strategi promosi kedai kopi oase ... - repository.uts.ac.idrepository.uts.ac.id/114/1/skripsi...
TRANSCRIPT
STRATEGI PROMOSI KEDAI KOPI OASE MELALUI
MEDIA SOSIAL FACEBOOK
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Kedai Kopi Oase
Sumbawa Melalui Media Sosial Facebook)
SKRIPSI
Disusun Oleh:
WIRA MAHARDIKA
NIM 13.01.051.020
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
FEBRUARI 2018
STRATEGI PROMOSI KEDAI KOPI OASE MELALUI
MEDIA SOSIAL FACEBOOK
(Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Kedai Kopi Oase
Sumbawa Melalui Media Sosial Facebook)
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Universitas Teknologi Sumbawa
sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Sarjana Strata Satu (S1)
Disusun Oleh:
Wira Mahardika
Nim 13.01.051.020
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA
FEBRUARI 2018
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGAN SKRIPSI
Skripsi ini disusun oleh :
Wira Mahardika
NIM. 13.01.051.020
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji
Sumbawa, 22 Februari 2018
Pembimbing : Abbyzar Aggasi, S.IP, M.PA.
NIDN . 0818019001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Apriadi, S.IP., MA
NIP. 198609192017912
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi ini disusun oleh :
Wira Mahardika
NIM. 13.01.051.020
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi
Tanggal 22 Februari 2018
Susunan Dewan Penguji
Ketua : Deddy Suprapto, S.S., MA.
NIDN. 0807058001
Anggota : Miftahul Arzak, S.Ikom., MA.
NIDN. 0805129001
Anggota : Abbyzar Aggasi, S.IP., M.PA.
NIDN. 0818019001
Mengetahui, Mengetahui,
Ketua Program Studi Dekan
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi
Apriadi, S.IP., MA Aka Kurnia S.F., S.Ag., M.Sn.
NIP. 198609192017912 NIDN. 0826097501
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wira Mahardika
NIM : 13.01.051.020
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Komunikasi
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-banar
tulisan saya, kecuali kutipan atau ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan
sumbernya. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi
ini hasil plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Sumbawa, 22 Februari 2018
Yang membuat pernyataan,
Wira Mahardika
i
ABSTRAK
Mahardika, Wira. 2018. Strategi Promosi Kedai Kopi Oase Melalui Media Sosial
Facebook (Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Kedai Kopi Oase
Melalui Media Sosial Facebook). Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi,
Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Teknologi Sumbawa. Pembimbing:
Abbyzar Aggasi. S.IP., MPA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Promosi melalui media
sosial yang dilakukan oleh Kedai Kopi Oase Sumbawa. Faktor yang paling
berpengaruh dan menjadi prioritas utama dalam penyusunan strategi promosi Kedai
Kopi Oase adalah strategi yang digunakan, diikuti bauran promosi dan media social
yang digunakan dalam kegiatan promosi. Metode penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kualitatif karena dapat melukiskan fakta secara factual dan cermat serta
dapat menghasilkan penemuan penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan cara
statistic atau pengukuran. Data yang digunakan melalui wawancara mendalam
dengan owner dan manajer selaku orang yang memiliki wewenang dalam Kedai
Kopi Oase sebagai informan sekaligus untuk menguji keabsahan data. Dari hasil
penelitian, peneliti menyimpulkan dalam proses pengolahan strategi promosi terdiri
dari tahap yaitu; intensif dalam penggunaan sosial media, penyuguhan konten
edukatif, komunikasi interaktif dengan para followers atau pelangan, dan
menciptakan komunitas virtual antara Oase, Patnership Oase, dan para followers
atau pelanggan.
Kata Kunci : Strategi Promosi, Kedai Kopi, Facebook.
ii
ABSTRACT
Mahardika, Wira. 2016. Kedai Kopi Oase Promotional Strategy through Social
Media Facebook (Descriptive analysis about promotional strategy of Kedai
Kopi Oase Sumbawa through social media Facebook). Thesis,
Communication Studies Program, Faculty of Communication Sciences,
Sumbawa University of Technology. Advisor: Abbyzar Aggasi. S.IP., MPA
This research aims to know the promotional strategy of Kedai Kopi Oase
Sumbawa through social media. The most influential factor and become a main
priority in the preparation of promotional strategies of Kedai Kopi Oase Sumbawa
is the strategies used, followed by promotional mix and social media being used in
promotional activities. This study use descriptive qualitative research method
because candescribe the facts as factual and meticulously as well and produces
inventions that cannot be obtained by the way of statistical measurements. Data
used through in-depth interviews with the Owner and Manager as a person who has
authority in the Kedai Kopi Oase Sumbawa as an informant to test the validity of
the data. From the results of the study, the researchers concluded in the process of
promotional strategy consists of stages, namely; intensive use of social media,
educational content presenting, interactive communication with followers or
subscribers, and creating virtual communities between Oases, Patnership Oases,
and followers or customers.
Keywords : Promotion Strategy, Coffee Shop, Facebook.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat serta
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi Promosi
Kedai Kopi Oase Melalui Media Sosial Facebook (Studi Deskriptif Kualitatif
Strategi Promosi Kedai Kopi Oase Sumbawa Melalui Media Sosial Facebook)”
dengan baik. Adapun skripsi ini bertujuan sebagai tugas akhir guna meraih gelar
pendidikan sarjana strata satu (S1) Ilmu Komunikasi.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak lain, sulit
bagi penulis untuk menyelesaikan rangkaian skripsi dan konsep berpikir penelitian
yang penulis susun. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ayah penulis Yos Sudarso dan Ibu penulis Masuni, yang selalu memerikan
dukungan dan doa yang selalu diucapkan kepada Allah untuk memberikan
kemudahan dan kesuksesan penulis dalam hidup.
2. Terimakasih yang sebesarnya juga kepada Ellyn Kharisma Khazanah yang
selalu mendukung dan menemani penulis disaat susah dan senang.
3. Kepada Ahmad Bukhori (Bowo Plakeinstein) yang sudah menemani penulis
dan selalu membantu penulis dalam pengerjaan Skripsi sampai pada proses
akhir.
4. Bapak Abbyzar Aggasi, S.IP., MPA. selaku dosen pembimbing yang
memberikan bimbingan dan pengarahan dengan sepenuh hati.
5. Bapak Deddy Suprapto, S.S., MA. selaku ketua Dewan Penguji dalam ujian
skripsi penulis.
6. Bapak Miftahul Arzak, S.Ikom., MA. selaku anggota penguji dalam ujian
skripsi penulis.
7. Bapak Aka Kurnia S.F. S.Ag., M.Sn. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komunikasi UTS yang mendukung penelitian yang dilakukan penulis.
8. Bapak Apriadi, S.IP., MA elaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
yang mendukung penelitian yang dilakukan penulis.
iv
9. Bayu Ahmad selaku Manajer Kedai Kopi Oase Sumbawa yang sudah
mengizinkan saya untuk melakukan penelitian mengenai Oase Sumbawa
serta memberikan informasi dengan senang hati melalui wawancara untuk
kebutuhan data penting dalam penelitian ini.
10. Kepada sahabat-sahabat saya Yuda, Tirta, akbar, Fajri, dan Ikhsan yang
selalu memberikan dukunga kepada penulis.
11. Kepada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi terutama untuk Galuh, Dida,
dan Dita yang selalu memberikan bantuan dalam penyelesain skripsi
penulis.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada pihak-
pihak yang dengan rela hati membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Besar harpan peneliti agar skripsi penelitian skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, terutama bagi almamater Universitas Teknologi Sumbawa. Akhir kata
penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Sumbawa, 22 Februari 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ........................................................................................iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................11
1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................12
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................12
1.5 Batasan penelitian .............................................................................12
1.6 Kajian Pustaka ...................................................................................13
1.7 Kerangka Teori ..................................................................................18
A. Komunikasi .................................................................................18
B. Media Komunikasi Dan Perkembangannya ................................21
C. Internet dan Media Sosial ............................................................22
D. Facebook .....................................................................................25
E. Komunitas Virtual........................................................................27
F. Strategi Promosi ...........................................................................28
1.8 METODE PENELITIAN ..................................................................30
1.8.1 Jenis Penelitian ........................................................................30
1.8.2 Lokasi Penelitian .....................................................................31
1.8.3 Objek penelitian ......................................................................31
1.8.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................32
1.8.5 Tenik Analisis Data .................................................................33
1.9 SISTEMATIKA PENULISAN .......................................................34
BAB II GAMBARAN UMUM ...........................................................................36
2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Oase Sumbawa ..................................36
vi
2.2. Logo Kedai Oase...........................................................................39
2.3. Profil Kedai Kopi Oase Sumbawa .................................................40
2.4. lokasi Oase Sumbawa .................................................................... 41
2.5 Media Sosial Facebook Oase Sumbawa .........................................42
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................43
3.1 Strategi Promosi Bisnis Melalui Media sosial ....................................43
3.2 Strategi Promosi Kedai Kopi Oase Sumbawa Melalui Media sosial
Untuk Menarik Konsumen Baru Serta Mempertahan Konsumen Yang
Telah Ada ...........................................................................................50
3.2.1 Startegi Promosi Kedai Kopi Oase Di Dalam Facebook ...56
3.2.1.1 Informasi Mengenai Oase ......................................58
3.2.1.2 Komunikasi Dengan Empati .................................71
3.2.1.3 Event Sebagai Daya Tarik Oase .............................79
3.2.1.4 Muatan Pesan Komunikasi ....................................86
BAB IV BISNIS RASA GERAKAN .................................................................100
BAB V PENUTUP ..............................................................................................105
4.1 Kesimpulan ...................................................................................105
4.2 Saran .............................................................................................107
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................109
vii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Tampilan Logo Kedai Kopi Oase ...............................................................39
2.2 Tampilan Struktur Organisasi Kedai Kopi Oase .........................................40
2.3 Lokasi Oase Tampak Depan .......................................................................41
2.4 Oase Tampak Dari Dalam ...........................................................................41
2.5 Tampilan akun Facebook Oase ...................................................................42
2.6 Tampilan Pengikut akun Facebook Oase Sumbawa ...................................42
3.1 Informasi mengenai waktu buka Oase dan penyertaan menu baru .............59
3.2 Komentar mengenai unggahan gambar 3.1 .................................................60
3.3 Publikasi mengenai menu baru Oase ..........................................................60
3.4 Komentar mengenai unggahan gambar 3.3 .................................................61
3.5 Unggahan kaum muda nongkrong di OASE Sumbawa ..............................65
3.6 Unggahan mengenai salah satu pelanggan Oase yang ada di luar negeri ...67
3.7 Screenshot menyentil kaum jomblo dengan penyertaan #jomblo...............73
3.8 Screenshot menyentil kaum jomblo untuk menonton pertandingan sepak
Bola ..............................................................................................................73
3.9 Suanana rekan Oase Sumbawa menikmati kopi di daerah pegunungan .....74
3.10 Komentar para followers mengenai unggahan pada 3.9 .............................75
3.11 Unggahan yang menyinggung para followers kaum muda yang belum
menikah......................................................................................................76
3.12 komentar para followers mengenai gambar 3.11 ........................................76
3.13 Live musik akustik di Kedai Kopi Oase Sumbawa .....................................80
3.14 Komentar dari para followers mengenai gambar 3.13 ................................81
3.15 Unggahan ajakan nonton bareng sepak bola di Kedai Oase Sumbawa ......82
3.16 Komentar followers mengenai gambar 3.15 ...............................................83
3.17 Unggahan mengenai suasan nonton bareng Moto GP di Kedai Oase
Sumbawa....................................................................................................84
viii
3.18 Unggahan gerakan kampanye penyelamatan Kaka Tua Jambul Kuning
di Kedai Kopi Oase ....................................................................................88
3.19 Ungahan mengenai tanggapan followers mengenai kegiatan pada gambar
3.18 ............................................................................................................88
3.20 Unggahan mengenai gerakan relawan bencana banjir Oase Sumbawa ......90
3.21 Tanggapan mengenai unggahan pada gambar 3.20 ....................................91
3.22 Ungahan mengenai pelatihan relawan penanggulangan bencana bersama
beberapa organisasi dan instansi pemerintahan .........................................91
3.23 Unggahan mengenai dokumentasi pelatihan relawan bencana ...................92
3.24 Unggahan mengenai kegiatan rilis hasil survei dari MY Institut yang
bertempat di Kedai Kopi Oase Sumbawa ..................................................93
3.25 Lapisan lingkaran dalam penyuguhan konten informasi dalam akun
Facebook Oase Sumbawa ..........................................................................96
3.26 Unggahan mengenai video komunitas penyelamat satwa langka Burung kaka
tua jambul kuning ......................................................................................97
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan perkembangan zaman saat ini, telah menghadirkan sebuah
perubahan besar dalam bidang teknologi atau yang biasa disebut dengan media
baru. Adapun menurut Jhon Vivian (2008: 30), keberadaan media baru seperti
internet bisa melampui pola penyebaran pesan media tradisional; sifat internet
yang bisa berinteraksi menghamburkan batas geografis, kapasitas interaksi, dan
yang terpenting bisa dilakukan secara real time.
Internet sebagai media komunikasi modern saat ini, memberikan manfaat
yang begitu besar yang dimana kita tidak hanya dapat berinteraksi atau bertukar
informasi dengan hanya bertatap muka secara langsung. Interaksi satu orang
dengan orang lain atau kelompok dengan kelompok, melalui surat, pesan singkat
(SMS), atau berbicara melalui telefon. Dengan adanya jaringan internet dapat
mempermudah proses komunikasi diseluruh dunia, dimana komputer-komputer
saling terhubung dari satu jaringan sehingga terjadi pertukaran informasi
(Alyusi, 2016: 27).
Media sosial saat ini sudah bukan menjadi hal yang tabu bagi masyarakat
modern di Indonesia maupun masyarakat di dunia. Pengguna media sosial-pun
beragam dari anak-anak sampai orang saat, dari Presiden sampai masyarakat
biasa. Hasil survei yang dirilis oleh situs resmi Kominfo Kementerian
2
Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan, pengguna
internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95
persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial
(kominfo.go.id, November 7: 2013).
Hampir sebagian besar para pengguna media sosial menjadikan media sosial
seperti sebuah hal yang harus terpenuhi setiap harinya. Dari sekian banyak
media sosial yang digunakan oleh sebagian besar penguna media sosial di
Indonesia ada tiga media sosial yang paling banyak digunakan yaitu Facebook,
Instagram dan Youtube. Liputan6.com memberitakan mengenai hasil survei
Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII) pada tahun 2016 media
sosial yang banyak digunakan yang pertama adalah Facebook dengan 71,6 juta
pengguna, diposisi ke-dua Instagram dengan 19,9 juta pengguna, dan yang ke-
tiga adalah Youtube dengan 14,5 juta pengguna (Hidayat, Oktober 24, 2016).
Dari awal kemuculan Facebook pada tahun 2004, menjadi media sosial yang
populer dan mengalami peningkatan pesat penggunanya pada tahun 2008.
Seperti yang dilansir oleh Kompas.com di kutip dari blog Nick Burcher, dalam
dua tahun (2008-2010), pengguna Facebook di Indonesia mencapai 26,8 juta
pengguna (Wahono, Februari 2, 2011). Peningkatan begitu pesat yang dimana
hanya berselang 6 tahun kemudian dan mencapai 71,6 juta pengguna.
Dengan peningkatan penggunanya yang begitu pesat, Facebook tidak hanya
sebagai sebuah wadah untuk bersilaturrahmi dengan teman lama, kerabat, teman
kuliah dan lain sebagainya, tetapi Facebook telah menjadi tempat yang dapat
3
menghasilnya uang bagi beberapa penggunanya, seperti organisasi profit, UKM
(Usaha Kecil Menengah), atau perongan. Di kutip dari website Progress
Tech,“Jika mayoritas populasi online dunia menghabiskan waktu di Facebook,
maka para pembuat kebijakan, pengusaha, pengembang, organisasi dan lainnya
yang tertarik untuk berkomunikasi dengan populasi tersebut akan terlibat pula
dalam Facebook” (Rebecca, January 7, 2017).
Para pemilik usaha berlomba-lomba untuk menyusun strategi untuk
memikat hati para pengguna Facebook untuk membeli produk mereka.
Perubahan atau gaya bisnis baru ini yang memudahkan para pelaku usaha untuk
meraup keuntungan yang lebih besar dari pada menggunakan cara konvensional
yang hanya duduk diam di toko untuk menunggu datangnya pembeli.
Dikutip dari website Rumah Awan, sehubungan dengan kunjungan salah
satu petinggi Facebook Andy Hwang, Head of Small Medium Business (SMB),
Asia Pasific Facebook, “Lebih dari 76 juta masyarakat Indonesia aktif
menggunakan Facebook setiap bulan dan lebih dari 61%-nya terhubung dengan
Facebook Page. Jumlah tersebut sangat potensial untuk UKM yang sedang
berusaha mencari pelanggan baru, mempererat hubungan dengan pelanggan
yang sudah ada dan meningkatkan penjualan,” (Rumah Awan, July 12, 2016).
Dengan hadirnya berbagai macam media sosial, perusahaan merasa sangat
diuntungkan karena infomasi mengenai produk yang dibagikan melalui sosial
media dapat menyebar dan menjadi besar dengan sendirinya seperti bola salju.
Dengan hadirnya media sosial di tengah masyarakat medern saat ini, informasi
4
menjadi semakin cepat dalam penyebarannya, baik itu informasi yang
bermanfaat maupun informasi dalam konotasi buruk. Menurut Windahl dan
Signitzer (1992) mendefinisikan Khalayak (audience) menurut para peneliti
komunikasi massa sebagai individu yang dengan kesadarannya akan memilih
media dan pesan yang ingin diakses (dalam Nasrullah, 2014: 55). Hal ini menjadi
menarik bagi banyak perusahaan atau organisasi bisnis karena dampak positif
yang ditimbulkan oleh media sosial sangat besar.
Internet dan Facebook telah menghadirkan sebuah gaya baru yang dimana
para penggunanya tidak hanya berkomunikasi melainkan dapat menjadikannya
sebagai sebuah media untuk mempromosikan produk mereka. Potensi yang
begitu besar dihadirkan melalui internet dan Facebook sebagai media untuk
berbisnis yang bisa menjangkau khalayak yang lebih besar dengan biaya yang
minim. Bahwa khalayak berpotensi menjadi konsumen terhadap medium dan
sebagai target dari pesan atau iklan perusahaan; yang pada tahap selanjutnya
diharapkan menjadi konsumen dari produk yang diiklankan (Nasrullah, 2014:
55).
Potensi besar untuk mencari pelanggan baru melalui media sosial Facebook
ini merambah ke daerah-daerah yang ada di Indonesia salah satunya adalah di
Kabupaten Sumbawa. Dengan hadirnya Facebook menjadi sebuah angin segar
untuk beberapa UKM dan orang per-orangan untuk ikut andil dalam
memasarkan dan mempromosikan produk mereka melalui media sosial
Facebook.
5
Sehubungan dengan hal itu, di kutip dari website Jurnalmanajemen.com
Menurut Tjiptoni Aktivitas promosi merupakan proses komunikasi pemasaran
yang dijalankan untuk memberikan informasi secara luas, memberi pengaruh,
serta mengingatkan target pasar kepada perusahaan dan produk supaya mau
menerima, melakukan pembelian dan loyal kepada barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan (Yusuf, oktober 12, 2017).
Promosi biasanya dikaitkan dengan penjualan sebagai sara untuk
memperkenalkan suatu produk, ataupun jasa yang dikemas secara menarik. Kata
promosi digunakan dalam pengertian yang lebih luas, yang mengacu pada
kegiatan pemasaran dari suatu organisasi dan perusahaan. Michael Ray
mendefenisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai
dari pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi
untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan (Morissan,
2010:16).
Dalam era modern seperti saat ini strategi promosi tidak seperti dulu yang
harus menggunakan biaya yang mahal seperti iklan cetak, radio atau-pun
televisi. Media sosial telah menjadi sebuah lahan promosi yang sangat murah
meriah dan memiliki jangkauan yang luas. Dengan pengguna media sosial yang
begitu banyak di dunia, menjadi sebuah lahan segar untuk menciptakan pundi-
pundi uang secara geratis dengan melakukan promosi murah melalui media
sosial. Pertumbuhan iklan melalui internet memiliki kecenderungan meningkat
mengikuti pertumbuhan penggunaan smartphone di masyarakat. Anak – anak
muda perlahan tumbuh dan berkembang dengan pemanfaatan teknologi yang
6
besar. Kebiasaan penggunaan internet yang besar membentuk pasar baru bagi
pengiklan. Kecenderungan peningkatan pemasangan internet yang semakin
besar.
Promosi melalui media sosial memiliki sebuah dampak besar yang dimana
dalam sebuah riset dari situs SWA.co.id mengenai Preferensi Penggunaan Media
Sosial Indonesia. Survei ini dilakukan terhadap 1.000 responden di 8 kota besar
Indonesia, antara lain Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Medan,
Malang, Makassar, dan Palembang. Advisor BMI Research, Inu Mahfud
menjelaskan, dari seluruh aplikasi media sosial, Facebook menduduki peringkat
teratas dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yaitu mencapai
44%, disusul Instagram 29%, dan Whatspps 8%. “Ketiganya adalah kelompok
usaha Facebook sehingga sebenarnya perilaku konsumen kita sekarang dikuasai
oleh aplikasi media sosial ini,” (Barlian. Maret 6, 2017).
Dengan hal itu masyarakat merubah pola yang dahulu harus membeli
produk secara langsung di departemen strore atau toko riteil, saat ini telah
berubah melakukan transaksi pembelian barang atau jasa menggunakan media
sosial. Hal ini juga secara tidak langsung mempengaruhi atau berdampak kepada
daerah-daerah lain yang ada di Indonesia termasuk Sumbawa. Saat ini dimana
hampir sebagian besar masyarakat Sumbawa menggunakannya untuk mencari
kebutuhan hidup dan informasi melalui jejaring sosial salah satunya adalah
Facebook.
7
Penggaruh dari perkembangan teknologi seperti internet dan dengan adanya
media sosial, mengakibatkan beberapa sektor bisnis ikut berkembang salah
satunya ada adalah perkembangan di sektor bisnis kuliner. perkembangan dunia
kuliner di Indonesia saat ini pun mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Berbagai macam jenis restoran-restoran dan café-café pun sudah dapat kita
temui di kota-kota besar di Indonesia.
Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia
tidak asing lagi dengan coffee shop. Coffee shop sendiri sebetulnya sudah lama
hadir di Indonesia, tetapi orang zaman dahulu lebih mengenalnya dengan nama
warung kopi. Gaya hidup masyarakat urban di Indonesia, menghasilkan suatu
tradisi yang baru. Pada zaman dahulu penikmat kopi datang dari golongan orang
tua, namun saat ini penikmat serta pencita kopi lebih didominasi oleh para
remaja. Pada bulan Maret 2015 yang lalu, Indonesia masuk dalam peringkat ke-
37 untuk jumlah konsumsi kopi, dan peringkat keempat untuk ekspor kopi
didunia. (Sumber:http://vibiznews.com/2015/03/19/ tantangankopi- indonesia-
di-tahun-2015-bagian-i/ ).
Pengaruh perubahan gaya hidup yang menghasilkan sebuah tradisi minum
kopi yang dimana dianggap oleh sebagian besar orang sebagai sebuah hal yang
keren atau kekinian (masa kini). Hal ini menggugah salah satu kelompok Usaha
yang menamai dirinya sebagai Kedai Kopi Oase. Kedai ini sudah berdiri sejak
dua tahun lalu di kota Sumbawa lebih tepatnya pada akhir tahun 2015. Oase
sendiri tidak menyia-nyiakan euforia para penggila kopi dan para pencinta kopi
dengan ikut terjun dalam bisnis kuliner yang sedang aktual saat ini.
8
Persaingan antara cafe-cafe di area sepanjang jalan Mawar kota Sumbawa
Besar seperti Kedai Kopi Oase Sumbawa, Milkybo, dan Chit Chat. Bagi
sebagian anak muda di Kota Sumbawa daerah jalan Mawar terkenal karena jalan
yang di dominasi oleh cafe-cafe. Namun Kedai Kopi Oase memiliki sebuah ciri
khas yang berbeda dari para pesaing lokal. Oase Sumbawa sudah banyak dikenal
sebagai salah satu kedai kopi yang mengutamakan produk lokal yaitu Kopi
Sumbawa itu sendiri. Dengan hadirnya kedai Oase sendiri telah menjadi sebuah
gebrakan baru yang dimana kedai kopi yang lebih mencintai hasil dari daerahnya
sendiri untuk bisa dinikmati oleh orang dari daerah lain, bahkan masyarakat dari
Sumbawa sendiri yang sedikit mengetahui tentang kenikmatan cita rasa dari kopi
hasil daerahnya sendiri. Hal tersebut menjadikan mereka berbeda dari kedai-
kedai yang lain yang ada di Sumbawa dan memiliki daya tarik tersendiri di hati
konsumen karena konsistensi yang mereka pegang teguh selama ini.
Adupun alasan dibalik terbentuknya Kedai Kopi Oase, seperti yang di
katakan oleh Manajer Kedai Kopi Oase Sumbawa “pada awalnya di sumbawa
ini belum ada tempat yang etis untuk nongkrong dan menyediakan tempat yang
nyaman untuk berdiskusi, hal itu menjadi salah satu alasan Kedai Kopi Oase
hadir” (wawancara 6 desember 2017).
Kedai Kopi Oase Sumbawa telah mengikuti arus penggunaan media sosial
sebagai sebuah wadah atau media untuk memprosikan produk dan
mempublikasikan kegiatan sebagaimana kedai-kedai kopi yang lain. Oase
sendiri belum mempunyai orang yang khusus atau profesional dalam bidang
promosi atau bidang pemasaran, media sosial adalah menjadi tumpuan utama
9
sebagai sarana untuk melakukan kegiatan promosi mereka. Ada beberapa media
sosial yang digunakan oleh Kedai Oase seperti Facebook dan Instagram. Media
sosial Facebook ini digunakan karena dirasa sangat efektif dari pada aplikasi
media sosial yang lain untuk menjangkau khalayak banyak khususnya khalayak
di Sumbawa. Followers dari akun Facebook yang dimiliki oleh Oase berjumlah
3.222, jumlah tersebut lebih banyak dari pada akun sosial media Instagram yang
hanya berjumlah 1.498 followers (pada tanggal 1 Maret 2018).
Adapun tujuan dari dibuatnya akun media sosial Facebook yang dimiliki
Oase seperti yang dikatakan oleh Manajer Kedai Kopi Oase mengatakan bahwa
Facebook adalah sebuah wadah yang kita gunakan untuk mengajak para
followers berkomunikasi dan berdiskusi. Jumlah tanda like serta pesan yang
ditinggakan dalam kolom komentar, menunjukan adanya hubungan yang erat
antar akun Facebook Oase Sumbawa dengan para followers begitu erat. Pesan
yang ditinggalkan dalam kolom komentar mendapat respon yang cepat dari
pihak Oase yang dimana menjadikan sebuah jembatan atau media komunikasi
yang efektif dengan para followers.
Oase sendiri bisa dibilang salah satu kedai yang paling aktif di Sumbawa
untuk memunggah atau mempublikasikan tentang kegiatan mereka baik itu
kegiatan promosi dan kegiatan lainnya ke dalam media sosial yang mereka
miliki. Pada umumnya Cafe atau kedai kopi yang lain hanya menggunakan
media sosial untuk kegiatan promosi produk semata. Namun berbeda dengan
Oase yang menggunakan media sosial sebagai sebuah wadah untuk mengundang
followers untuk berdiskusi, atau hanya sekedar untuk bercanda dengan
10
pelanggan setia. Dalam berbagai kesempatan seperti diakhir pekan atau momen
khusus, Kedai Kopi Oase terkadang mengadakan kegiatan nonton bareng sepak
bola, mengadakan kegiatan nonton bareng Moto GP, bahkan menjadi tempat
promosi rujukan destinasi wisata yang bertujuan untuk mengundang para
pelancong atau turis datang ke Sumbawa yang ingin menikmati indahnya Tanah
Sumbawa.
Kedai Kopi Oase menyediakan ruang untuk para kaum muda Sumbawa
dan berbagai kalangan untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan positif. Melalui
akun Facebook Oase Sumbawa, mereka mengundang beberapa kelompok untuk
datang ke-Oase seperti Fans Club sepak bola, Penggila Moto GP. Oase sendiri
menyediakan fasilitas untuk kelompok tersebut melakukan silaturahmi serta
malakukan diskusi. Oase menyediakan fasilitas Nobar “Nonton Bareng” untuk
para Fans Club sepak bola maupun para penggila Moto GP untuk melahirkan
dan menjalin tali silturahmi dengan sesam penggila hobi serta membangun
sebuah ikatan silaturahmi dengan kedai Oase sendiri.
Akun media sosial Facebook Oase dari pandangan penulis mengajak para
followers yang sering berkecimpung di dunia maya atau media sosial untuk
berdiskusi secara nyata di Kedai Oase sendiri dengan berbagai masalah atau
fenomena aktual yang sedang terjadi, anak kekinian biasa menyebutnya dengan
sebutan “lagi Ngehits”. Tidak hanya itu saja, mereka bisa menghabiskan waktu
luang untuk bersantai sambil menikmati kopi Sumbawa yang di sediakan dan di
racik langsung oleh Barista Kedai Kopi Oase sendiri.
11
Menjaga Komunikasi sangat penting untuk menjaga keberlangsungan suatu
usaha, hal ini yang telah di bangun oleh akun Facebook Oase Sumbawa
memberikan kehangatan dan keakraban kepada para followers atau para
konsumen. Dengan adanya komunikasi tersebut dapat membangun sebuah
loyalitas dari pelanggan. Pelanggan oase sendiri tidak sungkan untuk
memberikan kritik dan saran mereka secara langsung melalui Facebook. Dengan
adanya kritik dan saran tersebut lahir inovasi-inovasi yang selalu dilakukan oleh
Kedai Oase Sumbawa untuk memuaskan hati para pelanggan. komunikasi dua
arah yang aktif dibangun oleh pengelola akun dengan para follower atau
konsumen menjadi tolak ukur bagaimana inovasi yang harus mereka lakukan
untuk mendatangkan pelanggan baru atau mempertahan pelanggan setia.
Berdasarkan latar belakang di atas membuat peneliti ingin mengetahui lebih
dalam tentang bagaimana strategi promosi yang digunakan oleh Oase, dengan
hal ini peneliti ingin melakan penelitian dengan judul “Strategi Promosi Kedai
Oase Sumbawa Melalui Media sosial Facebook”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat dirumuskan sebuah titik
permasalahan sebagai berikut : Bagaimana strategi promosi Kedai Kopi Oase
Sumbawa melalui media sosial untuk menarik konsumen baru serta
mempertahan konsumen yang telah ada ?
12
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat “Bagaimana strategi promosi
kedai kopi Oase melalui media sosial Facebook .”
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis dari penelitian ini yaitu sebagai sumbangsi pengetahuan
atau sebagai salah satu rujukan bagi peneliti lain yang akan membahas
tentang penggunaan media sosial oleh sebuah UKM, organisasi, atau
perorangan dalam memaksimalkan fungsi dari media sosial itu sendiri.
Penggunaan media sosial itu sendiri yang bertujuan mendapatkan profit
secara finansial mampun manfaat dari dampak kegiatan menggunakan media
sosial dengan tujuan yang ingin disampaikan kepada para pengguna media
sosial yang lain.
2. Manfaat praktisi dari penelitian ini yaitu untuk memberikan sebuah edukasi
atau rujukan bagi para pelaku usaha, organisasi, atau perorangan. Hasil dari
penelitian ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara memaksimalkan
penggunaan media sosial sebagai sebuah wadah memprosikan barang dan
jasa serta menjadi sebuah strategi untuk berkomunikasi atau menjalin sebuah
hubungan baik dengan pelanggan dari pelaku usaha maupun pengikut
organisasi itu sendiri.
1.5 Batasan penelitian
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dalam
memaksimalkan penelitian ini dibutuhkan sebuah batasan penelitian agar
13
dicapai sebuah hasil penelitian yang terarah dan terstruktur dengan baik. Subjek
dari penelitian ini adalah Kedai Oase Sumbawa. Adapun kriteria dari
narasumber atau informen dari penelitian ini adalah :
- Orang yang memiliki wewenang di Kedai Oase
- Karyawan aktif
- Pengelola akun media sosial Oase Sumbawa
1.6 Kajian Pustaka
1.6.1 Penelitian Terdahulu
Untuk mendukung penelitian ini, peneliti ingin mengkaji penelitian-
penelitian terdahulu yang memiliki banyak kesamaan dari segi objek,
perspektif, dan subjek penelitian. Telah banyak peneliti terdahulu yang
sudah meneliti kasus yang yang sama mengenai peran media sosial baik itu
dijadikan sebuah media promosi dan lain sebagai, namun ada beberapa
penelitian yang dirasa sangat erat kaitannya dengan penelitian ini.
Penelitian pertama dilakukan oleh Irawati Qolbuniah Hasanah yang
berjudul “Peran Media Sosial dalam Pemasaran pada Produk Chocofaza”.
Pada penelitian ini dianalaisis dengan metode kuanitatif yang bertujuan
untuk mengidentifikasi jenis media sosial yang digunakan dalam
pemasaran, menganalisis peran media sosial dalam pemasaran, dan
menganalisis kinerja e-services melalui media sosial menurut persepsi
konsumen. Penelitian ini difokuskan studi kasus pada Chocofaza sebagai
salah satu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dalam penelitian ini
14
Produk Chocofaza menggunakan berbagai macam media sosial seperti
Instagram, Facebook, Blacberry Mesengger (BBM), Whats App (WA).
Alasan dari Produk ChocoFaza menggunakan media sosial lebih dari satu
karena mampu memberikan cakupan lebih luas, tidak memandang siapa
audience atau dimana audience berada. Pada hakikatnya media sosial ini
menggunakan jaringan internet yang siapapun itu bisa terhubung dimana-
pun dan kapan-pun. Disisi lain juga media sosial ini sebagai sebuah sarana
promosi gratis yang dimana produk Chocofaza tidak perlu membayar biaya
promosi yang mahal seperti menggunakan media konvensional. Dengan
penggunaan media sosial yang maksimal Chocofaza membuat konten
promosi berbentuk Video, foto, dan lain sebagainya. Didapatlah hasil
analisis dari kinerja e-service atau layanan elektronik yang sangat
memuaskan dari para pelanggan karena Chocofaza yang aktif dalam media
sosial yang membangun sebuah komunikasi dua arah antara Chocofaza
sebagai pelaku usaha dan konsumen.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Nurul Hidayatullah dengan
penelitian yang berjudul Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial (Studi
Deskriptif kualitatif Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial Twitter
Pada “Coffee House UleeKareng”). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana promosi yang dilakukan di dalam jejaring media
sosial Twitter oleh akun Twitter @UleeKareng. Adapun subjek dari
penelitian ini adalah follower (pengikut) dari akun media sosial
@UleeKareng, yang dimana ada 4 follower yang dijadikan subjek
15
penelitian. Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan
wawancara langsung kepada 4 subjek yang dipilih oleh peneliti. Dengan
metode tersebut ditemukan sebuah hasil bahwa Akun @UleeKaren
melakukan promosi dengan menyebarkan informasi menu-menu baru,
agenda pertandingan sepak bola, cuaca/ keadaan setempat serta kegiatan
kampus kepada target pasar potensial. Interaksi dengan para pengunjung
juga menimbulkan kesetian pelanggan terhadap warung kopi ini. Interaksi
tersebut juga tidak jarang mendatangkan pelanggan baru. Keberadaan akun
ini juga memberikan perbedaan warung kopi ini dengan warung kopi
lainnya. Minat pengunjung warung kopi “UleeKareng‟ dipengaruhi
beberapa faktor antara lain kenyaman tempat, makanan dan minuman
terjangkau, fasilitas wi-fi dan faktor-faktor lainnya.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Mikharisti Tampubolon,
Yuliani Rachma Putri, dan Nur Atnandengan penelitian yang berjudul
Strategi Promosi Coffee Shop Melalui Media Sosial Instagram (Studi
Deskriptif Pada Akun @Crematology). Di dalam penelitian ini menemukan
sebuah permasalah yaitu bagaimana alasan Crematology memilih media
sosial instagram sebagai media promosi, strategi promosi yang digunakan
Crematology dalam media sosial instagram, dan faktor-faktor apa saja yang
membuat akun instagram @crematology dapat efektif digunakan sebagai
media promosi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan riset studi deskriptif. Data diperoleh melalui pengamatan langsung
dan wawancara kepada siapa yang memiliki wewenang di dalam akun
16
Instagram @crematology. Melalui wawancara yang peneliti telah lakukan,
ditemukanlah hasil bahwa Crematology Coffee Roaster tidak menggunakan
iklan berbayar untuk kegiatan promosi. Salah satu cara yang digunakan oleh
Crematology untuk memasarkan produknya adalah melalui media sosial.
Selain itu didapatkan pula informasi dari key informant bahwa alasan
Crematology menggunakan media sosial instagram adalah karena produk
yang mereka tawarkan berupakopi, makanan, serta ambience (suasana),
maka cara yang tepat untuk mempromosikan yaitu melalui foto. Alasan
yang mendasar memilih media sosial Instagram sebagai media sosial utama
yang digunakan oleh Crematology karena media sosial yang lain yang
pernah digunakan mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, interaksi
dari para pelanggan atau followers @crematology lebih banyak di dalam
media sosial instagram, yang mampu menembus 1.000 like dari followers.
Penelitian selajutnya yang menjadi acuan penelitian yaitu jurnal yang
disusun oleh Melissa Clark dari Department of Management and Marketing,
University of North Alabama, United States& Joanna Melancon dari
Department of Marketing, Western Kentucky University, United States
yang berjudul The Influence of Social Media Investment on Relational
Outcomes: A Relationship Marketing Perspective pada tahun 2013. Dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, pelitian ini
membahas mengenai bagamana sebagian besar bisnis menggunakan media
sosial sebagai alat pemasaran, artikel ini menyelidiki apakah Media sosial
benar-benar berkontribusi dalam membangun dan memelihara hubungan
17
dengan konsumen. Secara khusus, media sosial dikonseptualisasikan
sebagai bagian dari investasi hubungan, dan diuji untuk pengaruhnya
terhadap kepuasan, loyalitas dan kata-kata perilaku mulut melalui mediator
kualitas hubungan. Hasil menunjukkan bahwa media sosial para pengikut
merasakan tingkat hubungan investasi yang lebih tinggi, melaporkan
persepsi kualitas hubungan yang lebih tinggi, dan memiliki tingkat kepuasan
pelanggan, loyalitas dan niat mulut ke mulut yang lebih tinggi dengan
organisasi dari pada bukan pengikut. Secara keseluruhan, temuan ini
menunjukkan bahwa media sosial tampaknya mempengaruhi kunci variabel
hubungan pemasaran yang menyebabkan konsumen relasional lebih
banyak.
Penelitian yang terakhir yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu
penelitian dari Matthew Attahiru Ganadari School of Hospitality, Tourism
& Culinary Arts, Taylor’s University, Malaysia & Henry Diko Koce
Department of Marketing, Federal Polytechnic, Bida-Niger State, Nigeria
yang berjudul Mobile Marketing: The Influence of Trust and Privacy
Concerns on Consumers’ Purchase Intention. Proliferasi ponsel yang cepat
seiring dengan penerimaan dan penggunaan konsumen telah menciptakan
baru peluang pemasaran mobile ke industri bisnis. Teknologi dan perangkat
komunikasi baru ini muncul sebagai cara baru dalam melakukan bisnis yang
dikenal sebagai mobile marketing. Pemasaran seluler memungkinkan
konsumen untuk mengakses produk dan layanan dengan mudah. Ini telah
menjadi informasi baru dan saluran penting tentang bagaimana caranya
18
konsumen berkumpul, dan bertukar informasi yang telah menciptakan
peluang pemasaran potensial yang sangat besar organisasi bisnis
Perkembangan ini juga menawarkan kesempatan kepada pemasar untuk
mempromosikan layanan mereka menarik pelanggan kapan saja dan dimana
saja, terlepas dari jarak. Penggunaan adopsi dan penggunaan yang efektif
telah dilakukan terhalang oleh isu-isu yang mengganggu kepercayaan
konsumen dan masalah privasi. Studi tersebut menemukan konsumen risiko
privasi secara positif mempengaruhi pemasaran elektronik seluler secara
negatif. Studi tersebut juga menemukan bahwa konsumen kepercayaan dan
risiko privasi akan mengurangi persepsi risiko pada niat untuk
menggunakan mobile marketing sebagai alat mobile. Selanjutnya dalam
penelitian ini di temukan bahwa kurangnya kepercayaan ditemukan sebagai
faktor penghambat utama pada aplikasi pemasaran mobile. Untuk
meningkatkan kepercayaan konsumen dan kekhawatiran privasi tentang
penggunaan perangkat pemasaran mobile, penelitian ini menyarankan
personalisasi layanan akan memperkuat pemasaran mobile antar konsumen.
1.6.2 Kerangka Teori
A. Komunikasi
Menurut Harold D. Lasswell (dalam Suharsono dan Dwiantara, 2013;10)
menyatakan bahwa komunikasi adalah “who say what in which channel to whom
and with what effect”. Dari definisi tersebut, ada 5 unsur penting terkait dengan
konsep komunikasi, yaitu :
19
1. Unsur Who (siapa). Dalam konteks ini dipahami sebagai sumber (informasi)
atau sering disebut komunikator yaitu orang baik secara individu maupun
kelompok atau institusi yang menyampaikan atau memberikan informasi
atau pesan kepada pihak lain. Adapun yang menjadi komunikator biasanya
tergantung pada jenis atau bentuk komunikasinya.
2. Unsur Say What (apa yang dikatakan – pesan). Unsur ini pada dasarnya
merupakan pesan atau informasi yang disampaikan oleh 13 komunikator
kepada komunikan. Pesan dapat berupa informasi (berita) berupa perintah,
petunjuk, teguran, saran, kritik, tentang program kerja, strategi, produk,
layanan, dan sebagainya.
3. Unsur Which Channel (media/saluran). Unsur ini berkaitan dengan media
atau sarana yang digunakan dalam proses komunikasi. Media ini berkaitan
dengan seluruh alat (perangkat) yang digunakan dalam membantu lancarnya
proses komunikasi, seperti surat kabar, telepon, majalah, radio, televisi, dan
internet (cyber communication).
4. Unsur to Whom/ (kepada siapa). Unsur ini berkaitan dengan siapa yang
menerima pesan atau informasi yang biasa disebut penerima atau
komunikan.
5. Unsur With What Effect (akibat yang terjadi). Unsur ini pada dasarnya
berkaitan dengan respon khalayak sebagai akibat dari pesan yang
disampaikan oleh komunikator. tanggapan yang dimaksud ialah perubahan
perilaku komunikan.
20
Di simpulkan dari aspek di atas bahwa komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan
efek tertentu (effendy, 2005: 10).
Pendapat lain muncul dari Hafield Cangara menyatakan bahwa komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih melakukan pertukaran informasi
dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian
(Al- Maqassary, n.d). Sedangkan menurut Soewarno Handaya Ningrat,
Komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama
lain antara sesama manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain yang
dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan dimengerti
antara sesamanya (sarjana.com, n.d). Pendapat lain menurut Carl I. Hovland,
komunikasi adalah upaya sistematis untuk merumuskan secara tegas asas-asas
penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (dalam effendy,
2005: 10).
Dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan tertentu.
Tujuan yang dimaksud disini adalah menunjukkan pada suatu hasil yang ingin
dicapai oleh pelaku komunikasi. Karena kepentingan komunikator dan
komunikan berbeda, maka tujuan komunikasi yang mereka jalankan pun berbeda
sesuai dengan kepentingan masing-masing. Namun, tujuan utama komunikasi
adalah mengekspresikan pikiran, ide dan perasaan kepada orang lain dengan
maksud terciptanya suatu pengertian. Komunikasi yang baik adalah pesan yang
kita sampaikan dimengerti oleh orang lain.
21
B. Media Komunikasi Dan Perkembangannya
Media komunikasi merupakan sebuah alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan
(penerima pesan). Media komunikasi memiliki pengaruh yang sangat besar karena
keterbatasan waktu, tempat dan lain sebagainya, faktor tersebut mengakibatkan
bahwa pentingnya sebuah media atau penghubung agar pesan atau tujuan yang
ingin di sampaikan kepada khalayak ramai dapat tersampaikan. Menurut Cangara
media komunikasi merupakan parantara dalam menyampaikan informasi dari
komunikator kepada komunikan yang memiliki tujuan agar efisien dalam
menyebarkan pesan atau infomormasi (ivony, Mei 19, 2017).
Dalam perkembangan media komunikasi ada beberapan era atau fase yang
dipaparkan oleh Rogers (1986: 26). Menurut Rogers, 4 fase kemunculan media
komunikasi yaitu The Writing era,The Printing Era,Telecommunication Era,
interactive media (Nasrullah, 2014: 2). Writting era ini maksdunya adalah dimana
orang berkomunikasi dengan orang lain di tempat yang berbeda melalui surat,
dalam era ini memiliki hambatan komunikasi yang dimana membutuhkan waktu
untuk bisa berinterakri karena ada proses pengirimana surat yang mengakibatkan
komunikasi pada era ini membutuhkan waktu yang lama dalam proses interaksi.
Seiring perkembangan zaman kala itu dengan adanya penemuan besar yang
sangat fenomenal saat itu yaitu mesin cetak pada 1450-an oleh penemu asal
jerman yang lebih dikenal dengan nama Gutenberg. Di kutip dari buku Teori Dan
Riset Media Siber Sejak adanya penemuan tersebut terjadilah revolusi industri di
22
berbagai belahan dunia. Penemuan mesin cetak ini mengakibatkan kemajuan di
bidang (media) Komunikasi manusia, menyebabkan produksi masal dari bahan
bacaan yang dapat dinikmati oleh seluruh manusia (Nasrullah, 2014: 3).
Dengan kemajuan teknologi yang setiap waktu selalu mengalami
perkembangan hadirnya alat komunikasi telefon yang yang dimana kita bisa
mendengar suara orang lain di tempat yang berdeda melalui telefon. Pada akhirnya
sampailah pada zaman moderen dimana manusia saat ini sudah bisa mencapai
kepada media komunikasi yang begitu canggih membuak kita bisa terhubung
dengan manusia lain dengan bertatap muka secara langsung melalui
penyempurnaan dari telefon atau lebih dikenal dengan telefon pintar.
C. Internet dan Media Sosial
internet (interconnection networking) sendiri adalah jaringan komunikasi
global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan
komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi
seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.
Internet sudah bukan barang baru di dalam dunia global saat ini, internet
telah menjadi sesuatu yang komersil dari segala sisi baik itu dalam pemerintahan
menggunakan internet, dalam bidang pendidikan pun menggunakan internet,
bahkan dalam dunia bisnis telah menjadi sebuah salah satu ujung tombak dalam
hal promosi dan lain sebagainya. Dikutip dalam buku Literasi Media karya dari
Apriadi Tamburaka mengatakan bahwa benar apa yang dikatakan oleh Mc Luhan
itu terbukti benar dengan kehadiran internet saat ini telah mendominasi seluruh
23
kegiatan manusia, bahkan internet bukan hanya sebagai tempat mencari informasi
tetapi kini telah menjadi sumber pendapatan individu atau lembaga (Tamburaka,
2013:75).
Kehadiran internet yang kita ketahui atau dikatakan sebuah trend pada masa
melenial saja. Internet sudah tercipta pasca perang dunia kedua dan Amerika
adalah pelaku utama sebagai pionir perubahan besar dunia dalam dunia teknologi.
Dilihat dari sisi sejarahnya Internet bermula ketika Departemen Pertahan
Amerika, U.S. Defense Advance Research Project Agency (DARPA)
memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya
menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik.
Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.Alasan utama dari proyek
pembuatan ARPANET ini salah satunya adalah sebagai alat komunikasi untuk
bisa mengatasi serangan nuklir yang dimiliki oleh Rusia (Tamburaka, 2013: 75).
Dengan berakhirnya peperangan, internet hingga saat ini semakin disempurnakan,
perkembangan internet ini menyebar ke seluruh dunia. Kehadiran internet seiring
dengan perkembangan zaman saat ini telah menjadi sebuah alat komunikasi baru
yang mampu menghubungkan banyak orang di seluruh dunia, baik itu antar benua,
berbeda negara, bahkan dengan tetangga yang berdampingan rumah dengan kita
dapat terhubung dengan kita melalui internet. Di kutip dari Liputan6.com menurut
data terbaru yang dirilis We Are Social per Agustus 2017, jumlah pengguna
internet global kini menyentuh angka 3,8 miliar dengan penetrasi 51 persen dari
total populasi di dunia (jeko, Agustus 8, 2017). Begitu pesatnya perkembangan
pengguna internet di seantero dunia. Pada intinya komunikasi yang terjadi ini
24
terjadi karena koneksi perangkat komputer dan komputer lain, dari penjelasan kata
“Internet” itu muncul, yaitu menghubungkan (interconnected) komputer secara
gelobal (Nasrullah, 2014: 23).
Menurut Quartermen dan Mitchell (dalam Alyusi, 2016:28) membagi
manfaat internet ke dalam 4 kategori:
1. Internet sebagai media komunkasi: merupakan manfaat internet sebagai
media komunikasi yang paling banyak digunakan yang dimana para
penggunanya dapat berkomunikasi dengan orang yang ada di seluruh dunia.
Hal itu merupakan yang paling umum di ketahui oleh sebagian besar
masyarakat atau khalayak pengguna internet.
2. Media pertukaran data: internet dapat di maksimalkan penggunaannya untuk
melakukan pertukaran data dengan cepat dan murah dengan menggunakan e-
mail, newsgroup, FTP, dan WWW (world wide web) jaringan situs web.
3. Media untuk mencari informasi atau data: manfaat internet sebagai sarana
mencari informasi atau data, di dukung dengan perkembangannya yang
begitu pesat menjadikan WWW sebagai salah satu sumber informasi yang
yang penting dan akurat.
4. Manfaat komunitas: manfaat internet yang ke 4 ini menjelaskan bahwa
internet telah membentuk sebuah masyakat atau peradaban baru di dalam
dunia maya yang dimana para khalayak atau pengguna internet yang memiliki
tujuan yang sama dapat saling berkomunikasi, membagi informasi,
melakukan transaksi bisnis, dan lain sebagainya.
25
Perkembangan internet telah melahirkan sebuah istilah baru dalam bentuk
aplikasi yang saat ini disebut dengan Media Sosial. Media sosial merupakan
sarana komuikasi masa kini yang sangat cepat dan pesat dalam perkembangannya,
Media sosial juga berkembang pesat dari berbagai macam klasifikasi dan tipe
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dunia. Media sosial sudah menjadi sebuah
kebutuhan pada masyarakat dengan latar belakang moderenitas saat ini. Media
sosial dapat membantu manusia dalam berbagai aspek kebutuhan.
Aspek hiburan, pendidikan, kesehatan, mengekspresikan diri,
perhubungan dan lain lain. universitas, organisasi komersial maupun sukarelawan.
Dengan hadirnya internet sebagai induk penghubung komunikasi baru di dunia,
lahirlah berbagai penemuan media-media baru salah satunya jejaring sosial.
Jejaring sosial ini telah menjadi media yang sangat digandrungi oleh orang di
seluruh dunia baik itu dari kalangan Pemerintah, perusahaan, sekolah atau
kampus, bahkan anak-anak-pun menggunakan jejaring sosial. Mengapa disebut
jejaring sosial karena aktifitas yang dilakukan itu di dunia maya “unreal”, setiap
orang yang menjadikannya sebagai sara untuk berkomunikasi, membuat status,
berkomentar, berbagi foto bahkan berbagi video layaknya dikehidupan nyata
(Tamburaka, 2013: 78-79).
D. Facebook
Bila mendengar kata Facebook sudah bukan hal yang asing bagi sebagian
orang. Sejak kemunculanya pada tahun 2004 Facebook didirikan oleh Mark
Zukerberg bersama rekanya sesama mahasiswa Edourdo Saverin, Dustin
Moskovitz, dan Crishughes. Awal mula keanggotaanya hanya terbatas pada
26
mahasiswa Harvard saja, namun kemudian keanggotaan keperguruaan tinggi
lain seperti Boston, Ivy League, dan Universitas Stanford (Tamburaka,
2013:79).
Pada tanggal 31 Desember, 2014, itu 1,19 miliar pengguna aktif bulanan
dan 890 juta pengguna aktif harian. Misi Facebook adalah untuk memberi orang
kekuatan untuk berbagi dan membuat dunia lebih terbuka dan terhubung. Orang
menggunakan Facebook untuk tetap terhubung dengan teman dan keluarga ,
untuk menemukan apa yang terjadi di dunia, dan untuk berbagi dan
mengungkapkan apa yang penting bagi mereka. (maryati, wahyudi, 2015)
Facebook menjadi salah satu media sosial yang selalu bertranformasi setiap
waktunya baik itu pada tampilan ataupun fitur-fitur yang dimiliki. Dengan hal
itu para pengguna sangat dimanjakan untuk bisa berkomunikasi dengan
pengguna lainya dengan maksimal, salah satunya adalah para pengguna dapat
mengunduh apa yang diinginkan sesuai dengan keinginan pengguna seperti
mengunduh pesan, link, gambar, berita online, foto atau video, dan lain
sebagainya.
Dikutip dari Ngonoo.com Facebook pada tahun 2014 menyuguhkan fitur
yang dimana dikhususkan untuk para pengguna dapat menggunakan fitur ini
sebagai wadah untuk berdangan secara online (Radityo, Desember 18, 2014).
Fitur ini menjadi sebuah wadah baru untuk UKM (Usaha Kecil Menengah)
mendapatkan pelanggan baru yang lebih banyak, disisi lain sebagai pengguna
27
sangat dimudahkan karena dapat melihat atau membeli berbagai macam produk
yang diinginkan.
Dengan hadirnya fitur Facebook ini menjadi sebuah perubahan sudut
pandang para konsumen yang tidak perlu jauh-jauh utuk mengunjungi mini
market, pasar tradisional, toko perlengkapan fashion, bahkan restoran. Hal ini
menjadi sebuah angin segar untuk meningkatkan perekonomian dan perputaran
uang di masyarakat.
E. Komunitas Virtual
Komunikasi adalah sebuah alat untuk kita bisa berinteraksi untuk
membangun sebuah jalinan tali silaturahmi atau dengan kata lain hubungan sosial
kita dengan manusia lainnya. Di zaman yang memiliki berbagai macam
kecanggihan teknologi saat ini memunculkan berbagai macam media sebagai alat
untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainya melalui media
online.
Fenomena interaksi sosial online saat ini merupakan salah satu karakteristik
dari masyarakat informasi. Perubahan masyarakat yang dahulunya hanya
mengenal interaksi sosial secara nyata (face to face) tetapi saat ini seseorang dapat
berinteraksi dengan orang lain di Internet ( Alyusi, 2016: 23). Karena
kecenderungan tersebut, terjadilah pergeseran pola interaksi masyarakat yang
dahulunya orang lebih banyak bertemu dan berkumpul secara nyata, bergeser
kepada pola interaksi yang bermedia. Masyarakat saat ini menjadi cenderung
melakukan pertemuan atau interaksi menggunaka media sosial di dunia maya.
28
Pola interaksi baru ini melahirkan sebuah pola berkomunitas baru yang
menjadikan media sosial sebagai wadah pertemuan yang baru. Sebagaimana yang
diterangkan oleh Alyusi (2016: 29) bahwa komunitas adalah sebuah kelompok
sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki
ketertarikan yang sama. Pola interaksi dan berkomunitas baru yang di jelaskan
tadi kita lihat juga menunjukan pola sebagaimana dikatakan Alyusi diatas yakni
ketertarikan yang sama yang akhirnya membentuk komunitas di dunia virtual
mereka. Menurut Rheingold (dalam Alyusi, 2016: 29) menyatakan bahwa
komunitas virtual adalah agresi sosial yang muncul dari teknologi internet yang
ada di dalam-nya banyak orang yang melakukan diskusi publik dengan perasaan
untuk membentuk web dari hubungan pribadi di dunia maya.
Dengan adanya komunitas virtual ini memberikan manfaat yang begitu
banyak dari para anggotanya yang memiliki ketertarikan yang sama. Mereka dapat
saling bertukar informasi penting bahkan sampai melakukan transaksi bisnis
dengan pengguna yang lain.
F. Strategi Promosi
Seiring berkembangnya bisnis yang semakin pesat, perusahaan dituntut
kreatif dalam hal promosi dan pemasaran produk maupun jasanya. Para pelaku
usaha berlomba-lomba melakukan berbagai cara ataupun strategi untuk
mempertahankan usaha dan bersaing dengan yang lain usaha yang lain. Oleh
karena itu, diperlukan strategi terencana agar dapat menarik perhatian dan
memenangkan pasar. Salah satu cara yaitu dengan mengenali terlebih dahulu
29
kebutuhan dan keinginan masyarakat, demi tercapainya sebuah hasil memuaskan
bagi masyarakat dan tentunya bagi perusahaan yang menawarkan produk atau jasa
tersebut.
Dalam sebuah bisnis strategi promosi sangatlah dibutuhkan untuk
mengenalkan dan meningkatkan sebuah penjualan suatu produk. Assauri (2004)
menjelaskan bahwa strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang
menyeluruh, terpadu, dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan
panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan
pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada
usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing
tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan
dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah.
Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal
selling, promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan
publisitas (Fuad et al, 2009: 113). Di kutip dari website Jurnalmanajemen.com
Definisi strategi promosi penjualan yang dikemukakan oleh Fandy Tjiptono pada
buku strategi pemasaran. Pengertian strategi promosi penjualan adalah
perencanaan aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka peningkatan permintaan
dari para konsumen untuk meningkatkan volume dan omset penjualan. Aktivitas
tersebut dilakukan dengan mempengaruhi secara langsung konsumen dalam
keputusan pembelian (Yusuf, Oktober 12, 2017).
30
Tjiptono Tujuan strategi promosi atau promosi diantaranya memberikan
informasi, membeir pengaruh, mengingatkan konsumen akan perusahaan dan
segala marketing campuran yang dilakukan (Sarjanaku.com, nd).
1.7. METODE PENELITIAN
1.7.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif,
metode ini sebagai sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, dalam Meleong, 2011: 4). Penelitian
komunikasi kualitatif biasanya tidak dimaksudkan untuk memberikan
penjelasan-penjelasan (explenations), mengontrol gelaja-gejala, mengemukan
prediksi, atau untuk menguji teori apapun, tetapi lebih dimaksudkan, untuk
mengemukakan gambaran dan pemahaman (understanding) mengenai
bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi (Pawito,
2008:35).
Bogdan dan Biklen (1982, dalam Moleong, 2005:3) ada banyak istilah
yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri
naturalistic atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke
dalam, the Chicago school, fenomenologis, studi kasus, interpretative,
ekologis, dan deskriptif. Menurut Moleong (2005 : 9-10), penelitian kualitatif
menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau
penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa
31
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini
lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
pengaruh bersama terhadap pola-pola yang dihadapi.
1.7.2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini bertempat di Kedai Oase Jalan Mawar
kelurahan Bugis, Sumbawa besar. Lokasi penelitian di pilih karena data primer
dapat di peroleh dengan melakukan wawancara langsung dengan narasumber
di lokasi Kedai Oase. Dan data sekuder di dapat dengan mengamati media
sosial dari kedai Oase sendiri.
1.7.3 Objek penelitian
Menjelaskan subjek dan objek penelitian kualitatif adalah menjelaskan
objek yang menjadi fokus penelitian, yaitu apa yang menjadi sasaran
penelitian. Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian
tetapi secara konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian.
Sedangkan informan penelitian adalah subjek yang memahami informasi objek
penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian
(Bungin, 2007:76).
Objek yang diteliti dalam penelitan ini adalah akun media sosial
Facebook dari Oase sumbawa, sedang subjek dari penelitian ini lebih kepada
32
Narasumber sebagai sumber infomasi utama orang yang memiliki wewenang
dalam Kedai Kopi Oase Sumbawa.
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini sangat membutuhkan sebuah pengumpulan data
untuk mendapat hasil penelitian yang maksimal. Berkenaan dengan
pengumpulan data, terdapat setidaknya dua hal yang menentukan kualitas dari
data, yakni teknik pengumpulan data dan alat (instrumen) yang digunakan
(sugiono, dalam pawito, 2008 : 96). Dalam penelitian ini peneliti lebih memilih
untuk menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan
wawancara.
Pengumpulan data dengan penggunaa cara pengamatan secara
metodelogis pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,
kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan lain sebagainya;
pengamatan memungkinkan pengamat untuk melihat apa dilihat oleh subjek
penelitian, hidup pada saat itu, menangkap arti fenomena dari segi pengertian
subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan subjek pada waktu
itu: merasakan apa yang dirasakan oleh subjek, pembentukan pengetahuan
yang diketahui bersama baik dari peneliti atau subjek.
Sedangkan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik
wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam
suatu topik tertentu (Esterberg, dalam Sugiyono, 2016: 316).
33
1.7.5 Tenik Analisis Data
Dalam pengertiannya analisis data kualitatif menurut Bogdan
menyatakan analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahamii, dan temuanya dapat
diinformasikan kepada orang lain (dalam Sugiyono, 2016: 332).
Data-data yang sudah diperolah oleh penulis selanjutrnya akan
melalui tahap analisis interaktif Miles dan Huberman Puch (dalam Pawito,
2008: 104) yang menyebutkan bahwa teknik ini memiliki tiga komponen yaitu
reduksi data, penyajiaan data, dan penarikan kesimpulan.
a. Reduksi Data (data reduktion) yang mempunyai tiga tahap yaitu:
1. Tahap pertama adalah editting, pengelompokan dan peringkasan data.
2. Tahap kedua adalah penyususan catatan-catatan yang berkaitan
dengan tema-tema dan pola data.
3. Tahap ketiga adalah konseptualisasi tema-tema dan pola-pola
b. Penyajian Data (data display)
Pengorganisasian data dengan menjalin atau mengaitkan kelompok
data`satu dengan yang lain, sehingga seluruh data dapat dianalisis dalam
satu kesatuan.
c. Penarikan dan Pengujian Kesimpulan (drawing and veryfying conclusion)
Pengimplimentasian prinsip induktif dengan mempertimbangkan
pola-pola data yang ada atau kecendrungan dari data display yang disusun.
34
1.8 Sistematika Penulisan
Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta mampu
memperoleh analisa materi dalam penulisan skripsi ini, maka penulis akan
menjelaskan dalam sistematika penulisan. Secara garis besar, skripsi ini terdiri
dari empat bab yang dibagi dalam sub bab dan setiap bab memiliki batasan
yang masing-masing akan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya,
yaitu sebagai berikut :
BAB I : Dalam bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
penelitian, kerangka konsep, dan sistematika penulisan.
BAB II : Dalam bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum mengenai
objek penelitian ini, yang dimana terdapat sejarah singkat dari objek
penelitian yaitu Kedai Kopi Oase Sumbawa, profil Kedai Kopi Oase
Sumbawa, lokasi Kedai Kopi Oase Sumbawa, dan media sosial yang
digunakan oleh Kedai Kopu Oase Sumbawa.
BAB III : Dalam bab ini menjadi inti dalam penelitian karena terdapat
pembahasan mengenai bagaimana strategi yang digunakan oleh oase
melalui media sosial Facebook yang mereka miliki. Dalam bab ini
di uraikan bagaimana strategi yang digunakan oleh Kedai Kopi Oase
melalui akun Facebook mereka untuk mendatangkan pelanggan baru
35
serta mempertahankan pelanggan lama, yang dimana tujuannya
adalah untuk menumbuhkan loyalitas dalam diri pelanggan mereka.
BAB IV : Bab ini mengenai interpretasi peneliti tentang Oase yang mana
membahas mengenai Oase sebgai sebuah kelompok bisnis yang
terasa seperti sebuah gerakan..
BAB V : Bab ini menjadi penutup dari penelitian ini yang dimana terdapat
kesimpulan dari penelitian Strategi Promodi Kedai Kopi Oase
Melalui Media sosial Facebook.
36
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Oase Sumbawa
Sejarah awal berdirinya Kedai Kopi Oase, berawal dari pendiri Kedai
Oase yang memiliki komunitas dan menamai dirinya sebagai OASE ( Outlete
Adventoures Sumbawa Equitmen). Istilah OASE tersebut dinamai oleh
Yusdistira selaku founder Kedai Kopi Oase saat ini. Komunitas ini adalah
sebuah komunitas traveling atau dengan kata lain para anggota memiliki hobi
yang sama dalam hal traveling atau perjalanan wisata atau petualangan.
Mereka memiliki agenda bukannya hanya sekdar melakukan perjalanan
atau traveling semata ke berbagai tempat, namun mereka menyediakan jasa
sebagai pemandu perjalanan untuk para wisatawan yang ingin berkeling atau
sekedar ingin melihat tempat wisata yang ada di kota Sumbawa maupun pulau
Sumbawa secara luas.
Seiring berjalannya waktu, sampai pada akhirnya tercetus ide untuk
membuat sebuah produk oleh-oleh. Produk tersebut lebih kepada produk baju
kaos serta oleh-oleh yang mengusung tema budaya lokal Sumbawa. Hal ini
bertujuan untuk menambah pemasukan bagi komunitas Oase sendiri.
Salah satu alasan ide tersebut tercetus dikarenakan pada saat itu produk
lokal yang menjual atau memproduksi produk fashion baju kaos yang
bertemakan budaya lokal Sumbawa masih dibilang sangat langka, hal ini
37
menjadi sebuah peluang untuk memulai usaha yang dimana jarang dijumpai di
kota Sumbawa. Desain-desain yang di suguhkan sangatlah antara lain barapan
kebo (balapan kerbau), main jaran (balapan kuda), istana Dalam Loka (istana
kerajaan Sumbawa), dan lain-lain. Buakan hanya sekedar itu mereka juga
menjual berbagai macam produk makanan khas Sumbawa salah satunya adalah
Madu Sumbawa, memberikan atribut dalam kemasan produk mereka. Dari
keseluruhan produk tersebut mereka ingin mengangkat tema dengan budaya-
budaya lokal Sumbawa.
Mereka mengusung tema produk yang bernuansa budaya lokal
Sumbawa semata-mata untuk memperkenalkan budaya Sumbawa dengan
daerah-daerah di luar budaya Sumbawa. Produk tersebut dijual dengan teman-
teman atau kerabat mereka yang berada di luar daerah dengan harapan produk
mereka mampu dikenal secara cepat di luar daerah. Namun seiring berjalannya
waktu peminat dari produk tersebut mulai berkurang mengakibatkan produksi
produk diputuskan untuk di tutup sementara.
Dengan semakin menurunya hasil dari penjualan tersebut, hal itu
tidaklah mengurangi kegiatan mereka untuk menjalankan kegiatan Traveling,
mereka melakukan traveling disisi lain karena hobi. Kegiatan traveling
berlanjut menuju daerah Tepal, salah satu daerah dataran tinggi di Kabupaten
Sumbawa yang terkenal dengan daerah penghasil biji kopi terbaik Sumbawa.
Mereka pada awalnya terkaget-kaget bahwa Sumbawa tidak hanya memiliki
kebun kopi tetapi memiliki hutan kopi. Dengan adanya potensi pengahasil kopi
Sumbawa ini, mereka berinisisasi untuk membuat sebuah kedai kopi yang
38
mana mereka bisa menjadikan sajian kopi Sumbawa yang berasal dari Desa
Tepal menjadi produk utama mereka.
Dari hasil perjalan yang mereka lakukan ke Desa Tepal, mereka bersama-
sama untuk berkomitmen untuk membangun kedai kopi Oase yang
mengutamakan produk kopi lokal Sumbawa sebagai bahan baku utama dalam
penyajian kopi mereka. Zulkifli dan Yudistira adalah orang yang mengusung
ide untuk membukan bisnis Cafe Shop di Sumbawa.
Pada tahun 2015 tepatnya di bulan Oktober sampai bulan November
mereka mulai serius dalam mencari lokasi untuk pembangunan Cafe, dan
diputuskan untuk menyewa sebuah rumah yang berada di jalan mawar yang
berhadapan dengan SDN 07 Sumbawa. Dengan hal itu pada Desember 2015
adalah awal dimana Kedai Kopi Oase mulai di buka.
Di waktu yang sama mereka sudah memikirkan untuk melancarkan
kegiatan promosi mereka jauh-jauh untuk menggaungkan nama Cafeshop Oase
Sumbawa untuk memperkanalkan terlebih dahulu kepada khalayak banyak
terutama yang ada di dalam kota Sumbawa. Untuk mencapai khalayak yang
lebih luas Oase Sumbawa mengandalkan untuk melancarkan promosi melalui
sosial media Facebook dan Instagram.
Pembuatan akun sosial terbeut lebih tepatnya pada saat satu bulan
sebelum Kedai Kopi Oase dibuka, mereka sudah membuat media Sosial
Facebook dan juga Instagram sebagai sarana untuk memperkenal Kedai Oase
di Sumbawa bahkan sampai ke luar daerah Sumbawa. Hal ini memiliki alasan
39
agar memberikan kejutan dan ingin membuat masyarakat pada umumnya
penasaran tentang apa itu Oase dan Siapa itu Oase. Akun sosial media Oase
Sumbawa sejak pertama dibuat sampai saat ini telah memiliki followers di akun
sosial media Facebooknya sebanyak 3.222 (pada tanggal 1 Maret 2018).
2.2. Logo Kedai Oase
Gambar 2.1 : Tampilan Logo Kedai Kopi Oase
Logo Sase sendiri memiliki sebuah makna yang dimana bila dilihat dari
bentuk atau gambar logo secara gamblang, maka akan terlihat kepala Rusa
yang sedang minum disebuah genangan air atau sungai. Bila diulas makna
sebenarnya dari logo tersebut idenya berawal dari nama Kedai Kopi Oase
Sumbawa.
Oase pengetian secara umum adalah mata air atau sebuah danau yang ada
di tengah teriknya padang pasir, dan makna dari Rusa sendiri adalah binatang
khas dari pulau Sumbawa. Bila disimpulkan dari nama dan logo maka
dimaknai Kedai Kopi Oase Sumbawa menjadi sebuah mata air bagi
Sumbawa.
40
2.3. Profil Kedai Kopi Oase Sumbawa
Gambar 2.2 : Tampilan Struktur Organisasi Kedai Kopi Oase
Owner : pemilik modal dan pengawasan bisnis secara keseluruhan.
SDM : bagian Sumber Daya Manusia bertugas untuk
mengkoodinir karyawan dan juga hubungan dengan patner-
patner Oase Sumbawa.
Keungan : pada bagian ini mengurus mengenai keuangan dari Kedai
Kopi Oase baik dari pemasukan maupun pengeluaran.
Manajer : yang bertugas dan bertanggung jawab penuh atas bisnis
atau sebagai pengganti owner di tempat.
Produksi & Pemasok : dalam bagian ini yang mengurus untuk penyediaan
bahan baku yang digunakan serta mengambil alih
41
dalam proses produksi baik dari proses pengolahan
bahan baku sampai kepada produk yang siap
konsumsi.
Karyawan : dalam bagian ini di isi oleh para peracik kopi (barista).
2.4. lokasi Oase Sumbawa
Gambar 2.3 : lokasi Oase Tampak Depan
Gambar 2.4 : Oase Tampak Dari Dalam
42
2.5 Media Sosial Facebook Oase Sumbawa
Gambar 2.5 : Tampilan akun Facebook Oase
Gambar 2.6 : Tampilan Pengikut akun Facebook Oase Sumbawa (tanggal 1 Meret
2018)
43
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah melakukan penelitian, penulis telah menemukan hasil penelitian
yang berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hasil
penelitian yang ditemukan akan dituang dalam beberapa bagian berikut.
3.1 Strategi Promosi Bisnis Melalui Media sosial
Dalam sebuah bisnis atau organisasi profit membutuhkan sebuah strategi
untuk bangkit dan mempertahankan diri agar bisa tetap dianggap ada atau
dengan kata lain bisa tetap eksis di dalam sebuah persaingan bisnis. Strategi yang
dibangun untuk mempertahankan sebuah bisnis dibutuhkan sebuah strategi
kreatif yang memerlukan pemikiran dan juga analisis (Koch, 2005: 5). Promosi
telah menjadi sebuah hal yang utama serta memiliki pengaruh begitu signifikan
dalam sebuah bisnis, agar suatu produk barang atau jasa yang di jual dapat
diketahui bahkan menjadi mudah untuk tetap diingat oleh para calon konsumen
atau konsumen yang telah loyal dengan produk tersebut.
Promosi biasanya dikaitkan dengan penjualan dalam memperkenalkan
suatu produk, ataupun jasa yang dikemas secara menarik. Kata promosi
digunakan dalam pengertian yang lebih luas, yang mengacu pada kegiatan
pemasaran dari suatu organisasi dan perusahaan. Michael Ray mendefinisikan
promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai dari pihak penjual
untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual
barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan (Morissan, 2010:16).
44
Dalam strategi promosi bisnis tidak bisa dilihat sebagai sesuatu yang remeh
temeh bagi seorang pebisnis, karena sukses tidaknya sebuah bisnis tergantung
dari bagaimana kuat sebuah strategi yang berusaha mereka bangun, guna
mendapatkan hasil terbaik dari promosi itu sendiri.
Dalam strategi promosi sebuah bisnis baik itu barang atau-pun jasa pasti
membutuhkan sebuah komunikasi yang baik dalam kegiatan promosi produk
yang mereka miliki. Komunikasi menjadi salah satu rujukan atau strategi penting
yang digunakan untuk menjaga sebuah eksistensi diri dari sebuah bisnis atau
orgaisasi bisnis itu sendiri melalui sebuah promosi. Dalam hal ini sebuah
komunikasi dalam pemasaran dilakukan sedemikian rupa untuk merebut minat
konsumen agar tertarik pada produk barang dan jasa dalam sebuah bisnis.
Menurut Kotler & Keller (2009 : 172-173), Komunikasi Pemasaran (marketing
communication) adalah sarana yang dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung
maupun tidak langsung mengenai produk dan merek yang dijual.
Di zaman kecanggihan teknologi yang semakin berkembang setiap
waktunya, yang dimana memaksa para pemilik usaha untuk menjadi lebih kreatif
dalam mengemas konten atau cara mempromosikan produk yang mereka
tawarkan serta memilih media mana yang tepat untuk digunakan. Dengan
semakin meningkatnya kemajuan serta berbagai macam tranformasi dibidang
teknologi, kebutuhan dan keinginan konsumen-pun meningkat baik secara
kualitas maupun kuantitas (Sangadji & Sopiah, 2013: 22).
45
Dengan hal itu kemunculan media sosial telah menjadi sebuah babak baru
dalam dunia promosi, karena memiliki kelebihan sebagai media yang minim
pengeluaran untuk promosi serta para penggunanya yang lebih intens
menggunakan media sosial dari pada menonton televisi, mendengar radio atau
membaca media cetak. Pemilihan media sangat penting untuk efetifitas sebuah
iklan, pemilihan media adalah suatu kegiatan yang dilakukan pemasar untuk
menemukan cara terbaik menyampaikan pesan kepasar sasaran (Sangadji &
Sopiah, 2013: 228).
Media sosial ibaratkan sebuah jamur yang selalu tumbuh dan
mentransformasikan dirinya setiap saat dengan berbagai macam serta memiliki
keunikan tersendiri. Ketersediaan media sosial yang semakin banyak dan dapat
sangat mendukung perusahaan dalam melakukan kegiatan promosi sehingga
promosi melalui media sosial-pun saat ini mulai diperhitungkan
http://news.liputan6.com/read/665889/kenapa-haruspromosi-via-social\
media .
Hadirnya You Tube dengan konten videonya, Twitter, Facebook, dan
Instagram dengan konten foto, teks berita serta Story-linenya, yang dimana
menjadikan media sosial sebagai sebuah wadah pertemuan jaringan pertemanan
yang begitu luas yang mencakup berbagai sisi, baik itu dari segi latar belakang
sosial budaya yang berbeda serta dapat berkomunikasi dari dalam negeri hingga
ke luar negeri dan mengetahui informasi dari berbagai belahan dunia, serta
menjalin kerjasama untuk mempromosikan suatu produk ataupun jasa.
46
Saat ini sudah tidak ada lagi sekat antara budaya dan letak wilayah yang
memerlukan otoritas administratif sebuah negara atau bangsa untuk
mempertemukan manusia yang memiliki latar belakang sosial-budaya yang
berbeda. Dalam perspektif budaya siber, internet merupakan ruang dimana
kultur yang terjadi itu diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Sebagaimana
sifat dasar perspektif ini yang menghamburkan batas ruang, geografis, maupun
demografis (Nasrullah, 2014:62).
Melihat semakin pesatnya pertumbuhan media sosial dan penggunanya di
Indonesia. Hal itu menjadikan para pelaku usaha melihat adanya peluang untuk
menjaring konsumen melalui media sosial. Dengan memanfaatan media sosial
maka kegiatan promosi melalui media sosial dan online semakin cepat
tersampaikan kepada konsumen. Di dalam perusahaan media maya yang
menyediakan medium dalam pelibatan khalayak tentu memiliki motif ekonomi,
asumsi ini bisa diketahui dari keputusan perusahaan media dalam menyediakan
media, yang bisa dikatakan tanpa memungut bayaran dari khalayak seperti
Facebook (Nasrullah, 2014: 63). Dengan kemudahan tersebut konsumen juga
dapat melakukan pemesanan secara online, sehingga kegiatan pemasaran
menjadi semakin mudah dan menjangkau banyak kalangan masyarakat.
Dalam meraih pasar yang lebih besar diperlukan strategi promosi media
sosial yang tepat dan terencana agar berhasil mencapai tujuan yang sesuai
sasaran dengan waktu yang relatif cepat dengan biaya yang tidak besar atau
minim. Melakukan promosi melalui media sosial dapat meminimalisir biaya
47
pengeluaran untuk promosi. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Prabu Revolusi
dalam Fimela.com bahwa dengan sekedar promosi melalui media sosial juga
dapat membesarkan ladang bisnis mereka. Tidak ada biaya bukan berarti
promosi tidak jalan.
Untuk bisa menjadi yang utama dalam mencuri perhatian para konsumen
kegiatan pemasan melalui iklan atau promosi suatu produk, konten dalam
promosi produk yang dimuat dalam promosi-pun haruslah dibuat dengan se-
kreatif dan seunik mungkin agar terlihat menarik dalam sebuah kegiatan promosi
atau iklan melalui media sosial. Di era experimental seperti sekarang ini
Hermawanto Kartajaya (pakar pemasaran), menganjurkan agar iklan melalui
media sosial online diolah sampai sampai pada Buzz Marketing atau Buzz online,
yaitu pola promosi yang melibatkan pelanggan hingga terbentuk komunikasi
People to people alias mulut kemulut (dalam Suryadi, 2011: 117).
Hal itu secara tidak langsung membuat satu orang yang melihat sebuah hal
yang menarik dari sebuah iklan suatu produk langsung mengabarkan kepada
orang lain baik itu sahabat, keluarga atau orang lain yang ada disekitar mereka.
Karena pada intinya sebuah promosi suatu produk memiliki salah satu tujuan
penting yaitu untuk diketahui dan untuk tetap melekat dalam ingatan para calon
konsumen. Bukan hanya untuk menarik minat para calon konsumen namun
kegiatan promosi juga dilakukan untuk mengingatkan konsumen yang telah
loyal dengan suatu produk barang dan jasa. Puncak dari keberhasilan kegiatan
promosi tentu saja ketika kegiatan itu mampu membuat pelanggan jatuh cinta
pada produk yang ditawarkan. Pelanggan yang jatuh cinta, seperti halnya kita
48
jatuh cinta pada lawan jenis, tentu kita akan melakukan apapun demi cintanya
itu, mereka akan memiliki loyalitas yang sulit di robohkan (Suryadi, 2011: 10).
Untuk menjaga sebuah loyalitas pelanggan, para pemasar atau pemilik
usaha tidak hanya menggunakan sebuah komunikasi satu arah melalui sebuah
promosi iklan semata. Namun komunikasi dua arah sangat penting dibangun
oleh pelaku usaha untuk memberikan peluang para konsumen untuk
berpartisipasi dalam proses jual beli produk yang ditawarkan. Seperti yang
dikemukan dalam buku “Perilaku Konsumen” Produsen/ Pemasar/ penjual
sangat membutuhkan umpan balik audiens untuk memastikan apakah informasi
yang disampaikan dapat diterima dengan akurat atau tidak. Umpan balik dari
para konsumen adalah sebuah hal yang penting bagi para pemasar karena Bagi
audiens, pemberian masukan kepada penjual tentang kelemahan-kelemahan
produk pelayanan dan harga membuat mereka puas (Sangadji & Sopiah, 2013:
231).
Sebagaimana merujuk pada laporan The American Express Global
Customer Service Barometer yang dikutip dalam buku Socialnomics, mereka
yang mengontak sebuah perusahaan lewat media sosial, akan tiga kali lebih
mungkin untuk memberitahu temannya mengenai pengalamannya tersebut.
Laporan tersebut tidak hanya sampai disana, namun juga memperlihatkan bahwa
konsumen yang melapor tersebut, 21 persennya akan terus menggunakan produk
perusahaan yang menanggapi keluhan mereka. Dengan memperlakukan
hubungan interaktif dengan para konsumennya, maka dengan sendirinya
perusahaan tersebut akan terus berusaha memperbaiki diri karena mereka
49
mengetahui letak kesalahan mereka lewat konsumen. Pada akhirnya kualitas
mereka akan terjaga dan akan terjadi peningkatan kualitas dalam pelayanan.
Tugas Pemasar tidak berakhir ketika produknya sudah dibeli konsumen.
Setelah membeli produk, Konsumen bisa merasa puas atau merasa tidak puas,
dan akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post purchase behavior) yang
tetap menarik bagi pemasar. Perilaku pasca-pembelian merupakan tahap dalam
proses pengembalian keputusan pembelian dimana konsumen mengambil
tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan
yang mereka rasakan (Sangadji & Sopiah, 2013: 38).
Dalam setiap kegiatan komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan
tertentu. Tujuan yang dimaksud disini adalah menunjukkan pada suatu hasil
yang ingin dicapai oleh pelaku komunikasi. Karena kepentingan komunikator
dan komunikan berbeda, maka tujuan komunikasi yang mereka jalankan pun
berbeda sesuai dengan kepentingan masing-masing. Namun, tujuan utama
komunikasi adalah mengekspresikan pikiran, ide dan perasaan kepada orang lain
dengan maksud terciptanya suatu pengertian. Komunikasi yang baik adalah
pesan yang kita sampaikan dimengerti oleh orang lain.
Dengan hal itu pengaruh besar yang dihasilkan dari aktifitas dalam
membangun komunikasi dua arah antara pemasar dengan para konsumen adalah
mereka yang mampu saling mengisi satu sama lain. Hal ini menjadi salah satu
strategi yang sangat ampuh untuk bisa mendatangkan konsumen baru dan
50
menjadikan konsumen yang telah ada menjadi konsumen yang sangat loyal
dengan produk barang dan jasa yang dimiliki oleh pemasar.
3.2 Strategi Promosi Kedai Kopi Oase Sumbawa Melalui Media sosial Untuk
Menarik Konsumen Baru Serta Mempertahan Konsumen Yang Telah Ada
Perkembangan dunia kuliner di Indonesia saat ini mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Berbagai macam jenis restaurant-restaurant dan café-café-
pun sudah dapat kita temui di kota-kota besar di Indonesia. Di zaman yang serba
modern seperti sekarang ini, masyarakat Indonesia tidak asing lagi dengan Kedai
Kopi. Bila di lihat dari sejarahnya, Kedai Kopi sudah lama hadir di Indonesia,
tetapi orang zaman dahulu lebih mengenalnya dengan nama warung kopi. Gaya
hidup masyarakat urban di Indonesia, menghasilkan suatu tradisi yang baru.
Pada zaman dahulu penikmat kopi datang dari golongan orang tua, namun saat
ini penikmat serta pencita kopi lebih didominasi oleh para remaja. Pada bulan
Maret 2015 yang lalu, Indonesia masuk dalam peringkat ke-37 untuk jumlah
konsumsi kopi, dan peringkat keempat untuk ekspor kopi didunia.
(Sumber:http://vibiznews.com/2015/03/19/ tantangankopi- indonesia-di-tahun-
2015-bagian-i/ ).
Pengaruh perubahan gaya hidup yang menghasilkan sebuah tradisi minum
kopi yang mana dianggap oleh sebagian besar orang sebagai sebuah hal yang
keren atau kekinian (masa kini). Hal ini menggugah salah satu kelompok Usaha
yang menamai dirinya sebagai Kedai Kopi Oase. Oase sendiri tidak menyia-
nyiakan euforia para penggila kopi dan para pencinta kopi dengan ikut terjun
dalam bisnis kuliner yang sedang tren saat ini.
51
Oase Sumbawa adalah sebuah kelompok bisnis yang menjalankan bisnis
kedai kopi di kota Sumbawa. Oase sendiri lebih mengutamakan bahan baku dari
produk lokal untuk sajian atau menu yang disajikan dalam Kedai Kopi mereka.
Kopi Tepal adalah salah satunya dan menjadi produk utama dari Kedai Kopi
Oase. Alasan mengapa Oase lebih mengutamakan produk lokal yang berasal
dataran tinggi Tepal, dikarenakan ingin membawa atau memperkenalkan kopi
asli Sumbawa dari dataran tinggi Desa Tepal ke dalam lingkup nasional maupun
global yang lebih luas.
Alasan mengapa Oase lebih mengutamakan produk lokal dikarenakan salah
satunya untuk bisa ikut andil dalam mensejahterakan para petani kopi yang ada
di Sumbawa lebih khususnya para petani kopi yang berada di dataran tinggi Desa
Tepal. Untuk mendapakan sebuah hasil terbaik demi kesejahtraan petani,
sebagian dari para penggagas Kedai Kopi Oase melakukan perjalan yang cukup
intens untuk memberikan beberapa edukasi mengenai bagaimana cara bercocok
tanam, cara memanen, sampai pada proses penjemuran sehingga menjadi biji
kopi yang layak jual dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Dengan adanya edukasi yang diberikan, Kedai Kopi Oase mengharapkan
hasil dari itu semua dapat menjamin kualitas serta mutu dari biji kopi tersebut
sehingga dapat terjaga dengan baik sampai kepada konsumen selaku penikmat
kopi. Sebuah kualitas dan mutu dari kopi sangat diutamakan sebagai sebuah
wujud menjaga nama baik dan eksistensi dari produsen atau peracik kopi itu
sendiri, karena kopi telah menjadi sebuah produk yang ekslusif yang semakin
banyak dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat metropolitan sampai
52
masyarakat perkampungan atau pedesaan. Di kutip dari buku “Buku Pintar
Kopi”, kebutuhan kopi semakin bertambah dengan pertambahan jumlah
penduduk serta kemajuan teknologi yang menimbulkan perubahan gaya hidup
dan trend. Manfaat dari meminum kopi sudah banyak dibuktikan oleh
masyarakat, bahkan beberapa pakar ilmu kodoteran dan media banyak
menuliskan artikel dari penelitiannya tentang manfaat meminum kopi
(Pangabean, 2011:184).
Kopi telah menjadi sebuah gaya hidup yang sulit dipisahkan dari keseharian
bagi sebagian orang, tidak mengenal laki-laki atau perempuan, bahkan dari anak-
anak sampai yang orang saat. Dengan adanya sebuah euforia sebagian
masyarakat yang sudah mulai banyak mengenal kopi racikan seorang Barista
bukan dari kemasan, hal ini membuat Oase menjadi ikut untuk mengambil
bagian dalam menyemarakkan hal ini. Dengan membangun sebuah kedai kecil
pada akhir tahun 2015 Oase masuk untuk ikut serta bersaing dengan kedai atau
cafe lokal lain yang di kota Sumbawa.
Dengan keunikan dan tampilanya yang berbeda dari para pesaingnya, Oase
yang lebih memilih untuk fokus dan mengutamakan produk lokal yang telah
menjadikan Oase satu-satunya kedai atau Coffe Shop yang mengutamakan
produk lokal yang masih eksis sampai saat ini. Hal ini telah menjadikan Kedai
Kopi Oase memiliki sebuah daya tarik tersendiri dimata para konsumen.
Konsumen yang datang-pun dari berbagi kalangan seperti dosen,
mahasiswa, pelajar SMP, Pelajar SMA, PNS, dan berbagai kalangan lainnya.
53
Dari berbagai instansi pemerintah daerah kota Sumbawa datang untuk rapat atau
berdiskusi langsung dan menikmati kopi secara langsung di kedai Oase. Bahkan
ada seorang guru yang mengajar di salah satu SMA Kota Sumbawa yang
menjadi pelanggan setia mereka mengatakan “Kopi lokal ini yang buat saya
betah untuk duduk di sini, serta setia untuk balik lagi, kalau memang kedai Oase
yang mengutamakan kopi Sumbawa asli ini menambahkan kopi dari daerah lain
sebagai bahan racikan kopinya, maka Oase sudah tidak memiliki sebuah
keotentikannya sendiri di mata saya mungkin di mata konsumen lain”. Seperti
yang utarakan dalam buku Beat The Giant, “dengan memanfaatkan keunikan
lokal yang mereka miliki sebagai senjata strategis untuk memenangkan
persaingan” (Palupi, Yuswohady, Pambudi, 2013: 57). Hal itulah yang kiranya
diterapkan oleh Kedai Kopi Oase untuk mempertahankan keunikan mereka dan
keotentikan mereka untuk tetap menggunakan produk lokal.
Keunikan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Oase. Dengan memanfaatkan
media sosial sebagai sarana untuk mengaktualkan produk melakukan promosi,
mereka mengaktualkan segala sesuatu tentang produk kopi lokal yang mereka
suguhkan kepada beragam manusia yang bersliweran di dunia maya.
Promosi dan pengaktualan kopi lokal Tepal yang dilakukan Oase, membuat
salah seroang dokter yang datang dari pulau Sumatra yang berasal dari Kota
Medan datang jauh-jauh karena penasaran dengan rasa dan kenikmatan dari kopi
lokal Sumbawa yang di unggah melalui media sosial milik Kedai Oase. Seorang
dokter ini memiliki sebuah kesan yang tersendiri mengenai Kopi asli Sumbawa
serta konsep dari Kedai Kopi Oase sendiri yang konsisten dan memiliki
54
komitmen untuk mengusung dan mengutamakan produk kopi lokal. Hal ini yang
membuat seorang dokter itu merasas tidak sisa-sia untuk datang jauh hanya
untuk melihat langsung serta merasakan langsung kopi yang di racik oleh barista
yang dimiliki oleh kedai Oase.
Hal tersebut membuktikan peran besar media sosial Facebook dan
Instagram yang digunakan oleh Kedai Kopi Oase Sumbawa. Dengan biaya yang
sangat minim serta jangkauannya yang sangat luas, UKM (Usaha Kecil
Menengah) seperti Kedai Kopi Oase bisa melalang buana untuk bisa
memperkenalkan diri mereka ke dunia luar. Promosi melalui media sosial yang
digencarkan oleh Kedai Kopi Oase bukanlah sebuah hal yang baru atau sebuah
hal yang tabu dimata para pebisnis lainnya sampai masyarakat biasa yang
menjadi konsumen. Era promosi media sosial sudah menjadi sebuah tren,
berbagai macam brand besar bahkan sampai penjual kayu-pun menjadikan
media sosial sebagai sebuah peluru utama dalam mempromosikan produk
mereka.
Media sosial menjadi sebuah tumpuan utama bukan tidak memiliki alasan,
karena Sumbawa adalah sebuah kota kecil dengan peradaban yang masih
berkembang bahkan masih jauh dengan perkembangan yang ada di ibu kota
Provinsi yang ada di Kota Mataram. Media yang sudah dahulu ada di Sumbawa
seperti sudah kehialangan jati dirinya bahkan hampir di tinggalkan secara utuh.
Radio yang sudah mulai kehilangan pendengarnya, Koran yang sudah hampir
kehilangan pembacanya terutama kaum melenial, dan dahulu Sumbawa pernah
55
memiliki televisi lokal yang sudah menghilang karena tidak berkembangan dan
dukungan modal yang kuat.
Media-media yang telah ada hanya tinggal menunggu waktu menggali
kuburannya sendiri oleh karena eksistensi dari internet dan media sosial
Facebook terutama yang semakin hari kian menjadi sebuah kebutuhan utama
hampir sebagian besar masyarakat kota Sumbawa.
Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Nur Syam dalam kata pengantar
buku Media Sosial: Interaksi, Identitas dan Modal Sosial “Perkembangan
teknologi informasi saat ini, telah memiliki penguasa baru yang memiliki
otoritas melebihi kepala negara. Google misalnya yang telah menjadi raja diraja.
Dengan karajaan “dunia informasi” Google telah menjadikan dirinya “menjadi
raja” dengan melipat dunia dengan informasinya (dalam Alyusi, 2016: 2).
Disisi lain apabila UKM memilih mempromosikan produk mereka melalui
media seperti koran atau radio pastinya membutuhkan kocek yang lumayan
dalam serta kekurangan yang utama adalah jangkauan audiens yang tidak begitu
luas khususnya di kota Sumbawa.
Oase telah memilih jalan untuk menggunakan media sosial Facebook dan
Instagram sebagai sarana untuk mengaktualisasikan dirinya dan
mempromosikan produknya. Promosi yang intesif dilakukan yang dimana
mengharapkan untuk bisa mendatangkan pelanggan baru bahkan mendapatkan
loyalitas dari para konsumen yang telah ada.
56
3.2.1 Startegi Promosi Kedai Kopi Oase Di Dalam Facebook
Fenomena penggunaan media sosial Facebook sebagai sebuah wadah
promosi bukanlah sebuah hal yang tabu bagi sebagian para pebisnis.
Membaca peluang dengan perkembangan zaman yang hampir segala
sesuatunya diperoleh melalui dunia maya seperti informasi, mencari teman
dan lain sebagainya. Media sosial Facebook telah menjadi sebuah jalan keluar
untuk mengekpresikan diri dan memperluas jaringan pertemanan serta telah
dijadikan sebagai sebuah ladang untuk menghasilkan pundi-pundi uang bagi
sebagian besar orang. Fenomena ini secara tidak langsung dimanfaat oleh
Kedai Kopi Oase sebagai wadah untuk melancarkan kegiatan promosi dari
bisnis yang mereka geluti.
Media sosial Facebook yang digunakan Kedai Kopi Oase sudah lebih
dahulu digunakan dibandingkan dengan akun media sosial Instagram yang
mereka gunakan saat ini. Karena nama Oase ini sendiri adalah diambil dari
nama kelompok para penggagasnya, akun Facebook Oase Sumbawa yang
memiliki followers (pengikut) tidaklah sedikit sampai pada jumlah 3.222.
Akun Facebook ini memiliki sedikit perbedaan dari pada akun Instagram
mereka dikarenakan akun ini digunakan bukan hanya untuk
mempublikasikan mengenai Kedai Kopi Oase semata tetapi juga mengenai
kelompok penggagasnya yaitu Oase Sumbawa.
Akun Facebook Oase Sumbawa dibuat karena para penguna Facebook
yang lebih dominan dari pada pengguna media sosial yang lain. Hal ini
57
mengakibatkan UKM kecil seperti Kedai Kopi Oase lebih banyak
mengutamakan penggunaan akun media sosial Facebook yang mereka
gunakan. Walaupun tidak ada survei secara real mengenai berapa jumlah
penguna Facebook yang ada di Sumbawa, namun survei yang dilakukan oleh
beberapa lembaga nasional seperti APJII (Asosiasi Penyelenggara jasa
Internet Indonesia) menyatakan bahwa penggunaan media sosial terbanyak
di Indonesia adalah Facebook, dikutip dari Liputan6.com yang memberitakan
mengenai hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Intenet Indonesia (APJII)
pada tahun 2016 media sosial yang banyak digunakan yang pertama adalah
Facebook dengan 71,6 juta pengguna, diposisi ke-dua Instagram dengan 19,9
juta pengguna, dan yang ke-tiga adalah YouTube dengan 14,5 juta pengguna
(Hidayat, Oktober 24, 2016). Survei ini secara tidak langsung menyatakan
bahwa setidaknya sebagian besar masyarakat Sumbawa pasti memiliki akun
media sosial Facebook mereka sendiri. Karena penggunanya yang begitu
besar para pelaku UKM-pun berfikit dan tertarik untuk ikut menggunakan
Facebook.
Oase sendiri telah membaca peluang tersebut untuk ikut dalam semarak
euforia dalam melakukan strategi promosi mereka melalui media sosial
Facebook. Seperti yang di katakan oleh Bayu selaku manajer Kedai Kopi
Oase mengatakan “alasan Oase Sumbawa menggunakan sosial media itu
karena melalui sosial media agar masyarakat Sumbawa itu tau bahwa Oase
ini berdeda dari tempat tongkrongan yang lain, dilihat lagi di Sumbawa itu
belum ada tempat etis seperti nongkrong dipinggir jalan dan orang untuk
58
berdiskusi itu kayaknya terganggu itu juga menjadi alasan lain Oase
terbentuk” (wawancara tanggal 17 januari 2018).
Namun ada hal lain yang berbeda dari strategi yang dimiliki Kedai Kopi
Oase, mereka memiliki sebuah senjata tersembunyi yang siap untuk
menembak kepada sasaran yang tepat di saat para pesaing lengah dan tidak
mengetahuinya. Adapun strategi promosi Kedai Kopi Oase melalui media
sosial Facebook antara lain :
3.2.1.1 Informasi Mengenai Oase
Kedai Kopi Oase menjadikan Facebook sebagai sebuah sarana bagi
mereka untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan bisnis, secara
utuh baik itu mengenai menu baru atau informasi yang lainnya. Hal itu sangat
berguna baik bagi Oase maupun bagi para pelanggan atau followers akun
Facebook Oase Sumbawa.
Informasi mengenai menu baru yang dipublikasikan oleh Oase selalu
menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh para pelanggan, baik itu dari menu
yang berupa cake ataupun inovasi sajian kopi yang berbeda dari biasa yang
ditawarkan oleh oase. Dalam hal ini, tanggapan yang beragam berupa tanda
like dan komentar pada kolom komentar dari para followers menunjukkan
adanya komunikasi dua arah yang terjadi. Tanggapan yang diberikan para
followers hampir secara keseluruahan memberikan tanggapan yang positif
serta mendukung inovasi menu dari Kedai Kopi Oase Sumbawa.
59
Unggahan terkait menu-menu baru ini, secara tidak langsung
merupakan bentuk strategi yang mempengaruhi dan menarik pelanggan,
untuk datang ke Kedai Oase. Hal ini berarti, dengan mempromosikan menu
baru melalui unggahan di Facebook, Oase berusaha untuk mempertahankan
pelanggan dan mendatangkan pelanggan baru. Hal itu seperti hasil dari
beberapa tangkapan layar di bawah yang menyatakan mengenai unggahan
serta tanggapan tentang menu-menu baru yang ditawakan melalui akun
Facebook Oase Sumbawa.
Gambar 3.1 : Informasi mengenai waktu buka Oase dan penyertaan
menu baru.
60
Gambar 3.2 : Komentar mengenai unggahan gambar 3.1
Gambar 3.3 : Publikasi mengenai menu baru Oase
61
Gambar 3.4 : Komentar mengenai unggahan gambar 3.3
Selain bentuk informasi di atas, hal seputar Oase Sumbawa yang cukup
sering dipublikasikan melalui akun Facebook mereka adalah hal–hal yang
merupakan ciri khas yang menjadi identitas Oase Sumbawa. Hal-hal tersebut
dipublikasikan dengan cara menyertakan tagar–tagar yang terkait langsung
dengannya, seperti misalnya tagar #ngopioasek dan #Oasesumbawa yang
berusaha mengkomunikasikan bahwa kedai Oase Sumbawa, merupakan
tempat ngopi yang asik.
Oase secara langsung mempengaruhi para followers akun Facebook
mereka dengan menyertakan tagar #ngopioasek dan #Oasesumbawa hampir
di setiap harinya. Di setiap unggahan mereka hampir seluruhnya menyertakan
62
seruan-seruan seperti itu, yang dimana mereka bukan hanya sekedar
mengingatkan para pelanggan atau para followers mereka. Namun mereka
mengingikan seruan tersebut bisa menjadi sebuah stimulus yang menjadikan
seruan tersebut sebagai sebuah alarm pengingat untuk kembali datang ke
Oase dan selau mengingat Kedai Kopi Oase.
Hal utama dari keaktifan mereka dalam kegiatan promosi atau kegiatan
sosial mereka adalah untuk mendatangkan pelanggan baru serta
mempertahankan pelanggan yang telah ada atau dengan kata lain membentuk
loyalitas pelanggan kepada Oase, yang mana mereka (Oase) mengharapkan
semua itu dapat tetap terjaga selamanya sampai kapanpun. Kegiatan tersebut
telah membuahkan hasil yang luar biasa, tidak heran seperti yang dinyatakan
oleh Bayu selaku Manajer mereka dapat meraup omset perbulan sampai pada
titik Rp. 9 juta – Rp. 12,5 juta, serta para pengunjung perhari biasa sampai
pada titik 15 – 20 orang dan saat akhir pekan mencapai titik 30 – 40 orang.
Kampanye yang digencarkan oleh akun Facebook Oase Sumbawa
memiliki sebuah ciri khas yang memiliki ajakan atau seruan secara langsung
kepada followers, hampir sebagian besar dari unggahan yang dipublikasikan
selalu menyertakan tagar atau hastag (#) seperti #ayokeSumbawa,
#ngopioasek, #kopiSumbawa. Seruan-seruan itu memiliki sebuah maksud
yang terselubung untuk mempengaruh para followers.
Tagar #ayokeSumbawa memilki sebuah maksud untuk mempengaruhi
serta mengajak para followers yang berada di luar daerah untuk datang ke
63
Sumbawa. Hal ini dilakukan Oase dikarenakan sebagai sebuah kelompok
bisnis, mereka sejatinya berawal dari sebuah komunitas penjelajah/petualang
yang memiliki minat pada pariwisata.
Oase melihat pontensi wisata yang ada di Sumbawa memiliki sebuah
keindahan yang harus dijelajahi dan kunjungi, keindahan yang dimiliki oleh
Sumbawa tidak kalah dengan daerah-daerah lain yang ada di Indoensia.
Keindahan Sumbawa datang dari wisata air untuk mengarungi laut Sumbawa
sampai wisata dataran tinggi, dan wisata budaya Sumbawa yang memiliki
nilai historis yang dalam yang harus dijelajahi dan kunjungi oleh wisatawan
domestik maupun wisatawan manca negara.
Kampanye #ayokeSumbawa merupakan sebuah peluang yang dibaca
oleh Oase Sumbawa karena di indonesia bahkan di dunia sedang menderita
sebuah virus yang mana hampir sebagian besar isi dari media sosial
mencantumkan mengenai kegiatan traveling yang dilakukan oleh para
pengguna media sosial. Hal itu telah dianggap menjadi sebuah gaya baru di
kalangan masyarakat atau para netizen (masyarakat pengguna internet),
istilah saat ini yang biasa disebut kekinian (masa kini). Momen ini di
manfaatkan oleh Oase yang dimana secara tidak langsung bisa mendongkrak
eksistensi dari Sumbawa dan mendongkrak eksistensi dari kedai Kopi Oase
Sumbawa sendiri.
Eksistensi yang berusaha dibangun oleh Oase merupakan sebuah
kecermatan dalam sebuah strategi bisnis, dimana mereka memanfaatkan
64
masalah yang sedang aktual dan digandrungi di Indonesia bahkan dunia. Hal
itu memberi keuntungan bagi mereka dari banyak sisi. Hastag
#ayokesumbawa dan seruan-seruan lain yang menyertakan lokasi saat
memunggah atau mempublikasikan sesuatu telah membuahkan hasil. Seperti
yang di katakan oleh Bayu “ada turis dari luar negeri yang datang ke Oase
karena melihat di Google Map, secara tidak langsung mereka datang karena
kita menyertakan lokasi Oase saat kita memunggah di Facebook dan
isntagram” (wawancara 6 Desember 2017).
Kecemerlangan membaca situasi tidak hanya sampai di situ saja akun
Oase Sumbawa selalu menyertakan seruan #ngopioasek dan #kopiSumbawa.
Makna tersebut hampir selalu mereka sertakan dalam unggahan akun Oase
Sumbawa memilki sebuah nyawa atau sprit untuk mempengaruhi para
followers untuk bisa ikut mencintai kopi terutama kopi Sumbawa yang
berasal dari dataran tinggi desa Tepal.
#ngopioasek atau menikmati secangkir kopi telah menjadi sebuah gaya
hidup, tidak lain tidak bukan pengaruh media sosial yang telah menjadi
pelaku utama dalam hal ini. Menikmati kopi di cafeshop yang diracik
langsung oleh barista telah menjadi sebuah hal yang diangap keren bagi
sebagian orang, namun ada juga beberapa orang yang benar-benar menikmati
kopi atau biasa disebut dengan para pecinta kopi.
Gemuruh dalam media sosial yang menyerukan #ngopioasek telah
menciptakan sebuah anggapan bahwa menikmati kopi di cafeshop adalah
65
sebuah hal keren serta mendongkrak diri mereka memiliki sebuah identitas
anak masa kini atau kekinian. Menikmati kopi di cafeshop memiliki sebuah
nilai tambah tersendiri dikarenakan harga serta kulitasnya yang berbeda dari
pada menikmati kopi saset yang ada di warung pinggir jalan. Bayu selaku
manajer Oase mengatakan dalam wawancara “melalui sosial media Facebook
mahasiswa Sumbawa yang menuntut ilmu di Jogja-pun melihat unggahankita
dan memilih Oase sebagai tempat untuk menikmati kopi karena pengaruh
gaya hidup dan pergaulan di kota besar Yogyakarta dan destinasi tujuan
sebagai penyeimbang tempat tongkrongan mereka yang ada di sana. Mereka
merasa nyaman disini lalu mereka balik dan mencerikannya di yogya”
(wawancara 6 Desember 2017).
Gambar 3.5 : Unggahan kaum muda nongkrong di OASE Sumbawa
66
Dengan istilah kekinian yang saat ini sedang menggema diberbagai
media baik itu di dalam media sosial atau media penyiaran. Menikmati kopi
di cafeshop hampir sebagian besar para penikmatnya selalu menyertakannya
dengan foto secangkir kopi yang mereka nikmati bahkan susana cafeshop
yang menarik yang berusaha mereka perlihatkan dengan memunggah foto
tersebut melalui media sosial.
Kelihaian Oase melihat peristiwa yang sedang aktual terjadi adalah
sebuah strategi menarik yang digunakan oleh Oase, bagaimana mereka gencar
menyertakan seruan-seruan itu yang secara tidak langsung mendongkrak
eksistensi mereka untuk dikenal oleh para calon pelanggan bahkan untuk
mengingatkan konsumen yang telah mengetahui kedai Kopi Oase untuk
kembali datang untuk menikmati nikmatnya kopi Sumbawa yang diracik
langsung oleh para barista Kedai Kopi Oase.
#OaseSumbawa ini menjadi pendukung dari #ngopioasek, seruan
tersebut terkadang selalu disertakan secara bersamaan. Seruan itu dilakukan
unutk mengingatakan para followers bahwa ketika mereka sedang melihat
#ngopioasek berarti mereka secara tidak langsung teringat untuk datang
menikmati kopi secara langsung di Kedai Kopi Oase Sumbawa.
Seruan-seruang yang selalu mereka sertakan seperti #ayokeSumbawa,
#ngopioasek, #kopiSumbawa, #OaseSumbawa, memiliki sebuah spirit untuk
mempengaruhi para followers. Hal tersebut selalu disertakan dalam setiap
konten yang mereka publikasikan melalui akun media sosial Facebook yang
67
dimiliki oleh Oase. Pengulangan tersebut menjadi sebuah pengingat yang di
harapkan bisa tetap melekat dalam fikiran dan benak para followers atau
pelanggan Oase itu sendiri.
Gambar 3.6 : Unggahan mengenai salah satu pelanggan Oase yang
ada di luar negeri.
Hal itu sama seperti yang di utarakan dalam buku “Prilaku Konsumen”
yang mengatakan bahwa pengulangan adalah proses menyampaikan pesan
kepada konsumen berulang kali dengan frekuensi berkali-kali (Sangadji &
Sopiah, 2013: 140). Oase berusaha melakukan pengulangan stimulus yang di
sampaikan kepada followers mereka, hal itu mereka lakukan secara berulang-
ulang secara tidak langsung berdampak kepada meningkatnya daya ingat para
followers atau konsumen terhadap Kedai Kopi Oase.
68
Keaktifan mereka dalam menyampaikan pesan melalui akun Facebook
Oase Sumbawa memberikan dampak yang besar karena dengan adanya
unggahan yang menyertai kalimat atau pesan yang sama dalam setiap
minggunya yang dimana membuat para pelanggan menjadi tetap teringat dan
melekat dalam benak mereka. Di sisi lain bukan hanya sekedar menyertakan
seruan-seruan untuk memberikan pengaruh kepada para followers. Kedai
Kopi Oase memiliki salah satu keunikan yang hampir tidak dimiliki oleh para
pesaing lokal di daerah Kota Sumbawa. Oase memberikan sebuah edukasi
melalui media sosial atau dengan mengundang para followers secara langsung
mengenai bagaimana cara memilih biji kopi yang baik sampai kepada cara
meracik secangkir kopi menjadi secangkir kopi yang nikmat dengan cita rasa
asli dari kopi tersebut.
Edukasi yang diberikan untuk para pelanggan dengan memberikan
sebuah pelatihan menjadi seorang barista yang bertujuan agar para pelanggan
bukan hanya sekedar mengetahui kopi, menikmati secangkir kopi, namun
lebih dari itu. Kedai Kopi Oase ingin para pelanggan mengetahui proses
membuat secangkir kopi yang nikmat, Oase tidak menginginkan para
pelanggan hanya sekedar menikmatinya saja tanpa mengetahui proses
pembuatannya. Mereka menginginkan para pelanggan mencintai kopi secara
menyeluruh dan memahami nilai kopi yang sesungguhnya mengenai
secangkir kopi nikmat yang mereka hirup. Oase juga menginginkan sebuah
penghargaan kepada secangkir kopi yang dinikmati para pelanggan. Seperti
halnya yang dikatakatan oleh Bayu “kita tidak ingin mereka cuma sekedar
69
minum kopinya saja, mereka juga harus tau kopi apa yang diminum makanya
kita berikan edukasi tentang jenis kopi yang sudah jadi dalam bentuk
minuman dan cara penyajiannya biar gak terjadi miss komunikasi”
(wawancara 6 desember 2018).
Setelah mendapatkan pembelajaran dan pelatihan singkat mengenai
bagaimana cara meracik kopi, Oase memiliki tujuan bagaimana para
pelanggan menghargai bisa secangkir kopi, menghargai profesi seorang
barista, mengharga bawah secangkair kopi itu dibuat dengan sebuah keahlian
khusus yang dimana hampir sebagian orang tidak mengetahui dan bahkan
menganggap bahwa hal itu adalah hal yang sepeleh yang bisa dilakukan oleh
semua orang.
Proses pembelajaran singkat mengenai cara meracik kopi ini di unggah
juga melalui Facebook agar menjadi sebuah daya tarik tersendiri dan
mendapat sebuah nilai tambah dari para followers. Stimulus yang berusaha di
tuangkan dalam beberapa foto agar para followers dapat merasakan langsung
sensasi cara meracik kopi yang dimana langsung diberikan pengarahan
langsung oleh para barista dari Kedai Kopi Oase. Berbagai macam tanggapan
yang hadir hampir seluruhnya ingin merasakan sensasi yang sama, bukan
hanya sekedar ingin melihat melalui foto di media sosial saja, hasrat ingin
menikmati kopi buatan sendiri serta hasrat ingin menjadi seorang barista
walaupun hanya sesaat. Seperti yang dinyatakan oleh Bayu “ada beberapa
yang hanya sekedar istgtramabel (eksis di instagram) dan kebutuhan
Facebook serta ada juga yang ingin mendalami menjadi barista, ada juga
70
orang-orang yang ingin pinjam barnya dong buat foto” (wawancara 6
Februari 2018).
Namun edukasi yang ditawarkan kepada para pelanggan atau para
pengikut akun Facebook Oase Sumbawa yang ingin merasakan sensasi
menjadi barista sesaat menjadi sebuah daya tarik terdiri bagi mereka. Di era
media sosial saat ini pencitraan diri, tanda like, serta penuhnya kolom
komentar bagi para pengikut akun pribadi para followers akun Facebook Oase
Sumbawa menjadi salah satu tujan utama bagi sebagian dari mereka. Dengan
foto selfie, dan memanfaatkan salah satu fitur live strory di dalam media
sosial Facebook untuk mendapatkan perhatian dari para pengikut akun
mereka.
Kedai Kopi Oase selalu memberikan sebuah ruang besar serta
memanjakan para pelanggan mereka. Baik itu yang hanya sekedar menikmati
kopi atau para pelanggan yang hanya sekedar ingin numpang eksis dengan
suasana yang dihadirkan Oase serta fasilitas-fasilitas yang mereka berikan.
Suasana yang berusaha dihadirkan dalam Kedai Kopi Oase menarik sebagian
para pelanggan, desain tempat yang nyaman serta cat tembok yang dilukis
dengan sedemikian rupa menjadi sebuah nilai tambah tersendiri. Beberapa
buku yang dijadikan pajangan, hasil kerajinan tangan, beberapa hiasan dari
kayu yang unik yang memilki nilai seni tersendiri. Hiasan dan dekorasi yang
unik memberikan kehangatan dan kenayaman bagi para pelanggan yang
duduk untuk menikmati secangkir kopi dan menu-menu lain yang di
suguhkan oleh Kedai kopi Oase.
71
Seolah tiada hentinya suasana serta desain tempat yang di jual oleh
Oase menjadi sebuah dayatarik yang kuat bagi sebagian pelanggan yang ingin
menambah koleksi foto dalam media sosial mereka atau foto pribadi yang
bisa mereka simpan sendiri dalam telefon genggam atau smarphone (telepon
pintar) yang dimiliki para pelanggan. Di kutip dari majalah Roling Stone
Indonesia dalam salah satu artikel yang berjudul “Bicara Media sosial”
mengatakan bahwa perkembangan media sosial adalah suatu fenomena yang
kemudian menyebabkan timbulnya upaya-upaya memanfaatkan media sosial
sebagai perangkat bisnis, baik sarana promosi merek besar maupun sarana
pendapatan seseorang. Khususnya bagi para kaum muda yang haus akan
pembaharuan (Nismara, oktober, 2015).
Inovasi yang selalu tercipta dari tangan-tangan dingin orang yang ada
di balik tirai Kedai Kopi Oase yang selalu membuat sebuah perubahan baru
untuk memanjakan para pelanggan untuk tidak mencapai pada titik kejenuhan
akan hal yang sama.
3.2.1.2 Komunikasi Dengan Empati
Salah satu strategi utama Oase merupakan hal yang jarang digunakan
oleh para pesaing lokal adalah menjaga komunikasi dengan para pelanggan
mereka atau para followers dari akun media sosial yang dimiliki oleh para
pesaing lokal. Strategi yang dimiliki oleh akun Facebook Oase Sumbawa
adalah menjaga keaktifan atau intensifitas dalam menggunakan media sosial
serta menjaga komunikasi yang utuh dengan para pengikut akun mereka yang
72
diantaranya adalah konsumen baru, konsumen setia, atau bahkan para calon
konsumen yang hanya sedekar untuk ikut serta meramaikan akun Facebook
Oase Sumbawa.
Oase berusaha untuk selalu tetap aktif dalam mempublikasikan hal-hal
yang dianggap bisa membangun komunikasi dua arah dengan para followers
melalui akun Facebook Oase Sumbawa. Sama halnya seperti yang dikatakan
oleh Bayu selalu manejer “yang kita jaga adalah komunikasinya dengan
pelanggan lama dan dengan pelanggan baru harus punya komunikasi dengan
baik” (wawancara 6 Desember 2017).
Dalam suasana tertentu atau di akhir pekan followers diajak untuk
berbincang-bincang dan bersenda gurau dengan menulis status “yang jomblo
malam mingguan sama siapa” atau dengan kata-kata “kalau hujan gini lebih
nikmat dengan secangkir kopi”. Status yang dipublikasikan oleh Oase
berusaha untuk menyesuaikan dengan keadaan yang sedang mereka rasakan
atau sesuai dengan suasana saat memunggah status tersebut.
Status yang diunggah disesuaikan dengan suasana dan memontum
tertentu, hal ini dibangun untuk menyapa dan mengakrabkan diri dengan para
followers mereka. Misalnya pada saat malam minggu, mereka menyapa atau
“menyinggung” para kaum jomblo. Kedai Kopi Oase berusaha mengambil
momen yang tepat dalam menjalin komunikasi dengan para followers mereka
seperti saat malam minggu yang dimana para jomblo yang kesepian tanpa
kehadiran seorang kekasih di samping mereka seperti ditunjukan pada
73
gambar 3.7. Pada unggahan yang lain Oase menyentil para kaum jomblo yang
tidak memiliki agenda kencan untuk mehabiskan waktu dengan menonton
pertandingan sepak bola seperti pada gambar 3.8.
Gambar 3.7 : Screenshot menyentil kaum jomblo dengan penyertaan #jomblo
Gambar 3.8 : Screenshot menyentil kaum jomblo untuk menonton pertandingan
sepak bola
74
Suasana dan momentum lainya juga sering digunakan Oase sebagai
bentuk strategi komunikasi dengan empati. Misalnya pada saat rekan-rekan
dari Oase melakukan perjalanan ke daerah penggungan, pada kesempatan itu
mereka mengunggah status melalui Facebook untuk sekedar mengajak para
followers dapat merasakan nikmatnya menikmati kopi dengan suana di
daerah pegunungan.
Gambar 3.9 : Suanana rekan Oase Sumbawa menikmati kopi di daerah
pegunungan.
Unggahan status di atas mendapat berbagai macam tanggapan seperti
tanda like dan emoticon serta beragam komentar dari para followers mereka.
Tanggapan berupa komentar yang beragam dari para followers bagi unggahan
tersebut di atas dapat dilihat pada tangkapan layar yang di tunjuk oleh gambar
(3.10) di bawah.
75
Gambar 3.10 : Komentar para followers mengenai unggahan pada
gambar 3.9
Selain suasana dan momentum, pandangan dan gagasan ringan yang
mereka suguhkan dalam unggahan status melalui akun Facebook mereka
sebagai bentuk komunikasi dengan empati yang menjadi strategi mereka
dalam melakukan kegiatan promosi melalui media sosial Facebook.
Unggahan yang berisi tentang perasaan yang bisa mewakili para kaum muda
yang menunggu datangnnya seorang pedamping. Dalam unggahan yang sama
Oase sendiri ingin memberikan sebuah nasehat dengan para followers.
Unggahan tersebut juga mendapat berbagai tanggapan dari para followers
76
yang merasakan hal yang sama seperti apa yang di utarakan dalam unggahan
tersebut.
Gambar 3.11 : Unggahan yang menyinggung para followers kaum
muda yang belum menikah.
Gambar 3.12 : komentar para followers mengenai gambar 3.11
77
Hal itu secara tidak langsung menstimulus para followesr merasa untuk
ikut serta dalam komunikasi yang coba mereka bangun, para followers merasa
seperti disapa, dan itu membuat para followers tergugah untuk merespon
walaupun hanya sekedar memberikan tanda like atau bahkan ikut
berkomentar pada kolom komentar dalam status tersebut untuk bisa
berkomunikasi langsung dengan pengelola akun Facebook Oase Sumbawa.
Hal itu Serupa dengan pernyataan Gerald R. Millier yang menyatakan bahwa
komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada
penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima
(dalam Mulyana, 2016: 68).
Keakraban yang ditumbukan oleh Oase, karena mereka ingin
memposisikan diri mereka sama seperti apa yang di rasakan oleh para
followers mereka. Mereka memposisikan bagaimana interaksi yang di bangun
menjadi lebih dekat contohnya seperti para jomblo pengikut akun Facebook
Oase Sumbawa. Komunikasi yang dilakukan berorientasi pada penerima
pesan, Komunikator (akun Oase Sumbawa) harus menempatkan dirinya
sebagai penerima pesan sehingga penyandian, penggunaan bahasa, dan
saluran disesuaikan dengan kondisi penerima pesan (Sangadji & Sopiah,
2013: 218).
Followers yang merasakan hal yang sama seperti apa yang
dipublikasikan oleh pengelola akun Oase Sumbawa akan membangun sebuah
komunikasi yang lebih dalam. Di kutip dari Dewa & love menyatakan,
meskipun komunikasi online merupakan komunikasi tanpa tatap muka dan
78
hanya menggunkan teks, namun pengguna masih bisa menyampaikan
berbagai emosi kebahagiaan dan kasih sayang, kemarahan dan permusuhan
dengan penggunaan berbagai macam emoticon dan teknik pemformatan
(dalam Alyusi, 2016: 6).
Tanda like atau berkomentar pada kolom komentar dirasa memiliki
sebuah pengaruh besar karena telah berhasil membangun komunikasi dengan
para followers. Sebagai seorang komunikator atau penyampai pesan dengan
mendapat tanda like dan komentar dalam akun media sosial, mereka merasa
telah berhasil mendapatkan sebuah feedback “timbal balik” dari penerima
pesan atau komunikan. Menurut Bernard Berelson & Gary A. Steiner
“komunikasi transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan
sebagainya, dengan menggunkan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur,
grafik dan sebgainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya
disebut komunikasi (dalam Mulyana, 2016: 68).
Komunikasi ringan dengan sedikit guyonan yang berusaha dibangun
dengan menggunakan bahasa sehari-hari oleh akun Facebook Oase
Sumbawa, bisa membangun komunikasi antara Oase selaku pengelola akun
dengan para followers atau konsumen mereka, komunikasi yang dibangun
menjadi lebih hangat dan menjaga sebuah hubungan baik melalui komunikasi
ringan yang berusaha mereka bangun setiap harinya. Komunikasi terjadi tidak
lagi memakai pola dari sumber yang satu menyebar ke banyak (broadcast),
berpusat , khalayak bersifat pasif, dan penerima berada dalam posisi terisolasi
79
(levy, 2001), menurut Holmes (2010) tetapi lebih dinamis, tidak tersentral,
sampai pada melibatkan khalayak (dalam Nasrullah, 2014: 82).
Terdakang ada beberapa akun yang sering dijumpai dalam media sosial
Facebook banyak menggunakan bahasa-bahasa yang dirasa kurang familiar
atau tidak cocok dengan sosial budaya para pengikut akun mereka. Bahasa
kompleks atau istilah-istilah teknis menyebabkan komunikasi sulit di pahami.
Sangatlah penting bagi seseorang yang akan menyampaikan sebuah
gagasannya untuk menyesuikan bahasa atau istilah-istilah yang dipakai
dengan pendengarnya (Sangadji & Sopiah, 2013:218).
Penggunaan pola komunikasi yang digunakan oleh akun Facebook
Oase Sumbawa, dengan membangun komunikasi yang ringan serta intensif
kepada para pelanggan dapat menumbukan sebuah empati pada diri pengikut
akun Facebook Oase Sumbawa. Seperti yang dikemukakan oleh Bernd
Schmitt, bahwa pelanggan sekarang akan mencari produk yang mampu
mengunggah perasaan mereka, meyentuh hati mereka, dan merangsang
pikiran mereka (dalam Suryadi, 2011: 53). Hal itu dikarenakan para
pelanggan yang memiliki kecendrungan memilih pelayanan produk barang
atau jasa dengan dimensi empati sebagai sebuah hal yang penting untuk saat
ini.
3.2.1.3 Event Sebagai Daya Tarik Oase
Berbagai macam penyelenggaran acara atau event yang diselenggaran
langsung oleh Oase yang mana acara tersebut bertempat di Kedai Oase
80
Sumbawa. Hal itu menjadi sebuah daya tarik tersendiri dan menjadi sebuah
cara tersendiri Kedai Kopi Oase dalam memperoleh pelanggan serta ikatan
silaturahmi yang baik antara Oase dan para pelanggan atau para followers.
Adapun kegiatan yang diselenggarakan langsung oleh Oase yaitu kegiatan ,
live musik, nonton bareng sepak bola dan pertarungan para raja Moto GP.
Live musik terkadang diselenggarakan untuk memberikan hiburan
langsung kepada pelanggan Oase. Musisi lokal Sumbawa dipilih untuk
mengisi acara tersebut dan pihak Oase melalui unggahan Facebook
mengundang para followers untuk bisa datang langsung menikmati secangkir
kopi ditemani dengan hiburan live musik dari musisi lokal.
Gambar 3.13 : Live musik akustik di Kedai Kopi Oase Sumbawa
81
Gambar 3.14 : Komentar dari para followers mengenai gambar 3.13
Dalam penyelenggaraan acara yang lain untuk menarik para pelanggan
Oase mengundang berbagai fans club di undang untuk hadir menonton secara
langsung team atau club bola andalan mereka. Salah satu fans club bola yang
sering mengikuti acara nonton bareng di Kedai Kopi Oase adalah Milanisti
(fans AC Milan) fans club Juventini (fans Juventus). Juventini dan Milanisti
sering hadir untuk melaksanakan kegiatan nonton bareng karena para
karywan dan Owner Oase sendiri dalah pendukung kedua klub sepak bola
tersebut.
82
Oase mengadakan acara dengan membuat reminder menggunakan
media sosial yang mereka miliki karena jangkuannya yang luas dan cepat.
Para fans club sepak bola sangat menikmati ajakan tersebut karena bisa
menjadikan ajang tersebut untuk bersilaturahmi dengan fans club sepak bola
yang lain. Kegiatan nonton bareng yang diselengrakan Oase memiliki
dampak yang berkenjangan yang diaman para fans club tersebut datang
bahkan meminta untuk Oase menyelenggrakan nonton bareng. Seperti yang
diutarakan oleh Bayu “klub bola sih rutin datang seperti fans milan dan
juventus datang” (wawancara 6 Februari 2018)
Gambar 3.15 : Unggahan ajakan nonton bareng sepak bola di Kedai
Oase Sumbawa
83
Gambar 3.16 : Komentar followers mengenai gambar 3.15
Tidak hanya berfokus pada sepak bola saja, Kedai Kopi Oase beusaha
merangkul para fans dari balapan motor para raja Moto GP untuk bisa
menonton langsung jagoan adalan mereka seperti Valentino Rossi, Marques,
Lorenzo dan pembalap lainnya. Kesan tersendiri dihadirkan karena dengan
menyaksikan Moto GP secara lansgung dengan banyak orang memilki kesan
tersendiri.
84
Gambar 3.17 : Unggahan mengenai suasan nonton bareng Moto GP di
Kedai Oase Sumbawa
Dalam hal ini Oase mengadakan kegiatan nonton bareng tidak hanya
berusaha merangkul para fans club yang menjadikan Kedai Kopi Oase
sebagai sarana untuk bersilaturami tetapi lebih kepada profit bisnis. Secara
tidak langsung yang hadir dalam kegiatan nonton bareng akan mendatangkan
pundi-pundi uang untuk Kedai Kopi Oase sendiri.
Kegiatan lain yang datang dari beberapa organisasi yang menjadikan
Oase sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan mereka. Seperti kegiatan
bedah film atau bedah buku, melalui media sosial Facebook Oase mereka
mengundang para follower yang bersedia hadir untuk mengikuti kegiatan
tersebut secara langsung. Bukan hanya sekedar menonton film semata namun
85
para pelanggan di ajak untuk bisa ikut mendiskusikan film atau buku yang di
bedah dengan penyelenggara acara tersbut.
Kedai Kopi Oase melakukan kegiatan-kegiatan positif tersebut secara
langsung di lokasi kedai mereka, memilki tujuan yang bukan hanya sekedar
mendapatkan keuntungan secara finansial. Kegaiatan tersebut memiliki
tujuan untuk membawa para followers yang larut dalam hiruk pikuk dunia
maya untuk sejenak bersilaturrami dalam dunia nyata. Oase sendiri ingin
membuka mata bagi sebagian para follower yang serius dengan dunia maya
untuk bisa bersosialiasi secara langsung dan melakukan kegiatan yang
memiliki faedah untuk mereka sendiri terlebih bisa di share dengan
lingkungan mereka.
Sama halnya seperti yang dikatakan oleh Bayu “Oase mempunya meja
yang panjang, bagaimana sih orang itu duduk tidak saling kenal dan mereka
mengobrol. Kita menginginkan ngasih tau ke orang Sumbawa bahwa seperti
inilah cara kita bersosialisasi dan mencari teman dengan berdiskusi langsung”
(wawancara 6 Desember 2017).
Dari sekian banyak kegiatan positif baik yang tersurat maupun kegiatan
dalam bentuk nyata, Oase ingin membangun sebuah hubungan yang kuat
dengan para followers terutama para pelanggan mereka. Kedai Kopi Oase
ingin menyampaikan pesan bahwa mereka tidak hanya ingin menjual produk
semata namun ingin bermanfaat bagi para pelanggan mereka.
86
3.2.1.4 Muatan Pesan Komunikasi
Dalam menjalankan bisnis mereka, salah satu strategi yang digunakan
Oase Sumbawa, terkait erat dengan identitas dan eksistensi mereka. Hal ini
dilakukan untuk menunjang komunikasi yang baik dengan para followers dan
pelanggan khususnya, serta membangun kepercayaan publik secara umum.
Pola komunikasi yang dilakukan Oase melalui media sosial Facebook
yang mereka miliki adalah mempublikasi berbagai macam hal, seperti berita-
berita lokal atau juga berita nasional yang sedang aktual. Hal Itu dilakukan
untuk sekadar mengajak followers untuk bercengkrama serta memancing
diskusi dengan para followers.
Konten atau muatan yang disuguhkan dalam unggahan akun Facebook
mereka tidak hanya mengenai berita atau isu-isu sosial melainkan juga
memperlihatkan mengenai kegiatan sosial kelompok Oase Sumbawa yang
sebagian besar adalah orang-orang yang ada di belakang tirai Kedai Kopi
Oase. Ini menunjukkan adanya kesadaran Oase dalam memanfaatkan media
sosial Facebook sebagai sarana atau media penyampai pesan yang efektif.
Apa yang dilakukan Oase, adalah bentuk kesadaran mereka akan
kegunaan media dan komunikasi sebagaimana dikatakan oleh Bowman dan
Willis (2003) bahwa kehadiran media jurnalisme warga memberikan
kesempatan bagi khalayak untuk memproduksi berita mereka sendiri secara
bebas dan tanpa adanya pertarungan kepentingan yang biasa terjadi di
institusi media tradisonal (dalam Nasrullah, 2014: 63).
87
Oase Sumbawa terkadang mengunggah mengenai masalah-masalah
lokal yang terjadi di Sumbawa dan juga mengenai gerakan mereka terkait
masalah-masalah itu.
Salah satu contohnya adalah ketika mereka bergerak mencoba ikut
peduli terkait masalah lingkungan alam mengenai isu penangkapan liar
Burung Kakak Tua Jambul Kuning. Kegiatan mereka seputar isu ini sempat
diunggah di akun Facebook Oase Sumbawa.
Unggahan ini mendapat apresiasi karena mengusik rasa prihatin para
pengikut yang melihat unggahan tentang jenis burung yang populasinya di
alam liar dan hampir punah tersebut masih dijadikan komoditas oleh tangan-
tangan jahil.
Akun Oase Sumbawa mengajak para followers untuk bisa mengetahui
apa yang sedang terjadi saat ini dan ikut untuk mendukung menjaga
kelestarian dari satwa langka tersebut. Seperti Screnshot (tangkapa layar)
yang di bawah yang memperlihatkan bagaimana gerakan menyelamatkan
burung kakak tua tersebut mendapatkan apresiasi dari para followers yang
ikut mendukung gerakan mereka terkait isu lingkungan ini.
88
Gambar 3.18 : Unggahan gerakan kampanye penyelamatan Kaka Tua Jambul
Kuning di Kedai Kopi Oase.
Gambar 3.19 : Ungahan mengenai tanggapan followers mengenai kegiatan
pada gambar 3.18
89
Dari tangkapan layar di atas telah membuktikan bahwa Oase tidak
hanya sekedar memunggah hal-hal yang ringan, namun juga realita sosial
budaya dan lingkungan masyarakat yang ada di Sumbawa. Akun Oase
Sumbawa merasa bahwa pentingnya kita mengetahui hal-hal yang dirasa
tidak penting bagi sebagian orang.
Hal itu menunjukkan bahwa akun media sosial Facebook ini bukan
hanya sekedar memunggah status galau, kegiatan sehari-hari, dan lain
sebagainya. Mereka ingin memberikan edukasi setidaknya bisa menambah
pengetahuan bahkan lebih dari itu. Sama halnya kata mutiara dari Jimmy
Wales yang di kutip dari buku Kisah Sukses Wikipedia “bayangkan sebuah
dunia ketika setiap orang bisa mendapatkan semua pengetahuan yang telah
dicapai oleh manusia secara cuma-cuma. Itulah yang sedang kami usahakan.”
(dalam Lih, 2009).
Muatan pesan dari Oase Sumbawa yang disebar melalui akun Facebook
cukup beragam, terutama terkait dengan hal yang menjadi perhatian mereka.
Selain isu lingkungan, Oase bekerja sama dengan instansi atau organisasi lain
juga melakukan kegiatan peduli sosial ataupun seputar edukasi perihal sosial
politik.
Kegiatan peduli sosial yang dilakukan Oase bersama dengan pihak lain
juga dijadikan konten dari unggahan di media sosial facebook. Seperti ketika
Oase Sumbawa dijadikan posko relawan dan bantuan bencana banjir yang
menimpa Sumbawa pada awal tahun 2017.
90
Hal itu dilakukan demi menginformasikan seputar aksi dan kegiatan
kepada publik demi mendapat dukungan dan bantuan bagi korban bencana.
Selain itu, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD), Mahasiswa Pecinta Alam, PMI Sumbawa, dan Dompet Dhuafa,
Oase turut serta mengadakan pelatihan relawan penanggulangan bencana
dalam rangka mempersiapkan relawan yang siap dalam merespon bencana
alam.
Gambar 3.20 : Unggahan mengenai gerakan relawan bencana banjir Oase Sumbawa
91
Gambar 3.21 : Tanggapan mengenai unggahan pada gambar 3.20
Gambar 3.22 : Ungahan mengenai pelatihan relawan penanggulangan bencana
bersama beberapa organisasi dan instansi pemerintahan.
92
Gambar 3.23 : Unggahan mengenai dokumentasi pelatihan relawan bencana.
Kegiatan lainnya adalah seperti yang dilakukan ketika bekerja sama
dengan My Institute yang merilis dan mensosialisasikan hasil survei tentang
Kinerja Pimpinan Daerah Kabupaten Sumbawa periode 2016-2021 di mata
masyarakat. Rilis hasil survei itu diadakan di Kedai Kopi Oase, dan diunggah
ke akun Facebook Oase Sumbawa pada 20 januari 2018.
93
Gambar 3.24 : Unggahan mengenai kegiatan rilis hasil survei dari MY Institut
yang bertempat di Kedai Kopi Oase Sumbawa
Kegiatan serta gerakan yang Oase lakukan dijadikan sebagai konten dan
muatan pesan dalam unggahan di akun Facebook mereka. Hal ini berdampak
pada terciptanya dukungan yang semakin baik dari para followers, pelanggan,
maupun masyarakat kepada Oase Sumbawa.
Dukungan dan apresiasi dari pihak – pihak lain tersebut dipandang
sebagai hal yang memperkuat reputasi dan menjaga eksistensi kelompok
Oase Sumbawa.
94
Kedai Kopi Oase adalah sebuah Cafeshop yang sudah bertahan selama
sudah tahun sejak kemunculannya pada akhir tahun 2015. Eksistensi yang
telah dijaga selama dua tahun telah menjadikanya sebagai salah satu cafeshop
yang mampu berdiri kokoh dibandingkan dengan cafeshop lokal lainnya yang
mampu bertahan hanya dalam kurun satu tahun lalu fakum untuk menutup
bisnisnya karena pelanggan yang tidak memiliki loyalitas terhadap para
kompetitor Kedai Kopi Oase Sumbawa.
Oase dirasa telah berhasil dalam mempertahankan eksistensi mereka
karena mereka memiliki strategi yang mampu mendatangkan dan
mempertahankan loyalitas pelanggan dan mereka merangkumnya dalam
sebuah Komunitas Virtual atau komunitas online yang mereka bangun
dengan begitu apik. Secara tidak langsung di sadari atau tidak Oase telah
membangun suatu komunitas virtual dalam akun Facebook yang mereka
miliki.
Komunitas online yang dibangun oleh akun media sosial Facebook
Oase Sumbawa sama halnya seperti sebuah komunitas pada umumnya. Bila
pada umumnya komunitas memiliki ketua, anggota, dan tujuan yang sama.
Namun yang membedakan dengan komunitas virtual adalah wadah atau
tempat dimana mereka berada.
Komunitas virtual sesuai dengan namanya adalah sebuah komunitas
yang dibuat dalam dunia maya. Bila dilihat definisi Komunitas Virtual yang
dikemukakan oleh Rheingold (1993) dalam bukunya yang berjudul A Slice
95
Of Life in my Virtual Community “ komunitas virtual adalah agresi sosial yang
muncul dari teknologi internet yang di dalamnya banyak orang yang
melakukan diskusi publik dengan perasaan untuk membentuk web dari
hubungan pribadi di dunia maya” (dalam Alyusi, 2016: 29).
Oase sendiri telah membuat perkumpulan atau komunitas dalam akun
sosial Facebook mereka yang dimana Oase menjadi pilarnya untuk
mempertahankan komunitasnya dalam akun Facebook Oase Sumbawa dan
para followers mereka yang menjadi anggotanya.
Komunitas virtual yang dibentuk Oase seolah berusaha untuk
membentuk sebuah lingkaran berlapis yang dimana lingkaran tersebut terlahir
sebuah loyalitas serta menarik segala sesuatu yang ada di luar lingkaran untuk
ikut bergabung dalam lingkaran tersebut.
Oase Sumbawa menjadi inti dari lingkaran tersebut, Oase berusaha
untuk melempar isu, memberikan edukasi, serta membangun komunikasi
dengan para followers untuk membangun lapisan lingkaran berikutnya yang
letaknya berada pada posisi terluar atau terakhir.
Lapisan lingkaran ini dapat di artikan seperti sebuah lingkup dalam
komunitas virtual yang terkonstruksi melalui pola-pola yang telah dilakukan
oleh Oase dalam akun Facebook yang mereka miliki.
Lapisan ini teridiri dari tiga lapisan yang dimana setiap lapisan saling
mendukung satu sama lainnya :
96
Gambar 3.25 : Lapisan lingkaran dalam penyuguhan konten informasi
dalam akun Facebook Oase Sumbawa
Lapisan ini memiliki makna yang dimana Oase menjadi pengelola
pesan atau konten yang mereka suguhkan serta mereka memiliki makna
pesannya tersendiri, dan lapisan selanjutnya sebagai pendukung serta sumber
pesan yang disampaikan oleh akun Facebook Oase Sumbawa. Sampai kepada
lapisan selanjutnya sebagai penerima pesan dan menjadi penentu
keberhasilan pesan yang disampaikan.
Lapisan pertama atau lapisan yang paling dalam dari 3 lapisan tersebut
yang dimana akun Facebook Oase Sumbawa menjadi inti dalam lapisan
tersebut. Oase telah memiliki gayanya sendiri dalam menyampainya sebuah
isu, edukasi, serta publikasi kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Oase
telah membentuk sebuah gaya tersendiri yang dimana konten-konten yang
mereka share atau di publikasikan melalui akun media sosial mereka terlihat
menarik untuk di ikuti serta di-diskusikan. Oase berusaha membangun sebuah
E
Followers
/Pelanggan
Organisasi/Patnership Oase
Oase Sumbawa
97
komunikasi yang menarik bagi para followers dan hal itu secara tidak
langsung mengkonstruksi lingkaran komunitas virtual antara akun media
sosial Facebook Oase Sumbawa dengan para followers.
Berlanjut pada lapisan lingkaran yang ke-dua, dalam lapisan ini
terdapat orang-orang yang mempengaruhi Oase baik di dalam akun media
sosial mereka maupun Kedai Kopi Oase sebagai sebuah kelompok bisnis.
Pihak yang ada pada lapisan kedua ini, bersama Oase memiliki sebuah ikatan
simbiosis mutualisme, artinya mereka menjalin kerja sama yang saling
menguntung satu sama lain. Dalam lapisan kedua ini terdapat sebuah
kelompok ataupun perorangan yang dimana mereka menjadikan Kedai Kopi
Oase sebagai sebuah wadah untuk melakukan kegiatan serta menjadinya
sebagai rekan dalam melakukan kegiatan mereka.
Gambar 3.26 : Unggahan mengenai video komunitas penyelamat satwa
langka Burung kaka tua jambul kuning
98
Salah satu contohnya adalah seperti video yang di unggah melalui akun
Facebook Oase Sumbawa mengenai kasus penangkapan liar burung kakak
Jambul Kuning, organisasi peduli lingkungan seperti Oka dan team yang
berasal dari Bali, Sumbawa Biodiversity salah satu organisasi lokal
Sumbawa, serta Dinas pemerintahan Kabupaten Sumbawa BKSDA.
Beberapa organisasi lain-pun yang bergerak diberbagai bidang menjadikan
Kedai Kopi Oase sebagai sebuah wadah untuk memperkuat gerakan atau
tujuan yang mereka inginkan. Reputasi yang di miliki Oase serta para
followers akun Facebook Oase Sumbawa yang memiliki followers yang
mencapai 3000 lebih menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan dari gerakan
atau tujuan yang mereka inginkan.
Dengan adanya organisasi atau perorangan yang ingin melakukan
sebuah gerakan, hal itu bisa menjadi sebuah keuntungan pribadi yang di
peroleh Kedai Kopi Oase sendiri. Keuntungan yang didapatkan adalah
mampu menambah daya tarik serta simpatik dari para followers atau orang
yang mengetahui Oase dengan mempublikasikan gerakan dari mereka
melalui akun Facebook Oase Sumbawa.
Sampailah pada lapisan terakhir yaitu lapisan ke-tiga yang memiliki
power yang membuat konten yang di suguhkan memilki arti atau hanya
sebuah omong kosong yang tidak diperdulikan. Lapisan ini adalah para
followers atau para pelanggan Kedai Kopi Oase itu sendiri. Pengaruh yang
besar dari para followers atas antusiasme serta simpatik mereka terhadap
unggahan atau konten yang suguhkan oleh Oase menjadi tolak ukur
99
keberhasilan usaha Oase dalam membangun komunikasi yang baik serta
terciptanya lapisan lingkarang yang saling menguatkan satu sama lainnya.
Penyuguhan konten yang membawa isu sosial serta kegiatan positif lain
dari beberapa organisasi tersebut membuat akun Facebook Oase Sumbawa
memiliki sebuah daya tarik tarik tersendiri bagi para followers. Hasil dari itu
semua bahwa Oase Sumbawa tidak hanya sekedar menjual kopi namun
mereka juga aktif dalam gerakan-gerakan sosial dan kegiatan-kegiatan positif
yang lain.
Oase sendiri memiliki kegiatan-kegiatan positif yang dimana mereka
membuat sebuah kegiatan secara nyata di luar dari kegiatan positif yang
mereka lakukan di dalam media sosial Facebook yang mereka miliki.
Kegiatan yang mereka lakukan ini lebih kepada kegiatan yang bertempat
langsung di dalam Kedai Oase. Kegaiatan tersebut ada yang berasal dari ide
Kedai Kopi Oase sendiri ada juga yang berasal dari kerjasama organisasi lain
yang menjadikan mereka sebagai rekan dalam melakukan kegiatan.
100
BAB IV
BISNIS RASA GERAKAN
4.1 Kedai Kopi Oase Sumbawa Sebagai Bisnis
Oase Sumbawa adalah sebuah kelompok bisnis yang menjalankan bisnis
kedai kopi di Kota Sumbawa. Dalam menjalankan bisnis ini, Oase
mengutamakan bahan baku yang merupakan produk lokal sebagai sajian menu
dari bisnis Kedai Kopi mereka. Kopi Tepal adalah salah satu produk lokal yang
digunakan oleh Oase dalam menu yang mereka suguhkan, dan menjadi sebuah
ciri khas serta keotentikan dari bisnis mereka.
Pemilihan Kopi Tepal sebagai produk lokal utama dalam bisnis kedai kopi
yang Oase jalankan, berkaitan erat dengan sejarah berdirinya Kedai Kopi Oase
yang berawal dari komunitas traveling. Sebagai sebuah komunitas traveling,
suatu ketika mereka melakukan perjalanan ke kawasan dataran tinggi, Desa
Tepal yang memiliki potensi sebagai penghasil biji kopi. Potensi dari Desa
Tepal tersebut kemudian membuat Oase berinisiatif untuk membuka bisnis
kedai kopi yang menawarkan produk utama berupa sajian kopi yang diracik
dengan bahan dasar biji kopi yang disuplai langsung dari Desa Tepal.
Sebuah bisnis bisa bertahan bergantung pada kemampuan dari pebisnis
dalam mempertahankan pelanggan yang telah loyal serta mendatangkan
pelanggan baru. Oase Sumbawa, dalam menjalankan bisnisnya menggunakan
berbagai strategi dalam kegiatan promosi mereka demi tujuan untuk
101
mempertahankan eksistensi bisnis mereka. Strategi bisnis dari Oase
Sumbawa lebih kepada penggunaan media sosial Facebook sebagai alat
promosi.
Adapun strategi yang digunakan melalui media sosial Facebook Oase
Sumbawa adalah mempublikasikan seputar infomasi mengenai bisnis mereka
tentang produk dan konten yang disajikan di Kedai Kopi Oase. Selain
informasi seputar produk dan konten, dalam menggunakan Facebook sebagai
alat promosi, Oase juga mempublikasikan isu-isu dan gerakan-gerakan sosial–
budaya yang mereka lakukan melalui sosial media Facebook. Hal – hal seperti
kegiatan diskusi, acara nobar, pagelaran musik, dll., juga dijadikan konten
informasi yang dipublikasikan melalui sosial media oleh Oase.
Kegiatan-kegiatan tersebut memberikan sebuah perbedaan besar antara
Oase dan para pesaing lokal. Hal itu menjadikan Oase sebagai kedai kopi yang
memilki nilai Otentik tersendiri di mata para followers dan para pelanggan
Oase sebagai sebuah kelompok bisnis.
Strategi yang dilakukan Oase ini mendapat tanggapan yang positif dari para
followers atau para pelanggan Kedai Kopi Oase. Hal ini kiranya yang
menjadikan eksistensi bisnis Kedai Kopi Oase masih bertahan sampai saat ini.
4.2 Bisnis Rasa Gerakan
Dari salah satu strategi promosi bisnis yang dilakukan Oase melalui media
sosial Facebook, terlihat sebuah pola strategi promosi yang menjurus kepada
gerakan sosial. Strategi promosi yang mengaktualkan muatan pesan
102
komunikasi menunjukkan bahwa gerakan-gerakan sosial budaya dan
lingkungan yang dilakukan Oase dijadikan sebagai sebuah daya tarik tersendiri
dari kelompok bisnis Oase yang ditujukan kepada pelanggan maupun
masyarakat umum yang memiliki minat, gairah, serta tujuan yang sama.
Salah satu contohnya adalah ketika mereka bergerak mencoba ikut peduli
terkait masalah lingkungan alam mengenai isu penangkapan liar Burung Kakak
Tua Jambul Kuning. Bekerja sama dengan kelompok lain yang terkait langsung
dengan perkara lingkungan dan sumber daya alam serta kelompok yang
memiliki perhatian pada isu lingkungan tersebut, Oase bergerak untuk
mengajak khalayak ramai untuk ikut menjaga kelestarian lingkungan. Dalam
kasus ini, Oase bersama kelompok terkait mengajak khalayak luas untuk
melestarikan keberadaan burung kakak tua jambul kuning yang populasinya
hampir punah, dengan tidak lagi menangkap hewan langka tersebut secara liar,
apalagi penangkapan yang hanya sekedar bertujuan untuk menjualnya sebagai
komoditas ekonomi.
Aksi lain yang mengkonfirmasi Oase terasa seperti sebuah gerakan sosial
adalah ketika mereka terjun langsung menjadi relawan sosial ketika bencana
banjir melanda beberapa kawasan di Sumbawa pada tahun 2017. Kedai Oase
menutup aktivitas bisnis kedai kopi mereka selama beberapa waktu untuk
dijadikan sebagai posko relawan dan posko bantuan bagi korban. Orang-orang
di dalam Oase Sumbawa terjun langsung menjadi relawan yang membantu
masyarakat yang menjadi korban banjir. Mereka juga menerima bantuan dari
103
masyarakat luas untuk kemudian disalurkan kepada korban bencana di
kawasan-kawasan yang terdampak banjir.
Aksi dan gerakan yang Oase lakukan dijadikan sebagai konten dan muatan
pesan dalam unggahan di akun facebook mereka. Hal ini berdampak pada
terciptanya dukungan yang semakin baik dari para followers, pelanggan,
maupun masyarakat kepada Oase Sumbawa. Dukungan dan apresiasi dari
pihak – pihak lain tersebut dipandang sebagai hal yang memperkuat reputasi
dan menjaga eksistensi kelompok Oase Sumbawa. Bagi peneliti sendiri,
reputasi dan eksistensi kelompok Oase Sumbawa sangatlah erat dengan aksi
dan gerakan yang nyata. Ini membuat Oase menjadi kelompok yang
menjalankan sebuah bisnis, namun terasa seperti sebuah gerakan sosial.
Gerakan-gerakan yang dilakukan oleh Oase seperti mengenalkan sebuah
destinasi wisata, isu lingkungan, dan kegiatan sosial lainnya, dijadikan pola
komunikasi dan strategi untuk mendapat dukungan dari masyarakat luas. Oase
mempublikasikan hal-hal terkait aksi dan gerakan sosial mereka melalui akun
media sosial facebook. Aksi dan gerakan Oase itu yang kemudian membentuk
reputasi serta eksistensi Oase Sumbawa menjadi sebuah bisnis yang tak hanya
sekedar berorientasi bisnis (mencari keuntungan), namun juga sekaligus
membuat Oase terasa seperti sebuah gerakan.
Oase sebagai bisnis yang terasa seperti sebuah gerakan tersebut ditunjukkan
oleh bagaimana Oase dipandang sebagai kelompok yang kredibel baik itu oleh
masyarakat (khususnya followers Oase) maupun organisasi atau institusi yang
104
ada di Sumbawa. Kerja sama yang terjalin antara Oase dengan BKSDA, Dinas
Pariwisata, My Institute, dll., mengkonfirmasi reputasi dari Oase Sumbawa
tersebut.
Gambar 4.1 : Apresiasi followers mengenai Kedai Kopi Oase Sumbawa
Salah satu tanggapan followers atau pelanggan Oase Sumbawa yang
mengapresiasi apa yang telah dilakukan Oase Sumbawa, sangat jelas
menunjukkan bahwa Oase telah membuktikan diri menjaga eksistensi dan
mendapat reputasi yang baik sebagai sebuah kelompok.
105
BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Media sosial telah memberikan sebuah dampak yang begitu besar dalam
dunia bisnis, jangkauanya yang begitu luas serta tidak memerlukan sebuah
modal yang besar dalam penggunaannya. Modal yang di butuhkan hanya
jaringan internet dan perangkat telefon (Smartphone) atau komputer, seseorang
sudah dapat menggunanyanya. Hal ini menjadi sebuah peluang besar terutama
bagi UKM seperti Kedai Kopi Oase, yang dimana sangat membantu dalam
pengembangan bisnis mereka tanpa perlu mengunakan modal yang besar.
Media sosial menjadi sebuah senjata dalam kegiatan promosi produk
serta menjaga eksistensi Kedai Kopi Oase Sumbawa dengan para pelanggan.
Dalam pengunaan sosial media Facebook yang mereka miliki, Oase sendiri
memiliki strategi-strategi yang di bentuk dengan begitu apik, bahkan para
pesaing lokal-pun jarang menggunakan atau mengetahui strategi yang di
gencarkan oleh Kedai Kopi Oase Sumbawa.
Strategi-strategi yang digunakan oleh Oase Sumbawa antara lain,
memberikan informasi mengenai Oase, Komunikasi dengan empati, event
sebagai daya tarik, serta muatan informasi yang di suguhkan oleh Oase
Sumbawa melalui akun media sosial Facebook mereka.
106
Strategi Kedai Kopi Oase melalui sosial media Facebook mereka Oase
Sumbawa adalah menjaga keaktifan mereka dalam dalam menggunakan sosial
media Facebook mereka. Mereka menjaga keaktifan dengan mempublikasikan
berbagai macam hal, baik itu yang berisi hanya sekedar sapaan dengan para
followers mereka serta mempublikasikan berita-berita yang sedang aktual di
beritakan di media nasional. Mereka menjaga komunikasi dengan baik dengan
para followers yang dengan hal itu, membuat kerakraban dan rasa hangat
tercipta dari unggahan yang ringan dengan sedikit guyonan. Komunikasi
dengan empati yang berusaha mereka bangun yang membuat para followers
atau para pelanggan mereka menjadi betah dalam berkomunikasi dengan
mereka.
Pengadaan event musik akustik, nonton bareng sepak bola, Moto GP, dan
lain-lain merupakan kegiatan yang mampu mendulang para pelanggan untuk
datang langsung ke Kedai Oase Sumbawa. Event-event itu secara langsung di
publikasikan melalui akun Facebook Oase. Hal itu memberi dampak bagi
pendapatan Oase sendiri dan hubungan baik dengan para pelanggan maupun
komunitas.
Akun Oase Sumbawa mengangkat atau mempublikasikan masalah sosial
yang terjadi di daerah Sumbawa seperti penangkapan satwa endimik yang
dilindungi seperti burung kaka jambul kuning, gerakan penanggualan bencana
banjir, dan informasi dari berbagai organisasi, institusi, atau komunitas.
Publikasi tersebut membuat para followers menjadi tergugah karena meresa
geram bahwa satwa langka tersebut ikut dibabat habis oleh para pemburu liar
107
tersebut. Hal itu merupakan citra yang berusaha dibangun oleh akun Oase
Sumbawa bahwa mereka juga perduli dengan masalah lingkungan dan sosial
yang di sekitar mereka yang membuat para followers juga ikut terlibat dalam
mendukung gerakan-gerakan sosial yang dilakukan oleh Kedai Kopi Oase
Sumbawa.
Aksi dan gerakan nyata dalam kegiatan sosial yang dilakukan Oase
Sumbawa membetuk reputasi yang baik di mata para pelanggan maupun
masyarakat luas. Dengan semua aksi dan gerakan yang sudah mereka lakukan
sendiri maupun bekerja sama dengan pihak lain telah membangun citra dan
reputasi bahwa Oase Sumbawa sebagai sebuah kelompok bisnis yang terasa
seperti sebuah gerakan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat di kemukakan
saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Kedai Kopi Oase
Menurut hasil penelitian dapat di ketahui bahwa strategi promosi
Kedai Kopi Oase melalui sosial media Facebook memiliki kekurangan dan
kelebihan. Oase di rasa sudah cukup berhasil dalam melakukan strategi
tersebut, namun inovasi harus terus berlanjut terutama dalam konten sosial
media yang mereka gunakan. Agar tidak menjadi sebuah hal yang monoton,
bisa di sertakan kuis atau games yang bisa membuat para followers lebih
108
komunikatif. Para pelanggan atau followers bisa aktif dengan pengelola
akun atau Kedai Kopi Oase sendiri apa bila di sertakan games atau kuis di
tambah bisa memberikan reward (hadiah) yang menarik.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian ini
dengan tema yang sama, di sarankan untuk lebih bisa melihat dari sudut
pandang yang lain dalam sebuah strategi promosi melalui sosial untuk
mendapatkan hasil penelitian yang spektakuler dan menarik.
109
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maqassary, Ardi. (2013, Oktober 10). Pengertian Komunikasi Menurut Para
Ahli. Di akses dari: http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-
komunikasi-menurut-para-ahli.html
Alyusi, Dyah, S. (2016). Media Sosial: Interaksi, Identitas, Dan Modal Sosial.
(edisi 1). Jakarta. Indonesia: Prenadamedia Group
Assauri S. 2004. Manajemen Pemasaran. Ed ke-1. Cet ke-7. Jakarta (ID): PT Raja
Grafindo Persada.
Barlian, K, Jeihan. Media Sosial Pengaruhi 80% Pembeli. Di akses dari:
https://swa.co.id/swa/trends/business-research/media-sosial-pengaruhi-
80-keputusan-membeli
Bungin, Burhan.(2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Kencana
Prenada media
Clark, Melissa & Melancon, Joanna. (2013). The Influence of Social Media
Investment on Relational Outcomes: A Relationship Marketing
Perspective. Vol. 5 No. 4. Di akses dari:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijms/article/view/26329
Gana, A, Matthew & Koce, D, Henry. (2016). Mobile Marketing: The Influence of
Trust and Privacy Concerns on Consumers’ Purchase Intention. Vol. 8
No. 2. Di akses dari:
http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijms/article/view/58523
Hidayat, W, Muhammad. (2016, Oktober 24). 3 Media Sosial Favorit pengguna
Internet Indoensia. Di akses dari:
http://tekno.liputan6.com/read/2634027/3-media-sosial-favorit-
pengguna-internet-indonesia.
110
Hidayatulah, Nurul. (2014). Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial (Studi
Deskriptif Kualitatif Promosi Penjualan Melalui Jejaring Sosial Twitter
Pada “Coffee House Ulee Kareng”). Medan. Universitas Sumatra Utara.
HASANAH, Q, IRAWATI. (2016). Peran Media Sosial Dalam Pemasaran Pada
Produk Chocofaza. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Kompas.com. (2011, Februari 9). Kapan Facebook Hadir Di Indonesia. Di akses
dari:http://tekno.kompas.com/read/2011/02/09/23175222/Kapan.Faceboo
k.Hadir.di.Indonesia.
Kominfo. (2013, November 7). Pengguna Internet di Indonesia 63 Juta Orang. Di
akses dari:
https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+:+Penggun
a+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_satker.
Liputan6.com. (2013, Agustus 15). Kenapa Harus Promosi Via Social Media. Di
akses dari: http://news.liputan6.com/read/665889/kenapa-haruspromosi-
via-social-media
Meleong, J, Lexy. (2012).Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Indonesia:
PT. Remaja Rosdakarya
Morissan, M.A.(2010). Psikologi Komunikasi. Ghalia Indonesia. Bogor. Koch,
Richard. (2005). Pedoman Dari The Financial Times Strategi: Cara
Menciptakan Dan Menyajikan Strategi Yang Bermanfaat. Batam,
Indonesia: Interaksara
Mulayana, Deddy. (2016). Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (edisi 19). Bandung.
Indonesia: PT. Remaja Rosdakarya
Nasrullah, Rulli . 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan,
Sosioteknologi. Bandung : Simbiosa Rekatama Media
111
Nasrullah, Rulli. (2014). Media Siber: Teori dan Riset. Jakarta. Indonesia: Prenada
Media Group
Nismara. Reno. (2015) Bicara Sosial Media. Jakarta: Roling Stone Indonesia. No.
126 Thn. 15 (Oktober 2015)
Ngafifi, M. (2014). “Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam
Perspektif Sosial Budaya”,dalam Jurnal Pembangunan Pendidikan:
Fondasi dan Aplikasi, Vol. 2 No. 1, hlm 32-47.
Pawito. (2008). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta. Indonesia: PT. LkiS
Pelangi Aksara Yogyakarta
Pangabean, edy. (2011). Buku Pintar Kopi. Jakarta. Indonesia: PT. AgroMedia
Pustaka
Palupy, Hasto, D., Yuswohady,. Teguh S., Pambudi. (2013). Beat The Giant:
Strategi Merek Indonesia Menandingi Merek Global Dan Menjadi Tuan
Rumah Di Negeri Sendiri. Jakarta: Indonesia: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Rebecca. (2017, Januari 7). Jutaan Pengguna Facebook Tidak Sadar Mereka
Menggunakan Internet. Di akses dari:
http://www.progresstech.co.id/blog/facebook-bukan-internet/.
RumahAwan.com. (2016, Juli 12). Meningkat Daya Saing UKM dengan Facebook
dan Instagram. Di akses dari: http://www.rumahawan.com/meningkatkan-
daya-saing-ukm-dengan-facebook-dan-instagram/.
Sangadji, Mamang, Etta & Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen: Pendekatan
Praktis. Yogyakarta. Indonesia: C.V Andi Offset
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi
(Mixed Methods). Bandung: Indonesia: Alfabeta
112
Suharsono & Widiantara L, 2013. Komunikasi Bisnis: Peran Komunikasi
Interpersonal dalam Aktifitas Bisnis. Yogyakarta: CAPS.
Suryadi, Didih. (2011). Promosi Efektif: Mengunggah Minat dan Loyalitas
Pelanggan. Jakarta. Indonesia: PT. Suka Buku
Tampubolon, Mikharisti. Putri, R, Yuliani. & Atnan, Nur. (2016). Strategi Promosi
Coffee Shop Melalui Media Sosial Instagram (Studi Deskriptif Pada Akun
@Crematology). Vol. 3 No. 2. Di akses dari:
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:uQxw8w_MqF
AJ:https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/116537/jurnal
_eproc/strategi-promosi-coffee-shop-melalui-media-sosial-instagram-
studi-deskriptif-pada-akun
crematology.pdf+&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id
Tamburaka, Apriadi. (2013). Literasi Media: Cerdas Bermedia Khalayak Media
Masa. Jakarta. Indonesia: PT. Raja Grafindo Persada
Yusuf. (2017, Oktober 12). Strategi penjualan Produk Beserta Tujuan dan
Klasifikasi. Di akses dari: http://jurnalmanajemen.com/strategi-
promosi/#Pengertian_Promosi_Penjualan
Yaputra, P, Alpen. (2013, Agustus 15). Kenapa Harus Promosi Via Social Media ?.
Di akses dari: http://citizen6.liputan6.com/read/665889/kenapa-harus-
promosi-via-social-media
Vibiznews. (2015, Maret 19) Tantangan Kopi Indoneisa di Tahun 2015. Di akses
dari: http://vibiznews.com/2015/03/19/ tantangankopi- indonesia-di-
tahun-2015-bagian-i/.
RIWAYAT HIDUP
Wira Mahardika dilahirkan di Alas,
Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara
Barat (NTB) pada tanggal 23 Juli 1995, Anak
pertama dari pasangan bapak Yos Sudarso dan ibu
Masuni. Pendidikan dasar sampai mendapat gelar
sarjana di tempuh di Kota Sumbawa. Tamat
Sekolah Dasar Negeri 2 Sumbawa pada tahun
2007, Madrasah Tsanawiah Negeri Sumbawa
tamat pada tahun 2010, Madrasah Aliah Negeri
Sumbawa tamat pada tahun 2013.
Tahap pendidikan berikutnya ia tempuh di Universitas Teknologi
Sumbawa, di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi, dan
meyelesaikan Studi untuk meraih gelar Strata 1 (S1) pada tahun 2018.
Adapun semasa sekolah sampai pada tahap pendidikan sebagai seorang
mahasiswa penulis mengikuti dan katif dalam berbagai organisasi. Penulis saat
menjadi siswa di Madrasah Tsanawiah Negeri Sumbawa aktif dalam organisasi
Palang merah Remaja (PMR), saat penulis menduduki bangku SMA/Sederajat di
Madrasah Aliah Negeri Sumbawa (MANS) penulis aktif dalam Team Basket MAN
sebagai pemain inti dalam team basket MAN. Sampai pada tahap menjadi
mahasiswa di Universitas Teknologi Sumbawa penulis aktif dalam berbagai
organisasi mahasiswa seperti organisasi media jurnalisme Fakultas Ilmu
Komunikasi yaitu Majalah Kaleang, aktif dalam Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi (BEM FIKOM), Aktif dalam Organisasi fotografi yang
menyebut dirinya UTS Fotografi Club (UPC).