struktur edisi 10

40

Upload: struktur-brawijaya

Post on 22-Mar-2016

269 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Versi digital majalah StruktuR edisi 10

TRANSCRIPT

3STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

AGREGAT

Majalah StruktuR adalah majalah milik mahasiswa Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Ka-pan ia lahir, siapa pencetusnya, dan mengapa dinamakan StruktuR, sampai artikel ini dimuat belum diketahui kejelasannya.

Dalam sebuah tulisan redaksi StruktuR Edisi 01/1993 dinyatakan “Majalah yang 3 tahun lalu pernah hadir kemudian menghilang seiring pudarnya minat mahasiswa sipil untuk menulis atau menyajikan info ketekniksipilan”. Mungkin hanya itu yang bisa kita jadikan dasar awal.

Setelah sukses menjadi tuan rumah Temu Wicara V Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (TW V FKMTSI) pada bulan Oktober 1992, HMS FT-UB mencoba menerbitkan StruktuR melalui Dept. Media Cetak HMS dengan ijin terbit SK.HMS no:39/SK-KU/HMS/III/93 dan berada dibawah asuhan Ir. Sugeng P. Budio., MS bersama rekannya Ir. Wisnumurti.

Di tahun kedua penerbitan, StruktuR mengalami masa vakum karena kurangnya dukungan dari KBMS(Keluarga Besar Mahasiswa Sipil). Tetapi di tahun inilah akhirnya StruktuR mem-peroleh “International Standard Series Number-ISSN” dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indone-sia (LIPI) yang masih tetap berlaku hingga sekarang ini.

Perjalanan Redaksi dalam menyusun StruktuR ini begitu rumit dan mungkin juga bisa dibilang berat, dimana pada Edisi I sampai Edisi IX sebelum majalah ini benar-benar vakum, Redaksi mengalami berbagai macam rintangan, mulai dari kurangnya Dana sampai buruknya re-Generasi dari redaksilah yang menjadi penyebab utama akan kondisi tersebut.

Awal tahun 2011 adalah babak baru kembalinya kejayaan StruktuR, dengan diawali terse-lenggaranya kegiatan “KULIAH TAMU” oleh kakak-kakak Alumni Teknik Sipil Angkatan 1996, yang kemudian dilakukan sebuah perbincangan antara beberapa perwakilan pengurus HMS 2011-2012 dengan kakak-kakak Alumni yang hadir saat itu. Dari perbincangan tersebut akhirnya disepakati untuk kembali menghidupkan StruktuR dengan konsep yang sama dan dengan se-dikit pembaharuan pada layout dan designnya.Semoga dengan segenap ketulusan hati, Redaksi mampu untuk terus menjaga StruktuR tetap berdiri dengan kokoh dan semakin berjaya.

Hidup SIPIL......Hidup SIPIL...........Hidup SIPIL!!!

Sejarah Singkat Majalah StruktuR

Redaksi menerima tulisan dari pembaca baik surat pembaca, artikel ilmiah Teknik Sipil, maupun sosial kemasyarakatan secara umum; juga karya foto, gambar ilustrasi, karikatur, dan anekdot.

Karya yang dikirim mohon disertakan juga iden-titas lengkap.

4 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

SITE PLAN

SITE PLAN

TERASFOKUS

LIPUTAN UTAMA

LIPUTAN KHUSUS

PROYEK

ARTIKEL ILMIAH

FKMTSI

KAMPUS

PROFIL

TOKOH

3

4

5

6

JALAN LINTAS SELATAN(JLS)KATALISATOR PENGEMBANGAN

POTENSI JAWA TIMURBAGIAN SELATAN

7

MENGINTIP CELAH JLS MALANG

12TRAFFIC LIGHTSOLUSI KEMACETAN DI SIMPANG UB

13 15

AKREDITASIANTARA MIMPI DAN HARAPAN

TIANG MINI BAMBU KOMPOSIT SEBAGAI PERKUATAN TANAH PADA LERENG 16

AGREGAT

MENAPAKI JEJAK FKMTSI REGIONAL IX JAWA TIMUR PERIODE 2011-2012 24

TEKNOLOGIINOVASI DRAMIX SEBAGAI MATERIAL BETON KOMPOSIT 26

PEMBANGUNAN BENDUNGAN PANDANDURI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT (NTB)

27

KONSEP dan KONSTRUKSI PROYEK PAITON III

29

MENGENAL LEBIH DEKAT KETUA HIMPUNAN MAHASISWA SIPIL 2011 31

HMS IN ACTION 32

AKADEMIS OK ORGANISASI YES 35

SANG PEMIMPI KEJAYAAN INDONESIA 36

5STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

Teras

Syukur Alhamdulillah, dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa berbagai kendala dan keterbatasan yang ada akhirnya tidak menjadi penghalang untuk kami dalam menyelesaikan Majalah ini tepat pada waktunya.

Pada Edisi ke-10 ini, dimana kem-bali ditegakkan setelah lebih dari satu dasawarsa tertidur untuk mampu kembali berdiri dengan ko-koh mewujudkan apa yang telah dicita-citakan para pendahulunya. Dengan adanya dukungan yang ter-us mengalir baik dari pihak jurusan, rekan-rekan mahasiswa, dan juga kakak-kakak alumni dalam upaya penerbitan ini membuat kami merasa begitu nyaman dan menyenangkan dalam menyelesaikannya.

Tiada gading yang tak retak, demikian juga dengan hasil karya kami ini. Kami selaku redaksi

terus berusaha untuk menyajikan infor-masi pengetahuan dan teknologi ketekniksipilan yang bisa bermanfaat bagi kalangan Teknik Sipil khususnya dan masyarakat pada umumnya. Semo-ga pada Edisi mendatang bisa lebih baik lagi dengan adanya dukungan dari semua pihak demi kemajuan kita bersama

Redaksi

PelindungDekan Fakultas TeknikUniversitas Brawijaya

Prof. Ir .Harnen Sulistyo,MSc.,Ph.D.Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Ir. Sugeng P. Budio, MS.

Penanggung JawabKetua Himpunan Mahasiswa Sipil

Universitas BrawijayaHusien Qoumy

Pemimpin UmumKartika Yoga Irawan

Pemimpin RedaksiDwi Ratna N. F.

RedaksiWidya Ardiarini

Titin Trianing MuliaAyu Dian MekarsariI Dewa Nyoman Y.

Laksvina Anjar PutriFita Aryanti

Raiza P.Royhan Rizky

Nita Dwi Febrianti

EditorDana Mutiara

Frury Firdana R.Dio Alif Hutama

Setting dan layoutRiska Anshar P.Ferdian Budi S.Filliyani Sagita

Humas dan PendanaanDimas Cuzaka

Restu Hermawan

Alamat RedaksiJl. MT. Haryono 167 Malang

e-mail : [email protected]

BankBank Mandiri KCP Pasuruan

No. Rek.144-00-0925760-8 a.n. Ida Patminiwati

Diterbitkan oleh

Himpunan Mahasiswa Sipil FTUBISSN : 0854 - 7424

5STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

Cover:Filliyani Sagita

6 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

FOKUS

Jalan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Adanya jalan memberikan kemudahan bagi manusia untuk menempuh suatu tujuan, baik berjalan

kaki maupun berkendaraan. Tak terbayangkan, bagaimana seandainya di dunia ini jika tidak ada yang pernah membangun jalan? Tentunya segala urusan menjadi lambat dan terhambat untuk diselesaikan.

Jalan sebagai salah satu prasarana perhubungan hakekatnya merupakan suatu unsur penting dalam usaha pengembangan kehidupan bangsa dan pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa. Dengan adanya jalan daerah yang satu dengan yang lain dapat membentuk suatu keterikatan dan keterkaitan yang saling berkesinambungan. Sehingga dapat memicu perkembangan daerah tersebut baik di bidang ekonomi, sosial, dan politik.

Suatu daerah akan berkembang dengan pesat jika memiliki jaringan jalan yang baik dan layak. Sangat berbeda dengan daerah yang tidak memiliki jalan sebagai akses untuk dituju, daerah tersebut akan menjadi tertinggal karena terlalu sulit untuk dijangkau. Perbedaan yang sangat nampak dapat kita saksikan pada kondisi pulau Jawa bagian Utara dan bagian Selatan.

Pada edisi kali ini, Redaksi akan menyajikan betapa bermanfaatnya suatu jalan bagi daerah di kawasan selatan pulau Jawa, khusunya di Jawa Timur bagian Selatan, atau

biasa kita dengar dengan sebutan Jalan Lintas Selatan (JLS). Dengan harapan manfaat tersebut dapat tercapai secara maksimal dan berkelanjutan di masa mendatang. Perlahan namun pasti, seperti kata pepatah “Slowly but surely, the bird builds its nest”.

Foto: Ferdian

Foto: Dimas C

7STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

Jalan Lintas Selatan Jawa Timur (JLS) merupakan salah satu program strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pembangunan Jalan Lintas Selatan ini statusnya

ditingkatkan menjadi program strategis nasional dan pencanangannya dilakukan oleh Presiden RI pada tanggal 14 Februari 2004 bertempat di Kabupaten Blitar.

Menurut Bapak Ir. Untung Hidayat, MT selaku Kuasa Pengguna Anggaran JLS, pembangunan JLS dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan pendapatan perkapita antara wilayah Jawa Timur bagian utara, tengah, dan selatan. Oleh karena itu dicetuskanlah pembangunan Jalur Lintas Selatan. “ Pembangunan Jalur Lintas Selatan ini diharapkan dapat menjadi pengungkit pengembangan wilayah selatan dalam berbagai sektor, sehingga wilayah selatan dapat mengejar ketertinggalan dari wilayah utara ”, kata beliau. Jalur Lintas Selatan Jawa Timur ini merupakan kesinambungan dari Jalur Lintas Selatan di sepanjang Pulau Jawa yang disebut dengan Trans Jawa, dibangun di lima provinsi yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, serta Jawa Timur. Pembangunan JLS Jawa Timur direncanakan sepanjang 618,80 km termasuk jembatan dengan total panjang 6236 m, yang terletak di sepanjang pesisir selatan Jawa Timur melalui 8 kabupaten, yakni Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, dan Banyuwangi.

Pembangunan JLS ini diperkirakan membutuhkan total biaya sebesar Rp. 7,5 Triliun. Sampai saat ini dana yang sudah

dialokasikan sebesar Rp. 1,025 triliun baik dari dana APBN maupun APBD. Biaya pembangunan fisik ditanggung oleh pemerintah provinsi, sedangkan biaya pembebasan tanah telah disediakan oleh masing-masing Pemkab terkait.

Foto: Internet

JALAN LINTAS SELATAN(JLS)KATALISATOR PENGEMBANGAN PO-

TENSI JAWA TIMUR BAGIAN SELATAN

8 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

RINCIAN TRASE JLS (JALAN LINTAS SELATAN) JAWA TIMUR

No.KABUPATEN PANJANG

No.KABUPATEN PANJANG

NAMA RUAS RUAS (KM) NAMA RUAS RUAS

(KM)1. KABUPATEN PACITAN 5. KABUPATEN MALANG

Mukus - Wareng 8,3 Bts. Blitar - Mentaraman 12 Wareng - Ploso 33,6 Mentaraman - Bandungrejo 10,9 Ploso - Sirnoboyo 4,7 Bandungrejo - Tumpakrejo 9,9 Sirnoboyo - Kayen 4 Tumpakrejo - Bajulmati 13,4 Kayen - Sidomulyo 7,2 Bajulmati - Sendang Biru 4,2 Sidomulyo - Jetak 12,7 Sendang Biru - Tambaksari 10,5 Jetak - Hadiwarno 9 Tambaksari - Sumbertangkil 17,1 Hadiwarno - Bts. Trenggalek 9,6 Sumbertangkil - Lebakharjo 15,5 Jumlah 89,1 Jumlah 93,52. KABUPATEN TRENGGALEK 6. KABUPATEN LUMAJANG

Bts. Pacitan - Panggul 10 Bts. Malang (Bulurejo) - Gondoruso 27,8

Panggul - Ngulungkulon 13,9 Gondoruso - Jarit/Pasirian 6,7 Ngulungkulon - Craken 8,1 Pasirian - Bago 7,6 Craken - Munjungan 5,6 Bago - Selokanyar 4,6 Munjungan - Bangun 4 Selokanyar - Pandanwangi 6,3 Bangun - Prigi 13,4 Pandanwangi - Jatimulyo 4,9 Prigi - Karanggongso 4,7 Jatimulyo - Wotgalih 4,1 Karanggongso - Bts. T. Agung 6,3 Wotgalih - Bts. Jember 4 Jumlah 66 Jumlah 663. KABUPATEN TULUNGAGUNG 7. KABUPATEN JEMBER

Bts. Trenggalek - Ngrejo 18,03 Bts. Lumajang - Mayangan 16,2 Ngrejo - P. Sine 16,08 Mayangan - Puger 7,6 P. Sine - Panggung pucung 10,52 Puger - Sumberejo 14 Panggung pucung - Bts. Blitar 3,57 Sumberejo - Sidodadi 15,5 Jumlah 48,2 Sidodadi - Senenrejo 18,24. KABUPATEN BLITAR Senenrejo - Tengkinol 12

Bts. Tulungagung - Bululawang 3,7 Jumlah 83,5 Bululawang - Sidomulyo 5 8. KABUPATEN BANYUWANGI Sidomulyo - Tambakrejo 12,1 Tengkinol - Malangsari 7,5 Tambakrejo - P. Serang 10,2 Malangsari - Kendenglembu 19,5 P. Serang - Sumbersih 8 Kendenglembu - Glenmore 7,9 Sumbersih - Ringinrejo 10,3 Glenmore - Gentengkulon 30,9 Ringinrejo - Sp. Jolosutro 5,7 Gentengkulon - Rogojampi 20,1 Sp. Jolosutro - Bts. Malang 7,5 Rogojampi - Banyuwangi 16,2 Jumlah 62,5 Banyuwangi - Ketapang 7,9

Jumlah 110 Jumlah Total 618,8

9STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

Permasalahan Umum

Dalam setiap pembangunan tidak lepas dari kendala – kendala yang menghadang, tak terkecuali pembangunan JLS ini. Berbagai permasalahan umum yang dihadapi baik teknis maupun non teknis, diantaranya :

o Keterbatasan DanaHasil pelaksanaan pembangunan JLS sampai dengan tahun 2010 masih belum fungsional, hal tersebut dikarenakan keterbatasan dana sehingga alinyemen jalan (grade dan alinyemen horisontal) belum tercapai sesuai dengan desain kriteria jalan arteri.

o Kondisi TopografiKondisi topografi turut menjadi kendala tersendiri dalam pembangunan JLS. “ Wilayah Jawa Timur bagian selatan merupakan wilayah pegunungan yang membentang dari Pacitan sampai Malang. Sedangkan untuk Lumajang ke Timur hanya perbatasan Jember – Banyuwangi yang cukup ekstrim “, papar beliau. Route JLS memang berada pada wilayah yang terjal, sekitar 65% dari panjang route tersebut berada di daerah pegunungan dan dekat dengan pantai, sehingga memiliki grade > 12 %. “ Oleh karena itu dalam perencanaan kita tidak boleh langsung memotong gunung, melainkan harus menyisir

mengikuti kontur. Menyisir trase – trase yang secara teknis terlampaui agar alinemen tidak berat dan nantinya setelah jalan tersebut sudah jadi tidak membahayakan penggunanya ”, kata pria yang bekerja di Bina Marga sejak 1988 tersebut.

o Pembebasan LahanHal ini menjadi kendala yang lumrah dialami setiap pembangunan. Salah satu kasus terjadi di daerah perbatasan Tulungagung – Blitar, yang mana pada tahun 2002 harga tanah melonjak sampai 1 juta rupiah per m2. Oleh karena itu Pemkab Tulungagung – Blitar – Trenggalek membuat kesepakatan / Memorandum of Understanding ( MoU) untuk mengalihkan trase di ketiga wilayah tersebut.

o Kesulitan Penggunaan Tanah PerhutaniSepanjang 274, 44 km atau sekitar 40 % dari total JLS melewati jalan milik Perhutani. Dalam pemanfaatan lahan tersebut harus melalui mekanisme prosedur izin pinjam pakai yang terdiri dari banyak persyaratan. Hingga saat ini izin dispensasi yang telah terbit hanya Kabupaten Blitar, sementara tujuh kabupaten lainnya masih dalam proses.

o Aksesibilitas RendahDalam suplay material/ bahan, untuk beberapa material tertentu seperti batu dan pasir dapat diperoleh di sekitar lokasi pembangunan JLS. Namun untuk beberapa material lainnya seperti aspal, beton pracetak, dan semen masih harus mendatangkan dari luar. “ Akses menuju ke lokasi masih kurang baik karena medan yang dilalui berat atau bahkan masih harus membuka jalan baru sehingga terjadi kesulitan dalam mobilitas peralatan dan suplay material/bahan tersebut. Belum lagi kendala cuaca seperti hujan, serta kondisi keamanan yang tidak terjamin”, papar pria kelahiran Bojonegoro ini.

o Belum Tercukupinya Dukungan Legal - FormalDraft perjanjian kerjasama antara Gubernur Jawa Timur dengan 8 kabupaten tentang pembangunan JLS masih dalam tahap persetujuan DPRD Provinsi.

o Biaya Pemeliharaan BesarPembangunan JLS menggunakan sistem buka lahan sesuai dengan dana yang tersedia. Dikarenakan dana tersebut terbatas, pekerjaan pembangunan menjadi tidak tuntas, sehingga membutuhkan biaya pemeliharaan yang tidak sedikit, diantaranya pembersihan rumput dan semak yang tumbuh kembali pada lahan yang sudah dibuka namun belum dilakukan proses perkerasan.

Dengan terjadinya beberapa kendala atau permasalahan di atas mengakibatkan keterlambatan dalam pelaksanaan proyek JLS. Hingga tahun 2010 realisasi pembangunan JLS masih ± 50%

Ir. Untung Hidayat, MTKuasa Pengguna Anggaran JLS Jawa Timur

Foto: Redaksi

10 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

dari total rencana, padahal proyek sudah berjalan hampir 6 tahun. Oleh karena itu pihak yang berwenang (PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur) melakukan upaya percepatan dalam pembangunan JLS ini.

Terdapat dua konsep dalam percepatan pembangunan JLS. Yang pertama konsep selesai tuntas. Alternatif ini adalah semua ruas di semua kabupaten telah selesai diaspal dan semua jembatan penghubung telah selesai dibangun. Secara logika alternatif ini adalah alternatif yang paling sulit untuk terlaksana, karena membutuhkan dana yang besar dalam waktu yang singkat, tetapi alternatif ini bisa digunakan sebagai rencana jangka panjang untuk penanganan JLS.

Konsep yang kedua dengan memfungsikan section-section tertentu. Alternatif ini hanya akan memfungsikan segmen ruas-ruas tertentu yang mendukung pengembangan potensi wilayah yang akan dilalui oleh JLS. Jadi, sebagai bahan pertimbangan harus dilakukan kajian tentang wilayah-wilayah yang potensial untuk dikembangkan. Penentuan segmen ruas-ruas penanganan juga didasarkan pada hasil pelaksanaan selama 7 tahun ini, yaitu di ruas mana saja yang telah banyak selesai ditangani, sehingga untuk menyelesaikan pelaksanaan dan untuk memfungsikannya tidak membutuhkan biaya yang besar.

Dalam upaya percepatan pelaksanaan JLS dilakukan beberapa tahapan, dimana tahapan tersebut meliputi:

1. Penyiapan Badan Jalan + Jembatan Tersambung (Segmental-ALS)Pada awalnya jalan hanya dapat dilalui oleh kendaraan ringan,

kemudian dilakukan penanganan selanjutnya sebagai rencana jangka panjang. Penanganan tersebut berupa penanganan rumija 24 m, grade optimal, perkerasan dengan material pilihan. Penanganan tersebut hanya untuk kendaraan ringan dimana semua jembatan yang ada telah terbangun.

2. Lapis Pondasi + Jembatan Tersambung ( Segmental-Base)Alternatif ini diambil berdasarkan pertimbangan bahwa pada awal keberadaannya, jalan ini hanya akan dilewati oleh kendaraan ringan, belum terlalu banyak yang akan melewati jalan ini, dan ada rencana jangka panjang untuk penyelesaian. Penanganan tersebut berupa penanganan rumija 24 m, grade optimal, perkerasan sampai dengan lapis pondasi (base), serta semua jembatan pada ruas tersebut telah selesai dibangun.

3. Aspal + Jembatan Tersabung (Segmental-Aspal)Pada tahap ini, jalan sudah dapat dilewati oleh semua jenis kendaraan yang berhubungan dengan pengembangan potensi kawasan. Jalan tersebut juga dapat menjadi trayek baru moda transportasi umum, serta memberikan kemudahan dalam aksesibilitas masyarakat di kawasan tersebut. Penanganan tersebut berupa penanganan rumija 24 m, grade optimal, perkerasan dengan aspal sehingga dapat dilewati semua jenis kendaraan. Dalam tahap ini semua jembatan juga telah selesai dibangun.

Dengan adanya beberapa kendala diperlukan strategi khusus untuk menghadapinya, antara lain dengan pembukaan lahan yang dilakukan secara selektif pada lokasi-lokasi yang tidak memerlukan izin dispensasi dari pihak perhutani, grade terpenuhi, dan percepatan pembangunan jembatan dengan

Foto: Redaksi

11STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

Quote : “ Pembangunan JLS dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan pendapatan perkapita antara wilayah Jawa Timur bagian utara, tengah, dan selatan. Oleh karena itu dicetuskanlah pembangunan Jalur Lintas Selatan ini dengan harapan dapat menjadi pengungkit pengembangan wilayah selatan dalam berbagai sektor, sehingga wilayah selatan dapat mengejar ketertinggalan dari wilayah utara “

konstruksi yang kuat dan murah sehingga pembukaan lahan dapat langsung dimanfaatkan oleh pengguna jalan. Untuk kendala yang berhubungan dengan pembebasan lahan, peran aktif dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk mendukung percepatan pengurusan izin pinjam pakai kawasan hutan dengan Perum Perhutani.

Study Kelayakan

Salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan jalan adalah studi kelayakan. Semua aspek ditinjau untuk memastikan bahwa proses pembangunan jalan dapat dilanjutkan atau tidak. Studi kelayakan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari beberapa tahapan pembangunan proyek. Ada tiga komponen utama studi kelayakan yaitu; analisis kebutuhan, kelayakan teknis, dan kelayakan finansial dan ekonomi. Studi kelayakan diperlukan karena alasan berikut :

1. BiayaProyek jalan dan jembatan merupakan proyek yang memerlukan biaya sangat besar, sehingga perlu dipastikan bahwa dana yang digunakan akan memberikan hasil yang optimal.

2. PrioritasKeterbatasan keuangan yang dimiliki oleh pemerintah maupun

swasta menyebabkan pentingnya memberikan skala prioritas untuk setiap penggunaan dana pembangunan.3. DampakJalan dan jembatan merupakan infrastruktur publik yang memberikan pengaruh sangat besar, baik positif maupun negatif terhadap kawasan di sekitarnya.

4. EkonomisPembangunan jalan dan jembatan tidak terlepas dari aspek ekonomis, apakah investasi yang ditanamkan akan mendapatkan pengembalian (return) yang diharapkan.

Sesuai studi kelayakannya, Pembangunan proyek JLS ini akan bermanfaat dalam segi ekonomi dan finansial. Dalam segi ekonomi yaitu apabila masyarakat daerah tersebut dapat meningkatkan pendapatannya setelah adanya JLS ini, maka akan mendongkrak retribusi daerah yang bersangkutan. Dalam segi finansial yakni apabila berbagai sektor di wilayah selatan, misalnya, sektor pariwisata dan industri, dapat berkembang, maka hal tersebut akan menarik investor – investor luar untuk berinvestasi di wilayah yang bersangkutan. Sebagai contohnya, setelah dibangunnya JLS, diharapkan pariwisata di daerah selatan, misalnya pantai Bajul mati, sendang biru, Kondang Merak, dapat berkembang dengan pesat, sehingga para investor tertarik untuk mengembangkan usahanya di daerah tersebut, misalnya pembangunan hotel, restaurant, dan

12 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LAPORAN UTAMA

Malang merupakan salah satu kabupaten yang dilalui Jalan Lintas Selatan. JLS tersebut melintasi Malang Selatan dari perbatasan Blitar hingga perbatasan

Lumajang, yang terdiri dari 17 titik stasiun. Titik-titik tersebut berada di tiap perbatasan antar ruas jalan yang terletak di beberapa daerah meliputi Sumberoto (Batas Blitar) sebagai titik STA (0+000) , Purwodadi, Mentaraman, Kedungsalam, Banjarejo, Tulungrejo, Bandungrejo, Sumberbening, Srigonco, Tumpakrejo, Sindurejo, Gajahrejo, Sitiarjo, Tambakrejo (Sendang Biru), Tambakrejo (Tamban), Tambaksari,

Sumbertangkil, hingga yang terakhir titik STA (93+500) di Lebakharjo (batas Lumajang). Sebagian besar lahan pada ruas jalan di beberapa daerah tersebut sudah dibuka, kecuali tiga ruas jalan terakhir (dekat perbatasan Lumajang). Pembukaan lahan pertama dilakukan pada tahun 2003 yaitu dari Sumberoto (perbatasan Blitar) - Kedungsalam. Dilanjutkan tahun 2004 untuk daerah Kedungsalam - Tulungrejo, serta daerah Sumberbening - Tambakrejo (Sendang Biru). Pembukaan lahan terakhir dilakukan tahun 2006 di daerah Tulungrejo - Sumberbening dan daerah Tambakrejo (Sendang Biru) - Tambakrejo (Tamban).

Hingga tahun 2011 ini, jalan lintas selatan yang sudah dapat difungsikan mencapai 61,18% dari panjang total jalan yang direncanakan. Namun belum semuanya melewati tahap perkerasan dan masih memerlukan perbaikan grade. Jalan dalam kondisi tersebut berfungsi ALS (Asal Lewat Saja), dalam artian jalan tersebut dibuka untuk melayani lalu lintas lokal saja. Adapun jalan yang sudah dapat difungsikan secara optimal dan sudah selesai proses perkerasan yaitu di daerah Sitiarjo hingga Tambakrejo (Tamban). Jalan lintas selatan yang direncanakan sebagai jalan nasional ini terdiri dari 2 jalur 4 lajur 2 arah dengan lebar daerah jalan total 24 meter, yang terdiri dari 12 meter lebar jalan (sudah termasuk bahu jalan 2m di kiri dan kanan), dan 6 meter lahan bebas di kiri dan kanan

jalan. Terdapat beberapa tipikal kondisi exsisting pada masing-masing ruas jalan. Salah satu contohnya adalah di ruas jalan Jolosutro-Kedungsalam, yang terdapat tiga tipikal kondisi existing. Tipikal pertama yaitu badan jalan (lebar 8 m) terbuat dari urugan pilihan, sedangkan bahu jalan masih berupa tanah asli. Tipikal kedua yaitu badan jalan terdiri dari CTB selebar 6 m, dan urugan pilihan 1 meter di kiri dan kanannya. Tipikal ketiga yaitu badan jalan terdiri dari perkerasan aspal selebar 6 meter dengan elevasi 2% (normal), dan lapisan agregat kelas B pada 2 meter di kiri dan kanannya dengan elevasi 4%.

Pada perencanaan Jalan Lintas Selatan Kabupaten Malang, terdapat 19 jembatan yang berada di setiap ruas jalan yang terbentang dari batas Blitar hingga batas Lumajang. Sepuluh jembatan (±53,63%) sudah selesai dilaksanakan dan sudah dapat difungsikan, satu jembatan (±5,26%) masih dalam proses pelaksanaan, dan sisanya delapan jembatan (±42,1%) masih dalam rencana. Struktur jembatan yang digunakan bervariasi, dari Balok Beton (jembatan Modangan, Kalisat, Tumpakrejo, Dimoro, dan Kalitimbang), Rangka Baja (jembatan Kaliondo, Purwodadi, Mentaraman, Barek, dan Buncaran), hingga Box Girder pada jembatan Bajulmati. Sebagian besar merupakan jembatan bentang pendek, dengan bentang antara 20-50 meter. Namun ada juga beberapa jembatan bentang panjang ≥ 100m. Jembatan terpanjang yaitu jembatan Barek dengan bentang 120 m menyeberangi sungai Barek di perbatasan Srigonco-Tumpakrejo.

Diharapkan semua ruas dapat segera diselesaikan dan terhubung satu sama lain, agar dapat difungsikan secara optimum, dan memberikan dampak yang positif dan manfaat, baik untuk daerah Malang sendiri maupun daerah lain di luar Malang seperti Blitar, dan Lumajang. Dengan begitu, akan tercipta suatu korelasi yang erat antar daerah-daerah tersebut. (red/D. Ratna, Yoga Irawan)

MENGINTIP CELAH JLS MALANG

Jembatan Mentaraman

JLS Malang

Foto: Redaksi

13STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LIPUTAN KHUSUS

Kemacetan adalah suatu kondisi yang sering kita alami pada jam-jam dan jalur tertentu. Akan tetapi bagaimana jika kemacetan itu terjadi di depan pintu

gerbang kampus Universitas Brawijaya?? Yakni, di depan pintu gerbang yang mengarah ke Jalan Soekarno Hatta. Kemacetan yang terjadi dikarenakan arus lalu lintas yang melewati simpang tiga ruas tersebut melebihi kapasitas yang ada.

Awalnya simpang yang berfasilitas infrastruktur berupa Jembatan Suhat ini tidak ada masalah. Dahulu hanya ada simpang 3 ruas jalan. Yang mana pergerakan arusnya hanya cross pada 2 titik, yaitu dari arah Suhat dan Betek (Jl. Mayjen Panjaitan). Konflik yang sesungguhnya adalah dibukanya jalur UB yang mana menimbulkan konflik kemacetan di simpang tersebut.

Guna mengatasi hal tersebut maka simpang tiga ruas ini direncanakan dengan menggunakan lampu lalu lintas yang dihandle langsung oleh provinsi. Hal ini diperlukan karena selain merugikan para pengguna jalan juga mempengaruhi infrastruktur yang ada yaitu jembatan suhat. Jembatan ini

sudah rapuh dan tua (dibangun sekitar tahun 80-an). Arus lalu lintas memang sangat mempengaruhi kondisi jembatan hal ini dikarenakan, “Adanya beban dari kendaraan yang diam dan bergetar yang mana hal tersebut berbahaya bagi kondisi jembatan tersebut oleh karena itu dibuatlah lampu lalu lintas yang di setting untuk 4 fase, yang bisa ke 3 arah (Suhat, Mayjen Panjaitan dan MT. Haryono) untuk jalan menuju UB tidak diprioritaskan. Di jembatan tersebut di buat 2 lampu lalu lintas, yakni sebelum dan sesudah jembatan suhat dengan interval 20 detik . Agar tidak terjadi pelanggaran, diadakan sosialisasi terlebih dahulu tentang kondisi jembatan tersebut ”, ungkap Bapak Hendi Bowoputro, salah satu dosen pengajar bidang transportasi di Jurusan Teknik Sipil UB.

Melihat kondisi jembatan yang ada , muncul solusi lain untuk menanggulangi hal tersebut yaitu dengan membuat jembatan baru. Namun hal tersebut membutuhkan waktu dan anggaran yang cukup besar dalam rencana pembangunan jembatan, dimana jembatan ini masih bisa bertahan.

Dalam perkembangannya, kondisi lalu lintas yang ada tidak hanya dipengaruhi kendaraan yang melewati simpang

Foto: Dimas C

TRAFFIC LIGHTSOLUSI KEMACETAN DI SIMPANG UB

14 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LIPUTAN KHUSUSarah ke Betek, MT. Haryono, dan UB, tapi juga akan mengarah ke Apartemen Suhat yang saat ini dalam proses pembangunan. Kendaraan yang akan masuk Apartemen Suhat tetap akan melewati jalan di dekat Jembatan Suhat. Namun untuk keluarnya kendaraan tersebut harus memutar menuju Jalan Kumis Kucing. Selain itu, kendaraan yang menuju daerah

kanan dan lurus terus, harus mengikuti lampu lalu lintas. Sedangkan untuk yang kiri, tetap jalan terus. Oleh karena itu, untuk menghindari hal – hal yang kurang baik, dalam proyek ini digunakan lampu lalu lintas yang multi setting. (red/Ayu M., Rara)

Titik-titik penempatan traffic light di simpang UB.

Foto: Yoga Irawan

15STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

LIPUTAN KHUSUS

Status akreditasi suatu perguruan tinggi merupakan cermin kinerja perguruan

tinggi yang bersangkutan dan menggambarkan mutu, efisiensi serta relevansi suatu program studi yang diselenggarakan. Akreditasi merupakan suatu senjata utama bagi berbagai institusi perguruan tinggi dalam menjaring mahasiswa baru. Namun tidak sedikit masyarakat yang salah menafsirkan makna dari suatu akreditasi. Celakanya, kondisi salah tafsir ini juga melanda para pendidik di perguruan tinggi yang kurang memahami makna akreditasi.

Akreditasi dipahami sebagai penentuan standar mutu serta penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan tinggi oleh pihak diluar lembaga pendidikan itu sendiri. Hasil akreditasi biasanya dinyatakan dengan Huruf Mutu seperti A, B, atau C. Ada dua model akreditasi yang dikembangkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Pertama, akreditasi Ins t i tus i /Lembaga/Perguruan Tinggi. Akreditasi ini merupakan penilaian secara menyeluruh tentang kondisi lembaga tersebut. Akreditasi ini sifatnya partisipan, artinya tidak diwajibkan. Banyak penyelenggaraan pendidikan yang tidak mampu dan tidak berani menyelenggarakan akreditasi ini karena proses dan syaratnya sangat rumit dan ketat. Disisi lain, akreditasi jenis ini sangatlah membutuhkan kemapanan sebuah institusi dalam menyelenggarakan pendidikan. Beberapa institusi pendidikan di Pulau Jawa, seperti UI, ITB,IPB,UGM, UB, dan beberapa institusi ternama lainya telah melakukan akreditasi institusi.

Kedua, akreditasi Program Studi. Akreditasi ini sifatnya wajib tanpa memandang status lembaga penyelenggaraan pendidikan (negeri/swasta). Akreditasi ini biasanya dilakukan setelah program studi yang bersangkutan telah meluluskan mahasiswanya karena salah satu unsur penilaiannya adalah alumni. Akreditasi Program Studi mempunyai masa berlaku selama 5 tahun dan wajib diperbaharui statusnya setelah masa berlakunya habis.

Dalam proses akreditasi, seorang penilai tidak akan menilai berdasarkan “hitam diatas putih” saja, namun bukti otentik juga sangat diperlukan. Terdapat beberapa faktor Perbaikan terhadap nilai akreditasi sebuah prodi/ jurusan, diantaranya sistem pendidikan, SDM, dan juga kualitas lulusan prodi/jurusan (alumni) yang bersangkutan. Sistem pendidikan mengarah kepada kurikulum dan proses perkuliahan yang bersangkutan. Faktor selanjutnya adalah sumber daya manusia yang ada. SDM ini mencakup dosen, karyawan dan mahasiswa sebagai pelaku utama. faktor selanjutnya adalah kualitas dari lulusan atau alumni dari jurusan/ prodi yang bersangkutan.

Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya sedang melakukan berbagai perbaikan mulai dari sistem dan SDM yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan status akreditasi yang sudah ada. Mulai dari perbaikan terhadap pelayanan dan sistem pendidikan yang berlaku, kualitas masing – masing dosen. Salah satu perbaikan kualitas dosen selaku pengajar adalah dengan membentuk KDK (kelompok dosen keahlian). Para dosen pengajar

dikelompokkan sesuai dengan bidang keahlian masing – masing agar dapat memenuhi kompetensi mahasiswa. Selain itu Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya mulai menerapkan sistem SCL (student centered learning) yang dimaksudkan agar mahasiswa aktif dalam perkuliahan. Tak kalah pentingnya adalah kualitas mahasiswa dan lulusan atas jurusan yang bersangkutan. Mahasiswa diwajibkan untuk memenuhi kompetensi yang dibutuhkan agar lulusan sipil brawijaya dapat bersaing di dunia kerja nantinya.

Saat ini akreditasi program studi sangatlah penting. Jauh lebih penting dibanding akreditasi institusi. Hal ini dikarenakan beberapa penyedia lapangan pekerjaan mensyaratkan akreditasi program studi sebagai dasar penerimaan lamaran pekerjaannya.

Akreditasi sangat erat kaitannya dengan peran keaktifan mahasiswa, baik dibidang akademik maupun non akademik. Diantaranya adalah keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan kemahasiswaan, berkurangnya jumlah mahasiswa pada tahun pertama, dan juga lama waktu mahasiswa dalam menempuh perkuliahannya.

Jadi, dapat dikatakan bahwa hal yang menentukan penilaian baik buruknya suatu akreditasi salah satunya adalah kualitas dari mahasiswa di suatu perguruan tinggi tersebut.(red/Laksvina, Royhan)

Foto: Filliyani S

AKREDITASI ANTARA MIMPI DAN HARAPAN

16 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

ARTIKEL ILMIAH

PENGGUNAAN TIANG MINI BAMBU KOMPOSIT SEBAGAI ALTERNATIF PERKUATAN TANAH GUNA PENANGGULANGAN KELONGSORAN PADA LERENG

As’ad Munawir, Sri Murni Dewi, Agoes Soehardjono M. D, dan Yulvi Zaika

Pendahuluan

Salah satu cara perkuatan tanah pada lereng yang akhir-akhir ini sedang dikembangkan adalah dengan cara memancangkan tiang pada puncak atau pada lerengnya. Salah satu perhatian utama dalam mengevaluasi stabilitas sistim lereng yang diperkuat tiang adalah tekanan tanah pada kondisi batas (limit soil pressure) yang dapat dimobilisasi di permukaan sistem

tanah dan tiang (pile-soil interface) atau tekanan di mana tanah akan mengalami keruntuhan oleh fenomena mengalirnya/bergeraknya tanah disekitar atau antar tiang. Terdapat dua sistem analisis pada stabilitas global sistem perkuatan pada lereng yaitu stabilitas tiang (pile-stability) dan stabilitas lereng(slope- stability) terlihat pada gambar 1.

Model test laboratorium

Model box dan pondasi

Elemen utama yang digunakan antara lain box, terbuat dari fiber glass dengan ukuran panjang 1,20 m, lebar 1,0 m dan tinggi box 0,8 m. Dasar box menggunakan pelat baja tebal 1,2 cm sedangkan keliling box menggunakan fiber dengan ketebalan

1,2 cm. Pelat pengaku dipasang pada sudut-sudut box menggunakan pelat strip baja siku 40.40.4. Gambar box terlihat di gambar 3.

Sebuah rangka baja sebagai rangka yang berfungsi mentransfer beban ke pondasi. Sistem pembebanan terdiri dari hydraulic jack yang dioperasikan secara manual dengan kapasitas 10 ton dan load cell yang telah dikalibrasi sebagai pengukur besarnya beban yang terjadi menggunakan kapasitas 10 ton melalui pembacaan proving ring. Ujung atas dari dongkrak hydraulic dihubungkan dengan reaction beam yang terkekang pada rangka utama baja. Sebuah pondasi menerus dengan dan pondasi tiang mini terbuat dari bahan beton komposit bertulangan bambu, dibebani secara terpusat oleh hydraulic jack melalui reaction beam.

Gambar 1. Stabilitas lereng dan stabilitas tiang (Seyhan Firat, 2009)

Gambar 2 Box pengujian

17STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

ARTIKEL ILMIAH

Pengujian Bahan Pasir

Berat jenis bahan partikel pasir ditentukan dengan prosedur baku di pengujian berat jenis bahan pasir berdasarkan ASTM Standart. Sifat-sifat fisik bahan pasir, distribusi ukuran butir ditentukan dengan basis klasifikasi tanah terpadu (unified classification system)/USCS. Sifat-sifat mekanis ditentukan dengan melakukan pengujian geser langsung melalui pengambilan sampel secara langsung pada kotak pengujian pada saat menentukan kepadatan yang diinginkan.

Prosedur dan program Pengujian

Model tanah pasir dipadatkan lapis demi lapis setebal 10 cm dipadatkan menggunakan gilasan dengan kepadatan yang dinginkan tercapai sampai ketinggian yang diharapkan terpenuhi, kemudian dibentuk kemiringan lereng sesuai kemiringan yang ditentukan (50o). Kemudian menancapkan model perkuatan tiang mini bambu komposit pada posisi yang sudah ditentukan. Selanjutnya pondasi diletakkan dipermukaan lereng dan beban mulai diberikan secara bertahap dengan hydraulic jack dengan sistim kendali tegangan sampai beban menunjukkan beban batas . Pengukuran penurunan pondasi yang terjadi diukur dengan menggunakan dua dial gauge dengan ketelitian 0,001 mm yang diletakkan di posisi sebelah kiri dan kanan pondasi. Untuk menentukan defleksi tiang secara lateral dipasang LVDT (linear variable differential transformer) yang dihubungkan dengan strain meter. Untuk menentukan gaya geser dan momen yang terjadi pada tiang dipasang strain gauge yang dihubungkan dengan strain meter

(gambar 5). Studi 18 Pengujian dilakukan untuk mengetahui pengaruh jarak antar tiang, diameter tiang, kedalaman tiang dan lokasi tiang (gambar 4).

Hasil dan Diskusi

Dari hasil pengujian yang dilakukan di laboratorium didapatkan hasil untuk setiap parameter sebagai berikut :

Pengaruh diameter tiang

Hasil pengujian menunjukkan semakin besar diameter tiang, BCI semakin meningkat dan optimal pada diameter 2,54 cm. Pada beban batas tertentu, perpindahan maksimum semakin besar pada diameter tiang yang semakin kecil (gambar 5).

a. Geometri /jarak antar tiang b. Parameter penampang tiang

Gambar 4. Geometri dan parameter penampang tiang.

a). b).

18 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

ARTIKEL ILMIAH

Pengaruh panjang tiang

Hasil pengujian menunjukkan semakin panjang tiang , BCI semakin meningkat. Pada beban batas tertentu, perpindahan maksimum semakin besar pada panjang tiang yang semakin kecil (gambar 6).

Pengaruh jarak antar tiang

Hasil pengujian menunjukkan semakin besar jarak antar tiang, BCI semakin meningkat dan optimal pada jarak 10 cm. Pada beban batas tertentu, perpindahan maksimum semakin besar pada jarak antar tiang yang semakin kecil (gambar 7).

c).

Gambar 5. a). Hubungan perpindahan pondasi-qu, b). hubungan perpindahan tiang –qu, c). hubungan BCI- diameter tiang.

a). b).

c).

Gambar 6. a). Hubungan perpindahan pondasi -qu, b). hubungan perpindahan tiang –qu, c). hubungan BCI- panjang tiang.

a). b).Lanjut halaman 23

23STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

ARTIKEL ILMIAH

Pengaruh lokasi tiang

Hasil pengujian menunjukkan lokasi di tengah atas , BCI paling besar. Pada beban batas tertentu, perpindahan maksimum semakin besar pada tiang di tepi (gambar 8).

Kesimpulan

1. Perkuatan lereng menggunakan tiang mempunyai efek yang signifikan terhadap peningkatan daya dukung pondasi menerus.

2. Pengaruh jarak antar tiang, memberikan efek yang besar pada peningkatan BCI.

3. BCI mencapai maksimum pada jarak dan diameter yang optimum.

4. Semakin panjang tiang, defleksi tiang semakin kecil.

5. Lokasi optimum tiang terjadi diantara puncak dan tengah lereng.

(red/Dana M.)

c).

Gambar 7. a). Hubungan perpindahan pondasi-qu, b). hubungan perpindahan tiang –qu, c). hubungan BCI- jarak antar tiang.

a). b).

c).

Gambar 8. a). Hubungan perpindahan pondasi-qu, b). hubungan perpindahan tiang –qu, c). hubungan BCI- lokasi tiang.

24 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

FKMTSI

FKMTSI (Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil) adalah forum untuk

silaturrahmi bagi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia yang bertujuan untuk bertukar informasi mengenai dunia ketekniksipilan,menambah kualitas SDM Teknik Sipil Indonesia, membantu Pemerintah dalam menjalankan pembangunan, dan untuk pemerataan kualitas SDM untuk menjalani hidup yang layak dalam Segi Pengetahuan, Keahlian, dan Wawasan yang berhubungan dengan Dunia Sipil. FKMTSI di Indonesia, setiap tahunnya mengadakan acara Temu Wicara Nasional (Tewenas) yang diadakan di suatu propinsi yang mana setiap tahunnya itu berbeda tempat. Pada periode 2011-2012 Tewenas diadakan di Jawa Barat dan Banten pada tanggal 26 September 2011 mendatang.

Propinsi Jawa Timur yang termasuk sebagai wilayah Regional IX, dikoordinatori oleh saudara R. Domy Nur Cahyo dari Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Dan di wilayah regional terbagi menjadi beberapa sub wilayah yakni sub wilayah Surabaya, Malang, dan Jember yang mana di koordinatori oleh satu perwakilan dari tiap-tiap wilayah. Salah satu hal yang membanggakan dan bersejarah bagi keluarga besar Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Brawijaya adalah ditetapkannya saudara Denny Angga Permana Putra sebagai sub koordinator

wilayah (sub korwil) Malang pada kepengurusan tahun 2011-2012. Mahasiswa TSUB angkatan 2009 kelahiran Trenggalek 14 Oktober 1990 ini, dalam kepengurusannya ini, memiliki beberapa program, yakni mengkoordinasikan anggota FKMTSI setiap institusi se-Malang, Menstransfer wacana dan sebagai penanggung jawab informasi yang berasal dari Korwil (Koordinator Wilayah), Memimpin acara rapat koordinasi antar anggota di wilayah Malang, serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mempererat hubungan antar anggota FKMTSI di Malang (Bakti sosial, pelatihan-pelatihan, pertandingan futsal). Dengan semua program kerja yang ada, Denny menginginkan suatu hal yang baru agar FKMTSI khususnya di wilayah Malang bisa lebih bersatu lagi. Salah satu bentuk konkrit yang ingin dicapai adalah terbentuknya suatu kalender akademik khusus untuk anggota FKMTSI se-Malang, agar jadwal antar institusi tidak bentrok dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, melakukan koordinasi yang lebih baik, mempersiapkan regenerasi yang aktif. Selama ini banyak anggota dari FKMTSI yang berubah-ubah sehingga transfer wacana antar generasi kurang maksimal karena masa transisi perubahan pengurus masing-masing himpunan di tiap institusi tidak sama.

Baru-baru ini, FKMTSI REG IX JATIM mengadakan rapat koordinasi regional pengurus periode

2011-2010 yang pertama di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya pada tanggal 16 April 2011. Rapat tersebut dihadiri oleh beberapa institusi di Jawa Timur, yakni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Institut Teknologi Nasional (ITN), Universitas Wijaya Kusuma (UWKS), UPN (Universitas Pembangunan Nasional), UBAYA(Universitas Surabaya). Dalam rapat kerja tersebut menghasilkan beberapa poin untuk dibahas kembali dalam rapat kerja yang kedua yakni penjabaran konsep FKMTSI REG IX JATIM selama satu periode, pembentukan struktural pengurus yang lengkap, dan penjelasan program kerja FKMTSI REG IX JATIM selama satu periode. Adapun Program kerjanya adalah pertemuan rutin bulanan dan road to kampus, kunjungan pabrik, kunjungan proyek, bakti sosial, pelatihan, kuliah tamu, seminar, rapat koordinasi regional ke – 3, olimpiade seni dan olahraga.Selanjutnya rapat koordinasi FKMTSI Regional IX JATIM yang kedua diadakan pada tanggal 28 Mei 2011 di Universitas Brawijaya yang dihadiri oleh beberapa institusi yakni UB, ITN, ITS, UNESA, Universitas Muhammadiyah Jember, Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), UWKS, Universitas Islam Malang (UNISMA), UPN, ITATS. Dalam rapat koordinasi tersebut dibagi

MENAPAKI JEJAK FKMTSI REGIONAL IX JAWA TIMUR

PERIODE 2011-2012

25STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

FKMTSImenjadi dua agenda yakni agenda pertama yang berisi tentang perjanjian kesanggupan institusi dalam menjalankan program kerja selama satu periode dan yang kedua adalah acara upgrading pengurus lama FKMTSI Regional IX JATIM periode 2010-2011. Pada agenda pertama diawali dengan pembukaan sekaligus sambutan dari ketua HMS, yang diwakili oleh sekretaris Umum HMS saudara Kartika Yoga Irawan. Selanjutnya dilanjutkan dengan pembukaan sidang FKMTSI Regional IX JATIM yang dipimpin oleh saudara Epris Wahyudi dari ITN (pimpinan I), Nita Dwi Febrianti dari UB (pimpinan II), dan Faris Haqul dari UB (pimpinan III). Dalam sidang tersebut, membahas keputusan rapat koordinasi sebelumnya yang kemudian dibahas tentang institusi apa yang menaungi program kerja tersebut. Untuk proker pertama adalah pertemuan rutin bulanan dan road to campus yang diadakan bergantian dengan institusi se – Jawa Timur, kunjungan pabrik yang akan diadakan oleh UWKS, kunjungan

proyek diadakan oleh UPN, bakti sosial yang diadakan oleh ITN, pelatihan yang akan diadakan di tiap – tiap sub regional secara kontinu, seminar yang akan diadakan oleh UM Jember, rapat koordinasi regional ke – 3 yang akan diadakan di ITATS, dan yang terakhir adalah acara olimpiade seni dan olahraga yang akan diadakan di ITS. Dalam sidang tersebut, sempat terjadi suatu hambatan yang mana ada beberapa institusi ingin mengambil proker yang sama, contohnya saja UB dan ITS sama-sama menginginkan proker olimpiade seni dan olahraga. Namun karena di FKMTSI hanya dibutuhkan satu institusi saja untuk menaungi proker tersebut, melalui kesepakatan yang cukup alot dari kedua pihak (UB dan ITS) akhirnya ITS lah yang akan menaungi proker tersebut. Meskipun begitu, UB tidak berhenti begitu saja, karena akan tetap mengadakan acara Olimpiade Olahraga se – Malang yang dinamakan FKMTSI Cup. Semua proker yang ada, akan dilaksanakan oleh masing-masing institusi setelah

lebaran dengan alasan agar institusi yang menaungi proker tersebut lebih mudah untuk mencari dana dan pemantapan konsep acara.

Agenda yang kedua dari rapat tersebut adalah acara upgrading pengurus lama periode 2010-2011. Banyak hal yang dibicarakan dalam acara ini, mulai dari sejarah berdirinya FKMTSI dan perkembangannya, serta proses bangkitnya FKMTSI Regional IX Jawa Timur yang sempat tidak aktif selama beberapa periode. Dari upgrading tersebut, menunjukkan bahwa tidak mudah untuk mengeksistensikan FKMTSI yang sempat vakum. Hal ini menjadikan tombak bagi pengurus baru agar tetap bisa mempertahankan eksistensi FKMTSI Regional IX Jawa Timur dan menjaga keutuhannya. Setelah beberapa lama, acara upgradingpun berakhir dan ditutup dengan jabat tangan antar anggota FKMTSI. Bravo FKMTSI!! (red/Nita)

Denny Angga Permana Putra (Kanan)

Foto: Redaksi

26 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

TEKNOLOGI

Beton merupakan salah satu unsur penting yang ada di dalam dunia keteknik sipilan, dan juga

merupakan material dasar dalam dunia pembangunan yang ada di Indonesia dan seluruh dunia. Beton merupakan campuran antara agregat ( baik halus ataupun kasar) yang berfungsi sebagai pengisi beton, dengan air dan semen sebagai pengikat. Tetapi di dalam perkembangannya, beton dituntut untuk menjadi kuat, dengan luas penampang yang kecil, serta murah, maka beberapa bahan tambahan dimasukkan ke dalam beton supaya beton menjadi sangat kuat (bahan aditif). Berikut akan dijelaskan beberapa merek yang umumnya terdapat di lapangan :

Bahan Serat

Bahan serat (fiber) dapat meningkatkan kinerja beton, yang dikenal dengan beton berserat. Disini serat berfungsi sebagai tulangan mikro yang melindungi beton dari keretakan, meningkatkan kuat tarik dan lentur secara tak langsung. Serat juga meningkatkan kekuatan tekan dan daktilitas beton, meningkatkan kekedapan beton, serta meningkatkan daya tahan beton terhadap beban bertulang / berulang dan beban kejut. Sistem tulangan mikro yang terbuat dari serat-serat ini bekerja berdasarkan prinsip-prinsip mekanis, yaitu berdasar pada ikatan (bond) antar serat dan beton, bukan secara kimiawi.Oleh karenanya, material komposit beton berserat akan menjadi bahan yang tak mudah retak.

Proses kimiawi dalam beton tidak akan terpengaruh dengan adanya serat dan tidak akan merugikan proses pengerasan beton dalam jangka pendek maupun panjang. Beberapa jenis bahan serat yang dapat dipergunakan dalam beton, antara lain serat alami (rami, abaca), serat sintetis (polypropylene, polyester, nylon), serat baja, dan fiber glass. Meningkatkan kuat tarik dan lentur, meningkatkan daktilitas dan kemampuan menyerap energi saat berdeformasi, mengurangi retak akibat susut beton, meningkatkan ketahanan fatigue (beban berulang) dan meningkatkan ketahanan impact (beban tumbukan) merupakan beberapa keunggulan beton berserat. Beberapa nama bahan di lapangan adalah Dramix. Dramix ini memiliki jumlah serat

hingga mencapai 14500 serat/kg serta penggunaannya disesuaikan dengan kekuatan yang diinginkan oleh beton itu sendiri.

Admixture ( viscocrete )

Salah satu contoh bahan admixture yang ada di pasaran dan biasa digunakan adalah merk sika viscocrete 6100. Viscocrete 6100 merupakan air peredam range tinggi yang menyediakan plastisitas yang sangat baik, dan dapat dikombinasikan dengan campuran bahan akselerator atau retarder untuk mengontrol waktu yang ditetapkan dan kehidupan merosot. Penggunakan Sika-viscocrete 20 HE (NZ) cocok untuk campuran beton yang membutuhkan tinggi awal kekuatan pembangunan. Sika viscocrete-20 HE (NZ) terutama digunakan untuk beton pracetak, fast track proyek seperti perbaikan landasan pacu bandara dan perbaikan jembatan, pada beton in situ yang membutuhkan kali pengupasan cepat, serta Self pemadatan beton. Keuntungan Beton mengandung Sika viscocrete-20 HE (NZ) yakni memiliki kepadatan dan kekuatan tinggi, mengurangi waktu penutupan untuk perbaikan jalan dan landasan pacu, dan mengurangi biaya energi karena pengurangan penggunaan sistem tekanan uap.

Copper Slag

Copper slag merupakan salah satu dari ground granulated blast furnace. Slag (GGBFS) adalah ampas bijih dan tungku perapian. Komposisi bahannya mendekati semen dan harganya relatif lebih murah. Copper slag dapat digunakan sebagai aditif, serta dapat mengantikan semen dalam adukan beton. Dalam praktik di lapangan persentase penggunaan copper slag dibuat cukup tinggi, berkisar antara 20-65%. Copper slag yang menggantikan

sebagian semen memberikan beberapa keuntungan. Pertama, panas hidrasi dan muai susut beton akan berkurang sehingga memperbaiki kinerja beton. Kedua, harga beton akan lebih murah. Ketiga, dengan mengurangi konsumsi semen, berarti juga akan mengurangi energi dalam proses pembuatan semen dan mengurangi polusi yang disebabkan proses produksi semen. Keempat, dengan menggunakan bahan limbah, berarti secara nyata telah menerapkan teknologi material berkelanjutan (sustainable material technology). “Penggunaan limbah merupakan satu bentuk peran serta kita melestarikan lingkungan,” terang Dr. lr. FX Supartono yang juga memimpin perusahaan konsultan PT Partono Fondation. Penelitian yang dilakukan Departemen Teknik Sipil Universitas Tarumanagara menunjukkan bahwa penggantian sebagian semen dengan copper slag, dengan porsi 10-40%, dapat menghasilkan beton berkekuatan 60-75 MPa, tergantung pada kehalusan copper slag. Ada dua rnacam ukuran kehalusan yang digunakan, yaitu 90’ cm2 / grm dan 1.184 cm2/grm. Semakin halus copper slag, Makin tinggi pula kuat tekan beton. Pengujian ini menggunakan rasio kadar air semen sekitar 0,3. (red/Dewa)

INOVASI DRAMIX SEBAGAI MATERIAL BETON KOMPOSIT

27STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

PROYEK

Propinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional mempunyai

prioritas yang lebih besar terhadap pengembangan pertanian. Pembangunan bendungan merupakan salah satu konsep untuk mempertahankan status Propinsi Nusa Tenggara Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional, mengatasi bencana kekeringan dan rawan kekurangan air baku di kabupaten Lombok Timur bagian selatan, serta untuk mendorong ekonomi pedesaan dengan meningkatkan usaha pertanian dan perdagangan.

Pembangunan Bendungan ini terletak di wilayah Pandanduri Suwangi, lombok Timur. Bendungan Pandan Duri Suwangi ini merupakan bendungan ke-

10 yang dibangun di Nusa Tenggara Barat (NTB). Sebelumnya, sejak 1980 hingga 2003 lalu, pemerintah sudah membangun sembilan bendungan, dua di Lombok Tengah yaitu Batu Jai dan Pengga. Tujuh di pulau Sumbawa adalah Mamak, Tiu Kulit, Batu Bulan, Plara, Sumi, Pela Parado. Rencana pengembangan secara terpadu untuk mengatasi kekeringan di Pulau Lombok melalui sistem suplesi HLD, dengan potensi areal seluas 50.695 Ha telah dilaksanakan sejak tahun 1982. Namun sampai dengan saat ini pengembangan sistim HLD Jurang Sate Komplek dan sistem Batujai - Pengga baru mencapai areal ± 29.945 Ha sehingga terdapat lahan seluas 20.750 Ha masih belum tertangani dengan baik, salah satunya wilayah Pandanduri Suwangi.

Pembangunan bendungan pandanduri memiliki beberapa manfaat, yakni sebagai penyedia air untuk lahan irigasi yang ada secara kontinyu sehingga dapat meningkatkan intensitas tanam dengan luas total 5,168 ha yang terdiri dari 2.511 ha (DI Pandanduri) dan 2.657 ha (DI Suwangi). Dimungkinkan akan mencapai 10.350 Ha apabila mendapat tambahan pasokan air dari HLD (west divertion seluas 3.162 Ha dan east divertion seluas 2.087 Ha), Untuk mengurangi debit banjir di sungai bagian hilir bendungan dari debit puncak 1.517,94 m³/det untuk debit banjir PMF menjadi 1.170 m³/det, debit yang keluar dari spillway, Selanjutnya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar bendungan melalui pengembangan perikanan air tawar,

PEMBANGUNAN BENDUNGAN PANDANDURI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, NUSA TENGGARA BARAT (NTB)

Gambar Rencana Bendungan Pandanduri

28 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

PROYEKserta mendukung pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Lombok Timur dan terbukanya lapangan kerja baru dibidang pariwisata bagi masyarakat disekitar bendungan.

Pembangunan Bendungan Pandanduri ini memerlukan pembebasan lahan + 442 ha. Proses pembebasan lahan telah dimulai tahun 1995 – 1996 melalui dana APBN dengan luas 11,65 ha. Sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 2005 s/d 2008 melalui Dana APBD Provinsi NTB dan APBD Kabupaten Lombok Timur telah dibebaskan 267,06 ha. Sehingga total lahan yang sudah dibebaskan lebih dari 80%. Sisa pembebasan lahan akan dialokasikan dana APBD Provinsi NTB dan APBD Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2010 dan 2012. Total biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan bendungan Pandanduri adalah sebesar Rp. 560.786.823.000,- (Lima ratus enam puluh miliar tujuh ratus delapan puluh enam juta delapan ratus dua puluh tiga ribu rupiah) termasuk PPn 10%. Tahap I. TA. 2011 Dana sebesar 39.404.250.000 dengan rincian untuk pembangunan terowongan pengelak Rp. 37.688.000.000 dan supervisi konstruksi dan Administrasi Rp. 1.716.250.000. (red/Nita)

Jadwal Pelaksanaan Proyek

Data Teknik

29STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

PROYEK

PT Paiton merupakan Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap terbesar di Indonesia, kini akan melakukan proyek untuk perluasan yakni Paiton

Thermal Power Station (Proyek Paiton III). Bekerjasama dengan Mitsubishi Heavy Industries, Ltd (MHI) yang telah menerima order untuk sebuah unit 815 MW supercritical-pressure coal-fired power generation plant, dan kini memulai pekerjaan konstruksi dengan skala penuh. Pembangkit listrik baru yang akan diserahkan kepada PT Paiton Energy ini, merupakan sebuah produsen listrik independent (IPP) yang bersama-sama mendirikan perusahaan di Jepang, Inggris dan Indonesia. Pembangkit ini akan menjadi pembangkit listrik batubara terbesar dan paling efisien di Indonesia.

Supercritical-pressure coal-fired power plant akan dibangun di lokasi yang berdekatan dengan sebuah pembangkit listrik yang ada di kompleks Paiton, sekitar 150 km tenggara Surabaya. Unit baru ini memiliki tujuan untuk mengurangi pasokan listrik yang semakin ketat di kawasan tersebut. Daya yang dihasilkan memiliki efisiensi yang lebih tinggi dari pembangkit listrik subcritical-pressure dan mampu mengurangi konsumsi batubara yang relatif terhadap output daya, sehingga menghasilkan karbondioksida (CO2) yang relatif rendah pula.

Pengerjaan proyek paiton III ini akan terbagi menjadi dua area, diantaranya adalah area pembangkit listrik untuk membangun pembangkit listrik di luar wilayah, dan area pengolahan air limbah daerah.

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi proyek Paiton III ini menggunakan jasa perusahaan khusus bidang konstruksi melalui konsorsium perusahaan yang notabene kontraktor EPC, yaitu perusahaan jasa konstruksi yang bekerja khusus dalam bidang konstruksi. Penggunaan jasa perusahaan khusus ini memiliki tujuan untuk menekan tenaga kerja lokal guna melaksanakan pekerjaan konstruksi, serta menghasilkan pendapatan bagi perusahaan jasa lokal itu sendiri. Konsorsium ini tidak melibatkan tenaga kerja asing namun melibatkan tenaga kerja layanan di bawah perusahaan lokal guna memperkecil angka pengangguran saat ini.

Pada dasarnya konsep desain yang digunakan dalam perencanaan konstruksi proyek paiton III ini merupakan konsep standar yang dikembangkan dengan metode konstruksi yang ditentukan oleh owner itu sendiri. Pemilihan teknologi dan metode konstruksi, mendefinisikan hubungan antara kegiatan preseden, memperkirakan jangka waktu aktivitas, dan

KONSEP dan KONSTRUKSI PROYEK PAITON III

Foto: Redaksi

30 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

PROYEKpersyaratan sumber daya pekerja. Namun beda lagi pada metode pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek paiton III ini adalah metode operasi konsep desain yang berkembang. Metode operasi pada dasarnya adalah prosedur operasi standar seperti yang disebutkan dalam metode.

Ketika membahas sebuah konstruksi bangunan tentu hal pertama yang akan dibahas adalah sebuah pondasi. Pada proyek ini pondasi yang digunakan untuk tipe dasar menggunakan pondasi yang beradaptasi dengan kondisi tanah untuk kapasitas penahan beban. Dua jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi bentuk-T dan pondasi slab tiap kelas. Untuk daerah lain yang memerlukan tiang pancang guna mendukung kedua jenis pondasi tersebut dilaksanakan secara substansial. Pada dasarnya hal ini akan disesuaikan dengan stabilitas tanah atau kondisi lahan.

Di dalam pengerjaan sebuah proyek tentu ada beberapa masalah dan tantangan terbesar yang dihadapi oleh kontraktor Proyek Paiton III mengingat proyek ini berencana dibangun di dekat pantai. Pada pengambilan tempat proyek dekat pantai seperti ini

banyak menimbulkan permasalahan-permasalahan yang ada, seperti faktor pasang surut air laut, kedalaman lapisan tanah keras yang tinggi, korosi akibat air laut dan sebagainya. Namun hal itu sepertinya dianggap mudah bagi kontraktor proyek. Mereka telah menggunakan prosedur operasi standar sebelum memutuskan pengambilan tempat tersebut. Kekhawatiran untuk masalah ini dapat diatasi dengan melaksanakan uji studi kelayakan dan pengadopsian metodologi yang dipergunakan dalam sudut pandang keteknikan.

Selain itu, permasalahan terbesar dalam pelaksanaan konstruksi pada proyek paiton III ini khususnya dalam bidang teknologi konstruksinya terjadi pada pembangunan proyek di tahun ketiga yaitu masalah terbatasnya ruang untuk transportasi atau mobilisasi peralatan, karena proyek Paiton III ini berlokasi diantara dua Pembangkit yang telah ada.

Dari proyek-proyek lain yang dilakukan oleh pihak Paiton, proyek paiton III ini memiliki perbedaan, khususnya dalam bidang konstruksi, yaitu terletak pada desain dan konstruksinya. Konstruksinya merupakan unit tunggal yang mana bertentangan dengan konstruksi unit ganda pada pembangkit listrik yang ada pada PT. PJB Unit Pembangkit Paiton dan PT. YTL Jawa Timur. (red/F. Firdana, Restu, D. Ratna)

Mengapa ada pepatah agar menuntut ilmu hingga setinggi langit ... ?Hal ini merupakan kiasan atau memang demikian adanya ?Manusia memiliki potensi yang tak terkira dalam dirinyaOleh karenanya harus terus mencari hingga meraih batas

Mencari jati diri dan esensi kita dalam kehidupanMengembangkan potensi diri

Karena sebaik – baik manusia adalah manusia yang bermanfaat sebesar – besarnyauntuk sesama..

Sebagai manusia kita tidak akan pernah berhenti belajar ...Sejak kita dilahirkan hingga nanti pada saat nafas terakhir, kita terus belajar

Bahkan kegagalanpun adalah sebuah mata pelajaran dalam kehidupan kitaSeseorang berkata bahwa ‘ orang yang hebat adalah orang yang gagal, namun

bangkit tanpa kehilangan antusiasme ‘Hal tersebut kan membawa kita pada kesuksesan sebenarnya

Manusia belajar hingga sepanjang hayat, karena demikian adanya ...Become a long life learner

31STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

KAMPUS

Sebelum menjabat sebagai Ketua Himpunan Sipil 2011, Husen panggilan akrabnya, sudah terlebih dahulu menjabatan sebagai Sekretaris Umum di

kepengurusan himpunan Sipil sebelumnya. Sedikit bocoran dari saudara husen setelah sempat di wawancarai,Nama : Husien QoumyTempat/ Tanggal lahir : Pasuruan, 20 November 1989Alamat : Jl. Layur 52A, Bangil, PasuruanSekolah : SD 1 RaudlatulUlum (kelas 1- kelas 3) SD 1 KH.A.WahidHasyim (kelas 4- kelas 6) SMP Negeri 2 Bangil SMA 1 Bangil (kelas 1- kelas 2) Brockway area Jr/Sr High School PA.Amerika (kelas 3) SMA Negeri 1 Bangil (kelas 3)Sering juga pindah sekolahnya, bahkan sampai ke luar negeri, Prestasi : Juara 2 olimpiade Bahasa Inggris se-KabupatenPasuruan Juara 1 debat Bahasa Inggris SMA se-KabupatenPasuruan Juara 1 kontingen olimpiade Matematika SMA se-Jefferson

Country. PA Juara 1 Debat Bahasa Inggris Sampoerna se-kabupaten Pasuruan Delegasidari Indonesia untuk Kongres & Symposium Internasional London“sudah ah, tidak usah terlalu banyak yang ditulis” katanya.

Hoby : Makan, tidur, olahragaMotto : “Selalu menjadi orang yang bermanfaat dimanapun dan kapanpun”Kesibukan : Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil 2011

Sekedar tanggapan dari Husen tentang Mahasiswa :“Secara general, mahasiswa mulai kehilangan arah akan dibawa kemana pergerakan mereka. Dulu, mahasiswa dengan ideologinya mampu menjalankan fungsi mahasiswa itu sendiri. Namun, dengan bergesernya waktu pergerakan mahasiswa berubah hanya sebatas even organizer saja lupa pada tujuan utama. Tapi semua itu dapat di maklumi, karena pergeseran zaman. Dimana diharapkan mahasiswa kembali pada fungsinya yaitu sebagai insan akademis yang kembali ke hakekatnya. Kami berharap semua mahasiswa khususnya KBMS Brawijaya tidak hanya bergelut dalam lingkup lingkungannya sendiri tapi juga bisa melihat dan aktif diluar kampus, mempelajari hal-hal atau ilmu baru, mengembangkan, dan menjalankannya dengan sebaik-baiknya.

Tanah air jalan sipil, baja beton jiwa sipil.”

meskipun sedikit informasi yang bisa kita dapat mengenai Ketua Himpunan Sipil yang satu ini, tapi kita semua berdoa semoga Himpunan Sipil 2011 dan seterusnya bisa selalu berjalan dengan visi misi yang sudah menjadi pegangan. Dan bisa menjadi wadah aspirasi Mahasiswa Sipil yang terbaik.amin.HIDUP SIPIL!!HIDUP TEKNIK!!HIDUP MAHASISWA!! (red/Titin T. Mulia)

Mengenal Lebih DekatKetua Himpunan Mahasiswa Sipil 2011

Foto: R. Hydra

32 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

KAMPUS

Himpunan Mahasiswa Sipil UB kini telah memasuki periode kepengurusan yang baru yaitu 2011/2012. Pada periode kepengurusan ini, Husien Qoumy S’08 terpilih sebagai Ketua Himpunan, sedangkan Kartika Yoga I. S’08 terpilih sebagai Sekertaris Umum. Dalam kepengurusan yang baru, HMS UB periode 2011/2012 telah

menyiapkan berbagai kegiatan yang diagendakan dalam program kerja himpunan periode ini. Adapun kegiatan HMS UB periode 2011/2012 yang telah dilaksanakan diantaranya :

TENDER ONLINE

Pada tanggal 27 Februari 2011, HMS UB mengadakan kegiatan workshop pelatihan tender dan e-procurement bertajuk “Tender Online”. Acara yang diselenggarakan di gedung Widyaloka UB ini membahas berbagai materi sesuai dengan tema acara tersebut, diantaranya pengklasifikasian pengembangan jasa konstruksi oleh LPJK Surabaya dan juga proses tender online dalam jasa konstruksi yang disampaikan oleh Saifoe El Unas, tim LPSE-UB. Selain workshop, disela-sela acara tersebut juga dilaksanakan pameran jembatan hasil karya mahasiswa sipil UB yang pernah dilombakan di KJI. Acara yang dilaksanakan bekerjasama dengan FKMTSI ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa dari berbagai Universitas di Malang dan sekitarnya.

MUSIC IN CHARITY

Pada 28 April 2011 lalu, HMS UB bekerjasama dengan Red Mild mengadakan acara “Music In Charity”. Music In Charity adalah sebuah acara unjuk bakat di bidang musik untuk mahasiswa FT-UB sekaligus pengumpulan dana yang akan didonasikan untuk kegiatan pengabdian masyarakat. Acara ini diselenggarakan di lapangan parkir dosen pengairan FT-UB dan dihadiri mahasiswa-mahasiswa teknik dari berbagai jurusan.

SOSIALISASI LALU LINTAS

Pada tanggal 20 Mei 2011 yang lalu, HMS UB bekerjasama dengan POLRESTA Malang mengadakan acara sosialisasi lalu lintas. Pada kesempatan itu, mahasiswa sipil beserta pihak kepolisian turun ke jalan untuk mensosialisasikan tentang ketertiban dalam berkendara. Mahasiswa membentangkan spanduk yang bertuliskan “Ketertiban Anda Mencerminkan Keselamatan Anda” di jalan sambil membagikan bunga kepada para pengendara yang melintas.

PELATIHAN MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008, SM-K3, DAN JOB OPPORTUNITY

Setelah sukses mengadakan kegiatan workshop pelatihan “Tender Online”, Himpunan Mahasiswa Sipil FT- UB kembali mengadakan kegiatan pelatihan yang kali ini mengenai Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Acara yang bekerjasama dengan Pentamedia ini berlangsung selama dua hari yaitu 9-10 Juli 2011 di Gedung PPI FIB UB.

HMS in Action

Foto: Redaksi

Foto: Redaksi

Foto: Redaksi

Foto: Redaksi

33STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

KAMPUSKJI-7 & KBGI-3

Kegiatan Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) ke-7 dan Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) ke-3 di Tahun 2011 akan di selenggarakan. Amera Bridge Club sudah mulai mempersiapkan banyak hal untuk mengikuti kegiatan tersebut. Antara lain dengan menyiapkan tim-tim atau calon finalis KJI 7 yang terdiri dari kategori jembatan bentang panjang, jembatan kayu, dan jembatan baja. Dan juga tim- tim atau calon finalis KBGI 3.

Berikut ini beberapa gambar jembatan dan bangunan calon Finalis KJI 7 KBGI3 yang sudah menyempatkan waktu untuk berusaha menghadiahkan piala kemenangan bagi Teknik Sipil Universitas Brawijaya,

Kategori jembatan bentang panjang:

Kategori jembatan baja:

Kategori jembatan kayu:

DARA-7 TEAM NOCTILUCENT TEAM

GEYSHA TEAM

PALAPA BRIDGE

PANDAWA TEAM

TALAWANG BRIDGE DASH TEAM

EVO TEAM

34 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

KAMPUSKontes Bangunan Gedung Indonesia:

Dan setelah menunggu mulai tanggal 18 Juli 2011, terakhir dikirimkannya proposal-proposal dari tim-tim ini, akhirnya pada tanggal 3 Agustus 2011 kemarin keluar pengumuman tim yang lolos menjadi tim yang akan mengikuti KJI & KBGI 2011, yaitu:

1. Dari kategori jembatan bentang panjang, Noticulent team. Dengan anggota tim:- Anyta oktaviasari S’08-Risa Dwi Y, S’08

2. Dari kategori jembatan kayu, Evo bridge. Dengan anggota tim:- Yonathan Brahim, S’08- Yonas S., S’08- Sandro Rusbi M, S’08- Kartika Yoga Irawan, S’08

3. Dari KBGI, Mahameru building. Dengan anggota tim:- Febri Chrishardyan, S’08- Rendra Prasetyo, S’08- Titin T Mulia, S’08

KJI 7 & KBGI 3 2011 ini akan di selenggarakan pada tanggal 26 & 27 November 2011, bertempat di Kampus Universitas Indonesia Depok.

Selamat bagi tim-tim yang berhasil lolos dan semoga Amera Bridge Club dan tim-tim KJI 7 & KBGI 3 2011 dapat membawa nama Sipil Universitas Brawijaya, dengan membawa pulang gelar juara.

Amin.

Tanah Air Jalan Sipil Baja Beton Jiwa Sipil..

Selain kegiatan tersebut, HMS UB memiliki berbagai kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap tahunnya, yaitu Civil Camp, Civil Cup,dan Kegiatan Probinmaba. Ada pula acara yang masih dalam rencana yakni Study Eksekursi 2011, dan Seminar Nasional. (red/Titin T. Mulia, Ferdian B. S., Dio A. Hutama)

GATOTKACA BUILDING GRAHA USANTARA BUILDING

MAHAMERU BUILDING

35STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

PROFIL

Menjadi seorang yang brilliant �dak akan berguna jika �dak berbagi kejeniusannya kepada orang lain” kalimat ini biasanya selalu melekat di pikiran para

ilmuwan-ilmuwan sekarang. Oleh karena itu, kita �daklah selalu merasa sombong dan over confidence terhadap diri sendiri.

Nah, cover story kita kali ini �dak jauh dari kata brilliant. Dan “struktur” pada edisi ini akan mengangkat profil dari kalangan sekitar kampus. Sebut saja “choe”. Pria yang memiliki nama panjang Choerur Robach ternyata memiliki segudang prestasi yang mampu mengangkat nama Teknik Sipil Universitas Brawijaya di �ngkat regional maupun nasional.

Lahir di Tuban tanggal 22 Maret 1989 dan memulai awal karirnya ikut organisasi di lingkup kampus mulai dari Anggota Departemen Akademis HMS 2009/2010, Koordinator Forum Angkatan 2009/2010, dan pernah menjadi Ketua Departemen Akademis HMS periode 2010. Selain itu, Choe juga pernah menjadi Asisten Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Brawijaya selama dua periode (2009 – 2010).

Anak pertama dari �ga bersaudara ini memulai perjalanan pendidikannya di RA Al-Hidayat Maibit, Rengel, Tuban. Kemudian melanjutkan sekolah di MI R. Tholibin Maibit, Rengel, Tuban, MTs Syi’ar Islam Maibit, Rengel, Tuban, MAN 1 Bojonegoro dan Universitas Brawijaya Fakultas Teknik Jurusan Sipil hingga sekarang.

Ketertarikan melanjutkan sekolah di Teknik Sipil Universitas Brawijaya

Saat ditanya tentang awal ketertarikannya mengambil jurusan sipil, Choe menjelaskan bahwa pada dasarnya dia telah menyukai menggambar apalagi pada jenis bentuk-bentuk yang simetris. Selain itu, pria yang memiliki hobi bermusik dan tenis meja ini memang telah menyukai menghitung sejak awal. Jadi �dak heran jika jurusan ini menjadi langkah selanjutnya usai menyelesaikan sekolah di MAN 1 Bojonegoro.

Kiat menjadi Mahasiswa berprestasi di �ngkat regional maupun nasional

Pria yang gemar makan bebek goreng dan minum jus melon ini pernah menjadi mahasiswa berprestasi seteknik Universitas Brawijaya. Ke�ka ditanya bagaimana perasaannya mengenai prestasinya itu, Choe menjawab bahwa dia sangat bersyukur karena mampu membawa nama sipil di lingkup Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.

Lalu ke�ka ditanya bagaimana �ps-�ps menjadi calon mahasiswa berprestasi, dia menuturkan bahwa sebenarnya ke�ka dia menjadi camapres itu hanya sebuah kebetulan. Dan menurutnya untuk mengiku� kompe�si ini perlu ak�f dalam memperoleh berbagai info tentang pemilihan mahasiswa berprestasi ini. Selain itu, untuk menjadi kandidat mawapres harus mempunyai sesuatu yang lebih dari orang lain. Tentunya kita harus tekun dengan bidang yang digelu� atau dimina�.

Misalnya saja ke�ka kita sudah masuk jurusan sipil lalu tertarik dengan bidang tulis menulis. Kemampuan itu harus dikembangkan lagi misalnya dengan mengiku� lomba-lomba karya tulis atau kegiatan kompe�si semacam itu. Tidak boleh ke�nggalan yakni kehidupan berorganisasi. Karena dari berorganisasi, kita bisa belajar banyak hal, mulai dengan manajemen waktu sampai bersosialisasi dengan sesama. Dan yang paling utama dari tugas mahasiswa adalah belajar.

Oleh karena itu, konsekuensi dari orang yang belajar bisa ditentukan dengan mencapai prestasi atau nilai-nilai akademik yang memuaskan.

Usai meraih prestasi menjadi sepuluh besar mahasiswa berprestasi seteknik Universitas Brawijaya, Choe �dak berdiam begitu saja. Dia juga pernah mengiku� lomba karya tulis yang diadakan oleh Indocement Award dengan kategori wri�ng yaitu penulisan karya ilmiah tentang invosai semen dan mampu meraih juara harapan dua nasional.

Ke�ka dia ditanya masih seputar kemampuan akademik yang dimilikinya. Dia menambahkan kalau dia sedang memperoleh beasiswa Pama Persada Nusantara pada tahun 2011. Dia juga memberikan kiat khusus untuk mendapatkan sebuah beasiswa. Berdasarkan pengalamannya untuk mendapatkan beasiswa sebenernya �dak melulu melihat nilai akademik saja. Nilai akademik hanya dipakai sebagai syarat awal/administrasi awal saja. Selanjutnya mempelajari trik bagaimana kita menghadapi seleksinya, misalnya performa kita pada saat wawancara ataupun persiapan kita saat menghadapi tes yang lain.

Demikianlah sekelumit bincang-bincang “struktur” di sela-sela kesibukan saudara kita Choerur Robach yang telah rela mengorbankan waktunya untuk menemui kami di Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Universitas Brawijaya. (red/F. Firdana, Ayu M.)

Foto: Redaksi

AKADEMIS OK ORGANISASI YES

36 STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

TOKOH

Tiada hal yang mustahil di dunia ini jika kita meyakininya dan berusaha mewujudkannya, itulah yang ingin dibuktikan oleh seorang Achmad Adhitya,

alumni Teknik Sipil Universitas Brawijaya ini. Alumni angkatan 1997 yang kerap di sapa Adit ini dulunya juga pernah menjadi ketua angkatan untuk sipil angkatan ’97. Tidak berhenti di situ saja, beliau juga aktif di berbagai organisasi nasional dan internasional. Pertengahan Desember 2010 lalu beliau juga telah berperan penting dalam melatarbelakangi pertemuan Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional (I-4) yang berlangsung di Jakarta dan dibuka oleh wakil presiden Boediono. Sebanyak 61 Ilmuan dunia asal Indonesia juga turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka berkumpul untuk satu tujuan, yaitu kemajuan untuk bangsa Indonesia.

Sebuah mimpi untuk Kejayaan bangsa Indonesia di mata dunia muncul saat beliau sedang menghadiri pertemuan di Den Haag, Belanda pada tahun 2006 sebagai wakil Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) dari Jerman. Di pertemuan tersebutlah pria kelahiran Tanjung Karang, Lampung ini bertanya pada dirinya sendiri, mengapa banyak sekali orang hebat bangsa Indonesia yang menjadi dosen, ilmuan, manager ? Bahkan tidak sedikit pula orang Indonesia yang mengerjakan banyak proyek penting di Dunia. Akan tetapi mengapa sepak terjang mereka tidak terdengar sedikitpun di bangsanya sendiri?

Berawal dari pertanyaan itulah Adhitya dan teman-temannya dari Jerman mulai beraksi untuk mengumpulkan semua data tentang siapa dan di mana alamat mereka. Tanpa mengenal rasa putus asa, para perintis Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional itupun berusaha meyakinkan para ilmuan untuk bergabung dengan mereka. Walaupun sempat beberapa kali mengalami penolakan, mereka tetap gigih memperjuangkan impian mereka untuk Indonesia. Adhitya yang bertubuh langsing tinggi dan terlihat pendiam ini sangat antusias saat bercerita tentang perburuannya untuk meyakinkan para ilmuan, terutama Dr Ken Soetanto yaitu Dosen non-jepang di Universitas Waseda, Jepang.

Akhirnya dengan kegigihan dan tindakan nyata dari Lulusan S-2 Universitas Kiel, Jerman dan S-3 Universitas Leiden, Belanda bidang kelautan ini membuahkan hasil dengan digelarnya pertemuan pertama pada tahun 2008 di Berlin, kemudian pertemuan kedua dilaksanakan di Den Haag, Belanda yang berlangsung selama 3 hari. Selain itu berdirinya Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional (I-4) dideklarasikan di pertemuan tersebut, dan terpilihlah Achmad Adhitya sebagai Sekretaris Jendral I-4. Dan akhir 2010 juga berlangsung pertemuan yang ketiga di Jakarta.

Langkah yang akan dilakukan berikutnya setelah pertemuan Desember lalu di Jakarta yaitu merapikan basis data dan kerja jaringan untuk kelompok bidang ilmu yang telah terbentuk lebih diintensifkan. Aditya berujar tentang mimpi berikutnya bahwa bila basis data sudah terbentuk mantap, maka akan terjadi efek bola salju mulai dari ide sampai wujud konkret melalui kerja sama dengan berbagai lembaga dalam maupun luar negeri. Kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.(red/Fita A.)

SANG PEMIMPI KEJAYAAN INDONESIA

Foto: Redaksi

37STRUKTUR No.10/Th.XVIII/2011

NAMA NIM JUDUL SKRIPSI

RACHMAD DWI Y 0610610063 PENGARUH DINDING PENGISI TERHADAP PERILAKU PORTAL PADA BANGUNAN RUKO

IWAN PRAMONO 0610610044 ANALISIS TEGANGAN BIDANG PADA DINDING BERLUBANG YANG DIBEBANI ARAH HORIZONTAL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

MOSHES BRILLYHANTO SIREGAR 0410610047 KORELASI SUHU TINGGI TERHADAP KEKUATAN SISA DAN PERUBAHAN KANDUNGAN SENYAWA KIMIA PADA BETON DENGAN MENGGUNAKAN X RAY DIFRACTION

AHMAT MURSIDI 0610610007 ANALISIS TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG PADA PERMODELAN DINDING YANG DIBEBANI ARAH VERTIKAL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

MOCHAMAT ABU NAIM 0610610055 UJI MODEL PENGARUH GETARAN TERHADAP MEKANISME LONGSORAN PADA TANAH LEMPUNG PASIR

RENDI NUGRAHA ARDIANTO 0610610067 PENYELIDIKAN LONGSORAN DI DUSUN SONGKOREJO DESA JOMBOK KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

IRADAT IMAN A 0510610031 PERBANDINGAN LENDUTAN BALOK AKIBAT TEMPERATUR TINGGI DENGAN PERBEDAAN PROSES PENDINGINAN

SYAFI’AH 0610610080 UJI MODEL STABILITAS LERENG DENGAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN LERENG AKIBAT BEBAN DINAMIS PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

ARNI ROSYIDAH RIZVI ;GDE RAHARJA UDHAYA

0610610016; 0610613022

STUDI ANALISIS POTENSI PENUMPANG DAN PERENCANAAN FASILITAS SISI UDARA BANDAR UDARA JEMBRANA

DIYA ASRI KUNTARI ;ENDAH PUTRI KUSUMAWATI

0610613017; 0610613018

KAJIAN KARAKTERISTIK PENGENDARA SEPEDA DAN PENGEMBANGAN LAJUR SEPEDA DI WILAYAH PASURUAN

RIVA AKTIVA 0610613042 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN MX MALL DAN APARTEMEN, JL. VETERAN KOTA MALANG

FACHREZA AKBAR 0610610030 EKSPERIMEN STRUKTUR PORTAL 2 TINGKAT DENGAN VARIASI LUMPMASS STRUKTUR DAN AMPLITUDO GETARAN PAKSA PADA KONDISI RESONANSI

DARA AYU LISNA HADI 0610610021 PENGARUH VARIASI PANJANG PILE TERHADAP PERKUATAN LERENG PADA PEMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR

MERRY ADELLIA KUSUMA A 0610610053 PENGARUH VARIASI LOKASI PILE PADA PEMODELAN FISIK MENGGUNAKAN TANAH PASIR TERHADAP PERKUATAN STABILITAS LERENG

FIKRI REZKYANSYAH 0610613020 PENGARUH VARIASI BENTUK PENGAKU “A” DAN “X” TERHADAP POLA PERPINDAHAN DENGAN PEMBEBANAN DINAMIS PEMODELAN UJI EKSPERIMEN

BENY PRIYANTOKO 0610610019STABILITAS DAN DURABILITAS PADA CAMPURAN HOT ROLLED SHEET (HRS) YANG MENGGUNAKAN KOMBINASI BATU PECAH DAN PIROPILIT DENGAN VARIASI PERENDAMAN LARUTAN ASAM

DANDONG JATI WIYOSO 0610610020 PEMODELAN FISIK PENGARUH VARIASI DIAMETER DAN LOKASI PITE(TIANG) TERHADAP PERKUATAN STABILITAS LERENG PASIR

TEDY SURACHMAN ;DANY YULIANTO

0610610082; 0610613014

STUDI KARAKTERISTIK PENGENDARA SEPEDA DAN PERENCANAAN LAJUR SEPEDA DI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

AGATHA AYU KHRISTANTI 0610610003 PERKUATAN BRACING BAMBU SECARA DIAGONAL PADA DINDING PASANGAN BATU BATA

RUDI SUGIARTO 0610610075 ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN MX MALL DAN APARTEMEN , JL. VETERAN KOTA MALANG

HARTO WALUYO 0610610040DISAIN ALTERNATIF STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN PADA GEDUNG PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

MAKRUF ICWAN 0610610052 PENGARUH DINDING PENGISI BERLUBANG TERHADAP PERILAKU PORTAL PADA BANGUNAN RUKO

BAGOS WIJANARKO 0610613010 PENGARUH VARIASI UKURAN TULANGAN BAMBU TERHADAP KUAT GESER PANEL SIRIP BAMBU DENGAN TARIKAN PADA PERMUKAAN PANEL

RADHITYA ADI PRADANA 0410613037 LAJU EROSI DENGAN USLE UNTUK IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS DENGAN SIG DI DAS LESTI KABUPATEN MALANG

DENY KURNIAWAN 0510613021 PENGARUH VARIASI KOMPOSISI BETON TERHADAP KUAT LENTUR PANEL BAMBU BERONGGA

OKKY RINALDI BASKORO 0410613035 AUDIT KESELAMATAN JALAN PADA RUAS JALAN MASTRIP SURABAYA

CHAIDIR SETIAWAN 0510613016 STUDI PERBANDINGAN WAKTU PENGIKATAN DAN PERMEABILITAS BETON DENGAN SEMEN PORTLAND DARI TIGA PABRIK SEMEN DI INDONESIA

ROFIQ AMRON HANAFI 0610610074 PENGARUH VARIASI UKURAN TULANGAN BAMBU TERHADAP KUAT LENTUR PANEL SIRIP BAMBU DENGAN TAKIKAN PERMUKAAN PANEL

ROSALINA NUR HIDAYATI 0510613065 PENGARUH LOKASI ASAL BATU BATA TERHADAP TEGANGAN - REGANGAN MODEL DINDING BATU BATA AKIBAT GAYA GESER

ARINDRA DWI PUTRA SAPRAMA 0510610010 PENGARUH VARIASI DIAMETER LUAR POTONGAN BAMBU TERHADAP KUAT LENTUR PANEL BAMBU BERONGGA

selamat dan suksessegenap civitas akademika sipil fakultas teknik universitas brawijaya,

mengucapkan selamat atas keberhasilannya dalam menyelesaikan studikepada rekan-rekan, yang lulus sampai semester genap 2010/2011

*) kami selaku redaksi mohon maaf jika tidak bisa menampilkan data lulusan jurusan teknik sipil FTUB secara lengkap, dikarenakan keterbatasan tempat.