studi awal keanekaragaman herpetofauna petungkriyono dieng

14
Volume {9, Nomor I' Juni 2O1O tssN 02{5-{9{X z,OOINDONESIA lurnal Fauna TroPika Akreditasi : 119/AKRED/LIPVP2MBI/06/2008 (Predikat B) KEANEKARAGAMAN KEONG KUWUK DI PERAIRAN HALMAHERA' MALUKU UTARA llcu Yanu Arbi ............ ..- .................. 1 DAMPAKDEFORESTASIPADALAJUPENURUNAN KERAGAMAN JENIS KODOK DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN. Hetten Kurniati ..... .--.-.-' 11 STUDI AWALKEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI PETUNGKRIYONO,KABUPATENPEKALONGAN, PROPINSIJAWA TENGAH. Rury Epriturahman,Tony FebriQurniawan, Kukuh I' Kusuma dan Chomsun H. K ..... "" 19 THETAXONOMIC STATUS OF PTERYGODERMATITES spp. AND THE SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDY OF qTERYGODERMATTTES WHARTONI (TUBANGU l, I 931 ) (NEMATODA: R|CTULARIIDAE) FROM INDONESIAN MURIDS. Kartika Dewi .......... .... "31 LARVAAVERTEBRATA LAUT DI AIR "BALLAST" DAN PERAIRAN LAUTDI PELABUHAN BITUNG, SELAT LEMBE,SULAWESI UTARA ttedy Ompi ..... """"""'37 MZt lndonesia I Volume 19(2) | 51-108 tssN 0215-191X

Upload: qur-ni-awan

Post on 05-Aug-2015

120 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

Volume {9, Nomor I ' Juni 2O1O tssN 02{5-{9{X

z,OO INDONESIAlurnal Fauna TroPika

Akreditasi : 119/AKRED/LIPVP2MBI/06/2008 (Predikat B)

KEANEKARAGAMAN KEONG KUWUK DI PERAIRAN HALMAHERA'MALUKU UTARAl lcu Yanu Arb i . . . . . . . . . . . . . . - . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

DAMPAKDEFORESTASIPADALAJUPENURUNAN KERAGAMANJENIS KODOK DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN.Hetten Kurniati..... .--.-.-' 11

STUDI AWAL KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DIPETUNGKRIYONO,KABUPATENPEKALONGAN, PROPINSIJAWATENGAH. Rury Epriturahman, Tony Febri Qurniawan, Kukuh I'Kusuma dan Chomsun H. K ....."" 19

THE TAXONOMIC STATUS OF PTERYGODERMATITES spp. ANDTHE SCANNING ELECTRON MICROSCOPY STUDY OFqTERYGODERMATTTES WHARTONI (TUBANGU l, I 931 ) (NEMATODA:R|CTULARIIDAE) FROM INDONESIAN MURIDS.Kartika Dewi .......... ...." 31

LARVAAVERTEBRATA LAUT DI AIR "BALLAST" DAN PERAIRANLAUT DI PELABUHAN BITUNG, SELAT LEMBE, SULAWESI UTARA

ttedy Ompi .. . . ."""""" '37

M Z t

lndonesia I Volume 19(2) | 51-108 tssN 0215-191X

Page 2: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 19-30

STUDI AWAL KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNADI PETUNGKRIYONO, KABUPATEN PEKALONGAN,

PROVINSI JAWA TENGAH

Rury Epriturahman, Tony Febri Qurniawan, Kukuh l. Kusumadan Chomsun H. K

Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Jl. Teknika Selatan,Sekip Utara, Daerah lstimewa Yogyakarta, lndonesia 55281

Email add resses: ru rybiougm@yahoo. com, ton ie_kun@yahoo. com

ABSTRAK

Rury E. , Tony F. Q. , Kukuh l . K. , & Chomsun H. K.2010. Studi AwalKeanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,PropinsiJawa Tengah.Zoo Indonesia 2010. 19(1): 19-30. Penelitian inibertujuanuntuk mempelajari keanekaragaman jenis, kekayaan jenis, status spesles danpreferensi habitat herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, PropinsiJawa Tengah. Penelitian telah dilaksanakan pada 10-21 Juli 2009, denganmenggunakan beberapa metode. Dari hasil penelitian diperoleh 51 jenisherpetofauna yang terdiri dari 15 suku. Dua puluh jenis tergolong kelas Amfibia, 1Sienis termasuk anggota anak bangsa Lacertilia dan 16 jenis termasuk anggota anakbangsa Ophidia. Lima diantaranya merupakan herpetofauna endemik Jawa, yaitulchthvophis Sp- Huia masonii. Meqoprhys montana. Rhacophorus marqaritifer danSphenomorpbus puncticentralis. Dari hasil juga diperoleh spesimen dari margaLimnonectes dan lchthyophis yang masih belum berhasil teridentifikasi.

Kata kunci: Keanekaragaman, Herpetofauna, Petungkriyono, Jawa Tengah

ABSTRACT

Rury E., Tony F. Q., Kukuh l. K., & Chomsun H. K. Preliminary of HerpetofaunaDiversity in Petungkriyono, Kabupaten, Central Java. 2010. The objectives ofthe research were to study the specles diversity, specles richness, species sfafusand habitat preferences of herpetofauna in Petungkriyono, Pekalongan Regency,Central Java Province. The research was conducted since 10 July to 21 Juty2009, using a variety of methods to sample the herpetofauna. The result showed57 specr'es of herpetofauna include in to 15 family. They were 20 species ofAmphibia, 76 species of Laceftilia and 15 species of ophidia. Five of them wereendemic to Java, namely lchthyophis sp- Huia masonii. Meqoprhvs montana.Rhacophorus marqaritifer and Sphenomorphus puncticentralis. Unidentified andpossibly undescribed species of unusual specimen referred to genus Limnonectesand lchthyophis and still being examined.

Key words: Diversity, Herpetofauna, Petungkriyono, Central Java.

I

l 9

Page 3: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

studiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,

Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. '19(1): 1 9-30

PENDAHULUANPetungk r i yono dengan

ketinggian 505-1717 m dpl. terletak dida ta ran t i ngg i D ieng , KecamatanPe tungk r i yono , Kabupa tenPekalongan, Propinsi Jawa Tengah.Secara geogra f i s , Pe tungk r iYonoberbatasan dengan KecamatanPan inggaran d i sebe lah ba ra t ,Kecamatan Doro dan Talun disebelahutara, berbatasan dengan KabupatenBatang disebelah timur dan di sebelahselatan berbatasan KabuPatenBan ja rnegara . Pe tungk r iYonomerupakan daerah tangkapan air yangsangat penting dan berfungsi sebagaipe r l i ndungan s i s tem PenYanggakehidupan yang ada d isek i tarnYa.Sebag ian besa r ben tang a lamPetungkriyono terdiri dari bukit-bukit,hutan belantara, hutan pinus, air terjunserta sungai-sungai yang berair jernih.

Sebagai kawasan ekowisata,data mengenai keanekaragaman hayatiyang ada d i Petungkr iYono masihsanga t m in im . Padaha l i n fo rmas imengenai keanekaragaman haYat imerupakan unsu r Pen t i ng da lampengembangan kebijakan dan sistempenge lo laan l i ngkungan Yangberkelanjutan di Petungkriyono. Hal iniseperti yang diungkapkan Das (1997)bahwa pengetahuan dan informasiyang lengkap mengenai potensi suatuwilayah adalah faktor penting dalammenyusun rencana dan st rategipengelo laan sumberdaYa. Olehkarenanya sangat penting untuk segeramendata potensi keanekaragamanhayatiyang ada disana. Salah satu datapotensi keanekaragaman hayati yangpen t ing ada lah da ta mengena ikeanekaragaman jenis herpetofauna.

Herpetofauna Yang terdiri darireptilia dan amfibia telah lama digunakansebagai indikator l ingkungan. Hal inidisebabkan peran penting herpetofaunadalam ekosistem (Howel 2002\- Selain

itu, herpetofauna merupakan kelompokyang penyebaran a laminYa sangatdipengaruhi oleh penghalang berupalaut dan pegunungan t inggi. Secarapasif, penyebaran herpetofauna dapatmenembus penghalang karena aktivitasmanus ia (Ku rn ia t i 2003 ) . APa lag imengingat terdaPat beberaPapermasalahan akibat adanya aktivitaspertanian intensif, perambahan kayuhutan dan perburuan liar yang jika tidakdilakukan secara benar dan lestari dapatmengancam berbagai ke lestar iankeanekaragaman haYat i Yang adadisana, khususnYa kelestar ianherpetofauna.

Berdasarkan fenomenatersebut, maka tujuan peneli t ian iniada lah un tuk mengungkaP danmendata kekayaan jenis dan preferensihabitat herpetofauna di Petungkriyono.D iha rapkan da ta Yang d iPe ro lehmenjadi pelengkap informasi yang akanmemban tu da lam Penge lo laanPetungkriyono di masa dePan.

BAHAN & METODE

Lokasi dan Waktu PenelitianPene l i t i an Yang d i l akukan

merupakan penel i t ian per tamakal iuntuk mengungkaP kekaYaan jenisherpetofauna di Petungkriyono daritanggal 10 Juli 2009 hingga 21 Juli2009. Survei awal di lakukan Padatanggal 9-11 Mei 2009. Penel i t iandilakukan secara diurnal (dari pukul08.00-14.00 WIB) dan nokturnal (daripuku l 19 .00 -23 .00 WIB) denganberbagai metode eksploratif. Daerahyang diteliti meliputi semua jenis habitatyang ada yaitu areal Persawahan,perkebunan, hutan belantara, hutanpinus, di sungai-sungai, dan di sekitarpemuk iman Penduduk . Daerahpenelitian terkonsentrasi pada empattempat (gambar 1), Yaitu:

20

Page 4: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Provinsi Jawa Tenoah. Zoo Indonesia 201 0. 1 9(1 ): 1 9-30

1 . Desa Kayupuring dengan ket inggian5 0 5 - 1 1 2 5 m d p l . P e n e l i t i a nd i lakukan d i l ima lokas i ya i tuSokokembang (07"05,690' LS; 109'43,217' BT, 525 m dpl.) , GunungSirandu (07' 06,1 95' LS; '1 09"43,053' BT, 849 m dpl.) , Alum (07'06,538' LS; '109' 43,990' BT, 693 mdpl.) , Bulu (07" 06,947' LS; 109"44,384' BT,715 m dpl.) , Duku (07'07 ,814' LS; 109. 44,873' BT, 875 mdpl.) dan Nj imat (07' 07,899' LS;109"44, 731' BT, 859 m dpl.).Desa Kesimpar dengan ketinggian1 1 5 0 - 1 3 5 0 m d p l . P e n e l i t i a ndi lakukan di satu lokasi yai tuKesimpar (07, 08,235' LS; 109"44,255'Br,1150 m dpl) .Desa Gumelem dengan ket inggian1250-1717 m dpl. Penelitian

d i lakukan d i t iga lokas i ya i tuGumelem (07' 11,208' LS; 109'44,249' BT, 1555 m dpl), Jalursetapak Curug Muncar-Simego (07,11.778' LS: 109" 44,135' BT. 1610m dpl) dan Jalur setapak sungaiSiwawan-Sengkarang (07' 11 ,168'LS; 109, 44,291' BT, 1 540 m dpl).

4. Daerah Al i ran Sungai Welo yangmerupakan al i ran sungai utamayang berasal dari mata air yang adadi dusun Kasimut. Sungai Welomengalir sepanjang Petungkriyonobagian t imur hingga ke utara.Penel i t ian di lakukan di t iga t i t ikyaitu 07" 05,807' LS; 109" 43,464'BT, 515 m dp l , 07 '06 ,537 'LS; 109 '43,999' BT, 593 m dpl dan 07"07,899' LS; '109" 44,739' BT, 858m dp l .

2 .

3 .

O e tE Xllfl.t*t

Bahan dan Cara kerjaPenel i t ian ini di laksanakan

secara eksp lo ra t i f menggunakanmetode bervariasi antara lain denganteknik purposive sampling, patchsampling dan teknik wawancara

Keterangan :* il|(r.rillng

I]J!*lrnqral@ltffiCr-�l P.tildryn

Skala : ' l : 120 000

te rhadap masyarakat loka l un tukmendapatkan jenis yang t idak di jumpaiselama survei (Kurniat i 2002; Hamidydkk 2007; Riyanto 2003, 2008).Penangkapan herpetofauna dilakukandengan tangan langsung dan alat bantu

Gambar 1. Lokasi penelitian pada Kawasan Dieng yaitu di Petungkriyono.

l

2 l

Page 5: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

studi Awal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan'

Provinsi Jawa Tengah-Zoo Indonesia 201 0. 1 9(1 ): 1 9-30

seperti senter, jaring, jebakan, tongkat,dan karet gelang. Parameter Yangdiambil untuk didata dan dianalisaa n t a r a l a i n a d a l a h P a r a m e t e rlingkungan (PH, suhu air, suhu udara,kelembaban dan elevasi), kekaYaanjenis, kelimpahan relatif dan statusberdasarkan IUCN Red Lisf danCITES.

Spesimen Yang tertangkaP laludidata dan didokumentasikan dengankamera Canon E580. BeberaPaspesimen selanjutnYa diawetkandengan bahan kimia (alkohol 96%,alkohol 7Oo/o dan formaldehid 4%).ldentif ikasi dan Penamaan jenisspesimen antara lain menggunakanpustaka yang dibuat oleh Rooij (1915;1917),Kampen (1 923), Kurniati (2003)'Man they & Grossmann (1997) 'lskandar (1996 & 1998), lskandar &Colijn (2000, 2001) dan Frost dkk(2006).

Penghitungan keanekaragamanherpetofauna d igunakan indekskeanekaragaman jenis Shanon-Weinerdan indeks kemerataan jenis Pielou(Odum 1971; Southwood 1971; Krebs1989; Kusrini 2009). Pengelompokkanhabitat dilakukan dengan menggunakanderajat kesamaan Jaccard danpengelompokkan lokasi berdasarkanparameter fisik dan kimia dilakukandengan derajat kesamaan Canbena(Krebs 1 989; Kumiati 2002, Riyanto 2008dan Kusrini 2009). Sedangkan untukmengetahui hubungan variabel dan

panameter lingkungan diuji menggunakankorelasi Pearson dan uji regresi.

Selain i tu juga, di lakukanpengelompokan derajat kelimpahanjenis herpetofauna Yang dijumPaiberdasarkan Budden (2000) Yaitu:dikelompokkan banyak dijumpai jika

minimal tercatat 30 perjumpaan/hari,dikelompokkan cukup banyak dijumpaijika 10 - 30 perjumpaan/hari, jarang

dijumpai jika hanya 1 0 perjumpaan/hari,sulit dijumpai/langka jika hanya 5perjumpaan/hari dan dikatakan langkaj ika pen jumpaannYa d ibawah 5perjumpaan /hari pada sebagian besarwaktu survai. Analisis dan perhitungandilakukan dengan bantuan Programkomputer Microsoft office excel 2O07,SPSS v. 16.0. dan NTSYS P.2.1.

HASILDANPEMBAHASAN

HasilTelah didata sebanYak 51 jenis

herpetofauna yang termasuk ke dalam15 suku. Secara rinci ke 15 sukutersebutterdiri atas 20 jenisAmfibia, 16jenis Lacertil ia dan 15 jenis Ophidia.Diketahui 5 jenis endemik Jawa dan 2jenis belum teridentifi kasi sepenuhnyadan kemungkinan mengarah ke margaL imnonectes dan lch thYoPhis 'Penjelasan lebih r inci mengenaipenjumpaan masing-masing lokasi danmenenai derajat kelimpahan relatifnyadisajikan pada Tabel 1.

22

Page 6: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 19-30

Tabel 1. Jenis herpetofauna dari empat lokasi di Petungkriyono. Keterangan: Kp=Kayupuring; Ks= Kesimut; Wl= Welo; Gm= Gumelem; Pm= Pemukiman;La= Ladang/sawah/kebuni Hl= Hutan; Pr= Perairan sungai; (*)= endemik;(i)= unidentifiedlnewrecordi (x)= ditemukan; (-;= tidak ditemukan; (w)=hasil wawancara penduduk dan spesimen belum ditemukan selamapenelitian.

Derajat Lokasi HabitatKelimpahan Kp Ks W Gm Pm LS Ht Pr

Butonida€Phrynoidis asperaI ng eD phryl us bi pr c atusl/tcrohylidaoMctghyb achatinaMc,ohye palmipesD icrog lossid aeFejeNarya linnehadsFejeNarya cancriv6aLimnonectes kuhtilirnnmectes sp.rLimnonectt-s mbrodiscusOcciduyga sJnpbanaRanidaOdornna hosiHtlarana nicobariensisHylarana dlal@ndaHuh masonii'tlibgophryidaetvbgqrhys montana*Lep tobrac hi um hassel tiRhacophorid*fulypedabs leuconygaxRhacqh oil s m argartifer'Philautus autih siatuslchthyophiir& -lchthyqhis sp.'-Gekkonida.C ytoda cl )l us m atm oratu sHemydevlus lrenatusHenydaculus garnotiH enydacty I us pl atyur usGehyra mutibtaAgamida€Dnco volans wbnsDEco haematqogpnEroncheela crislatelbBronch@ela jubataGono@phaluscham aeleon tinusPse ud oc al des ty np ani sti gaScincidaeDasb olivaceaeEutroois muftEsiataElrtrogis rudis&henorrcrphuspnc{Eentrats'L*artidilTakydromus sexlineafusElapidaoBungarus caNidusBungarus fascbtusNah sputalixtuhtb6a integhatsColubridaoAhaetulla prasinaPtyas kornsPtyas marcosraftamnodynagespurverulenfusCabnarh lhnaeiRhabdqhis C'ysaeo6Xenetwhistiang utgeNsXen odernas javan busPytho.idaoryhon EticulatusViporidaeTrineresJtuspuniceus

x xx xx - x xx -X -

- x

JarangLarEka

Jarang[angka

BerlimpahCukupJarang[angkaLangkaLangka

JarangJarangJarangBanyak

JarangJarang

JarangJarangJarang

Jarang

CukupCukup

LangkaLangkaBanyak

JarangLangkaLangkaJarang

Langka

Jarang

LangkaCukupLangka

Langka

Jarang

JarangLangkaLangkaLangka

JarangLarEkaLangka

[-angka

LarEkaLangkaLarEkaJarang

tangka

Langka

. Xx xi :

X XX -

xxXXX

X - - X

. XX X

i : : :

IX

x

ixx

X

i

xXXX

Xx

xxxX

X

X

x

X . X Xx - x xx - - x

xX

X

i

xXX

X

-X

IX

:X

X X XX -X X XX X X

x. X

- .X XX .- xX -

- x

x xx x

X XX X

XXXX

xX

X

x

XXXXX

xXXx

x

XxX

X

X

X

i

.

ixx

i:

i

X

IiX

.X

X

X

x x- x

X

xxvXXX

X

X

Xxx

- - ixX

W

23

Page 7: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,

Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(' l ) : 19-30

Gambar 2. Pengelompokkan habitat berdasarkan nilaiindeks kesamaan Jaccarddengan menggunakan UPGMA Keterangan: Pm=Pemukiman;La=Ladang/sawah/kebun; Ht=Hutan; Pr= Perairan sungai.

Ceffcie.n

@.41 7361co€flici6t

Gambar 3. Pengelompokkan lokasi peneli t ian berdasarkan ni lai kesamaanparameter fisik dan kimia dengan menggunakan indeks kesamaanCanberra. Keterangan: Kp=Kayupuring; Ks=Kesimut; Wl=welo danGm=Gumelem.

PengelomPokan habi ta tberdasarkan penjumPaan jen isherpetofauna yang ditemukan telahdih i tung menggunakan dera jatkesamaan Jaccard dan d ianal is ismenggunakan UPGMA. Sedangkanpengelompokan lokasi berdasarkankesamaan parameter fisik dan kimiatelah dihitung menggunakan derajatkesamaan Canberra dan dianalisismenggunakan UPGMA. Kedua hasilmenun jukkan te rdaPa t 3pengelompokan habitat utama dan 2pengelompokan lokasi utama. Untuklebih je lasnya d i i lust ras ikan dalamgambar 2 dan 3 . Berdasarkan statusIUCN Red L ls f sebagian besar

komposisinya berstatus least Concern,near threatened, dan vulnerable.Sedangkan berdasarkan status CITESsebagian besar berstiatus non appendixdan appendix ///. Komposisistatus lebihjelasnya pada gambar 4. Hal tersebutmenunjukkan bahwa hampir sebagianbesar jen is herPetofauna masihmemer lukan studi leb ih lan jut lag i ,terutama dalam hubungannya denganpenentuan status konservasinya. Hasilpenghitungan I ndeks keanekaragamanShanon Weiner serta kemerataan jenisdisetiap lokasi disajikan dalam gambar5 dan hubungan f rekuens i su rva idengan akumu las i Pen jumPaandiilustrasikan dalam gambar 6.

24

Page 8: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

studiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di petungkriyono, Kabupaten pekalongan,Provinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(., |) : 19-30

Gambar4. Komposisi status jenis herpetofauna di Petungkriyono berdasarkanIUCN dan CITES. DO= Data deficient; LC= Leasf concern. NT= Nearthreatened;VU= Vulnerable; EN= Endangered; NA= Non_appendik;AP l=Appendik l ;AP t t=Appendik i l ;Ap i l l=Appendik i l t .

3.50

3.00

2.50

2.00

1.50

1.00

0.50

0.00

Gambar 5. Keanekaragaman dan kemerataan jenis herpetofauna di empat lokasiPetungkriyono berdasarkan indeks keanekaragaman jenis shanon-Weinerdan indeks kemerataan jenis pielou.

* Ophidia

+Lasedilia

/^4€=424n

, - /

Gambar 6. Akumulas, p"n'"rnun"n j"n," n"rpetofaunu Oipenelitian daritanggat 10 hingga 21 Juli2009.

1 0

Petungkriyono selama

EAP I I I

I

25

Page 9: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Provinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(1): 19-30

PembahasanDari hasil survei didapatkan 4

jenis amfibia dan 1 jenis reptiliaendemik Jawa (lihat Tabel 1). Amfibiaendemik Jawa tersebut antara lainyaitu: Huia masonii, Megoprhysmontana, Rhacophorus margaritiferdan lchthyophis sp. (lskandar 1998;Natus 2005). Sedangkan repti l iaendemik Jawa te rsebu t ada lahSphenomorphus puncticentral is(lskandar 1996).

Di Petungkriyono lchthyophissp. (lihat Gambar 7) dapat ditemukanpada sekitartempat yang lembab sepertidi sungai-sungai kecil berlumpur, dilubang alami sekitar sungai yangalirannya tidak terlalu deras serta dipinggir persawahan yang senantiasatergenang air. Di Jawa diketahuiterdapat 3 jenis lchthyophis yaituIchthyophis hypocyaneus (Boie 1827),lchthyophis javanicus Taylor, 1960 danlchthyophis bernisi Salvador, 1975.Distribusijenis ini di Pulau Jawa masihbelum banyak diketahui. Sejauh ini barutercatat pernah ditemukan di Banten(lskandar 1998) dan diTaman NasionalGede Pangrango (Kusrini dkk. 2007).Sebelumnya juga pernah dilaporkanpenemuan l ch thyoph is sp . d iPetungkriyono oleh Hamidy (2007).Sehingga penemuan ini merupakanpenemuan kedua di Petungkriyono.Namun sayangnya keberadaan dankeberlanjutan kehidupan lchthyophisdisana dapat terancam oleh aktifitas

manusia berupa "menjenu" yaitukegiatan meracun ikan/belut padadaerah yang berair. Padahal kehidupanI chthyoph is sangat bergantung pada air.

Awal mula pendugaanLimnonectes sp. (lihat Gambar 7) yangditemukan di dusun Kayupuring adalahjuvenif dari Limnonectes kuhlii, namunsetelah dibandingkan dengan juvenilLimnonectes kuhlii yang ditemukan diKulonprogo dan di Taman NasionalGunung Merapi ternyata bentuk tubuh,polawarna dan cirinya berbeda.

. Distr ibusi Sphenomorphuspuncticentralrs di Jawa sejauh ini barudilaporkan ditemukan di Baturaden(lskandar 1996), di Taman NasionalGunung Halimun (Kurniati2003) dan diTaman Nasional Gunung Merapi(Eprilurahman & Muharromi 2008).D e n g a n a d a n y a p e n e m u a nSphenomorphus puncticentralis diPetungkriyono akan memberikant a m b a h a n i n f o r m a s i m e n g e n a ipersebaran jenis endemik ini di Jawa.

Dari hasil wawancara denganpenduduk lokal juga diperoleh informasimengenai 3 jenis reptilia yang tidakditemukan selama survei yaitu: Na,1bsputatrix, Python reticulatus danCryptelytrops albolabris. Belumditemukannya ketiga jenis tersebutm u n g k i n d i k a r e n a k a n j u m l a hpopulasinya di alam yang memangsedikit serta mungkin akibat perilakupenduduk lokal yang kerap membunuhjika bertemu ular.

Gambar 7. Spesimen unidentified (A) lchthyophrs sp. dan (B) Limnonectes sp.

26

Page 10: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

studiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan'

Propinsi Jawa Tengah. Zoo lndonesia 2010' 19(1): 19-30

Pada tabe l 1 , j en i sherpetofauna yang memil iki derajatkelimpahan relatif paling tinggi adalahFejervarya limnocharis diikuti denganHuia masonii dan GehYra mutilata.Fejervarya limnocharis dan Hulamason ii melimpah d ikarenakan wilayahPetungkr iyono memi l ik i sumber a i ryang sangat sesuai sebagai habitatkatak jenis ini sehingga kemampuandan keberhasilan reproduksinya tinggi(lskandar 1998; Kurniati 2002, 2003).Sedangkan Gehyra mutilata melimpahdi Petungkriyono dikarena kemampuanberadaptas inYa Yang t inggi Padadaerah pegunungan dan terbatasnyapredator untuk jenis ini.

Selain itu dari Tabel 1 daPatd iketahui juga bahwa jumlah jen isherpetofauna yang ditemukan di empatlokasi berbeda. Tiga puluh delapanjenis herpetofauna d i temukan d iKayupur ing, sedangkan 16 jen is d iKesimut, lalu 12 jenis di Welo dan 20jen i s d i Gume lem. Pe rbedaan in id ipengaruhi o leh faktor- faktorl i ngkungan . Fak to r Yangmempengaruhi daPat beruPa f is ik(suhu, ketinggian, ketersediaan sumberair, cahaya matahari dan kelembaban)maupun biologi (morfologi anatomi,pemangsa, vegetasi, ketersediaanmakanan, PenYakit dan komPetisi)(Krebs 1989; Zug 1993; Kusrini2009).

Hasil uji regresidan uji korelasiPearson ternyata men unjukkan faktor-faktor lingkungan seperti suhu udara(a=0,74; F=0,21; t hit=0,63), suhu air( o = 0 , 9 1 ; F = 0 , 2 1 ; t h i t = 0 , 5 7 ) , P H( o = 0 , 2 3 ; F = 5 . 6 ; t h i t = 2 . 1 ) d a nketinggian (o=0,69; F=5.6; t hit=1.9)tidak secara nyata berpengaruh. Hasilini dapat dimengerti karena parameterf is ik yang d iukur d i masing-masinglokasi t idak ter ia lu berbeda.Kemungkinan besar faktor lingkunganlain seperti ketersediaan sumber air,cahaya ma tahar i , ke lembaban ,

mor fo log i ana tomi , Pemangsa 'vegetas i , ketersediaan makanan,penyakit dan kompetisi adalah faktorutama yang mempengaruhi perbedaankekayan jenis, komPosisi jenis danpersebaran jen is herPetofauna d imasing-masing lokasi survei.

Hasil PengelomPokan habitatmenggunakan dera jat kesamaanJaccard ( l ihat Gambar 2) tamPakbahwa d i Petungkr iYono daPatdikelompokkan dalam tiga kelompokutama yaitu pemukiman, ladang/kebundan habitat tiak terganggu (hutan dansungai). Tipe habitat pemukiman danladang terpisah menjadi zona tersendirid ikarenakan geograf is Pemukimanyang jauh da r i l adang seh inggaekosistem yang tercipta pun berbedadi antara keduanya. Sedangkan tipehabitat hutan dan sungai menjadi satuzona tersendiri, hal inidapat dimaklumikarena secara geografis letak sungaisanga t deka t dengan hu tandibandingkan dengan pemukiman danladang. Sehingga secara langsungterdapat interaksi antara ekosistemsungai dan hutan. Hal ini menunjukkanbahwa aktifitas pemukiman dan ladangyang merambah ke kawasan hutan dansunga i akan daPa t menYebabkanperubahan keanekaragaman hutan dansungai.

Nilai derajat kesamaan Jaccardpada mas ing -mas ing l okas imenunjukkan terdaPat Perbedaankomposisi jenis herpetofauna antaraKayupuring dan Gumelem (38,46%)dengan Kesimpar dan Welo (33,33%).Perbedaan kesaman jen i s Yangdi temukan antara KaYuPur ing danGumelem dengan KesimPar dan Welodisebabkan adanya perbedaan kondisidan karakteristik habitat. Hal initerbuktidari hasil pengelompokan lokasi (lihatGambar 3) berdasarkan parameter fisikdan kimia yang dihitung menggunakanderajat kesamaan Canberra, ternyata

27

Page 11: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 201 0. 1 9(1 ): 1 9-30

lokasi Kayupuring dengan Gumelemmemiliki nilai kesamaan parameter fisikdan kimia sebesar 99,2o/o dan lokasiWelo dengan Kesimpar memil iki ni laikesamaan sebesar 98,3%.

Komposisi jenis herpetofaunadi Petungkriyono berdasarkan IUCNpaling banyak berstatus berstatus /easfconcern (68%), Near threathed (12%),dan Vunarable (8%). Sedangkanberdasarkan status CITES sebagianbesar berstatus non appendix (82o/o),dan appendix ll (12%) (lihat Gambar4).Diketahui juga bahwa 6% herpetofaunayang ada di Petungkriyono tergolongEndangered dan Appendix ll. Dariinformasi di atas sudah seharusnyaPetungkriyono dikelola dengan baikdemi menjaga kelestarian herpetofaunayang ada di sana.

Berdasarkan i lust ras i PadaGambar 5 . d i ke tahu i i ndekskeanekaragaman d i petungkr iyonom e m i l i k i k i s a r a n i n d e k skeanekaragaman dari 1,97 hingga 3.Menurut Brower &Zarr (1997) indekskeanekaragaman d ika takan t ingg inilainya lebih dari 2,0 dan sedang jikan i l a i n y a a n t a r 1 , 5 - 2 , 0 , s e d a n g k a nrendah jika nilainya antar 1,0-1,5 dansangat rendah j ika kurang dari 1,0.S e h i n g g a keanekaragamanherpetofauna di Petungkriyono dapatd ika takan da lam ren tang sedanghingga tinggi.

Jika dilihat dari nilai H' dan Em a k a l o k a s i y a n g m e m i l i k i n i l a ikeanekaragaman herpetofauna yangtinggi dengan kemerataan yang relatiftinggi adalah di Kayupuring (H'=3.04;E = 0 . 8 4 ) , s e t e l a h n y a a d a l a h d iKes impar (H '=2 .53 ; E=0.91) la lu d iG u m e l e m ( H ' = 2 . 4 3 ; E = 0 . 8 1 ) d a nterakhir di Welo (H'=1.97; E=0.79).H e l v o o r t ( 1 9 8 1 ) d a l a m D a r m a w a n(2006) menyatakan bahwa aPabi lak e a n e k a r a g a m a n d a l a m s a t ukomunitas tinggi maka keseimbangan

antar jen is juga t inggi , te tap i t idakber laku seba l i knya . J i kakeanekaragaman dan keseimbanganjenisnya t inggi menandakan bahwasecara keseluruhan ekosistem padahabitat tersebut kondisinya masih baik.

Pada Gambar 6, dapat dilihath u bu ngan an ta ra f rekuens ipengamatan dengan penambahanjumlah j en i s he rpe to fauna yangtersurvai. Secara keseluruhan padasurvai terakhi r graf iknya masihmen u n j u kka n kena ikan , i n imemperlihatkan bahwa jika survai dimas ing -mas ing l okas i d i t ambahkemungk inan besa r j en i s yangditemukan akan bertambah. Hal inidikarenakan terdapat beberapa jenisherpetofauna yang pola aktifitasnyadipengaruhi oleh musim, dimana padamusim tertentu akan berhibernasi atauhanya melakukan sedik i t akt i f i tassehingga sulit dijumpai. Selain itu masihterdapat beberapa daerah d iPetungkriyono yang belum tersurveiseluruhnya seperti di dusun Semegodan Pakis.

KESIMPULANDalam penelit ian ini berhasil

didata sebanyak 51 jenis herpetofaunayang termasuk ke dalam 15 suku.Secara rinci ke 15 suku tersebut terdiriatas20 jenisAmfibia, 16 jenis Lacertiliadan 15 jenis Ophidia. Diketahui 5 jenisendemik Jawa dan 2 j en i s be lumteridentifikasi, Pada penelitian ini jugate lah menganal is is terdapat t igapengelompokan zona utama yai tuhab i ta t pemuk iman , l adang dankawasan hutan.

UCAPAN TERIMAKASIHDiucapkan ter imakasih dan

penghargaan yang t i ngg i kepadaDekan Fakul tas Bio log i UGM atas

28

Page 12: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwaI Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Peka|ongan,

Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010' 19(1): t9-30

dukungan te rhadaP Pene l i t i an i n imelalui Dana Penelitian TP3F FakultasBiologi UGM Tahun 2009 dan kePadarekan- rekan sa tu t im eksPed is iherpetofauna Petungkr iYono 2009Fakul tas Bio log i UGM (BramantYoWikantyoso, Rachmat RiYadi ' SidiqSetyo, Muhammad Fahrul l lmi, FaridKuswantoro, Donan Satria Y., HastinAmbar As t i , R ina R is t iwandar i ,Fatmawati Sugiharja, Ummi Latifah F.'Rani ls MaYa) atas ker jasama,pengertian, diskusi dan segala bantuanyang telah diberikan.

DAFTAR PUSTAKABrower, J.E. & J.H.Zarr.1997. Field and

LaboratorY For Genera lEco logY , W.M.C BrownC o m P a n Y P u b l i s h i n g 'Portugue, IOWA.

Buden, D.W. 2000. The rePt i les ofPohnpei, Federated Stated ofMicronesia. Micronesia 32 (2):1 55-1 80.

Darmawan , M . P . 2006 .Keanekaragaman Jen isBurung Pada BeberaPa TiPeHab i ta t D i Hu tan L indungGunung Lumut Ka l iman tanTimur. Skr iPs i . DePartemenKonservasi SumkberdaYaHutan dan ekowisata FakultasKehutanan lPB. Bogor. Tidakdipublikasikan. 130 hal.

Das, l. 1997. Conservation problem oftroPical Asia's most threatenedturt le, In: van Abbema' J. (Ed)'P roceed ing : Conse rva t i on ,restoration and management oftortoise and turtle. 295-308.

Epri lurahman, R. & A. F. Muharromi.2 0 0 S . K e a n e k a r a g a m a nHerPe to fauna d i Buk i tPlawangan, Kawasan WisataKal iurang, Daerah ls t imewaYogyakarta. Seminar Nasional

HerPetologi ll. YogYakartaFrost, DR., T. Grant, JN. Faivovich, RH'

Bain, A. Haas, CFB. Haddad,RO. Desa, A. Channing, M.Wilkinson, SC. Donnellan, CJ.RaxworthY, JA. CamPbell, BL.Blotto, P. Moler, R. Drewes, RA.Nussbaum, JD . LYnch , DM.Green, & WC. Wheeler. 2006.The amPhib ian t ree of l i fe .Bul le t in of the Amer icanMuseum of Natural History 297.New York, USA.

Hamidy, A., MulYadi & lsman. 2007.Herpetofauna di Pulau Waigeo(in press).

Hamidy , A . 2007 . MorPho log i ca lCharacters of Javan Caeciliansl c h t h y o p h i s s p p .(Gymnoph iona , AmPh ib ian )Laboratory of HerPeto logYM u s e u m Zoo log i cumBogoriense - Research Centerfor BiologY Indonesian Instituteo f Sc iences . Semina rHerpetologi lndonesia l. Bogor

Howe l l , K . 2002 . AmPh ib ians andRePt i l es : The RePt i l es . I nDavies. G and Hof fman, M(eds) . Af r ican Forestb iod ivers i tY: a f ie ld surveYmanual for vertebrates.

lskandar D.T. 1996. New Scincid Lizardof the Genus SPhenomorPhus(Reptilia, Scincidae) from Java.Treubia 31 (1): 25-30.

lskandar, D.T. 1998. Amphibia of Javaand Ba l i . Research anddeveloPment Center forBiology-LlPl. Bogor

lskandar, D. T. and E. Coli jn. 2000.P re l im ina rY check l i s t o fSoutheast As ian and NewGu inean he rPe to fauna :Amphibians. Treubia 31 (3): 1-1 33.

lskandar, D. T. and E. Coli jn. 2001.P re l im ina rY Check l i s t o f

29

Page 13: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

StudiAwal Keanekaragaman Herpetofauna di Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan,Propinsi Jawa Tengah. Zoo Indonesia 2010. 19(l): 19-30

Sou theas t As ian and NewGu inean Rep t i l es Pa r t l :Se rpen tes . The G ibbonFoundation. Jakarta.

Kampen , P .N . van . 1923 . Theamphibian of the Indo-AustraliaArch ipe lago . E .J . B r i l l L td .Leiden.

K rebs , C . J . 1989 . Eco log i ca lMethodology. Harper and RowPublisher. New York.

Kurniati, H. 2004. The reptile speciesin Gunung Hal imun Nat ionalPark, West Java, Indonesia.Berita BiologiT (1): 73-79.

Kurniati, H. 2002. Frogs and Toad ofUjung Kulon, Gunung Halimunand Gede-Pangrango NationalPark. Berita Biologi6 (1): 75-84.

Kurn ia t i , H . 2003 . Amph ib ian &Repti l iaes of Gunung HalimunNat iona l Pa rk Wes t Java ,Indonesia (Frog, L izard andSnakes ) : An l l l us t ra tedGuideBook. Research Centerfor Biology (LlPl) and NagaoN a t u r a l E n v i r o n m e n tFoundation (NEF). Cibinong

Kusr in i . D .M. 2009 . PedomanPenel i t ian dan SurveyAmph ib ia D i l apangan .Depar temen KonservasiSumberdaya Hutan danEkowisata Fakultas Kehutananlnstitut Pertanian Bogor.

Kusrini, Miza D., A. Fitri, W. E. and M.Yazid. 2007. The Amphibians ofMount Gede Pangrango andMoun t Sa lak l ndones iaFROGLOG : Newsletter of theI U C N / S S C A m p h i b i a n

Specialist Group (ASG). June,Number 81 .

Manthey, U. & W. Grossmann . 1997.Amph ib ien and Rep t i l i enSudostasiens. Natur & Tier-Verlag. Musnter, Germany.

Natus, l . R. 2005. Biodivers i ty andEndemic Centres of IndonesianTerrest r ia l Ver tebrates.Biogeography Institute of TrierUniversity. 33-38

Odum, E.P. 197'1. Dasar-dasar Ekologi(Ter jemahan) . Gajah MadaUniversity Press, Yogyakarta.1-677.

R iyan to , A . 2008 . Komun i tasherpetofauna d i TamanNas iona l Gunung C i rema i ,Jawa Barat. Jurnal Biologilndonesia 4 (5): 349-358.

Riyanto, A. 2003. HerpetofaunaKabupaten Parigi-Mountong(Parimo) dan Toli-Toli: sisi utaraSulawesi Tengah. Biosfer 20(2): 56-59.

Rooij, N. de. 1915. The Repti les of theIndo-Australian Archipelago l.Lace r t i l i a , C he lon i a ,Emydosauria. EJ Brill. Leiden,The Netherlands.

Rooij, N. de. 1917. The Reptiles of theIndo-Australian Archipelago ll,Ophidia. EJ Brill. Leiden, TheNetherlands.

Southwood, T.R.E. 1971. Ecologicalmethods. Chapman nad Hall,London. 1-383.

Zug , G .R 1993 . Herpe to logy , Anlnt roduct ion Bio logy ofAmphib ians and Rept i l iaes.Academic Press San Diego,London.

30

Page 14: Studi Awal keanekaragaman Herpetofauna Petungkriyono Dieng

fra '