strategi sanitasi kabupaten merangin · pdf filepedoman dan acuan dalam setiap penyusunan...

82
Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin i KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2004, tentang sektor sanitasi menjadi urusan Pemerintah Kabupaten. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintah Kabupaten Merangin untuk mampu membuat peta kondisi sanitasi, merancang kebutuhannya, implementasi, operasi dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi. Menjawab kebutuhan tersebut, maka disusunlah Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Merangin dalam sektor pembangunan sanitasi terkait Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kabupaten Merangin. Terutama dengan memperhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan dan dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Merangin secara terintregrasi. Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin beranjak dari Buku Putih Sanitasi Kabupaten Merangin yang merupakan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi Kabupaten Merangin saat ini, sehingga program dan kegiatan yang tertuang dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Merangin 2013-2017 menjadi tepat sasaran sesuai prioritas yang akan ditangani dalam jangka waktu lima tahun sesuai dengan kewenangan penanganan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk terus berupaya melakukan pemutakhiran informasi dan data secara reguler terhadap isi dari pada Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin ini sehingga dimasa yang akan datang terus dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam setiap penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Merangin baik untuk jangka menengah maupun untuk jangka panjang. Tentu saja dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin Tahun 2013-2017 ini masih mengalami kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, saran dan masukan sangat kami perlukan demi sempurnanya produk perencanaan yang akan menjadi acuan dan pedoman penanganan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Merangin. Semoga upaya dan kerja keras Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin beserta semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T. Amin. Bangko, Desember 2012 BUPATI MERANGIN Drs. H. NALIM, SH, MM

Upload: phungxuyen

Post on 01-Feb-2018

234 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

i

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 32 Tahun 2004, tentang sektor sanitasi menjadi urusan Pemerintah Kabupaten. Hal ini menimbulkan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas aparatur Pemerintah Kabupaten Merangin untuk mampu membuat peta kondisi sanitasi, merancang kebutuhannya, implementasi, operasi dan pemeliharaan, serta monitoring dan evaluasi. Menjawab kebutuhan tersebut, maka disusunlah Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Merangin dalam sektor pembangunan sanitasi terkait Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kabupaten Merangin. Terutama dengan memperhatikan empat ciri pendekatan yang dikembangkan dan dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Merangin secara terintregrasi.

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin beranjak dari Buku Putih Sanitasi Kabupaten Merangin yang

merupakan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi Kabupaten Merangin saat ini, sehingga program dan kegiatan yang tertuang dalam dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Merangin 2013-2017 menjadi tepat sasaran sesuai prioritas yang akan ditangani dalam jangka waktu lima tahun sesuai dengan kewenangan penanganan. Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk terus berupaya melakukan pemutakhiran informasi dan data secara reguler terhadap isi dari pada Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin ini sehingga dimasa yang akan datang terus dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam setiap penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Merangin baik untuk jangka menengah maupun untuk jangka panjang.

Tentu saja dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin Tahun 2013-2017 ini masih

mengalami kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, saran dan masukan sangat kami perlukan demi sempurnanya produk perencanaan yang akan menjadi acuan dan pedoman penanganan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Merangin. Semoga upaya dan kerja keras Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin beserta semua pihak mendapat imbalan yang setimpal dari Allah S.W.T. Amin.

Bangko, Desember 2012 BUPATI MERANGIN

Drs. H. NALIM, SH, MM

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

ii

DAFTAR ISI Kata Pengantar Bupati Merangin ......................................................................................................................... i Daftar Isi ........................................................................................................................................................... ii Daftar Tabel ....................................................................................................................................................... iii Daftar Peta ........................................................................................................................................................ iv Daftar Istilah ........................................................................................................................................................ v Bab 1: Pendahuluan ...................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................. 1 1.2 Wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten .................................................................................. 2 1.3 Maksud dan Tujuan ....................................................................................................................... 4 1.4 Metodologi .................................................................................................................................... 4 1.5 Posisi SSK dan Kerkaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain ................................................ 5

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi ..................................................................................................... 6 2.1 Visi Misi Sanitasi............................................................................................................................ 6 2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi.................................................................................................. 9 2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi .......................................................................... 22

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi .................................................................................... 26 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ............................................ 26 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan ...................................................... 29 3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase .............................................................. 31 3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene ....................................... 34

Bab 4: Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi ............................................................ 36 4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi ................................................................................... 36 4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ....................................................... 39 4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan .................................................................. 45 4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ......................................................................... 51 4.5 Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene .................................................. 62

Bab 5: Strategi Monev .................................................................................................................................. 64

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Tabel Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Merangin .......................................................................... 6 Tabel 2.2: Tabel Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik ................................................................... 14 Tabel 2.3: Tabel Tahapan Pengembangan Persampahan ............................................................................. 19 Tabel 2.4: Tabel Tahapan Pengembangan Drainase..................................................................................... 21 Tabel 2.5: Tabel Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Merangin untuk Sanitasi .............. 22 Tabel 2.6: Tabel Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Merangin ............................................. 23 Tabel 2.7: Tabel Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Merangin untuk

Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi......................................................................... 23 Tabel 2.8: Tabel Perkiraan Pendanaan APBD Kab. Merangin untuk Kebutuhan

Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga 2017................................................. 24 Tabel2.9: Tabel Perkiraan Kemampuan APBD Kab. Merangin dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK ....... 24 Tabel 3.1: Tabel Tujuan,Sasaran, Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik ...................... 27 Tabel 3.2: Tabel Tujuan,Sasaran,Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan ................................ 30 Tabel 3.3: Tabel Tujuan,Sasaran,Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase ........................................ 32 Tabel 3.4: Tabel Tujuan,Sasaran Tahapan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene .................................... 35 Tabel 4.1a: Tabel Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan

Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun ....................................................................................... 37 Tabel 4.1b: Tabel Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan

Pengembangan Sanitasi APBD Kab/kota untuk 5 Tahun .............................................................. 38 Tabel 4.2a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik .............................................. 39 Tabel 4.2b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber APBD

Kabupaten Merangin ................................................................................................................... 42 Tabel 4.3a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ........................................................ 45 Tabel 4.3b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber APBD Kabupaten

Merangin ..................................................................................................................................... 48 Tabel 4.4a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ................................................................ 51 Tabel 4.4b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber APBD Kabupaten Merangin ........ 59 Tabel 4.5a: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene ......................................... 62 Tabel 4.5b: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene Sumber APBD

Kabupaten Merangin.................................................................................................................... 63 Tabel 5.1: Tabel Matrik Kerangka Logis ........................................................................................................ 65 Tabel 5.2: Tabel Mekanisme Monev Implementasi SSK ................................................................................ 72

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

iv

DAFTAR PETA Peta 1.1: Peta Wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten ........................................................................... 3 Peta 2.1a: Peta Tahap Pengembangan Air Limbah sistem On Site ................................................................ 12 Peta 2.1b: Peta Tahap Pengembangan Air Limbah sistem Off Site ................................................................ 13 Peta 2.2: Peta Tahap Pengembangan Persampahan .................................................................................. 18 Peta 2.3: Peta Tahap Pengembangan Drainase .......................................................................................... 20

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

v

DAFTAR ISTILAH

I. Umum 1.1 Sanitasi

Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif bagi kesehatan baik di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada umumnya. Kata 'Sanitasi‘ juga mengacu pada kemampuan menjaga kondisi higienis, melalui layanan pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah (WHO, http://www.who.int/topics/sanitation/en/. Diakses pada 30 November 2011)

1.2 Masterplan (Rencana Induk) Perencanaan dasar yang menyeluruh Kabupaten/Kota untuk jangka panjang

1.3 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegia tan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia

1.4 Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) Adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

1.5 Feasibility Study (Studi Kelayakan) Penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan suatu proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil

II. Air Limbah

2.1 Air limbah Air yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang mengandung zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan

2.2 Air limbah domestik Air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama (Lampiran 2 Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

2.3 Air perapat (water seal) Air yang ditahan pada pipa bengkok, menyerupai leher angsa, untuk mencegah bau dan masuknya hewan kecil

2.4 Anaerobik Dikondisikan oleh ketidakhadiran oksigen bebas (Water Environment Federation)

2.5 Anaerobik Baffled Reactor (ABR) Modifikasi tangki septik konvensional dengan penambahan sekat-sekat dan kemungkinan penambahan filter pada bak akhir

2.6 Badan air penerima Sungai, kali, danau, saluran, kolam, dan lain-lain yang menerima pembuangan limbah

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

vi

2.7 Bangunan atas jamban Bagian dari fasilitas pembuangan yang berfungsi melindungi pemakai dari gangguan cuaca, kontaminasi dari tinja manusia dan/atau melalui lingkungannya, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui vektor pembawa penyakit

2.8 Bangunan bawah Bangunan penampung dan pengolah tinja yang bisa berupa cubluk atau tangki septik

2.9 Bangunan tengah jamban Bangunan yang terdiri dari plat jongkok dan lantai jamban

2.10 Bidang resapan Daerah permukaan untuk menampung air yang keluar dari suatu sistem pengolahan air limbah rumah tangga

2.11 Biofilter Instalasi pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontak

2.12 Black water Air limbah yang berasal dari jamban atau WC saja

2.13 Cubluk Sistem pembuangan tinja sederhana, terdiri atas lubang yang digali secara manual dilengkapi dengan dinding rembes air

2.14 Excreta Tinja dan urine (Sanitation and Hygiene Promotion)

2.15 Feces (faeces) Buangan tinja dari manusia atau hewan tanpa urine (Water Environment Federation)

2.16 Grey water Air limbah yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur

2.17 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Instalasi pengolahan air limbah yang didisain hanya menerima lumpur tinja melalui mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaa) (Lampiran 2 Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

2.18 Jamban Fasilitas pembuangan tinja

2.19 Lantai jamban Sarana atau perlengkapan bangunan atas, agar bangunan kuat menopang leher angsa

2.20 Leher angsa Komponen plat jongkok yang berisi air perapat untuk menahan bau agar tidak k eluar dari jamban

2.21 Pencemaran Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia. Akibatnya kualitas air turun sampai ke tingkat yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya

2.22 Pengolahan air limbah Perlakuan terhadap air limbah, agar air dapat dibuang ke badan air sesuai baku mutu yang disyaratkan

2.23 Penyaluran resapan aliran atas Salah satu alternatif pengolahan lanjutan untuk effluent tangki septik

2.24 Plat jongkok Sarana atau perlengkapan jamban, yang dilengkapi lubang masuk tinja dan air kotor untuk dialirkan ke cubluk atau tangki septik

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

vii

2.25 Saluran Pipa untuk menyalurkan air limbah dari jamban ke cubluk atau tangki septik

2.26 Sewage Lihat wastewater (Water Environment Federation)

2.27 Sewer Pipa atau pembawa lainnya yang mengalirkan air limbah dari beberapa atau banyak properti (Sanitation and Hygiene Promotion)

2.28 Sewerage Sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir air limbah (Water Environment Federation)

2.29 Sistem sanitasi off site

Sistem pembuangan air limbah dimana air limbah dibuang serta diolah secara terpusat di Instalasi Pengolahan Limbah Kota. Sebelumnya lebih dulu melalui penyaluran perpipaan air limbah kota (sewer pipe)

2.30 Sistem sanitasi onsite Sistem pembuangan air limbah secara individual yang diolah dan dibuang di tempat. Sistem ini meliputi cubluk, tangki septik dan resapan, unit pengolahan setempat lainnya, sarana pengangkutan, dan pengolahan akhir lumpur tinja (Lampiran 2 Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

2.31 Wastewater Zat cair atau air buangan tercemar dari kegiatan operasi rumah tangga atau komersial atau industri, yang tercampur dengan air hujan atau air tanah akibat infiltrasi (Water Environment Federation)

2.32 Tangki septik (septic tank) Ruang kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah tangga

III. Persampahan

3.1 3R Reduce, Reuse, dan Recycle. Sebuah pendekatan untuk mengurangi timbulan sampah melalui: mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah

3.2 Bangunan sarana pembuatan kompos Prasarana pembuatan kompos yang terdiri dari kantor, gudang, pemilihan pengomposan (berfungsi sebagai tempat kegiatan pengomposan yang terlindung dari gangguan cuaca)

3.3 Controlled Landfill (Lahan Urug Terkendali) Metode pembuangan akhir sampah dengan cara penyebaran sampah secara terkendali dan dilakukan penimbunan dengan tanah secara berkala

3.4 Daur ulang kertas Usaha pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat dipakai kembali melalui cara -cara sederhana

3.5 Jenis sampah (UU No. 18 tahun 2008) - Sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik

- Sampah sejenis sampah rumah tangga Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

viii

- Sampah spesifik Adalah sampah yang meliputi: • Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun • Sampah yang mengandung limbah berbahaya dan beracun • Sampah yang timbul akibat bencana • Puing bongkaran bangunan • Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau • Sampah yang timbul secara tidak periodik

3.6 Kompos Produk lumpur atau material lain yang teroksidasi secara thermophilic dan biologis

3.7 Komposter windrow Metode pengomposan dengan pengudaraan menggunakan terowongan angin yang terbuat dari bambu

3.8 Landfill Lahan pembuangan sampah yang menggunakan teknologi pembuangan sampah. Gunanya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan melindungi kualitas air (baik air permukaan maupun bawah permukaan)

3.9 Leachate (Lindi) Bagian cairan yang terpisahkan dari zat padat dari campuran sampah yang mengalir secara gravitasi atau filtrasi

3.10 Open dumping Sampah ditimbun di areal tertentu tanpa membutuhkan tanah penutup

3.11 Pengelolaan sampah Kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah

3.12 Pipa gas Sarana untuk mengalirkan gas hasil proses penguraian zat organik

3.13 Sampah Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (UU No. 18 tahun 2008)

3.14 Sanitary Landfill Metode pengurugan sampah ke dalam tanah, dengan menyebarkan sampah secara lapis per lapis pada sebuah site (lahan) yang telah disiapkan, kemudian dilakukan pemadatan dengan alat berat, dan pada akhir hari operasi, urugan sampah tersebut kemudian ditutup dengan tanah penutup.

3.15 Tempat Penampungan Sementara (TPS) Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu (UU No. 18 tahun 2008)

3.16 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah (UU No. 18 tahun 2008)

3.17 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan (UU No. 18 tahun 2008)

3.18 TPA Regional TPA yang digunakan oleh lebih dari satu Kabupaten/Kota. TPA regional menjadi salah satu pilihan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan yang dihadapi Kabupaten/Kota.

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

ix

3.19 Transfer Depo Tempat memindahkan sampah dari alat pengumpul ke alat pengangkut

IV. Drainase

4.1 Drainase Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air penerima air dan atau ke bangunan resapan manusia

4.2 Drainase perkotaan Drainase di wilayah perkotaan yang berfungsi mengendalikan air permukaan sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia

4.3 Kolam retensi Sebidang tanah rendah, dikelilingi oleh embankment/timbunan atau tanggul yang membentuk semacam kesatuan hidrologis buatan. Artinya, tidak ada kontrol dengan air dari daerah luar selain yang dialirkan melalui perangkat manual

4.4 Saluran primer Saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke badan penerima air

4.5 Saluran sekunder Saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke saluran primer

4.6 Saluran tersier Saluran yang menerima air dari sistem drainase lokal dan menyalurkannya ke saluran drainase sekunder

4.7 Sistem drainase lokal Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani sebagian wilayah perkotaan

4.8 Sistem drainase utama Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani seluruh wilayah perkotaan

V. PHBS

5.1 Cuci Tangan Pakai Sabun Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir ( Pedoman STBM, 2008)

5.2 Sanitasi total Kondisi ketika suatu komunitas (Pedoman STBM, 2008): - Tidak Buang Air Besar Sembarangan (BABS) - Mencuci tangan pakai sabun - Mengelola air minum dan makanan yang aman - Mengelola sampah dengan benar - Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

1

Bab 1: Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Strategi sanitasi kota (SSK) Kabupaten Merangin adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kabupaten yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kabupaten Merangin dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Untuk menghasilkan strategi sanitasi kabupaten sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan strategi sanitasi kabupaten dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja strategi sanitasi Kabupaten Merangin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.

Pengembangan layanan sanitasi kabupaten harus didasari oleh suatu rencana pembangunan sanitasi jangka menengah (3 sampai 5 tahunan) yang kompehensif dan bersifat strategis. Rencana jangka menengah yang juga disebut Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) itu memang dibutuhkan mengingat kota/kabupaten di Indonesia akan memerlukan waktu bertahun-tahun (multi years) untuk memiliki layanan sanitasi yang memenuhi prinsip layanan Sanitasi menyeluruh. Strategi Sanitasi Kabupaten juga dibutuhkan sebagai pengikat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD-SKPD) dan para pelaku pembangunan sanitasi lainnya untuk dapat terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi kabupatennya. Setelah disepakati, Strategi Sanitasi Kabupaten akan diterjemahkan ke dalam rencana tindak tahunan (annual action plan). Isinya, informasi lebih rinci dari berbagai usulan kegiatan (program atau proyek) pengembangan layanan sanitasi kabupaten yang disusun sesuai tahun rencana pelaksanaannya.

Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kabupaten Merangin berisi visi, misi, dan tujuan pembangunan sanitasi kabupaten Merangin berikut strategi-strategi pencapaiaannya. Tiap-tiap strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) akan meliputi : § Aspek Teknis; mencakup strategi dan usullan kegiatan pengembangan sektor sanitasi

yang terdiri dari (a) layanan sub sektor air limbah domestik, (b) layanan sub sektor persampahan, dan (c) sub sektor drainase lingkungan, aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

§ Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen (a) Kebijakan

§ Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f) Monitoring dan evaluasi

Kepedulian masyarakat dan pemerintah terhadap peranan penyehatan lingkungan dalam mendukung kualitas lingkungan perlu ditingkatkan, karena rendahnya cakupan layanan penyehatan lingkungan. Hal ini disebabkan ketidaktahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya hidup bersih dan sehat, yang tercermin dari perilaku masyarakat, saat ini masih banyak yang buang air besar di sungai dan kebun.

Berdasarkan kondisi tersebut maka Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk mengambil suatu tindakan yang lebih kongkrit dengan ikut serta dalam Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi, melalui advokasi, perencanaan strategis, dan implementasi yang komprehensif dan terintegrasi. Salah satunya melaksanakan kebijakan nasional tentang program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

2

(PPSP) diantaranya melalui penyusunan SSK sebagai tahap awal dalam pelaksanaan program pembangunan sanitasi, sehingga pada akhirnya dapat digunakan secara efektif dan efesien.

1.2. Wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten

Adapun wilayah kajian Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) adalah terdiri dari 24 Kecamatan dan 40 desa/kelurahan yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kabupaten Merangin dalam jangka menengah (5 tahunan).

Wilayah kajian Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin mencakup 212 desa/kelurahan yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten Merangin, dengan sasaran utama adalah Kawasan Perkotaan sebagaimana telah di tetapkan dalam draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2011 – 2031 yang meliputi : Kecamatan Jangkat, Sungai Tenang, Muara Siau, Lembah Masurai, Tiang Pumpung, Pamenang, Pamenang Barat, Renah Pamenang, Bangko, Bangko Barat, Batang Masumai, Nalo Tantan, Sungai Manau, Renah Pembarap, Pangkalan Jambu, Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Tabir Ilir, Tabir Timur, Tabir Barat, Margo Tabir, serta Kecamatan Tabir Barat. Hal tersebut dapat dilihat pada peta 1.1 dibawah ini.

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

3

Peta 1.1 Wilayah Kajian Strategi Sanitasi Kabupaten ( SSK )

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya dokumen

perencanaan strategis sanitasi Kota yang dapat dijadikan rujukan perencanaan pembangunan sanitasi Kabupaten Merangin dalam jangka menengah (5 tahunan). Tujuan dari penyusunan dokumen kerangka kerja strategi sanitasi kota (SSK) ini adalah:

a. Tujuan Umum Kerangka kerja strategi sanitasi kabupaten (SSK) ini disusun sebagai rencana

pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten Merangin mulai Tahun 2012 hingga Tahun 2017.

b. Tujuan Khusus

i. Kerangka kerja strategi sanitasi kabupaten (SSK) ini dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Sanitasi Kabupaten Merangin selama 5 tahun yaitu Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2017.

ii. Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah dan tahunan sektor sanitasi.

iii. Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Merangin.

1.4. METODELOGI

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin ini disusun oleh Pokja Sanitasi Kabupaten secara partisipatif dan terintegrasi lewat diskusi, dan pembekalan baik yang dilalukan oleh Tim Pokja maupun dengan dukungan fasilitasi dari City Fasilitator. Metode yang digunakan dalam penyusunan SSK ini menggunakan beberapa pendekatan dan alat bantu yang secara bertahap untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang lengkap. Serangkaian kegiatan dan metoda dilakukan bersama pokja baik diskusi dan pembekalan. Metode penyusunan SSK ini, terdiri dari tahapan berikut:

1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kabupaten saat ini (dari Buku Putih Sanitasi), untuk belajar dari fakta sanitasi guna menetapkan kondisi sanitasi yang tidak diinginkan. Pada tahap ini Pokja mengkaji kembali Buku Putih Sanitasi Kabupaten untuk memastikan kondisi yang ada saat ini khususnya kondisi yang tidak diinginkan atau permasalahan-permasalahan yang ada dalam pengelolaan sanitasi Kabupaten. Kondisi semua sub sektor layanan sanitasi yang terdiri; sub sektor air limbah, sub sektor persampahan, sub sektor drainase lingkungan dan sektor air bersih serta aspek pendukung. Metoda yang digunakan adalah kajian data sekunder dan kunjungan lapangan untuk melakukan verifikasi informasi.

2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam visi, misi sanitasi kabupaten, dan tujuan serta sasaran pembangunan sanitasi kabupaten. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan dokumen perencanaan lainnya yang ada di kabupaten.

3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Analisis kesenjangan digunakan untuk mendiskripsikan issue strategis dan kendala yang mungkin akan dihapadapi dalam mencapai tujuan.

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

5

4. Merumuskan strategi sanitasi kabupaten yang menjadi basis penyusunan program dan kegiatan pembangunan sanitasi kota jangka menengah (5 tahunan).

5. Semua hasil tahapan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin dihasilkan berdasarkan kesepakatan pokja sanitasi kabupaten Merangin

1.5. POSISI SSK DAN KETERKAITANNYA DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA.

Posisi SSK sangat penting sekali didalam keterkaitannya dengan dokume-dokumen perencanaan lainnya, sebagaimana diuraikan sebagai berikut:

a. SSK dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Merangin Dokumen RPJP Kabupaten Merangin tahun 2008-2028 digunakan sebagai referensi

untuk memetakan permasalahan terkait sanitasi dan arah pelaksanaan program sanitasi ke depan.

b. SSK dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah(RPJM) Kabupaten Merangin SSK menggunakan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menangah (RPJMD)

Tahun 2008-2013 sebagai referensi untuk memperoleh data isu – isu strategis dan permasalahan mendesak terkait program sanitasi yang harus di tangani segera dan sebagai pedoman untuk menentukan visi dan misi serta kebijakan sanitasi kedepan.

c. SSK dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merangin Dalam pelaksanaan penyusunan SSK memperhatikan dan mempedomani tujuan

penataan ruang, kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Merangin, dimana kebijakan penataan ruang, struktur dan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Merangin menjadi acuan dalam penentuan wilayah kajian dalam penyusunan SSK.

d. SSK dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

SSK menggambarkan rencana program dan kegiatan setiap SKPD yang menangani sanitasi sebagaimana tertuang dalam Renstra SKPD tersebut dan akan menjadi pedoman bagi setiap satuan kerja perangkat daerah dalam penyesuaian program terhadap Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) yang berlaku sekarang.

Strategi Sanitasi Kabupaten

6

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi 2.1 Visi Misi Sanitasi

Visi sanitasi kabupaten Merangin merupakan perwujudan dari Visi kabupaten Merangin yakni MERANGIN MAKMUR 2013 , dimana dari kata MAKMUR yang diambil adalah kata MAJU yang berarti Merupakan dampak dari pelaksanaan pembangunan, yang terlihat dari terpenuhinya kebutuhan insfratruktur dan kebutuhan prasarana dan sarana dasar keluarga dan masyarakat. Artinya pembangunan insfratruktur yang dilaksanakan dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat, bila dilihat pembangunan sanitasi dikabupaten Merangin dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan Visi sanitasi kabupaten Merangin adalah “ Terwujudnya masyarakat hidup sehat melalui pengelolaan lingkungan pemukiman yang bersih dan lestari secara partisipatif dan berkelanjutan tahun 2017”

Tabel 2.1: VisidanMisiSanitasiKabupaten Merangin Visi Kab/Kota Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kab/Kota Merangin “ Makmur 2013” - Makmur : adalah

menunjukkan kondisi dimana kemampuan ekonomi masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan dasar pada taraf standar kelayakan minimal.

- Adil : adalah merupakan terciptanya kondisi iklim pemenuhan hak azazi masyarakat yang berlandaskan pada norma budaya dan hukum.

- Kondusif: adalah merupakan perwujudan iklim yang harmonis antar setiap komponen, etnis,agama dan budaya sebagai prakondisi strategis yang perlu diciptakan untuk percepatan pembangunan yang didukung oleh birokrasi yang berkinerja tinggi dan bebas dari korupsi,kolusi dan Nepotisme ( KKN )

- Meningkatkan Penyediaan

Insfrastrktur. - Mengembangkan

Ekonomi Kerakyatan - Meningkatkan Mutu

Sumber Daya Manusia dengan mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan bidang Pendidikan dan Kesehatan

- Meningkatkan Kinerja Birokrasi

- Meningkatkan Taraf Hidup Keluarga dan Masyarakat yang berlandaskan norma agama, budaya dan hukum.

- Terwujudnya masyarakat

hidup sehat melalui pengelolaan lingkungan pemukiman yang bersih dan lestari secara partisipatif dan berkelanjutan tahun 2017.

Misi Air Limbah Domestik: - Meningkatkan kesehatan

masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pengelolaan air limbah.

- Mencegah dan menanggulangi pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh air limbah pemukiman.

- Memberdayakan masyarakat dan dunia usaha agar lebih berperan aktif dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah pemukiman.

- Menyiapkan regulasi daerah dalam penyelenggaan penyediaan sistem pengelolaan air limbah pemukiman.

- Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan pengelolaan air limbah pemukiman dengan prinsip “Good Corporate Governance”.

- Meningkatkan dan mengembangkan alternatif sumber pendanaan dalam

Strategi Sanitasi Kabupaten

7

Visi Kab/Kota Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kab/Kota

- Maju : merupakan dampak dari pelaksanaan pembangunan, yang terlihat dari terpenuhinya kebutuhan insfratruktur dan kebutuhan prasarana dan sarana dasar keluarga dan masyarakat.

- Unggul : merupakan kondisi umum kabupaten Merangin yang kompetitif dengan potensi sumber daya manusia yang profesional dan produktif.

- Religius : merupakan kondisi kehidupan masyarakat atau sosial yang berjalan atas dasar nilai- nilai agama dan budaya sebagai falsafah hidup, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

penyelenggaraan sistem air limbah permukiman.

Misi Persampahan - Mengurangi timbulan

sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang berkelanjutan.

- Meningkatkan jangkauan dan pelayanan sistem pengelolaan persampahan.

- Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif dunia usaha/swasta dalam pengelolaan persampahan.

- Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam sistem pengelolaan persampahan sesuai dengan prinsip Good Corparate Gorvenance

- Memobilisasi dana dari berbagai sumber untuk pengembangan sistem pengelolaan persampahan

- Menegakkan hukum dan melengkapi regulasi daerah untuk meningkatkan pengelolaan persampahan.

Misi Drainase - Meningkatkan pelayanan

dan mengembangkan sarana dan prasarana drainase untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

- Meningkatkan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dan masyarakat yang efektif dan efesien serta bertanggung jawab.

- Menyiapkan regulasi daerah yang dapat diterapkan untuk membangun pengelolaan pembangunan penyehatan pemukiman

- Meningkatkan peran serta aktif masyarakat dalam proses pembangunan sarana dan prasaranan

Strategi Sanitasi Kabupaten

8

Visi Kab/Kota Misi Kabupaten Visi Sanitasi Kabupaten Misi Sanitasi Kab/Kota

drainase - Meningkatkan peran dunia

usaha, perguruan tinggi melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan pemukiman

Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat - Meningkatkan jangkauan

akses pelayanan promosi kesehatan.

- Meningkatkan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam mensosialisasikan PHBS.

- Meningkatkan pemanfaatan media massa sebagai alat sosialisasi PHBS secara optimal.

- Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan dalam penyelenggaraan promosi kesehatan sesuai dengan prinsip Good Corparate Gorvenance

Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin Tahun 2012

Strategi Sanitasi Kabupaten

9

2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi 2.2.1 Tahapan Pengembangan Air Limbah

Pentahapan pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun dengan melakukan analisisterhadap kondisi wilayah saat ini serta arah pengembangan kota secara menyeluruh sebagaimanatertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan seperti RPJPD, RPJMD, dan RPIJMD serta dokumen RTRW Kabupaten Merangin.Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pilihan sistem dan penetapan zonasanitasi antara lain adalah :

a. Arah pengembangan kota yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kabupaten Merangin dalam Jangka Pendek sampai dengan jangka panjang

b. Proyeksi pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk pada setiap kawasan berdasarkan luas terbangun

c. Kawasan beresiko sanitasi d. Kondisi fisik wilayah (topografi dan struktur tanah)

Sesuai pembahasan pada Buku Putih Sanitasi (BPS), berdasarkan isu pokok sanitasi sub sektor air limbah domestik, permasalahan mendesak sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Merangin, sebagai berikut:

1. Pada kenyataannya aksebilitas pengelolaan air limbah pemukiman sangat minim 2. Bahwa bisa dikatakan masih minimnya pemeliharaan rutin dan perbaikan pengelolaan air limbah

pemukiman yang sudah ada. Pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Merangin baik di daerah-daerah perdesaan maupun perkotaan adalah menggunakan on site system dengan tingkat teknologi sederhana, sementara pengelolaan dengan off site system (terpusat) masih belum ada, sistem jaringan belum terstruktur dengan baik, di antaranya pembuangan akhir dialirkan ke sungai atau saluran drainase terdekat. Sarana IPAL atau IPLT belum tersedia.

3. Minimnya pengelolaan air limbah pemukiman yang melibatkan masyarakat 4. Belum tersedianya pengelolaan air limbah permukiman perkotaan dan jaringan pendukungnya. Kondisi

saat ini air limbah domestik biasanya dibuang ke sungai dan ke kebun 5. Sebahagian besar fasilitas pengelolaan air limbah setempat masih belum memenuhi standar teknis yang

ditetapkan 6. Rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan air limbah permukiman didaerah. 7. Belum tersedianya kerangka regulasi daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah pemukiman. 8. Masih sangat minimnya alokasi anggaran dalam pengelolaan air limbah permukiman

Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penentuan prioritas tersebut adalahkepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan(Center of Business Development/ komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan.Analisis yang dilakukan menghasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah yang akan menjadi bahan untuk perencanaan pengembangan sistem. Petatersebut membagi daerah kajian ke dalam beberapa zonasi sistem pengelolaan air limbah.

Untuk Tahapan Pengembangan Air Limbah sistemOn-site: 1. On site individual akan dikembangkan di:

Kecamatan Bangko : Kel. Pematang Kandis Kecamatan Tabir : Dusun baru, Pasar Rantau Panjang, Kel. Kampung Baruh , Kel. Mampun dan Kel. Rantau Panjang. Kec. Pamenang : Kel. Pamenang, Tanah Abang, Pematang Kancil, Keroya,

Pauh Menang dan Sialang . Kec Pamenang Barat : Simpang Limbur Merangin, Mampun Baru, PinangMerah dan Pulau Tujuh Kec. Sungai Manau : Sungai Manau

Strategi Sanitasi Kabupaten

10

Kec. Batang Masumai : Nibung Kec.Renah Pemberap : Parit Ujung Tanjung Kec.Tabir Selatan : Muara Jaya, Sinar Gading,Muara Delang, Sungai Sahut dan Gading Jaya Kec.Nalo Tantan : Sungai Ulak Kec.Tabir Ilir : Rantau Limau Manis, Air Batu, Rejosari dan Kotaraja Kec.Tabir Timur : Sri Sembilan Kec.Tabir Lintas : Sidelego Kec.Margo Tabir : Tanjung Rejo dan Sido Rukun

2. Sistem STBM dan MCK dan MCK++ :

Kec. Bangko : Sungai Kapas, Langling dan Dusun Mudo Kec. Muara Siau : Durian Rambun, Lubuk Birah, Peradun Temeras, Teluk sikumbang,

Tiaro, Lubuk Beringin, Muara Siau, Rantau Bidaro, Air Lago, Badak Terkurung, Rantau Panjang, Pulau Raman, Sepentai Renah, Rantau Bayur dan Sungai Ulas

Kec. Tabir : Seling, Kandang, Koto Rayo, Belarun Panjang, Tanjung Ilir dan Lubuk Napal

Kec. Pamenang : Muara Belengo, Rejo Sari, Empang Benao, Tanjung Gedang, Jelatang, Karang Birahi, Sungai Udang dan Pelakar Jaya

Kec. Sungai Manau : Sungai Nilau, Bukit Batu, Sungai Pinang, Palipan, Tiangko, Durian Lecah, Benteng dan Gelanggang

Kec. Lembah Mansurai : Tanjung Dalam, Muara Pangi,Rantau Jering, Nilo Dingin, Tanjung Berugo, Dusun Tuo,Koto Rami, Rancan, Muara Lengayo, Sungai Lalang, Talang Asal, Muara Kelukup,Talang Paruh dan Durian Mukut

Kec. Batang Masumai : Lubuk Gaung,Pulau Baru,Rantau Alai,Titian Teras, Kederasan Panjang, Pulau Layang dan Pelangki

Kec. Renah Pemberap : Renah Medan, Simpang Parit,Talang Segegah, Durian Batukuk, Muaro Panco Barat, Parit Ujung Tanjung,Guguk, Muara Bantan, Markeh, Air Batu, Muaro Panco Timur, Marus Jaya

Kec. Pangkalan Jambu : Kampung Limo, Sungai Jering,Bukit Perentak,Baru Pangkalan Jambu,Birun, Bunga Tanjung dan Tanjung Mudo

Kec. Tabir Ulu : Muara Jernih, Pulau Aro, Kapuk, Rantau Ngarau, Muara Seketuk dan Medan Baru

Kec. Pamenang Barat : Karang Anyar, Limbur Merangin, Tanjung Lamin dan Papit Kec. Tabir Selatan : Bunga Antoi, dan Bunga Tanjung Kec. Pamenang Selatan : Tanjung Benuang, Pulau Bayur dan Selango Kec. Jangkat : Lubuk Pungguk,Pulau Tengah, Renah Alai, Lubuk Mentilin, Rantau

Kermas, Tanjung Kasri, Renah Kemumu, Koto Renah, Renah Pelaan dan Koto Rawang

Kec. Sungai Tenang : Pematang Pauh, Beringin Tinggi, Tanjung Benuang, Gedang, Talang Tembago, Baru,Tanjung Mudo,Koto Teguh, Jangkat,Koto Baru dan Tanjung Alam.

Kec. Tiang Pumpung : Beringin Sanggul,Rantau Limau Kapas, Sekancing Ilir, Baru Bukit Punjung dan Baru Sungai Sakai

Kec. Bangko Barat : Bedeng Rejo, Bukit Beringin,Sungai Putih,Biuku Tanjung dan Pulau Rengas Ulu

Kec. Nalo Tantan : Mentawak,Aur Berduri,Danau,Telun,Nalo Gedang dan Baru Nalo Kec. Tabir Ilir : Ulak Makam,Tanggul Bulin dan Mekar Limau Manis Kec. Tabir Timur : Sungai Limau Kec. Tabir Lintas : Koto Baru, Sidelego dan Sidoharjo Kec. Margo Tabir : Sumber Agung, Suka Rejo, Lubuk Bumbun dan Tegal Rejo Kec. Tabir Barat : Muara Kibul, Air Liki, Ngaol, Telentam, Sungai Tabir, Batang Kibul,

Pulau Terbakar, Tanjung Putus, Pulau Lebar, Air Liki Baru, Ngaol Ilir, Baru Kibul, Tanjung Beringin dan Muaro Langeh

Strategi Sanitasi Kabupaten

11

Di harapkan dengan bermula dari STBM, kemudian dilanjutkandengan program kesehatan lainnya seperti program kampanye cuci tangan, dan program kesehatanlainnya, peningkatan kesehatan masyarakat melalui perilaku hidup bersih dan sehat dapat terwujud.

3. SistemOff site Untuk sistemoff site hanya direncanakan di Kelurahan Pematang Kandis dikarenakan selain banyaknya perkantoran juga sebagai pusat bisnis di Kabupaten Merangin.

Strategi Sanitasi Kabupaten

12

2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi Peta 2.1.A Peta tahap Pengembangan Air Limbah sistemOn-site

13

Strategi Sanitasi Kabupaten

Peta 2.1.B Peta tahap Pengembangan Air Limbah sistem off-site

Strategi Sanitasi Kabupaten

14

Tabel 2.2:TahapanPengembangan Air LimbahDomestikKabupaten Merangin

No Sistem Cakupan layanan eksisting* (%)

Target cakupan layanan* (%) Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) © (d) (e) A Sistem On-site 1 Individual (tangki septik) 40% 50% 60% 75% 2 Komunal (MCK, MCK++, ) 5% 8% 12% 15% 3 IPAL Komunal 0% 10% 20% 30% 4 IPLT 0% 12% 35% 58% B Sistem Off-site 1 Skala Kota 0% 0% 0% 30% 2 Skala Wilayah 0% 0% 0% 0%

Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin Dari tabel di atas, tahapan pengembanganaAir limbah domestik di Kabupaten Merangin dapat dilihat berdasarkan sistem yang digunakan. Uuntuk sistemOn-site ada4 (empat) sistem yang akan dikembangkan di Kabupaten Merangin yakni:

1. Individual ( tangki septik ), untuk jangka panjang target cakupan layanan adalah sebesar 75% dari jumlah penduduk

2. Komunal ( MCK ++ ), untuk jangka panjang ditargetkan cakupan layanan adalah sebesar 15% dari jumlah penduduk

3. IPAL Komunal, jangka panjang target cakupan pelayanan sebesar 30% dari jumlah peduduk 4. IPLT, jangka panjang target cakupan layanan adalah sebesar 58% dari jumlah penduduk

Sedangkan untuk sistemOff-site target cakupan layanan jangka panjang sebesar 30% dari jumlah penduduk.

Strategi Sanitasi Kabupaten

15

2.2.2. Tahapan Pengembangan Persampahan Penentuan kebutuhan penanganan persampahan dikelompokkan menurut wilayah pelayanan. Terdapat

2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan,yaitu tata guna lahan/klasifikasi wilayah Peri Urban, dan Rural yang dicirikan dengan kepadatan penduduk. Kedua Klasifikasi Wilayah tersebut sangat berhubungan dengan aktivitas penghuninya yang akan mempengaruhi perhitungan jenis dan volume timbulan sampah.

Dari hasil analisis yang didasarkan pada kedua kriteria tersebut maka didapatkan zona-zona kebutuhan pelayanan persampahan yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Zona 1 : merupakan klasifikasi Wilayah Peri Urban yang dicirikan dengan kepadatan, sistem pengolahan sampah dengan menggunakan sistem Tidak Langsung Coverage>70% yaitu:

Kec. Bangko : Kel. Pasar Atas Bangko, Kel. Pasar Bangko, Kel. Dusun Bangko dan Kel. Pematang Kandis Kec.Muara Siau : Pasar Muaro Siau Kec. Tabir : Kel. Dusun Baru, Kel. Pasar Rantau Panjang, Kel. Kampung Baruh, Kel. Mampun, dan Kel. Pasar Baru Rantau Panjang Kec. Pamenang : Kel. Pamenang, Pematang Kancil , Tanah Abang, Keroya, Pauh Menang, Sialang Kec. Sungai Manau : Sungai Manau, Seringat Kec. Lembah Mansurai : Pasar Masurai Kec. Batang Masumai : Lubuk Gaung,Salam Buku, Nibung dan Tambang Besi Kec. Renah Pemberap : Simpang Parit, Parit Ujung Tanjung dan Muaro Panco Timur Kec. Pangkalan Jambu : Tigo Alur Pangkalan Jambu Kec. Pamenang Barat : Simpang Limbur Merangin, Mampun Baru , Pulau Tujuh dan Pinang Merah Kec. Tabir Selatan : Rawa Jaya, Sinar Gading, Muaro Delang, Gading Jaya dan Sungai Sahut Kec. Pamenang Selatan : Tambang Emas Kec. Renah Pamenang : Meranti, Lantak Seribu, Rasau dan Bukit Bungul Kec. Jangkat : Muara Madras Kec. Sungai Tenang : Rantau Suli. Kec. Tiang Pumpung : Sekancing Kec. Bangko Barat : Pulau Rengas Kec. Nalo Tantan : Sungai Ulak Kec. Tabir Ilir : Rantau Limau Manis,Air Batu, Rejosari dan Kota Raja Kec. Tabir Timur : Sungai Bulian, Bukit Subur, dan Sri Sembilan Kec. Tabir Lintas : Mesango, Koto Baru dan Tambang Baru Kec. Margo Tabir : Tanjung Rejo dan Sido Rukun Zona 2 : merupakan klasifikasi Wilayah Rural yang dicirikan dengan kepadatan, sistem pengolahan

sampah dengan menggunakan sistem cakupan secukupnya. Kec. Bangko : Sungai Kapas, Langling dan Dusun Mudo Kec.Muara Siau : Durian Rambun, Lubuk Birah, Peradun Temeras, Teluk Sikumbang, Tiaro, Lubuk Beringin, Muara Siau, Rantau Bidaro, Air Lago, Badak Terkurung, Rantau Panjang, Pulau Raman, Sepentai Renah, Rantau Bayur dan Sungai Ulas Kec. Tabir : Seling, Kandang, Koto Rayo, Belarun Panjang, Tanjung Ilir dan Lubuk Napal Kec. Pamenang : Muara Belengo, Rejo Sari, Empang Benao, Tanjung Gedang, Jelatang, Karang Birahi, Sungai Udang dan Pelakar Jaya Kec. Sungai Manau : Sungai Nilau, Bukit Batu, Sungai Pinang, Palipan, Tiangko, Durian Lecah, Benteng dan Gelanggang Kec. Lembah Mansurai : Tanjung Dalam, Muara Pangi,Rantau Jering, Nilo Dingin, Tanjung Berugo, Dusun Tuo,Koto Rami, Rancan, Muara Lengayo, Sungai Lalang, Talang Asal, Muara Kelukup,Talang Paruh dan Durian Mukut Kec. Batang Masumai : Lubuk Gaung,Pulau Baru,Rantau Alai,Titian Teras, Kederasan Panjang, Pulau Layang dan Pelangki

Strategi Sanitasi Kabupaten

16

Kec. Renah Pemberap : Renah Medan, Simpang Parit,Talang segegah, Durian Batukuk, Muaro Panco Barat, Parit Ujung Tanjung,Guguk, Muara Bantan, Markeh, Air Batu, Muaro Panco Timur, Marus Jaya Kec. Pangkalan Jambu : Kampung Limo, Sungai Jering,Bukit Perentak,Baru Pangkalan Jambu,Birun, Bunga Tanjung dan Tanjung Mudo Kec. Tabir Ulu : Muara Jernih, Pulau Aro, Kapuk, Rantau Ngarau, Muara Seketuk dan Medan Baru Kec. Pamenang Barat : Karang Anyar, Limbur Merangin, Tanjung Lamin dan Papit Kec. Tabir Selatan : Bunga Antoi dan Bunga Tanjung Kec. Pamenang Selatan : Tanjung Benuang, Pulau Bayur dan Selango Kec. Jangkat : Lubuk Pungguk,Pulau Tengah, Renah Alai, Lubuk Mentilin, Rantau Kermas, Tanjung Kasri, Renah Kemumu, Koto Renah, Renah Pelaan dan Koto Rawang Kec. Sungai Tenang : Pematang pauh, Beringin Tinggi, Tanjung Benuang, Gedang, Talang Tembago, DusunBaru,Tanjung Mudo,Koto Teguh, Jangkat,Koto Baru dan Tanjung Alam. Kec. Tiang Pumpung : Beringinn Sanggul,Rantau Limau Kapas, Sekancing Ilir, Baru Bukit Punjung dan Baru Sungai Sakai Kec. Bangko Barat : Bedeng Rejo, Bukit Beringin,Sungai Putih,Biuku Tanjung dan Pulau Rengas Ulu Kec. Nalo Tantan : Mentawak,Aur Berduri,Danau,Telun,Nalo Gedang dan Baru Nalo Kec. Tabir Ilir : Ulak Makam,Tanggul Bulin dan Mekar Limau Manis Kec. Tabir Timur : Sungai Limau Kec. Tabir Lintas : Koto Baru, Sidelego dan Sidoharjo Kec. Margo Tabir : Sumber Agung, Suka Rejo, Lubuk Bumbun dan Tegal Rejo Kec. Tabir Barat : Muara Kibul, Air Liki, Ngaol, Telentam, Sungai Tabir, Batang Kibul, Pulau Terbakar, Tanjung Putus, Pulau Lebar, Air Liki Baru, Ngaol Ilir, Baru Kibul, Tanjung Beringin dan Muaro Langeh

Strategi Sanitasi Kabupaten

17

2.2.3 Tahapan Pengembangan Drainase

Zonasi sistem drainase perkotaan Merangin terbagi atas 2 sistem penzonasian dengan maksud agar konsep perencanaan dapat diperuntukan sesuai dengan daya dukung lahan dan karakteristik masing-masing wilayah perencanaan dikarenakan sebagian struktur penggunaan ruang pada kawasan perkotaan tidak hanya terkosentrasi pada kegiatan permukiman saja, sektor kegiatan dikawasan perkotaan juga yang terkosentrasi pada kegiatan perdagangan dan jasa, pemerintahan, serta pelayanan umum dan pelayanan sosial. Untuk itu dengan sistem penzonasian diharapkan hasil rencana dapat disesuaikan terhadap penggunaan lahan dan tingkat kepadatan kota.

Sebagaimana halnya sub-sektor sanitasi lainnya, pengembangan sub sektor drainase jugamemerlukan analisis yang tepat untuk menentukan pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhanmasing-masing wilayah.Berbagai keterbatasan mengharuskan pemerintah untuk mengklasifikasikansetiap kawasan ke dalam beberapa zona prioritas agar pengembangan sistem drainase dapat berjalandengan efektif dan berkesinambungan. Penentuan daerah prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima) kriteria yaitu kepadatan penduduk, tataguna lahan(kawasan CBD/komersil atau permukiman), daerah genangan air baik oleh ROB maupunkarena air hujan, serta tingkat resiko kesehatan. Hasil analisis yanag akan menjadi acuan untukperencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan sebagai berikut : Prioritas1 : merupakan area dengan prioritas jangka pendek – menengah (Kelurahan Pasar Atas Bangko,

Kelurahan Pasar Bangko, Kelurahan Dusun Bangko, Kelurahan Pematang Kandis, Kelurahan Dusun Baru,Kelurahan Pasar Rantau Panjang,Kelurahan Kampung Baruh, Kelurahan Mampun, Kelurahan Pasar Baru Rantau Panjang, Kelurahan Pamenang, Desa Pauh Menang.

Prioritas 2 : merupakan area dengan prioritas jangka menengah- Panjang, yang adalah selain kelurahan/desa seperti tersebut di atas dari212kelurahan/desa di Kabupaten Merangin.

Drainase Kota pada dasarnya berfungsi untuk mengalirkan limpahan air hujan agar tidak terjadi

genangan air atau banjir. Banjir pada kawasan kota pada umumnya sangat mempengaruhi tingkat sosial ekonomi masyarakat, menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan Berat dapat menimbulkan kerugian harta benda atau investasi infrastruktur kota. Oleh karena itu rencana sistem drainase kota perlu mendapat perhatian serius pemerintah kota pada masa awal pembangunan dan perlu disinkronisasikan dengan program-program pembangunan jaringan jalan dan utilitas lainya. Kosep dasar yang banyak digunakan dalam Perencanaan Pembangunan Drainase di seluruh kota di Indonesia adalah konsep drainase konvensional atau drainase pengaturan kawasan yaitu ‘’upaya membuang atau mengalirkan seluruh air hujan yang jatuh ke suatu wilayah secepat-cepatnya ke sungai terdekat". Seluruh air hujan diupayakan sesegera mungkin mengalir langsung ke sungai terdekat tanpa ada upaya agar air mempunyai waktu cukup untuk meresap ke dalam tanah. Dampak dari pemakaian konsep drainase konvensional tersebut akan terjadi kekeringan, banjir, longsor dan pelumpuran.

Strategi Sanitasi Kabupaten

18

Peta 2.2 Peta Tahap Pengembangan Persampahan

Strategi Sanitasi Kabupaten

19

Tabel 2.3:TahapanPengembanganPersampahanKabupatenMerangin

No Sistem Cakupan layanan

eksisting* (%)

Cakupan layanan* (%) Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Penanganan langsung (Direct)

(c) (d) (e)

1 Kawasan komersial 40% 60% 80% 100% 2 TPA Saniter Renfill 0% 10% 30% 75%

B Penanganan tidak langsung (indirect)

1 TPS 30% 50% 75% 90% 2 Program 3R 0% 20% 35% 50%

Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin

Dari tabel diatas dapat diartikan untuk Tahapan Pengembangan Persampahan di Kabupaten Merangin dibagi atas dua sistem:

1. Penanganan langsung (Direct), untuk sistem ini hanya dilakukan pada kawasan komersial seperti pasar dan pusat perkantoran. Untuk layanan cakupan jangka panjang sudah mencapai 100%, untuk TPA Saniter Renfill target cakupan layanan jangka panjang 75%

2. Penanganan tidak langsung (Indirect), untuk sistem ini ada 2 (dua)programyang hendak dijalani yakni pembangunan sarana persampahan berupa TPS dan program 3R.Untuk program pembangunan TPS cakupan layanan jangka panjang diharapkan dapat mencapai 90%, sedangkan untuk program 3R cakupan layanan jangka panjangnya mencapai 50%.

Strategi Sanitasi Kabupaten

20

Peta 2.3Peta Tahap Pengembangan Drainase

21

Strategi Sanitasi Kabupaten

Tabel 2.4:TahapanPengembanganDrainaseKabupatenMerangin

No Sistem Cakupan layanan eksisting* (%)

Cakupan layanan* (%) Jangka pendek

Jangka menengah

Jangka panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f) Drainase lingkungan 39,75% 50% 65% 85%

Sumber: Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin

Untuk tahapan pengembangan drainase lingkungan, kondisi eksisting cakupan layanan sebanyak 39,75%. Diharapkan cakupan layanan untuk jangka pendek 55%, jangka menengah 60% dan jangka panjang 90%. Untuk memenuhi target cakupan layanan pengembangan drainase dirasakan perlu dilakukan penambahan pembangunan drainase serta memperbaiki saluran drainase yang sudah adadi Kabupaten Merangin.

22

Strategi Sanitasi Kabupaten

2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi

Faktor penting lain yang sangat menentukan penentuan sistem dan cakupan pelayanansanitasi adalah faktor pembiayaan yang sangat tergantung pada kemampuan keuangan daerah.Alokasi belanja untuk sektor sanitasi di Kabupaten Merangin mengalami peningkatan yang cukup signifikanselama 5 (lima) tahun terakhir, dimana rata-rata pertumbuhan pendanaan mencapai 1,95% pertahun.

Komponen Penerimaan Pendapatan merupakan penerimaan yang merupakan hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah kekayaan bersih. Penerimaan Pendapatan terdiri atas : (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; dan (3) Pendapatan lainnya yang sah. Berikut akan dijelaskan satu persatu sub komponen Pendapatan dan gambaran umumnya.

Komponen Pembiayaan (Financing) merupakan komponen yang baru dalam Sistem Keuangan Daerah.Istilah Pembiayaan berbeda dengan Pendanaan (Funding). Pendanaan diartikan sebagai dana atau uang dan digunakan sebagai kata umum, sedangkan Pembiayaan diartikan sebagai penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali. Contoh konkritnya, di dalam SAP-D yang lama, apabila daerah memperoleh pinjaman, pinjaman tersebut diakui sebagai Penerimaan Pendapatan.

Sumber-sumber pebiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Indonesia, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah pemerintahan Kabupaten/Kota, sebaliknya pada penganggulangan bencana , jalan negara, drainase makro pemerintah pusat lebih dominan.

Baik Bantuan Luar Negeri maupun dana pemrintah Pusat ke Pemerintah kabupaten/Kota sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatan sendiri, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat (community based development).

Kerangka kerja pembiayaan disusun bersifat indikatif dan disesuaikan dengan kapasitas daerah, bersumber dari APBD Kabupaten Merangin, APBD Propinsi Jambi dan APBN serta sumber pendanaan lainnya yang sah. Tabel 2.5 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Merangin untuk Sanitasi

2008 2009 2010 2011 2012

1 2.870.400.900,00 5.872.441.500,00 4.557.910.000,00 7.614.294.000,00 10.473.168.000,00 1,951,1 575.000.000,00 1.725.159.500,00 1.231.440.000,00 2.648.390.000,00 1.648.489.000,00 0,62

1,2 162.500.000,00 736.650.000,00 306.615.000,00 410.000.000,00 364.575.000 0,79

1,3 1.380.452.000,00 3.152.240.000,00 2.856.000.000,00 4.307.000.000,00 8.200.000.000 0,65

1,4 752.448.900,00 258.392.000,00 163.855.000,00 248.904.000,00 260.104.000 -0,11

2 0,00 465.000.000,00 685.300.000,00 399.520.000,00 1.585.489.000,00 0,492,1 - 465.000.000,00 0,00 399.520.000,00 1.585.489.000,00 0,49

2,2 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2,3 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

2,4 0,00 0,00 685.300.000,00 0,00 0,00 0,00

2,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

3 - - - 0,00 0,00 0,00

2.870.400.900,00 5.407.441.500,00 3.872.610.000,00 7.214.774.000,00 8.887.679.000,00 1,46

DAK SanitasiDAK Lingkungan HidupDAK Sarana dan Prasarana PedesaanDAK Perumahan dan PermukimanDAK Pendidikan SD

Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3)

Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 )

No UraianBelanja Sanitasi (Rp. 000) Rata-rata

Pertumbuhan

Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 )

Air Limbah DomestikSampah rumah tanggaDrainase lingkunganPHBS

Sumber : Pokja Sanitasi KabupatenMerangin Tahun 2012

23

Strategi Sanitasi Kabupaten

Dari tabel diatas dapat dilihat pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Merangin untuk sanitasi rata

rata pertumbuhan 1,46% per tahun. Ini masih kecil diharapkan untuk tahun berikutnya minimal pertumbuhan pendanaan untuk sanitasi di Kabupaten Merangin 2% per tahun.

Tabel 2.6 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Merangin

2013 2014 2015 2016 2017

1

Perkiraan Belanja Langsung

387.025.308.467,00 438.886.699.801,58 497.697.517.574,99 564.388.984.930,04 640.017.108.910,66 2.528.015.619.684,27

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

8.887.679.000,00 12.976.011.340,00 18.944.976.556,40 27.659.665.772,34 40.383.112.027,62 108.851.444.696,37

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

7.740.506.169,34 8.777.733.996,03 9.953.950.351,50 11.287.779.698,60 12.800.342.178,21 50.560.312.393,69

No UraianPerkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.)

Total Pendanaan

Sumber : Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin, Tahun 2012.

Dari tabel diatas dapat dilihat perkiraan besaran pendanaan sanitasi untuk kabupaten Merangin naik dari tahun ke tahun, diharapkan realisasinya dapat diwujudkan hingga pembangunan sanitasi di kabupaten Merangin dapat dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan.

Tabel 2.7 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan dan Investasi Sanitasi

2008 2009 2010 2011 2012

1 Belanja Sanitasi

1,1 Air Limbah Domestik 575.000.000,00 1.725.159.500,00 1.231.440.000,00 2.648.390.000,00 1.648.489.000,00 1,23

1.1.1

Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

- - - - - -

1,2Sampah Rumah Tangga

162.500.000,00 736.650.000,00 306.615.000,00 410.000.000,00 364.575.000,00 1,44

1.2.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

24.375.000,00 110.497.500,00 45.992.250,00 61.500.000,00 54.686.250,00 0,03

1,3Drainase Lingkungan

1.380.452.000,00 3.152.240.000,00 2.856.000.000,00 4.307.000.000,00 8.200.000.000,00 0,15

1.3.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

- - - 215.350.000,00 410.000.000,00 0,23

No UraianBelanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan rata-

rata

Sumber :Pokja Sanitasi Kabupaten MeranginTahun 2012.

Tabel diatas menunjukkan perhitungan pertumbuhan untuk pendanaan APBD kab. Merangin untuk Operasional dan Pemeliharaan serta Investasi Sanitasi. Dapat dilihat pendanaan APBD kabupaten Merangin untuk operasional dan pemeliharaan sangat kecil terutama pada sub sektor air limbah tidak ada sama sekali pendanaan untuk operasional dan pemeliharaan. Diharapkan kedepannya pada pendanaan APBD kabupaten Merangin untuk operasional dan pemeliharaan dapat dtingkatkan.

24

Strategi Sanitasi Kabupaten

Tabel 2.8 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Merangin untuk Kebutuhan

Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 Belanja Sanitasi

1,1 Air Limbah Domestik 1.648.489.000,00 3.676.130.470,00 8.197.770.948,10 18.281.029.214,26 40.766.695.147,81 72.570.114.780,17

1.1.1

Biaya operasional / pemeliharaan (justified)

- - - - - -

1,2Sampah Rumah Tangga

364.575.000,00 889.563.000,00 2.170.533.720,00 5.296.102.276,80 12.922.489.555,39 21.643.263.552,19

1.2.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

54.686.250,00 97.888.387,50 175.220.213,63 313.644.182,39 561.423.086,48 1.202.862.119,99

1,3Drainase Lingkungan

8.200.000.000,00 9.430.000.000,00 10.844.500.000,00 12.471.175.000,00 14.341.851.250,00 55.287.526.250,00

1.3.1

Biaya operasional/pemeliharaan (justified)

410.000.000,00 504.300.000,00 620.289.000,00 762.955.470,00 938.435.228,10 3.235.979.698,10

No UraianBelanja Sanitasi (Rp.)

Total Pendanaan

Sumber :Analisa Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin Tahun 2012

Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Merangin dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

2013 2014 2015 2016 2017

1,1

Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan

464.686.250,00 602.188.387,50 795.509.213,63 1.076.599.652,39 1.499.858.314,58 4.438.841.818,09

1,2

Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi

8.887.679.000,00 12.976.011.340,00 18.944.976.556,40 27.659.665.772,34 40.383.112.027,62 108.851.444.696,37

1,3

Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi

7.740.506.169,34 8.777.733.996,03 9.953.950.351,50 11.287.779.698,60 12.800.342.178,21 50.560.312.393,69

1,4

Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1)

8.422.992.750,00 12.373.822.952,50 18.149.467.342,78 26.583.066.119,96 38.883.253.713,05 104.412.602.878,28

1,5

Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1)

7.275.819.919,34 8.175.545.608,53 9.158.441.137,87 10.211.180.046,21 11.300.483.863,64 46.121.470.575,60

No UraianBelanja Sanitasi (Rp.)

Total Pendanaan

Sumber :Analisa Pokja Kabupaten Merangin Tahun 2012

25

Strategi Sanitasi Kabupaten

Berdasarkan perhitungan perkiraan pendanaan APBD murni dan perhitungan perkiraanbesaran

komitmen pendanaan ke depan untuk sektor sanitasi, yang kemudian dibandingkan denganperkiraan pendanaan perasional/pemeliharaan, diketahui perkiraan ketersediaan atau kemampuanAPBD untuk mendanai berbagai program dan kegiatan sanitasi 5 (lima) tahun ke depan untukmencapai visi dan tujuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Merangin. Dengan mengetahui perkiraan besaran dana APBD pemerintah daerah dapat mengetahui kekuatan dan kelamahan dalam mencapai visi dan misi sanitasi kabupaten.

26

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Dalam penyusunan Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi, Strategi Didefinisikan Sebagai Upaya Mencapai Tujuan Yang Terdiri Dari Berbagai Cara Atau Pendekatan. Mengingat strategi didefinisikan sebagai upaya untuk mencapai tujuan, sebagai langkah awal perlu ditetapkan tujuan yang jelas yang hendak dicapai tentang pengelolaan sanitasi. Tujuan ini dirumuskan salah satunya berdasarkan hasil dari penetapan Tahapan Pengembangan Sanitasi. Terdapat beberapa pengertian dari Tujuan, diantaranya adalah sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik. Selanjutnya disusun Sasaran atas tujuan yang hendak dicapai untuk dapat memberikan arahan yang lebih operasional. Sasaran diartikan sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.

Dengan Sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi untuk mencapainya dapat disusun dengan memperhatikan hasil identifikasi isu-isu strategis di dalam Buku Putih Sanitasi. Terutama mengenai isu strategis, permasalahan mendesak, dan Posisi Pengelolaan Sanitasi Saat ini. Maka berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Merangin tujuan dan sasaran pengembangan saniatasi, Sesuai hasil analisa kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) persub-sektor yang menghasilkan posisi pengelolaan masing-masing persub-sektor, dimana subsektor air limbah, persampahan, drainase dan PHBS, dengan acuan hasil tersebut maka dalam Bab 3 SSK di Kabupaten Merangin. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Dengan memperhatikan tingkat pelayanan yang ada saat ini, diharapkan pada akhir periode program jangka pendek, menengah dan jangka panjang akan terjadi peningkatan pelayanan prasarana dan sarana air limbah domestik. Walaupun hingga saat ini masih ditemukan sebagian penduduk Kabupaten Merangin yang dalam melakukan aktifitas pengelolaan air limbahnya masih menggunakan cara-cara pengelolaan secara konvensional atau Non Urban System , yaitu dengan cara membuang limbahnya di daerah terbuka seperti sungai, parit atau pun di kebun sebagaimana hasil daripada studi EHRA yang telah dilakukan. Upaya mencapai tujuan, sasaran dan strategi pengembangan program pengelolaan air limbah domestik yang diinginkan akan dilakukan secara bertahap. Dalam pengelolaan air limbah domestik, terutama yang ingin dicapai adalah :

1) Tercapainya Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk layanan Air limbah domestik Tahun 2017 2) Meningkatkan kondisi dan kualitas lingkungan.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Pengelolaan Air limbah menurut RTRW Kabupaten

Merangin secara umum rencana yang dikembangkan dalam hal pengelolaan Air limbah meliputi 5 aspek, yaitu Manajemen Operasioanal, Pendanaan, Komunikasi, Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat. Kebijakan Pengembangan Air Limbah Domestik :

1) Pengembangan sistem pengelolaan Air Limbah yang efisien dan efektif 2) Penerapan mekanisme pengelolaan Air Limbah yang baik dan sesuai dengan masing-masing daerah

Adapun tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan Air Limbah Kabupaten Merangin dapat dilihat pada

tabel 3.1 dibawah ini :

27

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, danTahapan PencapaianPengembangan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran

1. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Meningkatnya ketersediaan dan penggunaan prasarana dan saranan pengelolaan air limbah dengan Sistem: 1. Sistem Individual

(On-site ) 2. Sistem Komunal

(MCK,MCK ++ ) 3. Terbangunnya

sistem IPAL komunal

4. Terbangunnya IPLT

5. Sistem Off site

Jumlah Masyarakat yang mengakses sarana dan prasarana air limbah pemukiman

Terkait Teknis: - Optimalisasi dan

sinkronisasi usulan/perencanaan air limbah pemukiman yang sesuai dengan pusat dan propinsi.

- Optimalisasi Musrenbang sebagai sarana perencanaan pembangunan saluran air limbah pemukiman

- Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam menyusun regulasi daerah yang mengatur pengelolaan air limbah pemukiman

- Optimalisasi peran masyarakat dalam pembangunan air limbah pemukiman

- Mengupayakan sumber pendanaan diluar APBD kabupaten untuk pembangunan air limbah pemukiman

2a. Membangun sarana dan prasarana pengolahan air limbah

2b. Terkelolanya sistem pengelolaan Air Limbah Permukiman yang baik dan berkelanjutan

2a. Terbangunnya sistem IPAL Komunal

2b. Terbangunnya sistem IPLT

Jumlah penduduk terlayani

Terkait kebijakan daerah dan Kelembagaan: - Menyusun rencana kerja

Pokja sampai 5 tahun menyangkut pengelolaan air limbah pemukiman

- Optimalisasi kinerja SKPD terkait dan pembentukan kelompok masyarakat dalam melakukan monitoring dan pemeliharaan saluran air limbah pemukiman

- Meningkatkan peran aktif SKPD teknis dalam menyusun regulasi daerah

- Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pelaksanaan serta

28

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran monitoring dan evaluasi kegiatan

- Meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar kegiatan dan antar wilayah dalam pembangunan air limbah

- Fasilitasi peningkatan manajemen pembangunan air limbah didaerah

- Fasilitasi peningkatan pengelolaan air limbah melalui pelatihan dan pendidikan SDM yang kompeten

3a. Membangun sistem pengelolaan Air Limbah Permukiman

3b. Terselenggaranya

pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan Air Limbah Permukiman yang partisipatif

3a. Terbangunnnya sistem pengelolaan air limbah domestik

3b. Meningkatnya

keterlibatan masyarakat dalam pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

Jumlah pembangunan pengelolaan Air limbah yang melibatkan masyarakat Limbah Permukiman

Terkait Pendanaan: - Sumber dana yang

berasal dari luar APBD Kabupaten digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana air limbah pemukiman

- Mendorong peningkatan alternatif sumber pembiayaan yang murah dan berkelanjutan.

4. Memberikan pemahaman kepada SKPD terkait mengenai standar teknis pembangunan sarana dan prasarana air limbah

4. Terpahaminya standar teknis pembangunan sarana dan prasarana Air limbah oleh SKPD (Bappeda, Dinkes,DPUP, Ktr.LH, KKP3 ) dan masyarakat

Jumlah sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar teknis

Terkait Komunikasi: - Meningkatkan

penganggaran sosilisasi sanitasi di media cetak dan elektronik

- Meningkatkan pengelolaan media khusus ( website ) untuk penyebar luasan informasi sanitasi

5. Menyusun regulasi tentang pengelolaan air limbah menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

5. Tersedianya Produk hukum yang mengatur tentang sistem pengelolaan Air Limbah Permukiman

Jumlah produk hukum yang disusun

Terkait keterlibatan swasta: - Perlu adanya membuat

rencana kerja berupa penyusunan MoU antara PEMDA dengan pihak luar ( pelaku bisnis )

6. Mensiasati sumber pendanaan alternatif kaitan pembangunan sub sektor air limbah (APBN, Hibah & CSR)

6.a. Meningkatnya pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten dalam

Pendanaan terkait air limbah permukiman

Terkait PMJK dan Higiene: - Pemberdayaan kepada

masyarakat untuk mengelola dan pemeliharaan darainase

29

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

6.b. Meningkatnya

pembiayaan yang bersumber dari selain APBD Kabupaten dalam pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

Sumber pendanaan alternatif air limbah permukiman

lingkungan - Program kerja nyata

berupa program karya bakti dalam penanganan drainase lingkungan

Sumber: Data Olahan Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin 2012 3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan

Rencana Tujuan, Sasaran, dan strategi pembangunan/pengembangan persampahan dalam strategi sanitasi Kabupaten Merangin memiliki jangka waktu perencanaan 5 (lima) tahun merupakan salah satu tahapan pengembangan lima tahunan daerah. Skenario pengembangan wilayah Kabupaten Merangin berdasarkan RTRW dan Renstra SKPD Kabupaten Merangin, didasarkan pada pertimbangan : 1) Struktur ruang Kabupaten / kota yang telah terbentuk (kawasan terbangun); 2) Pola jaringan infrastruktur utama yang telah ada (khususnya jaringan jalan). 3) Potensi dan kendala yang ada. 4) Kecenderungan perkembangan (berkaitan dengan pengembangan sektor unggulan). 5) Kebijakan pengembangan yang telah disusun dalam lingkup makro dan mikro, seperti arahan RTRWN dan

RTRW Provinsi Jambi, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Merangin. 6) kebijakan sektoral yang ada seperti rencana pengembangan jaringan jalan, drainase, listrik, serta penerbitan ijin

lokasi untuk kegiatan industri, perumahan, perdagangan dll.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Pengelolaan Persampahan menurut RTRW Kabupaten Merangin secara umum rencana yang dikembangkan dalam hal pengelolaan persampahan meliputi 5 aspek, yaitu manajemenoperasioanal, pendanaan, Komunikasi, Kelembagaan dan peran serta masyarakat. Kebijakan Pengembangan Persampahan :

1) Pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang efisien dan efektif 2) Penerapan mekanisme pengelolaan persampahan yang baik dan sesuai dengan masing-masing daerah

Adapun tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan persampahan Kabupaten Merangin dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini :

30

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, danTahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran 1. Menyediakan sarana

dan prasarana persampahan yang memadai dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

1.a. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana persampahan sesuai dengan sasaran pelayanan

1.b. Meningkatnya

cakupan pelayanan persampahan secara terencana dan berkeadilan

1.c. Meningkatnya

kualitas pengelolaan TPA ke sistem sanitary landfill

Jumlah Kecamatan yang terlayani Peningkatan sistem pengelolaan persampahan

Terkait Teknis: - Mengupayakan kerjasama

regional dalam pengelolaan sampah

- Mengembangkan sistem penghargaan terhadap peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah 3R

- Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan secara terencana dan berkeadilan

- Meningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah

- Mendorong peningkatan anggaran sub sektor persampahan sesuai kebutuhan riil dan pemulihan biaya persampahan

- Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke sistem sanitary landfill

- Optimalisasi pengurangan volume sampah disumbernya dalam pelaksanaan program 3R

- Menyusun peraturan daerah mengenai sesuai dengan UU pengelolaan sampah No. 18 tahun 2008

- Meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana persampahan sesuai dengan sasaran pelayanan

2. Mewujudkan pembangunan persampahan yang partisipatif dan tanggap kebutuhan.

2. Meningkatnya kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah

Jenis prasarana persampahan Jumlah Perusahaan penyedia CSR

Terkait Kebijakan Daerah dan Kelembagaan: - Meningkatkan regulasi

tentang persampahan, yang membahas masalah denda dan peraturan tentang restribusi

3. Meningkatkan penanganan sampah dengan upaya 3R dan pengurangan volume sampah mulai dari

3. Terbentuknya Kelompok Masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya.

Kelompok pengelola persampahan

Terkait Pendanaan: - Meningkatkan peran serta

dunia usaha/swasta dalam pendanaan pengelolaan persampahan

31

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran sumbernya.

4. Meningkatkan intensitas upaya penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat secara terus menerus di sub sektor persampahan

4. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola persampahan

Peningkatan penangan sampah dari 67,4 % menjadi 90% (data EHRA)

Terkait keterlibatan swasta: - Meningkatkan kerjasama

dengan pihak dunia usaha/swasta dengan menyusun MoU dalam pengelolaan persampahan.

5. Meningkatkan alokasi pendanaan dari berbagai sumber pendanaan

5. Meningkatnya pendanaan di sub sektor persampahan dari berbagai sumber pendanaan

Sumber pendanaan Terkait PMJK dan Hiegine: - Melakukan pemberdayaan

kepada masyarakat atau kelompok masyarakat dalam pengelolaan persampahan

- Diberikannya sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang sanitasi lingkungan yang bersih

6. Meningkatkan peran serta swasta dalam pengelolaan persampahan

6. Terbangunnya Sarana prasarana pengelolaan oleh pihak swasta

Adanya TPS yang dibangun oleh pihak swasta

7. Menyusun regulasi tentang pengelolaan persampahan

7. Tersusunnya peraturan daerah mengenai pengelolaan persampahan sesuai dengan UU pengelolaan sampah No. 18 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012

Tersusunnya Peraturan Daerah (PERDA) yang menyangkut pengelolaan persampahan

Sumber: Data Olahan Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin 2012 3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase

Dalam perencanaan drainase perlu disusun petunjuk umum untuk tujuan penyiapan: § Program penanganan drainase § Institusi pengelola sistem dan jaringan drainase, dalam hal ini adalah Dinas Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat (PU & PERA) Kabupaten dan kawasan tertentu dimungkinkan melibatkan pihak swasta (developer)

Dalam konteks itu, acuan yang digunakan adalah Kepmen PU No 239/KPTS/1987 tentang Fungsi Utama Saluran Drainase sebagai drainase kota dan fungsi utama sebagai pengendalian banjir. Dalam pengembangan sistem drainase harus memperhatikan sektor-sektor lain, karena pembangunan sektor drainase tidak dapat dilepaskan dari pembangunan infrastruktur lainnya, termasuk rencana pengembangan daerah, air limbah, perumahan dan tata bangunan serta jalan kota.

1. Rencana Pengembangan Kota Komponen program drainase harus mendukung skenario pengembangan dan pembangunan kota, serta

terpadu dengan rencana pengembangan prasarana lainnya.

32

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

2. Perumahan Rakyat dan Tata Bangunan Sistem penanganan drainase kota harus terkoordinasi dengan penanganan dan pengelolaan sistem

yang disiapkan oleh instansi lain (developer, perumnas, dan masyarakat) 3. Jalan Kota Sistem drainase jalan yang disiapkan menjadi satu kesatuan dengan komponen jalan hendaknya

disinkronkan dengan sistem yang disiapkan oleh penyusun sistem dan jaringan dalam komponen drainase.

Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase menurut RPIJMD Kabupaten Merangin secara

umum rencana yang dikembangkan dalam hal pengembangan tahapan pembangunan Drainase meliputi 5 aspek, yaitu Manajemen Operasioanal, Pendanaan, Komunikasi, Kelembagaan dan Peran Serta Masyarakat.

Kebijakan tahapan Pengembangan Drainase : 1) Pengembangan sistem pembangunan Drainase yang efisien dan efektif 2) Penerapan mekanisme pembangunan Drainase yang baik dan sesuai dengan masing-masing kondisi

daerah (Zoning). Adapun tujuan, sasaran dan tahapan pencapaian pengembangan drainase dapat dilihat pada tabel 3.2

dibawah ini :

Tabel 3.3:Tujuan, Sasaran, danTahapan Pencapaian Pengembangan Drainase

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran 1. Terwujudnya pengendalian

banjir 1. Meningkatnya

kualitas dan kuantitas prasarana penanganan sistem jaringan drainase dari 39,75% menjadi 85% penduduk terlayani

1. Jadek: 50% penduduk terlayani (45.030 M') ;

2. Ja.Men: 65% penduduk terlayani (74.563 M');

3. Ja.Pjg: 85% penduduk terlayani (137.329 M')

Terkait Teknis: - Optimalisasi dan

sinkronisasi usulan/perencanaan drainase yang sesuai dengan Pusat dan Propinsi

- Optimalisasi Musrenbang sebagai sarana perencanaan pembangunan saluran drainase lingkungan

- Melakukan koordinasi dan sinkronisasi dalam menyusun regulasi daerah yang mengatur pengelolaan drainase

- Optimalisasi peran masyarakat dalam pembangunan drainase

- Mengupayakan sumber pendanaan diluar APBD kabupaten untuk pembangunan drainase

2. Tersedianyan sarana dan prasarana drainase lingkungan

2. Meningkatnya sarana penanganan sistem jaringan drainase 65%

1. Jadek: 30% penduduk terlayani (45.030 M') ;

2. Ja.Men: 45% penduduk terlayani

Terkait Kebijakan Daerah dan Kelembagaan: - Menyusun rencana kerja

Pokja sampai 5 tahun menyangkut

33

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran (74.563 M');

3. Ja.Pjg: 65% penduduk terlayani (137.329 M')

pengelolaan drainase - Optimalisasi kinerja

SKPD terkait dan pembentukan kelompok masyarakat dalam melakukan monitoring dan pemeliharaan saluran drainase lingkungan

- Meningkatkan peran aktif SKPD teknis dalam menyusun regulasi daerah

- melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi kegiatan

3. Terwujudnya pembangunan drainase lingkungan yang partisipatif dan tanggap kebutuhan

3a. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang sudah ada untuk pengelolaan drainase

3b. . Membentuk kelompok masyarakat pengelola drainase dari 104 menjadi 159 kelompok

Dikelolanya drainase oleh kelompok masyarakat Jumlah kelompok pengelola drainase

Terkait Pendanaan: - Sumber dana yang

berasal dari luar APBD Kabupaten digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana darinase lingkungan

4. Menyusun regulasi terkait drainase

4.a. Tersedianya regulasi tentang drainase lingkungan

4.b. Meningkatnya intensitas upaya penyadaran Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat secara terus menerus di Sub Drainase lingkungan.

Tersusunnya peraturan tentang pengelolaan drainase

Terkait Komunikasi: - Meningkatkan

penganggaran sosilisasi sanitasi di media cetak dan elektronik

- Meningkatkan pengelolaan media khusus ( website ) untuk penyebar luasan informasi sanitasi

5. Adanya keterlibatan pendanaan dari dunia usaha/swasta dalam pembangunan prasarana dan sarana jaringan drainase

5.a. Meningkatnya pembangunan jaringan drainase yang bersumber dari pengembang perumahan

Terbangunnya 100% saluran drainase diperumahan yang dikembangkan oleh developer

Terkait Keterlibatan pihak swasta: - Perlu adanya membuat

rencana kerja berupa penyusunan MoU antara PEMDA dengan pihak

34

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran 5.b. Meningkatnya

peran swasta/dunia usaha dalam pembangunan jaringan drainase

Jumlah perusahaan yang terlibat CSR dalam pembangunan drainase

luar ( pelaku bisnis )

Terkait PMJK dan Higiene: - Pemberdayaan kepada

masyarakat untuk mengelola dan pemeliharaan darainase lingkungan

- Program kerja nyata berupa program karya bakti dalam penanganan drainase lingkungan

Terkait Monitoring dan evaluasi: - Meningkatkan

monitoring dan evaluasi baik dari PEMDA maupun masyarakat dalam pengelolaan drainase lingkungan

Sumber: Data Olahan Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin 2012

3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Dengan memperhatikan tingkat pelayanan yang ada saat ini, diharapkan pada akhir periode program jangka, pendek, menengah dan jangka panjang telah direncanakan program-program PHBS. Walaupun, pada saat ini masih ada sebagian penduduk Kabupaten Merangin berprilaku hidup belum sehat. Upaya mencapai tujuan, sasaran, dan strategi pengembangan program yang di inginkan akan dilakukan secara bertahap.

Dalam mencapai dan memperbaiki pola hidup bersih dan sehat adalah : 1) Tercapainya Standar Pelayanan Minimum (SPM) untuk prilaku hidup bersih dan sehat Tahun 2017 2) Meningkatkan kondisi dan kualitas lingkungan. Untuk mencapai Tujuan, sasaran, dan strategi yang telah ditetapkan, maka aka nada strategi yang

ditempuh antara lain : 1) Pemberdayaan Berwawasan kesehatan, 2) Pemberdayaan masyarakat, 3) Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan, 4) Pengembangan dan Pemberdayaan SDM kesehatan.

Keberhasilan pelaksanaan rencana strategic instansi Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin ini sangat tergantung kepada konsistensi, komitmen dan kemauan yang kuat dari seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin dalam melaksanakannya. Untuk itu visi dan misi, tujuan, sasaran, kebijakan yang telah ditetapkan hendaknya dijadikan acuan dalam meningkatkan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan kesehatan di Kabupaten Merangin dalam kurun waktu lima tahun (2012-2017). Penyusunan SSK ini dilakukan sedemikian rupa sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan kinerja tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin.

35

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 3.4:Tujuan, Sasaran, danTahapan Pencapaian Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Tujuan Sasaran Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran Ketersediaan fasilitas kesehatan CTPS di poskesdes, posyandu & fasum.

Tersedianya sarana CTPS: Tahun I s/d V @ 127 unit

Unit. - Mengintregrasikan pengetahuan hygiene dan sanitasi kedalam kurikulum tingkat satuan pendidikan sejak pendidikan usia dini sampai pendidikan tingkat menengah.

- Membudayakan cuci tangan pakai sabun (CPTS ) dilingkungan sekolah dengan membangun sarana CPTS didepan kelas

- Meningkatkan pemahamam tentang PHBS bagi tenaga pendidik dan kependidikan serta siswa.

Menigkatkan keterlibatan peran serta kelompok/organisasi kewanitaan di masyarakat

Penyelenggaraan Lomba-lomba kesehatan lingkungan: - Lomba PHBS, - Lomba LBS , - Lomba P2WKSS, - Lomba KB-KES

Juara Lomba yang diikutkan ke tingkat Provinsi dan Nasional

- Membentuk kelompok penggerak STBM

- Membudayakan gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun ( CPTS )

- Menyediakan sarana CPTS di lembaga pemerintah dan swasta

- Meningkatkan penggunaan air bersih dikehidupan sehari-hari

Peningkatan pola kerjasama dengan media massa terkait promosi kesehatan

Adanya agenda rutin promosi kesehatan melalui media cetak dan elektronik

Jumlah cakupan layanan promosi kesehatan

- Mengembangkan program promosi PHBS yang menarik dan menjangkau semua lapisan masyarakat

- Meningkatkan pemahamam tentang PHBS melalui saluran-saluran informasi yang sudah ada

- Menciptakan iklim investasi untuk promosi PHBS

Meningkatkan sumber daya manusia dan aparatur yang menguasai bidang kesehatan

Tersedianya aparatur penyuluh kesehatan di setiap desa/kelurahan

Jumlah tenaga penyuluh kesehatan yang profesional

- Menciptakan iklim kerjasama dengan pihak swsta untuk promosi PHBS

- Mengoptimalkan pendanaan dari pihak swasta dalam promosi PHBS

- Meningkatkan kapasitas organisasi pemuda dan kemasyarakatan tentang PHBS

Sumber: Data Olahan Pokja Sanitasi Kabupaten Merangin 2012

36

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Bab 4: Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi

Di dalam Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) hasil akhirnya adalah dimunculkannya program dan kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya. Program dan kegiatan yang dimunculkan terkait kedalamnya semua sub-sektor yakni, Air Limbah, Persampahan, Drainase, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene. Diharapkan melalui strategi sanitasi kabupten ini, program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi permukiman dapat diwujudkan, karena inilah hasil dari Strategi Sanitasi Kabupaten yang penyusunannya berdasarkan informasi serta permasalahan pengelolaan sanitasi dari Buku Putih Sanitasi Kabupaten Merangin.

Pada tabel yang disajikan di bawah ini terdapat semua program dan kegiatan per subsektor dalam pembangunan sanitasi beserta volume dan besaran anggaran yang dibutuhkan. Baik yang berasal dari APBN, APBD Propinsi serta APBD Kabupaten. Tabel dibawah juga menunjukkan kegiatan-kegiatan yang mesti dibiayai sendiri oleh kabupaten.Didalam tabel juga dapat dilihat lokasi kegiatan apakah itu desa, dusun kampung dan lain-lain, serta juga dapat dilihat jumlah penduduk yang terlayani dan luas wilayahnya.

Adapun program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi dikabupaten merangin untuk sub sektor persampahan ada program 3R, pembangunan TPST dan penyediaan sarana pengangkutan sampah dari sumber ke TPA, serta peningkatan TPA Langling dari Open Dumping menjadi Sanitary Landfill. Untuk sub sektor drainase adanya pembangunan drainase primer, sekunder dan tersier yang tersebar di seluruh kecamatan yang ada di kabupaten Merangin. Sub sektor Air Limbah kegiatan yang akan dilaksanakan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal dan Instalaasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) serta pembangunan MCK++ melalui program SANIMAS dan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Sedangkan untuk kegiatan PHBS dan Promosi Hiegene terdapat kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan masyarakat serta pengadaan prasarana dan sarana promosi kesehatan.

Secara lebih jelasnya rekapitulasi dan rincian program dan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka percepatan pembangunan sanitasi permukiman di Kabupaten Merangin tahun 2013 – 2017 tersaji pada tabel di bawah ini:

37

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi

Tabel 4.1a: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI

Kab. / Kota : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

A. SUB SEKTOR AIR LIMBAH 4,802 25,941 25,156 32,459 23,316 111,674 28,230 4,503 72,856 6,085

B. SUB SEKTOR PERSAMPAHAN 12,475 12,722 19,237 11,970 12,370 68,774 12,490 1,662 54,182 440

C. SUB SEKTOR DRAINASE 4,330 39,075 21,690 26,797 26,226 118,118 56,026 15,000 47,093 -

D. ASPEK PHBS DAN PROMOSI HIGIENE 3,643 3,643 3,643 3,643 3,643 18,215 12,411 1,863 1,862 2,079

TOTAL ANGGARAN 25,250 81,381 69,726 74,869 65,555 316,781 109,157 23,028 175,993 8,604

APBN Non Pemerintah

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Kabupaten PROV.

Indikasi Biaya (juta rupiah)JUMLAH

20172013 2015 20162014

NOMOR Sub Sektor

38

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 4.1b: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Kab/Kota untuk 5 tahun

REKAPITULASI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTA

Kabupaten / Kota : Kabupaten MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

2013 2014 2015 2016 2017

A. SUB SEKTOR AIR LIMBAH 3.403 7.664 5.754 5.754 5.755 28.330

B. SUB SEKTOR PERSAMPAHAN 2.582 2.384 2.592 2.462 2.472 12.490

C. SUB SEKTOR DRAINASE LINGKUNGAN 4.180 25.051 7.666 9.475 8.904 55.276

D. Aspek PHBS dan Promosi Higiene 2.482 2.482 2.482 2.482 2.482 12.411

12.647 37.581 18.494 20.173 19.613 108.507 TOTAL ANGGARAN

Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

APBD Kab./KotaKeteranganNOMO

R SUB-SEKTOR

Jumlah

39

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Tabel 4.2a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik

PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASISTRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A.

Kabupaten 32,569 Dok 1 1 1,200 1,200 600 600Kabupaten 32,569 Dok 1 1 1,000 1,000 500 500

(1.1). Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS" (sasaran MBR dan Non MBR). Kabupaten 333,206 32,569 Keg 6 6 6 6 6 30 600 600 600 600 600 3,000 1,500 1,500

(1.2). Stimulan Jamban Keluarga untuk MBR/Miskin Kabupaten 24,865 RT 1000 1000 1000 1000 1052 5052 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 5,000 1,667 1,667 1,666

(2.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK Umum) Desa/Kelurahan 147,567 26,550

Desa/Kel 154 154 154 154 154 770 770 770 770 770 770 3,850 3,850

(2.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK Umum kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Desa/Kelurahan

Desa/Kel 15 15 15 15 15 75

45 45 45 45 45225 75 75 75

(2.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 8 8 8 8 8 38 38 (2.4). Pembebasan Lahan/Tanah Desa/Kelurahan Unit 15 15 15 15 15 75 150 150 150 150 150 750 375 375 (2.5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK Umum Desa/Kelurahan Paket 1 1 1 1 1 5 68 68 68 68 68 338 338

(2.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial.

Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 150 150 150 150 150 750 375 375

(2.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM Desa/Kelurahan Desa/ 15 15 15 15 15 75 75 75 75 75 75 375 188 187 (2.8). Pembangunan MCK Umum Desa/Kelurahan Unit 15 15 15 15 15 75 675 675 675 675 675 3,375 3,375 (2.9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK Umum. Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 90 90 90 90 90 450 450

(3.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK++)

Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 2216 40 40 40 40 176 176

(3.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 22 10 25 25 25 25 110 110

(3.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 10 25 25 25 25 110 110 (3.4). Pembebasan Lahan/Tanah Desa/Kelurahan Unit 2 5 5 5 5 22 50 125 125 125 125 550 275 275 (3.5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Desa/Kelurahan Paket 2 5 5 5 5 22 80 200 200 200 200 880 880 (3.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 20 50 50 50 50 220 220

(3.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS) Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 22 12 30 30 30 30 132 132 (3.8). Pembangunan MCK++ Desa/Kelurahan Unit 2 5 5 5 5 22 800 2,000 2,000 2,000 2,000 8,800 4,400 4,400 (3.9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++ Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 24 60 60 60 60 264 264

(4.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal) Kecamatan 46,700 1,474

Desa/Kel 1 1 1 1 4

50 50 50 50 50 250 250

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani Jumlah

KABUPATEN PROV. APBN Non PemerintahSATU

ANVolume Total

Volume 2013 2014

A. MASTERPLAN(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten(2). Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten

B. INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL

(1). Jamban Keluarga

(2). MCK Umum

2015 2016 2017

2

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

Luas Wilayah terlayani

(3). MCK ++ ( SANIMAS )

(4). IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal

40

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A.

(4.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait 46,700 1,474 (4.2.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Kel 1 1 50 50 50

(4.2.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Kel 1 1 50 50 50

(4.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS)(4.3.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan Klp 1 1 20 20 20 (4.3.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan Klp 1 1 20 20 20 (4.4). Pembebasan Lahan/Tanah(4.4.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan Ls 1 1 250 250 250 (4.4.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan Ls 1 1 250 250 250 (4.5). Perencanaan Jaringan perpipaan (4.5.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan M 5000 3000 2000 10000 150 125 100 375 375 (4.5.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan M 5000 3000 2000 10000 150 125 100 375 375 (4.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. (4.6.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan Keg 3 3 150 150 150 (4.6.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan Keg 3 3 150 150 150 (4.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (IPAL)(4.7.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan Keg 3 3 150 150 150 (4.7.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan Keg 3 3 150 150 150 (4.8). Pembangunan IPAL Komunal(4.8.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan Unit 1 1 2,500 2,500 2,500 (4.8.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan Unit 1 1 2,500 2,500 2,500 (4.9). Pembangunan Jaringan Perpipaan(4.9.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan M 5000 3000 2000 10000 2,500 1,800 1,500 5,800 5,800 (4.9.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan M 5000 3000 8000 2,500 1,800 4,300 4,300 (4.10). Pembangunan Sambungan Rumah(4.10.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan Unit 3457 3457 6,914 6,914 6,914 (4.10.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan Unit 652 652 1,304 1,304 1,304 (4.11). Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal (Sanimas).(4.11.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan LS 1 1 1 3 250 250 250 750 750 (4.11.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan Ls 1 1 1 3 250 250 250 750 750

Kabupaten Keg 1 1 150 150 150 Kabupaten Keg 1 1 100 100 100 Kabupaten Ls 1 1 500 500 500 Kabupaten Dok 1 1 250 250 250 Kabupaten Keg 1 1 100 100 100 Kabupaten Unit 1 1 1 1 4 5,000 5,000 5,000 5,000 20,000 20,000 Kabupaten Keg 1 1 1 3 50 50 50 150 150 Kabupaten Keg 1 1 2 1,000 1,000 1,000 3,000 3,000 Kabupaten Unit 1 1 500 500 500 Kabupaten Keg 1 1 1 3 100 100 100 300 300

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

(5.1). Pembangunan IPLT(a). Studi AMDAL Pembangunan IPLT(b). Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT(c). Pembebasan Lahan/Tanah(d) Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPLT(e). Pelatihan bagi Pengelola IPLT(f) Pembangunan IPLT(g). Supervisi Pembangunan IPLT(h). Operasi dan Pemeliharaan IPLT(i). Pengadaan Truk Tinja(j). Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja

2

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

41

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Dari tabel di atas dapat dilihat program dan kegiatan sub sektor air limbah, juga terdapat volume serta biaya yang dibutuhkan. Untuk sub sektor Air limbah pada tahun 2013 dibutuhkan dana sebesar Rp. 4.802.000.000,- tahun 2014 dana yang dibutuhkan Rp. 25.941.000.000,- tahun 2015 dana yang dibutuhkan Rp. 25.156.000.000,- tahun 2016 perkiraan dana yang dibutuhkan Rp. 32.459.000.000,- dan tahun 2017 perkiraan dana yang dibutuhkan Rp 23.316.000.000,- dengan total perkiraan pendanaan pengembangan Sub Sektor Air Limbah adalah Rp 111.674.000.000,- untuk 5 (lima) tahun kedepan.

Halaman 3 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

A.

(1.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah- Pembangunan Jamban/Toilet Kabupaten Unit 22 22 22 22 88 440 440 440 440 1,760 440 440 440 440 - Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS Kabupaten Unit 22 22 22 22 88 44 44 44 44 176 44 44 44 44 - Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). Kabupaten Unit 219 219 219 219 876 22 22 22 22 88 44 44 (1.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 219 219 219 219 876 219 219 219 219 876 219 219 219 219

(2.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah- Pembangunan Jamban/Toilet dan Sarana CPTS Kabupaten Unit 47 47 47 47 188 3,525 3,525 3,525 3,525 14,100 14,100

- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah dan TPS u/ Sekolah). Kabupaten Unit390 390 390 390 1560 39 39 39 39 156 78 78

(2.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 390 390 390 390 1560 390 390 390 390 1,560 1,560 (2.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 32 32 32 32 128 1,600 1,600 1,600 1,600 6,400 2,133 2,133 2,134

(3.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah- Pembangunan Jamban/Toilet dan Sarana CPTS Kabupaten Unit 4 4 4 5 17 300 300 300 375 1,275 1,275

- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah dan TPS u/ Sekolah). Kabupaten Unit 17 17 170 170 170

(3.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 17 17 17 17 68 17 17 17 17 68 68 (3.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 4 4 4 5 17 200 200 200 250 850 850

(4.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah- Pembangunan Jamban/Toilet Kabupaten Unit 1 1 100 100 100 - Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS Kabupaten Unit 1 1 50 50 50 - Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). Kabupaten Keg 1 1 15 15 15 (4.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 1 1 1 3 10 10 10 30 30 (4.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah

Kabupaten Dok 1 1 150 150 150 Kabupaten Dok 1 1 150 150 150

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah 4,828 25,969 25,186 32,491 23,350 111,710 28,268 4,543 72,898 6,129

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

2

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani

KABUPATEN PROV. APBN Non PemerintahSATU

ANVolume Total

Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

(4). Pendidikan Luar Biasa

D. PENGATURAN(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah (2). Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3

C. SANITASI SEKOLAH(1). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

(2). Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

(3). Pendidikan Menengah

Merangin, 26 - 11 - 2012Disusun,

Pokja Sanitasi Kab. .MeranginKetua,

42

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 4.2b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah DomestikSumber Pendanaan APBD Kab/Kota

STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTARENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A.

03XX2702 Kabupaten 32,569 Dok 1 1 600 600 PU,LH,KP3 DAN

DINKES PU,LH,KP3 DAN DINKES

Kabupaten 32,569 Dok 1 1 500 500

(1.1). Penyuluhan dan kampanye Bebas "BABS" (sasaran MBR dan Non MBR). Kabupaten 333,206 32,569 Keg 6 6 6 6 6 30 300 300 300 300 300 1,500

(1.2). Stimulan Jamban Keluarga untuk MBR/Miskin Kabupaten 24,865 RT 1000 1000 1000 1000 1052 5052 333 333 333 333 334 1,668

(2.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun MCK Umum) Desa/Kelurahan 147,567 26,550

Desa/Kel 154 154 154 154 154 770 770 770 770 770 770 3,850

(2.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK Umum kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Desa/Kelurahan

Desa/Kel 15 15 15 15 15 75 15 15 15 15 15 75

(2.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 8 8 8 8 8 38

(2.4). Pembebasan Lahan/Tanah Desa/Kelurahan Unit 15 15 15 15 15 75 75 75 75 75 75 375

(2.5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK UmumDesa/Kelurahan Paket 1 1 1 1

1 5 68 68 68 68 68 338

(2.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 75 75 75 75 75 375

(2.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM Desa/Kelurahan Kel 15 15 15 15 15 75 38 38 38 38 38 188 (2.8). Pembangunan MCK Umum Desa/Kelurahan Unit 15 15 15 15 15 75 675 675 675 675 675 3,375 (2.9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK Umum. Desa/Kelurahan Klp 15 15 15 15 15 75 - - - - - -

(3.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 22 - - - - - -

(3.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan MCK++ kepada masyarakat oleh Dinas Terkait Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 22 - - - - - -

(3.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS) Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 - - - - - -

(3.4). Pembebasan Lahan/Tanah Desa/Kelurahan Unit 2 5 5 5 5 22 55 55 55 55 55 275 (3.5). Perencanaan Detail (DED) Pembangunan MCK++ Desa/Kelurahan Paket 2 5 5 5 5 22 80 200 200 200 200 880 (3.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 - - - - - -

(3.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (SANIMAS) Desa/Kelurahan Desa 2 5 5 5 5 22 12 30 30 30 30 132

(3.8). Pembangunan MCK++ Desa/Kelurahan Unit 2 5 5 5 5 22 800 900 900 900 900 4,400 (3.9). Biaya Operasi dan Pemeliharaan MCK++ Desa/Kelurahan Klp 2 5 5 5 5 22 - - - - - -

3

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

SATUAN

Volume Total Volume

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani

A. MASTERPLAN

(1). Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten

(2). Penyusunan Outline plan Sistem Air Limbah Skala Kota/Kabupaten

B. INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH SISTEM SETEMPAT DAN SISTEM KOMUNAL(1). Jamban Keluarga

(2). MCK Umum

(3). MCK ++ ( SANIMAS )

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiNOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota

APBD Kab./Kota

Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

Jumlah

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

43

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A.

(4.1). Penyuluhan dan kampanye mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Air Limbah Domestik (pada daerah yang berpotensi untuk dibangun IPAL Komunal) Kecamatan 46,700 1,474

Desa/Kel

1 1 1 1 4

- - - - - -

(4.2). Sosialisasi Rencana Pembangunan IPAL Komunal kepada masyarakat oleh Dinas Terkait 46,700 1,474 (4.2.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Kel 1 1 - - (4.2.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Kel 1 1 - -

(4.3). Pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM-SANIMAS)

(4.3.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Klp 1 1 20 ` 20 (4.3.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Klp 1 1 20 20 (4.4). Pembebasan Lahan/Tanah - (4.4.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Ls 1 1 250 250 (4.4.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Ls 1 1 250 250 (4.5). Perencanaan Jaringan perpipaan (4.5.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 M 5000 3000 2000 10000 - - - - (4.5.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 M 5000 3000 2000 10000 - - - - (4.6). Pelatihan bagi pengurus KSM, berupa pelatihan di bidang teknis, keuangan, dan manajerial. (4.6.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Keg 3 3 - - (4.6.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Keg 3 3 - -

(4.7). Sosialisasi kepada masyarakat oleh pengurus KSM (IPAL)

(4.7.a) IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Keg 3 3 - - (4.7.b) IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Keg 3 3 - - (4.8). Pembangunan IPAL Komunal(4.8.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Unit 1 1 - - (4.8.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Unit 1 1 - - (4.9). Pembangunan Jaringan Perpipaan(4.9.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 M 5000 3000 2000 10000 - - - - (4.9.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 M 5000 3000 8000 - - - (4.10). Pembangunan Sambungan Rumah(4.10.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 Unit 3457 3457 - - (4.10.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Unit 652 652 - -

(4.11). Biaya Operasi dan Pemeliharaan IPAL Komunal (Sanimas).

(4.11.a). IPAL Pasar Baru Kelurahan 17,284 255 LS 1 1 1 3 250 250 250 750 (4.11.b). IPAL Pasar Bangko Kelurahan 3,261 60 Ls 1 1 1 3 250 250 250 750

Kabupaten Keg 1 1 150 150 150 Kabupaten Keg 1 1 100 100 100 Kabupaten Ls 1 1 500 500 500 Kabupaten Dok 1 1 250 250 Kabupaten Keg 0 - Kabupaten UnitKabupaten Keg - 150 Kabupaten Keg 1 1 2 1,000 1,000 1,000 3,000 3,000 Kabupaten Unit 1 1 500 500 500 Kabupaten Keg 1 1 1 3 100 100 100 300 300

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani SATUA

NVolume

Total Volume APBD Kab./Kota

Jumlah

3

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca Konstruksi

(d) Perencanaan Detail (DED) Pembangunan IPLT(e). Pelatihan bagi Pengelola IPLT(f) Pembangunan IPLT(g). Supervisi Pembangunan IPLT(h). Operasi dan Pemeliharaan IPLT(i). Pengadaan Truk Tinja(j). Operasi dan Pemeliharaan Truck Tinja

(4). IPAL Komunal / Tangki Septik Komunal

(5.1). Pembangunan IPLT(a). Studi AMDAL Pembangunan IPLT(b). Sosialisasi dan Kampanye Rencana Pembangunan IPLT(c). Pembebasan Lahan/Tanah

44

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 3 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

A.

(1.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah

- Pembangunan Jamban/Toilet Kabupaten Unit 22 22 22 22 88 110 110 110 110 440 - Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS Kabupaten Unit 22 22 22 22 88 11 11 11 11 44

- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). Kabupaten Unit 219 219 219 219 876 11 11 11 11 44

(1.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 219 219 219 219 876 55 55 55 55 219

(2.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah

- Pembangunan Jamban/Toilet dan Sarana CPTS Kabupaten Unit 47 47 47 47 188 - - - - -

- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah dan TPS u/ Sekolah). Kabupaten Unit 390 390 390 390 1560 20 20 20 20 78

(2.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 390 390 390 390 1560 390 390 390 390 1,560

(2.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 32 32 32 32 128 - - - - -

(3.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah

- Pembangunan Jamban/Toilet dan Sarana CPTS Kabupaten Unit 4 4 4 5 17 - - - - -

- Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah dan TPS u/ Sekolah). Kabupaten Unit 17 17 170 170

(3.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Keg 17 17 17 17 68 17 17 17 17 68

(3.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 4 4 4 5 17 - - - - -

(4.1). Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitasi dilingkungan Sekolah

- Pembangunan Jamban/Toilet Kabupaten Unit 1 1 - - - Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS Kabupaten Unit 1 1 - - - Penyediaan sarana pembuangan sampah (Tong sampah). Kabupaten Keg 1 1 - -

(4.2). Pemeliharaan rutin/berkala sarana sanitasi dilingkungan sekolah Kabupaten Unit 1 1 1 3 - - - -

(4.3). Rehabilitasi sarana sanitasi dilingkungan sekolah

Kabupaten Dok 1 1 150 150 Kabupaten Dok 1 1 150 150

1,301 2,740 17,706 20,814 11,761 54,248 3,431 7,694 5,786 5,788 5,791 28,368

3

SUB-SEKTOR AIR LIMBAH

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) SKPD

Penanggungjawab Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Air Limbah

C. SANITASI SEKOLAH(1). Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

(2). Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

(1). Penyusunan Perda Pengelolaan Air Limbah (2). Penyusunan Peraturan Pengelolaan B3

(3). Pendidikan Menengah

(4). Pendidikan Luar Biasa

D. PENGATURAN

45

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

Tabel 4.3a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASISTRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTAKab. / Kota : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

B.

Kabupaten Dok 1 1 350 350 350Kabupaten Dok 1 1 650 650 650Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 100 100 100 100 400 400Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 75 75 75 75 300 300Kabupaten Paket 1 1 50 50 50

Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 10 10 10 10 10 50 50

(2). Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 5 10 10 10 10 45 45

(3). Kampanye tatacara dan gerakan pemilihan sampah dari sumbernya Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 5 10 10 10 10 45 45Kabupaten Unit 40 200 300 400 400 1340 40 200 300 400 400 1,340 40 500 800Kabupaten Unit 200 400 500 600 700 2400 40 80 100 120 140 480 200 280Kelurahan Klp 6 5 5 5 5 26 15 15 15 15 15 75 75Kelurahan Klp 2 2 2 2 8 10 10 10 10 40 40Kabupaten Keg 3 3 3 3 3 15 72 144 144 144 144 648 324 324Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 70 70 70 70 280 280Kabupaten Unit 10 10 10 10 40 15 15 15 15 60 60Kabupaten Unit 2 10 10 10 10 42 10 50 50 50 50 210 100 110Kabupaten Unit 4 10 10 10 10 44 100 250 250 250 250 1,100 100 1,000Kabupaten Unit 1 2 2 2 2 9 135 270 270 270 270 1,215 135 540 540

(1). Pembangunan TPS Kabupaten Unit 6 8 10 12 14 50 48 64 80 96 112 400 48 152 160 40(2). Peningkatan TPS biasa menjadi TPS terpilah Kabupaten Unit 7 7 8 8 30 21 21 24 24 90 90

(3). Rehabilitasi TPS Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 10 15 20 25 30 100 100

(1). Pengadaan Truck Biasa (terpilah/3R)(2). Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa(3). Pengadaan Dump Truck (terpilah) Kabupaten Unit 2 2 2 2 8 560 560 560 560 2,240 2,240(4). Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck Kabupaten Ls 1 1 1 1 1 5 400 480 560 640 720 2,800 2,800

(5). Pengadaan Compactor Truck (terpilah). Kabupaten Unit 1 1 600 600 600(6). Operasi dan Pemeliharaan Compactor Truck Kabupaten Ls 1 1 2 75 102 177 177

(7). Pengadaan Truck Penyapu Jalan (Street Sweeper) Kabupaten Unit 1 1 800 800 800(8). Operasi dan Pemeliharaan Truck Penyapu Jalan (Street Sweeper) Kabupaten Ls 1 1 90 90 90

(9). Pengadaan Kontainer (terpilah) Kabupaten Unit 1 1 1 1 4 50 50 50 50 200 200

(10). Pemeliharaan Kontainer Kabupaten Ls 1 1 1 1 4 14 21 28 35 98 98

(11). Pengadaan Amroll Truck Kabupaten Unit 1 1 2 285 285 570 570(12). Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck Kabupaten Ls 1 1 1 1 1 5 45 45 90 90 135 405 405

C. PENGELOLAAN SAMPAH DARI STASIUN ANTARA SAMPAI TPATPS

Alat Angkut Stasiun antara dan TPA

(8). Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan(9). Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan RT/RW(10). Pengadaan keranjang sampah komposter (TAKAKURA)(11). Pengadaan Gerobag Sampah bersekat(12). Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat(13). Pengadaan Mobil Pick Up Sampah

B. PENGELOLAAN SAMPAH DARI SUMBERNYA(1). Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

(4). Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga.(5). Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan(6). Pembentukan Pokmas baru ditingkat RT/RW tentang pengolahan sampah(7). Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap kelurahan

A. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

(1). Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota(2). Review Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota(3). Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota(4). Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan(5). Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan Skala Kab./Kota

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

2015 2016 2017

2

Luas Wilayah terlayani

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani Jumlah

KABUPATEN PROV. APBN Non PemerintahSATU

ANVolume Total

Volume 2013 2014

46

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

B.

Kabupaten Unit 2 1 2 1 6 100 50 100 50 300 200 100Kabupaten Keg 1 1 2 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20 20Kabupaten Keg 1 1 2 15 15 30 30Kabupaten Unit 2 1 2 1 6 400 200 400 200 1,200 400 800Kabupaten Keg 1 1 2 12 12 24 24Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 100 200 100 100Kabupaten Keg 1 1 2 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20 20Kabupaten Keg 1 1 2 15 15 30 30Kabupaten Unit 2 2 4 400 400 800 800Kabupaten Keg 1 1 2 12 12 24 24Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 100 200 100 100Kabupaten Keg 1 1 2 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20 20Kabupaten Keg 1 1 2 15 15 30 30Kabupaten Unit 2 2 4 400 400 800 800Kabupaten Keg 1 1 2 12 12 24 24Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 100 200 100 100Kabupaten Keg 1 1 2 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20 20Kabupaten Keg 1 1 2 15 15 30 30Kabupaten Unit 2 2 4 400 400 800 800Kabupaten Keg 1 1 2 12 12 24 24Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20 20

KabupatenKabupatenKabupaten Paket 1 1 500 500 500

(4). Sertifikat Lahan Kabupaten Dok 2 2 24 24 24

(a). Penyusunan DED Fasilitas Umum TPA Kabupaten(b). Penyusunan DED Fasilitas Perlindungan TPA Kabupaten(c). Penyusunan DED Fasilitas Penunjang TPA Kabupaten

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

(1). Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA (2). Penyusunan Studi Kelayakan TPA (3). Penyusunan UKL/UPL TPA atau AMDAL

(5). Penyusunan DED TPA Saniter Landfill

(6). Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya(7). Pembangunan TPA Sanitary Landfill

(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Logam(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam

D. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) Sanitary LandfillD.1. PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPA KAB./KOTA

(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas

(4). TPST Sampah Logam(1). Pembebasan Lahan(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Logam(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Logam(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Logam

(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Kertas(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Kertas(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Kertas(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Kertas(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas

(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Plastik(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik

(3). TPST Sampah Kertas(1). Pembebasan Lahan

(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK).

(2). TPST Sampah Plastik(1). Pembebasan Lahan(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Plastik(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Plastik(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Plastik

(2). Penyusunan DED TPST Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP(4). Pelatihan bagi pengelola TPST UDKP(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)(6). Supervisi Pembangunan TPST UDPK(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST UDPK

TPST 3 R(1). TPST Sampah Organik (UDPK)(1). Pembebasan Lahan

2

Merangin, 26 - 11 - 2012Disusun,

Pokja Sanitasi Kab. .MeranginKetua,

Suhaibi,S.Ag,M.SiNip. 19590502 198201 1004

47

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Untuk sub sektor persampahan perkiraan pendanaan adalah: tahun 2013 Rp 12.475.000.000, tahun 2014 Rp 12.722.000.000, tahun 2015 Rp 17.737.000.000, tahun 2016 Rp 11.970.000.000, tahun 2017 Rp 11.170.000.000, total perkiraan pendanaan untuk kegiatan sub sektor persampahan dari tahun 2013 sampai 2017 Rp 66.074.000.000

Halaman 3 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

B.

(a). Pekerjaan Tanggul Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 187 90 90 91 458 458(b). Pekerjaan Galian Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 1,473 1,735 1,735 1,735 1,737 8,415 8,415(c). Pekerjaan Jalan dan Perkerasan Kabupaten Paket 1 1 1,411 1,411 1,411(d). Jalan operasi Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 96 76 76 76 79 403 403(e). Pekerjaan Pembuatan Drainase Kabupaten Unit 1 1 455 455 455(f). Pekerjaan Sistim Block landfill Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 2,710 3,552 3,552 3,552 3,552 16,918 16,918(g). Pekerjaan Instalasi Pengolahan Lindi ( IPL ) Kabupaten Paket 1 1 2,029 2,029 2,029(h). Pekerjaan Sumur Pantau Kabupaten Paket 1 1 24 24 24

(a). Pekerjaan Jaringan Lampu Penerangan Kabupaten Paket 1 1 1 3 122 122 123 367 367(b). Pekerjaan Buffer Area, Pintu gerbang, Taman dan Pagar Keliling Kabupaten Paket 1 1 1 3 141 141 141 423 423

(c). Pekerjaan Pembangunan Menara Air Kabupaten Paket 1 1 50 50 50

(a). Pekerjaan Pembangunan Pos Jaga Kabupaten Unit 1 1 83 83 83

(b). Pekerjaan Pembangunan Bengkel, Garasi alat berat Kabupaten Unit 1 1 2 298 298 596 596(c). Pekerjaan Pembangunan Kantor Pengelola Kabupaten Unit 1 1 482 482 482(d). Pekerjaan Pembangunan Jembatan Timbang Kabupaten Unit 1 1 250 250 250(e). Pekerjaan Pembangunan Tempat cuci truk sampah Kabupaten Unit 1 1 131 131 131

(a). Pekerjaan Pengadaan Peralatan Pendukung Administrasi. Kabupaten Unit 1 1 2 263 263 526 526(b). Pekerjaan Pengadaan Pengolahan Sampah Kabupaten Unit 1 1 1 3 510 510 515 1,535 1,535(c). Pengadaan Alat Berat- Excavator Kabupaten Unit 1 1 1,500 1,500 1,500- Dozer Kabupaten Unit 1 1 2,000 2,000 2,000- Land Compactor Kabupaten Unit 1 1 350 350 350- Loader Kabupaten Unit 1 1 1,000 1,000 1,000- Dump Truck Kabupaten Unit 2 2 4 600 600 1,200 1,200

8. Supervisi Pembangunan TPA(9.1). Supervisi Pembangunan Prasarana Dasar/Fasilitas Umum TPA Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125 125

(9.2). Supervisi Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125 125(9.3). Supervisi Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125 125

Kabupaten Keg 1 1 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 75 75 75 75 300 300Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125 125Kabupaten Dok 1 1 50 50 50Kabupaten Keg 1 1 20 20 20

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 25 25 25 25 100 100Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 50 50 50 50 200 200Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 100 100 100 100 400 400

(14.4). Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Operasional- Pengadaan dan Penimbunan Tanah Timbunan Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 150 150 150 150 600 600- O & P Instalasi Pengolah Lindi Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 20 20 20 20 80 80- O & P Alat Berat (Excavator, Dozer, Land Compactor, Loader & Dump truck) Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 175 175 175 175 700 700

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan 31,309 90,514 93,791 117,238 79,868 412,604 106,648 19,714 261,548 24,824

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume

2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

(14.3). Fasilitas Penunjang

11. Penyuluhan dan Bimbingan kepada masyarakat disekitar TPA12. Penyusunan Perda Pengelolaan TPA 13. Pemantauan dan Evaluasi TPA/TPA Regional pada kondisi/tahap Operasi14. Operasi dan Pemeliharaan(14.1). Pemeliharaan Fasilitas Umum TPA(14.2). Pemeliharaan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA,

(7.1). Pekerjaan Site Landfill

(7.2). Pekerjaan Perlengkapan

(7.3). Pembangunan Bangunan

(7.4). Pekerjaan Pengadaan Fasilitas Peralatan Pendukung Lainnya

9. Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA10. Pelatihan Pengelolaan TPA

2

48

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 4.3b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota

STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

B.

08XX15 KP3 KP3

08XX1501 Kabupaten Dok 1 1 - - Kabupaten Dok 1 1 - - Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 100 100 100 100 400Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 75 75 75 75 300Kabupaten Paket 1 1 50 50

08XX1502

Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 10 10 10 10 10 50

(2). Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 5 10 10 10 10 45

Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 5 10 10 10 10 45

Kabupaten Unit 40 200 300 400 400 1340 40 - - - - 40Kabupaten Unit 200 400 500 600 700 2400 40 80 80 - - 200

Kelurahan Klp 6 5 5 5 5 26 15 15 15 15 15 75

Kelurahan Klp 2 2 2 2 8 10 10 10 10 40

Kabupaten Keg 3 3 3 3 3 15 72 63 63 63 63 324Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 70 70 70 70 280Kabupaten Unit 10 10 10 10 40 - - - - - Kabupaten Unit 2 10 10 10 10 42 10 23 23 23 23 100Kabupaten Unit 4 10 10 10 10 44 100 - - - - 100Kabupaten Unit 1 2 2 2 2 9 135 - - - - 135

(1). Pembangunan TPS Kabupaten Unit 6 8 10 12 14 50 48 - - - - 48

(2). Peningkatan TPS biasa menjadi TPS terpilah Kabupaten Unit 7 7 8 8 30 21 21 24 24 90

(3). Rehabilitasi TPS Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 10 15 20 25 30 100

(1). Pengadaan Truck Biasa (terpilah/3R)(2). Operasi dan Pemeliharaan Truck Biasa(3). Pengadaan Dump Truck (terpilah) Kabupaten Unit 2 2 2 2 8 - - - - -

(4). Operasi dan Pemeliharaan Dump Truck Kabupaten Ls 1 1 1 1 1 5 400 480 560 640 720 2,800

(5). Pengadaan Compactor Truck (terpilah). Kabupaten Unit 1 1 - -

(6). Operasi dan Pemeliharaan Compactor Truck Kabupaten Ls 1 1 2 75 102 177

(7). Pengadaan Truck Penyapu Jalan (Street Sweeper) Kabupaten Unit 1 1 - -

(8). Operasi dan Pemeliharaan Truck Penyapu Jalan (Street Kabupaten Ls 1 1 90 90

(9). Pengadaan Kontainer (terpilah) Kabupaten Unit 1 1 1 1 4 50 50 50 50 200

(10). Pemeliharaan Kontainer Kabupaten Ls 1 1 1 1 4 14 21 28 35 98

(11). Pengadaan Amroll Truck Kabupaten Unit 1 1 2 - - -

(12). Operasi dan Pemeliharaan Amroll Truck Kabupaten Ls 1 1 1 1 1 5 45 45 90 90 135 405

3

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUANVolume

Total Volume APBD Kab./Kota

Jumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

(3). Kampanye tatacara dan gerakan pemilihan sampah dari sumbernya

(6). Pembentukan Pokmas baru ditingkat RT/RW tentang pengolahan sampah

(12). Pengadaan Gerobag Sampah bermotor bersekat(13). Pengadaan Mobil Pick Up Sampah

C. PENGELOLAAN SAMPAH DARI STASIUN ANTARA SAMPAI TPS

Alat Angkut Stasiun antara dan TPA

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

A. PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN(1). Penyusunan Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota(2). Review Masterplan Persampahan Skala Kab./Kota(3). Studi tentang kualitas dan kuantitas sampah Kab./Kota(4). Studi Manajemen Pengelolaan Persampahan(5). Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan Skala Kab./Kota

(7). Pembentukan kader warga peduli lingkungan di setiap kelurahan

(8). Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan(9). Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa dan RT/RW(10). Pengadaan keranjang sampah komposter (TAKAKURA)(11). Pengadaan Gerobag Sampah bersekat

B. PENGELOLAAN SAMPAH DARI SUMBERNYA(1). Penyuluhan tentang persampahan kepada masyarakat dan kelompok masyarakat

(4). Pengadaan Tempat Sampah Terpilah untuk Rumah Tangga.(5). Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat umum/jalan

49

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

B.

Kabupaten Unit 2 1 2 1 6 100 50 50 200

Kabupaten Keg 1 1 2 - -

Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20Kabupaten Keg 1 1 2 - - - -

Kabupaten Unit 2 1 2 1 6 400 - - - 400

Kabupaten Keg 1 1 2 - - - 0Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 - 100Kabupaten Keg 1 1 2 - - Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20Kabupaten Keg 1 1 2 - - - - Kabupaten Unit 2 2 4 - - - - Kabupaten Keg 1 1 2 - - - -

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 - 100Kabupaten Keg 1 1 2 - - Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20Kabupaten Keg 1 1 2 - - - - Kabupaten Unit 2 2 4 - - - - Kabupaten Keg 1 1 2 - - - - Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20

Kabupaten Unit 2 2 4 100 - 100Kabupaten Keg 1 1 2 - - Kabupaten Keg 1 1 2 10 10 20Kabupaten Keg 1 1 2 - - - - Kabupaten Unit 2 2 4 - - - - Kabupaten Keg 1 1 2 - - - - Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 60 60 60 60 240Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 5 5 5 5 20

55,767 147,940

KabupatenKabupatenKabupaten Paket 1 1 500 500

(4). Sertifikat Lahan Kabupaten Dok 2 2 24 24

(a). Penyusunan DED Fasilitas Umum TPA Kabupaten

(b). Penyusunan DED Fasilitas Perlindungan TPA Kabupaten

(c). Penyusunan DED Fasilitas Penunjang TPA Kabupaten

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

(2). Penyusunan Studi Kelayakan TPA (3). Penyusunan UKL/UPL TPA atau AMDAL

(5). Penyusunan DED TPA Saniter Landfill

(6). Sosialisasi Pembangunan TPA kepada masyarakat sekitarnya(7). Pembangunan TPA Sanitary Landfill

(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam

D. TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) Sanitary LandfillD.1. PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN TPA KAB./KOTA(1). Penyusunan Studi Pra-kelayakan TPA

(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Logam(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Logam(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Logam(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Logam(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Logam

(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Kertas(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas

(4). TPST Sampah Logam(1). Pembebasan Lahan

(1). Pembebasan Lahan(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Kertas(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Kertas(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Kertas(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Kertas

(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik(6). Supervisi Pembangunan TPST Unit Daur Ulang Plastik

(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik

(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang (3R), Plastik

(3). TPST Sampah Kertas

(2). TPST Sampah Plastik(1). Pembebasan Lahan(2). Penyusunan DED TPST Unit Daur Ulang Plastik(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST Daur Ulang Plastik(4). Pelatihan bagi pengelola TPST Daur Ulang Plastik

(4). Pelatihan bagi pengelola TPST UDKP(5). Pembangunan TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)(6). Supervisi Pembangunan TPST UDPK(7). Operasi dan Pemeliharaan TPST UDPK(8). Rehabilitasi TPST Unit Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK).

TPST 3 R(1). TPST Sampah Organik (UDPK)(1). Pembebasan Lahan(2). Penyusunan DED TPST Daur Ulang dan Pembuatan Kompos (UDPK)(3). Pembentukan lembaga pengelola TPST UDKP

3

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

50

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 3 dari 3

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

B.

(a). Pekerjaan Tanggul Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 - - - - - -

(b). Pekerjaan Galian Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 - - - - - -

(c). Pekerjaan Jalan dan Perkerasan Kabupaten Paket 1 1 - - - - - -

(d). Jalan operasi Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 - - - - - -

(e). Pekerjaan Pembuatan Drainase Kabupaten Unit 1 1 - - - - - -

(f). Pekerjaan Sistim Block landfill Kabupaten Paket 1 1 1 1 1 5 - - - - - -

(g). Pekerjaan Instalasi Pengolahan Lindi ( IPL ) Kabupaten Paket 1 1 - - - - - -

(h). Pekerjaan Sumur Pantau Kabupaten Paket 1 1 - - - - - -

(a). Pekerjaan Jaringan Lampu Penerangan Kabupaten Paket 1 1 1 3 122 122 123 367

(b). Pekerjaan Buffer Area, Pintu gerbang, Taman dan Pagar Keliling

Kabupaten Paket 1 1 1 3 141 141 141 423

(c). Pekerjaan Pembangunan Menara Air Kabupaten Paket 1 1 50 50

(a). Pekerjaan Pembangunan Pos Jaga Kabupaten Unit 1 1 83 83

(b). Pekerjaan Pembangunan Bengkel, Garasi alat berat Kabupaten Unit 1 1 2 - - - - -

(c). Pekerjaan Pembangunan Kantor Pengelola Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

(d). Pekerjaan Pembangunan Jembatan Timbang Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

(e). Pekerjaan Pembangunan Tempat cuci truk sampah Kabupaten Unit 1 1 131 131

(a). Pekerjaan Pengadaan Peralatan Pendukung Administrasi. Kabupaten Unit 1 1 2 - - - - -

(b). Pekerjaan Pengadaan Pengolahan Sampah Kabupaten Unit 1 1 1 3 - - - - -

(c). Pengadaan Alat Berat - - - -

- Excavator Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

- Dozer Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

- Land Compactor Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

- Loader Kabupaten Unit 1 1 - - - - -

- Dump Truck Kabupaten Unit 2 2 4 - - - - -

8. Supervisi Pembangunan TPA(9.1). Supervisi Pembangunan Prasarana Dasar/Fasilitas Umum Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125

(9.2). Supervisi Pembangunan Fasilitas Perlindungan Lingkungan Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125

(9.3). Supervisi Pembangunan Fasilitas Penunjang TPA Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125Kabupaten Keg 1 1 50 50Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 - - - - - Kabupaten Keg 1 1 1 1 1 5 25 25 25 25 25 125Kabupaten Dok 1 1 50 50Kabupaten Keg 1 1 20 20

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 25 25 25 25 100Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 50 50 50 50 200Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 100 100 100 100 400

(14.4). Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas Operasional- Pengadaan dan Penimbunan Tanah Timbunan Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 150 150 150 150 600

- O & P Instalasi Pengolah Lindi Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 20 20 20 20 80

- O & P Alat Berat (Excavator, Dozer, Land Compactor, Loader & Dump truck)

Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 175 175 175 175 700

308 749 959 1,129 1,231 4,302 2,610 2,414 2,624 2,496 2,508 12,528

SUB-SEKTOR PERSAMPAHAN

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

3

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) SKPD

Penanggungjawab Pelaksanaan

(14.1). Pemeliharaan Fasilitas Umum TPA(14.2). Pemeliharaan Fasilitas Perlindungan Lingkungan TPA, (14.3). Fasilitas Penunjang

10. Pelatihan Pengelolaan TPA11. Penyuluhan dan Bimbingan kepada masyarakat disekitar TPA12. Penyusunan Perda Pengelolaan TPA 13. Pemantauan dan Evaluasi TPA/TPA Regional pada kondisi/tahap 14. Operasi dan Pemeliharaan

(7.1). Pekerjaan Site Landfill

(7.2). Pekerjaan Perlengkapan

(7.3). Pembangunan Bangunan

(7.4). Pekerjaan Pengadaan Fasilitas Peralatan Pendukung Lainnya

9. Pembentukan Kelembagaan Pengelolaan TPA/Unit Kerja TPA

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Persampahan

51

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase

Tabel 4.4a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase

PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASISTRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 5

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

C.

KabupatenKabupatenKabupatenKabupaten

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 500 500 500 (b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 150 150 150 (c). Pembebasan lahan Kabupaten M' 9700 9700 9,700 9,700 9,700 (d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer - Kecamatan Bangko Bangko 38,541 618 M' 2000 2000 2000 2000 8000 7,800 7,800 7,800 7,800 31,200 31,200 - Kecamatan Pamenang Pamenang 7,665 177.63 M' 250 250 250 250 1000 975 975 975 975 3,900 3,900 - Kecamatan Tabir Tabir 5,020 122.92 M' 375 375 375 375 1500 1,463 1,463 1,463 1,463 5,850 5,850

- Kecamatan Sungai Manau Sungai Manau 2,988 80.55 M' 500 500 1000 1,950 1,950 3,900 3,900 (e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 512 512 609 609 2,243 2,243

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer (c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase

(a). Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 1 3 135 135 135 135 540 540 (b). Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 1 3 291 291 291 291 1,164 1,164

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

Kabupaten

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

Kabupaten

(c). Pembebasan lahan Kabupaten M' 7200 7200 7,200 7,200 7,200 (d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder- Kecamatan Bangko Bangko 38,541 618 M' 1500 1500 1500 1500 6000 1,875 1,875 1,875 1,875 7,500 7,500

- Kecamatan Pamenang Pamenang 7,665 177.63 M' 250 250 250 250 1000 313 313 313 313 1,250 1,250 - Kecamatan Tabir Tabir 5,020 122.92 M' 750 750 750 750 3000 938 938 938 938 3,750 3,750 - Kecamatan Sungai Manau Sungai Manau 2,988 80.55 M' 1000 1000 2000 1,250 1,250 2,500 2,500 (e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder Kabupaten Keg 1 1 1 3 156 219 219 594 594

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder(b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong Drainase Sekunder

(1). Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

(4). Penyusunan Data Base Sistem drainase Kota/Kawasan

B. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE PRIMER(1). Pembangunan Saluran Drainase Primer

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Primer

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Primer

C. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE SEKUNDER

SUB-SEKTOR DRAINASEA. MASTERPLAN(1). Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan (2). Outlineplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan(3). Review Masterplan Sistem Drainase

2015 2016 2017

2

Luas Wilayah terlayani

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani Jumlah

KABUPATEN PROV. APBN Non PemerintahSATU

ANVolume Total

Volume 2013 2014

52

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 5

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

C.

(a). Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kabupaten Keg 1 1 1 3 100 100 100 300 300

(b). Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder Kabupaten Keg 1 1 1 3 43 43 43 130 130

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan(b). Pembangunan Saluran Drainase LingkunganBangkoKel. Pasar Atas Bangko 6,328 113 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550 550

Kel. Pasar Bangko 3,261 60 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550 550

Kel. Dusun Bangko 11,668 190 M' 290 500 500 500 500 2290 290 138 138 138 138 840 840

Kel. Pematang Kandis 17,284 255 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550 550

Kungkai 4,332 150 M' 100 500 500 500 500 2100 100 138 138 138 138 650 650

Sungai Kapas 6,512 260 M' 500 500 500 1500 138 138 138 413 413

Langling 3,182 301 M' 500 500 138 138 138

Dusun Mudo 983 150 M' 500 500 138 138 138 Muara Siau 0

Rantau Macang 679 46 300 300 600 83 83 165 165

Pasar Muara Siau 1048 34 500 300 800 138 83 220 220

Durian Rambun 311 457 100 300 400 100 83 183 183

Lubuk Birah 475 180 100 300 300 700 100 83 83 265 265

Peradun Temeras 726 40 300 300 83 83 83

Teluk Sikumbang 756 62 300 300 83 83 83

Tiaro 669 41 300 300 83 83 83

Lubuk Beringin 1169 152 100 300 400 100 83 183 183

Muara Siau 1166 76 300 300 83 83 83

Rantau Bidaro 317 83 200 200 55 55 55

Air Lago 534 116 200 200 55 55 55

Badak Terkurung 463 70 200 200 55 55 55

Rantau Panjang 1410 166 300 300 83 83 83

Pulau Raman 1141 209 500 500 138 138 138

Sepantai Renah 402 51 200 200 55 55 55

Rantau Bayur 458 40 200 200 55 55 55

Sungai Ulas 510 68 200 200 55 55 55 Tabir 0

Kelurahan Dusun baru 8228 177 500 500 138 138 138

Kel. Pasar Rantau Panjang 5020 123 500 500 138 138 138

Kelurahan Kampung Baruh 4597 121 500 500 138 138 138

Kelurahan Mampun 4579 125 500 500 138 138 138

Seling 2729 155 300 300 83 83 83

Kandang 1712 157 300 300 83 83 83

Koto Rayo 1944 160 200 200 55 55 55

Beluran Panjang 1469 82 500 500 138 138 138

Tanjung Ilir 1722 105 500 500 138 138 138

Lubuk Napal 485 78 200 200 55 55 55

Kel. Pasar Baru Rantau Panjang 2953 90 500 500 138 138 138 Pamenang 0

Kelurahan Pamenang 7665 178 500 500 138 138 138

Muara Belengo 2069 167 500 500 138 138 138

RejoSari 2465 188 500 500 138 138 138

Pematang Kancil 1496 38 500 500 138 138 138

Tanah Abang 4361 138 500 500 138 138 138

Epang Benao 1767 143 500 500 138 138 138

Tanjung Gedang 999 77 500 500 138 138 138

Keroya 1573 62 500 500 138 138 138

Pauh Menang 3120 76 500 500 138 138 138

Sialang 3177 88 500 500 138 138 138

Jelatang 1774 95 500 500 138 138 138

Karang Birahi 2662 140 500 500 138 138 138

Sungai Udang 2314 102 500 500 138 138 138

Pelakar Jaya 1203 81 500 500 138 138 138

SUB-SEKTOR DRAINASE

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder

D. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE TERSIER/LINGKUNGAN(1). Pembangunan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

2

53

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 3 dari 5

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

C.Sungai Manau 0

Sungai Nilau 1844 111 500 500 138 138 138

Sungai Manau 2988 81 200 500 700 200 138 338 338

Bukit Batu 1177 111 300 300 83 83 83

Sungai Pinang 896 541 500 500 138 138 138

Palipan 1098 69 500 500 138 138 138

Seringat 1283 48 300 300 83 83 83

Tiangko 1231 109 100 300 400 100 83 183 183

Durian Lecah 1181 60 500 500 138 138 138

Benteng 1256 74 500 500 138 138 138

Gelanggang 690 99 300 300 83 83 83 Lembah Masurai 0

Pasar Masurai 664 25 500 500 138 138 138

Tanjung Dalam 1153 226 500 500 138 138 138

Muara Pangi 1193 349 300 300 83 83 83

Rantau Jering 1386 91 500 500 138 138 138

Nilo Dingin 864 587 500 500 138 138 138

Tanjung Berugo 1014 376 500 500 138 138 138

Dusun Tuo 1643 384 500 500 138 138 138

Koto Rami 735 154 300 300 83 83 83

Rancan 683 137 300 300 83 83 83

Muara Lengayo 459 150 300 300 83 83 83

Sungai Lalang 1906 525 500 500 138 138 138

Talang Asal 754 140 300 300 83 83 83

Muara Kelukup 837 61 500 500 138 138 138

Talang Paruh 722 85 500 500 138 138 138

Durian Mukut 491 39 300 300 83 83 83 Batang Masumai 0

Salam Buku 1510 60 500 500 138 138 138

Lubuk Gaung 1202 58 500 500 138 138 138

Pulau Baru 1516 138 500 500 138 138 138

Rantau Alai 2072 101 500 500 138 138 138

Titian Teras 1270 60 100 300 400 100 83 183 183

Kederasan Panjang 574 49 300 300 83 83 83

Pulau Layang 940 138 300 300 83 83 83

Pelangki 1065 60 100 300 400 100 83 183 183

Nibung 1256 41 500 500 500 138 638 638

Tambang Besi 595 22 300 300 83 83 83 Renah Pemberap 0

Renah Medan 541 53 300 300 83 83 83

Simpang Parit 859 72 100 300 400 100 83 183 183

Talang Segegah 822 264 500 500 138 138 138

Durian Batakuk 1335 223 500 500 138 138 138

Muaro Panco Barat 1460 62 100 500 600 100 138 238 238

Parit Ujung Tanjung 1369 44 500 500 138 138 138

Guguk 1430 166 100 500 600 100 138 238 238

Muara Bantan 718 151 300 300 83 83 83

Markeh 1120 80 500 500 138 138 138

Air Batu 2755 259 500 500 138 138 138

Muaro Panco Timur 1953 52 500 500 138 138 138

Marus Jaya 754 83 200 200 55 55 55 Pangkalan Jambu 0

Kampung Limo 1681 100 500 500 138 138 138

Sungai Jering 1044 89 500 500 138 138 138

Bukit Perentak 661 271 300 300 83 83 83

Baru Pangkalan Jambu 552 186 300 300 83 83 83

Tigo Alur Pangkalan Jambu 1584 30 500 500 138 138 138

Birun 728 465 300 300 83 83 83

Bunga Tanjung 1118 366 300 300 83 83 83

Tanjung Mudo 947 385 300 300 83 83 83 Tabir Ulu 0

Muara Jernih 1584 142 200 500 700 200 138 338 338

Pulau Aro 3318 134 500 500 138 138 138

Kapuk 2363 107 100 500 600 100 138 238 238

Rantau Ngarau 829 234 300 300 83 83 83

Muaro Seketuk 523 120 300 300 83 83 83

Medan Baru 497 65 300 300 83 83 83

SUB-SEKTOR DRAINASE2

DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kw

s)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)

54

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 4 dari 5

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

C.Pamenang Barat 0

Simp Limbur Merangin 1841 70 500 500 138 138 138

Mampun Baru 2767 72 100 500 600 100 138 238 238

Pinang Merah 5033 140 100 500 600 100 138 238 238

Karang Anyar 1292 67 300 300 83 83 83

Limbur Merangin 1927 141 500 500 138 138 138

Tanjung Lamin 1671 123 500 500 138 138 138

Papit 969 101 300 300 83 83 83

Pulau Tujuh 2871 87 500 500 138 138 138 Tabir Selatan 0

Rawa Jaya 4476 114 500 500 138 138 138

Sinar Gading 1682 44 500 500 138 138 138

Muara Delang 7632 223 500 500 138 138 138

Sungai Sahut 5078 186 500 500 138 138 138

Bunga Antoi 5781 289 500 500 138 138 138

Bunga Tanjung 5148 224 500 500 138 138 138

Gading Jaya 1943 70 500 500 138 138 138 Pamenang Selatan 0

Tambang Emas 5832 136 500 500 138 138 138

Tanjung Benuang 3727 223 75 500 575 75 138 213 213

Pulau Bayur 924 266 300 300 83 83 83

Selango 1146 164 500 500 138 138 138 Renah Pemenang 0

Meranti 3876 136 100 500 600 100 138 238 238

Lantak Seribu 4857 170 500 500 138 138 138

Rasau 3895 100 500 500 138 138 138

Bukit Bungkul 4870 164 500 500 138 138 138 Jangkat 0

Muara Madras 2588 95 500 500 138 138 138

Lubuk Pungguk 1189 132 500 500 138 138 138

Pulau Tengah 3378 388 500 500 138 138 138

Renah Alai 1334 261 500 500 138 138 138

Lubuk Mentilin 197 496 300 300 83 83 83

Rantau Kermas 424 349 300 300 83 83 83

Tanjung Kasri 416 1040 100 300 400 100 83 183 183

Renah Kemumu 453 1119 300 300 83 83 83

Koto Renah 816 73 300 300 83 83 83

Renah Pelaan 579 41 300 300 83 83 83

koto Rawang 273 173 300 300 83 83 83 Sungai Tenang 0

Rantau Suli 1803 68 100 500 600 100 138 238 238

Pematang Pauh 1586 863 500 500 138 138 138

Beringin Tinggi 944 575 300 300 83 83 83

Tanjung Benuang 981 218 300 300 83 83 83

Gedang 703 197 300 300 83 83 83

Talang Tembago 1344 466 300 300 83 83 83

Baru 822 35 300 300 83 83 83

Tanjung Mudo 480 245 300 300 83 83 83

Koto Teguh 590 35 300 300 83 83 83

Jangkat 563 220 300 300 83 83 83

Koto Baru 541 162 300 300 83 83 83

Tanjung alam 403 194 300 300 83 83 83 Tiang Pumpung 0

Sikancing 1488 52 175 500 675 175 138 313 313

Beringin Sanggul 1087 284 500 500 138 138 138

Rantau Limau Kapas 974 356 300 300 83 83 83

Sekancing Ilir 1375 81 500 500 138 138 138

Baru Bukit Punjung 647 91 300 300 138 138 138

Baru Sungai Sakai 453 137 100 300 400 100 83 183 183 Bangko Barat 0

Pulau Rengas 2114 70 500 500 138 138 138

Bedeng rejo 1270 143 500 500 138 138 138

Bukit Beringin 3189 259 500 500 138 138 138

Sungai Putih 2592 144 500 500 138 138 138

Biuku Tanjung 2080 200 100 500 600 100 138 238 238

Pulau Rengas Ulu 1907 166 500 500 138 138 138 Nalo Tantan 0

Sungai Ulak 5318 210 200 500 700 200 138 338 338

Mentawak 2187 120 500 500 138 138 138

Aur Berduri 1403 140 500 500 138 138 138

Danau 1420 134 500 500 138 138 138

Telun 952 136 500 500 138 138 138

Nalo Gedang 1689 291 500 500 138 138 138

Baru Nalo 1762 118 500 500 138 138 138

SUB-SEKTOR DRAINASE2

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

Merangin, 26 - 11 - 2012Disusun,

Pokja Sanitasi Kab. .MeranginKetua,

Suhaibi,S.Ag,M.SiNip. 19590502 198201 1004

55

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Untuk kegiatan di sub sektor drainase perkiraan perkiraan pendanaan adalah: tahun 2013 Rp 4.180.000.000, tahun 2014 Rp 38.925.000.000, tahun 2015 Rp 21.540.000.000, tahun 2016 Rp 26.647.000.000, tahun 2017 Rp 26.076.000.000. Total perkiraan pendanaan untuk kegiatan sub sektor drainase dari tahun 2013-2017 adalah Rp 117.368.000.000

Halaman 5 dari 5

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

C.Tabir Ilir 0

Rantau Limau Manis 2423 88 500 500 138 138 138

Ulak Makam 1339 233 100 500 600 100 138 238 238

Air Batu 2699 88 500 500 138 138 138

Rejo sari 1380 39 500 500 138 138 138

Kota Raja 1599 61 500 500 138 138 138

Tanggul Bulin 1284 95 500 500 138 138 138

Mekar Limau Manis 1232 137 500 500 138 138 138 Tabir Timur 0

Sungai Bulian 2868 77 500 500 138 138 138

Bukit Subur 2044 69 500 500 138 138 138

Sungai Limau 1842 128 500 500 138 138 138

Sri sembilan 2479 71 500 500 138 138 138 Tabir Lintas 0

Mensango 1110 41 500 500 138 138 138

Koto Baru 1690 96 75 500 575 75 138 213 213

Sidolego 3033 88 100 500 600 100 138 238 238

Tambang baru 2363 302 500 500 138 138 138

Sidoharjo 802 37 100 300 400 100 83 183 183 Margo Tabir 0

Tanjung Rejo 5088 180 500 500 138 138 138

Sumber agung 4319 202 500 500 138 138 138

Suka Rejo 1620 72 500 500 138 138 138

Sido Rukun 2227 70 500 500 138 138 138

Lubuk Bumbun 2861 184 500 500 138 138 138

Tegal Rejo 827 41 300 300 83 83 83 Tabir Barat 0

Muara Kibul 1434 147 100 500 600 100 138 238 238

Air Liki 648 468 65 300 365 65 83 148 148

Ngaol 1380 391 100 500 600 100 138 238 238

Telentam 1604 253 500 500 138 138 138

Sungai Tabir 500 198 300 300 83 83 83

Batang Kibul 1297 718 500 500 138 138 138

Pulau Terbakar 1208 164 500 500 138 138 138

Tanjung Putus 1260 109 500 500 138 138 138

Pulau Lebar 341 28 100 300 400 100 83 183 183

Air Liki Baru 664 674 300 300 83 83 83

Ngaol Ilir 656 114 300 300 83 83 83

Baru Kibul 325 88 300 300 83 83 83

Tanjung Beringin 546 77 300 300 83 83 83

Muaro Langeh 501 135 300 300 83 83 83 (c). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan(b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan

(a). Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan 1 1 1 1 4 375 235 1,019 1,052 2,681 2,681 (b). Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Lingkungan 1 1 1 1 4 375 188 188 189 940 940

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sub-Sektor Drainase 10,012 59,858 103,865 119,761 83,445 376,809 141,648 296,285 315,544 332,942 252,831 1,339,021 343,512 64,400 879,081 52,288

SUB-SEKTOR DRAINASE2

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani

Luas Wilayah terlayani KABUPATEN PROV. APBN Non

PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014 2015 2016 2017 Jumlah

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

56

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 4.4b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota

STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

PU PUKabupatenKabupatenKabupatenKabupaten

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong- Kabupaten Keg 1 1 500 500

(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong- Kabupaten Keg 1 1 150 150

(c). Pembebasan lahan Kabupaten M' 9700 9700 9,700 9,700

(d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer - Kecamatan Bangko Bangko 38,541 618 M' 1500 1700 1500 1500 6200 - - - - -

- Kecamatan Pamenang Pamenang 7,665 177.63 M' 250 250 250 250 1000 - - - - -

- Kecamatan Tabir Tabir 5,020 122.92 M' 375 375 375 375 1500 - - - - -

- Kecamatan Sungai Manau Sungai Manau 2,988 80.55 M' 500 500 1000 - - - - -

(e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Kabupaten Keg 1 1 1 1 4 - - - - -

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan

(a). Pemeliharaan Saluran dan Gorong-gorong Drainase Primer Kabupaten Keg 1 1 1 3 135 135 135 135 540

(b). Pengerukan Sedimen Saluran dan Gorong-gorong Drainase Kabupaten Keg 1 1 1 3 291 291 291 291 1,164

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran dan Gorong- Kabupaten(b). Sosialisasi Rencana Pembangunan Saluran dan Gorong- Kabupaten(c). Pembebasan lahan Kabupaten M' 7200 7200 7,200 7,200

(d). Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Drainase - Kecamatan Bangko Bangko 38,541 618 M' 1500 1500 1500 1500 6000 - - - - -

- Kecamatan Pamenang Pamenang 7,665 177.63 M' 250 250 250 250 1000 - - - - -

- Kecamatan Tabir Tabir 5,020 122.92 M' 750 750 750 750 3000 - - - - -

- Kecamatan Sungai Manau Sungai Manau 2,988 80.55 M' 1000 1000 2000 - - - - -

(e). Supervisi Pembangunan Saluran dan Gorong-gorong Kabupaten Keg 1 1 1 3 156 219 219 594

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran dan Gorong-gorong (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan Gorong-(c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran dan

(a). Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder Kabupaten Keg 1 1 1 3 100 100 100 300

(b). Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Sekunder Kabupaten Keg 1 1 1 3 43 43 43 130

3

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUANVolume

Total Volume APBD Kab./Kota

Jumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Sekunder

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder

(1). Pembangunan Saluran Drainase Primer

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Primer

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Primer

C. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE SEKUNDER(1). Pembangunan Saluran Drainase Sekunder

(1). Masterplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan (2). Outlineplan Sistem Drainase Skala Kota/Kawasan(3). Review Masterplan Sistem Drainase (4). Penyusunan Data Base Sistem drainase Kota/Kawasan

B. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE PRIMER

A. MASTERPLAN

SUB SEKTOR DRAINASE

57

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 2 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

(a). Perencanaan Teknis Pembangunan Saluran Drainase (b). Pembangunan Saluran Drainase LingkunganBangkoKel. Pasar Atas Bangko 6,328 113 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550

Kel. Pasar Bangko 3,261 60 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550

Kel. Dusun Bangko 11,668 190 M' 290 500 500 500 500 2000 290 138 138 138 138 840

Kel. Pematang Kandis 17,284 255 M' 500 500 500 500 2000 138 138 138 138 550

Kungkai 4,332 150 M' 100 500 500 500 500 2000 100 138 138 138 138 650

Sungai Kapas 6,512 260 M' 500 500 500 1500 138 138 138 413

Langling 3,182 301 M' 500 500 138 138

Dusun Mudo 983 150 M' 500 500 138 138

Muara SiauRantau Macang 679 46 300 300 600 83 83 165

Pasar Muara Siau 1048 34 500 300 800 138 83 220

Durian Rambun 311 457 100 300 300 100 83 183

Lubuk Birah 475 180 100 300 300 600 100 83 83 265

Peradun Temeras 726 40 300 300 83 83

Teluk Sikumbang 756 62 300 300 83 83

Tiaro 669 41 300 300 83 83

Lubuk Beringin 1169 152 100 300 300 100 83 183

Muara Siau 1166 76 300 300 83 83

Rantau Bidaro 317 83 200 200 55 55

Air Lago 534 116 200 200 55 55

Badak Terkurung 463 70 200 200 55 55

Rantau Panjang 1410 166 300 300 83 83

Pulau Raman 1141 209 500 500 138 138

Sepantai Renah 402 51 200 200 55 55

Rantau Bayur 458 40 200 200 55 55

Sungai Ulas 510 68 200 200 55 55

TabirKelurahan Dusun baru 8228 177 500 500 138 138

Kel. Pasar Rantau Panjang 5020 123 500 500 138 138

Kelurahan Kampung Baruh 4597 121 500 500 138 138

Kelurahan Mampun 4579 125 500 500 138 138

Seling 2729 155 300 300 83 83

Kandang 1712 157 300 300 83 83

Koto Rayo 1944 160 200 200 55 55

Beluran Panjang 1469 82 500 500 138 138

Tanjung Ilir 1722 105 500 500 138 138

Lubuk Napal 485 78 200 200 55 55

Kel. Pasar Baru Rantau Panjang 2953 90 500 500 138 138

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

D. SALURAN DAN GORONG-GORONG DRAINASE (1). Pembangunan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

3

SUB SEKTOR DRAINASE

58

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 3 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

Pamenang 0

Kelurahan Pamenang 7665 178 500 500 138 138

Muara Belengo 2069 167 500 500 138 138

RejoSari 2465 188 500 500 138 138

Pematang Kancil 1496 38 500 500 138 138

Tanah Abang 4361 138 500 500 138 138

Epang Benao 1767 143 500 500 138 138

Tanjung Gedang 999 77 500 500 138 138

Keroya 1573 62 500 500 138 138

Pauh Menang 3120 76 500 500 138 138

Sialang 3177 88 500 500 138 138

Jelatang 1774 95 500 500 138 138

Karang Birahi 2662 140 500 500 138 138

Sungai Udang 2314 102 500 500 138 138

Pelakar Jaya 1203 81 500 500 138 138 Sungai Manau 0

Sungai Nilau 1844 111 500 500 138 138

Sungai Manau 2988 81 200 500 500 200 138 338

Bukit Batu 1177 111 300 300 83 83

Sungai Pinang 896 541 500 500 138 138

Palipan 1098 69 500 500 138 138

Seringat 1283 48 300 300 83 83

Tiangko 1231 109 100 300 300 100 83 183

Durian Lecah 1181 60 500 500 138 138

Benteng 1256 74 500 500 138 138

Gelanggang 690 99 300 300 83 83 Lembah Masurai 0

Pasar Masurai 664 25 500 500 138 138

Tanjung Dalam 1153 226 500 500 138 138 Muara Pangi 1193 349 300 300 83 83

Rantau Jering 1386 91 500 500 138 138 Nilo Dingin 864 587 500 500 138 138

Tanjung Berugo 1014 376 500 500 138 138

Dusun Tuo 1643 384 500 500 138 138

Koto Rami 735 154 300 300 83 83

Rancan 683 137 300 300 83 83

Muara Lengayo 459 150 300 300 83 83

Sungai Lalang 1906 525 500 500 138 138

Talang Asal 754 140 300 300 83 83

Muara Kelukup 837 61 500 500 138 138

Talang Paruh 722 85 500 500 138 138

Durian Mukut 491 39 300 300 83 83 Batang Masumai 0

Salam Buku 1510 60 500 500 138 138

Lubuk Gaung 1202 58 500 500 138 138

Pulau Baru 1516 138 500 500 138 138

Rantau Alai 2072 101 500 500 138 138

Titian Teras 1270 60 100 300 300 100 83 183 Kederasan Panjang 574 49 300 300 83 83

Pulau Layang 940 138 300 300 83 83 Pelangki 1065 60 100 300 300 100 83 183

Nibung 1256 41 500 500 500 138 638

Tambang Besi 595 22 300 300 83 83

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

3

SUB SEKTOR DRAINASE

59

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 4 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

Renah Pemberap 0

Renah Medan 541 53 300 300 83 83

Simpang Parit 859 72 100 300 300 100 83 183

Talang Segegah 822 264 500 500 138 138

Durian Batakuk 1335 223 500 500 138 138

Muaro Panco Barat 1460 62 100 500 500 100 138 238

Parit Ujung Tanjung 1369 44 500 500 138 138

Guguk 1430 166 100 500 500 100 138 238 Muara Bantan 718 151 300 300 83 83

Markeh 1120 80 500 500 138 138

Air Batu 2755 259 500 500 138 138

Muaro Panco Timur 1953 52 500 500 138 138

Marus Jaya 754 83 200 200 55 55 Pangkalan Jambu 0

Kampung Limo 1681 100 500 500 138 138

Sungai Jering 1044 89 500 500 138 138

Bukit Perentak 661 271 300 300 83 83

Baru Pangkalan Jambu 552 186 300 300 83 83

Tigo Alur Pangkalan Jambu 1584 30 500 500 138 138

Birun 728 465 300 300 83 83

Bunga Tanjung 1118 366 300 300 83 83

Tanjung Mudo 947 385 300 300 83 83 Tabir Ulu 0

Muara Jernih 1584 142 200 500 500 200 138 338

Pulau Aro 3318 134 500 500 138 138

Kapuk 2363 107 100 500 500 100 138 238

Rantau Ngarau 829 234 300 300 83 83

Muaro Seketuk 523 120 300 300 83 83

Medan Baru 497 65 300 300 83 83 Pamenang Barat 0

Simp Limbur Merangin 1841 70 500 500 138 138

Mampun Baru 2767 72 100 500 500 100 138 238

Pinang Merah 5033 140 100 500 500 100 138 238

Karang Anyar 1292 67 300 300 83 83

Limbur Merangin 1927 141 500 500 138 138

Tanjung Lamin 1671 123 500 500 138 138

Papit 969 101 300 300 83 83

Pulau Tujuh 2871 87 500 500 138 138 Tabir Selatan 0

Rawa Jaya 4476 114 500 500 138 138 Sinar Gading 1682 44 500 500 138 138

Muara Delang 7632 223 500 500 138 138

Sungai Sahut 5078 186 500 500 138 138

Bunga Antoi 5781 289 500 500 138 138

Bunga Tanjung 5148 224 500 500 138 138

Gading Jaya 1943 70 500 500 138 138 Pamenang Selatan 0

Tambang Emas 5832 136 500 500 138 138

Tanjung Benuang 3727 223 75 500 500 75 138 213

Pulau Bayur 924 266 300 300 83 83

Selango 1146 164 500 500 138 138

Renah Pemenang 0

Meranti 3876 136 100 500 500 100 138 238 Lantak Seribu 4857 170 500 500 138 138

Rasau 3895 100 500 500 138 138 Bukit Bungkul 4870 164 500 500 138 138

3

SUB SEKTOR DRAINASE

PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah) SKPD

Penanggungjawab Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR

60

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 5 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

Jangkat 0Muara Madras 2588 95 500 500 138 138

Lubuk Pungguk 1189 132 500 500 138 138

Pulau Tengah 3378 388 500 500 138 138

Renah Alai 1334 261 500 500 138 138

Lubuk Mentilin 197 496 300 300 83 83

Rantau Kermas 424 349 300 300 83 83

Tanjung Kasri 416 1040 100 300 300 100 83 183

Renah Kemumu 453 1119 300 300 83 83

Koto Renah 816 73 300 300 83 83

Renah Pelaan 579 41 300 300 83 83

koto Rawang 273 173 300 300 83 83 Sungai Tenang 0

Rantau Suli 1803 68 100 500 500 100 138 238

Pematang Pauh 1586 863 500 500 138 138

Beringin Tinggi 944 575 300 300 83 83

Tanjung Benuang 981 218 300 300 83 83

Gedang 703 197 300 300 83 83

Talang Tembago 1344 466 300 300 83 83

Baru 822 35 300 300 83 83

Tanjung Mudo 480 245 300 300 83 83

Koto Teguh 590 35 300 300 83 83

Jangkat 563 220 300 300 83 83

Koto Baru 541 162 300 300 83 83

Tanjung alam 403 194 300 300 83 83 Tiang Pumpung 0

Sikancing 1488 52 175 500 500 175 138 313

Beringin Sanggul 1087 284 500 500 138 138

Rantau Limau Kapas 974 356 300 300 83 83

Sekancing Ilir 1375 81 500 500 138 138

Baru Bukit Punjung 647 91 300 300 138 138

Baru Sungai Sakai 453 137 100 300 300 100 83 183

Bangko Barat 0

Pulau Rengas 2114 70 500 500 138 138

Bedeng rejo 1270 143 500 500 138 138

Bukit Beringin 3189 259 500 500 138 138

Sungai Putih 2592 144 500 500 138 138

Biuku Tanjung 2080 200 100 500 500 100 138 238

Pulau Rengas Ulu 1907 166 500 500 138 138 Nalo Tantan 0Sungai Ulak 5318 210 200 500 500 200 138 338

Mentawak 2187 120 500 500 138 138 Aur Berduri 1403 140 500 500 138 138

Danau 1420 134 500 500 138 138 Telun 952 136 500 500 138 138

Nalo Gedang 1689 291 500 500 138 138 Baru Nalo 1762 118 500 500 138 138 Tabir Ilir 0Rantau Limau Manis 2423 88 500 500 138 138

Ulak Makam 1339 233 100 500 500 100 138 238 Air Batu 2699 88 500 500 138 138

Rejo sari 1380 39 500 500 138 138 Kota Raja 1599 61 500 500 138 138

Tanggul Bulin 1284 95 500 500 138 138

Mekar Limau Manis 1232 137 500 500 138 138

3

SUB SEKTOR DRAINASE

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

61

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Halaman 6 dari 6

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

Tabir Timur 0Sungai Bulian 2868 77 500 500 138 138

Bukit Subur 2044 69 500 500 138 138

Sungai Limau 1842 128 500 500 138 138

Sri sembilan 2479 71 500 500 138 138 Tabir Lintas 0

Mensango 1110 41 500 500 138 138

Koto Baru 1690 96 75 500 500 75 138 213

Sidolego 3033 88 100 500 500 100 138 238

Tambang baru 2363 302 500 500 138 138

Sidoharjo 802 37 100 300 300 100 83 183 Margo Tabir 0

Tanjung Rejo 5088 180 500 500 138 138

Sumber agung 4319 202 500 500 138 138

Suka Rejo 1620 72 500 500 138 138

Sido Rukun 2227 70 500 500 138 138

Lubuk Bumbun 2861 184 500 500 138 138

Tegal Rejo 827 41 300 300 83 83 Tabir Barat 0

Muara Kibul 1434 147 100 500 500 100 138 238

Air Liki 648 468 65 300 300 65 83 148

Ngaol 1380 391 100 500 500 100 138 238

Telentam 1604 253 500 500 138 138

Sungai Tabir 500 198 300 300 83 83

Batang Kibul 1297 718 500 500 138 138

Pulau Terbakar 1208 164 500 500 138 138

Tanjung Putus 1260 109 500 500 138 138

Pulau Lebar 341 28 100 300 300 100 83 183

Air Liki Baru 664 674 300 300 83 83

Ngaol Ilir 656 114 300 300 83 83

Baru Kibul 325 88 300 300 83 83

Tanjung Beringin 546 77 300 300 83 83

Muaro Langeh 501 135 300 300 83 83

(c). Supervisi Pembangunan Saluran Drainase Lingkungan

(a). Perencanaan Teknis Rehabilitasi Saluran Drainase (b). Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran Drainase (c). Supervisi Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Saluran

(a). Pemeliharaan Saluran Drainase Lingkungan 1 1 1 1 4 375 235 1,019 1,052 2,681

(b). Pengerukan Sedimen Saluran Drainase Lingkungan 1 1 1 1 4 375 188 188 189 940

3720 45,575 29,083 31,688 31,193 137,394 4,250 25,126 7,746 9,560 8,994 55,371

3

SUB SEKTOR DRAINASE

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUAN

Volume Total Volume

APBD Kab./KotaJumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

(3). Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

(2). Rehabilitasi Saluran Drainase Tersier/Lingkungan

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Pengelolaan Drainase

62

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

4.5 Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Tabel 4.5a: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi Higiene

Untuk kegiatan PHBS dan Higiene perkiraan pendanaan kegiatan adalah : tahun 2013 Rp 3.643.000.000, tahun 2014 Rp 3.643.000.000, tahun 2015 Rp 3.643.000.000, tahun 2016 Rp 3.634.000.000, tahun 2017 Rp 3.643.000.000. total perkiraan pendanaan kegiatan PHBS dan Higiene dari tahun 2013 – 2017 adalah Rp 18.215.000.000

PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI

STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTAKab. / Kota : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

2013 2014 2015 2016 2017

1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

D.

Desa/Kelurahan 75,115 Sekolah 580 580 580 580 580 580 290 290 290 290 290 1,450 1,450

Desa/Kelurahan 341,563 KK 68,412 68,412 68,412 68,412 68,412 68,412 161 161 161 161 161 805 805

Kabupaten 341,563 Desa/Kel 215 215 215 215 215 215 100 100 100 100 100 500 500

Desa/Kelurahan 341,563 Desa/Kel 215 215 215 215 215 215 1,490 1,490 1,490 1,490 1,490 7,450 1,863 1,863 1,862 1,862

Desa/Kelurahan Poskesdes 35 35 35 35 35 175 87 87 87 87 87 435 218 217

Desa/Kelurahan 341,563 Posyandu 86 86 86 86 86 430 215 215 215 215 215 1,075 1,075

Kecamatan TTU 6 6 6 6 6 30 300 300 300 300 300 1,500 1,500

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250 1,250

-

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Aspek PHBS dan Promosi Higiene 3,643 3,643 3,643 3,643 3,643 18,215 12,411 1,863 1,862 2,079

(3). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di Posyandu

(4). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di tempat-tempat umum (pasar)

C. Peningkatan peranserta masyarakat dalam PHBS

(1). Lomba PHBS

(2). Lomba LBS

(3). Lomba P2WKSS

(4). Lomba KB-KES

(1). Road Show Penyuluhan tentang PHBS (CTPS, stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya) di sekolah-sekolah, Pondok Pesantren, Perkantoran, Permukiman dan ditempat-tempat umum

(2). Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi CTPS, Stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya melalui siaran radio atau TV lokal.

(3). Promosi Kesehatan melalui Media cetak dan elektronik ( Radio )

B. Penyediaan Sarana Fisik untuk mendukung PHBS

(1). Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, spanduk dll.

(2). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di Poskesdes

ASPEK PHBS DAN PROMOSI HIGIENE

A. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye

2015 2016 2017

2

Luas Wilayah terlayani

Halaman 1 dari 1

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen)DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml. Penduduk terlayani Jumlah

KABUPATEN PROV. APBN Non PemerintahSATUAN

Volume Total Volume 2013 2014

63

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 4.5b: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS dan Promosi HigieneSumber Pendanaan APBD Kab/Kota

STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR SANITASI SUMBER PENDANAAN APBD KAB./KOTAKabupaten : MeranginProvinsi : JambiTahun : 2012

Halaman 1 dari 1

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017

1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

D.

DINKES DINKES

Desa/Kelurahan 75,115 Sekolah 580 580 580 580 580 2900 290 290 290 290 290 1,450

Desa/Kelurahan 341,563 KK 68,412 68,412 68,412 68,412 68,412 342,060 161 161 161 161 161 805

Kabupaten 341,563 Desa/Kel 215 215 215 215 215 1,075 100 100 100 100 100 500

Desa/Kelurahan 341,563 Desa/Kel 215 215 215 215 215 1,075 373 373 373 373 373 1,863

Desa/Kelurahan Poskesdes 35 35 35 35 35 175 44 44 44 44 44 218

Desa/Kelurahan 341,563 Posyandu 86 86 86 86 86 430 215 215 215 215 215 1,075

Kecamatan TTU 6 6 6 6 6 30 300 300 300 300 300 1,500

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250

Desa/Kelurahan Desa 1 1 1 1 1 5 250 250 250 250 250 1,250

69,553 69,553 69,553 69,553 69,553 347,765 2,482 2,482 2,482 2,482 2,482 12,411

3

ASPEK PHBS DAN PROMOSI HIGIENE

SKPD Penanggungjawab

Pelaksanaan

SKPD/Badan Pengelola Pasca KonstruksiJml. Penduduk

terlayaniLuas Wilayah

terlayani SATUANVolume

Total Volume APBD Kab./Kota

Jumlah

NOMOR KODE NOMENKLATUR PROGRAM / KEGIATAN (Output/Sub Output/Komponen) DETAIL LOKASI (Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan/volume yang dibiayai APBD Kab./Kota Indikasi sumber Pembiayaan (juta rupiah)

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Aspek PHBS dan Promosi Higiene

C. Peningkatan peranserta masyarakat dalam PHBS

(1). Lomba PHBS

(2). Lomba LBS

(3). Lomba P2WKSS

(4). Lomba KB-KES

B. Penyediaan Sarana Fisik untuk mendukung PHBS

(1). Pembuatan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, spanduk dll.

(2). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di poskesdes

(3). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di posyandu

(4). Pembangunan sarana cuci tangan pakai sabun ( CTPS ) di tempat-tempat umum ( pasar )

A. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam PHBS melalui Kampanye

(1). Road Show Penyuluhan tentang PHBS (CTPS, stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya) di sekolah-sekolah, Pondok Pesantren, Perkantoran, Permukiman dan ditempat-tempat umum

(2). Penyuluhan dan kampanye Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) meliputi CTPS, Stop BABS dan Membuang sampah pada tempatnya melalui siaran radio atau TV lokal.

(3). Promosi Kesehatan melalui Media cetak dan elektronik (Radio )

64

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Bab 5: Strategi Monev

Dalam strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) telah dinyatakan tujuan pembangunan sanitasi ditingkat kabupaten. Di dalam SSK juga dicantumkan target-target pembangunan sanitasi sub sektor ( air limbah, drainase dan persampahan ), serta target Prilaku Hidup Bersih dan Sehat dan hiegine. Strategi, kebijakan, program dan kegiatan guna mendukung tercapainya tujuan pembangunan sanitasi kabupaten.

Nantinya dalam pelaksanaan perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi untuk proses pelaksanaan SSK serta hasilnya guna melihat ketetapan penggunaan sumber daya baik keuangan maupun manusia. Evaluasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan SSK perlu juga dilakukan untuk mengetahui hambatan dan masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan kualitas proses dikemudian hari. Evaluasi dan pemantauan SSK akan dilakukan untuk menilai capaian-capaian sub sektor sanitasi dan aspek prilaku hidup bersih dan sehat.

Pemantauan atau Monitoring bertujuan untuk:

1. Memferifkasi tingkat efektifitas dan efisiensi proses pelaksanaan kegiatan; 2. Mengidentifikasi capaian dan kelemahannya; 3. Menetapkan rekomendasi langkah perbaikan untuk mengoptimalkan pencapaian. Sedangkan Evaluasi bertujuan untuk menilai konsep, design,pelaksanaan dan manfaat kegiatan program

pembangunan sanitasi. Hasil Monitoring dan evaluasi sangat bermanfaat sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan:

1. Kemajuan relatif capaian strategis pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam rangka kebijakan dan strategi yang disepakati.

2. Usaha meningkatkan kinerja dan akunbilitas institusi dalam usaha pencapaian visi pembangunan sanitasi;

3. Kelembagaan untuk Pemantauan dan Evaluasi pembangunan Sanitasi

Pemantauan Strategi Sanitasi Kabupaten

Pemantauan capaian pelaksana kegiatan adalah untuk menilai tingkat investasi dan keluaran dari pelaksanaan kegiatan berkaitan sanitasi oleh pemerintah kabupaten. Kegiatan-kegiatan ini mengacu kepada usulan kegiatan (rencana tindak) SSK maupun kegiatan diluar SSK yang dilaksanakan oleh SKPD. Jumlah usulan kegiatan SSK menurut tahun dan sub sektornya.

Pemantauan capaian strategis adalah untuk menilai tingkat capaian tujuan dan sasaran pembangunan sub sektor sanitasi dengan melihat indikator-indikator yang telah ditetapkan Tujuan, Sasaran serta tahapan pencapaian subsektor sanitasi.

Adapun sasarannya dari pada upaya pencapaian Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) per sub sektor dapat dilihat pada Matriks Kerangka Logis tabel 5.1 dibawah ini.

65

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 5.1: Matriks Kerangka Logis Sub Sektor Drainase Tujuan: Terwujudnya Pengendalian Banjir

Sasaran Indikator Data Dasar

Target Tahun 2013 Tahun 2017

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatnya kualitas dan kuantitas prasarana penanganan sistim jaringan drainase dari 39,75% menjadi 85% penduduk terlayani

1. Jadek : 50% penduduk terlayani (45.030 M’) 2. Ja.Mn: 65% penduduk terlayani (74.563 M’) 3. Ja.Pjg: 85% (137.329 M’)

39,75% atau 132.449 penduduk

Dinas PU tahun 2012

1. Jadek: 50% 2. Ja.Mn: 65% 3. Ja.Pjg: 85%

25% - 50% -

Tujuan: Tersedianya Sarana dan Prasarana Drainase Lingkungan Tersedianya sarana dan prasarana drainase lingkungan

1. Jadek : 30% penduduk terlayani (45.030 M’) 2. Ja.Mn: 45% penduduk terlayani (74.563 M’) 3. Ja.Pjg: 65% (137.329 M’)

30% atau 102 469 penduduk

Dinas PU tahun 2012

1. Jadek: 30% 2. Ja.Mn: 45% 3. Ja.Pjg: 65%

10%

30%

Tujuan: Terwujudnya pembangunan drainase lingkungan yang partisipatif dan tanggap kebutuhan a. Meningkatnya

kapasitas kelembagaan

masyarakat yang sudah ada untuk

pengelolaan drainase

Dikelolanya drainase oleh kelompok masyarakat

104 Kelompok

Laporan Teknis PNPM-PISEW 2009 - 2012

104 Kelompok

100%

- - -

b. Membentuk kelompok

masyarakat pengelola

drainase dari 104 menjadi 159

kelompok

Jumlah kelompok pengelola drainase

104 Kelompok

Laporan Teknis PNPM-PISEW 2009 - 2012

159 Kelompok

50%

50%

Tujuan: Menyusun regulasi terkait drainase lingkungan

Tersedianya regulasi tentang drainase lingkungan

Tersusunnya peraturan tentang pengelolaan drainase

Tidak ada regulasi

Analisa Pokja

Sanitasi 2012

1 Regulasi 100% - - -

66

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan: Adanya keterlibatan pendanaan dari dunia usaha/swasta dalam pembangunan prasarana dan sarana jaringan drainase a. Meningkatnya pembangunan jaringan drainase yang bersumber dari pengembang perumahan

Terbangunnya 100% saluran drainase diperumahan yang dikembangkan oleh developer

20% atau 3 perumahan

yang memiliki sistim

draianse linkungan

yang memadai

SKPD terkait tahun 2012

100%

50% - 50% -

b. Meningkatnya peran swasta/dunia usaha dalam pembangunan jaringan drainase

Jumlah perusahaan yang terlibat CSR dalam pembangunan drainase

0%

Analisa Pokja Sanitasi 2012

40%

10% 40%

67

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Sub Sektor Air Limbah Tujuan: Mencegah pencemaran lingkungan pemukiman untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Sasaran Indikator Data Dasar

Target Tahun 2013 Tahun 2017

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatnya ketersediaan dan penggunaan prasarana pengelolaan Air limbah domestik dengan sistim : 1. Sistim Individual ( on-site ) 2. Sistim Komunal ( MCK ++ )

Jumlah masyarakat yang mengakses sarana dan prasarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

1. Sistim Individual ( on-site ) 40% 2. Sistim Komunal ( MCK ++ ) 5%

Data olahan Tim Pokja

1. Sistim Individual ( on-site ) 75% 2. Sistim Komunal ( MCK ++ ) 15%

45% 6%

- -

50% 10%

- -

Tujuan: a.Membangun sarana dan prasarana pengolahan air limbah b. Terkelolanya sistim pengelolaan Air Limbah Permukiman yang baik dan berkelanjutan

a. Terbangunnya Sistim IPAL Komunal b. Terbangunnyasistim IPLT

Jumlah penduduk terlayani

0% 0%

Data olahan Tim Pokja

1. Sistim IPAL 30% 2. Sistim IPLT 58% penduduk yang terlayani

0% 0%

30% 58%

Tujuan: Terselenggaranya pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan Air Limbah Permukiman yang partisipatif

Terselenggaranya pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan Air

Limbah Permukiman yang

partisipatif

Jumlah pembangunan pengelolaan Air limbah yang melibatkan masyarakat

20% (terbangun dari PNPM-PISEW)

Laporan Teknis PNPM-PISEW 2009 - 2012

60% (40% tambahan program

dari Pemkab

yang dikelola

masyarakat)

30%

- 60% -

Tujuan: Memberikan pemahaman kepada SKPD terkait mengenai standar teknis pembangunan sarana dan prasarana air limbah Terpahaminya standar teknis pembangunan sarana dan prasarana Air limbah oleh SKPD ( Bappeda, Dinkes,DPU, Ktr.LH, KP3 ) dan masyarakat

Jumlah sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar teknis

Sarana dan prasarana pengelolaan air limbah yang belum sesuai standar teknis 46%

Analisa Pokja Sanitasi 2012

SKPD dan masyarakat 58%

100% - - -

Tujuan: Menyusun regulasi tentang pengelolaan air limbah menanggulangi pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Tersedianya Produk hukum yang mengatur tentang sistim pengelolaan Air Limbah Permukiman

Jumlah produk hukum yang disusun

0%

SKPD terkait tahun 2012

Regulasi pengelolaan air limbah

1 - -

68

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tujuan: Mensiasati sumber pendanaan alternatif kaitan pembangunan sub sektor air limbah (APBN, Hibah & CSR) a. Meningkatnya pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten dalam pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

Pendanaan terkait air limbah permukiman

0,1% ( dana APBD untuk sub sektor air limbah dibagi dengan belanja APBD total )

SKPD terkait tahun 2012

1% dari APBD

0,3% - 1% -

.b. Meningkatnya pembiayaan yang bersumber dari selain APBD Kabupaten dalam pembangunan prasarana dan sarana pengelolaan Air Limbah Permukiman

Sumber pendanaan alternatif air limbah permukiman

0,42% SKPD terkait tahun 2012

1% dari luar APBD Kabupaten

0,2% - 1% -

69

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Sub Sektor Persampahan Tujuan: Menyediakan sarana dan prasarana persampahan yang memadai dan mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Sasaran Indikator Data Dasar

Target Tahun 2013 Tahun 2017

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi

a. Meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana persampahan sesuai dengan sasaran pelayanan

Jumlah Kecamatan yang terlayani

6 kecamatan yang terlayani Saat ini

Dinas KP3 tahun 2012

Meningkatkan pelayanan persampahan dari 6 kecamatan menjadi 21 kecamatan

12 - 21 -

b. Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan secara terencana dan berkeadilan

Jumlah Kecamatan yang terlayani

6 kecamatan yang terlayani Saat ini

Dinas KP3 tahun 2012

Meningkatkan pelayanan persampahan dari 6 kecamatan menjadi 21 kecamatan

12 - 21 -

c. Meningkatnya kualitas pengelolaan TPA ke sistim sanitary landfill

Peningkatan sistim pengelolaan persampahan

opendumping Dinas KP3 tahun 2012

Sanitary Landfill

10% - 100%

Tujuan: Mewujudkan pembangunan persampahan yang partisipatif dan tanggap kebutuhan. Meningkatnya kerjasama dengan pihak swasta dalam pengelolaan sampah

Jenis prasarana persampahan Jumlah Perusahaan penyedia CSR

Tong Sampah; 10 Perusahaan

Dinas KP3 tahun 2012

TPS, Becak motor dan melibatkan 31 perusahaan

0% 0%

30% 58%

Tujuan: Meningkatkan penanganan sampah oleh masyarakat dengan upaya 3R dan pengurangan volume sampah mulai dari sumbernya.

Terbentuknya Kelompok Masyarakat dalam mengelola sampah dari sumbernya

Kelompok pengelola persampahan.

0 kelompok pengelola persampahan

Dinas KP3 tahun 2012

12 Kelompok pengelola

6 Kelompok

- 6 Kelompok -

Tujuan: Meningkatkan intensitas upaya penyadaran perilaku hidup bersih dan sehat secara terus menerus di sub sektor persampahan Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola persampahan

Peningkatan penangan sampah dari 67,4 % menjadi 90% (data EHRA)

Masyarakat yang memiliki kesadaran dalam mengelola persampahan

Analisa Pokja Sanitasi 2012

90% masyarakat yang memiliki kesadaran dalam pengelolaan persampahan

20% - 100% -

Tujuan: Meningkatkan alokasi pendanaan dari berbagai sumber pendanaan

Meningkatnya pendanaan di sub sektor persampahan dari

Sumber pendanaan

APBD Kabupaten

Analisa Pokja Sanitasi 2012

APBN,Hibah dan CSR 10% - 30% -

70

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

berbagai sumber pendanaan

Tujuan: Meningkatkan peran serta swasta dalam pengelolaan persampahan Terbangunnya Sarana prasarana pengelolaan oleh pihak swasta

Adanya TPS yang dibangun oleh pihak swsta

0% Dinas KP3 tahun 2012

Terbangunnya Sarana prasarana pengelolaan oleh pihak swasta

10% - 40%

Tujuan: Menyusun regulasi tentang pengelolaan persampahan Tersusunnya peraturan daerah mengenai pengelolaan persampahan sesuai dengan UU pengelolaan sampah No. 18 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 81 Tahun 2012

Tersusunnya Peraturan Daerah ( PERDA ) yang menyangkut pengelolaan persampahan

0% Dinas KP3 tahun 2012

Perda Persampahan

1 - - -

71

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Sub Sektor PHBS dan Higiene Tujuan: Ketersediaan fasilitas kesehatan CTPS di poskesdes, posyandu & fasum.

Sasaran Indikator Data Dasar

Target Tahun 2013 Tahun 2017

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Tersedianya sarana CTPS: Tahun I s/d V @ 127 unit

Sarana CPTS disekolah Dasar

12 unit sarana CPTS di Sekolah Dasar

Dinas Kesehatan (2012)

635 unit sarana CPTS di Sekolah Dasar

25% - 100%

Tujuan: Menigkatkan keterlibatan peran serta kelompok/organisasi kewanitaan di masyarakat Penyelenggaraan Lomba-lomba kesehatan lingkungan :

- Lomba PHBS

- Lomba LBS

- Lomba P2WKSS

- Lomba KB-KES

Juara Lomba yang diikutkan ke tingkat Provinsi dan Nasional

Juara I PHBS Tingkat Propinsi, Juara I LBS Tingkat Provinsi, Juara I P2WKSS Tingkat Provinsi, Juara I KB-KES Tingkat Nasional

Dinas Kesehatan (2012)

Penyelenggaraan lomba setiap tahun

Cukup Jelas

- Cukup Jelas

-

Tujuan: Peningkatan pola kerjasama dengan media massa terkait promosi kesehatan Adanya agenda rutin promosi kesehatan melalui media cetak dan elektronik

Jumlah cakupan layanan promosi kesehatan

43 desa/kelurahan

Dinas Kesehatan (2012)

215 desa/kelurahan

25%

-

100%

-

Tujuan: Meningkatkan sumber daya manusia dan aparatur yang menguasai bidang kesehatan

Tersedianya aparatur penyuluh kesehatan di setiap desa/kelurahan

Jumlah tenaga penyuluh kesehatan yang profesional

10 tenaga sanitarian & 193 tenaga bidan desa

Dinas Kesehatan (2012)

20 tenaga sanitarian dan 215 tenaga bidan desa

25%

- 100% -

72

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Tabel 5.2: Mekanisme Monev Implementasi SSK

Obyek Pemantauan

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan Penanggung Jawab Utama

Pengumpul Data dan

Dokumentasi Pengolah

Data/Pemantau Penerima Laporan Format

Pemantauan Kegiatan

Sub Sektor Air Limbah dan

Drainase Kabid Cipta

Karya Nasrin ST Sub Sektor

Persampahan Zulhipni,ST,

ME

Kasi Air Minum/ PLP

Aspan

Sunarto, SE

Maskur Efendi, ST

Herianto,ST

Tahun 2014 atau 1 x setahun

Ketua Pokja Sanitasi

Kabupaten Merangin

Soft copy dan Hard Copy

Pemantauan Strategi

Kabid Fispra M. Amir

Tamsil, SH, ME

Musirwan,S.IP

Gatot Teguh Yudianto, SE

Tahun 2014 atau 1x setahun

Sekretaris Pokja

Sanitasi Kabupaten Merangin

Soft copy dan Hard Copy

Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi adalah pemahamam bahwa sanitasi merupakan upaya bersama sehingga lebih bersifat sebagai suatu gerakan sosial dan moral yang mengkedepankan pendekatan partisipatif dalam setiap elemen kegiatannya. Sebagai konsekuensinya, sistim monev haus terbuka bagi keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan ( baik pemerintah, pihak swasta/dunia usaha dan masyarakat ), dimana ada yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan proram pembangunan sanitasi.

Mekanisme monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasi ditingkat daerah terdiri atas 4 ( empat ) komponen yaitu: 1. Pengumpulan Data Pengumpulan Data merupakan suatu proses awal dalam kegiatan monev. Data yang dikumpulkan adalah

program kerja Pokja Sanitasi,kegiatan,lokasi kegiatan,jumlah yang terlibat,sasaran kegiatan dan hasil kegiatan.

2. Analisa Data dan Pelaporan Analisa data dan pelaporan dalam monitoring dan evaluasi Sanitasi adalah untuk menggambarkan kondisi

pelaksanaan Sanitasi di Kabupaten Merangin agar dapat berhasil dengan baik, dimana dampak dan juga permasalahan yang timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder yang terlibat dalam pembangunan sanitasi.

3. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan Dari hasil analisa data dan pelaporan yang dibuat, maka langkah berikutnya adalah rencana dan

pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang perkembangan program dan kegiatan Pokja Sanitasi kedepan.

4. Tindakan Implementasi Langkah terakhir dari monev program Sanitasi adalah implementasi perencanaan dan keputusan yang

diambil dari rangkaian tahap diatas.

73

Strategi Sanitasi Kabupaten Merangin

Mekanisme monev ini untuk mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan program Sanitasi ditingkat daerah, yaitu dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan perumusan kembali kebijakan dan program. Keterlibatan stakeholders sangat penting pada evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung konsep transparasi dalam pelaksanaan monev.

Mekanisme monev ini juga dimaksudkan untuk mengetahui tercapai atau tidak sasaran dan hasil-hasil yang

diinginkan dari kegiatan sanitasi yang dilaksanakan ditingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan dalam pelaksanaan Sanitasi yang baik di kabupaten Merangin secara keseluruhan.