STRUKTUR KONSUMSI DAGING DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi (JDSE)

Tabel 4. Hasil analisis regresi determinan pergeseran konsumsi daging di perdesaan DIY

Nama variabelCoef. regresiDaging sapiCoef. regresiDaging broilerCoef. regresiDaging ayam kampungLn Jml anggota klg-0.54788***0.00021350.043344***Ln Pengeluaran RT-0.02566-0.17658***-0.18094***Ln Pendidikan ibu0.30321***0.12456***0.0012144Ln Hrg. miyk greng-0.0008365-Ln Hrg. tempe0.073614***-0.14444***Ln Hrg. Telur-0.50840***-Ln Hrg. daging sapi-1.8350***--Ln Hrg. Ikan-0.003532-0.064127***Ln.Hrg. dg.ay.kmpng-0.0070587-0.00096Ln Hrg. dg.kambing0.0075780.000672620.011541***Ln Hrg. dg. broiler--0.000766*-Ln Hrg. beras-0.0019424*--0.006***Dummy krisis0.0002650.0000410350.00008734Ln (I)2-0.066079***0.0004615-0.0021489Dummy 19960.5103***0.57931***1.4176***Dummy 1999-0.067159***0.021793***-0.001135D96Xexps-0.020499***-0.001857-0.00074379D99XExps-0.0061132**-0.011038***-0.018436Constant6.5776-4.8737--11.158LR12841.6526099.7920555.38R20.94990.51262.1133

Sumber; analisis data SUSENASCatatan : *** signifikan = 1%** signifikan = 5%* signifikan = 10%Secara lebih terperinci hal tersebut di atas dapat diuraikan bahwa berkurangnya jumlah konsumsi rumah tangga pada pengeluaran rumah tangga yang semakin meningkat, yang merupakan indikasi berlakunya hukum engel adalah berkurangnya proporsi pengeluaran untuk daging sapi jika dibanding dengan meningkatnya jumlah pengeluaran total atau pendapatan total rumah tangga akibat semakin bertambahnya jumlah anggota keluarga yang produktif. Sedangkan perubahan preferensi yang dimaksud adalah berkaitan dengan kesadaran konsumen akan kandungan cholesterol di dalam daging sapi. Konsumen sudah memiliki kekhawatiran terhadap kandungan cholesterol daging yang dapat menimbulkan masalah kesehatan.Untuk daging ayam broiler pergeseran konsumsi di perdesaan disebabkan oleh perubahan preferensi konsumen yang antara lain disebabkan oleh kekhawatiran konsumen terhadap kandungan residu obat-obatan ternak dan residu kimia di dalam daging broiler. Konsumen secara nyata mengurangi jumlah konsumsinya terhadap daging broiler karena kekhawatirannya terhadap kandungan residu obat dan kimia di dalam daging broiler.Hal lain adalah umur konsumen dan indikasi pengidap penyakit tertentu yang pantang untuk mengkonsumsi daging broiler. Kedua hal ini kemungkinan besar berkaitan erat. Konsumen dengan umur kepala keluarga yang semakin meningkat, jumlah konsumsinya terhadap daging broiler semakin berkurang secara nyata. Demikian juga rumah tangga konsumen yang anggota keluarganya ada yang mengidap penyakit yang pantang mengkonsumsi daging broiler secara nyata menyebabkan berkurangnya konsumsi terhadap daging broiler. Biasanya dijumpai pada konsumen yang berusia tua yang mengidap Penyakit yang pantang untuk mengkonsumsi daging broiler.Disamping itu juga ada faktor gizi yang ikut berperan sebagai penyebab pergeseran konsumsi terhadap daging broiler di perdesaan DIY. Konsumen perdesaan yang memiliki anggapan bahwa daging broiler mengandung gizi tinggi, konsumsinya terhadap daging broiler secara nyata lebih tinggi.Untuk daging ayam kampung di perdesaan DIY terlihat pada tabel 4 bahwa tidak ditemukan adanya pergeseran konsumsi yang disebabkan oleh dampak krisis maupun berlakunya hukum engel. Akan tetapi bila dilihat dari hasil analisis model perubahan struktur konsumsi terlihat adanya perubahan struktur konsumsi antara tahun 1999 dengan tahun 1996 dan tahun 2002. Dan bila didukung oleh hasil analisis faktor-faktor leksikografik permintaan, ditunjukkan bahwa tidak ada variabel leksikografik yang berpengaruh nyata terhadap permintaan daging ayam kampung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadinya perubahan struktur konsumsi pada daging ayam kampung di perdesaan tidak disebabkan oleh dampak krisis ekonomi, berlakunya hukum engel maupun adanya perubahan preferensi konsumen, tetapi disebabkan oleh faktor lain yang tidak dipelajari dalam model.Kesimpulan1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama tiga titik observasi data SUSENAS tahun 1996, 1999 dan 2002, perubahan struktur konsumsi daging di perkotaan DIY tidak terjadi pada daging sapi, tetapi terjadi pada jenis daging broiler dan daging ayam kampung. Perubahan struktur konsumsi daging broiler disebabkan oleh perubahan preferensi konsumen. Sedangkan perubahan struktur konsumsi daging ayam kampung terjadi karena dampak krisis ekonomi.2. Di sisi lain perubahan struktur konsumsi daging di perdesaan terjadi pada jenis daging sapi dan daging broiler, tetapi tidak terjadi pada daging ayam kampung. Perubahan struktur konsumsi pada daging sapi disebabkan oleh berlakunya hukum engel dan pergeseran preferensi konsumen yang dikaitkan dengan kekhawatiran konsumen di terhadap kandungan cholesterol daging sapi. Sedangkan perubahan struktur konsumsi pada daging broiler terjadi karena pergeseran preferensi konsumen yang berkaitan dengan kekhawatiran konsumen terhadap kandungan residu obat-obatan ternak dan residu kimia di dalan ransum, pandangan konsumen terhadap kandungan gizi daging broiler, umur konsumen dan kendala konsumen yang mengidap Penyakit yang pantang untuk mengkonsumsi daging broiler.PustakaAnonimus, 1998., Studi Tata Niaga Daging, Telur dan Susus di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Proyek peningkatan sumber daya, sarana dan prasarana peternakan tahun anggaran 1997/1998. Kerjasama Dinas Peternakan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada. Ali, M. B., 2002. Analisis Konsumsi Beras di Indonesia. Disertasi Program Doktor. Universitas Gadjah Mada.Frichani, M., 1997. Analisis Permintaan Daging Sapi di Daerah Istimewa Yogyakarta.Tesis S2. Universitas Gadjah mada.

Last Updated on Tuesday, 06 July 2010 05:03

http://agriculture.upnyk.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=80:2-vol-7-no-1-juni-2006-frichani-sriwidodo&catid=52:2006&Itemid=88