

SelansFreKuensl

i:l,T (F)Persentase

(o/o\

67 -7475 -8283 -90

7l34

29

54t7

X :77,54;s: 5.83

CN =7,52Yo75,08< p <80

Kelembaban udara berada pada kisaran 67-88%dengan persentase kelembaban udara tertinggi yaitu 75-82%, Kelembaban udara dan suhu udara memilikihubungan yang sifatnya negatif, dimana semakin tinggisuhu maka akan semakin rendah kelembaban udara yangdiperoleh.

8. Jarak Kubangan dari Pantai, Sungai, dan JalurLintasan Manusia

Untuk hasil pengukuran jarak kubangan dari pantai,

sungai" dan dari lintasan manusia disajikan pada Tabel 8.

34

Page 7: Studi karakteristik Kumbangan Badak Jawa … · KAJIAN EKOLOGI DAN STATUS KEBERADAAN KOMODO (Varanus komodoensis) DI PULAU PADAR ... Species of Wild Fauna and Flora) tahun 1978 yang

Medla Konservasi Vol. 15, No. I April 2010 : 31 - 35

dari permukaan laut, jarak kubangan dari pantai, sungai,dan dari lintasan manusia. Morfometri kubangan yangdominan dijumpai adalah ukuran 3-4 meter untukpanjang dan ukuran 2-3 meter untuk lebar. pH air dalamkubangan berada pada kisaran pH air nonnal yaitu pH 7.

Untuk rata-rata suhu udara di sekitar Iorbangan yaitu27"C, dengan kelernbaban antaru 75-82%o. Ketinggianlokasi kubangan dominan dijumpai pada 10-35 m dpl.Jarak kubangan dari pantai dominan dijtryai padal3S+2292 n"jarak kubangan dari sungai dominan dijumpaipada 702-1012 m, sedangkan jarak dari lintasan manusiadominan dijumpai pada 50-370 m.

B. Saran

Pemilihan lokasi pengamatan tutmg@ yang dapatmencakup daerah konsentrasi badak jawa di TamanNasional Ujung Kulon di Semenanjrmg Ujung Kulondaerah selatan, sehingga data yang diperoleh dryatmemberikan gambaran yang lebih detail untuk kubanganbadakjawa.

DAFTAR PUSTAKA

Hoogerwerf. 1970. Udjung Kulon The Land of The LastJavan Rhinoceros. Leiden. E.J. Brill.

Mirwandi D. lgg2. Analisa Habitat Badak Jawa(Rhinoceros sondaicus Desmarest 1822) Di Taman

Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat lskripsi]. Bogor:Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Muntasib H. 2002. Penggunaan Ruang Habitat olehBadak Jawa (Rhinoceros sondaians Desm. 1822) diTaman Nasional Ujung Kulon [disertasi]. Bogor:Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Rahrnat UM. 2007. Analisis Tipologi HabitatPreferensial Badak lawa (Rhinoceros sondaicasDesmarest 1822) di Taman Nasional Ujung Kulon

[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, lnstitutPertanian Bogor.

Rinaldi D, Mulyani YA, Arief H. 1997. Status Populasidan Perilaku Badak Jawa (Rhinoceros sondaicusDesm- 1822). Media Konservasi edisi khusus : 41-47.

35