struktur kayu

36
MUTU KAYU Mutu Kayu dibagi menjadi dua jenis yaitu mutu A dan mutu B

Upload: mohammad-fahrur-rozi

Post on 08-Nov-2015

68 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

teknik

TRANSCRIPT

1. Suatu jenis kayu akan dipakai sebagai rangka kuda-kuda yang menahan beban angin, dari pengujian didapatkan bahwa berat jenis kayu kering rata-rata 0,54, bila kayu tersebut termasuk mutu B. Barapakah tegangan ijin yang bisa dipakai untuk perencanaan kuda-kuda tersebut 2. Kayu dengan panjang 2,5 m dengan mutu B dan berat jenis rata-rata 0,6 akan digunakan sebagai gording dengan perletakan sendi rol dan direncanakan menahan beban angin dan lendutan ijin 1/2000 L, cek apakah konstruksi tersebut aman jika dimensi kayu 8/10

MUTU KAYUMutu Kayu dibagi menjadi dua jenis yaitu mutu A dan mutu B

1

TEGANGAN IJIN KAYUa. Tegangan yang diperkenankan untuk mutu A

b. Korelasi tegangan yang diperkenankan (tegangan ijin) untuk kayu mutu A dihubungan dengan harga g = .

Faktor Reduksi1. Untuk pembebanan yang bersifat tetap / permanen = 12. Untuk konstruksi terlindung = 1Apabila pembebanan bersifat sementara dan konstruksi tidak terlindung, maka tegangan ijin harus dikalikan dengan faktor reduksi sebagai berikut :Pembebaban yang bersifat sementara = 5/4Pembebanan yang bersifat khusus (getaran dll) = 3/2Konstruksi tidak terlindung = 5/6Konstruksi selalu basah (terendam air) = 2/3

Modulus elastisitas

Contoh

Suatu konstruksi gording menahan beban permanen, gording terbuat dari kayu dengan berat jenis = 0,6. Diminta untuk menghitung tegangan ijinnya?

Suatu jenis kayu akan dipakai sebagai rangka kuda-kuda yang menahan beban angin, dari pengujian didapatkan bahwa berat jenis kayu 0,54. Bila kayu tersebut termasuk mutu B, berapakah tegangan ijin yang bisa dipakai untuk perencanaan kuda-kuda

3. Sebuah batang Kayu dengan panjang 3 m merupakan kelas kayu I dengan berat jenis rata-rata 0,9 digunakan sebagai gording dengan perletakan sendi rol dan direncanakan menahan beban angin. Cek apakah konstruksi aman jika dimensi kayu 8/10 dan menahan beban 30 kg/m

HUBUNGAN KAYUPengertianHubungan kayu ialah dua batang kayu atau lebih yang dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian konstruksi dalam satu bidang berdimensi dua maupun dalam satu ruang berdimensi tiga

Sambungan kayu ialah dua batang kayu atau lebih yang dissambung-sambung sehingga menjadi satu batang kayu panjang, dapat mendatar ataupun tegak lurus dalam satu bidang atau bidang dua dimensi

SYARAT-SYARAT HUBUNGAN KAYU

Untuk membuat suatu hubungan kayu yang kokoh, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Diusahakan hubungan dengan sesedarhana mungkin tapi kokoh, maksudnya agar dengan mudah dapat dikerjakan, mudah dipasang, mudah dikontrol 2. Hindari menggunakan kayu yang betul-betul cacat 3. Perhatikan sifat-sifat kayu terutama pada penyusutan, pengembangan maupun penarikan 4. Hindari menakik kayu terlalu dalam, karena dapat melemahkan hubungan kayu 5. Bentuk sambungan dari hubungan harus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja padanya 6. Perhatikan rencana penempatan sambungan, apakah akan ditumpu secara merata atau ditempa t- tempat tertentu karena akan mempengaruhi posisi kedudukan balok itu sendiri dalam keadaan rebah atau berdiri ( diletakan pada bidang sisi ) 7. sebelum hubungan kayu disatukan ( dipaku atau diberi mur ), lebih baik di Lood Manie ( cat dasar ) agar hubungan tahan lembab dan awet Hubungan kayu dibagi menjadi 3 kelompok :1. Sambungan memanjang - digunakan untuk menyambung balok tembok, gording dan sebagainya2. Hubungan menyudut - banyak digunakan pada hubungan-hubungan pintu, jendela, kuda-kuda dan sebagainya3. Sambungan melebar (sambungan papan) - digunakan untuk bibir lantai, dinding atau atap

Sambungan kayu memanjang ini dikelompokan menjadi beberapa bagian : a. Sambungan bibir lurus b. Sambungan bibir lurus berkait c. Sambungan bibir miring d. Sambungan bibir miring berkait e. Sambungan memanjang balok kunci f. Sambungan memanjang kunci jepit g. Sambungan tegak lurus

1.Sambungan Kayu Arah Memanjang Sambungan kayu arah memanjang ada dua, macam yaitu: a.Memanjang arah mendatar ( sambungan bibir lurus, sambungan bibir lurus berkait, sambungan bibir miring, sambungan bibir miring berkait)

Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi 3 kelompok : a. Sambungan memanjang b. Sambungan melebar c. Sambungan menyudutSambungan Bibir Lurus

Sambungan Bibir Lurus Berkait

Sambungan Bibir Miring

Sambungan Bibir Miring Berkait

b. Memanjang arah tegak ( sambungan takikan lurus, sambungan mulut ikan, sambungan takikan lurus rangkap, sambungan purus lurus)Sambungan Takikan Lurus

Sambungan Mulut Ikan

Sambungan Takikan Lurus Rangkap

Sambungan Purus Lurus

2.Sambungan kayu arah melebar. Sambungan kayu ada dua macam yaitu: a.melebar arah horizontal (kebanyakan digunakan konstruksi lantai) b.melebar arah vertikal (yang sebagaian besar digunakan pada konstruksi dinding).

Ada beberapa macam sambungan kayu melebar, yaitu : a.Sambungan lidah dan alur. b. Sambungan lidah lepas dan alur. c. Sambungan lidah bersponing dan alur. d. Sambungan lidah miring. e. Sambungan papan melebar arah tegak

Melebar arah vertikal (yang sebagaian besar digunakan pada konstruksi dinding)

3.Sambungan Kayu Menyudut. Sambungan kayu menyudut, yaitu sudut siku dan kedua yang membentuk sudut miring. Bentuk sambungan kayu menyudut ada tiga macam yaitu sambungan sudut, sambungan pertemuan, dan sambungan persilangan.

Beberapa macam sambungan kayu menyudut yaitu : a. Sambungan takikan lurus, b. Sambungan purus dan lubang terbuka, c. Sambungan purus dan lubang dengan spatpen purus alur. d. Sambungan takikan lurus ekor burung, e. Sambungan purus dan lubang terbuka, f. Sambungan purus dan lubang tertutup, g. Sambungan purus dan lubang dengan gigi garis bagi, h. Sambungan takikan lurus ekor burung, i. Sambungan raveling ekor burung.Sambungan voor loef.