struktur bangungan gedung

Upload: roby-ahmad-munggaran

Post on 14-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    1/59

    5

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    2/59

    4

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    3/59

    3

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    4/59

    2

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    5/59

    1

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    6/59

    Kelompok 3Arif Rahman Hakim Eka Abdul Hakim Elvani Nurul Patimah Nurifa Rina Riani Robby Ahmad Mungga Syahreza Utama

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    7/59

    Komponen Struktu Struktur Bangunan Baja Struktur Bangunan Beton Struktur Bangunan Komposit,

    Struktur Bangunan Kayu

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    8/59

    PengertianPersya

    Rangka

    Be

    Langkah-langkah

    dalam Perencanaan

    Struktur Bangunan

    Bertingkat

    Baha

    Ko

    Struktu

    dan Kek

    Metoda Perawatan

    dan Perbaikan

    Komponen

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    9/59

    Struktur Bangunan Baja

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    10/59

    Beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang tedari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk pumum dari beton adalah beton semen Portland, yang tdari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semenair.

    Struktur Bangunan Beton

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    11/59

    Struktur ini merupakan gabungan dari dua jenis matelebih.

    Pada umumnya yang sering digunakan adalah koantara baja struktural dengan beton bertulang

    Kombinasi tersebut menjadikan struktur komposit

    perilaku struktur antara struktur baja dan struktubertulang. Struktur komposit digunakan untuk batingkat menengah sampai dengan bangunan tingkat tin

    Struktur Bangunan Komposit

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    12/59

    Struktur komposit merupakan strukturyang terdiri dari dua material atau lebihdengan sifat bahan yang berbeda danmembentuk satu kesatuan sehinggamenghasilkan sifat gabungan yang lebihbaik. Umumnya srtuktur kompositberupa:

    1. Kolom baja terbungkus beton / balok

    baja terbungkus beton (Gambar a/d).2. Kolom baja berisi beton/tiang pancang(Gambar b/c).

    3. Balok baja yang menahan slab beton(Gambar e).

    a b

    d

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    13/59

    Struktur ini meningkatkan kekakuan sehingga mengulendutan beban hidup dan jika penunjang (shoring) dselama pembangunan, lendutan akibat beban mati juberkurang.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    14/59

    Dengan berkembangnya teknik pengelasan, pemakaiapenyambung geser (shear connector) mekanis menjadpraktis untuk menahan gaya geser horisontal yang tiketika batang terlentur

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    15/59

    Keuntungan struktur komposit

    Keuntungan utama dari perencanaan komposit ialah:-->> Penghematan berat baja-->> Penampang balok baja dapat lebih rendah-->> Kekakuan lantai meningkat-->> Panjang bentang untuk batang tertentu dapat besar

    -->> Kapasitas pemikul beban meningkat

    Konstruksi ini memiliki beberapa batasan yang sebaikdisadari, yakni:-->> Pengaruh kontinuitas-->> Lendutan jangka panjang

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    16/59

    Alat Penyambung Geser Komposit

    Gaya geser horisontal yang timbul antara plat beton balok baja selama pembebanan harus ditahan agarpenampang komposit bekerja secara monolit. Walauplekatan yang timbul antara plat beton dan balok bajamungkin cukup besar, Iekatan ini tidak dapat diandauntuk memberi interaksi yang diperlukan. Juga, gaya

    antara plat beton dan balok baja tidak mampumengembangkan interaksi ini. Sebagai gantinya, alatpenyambung geser mekanis yang disambung ke bagiabalok baja harus diberikan.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    17/59

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    18/59

    Contoh komponen struktur komposit

    1. Balok Komposit

    Baja adalah bagian yang diletakkan pertamkemudian beton dicor di sekitar penghubung geserconnectors) di atas balok baja. Adanya penghubuntersebut menyebabkan balok baja dan beton di atasnyasecara integral. Dengan demikian terbentuk enam

    dengan baja sebagai bagian yang mengalami tarik, dayang mengalami tekan.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    19/59

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    20/59

    2. Dinding Komposit

    Dinding Geser (shear wall) adalah suatu struktukantilever tipis yang langsing vertikal, untuk digmenahan gaya lateral.

    Usaha untuk memonolitkan antara profil dengan bet

    struktur dinding geser, diberikan kabel pada dindinberupa baja mutu tinggi. Dengan pemberian profil tambahan untuk pengaku dalam menahan gaya Dinding geser dengan penambahan profil memberikkapasitas yang jauh lebih besar dibandingkan pendinding geser biasa

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    21/59

    Struktur Bangunan Kayu

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    22/59

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    23/59

    Menurut Schodek (1999), Strukturrangka kaku/portal (rigid frame)adalah struktur yang terdiri atas

    elemen-elemen linear, umumnyabalok dan kolom, yang salingdihubungkan pada ujung-ujungnyaoleh joints (titik hubung) dengan kakuyang dapat mencegah rotasi relatifdiantara elemen struktur yang

    dihubungkanya. Dengan demikian,elemen struktur tersebut meneruspada titik hubung itu. Struktur rangkakaku adalah statis tak tentu.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    24/59

    Pada dasarnya sistem struktur bangunan terdiri 2,1. Portal terbuka, dimana seluruh momen-momen dyang bekerja pada konstruksi ditahan sepenuhnya oleh sedangkan sloof hanya berfungsi untuk menahan dind

    Pada portal terbuka kekuatan dan kekakuan portamenahan beban lateral dan kestabilannya tergantunkekuatan dari elemen-elemen stru

    2. Portal tertutup, dimana momen-momen dan gabekerja pada konstruksi ditahan terlebih dahulu oleh

    beam kemudian diratakan, baru sebagian kecildilimpahkan ke pondasi. Sloof / beam berfungsi pengikat kolom yang satu dengan yang lain untuk mterjadinya Differential Settlement.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    25/59

    Di negara Indonesia ada 3 jenis sistem struktur yang digunakan yaitu

    1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) atau OrdinaryResisting Frame (OMRF)

    Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang mas

    gempa 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat gempa rendaperhitungan yang digunakan adalah SNI 03-2847-2002 pasal 3 sam20.

    2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) atau InMoment Resisting Frame(IMRF)

    Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masgempa 3 dan 4 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan sedang. Payang digunakan dalam SNI 03-2847-2002 adalah Pasal 3 sampaiditambah dengan pasal 23.2 sampai dengan 23.10.23. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) atau SpeciaResisting Frame(SMRF)

    Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang mzona 5 dan 6 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan tinggi atau diadalam perencanaan High Rise Building.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    26/59

    Hubungan Balok dan Kolom

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    27/59

    PembebananDalam melakukan analisis desain

    suatu struktur bangunan, perlu adanyagambaran yang jelas mengenai perilakudan besar beban yang bekerja padastruktur. Hal penting yang mendasaradalah pemisahan antara beban-bebanyang bersifat statis dan dinamis.

    1. Beban statis adalah beban yangmemiliki perubahan intensitas bebanterhadap waktu berjalan lambat ataukonstan.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    28/59

    Jenis-jenis beban statis menurut Peraturan PemIndonesia untuk Rumah dan Gedung 1983 adalah berikut:

    Beban mati (dead load/ DL)Beban mati adalah semua beban yang berasal dabangunan, termasuk segala unsur tambahan tetamerupakan satu kesatuan dengannya.

    Beban Hidup ( Live Load/LL)

    Beban hidup adalah semua beban tidak tetap, kecuaangin, beban gempa dan pengaruh-pengaruh khusdiakibatkan oleh selisih suhu, pemasangan (epenurunan pondasi, susut dan pengaruh-pengaruhlainnya.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    29/59

    Beban Mati pada StrukturBeban Mati Besar BebanBatu alam 2600 kg/m

    Beton Bertulang 2400 kg/mDinding Pasangan Bata 250 kg/m

    Langit-langit + penggantung 18 kg/mLantai ubin dari semen Portland 24 kg/m

    Spesi per cm tebal 21 kg/mKolam renang 1000 kg/m

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    30/59

    Beban Hidup pada StrukturBeban Hidup Pada Lantai

    BangunanBesar Beban

    Lantai Apartemen 250 kg/mTangga dan Bordes 300 kg/m

    Plat Atap 100 kg/mLantai Ruang rapat 400 kg/m

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    31/59

    2. Beban Dinamis

    Beban dinamis adalah beban dengan variasi pintensitas beban terhadap waktu yang cepat. Beban dinterdiri dari beban gempa dan beban angin.

    a) Beban Gempa

    Gempa bumi adalah fenomena getaran yang dikaitkankejutan pada kerak bumi. Beban kejut ini dapat disebabbanyak hal, tetapi salah satu faktor utamanya benturan/pergesekan kerak bumi yang mempengaruhi pebumi.

    b) Beban Angin

    Berdasarkan Peraturan Muatan Indonesia 1971,muatadiperhitungkan dengan menganggap adanya tekanan potekanan negatif (isapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    32/59

    Langkah-langkah daPerencanaan StruktBangunan Bertingka

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    33/59

    PendahuluanKegiatan perencanaan adalah suatu kegiatan yang sangat pokok dan pent

    melaksanakan sebuah proyek. Terjadinya kesalahan pelaksanaan ataupun metode

    tidak berurutan akan memberikan kerugian pada proyek. Perencanaan yangmatang akan memudahkan dalam mencapai tujuan utama sebuah pekerjaan

    Peraturan dan Standar Perencanaan yang sering digunakan adalah sebagai berikut

    Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2atau ACI 318- 2005.

    Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-172

    atau ASCE 7-10.

    Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 2002).

    Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729

    P B B ti k

    http://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-03-1729-2002_-tata-cara-perencanaan-struktur-baja-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sni-1726-2002_-standar-perencanaan-ketahanan-gempa-untuk-struktur-bangunan-gedung.pdfhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://www.4shared.com/document/0n-hJyN-/PPPURG_1987.htmlhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdfhttp://wiryanto.files.wordpress.com/2008/03/sk-sni-03-xxxx-2002_-tata-cara-perhitungan-struktur-beton-untuk-bangunan-gedung.pdf
  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    34/59

    Perencanaan Bangunan BertingkaPada umumnya dalam perencanaan suatu bangunan terdiri dari

    perencanaan:

    a) Perencanaan arsitektur

    b) Perencanaan struktur

    c) Perencanaan mekanikal,elektrikal, dan plumbing

    Ketiga proses tersebut Saling berkaitan dan harus mempunyai untuk menghasilkan suatu bangunan yang kuat, stabil, dan mem

    arsitektural yang baik, demi keamanan dan kenyamanan banguna

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    35/59

    Tinjauan Perencanaan StrukturStruktur adalah suatu kesatuan dan rangkaian beberapa elem

    dirancang agar mampu menerima beban luar maupun berat sendmengalami perubahan bentuk yang melewati batas peperencanaan gedung. Maka perencanaan struktur sangatlah pentperencanaan bangunan karena struktur memberi kekuatan dan yang diperlukan untuk mencegah sebuah bangunan mengalami ker

    Struktur pada bangunan dibagi menjadi dua bagian,yaitu:

    1. Struktur atas (upper structure)

    2. Struktur bawah (sub structure)

    Elemen utama struktur terdiri dari kolom, balok, dan pondasi dimmaterial jenis elemen ini dapat berupa baja, beton, dan komposit

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    36/59

    Material/Bahan Struktur

    Secara umum jenis-jenis material struktur yang biasa

    digunakan untuk bangunan gedung adalah sebagai berik1. Struktur baja

    2. Struktur beton

    3. Struktur komposit

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    37/59

    Faktor-Faktor Pemilihan Jenis StrukFaktor-faktor yang menentukan dalam pemilihan jenis struk

    sebagai berikut:1. Aspek arsitektural

    2. Aspek fungsional

    3. Kekuatan dan kestabilan struktur

    4. Faktor ekonomi dan kemudahan pelaksanaan5. Faktor kemampuan struktur mengakomodasi sistem laya

    gedung

    6. Aspek lingkungan

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    38/59

    Pemilihan Jenis Struktur Bawah

    Menurut Suyono (1984), pemilihan jenis sturktur bawa

    (pondasi) didasarkan pada beberapa pertimbangan, ya1. Keadaan tanah pondasi

    2. Batasan-batasan akibat kontruksi diatasnya

    3. Batasan-batasan dilingkungan sekelilingnya

    4. Waktu dan biaya pelaksanaan pekerjaan

    P St kt G d

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    39/59

    Perencanaan Struktur Gedung

    Tahapan-tahapan perencanaan struktur bangunan bertingkat adalah s

    1. Menentukan loksi soil test (sondir/deep boring), denah diamarsitektur.

    2. Evaluasi hasil test tanah dengan referensi dari hasil uji laborator

    tahapan ini dapat ditentukan jenis pondasi yang dipakai dan daya

    3. Menghitung dan menganalisis bangunan dengan menggunakan b

    struktur (ETABs/SAP). Memodelkan bangunan harus sesuai

    arsitektur. Input beban pada model struktur harus sesuai de

    Pembebanan Indonesia.

    4. Dari hasil perhitungan program struktur, maka dapat diperoleh:

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    40/59

    4. Dari hasil perhitungan program struktur, maka dapat diperoleh:

    Dimensi kolom; jumlah, diameter tulangan, jarak sengkang.

    Dimensi balok; jumlah, diameter tulagan, jarak sengkang

    Dimensi plat dan diameter tulangan, jarak tulangan.

    Profil dan dimensi baja yang digunakan5. Setelah 4 tahapan di atas selesai, maka didapatkan sketsa untuk

    penulangan balok tiap lantai,penulangan plat lantai dan penulangan kol

    sketsa dituangkan pada gambar dengan menggunakan AUTOCAD. Pad

    perlu diperhatikan koordinasi antara gambar struktur dengan gambar

    juga gambar ME,jangan sampai gambar perencanaan tidak dapat

    lapangan.

    6. Untuk memudahkan dalam pelaksanaan, tentukan juga metode pela

    sesuai dan yang paling tepat agar tercipta produktifitas yang baik da

    efisien.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    41/59

    Bahan-bahan KompStruktur, Kelebihan Kekurangannya

    B h St kt B B t

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    42/59

    Bahan Struktur Bangunan Beton

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    43/59

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    44/59

    AIRAir adalah bagian vital dari campuran beton karediperlukan untuk hidrasi semen yang akan menghadukan semen yang akan mengeras seperti batu.

    Adukan semen ini yang ketika keras akan mengikat aagregat menjadi satu kesatuan yang padu. peranannya ini, air harus bersih dari kontaminasi kunsur-unsur kimia dan sampah yang munkin

    mempengaruhi beton.Untuk itu, air harus dicek kebersihannya sebelum dipak

    Patokannya, kalau air itu aman diminum, maka air bisa digunakan di campuran beton.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    45/59

    Jika jumlah

    terlalu besaakan menghproses peng

    Jika jumlahterlalu sedik

    maka reaksdan air tidaselesai.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    46/59

    SEMENSemen adalah bubuk halus yang jika dicampur denakan menghasilkan adukan semen. Adukan semen ini buntuk mengikat dan menahan bersama agregat-agdalam campuran.

    Ada beberapa jenis semen yang kita kenal, yaitu:

    Semen portland

    Semen blended hidrolis

    Semen hidrolis expansif

    Seme portla d diba i la i me jadi beberapa

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    47/59

    Semen portland dibagi lagi menjadi beberapa Semen portland tipe I

    Semen portland biasa ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS 12 :198

    Semen portland tipe II

    Semen tahan sulfat yang menengah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 &:1974)

    Semen portland tipe III

    Semen dengan kekuatan awal yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-112 :1989 )

    Semen portland tipe IVSemen dengan panas hidrasi yang rendah ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1

    Semen portland tipe V

    Semen tahan sulfat yang tinggi ( ASTM C 150-95a & SNI 15-2049-1994 & BS:1980)

    Agregat

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    48/59

    Agregat

    Maksud penggunaan aggregat didalam

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    49/59

    Maksud penggunaan aggregat didalambeton:- Menghemat penggunaan

    semen- Menghasilkan kekuatan

    besar pada beton

    - Mengurangi penyusutanpada perkerasan beton

    - Pada butir (gradasi) yangbaik pada agregat dapattercapai beton padat

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    50/59

    Persyaratan AgregatAgregat yang digunakan dalam campuran beton,dari 60% sampai 75% dari volume totalnya, oleh

    itu perlu perhatian terhadap bahan ini, sebabsifatnya sangat mempengaruhi hasil pembuatan bet

    Dari sisi ekonomi, agregat relatif murah harganykarena itu disarankan agar menggunakan bahsebanyak mungkin agar beton yang dihasilkan ek

    Disamping itu pemakaian banyak agregat jugamengurangi penyusutan akibat meng(mengeringnya) beton dan juga dapat menekspansi akibat panas.

    Admixture

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    51/59

    Admixture Penggunaan bahan tambahan dimaksudkan untuk mem

    dan menambah sifat beton sesuai dengan sifat betdiinginkan.

    American Society for Testing and Material (ASTMmenyebutkan bahwa bahan tambahan ditambahkan kcampuran beton atau mortar, baik sebelum atau pencampuran di batching plant .

    Definisi bahan tambahan ini mempunyai arti luas, polimer, fiber maupun mineral yang menghasilkan sif

    menjadi berbeda dari sifat beton aslinya atau beton biasa. Walaupun ada aturan pemakaiannya yang ditulis pad

    admixture,sebaiknya penggunaan admixture ini didahulupercobaan-percobaan yang dilakukan di laboratoriumlapangan.

    Klasifikasi Admixture

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    52/59

    Klasifikasi Admixturea.Air Entraining Agent (ASTM C260), bahan tambahan untukmeningkatkan kadar udara agar beton tahan terhadap pembekuanpencucian terutama untuk daerah salju, juga harus memenuhi SNI2496 1991.

    b.Admixture Kimia (Bahan Tambahan Kimia), ASTM C49 dan BS 5bahan tambahan cairan kimia yang ditambahakan untuk mengendwaktu pengerasan (mempercepat atau memperlambat), meredukskebutuhan air, memudahkan pengerjaan beton (meningkatkan slumsebagainya.

    c.Mineral Admixture (Bahan Tambahan Mineral), bahan tambahanini merupakan bahan padat yang dihaluskan yang ditambahakan u

    memperbaiki sifat beton agar beton mudah dikerjakan dan kekuatkeawetannya meningkat. Contoh bahantambahan mineral seperti , Slag, Fly Ash (Abuterbang), Abu sekam , Silika Fume

    d.Bahan Tambahan Lainnya (Miscellanous Admixture), bahan tambialah semua bahan tambahan yang tidak termasuk kategori diatasPolymer, Fiber, Mash, Bahan pencegah karatan, Bahan tambahan dapat mengembang, Bahan tambahan untuk perekat (bonding adm

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    53/59

    Bahan Struktur Bangunan Baja

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    54/59

    Bahan Struktur Bangunan Baja

    Baja adalah bahan komoditas tinggi, terdiri dalam bentuk ltimat dan karbon. Besarnya ltimat

    adalah 1,6 %. Pembuatan baja dilakukan dengan pemdalam ltimatere tinggi. Besi mentah tidak dapat dPembuatan baja dilakukan menurut proses dapudengan bahan mentahnya biji Besi (Fe) dengan Oksdan bahan-bahan lainnya. Biji besi yang baik berkadarBesi 60%, yang dinamakan dapur tinggi adalah dapu

    yang tingginya 20 30 meter dan bagian bawahnylapisan batu tahan api. Didalam dapur ini besi dipecahpersenyawaan dan sebanyak mungkin dipisahkan dari lain.

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    55/59

    Baja berasal dari biji-biji besi yang telah proses pengolahan ditempa untuk berbagi kepBesi yang murni adalah suatu logam putih ke

    selunak timah hitam dan dapat dipotong pisau. Disamping besi, baja juga mengandung

    zat arang , Silikon (Si), Mangan (Mn), Posdan Belerang (S). Sifat baja adalah mketangguhan yang besar dan sebagian

    tergantung pada cara pengolahan dan campurTitik lelehnya sekitar 1460-1520c, berat jsekitar 7,85 dan angka pengembangannya tiap

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    56/59

    Metoda Perawatan daPerbaikan Komponen

    Pemeliharaan Struktur Bangunan B

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    57/59

    PemeliharaanStruktur Bangunan B1. Usahakan permukaan bahan struktur baja tidak

    bahan yang mengandung garam, atau bahan labersifat korosif.

    2. Bagian konstruksi yang langsung terkena air dasecara berganti-ganti dalam waktu lama harulapisan cat atau meni besi yang berkualitas baik.

    3. Usahakan pada sudut pertemuan konstruksi tidak yang menggenang atau tertampung oleh sam

    komponen.4. Bersihkan kotoran pada lubang pembuangan a

    konstruksi agar tidak terjadi karat atau oksidasi.

    l k

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    58/59

    5. Cara Pelaksanaan:

    a. Bersihkan permukaan dari kotoran dan debu dengadeterjen, atau bahan pembersih lain yang tidak kor

    dengan menggunakan sikat besi dan ampelas.b. Apabila permukaan yang kotor, konstruksi

    mempergunakan metode sand blasting dengan pkhusus.

    c. Bersihkan permukaan baja sampai pada permukaan

    d. Bila mana kondisi konstruksi tidak terlalu kotobersihkan permukaan dan segera beri lapisan mesesuai dengan kondisi daerah tempat konstruksi bera

  • 5/24/2018 struktur bangungan gedung

    59/59

    e. Beri lapisan meni besi (primary coat) yangdengan peruntukannya sebanyak 2-3 kali lapisa

    f. Bila dikehendaki , konstruksi dapat di cat cat besi dengan warna yang diinginkan.

    g. Untuk bagian tiang bagian bawah, usahakatidak terjadi genangan air pada ujung tiangbersangkutan. Apabila ini terjadi maka bersihkberikan lapisan kedap air atau dapat mengg

    jenis cat emulsi dari bahan tahan air dan asam