struktur dan ikatan atom

Upload: ade-oktaviani-chaniago

Post on 16-Oct-2015

81 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

perkembangan model atom, struktur atom, dll.

TRANSCRIPT

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Salah satu konsep tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah

    menjadi partikel terkecil, dimana partikel-partikel tersebut tidak dapat

    dibagi lagi. Filosof Yunani, Democritus menyatakan bahwa partikel ini

    melakukan pergerakan yang konstan tetapi dapat bergabung membentuk

    suatu kombinasi. Diperkirakan hal ini terjadi akibat adanya perbedaan

    ukuran. Bentuk dan susunan partikel-partikelnya. Partikel-partikel erkecil

    ini yang menyusun semua materi disebut atom. Banyak ilmuan yang

    kemudian menemukan lebih banyak mengenai sifat-sifat atom bedasarkan

    percobaan.

    Materi dapat digolongkan menjadi unsur, senyawa, dan campuran. Pada

    dasarnya semua jenis materi tersusun dari partikel dasar yang sama, yaitu

    atom. Teori atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton. Salah satu

    isinya adalah matreri tersusun dari partikel-partikel terkecil yang tidak

    dapat dibagi lagi, yaitu atom. Akan tetapi, penemuan partikel-partikel sub

    atomik (elektron, proton dan neutron) yang diikuti dengan penemuan

    keradioaktifan menyebabkan timbulnya teori atau model atom baru. Yang

    dikemukakan oleh J.J. Thomson dan kemudian diikuti oleh Ernes

    Rutherford. Kelemahan model atom Rutherford mendorong Niels Bohr

    untuk menggabungkan model atom Rutherford dengan teori atom Planck

    dalam ilmu fisika, dan merumuskan model atom Bohr. Selanjutnya model

    atom Bohr diganti dengan teori mekanika kuantum.

    Kecenderungan unsur-unsur adalah mencapai kondisi yang stabil. Untuk

    dapat mencapai kondisi yang stabil itu, setiap unsur berusaha

    memperolehnya dengan cara bekerja sama dengan unsur lain atau unsur

    sejenis dengan cara menerima, melepas, atau memakai elektron bersama-

    sama. Unsur-unsur yang bekerja sama akan berikatan membentuk senyawa

    dan ikatannya itu disebut ikatan kimia. Dalam makalah ini akan dijelaskan

  • secara lebih terperinci tentang struktur atom dan ikatan-ikatan yang

    dibentuk oleh interaksinya.

    B. Tujuan

    Adapun Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan secara lebih

    terperinci tentang struktur atom dan ikatan-ikatan yang dibentuk oleh

    interaksinya.

  • II. STRUKTUR DAN INTI ATOM

    Perkembangan Model Atom

    Perkembangan teori atom telah dimulai sejak sebelum masehi oleh ahli-ahli

    filsafat Yunani. Demokritos (460 370 SM), seorang filsuf Yunani

    mengemukakan istilah atom dalam bahasa Yunani sebagai atomos yang

    berarti tidak dapat dibagi-bagi lagi. Dari kata itulah, Demokritos

    mendefinisikan atom sebagai partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.

    Namun konsep atom ini, hanyalah merupakan pemikiran semata tanpa

    dibuktikan dengan hasil eksperimen.Meskipun pemikiran tersebut benar,

    tetapi memiliki kelemahan, yakni tidak dapat menjawab pertanyaan tentang

    hakekat dan sifat atom itu sendiri.

    Berikut ini adalah perkembangan model atom :

    Teori Atom Dalton

    John Dalton (1766 1844), adalah seorang ilmuwan Inggris. Berdasarkan

    percobaan-percobaan dan penelitian yang dilakukannya, ia membuat teori

    atom sebagai berikut:

    Setiap unsur tersusun atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat

    di bagi lagi yang di sebut dengan atom.

    Atom-atom terdiri dari unsur-unsur yang sama akan mempunyai

    sifat yang sama, sedangkan atom-atom dari unsur-unsur yang

    berbeda akan mempunyai sifat yang berbeda pula.

    Atom-atom suatu unsur semuanya sama dan tidak dapat berubah

    menjadi atom unsur lain.

    Dua atom atau lebih dari unsur-unsur yang berlainan dapat

    membentuk suatu molekul.

    Pada suatu reaksi kimia, atom-atom berpisah. Tetapi, kemudian

    dapat bergabung lagi dengan susunan berbeda dari semula menurut

    perbandingan tertentu, dengan massa keseluruhannya tetap.

  • Teori atom Dalton ini sesuai dengan gagasan Lavoisier tentang hukum

    kekekalan massa, yaitu massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap sama,

    dan gagasan Proust tentang hukum perbandingan tetap, yaitu perbandingan

    unsur-unsur dalam suatu senyawa tetap.

    Namun, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

    khususnya penemuan-penemuan dalam bidang listrik, maka teori atom

    Dalton yang menyatakan atom merupakan partikel terkecil yang tak dapat

    dibagi lagi mulai diragukan oleh banyak ilmuwan.

    Model Atom Thompson

    Setelah elektron ditemukan sebagai partikel hasil peruraian atom,

    menjadikan teori atom Dalton tidak berlaku lagi. Dengan penemuan

    elektron ini, maka atom bukan lagi suatu partikel terkecil yang tidak dapat

    dibagi lagi.

    Penemuan elektron pertama kali dijelaskan oleh Michael Faraday yang

    beranggapan bahwa partikel-partikel elektron bersifat sebagai pembawa

    arus listrik negatif. Beberapa ilmuwan lain, seperti: Goldstein, Crookes,

    Lenard, Perrin, Hertz dan J.J Thompson juga menegaskan akan adanya

    elektron sebagai partikel hasil peruraian atom.

    Pada tahun 1904, J. J Thompson mengemukakan suatu model atom yang

    berbeda dengan teori atom Dalton. Menurut Thompson, atom merupakan

    bola padat dan mempunyai muatan positif yang terbagi rata ke seluruh

    atom. Muatan ini dinetralkan oleh elektron-elektron yang juga tersebar

    mengelilingi atom. Model atom Thompson disebut juga sebagai model

    puddding Thompson atau model roti kismis.

    Model atom Thompson memiliki kelemahan yaitu belum ada bagian-

    bagian atom atau dengan kata lain tidak ada pemisahan antara elektron dan

    proton, karena kedua tersebar merata ke seluruh atom. Model Thomson ini

  • tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola

    atom tersebut.

    Model Atom Rutherford

    Untuk beberapa ilmuwan, seperti Lenard dan Rutherford, model atom

    Thompson masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui percobaan secara

    empiris.

    Ernest Rutherford (1871 1937), seorang ilmuwan Inggris bersama dua

    orang asistennya Geiger dan Marsden pada tahun 1911, menguji

    kebenaran model atom Thomson. Mereka melakukan percobaan dengan

    menembakkan sinar alfa () melalui celah pelat timbal dan ditumbukkan

    dengan lempeng emas tipis yang berukuran 0,01 mm. Untuk mendeteksi

    partikel alfa yang keluar dari lempeng emas, dipasang layar yang berlapis

    seng sulfida. Apabila partikel bertumbukkan dengan lempeng ini maka

    akan menyebabkan nyala sekilas atau fluoresensi yang dapat terlihat secara

    jelas.

    Hasil pengamatan Rutherford dinyatakan sebagai berikut :

    Sebagian besar sinar dapat menembus lempeng emas dengan

    lurus, hal ini terjadi karena tidak dipengaruhi oleh elektron-

    elektron. Karena sebagian besar bagian atom merupakan ruang

    kosong.

    Sebagian kecil sinar dibelokkan, karena lintasannya terlalu dekat

    dengan inti atom, sehingga dipengaruhi oleh gaya tolak inti atom.

    Karena inti atom bermuatan positif.

    Sedikit sekali sinar dipantulkan kembali sebab tepat

    bertumbukkan dengan inti atom. Karena massa atom terpusatkan

    pada inti atom.

  • Dengan kenyataan seperti itu, Rutherford membuat teori atom, sebagai

    berikut:

    Muatan positif berkumpul pada suatu titik di tengah-tengah atom

    yang disebut inti atom.

    Muatan negatif (elektron) berada di luar inti atom dan bergerak

    mengelilingi inti pada lintasannya seperti planet-planet

    mengelilingi matahari pada sistem tata surya.

    Sebagaimana halnya model atom Thompson, model atom Rutherford juga

    harus diuji kebenarannya apakah sesuai dengan kenyataan atau tidak. Dari

    hasil pengujian para ilmuwan ternyata juga ditemukan adanya kelemahan

    pada model atom Rutherford.

    Ada dua kelemahan pada model atom Rutherford, yaitu :

    - Elektron yang bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom

    yang bermuatan positif sambil mendapatkan percepatan ke arah inti

    atom karena pengaruh gaya tarik inti atom. Berdasarkan hukum-

    hukum elektromagnetik, gerakan elektron yang demikian akan

    menimbulkan gelombang elektromagnetik dan memancarkan

    energi. Akibatnya energi elektron akan menyusut, sehingga jari-jari

    lintasannya akan mengecil.

    Maka lintasan elektron tidak lagi merupakan lingkaran berjari-jari

    sama, namun merupakan spiral atau putaran yang berpilin

    mendekati inti atom, hingga akhirnya elektron jatuh ke inti atom.

  • Tetapi kenyataannya hal ini tidak pernah terjadi. Setiap elektron

    yang bergerak mengitari inti atom tidak pernah mendekati dan

    masuk bergabung dengan inti atom. Dari penjelasan di atas, dapat

    Anda simpulkan bahwa model atom Rutherford tidak dapat

    menjelaskan konsep kestabilan atom.

    - Model atom Rutherford tidak dapat menjelaskan spektrum garis

    hidrogen. Hal ini terjadi karena lintasan elektron semakin

    mengecil, sehingga waktu putarnya juga berkurang dan frekuensi

    gelombang yang dipancarkan menjadi beraneka ragam. Sehingga,

    atom hidrogen tidak akan menunjukkan spektrum garis tertentu,

    namun spektrumnya merupakan spektrum kontinu. Sedangkan

    pada kenyataannya dengan menggunakan spektrometer

    menunjukkan bahwa spektrum atom hidrogen merupakan garis

    yang khas.

    Model Atom Bohr

    Pada tahun 1913, Niels Bohr mengemukakan pendapatnya bahwa elektron

    bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan-lintasan tertentu yang

    disebut kulit atom. Model atom Bohr merupakan penyempurnaan dari

    model atom Rutherford.

    Kelemahan teori atom Rutherford diperbaiki oleh Neils Bohr dengan

    postulat bohr :

    Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai lintasan dan

    energi tertentu.

  • Dalam orbital tertentu, energi elektron adalah tetap. Elektron akan

    menyerap energi jika berpindah ke orbit yang lebih luar dan akan

    membebaskan energi jika berpindah ke orbit yang lebih dalam.

    Kelebihan model atom Bohr :

    atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya

    elektron.

    Kelemahan model atom Bohr :

    - tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.

    - Tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia

    dengan baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan

    spektrum atom yang berelektron lebih banyak.

    Teori Atom Mekanika Gelombang (Kebolehjadian menemukan elektron)

    Namun penemuan Heisenberg tentang dualisme materi dan energi

    menunjukkan bahwa model atom Bohr tidak tepat lagi. Bersama dengan

    Schrodinger membuat model atom yang lebih di kenal dengan model atom

    mekanika gelombang atau atom modern. Menurut model atom ini,

    elektron tidak dapat di pastikan tempatnya, hanya dapat di tentukan

    keboleh jadiannya (kemungkinan) terbesar elektron ada disebut Orbital.

    Kedudukan elektron dalam atom hanya dapat diketahui dengan

    menentukan 4 macam bilangan kuantum, yaitu :

    1. Bilangan Kuantum Utama (n) mewujudkan lintasanelektron dalam

    atom.Nilai n = 1, 2, 3, 4,5

    Harga n menunjukkan kulit utama, yaitu :

    n = 1 kulit K

    n = 2 kulit L

    n = 3 kulit M

    n = 4 kulit N

    n = 5 kulit Q

  • 2. Bilangan Kuantum Azimuth (l) menunjukkan sub kulitdimana

    elektron itu bergerak sekaligus menunjukkan sub kulit yang

    merupakan penyusun suatu kulit. l mempunyai harga mulai dari 0

    (nol) sampai dengan (n-1) untuk setiap harga n.

    l = 0 subkulit s

    l = 1 subkulit p

    l = 2 subkulit d

    l = 3 subkulit f

    3. Bilangan Kuantum Magnetik (m)mewujudkan adanya satu atau

    beberapa tingkatan energidi dalam satu sub kulit. m mempunyai

    harga mulai -l sampai dengan +l. Setiap harga m, menunjukkan

    orbital, dan tiap orbital maksimum ditempati oleh 2 elektron.

    4. Bilangan Kuantum Spin (s)menunjukkan arah perputara elektron

    pada sumbunya. Mempunyai harga + untuk elektron pertama

    mengisi orbital dan untuk elektron kedua.

    Struktur atom

    Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom

    beserta elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom

    mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang

    bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron).

    Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya

    elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama

    lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton

    dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah

    proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan

    ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti

    atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom

    tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

  • Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong

    ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai

    komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para

    filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan

    meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat

    tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode

    kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil

    menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom,

    membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-

    prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil

    memodelkan atom.

    Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat

    kecil dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau

    menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan payaran.

    Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan

    neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu

    isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan

    radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah

    proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung

    sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi

    di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang

    sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan

    sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom

    tersebut.

    Notasi Unsur

    Proton merupakan partikel khas suatu atom, artinya atom akan mempunyai

    jumlah proton yang berbeda dengan atom lain, jadi nomor atom menunjukkan

    jumlah proton yang di miliki oleh suatu atom. Massa atom merupakan massa

    dari seluruh partikel penyusun atom. Jumlah proton dan neutron selanjutnya

    disebut nomor massa dari suatu atom. atom-atom suatu unsur dapat

  • mempunyai nomor massa yang berbeda karena jumlahneutron dalam atom

    tersebut berbeda.

    Ket :

    X = Lambang Unsur

    A = Nomor Massa = Jumlah Proton + Neutron

    Z = Nomor Atom = Jumlah Proton = jumlah

    elektron

    Contoh :

    1123 , artinya :

    Nomor atom/jumlah proton = 11

    Nomor massa = 23

    Jumlah elektron = 11

    Jumlah newton = 23-2 = 12

    Atom-atom dari unsur yang sama mempunyai nomor massa atom yang

    berbeda yang di sebut isotop.

    Contoh : 816 8

    17 818

    Atom-atom dari unsur yang mempunyai nomor massa yang sama, tetapi

    berbeda nomor atomnya disebut isobar.

    Contoh : 2759 28

    59

    Atom-atom dari unsur dengan jumlah neutron yang sama disebut isoton.

    Contoh : 613 7

    14

    Jari-jari atom

    jari-jari atom merupakan jarak dari pusat atom ( inti atom ) sampai kulit

    elektron terluar yang di tempati elektron. Panjang pendeknya jari-jari atom di

    tentukan oleh dua faktor yaitu :

    Jumlah kulit elektron

  • Makin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka

    jari-jari atomnya makim panjang.

    Muatan inti atom

    Makin banyak inti atom berarti makin besar muatan intinya dan

    gaya tarik inti atom terhadap elektron lebih kuat sehingga elektron

    lebih mendekat ke inti atom.

    Energi ionisasi

    Energi ionisasi yang di perlukan untuk melepaskan elektron yang trikat paling

    lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas. Energi ionisasi pertama di

    gunakan untuk melepaskan elektron pada kulit terluar, sedangkan energi

    ionisasi yang kedua merupakan energi yang di perlukan suatu ion ( Ion +1 )

    untuk melepas elektronnnya yang terikat paling lemah.

    Afinitas Elektron

    Afinitas elektron adalah besarnya energi yang di hasilkan atau di lepaskan

    apabila suatu atom menarik sebuah elektron. Afinitas elektron dapat di

    gunakan sebagai ukuran mudah tidaknya suatu atom menangkap electron.

    Semakin besar energi yang di lepas ( Afinitas Elektron ) menunjukkan bahwa

    atom tersebut cenderung menarik elektron menjadi ion negatif.

    Keelektronegatifan

    Keelektronegatifan adalah kecendrungan suatu atom dalam menarik pasangan

    elektron yang di gunakan bersama dalam membentuk ikatan. Makin besar

    keelektronegatifan suatu atom, makin nudah menarik pasangan elektron

    ikatan, atau gaya tarik elektron dari atom. Skala keelektronegatifan di

    dasarkan kepada gaya tarik terhadap elektron relatif.

    Kestabilan Atom

    1) Membentuk Ion

    Dalam membentuk ion suatu atom akan melepas atau mengikat elektron.

    Untuk mencapai kestabilan, atom-atom yang mempunyai energi ionisasi

  • yang rendah cenderung melepaskan elektron, sedangkan atom-atom yang

    mempunyai afinitas elektron yang besar cenderung mengikat elektron

    Contoh :

    Atom 17Cl = 2, 8, 7

    Konfigurasi tidak stabil, agar stabil cara yang memungkinkan

    adalah menjadikan konfigurasi elektron seperti 18Ar = 2, 8, 8,

    dengan mengikat sebuah elektron menjadi Cl, menjadi :

    17Cl + e Cl

    = 2, 8, 8

    Proses perangkapan itu terjadi karena afinitas atom clorin besar.

    2) Menggunakan pasangan elektron bersama

    Atom-atom yang sukar melepas elektron atau mempunyai energi ionisasi

    yang tinggi dan atom yang sukar menarik elektron atau mempunyai

    afinitas elaktron yang rendah mempunyai kecenderungan untuk

    membentuk pasangan elektron yang di pakai bersama.

    Konfigurasi Elektron

    Dalam setiap atom telah tersedia orbital-orbital, akan tetapi belum tentu

    semua orbital ini terisi penuh. Bagaimanakah pengisian elektron dalam

    orbital-orbital tersebut ?

    Pengisian elektron dalam orbital-orbital memenuhi beberapa peraturan, antara

    lain:

    Prinsip Aufbau, yaituelektron-elektron mulai mengisi orbital dengan

    tingkat energi terendah dan seterusnya. Orbital yang memenuhi tingkat

    energi yang paling rendah adalah 1s dilanjutkan dengan 2s, 2p, 3s, 3p, dan

    seterusnya dan untuk mempermudah dibuat diagram sebagai berikut:

  • Contoh pengisian elektron-elektron dalam orbital beberapa unsur:

    Atom H : mempunyai 1 elektron, konfigurasinya 1s1

    Atom C : mempunyai 6 elektron, konfigurasinya 1s2 2s

    2 2p

    2

    Atom K : mempunyai 19 elektron, konfigurasinya 1s2 2s

    2 2p

    6 3S

    2 3p

    6 4s

    1

    Prinsip Pauli, yaitu tidak mungkin di dalam atom terdapat 2 elektron

    dengan keempat bilangan kuantum yang sama. Hal ini berarti, bila ada dua

    elektron yang mempunyai bilangan kuantum utama, azimuth dan magnetik

    yang sama, maka bilangan kuantum spinnya harus berlawanan.

    Prinsip Hund, yaitucara pengisian elektron dalam orbital pada suatu

    subkulit ialah bahwa elektron-elektron tidak membentuk pasangan

    elektron sebelum masing-masing orbital terisi dengan sebuah elektron.

    Contoh:

    Atom C dengan nomor atom 6, berarti memiliki 6 elektron dan cara

    Pengisian orbitalnya adalah:

    Berdasarkan prinsip Hund, maka 1 elektron dari lintasan 2s akan

  • berpindah ke lintasan 2pz, sehingga sekarang ada 4 elektron yang

    tidak berpasangan. Oleh karena itu agar semua orbitalnya penuh,

    maka atom karbon berikatan dengan unsur yang dapat memberikan

    4 elektron. Sehingga di alam terdapat senyawa CH4 atau CCl4,

    tetapi tidak terdapat senyawa CCl3 atau CCl5

    Ikatan Atom

    Macam-MacamIkatan atom antaralain :

    Ikatan Primer

    Ada tiga macam ikatan yang dikelompokkan sebagai ikatan primer yaitu

    ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan metal. Ketiga macam ikatan ini

    disebut sebagai ikatanprimer karena ikatan ini kuat.

    Ikatan Ion

    Sesuai dengan namanya, ikatan ini terjadi karena adanya tarik-

    menarik antara dua ion yang berlawanan tanda. Ion itu sendiri

    terbentuk karena salah satu atom yang akan membentuk ikatan

    memberikan elektron kepada atom pasangannya yang memang

    memiliki kemampuan untuk menerima elektron. Dengan demikian

    terjadilah pasangan ion positif dan negatif, dan mereka saling

    terikat.

    Atom nonmetal memiliki hanya sedikit orbital p yang setengah

    terisi dan ia mampu menarik elektron luar ke dalam salah satu

    orbital yang setengah kosong tersebut.

    Contoh :

    Atom F dengan konfigurasi 1s2 2s

    2 2p

    5

    Atom F ini hanya memiliki satu dari tiga orbital p yang terisi satu

    elektron. Atom ini mampu menarik satu elektron luar untuk

    memenuhi orbital p sehingga menjadi ion F dengan orbital p yang

    terisi penuh.

  • Sebaliknya, atom metal memiliki satu atau lebih elektron yang

    terikat longgar yang berada di tingkat energi yang terletak di atas

    tingkat energi yang terisi penuh.

    Contoh :

    Li dengan konfigurasi 1s2 2s

    1

    Li lebih mudah melepaskan satu elektron dan menjadi ion

    Li+ dengan orbital 1s terisi penuh.

    Li dan F membentuk ikatan ion menjadi LiF. Ikatan ion

    terbentuk oleh adanya gaya tarik elektrostatik antara ion

    positif dan ion negatif. Energi potensial V dari pasangan ion

    akan menjadi lebih negatif jika jarak radial r semakin kecil.

    Dengan m = 1, energi yang terkait dengan gaya tarik antar

    ion adalah :

    Walaupun demikian, jika jarak semakin pendek awan elektron di

    kedua ion akan mulai tumpang-tindih. Pada tahap ini, sesuai

    dengan prinsip Pauli, beberapa elektron harus terpromosi ke

    tingkat yang lebih tinggi. Kerja harus dilakukan pada ion-ion ini

    agar mereka saling mendekat. Kerja ini berbanding terbalik dengan

    pangkat tertentu dari jarak antara pusat ion. Dengan demikian

    energi potensial total dari kedua ion dapat dinyatakan sebagai

    berikut :

    Dengan E adalah energi yang diperlukan untuk mengubah kedua

    atom yang semula netral menjadi kedua ion.

    =

    =

    +

    +

  • Ikatan ion adalah ikatan tak berarah. Setiap ion positif menarik

    semua ion negatif yang berada di sekelilingnya dan demikian pula

    sebaliknya. Jadi, setiap ion akan dikelilingi oleh ion yang

    berlawanan sebanyak yang masih memungkinkan. Pembatasan

    jumlah ion yang mengelilingi ion lainnya terkait dengan faktor

    geometris dan terpeliharanya kenetralan listrik pada padatan yang

    terbentuk.

    Ikatan Kovalen

    Contoh yang paling sederhana untuk ikatan kovalen adalah

    ikatandua atom H membentuk molekul hidrogen, H2. Atom H pada

    ground state memiliki energi paling rendah. Namun, karena

    elektron bermuatan negatif, maka jika ada atomH kedua yang

    mendekati, elektron di atom yang pertama dapat lebih dekat ke inti

    atom H kedua. Demikian pula halnya dengan elektron di atom H

    kedua dapat lebihdekat ke inti atom H pertama. Kejadian ini akan

    menurunkan total energi dari keduaatom dan terbentuklah molekul

    H2. Syarat yang diperlukan untuk terjadinya ikatansemacam ini

    adalah bahwa kedua elektron yang terlibat dalam terbentuknya

    ikatantersebut memiliki spin yang berlawanan agar prinsip eksklusi

    Pauli dipenuhi.

    Energi total terendah dari dua atom H yang berikatan tersebut

    tercapai bila keduaelektron menempati orbital s dari kedua atom.

    Hal ini terjadi pada jarak tertentu,yang memberikan energi total

    minimum. Apabila kedua inti atom lebih mendekatlagi akan terjadi

    tolak-menolak antar intinya. dan jika saling menjauh energi

    totalakan meningkat pula. Oleh karena itu ikatan ini stabil.

  • Kombinasi Ikatan

    Pada umumnya elektron valensi dari dua atom yang membentuk

    ikatan berada dalam orbital kedua atom. Oleh karena itu, posisi

    elektron selalu berubah terhadap inti atomnya. Ketika kedua

    elektron berada di antara kedua atom dan menempati orbital s,

    ikatan kedua atom itu disebut kovalen. Namun, sewaktu-waktu

    kedua elektron bisa berada dekat dengan salah satu inti atom

    dibandingkan dengan inti atom yang lain. Pada saat demikian,

    ikatan atom yang terjadididominasi oleh gaya tarik antara ion

    positif dan ion negatif, yang disebut ikatan ion.Situasi seperti ini,

    yaitu ikatan atom merupakan kombinasi dari dua macam

    jenisikatan, merupakan hal yang biasa terjadi.

    Ikatan kovalen murni dan ikatan ion murnimerupakan dua keadaan

    ekstrem dari bentuk ikatan yang bisa terjadi antar atom.Apakah

    suatu molekul terbentuk karena ikatan kovalen atau ikatan ion,

    tergantungdari mekanisme mana yang akan membuat energi total

    lebih kecil. Pada umumnya,makin elektropositif metal dan makin

    elektronegatif nonmetal maka ikatan ion akanmakin dominan.

    Sebagai contoh: LiF berikatan ion, MgO berikatan ion

    dengansedikit karakter ikatan kovalen,dan SiO2 memiliki ikatan

    ion dan ikatan kovalen yanghampir berimbang.

    Ikatan Metal

    Terbentuknya ikatan metal pada dasarnya mirip dengan

    ikatankovalen yaitu menurunnya energi total pada waktu

    terbentuknya ikatan.Perbedaannya adalah bahwa ikatan metal

    terjadi pada sejumlah besar atomsedangkan ikatan kovalen hanya

    melibatkan sedikit atom bahkan hanya sepasang.Perbedaan yang

    lain adalah bahwa ikatan metal merupakan ikatan tak

    berarahsedangkan ikatan kovalen merupakan ikatan berarah.

  • Kumpulan dari sejumlah besaratom yang membentuk ikatan ini

    menyebabkan terjadinya tumpang-tindih tingkattingkatenergi.

    Atom metal memiliki elektron valensi yang tidak begitu kuat

    terikat pada intinya. Oleh karena itu, jarak rata-rata elektron valensi

    terhadap inti atom metal bebas bisalebih besar dari jarak antar atom

    pada padatan metal. Hal ini berarti bahwa dalampadatan, elektron

    valensi selalu lebih dekat dengan salah satu inti atom

    laindibandingkan dengan jarak antara elektron valensi dengan inti

    atom induknya dalamkeadaan bebas. Hal ini menyebabkan energi

    potensial dalam padatan menurun.Penurunan energi, baik energi

    potensialmaupun energi kinetik, inilah yang menyebabkan

    terbentuknya ikatan metal. Karenasetiap elektron valensi tidak

    terikat (tidak terkait) hanya antara dua inti atom (tidakseperti pada

    ikatan kovalen) maka ikatan metal merupakan ikatan tak berarah,

    danelektron valensi bebas bergerak dalam padatan. Padatan metal

    sering digambarkansebagai gas elektron yang mempertahankan

    ion-ion positif tetap terkumpul.

    Secara umum, makin sedikit elektron valensi yang dimiliki oleh

    satu atom danmakin longgar tarikan dari intinya, akan semakin

    mudah terjadi ikatan metal.Material dengan ikatan metal seperti

    tembaga, perak dan emas, memilikikonduktivitas listrik dan

    konduktivitas panas yang tinggi karena elektron valensiyang sangat

    mudah bergerak. Metal-metal ini tak tembus pandang karena

    elektronbebasini menyerap energi photon. Mereka juga memiliki

    reflektivitas tinggi karenaelektron-bebas melepaskan kembali

    energi yang diserapnya pada waktu merekakembali pada tingkat

    energi yang lebih rendah.

    Makin banyak elektron valensi yang dimiliki atom dan makin erat

    terikat pada intiatom, ikatan atom cenderung menuju ikatan

  • kovalen walaupun ikatan metal masihterjadi. Metal-metal transisi

    (yaitu atom-atom dengan orbital d yang tidak penuhterisi elektron

    seperti besi, nikel, tungten, dan titanium) memiliki karakter

    ikatankovalen yang melibatkan hibridisasi elektron pada orbital

    yang lebih dalam.

    Ikatan-Ikatan Sekunder

    Ikatan sekundermerupakan ikatan yang lemah dibandingkan dengan ikatan

    primer. Ikatan sekunder terbentuk oleh adanya gaya tarik elektrostatik

    antar dipole. Ikatan sekunder antara lain :

    Ikatan Hidrogen

    Ikatan hidrogen terbentuk oleh hidrogen antara dua atom ataugrup

    atom yang sangat elektronegatif, seperti oksigen, nitrogen, dan

    fluor. Atomhidrogen menjadi ujung positif dari dipole, dan

    membentuk ikatan yang agak kuat(walaupun masih jauh dari ikatan

    primer) dengan ujung negatif dari dipole yanglain. Dipole adalah

    molekul di mana titik pusat muatan positif tidak berimpit

    dengantitik pusat muatan negatif. Ikatan hidrogen hanya terbentuk

    antara atom yang sangatelektronegatif, karena atom inilah yang

    dapat membentuk dipole yang kuat. Ikatanhidrogen merupakan

    ikatan berarah.

    Contoh :

    Molekul HF

    ikatan kovalen yang terjadi antara atom F 1s2 2s

    2 2p

    5

    danatom H 1s1, menghasilkan dipole. Dengan atom F

    sebagai ujung yang bermuatannegatif dan atom H sebagai

    ujung yang bermuatan positif. Ujung positif darimolekul

    HF akan menarik ujung negatif molekul HF yang lain, dan

    terbentuklahikatan dipole antara kedua molekul.

  • Molekul H2O

    Atom O 1s2 2s

    2 2p

    4 memiliki dua orbital p yangsetengah

    terisi untuk berikatan kovalen dengan dua atom H. Karena

    elektron yangmembentuk ikatan kovalen lebih sering

    berada di antara atom O dan H, maka atomO cenderung

    menjadi ujung negatif dari dipole sedangkan atom H

    menjadi ujungpositif. Setiap ujung positif molekul H2O

    menarik ujung negatif dari molekul H2Oyang lain, dan

    terbentuklah ikatan dipole antara molekul-molekul H2O.

    Terbentuknya momen dipole merupakan konsekuensi dari

    perbedaanelektronegatifitas unsur-unsur yang membentuk ikatan

    kovalen. Molekul yangmembentuk dipole disebut molekul polar.

    Momen dipole yang terjadi adalah:

    Ket :

    z (faktor fraksi muatan)

    e (elektron)

    s (jarak dipole)

    Besar momendipole adalah dalam orde 16 1030

    C. Momen

    dipole makin besar jikaperbedaan elektronegatifitas dari unsur-

    unsur yang membentuk ikatan makinIkatan Atom dan Susunan

    Atom meningkat.

    Ikatan van der Waals

    Selain ikatan hidrogen yang merupakan ikatan yang terbentuk

    antara dipole-dipole permanen dan merupakan ikatan berarah,

    terdapat ikatan antar dipole yang terjadi antara dipole-dipole yang

    tidak permanen yang disebut ikatan van der Waals. Ikatan ini

    = z e s

  • merupakan ikatan tak berarah dan jauh lebih lemah dari ikatan

    hidrogen.

    Dipole tidak permanen terbentuk karena pada saat-saat tertentu ada

    lebih banyak elektron di satu sisi dari inti atom dibandingkan

    dengan sisi yang lain. Pada saat-saat itulah pusat muatan positif

    atom tidak berimpit dengan pusat muatan negatif dan pada saat-

    saat itulah terbentuk dipole. Jadi dipole ini adalah dipole yang

    fluktuatif. Pada saat-saat dipole terbentuk, terjadilah gaya tarik

    antar dipole.

    Ikatan van der Waals terjadi antar molekul gas, yang menyebabkan

    gas menyimpang dari hukum gas ideal. Ikatan ini pulalah yang

    memungkinkan gas membeku pada temperatur yang sangat rendah.

    Walaupun ikatan sekunder lebih lemah dari ikatan primer, namun

    sering kali cukup kuat untuk menjadi penentu susunan akhir dari

    atom dalam padatan. Ikatan sekunder ini berperan penting terutama

    pada penentuan struktur dan beberapa sifat polimer.

  • III. KESIMPULAN

    Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa :

    1. Atom merupakan partrikel yang tersusun dari proton, neutron, dan

    elektron;

    2. Ikatan yang dapat terbentuk adalah ikatan kovalen, ikatan ion dan ikatan

    logam;

    3. Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terjadi akibat pemakaian

    pemasangan elektron secara bersama-sama oleh dua atom. Ikatan ion

    adalah ikatan yang terjadi antara ion positif dan ion negatif dengan gaya

    tarik menarik elktrostatis sedangkan ikatan logama adalah ikata yang

    terjadi antar atom-atom logam.