studi deskriptif strategi coping mahasiswa … · liquor in facing problem generating stress...

142
i STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI MASALAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Psikologi Disusun Oleh: Nama : VINCENTIUS AWAN HANANTO NIM : 019114005 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phunglien

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

i

STUDI DESKRIPTIFSTRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU

MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI MASALAH

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:

Nama : VINCENTIUS AWAN HANANTO

NIM : 019114005

FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA2009

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

iii

STUDI DESKRIPTIFSTRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU

MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI MASALAH

SKRIPSI

Dipersiapkan dan disusun oleh

Nama : Vincentius Awan Hananto

NIM : 019114005

Telah dipertahankan didepan dosen penguji pada tanggal 12 Februari 2009

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji I A.Tanti Arini, S.Psi., M.Si.

Penguji II Dr. Ch. Siwi Handayani, S.Psi., M.Si.

Penguji III MM. Nimas Eki Suprawati, S.Psi., M.Si.

Yogyakarta, 22 April 2009

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

iv

Tetapkanlah satu pilihan terbaikdari sekian banyak alternatif pilihan

danbertanggung jawablah atas pilihan mu itu.

When money is lost,nothing is lost

When health is lost,something is lost

When character is lost,everything is lost

….…..

KUPERSEMBAHKAN KARYA SEDERHANAKU INI UNTUK :

Kemuliaan-Nya, Semua yang kucinta dan mencintaiku, Bapak, Ibu, yang

kusayangi, semua sahabat-sahabat terkasihku, dan kau yang begitu sempurna

di hatiku. Terima kasih untuk semua yang indah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, skripsi yang telah saya susun ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan

dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Februari 2009

Penulis

Vincentius Awan Hananto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Vincentius Awan Hananto

Nomor Mahasiswa : 019114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

STUDI DESKRIPTIFSTRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU MINUMAN

BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI MASALAH

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 April 2009

Yang menyatakan,

( Vincentius Awan Hananto )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

vii

A DESCRIPTIVE STUDY OF COPING STRATEGY STUDENT FORMER LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS

Vincentius Awan HanantoUniversity Sanata Dharma Yogyakarta

2008

This research done based on phenomenon that student former liquor has strong desire to take to alcohol when facing problem generating stress, and the situation will make former the liquor does various business to master, assuages, or eliminates various pressures experienced by its the which in this research conceived of coping strategy. Basically coping strategy is behaviour or effort for individual to face problem and is specific response to situation that full of pressure.

This research applies qualitative research with study diskriptif. Purpose of this research is to know strategy coping applied by student former liquor, and how coping strategy process. Responder in this research is 4 ( four) student former liquor which has experienced minimum dependency during 3 year and having age between 24-27 years. To explain behavior and identifies subject problem, this research applies interview method. Data analysis done with (1) Does interview transcript, (2) Does coding data, that is by using tables to facilitate comprehends data. (3) Makes conclusion from data which has collected.

From data analysed obtained result that, strategy coping experienced by by student former liquor can emerge in the form of strategy coping without consuming alcohol, that is PFC (Problem Focused Coping) : actif coping, planning, seeking social support instrumental for of reasons, suppresion of competing, restraint coping and EFC (Emotion Focused Coping): positive reinterpretation and growth, acceptance, bounces disengagement, alcohol drug disengagement, seeking social support for emotional reasons and turning to religionThat student former liquor is not annoyed with problem generating stres especially faces desire to return to beverage alcohol, hence student former liquor need support from area, good of family and public

Keywords : alcoholic addict, strategy coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

viii

STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI

MASALAH

Vincentius Awan HanantoUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena bahwa mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol mempunyai keinginan yang kuat untuk lari ke alkohol ketika menghadapi masalah, dan keadaan tersebut akan membuat mantan pecandu minuman beralkohol tersebut melakukan berbagai usaha untuk menghadapi masalah yang dialaminya yang dalam penelitian ini disebut sebagai strategi coping. Pada dasarnya strategi coping adalah tingkah laku atau usaha individu untuk menghadapi masalah merupakan respon yang spesifik terhadap situasi yang penuh tekanan.

Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan studi diskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi coping yang digunakan oleh mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol. Subjek dalam studi diskriptif ini adalah 4 (empat) mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol yang telah mengalami ketergantungan minimal selama 3 tahun dan berusia antara 24-27 tahun. Untuk menjelaskan perilaku dan mengidentifikasikan masalah subjek, penelitian ini menggunakan metode wawancara. Analisis data dilakukan dengan (1) Melakukan transkrip wawancara, (2) Melakukan coding data, yaitu dengan menggunakan tabel untuk memudahkan memahami data. (3) Membuat kesimpulan dari data yang sudah terkumpul.

Dari data yang dianalisis diperoleh hasil bahwa, strategi coping mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol bisa muncul dalam bentuk PFC(Problem Focused Coping) actif coping, planning, seeking social support for instrumental reasons, suppresion of competing, restraint coping dan EFC (Emotion Focused Coping) positive reinterpretation and growth, acceptance, mental disengagement, alcohol drug disengagement, seeking social support for emotional reasons dan turning to religion. Agar mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol tidak terganggu dengan masalah yang menimbulkan stres terutama menghadapi keinginan untuk kembali ke minuman beralkohol, maka mahasiswa mantan pecandu minuman beralkohol membutuhkan dukungan dari lingkungan, baik keluarga dan masyarakat.

Kata kunci : alkoholik, strategi coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kuucapkan pada Jesus Kristus, atas berkat, perlindungan, dan

bimbinganNya yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Banyak halangan dan hambatan untuk menyelesaikan skripsi ini, sehingga

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada semua yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.

Ucap syukur dan terima kasih kepada :

1. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberi bimbingan, petunjuk, dan saran-saran hingga penulisan skripsi ini

selesai. Terima kasih juga karena waktunya yang begitu sibuk.

2. Ibu dan Bapakku tercinta yang telah dengan tulus dan sabar mendoakan, menjadi

sarana dan memberi kesempatan untukku ada di dunia ini.

3. Mas Rendra, mba Lusy, mas Yo dan keluarga besar yang telah banyak memberikan

dukungan serta doa.

4. myEve yang telah banyak memberikan dukungan berupa waktu, tenaga, dan pikiran

dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas kepercayaan serta kesabaran

yang telah diberikan kepadaku.

5. Management, staff, dan crew serta para mitra usaha Chicken and Shake. Let’s Shake

Totally.

6. Poncowati Group yang selalu member motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Finnaly I’m done brother.

7. Prof. Sugeng yang telah banyak member input materi dalam skripsi ini

8. Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gik, Mas Muji dan semua Sadhar crews, Thanks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

x

for the support!!

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis,

Vincentius Awan Hananto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………..………………………………………….................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………................... ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………...…….……………….................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………................... iv

HALAMAN MOTTO…………………………...…………………………................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………...………………………................ vi

ABSTRAK...........………………………………………………………….................. viii

ABSTRACT…………………………..…………………………………...................... ix

KATA PENGANTAR……………………................................................................... ix

DAFTAR ISI………………………………………………………….......................... x

DAFTAR TABEL…………...……………………………………………................... xv

DAFTAR GAMBAR………..……...………………………………............................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN……………...……………………………............................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………................. 1

B. Rumusan Masalah……….........……………………………………................. 9

C. Tujuan Penelitian…...........…………………………………………................ 9

D. Manfaat Penelitian.........……………………………………………................ 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Minuman Beralkohol..........…………………………………………............. 10

1. Pengertian Minuman Beralkohol.............................................................. 10

2. Jenis-Jenis Minuman Beralkohol.............................................................. 11

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xii

3. Efek Minuman Beralkohol........................................................................ 12

4. Pecandu Alkohol....................................................................................... 12

5. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Pecandu Minuman

Beralkohol.................................................................................................. 14

6. Mantan Pecandu Alkohol........................................................................... 16

7. Organisasi-Organisasi yang Peduli Terhadap Alkohol.............................. 16

B. Stress dan Coping……….........……………………………………................ 18

1. Stress.......................................................................................................... 18

a. Pengertian Stress.................................................................................. 18

b. Sumber Stress....................................................................................... 18

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stress........................................... 20

d. Pendekatan-Pendekatan Stress............................................................. 21

e. Gejala Stress......................................................................................... 22

2. Coping.…………………………………………………………………. . 24

a. Pengertian Coping................................................................................ 24

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping........................................ 32

C. Mahasiswa........................................................................................................ 33

D. Masalah-Masalah yang Dihadapi Mahasiswa Mantan Pecandu

Alkohol............................................................................................................. 35

E. Strategi Coping Mantan Pecandu Alkohol Dalam Menghadapi Masaslah….. 35

F. Pertanyaan Penelitian.................................................................................. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian........................................................................................... 38

B. Subjek Penelitian…................................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data........................................................................ 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xiii

D. Keabsahan Data Penelitian......................................................................... 42

1. Kredibilitas.......................................................................................... 42

2. Konfirmabilitas................................................................................... 44

E. Metode Analisis Data................................................................................ 45

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 47

1. Persiapan Penelitian............................................................................ 47

2. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................. 47

3. Proses Penelitian.................................................................................. 48

B. Hasil Penelitian........................................................................................... 51

1. Data Demografi Subjek…................................................................... 51

2. Hasil Analisis Per Subjek…..………………...................................... 52

a. Subjek 1…………………………………………………………. 52

1. Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi……………….. . 52

2. Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 1

dan Strategi Copingnya…………………………….………… 56

b. Subjek 2…………………………………………………………. 59

1. Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi……………….. . 59

2. Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 2 dan

Strategi Copingnya…………………………………………… 62

c. Subjek 3…………………………………………………………. 67

1. Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi……………….. . 67

2. Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 3

dan Strategi Copingnya……………………………………… 69

d. Subjek 4…………………………………………………………. 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xiv

1. Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi……………….. . 72

2. Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 4

dan Strategi Copingnya…………………….………………… 74

3. Hasil Analisis 4 Subjek…………………………………………………. 78

C. Pembahasan………………………………………………………………… 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 96

B. Saran............................................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 100

LAMPIRAN.............................................................................................................. 103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Demografi Responden............................................................... 51

Tabel 2. Penyebab Subjek 1 Mengkonsumsi Alcohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti

Mengkonsumsi Alkohol …….......................................................... 55

Tabel 3. Masalah yang Dihadapi Subjek 1 dan Strategi Copingnya………... 58

Tabel 4. Penyebab Subjek 2 Mengkonsumsi Alcohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti

Mengkonsumsi Alkohol …….......................................................... 62

Tabel 5. Masalah yang Dihadapi Subjek 2 dan Strategi Copingnya………... 64

Tabel 6. Penyebab Subjek 3 Mengkonsumsi Alcohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti

Mengkonsumsi Alkohol …….......................................................... 69

Tabel 7. Masalah yang Dihadapi Subjek 2 dan Strategi Copingnya………... 70

Tabel 8. Penyebab Subjek 4 Mengkonsumsi Alcohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti

Mengkonsumsi Alkohol …….......................................................... 74

Tabel 9. Masalah yang Dihadapi Subjek 4 dan Strategi Copingnya………... 76

Tabel 10. Kategorisasi Penyebab Subjek Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu, dan

Berhenti Mengkonsumsi Alkohol………………………………….. 78

Tabel 11. Kategorisasi Bentuk EFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti- Setelah

Menjadi Mantan Pecandu……… ………………………………….. 80

Tabel 12. Kategorisasi Bentuk PFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti- Setelah

Menjadi Mantan Pecandu……… ………………………………….. 81

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xvi

DAFTAR GAMBAR

Skema I. Kerangka Konseptual Penelitian Strategi Coping Pecandu Alkohol Sampai Menjadi

Mantan Pecandu Alkohol................................................................................ 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Persetujuan Subjek………………………………………………………. 103

Verbatim dan Koding.............................................................................................. 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Minuman keras telah menjadi masalah dunia. Negara Afrika, Amerika

Latin, Amerika Utara, Eropa, Asia, Australia maupun di mana saja manusia

hidup, bahkan di antara suku-suku bangsa primitif di pulau-pulau terpencil di

Indonesia kecanduan alkohol telah menjadi salah satu persoalan hidup manusia

yang utama. Kecanduan alkohol menghancurkan kehidupan keluarga, pekerjaan,

merusak tubuh, dan menjadi sebab utama dari segala macam perbuatan kriminal.

Sedikit sekali tempat di bumi ini yang terbebas dari pengaruh yang merusak ini

(Garry, 2000).

Terjadinya perubahan hidup di Indonesia, globalisasi, industrialisasi

disertai cepatnya arus informasi berpengaruh terhadap perubahan drastis

meningkatnya pemakaian minuman beralkohol tinggi atau sering disebut

minuman keras (miras) di kalangan anak muda. Peningkatan penyalahgunaan

NAPZA dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 1. Data Penyalahgunaan NAPZA Indonesia

2001 2002 2003 2004 2005 2006 Total

Narkotika 1.907 2.040 9.929 3 .874 8 .171 9 .422 29.343

Psikotropika 1.648 1.632 2 .590 3 .887 6 .733 5 .658 22.148

Bahan Adiktif 62 79 6 21 6 48 1 .348 2 .275 5.033

Jumlah Total 3.617 3.751 7.140 8.409 16.252 17.355 56.524

Kenaikan (%) - 3,7 90,3 17,8 93,3 6,8 205

Sumber: Dit IV/Narkoba, Desember 2006

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

2

Masalah kenakalan remaja seputar pecandu alkohol yang terjadi di kota-kota

besar dinilai banyak pihak sudah sampai pada tataran yang memprihatinkan,

karena gaya hidup seperti itu cenderung diimitasi kalangan generasi muda di

segala lapisan masyarakat bahkan sampai di pelosok-pelosok desa. Jumlah

pengkonsumsi alkohol belakangan ini menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan, di tempat-tempat tontonan dan tempat-tempat kongkow di pinggir

jalan pasti dijumpai orang-orang berbau ”naga”, istilah bagi orang yang

menengak miras. Bahkan yang lebih mengkhawatirkan, perbuatan menenggak

miras belakangan ini sudah dianggap hal biasa yang dapat dilakukan secara bebas

oleh para peminum alkohol.

Peminum alkohol adalah orang yang mengkonsumsi minuman keras, yaitu

minuman beralkohol yang mengandung zat ethanol. Warna dan rasanya

bermacam-macam tergantung bahan-bahan yang digunakan untuk membuatnya.

Hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent)

kepada obat-obatan, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jikalau orang

yang bersangkutan terus-menerus membiasakan minum minuman keras dalam

takaran yang makin tinggi. Mulai dari pemakaian coba-coba, penyalahgunaan

berkala, kebiasaan, pergaulan, sampai pemakaian rutin dan kecanduan.

Joewana (1989) menjelaskan bahwa perilaku minum minuman keras atau

alkohol memiliki beberapa tahap yaitu : tahap coba-coba, merupakan tahap awal

pengenalan terhadap obat-obatan dan alkohol, tahap ini dapat menyebabkan

seseorang menjadi pemakai secara kadang-kadang atau justru berhenti sama

sekali setelah merasakan bahan bahan tersebut. Tahap ketergantungan, seseorang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

3

telah menjadi pemakai tetap obat-obatan dan alkohol, pada tahap ini telah ada

gangguan fisik, sosial pada pemakai.

Subandi (1995) menyebutkan bahwa tahapan/tingkatan penyalahgunaan

NAPZA sebagai berikut : (1) Tahap coba-coba atau perkenalan, di mana orang

sekedar ingin tahu dan merasakan barang tersebut tetapi juga ada yang terpaksa

menggunakan karena mendapat tekanan teman-temannya. (2) Tahap rekreasional

atau setelah seseorang mencoba sekali atau dua kali, mungkin dia akan berhenti

atau semakin sering memakai karena merasakan adanya kenikmatan. (3) Tahap

reguler, seseorang menggunakan secara tetap, meskipun tidak ada acara yang

khusus. Tahap ini sudah ada perubahan fisik dan perilaku, gejala ketagihan mulai

muncul, sehingga tindak kriminalpun sering terjadi. (4) Tahap kompulsif,

seseorang sudah sangat tergantung, perubahan fisik dan perilaku semakin

menonjol, biasanya darahnyapun sudah mengandung narkotik, kalau dalam waktu

tertentu tidak mendapat narkoba akan timbul gejala ketagihan dan yang paling

parah bisa mengalami psikosa bahkan ada yang meninggal dunia.

Seorang peminum alkohol yang telah sampai pada tahap kompulsif akan

sulit sekali menghentikan kebiasaan minum alkohol. Masyarakat awam menyebut

seseorang yang telah sampai pada tahap kompulsif ini dengan sebutan pecandu

alkohol.

Menurut Hawari (2003) ada tiga kelompok penyalahgunaan NAPZA yaitu

kelompok ketergantungan pertama yang dapat ditandai dengan kepribadian yang

tidak stabil, cemas, depresi. Kelompok ketergantungan kedua yang ditandai

dengan kepribadian anti sosial. Kelompok ketergantungan ketiga terutama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

4

kelompok ini terdapat pada remaja karena dorongan ingin tahu, pengaruh

lingkungan dan tekanan kelompok sebaya.

Menurut DepKes RI (2000) bahwa penyalahgunaan NAPZA mempunyai

dimensi yang luas dan kompleks, baik dari sudut medis, psikiatrik, kesehatan

jiwa, maupun psikososial. Penyalahgunaan NAPZA adalah penyakit kronik yang

berulangkali kambuh, yang hingga sekarang belum ditemukan upaya

penanggulangan secara universal baik dari sudut prevensi, terapi, maupun

rehabilitasi.

Efek penggunaan NAPZA berbeda pada setiap orang tergantung berapa

banyak digunakan, cara pemakaian, seberapa sering digunakan, dan bagaimana

kondisi badan yang bersangkutan. Pengaruh yang bisa ditimbulkan menurut

panduan NAPZA DinKes DIY (2002) sebagai berikut:

1. Jangka pendek :

Kenikmatan sesaat: menghilangkan stress, perasaan gembira dan bebas yang

terus menerus, menghilangkan rasa sakit-lapar serta menimbulkan gairah

bercinta. Penurunan fungsi tubuh: sulit bernafas, tekanan darah dan jantung

melemah, pupil mata mengecil, mengantuk, pemakai merasa hangat, berat.

Dosis yang tinggi menyebabkan mabuk dan muntah. Dosis yang berlebihan

menyebabkan pernafasan menjadi lemah, suhu tubuh menurun dan denyut

jantung menjadi tidak teratur. Ketika napas menjadi lemah akan

menghentikan fungsi alat tubuh sehingga kematianpun terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

5

2. Jangka panjang

Dapat menyebabkan impotensi, kekebalan tubuh menurun, masa bodoh,

lamban, gangguan haid, dan mengganggu janin jika hamil. Alkohol

menyebabkan gangguan lambung, kanker, saluran pencernaan, gangguan

syaraf tepi.

Efek lain dari pecandu alkohol adalah pecandu akan tergantung secara

fisik dan psikologis (kejiwaan) karena alkohol merupakan anti depresan yang

memperlambat kegiatan-kegiatan bagian otak dan sistem syaraf. Hal ini tidak

saja mengganggu pecandu sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya,

khususnya keluarga dekat ( Joyce, 1999).

Pestonjee (1992) menyatakan bahwa para pecandu alkohol sering tidak

kuasa menghadapi efek ketergantungan dari alkohol dan mereka merasa

kesulitan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Hal ini menjadi masalah bagi

mereka, karena efek ketergantungan terhadap alkohol tersebut sangat

menganggu aktivitas sehari-hari. Tidak jarang pecandu alkohol merasa

tertekan, mengalami konflik internal maupun eksternal, bahkan menjadi

frustasi akibat dari ketergantungan terhadap alkohol. Para pecandu

mempunyai harapan untuk dapat mengendalikan emosi yang bergejolak dalam

dirinya ketika menghadapi ketergantungannya terhadap alkohol. Keadaan

tersebut akan membuat seseorang melakukan berbagai usaha untuk

menguasai, meredakan, atau menghilangkan berbagai tekanan yang

dialaminya. Individu yang menghadapi masalah akan berusaha untuk

merespon agar dampak yang ditimbulkan berkurang atau hilang. Tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

6

atau usaha individu untuk menghadapi masalah merupakan respon yang

spesifik terhadap situasi yang penuh tekanan. Menurut Parry (1992) berbagai

usaha yang dilakukan tersebut dikenal dengan strategi mengatasi masalah.

Mengenai proses kesembuhan dari ketergantungan alkohol, para ahli

percaya bahwa perkembangan yang dicapai dalam proses penyembuhan

ketergantungan biasanya lambat sampai peminum itu sendiri benar-benar

mengambil keputusan untuk berhenti minum. Terkadang keluarganya

mengambil keputusan untuk tidak lagi melindungi peminum itu sampai orang

itu sendiri melihat akibat-akibat yang parah dari tingkah lakunya. Perubahan

tidak pernah benar-benar terjadi sebelum peminum membentur garis yang

terbawah, mengalami akibat yang begitu menyedihkan dari perbuatannya, dan

mengakui bahwa dirinya tak dapat dikendalikan lagi. Apabila seseorang telah

memutuskan untuk benar-benar tidak mengkonsumsi alkohol maka orang

tersebut disebut mantan pecandu alkohol (Garry, 2000 ).

Mantan pecandu alkohol adalah orang yang merasakan alkohol

sebagai masalah besar dalam hidupnya. Setelah mengakui begitu, mereka

memutuskan untuk bertindak. Mereka, dengan bukti hidup diri mereka

sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara jujur

berusaha membentuk gaya hidup bermutu tanpa alkohol dalam bentuk

apapun. Mereka menjalankan hidup bersih dari alkohol

(Joyce,1999).

Apabila individu menghadapi suatu tekanan atau stres, maka akan

terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

7

sebagai coping mechanism atau strategi mengatasi masalah, yang mana

individu dalam menghadapi tekanan-tekanan atau stress akan memberikan

reaksi yang berbeda dalam menghadapinya.

Lazarus (dalam Stone & Neale, 1984) mengemukakan pendapat bahwa

strategi coping adalah tingkah laku yang mengarah pada pemecahan masalah

untuk membebaskan diri dari bahaya yang nyata atau tidak nyata. Tingkah

laku tersebut melibatkan pikiran yang secara sadar digunakan untuk mengatasi

dan mengontrol perasaan dan pengalaman seseorang yang ditimbulkan oleh

situasi yang menekan.

Permasalahan yang sering dihadapi para mantan pecandu alkohol

adalah jika mereka mengalami stres atau tekanan maka ada keinginan untuk

lari ke alkohol. Menurut Heriadyi Willy (2005) salah satu problema terberat

bagi mantan pecandu adalah mendapatkan kepercayaan dari orang lain,

sehingga mereka merasa diasingkan. Sering ketika seorang pecandu yang

telah berhenti, kemudian tidak dipercayai, maka ia merasa tidak kuat dan

akhirnya kembali lagi menggunakan alkohol. Dari latar belakang di atas,

peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh lagi bagaimana strategi coping para

mantan pecandu alkohol dalam menghadapi masalah.

Strategi coping yang digunakan berfungsi untuk mengurangi masalah

dengan mempelajari cara-cara keterampilan yang baru. Penggunaan strategi

tersebut lebih memiliki kecenderungan untuk individu yang mengalami stress

dan mengalami keyakinan dapat mengubah situasi. Fungsi strategi coping

yang lain adalah mengatur respon emosional terhadap stress. Pengaturan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

8

dilakukan melalui perilaku individu seperti penggunaan alkohol, bagaimana

meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan melalui strategi kognitif.

Individu bila dihadapkan dengan kondisi ketidakmampuan untuk mengubah

kondisi yang penuh dengan stress maka individu yang bersangkutan akan

cenderung untuk mengakui emosinya.

Subjek pada penelitian ini adalah mahasiswa. Secara sosiologis

mahasiswa merupakan kelas lanjutan dari kelompok masyarakat yang

merupakan generasi penerus bangsa. Disamping sarat dengan prestise dan

kebanggan, mahasiswa juga penuh dengan beban moral dan tanggung jawab

sosial (Bactiar, 2002 : 16). Adanya beban moral dan tanggung jawab sosial

ini menjadikan tekanan psikologis bagi mahasiswa, yang merupakan sumber

stress.

Adanya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa

menyebabkan beberapa mahasiswa lari ke alkohol untuk sekedar melupakan

permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Heriadi Willy (2005 : 48), yang

merangkum opini yang dimuat di Kedaulatan Rakyat 2 September 2003, di

daerah Sleman banyak terjadi penyalahgunaan narkoba, banyak sekolah dan

kampus, banyak pelajar dan mahasiswa sehingga menjadi “pasar” peredaran

gelap dan penyalahgunaan alkohol. Selama ini yang menjadi sasaran para

pengedar dan bandar adalah pelajar dan mahasiswa. Jika hal ini tidak

mendapatkan perhatian serius maka dimungkinkan beberapa tahun kedepan

akan lahir ratusan bahkan ribuan peminum alkohol baru dari kalangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

9

mahasiswa, yang tentu saja akan membawa dampak dengan masa depan

bangsa ini (Murdoko, 2005).

Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh

lagi bagaimana strategi coping para mantan pecandu alkohol dalam

menghadapi masalah.

B. Rumusan Masalah

Apa strategi coping yang digunakan mantan pecandu alkohol?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

mengetahui strategi coping mantan pecandu minuman beralkohol dalam

menghadapi masalah.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan wawasan bagi

perkembangan ilmu psikologi klinis, khususnya mengenai strategi coping

pecandu alkohol dalam menghadapi masalah.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai

adanya strategi dalam menyelesaikan masalah bagi pecandu alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Minuman Beralkohol

1. Pengertian Minuman Beralkohol

Minuman beralkohol mengandung zat ethanol. Warna dan rasanya

bermacam-macam tergantung bahan-bahan yang digunakan untuk

membuatnya. Beragam jenis minuman beralkohol: bir, anggur, brandy, arak,

whisky, berem, tuak, dan lain-lain (Joyce,1999).

Hawari (2003) menyatakan minuman beralkohol adalah jenis

minuman keras yang mengandung alkohol dan termasuk zat adiktif. Minuman

beralkohol (miras) menurut Ferko (1990) adalah obat tertua yang digunakan

oleh manusia dimasa lalu untuk pengobatan dan untuk kepentingan sosial,

namun minuman keras biasanya digunakan sebagai obat-obatan yang

disalahgunakan karena pemberian minuman keras secara berulang-ulang

selama periode tertentu akan berakibat terjadinya toleransi dan

ketergantungan fisik terhadap minuman keras meningkat.

Dollery (1991) menyatakan bahwa minuman keras dalam pengertian

umum adalah etanol, etil alkohol atau hidroksi etana, terdapat didalam

sejumlah minuman dan sediaan obat; alkohol adalah cairan tidak berwarna

dengan bau harum, rasanya pahit dan membakar; alkohol diperoleh melalui

fermentasi pati atau gula pada minuman keras, sedang alkohol untuk industri

dan pengobatan diperoleh melalui sintesis dari etilen dan asam sulfat atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

11

hidroksi etilen pada temperatur tinggi, membentuk azeotrop dengan air selama

proses destilasi,sehingga konsentrasi maksimal alkohol yang terdestilasi

adalah 94,9%.

2. Jenis-Jenis Minuman Beralkohol :

Menurut Permenkes RI no.86/Men.Kes/IV/97 minuman keras adalah

semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat, yang meliputi : minuman

keras golongan A, golongan B dan golongan C.

a. Golongan A adalah minuman keras dengan kadar etanol (C1H5OH) dari

1–5 persen, yang antara lain : Bintang Baru Bir, Champindo Anggur Buas,

San Miquel, Jinro (Korean Gingseng Wine), Tigerlarger Beer, Anker Bir,

Bali Hai Bir, dan Baby Breem.

b. Golongan B adalah minuman keras etanol 5-20 persen, yang antara lain :

Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Whisky, Anggur Beras Kencur,

Mc.Donald (arak kolesom), dan Anggur Orang Tua.

c. Golongan C adalah minuman keras dengan kadar etanol lebih dari 20

persen hingga 55 persen, yang antara lain meliputi : Kuda Mas Brendi,

Mansion House, Mc. Donald Brandy, Orang Tua Arak, dan Kuda Pacu

Ronodikoro dan Prakosa (1992) menyatakan bahwa pemakaian zat-zat

berbahaya ini telah mempunyai sejarah yang panjang; Anggur, bir dan liqua

telah mulai dikonsumsi oleh manusia sejak tahun 8000 sebelum masehi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

12

3. Efek Minuman Beralkohol

Menurut Joyce (1999) Efek minuman beralkohol adalah sebagai

berikut :

a. Mengkonsumsi minunam beralkohol secara terus menerus dalam jangka

panjang dapat merusak sistem di tubuh.

b. Alkohol akan merusak fungsi otak dan sistem saraf secara permanen.

Hati merupakan organ yang berfungsi memecahkan dan mengeluarkan

alkohol dari darah. Organ vital ini akan mengalami radang hati (hepatitis),

sirosis dan kanker hati.

c. Konsumsi alkohol secara terus menerus dapat menyebabkan penyakit

jantung, tekanan darah tinggi, gagal jantung dan stroke.

d. Jumlah alkohol yang berlebihan akan mengiritasi lambung sehingga

timbul gastritis.

e. Alkohol mengandung efek diuretik (meningkatkan jumlah urin), sehingga

jika berlebihan akan menimbulkan kerusakan ginjal.

f. Alkohol dapat meningkatkan gairah seksual, namun, bila berlebihan malah

dapat menimbulkan impotensi.

4. Pecandu Alkohol

Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol,

zat tersebut diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke

seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang

ada di dalam tubuh. Akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

13

lain berat tubuh, usia, gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol

yang dikonsumsi. (Joyce,1999)

Sebenarnya, hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya

bergantung kepada obat-obatan, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya

terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan minum-

minuman keras dalam takaran yang tinggi (Garry, 2000 : 177).

Alkoholisme adalah penyakit menahun yang ditandai dengan

kecenderungan untuk meminum lebih daripada yang direncanakan, kegagalan

usaha untuk menghentikan minum minuman keras dan terus meminum

minuman keras walaupun dengan konsekuensi sosial dan pekerjaan yang

merugikan Semua orang dari semua kelompok umur bisa terkena. Makin

banyak anak-anak dan orang dewasa memiliki masalah alkohol dengan

konsekuensi yang mengerikan. Alkoholisme biasanya mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk bersosialisasi dan untuk bekerja dan

menyebabkan banyak kerusakan perilaku lain ( Garry,2000).

Kalau seseorang membiasakan diri dengan minum-minuman keras,

dengan sendirinya tubuh menjadi terbiasa dengan rangsangan-rangsangan

alkohol tersebut. Untuk mencapai perasaan puas seringkali dosis minuman

keras itu harus ditambah, sampai suatu saat tubuh menjadi begitu bergantung

kepada minuman keras tersebut supaya dapat memberi reaksi yang

menyenangkan perasaan. Kemudian, si peminum itu menjadi kecanduan

secara jasmani ataupun kimiawi, sehingga sulit sekali untuk dapat diubah

kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

14

5. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Pecandu

Minuman Beralkohol

Penyebab seseorang menjadi pecandu alkohol belum diketahui secara

pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu satunya faktor penyebab. Dari

orang-orang yang meminum alkohol, sekitar 10% menjadi pecandu.

Pengkonsumsi alkohol memiliki angka kejadian yang lebih tinggi

dibandingkan pecandu zat lainnya. Hal ini dikarenakan minuman keras sangat

mudah didapatkan dan mempunyai sifat adiktif (Putu.B,2002).

Alkoholisme lebih sering diderita para anak-anak pecandu dari pada

anak-anak yang diadopsi, yang memperlihatkan bahwa alkoholisme

melibatkan kelainan genetik atau biokimia. Beberapa penelitian

memperlihatkan bahwa orang yang beresiko menjadi alkoholik tidak mudah

mengalami keracunan, karena itu otak mereka kurang sensitif terhadap efek

yang ditimbulkan oleh alkohol. Selain kemungkinan kelainan genetik, latar

belakang dan kepribadian tertentu dapat menjadi faktor pendukung seseorang

menjadi pecandu. Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan dari

mereka yang hubungan dengan orang tuanya kurang harmonis. Pecandu

alkohol cenderung merasa terisolasi, sendiri, malu, depresi atau bermusuhan.

Mereka biasa memamerkan perilaku perusakan diri, dan mungkin secara

seksual tidak dewasa. Meskipun demikian, penyalahgunaan dan

ketergantungan alkohol sangat umum sehingga mudah dikenali di antara

orang-orang dengan berbagai kepribadian (Joyce,1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

15

Menurut WHO (1996) faktor penyebab penyalahgunaan NAPZA pada

remaja ada beberapa, antara lain sebagai berikut :

a. Faktor Individu/Perorangan

1) Adanya kepercayaan bahwa obat dapat mengatasi semua persoalan.

2) Harapan untuk dapat memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada.

3) Untuk dapat menghilangkan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang

didirasakan.

4) Bagi generasi muda adanya tekanan kelompok sebaya untuk dapat

diterima/diakui dalam kelompoknya.

5) Sebagai pernyataan tidak puas terhadap sistem atau nilai sosial yang

berlaku.

6) Sebagai pernyataan sudah dewasa atau ikut zaman (mode).

7) Ingin coba-coba.

8) Kurang pengawasan dari orangtua.

b. Faktor lingkungan

1) Tempat tinggal berada di lingkungan peredaran atau pemakaian

narkotika, psikotropika atau zat Adiktif lainnya.

2) Bersekolah di tempat atau di lingkungan yang rawan terhadap obat

yang sering digunakan.

3) Bergaul dengan para pengedar dan para pemakai.

Siswanto (1993) menambahkan lagi dua faktor yang saling berkaitan

yang menyebabkan seseorang menyalahgunakan NAPZA yaitu : a) faktor

kemudahan mendapatkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

16

b) faktor khasiat narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, di mana orang

menyalahgunakan NAPZA tentu mengharap suatu khasiat dari zat tersebut.

6. Mantan Pecandu Alkohol

Mantan pecandu alkohol adalah orang yang merasakan alkohol

sebagai masalah besar dalam hidupnya. Setelah mengakui begitu, mereka

memutuskan untuk bertindak. Mereka, dengan bukti hidup diri mereka

sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara jujur

berusaha membentuk gaya hidup bermutu tanpa alkohol dalam bentuk

apapun, mereka menjalankan hidup bersih dari alkohol (Joyce,1999).

Mengacu pada Mediacastore tersebut, mantan pecandu alkohol adalah

seseorang yang pernah mengalami kecanduan alkohol (dalam kehidupannya

sehari-hari tidak bisa melepaskan diri dari alkohol), kemudian karena adanya

suatu sebab sehingga dalam kehidupannya sehari-hari bisa lepas dari alkohol.

Dengan demikian, mantan pecandu alkohol adalah seseorang yang penah

kecanduan, namun sekarang sudah tidak lagi mengkonsumsi alkohol.

7. Organisasi-Organisasi yang Peduli Terhadap Alkohol

Saat ini banyak sekali LSM yang bergerak di bidang narkoba, mulai

dari LSM yang didirikan oleh organisasi-organisasi keagamaan sampai LSM

yang berasal dari masyarakat umum. Bidang kegiatan LSM pun bermacam-

macam, mulai dari yang mengadakan konseling, rehabilitasi pecandu,

pembinaan mantan pecandu, dan sebagainya. Selain LSM yang berasal dari

orang-orang yang belum pernah terlibat dalam penggunaan narkoba namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

17

peduli terhadap korban narkoba, ada juga organisasi yang berasal dari mantan

pecandu sendiri.

Setelah bisa terlepas dari pengaruh alkohol, ada beberapa orang

mantan pecandu yang mengorganisasikan diri dan peduli terhadap pecandu

alkohol yang lain agar bisa lepas dari alkohol. Organisasi mantan pecandu

alkohol yang telah sadar dan peduli terhadap para mantan pecandu yang lain

adalah Alcoholics Anonymous. Menurut Gordon (1999) Alcoholics

Anonymous (Pecandu Alkohol Anonim) yang dikenal sebagai AA, dibentuk

pada tahun 1937, dengan pesat berkembang. AA dijalankan oleh orang yang

merasakan alkohol sebagai masalah besar dalam hidupnya. Setelah mengakui

begitu, mereka memutuskan untuk bertindak. Mereka, dengan bukti hidup diri

mereka sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara

jujur berusaha membentuk gaya hidup bermutu tanpa alkohol dalam bentuk

apapun. Setelah menjalankan hidup bersih dari alkohol melalui program bantu

diri gratis ini, mereka berusaha membantu orang lain yang masih berjuang

melawan ketergantungannya terhadap alkohol.

AA kini memiliki ribuan anggota (pria dan wanita) di berbagai penjuru

dunia. Dua pertiga dari anggota AA telah membentuk landasan tetap gaya

hidup tanpa alkohol, dan lebih dari separo anggota tidak pernah minum lagi,

meski banyak orang mengatakan pecandu alkohol tidak akan pernah sembuh.

Dari program AA telah meluncur program lain seperti Narcotics Anonymous

(NA--Pecandu Narkotik Anonim), Coke Anonymous (untuk pecandu kokain),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

18

Ala-Teen (untuk pecandu alkohol remaja), program untuk keluarga

pecandu...dan ratusan program lainnya (Gordon,1999)

B. Stress dan Coping

1. Stress

a. Pengertian Stress

Menurut Cranwell-Ward (1990) stress dapat diartikan sebagai

reaksi fisiologis dan psikologis yang terjadi jika seseorang merasakan

tidak seimbang antara tuntutan yang dihadapi dengan kemampuan untuk

mengatasinya. Sarafino (1990) mengemukakan bahwa stress adalah suatu

kondisi yang disebabkan oleh transaksi antara individu dengan hubungan

lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan

yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber yang akan mempengaruhi

sistem biologis, psikologis, dan sosial dari seseorang. Atkinson (1990)

mengatakan bahwa stress adalah suatu kondisi yang terjadi apabila

individu dihadapkan dengan kejadian yang mereka rasakan sebagai

ancaman terhadap kesejahteraan fisik maupun ketidakpastian akan

kemampuan untuk menghadapi kejadian tersebut.

b. Sumber Stress

Sarafino (1990) mengungkapkan bahwa sumber stress terdiri atas:

1) Sumber stress dalam keluarga yaitu sumber stress yang berasal dari

keluarga, menyangkut berbagai aktivitas kehidupan yang terjadi dalam

sebuah keluarga, sumber stress yang muncul bisa diakibatkan oleh

adanya interaksi di antara anggota keluarga yang bisa menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

19

perselisihan, contoh sumber stress yang berasal dari keluarga misalnya

kelahiran anggota keluarga baru, masalah keuangan, adanya perbedaan

tujuan dari masing-masing anggota keluarga, kematian pasangan hidup

dan anggota keluarga yang lain.

2) Sumber stress dari lingkungan yaitu lingkungan sebagai sumber stress

di dalamnya mencakup atas interaksi yang terjadi di antara individu-

individu dalam lingkungan, lingkungan sebagai sumber stress sangat

tergantung dari tingkatan perkembangan individu yang bersangkutan,

bagi anak lingkungan sekolah atau bermain bisa merupakan sumber

stress, lingkungan sekolah sebagai sumber stress dapat berupa hal-hal

berkaitan dengan tugas-tugas sekolah, hubungan dengan guru serta

tentang aktivitas yang secara rutin diterapkan di sekolah.

Menurut Sarafino (1990) sumber stress berasal dari :

1) Lingkungan teman (teman sekolah, teman bermain, teman sekerja,

teman senasib).

2) Lingkungan masyarakat di mana individu dipengaruhi oleh aktivitas

sehari-hari yang berada disekitarnya.

3) Lingkungan keluarga di mana individu sangat dipengaruhi oleh orang

tua dan sanak keluarganya. Stress lingkungan keluarga bersumber dari

interaksi di antara para anggota keluarga seperti perselisihan, perasaan

acuh tak acuh, beda tujuan, beda keinginan, tinggal di lingkungan yang

terlalu sesak, kehadiran anggota keluarga baru, kematian keluarga

yang disayangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

20

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stress

Menurut Hardjana (1994) faktor-faktor yang mempengaruhi stress

ada dua yaitu :

1) Faktor pribadi meliputi unsur intelektual, motivasi dan kepribadian.

Unsur intelektual berkaitan dengan sistem berpikir, sedangkan

motivasi dalam hal cita-cita hidup dan kepribadian menyangkut harga

diri.

2) Faktor situasi yaitu bila peristiwa, keadaan mengandung tuntutan

berat, mendesak dan berhubungan dengan perubahan hidup,

lingkungan atau situasi, orang yang berada di daerah asing (lebih

mudah mengalami stress), dan semua keadaan perubahan (baik pada

fisik, mental maupun sosial individu).

Soewadi (1996) menyatakan bahwa orang dengan kelelahan fisik

yang sangat, mudah mengalami stress dan juga orang yang berkepribadian

tipe A lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stress dari pada

orang yang berkepribadian tipe B, umur yang lebih muda akan lebih

mudah pula menderita stress dari pada orang tua.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa faktor- faktor

yang mempengaruhi stress adalah: (1) faktor pribadi yang mencakup

intelektual, motivasi, kepribadian, (2) faktor situasi yaitu keadaan

mengandung tuntutan berat, mendesak dan berhubungan dengan

perubahan hidup; lingkungan atau situasi yaitu berada di daerah asing, dan

semua keadaan perubahan baik pada fisik, mental maupun sosial individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

21

Selain kedua faktor di atas faktor kelelahan fisik yang sangat, kepribadian

tipe A, umur muda akan lebih mudah mengalami stress.

d. Pendekatan-Pendekatan Stress

Ada tiga model pendekatan untuk menganalisis stress sebagai

suatu konsep yaitu (Smet, 1994):

1) Stress sebagai suatu stimulus, pada dasarnya lebih memfokuskan pada

aspek lingkungan, di mana stress itu sendiri dipandang sebagai

stimulus atau variabel bebas. Stress sebagai suatu stimulus disebabkan

oleh kondisi lingkungan yang menekan. seperti lingkungan kerja yang

tidak mengenakan, penempatan yang padat atau kondisi lingkungan

yang bising dan sebagainya. Stress yang muncul sebagai akibat

tekanan dari lingkungan seringkali dialami oleh masyarakat umum.

Sumber-sumber masalah potensial yang terdapat pada lingkungan

walaupun proporsionalnya tidak dominan, kadangkala dapat

mengakibatkan ketidakseimbangan pada individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Ketidakseimbangan ini sering kali sangat sulit

untuk dilihat karena berada pada batas antara coping dengan

keseluruhan perilaku coping yang muncul pada individu yang

mengalami stress.

2) Stress sebagai suatu respon, pendekatan stress sebagai suatu respon

lebih memfokuskan pada reaksi seseorang terhadap stress, di mana

stress dipandang sebagai suatu respon atau variabel terikat. Stress

suatu respon akan muncul dalam dua bentuk yaitu: stress yang berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

22

respon-respon psikologis dan fisiologis. Secara psikologis respon

stress yang muncul dapat berupa perilaku, pola pikir, emosi, perasaan

stress. Wujud respon fisiologis dapat berupa jantung berdebar-debar,

perut mules, badan berkeringat dan sebagainya, respon psikologis ini

dinamakan dengan ketegangan.

3) Stress sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan,

memfokuskan pada masalah dan strain (ketegangan), yang

menitikberatkan pada aspek interaksi yang terjadi antara individu

dengan lingkungannya. Stress tidak hanya dipandang sebagai masalah

atau respon saja, tetapi juga adanya pengaruh yang berupaya untuk

mempengaruhi masalah baik melalui strategi perilaku, kognitif dan

emosional. Stress yang terjadi menurut pandangan pendekatan ini

adalah merupakan suatu proses yang melibatkan individu yang berada

dalam lingkungan tertentu. Reaksi stress dalam pendekatan ini dapat

muncul walaupun masalahnya sejenis, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa tumbuhnya kesadaran terhadap stress merupakan

proses yang kompleks dan dinamis.

e. Gejala Stress

Gejala stress ini dapat terlihat melalui reaksi terhadap stress dan

berdasarkan pengamatan seperti yang diungkapkan para pakar berikut ini :

Menurut Mahfud (1999) bahwa gejala stress ditemukan dalam segala segi

baik fisik, emosi, intelektual maupun interpersonal. Gejala stress berbeda-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

23

beda pada setiap orang karena stress sifatnya sangat subyektif dan

merupakan pengalaman pribadi, namun setidak-tidaknya dapat ditemukan

gejala-gejala tertentu yang menunjukkan bahwa seseorang mengalami

stress.

1) Gejala fisikal dapat dilihat pada orang yang terkena stress antara lain

adalah sakit kepala, pusing, pening, tidak tidur teratur, susah tidur,

bangun terlalu awal, sakit punggung, susah buang air besar, sembelit,

gatal-gatal pada kulit, tegang, pencernaan terganggu, tekanan darah

naik atau serangan jantung, keringat berlebihan, selera makan berubah,

lelah atau kehilangan daya energi, kesalahan atau kekeliruan dalam

kerja, gugup, mudah luka, gangguan pernafasan, migrain, dan

ketegangan otot.

2) Gejala emosional antara lain sedih, depresi, mudah menangis,hati

merana, mudah marah, dan panas, gelisah, cemas, rasa harga diri

menurun, merasa tidak aman, terlalu peka, mudah tersinggung, marah-

marah, mudah menyerang, bermusuhan dengan orang lain, tegang,

bingung, meredam perasaan, komunikasi tidak efektif, mengur ung

diri, mengasingkan diri, kebosanan, ketidakpuasan kerja, lemah

mental, kehilangan spontanitas dan kreativitas, serta kehilangan

semangat hidup.

3) Gejala intelektual antara lain sulit berkonsentrasi, sulit membuat

keputusan, mudah lupa, pikiran kacau, daya ingat melemah, melamun

secara berlebihan, kehilangan rasa humor yang sehat, produktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

24

atau prestasi menurun dan dalam bekerja banyak melakukan

kesalahan.

4) Gejala hubungan antar personal yaitu kehilangan kepercayaan kepada

orang lain, mudah mempersalahkan orang lain, mudah membatalkan

janji atau tidak memenuhi janji, suka mencari kesalahan orang lain

atau menyerang orang lain, terlalu membentengi atau mempertahankan

diri, meningkatnya penggunaan psikotropika dan minuman keras,

sabotase, meningkatnya agresitas dan kriminalitas, dan usaha bunuh

diri.

2. Coping

a. Pengertian Coping

Manusia dalam rentang perkembangannya akan dihadapkan

dengan berbagai hambatan yang bisa dikategorikan sebagai suatu tahapan

krisis (Smet, 1994). Kondisi fisik suatu lingkungan mempunyai andil

cukup besar dalam memunculkan masalah pada individu, sehingga reaksi

individu dalam menghadapi kondisi lingkungan yang penuh masalah

berupaya untuk menyeimbangkan dirinya dengan lingkungannya (Smet,

1994). Reaksi ini akan diikuti dengan berbagai tindakan sebagai upaya

untuk mengatasi dan mencari pemecahan masalah sesuai dengan

kemampuan yang dimilikinya. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh

individu agar tercipta keseimbangan ini disebut coping yang pada

hakekatnya merupakan hubungan yang terjadi antar individu dengan

lingkungan dan prosesnya bersifat dinamis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

25

Smet juga menggambarkan coping sebagai suatu proses individu

untuk mengatur jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan, baik yang berasal

dari individu maupun daya yang digunakan individu dalam menghadapi

masalah, disamping itu ia mengemukakan bahwa coping dipandang sebagai

suatu proses akan didahului oleh peristiwa yang penuh dengan masalah

yang dihadapi oleh individu. Penafsiran dan penilaian terhadap masalah

selanjutnya akan diikuti oleh respon coping dan strateginya yaitu faktor

internal dan eksternal yang mempengaruhi dalam pembentukan coping dan

strateginya. Proses selanjutnya adalah tahapan mengurangi bahaya,

toleransi dan penyesuaian terhadap peristiwa-peristiwa negatif sebagai

realisasi dari fungsi tugas coping. Tahapan selanjutnya dari proses coping

adalah hasil akhir coping yang diwujudkan dalam bentuk perilaku.

Pengertian Coping menurut Baron & Byrne (1991) adalah respon

individu untuk mengatasi masalah, respon tersebut sesuai dengan apa yang

dirasakan dan dipikirkan untuk mengontrol, mentolerir dan mengurangi

efek negatif dari situasi yang dihadapi, sedangkan Taylor (1991)

mengemukakan bahwa coping terdiri dari usaha-usaha yang berorientasi

kepada tindakan atau perilaku maupun pikiran untuk mengatasi berbagai

permasalahan.

Apabila individu menghadapi suatu tekanan atau stres, maka akan

terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim

disebut sebagai coping mechanism atau strategi mengatasi masalah, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

26

mana individu dalam menghadapi tekanan-tekanan atau stress akan

memberikan reaksi yang berbeda dalam menghadapinya.

Flokman & Lazarus (dalam Smet, 1994) secara umum

membedakan bentuk dan fungsi coping dalam dua klasifikasi yaitu :

1) Problem Focused Coping (PFC) adalah merupakan bentuk coping

yang lebih diarahkan kepada upaya untuk mengurangi masalah, artinya

coping yang muncul terfokus pada masalah individu yang akan

mengatasi stress dengan mempelajari cara-cara keterampilan yang

baru. Penggunaan strategi PFC lebih memiliki kecenderungan untuk

individu yang mengalami stress dan mengalami keyakinan dapat

mengubah situasi.

2) Emotion Focused Coping (EFC) merupakan bentuk coping yang

diarahkan untuk mengatur respon emosional terhadap stress.

Pengaturan ini dilakukan melalui perilaku individu seperti penggunaan

alkohol, bagaimana meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan

melalui strategi kognitif. Individu bila dihadapkan dengan kondisi

ketidakmampuan untuk mengubah kondisi yang penuh dengan stress

maka individu yang bersangkutan akan cenderung untuk mengakui

emosinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

27

Aldwin&Revenson (1987) mengemukakan pengklasifikasian

bentuk coping sebagai berikut :

1) Perilaku coping yang berorientasi pada masalah (PFC):

a) Kehati-hatian (cautiouness). Pengertian dari kehati-hatian adalah

ketika individu mengalami masalah, maka individu memikirkan

dan mempertimbangkan secara matang beberapa alternatif

pemecahan masalah yang mungkin dilakukan, meminta pendapat

dan pandangan dari orang lain tentang masalah yang dihadapi,

bersikap hati-hati sebelum memutuskan sesuatu dan mengevaluasi

strategi yang pernah dilakukan.

b) Tindakan instrumental (instrumental action). Individu mengambil

tindakan yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah secara

langsung serta menyusun rencana serta langkah apapun yang

diperlukan. Meliputi usaha-usaha langsung individu menemukan

solusi masalahnya, misal dengan menyusun suatu rencana dan

kemudian melaksanakan langkah-langkah yang telah direncanakan

itu.

c) Negosiasi (Negotiation). Individu melakukan usaha-usaha yang

ditujukan kepada orang lain yang terlibat atau yang menjadi

penyebab masalah yang sedang dihadapinya untuk ikut serta

memikirkan atau menyelesaikan masalah. Negosiasi merupakan

salah satu taktik yang diarahkan langsung pada orang lain yang

menjadi penyebab masalah. Individu mencoba mengadakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

28

kompromi/mengubah pikiran orang lain demi mendapatkan hal

yang positif dari situasi problematik tersebut.

Carver & Scheier (1989) mengemukakan bentuk-bentuk PFC

sebagai berikut:

a) Menghadapi masalah secara aktif (active coping), merupakan

proses pengambilan langkah langkah aktif untuk mencoba

menghilangkan / menghindari tekanan dengan memulai tindakan

langsung pada pangkal permasalahan, meningkatkan usaha, dan

menghadapi masalah dengan cara-cara yang bijaksana.

b) Perencanaan (planning), adalah memikirkan bagaimana mengatasi

tekanan. Perencanaan melibatkan strategi-strategi tindakan,

memikirkan tindakan yang diambil dan menentukan cara

penanganan terbaik untuk memecahkan masalah.

c) Fokus pada satu bidang, mengurangi aktifitas yang lain

(Suppresion of competing). Individu dapat menahan diri untuk

tidak terlibat dalam aktivitas -aktivitas kompetetif atau menahan

alur informasi yang bersifat kompetetitif agar bisa berkonsentrasi

penuh pada satu tantangan/ancaman yang dihadapi.

d) Pengendalian diri (restraint coping), merupakan suatu respon yang

bersifat menahan diri yang dianggap bermanfaat dan diperlukan

untuk mengatasi tekanan.

e) Mencari dukungan sosial karena alasan instrumental (seeking

social support for instrumental reasons), adalah upaya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

29

mencari dukungan sosial, berupa bantuan langsung maupun

informatif seperti mencari nasihat, informasi, dan bimbingan.

2) Perilaku coping yang berorientasi pada emosi (EFC)

Aldwin&Revenson (1987) mengemukakan pengklasifikasian

bentuk EFC sebagai berikut :

a) Pelarian diri dari masalah (Escapism). Individu berusaha

menghindari masalah dengan makan, tidur, merokok berlebihan,

atau mengandaikan dirinya berada pada situasi lain yang

menyenangkan.

b) Pengurangan beban masalah (Minimization), meliputi usaha yang

disadari untuk tidak memikirkan masalah/bersikap seolah-olah

tidak ada sesuatu yang terjadi.

c) Menyalahkan diri (self blame), merupakan bentuk coping yang

lebih diarahkan kedalam daripada berusaha untuk keluar dari

masalah. Misal : individu menyesali apa yang pernah terjadi.

d) Pencarian makna (seeking meaning), merupakan usaha pencarian

makna kegagalan yang dialami dan mencoba untuk menemukan

jawaban dari masalah dengan melihat segi-segi penting dalam

kehidupan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

30

Carver & Scheier (1989) aspek yang termasuk dalam EFC

adalah sebagai berikut:

a) Reinterpretasi dan perkembangan yang positif (positive

reinterpretation and growth), yaitu mengatur emosi yang

berkaitan dengan distress, bukan menghadapi stressor itu sendiri.

b) Mencari dukungan sosial karena alasan emosional (seeking social

support for emotional reasons), merupakan upaya untuk mencari

dukungan sosial seperti, mendapat dukungan moral,

simpati/pengertian.

c) Penerimaan (acceptance), yaitu individu menerima kenyataan

akan situasi yang penuh stres, menerima bahwa kenyataan tersebut

pasti terjadi. Penerimaan dapat memiliki dua makna, yaitu sebagai

sikap menerima tekanan sebagai suatu kenyataan dan sikap

menerima karena belum adanya strategi menghadapi masalah

secara aktif yang dapat dilakukan.

d) Mengalihkan pada agama (turning to religion), merupakan upaya

yang dilakukan individu untuk kembali pada agama, ketika berada

pada tekanan untuk berbagai macam alasan: agama dapat berperan

sebagai sumber dukungan moral.

e) Pelepasan emosi (focus on and venting emotion), merupakan

upaya yang dilakukan individu dengan cara mengekspresikan

perasaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

31

f) Penolakan (denial), yaitu menolak untuk percaya bahwa suatu

stressor itu ada, atau mencoba bertindak seolah-olah stressor

tersebut tidak nyata.

g) Tindakan pelarian (behavioral disengagement), adalah

kecenderungan untuk menurunkan upaya dalam mengatasi

tekanan, bahkan menyerah/menghentikan upaya untuk mencapai

tujuan. Penyimpangan perilaku disebut juga ketidakberdayaan

(helplessness). Paling banyak terjadi pada saat individu tidak

mengharapkan hasil yang tidak terlalu baik.

h) Pelarian secara mental (mental disengagement), Merupakan

variasi dari tindakan pelarian, terjadi ketika kondisi pada saat itu

menghambat munculnya tindakan pelarian. Strategi yang

menggambarkan pelarian secara mental ini adalah melakukan

tindakan tindakan alternatif untuk melupakan masalah, melamun,

melarikan diri dengan tidur, membenamkan diri nonton televisi.

i) Penyimpangan dalam penggunaan alkohol (alcohol-drug

disengagement), merupakan upaya yang dilakukan seseorang

untuk menghilangkan tekanan melalui pemakaian obat- obatan/

minum-minuman keras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

32

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Coping

Perilaku coping dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal antara lain jenis kelamin, sedangkan eksternal antara lain dukungan

sosial (dalam Yesamine, 2000). Dilihat dari faktor internal, hasil penelitian

Pearlin dan Scooler (dalam Sadiyati, 1995) menyimpulkan bahwa perbedaan

sifat, minat dan orientasi antara laki-laki dan perempuan dalam membawakan

peran jenisnya mempengarhhuhi strategi coping yang digunakan dalam

menghadapi masalah. Laki-laki cenderung mengarahkan usaha untuk

menghadapi dan mengatasi masalah secara langsung (PFC), sedangkan

perempuan lebih tertuju pada usaha untuk mengurangi atau menghilangkan

tekanan emosi yang dirasakan dan untuk mempertahankan keseimbangan

afeksinya (EFC).

Baron dan Bayrne (1991) menyimpulkan dari beberapa penelitian

sebelumnya bahwa jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap coping individu.

Menurut Baron dan Bayrne, perbedaan sifat, minat dan orientasi seperti yang

diungkapkan Pearlin dan Scooler lebih dimungkinkan karena adanya

perbedaan isi problem yang direspon. Maksudnya adalah perbedaan sifat,

minat dan orientasi antara laki-laki dan perempuan disebabkan masalah yang

dihadapi laki-laki dan perempuan berbeda. Dengan demikian, perbedaan

strategi coping yang dilakukan seseorang tidak didasarkan pada jenis

kelaminnya namun didasarkan pada masalah-masalah yang dihadapi

seseorang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

33

Tingkat pendidikan yang relatif cukup tinggi (SMA - S1) membuat

pengalaman bertambah sehingga mendukung pemilihan strategi mengatasi

masalah. Semakin baik tingkat pendidikannya, individu semakin cenderung

dapat menemukan strategi dalam menyelesaikan masalahnya. Sementara

individu yang tingkat pendidikannya kurang baik, maka individu tersebut

cenderung mengalami hambatan dalam menyelesaikan masalahnya (Baron &

Bayrne. 1991).

C. Mahasiswa

Mahasiswa dilihat dari aspek jalur pendidikan formal merupakan fase

terakhir bagi individu dalam mengikuti aktivitas dan proses pembelajaran.

Mahasiswa adalah lulusan SMU/sederajad SMU yang kuliah di kampus

perguruan tinggi. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1989) mahasiswa

adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, mahasiswa adalah siswa yang

maha. Menurut Direktorat Kemahasiswaan Ditjen Perguruan Tinggi dan

Departemen P dan K (dalam Sarwono dkk, 1979) mahasiswa didefinisikan

sebagai golongan pemuda (umur 18 – 30 tahun) yang secara resmi terdaftar

dalam salah satu perguruan tinggi dan aktif dalam perguruan tinggi yang

bersangkutan (Puspitasari, 2001 : 16). Oleh menteri P dan K, dalam

Mohammad Ali, Minan Sukarnan dan Cece Rakmat, 1984 (Puspitasari, 2001 :

16-17) mahasiswa adalah kelompok manusia penganalisa yang mempunyai

tanggung jawab untuk mengembangkan kemampuan penalaran individual.

Secara sosiologis mahasiswa merupakan kelas lanjutan dari kelompok

masyarakat yang tersekolahkan dari alumni SMU, SMK, atau MA. Disamping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

34

sarat dengan prestise dan kebanggan, mahasiswa juga penuh dengan beban

moral dan tanggung jawab sosial (Bactiar, 2002 : 16). Adanya beban moral

dan tanggung jawab sosial ini menjadikan tekanan psikologis bagi mahasiswa,

yang merupakan sumber stress.

Adanya berbagai permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa

menyebabkan beberapa mahasiswa lari ke narkoba untuk sekedar melupakan

permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Heriadi Willy (2005 : 48), yang

merangkum opini yang dimuat di Kedaulatan Rakyat 2 September 2003, di

daerah Sleman banyak terjadi penyalahgunaan narkoba, banyak sekolah dan

kampus, banyak pelajar dan mahasiswa sehingga menjadi “pasar” peredaran

gelap dan penyalahgunaan narkoba. Selama ini yang menjadi sasaran para

pengedar dan bandar adalah pelajar dan mahasiswa.

Winarto (2003) menyatakan perkembangan psikologis remaja sedang

dalam tahap pencarian identitas diri sehingga membuat mereka memiliki rasa

ingin tahu yang sangat besar dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Dapat

disimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sedang berkembang dalam

fase transisi (peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa) dengan

rentang usia masa remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 11 tahun

sampai dengan 24 tahun dan pada masa remaja ini terjadi kegoncangan

sehingga dapat menimbulkan munculnya penyesuaian negatif didalam diri

remaja tersebut (Monks dkk, 1988).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

35

D. Masalah-Masalah yang Dihadapi Mahasiswa Mantan Pecandu Alkohol

Mengacu pada pendapat Sarafino (1990), sumber stress mahasiswa

adalah (1) dari dalam keluarga, misalnya: masalah keuangan, konflik dengan

orang tua atau saudara, kematian anggota keluarga, dan sebagainya; (2) dari

lingkungan, misalnya berkaitan dengan tugas-tugas kampus, hubungan dengan

dosen, interaksi dengan teman mahasiswa, hubungan dengan pacar, dan

aktivitas-aktivitas yang diterapkan di kampus. Selain itu, jika mengacu

Soewadi (1996) yang menyatakan bahwa orang dengan kelelahan fisik yang

sangat dan umur yang lebih muda akan lebih mudah pula menderita stress,

maka mahasiswa termasuk seseorang yang rentan terhadap stress.

Masalah penting yang juga harus dihadapi seorang mantan pecandu

alkohol adalah cara mengatasi kekambuhan. Karakter pribadi penyalahguna

minuman beralkohol yang sangat rentan terhadap stresor dapat menjadi faktor

terjadinya kekambuhan (Purwanto, 2002)

E. Strategi Coping Mantan Pecandu Alkohol Dalam Menghadapi Masalah

Beberapa jenis kejadian oleh seseorang dapat dipersepsi sebagai

tekanan dibandingkan dengan yang lain. Berbagai macam kejadian yang

membuat seseorang diharuskan untuk mengupayakan suatu penyelesaian,

membuat perubahan, atau mempergunakan sumber daya yang ada, dapat

berpotensi menjadi stress (Purwanto, 2002)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

36

Apabila individu menghadapi suatu tekanan atau stres, maka akan

terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut

sebagai coping strategy atau strategi mengatasi masalah.

Gambar 1: Kerangka Konseptual Penelitian Strategi Coping Pecandu Alkohol Sampai Menjadi Mantan Pecandu Alkohol.

Secara garis besar, terdapat dua strategi coping yang dapat dilakukan

yaitu Problem-focused coping dan Emotion-focused coping. Ketika masih

menjadi pecandu alkohol, subjek didominasi oleh coping EFC. Hal ini

dikarenakan karakteristik dari EFC adalah menghindari sumber masalah dengan

tujuan untuk mengurangi atau menghindari perasaan atau emosi yang tidak

menyenangkan yang diakibatkan oleh sumber masalah yang dihadapi tersebut.

Salah satu bentuk dari EFC tersebut adalah penyimpangan dalam penggunaan

alkohol (Carver & Scheier, 1989) merupakan upaya yang dilakukan seseorang

Stress

Stress

Masalah-masalah

Masalah-masalah

Pecandu Alkohol

Mantan Pecandu Alkohol

Coping

Coping

EFC

EFC

PFC

PFC

Konsumsi Alkohol

Konsumsi Alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

37

untuk menghilangkan tekanan melalui pemakaian obat- obatan/ minum-

minuman keras. Setelah menjadi mantan pengkonsumsi alkohol coping yang

dilakukan subjek tidak selalu didominasi dengan EFC. Kecenderungan para

subjek menggunakan coping PFC maupun EFC secara seimbang dan

kontekstual. Keefektifan dari kedua strategi ini tergantung pada sumber

masalah yang dihadapi. Strategi coping tersebut di atas tidak bersifat statis,

karena kedua strategi dapat saling bergantian dalam penggunaannya. Suatu

saat individu menggunakan strategi problem focused coping, namun saat yang

lain individu tersebut menggunakan strategi emotional focused coping. Hal ini

tergantung pada kondisi yang dihadapi karena karakteristik dari Problem-

focused coping adalah mencari dan menghadapi hal-hal yang dianggap sebagai

sumber masalah dengan cara mempelajari strategi atau keterampilan-

keterampilan baru dengan tujuan mengurangi tingkat masalah yang dihadapi atau

dirasakan (Lazarus, 1993).

F. Pertanyaan Penelitian

1 Apa penyebab subjek mengkonsumsi alkohol?

2 Faktor apa yang menyebabkan subjek berhenti mengkonsumsi alkohol?

3 Masalah apa yang dihadapi para mantan pecandu alcohol?

4 Bagaimanakah strategi coping yang dilakukan seorang mantan pecandu

alkohol ketika menghadapi masalah?

5 Apa yang dilakukan para mantan pecandu alkohol jika keinginan untuk

mengkonsumsi alkohol muncul?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, karena bersifat

menggambarkan atau melukiskan peristiwa dan mendeskripsikan sesuai keadaan

objek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Faisal (2000 : 20) yang

menjelaskan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) dimaksudkan

untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,

dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah

dan unit yang diteliti.

Menurut Issac & Michael (dalam Rakhmat, 1984: 34), metode deskriptif

bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu

atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Sedangkan menurut Singarimbun

(1982: 4) penelitian deskriptif biasanya mempunyai dua tujuan: Pertama, untuk

mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu

aspek fenomena sosial tertentu. Kedua, untuk mendeskripsikan secara terperinci

fenomena sosial tertentu. Penelitian deskriptif biasanya dilakukan tanpa hipotesa

yang telah dirumuskan secara ketat.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Moleong (2007 : 3) menekankan kriteria pendekatan kualitatif pada

temuan data/informasi yang bersifat deskriptif dalam bentuk data-data berupa

keterangan subjek, uraian kata-kata atau kalimat dan bukan pada data-data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

39

terbatas pada angka-angka. Dengan demikian penelitian kualitatif dapat dipahami

sebagai penelitian yang dilaksanakan secara intensif, terperinci dan mendalam

terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu melalui metode kualitatif.

Melalui penelitian ini penulis berusaha mengamati fenomena, menggambarkan

serta menganalisis strategi coping mantan pengkonsumsi minuman beralkohol

dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan.

B. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik

purposive yaitu pemilihan subjek penelitian secara sengaja oleh peneliti

berdasarkan tujuan dan kriteria atau pertimbangan tertentu (Faisal, 2000 : 67).

Dalam penelitian ini subjek penelitian/subjek/informan yang digunakan

didasarkan pada keterlibatan subjek penelitian yang terlibat langsung dengan

permasalahan yang diteliti, sehingga dapat memberikan data dan informasi yang

diperlukan. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa mantan pecandu alkohol,

yaitu mahasiswa yang pernah kecanduan alkohol dan setelah mengalami masalah

besar dalam hidupnya kemudian membuat keputusan untuk hidup tanpa alkohol

dalam bentuk apapun.

Adapun ciri-ciri atau kriteria subjek penelitian yang dipilih adalah sebagai

berikut:

1. Subjek statusnya adalah mahasiswa.

2. Mahasiswa tersebut pernah kecanduan alkohol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

40

3. Saat ini mahasiswa tersebut telah terbebas dari kecanduannya terhadap

alkohol dan tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali selama satu sampai dua

tahun.

C. Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam

suatu penelitian, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

wawancara. Menurut Bungin (2001 : 208) wawancara digunakan untuk

mewawancarai informan guna memperoleh data dan informasi mengenai masalah

penelitian. Dalam penelitian ini penelitian mewawancarai subjek penelitian yang

telah ditetapkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yaitu mahasiswa

mantan pecandu alkohol. Dalam penelitian ini pihak yang diwawancarai terdiri

dari empat orang.

Tujuan diadakannya wawancara dalam penelitian ini adalah untuk

memperoleh keterangan informasi atau penjelasan dari subjek penelitian tentang

strategi coping yang digunakan subjek dalam menghadapi situasi yang penuh

tekanan.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan atau petunjuk

wawancara, berisi tentang pokok-pokok yang akan ditanyakan dalam proses

wawancara, dengan maksud agar pokok-pokok yang direncanakan tersebut

tercakup seluruhnya (Moleong, 2007 : 159). Teknik wawancara yang digunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pedoman wawancara, sehingga

dalam wawancara ini peneliti membuat kerangka dan garis besar hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

41

ditanyakan dalam proses wawancara. Penyusunan pedoman wawancara ini

dilakukan sebelum melakukan wawancara. Pedoman wawancara ini dibutuhkan

untuk membantu penelitian agar tetap fokus tentang persoalan yang akan

ditanyakan.

Tabel 2. Pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hal yang ingin diungkap Model pertanyaan1. Fase mengkonsumsi minuman

beralkohol Kapan mulai mengkonsumsi

alkohol? Apa yang menyebabkan harus

mengkonsumsi alkohol? Apakah ada masalah yang cukup

berat saat itu?

Bagaimana kamu menyikapi masalahmu saat itu?

Adakah tekanan kelompok saat itu?bagaimana?

2. Fase kecanduan minuman beralkohol Kapan mulai kecanduan alkohol?

Masalah apa yang menyebabkan pemakaian alkohol?

Bagaimana cara menyikapi masalah ketika itu?

3. Usaha yang dilakukan untuk melepaskan ketergantungan terhadap minuman beralkohol

Darimanakah keinginan untuk lepas dari alkohol?

Apa yang menyebabkan hal itu? Usaha yang dilakukan apa saja?

Bagaimanakah proses yamg terjadi saat itu?

Adakah tekanan teman-teman untuk tetap mengkonsumsi alkohol?

Adakah gangguan fisik yang terjadi saat itu? Apa saja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

42

4. Keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol

Adakah keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol?

Usaha apa yang dilakukan supaya tidak relaps?

Apakah yang terjadi ketika keinginan tersebut muncul lagi?

5. Strategi yang digunakan dalam menghadapi tekanan sehari –hari

Bagaimanakah strategi yang digunakan saat ini ketika menghadapi tekanan?

Bagaimana tekanan kelompok saat ini?

Bagaimana anda menyikapi suatu tekanan dalam hidup?

D. Keabsahan Data Penelitian

1. Kredibilitas

Kredibilitas dalam penelitian kualitatif digunakan untuk mengganti

konsep validitas. Kredibilitas dimaksudkan untuk merangkum bahasan

menyangkut kualitas penelitian kualitatif. Kredibilitas dalam penelitian

kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi

masalah atau mendiskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola

interaksi yang komplek. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan

atau kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek

menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif (Poerwandari,

2001: 102).

Dalam penelitian kualitatif validitas dicapai melalui orientasinya dan

upayanya mendalami dunia empiris dengan menggunakan metode yang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

43

cocok untuk pengambilan dan analisis data. Konsep yang dipakai antara lain

(Poerwandari, 2001):

a. Validitas komunikatif

Validitas komunikatif dilakukan melalui dikonfirmasikannya kembali

data dan analisisnya pada subjek penelitian. Untuk mengkonfirmasikan

data kepada subjek, apakah data yang diperoleh peneliti benar-benar sesuai

dengan keadaan subjek, dan mendapatkan data yang lengkap maka proses

pengambilan data dengan wawancara dilakukan beberapa tahap.

b. Validitas ekologis

Validitas ekologis menunjukkan sejauh mana studi dilakukan pada

kondisi alamiah dari subjek yang diteliti, sehingga justru kondisi 'apa

adanya' dan kehidupan sehari-hari menjadi konteks penting dalam

penelitian. Untuk mencapai validitas ekologi, pengambilan data dengan

wawancara dilakukan sealami mungkin, peneliti tidak menciptakan

kondisi atau mengkondisikan suasana penelitian sesuai dengan yang

diharapkan peneliti, tetapi peneliti membiarkan suasana penelitian itu agar

berjalan apa adanya.

c. Validitas Argumentatif

Untuk mencapai validitas argumentatif, peneliti melakukan konfirmasi

terkait dengan penelitian ini dengan beberapa orang yang peneliti anggap

berkompetensi untuk memberikan penilaian terhadap penelitian ini.

Validitas argumentatif dilakukan dengan cross-check data dengan sumber

lain yakni wawancara dengan keluarga atau teman mahasiswa mantan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

44

pecandu alkohol, yang pada intinya termasuk orang-orang terdekat

mantan pecandu alkohol tersebut.

Untuk memenuhi unsur kredibilitas, ketiga konsep ini akan digunakan

dalam analisis data. Data-data yang dianalisis akan dikonfirmasikan

kembali kepada subjek apakah data-data tersebut benar-benar telah sesuai

dengan kenyataannya atau dalam kehidupan sehari-hari. Untuk lebih

menguatkan hasil analisis, data-data tersebut akan di cross-chech dengan

sumber lain, misalnya keluarga, teman, pacar, dan sebagainya.

Kode cross-check :

CC 2 : Cross -Check untuk Subjek 1

CC 2 1 : Cross -Check untuk Subjek 2

W : Wawancara

2. Konfirmabilitas

Konfirmabilitas atau conformability menggantikan konsep

objektivitas. Dalam hal ini menekankan bahwa temuan penelitian dapat

dikonfirmasikan. Poerwandari (2001: 105) menjelaskan bahwa dalam

penelitian kualitatif yang lebih penting adalah objektivitas dalam pengertian

transparansi, yaitu kesediaan peneliti mengungkapkan secara terbuka proses

dan elemen-elemen penelitiannya, sehingga memungkinkan pihak lain

melakukan penelitian serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

45

b. Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analasis kualitatif, yaitu suatu metode analisis

data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang

sifatnya sulit diukur dengan angka (secara kuantitatif). Oleh karena sifat

penelitian kualitatif maka analisis penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian. Pertanyaan “mengapa, alasan apa, dan

bagaimana”, akan senantiasa dimanfaatkan oleh peneliti untuk mendapatkan data-

data tersebut (Moleong, 1990: 5).

Metode yang digunakan untuk analisis data hasil wawancara dalam

penelitian ini adalah analisis isi atau content analysis, karena penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan data deskriptif (Suryabrata,

2002). Dalam melakukan analisa terhadap data yang diperoleh melalui

wawancara, maka peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut

(Poerwandari, 2001) :

1. Organisasi data, memindahkan hasil wawancara dari tape recorder ke buku

kosong. Saat melakukan proses pemindahan hasil rekaman, peneliti

mendengar dengan seksama dan mencatatnya di buku yang telah disediakan.

Semua hasil wawancara dalam bentuk kata-kata apapun atau kalimat apapun

disalin kembali ke dalam buku.

2. Pengkodean, setelah itu peneliti melakukan koding, artinya, dari transkip yang

telah dilakukan pada tahap pertama dibuat secara lebih terperinci lagi

sehingga jelas akan tampak masalah yang akan diteliti. Koding dilakukan

pada setiap pertanyaan dan ditulis atau diletakkan di belakang pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

46

yang diajukan. Koding yang dilakukan juga harus benar-benar memberi

makna yang dalam untuk permasalahan yang dicari.

3. Interpretasi, setelah data tersebut siap, maka langkah selanjutnya adalah

melakukan analisis tematik. Analisis ini digunakan untuk mencari pola dari

data yang ada. Poerwandari (2001) mengatakan bahwa analisis tematik

merupakan proses mengkode informasi atau data yang dapat menghasilkan

daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang

biasanya terlihat dengan itu, atau hal-hal di antara atau gabungan dari yang

telah disebutkan. Tema ini diharapkan akan dapat mendeskripsikan fenomena

dari data hasil penelitian ini maupun digunakan untuk menginterpretasikan

data hasil penelitian ini.

4. Pada tahap terakhir, peneliti memperhatikan catatan lapangan selama berada

di lokasi penelitian, kemudian diolah bersama hasil wawancara dalam sebuah

dinamika psikologis pada masing-masing subjek. Setelah itu, peneliti

membuat hasil penelitian dan pembahasan secara menyeluruh dan akhirnya

menarik kesimpulan akhir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

47

BAB IV

PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Sebelum proses penelitian dimulai, maka tahap awal yang dilakukan

adalah menentukan tema dan sekaligus merumuskan tujuan penelitian. Setelah

itu dicari referensi atau dasar teori yang sesuai dengan aspek-aspek yang akan

diungkap dalam penelitian ini. Setelah dasar teori terbentuk, maka selanjutnya

disiapkan panduan wawancara yang disesuaikan dengan aspek-aspek yang

akan diungkap dalam penelitian ini, dengan tujuan agar apa yang dihasilkan

dari penelitian ini sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan atau sesuai

dengan tujuan dari penelitian ini.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yogyakarta dengan mendatangi subjek di

rumahnya (tempat kost). Peneliti memilih Yogyakarta sebagai tempat

penelitian karena Yogyakarta sebagai kota pelajar, banyak berkumpul

mahasiswa dari berbagai daerah yang beberapa di antaranya terdapat subjek

yang memenuhi kriteria dari penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 20 Juni – 8 Juli 2008.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

48

3. Proses Penelitian

Sebelum melakukan pengambilan data, maka peneliti terlebih dahulu

melakukan pendekatan dengan subjek. Pendekatan ini dilakukan agar subjek

merasa lebih nyaman dan aman ketika dilakukan proses wawancara sehingga

akan diperoleh data yang alami yang sesuai dengan kondisi masing-masing

subjek. Proses pendekatan ini dilakukan dengan cara memperkenalkan diri

dan berbincang-bincang terlebih dahulu dengan calon subjek. Setelah peneliti

cukup dekat dengan calon subjek maka barulah peneliti melakukan proses

wawancara dengan disesuaikan jadwal subjek. Adapun proses penelitian

adalah sebagai berikut :

a) Survei Pendahuluan : Peneliti menggunakan survei pendahuluan untuk

memastikan lokasi yang akan digunakan untuk penelitian, dan siapa saja

yang akan diambil sebagai subjek penelitian untuk memastikan subjek

yang akan digunakan untuk penelitian .

Survei pendahuluan dilakukan dalam pada bulan April 2008

b) Wawancara Pendahuluan : untuk melakukan pendekatan kepada subjek

yang akan digunakan untuk penelitian.

c) Proses Rapport : Sebelum melakukan rapport dengan informan, peneliti

terlebih dahulu melakukan wawancara pendahuluan dan pendekatan

dengan orang-orang yang dekat dengan subjek, seperti teman seprofesi

dan keluarga subjek. Hal ini untuk mempermudah peneliti saat melakukan

rapport dengan subjek nantinya. Setelah peneliti cukup mendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

49

informasi tentang subjek, barulah peneliti melakukan rapport dengan

subjek secara langsung.

d) Proses Wawancara (Pengambilan Data )

Subjek 1

Tanggal Wawancara I : Jumat, 20 Juni 2008

Waktu :19.00 – 21.00 WIB

Wawancara II : Minggu, 22 Juni 2008

Waktu :15.00 – 16.30 WIB

Subjek 2

Tanggal Wawancara I : Selasa, 24 Juni 2008

Waktu :10.00 – 12.30 WIB

Wawancara II : Rabu, 25 Juni 2008

Waktu :19.00 – 21.00 WIB

Subjek 3

Tanggal Wawancara I : Sabtu, 28 Juni 2008

Waktu : 15.00-17.00 WIB

Wawancara II : Senin, 30 Juni 2008

Waktu : 19.30-21.00 WIB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

50

Subjek 4

Tanggal Wawancara I : Kamis, 3 Juli 2008

Waktu : 10.30-12.30 WIB

Wawancara II : Minggu, 6 Juli 2008

Waktu :19.00 – 21.00 WIB

CC 1 : Wawancara dengan ayah responden

Tanggal Wawancara : Minggu, 22 Juni 2008

Waktu : 11.00-12.00 WIB

Tempat : Solo ( rumah responden )

CC 2 : Wawancara dengan teman responden

Tanggal Wawancara : Kamis, 26 Juni 2008

Waktu : 16.00-17.00 WIB

Tempat : Tempat kos

CC 3 : Wawancara dengan tetangga responden

Tanggal Wawancara : Rabu, 2 Juli 2008

Waktu : 16.00-17.00 WIB

Tempat : Tempat kos

CC 4 : Wawancara dengan teman responden

Tanggal Wawancara : Selasa, 8 Juli 2008

Waktu : 13.00-14.00 WIB

Tempat : Tempat kos

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

51

B. Hasil Penelitian

1. Data Demografi Subjek

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil sampel sebanyak empat

subjek mahasiswa mantan pecandu alkohol. Subjek dipilih berdasarkan survei

pendahuluan yang memperlihatkan bahwa para subjek merupakan mahasiswa

mantan pecandu yang telah berhenti mengkonsumsi alkohol lebih dari satu

tahun. Selain mengadakan wawancara dengan subjek, penelitian juga

dilakukan dengan wawancara terhadap keluarga dan atau teman-teman dekat

subjek. Adapun data demografi subjek dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1Data Demografi Subjek

Uraian Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4Usia 26 th 25 th 27 th 24 thKota asal Solo Solo Yogyakarta YogyakartaTempat tinggal

Kost Kost Rumah sendiri Rumah sendiri

Awal mengkonsumsi alcohol

Kelas 2 SMP Kelas 3 SMP Kelas 1 SMA Kelas 2 SMA

Berhenti mengkonsumsi alcohol

2005 2006 2006 2005

StatusSemester 14

PTSSemester 12

PTSSemester 16

PTNSemester 12

PTS

Berdasarkan tabel I tampak bahwa rentang usia subjek adalah 24 – 27

tahun dan berhenti mengkonsumsi alkohol pada tahun 2005 – 2006. Rata-rata

subjek dalam penelitian ini telah menempuh kuliah selama lebih dari enam

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

52

2. Hasil Analisis Per-subjek

Data hasil wawancara dengan subjek telah disusun dalam Verbatim

dan telah dikoding, hasilnya adalah sebagai berikut:

a. Subjek 1

1) Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

Subjek 1 mulai mengkonsumsi alkohol sejak kelas 2 SMP.

Penyebab Subjek mengkonsumsi alkohol adalah rasa ingin tahu

tentang alkohol. Rasa ingin tahu ini akhirnya dapat terwujud ketika

subjek sering diajak teman-teman dan kakak kelasnya untuk

menkonsumsi alkohol. Ia minum alkohol selain didasari rasa ingin

tahu, juga ingin mendapat pengakuan dari teman-temannya. Ia merasa

bangga karena berani minum. Subjek 1 bisa mengkonsumsi alkohol

tanpa halangan karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru.

Mula-mula ia hanya minum sesekali dengan teman-temannya,

namun lama kelamaan, terutama setelah SMA dan mahasiswa semester

awal makin kecanduan. Jika ada masalah ia minum, akhirnya ada atau

tidak ada masalah ia tetap minum. Permasalahan yang dihadapi subjek

pada saat itu adalah masalah belajar, tugas, dan prestasi yang tidak

memuaskan.

Dilihat dari hubungannya dengan orang tua, ia merasa bahwa

orang tuanya terlalu sibuk sehingga kurang memperhatikan dirinya.

Dilihat dari lingkungan tempat tinggalnya, ia merasa tidak nyaman

dengan lingkungan karena tidak banyak mempunyai teman sebaya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

53

Ketika ia mengkonsumsi alkohol ia merasa bahwa orang tuanya

terlalu sibuk kurang perhatian, sehingga ia beranggapan bahwa teman-

temannya merupakan pelindungnya. Ia merasa bahwa jika ada masalah

maka teman-teman merupakan tempat mencurahkan isi hati sambil

minum dan teman-teman selalu saling membantu permasalahan

mereka. Ia jarang komunikasi dengan orang tua karena ada jarak,

sehingga ia tidak ambil peduli terhadap orang tuanya. Ia tidak

mempunyai harapan tertentu terhadap orang tuanya, masalah-masalah

dengan orang tuanya tidak “dipikirin”.

Orang tua akhirnya tahu bahwa ia mengkonsumsi alkohol,

kadang-kadang ditegur kadang-kadang tidak. Jika ia ditegur ketika

baru minum, ia tidak mau mengalah, jika orang tua bicara banyak

maka ditinggal pergi. Setelah mengkonsumsi alkohol ada perubahan

emosi, susah konsentrasi, malas berpikir, ia menjalani hidup tanpa

motivasi.

Titik balik ia menghentikan kebiasaan minum adalah ketika

semester IV ada pengumuman DO (Drop out) dari kampus. Ia

diharuskan membuat pernyataan, bahwa jika ia tidak bisa memenuhi

syarat yang ditentukan kampus ia akan kena DO. Dari masalah itu ia

sharing dengan orang tuanya. Ternyata orang tuanya dengan bijak

memberi kebebasan kepada dirinya, karena dirinya dianggap telah

dewasa bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Dia diajak

berargumen dan ia mulai belajar berfikir sendiri. Orang tua jika ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

54

masalah juga mulai diskusi dengan anak-anaknya, sehingga ia

akhirnya mulai belajar menghadapi masalah. Intensitas berkumpul

dengan keluarga semakin sering dan ada keinginan untuk

meninggalkan minuman keras.

Setelah merasa nyaman dengan keluarganya ia mulai sadar

bahwa sebenarnya selama ini orang tuanya telah memperhatikannya.

Dahulu orang tuanya sibuk karena memang banyak urusan di

kantornya. Setelah ia menyadarinya, ia merasa bersalah bahwa selama

ini justru ia yang kurang memperhatikan keluarganya sehingga ia

mulai jarang keluar menjumpai teman-teman kelompoknya. Setelah

sekitar tiga bulan lepas dari alkohol ia merasa lebih enak, tetapi belum

lepas sama sekali dengan alkohol. Kadang-kadang untuk solidaritas

dengan teman-temannya, ia sesekali minum. Ia tidak mau secara

drastis lepas dari teman-temannya, karena selama ini ia telah dibantu

teman-temannya. Kadang-kadang karena rasa solidaritas terhadap

teman, ada keinginan untuk minum, namun keinginan itu sering ia

redam.

Adanya perhatian orang tua dan pacar menjadikan konflik yang

ada di hatinya berkurang. Ia mulai membatasi diri secara pelan-pelan,

jika ada konflik dengan teman atau pacar sering ada keinginan lari dan

minum bersama teman-teman kelompoknya, namun kesadaran selalu

timbul bahwa ia harus mengatasi masalah tanpa alkohol. Jika ada

keinginan minum, ia berusaha menyibukkan diri kuliah karena ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

55

peringatan DO. Saat ini ia telah merasa nyaman terhadap dirinya

sendiri sehingga keinginan minum sudah tidak ada sama sekali.

Faktor penyebab subjek 1 mengkonsumsi alkohol, menjadi

pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat

pada tabel 2.

Tabel 2.Penyebab Subjek 1 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu

dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol

PenyebabFase mengkonsumsi

alkohol Internal Eksternal

Awal Konsumsi Minuman Beralkohol

Keinginan untuk menge tahui seperti apa rasa minuman beralkohol/coba-coba (W1S1 : 75, 83)

Ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain / ingin diterima dalam kelompok (W1S1 : 89).

Ajakan teman dan kakak kelas (W1S1 : 74)

Kurang pengawasan dari orangtua dan guru (W1S1 : 111).

Teman-teman pergaulan adalah pengguna alkohol(W1S1 : 142; CC1 W : ayahnya)

Pecandu Minuman Beralkohol

Persepsi dari subjek : kurang adanya perhatian dari orangtua (W1S1 : 190, 215,).

Penyebab biologis: merasa kurang setiap kali minum.(W1S1 : 164) dan perasaan enjoy setelah minum (W1S1 : 258)

Jenuh dg tugas sekolah dan prestasi tidak sesuai keinginan (W1S1 : 180)

Konflik dengan teman, pacar (W1S1 : 185)

Lingkungan tidak nyaman (W1S1 : 192)

Kurang adanya pengawasan dari orangtua : orangtua sibuk dan jarang menegur subjek. (W1S1 : 215)

Berhenti Menkonsumsi Alkohol

Subjek menerima peringatan DO dari pihak fakultas (W2S1 : 380, CC1 W : ayahnya)

Perasaan bersalah terhadap keluarga (W2S1 : 360)

Merasa nyaman di rumah (W2S1 : 405)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

56

2) Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 1 dan

Strategi Copingnya

Subjek 1 pada awal mengkonsumsi alkohol, selain disebabkan

oleh rasa ingin tahu dan ajakan teman juga karena ada beberapa

masalah yang menimbulkan stress. Masalah-masalah tersebut antara

lain: kejenuhan dalam belajar, prestasi tidak sesuai keinginan, tugas-

tugas sekolah, konflik dengan teman, hubungan dengan orang tua yang

kurang erat, merasa tidak diperhatikan orang tua, tidak nyaman dengan

lingkungan, dan sebagainya. Strategi coping yang dilakukan untuk

menghindari masalah-masalah tersebut antara lain dengan EFC :

behavioral disengagement yaitu : menarik diri dari lingkungan, mental

disengagement yaitu : mendengarkan musik atau baca-baca, dan

alcohol-drug disengagement yaitu minum alkohol untuk melupakan

masalah. Setelah mengkonsumsi alkohol, masalah tidak hilang tetapi

selalu timbul.

Setelah terjadi titik balik adanya peringatan DO, Subjek

menyadari kesalahannya selama ini sehingga akhirnya memutuskan

untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Setelah berhenti

mengkonsumsi alkohol ternyata masalah masih juga sering muncul,

namun jika ada masalah subjek mulai belajar mengatasinya, ia tidak

lari ke alkohol. Sebenarnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi

sekarang lebih kompleks. Subjek I sekarang selain kuliah juga

mempunyai sambilan kerja di perusahaan periklanan. Saat ini tekanan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

57

tekanan yang ada jauh lebih berat, namun ia masih bisa mengatasinya

tanpa alkohol. Berdasarkan pengalaman hidupnya, ia telah menyadari

bahwa jika lari ke alkohol tidak akan menyelesaikan masalah, namun

malah akan menambah masalah.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi Subjek 1 saat ini

antara lain: penyusunan proposal skripsi : susah membagi waktu kuliah

dan kerja, susah nyari referensi, tidak punya waktu banyak untuk

melakukan revisi. Masalah keuangan: kadang-kadang uang habis untuk

memnuhi berbagai kebutuhan, namun sungkan minta tambahan ke

orang tua. Masalah pekerjaan : beban kerja banyak, capek dan merasa

bersalah jika jadi penyebab target kerja tidak tercapai.

Coping yang dilakukan subjek 1 untuk mengatasi masalah-

masalah adalah, jika ada masalah ia mencari jalan keluar dengan

mengurai akar permasalahan. Pola pikir ia ubah agar masalah segera

selesai. Untuk mengatasi masalah ia terbiasa sharing dengan orang

lain, seperti orang tua, pacar, dan teman-teman yang non peminum.

Subjek 1 juga tidak melupakan Tuhan, untuk mengatasi masalah, ia

juga memohon kepada Tuhan melalui doa dan aktif di kegiatan-

kegiatan keagamaan.

Masalah yang dihadapi oleh subjek 1 dan strategi copingnya

dapat dilihat pada tabel 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

58

Tabel 3.Masalah yang Dihadapi Subjek 1 dan Strategi Copingnya

Fase Masalah Internal Masalah Eksternal Coping

Awal berhenti konsumsi

Subjek bingung menghadapi DO

Keinginan dan godaan untuk minum lagi kuat karena mempunyai masalah : konflik dengan pacar dan teman.

Keinginan untuk minum lagi karena dorongan biologis.

EFC alcohol-drug disengagement(W1S1 : 320)

PFC Seeking social support for instrumental reasons: meminta pendapat orangtua (W1S1 :345)

PFC Planning : Merencakan menemui dekan untuk membicarakan masalah DO (W1S1 : 365).

PFC Suppresion of competing : jarang keluar rumah, dan mulai membatasi frekuensi pertemuan dengan teman peminum (W1S1 : 351).

PFC active coping : aktif kuliah (W2S1 : 366).

EFC positive reinterpretation andgrowth : berpikir bahwa alkohol merugikan.

Berhenti Mengkonsumsi Alkoholselama1-2 tahun.

Keinginan untuk minum lagi

Adaya perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan teman untuk minum

EFC mental disengagement : menyibukkan diri dengan bekerjasehingga mengurangi keinginan untuk minum lagi(W2S1:506).

PFC restraint coping :keinginan minum bisa saya redam pelan-pelan (W1S2 : 449)

EFC seeking social

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

59

Revisi skripsi tidak mendapatkan Acc dari dosen.

Perasaan malu meminta uang ke orang tua untuk mencukupi kebutuhan

Teman seangkatansudah banyak yang lulus

support foremotional reasons: Sharing meminta pengertian dan perhatian dari orang lain (W1S2 :451) .

EFC turning to religion : doa, misa, mengikuti rekoleksi(W2S1:511).

EFC Seeking social support foremotional reasons: Sharing meminta pengertian dari orang lain.(W2S1:738)

EFC Acceptance : masalah harus dihadapi dan diselesaikan (W2S1 :734).

EFC turning to religion : mendekatkan diri pada Tuhan (W2S1 :740)

PFC seeking social support for instrumental reasons: meminjam uang kepada teman (W2S1 :682).

b. Subjek 2

1) Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

Subjek 2 mulai mengkonsumsi alkohol sejak kelas 3 SMP. Ia

mulai mengkonsumsi alkohol karena ingin coba-coba bersama teman-

temannya. Subjek 2 ketika di Sekolah Dasar prestasinya sangat baik, ia

selalu juara 1 di kelas. Setelah SMP prestasinya mulai menurun,

akhirnya ia merasa kurang percaya diri. Ia kurang “PD” di hadapan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

60

teman-temannya, maka supaya mempunyai banyak teman dan diterima

teman-temannya ia ingin dianggap nakal. Ia mulai merokok dan lama-

lama coba-coba minum alkohol. Ketika kelas 3 SMP ia minum

seminggu sekali, yaitu tiap malam Minggu sewaktu kumpul dengan

teman-temannya. Kebiasaan minum menjadi rutin setelah ia SMA dan

kuliah semester IV.

Sebenarnya ia tidak mempunyai masalah pribadi, ia minum

karena pengaruh lingkungan. Penyebab utamanya minum adalah ia

merasa kurang percaya diri karena prestasinya menurun. Setelah lulus

SMA ia ingin masuk ke Fakultas Kedokteran, namun akhirnya ia

diterima di Fakultas Psikologi. Kuliah yang tidak sesuai dengan

keinginan yang dicita-citakan ini menyebabkan ia merasa kurang

memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Selama ini ia bisa menutupi

sehingga orang tua dan keluarganya tidak tahu kalau ia menjadi

pecandu alkohol. Jika ia pulang ke rumah, ia bisa menahan diri tidak

minum alkohol. Ia tidak bergaul erat dengan teman-teman di

lingkungan rumahnya sehingga teman-teman di lingkungan rumahnya

tidak tahu jika ia menjadi pecandu. Ia minum alkohol jika berada di

Yogya di rumah kontrakan maupun di tempat-tempat ia biasa kumpul

dengan teman-teman sesama peminum.

Ia mulai mengurangi konsumsi alkohol sekitar tahun 2005 –

2006. Ia mulai meninggalkan alkohol karena mulai menyadari akan

masa depannya, banyak teman-teman kuliahnya telah lulus dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

61

wisuda, sementara ia masih mengambil beberapa mata kuliah. Sejak

2006 ia sudah jarang sekali minum alkohol, namun belum berhenti

sama sekali, sesekali masih minum, terutama jika keadaan memaksa

untuk solidaritas dengan teman. Ia minum paling hanya sedikit untuk

menyenangkan teman saja dan karena ia risih dengan ejekan dan

olokan dari teman-temannya.

Selama minum, ia merasa tidak mempunyai gangguan fisik,

paling-paling hanya gangguan psikis, misalnya menjadi sukar

berkonsentrasi dalam belajar. Paling sulit menghindari alkohol adalah

pada fase-fase awal, terutama jika kumpul dengan teman-temannya.

Keinginan minum sampai sekarang sering muncul, yaitu secara tidak

langsung pada situasi-situasi tertentu. Kadang-kadang perasaan ingin

minum itu kuat, namun pelan-pelan ia redam sehingga ia tidak minum

lagi, khususnya jika ia menyadari bahwa ia telah merasa tua dan kuliah

sudah lama, sedangkan teman-teman sebayanya sudah banyak yang

berhasil. Setelah ia berhenti minum ia sadar bahwa lepas 100 % dari

alkohol sulit, namun ia selalu memotivasi diri untuk tidak lagi

mengkonsumsi alkohol.

Faktor penyebab subjek 2 mengkonsumsi alkohol, menjadi

pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat

pada tabel 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

62

Tabel 4.Penyebab Subjek 2 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu

dan Berhenti Mengkonsumsi AlkoholPenyebabFase

mengkonsumsi alkohol Internal Eksternal

Awal Konsumsi Minuman Ber Alkohol

Ingin coba-coba (W1S2 : 35) Kurang percaya diri akibat

prestasi belajar menurun(W1S2 : 48)

Ingin diterima oleh kelompok (teman): Ingin mendapatkan pengakuan / disegani oleh teman, dianggap “berani” (W1S2 : 57)

Ajakan teman (W1S2 : 35)

Nglegani teman , karena teman pergaulan adalah peminum (W1S2 : 68)

Pecandu Minuman Beralkohol

Ada perasaan kurang puas jika tidak minum (W1S2 : 82)

Perasaan kecewa tidak diterima di fakultas kedokteran (W1S2 : 107)

Kesulitan mengerjakan tugas kuliah (W1S2 : 130)

Merasa jengkel dengan orang tua.

Teman-teman dekat subjek adalah peminum(W1S2 : 110).

Tidak adanya pengakuan dan penghargaan dari teman

Berhenti Mengkonsumsi Alkohol

Minder melihat kesuksesan teman (W1S2 : 180)

Merasa malu kuliah tidak selesai (W1S2 : 245)

Konflik dengan sesama teman peminum(W1S2 : 257)

2) Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 2 dan

Strategi Copingnya

Setelah memutuskan untuk tidak mengkonsumsi alkohol,

subjek 2 mulai menekuni kuliah lagi dan mempunyai beberapa teman

dekat, adik-adik kelas yang mulai ia kenal ketika mendapat tugas

kelompok. Ia mulai akrab dengan teman-teman barunya dan saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

63

membantu dalam mengerjakan tugas kuliah. Ia juga sering “curhat”

(sharing) dengan teman-teman akrabnya.

Meskipun ia telah memutuskan berhenti minum, kadang-

kadang timbul keinginan untuk minum lagi. Keinginan tersebut dapat

ia tekan dengan memikirkan bahwa alkohol lebih banyak merugikan.

Ia dapat menahan diri untuk tidak minum lagi karena frekuensi bergaul

dengan teman-temannya minum sudah berkurang dan ada motivasi

yang kuat untuk menyelesaikan kuliah. Agar tidak relaps, ia berusaha

terbuka pada diri sendiri dan menerima diri apa adanya.

Namun, setelah ia berhenti mengkonsumsi alkohol, ternyata

masalah juga masih selalu ada. Masalah yang mengganggu pikirannya

adalah mayoritas teman-teman seangkatannya telah lulus, sedangkan

ia masih ambil teori. Ia merasa malu dengan teman-teman dan

tetangganya. Ia merasa sangat tertekan sehingga pernah terlintas untuk

berhenti kuliah. Namun, ia menyadari jika ia berhenti kuliah ia merasa

berdosa terhadap orang tuanya.

Subjek 2 juga tertekan karena pacarnya telah lulus S1,

sehingga ia menjadi minder dan malu ketemu keluarga pacarnya.

Masalah kuliah yang belum selesai ini kadang-kadang juga memicu

konflik dengan pacarnya, yang kalau marahan sering mengungkit-

ungkit hal ini. Dengan demikian, sebenarnya kuliah yang belum

selesai ini secara psikis sangat membebaninya. Jika ada masalah ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

64

sering ingin minum lagi, namun ia juga sering membayangkan bahwa

jika ia minum lagi akan semakin kacau.

Untuk mengurangi bebannya, ia sering curhat dengan pacar

atau teman-temannya. Jika terlalu sumpek ia menyerahkan dirinya

kepada Tuhan melalui doa. Dulu untuk bisa diterima teman ia menjaga

penampilan fisik dengan ikut dalam kelompoknya, namun sekarang ia

merasa sudah diterima teman-teman dan masyarakat sekitarnya. Dulu

ada perasaan disepelekan, namun sekarang ia lebih percaya diri karena

telah menyadari bahwa setiap orang tentu mempunyai kelebihan dan

kekurangannya masing-masing. Saat ini ia telah menyadari bahwa

dalam menjalani hidup ia harus berani terbuka pada dirinya sendiri,

berani menerima apa adanya. Saat ini ia telah sadar akan tujuan

hidupnya dan merubah diri. Jika sedang sumpek sering timbul

keinginan minum, namun selalu diredamnya. Saat ini ia lebih banyak

berdoa dan sharing dengan orang lain.

Masalah yang dihadapi oleh subjek 2 dan strategi copingnya

dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5.Masalah yang Dihadapi Subjek 2 dan Strategi Copingnya

Internal Eksternal CopingAwal Berhenti konsumsi

Merasa tertekan melihat kesuksesan teman lain (W1S2 : 200).

PFC Planning : Memikirkan bagaimana cara mencapai masa depan yang lebih baik dan membenahi diri, memotivasi diri untuk menyelesaikan perkuliahan (W1S2 : 207).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

65

Keinginan dan godaan untuk minum lagi kuat karena mempunyai masalahkuliah.

(W2S2 : 200)

Subjek merasa tertekan dan malu dengan teman-teman karena perkuliahan yang tidak segera selesai (W2S2 : 245)

Keinginan minum alkohol

Ajakan teman untuk minum lagi

Konflik dengan sesama peminum(W2S2 :257).

Sindiran dari teman sesama peminum (W2S2 :276).

PFC Active Coping :aktif dan rajin kuliah

PFC planning : membenahi diri dengan cara mulai memilih mata kuliah yang akan diambil dan mengulang mata kuliah yang nilainyaburuk.

PFC Suppresion ofCompeting: Pilih teman yang bukan peminum.

EFC alcohol-drugdisengagement: Minum alkohol.

EFC positive reinterpretation andgrowth : Menyadari bahwa kuliah tidak akan selesai jika minum terus(W1S2:255)

EFC Suppresion ofCompeting : menghindar dari teman-teman peminum.

EFC positive reinterpretation andgrowth : terbuka pada diri sendiri bahwa alkohol banyak merugikan(W2S2 :299 ).

EFC acceptance : menerima apa adanya bahwa memang sangat sulit menghadapi keinginan badan untuk minum lagi(W2S2 : 307).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

66

PFC Active coping : aktif mengikuti perkuliahan.

Mantan Pecandu Alkohol

Merasa tertekan karena teman-teman sudah banyak yang selesai kuliah dan kerja (W2S2 :331).

Merasa malu dengan teman dan tetangga karena belum selesai kuliah (W2S2 :334)

Merasa tidak nyaman saat berada di kampus (W2S2 :337).

Merasa minder dengan orangtua pacar karena pacar sudah lulus kuliah(W2S2 : 357)

Malu dengan orang tua karena belum lulus (W2S2: 371).

Adanya keinginan untuk minum kembali

(W2S2 :412)

PFC Planning: berkomitmen untuk menghindari alkohol dan menyelesaikan kuliah (W2S2 : 351).

PFC Aktif Coping : Aktif mengikuti perkuliahan (W2S2 :

EFC turning to religion : berdoa, ziarah ke Ganjuran.

(W2S2 :475

PFC seeking social support for instrumental reasons: meminta pendapat kepada orang lain dan meminta nasehat dengan teman (W2S2 :422).

EFC seeking social support for emotional reasons: Sharingmeminta pengertian dan perhatian dari pacar. (W2S2: 435).

EFC Positive reinterpretation andgrowth : subjekmenyadari alkohol akan mengacaukan hidupnya, mengingat hal-hal yang negatif tentang alkohol.(W2S2 : 415)

EFC Mental disengagement : membaca buku, menonton televisi(W2S2 :426).

EFC turning to religion : berdoa, ziarah ke Ganjuran.(W2S2 :477)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

67

c. Subjek 3

1) Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

Subjek 3 mulai mengkonsumsi aklohol sejak kelas 1 SMA. Ia

mulai mengkonsumsi alkohol ketika ia merasa sumpek di rumah.

Ayahnya telah bercerai dengan ibunya sejak ia masih kecil. Saat ini

ibu kandungnya berada di Palu, Sulawesi. Ia tinggal bersama ayahnya

yang telah beristri dan mempunyai dua orang anak dari istri barunya.

Ia sebenarnya mempunyai dua saudara kandung, namun kakak

pertama telah berumah tangga dan tinggal di Bantul sedangkan kakak

nomor dua ikut ibunya di Palu. Ayahnya seorang PNS, namun di

lingkungan rumahnya ayahnya suka berjudi. Jika ada “jagongan” atau

ronda ayahnya pasti pulang pagi karena berjudi kartu. Bahkan tak

jarang ia berjudi sampai dua hari atau lebih tidak pulang. Ia merasa

malu dengan teman-teman dan tetangganya akan kelakuan ayahnya. Ia

kecewa terhadap ayahnya dan merasa hidupnya tidak seperti anak-

anak yang lain.

Mula-mula ketika kelas satu SMA sepulang sekolah, ia

nongkrong di Terminal Jombor. Di sana ia bertemu dengan tetangga

kampungnya yang preman, ia diajak minum. Lama-lama ia menjadi

terbiasa minum, bahkan ia bersama teman sekolah dan teman-teman di

lingkungan rumah (tetangga) sering minum. Ia ingin membuat marah

ayahnya dengan mengajak teman-temannya minum di rumahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

68

Akhirnya ia menjadi pecandu dan di lingkungan kampungnya,

meskipun ia mahasiswa ia ditakuti karena sering berantem. Ia menjadi

semacam “preman” di kampungnya, dan ia terkenal di kalangan

remaja dan anak-anak muda di kampung-kampung sekitarnya. Ia juga

dikenal di daerah lain karena sering diajak pemuda daerah lain jika ada

perkelahian. Pada setiap acara ia tidak bisa lepas dari minuman. Jika

ada masalah (konflik), ia sering diminta membantu teman-temannya

tapi ia minta upah minum.

Subjek 3 mulai berhenti minum setelah orang tuanya pensiun

dan mulai sakit-sakitan. Ia mulai menyadari bahwa ia harus segera

menyelesaikan kuliah karena ia harus ikut menanggung beban

keluarga. Ia sadar bahwa jika ia tidak berubah, maka keadaan akan

menjadi semakin buruk. Orang tuanya sakit-sakitan mungkin

disebabkan karena kurang menjaga diri dan memikirkan dirinya yang

“nakal”. Ia pernah terkena kasus kriminal, penganiayaan dan diadukan

ke polisi, untuk berdamai ia membayar sejumlah uang. Ia juga pernah

melakukan tindak pidana pencurian, namun tidak dilanjutkan ke

pengadilan karena “ditebus” dengan sejumlah uang.

Faktor yang menjadi penyebab subjek 3 mengkonsumsi

alkohol, menjadi pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol

dapat dilihat dalam tabel 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

69

Tabel 6.Penyebab Subjek 3 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu

dan Berhenti Mengkonsumsi AlkoholPenyebab

Internal Eksternal

Awal Konsumsi Minuman Beralkohol

Kecewa dengan orang tua : ayah subjek hoby berjudidan keluarga berantakan (W1S3 : 43, 50, 59, 110)

Ayah dan ibu subjekbercerai (W1S3 : 37)

Adanya pandangan rendah dari tetangga karena keluarga subjek berantakan (W1S3 : 60)

Pecandu Minuman Beralkohol

Mengingat dan merasa sedih keluarga berantakan danlingkungan yang tidak menerima (W1S3 : 110)

Keluarga berantakan(W1S3 : 110)

Subjek dan keluarga tidak diterima di lingkungan (W1S3 : 112)

Berhenti Menkonsumsi Alkohol

Kesadaran subjek telah banyak merugikan keluarga, tetangga, dan orang lain (W2S3 : 166, 175,)

Bapak pensiun dan sakit-sakitan (W2S3 : 153, CC3 W : tetangga)

Ada urusan polisi (W2S3 : 191, CC3 W : tetangga)

2) Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 3 dan

Strategi Copingnya.

Subjek 3 mengkonsumsi alkohol karena sebagai pernyataan

kecewa terhadap orang tuanya. Perasaan kecewa terhadap orang

tuanya juga diungkapkan dengan sikap yang suka berbuat onar.

Menurut pengakuan tetangganya, subjek 3 suka bikin onar, bahkan

kampungnya pernah didrop dari daerah lain karena subjek 3 menghajar

seorang satpam. Subjek 3 merasa sedih karena orang tua subjek

bercerai dan secara eksternal: subjek kurang diterima di masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

70

Menurut salah seorang tetangganya, resonden 3 sebenarnya tidak ada

masalah dengan teman di kampungnya, hanya beberapa orang tua

merasa was-was jika anaknya bergaul dengan subjek 3. Menurut

tetangganya hubungannya dengan orang tuanya kurang baik, dulu

pernah berantem dengan ayahnya sendiri.

Saat ini ia telah menyadari bahwa selama ini ia telah banyak

merugikan orang lain dan keluarganya. Ia ingin menyelesaikan kuliah

dan bisa membantu keluarganya yang telah banyak berkorban

untuknya. Meskipun sekarang ia telah berubah namun masih ada

beberapa teman yang sering mengajaknya minum atau mengajak

menyerang kelompok lain. Ajakan ini sering ditolak dengan alasan ia

ada keperluan lain, namun sesekali ia masih minum meskipun

frekuensinya sudah jarang sekali, bisa sebulan atau lebih baru minum

sekali, misalnya pas ada acara yang tidak bisa ia hindari. Keinginan

minum memang masih sering muncul, namun penderitaan keluarganya

saat ini telah menyadarkannya bahwa ia harus benar-benar lepas dari

ketergantungan minuman keras.

Masalah yang dihadapi oleh subjek 3 dan strategi copingnya

dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.Masalah yang Dihadapi Subjek 3 dan Strategi Copingnya

Internal Eksternal CopingAwal berhenti berkonsumsi

Tidak adanya kepedulian dari keluarga terhadap subjek, keluarga subjek berantakan

Lingkungan tidak menerima subjek

EFC alcohol-drugdisengagement:minum alkohol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

71

Adanya permasalahan keluarga : ayah subjek sakit-sakitan menyebabkan subjek tertekan (W1S3 :187)

Godaan memperoleh minuman gratis

EFC positive reinterpretation andgrowth : menyadari telah merugikanorang tua.

PFC Planning : Mengatur langkah-langkah agar hidup lebih baik dengan cara melanjutkan kuliah lebih rajin.

EFC positive reinterpretation andgrowth : memikirkan penderitaan keluarga, dan menyadari telah membuat kerugian bagi orang lain.

Mantan Pecandu

Tidak bisa membagi waktu antara kuliah, pekerjaan dan keluarga.

Kuliah tidak segera selesai (W2S3 : 259).

Merasa merugikan orang lain.

Godaan untuk mengkonsumsi alkohol (W2S3 :285)

Beban menyelesaikan perkuliahan yang tidak selesai-selesai.

EFC positive reinterpretation andgrowth : membuang jauh-jauh keinginan untuk minum alkohol yang dapat merusak hidup.

EFC positive reinterpretation andgrowth: belajar berpikir positif, alkohol telah merusakkan hidup, menyadari tugas-tugas sebagai kepala keluarga serta tanggungjawab kepada orangtua, mengevaluasi diri bahwa sebagai manusia subjek banyak berbuat salah dan dosa.(W2S3 : 295; 322)

PFC Planning : merencanakan untuk menyelesaikan kuliah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

72

Kondisi keuangan keluarga yang buruk (W2S3 : 264).

Pekerjaan mengurus anak yang menyita tenaga (W2S3 : 275).

Pekerjaan rumah dan kantor menumpuk(W2S3: 276).

EFC Turn to religion: memohon kepada Allah, sholat lima waktu, sholat tahajud, dan sholat berjemaah.(W2S3 :310).

PFC Seeking social support for instrumental reasons: meminjam uang ke kakak (W2S3 :269)

PFC Planning : menata hidup dengan cara berusaha segera menyelesaikan kuliah, sehingga setelah selesai kuliah bisa fokus mendidik anak dan fokos di pekerjaan. (W2S3:330).

d. Subjek 4

1) Awal Konsumsi Sampai Berhenti Konsumsi

Subjek 4 mulai mengkonsumsi alkohol sejak kelas 2 SMA. Ia

mulai mengkonsumsi alkohol karena merasa diperlakukan tidak adil di

rumah dan tidak mempunyai banyak teman di lingkungannya. Ia tiga

bersaudara, dua orang kakaknya telah bekerja. Ketika ia SMA kakak

nomor dua kuliah di PTN. Ia merasa kakaknya minta apa-apa selalu

dituruti sedangkan ia tidak dituruti karena ia merasa lebih bodoh. Ia

tidak diterima di PTN, dan saat ini kuliah di PTS kecil yang kurang

ternama. Ia jarang bergaul dengan teman di lingkungannya karena

merasa bahwa mereka kurang suka terhadapnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

73

Ia mulai minum alkohol ketika ia curhat dengan temannya.

Oleh temannya ia dikenalkan dengan beberapa teman yang suka

minum alkohol, akhirnya ia ikut minum. Ia merasa senang karena

mulai banyak teman dan ia ingin membalas ketidakadilan orang tuanya

dengan menghindari mereka dan lebih banyak bergaul dengan teman-

temannya. Ketika kelas 3 SMA ia lebih banyak tidur di rumah teman

dengan alasan belajar bersama dan setelah kuliah pada awal-awal

tahun ia jarang sekali di rumah. Ia berkomunikasi dengan orang tuanya

hanya jika ia merasa memerlukan uang atau kebutuhan lain.

Sebenarnya orang tuanya mulai curiga dan ia sering

diperingatkan untuk tidak banyak keluar rumah, namun ia tidak

menghiraukannya. Prestasi akademiknya rendah sehingga tahun 2005

atau pada semester 6 ia masih sangat jauh ketinggalan dibandingkan

dengan teman-teman seangkatannya. Akhirnya kemarahan orang

tuanya memuncak, ia diberi pilihan mau menyelesaiakan kuliah atau

berhenti. Orang tuanya tidak akan membiayai lagi jika tidak serius

kuliah, hal ini menyebabkan subjek mulai menyadari bahwa alkohol

merugikan. Akhirnya, ia diajak berdiskusi dengan orang tua dan

kakak-kakaknya. Ia diberi pilihan jika ia ingin melanjutkan kuliah, ia

harus serius dan kakak-kakaknya akan membantu, padahal sebenarnya

selama ini biaya kuliahnya telah dibantu kakak-kakaknya melalui

kedua orang tuanya. Akhirnya ia menyadari bahwa selama ini

sebenarnya orang tuanya telah bertindak adil, bahkan kakak-kakaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

74

telah membantu biaya kuliahnya, namun ia tidak menyadarinya.

Setelah sadar ia dicintai seluruh keluarga ia mulai tahun 2005

mengurangi konsumsi alkohol, dan berhenti sama sekali tidak

mengkonsumsi alkohol sekitar tahun 2006.

Faktor yang menjadi penyebab subjek 4 mengkonsumsi

alkohol, menjadi pecandu alkohol dan berhenti mengkonsumsi alkohol

dapat dilihat dalam tabel 8.

Tabel 8.Penyebab Subjek 4 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu

dan Berhenti Mengkonsumsi AlkoholPenyebab

Internal Eksternal

Awal Konsumsi Minuman Beralkohol

Ingin menentang orang tua karena perlakuan tidak adil (W1S4 : 31)

Persepsi orangtua tidak memperhatikan subjek, karena subjek merasa bodoh di dalam keluarga (W1S4 : 41)

Ajakan teman (W1S4 : 80) Tidak punya teman di

kampung (W1S4 : 43)

Pecandu Minuman Beralkohol

Persepsi bahwa orang tua tidak adil dan tidak memperhatikan subjek(W1S4 : 127)

Tidak disukai tetangga (W1S4 : 70)

Berhenti Menkonsumsi Alkohol

Subjek merasa telah menjadi beban bagi orang lain (W2S4 : 182)

Orang tua memarahi subjek dan mengancam akan membiayai kuliahan (W2S4 : 167)

2) Masalah-masalah yang Menimbulkan Stres pada Subjek 4 dan

Strategi Copingnya

Setelah memutuskan berhenti mengkonsumsi alkohol, Subjek 4

masih juga dihadapkan pada berbagai permasalahan. Permasalahan

utama adalah sering timbul keinginan untuk mengkonsumsi alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

75

lagi. Ia juga merasa minder, merasa bodoh dan malu sama tetangga

karena ia belum menyelesaikan kuliah. Di bidang keuangan, ia merasa

kesulitan karena sekarang orang tuanya membatasi keuangannya

bahkan ia masih selalu dicurigai oleh orang tuanya, ia merasa tidak

dipercaya lagi.

Meskipun banyak masalah yang dihadapi, Subjek 4 mulai bisa

menahan diri untuk tidak mengkonsumsi alkohol lagi. Ia menahan

keinginan untuk minum dengan memikirkan efek-efek dan kerugian

mengkonsumsi alkohol. Jika ada masalah, ia membicarakan dan minta

bantuan kepada orang tua, kakak, atau teman-temannya. Saat ini ia

telah terbebas sama sekali dari alkohol karena waktunya digunakan

untuk hal-hal yang positif, seperti membaca buku, kuliah, dan

sebagainya. Ia juga telah menyadari bahwa setiap orang memiliki

kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ia telah belajar

menentukan tujuan hidup dan berusaha mencapai tujuan tersebut. Ia

mempunyai target awal untuk menyelesaikan kuliah.

Masalah yang dihadapi oleh subjek 4 dan strategi copingnya

dapat dilihat pada tabel 9.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

76

Tabel 9.Masalah yang Dihadapi Subjek 4 dan Strategi Copingnya

Internal Eksternal CopingAwal Berhenti konsumsi

Keinginan dan godaan untuk minum lagi kuat karena mempunyai masalah(W1S4 : 243).

Ajakan teman untuk minum lagi(W1S4 : 229)

PFC restraint coping: secara perlahan-lahan dan halus menolak ajakan untuk minum.(W1S4 : 232)

PFC Suppresion ofCompeting : mengarahkan kegiatan bagaimana menghindar dari keinginan minum lagi dengan cara berkonsentrasi padakuliah , tidak memikirkan masalah-masalah yang lain(W1S4 : 251)

PFC Seeking social support foremotional reasons: menjalin hubungan baik dengan orang tua, kakak-kakak dan tetangga.(W1S4: 254)

EFC Mental Disengagement : Memendam keinginan untuk minum dan mengalihkannya ke kegiatan tidur dan main game (W1S4 : 261).

Mantan Pecandu

Merasa bodoh dan malu dengan tetangga

Subjek merasa ada ketidakpercayaan dari orangtua bahwa subjek telah benar-benar lepas

Keuangan dibatasi dan dicurigai orang tua (W2S4 : 274)

EFC Acceptance : menerima kondisi dengan tegar.

PFC seeking social support forinstrumentalreasons: pinjam uang ke kakak

EFC seeking social support foremotional reasons:curhat ke teman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

77

dari alkohol.(W2S4 : 284).

Keinginan untuk mengkonsumsi alkohol kembali (W2S4:300)

Kuliah yang tidak segera selesai (W2S4: 334).

(W2S4 :294).

EFC positive reinterpretation andGrowth : mengubah pola pikir bahwa alkohol akan menambah kacau dan banyak membawa efek negatif , membuat semakin tidak dipercayaorang. (W2S4: 303, 309).

PFC Active Coping : mencari informasi seputar efek negatif alcohol (W2S4: 347)

PFC seeking social support forinstrumentalreasons: mencari informasi bagaimana menghadap keinginan untuk minum dengan membicarakannyakepada orangtua, kakak dan teman yang tidak kecanduan (W2S4: 315).

EFC seeking social support foremotional reasons: menjalin hubungan yang baik dengan orangtua dan kakak.(W2S4: 251).

PFC Active Coping : Segera menyelesaikan kuliah dengan cara rajin kuliah (W2S4: 339).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

78

3. Hasil Analisis Empat Subjek

Kategorisasi penyebab subjek mengkonsumsi alkohol, menjadi

pecandu dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Kategorisasi Penyebab Subjek Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol

SubjekFase Kategori Sub Kategori

S1 S2 S3 S4Awal Peyebab Lingkungan Ajakan Teman Konsumsi Eksternal Masyarakat Teman pergaulan

pengguna alkoholPandangan redah dari tetangga.Tidak punya teman di lingkungan.

Lingkungan Keluarga berantakan Keluarga Kurang adanya penga-

wasan dari orangtua.

Penyebab Individu Ingin mendapatkan Internal /Peorangan pengakuan kelompok.

Ingin tahu rasa/coba- CobaKurang percaya diri Kecewa dengan orang- tua.Persepsi kurang adanya perhatian dari orangtua.

Pecandu Penyebab Lingkungan Konflik dengan orang Minuman Eksternal Masyarakat lain.Beralkohol Lingkungan tidak

NyamanTeman pergaulan pengguna alkoholTidak adaya pengakuan dan penghargaandari teman /lingkungan

Lingkungan Keluarga berantakan Keluarga Kurang adanya penga-

wasan dari orangtua.

Penyebab Individu Perasaan Kecewa Internal /Peorangan Persepsi kurang adanya

perhatian dari orangtua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

79

Fase Kategori Sub Kategori

Subjek S1 S2 S3 S4

Penyebab biologis : Merasa kurang tiap kali minum.Prestasi buruk Jengkel dengan Keluarga

Berhenti Penyebab Lingkungan Konflik dengan sesama Megkonsumsi Eksternal Masyarakat teman peminumAlkohol Berurusan dengan

Polisi.Dianggap beban dengan sesama teman.

Lingkugan Bapak pensiun dan Keluarga sakit-sakitan.

Orangtua sering marah.

Penyebab Individu Masalah kuliah Internal /Perorangan Perasaan bersalah

terhadap keluarga.Merasa nyaman di rumah.Minder melihat kesuksesan teman.

Strategi coping yang dilakukan oleh subjek, ketika pertama kali

mengkonsumsi alkohol, kecanduan, awal berhenti, dan ketika sudah menjadi

mantan pecandu dapat dilihat pada tabel 6-9.

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada mulanya alkohol digunakan

subjek sebagai coping dari segala masalah yang dihadapinya. Pada saat

pertama mengkonsumsi dan pada fase kecanduan alkohol, kecenderungan

subjek melakukan coping atas segala masalah yang dihadapi diawali dengan

strategi EFC dengan tujuan mengatur respon emosional dengan meniadakan

fakta-fakta yang tidak menyenangkan. Setelah subjek memutuskan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

80

berhenti mengkonsumsi alkohol, coping yang dilakukan subjek tidak selalu

diawali dengan EFC.

Kategorisasi bentuk EFC pada subjek dari awal memutuskan berhenti

sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Kategorisasi Bentuk EFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti-Setelah Menjadi Mantan Pecandu Alkohol

Bentuk EFC SubjekFaseKategori Sub Ktegori S1 S2 S3 S4

Awal berhenti

-EFC alcohol-drug disengagement

-EFC positive reinterpretation andgrowth

-EFC acceptance

-EFC mental disengagement

-EFC Seeking social support for emotional reasons

-Berpikir alkohol merugikan-Menyadari bahwa kuliah tidak akan selesai jika minum terus-Menyadari telah merugikan orangtua / keluarga / orang lain

-Menerima apa adanya bahwa sangat sulit untuk melepaskan dari keinginan untuk minum

-Mengalihkan kegiatan ke tidur dan main game.

Menjalin hubungan baik dengan orangtua, kakak, dan tetangga

Berhenti 1-2 Tahun

-EFC mental disengagement

-EFC turning to religion

-EFC Seeking social support for emotional reasons

-Menyibukkan diri dengan aktivitas lain.

-Doa, Ziarah, shollat

-Sharing meminta pengertian dan perhatian dari orang lain

√ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

81

-EFC Acceptance

-EFC positive reinterpretation andgrowth

-Masalah harus dihadapi dan diselesaikan-Menerima dengan tegar

-Menyadari alkohol akan mengacaukan hidupnya, mengingat hal-hal negatif dari alkohol.-Membuang jauh-jauh keinginan alkohol yang dapatmerusak hidup. -Menyadari tugas-tugas sebagai kepala keluarga-Menyadari bahw a sebagai manusia subjek banyak berbuat salah

Kategorisasi bentuk PFC pada subjek dari awal memutuskan berhenti

sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 12 Kategorisasi Bentuk PFC Pada Subjek

Awal Memutuskan Berhenti-Setelah Menjadi Mantan Pecandu Alkohol

Bentuk PFC S1 S2 S3 S4FaseKategori Sub Ktegori

Awal berhenti

-PFC Seeking social support for instrumental reasons

-PFC Planning

-PFC Suppresion of competing

-meminta pendapat orang tua

-Merencanaka menemui dekan untuk membicarakan masalah DO.

-Memikirkan bagaimana cara mencapai masa depan yang lebih baik-Membenahi diri dengan cara memilih mata kuliah yang akan diambil, mengulang mata kuliah yang nilainya buruk.-Mengatur langkah-langkah agar hidup lebih baik

-Jarang keluar rumah-Membatasi frekuensi pertemuan dengan teman

√ √

√ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

82

-PFC active coping

-PFC restraint coping

peminum-Pilih teman yang bukan peminum-Konsentrasi pada kuliah, tidak memikirkan masalah lain

Aktif kuliah

Menolak secara halus ajakan minum

Berhenti 1-2 Tahun

-PFC restraint coping :

-PFC seeking social support for instrumentalreasons

-PFC Planning

-PFC active coping

-Keingian minum bisa diredam

-Meminjam uang pada orang Lain

-Bertanya pendapat/ jalan keluar ke orang lain

-Berkomitmen untuk menghidari alkohol-Merencanakan untuk menyelesaikan kuliah

-Aktif mengikuti perkuliahan-Mencari informasi seputar efek negatif dari alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

83

C. Pembahasan

I. Penyebab Mengkonsumsi Alkohol dan Masalah yang Muncul Pada Subjek

Dari hasil data wawancara dan koding dalam penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa subjek dapat dipengaruhi untuk mengkonsumsi alkohol

dari tahap coba-coba sampai kecanduan alkohol. Sebagian besar dari subjek

pertama kali mengkonsumsi alkohol karena faktor eksternal yaitu ajakan

teman dan teman pergaulan subjek adalah para pecandu alkohol. Hal ini

dialami pada subjek 1, 2 dan 4. Hawari (1996) menyatakan bahwa sebagian

besar remaja 80 % pemakai obat-obatan dan alkohol pada awalnya

memperoleh zat tersebut dari temannya, hal tersebut menunjukkan bahwa

teman sebaya memberikan konstribusi yang besar dalam merubah remaja dari

seseorang yang bukan pecandu menjadi pecandu alkohol. Hal ini sependapat

dengan Brook, dkk (1983) yang menyatakan bahwa tekanan kelompok sebaya

merupakan faktor yang besar pengaruhnya terhadap penggunaan alkohol

dikalangan remaja. Penyebab ekternal yang lain adalah keluarga berantakan,

tidak ada pengawasan dari orangtua dan pandangan yang rendah dari

lingkungan sekitar.

Selain penyebab eksternal tersebut subjek mengkonsumsi alkohol

adalah karena faktor internal yaitu keinginan untuk mencoba, ingin

mendapatkan pengakuan dari kelompok, kurang percaya diri dan persepsi

kurang adanya perhatian dari orangtua. Seperti yang ditegaskan oleh Afiatin

(2003) bahwa faktor yang mempengaruhi penggunaan alkohol pada remaja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

84

adalah faktor internal yaitu kondisi psikologis (kepribadian individu, usia,

ketaatan beribadah, harga diri rendah/kurang percaya diri, kecewa,

perkembangan, depresif, kurang dapat menerima kritik, dan mudah

tersinggung) dan faktor eksternal (keluarga yang kurang harmonis, kesulitan

yang dialami sehari-hari, kurang kasih sayang, teman, sosial, masyarakat dan

faktor kemudahan mendapatkan serta faktor khasiat).

Subjek pada awalnya mengkonsumsi alkohol pada usia SMP kelas 2

dan usia SMA kelas 1. Usia subjek tersebut adalah usia para remaja, dimana

subjek memasuki tahap perkembangan mencari identitas baru, memiliki rasa

ingin tahu yang besar, mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan anggapan

yang salah mengenai efek dari penggunaan alkohol. Hal ini sependapat

dengan Winarto (2003) yang menyatakan perkembangan psikologis remaja

adalah sedang dalam tahap pencarian identitas diri sehingga membuat mereka

memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan mudah dipengaruhi oleh

lingkungan. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa subjek

adalah individu yang sedang berkembang dalam fase transisi (peralihan antara

masa anak-anak dan masa dewasa) dengan rentang usia masa remaja untuk

masyarakat Indonesia adalah usia 11 tahun sampai dengan 24 tahun dan pada

masa remaja ini terjadi kegoncangan sehingga dapat menimbulkan munculnya

penyesuaian negatif didalam diri subjek tersebut (Monks dkk, 1988). Hal ini

sependapat dengan Monks (1988) yang menyatakan bahwa ada dua macam

gerak perkembangan remaja yaitu memisahkan diri dari orangtua dan yang

lain menuju kearah teman sebaya, remaja saling mencari teman sebaya karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

85

mereka mengetahui bahwa mereka ada dalam nasib yang sama dan sama-sama

berusaha untuk mencari kebebasan serta kecenderungan yang sama untuk

menghayati kebebasan tersebut.

Pada tahap awal subjek mengkonsumsi alkohol karena ingin

mendapatkan pengakuan dari kelompok. Tahap ini oleh Fuhrmann (1990)

disebut tahap perilaku minum alkohol sebagai penggunaan yang bersifat

eksperimen, dimana seseorang akan menggunakan minuman keras atau

alkohol pada saat tertentu dan bila berada ditengah-tengah kelompok sebaya

agar mendapat penerimaan dan pengakuan dari mereka dan pada tahap ini

toleransi terhadap alkohol sangat rendah.

Mula-mulanya subjek minum sesekali dengan teman-temannya, namun

lama kelamaan menjadi kebiasaan. Tahap ini oleh Fuhrmann (1990) disebut

tahap perilaku minum alkohol sebagai penggunaan yang bersifat kebiasaan,

dimana akan muncul gejala seperti peningkatan toleransi untuk mendapatkan

efek yang lebih besar sehingga subjek pengguna alkohol, mulai berbohong,

memiliki perasaan bersalah, menyembunyikan keterlibatan mereka dengan

alkohol. Ketika subjek mempunyai masalah subjek cenderung untuk

mengkonsumsi alkohol bersama-sama dengan teman pecandu yang lain.

Sampai akhirnya subjek teratur menggunakan dan selalu

menginginkan efek yang lebih dari penggunaan sebelumnya. Pada fase ini

subjek mengkonsumsi alkohol karena faktor biologis yaitu keinginan untuk

mendapatkan efek yang lebih lagi dari minuman tersebut. Subjek Oleh

Fuhrmann (1990) tahap tersebut dinamakan tahap perilaku minum alkohol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

86

sebagai penggunaan yang bersifat ketergantungan, pada tahap ini subjek mulai

menunjukkan gangguan yang berupa fisik dan psikologis seperti badan terasa

loyo, kehilangan kesadaran, susah tidur, tak mampu berkonsentrasi dengan

baik, di DO dari Universitas, kehilangan teman-teman, selalu membuat alasan

dan memanfaatkan keadaan ketergantungannya.

Subjek yang mengkonsumsi alkohol erat kaitannya dengan stres. Stres

muncul diakibatkan adanya stresor. Menurut Landau (1994) remaja sering

dicirikan dengan konflik dan stres, karena remaja mengalami peralihan dari

masa kanak-kanak menuju masa dewasa muda, dalam masa peralihan ini

remaja perlu banyak belajar berbagai keterampilan intelektual dan

keterampilan sosial. Perjuangan remaja untuk dapat berfungsi dengan tepat

dalam peran-peran baru mereka sering menimbulkan situasi yang penuh stres

dan untuk mengatasi hal tersebut banyak remaja yang “lari” atau

mengkonsumsi alkohol. Menurut Shultz dan Shultz, (1994) stres merupakan

tanggapan yang ada pada seseorang ketika berhadapan dengan lingkungan dan

bila tidak dapat mengatasi berakibat penyimpangan perilaku berupa merokok

berlebihan, dan minum minuman keras berlebihan.

Para mantan pecandu alkohol jika mengalami stress atau tekanan maka

dalam dirinya akan memberikan reaksi yang berbeda-beda untuk menghadapi

stress tersebut. Hal ini mendukung pendapat Rutter (dalam Folkman, 1984)

yang mengatakan bahwa individu memberikan reaksi yang berbeda-beda

untuk mengatasi tekanan/stres (Rutter, dalam Folkman, 1984).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

87

Masalah-masalah yang menimbulkan tekanan/stress pada subjek ketika

awal berhenti mengkonsumsi alkohol adalah permasalahan dalam perkuliahan,

kebingungan menghadapi DO, perasaan tertekan melihat kesuksesan teman-

teman lain yang sudah lulus serta keinginan dan godaan yang kuat untuk

mengkonsumsi alkohol lagi, karena kemudahan mencari minuman beralkohol

di lingkungan subjek tinggal.

Permasalahan lain yang dialami subjek adalah tidak adanya dukungan

dari lingkungan, baik lingkungan masyarakat tempat tinggal subjek, maupun

lingkungan yang terdekat dengan subjek yaitu keluarga. Hal ini dialami oleh

subjek 3, dimana subjek tersebut tidak mendapatkan penerimaan dari

lingkungan dan keluarga yang sama sekali tidak mempunyai kepedulian

dengan subjek.

Pada saat subjek benar-benar lepas dari alkohol selama 1-2 tahun,

subjek menghadapi berbagai permasalahan antara lain subjek yang diliputi

oleh perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan untuk minum, sementara

teman masih banyak yang mengajak minum, konflik dengan pacar, masalah

kuliah, dimana subjek tidak mendapatkan acc revisi skripsi dari dosen

pembimbing, perasaan malu karena kuliah tidak segera selesai, serta perasaan

telah menyusahkan orangtua, subjek selalu meminta uang untuk mencukupi

kebutuhan. Subjek merasa tertekan dengan lingkungan tempat tinggal subjek

dimana muncul perasaan bodoh dan malu ketika berinteraksi dengan

lingkungan tersebut. Di lingkungan pergaulan, subjek mengalami tekanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

88

karena teman-teman yang lain sudah selesai kuliah, sehingga merasa minder

jika berangkat ke kampus.

Kondisi subjek yang tidak segera menyelesaikan perkuliahan

menyebabkan subjek mengalami kesulitan dalam membagi waktu antara

kuliah, kerja dan mengurus keluarga, seperti yang dialami oleh subjek 1 dan

subjek 3. Hal ini menambah tekanan dan memperparah kondisi keuangan

subjek tersebut, dimana subjek sudah berkeluarga dan yang sudah tidak

menjadi tanggungjawab orangtua. Orangtua pada subjek 4 cenderung sudah

tidak mempercayai bahwa subjek benar-benar lepas dari pengaruh minuman

beralkohol, sehingga tidak memberikan kepercayaan lagi pada subjek.

Orangtua membatasi keuangan subjek, dan selalu mencurigai gerak langkah

subjek. Hal ini membuat subjek 4 merasa tertekan. Sementara keinginan untuk

mengkonsumsi kembali minuman beralkohol masih ada pada semua subjek.

II. Coping Pada Mantan Pecandu Alkohol

Apabila individu menghadapi suatu tekanan atau stres, maka akan

terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut

sebagai coping strategy atau strategi mengatasi masalah.

Pada saat pertama mengkonsumsi dan pada fase kecanduan alkohol,

kecenderungan subjek melakukan coping lebih banyak mengunakan strategi

EFC yaitu dengan mengkonsumsi alkohol, lari dari masalah, mengasingkan

diri. Hal itu dengan tujuan mengatur respon emosional dengan meniadakan

fakta-fakta yang tidak menyenangkan. Setelah subjek memutuskan untuk

berhenti mengkonsumsi alkohol, kecenderungan para subjek menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

89

coping PFC maupun EFC secara seimbang dan kontekstual. Keefektifan dari

kedua strategi ini tergantung pada sumber masalah yang dihadapi. Strategi

coping tersebut di atas tidak bersifat statis, karena kedua strategi dapat saling

bergantian dalam penggunaannya. Suatu saat individu menggunakan strategi

problem focused coping, namun saat yang lain individu tersebut menggunakan

strategi emotional focused coping. Hal ini tergantung pada kondisi yang

dihadapi (Lazarus, 1993)

Berdasarkan Carver & Scheier (1989), strategi yang dilakukan ada dua

cara. Pertama : Strategi Problem Focused Coping atau PFC yang dapat

dilakukan mantan pecandu alkohol adalah : Menghadapi masalah secara aktif

(active coping), perencanaan (planning), Mengurangi aktifitas-aktifitas

persaingan (Suppresion of competing), pengendalian (restraint coping),

mencari dukungan sosial karena alasan instrumental (seeking social support

for instrumental reasons). Kedua : Strategi Emotional Focused Coping atau

EFC yang dapat dilakukan mantan pecandu alkohol meliputi: mencari

dukungan sosial karena alasan emosional ((seeking social support for

emotional reasons), reintepretasi dan perkembangan yang positif (positive

reinterpretation and growth), penerimaan (acceptance), mengalihkan pada

agama (turning to religion), pelepasan emosi (focus on and venting emotion),

penolakan (denial), tindakan pelarian (behavioral disengagement), pelarian

secara mental (mental disengagement), Penyimpangan dalam penggunaan

alkohol (alcohol-drug disengagement),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

90

Pada awal berhenti minum, beberapa dari mantan pecandu masih ada

keinginan untuk lari ke alkohol dalam menghadapi masalah. Hal ini terkait

dengan kebiasaan yang sering dilakukan ketika dulu mengkonsumsi alkohol

sebagai salah satu bentuk coping yang sudah melekat dalam dirinya. Namun

subjek sadar bahwa ternyata alkohol tidak dapat menyelesaikan masalah,

justru menjadi permasalahan baru atau tekanan baru. Subjek sudah merasakan

bahwa alkohol sebenarnya merupakan hal yang negatif. Ini terlihat ketika

subjek merasa bahwa alkohol merugikan bagi dirinya, dan merugikan orang

terdekatnya. Tetapi keinginan untuk minum lagi masih sering muncul dalam

diri subjek.

Pada fase ini kebanyakan dari subjek (Subjek 1, 2 dan 3)

menggunakan EFC alcohol-drug disengagement dan EFC positive

reinterpretation and growth (pada S1, S2, dan S3). Subjek dalam penelitian

ini pada fase awal berhenti mengkonsumsi alcohol subjek masih belum dapat

menghindar dari keinginannya untuk menggunakan alkohol, karena efek zat

dari alkohol yang membuat ketergantungan. PFC yang digunakan pada saat

fase ini adalah PFC Planning (S1, S2, dan S3) dan PFC Suppresion of

Competing (S1, S2, dan S4).

Setelah subjek benar-benar lepas dari alkohol (Mantan Pecandu

Alkohol) subjek menggunakan serta EFC seeking social support for emotional

reason (S1, S2, S3 dan S4), EFC positive reinterpretation and growth (S2,S3,

dan S4), dan EFC turning to religion (S1, S2, dan S3), EFC mental

disengagment

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

91

Subjek melakukan EFC reintepretasi and positif growth dengan cara

menyadari bahwa alkohol akan mengacaukan hidup subjek, mengingat hal-hal

negatif dari alkohol, membuang jauh-jauh keinginan untuk mengkonsumsi

alkohol yang dapat merusak hidup. Hal tersebut di atas dilakukan oleh subjek

subjek 2, subjek 3, dan subjek 4. Subjek juga melakukan coping planning,

dimana subjek berkomitmen untuk menghindari alkohol dengan cara

menyelesaikan kuliah, mencari informasi seputar efek negatif dari alkohol,

dan meredam keinginan untuk minum alkohol. Karakter dan pemikiran

subjek menjadi berkembang ke arah yang lebih positif. Muncul adanya

kesadaran pemikiran dalam diri subjek bahwa alkohol memberikan dampak

buruk bagi subjek antara lain perkuliahan yang tidak selesai-selesai. Selain itu

dalam diri subjek juga muncul adanya perasaan bersalah sudah banyak

merugikan orang lain baik keluarga, teman, dan lingkungan.

Coping yang digunakan oleh subjek (pada subjek 1, 2, 3 dan 4) adalah

EFC seeking social support for emotional reason, yang dilakukan dengan cara

meminta pendapat / nasehat serta perhatian dan pengertian dari orang lain dan

keluarga. EFC seeking social support for emosional reason dilakukan dengan

menjalin hubungan yang baik dengan orangtua, kakak dan keluarga. EFC

mental disengagment yang dilakukan subjek adalah dengan mengalihkannya

ke kegiatan tidur dan main game.

Selain itu subjek juga melakukan PFC suppresion of competing,

dimana subjek menghindar dari kegiatan mengonsumsi alkohol dengan cara

membatasi frekuensi dengan teman peminum, kalaupun ada ajakan minum,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

92

cenderung ditolak secara halus oleh subjek. Subjek juga mulai selektif dengan

cara tidak berinteraksi dengan teman-teman peminum. Hal ini mendukung

pendapat Reinhold Niebuhr (dalam Narcotics Anonymous) yang mengatakan

bahwa seorang alkoholik dapat mempengaruhi alkoholik lainnya jauh lebih

efektif dibandingkan dengan apa yang dilakukan seorang non-alkoholik.

Selain itu subjek berkonsentrasi hanya pada satu kegiatan saja, yaitu kuliah,

dengan mengesampingkan masalah-masalah lain selain kuliah.

PFC Planning ada pada hampir semua subjek. Subjek yang pada

awalnya mempunyai kepercayaan diri yang rendah, dan tidak berani

menerima kenyataan bergeser menjadi seorang yang mempunyai kepercayaan

diri, sudah mulai berpikir realistis dan mempunyai komitmen untuk mengatur

langkah hidup dan mengatasi segala permasalahan yang ada. Hal ini terlihat

dari perencanaan-perencanaan yang dilakukan subjek untuk mengatasi

permasalahan yang ada, dan menghindari alkohol, antara lain subjek

membenahi diri dan merencanakan untuk menyelesaikan kuliah dengan cara

memilih mata kuliah yang akan diambil, dan mengulang mata kuliah yang

nilainya buruk. Hal ini mendukung pendapat Gunarsa & Gunarsa (1991),

Mappiare (2000) dan Soesilowindradini (2000) yang menyatakan bahwa pada

masa remaja akhir, perkembangan seseorang ditandai dengan ciri-ciri: (1)

aspek-aspek psikis dan fisiknya mulai stabil, (2) meningkatnya berpikir

realistis, memiliki sikap pandang yang sudah baik, (3) lebih matang dalam

cara menghadapi masalah, (4) ketenangan emosional bertambah, lebih mampu

menguasai perasaan (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

93

berubah lagi, (6) lebih banyak perhatian terhadap lambang-lambang

kematangan.

III. . Kebutuhan Akan Dukungan Sosial Pada Subjek

Berdasarkan hasil analisis situasi-situasi yang menyebabkan subjek

mengkonsumsi alcohol, berhenti mengkonsumsi alcohol, dan coping yang

dilakukan saat subjek sudah menjadi mantan pecandu tampak bahwa ada

kebutuhan akan perhatian dari lingkungan social. Penyebab eksternal subjek

mengkonsumsi alkohol, adalah lingkungan keluarga yang berantakan (S3),

dimana tidak adanya pengawasan dari orangtua terhadap subjek (S1). Hal ini

menyebabkan subjek merasa tidak mendapatkan perhatian dari keluarganya.

Persepsi dari subjek tersebut membuat subjek menjadi kecewa dengan

orangtua (S3,S4). Subjek berusaha mendapatkan perhatian dari tempat lain.

Hal ini merupakan penyebab internal subjek yang pada akhirnya mencari

perhatian ke lingkungan pertemanannya. Faktor eksternal yaitu teman

pergaulan subjek yang adalah para pecandu alkohol menjadi awal subjek

mengkonsumsi alkohol (S1,S2,S4). Hal ini memungkinkan subjek mencari

perhatian di kelompok tersebut sebagai pengganti perhatian dari orangtua,

karena dalam kelompok tersebut subjek merasakan mendapatkan perhatian.

Subjek mengkonsumsi minuman keras atau alkohol pada saat tertentu dan bila

berada ditengah-tengah kelompok sebaya tersebut agar mendapat penerimaan

serta pengakuan dari kelompok tersebut.

Dari faktor ekternal maupun internal tersebut membuat subjek menjadi

pecandu alkohol. Pada saat menjadi pecandu subjek merasa tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

94

mendapatkan respon yang baik dari teman dan lingkungan. Teman-teman dan

lingkungan subjek tidak mengakui keberadaan subjek. Terlebih perasaan

jengkel dan kecewa dengan keluarga yang selalu tidak memberikan perhatian

kepada subjek. Subjek merasa tidak nyaman, dan mengalihkan perasaan

tersebut dengan mengkonsumsi minuman beralkohol. Perasaan tersebut sering

kali muncul, ditambah perasaan subjek (S1,S2,S3,S4) yang merasa kurang

tiap kali minum menjadi penyebabkan frekuensi subjek minum semakin

meningkat.

Dari banyaknya permasalahan yang dialami akibat dari pemakaian

alcohol, membuat subjek menginginkan untuk berhenti mengkonsumsi

alcohol. Pada fase berhenti mengkonsumsi alcohol, subjek (S1,S4) masih

mengalami masalah dan terbelenggu dari dunia alcohol, namun keluarga

subjek mulai member perhatian ke subjek. Pada subjek 4, orangtua mulai

sering marah-marah ke subjek, yang sebenarnya merupakan satu bentuk

perhatian terhadap perilaku subjek. Di dalam perjalanannya dengan

lingkungan pertemanan, subjek sering kali mengalami konflik dengan

temannya peminum (S2,S4) yang sebenarnya dulu teman-teman peminum

adalah orang yang menerima subjek. Ketika terjadi konflik dalam pertemanan

dengan sesama peminum alcohol, subjek tidak mendapatkan dukungan dari

kelompoknya tersebut. Dalam hal ini subjek mencari dukungan di tempat lain.

Keluarga pada akhirnya dapat memberi perhatian ke subjek.

Indikasi adanya kebutuhan akan dukungan social juga tampak kuat

ketika subjek benar-benar lepas dari alcohol, keempat subjek menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

95

EFC seeking social support for emotional reason yang dilakukan dengan cara

meminta pendapat / nasehat serta perhatian dan pengertian dari orang lain dan

keluarga. EFC seeking social support for emotional reason dilakukan dengan

menjalin hubungan yang baik dengan orangtua, kakak dan keluarga. Hal ini

merupakan indikasi bahwa adanya kebutuhan yang tinggi akan dukungan dan

perhatian dari orang lain baik keluarga maupun lingkungan. Hasil penelitian

ini mendukung pendapat Prasetyo (2006) yang menyatakan bahwa kekhasan

pemikiran pecandu alcohol yang selalu diliputi oleh rasa kekosongan dan

kesepian yang mendalam bahwa orang lain tidak dapat menerimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa masalah internal yang dihadapi

oleh mantan pecandu alkohol pada awal berhenti mengkonsumsi antara lain

masalah perkuliahan yang tidak segera selesai, keinginan untuk mengkonsumsi

alkohol lagi, serta masalah keluarga. Sementara masalah eksternal antara lain

ajakan teman untuk mengkonsumsi alkohol kembali, adanya konflik dengan

sesama teman peminum, serta tekanan lingkungan yang memberikan penilaian

negatif terhadap mantan pecandu.

Masalah internal yang dihadapi subjek pada saat benar-benar berhenti dari

alkohol antara lain keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol. Tetapi pada

fase ini keinginan tersebut benar-benar bisa diredam oleh subjek. Masalah lain

adalah adanya perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan teman untuk minum,

tidak adanya kepercayaan dari lingkungan dan juga keluarga, masalah

perkuliahan dimana muncul rasa tidak percaya diri karena teman-teman sebaya

subjek sudah banyak yang lulus, kurang percaya diri di lingkungan tempat

tinggal dengan statusnya sebagai mahasiswa, serta masalah keuangan dimana

subjek mulai kesulitan untuk mengatur keuangannya,

Sementara masalah eksternal antara lain permasalahan perkuliahan dimana

teman seangkatan subjek sudah banyak yang lulus, masalah keluarga terkait

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

97

dengan tekanan orangtua yang menghendaki subjek cepat lulus, serta masalah

pekerjaan rumah dan kantor yang menumpuk.

Pada awal berhenti mengkonsumsi alkohol subjek menggunakan strategi

coping PFC, yaitu dengan PFC actif coping, planning, suppresion of competing,

restraint coping dan seeking social support for instrumental reasons dan EFC

positive reinterpretation and growth, acceptance, alcohol-drug disengagement.

Setelah terbebas dari alkohol, subjek menggunakan strategi coping tanpa

mengkonsumsi alkohol, meskipun keinginan mengkonsumsi masih ada. Coping

yang digunakan yaitu PFC actif coping, planning, seeking social support for

instrumental reason dan EFC positive reinterpretation and growth, acceptance,

mental disengagement, dan turning to religion. Subjek mempunyai penyesuaian

yang baik dengan mengacu pada strategi PFC (Problem Focused Coping) dan

EFC (Emotion Focused Coping).

Peneliti menyadari masih ada keterbatasan dalam penelitian ini. Mengungkap

kecenderungan coping pada mantan pecandu alkohol melalui perspektif orangtua

dan teman subjek sangat sulit dilakukan, hal itu dikarenakan perwujudan coping

sangat kompleks, serta para orangtua dan teman yang tidak selalu mendampingi

subjek secara penuh.

B. Saran

1. Kepada Mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pemahaman mengenai adanya strategi-strategi dalam menyelesaikan masalah.

Strategi coping yang berorientasi pada masalah (PFC) bisa berupa:

memecahkan masalah secara terencana, cermat, aktif meminta pendapat atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

98

pandangan orang lain, mencari informasi dari orang lain dan saling

mempercayai dengan pihak lain. Strategy coping yang berorientasi pada

emosi (EFC) bisa berupa: mengurangi beban yang dihadapi, menciptakan rasa

humor, menerima apa adanya, menghapuskan perasaan yang negatif. Mencari

dukungan keluarga melalui cara: menanamkan kepercayaan pada keluarga dan

saudara, memohon bimbingan, nasehat dari pihak-pihak yang terpercaya.

2. Bagi pihak civitas akademis, diharapkan aktif mengadakan kegiatan seputar

strategi menghadapi masalah melalui penyebaran informasi lewat kegiatan di

universitas dengan menghadirkan para pakar psikologi dan kesehatan,

misalnya dengan mengadakan pelatihan strategi menyelesaikan masalah, serta

pelatihan kemandirian emosional.

3. Mengingat pentingnya dukungan keluarga, kepada orangtua diharapkan

mampu lebih memahami anak-anaknya, maka sebisa mungkin selalu diadakan

pertemuan yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang sharing dan diskusi bersama

untuk mencari cara bagaimana menyelesaikan masalah, untuk mendukung

anak agar bisa benar-benar lepas dari minuman beralkohol, termasuk misalnya

tekanan seperti bagaimana menghadapi teman yang masih mengajak minum.

Orangtua bergerak untuk melakukan stimulus-stimulus yang menolong

anaknya untuk mengembangkan strategi menghadapi masalah yang efektif

dalam penyelesaian masalah-masalahnya.

4. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian ulang namun dengan

subjek yang berbeda yaitu subjek berjenis kelamin perempuan dengan tingkat

pendidikan yang berbeda pula. Selain itu karena adanya indikasi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

99

social support yang cukup tinggi pada mantan pecandu untuk itu diperlukan

penelitian lebih lanjut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

100

DAFTAR PUSTAKA

Adger, H. Jr., 1992, “Alcohol and Other Drug Use and Abuse in Adolescents”. Dalam Rogers, D.E dan Ginzberg, E. Adolescents at Risk: Medical and SocialPerspectives. Oxford: Westview Press.

Aldwin,C.M., & Revenson,T. A., 1987, Does Coping Help Are Examination Between Coping and Mental Health. Journal of Personality and Social Psychology, 53

Afiatin, T. 2001. Persepsi terhadap Diri dan Lingkungan pada Remaja Penyalagunaan Napza. Psikologika. No 12 Vol VI, Pg 11-28.

Atkitson, J.M., 1990, Mengatasi Stres. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Bactiar, A.P. 2002. Menjadi Mahasiswa Indonesia. Kedaulatan Rakyat, 14 September 2002. no 340.

Baron, R.A., & Byrne,D., 1991, Social Psychology Understanding Human Interaction. 6 th Ed. Boston: Allyn and Bacon

Bell, C.S., & Battjes, R.J., 2001, Overview of Drug Abuse Prevention Research. dalam Monograph Series 63 National Institute on Drug Abuse. http///www. Nida.nih.gov.

Carver, C.S.; Scheler, F.M.,& Weintraub, K.J., 1989, Assesing Coping Strategies: A Theorytically Based Approach. Journal of Personality dan Social Psychology, 56(2), 267-283.

Cooper, M.L., & Wilson, T., 1992, Stress and Alcohol Use: Moderating Effectsor Gender Coping and Alcohol Expectancies. Journal of Abnormal Psychology,

101(1), 139-152.

DepKes RI Dirjen Pelayanan Medik., 2000, Pedoman Terapi Pasien Ketergantungan Narkotika dan Zat Adiktif lainnya. Jakarta.

Ferko, A.P., 1990, Ethanol and Related Alcohols, Basic Farmakology in Medicine. Thirded, International Edition, Singapore: Mc.Graw-Hill, PP.232-239.

Gerhana Media., 2003, Penyalahgunaan Narkoba. Yogyakarta: No.3, thn 1.

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

101

Garry, D.R., 2000. Konseling Kristen yang efektif. Seminari Alkitab Asia Tenggara, 177-181. Malang.

Goldman, A.M., & Brown, A.S., 1989, Expectation of Reinforcement From Alcohol:

Gunarsa, S.D. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta : BPK Gunung Mulia

Hardjana, A.M., 1994, Stres Tanpa Distres. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Hardjana, A.M., 1997, 35 Cara Mengurangi Stres. Yogyakarta: Kanisius.

Haryanto, S., 2000, Penyalahgunaan NAPZA: Tantangan Psikologi Menghadapi Millenium Baru. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fak.Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Hawari, D. (2003). Penyalahgunaan & Ketergantungan NAZA. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Joyce, D.G. 1999. Apa Itu Alcoholics Anonymous?(www.ycab.org/id/druginfo.asp )

Joewana, S., 1989, Gangguan penggunaan Zat Narkotika, Alkohol dan Zat Adiktif lain. Jakarta: PT. Gramedia.

Kamus Besar Bahasa Indonesia . 1989. Jakarta : Balai Pustaka.

Landau, E. (1994). Teenage Drinking. Hillside : New Jersey Enslow Publisher Inc.

Lazarus, S.R. 1976. Pattern Of Adjustment. Tokyo; McGraw-Hill Kogakusha Ltd

Moleong. J. L., 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mönks, F.J., Knoers, A. M. P., dan Haditono, S. R. (2001). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Murdoko. 2005. Miras Mudah Didapat, Menuai Maksiat. Kedaulatan Rakyat, 15 Agustus 2005. no 456.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

102

Poerwandari, Kristi (2001). Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Jakarta : Lembaga Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Facultas Psikologi Universitas Indonesia.

Purwanto, Y. (2002). Bahaya Penyalahgunaan NAPZA dalam Perspektif Psikologi. Laporan Pelaksanaan Program Studi Piloting Crisis Unit di SMU. Proyek pengembangan Kegiatan Kesiswaan dan Pemberian Beasiswa Bakat dan Prestasi Direktorat Pendidikan Menengah Umum Departemen Pendidikan Nasional.

Putu, B. 2002. Minum alkohol tak terkendali, bersiaplah buta.www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2002/5/20/f3.htm

Ronodikoro. S., Pudjono. M., dan Rustamto. (1992). Studi Kasus Daerah Rawan Penyalahgunaan Narotika. Laporan Penelitian. Yogyakarta : UGM Yogyakarta dan Kanwil Depsos RI Propinsi DIY.

Sadayanti 1995. Hubungan antara efikasi diri dengan strategi coping dalam menghadapi stres kerja. Skripsi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta Fak. UGM

Sarafino. E. P. (1990). Health Psychology. New York: John Wiley & Sons

Singarimbun, M. & Effendi, S. 1982. Metode Penelitian Survai. LP3ES: Jakarta.

Siswanto. (2002). Pengaruh Pengalaman Menulis Emosional Terhadap Simtom-simtom Depresi pada Mahasiswa. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Smet, B., 1994, Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.

Suryabrata, Sumadi (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Their Domain and Relation to Drinking Patterns. Journal of Consulting andClinical Psychology, 4(5), 419-426.

Taylor, S., 1991, Health Psychology. New York: Mc.Graw-Hill, Inc.

Yesamine, 0. 2000. Hubungan menggunakan PFC Dengan Tingkat Depresan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir. Skripsi ( tidak diterbitkan ) Yogyakarta Fak. UGM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

103

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama (Inisial) : …………………………………………………………….

Usia : …………………………………………………………….

Alamat : ….…………………………………………………………

Jenis kelamin : ...…………………………………………………………..

Universitas : …………………………………………………………….

Semester : …………………………………………………………….

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam

penelitian yang bertemakan “Studi Deskriptif Strategi Coping Mahasiswa Mantan

Pecandu Minuman Beralkohol Dalam Menghadapi Masalah” dan berjanji untuk

memberikan informasi secara sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya yang saya

alami.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tidak ada paksaan dari

dari pihak manapun.

Mengetahui,

Yogyakarta,……….2008

Yang menyatakan

_______________________

103

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

104

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama (Inisial) : …………………………………………………………….

Usia : …………………………………………………………….

Alamat : ….…………………………………………………………

Jenis kelamin : ...…………………………………………………………..

Universitas : …………………………………………………………….

Semester : …………………………………………………………….

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam

penelitian yang bertemakan “Studi Deskriptif Strategi Coping Mahasiswa Mantan

Pecandu Minuman Beralkohol Dalam Menghadapi Masalah” dan berjanji untuk

memberikan informasi secara sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya yang saya

alami.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tidak ada paksaan dari

dari pihak manapun.

Mengetahui,

Yogyakarta,……….2008

Yang menyatakan

_______________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

105

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama (Inisial) : …………………………………………………………….

Usia : …………………………………………………………….

Alamat : ….…………………………………………………………

Jenis kelamin : ...…………………………………………………………..

Universitas : …………………………………………………………….

Semester : …………………………………………………………….

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam

penelitian yang bertemakan “Studi Deskriptif Strategi Coping Mahasiswa Mantan

Pecandu Minuman Beralkohol Dalam Menghadapi Masalah” dan berjanji untuk

memberikan informasi secara sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya yang saya

alami.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tidak ada paksaan dari

dari pihak manapun.

Mengetahui,

Yogyakarta,……….2008

Yang menyatakan

_______________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

106

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama (Inisial) : …………………………………………………………….

Usia : …………………………………………………………….

Alamat : ….…………………………………………………………

Jenis kelamin : ...…………………………………………………………..

Universitas : …………………………………………………………….

Semester : …………………………………………………………….

Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam

penelitian yang bertemakan “Studi Deskriptif Strategi Coping Mahasiswa Mantan

Pecandu Minuman Beralkohol Dalam Menghadapi Masalah” dan berjanji untuk

memberikan informasi secara sesuai dengan keadaan sebenar-benarnya yang saya

alami.

Pernyataan ini saya buat dengan kesadaran penuh dan tidak ada paksaan dari

dari pihak manapun.

Mengetahui,

Yogyakarta,……….2008

Yang menyatakan

_______________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

107

VERBATIM DAN KODING

Catatan Lapangan

No brs

Pertanyaan dan Wawancara Coding

Subjek ternyata orang yang tepat waktu dan janji: Peneliti janji mau interview jam 18.00, dia sudah nunggu. Peneliti terlambat, Interview dimulai jam 19.00.

Subjek takut identitasnya diketahui karena Subjek adalah sudah kenal dengan peneliti dan teman-teman peneliti

1

5

10

15

20

25

30

35

41

Subjek 1T : Nggak ada acara kan?!J : Enggak, kan kita sudah janjian ...

dari tadi aku sudah nunggu lo!T : Maaf ... kalau lama nunggunya ...

biasa, ngecek tempat usaha dulu.J : Nggak pa-pa ... masih laris kan,

ayamnya?T : Lumayanlah .... bisa kita mulai

sekarang?!J : Boleh ... tapi identitasku

dirahasiakan kan?!T : Iya dong ... aku cuma pengin datanya

aja, soal identitasmu ... nggak ditulis di skripsi ...

J : Iya deh, kalau gitu ... tapi bener loh, jaga rahasia ...

T : Iya ... ya ... aku mulai nih.... dahulu kamu pernah sampe kecanduan kan? Boleh nggak kalau aku mengetahui lebih jauh?

J : Boleh ... asal aku masih ingat dan bisa menjawabnya.

T : Apakah saat ini kamu juga masih sering minum alkohol?

J : Kalau saat ini, saya sudah sama sekali tidak minum. Saya sudah berhenti .... .

T : Tapi dulu kamu sudah sampai kecanduan ya?

J : Kalau kecanduan sih saya kurang tahu, yang jelas hampir setiap hari saya minum alkohol. Mula-mula memang cuma sedikit dan hanya sesekali saja, namun lama-lama

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

108

Mula-mula Subjek kurang lancar menjawab karena kelihatannya sedikit bimbang, lama-lama interview semakin lancar.

Ketika ditanya tentang awal mula minum Subjek kurang lancar, karena sambil mengingat-ingat … peristiwa tersebut sudah lama terjadi.

45

50

55

60

65

70

75

80

85

menjadi kebiasaan. Tiada hari tanpa minum alkohol.

T : Sejak kapan kamu mulai mengkonsumsi alkohol?

J : Pertama kali saya minum alkohol sejak Kelas 2 SMP, namun masih sesekali saja. Itupun hanya sedikit, paling-paling sekali minum satu gelas, karena satu botol bisa diminum rame-rame sama teman.

T : Jadi kamu minum bersama teman-teman? Biasanya berapa orang?

J : Tidak tentu. Tapi biasanya lebih dari empat orang. Biasanya kalau teman yang ngumpul banyak, beli minumannya juga banyak. Misalnya jika ada lebih sepuluh anak, minumannya bisa lebih dari tiga botol.

T : Uang siapa yang sering dipakai untuk membeli minuman?

J : Tidak tentu. Kadang-kadang ada teman lagi lagi punya uang, atau pas ulang tahun. Tapi kadang-kadang juga patungan.

T : Apa yang menyebabkan kamu mengkonsumsi alkohol?

J : Mula-mula dari ajakan teman dan kakak-kakak kelas. Selain itu secara pribadi juga ingin tahu, seperti apa rasanya?

T : Saat pertama kali minum, apa yang kamu rasakan?

J : Mula-mula takut juga. Takut ketahuan orang tua atau guru. Tapi karena ada beberapa teman yang minum dan saya ingin tahu rasanya, saya juga minum. Pertama kali minum ada rasa pahit dan bau

Awal Mengkonsumsialkohol : kelas 2 SMP

Penyebab eksternal : ajakan temanPenyebab internal :Ingin tahu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

109

90

95

100

105

110

115

120

125

130

yang menyengat, namun karena ingin mendapat ”pengakuan” dari teman-teman... tetap saya minum. Sebenarnya ada sedikit rasa pusing, tapi lama-lama enak juga.

T : Apa yang mendorong kamu berani mencoba minum?

J : Selain ajakan teman, saya juga merasa bangga, karena berani minum. Saya menjadi mendapatkan semacam pengakuan dari teman-teman yang sama-sama minum. Saya jadi punya teman ngumpul.

T : Apakah ada masalah yang cukup berat saat itu?

J : Sebenarnya kalau masalah berat saya kira tidak ada. Mungkin karena ingin diakui saja. Ingin pengakuan dari orang-orang sekitar. Saya pertama kali minum sebenarnya tidak ada masalah sama sekali. Hanya mungkin karena kurang pengawasan dari orang tua atau guru saja, saya bisa mempunyai kesempatan berkumpul dengan teman-teman dan minum bersama.

T : Saat itu apakah kamu ingat masalah apa yang pernah kamu rasakan?

J : Kalau masalah sih belum begitu ada, karena saya masih SMP, masih suka hura-hura. Masalah saya paling hanya merasa kurang mendapatkan perhatian saja...

T : Bagaimana kamu menyikapi masalah kamu saat itu?

J : Saya ingin adanya pengakuan saja dari orang-orang sekitar, dari teman-teman, apalagi saat itu saya masih SMP. Saya ingin diterima di

Penyebab internal : ingin mendapat pengakuan teman

Penyebab eksternal: kurang pengawasan orang tua dan guru

Penyebab internal :Persepsi subjek kurang mendapatkan perhatian

Penyebab eksternal :ingin adanya pengakuan saja dari orang-orang sekitar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

110

Subjek cerita masa lalu secara datar, kadang-kadang ada jeda berfikir mengingat-ingat peristiwa yang sudah lama terjadi.

Subjek cerita tentang kecanduan mulai ada ekspresi emosi … seperti menyesali peristiwa tersebut

135

140

145

150

155

160

165

170

175

kelompok.T : Adakah ada tekanan kelompok saat

itu? J : Tekanan dari kelompok tidak begitu

kuat. Kelompok tersebut sebenarnya adalah kelompok bermain dari teman-teman sekolah. Secara langsung tekanan tidak ada. Namun saya merasa jika saya tidak bergabung dengan mereka saya takut dijauhi dan tidak punya teman. Jadi tekanannya hanya pada masalah interaksi saja. Saya bisa interaksi dengan mereka jika saya juga mau bergabung minum bersama mereka.

T : Apakah setelah mulai minum, akhirnya frekuensi minum bertambah?

J : Ya.... Dulu minum hanya sesekali, paling-paling seminggu sekali, pas hari libur, namun lama-lama menjadi lebih sering. Akhirnya hampir setiap hari minum. Minum menjadi kebiasaan. Setelah SMA dan awal-awal kuliah, saya menjadi sering sekali minum. Apalagi saat kuliah, saya kost sehingga lebih bebas untuk minum.

T : Kapan mulai kecanduan alkohol?J : Paling parah SMA dan semester-

semester awal kuliah. Tiap kali minum adanya selalu kurang. Kayaknya nambah-nambah dan akhirnya menjadi ketergantungan. Saat banyak pikiran rasanya ingin minum. Agar rasa pusing hilang. Tiap hari minum, kalau ada masalah nambah. Jika ada masalah rasanya ingin minum, akhirnya biarpun tidak ada masalah tetap minum.

T : Masalah apa yang memicu pemakaian alkohol?

J : Masalah berat tidak ada, tetapi

Masalah internal : takut dijauhi dan tidak punya teman

Frekuensi Mengkonsumsi Alkohol : Dulu seminggu sekali, lama-lama menjadi lebih sering

Fase Kecanduan:SMA dan semester-semester awal kuliah

Penyebab Internal : Kebutuhan biologis:Tiap kali minum adanya selalu kurang

EFC : Alcohol-drug disengagement :Jika ada masalah rasanya ingin minum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

111

180

185

190

195

200

205

210

215

220

masalah yang dihadapi mungkin masalah belajar saya merasa jenuh, prestasi tidak sesuai yang saya inginkan, juga masalah-masalah yang dihadapi anak sekolah pada umumnya, mungkin masalah tugas yang waktu itu saya anggap terlalu banyak dan susah, masalah konflik dengan teman, pacar. Paling juga masalah-masalah keluarga. Masalah berat ya paling hubungan dengan keluarga, orang tua, saya merasa kurang diperhatikan. Mungkin masalah yang berat adalah menghadapi lingkungan. Saat itu saya tidak nyaman di lingkungan. Saya banyak main di luar, jarang di rumah, karena di kampung tidak ada teman sebaya.Akhirnya menarik diri dari lingkungan. Saya kurang bergaul dengan masyarakat sekitar saya. Tidak pernah ikut kegiatan-kegiatan di lingkungan rumah, karena tidak ada teman sebaya. Teman yang sebaya dengan saya hanya sekitar 4 orang. Saya jadi terganggu, males bergaul dengan orang-orang yang usianya tidak sebaya. Jika pas di rumah, saya jarang keluar rumah, untuk mengurangi rasa tidak nyaman, saya paling dengerin musik, atau baca-baca …. Tapi kalau sudah bosan, paling secara sembunyi-sembunyi minum alkohol. Mengenai masalah keluarga, merasa tidak digagas di rumah. Orang tua sibuk, rumah selalu kosong. Rumah menjadi semacam open house bagi teman-teman yang ingin main. Orang yang paling dekat adalah teman-teman. Saya punya pikiran bahwa pelindung saya

Masalah Internal:masalah belajar prestasi masalah tugas sekolahMasalah Eksternal:- konflik dengan teman, pacar- tidak nyaman di lingkungan

Masalah Eksternal:hubungan dengan keluarga, orang tua kurang baik

EFC Behavioral disengagement :menarik diri dari lingkungan (kurang bergaul dg masyarakat)

EFC Mental disengagement :untuk mengurangi rasa tidak nyaman, saya paling dengerin musik, atau baca-baca ….

EFC : Alcohol-drug disengagement :Tapi kalau sudah bosan, paling secara sembunyi-sembunyi minum alkohol.

Penyebab Internal:- merasa tidak digagas di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

112

Subjek mulai lancar bercerita …Kadang-kadang kalau ia merasa mood dengan pertanyaan … ia menjawab secara panjang lebar

225

230

235

240

245

250

255

260

265

adalah teman-teman. Jika ada masalah atau cekcok dengan orang lain yang membantu adalah teman-teman. Teman-teman juga rapi dan bisa menutupi perbuatan-perbuatan saya. Saya jarang membicarakan masalah dengan orang tua. Jika ada masalah yang selalu ada di dekatku adalah teman teman. Karena merasa ada jarak dengan orang tua maka saya jarang sharing dengan orang tua. Males merayu-rayu orang tua, males mencari perhatian orang tua. Saya waktu itu sibuk dengan dunia masing-masing.

T : Bagaimana cara menyikapi masalah ketika itu?

J: Jika merasa bosan atau pikiran pusing saya minum saja, agar pusing hilang. Saya sebenarnya terganggu dengan hubungan dengan orang tua, namun masalahtersebut tidak saya pikirkan. Saya lari dari masalah tersebut. Tapi jika pikiran tersebut muncul, saya minum agar pikiran jadi enak. Pada saat itu saya ada pikiran orang tua berubah, namun setelah mereka berubah pun aku tetap sudah terbiasa dengan kebiasaanku minum alkohol. Jika ada masalah, saya minum maka masalah tersebut hilang, lupa, namun besoknya muncul lagi. Jika masalah muncul lagi, saya minum lagi. Saya selalu minum biar nggak ada pikiran lagi. Setelah minum saya jadi lebih PD, enjoy. Saat itu masalah itu saya anggap menjengkelkan dan membuat saya stress, sehingga jika ada masalah saya selalu minum. Masalah itu selalu ada, merasa tidak adil. Kalau ada masalah di keluarga tidak ada yang bisa diajak ngomong. Maka

rumah- Orang tua sibuk, - rumah selalu kosong

EFC : Alcohol-drug disengagement :- Jika merasa bosan atau pikiran pusing, minum

Masalah Internal :Terganggunya hubungan

dengan orang tua,

EFC : Alcohol-drug disengagement :- minum agar pikiran jadi enak

EFC : Alcohol-drug disengagement :Jika ada masalah : minum. Jika masalah muncul lagi: minum lagi. Setelah minum jadi lebih PD, enjoy.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

113

Subjek terlihat menyesali peristiwa masa lalu.

Cerita tentang DO Subjek terlihat agak tersipu … Subjek kenal peneliti dan teman-teman peneliti, sehingga agak malu.

270

275

280

285

290

295

300

305

310

minum dulu baru curhat pada teman, tapi biasanya dimulai dengan minum dulu. Setelah minum, masalah itu tidak tambah baik, namun masalah timbul terus, maka minum saja.Kadang-kadang saya juga merasa bersalah terhadap orang tua. Beberapa kali kadang ditegor, tetapi kadang-kadang juga didiamkan saja. Jika ditegor dalam keadaan minum saya tidak mau mengalah. Kadang-kadang cek-cok. Jika ortu bicara banyak, saya tinggal pergi.

T : Apakah kamu pernah merasa bahwa mengkonsumsi alkohol merugikan kamu?

J : Ya. Kadang-kadang saya merasa bersalah. Banyak tugas kuliah yang keteteran karena saya lebih asyik minum. Apalagi prestasi akademiksaya sangat menurun. Nilai-nilaikuliah saya tidak memuaskan saya. Namun jika memikirkan hal ini, saya kembali minum.

T : Setelah ada perasaan bersalah apakah ada keinginan untuk berhenti minum?

J : Saat itu perasaan susah dikendalikan. Pengin sih berhenti minum, namun tidak bisa. Jika saya pikir saya telah bersalah dan berdosa terhadap keluarga, saya merasa tertekan .... untuk melupakannya saya minum lagi.

T : Jika demikian ..... kenapa kamu bisa berhenti minum?

J : Saya bisa berhenti minum karena ada peristiwa yang memaksa saya berhenti minum.

T : Bisakah kamu ceritakan peristiwa yang menyebabkan ada keinginan kamu untuk lepas dari alkohol?

J : Titik baliknya adalah setelah saya

EFC : Alcohol-drug disengagement :Setelah minum, masalah tidak tambah baik, maka minum saja

Penyebab eksternal :Beberapa kali ditegor, tetapi kadang-kadang juga didiamkan saja.

Masalah internal :Kadang-kadang merasa bersalah

Penyebab internal mengkonsumsi alkohol :- prestasi menurun- Nilai tidak memuaskan

Penyebab internal subjekmengkonsumsi alkohol :perasaan susah dikendalikanEFC : Alcohol-drug disengagement :merasa tertekan .... untuk melupakannya minum.

Penyebab Internal Awal subjek mengkonsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

114

Subjek terlihat membanggakan orang tuanya

Karena sudah jam 21.00 Subjek terlihat capek … siang kerja, interview dihentikan.

Minggu 22

315

320

325

330

335

340

345

350

355

kuliah semester 4. Peristiwa titik balik itu adalah adanya pengumumnan DO. Saya mendapat peringatan dari kampus bahwa saya akan di DO, karena nilai-nilai akademik saya tidak sesuai target yang ditentukan kampus. Menghadapi ini saya bingung ..... mula-mula saya minum, sampai mabuk. Hal ini saya lakukan di rumah. Kemudian saya ditanya oleh ayah saya ... kenapa minum berlebihan? Setelah saling berdebat akhirnya saya mengaku bahwa saya mendapat peringatan DO dari kampus. Orang tua saya tidak marah ..... tetapi malah memberi kebebasan, saya boleh berhenti kuliah atau meneruskan kuliah karena saya dianggap sudah dewasa. Orang tua saya memberikan beberapa gambaran pilihan yang dapat saya pilih. Setelah saya renungkan, saya mulai berfikir positif .... ternyata orang tua saya demikian bijak. Mereka bisa menerima saya apa adanya .... bahkan jika saya memilih akan terus minum, saya dipersilahkan asal saya bertanggungjawab atas pilihan saya .... asal saya mau menerima resiko dan tidak menyesali apa yang telah saya perbuat. Dari hasil sharing dengan norang tua tersebut, saya diberi kebebasan. Saya diajak berargumen, saya mulai belajar berfikir sendiri. Saya mulai merasa nyaman ada perhatian orang tua.

T : Apa hasil dari peristiwa tersebut?J : Setelah saya merasa nyaman di

rumah, mulai ada perubahan. Saya mulai jarang keluar rumah, saya mulai membatasi frekuensi pertemuan dengan teman-teman peminum. Setelah sadar saya baru

Alkohol:pengumumnan DO

EFC : Alcohol-drug disengagement :Menghadapi masalah DO bingung ..... minum, sampai mabuk

Hubungan keluarga:Orang tua tidak marah dan memberi kebebasan karena dianggap sudah dewasa

EFC positive reinterpretation and growth :mulai berfikir positif .... ternyata orang tuanya bijak

PFC Seeking social support for instrumental reasons : meminta pendapat orangtua

PFC Suppresion of competing :

- mulai jarang keluar rumah - membatasi frekuensi pertemuan dengan teman peminum

Berfikir negatif tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

115

Juni 2008 jam 15.00 merupakan wawancara lanjutan

Subjek mantap cerita tentang keadaan keluarga

360

365

370

375

380

385

390

395

400

menyadari bahwa dulu sebenarnya orang tua telah memperhatikan saya, namun karena kesibukannya sering saya anggap mereka kurang perhatian. Saya kemudian merasa bersalah. Ketika minum saya merasa tidak nyaman, karena merasa bersalah terhadap keluarga. Saya mulai merespon peringatan dari kampus. Saya merencanakan untuk menemui dekan dan membicarakan masalah DO. Sejak saat itu saya menyibukkan diri dengan kuliah.

T : Bisa kita lanjutkan wawancara yang kemaren Jum’at?

J : Bisa ...T : Kemarin Jumat kamu cerita

mengenai peristiwa DO ya?J : Ya... bisa dilanjutkan kok ... mau

nanya apa lagi?T : Saya teruskan ya .... setelah peristiwa

pengumuman DO apakah usaha yang kamu lakukan?

J : Saya mencoba berhenti minum. Namun mulanya sangat susah .... keinginan minum selalu menghantui ... terutama jika ada masalah ..... kadang tidak ada masalahpun jika di kamar sendiri pengin minum ..... lalu saya mencoba membatasi diri sendiri pelan-pelan. Kadang-kadang jika ada konflik dengan pacar atau teman bisa timbul keinginan minum lagi, namun saya belajar mengatasi masalah dengan menemukan akar masalah dan mencari solusi agar konflik tidak berkelanjutan.

T : Bagaimanakah proses yang terjadi saat itu?

J : Setelah peristiwa pengumumnan DO, saya jadi sering berkomunikasi dengan orang tua. Saya jadi sering kumpul dengan keluarga. Sewaktu

alkohol :- minum menjadi tidak nyaman, karena merasa bersalah terhadap keluarga

PFC planning : merencanakan untuk menemui dekan dan membicarakan masalah DO.PFC active coping :menyibukkan diri dengan kuliah

Usaha melakukan perubahan :mencoba berhenti minum, mulanya sangat susah

Stressor sosial:jika ada konflik dengan pacar atau teman bisa timbul keinginan minum lagiPFC : Planning :saya belajar mengatasi masalah dengan menemukan akar masalah agar konflik tidak berkelanjutan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

116

Jika bicara tentang keinginan minum … terlihat Subjek seperti menahan rasa haus

Subjek cerita tentang solidaritas teman-temannya seperti ada rasa rindu…

Sampai saat

405

410

415

420

425

430

435

440

445

sharing dengan orang tua, saya diberi kebebasan dan dianggap telah dewasa. Saya diajak berargumen, saya mulai belajar berfikir sendiri. Saya mulai merasa nyaman ada perhatian orang tua. Orang tua saya sendiri jika ada masalah juga mulai dibicarakan dengan anak-anaknya. Saya mulai belajar menghadapi masalah. Setelah saya berhenti minum .... tiga bulan setelah lepas dari alkohol merasa enak .... namum belum sama sekali lepas ..... pelan-pelan. Waktu itu saya masih sesekali minum untuk sekedar mengurangi rasa tidak nyaman ... sebab jika keinginan minum belum dituruti .... perasaan merasa tidak enak, susah tidur ... kalau malam sering cuma ”klisak-klisik” ... untuk mengurangi hal ini saya minum sedikit ... hal itu berulang-ulang namun sedikit-demi sedikit bisa saya batasi ... akhirnya setelah sekitar setahun, saya bisa berhenti sama sekali minum ... namun kalau keinginan minum sampai sekarang masih sering muncul .... hanya saja saya bisa berpikir lebih baik dari pada dulu ... sekarang kalau saya pengin minum ... saya berpikir bahwa minum akan lebih banyak ruginya dari pada manfaat yang saya dapat .... lagi pula saya sekarang sudah kerja ... rasanya sayang jika uang yang saya peroleh dengan susah payah, hanya digunakan untuk beli minuman ... kalau ingat hal ini, keinginan minum saya bisa saya kendalikan ...

T : Adakah tekanan teman-teman untuk tetap mengkonsumsi alkohol?

J : Kadang-kadang mengingat solidaritas teman-teman ketika saya

PFC : seeking social support for emotional reasons :Saya mulai merasa nyaman ada perhatian orang tua. Orang tua saya sendiri jika ada masalah juga mulai dibicarakan dengan anak-anaknya.

PFC active coping :- mulai belajar menghadapi masalah

EFC alcohol-drug disengagement :masih sesekali minum untuk sekedar mengurangi rasa tidak nyaman ... perasaan merasa tidak enak, susah tidur

PFC Aktif Coping :sedikit-demi sedikit bisa membatasi minum ... setelah setahun bisa berhenti minum

EFC positive reinterpretation and growth:berpikir bahwa alkohol merugikan...

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

117

ini masih kelihatan bekas-bekas tanda kurang tidur pada Subjek… matanya cekung dan ada kerut-kerut meskipun usianya belum tua.

450

455

460

465

470

475

480

485

490

menghadapi masalah saya merasa bersalah jika tidak mengikuti ajakan teman untuk minum, tetapi tekanan ini bisa saya redam pelan-pelan, biasanya saya sharingmeminta pengertian dan perhatian dari orang lain. Selain itu karena ada keinginan yang lebih besar, yaitu menyelesaikan kuliah, memenuhi target pekerjaan, dan ingin memberikan rasa bangga kepada orang tua dan keluarga.

T : Adakah gangguan fisik yang terjadi saat itu? Apa saja?

J : Kalau gangguan fisik tidak ada. Paling-paling kalau terlalu banyak minum mabuk, kemudian badan terasa loyo, males mengerjakan apapun ....kalau siang lebih banyak tidur, dan malam susah tidur. Gangguan bersifat psikis adalah adanya ketergantungan terhadap alkohol, karena saat itu jika ada masalah inginnya lari ke minuman keras. Gangguan psikis juga peningkatan emosi dan kadang-kadang juga perasaan bersalah.

T : Adakah keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol?

J : Keinginan minum itu kadang-kadang muncul, namun setelah merasa nyaman dengan keluarga ... bekerja dan harus menyelesaikan kuliah, keinginan tersebut bisa ditahan. Keinginan minum kalah oleh tujuan hidup saya .... saya harus membenahi hidup saya, saya harus bekerja, saya harus menyelesaikan kuliah, saya harus membuat orang tua bangga. Saya mulai menata hidup dengan fokus pada kuliah dan kerja. Saya mulai melengkapi syarat-syarat yang diperlukan agar tidak DO, saya

PFC restraint coping :keinginan minum bisa saya redam pelan-pelan.

EFC seeking social support foremotional reasons: Sharing meminta pengertian dan perhatian dari orang lain

PFC planning :menyelesaikan kuliah, memenuhi target pekerjaan, dan ingin memberikan rasa bangga kepada orang tua dan keluarga

Penyebab Internal Biologis(Fase Kecanduan) :- Mabuk- badan terasa loyo - males mengerjakan apapun- siang lebih banyak tidur, malam susah tidur.

Penyebab Internal Psikis (Fase Kecanduan) :- peningkatan emosi dan perasaan bersalah

Masalah Internal:Keinginan minum kadang-kadang muncul

PFC restraint coping :keinginan tersebut bisa ditahan.

PFC planning :Saya mulai menata hidup dengan fokus pada kuliah dan kerja. Saya mulai melengkapi syarat-syarat yang diperlukan agar tidak DO, saya mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

118

Jika membicara-kan tentang kuliah, Subjek terasa kurang semangat

495

500

505

510

515

520

525

530

mulai membenahi kekurangan-kekurangan kuliah saya selama ini. Saya ingin tujuan hidup saya tercapai.

T : Usaha apa yang dilakukan supaya tidak relaps?

J : Menyibukkan diri, sibuk kerja dan kuliah agar tidak DO. Meskipun saat ini masih sering ada keinginan minum .... keinginan tersebut dapat diatasi karena sekarang sudah merasa nyaman dengan diri sendiri.

T : Apakah yang terjadi ketika keinginan tersebut muncul lagi?

J : Saya alihkan dengan kesibukan kerja dan kuliah sehingga keinginan saya untuk minum bisa hilang, atau sharing dengan orang tua. Kadang-kadang juga lari ke kegiatan spiritual, saya lebih banyak berdoa ... ikut misa, atau rekoleksi yang diadakan mudika.

T : Sekarang kamu benar-benar telah berhenti minum?

J : Suerr... kalau minum saya sudah berhenti sama sekali .... sekarang saya kan sibuk sekali, kuliah sambil kerja ... kamu tahu sendiri kan? Kamu aja kuliah sambil buka usaha juga nggak bisa kelar-kelar kok ...

T : Memang iya sih ... berarti sekarang kamu sudah enjoy ... nggak ada lagi masalah ya?!!

J : Kalau masalah dari alkohol sih enggak ada lagi ... paling-paling rasa ingin minum lagi .... tapi masalah lain malah lebih banyak, mana ada sih manusia nggak punya masalah?

T : Lalu masalah yang kamu rasakan sekarang apa?

J : Waah ... banyak sekali, soal kuliah yang belum selesai ... ditambah kerjaan .... sekarang saya baru nyadari ... ternyata kuliah sambil

membenahi kekurangan-kekurangan kuliah saya selama ini. Saya ingin tujuan hidup saya tercapai.

EFC mental disengagement : menyibukkan diri dengan bekerjasehingga mengurangi keinginan untuk minum lagi:PFC active coping :kesibukan kerja dankuliahPFC : seeking social support for emotional reasons :Sharing dengan orang tuaEFC turning to religion:- berdoa, misa, kegiatan mudika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

119

Subjek terlihat mulai lelah.

Subjek terlihat menyesal

535

540

545

550

555

560

565

570

575

kerja susah ...T : Bisa kamu ceritakan masalah-

masalah yang kamu hadapi sekarang ... setelah nggak minum lagi ...

J : Masalah yang mana? Kuliah, kerja atau apa?

T : Apa sajalah ... atau agar kamu bisa cerita enak sekarang cerita tentang kuliah kamu dulu .....

J : Iya deh ... kumulai dari kuliah dulu ya ... sebenarnya saya saat ini sudah merasa ada motivasi kuliah ... tapi kadang-kadang jenuh.

T : Kenapa kok jenuh ... katanya kamu sudah mulai senang menyibukkan diri dengan kegiatan kuliah ...

J : Kalau dikatakan sibuk kuliah sih enggak juga ... aku sudah enggak ambil mata kuliah kok ... aku sibuknya itu ... sibuk bikin proposal skripsi ... udah revisi berkali-kali nggak acc ... padahal kan aku harus kerja juga.

T : Kesulitannya apa sih?J : Nggak tahulah ... aku sudah ngikutin

prosedur ... nyari referensi-referensi yang disarankan dosen pembimbing ... setelah saya revisi ... sering dicoret-coret lagi .... hal-hal seperti inilah yang bisa mematahkan semangatku ....

T : Berarti pembuatan proposal skripsi ini kamu anggap sebagai beban?

J : Mungkin bisa dikatakan demikian ... habis, aku sudah berusaha maksimal namun ternyata susah juga .... mungkin karena aku sambilkerja ya?!

T : Apakah susahnya proposalmu kelar ... karena kamu harus membagi waktu dengan kerja?

J : Iya kali .... dengan susahnya membagi waktu antara kuliah dan kerja, aku sering ”nglokro” ... namun mengingat aku sudah

Masalah Internal (Fase Berhenti Mengonsumsi) :Revisi skripsi tidak mendapatkan Acc dari dosen:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

120

Bicara mengenaiskripsi, Subjek terlihat menyimpan kekecewaan seakan putus asa

580

585

590

600

605

610

615

620

625

menghabiskan waktu lama untuk kuliah ... sayang deh kalau nggak segera diselesaikan.

T : Adanya beban berat antara kerja dan kuliah ini apakah kamu ada keinginan lari dari masalah?... misalnya terus minum alkohol lagi ...

J : Keinginan itu memang selalu ada ... namun selalu saya tahan, aku tidak mau jatuh untuk kedua kalinya ... bagaimanapun aku harus tetap menyelesaikan studi.

T : Katamu tadi kamu kesulitan membagi waktu antara kuliah dan kerja ....

J : Iya sih ... namun dalam hati kecilku masih selalu ada keinginan untuk menjadi sarjana .... apalagi di lingkunganku ... sarjana dianggap sebagai suatu kebanggaan ... selain itu aku juga ingin memberikan kebanggan kepada orang tuaku ... selama ini aku belum bisa menyenangkan orang tuaku.

T : Selain masalah kesulitan menyusun skripsi ... persoalan kuliah apalagi yang kamu anggap sebagai masalah berat? Misalnya hubungan dengan teman kampus ... atau dosen atau yang lain?

J : Apa ya? .... kalau teman kampus sih enggak masalah ... soalnya teman seangkatanku tinggal sedikit ... paling kalau di kampus cuma ketemu adik-adik kelas yang aku banyak yang enggak kenal ... mungkin masalah yang bikin aku males ke kampus, karena aku enggak punya teman lagi ... mayoritas temanku seangkatan sudah lulus.

T : Selain itu apa lagi?J : Apa ya? .... Oh, itu tuh ... aku paling

keki kalau nyari referensi buat proposalku ... ke perpus aku males ... paling lewat internet atau ke toko

PFC restraint coping:namun selalu saya tahan, aku tidak mau jatuh untuk kedua kalinya ...

Masalah Internal (Fase Berhenti Mengonsumsi) :teman seangkatan tinggal sedikit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

121

Subjek kalau bicara kerja lebih bersemangat

630

635

640

645

650

655

660

665

670

buku... tapi kadang-kadang nyari buku juga sulit .... apalagi kalau aku capek habis kerja .... tambah pusing deh ... penginnya ngrevisi proposal, tapi mau nyari referensi udah capek ...

T : Kalau dari segi keuangan gimana?J : Sebenarnya orang tuaku masih sering

memberi berapapun aku minta .... tapi aku enggak enak sendiri .... maka aku nyambi kerja. Soal uang kuliah, ayahku baik loh ... aku sendiri yang sungkan kalau minta lagi ... aku kan kuliah sudah tujuh tahun ... jadi untuk beli buku, bensin, makan atau ke internet .... pake uangku sendiri ....

T : Jadi mengenai keuangan .... kamu nggak pernah punya masalah?

J : Enggak begitu bermasalah ... namun kadang-kadang juga bikin stress sih misalnya banyak kebutuhan ... sedangkan gajiku hampir habis ... mau minta orang tua malu....

T : Kalau boleh tahu, satu bulan kira-kira berapa pengeluaranmu?

J : Sekitar satu sampe satu setengah juta.

T : Cukup besar ya? Memang kebutuhanmu banyak?

J : Saya kira nggak begitu besar ... untuk bahan bakar saja sebulan sudah banyak, kan saya pake mobil.... Kebutuhan lain, seperti beli pulsa, langganan internet, makan, dsb ... kadang-kadang malah bisa lebih satu setengah juta ....

T : Kamu bisa cerita tentang banyaknya kebutuhan yang bikin stress ..... contohnya apa?

J : Pernah uangku habis banyak buat ”ngragati” motor ... ganti ban, variasi dan servis .... kebetulan aku juga baru beli buku referensi yang cukup mahal ... beli kado ultah temen ...

Masalah Internal (Fase Berhenti Mengonsumsi) :Perasaan malu meminta uang ke orang tua untuk mencukupi kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

122

Subjek

675

680

685

690

695

700

705

710

715

wah uangku terkuras deh ... mau minta ortu kalau enggak ada hubungannya dengan SPP dan kuliah aku sungkan ....

T : Terus untuk mengatasi masalah keuangan ini gimana?

J : Jika ada kesulitan aku sering sharing dengan teman dan pinjam teman kantor ... tapi gantian, kalau aku ada uang ... dipinjem teman juga tak kasih.

T : Hubungan dalam keluarga ada yang kamu rasakan berat enggak?

J : Saat ini kondisi keluargaku cukup baik ... aku merasa betah di rumah, apalagi setelah aku sering sharing dengan ortu .... jika ada masalah dengan pekerjaan, aku juga sering minta saran ortu.

T : Kalau situasi tempat kerja dan kondisi pekerjaan gimana? Ada yang bikin kamu tertekan enggak?!

J : Sebenarnya tempat kerja dan hubungan dengan teman-teman cukup enak .... tapi yang sering bikin aku tertekan adalah rasa capek dan target atau pekerjaan yang belum beres ....

T : Memang pekerjaanmu sering ditarget?

J : Iya ... tapi sebenarnya kerjaku adalah kerja team ... jadi target kami penuhi dengan kerjasama dengan teman-teman .... Aku paling nggak enak sama teman-teman ... kalau aku jadi penyebab pekerjaan nggak beres atau di bawah target.

T : Kalau boleh tahu ... kerjamu apa?J : Aku kerja di perusahaan periklanan

... aku ada di team media luar ruang ruang ... aku ikut di lapangan, misalnya pasang spanduk, baliho, neon box, dan lain-lain. Pemasangan ini kami kerjakan bersama teman-teman ....

PFC seeking social support for instrumental reasons:Jika ada kesulitan aku sering sharing dengan teman dan pinjam teman kantor

PFC seeking social support for emotional reasons:jika ada masalah, minta saran orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

123

sudah terlihat lelah, peneliti pamit pulang

720

725

730

735

740

745

750

755

760

T : Dari kerjamu yang cukup menyita waktu ini ... bagaimana dengan urusan skripsimu?

J : Itulah yang bikin aku sering tertekan ... aku sering enggak enak sama dosen pembimbing .... revisi proposal sering sebulan lebih baru saya kerjakan .... aku ngajukan proposal sudah dari semester kemarin loh, berarti sudah hampir dua semester ... belum acc.

T : Bagaimanakah strategi yang kamu gunakan saat ini jika menghadapi tekanan-tekanan tersebut?

J : Masalah harus dihadapi dan diselesaikan karena kalau lari maka masalah akan bertambah besar. Selain itu saat ini saya lebih banyak sharing dengan orang lain ... dan punya banyak kesibukan .... saya juga jadi lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri dengan Tuhan.

T : Bagaimana godaan dari keinginan minum alkohol untuk mengurangi tekanan tersebut?

J : Jika ada keinginan tersebut ... saya alihkan ke kegiatan lain, misalnya baca-baca referensi untuk proposal atau nyelesaikan pekerjaan yang belum tuntas .... saya juga lebih banyak berdoa.

T : Bagaimana kamu menyikapi suatu tekanan dalam hidup?

J : Saat ini saya telah yakin tidak akan kembali ke minuman keras karena telah mempunyai arah dan tujuan yang jelas. Saya menyadari bahwa dalam melangkah, dampaknya juga kena orang lain, misalnya keluarga, pacar, dsb. Maka saya harus kuat menghadapi masalah. Saya juga lebih mendekatkan diri dengan Tuhan melalui doa dan kegiatan-kegiatan keagamaan.

EFC Acceptance :masalah harus dihadapi dan diselesaikan

PFC seeking social support for instrumental reasons:- sharing dengan orang lain EFC turning to religion :- banyak berdoa- mendekatkan diri dengan Tuhan

EFC turning to religion :- banyak berdoa.

PFC planning coping :- mempunyai arah dan tujuan yang jelas. - sadar dampak negatif alkohol- kuat menghadapi masalah

EFC turning to religion :- doa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

124

765

770

T : Terima kasih ya ... kamu telah membantuku mengumpulkan data.

J : Sama-sama .... semoga aku juga cepet kelar ... aku sebenarnya ingin bisnis sendiri seperti kamu loh .... tapi kalau sudah selesai kuliahku saja.

T : Saya doakan saja ... kamu cepet selesai dan sukses ... aku sekalian pamit ya ...

- kegiatan-kegiatan keagamaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STUDI DESKRIPTIF STRATEGI COPING MAHASISWA … · LIQUOR IN FACING PROBLEM GENERATING STRESS Vincentius Awan Hananto University Sanata Dharma Yogyakarta 2008 ... minuman beralkohol

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI