studi evaluasi penyediaan air bersih pada apartemen

12
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155 © Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya JTRESDA Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/ *Penulis korespendensi: [email protected] Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen Westpoin Jakarta Barat Muammar Farhan Putera 1* , Moh Sholichin 1 , Riyanto Haribowo 1 1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA *Korespondensi Email: [email protected] Abstract: Westpoint Apartments are built in West Jakarta City which provide offices and residences. Clean water is very decisive for multistorey buildings so that people can do activites in it, therefore a good clean water distribution system is needed. The study aims to plan a clean water distrbution system in terms of clean water needs, hydraulic analysis using WaterCAD V.8.i Software, and also plan the budget for the clean water distribution network. The calculation results show that the need for clean water is 206,528 m 3 /day. There are two reservoirs used in this apartment, using a Ground Water Tank and Roof Tank with a capacity of 122 m 3 and 34 m 3 respectively. From the simulation results of WaterCAD V.8.i Software for clean water distribution networks, the velocity ranges from 0,106 0,511 m/sec and the pressure on the pipe is obtained from 0,496 6,808 atm. These results are in accordance with the planning criteria. The budget for planning this clean water distribution system is IDR 1.226.000.000 Keywords: Clean Water Distribution, Storied Building, WaterCAD V.8.i Abstrak: Apartemen Westpoint dibangun di Kota Jakarta Barat yang menyediakan kantor dan tempat tinggal. Air bersih sangat menentukan bagi bangunan gedung bertingkat agar penghuninya bisa beraktifitas di dalamnya, oleh karena itu dibutuhkannya sistem pendistribusian air bersih yang baik. Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakan sistem distribusi air bersih dalam aspek kebutuhan air bersih, analisa hidraulik menggunakan Software WaterCAD V.8.i, dan juga merencanakan rancangan anggaran biaya jaringan distribusi air bersih. Dari hasil perhitungan didapatkan kebutuhan air bersih sebesar 206,528 m 3 /hari. Tampungan yang digunakan pada Apartemen ini ada 2 yaitu menggunakan Ground Water Tank dan Roof Tank dengan masing- masing kapasitas yaitu sebesar 122 m 3 dan 34 m 3 . Dari hasil simulasi software WaterCAD V.8.i untuk jaringan distribusi air bersih didapatkan kecepatan berkisar antara 0,11 1,20 m/detik dan tekanan pada pipa diperoleh 0,18 8,66 atm. Hasil ini sudah sesuai dengan kriteria perencanaan. Anggaran biaya untuk perencanaan sistem distribusi air bersih ini sebesar Rp 1.226.000.000. Kata kunci: Distribusi Air Bersih, Gedung Bertingkat, WaterCAD V.8.i

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

JTRESDA

Journal homepage: https://jtresda.ub.ac.id/

*Penulis korespendensi: [email protected]

Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada

Apartemen Westpoin Jakarta Barat Muammar Farhan Putera1*, Moh Sholichin1, Riyanto Haribowo1 1 Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya,

Jalan MT. Haryono No. 167, Malang, 65145, INDONESIA

*Korespondensi Email: [email protected]

Abstract: Westpoint Apartments are built in West Jakarta City which provide

offices and residences. Clean water is very decisive for multistorey buildings so

that people can do activites in it, therefore a good clean water distribution

system is needed. The study aims to plan a clean water distrbution system in

terms of clean water needs, hydraulic analysis using WaterCAD V.8.i Software,

and also plan the budget for the clean water distribution network. The

calculation results show that the need for clean water is 206,528 m3/day. There

are two reservoirs used in this apartment, using a Ground Water Tank and Roof

Tank with a capacity of 122 m3 and 34 m3 respectively. From the simulation

results of WaterCAD V.8.i Software for clean water distribution networks, the

velocity ranges from 0,106 – 0,511 m/sec and the pressure on the pipe is

obtained from 0,496 – 6,808 atm. These results are in accordance with the

planning criteria. The budget for planning this clean water distribution system

is IDR 1.226.000.000

Keywords: Clean Water Distribution, Storied Building, WaterCAD V.8.i

Abstrak: Apartemen Westpoint dibangun di Kota Jakarta Barat yang

menyediakan kantor dan tempat tinggal. Air bersih sangat menentukan bagi

bangunan gedung bertingkat agar penghuninya bisa beraktifitas di dalamnya,

oleh karena itu dibutuhkannya sistem pendistribusian air bersih yang baik.

Tujuan dari studi ini adalah untuk merencanakan sistem distribusi air bersih

dalam aspek kebutuhan air bersih, analisa hidraulik menggunakan Software

WaterCAD V.8.i, dan juga merencanakan rancangan anggaran biaya jaringan

distribusi air bersih. Dari hasil perhitungan didapatkan kebutuhan air bersih

sebesar 206,528 m3/hari. Tampungan yang digunakan pada Apartemen ini ada

2 yaitu menggunakan Ground Water Tank dan Roof Tank dengan masing-

masing kapasitas yaitu sebesar 122 m3 dan 34 m3. Dari hasil simulasi software

WaterCAD V.8.i untuk jaringan distribusi air bersih didapatkan kecepatan

berkisar antara 0,11 – 1,20 m/detik dan tekanan pada pipa diperoleh 0,18 – 8,66

atm. Hasil ini sudah sesuai dengan kriteria perencanaan. Anggaran biaya untuk

perencanaan sistem distribusi air bersih ini sebesar Rp 1.226.000.000.

Kata kunci: Distribusi Air Bersih, Gedung Bertingkat, WaterCAD V.8.i

Page 2: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

145

1. Pendahuluan

Pada tahun 2019, kepadatan penduduk di DKI Jakarta mencapai 15.900 jiwa setiap 1

Km2. Kota Jakarta Barat menyumbang kepadatan penduduk tertinggi yaitu sebesar 20.813

jiwa/Km2[1]. Hunian vertikal juga berkembang pesat seiring dengan bertambahnya

penduduk yang tiap tahun makin meningkat. Seiring dengan bertambahnya penduduk dan

juga bertambahnya fungsi dari hunian vertikal itu sendiri maka kebutuhan akan air bersih

juga meningkat. Sistem plambing menjadi salah satu hal penting bagi hunian vertikal

tersebut, maka dari itu pemasangan instalasi sistem plambing dengan benar akan menjamin

serta menjaga kesehatan lingkungan hunian[2].

Apartemen Westpoint dibangun sebagai salah satu jawaban atas berkembang pesatnya

penduduk di DKI Jakarta khususnya di Kota Jakarta Barat. Pembangunan akan suatu

gedung membutuhkan suatu sistem distribusi air bersih yang baik agar berguna untuk

mencukupi kebutuhan air bersih akan gedung tersebut. Air bersih yang disediakan juga

harus memenuhi syarat secara kualitas dan kuantitas, syarat kualitas air bersih yang

disediakan harus memenuhi persyaratan kualitas air minum yang sudah ditetapkan,

sedangkan secara kuantitas air bersih harus tersedia pada saat kebutuhan jam puncak

pemakaian air dan menit puncak pemakaian air[3].

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa kebutuhan air bersih pada Apartemen

Westpoint, merencanakan jaringan distribusi air bersih untuk 20 lantai, menghitung aspek

hidraulik pada jaringan distribusi air bersih dengan menggunakan Software WaterCAD

V.8.i, dan juga menghitung besarnya anggaran biaya untuk perencanaan jaringan distribusi

air bersih.

2. Bahan dan Metode

2.1 Bahan

A. Wilayah Studi

Kota Jakarta Barat adalah salah satu dari 5 kota administrasi yang berada di Daerah

Khusus Ibukota Jakarta, yang pusat pemerintahannya berada pada Kembangan. Secara

astronomis Kota Jakarta Barat berada pada 106o-48o BT dan 60o-12o LU. Kota Jakarta Barat

terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu Kecamatan Cengkareng, Kecamatan Grogol

Petamburan, Kecamatan Taman Sari, Kecamatan Tambora, Kecamatan Kebon Jeruk,

Kecamatan Kalideres, Kecamatan Palmerah, dan Kecamatan Kembangan. Kota Jakarta

Barat memiliki luas wilayah 129,54 Km2 dan populasinya mencapai 2.486.074 jiwa.

Kota Jakarta Barat sebagai salah satu kota bisnis di DKI Jakarta karena banyak

terdapat pabrik dan perkantoran membuat hunian vertikal juga semakin meningkat.

Apartemen Westpoint menjadi salah satu yang berada pada Kecamatan Kebon Jeruk, Kota

Jakarta Barat. Apartemen ini memiliki 20 lantai. Dengan rincian lantai 1-3 digunakan

sebagai kantor, lalu lantai 4-20 digunakan untuk tempat tinggal. Secara umum lokasi studi

berada pada kawasan Apartemen Centro City.

Page 3: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

146

Gambar 1: Lokasi Apartemen Westpoint Kota Jakarta Barat

B. Data Penelitian yang dibutuhkan

1. Data rincian kegunaan gedung per lantai bersumber dari PT. Multi Artha Griya

digunakan untuk menghitung kebutuhan air bersih pada masing-masing lantai dan

keseluruhan gedung.

2. Data jumlah penghuni gedung bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan

untuk menghitung kebutuhan air bersih pada masing-masing lantai dan

keseluruhan gedung.

3. Data layout gedung bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan untuk

merencanakan sistem jaringan distribusi air bersih.

4. Data sumber air utama bersumber dari PT. Multi Artha Griya digunakan untuk

menghitung kebutuhan air bersih dan juga merencanakan dimensi ground water

tank dan roof tank.

2.2 Metode

Studi ini menggunakan beberapa metode diawali dengan perhitungan kebutuhan air

bersih dengan berdasarkan jumlah dan jenis alat plambing. Selanjutnya, menghitung

dimensi dari ground water tank dan roof tank, lalu melakukan pemilihan pompa yang

sebelumnya menghitung total head pompa terlebih dahulu kemudian dilakukan pemilihan

jenis pompa yang akan dipakai pada Apartemen Westpoint. Setelah itu, dilakukan simulasi

menggunakan WaterCAD V.8.i. untuk memudahkan optimalisasi dan analisis jaringan

perpipaan. Software bisa menganalisis sebuah jaringan sampai dengan 250 pipa sesuai

dengan spesifikasi yang sudah ditentukan sebelumnya[4]. Simulasi ini akan dilakukan jika

sudah didapatkan perhitungan akan kebutuhan air bersih.

2.3 Persamaan

2.3.1 Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis dan Jumlah Alat Plambing

Perhitungan ini digunakan untuk kondisi dimana pemakaian alat plambing dapat

diketahui dan juga jumlah dari setiap alat plambing pada setiap lantai diketahui[5].

Qd total = (100% + %tambahan pemakaian air) x Qd Pers 1

Dimana:

Qd = Pemakaian air rata-rata sehari (l/hari)

LOKASI

SKALA 1:100

Page 4: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

147

2.3.2 Perhitungan Dimensi Ground Reservoir

Persamaan yang digunakan untuk menghitung dimensi ground reservoir adalah

sebagai berikut:

a. Kapasitas Pipa Dinas (Qs)

Qs = 2

3. Qh Pers 2

Dimana:

Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)

Qh = Jumlah kebutuhan air rata-rata per jam (m3/jam)

b. Volume Ground Reservoir

VR = Qd - Qs x t Pers 3

Dimana:

VR = Volume ground reservoir (m3)

Qd = Jumlah kebutuhan air per hari (m3/hari)

Qs = Kapasitas pipa dinas (m3/jam)

t = Rata-rata jangka waktu pemakaian per hari (jam/hari)

2.3.3 Perhitungan Dimensi Roof Tank

Untuk menentukan dimensi roof tank dibutuhkannya perhitungan sebagai berikut:

VE = [(Qp – Qm-max)x Tp] + (Qpu x Tpu) Pers 4

Dimana:

VE = volume efektif roof tank (m3)

Qp = kebutuhan puncak (m3/menit)

Qm-max = kebutuhan jam puncak (m3/menit)

Qpu = kapasitas pompa pengisi (m3/menit)

Tp = jangka waktu kebutuhan puncak (menit)

Tpu = jangka waktu kerja pompa pengisi (menit)

2.3.4 Perhitungan Total Head Pompa

Pompa dapat menggerakkan fluida dari tempat yang bertekanan rendah ke yang lebih

tinggi, Pompa sebagai perangkat yang dapat merubah energi mekanis menjadi energi

hidrolis. Head total pompa yang harus digunakan untuk mengalirkan jumlah debit air yang

direncanakan dapat ditentukan dari daerah yang dilayaninya[6]. Perhitungan untuk

menghitung head pompa adalah sebagai berikut[7]:

Hp = h1 + hLm + Zb + 𝑉𝐵²

2𝑔 Pers 5

Dimana:

Hp = total head pompa (m)

HL = kehilangan tinggi karena gesekan pipa atau minor losses (m)

HLm = kehilangan minor (m)

ZB = beda tinggi antara muka air di sisi keluar dan sisi hisap (m) 𝑉𝐵²

2𝑔 = head kecepatan keluar (m)

Page 5: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

148

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Kebutuhan Air Bersih

Perancangan sistem penyediaan air bersih untuk gedung bertingkat kapasitas peralatan

dan dimensi pipa maupun tangki dibuat berdasarkan pada jumlah dan laju aliran air yang

harus disediakan pada bangunan tersebut. Metode yang digunakan untuk menghitung

kebutuhan air bersih ini berdasarkan dari jumlah dan jenis alat plambing. Berikut

perhitungan kebutuhan air bersih berdasarkan jumlah unit dan jenis alat plambing:

Tabel 1: Perhitungan Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah dan Jenis Alat Plambing

Lantai Kebutuhan Air Bersih

(m3/hari)

1 4,824

2 4,824

3 4,824

4-5 18,294

6-7 18,294

8-9 18,294

10-11 18,294

12-13 18,294

14-15 18,294

16-17 18,294

18-19 18,294

20 11,283

Jumlah 172,107

Berdasarkan perhitungan diatas didapatkan bahwa kebutuhan air bersih berdasarkan

jumlah unit dan jenis alat plambing pada Apartemen Westpoint adalah sebesar 172,107

m3/hari, dengan adanya tambahan sebanyak 20% untuk mengatasi kehilangan akibat

penyiraman tanaman, kebocoran pipa, dan lain sebagainya. Maka didapatkan untuk

kebutuhan air bersih total adalah 206,528 m3/hari.

3.2 Ground Water Tank dan Roof Tank

Pada apartemen ini menggunakan tangki sebagai media penyimpanan airnya. Tangki

dibedakan menjadi dua jenis yaitu ground water tank dan roof tank. Setelah dilakukan

perhitungan didapatkan untuk dimensi ground water tank akan direncanakan berbentuk

balok dengan ukuran sebagai berikut.

a. Ground Water Tank

• Volume = 122 m3

• Panjang = 5 m

Page 6: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

149

• Lebar = 4,88 m

• Tinggi Total = 5,2 m

- Tinggi Efektif = 5 m

- Tinggi Jagaan = 0,20 m

Berikut ini gambar dari Ground Water Tank yang akan direncanakan:

Gambar 2: Dimensi Ground Water Tank

b. Roof Tank

• Volume = 34 m3

• Panjang = 4 m

• Lebar = 3,4 m

• Tinggi Total = 2,7 m

- Tinggi Efektif = 2,5 m

- Tinggi Jagaan = 0,20 m

Berikut ini gambar dari Roof Tank yang akan direncanakan:

Gambar 3: Dimensi Roof Tank

3.3 Pompa

Sistem tangki atap membutuhkan pompa yang digunakan untuk mengalirkan air dari

ground water tank menuju ke roof tank, untuk menentukan jenis pompa harus ditentukan

terlebih dahulu karakteristik yang menjadi syarat pemilihan pompa tersebut[8]. Setelah

dilakukan perhitungan maka didapatkan untuk debit pengaliran sebesar 0,34 m3/menit dan

head pompa sebesar 81,542 m, maka sesuai dengan perhitungan tersebut pompa yang

dipakai adalah tipe EBARA 65 x 50 3000 RPM.

Lebar = 4,88 m

Panjang = 5,00 m

Tinggi = 5,20 m

Kapasitas 122 m3Tinggi Total = 5,20 mTinggi = 5,00 m

Tinggi Freeboard = 0,20 m

Panjang = 5,00 m

Panjang = 4,00 m

Lebar = 3,40 m

Tinggi = 2,70 mTinggi Total = 2,70 m

Panjang = 4,00 m

Tinggi = 2,50 m

Tinggi Freeboard = 0,20 m

Page 7: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

150

3.4 Simulasi Software WaterCAD V.8.i

Gambar 4: Skema Jaringan Eksisting Distribusi Air Bersih Apartemen Westpoint

(J-)

P-1

34

P-3

0

P-5

1

P-1

53

P-16

P-4

1

P-6

1

P-2

97

P-4

12

P-1

83

P-3

17

P-3

7

P-7

P-5

7

P-1

21

P-3

13

P-1

59

P-2

93

P-2

6

P-4

7

P-103

P-4

24

P-1

68

P-1

49

P-1

88

P-1

36

P-5

3

P-1

17

P-3

09

P-1

55

P-287

P-3

29

P-1

27

P-20 P-4

3

P-111

P-4

16

P-1

64

=Roof Tank

P-1

32

P-4

9

P-3

05

P-4

28

P-1

70

P-1

90

P-3

25

KETERANGAN

P-1

38

P-3

5

P-5

5

P-1

23

P-1

1

P-3

9

P-5

9

P-4

08

RT

(PMP)

P-4

5

P-107

P-3

01

P-4

20

P-1

66

P-3

21

P-6

P-1

77

P-1

58

P-372

P-1

24

P-15

P-411

P-1

62

P-1

82

P-1

30

P-2

5

P-104

P-3

03

P-423

P-3

23

P-3

1

P-4

35

P-1

73

=Ground Water Tank

(GWT)

P-288

P-1

26

P-19

P-2

99

P-415

P-1

45

P-1

84

P-3

19

=Pipe

P-2

7

J-2

P-1

13

P-425

P-1

51

P-1

0

P-2

95

P-9

P-1

60

P-1

41

P-1

80

P-3

15

P-1

19

P-3

11

P-1

56

GWT

P-284

P-3

31

P-1

28

P-2

3

P-108

P-419

P-1

47

P-1

86

P-2

9

P-1

15

P-3

07

P-4

31

P-3

27

P-1

29

P-2

4

P-4

6

P-421

P-1

67

P-1

87

P-1

35

P-4

33

P-1

72

P-290

P-1

40

P-3

8

P-8

P-5

8P

-178

P-373

P-1

25

P-17

P-4

2

P-6

2

P-413

P-1

63

P-1

44

P-3

4

P-5

4P

-174

P-286

P-21

P-417

P-1

46

P-1

85

P-1

P-1

76

P-1

57

P-283

P-12

P-4

09

P-1

61

P-1

42

P-1

81

=Junction

P-1

31

P-1

12

P-2

8

P-5

0

P-1

14

P-1

91

RT

PMP-1

P-14

P-4

0

P-6

0

P-2

96

P-4

10

P-1

43

P-3

16

P-1

39

P-3

6

P-5

P-5

6

P-1

20

P-3

12

(P-)

P-2

92

P-1

3

(RT)

P-105

P-3

02

P-4

22

P-1

48

P-3

22

P-5

2

P-1

16

P-3

08

P-1

54

P-289 P-3

28

P-18

P-2

98

P-4

14

P-3

18

P-1

0

P-4

8

P-3

04

P-4

26

P-1

69

P-1

50

P-1

89

P-3

24

P-1

22

P-11

P-77

P-2

94

P-3

14

P-1

37

P-93

P-1

18

P-3

10

P-1

75

P-285

P-3

30

P-22

P-4

4

P-109

P-3

00

P-4

18

P-1

65

P-3

20

GWT

P-1

33

P-3

06

P-430

P-1

71

P-1

52

P-3

26

=Pump

P-3

84

P-3

90

P-4

P-3

83

P-3

89

P-3

3

P-3

82

P-375

P-3

2

P-3

88

P-3

81

P-3

87

P-3

80

P-374

P-1

79

P-2

P-3

86

P-3

79

P-3

P-3

78

P-3

85

P-3

91

P-3

77

P-376

Page 8: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

151

Simulasi ini dilakukan selama 24 jam dengan waktu kerja pemompaan selama 15 jam

pada pukul 06:00 sampai dengan pukul 21:00. Untuk mengetahui kondisi hidraulik pada

masing-masing komponen jaringan distribusi air bersih menggunakan WaterCAD V.8.i

3.4.1 Hasil Simulasi Pada Pipa Kondisi Eksisting

Pipa merupakan saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran dan

digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh[9]. Simulasi ini

ditetapkan beberapa parameter yang harus dipenuhi yaitu kecepatan berkisar antara 0,1 m/s

– 2,5 m/s, lalu headloss gradient berkisar antara 0 – 15 m/km. Berikut ini simulasi yang

dilakukan pada pipa.

Gambar 5: Grafik Kondisi Pipa Eksisting P-81

Pada grafik diatas didapatkan bahwa pada jam 08:00 sebagai kecepatan dan headloss

gradient paling tinggi yaitu sebesar 0,06 m/s dan 0,36 m/km. Hal ini dapat diartikan bahwa

sesuai dengan syarat yang berlaku bahwa kecepatan tidak memenuhi syarat yang berlaku

dan headloss gradient memenuhi syarat yang berlaku.

3.4.2 Hasil Simulasi Junction

Air yang akan dialirkan melalui pipa bisa berupa gas atau zat cair dan mempunyai

tekanan bisa lebih besar atau lebih kecil dari tekanan atmosfer Simulasi ini ditetapkan

parameter yaitu tekanan berkisar antara 0 – 10 atm[10]. Berikut ini hasil simulasi pada

junction.

Gambar 6: Grafik Kondisi Junction (J-41)

Pada grafik diatas dapat dilihat pada jam 08:00 bahwa tekanan paling tinggi yaitu

sebesar 1,19 atm. Hal ini menunjukkan semakin besar air yang dipakai maka semakin

berkurang juga tekanan yang terjadi pada junction tersebut.

Page 9: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

152

3.5 Evaluasi Sistem Distribusi Air Bersih

Gambar 7: Skema Jaringan Distribusi Air Bersih Pada Apartemen Westpoint

P-80

P-1

94

P-1

15

(PMP)

P-261

P-145

P-212

P-119

P-7

P-264

P-55

P-133

(J-)

P-84

P-228

P-3

P-169

P-262

P-146

P-82

P-161

P-78

P-1

P-1

92

P-111

P-2

59

P-144

P-49

P-118

P-263

P-53

P-83

P-1

1

P-163

P-7

4

P-94

P-136

P-90

P-171

P-95

(P-)

P-238

P-1

41

P-70

P-91

P-236

P-81

P-110

P-195

P-116

P-197

(RT)

P-71

P-93

P-173

P-237

P-267

P-1

39

P-89

P-235

P-79

P-5

P-109

P-189

P-1

14

P-196

P-256

J-135

P-121

J-214

P-2

07

J-103

J-241

J-163

J-229

P-252J-179

P-158

J-153

J-231

P-277

P-97

J-182

P-182

P-2

45

J-105

J-243

J-165

P-132

P-64

J-137

P-226

J-107

P-2

18

J-245

J-167

P-156

J-139

P-105

J-1

P-185

P-250

J-123

J-188

P-200

J-155

J-233

P-149

J-141

P-1

26

P-2

72

J-109

J-247

P-175

P-60

J-194

P-159

J-235

P-254

J-127

P-1

01

J-198

P-183

P-2

47

J-159

P-131

J-237

P-275

J-111

J-249

J-171

P-66

J-143

J-104

P-214

J-164

P-1

55

J-136

P-104

J-2

J-120

J-180

P-199

P-69

J-152

P-148

J-138

P-122

J-217

P-208

P-2

71

J-106

J-166

P-174

P-59

J-122

P-223

J-185

J-154

P-253

J-110

P-215

J-151

J-170

J-142

P-106

J-220

P-186

J-196

P-201

P-1

52

J-144

P-123

J-222

P-209

P-268

J-112

J-172

P-1

79

P-6

1

J-128

P-224

J-200

P-160

J-160

P-255

P-282

P-288

P-280

P-286

=Roof Tank

P-283

RT

=Junction

=Pump

P-2

84

P-289

P-281

P-287

P-279

P-285

GWT

=Ground Water Tank

(GWT)

=Pipe

KETERANGAN

P-2

78

P-273

J-162

P-274

P-1

02

J-204

P-2

48

J-114

J-148

P-67

J-224

J-124

P-6

P-1

00

J-191

P-242

J-156

P-130

P-211

P-276

J-108

P-65

J-140

J-218

J-150

P-129

P-4

8

P-210

P-2

32

J-118

P-9

8

J-178

P-1

81

P-241

P-63

J-134

P-225

P-1

0

J-212

J-132

P-120

J-208

P-202J-116

P-222

J-625

J-147

P-108

J-226

P-77

P-4

P-188

P-9

P-143

J-146

P-1

28

P-1

66

J-115

J-624

P-96

J-175

P-176

P-240

J-206

J-113

P-2

21

J-251J-173

P-157

J-145

P-2

P-107

P-251

P-8

J-202

P-2

05

J-161

J-239

P-150

P-213

P-76

P-239

P-187

P-7

2

P-92

P-172

P-147

P-117

P-198

P-162

J-133

J-210

P-184

P-249

J-117

J-177

P-68

P-266

P-57

P-135

P-2

34

P-170

P-56

P-134

P-8

7

P-229

P-52

P-265

P-54

P-8

5

P-227

P-12

P-1

68

P-50

J-102

J-41

J-101

J-40

J-100

J-39

J-99

J-38

J-98

J-37

J-97

J-36

J-96

J-35

J-95

J-34

J-94

J-33

J-93

J-32

J-92

J-31

J-91

J-30

J-90

J-29

J-89

J-28

J-88

J-27

J-87

J-26

J-86

J-25

J-85

J-24

J-84

J-23

J-83

J-22

J-82

J-21

J-81

J-20

J-80

J-19

J-79

J-18

J-78

J-17

J-77

J-16

J-76

J-15

J-75

J-14

J-74

J-13

J-73

J-12

J-72

J-11

J-71

J-10

J-70

J-9

J-69

J-8

J-68

J-7

J-67

J-6

J-66

J-5

J-65

J-4

J-64

J-3

J-63

J-62

PMP-1

J-61

RT

J-60

GWT

J-59J-58J-57J-56J-55J-54J-53J-52J-51

J-50

J-49

J-48J-45

J-44

J-43

Page 10: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

153

Hasil simulasi pada WaterCAD V.8.i menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting

terdapat pipa yang tidak memenuhi syarat kecepatan yang berlaku. Selain kecepatan yang

tidak memenuhi syarat, skema jaringan eksisting dinilai tidak efektif. Maka dari itu

dibutuhkannya evaluasi pada jaringan distribusi air bersih agar syarat kecepatan dapat

terpenuhi dan juga membuat jaringan lebih efektif. Untuk perubahan jaringan distribusi air

bersih dapat dilihat pada gambar 9.

3.5.1 Hasil Simulasi Pada Pipa

Setelah dilakukan evaluasi dengan melakukan perubahan diameter pipa, lalu

dilakukannya simulasi dengan menggunakan WaterCAD V.8.i. Berikut ini hasil dari

simulasi yang telah dilakukan menggunakan WaterCAD V.8.i.

Gambar 8: Grafik Kecepatan dan Headloss Gradient Pada Pipa P-81

Grafik ini menjelaskan kecepatan dan headloss gradient pada pipa P-81, kecepatan

berkisar antara 0,11 - 0,37 l/s, sedangkan untuk headloss gradient berkisar antara 1,15 –

2,03 m/km. Hal ini sudah sesuai dengan syarat yang berlaku untuk kecepatan dan juga

headloss gradient.

3.5.2 Hasil Simulasi Pada Junction

Gambar 9: Grafik Tekanan Junction J-41

Page 11: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

154

Grafik diatas menjelaskan bahwa tekanan yang terjadi pada junction 41 yang terletak

di lantai 18 berkisar antara 1,17 atm sampai dengan 1,22 atm. Pada jam ke 08:00 dimana

jam tersebut merupakan jam puncak pemakaian air tekanan adalah 1,21 atm hal ini dapat

dikatakan bahwa sudah sesuai dengan syarat yang berlaku.

3.5.3 Hasil Simulasi Pompa dan Tandon

Simulasi ini diawali dengan elevasi muka air tandon yang berada pada ketinggian 2,5

m, lalu pompa dioperasikan selama 15 jam sehari. Grafik simulasi pompa dan tandon

dijelaskan pada gambar 12.

Gambar 10: Grafik Head Pompa, Debit Pompa, dan Tinggi Muka Air Tandon

Berdasarkan grafik diatas menjelaskan bahwa debit pompa yang dihasilkan pada saat

pompa menyala dapat menyalurkan sebesar 5,94 l/dt dengan kapasitas roof tank sebesar

34,44 m3 dapat beroperasi secara optimal tanpa adanya air yang terbuang.

3.5.4 Rancangan Anggaran Biaya

Perhitungan rancangan anggaran biaya diperlukan untuk mengetahui biaya yang

dibutuhkan untuk sistem distribusi air bersih pada Apartemen Westpoint. Untuk

perhitungan rancangan anggaran biaya ini berdasarkan analisa harga satuan Daerah Khusus

Ibukota Jakarta.

Tabel 2: Rekapitulasi Biaya Pemasangan dan Pengadaan Jaringan Distribusi Air

Bersih

No Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)

1 Pengadaan & Pemasangan Pipa Rp 102.256.454

2 Pengadaan & Pemasangan Alat

Saniter Rp 699.906.297

3 Pengadaaan & Pemasangan Pompa Rp 187.297.690

4 Pengadaaan & Pemasangan Roof

Tank Rp 124.474.884

Jumlah Rp 1.113.935.325

PPN 10% Rp 111.393.532

Jumlah Setelah PPN Rp 1.225.328.857

Dibulatkan Rp 1.226.000.000

Page 12: Studi Evaluasi Penyediaan Air Bersih pada Apartemen

Putera, M.F. et al., Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022) p. 144-155

155

4. Kesimpulan

a. Kebutuhan air bersih pada Apartemen Westpoint adalah 206,538 m3/hari berdasarkan

jumlah dan jenis alat plambing.

b. Apartemen ini mempunyai ground water tank dengan kapasitas 122 m3 dan roof tank

dengan kapasitas 34 m3, dan menggunakan pompa transfer EBARA 65 x 50 3000

RPM. Hasil simulasi software WaterCAD V.8.i pada jam puncak didapatkan kecepatan

rata-rata sebesar 0,235 m/detik, headloss gradient rata-rata sebesar 2,643 m/km, dan

tekanan rata-rata sebesar 3,179 atm.

c. Rancangan anggaran biaya untuk perencanaan distribusi jaringan air bersih apartemen

ini didapatkan sebesar Rp 1.226.000.000 sesuai dengan analisa harga satuan Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

Daftar Pustaka

[1] Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. “Provinsi DKI Jakarta Dalam Angka

2020”. Jakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. 2020

[2] J. Affiandi, K. Pharmawati, A. Nurprabowo. “Perencanaan Sistem Instalasi

Plambing Air Bersih Gedung Hotel Tebu”. Jurnal Institut Teknologi Nasional. Vol

4, No 2, September. 2016.

[3] J. J. Susilo, V. Dermawan, A. P. Hendrawan., “Studi Perencanaan Penyediaan Air

Bersih Pada Gedung Bertingkat Tunjungan Plasa VI Kota Surabaya”, Jurnal

Teknik Pengairan. 2014.

[4] Bentley. “WaterCAD V.8.i User’s Guide”. USA: Bentley Press. 2007

[5] Noerbambang, S.M dan M. Takeo, Perancangan dan Pemeliharaan Sistem

Plambing, Jakarta: PT. Pradnya Paramita. 2005.

[6] H. Ivan, R. Haribowo, “Studi Perencanaan Jaringan Pipa Air Baku Menggunakan

Aplikasi WatercCAD Di Desa Sukoraharjo Kabupaten Malang”, Jurnal Teknik

Pengairan. 2018

[7] Linsley. R. K. Dan Franzini. J. B. “Teknik Sumber Daya Air Jilid I Edisi Ketiga”.

Terjemahan Djoko Sasongko. Jakarta: Erlangga. 1986

[8] M. I. Rifki, M. Sholichin, V. Dermawan, “Studi Perencanaan Penyediaan Air

Bersih Pada Gedung Baru Teknik Pengairan Universitas Brawijaya”, Jurnal

Teknik Pengairan. 2017

[9] B. Triatmojo, Hidraulika I, Yogyakarta: Beta Offset. 1993.

[10] B. Triatmojo, Hidraulika II, Yogyakarta: Beta Offset. 1993.