KB II system radio diindonesia

Sejak reformasi politik berlangsung setelah kejatuhan soeharto pada bulan mei 1998 perubahan media radio sangat terasan dengan munculnya UU Otonomi daerah. Namun akhirnya melalui UU No 32 tahun 2002 tentang system penyiaran radio mulai mendapat bentuknya. UU ini mengakomodasi berbagai kepentingan terutama sector public, mayarakat dan ekonomi atau pasar.

A. System penyiaran radio menurut UU penyiaran.System siaran radio menurut UU No 32 tahun 2002 tentang penyiaran membagi media radio kedalam 3 kategori yakni radio public, radio komersial, dan radio komunitas.

B. Lembaga penyiaran radio public.Menurut pasal 14 UU penyiaran, lembaga penyiaran public adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hokum yang didirikan oleh Negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi member layanan untuk kepentingan public.Menurut tracey dan robby penyiaran public beroprasi berdasarkan prinsip-prinsip berikut :

Akses yang universal Daya tarik yang universal Perhatian terhadap kaum minoritas Komitmen untuk pendidikan public Menjaga jarak dengan seluruh kepentingan Berkompetisi menghasilkan program berkualitas Programnya memiliki derajat kebebasan yang tinggi Radio public sebagai public sphere

C. RRI sebgai cikal bakal radio publicRadio republic Indonesia (RRI) didirikan pada 11 sepember 1945. Status RRI beberapa kali mengalami perubahan. UU no 32 tahun 2002 tentang penyiaran secara radikal mengubah status RRI dari radio yang condong pada pemerintah menjadi lembaga penyiaran public. Status RRI semakin jelas dengan lahirnya peraturan pemerintah no 11 dan 12 tahun 2005 sebgai penjabaran lebih lanjut UU penyiaran yang memang menempatkan RRI sebagai penyiaran public.Tantangan RRI sebagai radio public :

Masalah dana Tuntutan kebutuhan dan perubahan teknologi Peralihan generasi khalayak Godaan pemerintah menjadikan RRI kembali sebgai media kepentingan

pemerintah.

D. Sejarah dan perkembangan radio komersial Awalnya siaran radio yang lahir diindonesia pada zaman penjajahan belanda berstatus sebagai radio swasta. Kemudian diambil alih oleh tentra jepang. Ketika Indonesia merdeka perkembangan radio siaran swasta niaga (komersial) diindonesia sebelum terbentuknya UU penyiaran tahun 2002 lebih banyak ditentukan oleh selera pemerintah. Setelah ada UU penyiaran tahun 2002 radio swasta mampu berkembang menjadi unit bisnis yang sehat. Hinggga berdasarkan UU no 50 tahun 2005 pemerintah mengeluarkan peraturan penyelenggaraan penyiaran lembaga swasta yang didalamnya juga mengatur radio komersial. Sejak saat itu jumlah radio komersial diindonesia mengalami peningkatan.Fokus penyiaran radio komersial adalah penyiaran yang menempatkan radio sebgai sebuah usaha para pemilik modal dengan menjual waktu siaran pada iklan dengan cara membuat program acara yang dapat menarik sebanyak mungkin khalayak untuk mendapatkan keuntungan komersial.Tantangan radio komersial :

Keterbatasan dana Banyaknya jumlah radio yang beroprasi Izin penyelenggaraan siaran Munculnya berbagai teknologi media baru

E. Sejarah dan perkembangan radio komunitasRadio komunitas adalah stasiun siaran radio, yang dimiliki, dikelola dan diperuntukkan, serta didirikan oleh sebuah komunitas.Secara sosiologis, radio komunitas sudah ada sejak masa penjajahan belanda. Raio komunitas ini lebih sebgai hobbi dari pada berbasisi kebutuhan komunitas dan tidak mrmiliki izin oleh karan itu dianggap sebagai radio illegal. Namun fenomena radio komunitas mulai semarak ditengah iklim kebebasan pers.terlebih setelah ada pengakuan secara legal dalam UU pasal 13 ayat 2. UU penyiaran lebih lanjut diatur secara operasional melalui eraturan pemerintah No 51 tahun 2005.Kendala radio komunitas

Masalah pendanaan SDM Intervensi kepentingan kelompok Jangkauan Isi siaran