studi kadar hemoglobin pada pecandu tuak

54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hemoglobin adalah molekul yang terdiri atas zat besi yang merupakan pembawa 0 2 . Kadar Hemoglobin yang tinggi terjadi karena keadaan hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi. Kadar hemoglobin yang rendah berkaitan dengan berbagai masalah klinis. Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin tidak selamanya meningkat atau menurun secara bersamaan. Sebagai contoh, penurunan sel darah merah disertai kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal terjadi pada kasus anemia pernisiosa, serta kadar hemoglobin dan sel darah merah yang sedikit meningkat atau normal disertai kadar hemoglobin yang menurun, TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… Jika bermanfaat… dan jika berkenan, sedekahkan pulsa Anda seberapa aja ke nomor kami : 0813 4209 2137 hehehehe.. ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!!

Upload: michael-reese

Post on 27-Nov-2015

199 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

medicine

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hemoglobin adalah molekul yang terdiri atas zat besi yang

merupakan pembawa 02. Kadar Hemoglobin yang tinggi terjadi karena

keadaan hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi. Kadar hemoglobin yang

rendah berkaitan dengan berbagai masalah klinis. Jumlah sel darah

merah dan kadar hemoglobin tidak selamanya meningkat atau

menurun secara bersamaan. Sebagai contoh, penurunan sel darah

merah disertai kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal

terjadi pada kasus anemia pernisiosa, serta kadar hemoglobin dan sel

darah merah yang sedikit meningkat atau normal disertai kadar

hemoglobin yang menurun, terjadi pada anemia defisiensi zat besi

(Kee, L.J, 1997).

Prevalensi anemia di dunia sangat tinggi, data World Health

Organization (WHO) menyebutkan bahwa 2 milyar penduduk dunia

terkena anemia. Anemia adalah suatu keadaan tubuh yang ditandai

dengan defisiensi pada ukuran dan jumlah eritrosit atau pada kadar

hemoglobin yang tidak mencukupi untuk fungsi penukaran 02 dan C02

TERIMA KASIH TELAH MENDOWLOAD… Jika bermanfaat… dan jika berkenan, sedekahkan pulsa Anda seberapa aja ke nomor kami : 0813 4209 2137 hehehehe.. ajak teman2 anda kunjungi terus http://tugas2kuliah.wordpress.com untuk mendapatkan kebutuhan dokumen anda lainnya secara GRATISS…!!! atau tolong sebarkan website ini… : see u at the top…!!!Ingat…!!! Hidup ini adalah memberi… bukan menerima…!!!

Page 2: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

2

diantara jaringan dan darah. Banyaknya penderita anemia ini terutama

di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Satu

dari dua orang penduduk menderita anemia yang disebabkan karena

kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Prevalensi

penyakit anemia masih tinggi, terutama kelompok resiko tinggi seperti

pecandu alkohol dan perokok berat.

Salah satu penyebab anemia adalah konsumsi alkohol yang

terlalu banyak. Karena pecandu alkohol kronis sangat mudah

menderita gastristis dan sangat peka terhadap hilangnya protein dan

plasma darah selama meminum alcohol. Alkohol juga secara reversible

dapat merusak usus, menyebabkan diare, menurunkan berat badan

dan definisi berbagai macam vitamin. Alkohol secara tidak langsung

mempengaruhi hematopoiesis melalui efek-efek metabolik dan nutrisi juga

mungkin secara langsung menghambat proliferasi semua elemen seluler

di dalam sum-sum tulang. Gangguan hematologis yang terlihat pada

peminum kronis adalah berupa anemia ringan yang diakibatkan oleh

defisiensi asam folat terkait alkohol. Anemia kekurangan zat besi

mungkin disebabkan oleh pendarahan gastrointestinal. Alkohol juga dapat

menjadi penyebab dari beberapa sindroma hemolitik, beberapa

diantaranya berkaitan dengan hiperlipidemia dan penyakit hati yang

parah (Bertron, 2002).

Page 3: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

3

Secara umum di Indonesia sekitar 20% wanita, 50% wanita

hamil dan 3% pria menderita anemia. Bahkan anemia merupakan

penyumbang terbesar jumlah angka kematian ibu (AKI) (Depkes

,2004). Pada tahun 2002-2003, AKI mencapai 307 per 100.000

kelahiran hidup. Ini merupakan AKI tertinggi di negara-negara Association

of South East Asian Nation (ASEAN) (Anonim, 2000).

Tuak adalah air nira yang berwarna putih seperti susu encer dan

sedikit rasa manis yang diperoleh melalui proses penyadapan yang

telah mengalami proses fermentasi (Lutony,1993). Kebiasaan yang

dilakukan orang-orang di Kelurahan Sukaria Kecamatan Panakukang

Kota Makassar, bagi kaum pria melakukan sesuatu kegiatan secara

bergotong royong harus didahulukan dengan mengkonsumsi tuak,

dengan alasan bahwa tanpa mengkonsumsi tuak, pekerjaan yang mau

dikerjakan akan terhambat, tetapi dengan mengkonsumsi tuak

pekerjaan seberat apapun pasti dikerjakan dengan semangat. Dari

kebiasaan tersebut yang mendorong mereka untuk setiap hari harus

mengkonsumsi tuak.

Dari uraian tersebut perlu dilakukan Studi Kadar Hemoglobin

Pada Pecandu Tuak di Kelurahan Sukaria Kecamatan Panakukang

Kota Makassar.

Page 4: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

4

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan

masalah pada usulan proposal ini adalah berapakah kadar hemoglobin

pada pecandu tuak di Kelurahan Sukaria Kecamatan Panakukang Kota

Makassar ?

C. Tujuan Penelitian.

Untuk menentukan kadar hemoglobin pada pecandu tuak di

Kelurahan Sukaria Kecamatan Panakukang Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Masyarakat

Diharapkan menjadi bahan informasi kepada masyarakat khususnya

pecandu tuak agar tidak mengkonsumsi tuak secara berlebihan.

2. Institusi.

Sebagai bahan referensi untuk mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan

Mega Rezky Makassar khususnya pada bidang hematologi.

3. Peneliti

Sebagai bahan atau aplikasi ilmu pengetahuan yang diperoleh selama

masa perkuliahan.

Page 5: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Hemoglobin

1. Pengertian

Hemoglobin merupakan gabungan dari heme dan globin

sebagai istilah generik untuk protein globular. Berat molekul

hemoglobin 67.000. Pembentukan hemoglobin terjadi di normoblast di

mana 4 gugus heme di gabungkan ke dalam 1 molekul globin.

Hemoglobin adalah molekul yang terdiri dari 4 kandungan haem

(berisi zat besi) dan 4 rantai globin, berada didalam eritrosit dan

berfungsi untuk mengangkut 02. Kualitas darah dan warna darah

ditentukan oleh kadar hemoglobin (Sutedja, 2006)

Hemoglobin terdiri atas zat besi yang merupakan pernbawa 02.

Kadar hemoglobin yang tinggi dan abnormal terjadi karena keadaan

hemokonsentrasi akibat dari dehidrasi. Hemoglobin yang rendah

berkaitan dengan berbagai masalah klinis. Jumlah sel darah merah

dan kadar molekul hemoglobin tidak selamanya meningkat atau

menurun secara bersamaan, misalnya, penurunan sel darah merah

disertai kadar hemoglobin yang sedikit meningkat atau normal terjadi

pada kasus anemia pemisiosa, serta kadar hemoglobin sel darah

merah, yang sedikit meningkat atau normal disertai kadar

5

Page 6: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

6

hemoglobin yang menurun, terjadi pada anemia defisiensi

zat besi (Kee J. L, 1997).

2. Sintesis Hemoglobin

Fungsi utama sel darah merah adalah mengangkut 02 ke

jaringan dan mengembalikan C02 dari jaringan ke paru-paru, untuk

mencapai pertukaran gas ini, sel darah merah memiliki protein

khusus yang mengandung hemoglobin. Setiap sel darah merah

mengandung sekitar 640 juta molekul hemoglobin dan setiap

molekul hemoglobin dewasa normal (HbA) terdiri atas 4 rantai

polipeptida a2b2, masing-masing dengan gugus hemenya sendiri.

Berat molekul HbA adalah 68.000. Sintesis hemoglobin banyak

terjadi di dalam mitokondria oleh sederet reaksi biokimia yang di

mulai dengan kondensasi glisin dan suksinil koenzim A di bawah aksi

enzim kunci delta amino laevulinic acid (ALA). Akhimya protopirin

bergabung dengan besi untuk membentuk heme yang masing-masing

molekulnya bergabung dengan rantai globin yang terbuat pada

poliribosom, kemudian tetramer 4 rantai globulin dengan masing-

masing gugus haemnya sendiri terbentuk dalam molekul hemoglobin

(Hoffbrand AM, 1989).

3. Macam-macam Hemoglobin

Pada manusia telah di kenal 14 macam hemoglobin dengan

bantuan elektroforesis. Hemoglobin diberi nama dengan tombol

Page 7: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

7

alfabetik misainya Hb A, Hb C, Hb D, Hb E, Hb F, hb G, Hb 1, Hb M,

Hb S. Kadang-kadang hemoglobin di beri nama tempat di

temukannya. Jenis hemoglobin menurut nama orang yang

menemukan misalnya: Hb New York, Hb Sidney, Hb Bad, Hb Gower.

Hemoglobin mulai diproduksi pada usia 5-6 bulan kehidupan

intra uterin janin, pada usia 6 bulan post natal konsentrasi Hb A

mencapai 99% hemoglobin terdiri dari 2 rantai α dan β. Hb F (fetus

janin) mulai ditemukan dalam darah pada minggu ke 20 usai

kehamilan. Pada bayi yang baru lahir masih dapat dijumpai 55-85%

Hb F dan sebelum usia 2 tahun jumlah Hb F tinggal sedikit di gantikan

oleh Hb A. Karena sifatnya resisten terhadap alkali, Hb F ini masih

mudah di pisahkan (Anonim, 2001).

4. Struktur Hemoglobin

Struktur molekul heme, molekul hemoglobin pada manusia

terdapat 4 sub unit protein berbentuk globul. Oleh karena itu 1 unit

dapat membawa 1 molekul 02, maka secara efektifnya setiap molekul

hemoglobin dapat membawa 4 molekul 02, setiap unit pula tediri dari 1

rantai polipeptida yang mengikat kuat molekul lain, struktur heme

terdiri dari I molekul protein berbentuk cincin yang di namai porphyrin

dan I atom besi yang terletak di tengah. Hemoglobin dalam keadaan

normal membawa ion di oksidasikan kepada Fe3+. Struktur hemoglobin

dapat dilihat pada gambar 1.1.

Page 8: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

8

Gambar 1. Struktur Hemoglobin

Sumber : Hofbrand, 1989

Gambar 1. Struktur HemoglobinSumber : Hofbrand, 1989

B. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Hemoglobin.

Penetapan kadar hemoglobin dapat ditentukan dengan bermacam-

macam cara yang banyak dipakai di laboratorium klinik ialah cara

fotoelektrik dan kalorimetrik visual. Kadar hemoglobin dinyatakan dalam

gr/dl darah. Pada pria memiliki rata-rata sedikit lebih tinggi dari pada

wanita. Kadar hemoglobin dapat diukur dengan menggunakan dua cara

terbaik ialah dengan teknik kalorimetri atau fotometri (Anonim, 2004).

Macam-macam cara penetapan kadar hemoglobin:

1. Cara Tallquist

Prinsip : Membandingkan darah asli dengan suatu skala warna

yang bertingkat-tingkat mulai dad warna merah muda

sampai warna merah tua. Cara ini hanya mendapat kesan

Page 9: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

9

dari kadar hemoglobin saja, sebagai dasar diambil adalah

100%=15,8 gram hemoglobin per 100 ml darah. Tallquist

mempergunakan skala warna dalam satu buku mulai dari

merah muda 10%. Ditengah-tengah ada lowong di mana

darah yang akan dibandingkan secara langsung sehingga

kesalahan dalam melakukan pemeriksaan antara 25-50%.

2. Cara Sahli

Prinsip : Hemoglobin diubah menjadi hematin asam, kemudian

warna yang terjadi dibandingkan secara visual dengan

standar dalam alat. Cara sahli ini banyak dipakai di

Indonesia, walaupun cara ini tidak tepat 100%, akan tetapi

masih dianggap cukup baik untuk mengetahui apakah

seseorang kekurangan darah. Kesalahan dalam

melakukan pemeriksaan ini kira-kira 10%. Kelemahan cara

sahli ini adalah hematrin asam itu bukan merupakan

larutan sejati dan juga alat hemoglobinometer sukar

distandarisasi. Selain itu, tidak semua macam hemoglobin

dapat di ubah menjadi hematin, misalnya karboxy

hemoglobin, methemoglobin dan suffhemoglobin (Anonim,

1989).

Page 10: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

10

3. Cara cupri sulfat

Prinsip : Cara ini hanya dipakai untuk menetapkan kadar

hemoglobin dari donor yang diperlukan untuk transfuse

darah. Hasil metode ini adalah persen hemoglobin. Kadar

hemoglobin dari seorang donor cukup kira-kira 80%

hemoglobin. Kadar minimum ini ditentukan dengan setetes

darah yang tenggelam dalam larutan cupri sulfat dengan

berat jenis 1,053 (Anonim, 1989).

4. Cara Photo Elektrik kalorimetri

Prinsip : Hemoglobin diubah menjadi sianmethemoglobin dalam

larutan drabkin yang berisi kalium sianida dan kalium

ferisianida. Absorbansi larutan diukur pada panjang

gelombang 540 nm. Larutan drabkin dipakai untuk

mengubah hemoglobin. Cara ini sangat bagus untuk

laboratorium rutin dan sangat dianjurkan untuk penetapan

kadar hemoglobin dengan teliti karena standar

sianmethemoglobin kadamya stabil dan dapat dibeli.

Larutan drabkin terdiri dari natrium biokarbonat 1 gram,

kalium sianida 50 mg, kalium ferisianida 200 mg, aquadest

1000 ml (Gandasoebrata, 1999).

Page 11: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

11

C. Tujuan umum Cara Penetapan Kadar Hemoglobin

Pada pemeriksaan di laboratorium klinik, kadar hemoglobin dapat

ditentukan dengan berbagai metode diantaranya dengan metode

kalorimetrik seperti Cyanmethemoglobin (HICN) (Anonim, 1996).

Metode cyanmethemoglobin adalah yang paling popular karena

metode ini secara praktis mengukur seluruh hemoglobin, selain

sulfohemoglobin. Kelebihan dari metode ini adalah standar yang

digunakan tetap stabil untuk waktu yang lama. Menurut metode ini, darah

dicampur dengan larutan Drabkin untuk memecah hemoglobin menjadi

cyanmethemoglobin, daya serapnya kemudian diukur pada panjang

gelombang 540 nm dalam kalorimeter fotoelektrik atau spektrofotometer.

Penggunaan HbCN dalam menentukan kadar hemoglobin yaitu dengan

mengencerkan darah sebanyak 250 kali dalam volumenya dengan larutan

drabkin (Ronardy dkk, 1995).

Penentuan nilai hemoglobin tergantung pada kemampuan untuk

mengabsorbsi cahaya pada ratio kuning hijau yang merupakan spectrum

sinar tampak. Darah diencerkan dengan menggunakan larutan yang

mengandung kalium sianida dan kalium ferisianida yang akan mengubah

semua jenis hemoglobin. Dalam pemeriksaan kadar hemoglobin metode

cyanmethemoglobin digunakan photometer 5010 dengan menggunakan

larutan Drabkin (Anonim, 2001).

Page 12: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

12

D. Tinjauan Umum Tuak Dan Minuman Beralkohol

1. Tuak

Tuak termasuk minuman yang mengandung alkohol karena

selama proses penyadapan terjadi proses fermentasi yang disebabkan

karena proses penyadapan yang tidak memperhatikan kebersihan

lumbung bambu yang digunakan pada saat penampungan sehingga

terbentuk senyawa alkohol yang mudah menguap. Jika fermentasi

dibiarkan secara terus menerus berlangsung sampai beberapa hari,

maka akan menjadi asam cuka. Setelah pengambilan jika tuak

dibiarkan dalam batang bambu atau jerigen dalam waktu yang cukup

lama akan mengalami proses fermentasi karena adanya kontaminasi

oleh mikroorganisme khususnya khamir dan bakteri jenis

Saccharonyces sp dan Acetobacter sp. Nira yang telah mengalami

proses fermentasi.oleh mikroorganisme disebut dengan tuak (Lutony,

1993).

Komponen utama yang terdapat dalam tuak selain air, yaitu

karbohidrat dalam bentuk sukrosa, yang mengakibatkan air nira terasa

manis, tetapi kadang-kadang terasa asam. Komponen lain yang

terdapat di dalamnya adalah protein, lemak, vitamin dan mineral, tetapi

dalam jumlah yang sedikit. Dari komponen yang terkandung dalam

tuak tersebut memungkinkan untuk direkayasa lebih lanjut untuk

menjadi berbagai ragam produk baru, seperti pemanis, minuman

Page 13: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

13

beralkohol, asam cuka, alkohol dan juga sebagai media pertumbuhan

yang baik untuk mikroorganisme terutama seperti bakteri dan khamir

(Lutony, 2007).

2. Minuman Beralkohol

Menurut catatan arkeologik minuman beralkohol sudah dikenal

sejak kurang lebih 5000 tahun yang lalu (Joewana, 1989). Sampai

sekarang sudah beragam macam minuman beralkohol yang

dikonsumsi manusia. Adapun alkohol yang terkandung dalam

minuman keras adalah etanol dengan rumus strukturnya CH3CH2OH

yang diperoleh dari proses fermentasi (Joewana, 1989).

Kandungan alkohol pada berbagai minuman keras berbeda-

beda. Ada 3 golongan minuman beralkohol, yaitu golongan A; dengan

kadar etanol 1%-5% (Bir, golongan B; dengan kadar etanol 5%-20%

(Anggur/ Wine) dan golongan C; dengan kadar etanol 20%-50%

(Whiskey, Vodka, Mansonhouse, Johnywalker, kemput), mustakel

berkadar alcohol 20% (httpa/ Tumoutou.net, 2008).

Alkohol mempunyai sifat mudah menguap, berwarna kuning,

berbau khas. Alkohol mempunyai sifat beracun, artinya apabila

dikonsumsi dalam batas yang tidak normal atau berlebih, mempunyai

dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sosial. Hal ini

tidak berbeda antara minuman beralkohol yang pengolahannya oleh

perusahaan maupun tradisional. Sifat alcohol adalah larut sempurna

Page 14: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

14

dalam air, tetapi dalam tubuh manusia alkohol dapat menekan saraf

pusat dan gangguan pada organ yang lain (http;lfindosiar.com//

culture, 2008)

a. Pengertian Alkohol

Alkohol adalah etil alkohol atau etanol dengan rumus umum

CnH2n+1-OH atau R-OH. Alkohol merupakan zat cair yang jernih

seperti air dan dapat bercampur dengan air (Anonim, 1989). Alkohol

merupakan suatu cairan tak berwarna, bening, mudah menguap

dan berbaur merangsang (Anonim, 1995)

b. Kegunaan Alkohol.

Alkohol selain sebagai pelarut, antiseptic, minuman

(Dreisbach, 1971) juga sebagai bahan makanan, dalam industry

farmasi dan sebagai bahan bakar (Adiwisastra, 1987

http:lltumoutou.net, 2008).

c. Sifat Alkohol

Secara fisika sifat-sifat alkohol diantaranya memiliki titik didih

78°C, higroskopis, baunya enak, tekanan uap 44 mmHg pada

temperatur 20°C, disamping itu alkohol merupakan cairan jernih tak

berwarna, rasanya pahit, mudah menguap, larut sempuma dalam

air dalam semua perbandingan, terbakar dengan nyala warna

kuning, dan bersifat hipnotik (Riawan, S,1989).

Page 15: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

15

d. Efek Alkohol.

Efek yang ditimbulkan setelah mengkonsumsi alkohol dapat

dirasakan segera dalam waktu beberapa menit tetapi efeknya

berbeda-beda, tergantung dari jumlah alkohol atau kadar alkohol

yang dikonsumsi.

Kadar alkohol dalam jumlah yang kecil dapat menimbulkan

perasaan santai, dan pengguna akan lebih mudah

mengekspresikan emosi seperti rasa senang, rasa sedih dan

kemarahan (http;//www.kapanlagi.com, 2008) akan tetapi pada

umumnya alkohol dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, merasa

lebih tegar berhubungan secara sosial (tidak menemui masalah),

merasa senang dan banyak tertawa, menimbulkan kebingungan

dan tidak mampu berjalan.

http://bombemipitpipit.wordpres.com,2008).

Bila dikonsumsi berlebihan akan muncul efek seperti :

Merasa lebih bebas mengekspresikan did, tanpa ada perasaan

terhambat, menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara

beriebihan). Hal ini berakibat pada fungsi fisik motorik, yaitu bicara

cadel, pandangan menjadi kabur, sempoyongan, dan biasanya

sampai tidak sadarkan diri. Kemampuan mental mengalami

hambatan, yaitu gangguan untuk memusatkan perhatian dan daya

ingat terganggu. Akan tetapi pada kenyataannya mereka tidak

Page 16: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

16

mampu mengendalikan diri. Oleh sebab itu banyak ditemukan

kecelakaan mobil yang disebabkan karena mengendarai mobil

dalam keadaan mabuk (Sadikin M, 2002).

Pemabuk atau pengguna alkohol yang berat dapat terancam

masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver,

dan kerusakan otak. Kadang-kadang alkohol digunakan dengan

kombinasi obat-obatan berbahaya lainnya sehingga efeknya jadi

lebih berbahaya (anonim, 2004)

E. Tinjauan Umum Anemia

Anemia adalah kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan

membran mukosa pucat, dan pada test laboratorium didapatkan hitung

hemoglobin, hematokrit (Hm), dan eritrosit kurang dari normal. Insidennya

30% pada setiap individu diseluruh dunia, prevalensinya terutama tinggi di

negara berkembang karena faktor defisiensi diet atau kehilangan darah

akibat infeksi parasit (Hardjoeno.H, 2006).

Anemia adalah penyakit yang banyak dijumpai dan disebabkan

oleh berbagai hal. Meskipun penyebab anemia bermacam-macam

sehingga jenis anemia beragam, ada gejala umum yang sama yang

menimbulkan dugaan seseorang menderita penyakit ini Gejala yang

paling umum ialah pucat, yang mudah dilihat pada wajah penderita.

Page 17: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

17

Gejala ini akan tampak jelas lagi pada selaput lendir, yang mudah

dilihat pada mulut dan bagian dalam kelopak mata (M.Sadikin, 2002).

Untuk menjabarkan definisi anemia maka perlu diterapkan batas

hemoglobin atau hematokrit yang kita anggap sudah terjadi anemia.

Dinyatakan anemia bila kadar hemoglobin pada laki-laki kurang dari 13

g/dl sedangkan pada perempuan kadar hemoglobin kurang dari 12 g/dl.

Gejala umum anemia disebut juga sebagai sindrome anemia atau anemic

syndrome adalah gejala yang timbul pada semua jenis anemia pada

kadar hemoglobin yang sudah menurun sedemikian rupa. Gejala ini timbul

karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi tubuh terhadap

penurunan hemoglobin. Gejala-gejala tersebut antara lain: lesu, cepat

lelah, palpitasi, takikardi sesak waktu kerja, sakit kepala, pusing, telinga

mendenging, mata berkunang-kunang, kelemahan otot (Bakta, 2006).

F. Tinjauan Umum Tentang Alat Sprektrofotometer 5010

Photometer 5010 adalah suatu jenis spektrofotometer yang

merupakan suatu instrument untuk mengukur transmitan atau absorben

dari suatu contoh sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Prinsip dasar dari spektrofotometer adalah banyaknya zat yang

menyerap cahaya dalam wilayah spectrum yang dapat dilihat atau

spectrum ultraviolet.

Page 18: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

Cahaya Monokromator Kuvet Detektor Hasil

18

Komponen-komponen dari spektrofotometer

1. Sumber cahaya

Sumber cahaya termasuk radiasi optik yang ideal untuk

pengukuran serapan harus menghasilkan spektrum kontinyu

dengan intensitas serapan seragam pada keseluruhan kisaran

panjang gelombang yang sedang dipelajari. Sumber cahaya dapat

berupa lampu halogen, tungsten dan deuterium.

2. Monokromator

Dalam spektrofotometer radiasi polikromatik diubah

menjadi monokromatik merupakan serangkaian alat optik yang

menguraikan radiasi polikromatik yang menjadi jalur jalur yang

efektif dan panjang gelombang tunggal. Ada 2 macam

monkromator yang dikenal berdasarkan jenis penyerapan yaitu

yang berdasarkan efek penyerapan / transmisi menggunakan filter

dan yang berdasarkan efek penguraian I dispersi cahaya

menggunakan prisma dan grating.

3. Tempat Cuplikan / Kuvet

Larutan diletakkan dalam sel atau kuvet. Untuk daerah

visible digunakan gelas biasa atau quarts. Kuvet untuk larutan

mempunyai panjang sekitar 10 cm, sebelum kuvet dipakai harus

Page 19: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

19

dibersihkan dengan air suling atau jika dikehendaki dicuci dengan

larutan asam kromat.

4. Detector

Detector penyerap tenaga foton yang mengenai cuplikan

dan mengubah tenaga tersebut untuk diukur secara kuantitatif

seperti sebagai arus listrik atau perubahan-perubahan panas.

Kebanyakan detector menghasilkan sinyal listrik yang dapat

mengaktifkan meter atau pencatat.

Pada pengukuran hemoglobin metode

cyanmethemoglobin dipergunakan photometer 5010 5 V+ tipe

semiautomatik dengan sumber cahayanya adalah lampu halogen,

daerah panjang gelombang yang dapat terukur 340 nm - 800 nm,

monokromatornya adalah filter, sistim kuvet atau tempat cuplikan

adalah single - beam, volume sampel dapat diukur miimum 250 NI

(Anonim, 2004).

A B C D E F G

Gambar 2.2. Serapan cahaya Photometer

Keterangan :

A = Sumber Cahaya E = Kuvet

Page 20: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

Tuak

Gambar 2. Skema Kerangka Pikir

Pecandu Tuak

Alkohol

Dalam Tubuh

Menghambat sintesis Hemoglobin

Menghambat sintesis Hemoglobin

20

B = Celah masuk F = Detector

C = Monokromator G = Meter

D = Celah Keluar

G. Kerangka Pikir

Hemoglobin merupakan sel darah merah yang sangat penting

bagi kelangsungan reaksi metabolisme dalam tubuh dimana hemoglobin

berfungsi mengangkut 02 dari paru-paru keseluruh jaringan tubuh

sebagai bahan bakar dan mengeluarkan C02 ke paru-paru.

Pecandu tuak dalam setiap harinya mengkonsumsi tuak

sehingga secara langsung tuak yang mengandung alkohol tersebut

akan masuk kedalam tubuh dan akan menghambat sintesis

hemoglobin sehingga akan mempengaruhi kadar hemoglobin.

Page 21: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan observasi deskriptif laboratorik

untuk mengetahui kadar hemoglobin pada pecandu tuak.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pecandu tuak di Sukaria

Kecamatan Panakukang Kota Makassar.

2. Sampel dan besar sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah pecandu

tuak sebanyak 20 sampel dengan metode purposive sampling.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pecandu tuak

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar Hemoglobin

D. Defenisi Operasional

1. Hemoglobin adalah suatu senyawa protein dengan besi (Fe) yang

dinamakan konjugeted protein dengan rangka prtoporphyrin dan globin

menyebabkan warna darah merah.

Page 22: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

22

2. Pecandu tuak adalah orang yang mempunyai kebiasaan untuk

mengkonsumsi tuak secara terus menerus minimal tiga kali dalam

sehari.

3. Kadar hemoglobin adalah jumlah hemoglobin yang terdapat dalam

darah.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan adalah fotometer 5010, mikropipet,

tabung reaksi, rak tabung, tip, tisue.

F. Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan adalah darah EDTA, larutan drabkin

alkohol 70%, kapas.

G. Prosedur Kerja

1. Cara pengambilan Sampel Darah Vena

Cara pengambilan sampel darah vena adalah sebagai berikut:

Basahi lengan pasien dengan alkohol 70% dan dibiarkan sampai

kering, kemudian tangan dibendung dengan tourniquet, kemudian

ditegangkan dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di atas pembuluh

darah kemudian ditusuk jarum dengan sisi miring dengan tangan kiri,

pengisap semprit diisap perlahan-lahan sehingga darah masuk ke

dalam semprit. Kemudian kepalan tangan dibuka dan ikatan

Page 23: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

23

pembendung di renggangkan atau dilepas sampai didapat sejumlah

darah yang dibutuhkan, diletakkan kapas kering pada tempat tusukan,

jarum ditarik kembali. Kemudian pasien disuruh menekan bekas

tempat tusukan dengan kapas kering (Soebrata G, 2004).

2. Prosedur pemeriksaan

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kedalam

tabung reaksi dimasukan 5 ml larutan drabkin, dengan klinipet diambil

20 µI darah EDTA, sebelah luar ujung pipet dibersihkan, lalu darah

dimasukan kedalam tabung reaksi dengan membilasnya beberapa

kali, kemudian dicampur isi tabung dengan membalikanya beberapa

kali, dan dibaca dalam fotometer 5010 pada panjang gelombang 540

nm, sebagai blanko digunakan larutan drabkin, kadar hemoglobin

ditentukan dalam perbandingan absorbansi sampel dengan

absorbansi standar Cyanmethemoglobin dikali kadar standar.

H. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada bulan Mey 2011

I. Lokasi Penelitian

Sampel diambil di Kantor Lurah Sukaria dan pemeriksaan di

lakukan di Laboratorium Rumah Sakit Umum Haji Makassar.

Page 24: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

Gambar 3. Skema Operasional

Pecandu Tuak

Pecandu EDTA

Pemerikasaan Kadar Hb metode Cyanmethemoglobin

Analisa Data

Hasil

Pembahasan

Kesimpulan

24

J. Kerangka Pikir

Page 25: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

25

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Setelah dilakukan penelitian terhadap 20 sampel darah, hasil

pengukuran kadar hemoglobin pada pecandu tuak di Desa Benihading II

Kec. Buyasuri Kab. Lembata NTT yang dilakukan secara

spektrofotometer, dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin

selama 3 had di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Lembata NTT

diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel : Hasil Pengamatan Kadar Hemoglobin Pecandu Tuak Di

desaBenihading II Kec. Buyasuri Kab. Lembata NTT Tahun 2008

No Kode Sampel Hasil (gr/dl) Keterangan1 A 12,2 grldl < normal2 B 11,4 gr/dI < normal3 C 13,6 gr/dl < normal4 D 12,2 gr/dl < normal5 E 14,4 gr/dI normal6 F 15,5 gr/dI normal7 G 16,6 grldl normal8 H 12,2 grldl < normal9 I 13,7 gr/dl < normal

10 J 13,3 gr/dl < normal11 K 13,6 grldl < normal12 L 12,7 grldl < normal13 M 14,0 gr/dI normal14 N 12,6 gr/dI < normal15 0 15,7 grldl Normal16 P 12,2 gr/dI < normal17 Q 13,4 gr/dl < normal18 R 14,2 gr/dl normal19 S 12,2 gr/dl < normal

26

Page 26: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

26

20 T 13,7 gr/dI < normalRata-rata = 13,4 gr/dl

Pada tabel 1 menunjukkan bahwa kadar hemoglobin pada pecandu

tuak di desa Benihading I! Kec. Buyasuri Kab. Lembata NTT, hasil

terendah 11,4 gr.dl dan tertinggi 16,6 grldl, dan rata-rata hasil penelitian

kadar hemoglobin pada pecandu tuak di desa Benihading II Kec. Buyasuri

Kab. Lembata NTT adalah 13,4 gr/dl.

Tabel 2 : Hasil Pengukuran Distribusi Responder Menurut Tingkat Kadar

hemoglobin

No Kadar hemoglobin Jumlah Persen

1 < Dari Normal 14 Orang 70

2 Normal 6 Orang 30

Jumlah 20 Orang 100

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar kadar hemoglobin

pada pecandu tuak di desa Benihading II Kec. Buyasuri Kab. Lembata

NTT kurang dan normal sebanyak 14 orang (70%) dan normal sebanyak

6 orang (30%).

Page 27: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

27

B. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 20 sampel

yang tPlah diteliti menunjukkan adanya perbedaan antara 14 sampel

alam Batas kurang dari normal dan 6 sampel menunjukkan hasil normal.

Hasil normal membuktikan bahwa di samping kondisi tubuh yang

sehat, gizi yang terpenuhi, istirahat yang cukup, kondisi psikis yang

menopang. Hasil hemoglobin menurun disebabkan karena terpapar

alkohol, kurang istirahat setelah bekerja keras, gizi yang tidak terpenuhi,

kondisi tubuh kurang tidur, pada masa penyembuhan setelah sakit,

kondisi psikis yang kurang mendukung.

Dalam pemeriksaan ini pula didapatkan 14 sampel dengan kadar

hemoglobin menurun, hal ini disebabkan karena terpapar alcohol dimana

alkohol secara tidak langsung mempengaruhi hematopoesis melalui efek-

efek metabolik dan nutrisi juga mungkin secara langsung menghambat

poliferasi semua elemen seluler di dalam sum-sum tulang sehingga dapat

menurunkan kadar hemoglobin di dalam tubuh (Bertron, 2002).

Hemoglobin adalah suatu molekul protein yang terdapat di dalam

eritrosit, yang berfungsi untuk mengikat dan mempermudah transportasi

gas C02 yang terbentuk di seluruh jaringan untuk melakukan metabolisme

dan di bawa ke jaringan yang berbentuk gas. Jadi orang yang kekurangan

zat besi, jumlah hemoglobin juga akan berkurang sehingga jumlah 02

Page 28: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

28

yang dibawa berkurang pula dan keadaan seperti ini dapat menimbulkan

kekurangan darah.

Dari penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa

pemeriksaan kadar hemoglobin sangat penting dilakukan untuk

mengetahui lebih dini bagi kesehatan seseorang. Pemeriksaan kadar

hemoglobin dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang banyak

dilakukan dalam lab klinik adalah secara fotoelektrik.

Pada penelitian ini digunakan sampel darah yang diambil secara

aksidental pada pecandu tuak di desa Benihading II Kec. Buyasuri Kab.

Lembata NTT Tahun 2008 untuk mengetahui seberapa besar kadar

hemoglobin pada pecandu tuak.

Penetapan kadar hemoglobin cara cyanmethemoglobin sangat

mudah dilakukan mempunyai standar yang stabil dan dapat mengukur

semua jenis hemoglobin kecuali sulfhemoglobin. Standar yang digunakan

tetap stabil untuk waktu yang lama menurut cara ini, darah dicampurkan

dengan larutan drabkin untuk memecah hemoglobin menjadi

cyanmethemoglobin, daya serapnya kemudian diukur pada 540 nm dalam

spektrofotometer (Gandasoebrata, 2004).

Salah satu penyebab anemia adalah konsumsi alkohol yang terlalu

banyak, karena pecandu alkohol kronis sangat mudah menderita gastritis

dan sangat peka terhadap hilangnya protein dan plasma darah selama

meminum minuman beralkohol. Alkohol juga secara reversibel dapat

Page 29: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

29

merusak usus, menyebabkan diare, menurunkan berat badan, dan

defesiensi berbagai macam vitamin (Bertron, 2002).

Page 30: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

30

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 sampel darah yang

dilakukan dapat ditarik kesimpulan :

1. Kadar hemoglobin pada pecandu tuak di Desa Benihading II Kec.

Buyasuri Kab. Lembata NTT dengan hasil normal sebanyak 6 sampel

(30%) dari 20 sampel.

2. Kadar hemoglobin pada pecandu tuak di Desa Benihading II Kec.

Buyasuri Kab. Lembata NTT dengan hasil kurang dari normal

14 sampel (70 %) dari 20 sampel.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan di atas diharapkan sebagai

bahan masukan kepada pecandu tuak dengan cara :

1. Diharapkan agar pecandu tuak mengkonsumsi tuak jangan terlalu

banyak.

2. Untuk penelitian berikutnya hendaknya menggunakan variabel lain

yang berhubungan dengan kadar hemoglobin.

31

Page 31: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

31

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004, Pedoman Pelayanan Transfusi Darah, Makassar. Anonim, 2001, Hematologi Dasar, Makassar, FKUH.

Anonim, 1989, Hematologi, Jakarta, Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

Artono, 2001, Racun Dan Keracunan, Jakarta, Widya Medika.Bakta, 2006, Hematologi Klinik Ringkas, Jakarta, Buku kedokteran. Bakta, 2006. Hematologi Sederhana, Jakarta, buku kedokteran Gandasoebrata, 1992, Penuntun Lab Klinik, Dian Rakyat.Hardjoeno, 2002, Interprestasi hasil lab dan diagnostic, Makassar, FKUH. Hoffbrand, A. V, 1989, Hematologi, Jakarta, Buku Kedokteran. http:/IGooqIe.com.Bahan Cemaran Terhadap Hemoglobin.Januari 2008 httpa/ms.Wikipedia,Orq/Hemoqlobin/maret 2008-04-14

Kee, L.J, 1997, Pemeriksaan Lab Dan Diagnostik, Jakarta, Buku Kedokteran.

Lutony, L.T. 1993, Tanaman Sumber Pemanis. Penerbit Penebar Swadaya. Jakarta

Ronardy, 2002, Penetapan Kadar Hemoglobin, Jakarta, buku kedokteran.

Ruqiah, GPP. 2003. http://tumoutou.net. Bahaya Gagal Hamil Yang Diakibatkan Minuman Beralkohol. 2 Mei 2008.

Sadikin, M, 2002, Biokimia Darah, Jakarta, Widya Medika.

Sutedja, Y.A, 2006, Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Lab, Jakarta, Amara Books.

Waterbury, L, 2001, House Ofl9cerSeries Hematologi, Jakarta, Buku Kedokteran.

Page 32: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

32

UCAPAN TERIMA KASIH

Syallom in cristo....

Puji syukur yang terdalam penulis panjatkan kehadirat Yesus

karena atas berkat dan bimbingan-Nya, penulis dapat

menyelesaikan pendidikan di Politeknik Kesehatan Makassar

Jurusan Analis Kesehatan dengan menyelesaikan penyusunan

Karya Tulis Ilmiah (KT-1) tepat pada waktu yang telah direncanakan.

Karya tulis ilmiah ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi pada Politeknik Kesehatan

Makassar Jurusan Analis Kesehatan.

Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis dapat

mempersembahkan karya tulis ilmiah ini, penulis menyadari bahwa

sebagai mahluk sosial, penulis tidak berjalan sendiri dalam,

merampungkan karya tulis ilmiah ini. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati perkenankan penulis dan lubuk hati yang paling`

dalam menyampaikan ucapan terima kasih dengan sebesar-besamya

kepada :

Mengawali ucapan terima kasih ini perkenankan

menyampaikan rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada kedua orang tuaku tersayang, Ibunda Katharina Kewa yang

telah melahirkan membesarkan, mendidik, anak-anknya dengan

penuh kasih saying, doa yang tanpa kenal rasa jenuh dan tetesan

iv

Page 33: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

33

keringat dan air mata yang selama ini mengiringi setup langkah ku,

walaupun di tahun 2005 saya melakukan kesalahan yang sangat

besar yang membuat seluruh anggota keluarga ku merasa jengkel,

dan sampai tidak mengakui saya sebagai Keluarga kandungnya, tapi

usaha mama tidak berhenti, mengambil jalan keluar buat saya,

akhimya pada pertengahan Agustus ini saya boleh memetik hasil

seperti yang diharapkan mama, TERIMA KASIH MAMA KU ...YESUS

PASTI AKAN MEMBALAS KEBAIKAN MU...semoga jasa baik mu

dapat juga aku balas. Tak lupa pula buat Ayahanda ALM

LAURENSIUS LEDO LEU NAMANG, Anak doakan semoga arwah-

Mu diterima disisi Tuhan.

Penulls juga menghaturkan rasa terima kasih dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada Tata Petrus Naya & Yuliana,

yang telah memberikan motivasi, perhatian, bantuan materi, dan

dorongan moril selama penulis menuntut ilmu. Saat saya hampir

kandas cita-cita ku, tata berdua masih bisa membantu aku, sehingga

studi saya ini akhirnya selesai juga, saya hanya berdoa semoga

Yesus memberkati segala usaha dan jerih payah mu, dan terima kasih

juga buat saudara-saudara ku : Tata Tina, tata Meri, tata Fin, tata

Paulina, tata Tesi, dan Ade Eman, juga Dovan, terima kasih atas

motivasi dan dukungan-Mu selama saya menjalankan studi ini.

Page 34: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

34

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima

kasih dan penghargaan kepada ibu Widarti, S.Si, Apt selaku

Pembimbing Pertama dan Bapak Mursalim, S.Pd, M. Biomed selaku

Pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga berbagai

kendala yang dihadapi dalam penelitian ini dapat teratasi, dan kepada

Bapak Rahman, S.Si, M.Si selaku penguji yang banyak memberikan

masukan dan dorongan sampai selesainya karya tulis ilmiah ini.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibu Nani Russa, SKM, M.Si, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Makassar.

2. Bapak Herman Rachman S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Jurusan Analis

Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar.

3. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Makassar yang telah mendidik dan membimbing pada masa

penerimaaan hingga penyelesaian studi.

4. Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah Lewoleba Lembata NTT

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian serta seluruh Staf

khususnya Bapak Alexander Amo, Ibu Fauzia, Kak Ampi, Kak Wili dan

Kak Rudi yang telah memberikan bimbingan serta kesempatan untuk

melakukan penelitian.

Page 35: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

35

5. Fransiska, Elkriswan, Yudis, Anton Lelang Rian, Khairul yang telah

membantu penulis dalam penelitian, penyusunan, serta pengetikan

proposal.

6. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Analis Kesehatan Politeknik

Kesehatan Makassar Angkatan 2005.

7. Sahabat-sahabatku yang setia, Kak Markus, Siska, Martin, Anton,

Jidan, Ertin, Merly, Widie, Imelda, novie dan Eka yang telah

memberikan dukungan, menjadi tempat berkeluh kesah di saat susah dan

menjadi teman tertawa di saat gembira sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan penulisan karya tulis ilmiah.

8. Teman-teman PKL PKMD angkatan 2005 di Rumah sakit tkt II Pelamonia

dan Puskesmas Kassi-Kassi.

9. Teruntuk yang tersayang, Merly Bunga yang telah memberikan motivasi

kepada penulis, segala perhatian dan kasih sayang, selama penulis

melaksanakan studi, sebagai teman dalam memecahkan masalah, dan

membantu penulis dalam usaha untuk membiayai pendidikan, terima

kasih sayang atas pengorbanan mu, YESUS akan memberkati usaha mu

10. Kak Beni dan Mache, Ade Ryanto, terima kasih atas kebaikan dan

perhatian yang telah diberikan kepada penulis selama berada di kost.

11. Teman-teman kostku, Asdar, Rahman, Firman, Wahid, Yudi,

Mulawarman, Akbar, terima kasih atas kekompakan selama ini.

Page 36: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

36

Segala sesuatu di dalam dunia ini tidak pemah luput dari

ketidak sempumaan, besar harapan penulis, semoga apa yang tertulis

di dalam karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat ke depart bagi semua

pihak dan dalam ilmu pengetahuan, khususnya di bidang kesehatan.

Makassar, Juli 2008

Penulis

Page 37: Studi Kadar Hemoglobin Pada Pecandu Tuak

37

ABSTRAK

YOHANES PATI, "Studi kadar Hemoglobin pada pecandu tuak di Desa Benihading II Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata NTT" (Widarti & Mursalim)

Hemoglobin adalah suatu molekul protein kompleks yang terdapat di dalam eritrosit, dan berfungsi untuk mengangkut O2 dari paru-paru menuju berbagai jaringan tubuh dan membawa C02 dari jaringan tubuh keparu-paru sebagai hasil metabolisme untuk dibuang.

Pemeriksaan hemoglobin sangat penting untuk menegakkan, diagnose suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar hemoglobin pada pecandu tuak di desa Benihading II Kecamatan Buyasuri Kabupaten Lembata NTT. Metode penelitian ini adalah observasi laboratorium dengan pendekatan deskriptif, pengambilan sampe dilakukan secara aksidental sampling sebanyak 20 sampel.

Hasil penelitian ini adalah 20 sampel, 6 sampel dalam batas normal (30%) dan 14 sampel kurang : dari normal (70%). Dari hasil penelitian diharapkan agar pecandu tuak tidak mengkonsumsi tuak terlalu banyak.

Daftar Pustaka : 18 (1989-2008)

Kata Kunci : Kadar Hemoglobin, Pecandu Tuak

ix