struktur sedimen yang dipengaruhi lingkungan pengendapan
DESCRIPTION
dTRANSCRIPT
OLEH :
ABRIYAN ADE SETIAWAN
111.130.096
KELAS E
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2014
STRUKTUR SEDIMEN YANG DIPENGARUHI
LINGKUNGAN PENGENDAPAN
STRUKTUR SEDIMEN YANG DIPENGARUHI LINGKUNGAN PENGENDAPAN
Struktur sedimen adalah kenampakan batuan sedimen dalam dimensi
yang lebih besar, merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan
sedimen dan diakibatkan oleh proses pengendapan dan keadaan energi
pembentuknya. Pembentukannya dapat terjadi pada waktu pengendapan
maupun setelah proses pengendapan.
Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan (Pettijohn,
1975), berdasarkan proses pembentukannya struktur sedimen terbagi menjadi 3
yaitu :
1. Struktur Sedimen Primer
2 Struktur Sedimen Sekunder
3. Struktur Sedimen Biogenik
Struktur sedimen primer merupakan struktur sedimen yang terbentuk
bersamaan dengan pembentukan batuan sedimen, sehingga struktur sedimen
primer dapat merefleksikan mekanisme pengendapan dari lapisan sedimen
tersebut. Dengan mengetahui mekanisme pengendapan nya maka kita tentunya
juga akan mengetahui lingkungan pengendapan dari lapisan sedimen tersebut.
Berikut ini adalah beberapa contoh struktur sedimen yang dipengaruhi oleh
lingkungan pengendapannya :
1. Graded Bedding ( Lapisan Bersusun )
Struktur perlapisan
sedimen yang menunjukkan
perbedaan fragmen atau ukuran
butir sedimen yang membentuk
suatu lapisan batuan. Perbedaan
ini terbentuk karena adanya gaya
gravitasi atau arus air yang
mempengaruhi saat terjadinya
pengendapan pada sedimen
tersebut. Sedimen yang memiliki ukuran butir lebih besar akan lebih dahulu
mengendap dibandingkan dengan sedimen yang memiliki ukuran lebih kecil
sehingga struktur graded bedding akan selalu menunjukan sturktur perlapisan
yang semakin ke atas lapisan tersebut ukuran butir yang dijumpai akan semakin
kecil. Struktur ini akan menunjukan bahwa lapisan tersebut akan diendapkan
pada lingkungan darat- transisi.
2. Cross Bedding ( Lapisan Silang )
Struktur primer yang
membentuk sruktur
penyilangan suatu lapisan
batuan terhadap lapisan
batuan yang lainya, atau
lapisan batuan yang lebih
muda memotong lapisan
batuan yang lebih
tua.Struktur sedimen yang
dihasilkan oleh kegiatan arus air (lingkungan fluviatil) atau arus angin
( lingkungan aolin) dengan arah yang bervariasi dapat digunakan untuk
menunjukkan pola terjadinya arah arus media sedimentasi (air, angin, gletser,
dll) dimana media cross bedded (batuan, tanah) pada masa lampau. Struktur ini
juga akan menunjukan lingkungan pengendapan darat- transisi.
3. Mud Crack
Mudcrack ialah struktur
sedimen yang berbentuk
meruncing ke bawah dan berpola
permukaan poligonal dengan
retakan berbentuk V. Mudcrack
merupakan hasil dari penyusutan/
pengeringan material sedimen
yang disebabkan oleh hilangnya
air yang terkandung di dalam
material tersebut. Poligonal tersebut dapat bersisi 4 atau 5 atau 6 bahkan 7 dan
berdiameter beberapa centimeter hingga beberapa meter. Ukuran dari poligonal
mudcrack sangat tergantung / dikontrol oleh ketebalan dari lapisan sedimen
yang terretakan (Collinson & Thompson, 1982).
Mudcrack terbentuk pada
sedimen asal lumpur silisiklastik
ataupun lumpur karbonat yang
berukuran butir halus – sangat
halus (fine-grained). Sebelum
terendapkan material diatasnya
dan sebelum terjadi litifikasi,
sistem retakan tersebut pada
umumnya akan terisi oleh butiran sedimen pasir atau lanau yang secara fisik
kontras dengan sedimen asal sehingga membuat mudcrack mudah untuk
dikenali. Mudcrack dapat dipergunakan untuk menentukan top and bottom dan
menentukan lingkungan pengendapan. Mudcrack ini dapat terjadi di estuarin,
laguna, daerah pasang surut, sungai, danau, dan berbagai lingkungan dimana
lumpur sedimen dapat tersingkap secara perlahan dan memungkinkan untuk
terjadi proses pengeringan.
4. Asymmetric Ripple Marks ( Gelembur Gelombang Asimetri)
struktur primer
perlapisan sedimen yang
menunjukan adanya permukaan
seperti ombak atau
begelombang yang disebabkan
adanya pengikiran oleh kerja air
(lingkungan Fluviatil) dan angin
(Lingkungan Darat). Pada
awalnya lapisan batuan sedimen
tersebut datar dan horizontal karena adanya pengaruh kerja air dan angin
menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air atau angin sehingg menyisahkan
cekungan-cekungan yang membentuk seperti gelombang. Struktur ini biasanya
terbentuk pada lingkungan darat- transisi.
5. Raindrops Impression
Struktur sedimen ini
diakibatkan oleh air hujan yang
membuat permukaan sedimen
yang belum benar-benar sempurna
( masih lembut) akhirnya tidak rata
dan membentuk lubang akibat air
hujan. Struktur ini terbentuk pada
lingkungan darat.
6. Convolute Bedding
Struktur sedimen yang paling tidak
berstruktur dikarenakan pengaruh
energi gelombang bolak-balik dan
tidak menentu sehingga
menghasilkan alur sedimentasi yang
sulit untuk diprediksi. Struktur ini
sangat dipengaruhi oleh arus turbidit
yang biasanya terdapat pada
lingkungan laut.
7. Struktur Dish and Pillar
Struktur dish umumnya subhorizontal, datar sampai cekung keatas,
membentuk laminasi lempung. sementara struktur pillar menyerupai dish namun
susunannya lebih vertikal. struktur ini dapat dijumpai pada sediment gravity flow
seperti endapan turbidit dan liquified flow. yaitu pada daerah delta, alluvial,
lakustrin, dan shallow marine, juga pada layer endapan abu vulkanik (tuff).
struktur ini mengindikasikan pengendapan cepat dan membentuk ruang untuk
terbebasnya air saat konsolidasi berlangsung, jalur bebasnya air ini membentuk
dish dan pillar tadi. Selama kompaksi grandual dan dewatering, laminasi
semipermabel menjadi barrier bagi naiknya air yang menangkut sedimen halus,
laminasi ini membentuk dishes bila bergerak lateral, dan beberapa yang bergerak
8. Dune ( Bukit-Bukit)
Dune merupakan struktur yang
termasuk kedalam badform stucture,
yang memiliki bentuk seperti bukit-
bukit, dimana proses
pembentukannya hampir mirip
dengan strukture ripple marks.
Struktur ini dipengaruhi oleh kerja
Gambar Dish Structure Gambar Pillar Structure
aliran arus (flow current) yang mengangkut sedimen. para ahli mengenal istilah
regim aliran (flow regime) yang paling mungkin menjelaskan proses kinematika
yang menghubungkan kecepatan aliran serta kemampuan preservasi
(pengendapan) sedimen. Sturktur sedimen yang umum dijumpai di lingkungan
fluvial, marine, submarine, transisi, ataupun daerah dengan sistem aeolian
(gurun dan pantai dengan agen transport dominan angin.
9. Hummocky cross-stratifikasi
Hummocky cross-stratifikasi
adalah jenis struktur sedimen yang
ditemukan di batupasir. Ini adalah
bentuk cross-bedding yang biasanya
dibentuk oleh aksi badai besar.
Hummocky Cross-Stratification
belum terjadi pada lingkungan
modern, tetapi telah di laporkan
bahwa struktur ini terjadi pada strata kuno pada berbagai lokasi. Harms et al
(1975) mengungkapkan bahwa struktur ini terjadi dan terbentuk oleh gelombang
kuat dari arah yang bervariasi (oscillatory flow) yang dihasilkan oleh gelombang
badai besar di laut. Gelombang badai yang besar itu pertama mengikis dasar laut
ke hummocks bawah dan swales yang tidak memiliki orientasi yang signifikan.
Topografi dasar laut ini kemudian diselubungi oleh lapisan tipis (laminae) yang
menyapu hummocks dan swales. Baru-baru ini, beberapa ahli seperti Duke,
Arnott, and Cheel (1991) and Cheel and Leckie (1993), mengungkapkan bahwa
hummocky cross-startification berasal dari kombinasi searah dan arus oscillatory
yang terkait dengan aktivitas badai. Meskipun hummocky cross-stratification
umumnya terbatas pada batuan sedimen laut dangkal, Duke (1985) melaporkan
bahwa struktur ini juga terdapat pada batuan sedimen lakustrin.
DAFTAR PUSTAKA
Vand der Pluijm.Ben A. and Marshak.Stephen,2003, Earth Structure, W.W.
Norton & Company, New York, h 641
http://geofact.blogspot.com/2011/01/proses-transportasi-dan-struktur.html
http://thekoist.wordpress.com/2012/04/17/tetek-bengek-komposisi-tekstur-
struktur-batuan-sedimen/
http://basdargeophysics.wordpress.com/2012/04/18/batuan-sedimen-2/
http://iwandrsgeo81.wordpress.com/2010/09/18/struktur-sedimen/