struktur pemerintahan indonesia menurut uud 1945 amandemen

3
STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 AMANDEMEN A. MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah salah satu lembaga negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Dahulu sebelum Reformasi MPR merupakan Lembaga Negara Tertinggi, yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Daerah, dan Utusan Golongan. Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang, terdiri atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Tugas dan wewenang MPR antara lain: 1. Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945), (Undang-Undang Dasar) 2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum. 3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya. 4. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.

Upload: bastian

Post on 16-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Struktur Pemerintahan Indonesia Menurut Uud 1945 Amandemen

STRUKTUR PEMERINTAHAN INDONESIA MENURUT UUD 1945 AMANDEMEN

A.    MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah salah satu lembaga negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota

Dewan Perwakilan Daerah. Dahulu sebelum Reformasi MPR merupakan Lembaga Negara

Tertinggi, yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Utusan Daerah, dan Utusan

Golongan.

Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang, terdiri atas 560 Anggota

DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir

bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Tugas dan wewenang MPR antara lain:

1. Mengubah dan menetapkan (Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945),

(Undang-Undang Dasar)

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil pemilihan umum.

3. Memutuskan usul DPR berdasarkan putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk

memberhentikan Presiden/Wakil Presiden dalam masa jabatannya.

4. Melantik Wakil Presiden menjadi Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti,

diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.

5. Memilih Wakil Presiden dari 2 calon yang diajukan Presiden apabila terjadi

kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.

6. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan

dalam masa jabatannya.

Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan pasal-pasal UUD,

menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler.

Setelah Sidang MPR 2003, Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat tidak

lagi oleh MPR. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.

Sidang MPR sah apabila dihadiri:

1)      sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah Anggota MPR untuk memutus usul DPR untuk

memberhentikan Presiden/Wakil Presiden,

Page 2: Struktur Pemerintahan Indonesia Menurut Uud 1945 Amandemen

2)      sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR untuk mengubah dan menetapkan

UUD,

3)      sekurang-kurangnya 50%+1 dari jumlah Anggota MPR sidang-sidang lainnya.

Putusan MPR sah apabila disetujui:

1)      sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Anggota MPR yang hadir untuk memutus usul DPR

untuk memberhentikan Presiden/Wakil Presiden,

2)      sekurang-kurangnya 50%+1 dari seluruh jumlah Anggota MPR untuk memutus perkara

lainnya.

Sebelum mengambil putusan dengan suara yang terbanyak, terlebih dahulu diupayakan

pengambilan putusan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.

Alat kelengkapan MPR terdiri atas:

a.      Pimpinan

Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih dari dan

oleh Anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR. Pimpinan MPR periode 2009–2014

adalah:

1. Ketua: Taufiq Kiemas (F-PDIP)

2. Wakil Ketua: Hajriyanto Y. Thohari (F-PG)

3. Wakil Ketua: Melani Leimena Suharli (F-PD)

4. Wakil Ketua: Lukman Hakim Saifudin (F-PPP)

5. Wakil Ketua: Ahmad Farhan Hamid (Kelompok DPD)

b.      Panitia Ad Hoc

Panitia ad hoc MPR terdiri atas pimpinan MPR dan paling sedikit 5% (lima persen) dari

jumlah anggota dan paling banyak 10% (sepuluh persen) dari jumlah anggota yang

susunannya mencerminkan unsur DPR dan unsur DPD secara proporsional dari setiap fraksi

dan Kelompok Anggota MPR.