struktur molekul dan reaksi
DESCRIPTION
sturkturTRANSCRIPT
STRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI-REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN
MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL
A. TUJUAN
Tujuan pada percobaan ini adalah
1. Untuk memberikan pengalaman bekerja dengan model molekul
2. Untuk memberikan pengalaman mengenai visualisasi senyawa-senyawa
organik dalam tiga dimensi.
3. Untuk mengilustrasikan reaksi-reaksi kimia.
B. LANDASAN TEORI
Reaksi kimia adalah suatu perubahan dari suatu senyawa atau molekul
menjadi senyawa lain. Reaksi yang terjadi pada senyawa anorganik biasanya
merupakan reaksi antara ion, sedangkan reaksi pada senyawa organik
biasanya dalam bentuk molekul. Struktur organik ditandai dengan adanya
ikatan kovalen antara atom-atom molekulnya. Oleh karena itu, reaksi kimia
pada senyawa organik ditandai dengan adanya pemutusan ikatan kovalen dan
pembentukan ikatan kovalen yang baru. Pada proses pemutusan ikatan
kovalen dan pembentukan ikatan yang baru membutuhkan waktu yang sangat
tergantung pada kondisi saat berlangsungnya suatu reaksi. Proses ini mungkin
terjadi secara berpisah, seperti pada reaksi yang berlangsung secara bertahap
dimana pemutusan ikatan mungkin mendahului pembentukan ikatan baru,
atom dapat berlangsung secara serentak (Riswujanto, 2010).
Kriteria yang pasti untuk mengenali suatu perubahan kimia didasarkan
pada pemahaman mendalam dan informasi yang diperoleh dalam
perkembangan ilmu kimia deskriptif. Tiga macam perubahan selalu menyertai
reaksi kimia.Ketika reaksi kimia berlangsung, pereaksi berubah menjadi hasil
reaksi yang mempunyai sifat, susunan dan energi dalam yang berlainan.
Dalam berapa hal perubahan itu, begitu dinamis sehingga tak diragukan lagi
bahwa terjadi suatu perubahan kimia itu ( Dudjaatmalia,2001).
Reaksi kimia menuju kesetimbangan dinamis, dimana terdapat reaktan
dan produk, tetapi keduanya tidak lagi mempunyai kecenderungan untuk
berubah. Kadang-kadang konsentrasi produk jauh lebih besar dari pada
konsentrasi reaktan yang belum bereaksi didalam campuran kesetimbangan,
sehingga untuk bagian praktisnya reaksi dikatakan “ sempurna ” (Atheins,
2005).
Zat organik adalah zat yang banyak mengandung unsur karbon.
Contohnya antara lain Benzen, Chloroform, Detergen, Methoxychlor, dan
Pentachlorophenol. Dengan adanya kandungan zat organik di dalam air berarti
air tersebut sudah tercemar, terkontaminasi rembesan dari limbah dan tidak
aman sebagai sumber air minum. Itulah sebabnya banyak masyarakat yang
mengkonsumsi air isi ulang sebagai air minum karena bersumber dari
pegunungan dan harganya relatif lebih murah, mudah didapat, meskipun tidak
semua kualitas airnya sudah memenuhi standar departemen kesehatan
(Hidayati dkk., 2010).
Hidrokarbon merupakan senyawa yang paling melimpah di muka bumi.
Senyawa inin memiliki peran penting dalam proses kehidupan dan energi.
Struktur hidrokarbon yang bersifat abstrak dapat dibuat dengan molymod.
Molymod adalah suatu alat peraga untuk menggambarkan model suatu
molekul (Pratiwi dkk.)
Senyawa organik yang mengandung gugus metil atau etil mempunyai
kelemahan dalam hal cara menentukan efisiensi ekstraksi pemisahan sebagai
pengompleks. Kelebihan dari ligan yang mengandung gugus alkil panjang
seperti butil adalah efisiensi ektraksi ke dalam fase organik lebih tinggi
dibandingkan dengan ligan yang mengandung gugus alkil yang lebih pendek
seperti etil atau metil. Semakin panjang rantai alkil maka sifatnya semakin non
polar, sehingga kompleks yang terbentuk makin mudah terekstraksi ke fase
organik. Unsur-unsur lantanida dapat membentuk senyawa kompleks yang
netral dengan ligan di-n-butilditiokarbamat dan dapat larut dengan baik dalam
fase organik atau minyak (Setiawan, 2011).
Zat organik dibagi menjadi 2, yaitu zat organik aromatis yaitu senyawa
organik yang beraroma, secara kimia senyawa ini mempunyai ikatan rantai
yang melingkar, misalnya benzene, toluene, dan zat organik non-aromatis
yaitu senyawa organik yang tidak beraroma, dan secara kimia tidak
mempunyai ikatan rantai yang melingka, misalnya etana, etanol, formalin. Zat
organik dapat digunakan sebagai bahan makanan, zat aditif, dan bahan
peledak (Hidayati dkk., 2010).
Etanol dari pati akan terbentuk jika pati atau amilum diubah terlebih
dahulu menjadi gula sederhana (glukosa dan sebagian fruktosa) melalui reaksi
hidrolisis dan dilanjutkan dengan fermentasi alkohol yang mengubah glukosa
menjadi etanol dengan menambah yeast atau ragi. Reaksi hidrolisis
merupakan reaksi yang melibatkan air atau asam sebagai reaktan agar suatu
persenyawaan dapat terpecah atau terurai. Reaksi hidrolisis merupakan reaksi
yang berlangsung lambat karenanya untuk mempercepat laju sering
ditambahkan katalis. Katalis yang dapat dipakai pada reaksi hidrolisis pati
adalah katalis asam, seperti asam mineral HCl atau H2SO4 (Salsabila dkk.,
2013).
Senyawa aromatik dalam minyak lebih toksis dibandingkan dengan
senyawa alkana. Senyawa aromatik mengandung berbagai senyawa aromatik
lainnya seperti PAH (Poly Aromatic Hydrocarbon) yakni senyawa aromatik
yang mengandung lebih dari dua cincin benzen. PAH bersifat toksis. Kadar
PAH yang relatif tinggi juga pernah ditemukan oleh beberapa peneliti, dalam
sedimen yang lokasinya berdekatan dengan perkotaan. Ini merupakan pola
umum di mana PAH cenderung berkumpul dalam sedimen perairan yang
dekat dengan daerah perkotaan. Menurut Connel dan Miller, PAH dapat
berasal dari air buangan, seperti buangan rumah tangga dan industri,
sampah, dan aliran buangan (Marsaoli, 2004).
C. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu Molymod “darling models”.
D. PROSEDUR KERJA
1. Penyusunan bentuk molekul Hasil pengamatan....?
2. Menyusun dan menggambar beberapa senyawa Hasil pengamatan....?
3. Menyusun dan menggambar senyawa aromatik Hasil pengamatan....?
- disusun dalam bentuk molekul sp3,sp2, sp, dsp3 dan d2sp3
- digambar bentuk molekulnya
- disusun dalam bentuk molekul 3-metil heksana, 2-butanol, 2-butena, 1-propanol, dan metiletileter.
- digambar bentuk molekulnya
- disusun dalam bentuk senyawa aromatik benzena dan naftalena
- digambar bentuk molekulnya
Molymod
Molymod
Molymod
4. Menyusun dan menggambar senyawa siklik Hasil pengamatan....?
5. Menyusun dan menggambar struktur etanol dengan proyeksi Hasil pengamatan....?
6. Menyusun dan menggambar proyeksi newman pada konformasi sikloheksana Hasil pengamatan....?
- disusun dalam bentuk molekul 3 atom C sp3, 4 atom C sp3, 5 atom C sp3, 6 atom C sp3, 7 atom C sp3 dan 8 atom C sp3
- digambar bentuk molekulnya
- disusun dalam bentuk proyeksi titik padat, proyeksi fisher, proyeksi newman dan proyeksi sawhorse.
- digambar bentuk molekulnya
- disusun dalam bentuk Disusun dalam bentuk proyeksi newman,untuk konformasi sikloheksana bentuk kursi, setengah perahu, dan bentuk perahu.
- digambar bentuk molekulnya
Molymod
Molymod
Molymod
7. Menyusun dan menggambar stereoisomer Hasil pengamatan....?
8. Menyusun dan menggambar reaksi Hasil pengamatan....?
Molymod
- disusun dalam bentuk isomer dari 2-butena dan 1,2-diklorosikloheksana.
- digambar bentuk molekulnya
Molymod
- disusun struktur brominasi E-3-metil-2-pentana dan propena + HCl.
- digambar bentuk molekulnya
F. HASIL PENGAMATAN
No. Perlakuan Struktur
1. Bentuk molekul :
- Sp3
- Sp2
- Sp
- Dsp3
- D2sp3
2. Senyawa berikut :
- 2-metilheksana
- 2-butanol
- 2-butena
- 1-propanol
- Etil-metil-eter
3.
Senyawa aromatik
- Benzena
- Naftalen
4. Senyawa siklik sebagai berikut :
- 3 atom C
- 4 atom C
- 5 atom C
- 6 atom C
- 7 atom C
- 8 atom C
5. Struktur etanol
- Proyeksi Garis Titik dan taji padat
- Proyeksi Fisher
- Proyeksi Newman
Anti
Eclipse
- Proyeksi Sawhorse
6. Proyeksi Newman Sikloheksana :
- Bentuk kursi
- Bentuk setengah perahu
- Bentuk perahu
H H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
Kursi
H
H
HH
H
H
H
H
H
H
H
H
Semi Perahu H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
H
Perahu
7. Stereoisomer:
- Isomer 2-butena
C CHH
C C
cis-2-butena
H
HHHH
H
- Isomer 1,2-diklorosikloheksana
C CCH
C H
trans-2-butena
H
HH
HH
H
H H
H
H
H
H
H
H
H
H
Cl
Cl
1,2-diklorosikloheksana
H H
H
H
H
H
H
H
H
Cl
Cl
H
1,1-diklorosikloheksana
H H
Cl
H
H
H
H
H
H
H
Cl
H
1,3-diklorosikloheksana
H H
H
H
Cl
H
H
H
H
H
Cl
H
1,4-diklorosikloheksana
8. Reaksi :
- Brominasi E-3-metil-2-pentena
C CCH
C C Br2
H
HH
C
H H
H
H H
+
H
CC
CH
H Br
BH
H C
E-3-metil-2-Pentena 2,3-dibromo-3
H H
H
H H
H
- Propena + HCl
C CHH
C HHClH
HH
+H
CC
H Cl
HH HH
HPropena
2-kloropropana
F. PEMBAHASAN
Kimia Organik adalah disiplin ilmu kimia yang spesifik membahas studi
mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi dan persiapan (sintesis atau arti
lainnya) tentang persenyawaan kimiawi yang bergugus karbon dan hidrogen,
yang dapat juga terdiri atas beberapa elemen lain, termasuk nitrogen, oksigen,
unsur halogen, seperti fosfor, silikon dan belerang. Definisi asli dari kimia
"organik" berasal dari kesalahan persepsi atas campuran organik yang selalu
dihubungkan dengan kehidupan.
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat aru yaitu hasil reaksi
terbentuk dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi
kimia disertai oleh kejadian- kejadian fisis seperti perubahan warna,
pembentukan endapan, atau timbulnya gas. Bentuk molekul merupakn konsep
dasar dalam kimia organik. Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi
ruang dari suatu bagian molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting
dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut.
Dilakukan pembuatan model molekul senyawa organik dalam tiga dimensi
menggunakan molymod. Molymod adalah suatu alat peraga untuk
menggambarkan bentuk suatu molekul. Molymod biasanya terbuat dari plastic
berupa bulatan- bulatan yang dihubungkan oleh suatu batangan.. Bulatan
tersebut bertindak sebagai suatu atom sedangkan batangannya sebagai ikatan.
Bulatan mempunyai warna-warna yang berbeda untuk membedakan mana yang
bertindak sebagai atom pusat dan yang bertindak sebagai atom yang terikat
pada atom pusat. Molymod tersebut dapat dibongkar pasang sesuai dengan
bentuk molekul yang diinginkan. Masih banyak sekolah yang belum mempunyai
molymod tersebut karena berbagai pertimbangan sedangkan guru sangat
membutuhkannya sebagai alat peraga.
Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena (kadang juga disebut hidrokarbon
aril) adalah hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan atau ikatan ganda diantara
atom-atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa aromatik
dikenal dengan cincin benzena. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik
atau polisiklik.
Beberapa senyawa aromatik yang bukan merupakan turunan benzena
disebut dengan heteroarena, senyawa-senyawa ini mengikuti Aturan Huckel.
Pada senyawa-senyawa ini, paling sedikit ada satu atom karbon yang digantikan
oleh atom lainnya, misalnya oksigen, nitrogen, atau sulfur. Salah satu contohn
senyawanya adalah furan, sebuah senyawa heterosiklik cincin yang mempunyai 5
anggota, salah satunya atom oksigen. Contoh lainnya adalah piridina, sebuah
senyawa heterosiklik cincin dengan 6 anggota, salah satunya atom nitrogen.
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana.
Senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom
hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temui
senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas alam, plastik dan lain-
lain.
Untuk senyawa hidrokarbon yang begitu banyak, para ahli mengolongkan
hidrokarbon berdasarkan susunan atom-atom karbon dalam molekulnya.
Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi
dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa
hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai
C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa
hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
Struktural memungkinkan ahli kimia organik dini untuk mulai memecahkan
masalah mendasar yang melanda mereka: masalah isomerisme. Kimia ini sering
ditemukan contoh senyawa berbeda yang memiliki rumus molekul yang sama.
Senyawa-senyawa tersebut disebut isomer.
Isomer adalah dua senyawa atau lebih yang mempunyai rumus kimia sama
tetapi mempunyai struktur yang berbeda. Secara garis besar isomer dibagi
menjadi dua, yaitu isomer struktur, dan isomer geometri.
Isomer struktur dapat dikelompokkan menjadi: isomer rangka, isomer
posisi, dan isomer gugus fungsi. Isomer rangka adalah senyawa-senyawa yang
mem- punyai rumus molekul sama tetapi kerangkanya ber- beda. Contoh pada
alkana, alkena, dan alkuna. Isomer posisi adalah senyawa-senyawa yang
memiliki rumus molekul sama tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh
pada alkena dan alkuna. Isomer gugus fungsi adalah senyawa-senyawa yang
mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh pada
alkuna dan alkadiena.
Isomer geometri adalah senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi struktur ruangnya berbeda. Contoh pada alkena mempunyai
2 isomer geometri yaitu cis dan trans. Senyawa-senyawa yang terbentuk
membentuk isomer yang berbeda-beda. Isomer terbagi menjadi dua jenis yaitu
isomer struktur dan isomer ruang. Kemudian isomer struktur terbagi menjadi tiga
jenis, antara lain : isomer rantai merupakan isomer yang disebabkan bentuk
rantai karbonnya berbeda.
Ikatan tunggal merupakan ikatan kovalen dalam mana hanya sepasang
electron digunakan bersama-sama antara kedua atom itu. Sedangkan ikatan
ganda dua merupakan ikatan kovalen dimana dua atom menggunakan bersama-
sama dua pasang electron. Ikatan yang lebih mudah putus adalah ikatan tunggal
karena ikatan tunggal ataupun ikatan ganda dua dan ganda tiga memiliki
panjang ikatan yang berbeda. Ikatan tunggal memiliki ikatan yang lebih panjang
dari ikatan ganda dua ataupun ganda tiga, hal ini dikarenakan jumlah electron
yang berpasangan pada ikatan tunggal sedikit. Semakin panjang ikatan kimia
dari suatu senyawa, maka ikatan kimia tersebut akan semakin lemah.
Etana merupakan hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri
dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing
mengikat tiga atom karbon, dengan rumus C2H6. Etuna merupakan suatu
hidrokarbon yang tergolong kepada alkuna, dengan rumus C2H2. Sedangkan
etena merupakan senyawa alkena paling sederhana yang terdiri dari empat atom
hidrogen dan dua atom karbon yang terhubungkan oleh suatu ikatan rangkap
dengan rumus C2H4.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
1. Melalui model molekul (molimod) dapat mempermudah dalam memahami
struktur tiga dimensi suatu molekul, baik isomer maupun struktur dari molekul
itu sendiri.
2. Visualisasi atau penggambaran senyawa-senyawa organik dengan
menggunakan molimod jauh lebih memudahkan kita untuk mengetahui posisi
stabil yang dapat dibentuk oleh suatu senyawa.
3. Reaksi-reaksi kimia dapat dipelajari dari molimod adalah pemutusan ikatan
rangkap dan pementukan kembali ikatan yang baru, dengan sifat senyawa
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Atheins, 2005, Kimia-kimia Dasar, Andi, Yogyakarta. Duudjaatmalia, 2001, Fisika dan Kimia, Bumi Aksara, Bandung. Hidayanti, Ana dan Yusri, 2010, Pengaruh Lama Waktu Simpan Pada Suhu Ruang (27-29oc) Terhadap Kadar Zat Organik Pada Air Minum Isi Ulang, Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, ISBN: 978.979.704.883.9, Semarang. Marsaoli, M., 2004, Kandungan Bahan Organik, N-Alkana, Aromatik Dan Total Hidrokarbon Dalam Sedimen Di Perairan Raha Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Makara Sains, VoL. 8, No. 3, Ternate. Riswujanto, 2010, Fisika Kimia, Yudhistira, Bandung. Salsabila, U., Diah, M., dan Ellya I., 2003, Kinetika Reaksi Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Pati Biji Durian Menjadi Etanol, Kimia.Studentjournal, Vol. 2, No. 1, Malang. Setiawan, D., 2011, Sintesis Dan Karakterisasi Senyawa Kompleks Radiolantanida Lutesium-177 (177lu) - Di-N-Butil Ditiokarbamat Untuk Radioperunut Di Industri, Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia, Vol. XII, No. 1, Bandung. Pratiwi, D., dan Ririn, M., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT) Berbantuan Media Molymod Pada Materi Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 4 Singkawang.