strategi peningkatan kualitas pendidikan...strategi peningkatan kualitas pendidikan didik suprayogo...

176
STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN Didik Suprayogo Senin, 12 Agustus 2019, 12.45 -14.15 Sumber: Abdul Hakim Halim, 2015, Hans de Wit , 2016, Intan Ahmad, 2016, LPM Atma Jaya, 2018, Kemenristek Dikti, 2017

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PENINGKATANKUALITAS PENDIDIKAN

Didik Suprayogo

Senin, 12 Agustus 2019, 12.45 -14.15

Sumber: Abdul Hakim Halim, 2015, Hans de Wit , 2016, Intan Ahmad, 2016, LPM Atma Jaya, 2018, Kemenristek Dikti, 2017

Alur presentasi

Pertanyaan 1. Siapa itu Dosen dan apa itu Perguruan Tinggi?

Pertanyaan 2. Apa yang dimaksud Kualitas di Perguruan Tinggi?

Pertanyaan 3. Apa yang dimaksud dengan Jaminan Mutu PT?, Apa Perbedaan antara Jaminan

Mutu Internal dan Jaminan Mutu Eksternal?

Pertanyaan 4. Apa itu Peningkatan Kualitas?

Pertanyaan 5. Bagaimana Standar Digunakan dalam Jaminan Mutu?

Pertanyaan 6. Siapa Pemangku Kepentingan dalam Penjaminan Mutu?

Pertanyaan 7. Bagaimana Menjamin Kualitas dalam Internasionalisasi dan Kerjasama

Internasional?

8. Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi

PERTANYAAN 1. SIAPA ITU DOSEN DAN APA ITU PERGURUAN

TINGGI?

(Pasal 1, UU Dikti 12/2012)

Dosen(2)

Pengabdiankepada

masyarakat

Dosen

Pendidikan Penelitian

Three in one

Tridharma Perguruan Tinggi

Dosen

JabatanFungsional

JenjangPendidikan

Penunjang

Networking

Academic integrity

Sertifikatdosen

• Jabatan akademik

Kedudukan yang menunjukkantugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorangDosen dalam suatu satuanpendidikan tinggi yang dalampelaksanaannya didasarkanpada keahlian tertentu sertabersifat mandiri

Dosen(4)

No.Jabatan Aakademik

DosenKualifikasiPendidikan

Program Studi

Diploma/Sarjana

Magister Doktor

1 Asisten AhliMagister Melaksanakan

Doktor Melaksanakan Membantu Membantu

2 LektorMagister Melaksanakan - -

Doktor Melaksanakan Melaksanakan Membantu

3 Lektor Kepala Doktor Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan

4 Profesor Doktor Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan

Wewenang dan tanggungjawab dosen dalam mengajar

Dosen(5)

No.Jabatan Aakademik

DosenKualifikasiPendidikan

Bimbingan Tugas Akhir

Skripsi/TA Tesis Disertasi

1 Asisten AhliMagister Melaksanakan - -

Doktor Melaksanakan Membantu Membantu

2 LektorMagister Melaksanakan Membantu* -

Doktor Melaksanakan Melaksanakan Membantu

3 Lektor Kepala Doktor Melaksanakan MelaksanakanMembantu/

Melaksanakan**

4 Profesor Doktor Melaksanakan Melaksanakan Melaksanakan

Wewenang dan tanggungjawab dosen dalam membimbing

* = Golongan III/d

** = Sebagai penulis utama pada jurnal ilmiah internasional bereputasi

Dosen(6)

S1 S2

S3

Asisten Ahli – Lektor – Lektor Kepala – Guru Besar

Sekprodi – Kaprodi – Dekan – PR – Rektor

Posisi

Waktu

Masa lalu

Batas usiapensiun

Where will your academic staff be in the next 10, 15, and 30 years?

S2, Asisten

Ahli

S2, Lektor,

SekprodiS3, GB, Rektor

Issue “Pendidikan”

Discovery Integration

ApplicationTeaching and learning

Scholar-ship

Scholarship

Boyer, E. L., 1990, Scholarship reconsidered: priorities of the professoriate, the Carnegie Foundation for Advancement of Teaching, New York, USA

Scholars are academics who

conduct research, publish, and

then perhaps convey their

knowledge to students or apply

what they have learned.

Kadang-kadang diperlukan enforcement

• Setiap dosen wajib untuk memiliki account Sinta

• Setiap dosen wajib tahu & memiliki Google Scholar ID

• Setiap dosen didorong untuk memiliki Author ID (ID Scopus)

Langkah-langkah apa ?

• Meningkatkan mutu SDM

• Proses pembangunan reputasi dosen (reputasi UB bisa tercapai jika dosenbereputasi baik)

• Peningkatan jejaring dengan dunia akademik & masyarakat

• Menjaga rasio optimum dosen-mahasiswa

Peningkatan mutu SDM

• Studi lanjut S3 : adalah hak & sekaligus tanggung jawab. Studi lanjut didorong, tetapi pada suatu keadaan bisa menjadi keharusan karena tuntutan external

• Tingkatkan kapasitas keahlian• Orientasikan riset dengan roadmap research university, faculty, jurusan, kelompok

• Perkuat kemampuan mengeksekusi kegiatan riset dalam tim & secara individu

• Orientasikan pada kualitas penelitian

• Orientasikan untuk output & outcome

Exceptional

Perlukah studi lanjut. ?Perlukah riset ?Perlukah publikasi ?Perlukah penmas ?

Dampak dari SDM yang baik

• Rasio mutu meningkat (pendidikan S3 meningkatkan rasio, & probabilitas sbgAssociate Professor & Professor)

• Meningkatkan kepercayaan diri (tetapi sekaligus harus rendah hati)

• Peningkatan kepercayaan pihak luar

• Peningkatan produktivitas ilmiah

• Semakin dikenal oleh masyarakat ilmiah & pengguna karena kredibilitas dosen

• Meningkatkan kerjasama (penelitian & implementasi/penerapan)

Reputasi Dosen

• Peningkatan penelitian yang berkualitas• Research group

• Research equipment

• Peningkatan publikasi ilmiah

• Peningkatan kerjasama dengan akademisi & masyarakat

• Penyebarluasan produk iptek

• Peningkatan mutu pembelajaran

Peningkatan jejaring

• Penguatan expert pool & technological product

• Peningkatan penerapan keahlian & penerapan teknologi

• Meningkatkan keterlibatan dalam komunitas ilmiah nasional & internasional

Harus tetap dijaga dalam rasio tidak melebihi standard (ketentuan)

BAGAIMANA DENGANJUMLAH MAHASISWA

Rethinking

Mahasiswa sbgkonsumen

Dosen & tendiksebagai penjual jasa

Mahasiswasebagaipartner untuk

menghasilkan luaran

Universitas harus mampu mengintegrasikan mahasiswa dalam proses penyelenggaraan Tri Dharma PT sebagai partner & agent perubahan

Catatan: bukan berarti mahasiswa menjadi pekerjanya dosen (bukan sebagai sub pelaksana)

Model Mahasiswa sebagai partner

En

gag

em

ent

thro

ug

h p

artn

ersh

ip: s

tud

ents

as

par

tner

s in

le

arn

ing

an

d t

each

ing

in h

igh

er e

du

cati

on

; Mic

k H

eale

y,

Ab

bi F

lint

and

Kat

hy

Har

rin

gto

n, 2

014

Mahasiswa sebagai agent perubahan

Dunne, E. and Zandstra, R. (2011) Students as change agents – new ways of engaging with learning and teaching in higher education [Internet]. Bristol: A joint University of Exeter/ESCalate/Higher Education Academy Publication.

Perguruan Tinggi(1)The university is an intellectual collectivity, and not just a collection of stimulating individualand necessary services provided by the university; it is not a legal construct and it is not an epiphenomenon. It is a general pattern of attitudes and activities which molds the activities of the individual members of the university. If this pattern is dissipated, it has a debilitating effect on the relation of teachers and students and colleagues and colleagues. It is a pattern which is sustained by academic citizenship

Shils (1997: 86) dalam Macfarlane(2007)

Citizenship = participation and commitment

Universitas adalah kolektivitas intelektual, dan bukan sekedar kumpulan stimuasiindividu dan layanan kebutuhan yang diberikan oleh universitas; ini bukan sekedarkonstruksi hukum dan bukan sekdar epifenomenon. Ini adalah pola umum dari sikap dankegiatan yang membentuk pergerakan kolektif dari masing-masing anggota di universitas. Jika pola ini hilang, ia memiliki efek melemahkan hubungan dosen danmahasiswa serta kolega dan kolega. Ini adalah pola yang didukung oleh citizenship

akademik

Perguruan Tinggi(2)

Element of citizenship Implications for academic life

Political literacy Memahami proses pengambilan keputusan di semuatingkatan dalam universitas

Social and moral responsibility

Menghargai atas tanggung jawab terhadapmahasiswa, teman sejawat, universitas, badanprofesional, komunitas lokal, dan masyarakat luas

Community involvement Keterampilan dalam membimbing mahasiswa, mendukung teman sejawat akademik dan profesional, mengembangkan dan menerapkan pengetahuan, berkomunikasi dengan publik

(Mc Farlane, 2007)

Perguruan Tinggi(3)• Education – that is teaching in all its forms – is the primary task of higher education

• Scholars are academics who conduct research, publish and convey their knowledge to students or apply what they have learned

• To be a scholar is to be a researcher – and publication is primary yardstick by which scholarly productivity is measured

• All efforts are directed to have better education

• Scholarship is the main issue of education

(Boyer, 1990)

Reputasi(1)• Reputasi (= recognition) seseorang adalah persepsi orang lain, pihak lain atau masyarakat

tentang diri orang tersebut dalam waktu panjang

• Reputasi ini biasanya didasarkan kepada kinerja

• Kinerja ini ditentukan oleh modal insani (kompetensi) yang dimiliki

• Reputasi tidak tumbuh secara instan tetapi dalam waktu panjang dan akanditentukan oleh konsistensi dalam menghasilkan kinerja terbaik

• Reputasi institusi (= perguruan tinggi) adalah persepsi orang lain, pihak lain atau masyarakat tentang institusi tersebut dalam waktu panjang

• Kinerja institusi ditentukan oleh kapasitas yang dimiliki

Reputasi(2)

Modal Insani

Observasistakeholders

Waktupanjang

Kinerja Persepsi

Integritas Akademik

ReputasiKapasitasInstitusi

Reputasi(3)• Apa integritas akademik? Jujur

Academic integrity is the moral code or ethical policy of academia. This

includes values such as avoidance of cheating or plagiarism; maintenance

of academic standards; honesty and rigor in research and academic

publishing. [Alison Kirk, 1996]

Integritas akademik adalah kode moral atau kebijakan etis akademisi. Ini termasuk nilai-nilai seperti menghindari kecurangan atauplagiarisme; pemeliharaan standar akademik; kejujuran dan ketelitiandalam penelitian dan penerbitan karya akademis.

Manakah tempat kuliah terbaik ?

Dilakukan dengan kesungguhan

Why is Having a Good Reputation Important?• Reputation is important in business because it isn’t just one aspect of our

business. It is made up of all of the aspects of our business. It doesn’t affect one area of our business, it permeates and influences all aspects of our business. Our business reputation is an interconnected system that fuels itself. As a result, a good reputation is a must for businesses that want to continue to grow.

https://thrivehive.com/why-is-having-a-good-reputation-important/

Reputation for sustainability

• “Real value doesn’t just depend on returns and growth rates, but how long a business can keep growing” (Lord Browne of Madingley is the former Chief Executive of BP. He is currently Chairman of the Independent Review of UK Higher Education and Student Finance, UK)

• If we lose trust, we lose reputation. We need to have good reputation to get trust.

PERTANYAAN 2. APA YANG DIMAKSUD KUALITAS DI PERGURUAN

TINGGI?

• "Terkenal sulit dipahami" (Gibson, 1986; Neave, 1986; Scott, 1994)

• "Licin" (Pfeffer dan Coot, 1991)

• "Relatif" (Baird, 1998; Harvey dan Green, 1993; Middlehurst, 1992;

Vroeijenstijn, 1992; Westerheijden, 1990)

• "Dinamis" (Boyle dan Bowden, 1997)

• "Multidimensi" (Campbell dan Rozsnyai, 2002)

• "Konsep filosofis yang tidak memiliki teori umum dalam literatur“ (Green,

1994; Westerheijden, 1999).

Gambaran Kualitas

“Mungkin tidak akan sulit untuk mendapatkan konsensus di sekitar proposisi bahwa

universitas harus bertujuan untuk kualitas tinggi dalam pengajaran dan penelitian

mereka. Tetapi jauh lebih sulit untuk mengidentifikasi apa sebenarnya kualitas itu,

bagaimana itu dapat dikenali dan bagaimana itu dapat diukur. Ini diilustrasikan oleh

fakta bahwa beberapa dokumen kebijakan utama tentang penjaminan mutu untuk

universitas menjelaskan secara terperinci tentang proses di mana kualitas harus

dijamin tanpa pernah sekalipun mengatakan apa yang sebenarnya merupakan

'kualitas.'

Ferdinand von Prondzynski, Principal and Vice-Chancellor of

Robert Gordon, University of Aberdeen in Scotland

Arti yang tepat dari kualitas pendidikan dan jalan menuju peningkatan kualitasseringkali tidak dapat dijelaskan. Diperiksa dalam konteks, kualitas pendidikantampaknya dapat merujuk pada input (jumlah dosen, jumlah pelatihan dosen,jumlah buku teks), proses (jumlah waktu pengajaran langsung, tingkat pembelajaranaktif), output (skor tes, tingkat kelulusan), dan hasil (kinerja dalam pekerjaanberikutnya).Selain itu, pendidikan yang berkualitas dapat menyiratkan pencapaian target dansasaran yang ditentukan.Pandangan yang lebih komprehensif juga ditemukan, dan interpretasi kualitasmungkin didasarkan pada reputasi lembaga atau program, sejauh mana PT telahmempengaruhi perubahan dalam pengetahuan, sikap, nilai, dan perilakumahasiswa, atau teori atau ideologi lengkap tentang akuisisi dan aplikasi belajar(Adams 1998).

• Kualitas sebagai hal yang luar biasa / keunggulan - pandangan ini mengacu pada kualitassebagai hal yang luar biasa berkaitan dengan standar dan keunggulan akademik tertinggi. Menurut definisi, kualitas semacam ini tidak dapat dicapai oleh semua.

• Kualitas sebagai kesempurnaan atau konsistensi - pendekatan ini memandang kualitassebagai proses untuk menghilangkan cacat dan bertujuan untuk hasil yang konsisten atausempurna. Dalam pandangan ini, kualitas dapat dicapai oleh semua dengan berfokus padakonsistensi (terus-menerus memperbaiki dan menghilangkan kelemahan).

• Kualitas sebagai kesesuaian untuk tujuan - dalam pandangan ini kualitas diukur dengantingkat pemenuhan tujuan, misi atau tujuan yang dinyatakan - baik oleh lembaga atau program akademik; makna yang tepat akan bervariasi tergantung pada tujuan aktual yang dibayangkan.

• Kualitas sebagai nilai ekonomi - fokus di sini adalah pada rasio output per input, dengan tujuanmendapatkan lebih banyak efisiensi. Dengan kata lain, ini mirip dengan pengembalian atasinvestasi. Kualitas dicapai ketika hasil yang lebih baik atau lebih tinggi dapat dicapai denganbiaya yang sama, atau jika biaya dapat dikurangi ketika tingkat hasil dipertahankan.

• Kualitas sebagai transformasi - pendekatan ini terlihat pembelajaran yang terpusat padamahasiswa; memandang kualitas sebagai nilai tambah dan transformasi dan pemberdayaanmahasiswa melalui proses pembelajaran. Dalam skema ini, kualitas dicapai ketika pembelajaranterbukti transformatif bagi mahasiswa....

Accontable• Kesiapsiagaan mahasiswa untuk bekerja• Pengadaan sumber daya yang berkualitas• Fasilitas yang memadai• Fokus pada peningkatan yang berkelanjutan

Pencapaian yang Luar biasa• Kredibilitas• Legitimasi• Reputasi• Peringkat• Prestige

Pencapaian Tujuan:• Pemenuhan misi dan visi• Transparan dalam tujuan :

Proses• Pencapaian standar• Pencapaian tujuan

institusionalTransformatif

• Pendekatan pembelajaran berpusat padamahasiswa

• Kompetensi perkuliahan• Kejelasan hasil (outcome based education)• Pengembangan berpikir kritis• Keterlibatan mahasiswa dengan konten

1. Dengan kondisi UB saat ini, apa arti kualitas di PT-UB? Apa fokus utama

peningkatan kualitas yang saudara rekomendasikan di UB?

2. Mengapa kualitas dan jaminan kualitas penting untuk UB?

3. Bagaimana strateginya agar kualitas dirasakan oleh pemangku kepentingan

yang berbeda? Oleh mahasiswa? Pengguna lulusan? Pembuat kebijakan?

Orangtua mahasiswa? Akademisi?

4. Apakah ada hubungan antara otonomi PT (PTN-BH) dan kualitas?

Diskusi

PERTANYAAN 3. APA YANG DIMAKSUD DENGAN JAMINAN MUTU

PERGURUAN TINGGI?, APA PERBEDAAN ANTARA JAMINAN MUTU

INTERNAL DAN JAMINAN MUTU EKSTERNAL?

DASAR HUKUM SPM DIKTI

UNDANG-UNDANG NO 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI (Pasal 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57)

PP No 4 tahun 2014 tentang penyelenggaraan pendidikantinggi

Permenristekdikti 44 tahun 2015Permenristekdikti no 62 tahun 2016 Permenristekdikti no 32 tahun 2016Permenristekdikti no 139 tahun 2014Permenristekdikti no 61 tahun 2016

52

Dasar Hukum SPM Dikti

1. Pasal 51 UU Dikti, Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan pendidikan tinggi

yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya

dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi yang berguna bagi

masyarakat, bangsa, dan negara.

1. Pasal 52 UU Dikti dinyatakan bahwa SPM Dikti ditetapkan oleh menteri dan

merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan. Telah diterbitkan Permenristekdikti No 44 tahun

2015

53

3. Pasal 53 UU Dikti dan telah diterbitkan Permenristekdikti no 62 tahun 2016

tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (SPM Dikti) yang terdiri

atas:

a. sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

b. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME)/Akreditasi

c. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)

4. Pasal 54 UU Dikti tentang

a. SN Dikti

b. Standar Dikti

Lanjutan …

54

5. Pasal 55 UU Dikti tentang Sistem penjaminan mutu eksternal dan telah diterbitkan

Permenristekdikti No 32 tahun 2016

a. Akreditasi merupakan kegiatan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan berdasarkan SN Dikti

b. Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan Program Studi dan

Perguruan tinggi

c. Pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional PT

d. Pemerintah dan masyarakat membentuk Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM)

6. Pasal 56 UU Dikti tentang PD Dikti yang seluruh Indonesia yang terintegrasi

secara nasional dan telah diterbitkan Permenristekdikti No 61 tahun 2016

7. Pasal 57 UU Dikti mengatur Lembaga Layanan Pendidikan

Tinggi (L2 Dikti)

Lanjutan …

55

Pengertian SPM Dikti

Kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara

berencana dan berkelanjutan.

Mutu Pendidikan yang dimaksud adalah tingkat kesesuaian antara

penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Dikti yang terdiri atas

SN Dikti dan Standar Dikti yang ditetapkan oleh PT masing-masing.

56

Tujuan dan Fungsi SPM Dikti

Tujuan SPM Dikti

Menjamin pemenuhan Standar Dikti secara sistemik dan berkelanjutan , sehingga

tumbuh dan berkembang Budaya Mutu di setiap perguruan tinggi di Indonesia

Fungsi SPM Dikti

Mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi untuk

mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu

57

Struktur dan Mekanisme SPM Dikti

58

Struktur SPM Dikti

1. SPMI, kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi

secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan meningkatkan mutu penyelenggaraan

pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan. SPMI direncanakan , dilaksanakan,

dievaluasi, dikendalikan, dan dikembangkan oleh setiap perguruan tinggi

2. SPME, yaitu kegiatan penilaian melalui akreditasi oleh LAM dan/atau BAN-PT untuk

menentukan kelayakan program studi dan perguruan tinggi , yang direncanakan, dievaluasi,

dilaksanakan, dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi

sesuai dengan kewenangan masing-masing

3. PDPT, kumpulan data dan informasi penyelenggaraan pendidikan tinggi seluruh perguruan

tinggi di Indonesia yang terintegrasi secara nasional. Data, informasi pelaksanaan, serta luaran

SPMI dan SPME dilaporkan dan disimpan oleh perguruan tinggi dalam PD Dikti

59

SPM Dikti berdasarkan Permenristekdikti no 62 tahun 2016

60

SPT

SNPTPermenristekdikti No. 44 Tahun 2015

SPTDitetetapkan oleh perguruan tinggi

Standar Nasional Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan

Standar Isi Pembelajaran

Standar Proses Pembelajaran

Standar Penilaian Pembelajaran

Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Standar Pengelolaan Pembelajaran

Standar Pembiayaan Pembelajaran.

Bagan Struktur Standar Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Penelitian

Standar Hasil Penelitian

Standar Isi Penelitian

Standar Proses Penelitian

Standar Penilaian Penelitian

Standar Peneliti

Standar Sarana dan Prasarana Penelitian

Standar Pengelolaan Penelitian

Standar Pendanaan dan Pembiayaan Penelitian

Standar Nasional PKM

Standar Hasil PKM

Standar Isi PKM

Standar Proses PKM

Standar Penilaian PKM

Standar Pelaksana PKM

Standar Sarana dan Prasarana PKM

Standar Pengelolaan PKM

Standar Pendanaan dan Pembiayaan PKM

Standar Bidang Akademik

Standar …

Standar …

dst

Standar Bidang Non-Akademik

Standar …

Standar …

dst

SPT(Standar Minimal)

SPT(Melampaui SNPT)

Ditetapkan Perguruan TinggiPermenristek-dikti No. 44 Tahun 2015

PT

Prodi

Mek

anis

me

SP

M D

ikti

Aspek SPMI SPME

Aktivitas Direncanakan , dilaksanakan,dikendalikan, dikembangkan olehPerguruan Tinggi

Direncanakan, dilaksanakan, dikendalikan, dandikembangkan oleh BAN PT/LAM

Acuan Standar Pendidikan Tinggi :1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)2. Standar Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh PT

Sumber data/Informasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti):1. PD Dikti tingkat PT yang dibentuk dan dikelola oleh setiap PT 2. PD Dikti tingkat Nasional yang dikelola oleh Dikti (Iptek Dikti)

Siklus Kegiatan 1. Penetapan2. Pelaksanaan3. Evaluasi4. Pengendalian5. Peningkatan

1. Evaluasi data dan informasiPT/Prodi

2. Penetapan status danperingkat akreditasi

3. Pemantauan status danperingkat akreditasi

62

Sumber: Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

Direktorat Penjaminan Mutu

Mekanisme SPM DIkti

63

Mekanisme SPM DiktiMekanisme SPMI. PT mengimplementasikan SPMI dengan siklus PPEPP.

Penetapan (P) Standar Dikti yaitu kegiatan penetapan standar yang terdiri dari SN Dikti

dan Standar Dikti yang telah ditetapkan oleh PT

Pelaksanaan (P) Standar Dikti yaitu kegiatan pemenuhan standar yang terdiri dari SN Dikti dan

Standar Dikti yang telah di tetapkan oleh PT

Evaluasi (E) pelaksanaan standar Dikti, yaitu kegiatan pembandingan antara luaran

kegiatan pemenuhan standar dengan standar yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti

yang telah ditetapkan oleh PT

Pengendalian (P) pelaksanaan standar Dikti, yaitu kegiatan analisis penyebab standar yang

terdiri atas SN Dikti dan standar Dikti yang telah ditetapkan oleh PT yang tercapai untuk

dilakukan tindakan koreksi dan,

Peningkatan (P) standar dikti, yaitu kegiatan perbaikan standar yang terdiri atas SN Dikti

dan standar Dikti agar lebih tinggi daripada standar

yang terdiri atas SN Dikti dan Standar Dikti yang telah

ditetapkan oleh PT

1

64

Mekanisme SPM Dikti

2Mekanisme SPME atau Akreditasi

Evaluasi (E) data dan informasi, yaitu LAM dan/atau BAN-PT melakukan evaluasi kecukupan atas

data dan informasi program studi dan/atau perguruan tinggi dengan menggunakan data dan

informasi pada PD Dikti dan yang disampaikan oleh perguruan tinggi melalui instrumen akreditasi

Penetapan (P) status akreditasi dan peringkat terakreditasi, yaitu dengan mengolah dan

menganalisis data dan informasi dari perguruan tinggi pemohon akreditasi, LAM dan/atau BAN PT

menetapkan status akreditasi dan peringkat terakreditasi Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi

Pemantauan dan Evaluasi (P) status akreditasi dan peringkat berakreditasi, yaitu LAM dan/atau BAN

PT melakukan pemantauan dan evaluasi atas pemenuhan syarat status akreditasi dan peringkat

terakreditasi program studi dan/atau perguruan tinggi yang telah ditetapkan berdasarkan data dan

informasi dari PD Dikti, fakta hasil asesmen lapangan,

Dirjen kelembagaan, Dirjen Belmawa, Dirjen Penguatan Riset

dan Pengembangan

65

Fasilitasi Akreditasi

untuk Prodi Baru dan

Terakreditasi C

S-1 Pendidikan

Teknologi Informasi

S-1 Teknologi

Bioproses

S-2 Patologi

Tumbuhan

S-2 Entomologi

Pertanian

D-4 Desain Grafis

…………………..

21 Prodi

Akselerasi Akreditasi

Prodi dari B ke A

S-1 Sistem

Informasi

S-1 Teknik Kimia

S-2 Matematika

S-2 Keteknikan

Pertanian

S-3 Teknologi

Industri Pertanian

………………

27 Prodi

Proses Akreditasi

ABET

S-1 Teknik Mesin

S-1 Teknik Elektro

S-1 Teknik Sipil

S-1 Teknik Industri

S-2 Teknik ElektroBerpotensi Akreditasi

ASIIN

S-1 Fisika

S-1 Kimia

S-2 Teknologi

Industri Pertanian

S-1 Teknik

Lingkungan

………………

24 Prodi

Berpotensi Sertifikasi

AUN-QA

S-2 Ilmu Hukum

S-1 Ekonomi Islam

S-1 Ilmu

Perpustakaan

S-1 Statistika

S-1 Sastra Inggris

………………

16 Prodi

Proses Sertifikasi

AUN-QA

S-2 Ilmu Ternak

S-1 Budidaya

Perairan

S-1 Ilmu Komunikasi

S-1 Sastra Jepang

Program

BIMTEK ASIIN

S-1 Fisika

Cluster Accreditation

ASIIN

S-1 Teknik

Lingkungan

S-2 Biologi

S-2 Teknik Elektro

S-1 Kimia

Telah Terakreditasi/

Tersertifikasi Internasional

S-1 Ilmu dan Teknologi

Pangan (IFT)

S-2 Manajemen (ABEST21)

S-2 Akuntansi (ABEST21)

S-2 Ilmu Ekonomi (ABEST21)

S-1 Administrasi Bisnis

(AASBI)

S-1 Biologi (AUN-QA)

S-1 Ekonomi Pembangunan

(AUN-QA)

S-1 Keteknikan Pertanian

(AUN-QA)

S-1 Teknologi Industri

Pertanian (AUN-QA)

S-2 Ilmu Biomedik (AUN-QA)

S-1 Administrasi Publik (AUN-

QA)

S-1 Ilmu Hukum (AUN-QA)

S-1 Teknik Pengairan (AUN-

QA)

S-1 Peternakan (AUN-QA)

S-1 Pendidikan Dokter (AUN-

QA)

S-1 Agribisnis (AUN-QA)

S-1 Agroekoteknologi (AUN-

QA)

S-2 Administrasi Publik (AUN-

QA)

S-1 Akuntansi (ACCA)

PENGUATAN

AKSELERASI

AKREDITASI DALAM PROSESCONTINUOUS QUALITY

IMPROVEMENT

FASILITASI PRODI

TERAKREDITASI “A”

Status akreditasi dan peringkat terakreditasi program studi / PT dapat dicabut sebelum masa berlaku

habis jika terbukti sudah tidak lagi memenuhi syarat status akreditasi dan peringkat terakreditasi

Status Akreditasi :

-Terakreditasi

- Tidak terakreditasi

Peringkat Akreditasi :

-Terakreditasi baik

-Terakreditasi baik sekali

- Terakreditasi unggul

Lihat permenristekdikti no 32 tahun 2016 tentang akreditasi PS dan PT

69

Mekanisme SPM Dikti

3 Pengelolaan PD Dikti

Tujuan PD Dikti menurut permenristekdikti no 61 tahun 2016 antara lain :

1) Menyediakan data, informasi penerapan, dan luaran SPMI yang dilakukan

oleh PT

2) Menyediakan data, informasi penerapan dan luaran SPME atau akrediasi

program studi PS/PT yang dilakukan oleh BAN PT / LAM

Laporan PD Dikti dilakukan setiap semester ganjil dan genap dan semester

antara.

70

PT mengelola PD Dikti yang memiliki struktur data dan informasi yang identik

dengan struktur data dan informas pada PD Dikti di tingkat nasional. Data dan

informasi digunakan oleh PT mengimplementasikan SPMI di PS maupun PT

Kemristekdikti (Pusdatin Iptek Dikti) mengelola data dan informasi pada PD Dikti di

tingkat nasional. Data dan informasi diperoleh dari pelaporan PS/PT digunakan

oleh LAM dan/atau BANPT untuk mengimplementasikan SPME / akreditasi PS/PT

71

Implementasi dan Pembagian Tugas SPM Dikti

Institut, satuan kerja, badan, dan lembaga yang terlibat dala implementasi

SPM Dikti :

1. Perguruan tinggi

2. Direktorat Penjaminan Mutu – Dirjen Pembelajaran dan

Kemahasiswaan

3. BAN PT

4. Pusat data dan informasi Iptek Dikti

5. Badan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (BSN Dikti)

72

Mekanisme Implementsi SPM Dikti

Sumber: Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran danKemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu

73

1. Perguruan Tinggi bertugas menerapkan PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi

(pelaksanaan), pengendalian) Standar Dikti melalui implementasi SPMI. Luaran

SPMI dimintakan akreditasi kepada LAM/ BAN PT untuk memperoleh status

akreditasi dan peringkat akreditasi PS / PT

2. Direktorat Penjaminan Mutu – Ditjen Belmawa bertugas melaksanakan

(1)penyiapan perumusan kebijakan, (2)fasilitasi, (3)pegawasan dan (4)

pengendalian dan pemantauan, evaluasi dan pelaporan

3. LAM bertugas mengevaluasi data, visitasi ke PS/PT dan penetapan status

akreditasidan peringkat terakreditasi PS/PT

4. BAN-PT bertugas mengevaluasi data, visitasi ke PS/PT dan penetapan status

akreditasidan peringkat terakreditasi PT dan PS yang belum dilakukan oleh LAM

5. BSN Dikti bertugas menyusun rancangan peraturan menristek dikti tentang SN

Dikti untuk disahkan oleh menteri, mengembangkan SN Dikti sesuai dengan

perkembangan Ilmu dan teknologi74

Sumber: Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran danKemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu

75

Prinsip Pembelajaran dalam SNPT (Pasal 11 Permenristekdikti No 44 Tahun 2015)

• Interaksi Mahasiswa-DosenCapaian Pembelajaran

• Praktek Mengajar yang EfektifInteraktif

• Mendorong pola pikir komprehensif

• Internalisasi keunggulan kearifan lokal-internasional, pendekatan inter-multi disiplin

Holistik, Integratif

• Pembelajaran Kolaboratif

• DiskusiEfektif, Saintifik

• High Order Learning

• Strategi pembelajaran

• Pembelajaran reflektif dan integratif

• Penalaran kuantitatif

Berpusat pada mahasiswa

• Kualitas Interaksi

• Lingkungan yang mendukungKontekstual, Tematik

kaitan antara matakuliah yang diberikan(proses pembelajarandengan learning outcomes/CP). Dosendan mahasiswa dapatmenyesuaikan matakuliah yang harus danperlu diambil olehmahasiswa. Agar para mahasiswamengetahui betulbahwa yang akanmembuat mahasiswalulus terutamaditentukan olehlearning outcomes (CP)dan bukan oleh jumlahSKS

Lingkup Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PembinaanKemahasiswaan

BSNP

Incoming Students Graduates

AksesKurikulum

SPMI-BAN PT

Penjaminan Mutu

Penyelarasan

Output

Standar Kompetensi

StandarKompetensiKerja

Sulit Mendapat Pekerjaan

BNSPOutcome

KKNI

Teaching Learning Process

Cat: Perlu dipahami (berdasarkanCP/KKNI) perbedaan pendidikan danterutama proses untuk tingkatsarjana, magister dan doktor.

OBE

Strategi PembelajaranKurikulum

Buku Ajar

Belajar & Pembelajaran

Pendidikan Dosen

PenilaianSemuanya

HarusHarmoni

Instruction refers to any effort

to stimulate learning by the

deliberate arrangement of

experiences to help learners

achieve a desirable change in

capability (Smaldino, 2008)

Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua situasi dan kondisi yang berbeda walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama.

Ekstra dan ko -kurikuler

Menghasilkan a well rounded graduates

Keterlibatan mahasiswa dan kehidupan kampus dipandang penting karena mendukung pengembangan:

• Kemampuan berpikir kritis

• Kemampuan menyelesaikan masalah

• Kemampuan bekerja dalam tim, dan

• Kemampuan berkomunikasi secara efektif

Martha Nussbaum, an American philosopher, “Education is not just about the passive assimilation of facts and cultural traditions, but about challenging the mind to become active, competent, and thoughtfully critical in a complex world…”

Image: istockphoto

Catatan Akhir

-Sebaik apapun kurikulum dirancang, tidak akan efektif bila para dosen tidak

memberikan perhatian yang baik dalam proses mengajar, dan bagaimana mahasiswa

belajar. Dengan demikian, untuk menghasilkan SLO (students’ Learning Outcomes)

atau capaian pembelajaran yang disepakati adalah amat penting untuk memikirkan

bagaimana proses belajar terjadi dalam kelas maupun di luar kelas dan peran dosen

pengajar, termasuk ketersediaan berbagai pendukung.

-Kurikulum yang dibuat dapat memenuhi harapan dan aspirasi masyarakat

PERTANYAAN 4. APA ITU PENINGKATAN KUALITAS?

“Inti dari semua kegiatan jaminan mutu adalah

berpasangannya tujuan pertanggungjawaban dan

peningkatan kualitas. Secara bersama-sama, ini

menciptakan kepercayaan pada kinerja lembaga

pendidikan tinggi. Sistem penjaminan mutu yang

dilaksanakan dengan sukses akan memberikan informasi

untuk memastikan lembaga pendidikan tinggi dan publik

tentang kualitas kegiatan lembaga pendidikan tinggi

(akuntabilitas) serta memberikan saran dan rekomendasi

tentang bagaimana hal itu dapat meningkatkan apa yang

dilakukannya (peningkatan). Jaminan kualitas dan

peningkatan kualitas dengan demikian saling terkait.

Mereka dapat mendukung pengembangan budaya kualitas

yang dianut oleh semua: mulai dari mahasiswa dan staf

akademik hingga kepemimpinan dan manajemen

kelembagaan.

• Evaluasi Pembelajaran

• Teman Sejawat

• Peer Reviews

• Grant and Awards

• Pengembangan akademik

• Tool perancangan Pembelajaran

Kerangka Peningkatan Kualitas ...

PERTANYAAN 5. BAGAIMANA STANDAR DIGUNAKAN DALAM

JAMINAN MUTU?

Membangun Budaya MutuPola pikir, Pola Sikap, Pola Perilaku berdasarkan Standar Dikti yang dilaksanakan

oleh semua pemangku kepentingan (internal stakeholder) di perguruan tinggi

Prinsip yang melandasi pola pikir, pola sikap dan pola perilaku :

Quality first : Semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan tinggi

harus memprioritaskan mutu

Stakeholder-in : semua pikiran dan tindakan pengelola pendidikan

tinggi ditujukan pada kepuasan stakeholders

The next process is our stakeholder : Setiap orang yang melaksanakan tugas

dalam proses pendidikan tinggi, harus menganggap orang

lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya sebagai

stakeholder-nya yang dipuaskan

Speak with data : setiap orang pelaksana pendidikan tinggi harus

melakukan tindakan dan mengambil keputusan

berdasarkan analisis data yang telah diperolehnya,

bukan berdaarkan pengandaian atau rekayasa88

Penjaminan Mutu(1)

STANDAR DIKTENDIK

STANDAR SARPRAS

STANDAR PROSES

STANDAR ISI

STANDAR PENILAIAN

STANDAR PENGELO-

LAAN

STANDAR PEMBIAYAAN

CA

PAIA

N P

EM

BE

LA

JAR

AN

SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN BENCH MARKING

KEPUASAAN PEMANGKU KEPENTINGAN

STANDAR DIKTENDIK

Penjaminan Mutu(2)

STANDAR PENELITI

STANDAR SARPRAS

STANDAR PROSES

STANDAR ISI

STANDAR PENILAIAN

STANDAR PENGELO-

LAAN

STANDAR PEMBIAYAAN

HA

SIL

PE

NE

LIT

IAN

SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN BENCH MARKING

KEPUASAAN PEMANGKU KEPENTINGAN

ST

AN

DA

R H

AS

IL P

EN

EL

ITIA

N

Penjaminan Mutu(3)

STANDAR PELAKSANA

ABDIMAS

STANDAR SARPRAS

STANDAR PROSES

STANDAR ISI

STANDAR PENILAIAN

STANDAR PENGELO-

LAAN

STANDAR PEMBIAYAAN

HA

SIL

PE

NG

AB

DIA

N K

EPA

DA

M

AS

YA

RA

KA

T

SISTEM PENJAMINAN MUTU DAN BENCH MARKING

KEPUASAAN PEMANGKU KEPENTINGAN

ST

AN

DA

R H

AS

IL

PE

NG

AB

DIA

N K

EPA

DA

M

AS

YA

RA

KA

T

Penjaminan Mutu(6)

Dokumen SPMI

• Buku Kebijakan Mutu (quality policy), yang memuat antara lain:• Visi, misi, latar belakang, lingkup kebijakan, daftar dan definisi istilah, tujuan, strategi,

prinsip, mekanisme, SOTK, standar

• Buku/dokumen manual SPMI (quality manual)

• Buku/dokumen standar (quality standard)

• Buku/dokumen SOP/ formulir (quality documents)

SistemPenjaminanMutu Internal (SPMI)

Pangkalan Data Pendidikan Tinggi(PD Dikti)

SistemPenjaminanMutu Eksternal(SPME)

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

MMUTU

Penjaminan Mutu(7)

Tim Belmawa Dikti

94

Penjaminan Mutu(4)

MutuPendidikanTinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar PT

Sasaran Kinerja PT

Kinerja PT rata-rata nasional

Standar PT

PERTANYAAN 6. SIAPA PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM

PENJAMINAN MUTU?

1. Penyedia (mis., Lembaga donor dan

masyarakat, pembayar pajak);

2. Pengguna produk (mis., Mahasisiswa);

3. Pengguna Lulusan (mis., Pengusaha); dan

4. Tenaga akademik dan pendukung akademik

(mis., Dosen, tenaga laboran, teknisi,

pustakawan dan administrator)

PERTANYAAN 7. BAGAIMANA MENJAMIN KUALITAS DALAM

INTERNASIONALISASI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL?

1. Growing importance of internationalization at all levels

2. Increase in institutional strategies

3. Challenges of funding everywhere

4. Trend towards increased privatization through revenue generation

5. Competitive pressures of globalization, global rankings

6 Evident shift from (only) co-operation to (more) competition

7 Emerging regionalization, with Europe often a model

8 Numbers rising everywhere, with challenge of quantity versus quality

NEASC, Boston, December 7, 2016

Elemen Transformasi UB

Elemen institusi Dari Nasional Ke Internasional Misi Mendidik mahasiswa reguler; pendidikan

internasional bukan merupakan prioritas Mendidik mahasiswa reguler dan mengekspos mereka ke dimensi internasional dari matakuliah yang diajarkan

Kurikulum Beberapa matakuliah dan program pendidikan dan penelitian tertentu bertaraf internasional

Dimensi internasional diintegrasikan kedalam banyak mata kuliah dan program pendidikan dan penelitian

Maha-siswa

Penerimaan Sebagian kecil dari mahasiswa asing Persentase tinggi mahasiswa asing, tapi mahasiswa regular tetap dominan

Mobilitas Jumlah terbatas untuk studi-keluar negeri dan program pertukaran mahasiswa

Belajar di luar negeri dan program pertukaran mahasiswa yang ekstensif

Ketenaga kerjaan

Direkrut oleh instansi / pengusaha lokal Direkrut oleh instansi /pengusaha lokal, beberapa bekerja di anak perusahaan di LN dari perusahaan lokal

Elemen Transformasi UB

Elemen institusi Dari Nasional Ke Internasional

Dosen

Penerimaan Mayoritas dosen direkrut adalah Alumni PT Nasional

Beberapa anggota pengajar / dosen direkrut dari masyarakat internasional

Studi lanjut 1. Gelar pendidikan di peroleh dari PT Nasional, 2. Gelar pendidikan bisa diperoleh dari PT sendiri

1. Gelar pendidikan dapat di peroleh dari PT Nasional, 2. Gelar pendidikan sebagian diperoleh dari PT LN yang bereputasi internasional

Mobilitas Sangat terbatas; beberapa dapat melakukan sabatical di luar negeri

1. melakukan sabatical di luar negeri 2. Melakukan kunjungan ke LN sebagai dosen tamu baik sebagian atau penuh waktu dalam semester

Penelitian 1. topik penelitian memiliki atau tidak memliki dimensi internasional 2. Beberapa kerjasama penelitian internasional

1. topik penelitian mungkin akan memiliki penonjolan dimensi internasional 2. kerjasama penelitian internasional lebih menonjol

Evaluasi Kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dievaluasi tanpa mempertimbangkan kegiatan internasional

Kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat dievaluasi dengan mempertimbangkan kegiatan internasional

Internationalization policies and strategies

• The Why, based on Internal and External Context analysis

• The What

• The How

• And the Outcomes/Impact (What will be the impact of the strategy in 5-10 years time on the quality of education and research?)

NEASC, Boston, December 7, 2016

To answer the why question, CONTEXT ANALYSIS is essential

• Context is both external: global, regional, national and local

• Context is also internal: by stakeholders

• Context analysis is essential for both strategy development and assessment of strategies

NEASC, Boston, December 7, 2016

• MOBILITY: students, academics, administrators, programs, projects, institutions

• PARTNERSHIPS: bilateral, multilateral, strategic

• CURRICULUM: knowledge, skills and attitudes

NEASC, Boston, December 7, 2016

The What: Two components

• Internationalization Abroad

• Student Degree Mobility

• Student Credit Mobility

• Student short term Mobility

• Staff Mobility

• Program mobility

• Internationalization at Home

• Campus internationalization

• Internationalization of the Curriculum

• Teaching and Learning

• Joint Programs

• Intercultural and international competences and learning outcomes

NEASC, Boston, December 7, 2016

Mobility Short and/or long term economic gain Talent recruitment International positioning

Incorporate approaches into more comprehensive strategies

Focus on internationalization of the curriculum and learning outcomes to enhance quality of education and research

NEASC, Boston, December 7, 2016

Internationalization at Home, including Internationalization of the Curriculum, and Global citizenship

Comprehensive Internationalization

NEASC, Boston, December 7, 2016

• “Internationalization at Home is the purposeful integration of international and intercultural dimensions into the formal and informal curriculum for all students within domestic learning environments.”

(Beelen and Jones, 2015)

NEASC, Boston, December 7, 2016

• “Internationalization of the curriculum is the process of incorporating international, intercultural and global dimensions into the content of the curriculum as well as the learning outcomes, assessment tasks, teaching methods and support services of a program of study.”

(Leask, 2015)

NEASC, Boston, December 7, 2016

Two components: the social and professional are seen as key aspects of living and working in a global society

Although global citizenship is a highly contested and multifaceted term, three key dimensions seem to be commonly accepted: global competence, social responsibility,, and civic engagement (Morais and Ogden 2011)

NEASC, Boston, December 7, 2016

Comprehensive Internationalization

• A Commitment and Action to Infuse International, Global and Comparative Content and Perspective throughout the Teaching, Research and Service Missions of Higher Education

• It shapes Institutional Ethos and Values and touches the Entire Higher Education Enterprise

• It not only impacts all of Campus Life, but the Institution’s External Frameworks of Reference, Partnerships and Relationships. (Hudzik, 2011)

NEASC, Boston, December 7, 2016

Meaning

• The process of integrating an international, intercultural or global dimension into the purpose, functions and delivery of post-secondary education.

• (Jane Knight)

NEASC, Boston, December 7, 2016

a revised definition of Internationalizationof Higher Education

Reflects increased awareness that

IoHE must become more inclusive and less elitist

Mobility must become an integral part of the internationalized curriculum that ensures internationalisation for all

Re-emphasises that

Internationalization is not a goal in itself, but a means to enhance quality

Should not focus solely on economic rationales

NEASC, Boston, December 7, 2016

• “The intentional process of integrating an international, intercultural or global dimension into the purpose, functions and delivery of post-secondary education, in order to enhance the quality of education and research for all students and staff and to make a meaningful contribution to society”

• (de Wit et al, 2015, European Parliament Study)

NEASC, Boston, December 7, 2016

Key Barriers Lack of funding, increased dependence on short-term

external funding sources, over-focus on revenue generation, bureaucratic obstacles, disharmony of HE funding models, outsourcing to commercial entities

Increasing numbers of unethical practices, fraud, corruption by different stakeholders

Insufficient foreign language learning provision, dominance of English as language for education and research

Over-dominant focus on mobility, accessible only to small elite, not integrated into curriculum/teaching and learning, lack of engagement and reward of faculty and staff

Lack of integration of institutional, national and supranational policies

NEASC, Boston, December 7, 2016

THE HOW: WHAT ARE KEY ENABLERS

Technological opportunities for virtual exchange and blended learning (enhanced international student interactivity)

Further development of joint and double degrees

Better mutual recognition of credits and degrees

Enhancement of qualitative indicators for quality assurance and classification systems

Greater commitment to equal partnerships

Stronger fostering of public-private initiatives

More alignment between education and research policies

More alignment with other education levels (primary, secondary, vocational, adult)

NEASC, Boston, December 7, 2016

THE IMPACT: WHERE IS THIS NEW INTERNATIONALISATION GOING?

Perceived Desirable Outcomes

• A higher education system capable of producing global citizens and professionals

• Respectful and appreciative of other cultures

• Able to contribute to the development of knowledge economies and socially inclusive societies.

• Better positioned to address global issues

• To compete and cooperate, with the rest of the world, including the emerging regions

NEASC, Boston, December 7, 2016

Perceptions and practices

• Internationalization has become a mainstream point of focus and reference in the Higher Education Sector

• Big Words are used to make this clear: Soft Power, Reputation, Internationalization of the Curriculum, Global Citizenship, Sustainable Development Goals, Comprehensive internationalization

• The Practice is still more on: Income Generation, Recruitment of International Students and Staff, Study Abroad and Teaching and Research in English

• And Rankings measure only these last ones

NEASC, Boston, December 7, 2016

Rankings’ approach to Internationalization• Focus is on outputs, not on outcomes

• Limited number of outputs: international students, international staff, internationally co-authored publications, study abroad (U-Multirank only)

• There is no common agreement on the definition of these used indicators

• And these indicators do not reflect the broader scope and outcomes/impact of internationalization

NEASC, Boston, December 7, 2016

Quality and rankings

• It is important to state that rankings like accreditations, must be the outcome of quality not direct the way quality assurance processes should be done.

• National, Regional and International Rankings measure their concept and indicators of quality not your quality

• There are too many universities aspiring to be high in the rankings than there are places in the top.

• And it is easier to stay on the top than to get there.

• So be realistic and stick to your own mission and qualitative indicators, do not let yourself driven by those of the rankers and be critical about those of accreditors.

NEASC, Boston, December 7, 2016

2. KEMENRISTEK DIKTI

INDIKATOR Kualitas dosen berdasar jumlah dosen

berpendidikan doktor, lektor kepala dan guru besar (12%),

Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa (18%).

Akreditasi institusi dan prodi terakreditasi A/B (30%)

Kualitas atau prestasi kegiatankemahasiswaan (10%),

Kualitas kegiatan penelitian (30%) denganmenghitung capaian kinerja penelitian sesuaikreteria yang ditentukan serta jumlahdokumen yang terindeks scopus.

65

8

123456789

2015 2016 2017

Cluster I

# 8 PT Indonesia

Cluster I

I n d i k a t o r K i n e r j a U t a m a( K e p m e n r i s t e k d i k t i N o 1 4 2 / M / K P T / 2 0 1 9 )12

5No. IKU PTN-BLU IKU PTN-BH LP3M Unit

Terkait1 Jumlah mahasiswa berwirausaha Jumlah mahasiswa berwirausaha UPKK2 Persentase lulusan bersertifikat

kompetensi dan profesiPersentase lulusan bersertifikat kompetensi dan profesi

UPKK

3 Persentase lulusan PT yang langsungbekerja

Persentase lulusan PT yang langsung bekerja

UPKK

4 Persentase program studi terakreditasi“A”

Persentase program studi terakreditasi“A”

PJM

5 Akreditasi institusi PJM6 Ranking PT Nasional PP7 Peringkat PT dalam QS University

RankingPP

8 Persentase dosen berkualifikasi doktor Persentase dosen berkualifikasi doktor P2MP BUK9 Persentase dosen dengan jabatan lektor

kepalaP2MP BUK

10 Persentase dosen dengan jabatan guru besar

Persentase dosen dengan jabatan guru besar

P2MP BUK

11 Jumlah mahasiswa berprestasi BAK

I n d i k a t o r K i n e r j a U t a m a( K e p m e n r i s t e k d i k t i N o 1 4 2 / M / K P T / 2 0 1 9 )

12

6No. IKU PTN-BLU IKU PTN-BH LP3M Unit Terkait

12 Jumlah Pusat Unggulan IPTEK LPPM13 Jumlah publikasi internasional Jumlah publikasi internasional LPPM14 Jumlah kekayaan intelektual yang

didaftarkanJumlah kekayaan intelektual yang didaftarkan

LPPM

15 Jumlah prototipe penelitian dan pengembangan (R&D)

LPPM

16 Jumlah prototipe industri Jumlah prototipe industri LPPM17 Jumlah produk inovasi LPPM18 Jumlah sitasi karya ilmiah Jumlah sitasi karya ilmiah PPIKID19 Jumlah jurnal bereputasi terindeks

nasionalJumlah jurnal bereputasi terindeksnasional

PPIKID

20 Jumlah jurnal bereputasi terindeks global

Jumlah jurnal bereputasi terindeksglobal

PPIKID

21 Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik

Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik

BKSPI

22 Persentase kuantitas tindaklanjut temuan BPK

SPI

23 Persentase tindaklanjut bernilai rupiah temuan BPK

SPI

24 Tingkat Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

SPI

Indikator Klasterisasi PerguruanTinggi untuk UBAQA 2019

Input Proses Output Outcome

15% 25% 25% 35%

1 Dosen Berpendidikan S3 1

Jumlah Program studi

terakreditasi

internasional

1

Jumlah Artikel Ilmiah

Teridek Scopus Per

Dosen

1 Kinerja Inovasi

2Dosen Lektor Kepala dan

Guru Besar2

Akreditasi Institui BAN-

PT2 Kinerja Penelitian 2

% lulusan yang telah

bekerja dalam waktu 6

bulan

3Rasio jumlah mahasiswa

terhadap dosen3

Akreditasi Program Studi

BAN-PT3 Kinerja Kemahasiswaan 3

Jumlah Sitasi per

dosen

4 Jumlah mahasiswa asing 4 Pembelajaran Daring 4Jumlah paten per

dosen

5 Jumlah dosen asing 5Kerjasama Perguruan

Tinggi5

Kinerja Pengabdian

Kepada Masyarakat

6Kelengkapan Laporan PD

Dikti

7 Laporan Keuangan

127

1. Q

S –

QuacquarelliSym

onds -

WU

RIndicator

Bobot

Metode Penilaian

AcademicReputation

40%

Hasil survei penilaianindividu terkemuka duniaterhadap kualitas RISET di UB

Employer Reputation 10%Hasil survei penilaianEmployer terkemuka duniaterhadap kualitas Alumni UB

Citations per Faculty

20% Data dari Scopus

Faculty Student Ratio

20% Data dari UB

International Faculty 5% Data dari UB

International Students

5% Data dari UB

Subjektif

Objektif

QS - AUR

• Academic Reputation 30%

• Employer Reputation 20%

• Faculty/student ratio 15%

• Citation per paper 10%

Paper per faculty 10%

• Staff with a Ph.D. 5%

• Proportion of International faculty 2.5%

Proportion of International student 2.5%

• Proportion of inbound exchange student 2.5%

Proportion of outbound exchange student 2.5%

QS - Bobot Indikator secarakeseluruhan

No IndikatorBobot pada Pemeringkatan

QS WUR QS ASIA QS By Subject QS by Faculty

1 Academic Reputation 40% 30% 40% 40%

2 Employer Reputation 10% 10% 10% 10%

3 Paper per Faculty (paper/dosen) 15%

4 Citation Per Faculty (sitasi/dosen) 20%

5 Citation Per Paper (sitasi/paper) 15% 15%-25% 15%-25%

6 H-Index (research impact) 15%-25% 15%-25%

7 Student to Faculty Ratio 20% 20%

8 International Faculties (Dosen Asing) 5% 2.50%

9 International Student (Mahasiswa Asing) 5% 2.50%

10 Student Exchange: Outbound 2.50%

11 Student Exchange: Inbound 2.50%Total 100% 100% 100% 100%

QS Survey *Scopus/ SJR

Data**SubmitSumber Data :

* Responden diusulkan universitas** data lima tahun terakhir

QS - Employability

No IndikatorBobot pada Pemeringkatan

QS Employbility

1 Employer Reputation 30%

2 Alumni Outcomes 25%

3 Partnerships with Employers per Faculty (25%) 25%

4 Employer/Student Connections (10%) 10%

5 Graduate employment rate (10%) 10%

Total 100%

3. THE – Time Higher Education

Five Pillars

Aspek Indikator Bobot Total

Base Line

2018

Teaching (The Learning Environtment) 30

Reputation Survey 15

Staff to Student Ratio 4.5

Doctorate to Bachelor's ratio 2.25

Doctorates awarded to academic staff ratio 6

Institutional Income 2.25

Research (volume, income, and reputation) 30

Reputation Survey 18

Research Income 6

Research Productivity 6

Citations (research Influence) 30

International Outlook (Staff, Students, research) 7.5

International to domestic student ratio 2.5

International to domestic staff ratio 2.5

International Collaboration 2.5

Industri Income (Knowledge Transfer) 2.5

4. 4ICU – 4 International Colleges and University

4ICU melakukan peringkat perguruan tinggiberdasarkan popularitas websitenya terkaitdengan traffic dan popularitas link, denganharapan dapat membantu mahasiswa ataustaff negara lain dalam melihat popularitassuatu perguruan tinggi tersebut.

Tidak ada indikator akdemik, hanyaberdasarkan informasi traffic website danseberapa banyak domain lain mencantumkanlink perguruan tinggi tersebut (backlink)

# 4 Dari 500 PT Indonesia

# 1614 dari 6000 PT Dunia

5. Webometrics

# 457 Dari 11400 PT ASIA

# 9 Dari 500 PT Indonesia

# 2647 dari 26000 PT Dunia

• Ranking ditujukan untuk promosi publikasi menggunakanwebsite, mendukung open akses untuk publikasi scientific.

• Indikator penilaian:

Indikator Faktor Yang diukur BobotPresent Jumlah link dalam domain UB menurut Google 10%

Visibility Jumlah external website yang mempunyai link ke web UB

50%

Transparency or Openness

Jumlah sitasi paper peneliti yang masuk top author berdasar Google Scholar

10%

Excellence or Scholar

Jumlah paper yang masuk dalam top 10% tersitasi pada 26 disiplin ilmu berdasar Google Scholar

30%

Indikator Deskripsi Sumber Bobot

Base Line

2018

PRESENCE

Jumlah halaman (page) yang tersedia pada

domain web perguruan tinggi, termasuk page

yang berada sub domain dan dokumen-

dokumen yang disediakan misalkan yang

bertype pdf. Google 10%

VISIBILITY

Jumlah external backlink untuk page-page

yang tersedia di dalam domain perguruan

tinggi. Yang dimaksud external backlink

adalah tautan yang dipasang pada sebuah

halaman web lain yang menuju alamat page

yang berada pada domain kita.

Ahrefs,

Majestic 50%

TRANSPARENCY

(or OPENNESS)

Jumlah sitasi dari penulis-penulis paling

produktif berdasarkan google scholar.

Google

Scholar

Citations 10%

EXCELLENCE (or

Scholar)

Jumlah paper diantara 10% yang paling

dikutip pada 26 disiplin ilmu berdasarkan

Scimago. Data diambil pada periode 2010-

2014. Scimago 30%

# 119 PT Dunia

# 7 PT Indonesia 6. Green Metrics Penilaian terhadap kebijakan, tindakan, dan

kampanye kelestarian lingkungan hidup:◦ Lokasi dan ukuran kampus◦ Penyediaan area hijau◦ Konsumsi listrik dan air◦ Carbon Footprint ◦ Transportasi di kampus◦ Manajemen sampah dan limbah◦ Perhatian terhadap perubahan iklim◦ Isu lingkungan dalam Kurikulum

22

12

7

2014 2015 2016

Indonesia

330

224

119

2014 2015 2016

Dunia

No Categories & Indicators Points Baseline

1 SETTING & INFRASTRUCTURE 15%

SI 1 The ratio of open space area towards total area 300

SI 2 The ratio of open space area towards campus population 300

SI 3 Area on campus covered in forested vegetation 200

SI 4 Area on campus covered in planted vegetation 200

SI 5 Area on campus covered in non-retentive surfaces 300

SI 6 University budget for sustainable effort 200

2 ENERGY & CLIMATE CHANGE 21%

EC 1a Energy efficient appliances usage 200

EC 1b Smart building program implementation 100

EC 2 Renewable energy usage policy 300

EC 3The ratio of total electricity usage towards campus

200population

EC 4 Energy conservation program 300

EC 5 Element of green building implementation 300

EC 6 Climate change adaptation and mitigation program 300

EC 7a Greenhouse gas emission reduction policy 100

EC 7b Carbon footprint policy 100

EC 7c The ratio of total carbon footprint towards campus open space area and population 200

3 WASTE 18%

WS 1 Recycling program for university waste 300

WS 2 Toxic waste recycling 300

WS 3 Organic waste treatment (garbage) 300

WS 4 Inorganic waste treatment (rubbish) 300

WS 5 Sewerage disposal 300

WS 6 Policy to reduce the use of paper and plastic in campus 300

No Categories & Indicators Points Baseline

4 WATER 10%

WR 1 Water conservation program 300

WR 2 Water recycling program 300

WR 3 The use of water efficient appliances 200

WR 4 Treated water consumed 200

5 TRANSPORTATION 18%

TR 1 The ratio of vehicles (cars and motorcycles) towards campus population 200

TR 2 The ratio of campus bus services towards campus population 200

TR 3 The ratio of bicycles found towards campus population 200

TR 4 Transportation policy on limiting vehicles on campus 300

TR 5 Transportation policy on limiting parking space on campus 300

TR 6 Campus bus service 300

TR 7 Bicycle and pedestrian policy on campus 300

6 EDUCATION 18%

ED 1 The ratio of sustainability courses towards total courses 300

ED 2 The ratio of sustainability research funding towards total research funding 300

ED 3 Sustainability publications 300

ED 4 Sustainability events 300

ED 5 Sustainability organizations (student) 300

ED 6 Sustainability website 300

7. ARWU• ARWU (Academic Ranking of World Universities –

Shanghai Ranking - 2003Criteria Indicator Code Weight

Quality of Education

Alumni of an institution winning Nobel Prizes and Fields Medals

Alumni 10%

Quality of Faculty

Staff of an institution winning Nobel Prizes and Fields Medals

Award 20%

Highly cited researchers in 21 broad subject categories

HiCi 20%

Research Output

Papers published in Nature and Science* N&S 20%

Papers indexed in Science Citation Index-expanded and Social Science Citation Index

PUB 20%

Per Capita Performance

Per capita academic performance of an institution

PCP 10%

Total 100%* For institutions specialized in humanities and social sciences such as London School of Economics, N&S is not considered, and the weight of N&S is relocated to other indicators.

Indicators and Weights for ARWU Definition of Indicators

PERTANYAAN 8. PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN TINGGI

Kemampuan PT untukTumbuh/Berkembang(1)

Kondisi 1

Kondisi 2Kondisi 3

PT

PT

PT

Growth: pertumbuhan padasuatu kondisi tertentu (padakapasitas yang sama): efisiensi

Growth and Development

Development: pengembangan dari kondisitertentu ke kondisi baru, pada kapasitas yang lebih besar/baik: efektivitas

143

Visi Misi Value

S= strengths

W= Weaknesses

O= Opportunities

T=Threats

Menjadi … Tridharma PT

kerja keras,

budaya

akademik

SWOT Analysis

Faktor

Internal

Faktor

Eksternal

S

W

O

T

Rencana

Strategis

Program

Kegiatan

Kemampuan PT untuk Tumbuh/Berkembang(2)

Opportunity Threat

O1 O2 … O… T1 T2 … T…

Strengths

S1 S1O1 S1O2

S2

S..

Weaknesses

W1

W2

W…

Internal Factors

External FactorStrategi

Strategi Program Kegiatan

Kemampuan PT untukTumbuh/Berkembang(3)

Prioritas Sasaran Strategis Dikti2010-2014 2015-2019

AKSES

MUTU

RELEVANSI

DAYA SAING

TATA KELOLA

MUTU

RELEVANSI

AKSES

DAYA SAING

TATA KELOLA

Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi Merupakan PrioritasPertama Dari Rencana Strategis Dikti 2015 - 2019

146

D. GARIS BESAR PENGEMBANGANPENDIDIKAN TINGGI TAHUN 2015 - 2019

Pengembangan Pendidikan Tinggi

PeningkatanMutu

AKREDITASI

B KE A

WC PROFESOR

REVITALISASI LPTK

AKREDITASI INTERNASIONAL

PengingkatanRelevansi

INOVASI

PUI

STP

VOKASI

PeningkatanAkses

PT BARU

PJJ

PeningkatanDaya Saing

WCU

PerbaikanTata Kelola

NIDK

ONLINE

OUTPUT BASE

PIN

1. Peningkatan akses dan mutu calon mahasiswa

2. Peningkatan kualitas program studi

3. Pembukan program studi baru

4. Perbaikan nisbah mahasiswa/dosen

5. Perbaikan sarana dan prasarana PBM termasuk layanan

disabilitas

6. Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan dan

Poliklinik UB

7. Pengembangan Kampus UB di luar kampus utama.

8. Pengembangan sarana dan prasarana Kampus UB menuju

Green Campus

9. Pengembangan prasarana laboratorium lapang UB

Strategi dan Program UB 2015-2019

10. Peningkatan sumber dan media pendidikan

11. Peningkatan kualitas dosen

12. Pengembangan pendidikan berkarakter dan kewirausahaan

13. Pemantapan implementasi kurikulum KBK berstandar KKNI

14. Pendirian dan pengembangan technopark di UB

15. Peningkatan daya saing lulusan

16. Peningkatan daya saing internasional

17. Peningkatan efisiensi proses PBM

18. Peningkatan sistem informasi untuk layanan akademik

pascasarjana

19. Peningkatan kualitas dosen

20. Percepatan guru besar

I. Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan,

II. Peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,

1. Peningkatan kapasitas sumberdaya untuk penelitian

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan penelitian di

universitas (LPPM) dan fakultas

3. Pembinaan dan peningkatan mutu penelitian

4. Peningkatan kerjasama penelitian

5. Peningkatan jumlah publikasidi jurnal nasional

terakreditasi dan international

yang berreputasi.

6. Pengembangan penerbit jurnal nasional yang

terakreditasi

7. Peningkatan kualitas publikasi

8. Peningkatan publikasi internasional

9. Penumbuhan dan pengembangan pusat penelitian taraf

internasional

10. Pensinergian penelitian-penelitian unggulan fakultas

bercorak lokal dalam satu

unit bertaraf internasional yang mampu menarik peneliti dunia

11. Penumbuhan dan pengembangan penerbit jurnal

internasional

12. Kerjasama dengan lembaga internasional

13. Peningkatan nilai guna penelitian

14. Peningkatan jumlah kegiatan pengabdian pada masyarakat

15. Peningkatan sosial kemasyarakatan

16. Pengembangan entrepreneurship masyarakat

III. Peningkatan kualitas kemahasiswaan dan alumni

1. Peningkatan prestasi mahasiswa

2. Pencitraan kegiatan kemahasiswaan di tingkat

internasional

3. Pengembangan karir mahasiswa

4. Pembentukan jatidiri lulusan

5. Peningkatan inovasi dan kreativitas mahasiswa

6. Peningkatan jiwa kewirausahaan mahasiswa

7. Peningkatan daya saing global lulusan

8. Peningkatan peran kegiatan di internasional

9. Peningkatan partisipasi mahasiswa dalam asosiasi

mahasiswa internasional sesuai dengan bidang

studi/profesi yang terkait.

10. Peningkatan sarana dan prasarana kemahasiswaan

11. Pembentukan inovasi dan kreativitas mahasiswa

IV. Peningkatan kualitas kelembagaan dan kerjasama

1. Peningkatan kualitas daya tampung

2. Pengembangan ragam dan akses layanan pendidikan

3. Peningkatan kemandirian anggaran

4. Pengembangan menjadi Universitas Berbadan Hukum

5. Pengembangan kualitas akreditasi institusi

6. Peningkatan daya saing kelembagaan di tingkat

internasional

7. Peningkatan kerjasama internasional untuk pendidikan

dengan modelsister

university dalam bentuk lecturer and/or student exchange,

double degree,

sandwich program atau program lain yang representatif

8. Peningkatan dana riset dari Corporate Social Responsibility

(CSR) perusahaan

BUMN/swasta/PMA untuk peneliti dosen muda dan mahasiswa

pascasarjana

9. Peningkatan dana-dana riset internasional dari international

agencies.

1. Dengan kondisi UB saat ini, mana strategi dan program yang relevan / tidak

relan di Renstra UB 2015-2019 untuk ditetapkan sebagai Program

Peningkatan Kualitas UB?

2. Buat usulan Baru Rencana Strategi dan Program untuk peningkatan Kualitas

UB yang dapat dimasukan dalam Renstra UB 2020-2024?

Diskusi

Terimakasih

PERTANYAAN 9. TATA KELOLA, KERJASAMA, MANAJEMEN DAN

LEADERSHIP

Tatakelola Perguruan Tinggi(1)

• Corporate Governance refers to the process and structure by which the business and affairs of the company are directed and managed, in order to enhance long term shareholder value through enhancing corporate performance and accountability, whilst taking into account the interests of other stakeholders

Report of the committee and the code of Corporate Governance (Singapore), 2001 (MakYuen Teen, SAICSA Dinner talk, Dec 8, 2006)

• University Governance refers to the process and structure by which the business and affairs of the university are directed and managed, in order to enhance long term stakeholder value through enhancing university performance and accountability (whilst taking into account the interests of other stakeholders)

Tatakelola Perguruan Tinggi(2)

• Tujuan Tatakelola• Kinerja maksimum

• Akses ke sumberdaya (dosen, dana dan fasilitas)

• Alokasi dana secara efektif dan efisien

• Tidak terjadi penyalahgunaan wewenang, korupsi

• Penjaminan mutu dan integritas

• Networking

Tatakelola Perguruan Tinggi(3)

• Prinsip Tatakelola• Akuntabilitas

• Transparansi: akademik dan non akademik (keuangan, manajemen SDM, laporan, website)

• Integritas (termasuk sanksi atas pelanggaran)

• Komitmen dan tanggungjawab (setiap unit kerja: yayasan, pimpinanPT/Fakultas/prodi, lembaga): SOP, program kerja dan anggaran, laporan danevaluasi

• Adil

• Efisiensi

• Efektivitas

• Kepuasan pemangku kepentingan (stakeholders)

Tatakelola Perguruan Tinggi(4)

• Kerangka Tatakelola• Prinsip tatakelola

• Aturan (internal dan pemerintah)

• Etika

• Hubungan dengan pemangku kepentingan

• Manajemen risiko

Tatakelola Perguruan Tinggi(5)• Struktur

• Badan Penyelenggara

• Senat: Ketua, Sekretaris dan anggota

• Pimpinan PT: Rektor, Pembantu Rektor, Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi Ketua Lembaga, unit kerja manajerial

• Majelis Guru Besar

• Unit Kegiatan Mahasiswa/Sosial

• Statuta: Kejelasan peran, wewenang dan tanggungjawab bagi setiap unit kerja dan jabatan; kejelasan struktur; kelengkapan fungsi

• Kejelasan visi dan misi; renstra; rencana induk pengembangan, RKAT; prosedur (SOP)

• Mekanisme evaluasi diri dan pelaporan

• Kendali internal: SPMI, SPI, regulasi, sanksi

• Kendali eksternal: aturan pemerintah, tuntutan stakeholder

Tatakelola Perguruan Tinggi(6)

Visi/Misi

Core Value

Strategi

RencanaKerja danAnggaran

Operasional

BadanPenyelenggara

PerguruanTinggi

Stake holder

Tatakelola Perguruan Tinggi(7)

Standar MutuInternasional

Standar Mutu Nasional

Organisasi Profesi Industri

Standar MutuPerguruan

Tinggi

Tatakelola Perguruan Tinggi(8)

Manajemen/leadership

Tatakelola(Govern-

ance)

Statuta

Penanganankonflik

SPMI

StandarPerguruan

Tinggi

SN PendidikanTinggi

Penyeleng-garaan

MisiPerguruan

Tinggi

RencanaStrategis

Visi, misi, SWOT

analysis

Tatakelola Perguruan Tinggi(9)

SistemAkademik

SistemKeuangan

SistemPengembangan

SDM

SistemPerencanaan

SistemSarpras

SasaranKinerja PT

Sistem PenjaminanMutu Internal (SPMI)

Tatakelola Perguruan Tinggi(10)• Sistem Perencanaan

• Menetapkan rencana pencapaian sasaran kinerja: Renstra dan RKAT; integrasiantar sasaran kinerja

• Well planned

•Sistem Pengembangan SDM• Kontribusi efektif, sinergis, dan produktif

• Budaya kerja, kompensasi berbasis kinerja, pendidikan lanjut/pelatihan, keselamatan dan keamanan kerja, kesehatan dan administrasi pegawai

• Sistem penggajian berbasis kinerja

• Keberlanjutan

Tatakelola Perguruan Tinggi(11)

•Sistem Keuangan• Pencatatan sumber dan penggunaan dana, transaksi, laporan keuangan

• Akuntabel dan transparan

•Sistem Keuangan• Pencatatan sumber dan penggunaan dana, transaksi, laporan keuangan

• Akuntabel dan transparan

• Sarana/Prasarana:• Pengadaan, pengoperasian, dan pemeliharaan yang efektif

Tatakelola Perguruan Tinggi(12)

• Sistem akademik:Subsistem pendidikan (pembelajaran)

Subsistem penelitian

Subsistem pengabdian kepada masyarakt

Kerjasama(1)

Perguruan Tinggi

Dosen MahasiswaLab/fasili

-tas

ProyekIndustri

Perguruantinggi mitra

Masyarakat

Pemerintah

Kerjasama(2)

Management knowledge for profit

Confidentiality limited public disclosure

Academic freedom and open discourse

Commerciali-zation of new

and useful technologies

Teaching

Research

Service

Economic development

Profit

Product R &D

Knowledge for knowledge’s sake

University Industry

A model on university-enterprise cooperation: Turkish ExperienceEUE-Net Kick-off Meeting, February 7, 2008, Transilvania University of Brasov, Romania

Taken from the presentation “Models of University- Industry Cooperation” by James A. Severson, Ph.D.,

Vice Provost for Intellectual Property and Technology Transfer, University of Washington on December 13, 2004.

Training

Kerjasama(3)

Teaching

Research Service

Economic development

Teaching

Research Service

Economic development

Cooperation and

collaboration

University University

Kerjasama(4)

Teaching

Research

Service

Economic development

Policy study, design and evaluation

University Government

Policy, design, planning, evaluation

Training

Public service, birokrasi

Management and leadership(1)

• Manajemen adalah kemampuan untuk melakukan pengorganisasian sumberdaya, dan koordinasi pelaksanaan tugas-tugas dan fungsi dalam rangka pencapaiantujuan tepat pada waktunya dan efektivitas biaya

• Proses manajemen:• Planning, organizing, actuating, controlling

• Manajemen fungsional:• Produksi/pelayanan

• Personalia

• Keuangan

• “Pemasaran”

Management and Leadership(2)

• Leadership: the lifting of people’s vision to a higher sight, the raising of their performance to a higher standard, the building of their personality beyond its normal limitations (Drucker, 1985)

• The ability to lead, including inspiring others in shared vision. Leaders have clear visions and they communicate these visions to their employees. They foster an environment within their companies that encourages risk taking, recognition and rewards, and empowerment allowing other leaders to emerge (strategis.ic.gc.ca/epic/interest/instco-levc.nsf/en/hqw00037e.html)

Management and Leadership(3)

• Manager mencari stabilitas dan keteraturan

• Leader mencari perbaikan dengan melakukan perubahan

• Manager menjalankan konsep “do things right”

• Leader menjalankan konsep “do the right thing”

Management and Leadership(4)

• Keterampilan manajer:• Penjadwal kerja

• Penempatan pegawai

• Analisis dan pengendalian kegiatan

• Keterampilan leader:• Visioner

• Komunikasi

• Motivasi

• Manajemen perubahan dan “tekanan”

• Pembentukan Tim Kerja