strategi pengembangan umkm batik tulis ...strategi pengembangan umkm batik tulis (studi kasus batik...
TRANSCRIPT
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah,
Kabupaten Kulon Progo)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA
132114126
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan
Lendah, Kabupaten Kulon Progo)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Oleh:
FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA
132114126
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu
ditinggikan-Nya pada waktunya” dan “ Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-
Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:6-7)
Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria,
kedua orang tuaku Mama dan Alm Papa,
Kakakku Roma Uli,
dan sahabat-sahabatku,
terima kasih atas doa dan dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan
Lendah, Kabupaten Kulon Progo)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukan gagasan atau pendapatan atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
Nomor mahasiswa : 132114126
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan
Lendah, Kabupaten Kulon Progo)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun
dan menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini dibuat oleh penulis dan tak lepas dari bimbingan, arahan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D.selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman
selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan
pengalaman selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Dr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan
serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing
akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di
program studi akuntansi, Universitas Sanata Dharma.
6. Dosen penguji.
7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Mama dan Alm. Papa yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
9. Sahabat-sahabatku tersayang “ciwi-ciwi”: Barbara Amelia Kristy, Felisita
Anggi Dewi K, Giat, Aprillia Cesarika Koosman, dan Maria Angela
Charisma Besthari. Teman setiaku Veronika Niken Kusumawardhani atas
semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan selama ini.
10. Vincentius Nuariyantino Alfa Sunarya yang selalu memberikan dukungan
dan waktu selama menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013
12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini
bermanfaat untuk memperluas pengetahuan pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ....................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii
ABSTRAK ....................................................................................................... xiii
ABSTRACT ..................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9
A. UMKM ............................................................................................ 9
1. Pengertian UMKM .............................................................. 9
2. Kriteria UMKM ................................................................... 9
B. Strategi Pengembangan ................................................................... 10
C. Analisis SWOT ................................................................................ 15
D. Kerangka Konseptual ...................................................................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 20
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20
B. Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 20
C. Populasi Sasaran .............................................................................. 20
D. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21
E. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 21
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran................................................ 21
1. Strategi Pengembangan ............................................................ 22
2. Alternatif Strategi Pengembangan .......................................... 23
3. Analisis SWOT ........................................................................ 24
G. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 25
H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 27
BAB IV GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA GULUREJO
DAN DESA NGENTAKREJO ........................................................................ 36
A. Sejarah Batik Di Kulon Progo.............................................................. 36
B. Peta Lokasi UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan
Desa Ngentakrejo ................................................................................. 39
C. Kondisi Geografis Dan Demografis Kabupaten Kulon Progo ............. 41
D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo .......................................................................................... 44
BAB V ANALISIS DA TA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47
A. Analisis Data ........................................................................................ 47
B. Pembahasan .......................................................................................... 78
BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 89
A. Kesimpulan .......................................................................................... 89
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 92
C. Saran ..................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94
LAMPIRAN 1 .................................................................................................. 97
LAMPIRAN 2 .................................................................................................. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kriteria UMKM .............................................................................. 10
Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan ............................................... 22
Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan .............................. 24
Tabel 3.3 Tabel IFAS (strenghts).................................................................... 29
Tabel 3.4 Tabel IFAS (weaknesses) ................................................................ 29
Tabel 3.5 Tabel EFAS (opportunities) ............................................................ 31
Tabel 3.6 Tabel EFAS (threats) ...................................................................... 31
Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk
Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon Progo .................................... 43
Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada Di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo ..................................................................... 45
Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh
Pelaku UMKM Batik Tulis (per kategori) ....................................... 48
Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh
Pelaku UMKM Batik Tulis (per responden) ................................... 51
Tabel 5.3 Spesifikasi Jenis Strategi Pengembangan yang Sedang Digunakan Oleh
Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo . 53
Tabel 5.4 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Internal ........... 55
Tabel 5.5 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal . 57
Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Eksternal......... 58
Tabel 5.7 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal 60
Tabel 5.8 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pelaku UMKM Batik Tulis ....... 61
Tabel 5.9 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Internal/ IFAS ...................... 67
Tabel 5.10 Faktor Peluang dan Ancaman Pelaku UMKM Batik Tulis............ 69
Tabel 5.11 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Eksternal/ EFAS ................. 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Faktor Eksternal & Internal Perusahaan Dalam Perspektif SWOT 18
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual .................................................................. 19
Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel............................................. 34
Gambar 3.2 Diagram Matrik SWOT ............................................................... 35
Gambar 4.1 Motif Geblek Renteng ................................................................. 38
Gambar 4.2 Peta Lokasi Desa Gulurejo .......................................................... 40
Gambar 4.3 Peta Lokasi Desa Ngentakrejo .................................................... 41
Gambar 5.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik Tulis Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo .................................................. 75
Gambar 5.2 Penentuan Strategi Matriks SWOT .............................................. 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS
(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan
Lendah, Kabupaten Kulon Progo)
Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
NIM: 132114126
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan dan
alternatif strategi yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngenatkrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada UMKM batik tulis. Data yang
digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner
berkaitan dengan strategi pengembangan UMKM batik tulis. Hasil kuesioner dan
wawancara akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh pelaku UMKM batik tulis yang
berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo menggunakan strategi fokus
(kombinasi dari cost leadership dan strategi diferensiasi), dan jenis strategi yang
digunakan yaitu pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,
pemasaran dengan menggunakan media sosial dan pameran, penggunaan alat
yang modern seperti canting elektrik dan kompor gas, serta inovasi motif dengan
modifikasi motif. Selain itu terdapat 12 (dua belas) alternatf strategi yang sesuai
dengan situasi yang ada yaitu 4 kombinasi strategi strenghts dan opportunities, 3
kombinasi strategi weaknesses dan opportunities,3 kombinasi strategi strenghts
dan threats, dan 2 kombinasi strategi weaknesses dan threats.
kata kunci: strategi pengembangan, alternatif pengembangan, analisis SWOT,
UMKM, industri batik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT STRATEGY OF MSMEs BATIK
(Case Study of Batik Tulis in Gulurejo Village and Ngentakrejo Village,
Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency)
Felisia Meliana Ratri P.Silitonga
NIM: 132114126
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
This study aims to determine the development strategy and alternative
strategies used by Micro and Small Medium Enterprises batik (MSMEs) located
in the Gulurejo and Ngentakrejo Village, Lendah sub-district, Kulon Progo. This
type of research is a case study. The data used is the primary data obtained from
interviews and questionnaires related to the development strategy of MSMEs
batik. The data was analyzed by qualitative descriptive analysis technique.
The results showed that all MSMEs batik in Gulurejo and Ngentakrejo
Village practice a focus strategy ( a combination of cost leadership and
differentiation strategies). The type of strategy used were dyeing by using
“naptol” and “indigosol”, design innovation, marketing by using social media and
exhibition, the use of modern tools such as electric “canting” and gas stove, and
innovation by modifying design. In addition there were 12 (twelve) alternative
strategies that switable with the existing condition. They were four combinations
of strengths and opportunities strategies, three combinations of weaknesses and
opportunities strategies, three combinations of strenghts and threats strategies, and
two combinations of weaknesses and threats strategies.
key: development strategy, alternative development strategy, SWOT analysis,
Micro, Small, and Medium Enterprises, batik industry.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai jumlah
penduduk yang besar dan padat. Kemiskinan dan pengangguran di
Indonesia merupakan masalah utama sejak zaman penjajahan. Cara untuk
memecahkan masalah-masalah tersebut bisa dilakukan dengan
pelaksanaan pembangunan secara sadar, nyata, dan efektif yang diarahkan
untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan
pendapatan seluruh masyarakat (Suroto, 1983: 1).
UMKM merupakan penopang perekonomian bangsa. Menurut
Nuhung (2012) melalui kewirausahaan, UMKM berperan sangat penting
dalam menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja,
mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan
membangun karakter bangsa. Pertumbuhan dan pengembangan sektor
UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan
pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki pendapatan
perkapita yang rendah. Sebagai gambaran pada tahun 2011-2012, walau
sumbangannya dalam output nasional (PDB) hanya sebesar 57,94 persen,
namun UMKM memberi kontribusi sebesar 99,9 persen dalam jumlah
badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil sebesar 97,24 persen
dalam penyerapan tenaga kerja (www.depkop.go.id).
Peranan UMKM yang sangat besar tersebut, memberikan
penjabaran bahwa UMKM harus dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
UMKM akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan
pengelolaan manajemen secara baik. Pengelolaan manajemen secara
umum mencakup bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia
(SDM), dan keuangan.
Dalam menjalankan usaha baik dalam skala mikro, kecil dan
menengah, dibutuhkan strategi agar dapat bersaing dengan yang lainnya.
Menurut Purwanto (2008) analisis strategi meliputi “segitiga strategi”,
yaitu: Pelanggan, Pesaing dan Perusahaan. Industri yang dikatakan
berkembang apabila memiliki pelanggan tetap, mampu bersaing dan
bertahan diantara banyaknya pesaing-pesaing yang ada, dan memiliki
perusahaan yang dikelola dengan baik. Kebanyakan perusahaan/unit usaha
melakukan kegiatan produksi dan operasinya hanya sampai berkonsentrasi
pada pembuatan produk saja, termasuk perusahaan berskala kecil hingga
menengah. Perusahaan seharusnya juga memperhatikan strategi usaha
guna mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah ada, agar
tetap dapat bersaing.
Industri batik merupakan salah satu bentuk atau jenis UMKM yang
ada. Batik merupakan salah satu kerajinan asli Indonesia yang memiliki
corak khas sebagai cerminan dari kekayaan budaya nasional Indonesia.
Proses pembuatan batik dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dalam
ilmu membatik dan biasanya ilmu membatik yang dimiliki tersebut
didapatkan secara turun temurun dari keluarga mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Menurut menteri perindustrian tahun 2015 nilai ekspor batik
sebesar USD 156 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun, naik sebesar 10
persen dari tahun 2014. Ini menunjukkan pemasaran batik Indonesia
dominan masih di dalam negeri, namun hal tersebut tetap membuktikan
bahwa batik Indonesia mempunyai potensi ekspor yang berdaya saing di
pasar internasional dan batik mempunyai peluang besar untuk lebih
mengembangkan pasar, baik untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun
kebutuhan pasar luar negeri (Badan Pusat Statistik, 2011).
Di Kabupaten Kulon Progo, daerah yang menjadi sentra kerajinan
batik ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah.
Letak Dusun yang menjadi sentra batik di Lendah itu berada tidak jauh
dari Sungai Progo atau sekitar 30 km arah barat daya Kota Yogyakarta,
(Sugirin, 2015). Batik yang ada di Kulon Progo merupakan hasil dari olah
cipta, rasa, dan karsa serta kristalisasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat
di Kabupaten Kulon Progo yang sudah mengakar. Dalam kehidupan
masyarakat dan dijunjung tinggi sebagai sebuah wahana bernilai norma-
norma kehidupan yang luhur dan batik juga merupakan sebuah produk
warisan budaya oleh para leluhur kita yang adiluhung.
Perkembangan Industri UMKM batik yang ada di Kulon Progo
memang dikatakan sudah berkembang. Namun masih menemukan kendala
yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Lendah yaitu terkait dengan
terbatasnya akses pasar, bidang produksi, terbatasnya tenaga pembatik,
serta kesulitan membuang limbah batik. Permasalahan yang dihadapi oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pelaku UMKM yang ada di Lendah memiliki dua problema yaitu berkaitan
dengan permasalahan internal dan eksternal. (http://news.detik.com)
Menurut Hafsah (2004) dengan melihat permasalahan yang
dihadapi dalam pengembangan UMKM, maka dibutuhkan suatu strategi
pengembangan UMKM agar perkembangan UMKM berjalan dengan
cepat, permasalahan yang dihadapi dapat direduksi dan UMKM
mempunyai keunggulan yang lebih kompetitif. Strategi pengembangan
UMKM didasarkan pada analisis SWOT (strengths, weakness,
opportunities, threats).
Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya
yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan
tantangan-tantangan yang dihadapi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suliyanto (2011) berkaitan
dengan strategi pengembangan Batik Banyumas dan Batik Purbalingga.
Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang berhasil
dirumuskan untuk pengembangan usaha batik adalah: membuat batik
unggulan khas Purbalingga, membuat sarana pemasaran baru, ekspansi
pasar ke instansi dan meningkatkan keunikan motif batik. Sementara
penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) berkaitan dengan analisis
strategi pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan di Kota
Semarang. Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang
berhasil dirumuskan adalah: menggunakan teknologi modern,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
mempertahankan kualitas produk, memanfaatkan bantuan modal
pemerintah, pelatihan terhadap pegawai, merekrut tenaga ahli, administrasi
pembukuan, kemitraan, promosi melalui internet, ekspansi pasar,
meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan desain dan motif serta
menambah saluran distribusi.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk
mengangkatsuatu penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan
UMKM Batik Tulis (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)”. Penelitian ini
penting dilakukan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh industri
UMKM batik tulis yang ada di Kulon Progo.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah yaitu:
1. Strategi pengembangan apa yang digunakan industri UMKM batik
tulis di Kecamatan Lendah, Kulon Progo ?
2. Apakah terdapat alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai
dengan situasi yang ada di industri UMKM batik tulis di Kecamatan
Lendah, Kulon Progo ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang digunakan UMKM
batik tulis yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon Progo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya alternatif strategi yang digunakan
yang sesuai dengan situasi yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon
Progo.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak
antara lain:
1. Bagi Pelaku Usaha UMKM
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan
dalam strategi pengembangan UMKM batik tulis melalui analisis
SWOT.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian diharapkan agar peneliti dapat menambah wawasan,
dan pengetahuan menulis tentang strategi pengembangan industri
khususnya batik dengan menggunakan analisis SWOT.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau
referensi bagi penelitian selanjutnya tentang strategi pengembangan
UMKM melalui analisis SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Sistematika Penulisan
Penulisan dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, antara lain:
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung
topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam
membahas permasalahan yang ada.
Bab III METODE PENELITIAN
Pada bab ini memuat penjelasan tentang metode penelitian
yang digunakan. Meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber
data, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan
data, teknik analisis data, variabel penelitian.
Bab IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang
diteliti. Seperti sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur
organisasi, dan produk usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang analisis data dan
pembahasannya menggunakan hasil temuan lapangan.
Bab VI PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatsan
penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)
1. Pengertian UMKM
Badan pusat statistik (BPS) memberikan definisi UMKM
berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas
usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan
usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja
20 s.d 99 orang. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud
dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah
entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan
memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.
Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik
warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar
dari Rp200.000.000 s.d. Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan
bangunan.
2. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU
nomor 20 tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah aset atau omset
yang dimiliki oleh sebuah usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel 2.1 Kriteria UMKM
No
Usaha
Kriteria
Asset Omzet
1 Usaha Mikro Maks 50 juta
Maks 300 juta
2 Usaha Kecil > 50 juta - 500 juta 300 juta- 2,5
miliar
3 Usaha Menengah > 500 Juta - 10
Miliar
> 2,5 miliar - 50
miliar
Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2012
B. Strategi Pengembangan
Strategi merupakan unsur yang penting dalam menghadapi
tantangan. Menurut Christensen (1973) strategi adalah pola-pola berbagai
tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai
tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa
yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan, demikian juga alat
perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Glueck
(1980) mendefinisikan strategi adalah satu kesatuan rencana yang
komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi
perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin
agar tujuan perusahaan tercapai. Hamel dan Prahalad dalam Rangkuti
(2008) mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat)terus-menerus dan dilakukan
berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi
strategi secara umum adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
komprehensip dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan (Supriyono)
Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks industri
adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan
baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar
eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian
diambil alternatif untuk menentukan strategi yang harus dilakukan.
Analisis pasar internal merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor
keunggulan strategis perusahaan/ organisasi untuk menentukan dimana
letak kekuatan dan kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat
dimanfaatkan secara efektif, kesempatan pasar dan menghadapi
hambatannya, mengembangkan profil sumber daya dan keunggulan,
membandingkan profil tersebut dengan kunci sukses, dan mengidentifikasi
kekuatan utama dimana industri dapat membangun strategi untuk
mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah
kegagalan(Barney: 2007).
Menurut Porter dalam Rangkuti (2008) strategi yang memungkinan
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif ditinjau dari 3 perbedaan
dasar, yaitu:
1. Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya),
Apabila perusahaan ingin berproduksi dengan biaya murah saja
dan target kompetisi luas maka perusahaan tersebut menjadi hulubalang
biaya (cost leadership). Strategi ini bertujuan untuk menawarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin
dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran
dari tipe strategi ini adalah pasar yang besar.
2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi),
Apabila kombinasi target persaingan kecil atau sempit
dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus fokus
dalam keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri
dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa)
yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik
minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
3. Focus Strategies (Strategi Fokus).
Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil atau
sempit, tapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada biaya
produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul. Strategi jenis
ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya
relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli
relatif tidak dipengaruhi oleh harga.
Menurut Amalia (2012)untuk mendapatkan alternatif strategi yang
dapat diterapkan pada usaha mikro, kecil, dan menengah adalah dengan
menggunakan faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan. Faktor eksternal
mencakup kondisi sosial ekonomi, teknologi, pembeli, pesaing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1. Faktor Internal Perusahaan
Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan
yang mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan
(Amalia, 2012), meliputi:
a. Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup seluruh
sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan
dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan
kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial (Fuad,
2009). Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan,
penjualan produk dan jasa, perencanaan produk dan jasa,
penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.
Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran.
Promosi terdiri dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan,
promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain.
b. Produksi
Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang dan jasa
(Fuad, 2009). Tujuan kegiatan produksi, adalah
menghasilkan/menciptakan suatu barang, menambah serta
meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada serta memenuhi
kebutuhan manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat
penting dalam suatu perusahaan. Kualitas kesesuaian SDM ini
berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran
tenaga kerja.Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional
dan merupakan usaha keluarga yang turun- temurun (Fuad, 2009).
d. Keuangan
Keuangan dalam UMKM terkait dengan bagaimana
memperoleh pendanaan, pengumpulan dana, pengendalian kas
serta perencanaan kebutuhan keuangan (Fuad, 2009). Pada
umumnya praktik kegiatan UMKM berjalan tanpa mengandalkan
informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur.
2. Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan di luar
perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam
perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan
kelangsungan perusahaan (Amalia, 2012), meliputi:
a. Kondisi Sosial dan Ekonomi
Kondisi sosial dan ekonomi terkait dengan nilai-nilai sosial
dan ekonomi yang berlaku di masyarakat, yang dapat bertindak
sebagai kontrol sosial dunia usaha ataupun sebagai pendukung
dunia usaha (Fuad, 2009). Kondisi ekonomi dapat berupa
pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Kondisi sosial mencakup sistem nilai yang berlaku di masyarakat
di mana perusahaan berada.
b. Teknologi
Teknologi merupakan suatu alat yang mendukung dalam
proses kegiatan menghasilkan barang yang berkualitas (Fuad,
2009). Teknologi pembuatan batik di industri batik yang ada di
Indonesia sudah cukup baik, tetapi teknologi yang digunakan
tersebut memakan waktu yang lama.
c. Pembeli
Pembeli merupakan konsumen yang menukarkan sumber
daya yang dimiliki yaitu uang dengan produk. Konsumen bisa
berbentuk lembaga maupun individu (Fuad, 2009).
d. Pesaing
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau
menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk
yang ditawarkan. Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan
terus-menerus dipantau adalah produk pesaing, baik mutu
kemasan, label, dan lain-lain (Fuad, 2009).
C. Analisis SWOT
Menurut Rangkuti (2004) analisis SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).Keputusan
strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup
kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang
dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan
penting untuk analisis SWOT.
Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih
dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal
sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and
threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi
yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan
lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan, dan sosial budaya.
2. Faktor Internal
Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and
weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi
yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatankeputusan perusahaan. Faktor internal ini
meliputi segala macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan,
operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manajemen, dan budaya perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam
perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat
sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat
dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Berikut ini
merupakan penjelasan dari SWOT (Davidet al, 2005: 47) yaitu:
a. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-
keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah
kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi
perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya,
keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok,
dan faktor-faktor lain.
b. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber
daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif
menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat
berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen
dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari
kelemahan perusahaan.
c. Peluang (Opportunity)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi
dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau
pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
d. Ancaman (Threats)
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan
dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu
utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.
Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang
direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Gambar 2.1 : Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam Perspektif SWOT
Faktor Eksternal
Opportunities (peluang) > Threats (ancaman) kondisi
perusahaan
yang baik.
Opportunities (peluang) < Threats (ancaman) kondisi
perusahaan
yang kurang
baik.
Faktor Internal
Strengths (kekuatan) >Weakness (kelemahan) kondisi
perusahaan
yang baik.
Strengths (kekuatan) <Weakness (kelemahan) kondisi
perusahaan
yang kurang
baik.
(Sumber: Irham Fahmi, 2014: 261)
D. Kerangka Konseptual
Untuk menunjang proses penelitian, maka disusun suatu kerangka
dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian yang berkaitan
dengan strategi pengembangan UMKM. Tujuan dari penelitian ini untuk
menggali berbagai informasi yang berhubungan dengan Strategi
Pengembangan UMKM Batik Tulis di Kecamatan Lendah Kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Cost Leadership
Strategies
Kulon Progo dalam rangka untuk mengetahui strategi yang digunakan
dalam mengembangkan usahanya.
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
UMKM
Strategi Pengembangan
Focus Strategies Differentiation
Strategies
Alternatif Strategi
Pengembangan
Faktor Eksternal:
- Kondisi
Sosial dan
Ekonomi
- Teknologi
- Pembeli
- Pesaing
Faktor Internal:
- Pemasaran
- Produksi
- SDM
- Keuangan
Analisis SWOT
(strengths, weaknesses,
opportunities, threats)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini termasuk
penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Artinya data yang
dikumpulkan bukan berupa angka, melainkan data tersebut berasal dari
wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen lainnya, dan
dideskripsikan dalam bentuk narasi (Sugiyono, 2007:15). Asumsi peneliti
menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah
ingin menggambarkan kenyatan yang sebenarnya berkaitan dengan strategi
pengembangan yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di
Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten
Kulon Progo yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan industri
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
Objek yang diteliti dalam penlitian ini adalah strategi pengembangan
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
C. Populasi Sasaran
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah UMKM Kerajinan Batik
Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kulon Progo. Kriteria
sampel yang akan dipilih adalah UMKM Kerajinan Batik Tulis di Desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki
karyawan minimal 2 (dua) orang, dan jenis batik yang diproduksi adalah
batik tulis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di industri UMKM batik tulis yang
berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan
Maret 2017.
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil
wawancara dan kuesioner. Wawancara akan dilakukan dengan pemilik dan
karyawan UMKM batik tulis. Kuesioner akan diberikan kepada pemilik
batik tulis berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan,
alternatif strategi yaitu berkaitan dengan kekuatan-kelemahan (faktor
internal) dan peluang-ancaman(faktor eksternal).
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian ini yaitu strategi pengembangan, alternatif
strategi pengembangan, dan analisis SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Strategi Pengembangan
Variabel strategi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
checklist untuk mengetahui strategi dan alternatif strategi yang
digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di Lendah, Kulon
Progo.
Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan
No Penilaian Deskripsi
1 Ya Pemilik menerapkan strategi (cost
leadership atau differentiation atau
focus strategies)
2 Tidak Pemilik belum menerapkan strategi
(cost leadership atau differentiation atau
focus strategies)
Keterangan: kuesioner dilampirkan pada halaman 99
Pengukuran Strategi Pengembangan diukur dengan menggunakan
skala dikotomi. Skala dikotomi digunakan untuk memperoleh jawaban
YA atau TIDAK. Menjumlahkan seluruh jawaban YA, dan seluruh
jawaban TIDAKuntuk tiap nomor pernyataan. Lalu jumlah jawaban
YA akan dihitung persentasenya:
Rumus menghitung strategi pengembangan per kategori:
=
begitu pula dengan jawaban TIDAK dihitung persentasenya dengan
menggunakan rumus yang sama. Hasilnya akan dideskripsikan dan
digunakan dalam menganalisis strategi yang digunakan saat ini oleh
UMKM batik tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2. Alternatif Strategi Pengembangan
Variabel alternatif strategi pengembangan diukur dengan
menggunakan chekclist untuk mengetahui alternatif strategi
pengembangan yang digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di
Lendah, Kulon Progo. Pengukuran alternatif strategi pengembangan
dilakukan dengan melakukan identifikasi faktor tingkat kepentingan
internal dan faktor tingkat kepentingan eksternal. Identifikasi faktor
tingkat kepentingan internal merupakan proses dimana perencana
strategi mengkaji mengenai pemasaran, produksi, sumber daya
manusia, keuangan, akuntansi. Identifikasi faktor tingkat kepentingan
eksternal mengkaji mengenai kondisi sosial dan ekonomi, teknologi,
pembeli, pesaing.
Pengukuran alternatif strategi diukur dengan menggunakan skala
likert. Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah responden
yang memilih skala (1 sampai dengan 5) dan mengalikan dengan skala
yang dipilih, kemudian jumlah skor dari kelima skala dikelompokkan
kedalam klasifikasi kriteria yang sesuai. Semakin mendekati angka 5
artinya responden pelaku UMKM batik tulis memiliki tingkat
kepentingan yang sangat tinggi dalam melakukan strategi
pengembangan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 3.2
Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan Faktor
Eksternal)
No Skala Keterangan
1 Tidak Penting 1
2 Kurang Penting 2
3 Cukup Penting 3
4 Penting 4
5 Sangat Penting 5
Menghitung jumlah skor (per item) dengan cara:
Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawabskala 5 (SP): ∑ x 5 = ...
Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 4 (P) : ∑ x 4 = ...
Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 3 (CP) :∑ x 3= ...
Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 2 (KP):∑ x 2 = ...
Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 1 (TP): ∑ x 1 = ...
Jumlah skor item = ...
Keterangan:
jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 20 = 100 (SP)
jumlah skor rendah = 1 x 20 = 20 (TP)
kriteria skor diperoleh dari:
= (jumlah responden (20) x 5 skala)/ 5 skala
= 100/5
= 20
kriteria skor:
0 – 20 : tidak penting (TP)
21 – 40 : kurang penting (KP)
41 – 60 : cukup penting (CP)
61 – 80 : penting (P)
81 – 100 : sangat penting (SP)
3. Analisis SWOT
Variabel analisis SWOT dalam penelitian ini diukur dengan
chekclist untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman dalam strategi pengembangan. Pengukuran analisis SWOT
dilakukan dengan menentukan bobot tiap variabel, menentukan nilai
atau score tiap variabel(Rangkuti, 2008: 20). Terlampir pada halaman
69 (faktor Internal) dan halaman 75 (faktor eksternal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
G. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan:
1. Wawancara
Teknik ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan
kepada pemilik UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan
Desa Ngentakrejo. Wawancara terkait dengan strategi pengembangan
Batik Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Kecamatan Lendah Kulon Progo.
2. Kuesioner
Teknik ini dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada pelaku UMKM batik tulis yang ada di
Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang menjadi sampel dalam
penelitian ini. Jenis kuesioner adalah kuesioner terbuka dan kuesioner
tertutup. Menurut Sugiyono (2007) Kuesioner tertutup adalah
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden
tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan jawabannya
sehingga responden tinggal memberi tanda (√). Sedangkan kuesioner
terbuka adalah kuesioner yang memberikan kesempatan kepada
responden untuk menjawab secara bebas. Kuesioner memiliki dua
bagian yang terdiri dari data diri pengisi dan bagian pertanyaan. Pada
bagian pertanyaan terdiri dari 4 kuesioner, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a) Berkaitan dengan strategi pengembangan. Kuesioner yang
berkaitan dengan strategi pengembangan berisi tentang
strategi apa yang sedang digunakan oleh UMKM batik tulis
seperti cost leadership, diferensiasi, atau fokus strategis,
dan strategi lain yang sedang digunakan oleh UMKM batik
tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 101)
b) Berkaitan dengan faktor tingkat kepentingan internal dan
faktor tingkat kepentingan eskternal. Faktor tingkat
kepentingan internal memiliki sub indikator yaitu
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan
akuntansi. Faktor tingkat kepentingan eskternal memiliki
sub indikator yaitu, kondisi sosial dan ekonomi, tekonologi,
pembeli, dan pesaing. (isi lengkap kuesioner terlampir pada
halaman 102 dan 103)
c) Berkaitan dengan analisa faktor kekuatan dan kelemahan
UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada
halaman 104)
d) Berkaitan dengan analisa faktor ancaman dan peluang
UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada
halaman 105)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk membantu melengkapi data-data yang
diperoleh, sehingga data-data yang diperoleh dapat digunakan dalam
penelitian. Dokumentasi dapat berupa foto dan video.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif kualitatif berdasarkan rumusan masalah yang ada. Berkaitan
dengan rumusan masalah yang pertama “ strategi pengembangan apa yang
digunakan industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon
Progo?” analisis deskriptif dilakukan dengan:
1. Mendeskripsikan hasil wawancara dan kuesioner berkaitan
dengan strategi pengembangan yang digunakan pada industri
UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo.
2. Mengklasifikasikan strategi yang dipilih oleh UMKM batik
tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo,
Kabupaten Kulon Progo. Klasifikasi dilakukan dengan
mengelompokkan pilihan strategi yang sama kedalam satu
kelompok berdasarkan data yang diperoleh dari hasil
wawancara dan kuesioner.
3. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk
setiap kategori pertanyaan pada UMKM batik tulis yang ada di
Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan cara memberikan persentase pada setiap pilihan strategi
(nilai masing-masing strategi yang dipilih setiap responden
dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, dikalikan
100. Semakin tinggi persentase untuk setiap pilihan strategi
menunjukkan semakin besar strategi yang dipilih atau
digunakan oleh UMKM).
4. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk
setiap responden pada UMKM batik tulis yang ada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo
dengan memberikan persentase pada setiap responden
(menjumlahkan tiga kategori strategi untuk setiap responden).
Berkaitan dengan rumusan masalah yang kedua “ apakah ada
alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai dengan situasi yang ada
di industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon Progo?”.
Dalam penelitian ini analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui alternatif
arah strategi pengembangan dengan:
1. Mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman faktor-faktor internal dan eksternal UMKM Batik
Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.
2. MenganalisisSWOT. Analisis dilakukan dengan menentukan
faktor internal dan faktor ekternal UMKM, faktor kekuatan dan
kelemahan, dan faktor peluang dan ancaman. Faktor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan faktor eksternal UMKM disusun dengan menggunakan
tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS
(Eksternal Factor Analysis Summary).Faktor kekuatan dan
kelemahan serta faktor peluang dan ancaman ditentukan
berdasarkan banyaknya jumlah responden (minimal terdapat 5
responden) yang memilih masing-masing faktor baik kekuatan
dan kelemahan ataupun faktor peluang dan ancaman.
IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dengan kata lain faktor-
faktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan
faktor-faktor internal dalam kerangka strengths and weaknesses. Faktor
internal diperoleh dari kuesioner faktor kekuatan dan kelemahan dan hasil
wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM batik tulis yang
berada di kedua desa tersebut.
Tabel 3.3
Tabel IFAS (Strengths) Faktor Strategi
Internal
Bobot Rating Bobot X Rating
Kekuatan
Total
Tabel 3.4
Tabel IFAS (Weaknesses) Faktor Strategi
Internal
Bobot Rating Bobot X
Rating
Kelemahan
Total
(Sumber : Rangkuti, 2006:25)
a) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta
kelemahan perusahaan atau UMKM ke dalam kolom 1 (faktor
strategi internal).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari
skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah
dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.
Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang
diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada
hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden
pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor
kekuatan atau kelemahan tersebut dianggap penting atau
kurang penting.
c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor kekuatan
dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai
dengan 1 (sangat lemah). Sedangkan faktor kelemahan
sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (sangat lemah)
sampai dengan 4 (sangat kuat).
d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang
lainnya bervariasi pada kolom 5.
e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan atau UMKM ini dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang
sama.
f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih.
Sedangkan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) dengan kata
lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk
merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and
threaths. Faktor eksternal diperoleh dari kuesioner faktor peluang dan
ancaman dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM
batik tulis yang berada dikedua desa tersebut.
Tabel 3.5
Tabel EFAS (Opportunities) Faktor Strategi
Eksterrnal
Bobot Rating Bobot X Rating
Peluang
Total
Tabel 3.6
Tabel EFAS (Threats) Faktor Strategi
Eksternal
Bobot Rating Bobot X
Rating
Ancaman
Total
(Sumber : Rangkuti, 2006:24)
a) Menentukan faktor-faktor yang termasuk ke dalam peluang
dan ancaman suatu objek pada kolom 1 (faktor strategi
internal).
b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari
skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah
dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.
Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada
hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden
pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor
peluang dan ancaman tersebut dianggap penting atau kurang
penting.
c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor peluang
dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai
dengan 1 (sangat kurang). Sedangkan faktor ancaman
sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (ancaman besar)
sampai dengan 4 (ancaman kecil).
d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang
lainnya bervariasi pada kolom 4.
e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh
total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang
bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana
perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor
strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan atau UMKM ini dengan
perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang
sama.
f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa
faktor-faktor tertentu dipilih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Berikut ini merupakan Matrik SWOT yang dapat menggambarkan
secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Penentuan faktor-faktor SWOT diperoleh berdasarkan tabel
IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor
Analysis Summary).
Alternatif strategi dapat diketahui dari identifikasi faktor kekuatan (S),
kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T). Matrik SWOT sebagai alat
pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST
dan WT. Kemudian analisis SWOT diklasifikasikan kedalam kelompok
yang dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan strategi alternatif yang
dapat dilakukan (Rangkuti 2006: 18-21), yaitu:
a. Strategi Strengths-Opportunities (SO)
Strategi SO berupaya untuk menggunakan kekuatan internal
yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.
b. Strategi Strengths-Threats (ST)
Merupakan kombinasi antara strengths (kekuatan) dan threaths
(tantangan), yang berupaya menggunakan seoptimal mungkin
kekuatan internal untuk menghadapi tantangan atau hambatan
dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Strategi Weakness-Opportunities (WO)
Merupakan gabungan antara weaknesses (kelemahan) dan
opportunities (peluang), yang berupaya untuk meminimalkan
kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada.
d. Strategi Weakness-Threats (WT)
Merupakan kombinasi antara weaknesses (kelemahan) dan
threaths (tantangan), yang berupaya meminimalkan kelemahan
internal dan menghindari tantangan atau ancaman.
Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum
dalam matrik matrik 9 sel dan matrik SWOT yang dikembangkan oleh
Kearns (1992) sebagai berikut:
Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel
(Sumber: Rangkuti, 2010)
Keterangan: matriks 9 sel terlampir pada halaman 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Gambar 3.2Diagram Matrik SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
STRENGTHS (S)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor kekuatan
internal
WEAKNESSES (W)
Tentukan 5-10
faktor-faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor peluang eksternal
STRATEGI SO
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan
peluang
THREATS (T)
Tentukan 5-10 faktor-
faktor ancaman eksternal
STRATEGI ST
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman
(Sumber: Rangkuti, 2010)
Keterangan: matriks IFAS dan EFAS terlampir pada halaman 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA
GULUREJO DAN DESA NGENTAKREJO
A. Sejarah Batik Kulon Progo
Kulon Progo sebagai salah satu Kabupaten di Daerah
Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu sentra batik. Batik
yang dimiliki oleh Kulon Progo sebenarnya juga telah memiliki
motif batik khas tertentu, akan tetapi belum diketahui secara umum
siapa pencipta motif-motif tersebut dan selama ini belum menjadi
icon khas daerah. Dengan pesatnya perkembangan batik dengan
berbagai corak yang ada, maka muncul gagasan untuk dapat
menciptakan dan memunculkan corak ragam baru motif batik khas
Kulon Progo yang dapat memperkaya nuansa batik dan menjadi
jati diri batik Kulon Progo serta dapat diterima oleh seluruh
masyarakat segala golongan.
Ide untuk memunculkan corak batik khas Kulon Progo
disampaikan oleh bupati Kulon Progo saat Audiensi FORMI
(Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten
Kulon Progo pada tanggal 08 Desember 2011 dan akan ditindak
lanjuti dengan mengadakan Lomba Desain Motif batik Khas Kulon
Progo. Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo Tingkat
Nasional di umumkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten
Kulon Progo pada tanggal 01 Februari 2012. Tujuan utama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diselenggarakannya Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo
adalah:
a. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya
batik,
b. Menggali ide kreatifitas dan apresiasi masyarakat
dalam merancang motif batik,
c. Meningkatkan kencintaan dan kepedulian
masyarakat terhadap pelestarian budaya batik,
d. Menciptakan corak ragam batik baru bermotifkan
kekhasan Kabupaten Kulon Progo sebagai jati diri
Kulon Progo,
e. Meningkatkan promosi batik,
f. Memajukan industri batik di Kulon Progo, dan
meningkatkan ekonomi masyarakat.
Lomba ini ditutup pada tanggal 30 April 2012 dan diikuti
oleh 304 peserta dari berbagai daerah dan menghasilkan 392 karya
desain motif batik. Setelah semua karya terkumpul, pada tanggal 1-
2 Mei 2012 dilaksanakan proses penjurian dengan melihat,
mencermati dam mempelajari filosofi motif batik, dan
menghasilkan 6 karya nominasi. tahap penjurian ini juga
melibatkan perajin batik untuk memberikan masukan, terutama
masukan terhadap karya desain apabila diaplikasikan menjadi kain
batik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Berdasarkan penilaian juri ada beberapa nominasi desain
batik antara lain dengan judul; Kulon Progo Binangun, Angguk
Putri, Manggis, Ceplok Kulon Progo dan Geblek Renteng. Dari
beberapa desain tersebut terpilihlah "Geblek Renteng" sebagai
nominator terbaik motif baru batik khas Kulon Progo, dan
diumumkan secara resmi melalui berbagai media pada Minggu, 6
Mei 2012.
1) Makna dari Motif Batik Geblek Renteng Kulon Progo
Gambar 4.1: motif geblek renteng
Motif geblek renteng mengandung arti, geblek adalah
makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela yang dibuat
bulat-bulat. Sedang renteng berarti rentengan atau ikatan satu sama
lain saat digoreng.Di antara motif geblek tersebut, ditorehkan
lambang Binangun yang digambarkan sebagai kuncup bunga yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
akan mekar, memiliki makna bahwa Kulon progo merupakan
daerah yang sebentar lagi akan mekar menjadi permata indah dari
pulau jawa. Di sampingnya terdapat motif buah manggis yang
merupakan flora khas Kulon Progo. Ketiga motif tersebut dibuat
dengan pola naik turun sebagai perlambang bahwa kenampakan
alam di Kulon Progo yang sangat bervariasi, mulai dari
pegunungan, dataran tinggi, hingga dataran rendah danpantai.
Untuk bagian kain bawah, motif binangun sedikit
dimodifikasi dengan menambahkan hiasan yang menyerupai sayap
yang melambangkan bahwa sebentar lagi di Kabupaten Kulon
Progo akan dibangun Bandar Udara yang diharapakan mampu
meningkatkan kemajuan masyarakat Kulon Progo. Selain itu juga
ada gambar burung kacer yang terbang ke atas, sebagaimana
diketahui bahwa burung kacer merupakan salah satu fauna identitas
Kulon Progo.Mulai saat itu motif geblek renteng diperkenalkan,
disosialisasikan, diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat
luas serta dijadikan motif khas asli Kulon Progo dan merupakan
salah satu icon Kabupaten kulon Progo
B. Peta Lokasi UMKM Batik Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Lokasi yang menjadi objek penelitian terletak di Kecamatan
Lendah Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kabupaten Kulon
Progo. Tempatnya tidak berada jauh dari Sungai Progo hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
berjarak kira-kira kurang lebih 2 kilometerjarak tempuh yang
dibutuhkan agar dapat sampai ke Desa ini kurang lebih selama 1
jam.
Ada dua alternattif jalan agar dapat sampai ke Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo, yaitu pertama dapat melewati jembatan
Srandakan sungai Progo kemudian melintasi Dusun Sapon atau
kedua dapat memotong jalan melewati tanggul Progo dan melewati
beberapa dusun yang berada di Kecamatan Lendah.
1) Desa Gulurejo
Gambar 4.2 peta lokasi Desa Gulurejo
Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo//
diakses pada bulan Maret 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2) Desa Ngentakrejo
Gambar 4.3 peta lokasi Desa Ngentakrejo
Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo// diakses
pada bulan Maret 2017
C. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Kulon Progo
Secara geografis Kabupaten Kulon Progo memiliki batas wilayah
yaitu batas barat 110 derajat Bujur Timur 1' 37", batas timur 110 derajat
Bujur Timur 16' 26", batas utara 7 derajat Lintang Selatan 38' 42”, batas
selatan 7 derajat Lintang Selatan 59' 3". Pada tahun 2015 luas wilayah
yang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo sebesar 58.628,311 hektar.
Hamparan wilayah Kabupaten Kulon Progo mencakup dataran rendah,
dataran tinggi serta daerah perbukitan. Distribusi wilayah Kabupaten
Kulon Progo menurut kemiringannya adalah:
- 40,11 % berada pada kemiringan < 2°
- 18,70 % berada pada kemiringan 3°- 15°
- 22,46 % berada pada kemiringan 16° - 40°
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
- 18,73 % berada pada kemiringan > 40°
Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kulon Progo bertambah setiap
tahunnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya rasio jenis
kelamin setiap kecamatan yang berada di Kulon Progo dari tahun 2010
sampai dengan 2015. Tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Kulon
Progo mencapai 663 jiwa/ km2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon
Progo
Kecamatan
Luas Wilayah
(hektar)
Rasio Jenis Kelamin
Kepadatan
Penduduk
(jiwa/km2)
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Temon 3.629,890 95,78 95,86 95,93 95,98 96,04 96.09 674
Wates 3.200,239 95,88 95,94 96,00 96,07 96,12 96.18 1.375
Panjatan 4.459,230 94,80 94,86 94,94 95,00 95,04 95,10 749
Galur 3.291,232 97,60 97,67 97,74 97,81 97,86 97,91 885
Lendah 3.559,192 98,46 98,53 98,61 98,67 98,72 98,78 1.024
Sentolo 5.265,340 97,81 97,89 97,95 98,01 98,07 98,13 845
Pengasih 6.166,468 94,30 94,35 94,41 94,47 94,54 94,59 732
Kokap 7.379,950 96,94 97,01 97,07 97,13 97,19 97,24 422
Girimulyo 5.490,424 95,16 95,23 95,30 95,37 95,43 95,48 399
Nanggulan 3.960,670 93,66 93,72 93,80 93,86 93,92 93,96 688
Kalibawang 5.296,368 93,15 93,22 93,28 93,34 93,39 93,44 506
Samigaluh 6.929,308 96,29 96,36 96,43 96,49 96,54 96,61 396
Total 58.628,311 95,90 95,97 96,04 96,10 96,16 96,21 663
Sumber: Badan Pusat Statistik Kulon Progo diakses pada bulan Maret 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo
Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo merupakan dua desa di
Kecamatan Lendah yang menjadi salah satu sentra batik yang berada di
Kabupaten Kulon Progo. Dari 12 kecamatan seperti Kecamatan Galur,
Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Lendah, Kecamatan Panjatan,
Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Temon, Kecamatan Girimulyo,
Kecamatan Kokap, Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Pengasih,
Kecamatan Sentolo, dan Kecamatan Wates, yang memiliki UMKM batik
tulis hanya berada di ketiga desa yaitu:
1. Kecamatan Galur (Batik Widodo Indigo – RT 25 RW 13 DS VII
Banaran, Galur, Kulon Progo),
2. Kecamatan Wates (Batik Winoto Sastro – jl.Tirtodipuran 54,
Wates, Kulon Progo; Batik Rania – jl.Dawam 29, Wates, Kulon
Progo; Batik Pesisir Selatan – jl.Dandles Karangwuni RT 05 RW
03, Wates, Kulon Progo),
3. Kecamatan Lendah (Batik Estin 1- Mendiro RT 049/RW 022,
Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Yoga Batik – Mendiro, Lendah,
Kulon Progo; Batik Darminto – Mendiro RT 45/RW 21, Lendah,
Kulon Progo; Aricha Batik – Mendiro, Lendah, Kulon Progo;
Batik Anugerah/Rojimin – Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon
Progo; Estin 2 – Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Farras –
Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Batik MDR –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Sembung – Sembungan,
Gulurejo, Lendah, Kulon Progo).(http://batik.go.id)
Kecamatan Lendah sendiri memiliki kurang lebih 20 pengrajin
batik baik dari UMKM batik yang baru berdiri sampai yang sudah lama
pendiriannya. Pengrajin batik yang berada di wilayah ini tidak semuanya
memiliki galeri atau showroom sendiri. Hanya beberapa dari mereka yang
memiliki modal yang cukup besar dan mendapatkan bantuan dari
pemerintah yang memiliki galeri atau showroom.
Karyawan membatik yang dimiliki oleh pengrajin batik di wilayah
Lendah ini mayoritas masayarakat yang bertempat tinggal di daerah
tersebut. Sebagian besar dari mereka yang bekerja merupakan ibu-ibu,
hanya beberapa remaja yang menjadi karyawan membatik. Berikut adalah
tabel yang berisi profil responden UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon
Progo.
Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo.
Jumlah UMKM 20
Nama UMKM dan Nama
Pemilik UMKM:
1. Batik Raharjo
2. Batik Tamara
3. Batik Yoga
4. Batik Farras
5. Batik Estin 1
6. Batik Estin 2
7. Batik Senok
8. Batik Thok Thill
9. Batik Anugerah
10. Batik Mandiri
11. Batik Banyu Sabrang
Paerah
Tumirah
Yoga Suwanto
Subartini
Ade
Suranta
Iswanti
Yumar Wuragil
Rojimin
Parmi
Hanang Mintarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Nama UMKM dan Nama
Pemilik UMKM:
12. Batik MDR
13. Batik Kencono Progo
14. Batik Sinar Abadi
15. Batik Sekar Langit
16. Batik Sambayung
17. Batik Sembung
18. Batik Aricha
19. Batik Satuhu
20. Batik Darminto
Rojiyem
Muh Nurdin
Agus Fatkhurohman
Sugito
Purnomo
Sogirin
Warsini
Sutini
Darminto
Jenis Kelamin: Pria 10 (50%)
Wanita 10 (50%)
Usia: 30 – 40
41 – 50
51 – 60
61 – 70
7 (35%)
9 (45%)
3 (15%)
1 (5%)
Pendidikan: SD 8 (40%)
SMP 4 (20%)
SMA/SMK 8 (40%)
Omzet per tahun: Rp10 juta – Rp100 juta
>Rp100 juta – Rp200juta
>Rp200 juta – Rp300juta
>Rp300 juta
12 (60%)
4 (20%)
2 (10%)
2(10%)
Usaha Mikro/ Kecil/
Menengah:
Maks Rp300 juta
Rp300 juta – Rp2,5 milyar
>Rp2,5 milyar – Rp50 milyar
Usaha Mikro 18 (90%)
Usaha Kecil 2 (10%)
-
Memiliki Showroom/
galeri:
Ya
Tidak
13 (65%)
7 (35%)
Sumber: Data diolah, 2017
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo memiliki sebuah koperasi yang didirikan pada tahun 2012
yaitu Koperasi Citra Mandiri. Visi dan misi dari koperasi tersebut adalah
mewadahi pengrajin batik yang ada di lendah supaya bisa mengorganisir
dari segala permasalahan yang dialami pengrajin batik, dan menangkap
bantuan dari pemerintah dalam hal bahan baku misalnya untuk mengatasi
permasalahan yang dirasakan oleh UMKM batik tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh dalam pengolahan data, selanjutnya akan dibahas untuk
mengetahui strategi pengembangan yang sedang digunakan dianalisis dengan
menggunakan deskriptif eksploratif dan alternatif strategi pengembangan
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT.
A. Analisis Data
1. Analisa Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku
UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo
Setelah melakukan observasi di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo berkaitan dengan strategi pengembangan yang
digunakan oleh UMKM batik tulis, selanjutnya peneliti
memberikan beberapa pertanyaan dalam kuesioner berkaitan
dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh pelaku
UMKM batik tulis yang berada di kedua Desa tersebut. Tujuan dari
kuesioner adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh
pelaku UMKM batik tulis yang berada dikedua Desa tersebut.
Kuesioner diberikan kepada 20 pelaku UMKM batik tulis dan
terdapat 3 strategi yang sedang digunakan oleh pelaku UMKM
batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo,
yaitu Cost Leadership, diferensiasi, dan fokus strategis (kombinasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Cost Leadership dan strategi diferensiasi). Berikut tabel 5.1 hasil
kuesioner berkaitan dengan strategi pengembangan yang
digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan
Desa Ngentakrejo (per kategori).
Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku
UMKM Batik Tulis (per kategori)
No
Strategi Pengembangan
Jawaban
Responden
Alasan Jawaban yang
Dominan Ya Tidak
1 Apakah dalam mengembangkan usaha
batik tulis pemilik berfokus pada biaya
murah saja tetapi tidak memperhatikan
keragaman produk ? (cost leadership)
1
(5%)
19
(95%)
Selain biaya yang
murah keragaman
produk juga harus
diperhatikan supaya
memperkaya motif dan
menarik konsumen
untuk membeli batik
2 Apakah dalam mengembangkan usaha
batik tulis pemilik berfokus pada
keragaman produk tetapi tidak
memperhatikan biaya produk ?
(diferensiasi)
1
(5%)
19
(95%)
Biaya murah juga harus
diperhatikan untuk
mengetahui usaha yang
dijalankan laba atau
rugi
3 Apakah dalam mengembangkan usaha
batik tulis pemilik memperhatikan biaya
dan keragaman produk ? (kombinasi 1
dan 2)
18
(90%)
2
(10%)
Biaya murah dan
keragaman produk
sama pentingnya.
Biaya menyesuaikan
dari kualitas keragaman
batik yang dihasilkan.
Sumber: Data primer diolah, 2017
Cara perhitungan:
Rumus menghitung pilihan strategi pengembangan per kategori:
=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1. Jawaban YA untuk pertanyaan 1
=
= 0,05 atau 5%
Jawaban TIDAK untuk pertanyaan 1
=
= 0,95 atau 95%
(Keterangan: perhitungan untuk nomor 2 dan 3 terlampir pada halaman 108)
Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh hasil untuk kuesioner
strategi pengembangan per kategori yaitu kategori pertama cost
leadership sebesar 95% atau sebanyak 19 responden pelaku
UMKM batik tulis memilih jawaban tidak menggunakan strategi
pengembangan cost leadership saja. Hal ini didukung dengan
alasan jawaban dari kuesioner yang berasal dari salah satu
responden yaitu batik Kencono Progo:
“murah atau mahal batik tulis tergantung bahan baku dan
kerumitan motif atau desain”
Hanya 5% atau 1 responden pelaku UMKM batik tulis
yaitu batik Anugerah yang menggunakan strategi cost leadership.
Hal ini didukung berdasarkan hasil observasi di tempat batik
Anugerah. Alasannya tergantung dari motif batik dan jenis
pewarnaan yang digunakan, jika menggunakan pewarnaan sintetis
harganya lumayan murah tetapi jika menggunakan pewarnaan
alami harganya pasti mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Kategori strategi pengembangan kedua ialah strategi
diferensiasi. Hasilnya sebesar 95% atau sebanyak 19 responden
pelaku UMKM batik tulis juga tidak memilih menggunakan
strategi diferensiasi saja. Hal ini didukung dengan alasan jawaban
kuesioner yang berasal dari batik Sekar Langit:
“ kalau batiknya bagus, harganya juga harus mahal”
Hanya 5% atau sebanyak 1 responden pelaku UMKM batik
tulis yaitu batik Mandiri yang memilih menggunakan strategi
diferensiasi. Hal ini didukung berdasarkan hasil observasi di
tempat batik Mandiri. Alasannya batik Mandiri menghasilkan batik
yang motifnya berasal dari alam seperti menggunakan dedaunan,
dan harga menyesuaikan motifnya.
Kategori strategi pengembangan yang ketiga ialah
kombinasi antara cost leadership dan strategi diferensiasi. Hasilnya
sebesar 90% atau sebanyak 18 responden memilih menggunakan
kombinasi strategi ini, sisanya hanya 10% atau sebanyak 2
responden pelaku UMKM batik tulis tidak memilih menggunakan
kombinasi strategi 1 dan 2.
Selain itu, strategi pengembangan diklasifikasikan
berdasarkan strategi pengembangan yang dipilih oleh masing-
masing responden. Berikut adalah tabel 5.2 hasil kuesioner
berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
pelaku UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
(per responden).
Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku
UMKM Batik Tulis (per responden).
No
Nama Usaha
Strategi Pengembangan
1 2 3
1 Batik Raharjo - - v
2 Batik Tamara - - v
3 Batik Yoga - - v
4 Batik Farras - - v
5 Batik Estin 1 - - v
6 Batik Estin 2 - - v
7 Batik Senok - - -
8 Batik Thok Thill - - -
9 Batik Anugerah v - v
10 Batik Mandiri - v v
11 Batik Banyu Sabrang - - v
12 Batik MDR - - v
13 Batik Kencono Progo - - v
14 Batik Sinar Abadi - - v
15 Batik Sekar Langit - - v
16 Batik Sambayung - - v
17 Batik Sembung - - v
18 Batik Aricha - - v
19 Batik Satuhu - - v
20 Batik Darminto - - v
Sumber: Data diolah, 2017
Dari hasil tabel 5.2 kuesioner strategi pengembangan yang
digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo masing-masing responden,
sebanyak 1 reponden memilih menggunakan strategi
pengembangan pertama dan ketiga yaitu batik Anugerah. Sebanyak
1 responden memilih menggunakan strategi pengembangan kedua
dan ketiga yaitu batik Mandiri. Sebanyak 18 responden pelaku
UMKM batik tulis (batik Raharjo, batik Tamara, batik Yoga, batik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Farras, batik Estin 1, batik Estin 2, batik Anugerah, batik Mandiri,
batik Banyu Sabrang, batik MDR, batik Kencono Progo, batikSinar
Abadi, batik Sekar Langit, batik Sambayung, batik Sembung, batik
Aricha, batik Satuhu, batik Darminto) memilih menggunakan
strategi yang ke tiga yaitu strategi fokus atau kombinasi dari cost
leadership dan strategi diferensiasi, sedangkan sebanyak 2
responden pelaku UMKM batik tulis yang sama sekali tidak
memilih menggunakan strategi pengembangan yang pertama yaitu
cost leadership, kedua yaitu strategi diferensiasi, dan strategi yang
ketiga yaitu strategi fokus atau kombinasi antara cost leadership
dan strategi diferensiasi, yaitu batik Senok dan batik Thok Thill.
Pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo juga menjawab kuesioner terbuka berkaitan
dengan strategi yang sedang digunakan oleh mereka. Berikut tabel
5.3 berkaitan dengan spesifikasi jenis strategi pengembangan
yangsedang digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada
di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5.3 Spesifikasi Jenis Strategi Pengembangan yang Sedang Digunakan Oleh
Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
No
Nama Usaha
Jenis/ Pilihan Strategi
a b c d e f
1 Batik Raharjo - - - - - -
2 Batik Tamara √ - - - - √
3 Batik Yoga - - - - - -
4 Batik Farras - - √ - - √
5 Batik Estin 1 - - √ - √ -
6 Batik Estin 2 - - √ - √ -
7 Batik Senok - √ √ - - √
8 Batik Thok Thill - √ - √ - √
9 Batik Anugerah √ - √ - - -
10 Batik Mandiri √ √ - - - -
11 Batik Banyu Sabrang - √ √ √ - -
12 Batik MDR √ - - - - √
13 Batik Kencono Progo - - √ √ - -
14 Batik Sinar Abadi - √ √ √ - -
15 Batik Sekar Langit - - √ - - -
16 Batik Sambayung √ - - - - √
17 Batik Sembung - √ - √ - -
18 Batik Aricha √ - - √ - √
19 Batik Satuhu √ √ - - - -
20 Batik Darminto - √ - - √ -
Jumlah 7 8 9 6 3 7
Sumber: Data diolah, 2017
Keterangan:
a : strategi dalam hal pewarnaan menggunakan Naptol dan Indigosol
(strategi diferensiasi/ keragaman produk)
b : inovasi motif (strategi diferensiasi/ keragaman produk)
c : pemasaran dengan media sosial dan pameran (strategi diferensiasi/
keragaman produk)
d : penggunaan alat yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik
(strategi diferensiasi/ keragaman produk)
e :modifikasi motif (strategi diferensiasi/ keragaman produk)
f : proses produksi (pencantingan) (kepemimpinan biaya/ cost leadership)
Dari hasil yang diberikan oleh 20 responden pelaku
UMKM batik tulis pada tabel 5.3, 6 (enam) strategi yang sedang
digunakan oleh responden pelaku UMKM batik tulis termasuk ke
dalam 3 kategori strategi yang ada, yaitu cost leadership, strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
diferensiasi, dan fokus strategi (kombinasi cost leadership dan
strategi diferensiasi). Strategi tersebut antara lain dalam hal
pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,
pemasaran dengan media sosial dan pameran, penggunaan alat
yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik, modifikasi
motif, dan proses produksi (pencantingan). Sebanyak 20 responden
pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan desa
Ngentakrejo menggunakan fokus strategi (kombinasi cost
leadership dan strategi diferensiasi).
2. Analisa Faktor Tingkat Kepentingan Internal
Analisa faktor tingkat kepentingan internal digunakan
untuk mengetahui berbagai macam item faktor kepentingan yang
dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Analisa faktor tingkat kepentingan
internal menggunakan kuesioner yang berisi 5 indikator antara lain
pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan
akuntansi dimana masing-masing indikator terdapat beberapa item
pernyataan. Berikut tabel 5.4 hasil kuesioner faktor tingkat
kepentingan internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 5.4 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Internal
No
Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam strategi
pengembangan UMKM Batik
Tulis
Tingkat Kepentingan
1
2
3
4
5
A Pemasaran
A1 Memiliki pelanggan tetap 0 0 0 3 17
A2 Harga batik yang terjangkau 0 1 0 13 6
A3 Strategi penjualan 0 0 1 9 10
A4 Memiliki tempat distribusi yang
tetap 0 0 1 11 8
A5 Melakukan promosi dengan
menggunakan media elektronik 0 0 5 11 4
A6 Melakukan promosi secara
langsung 0 0 2 4 14
B Produksi
B1 Kain batik yang berkualitas 1 0 0 3 16
B2 Memiliki motif batik tulis yang
khas dan unik 0 0 0 9 11
B3 Kemasan produk 0 0 1 14 5
C Sumber Daya Manusia
C1 Jenjang pendidikan yang dimiliki
karyawan 8 2 5 5 0
C2 Kemampuan karyawan dalam
membantik 0 0 1 9 10
C3 Pengalaman yang dimiliki
karyawan 3 1 3 9 4
C4 Pelatihan untuk karyawan pemula 0 0 3 12 5
D Keuangan
D1 Akses modal (pinjaman) 1 1 3 8 7
D2 Modal dari pemerintah atau
lembaga kredit lainnya 2 1 1 11 5
E Akuntansi
E1 Sistem pembukuan (pencatatan
kas masuk dan kas keluar) 1 1 1 14 3
Sumber: Data primer diolah, 2017
Kemudian jumlah yang diperoleh dari masing-masing item
(yang berasal dari skala yang dipilih oleh masing-masing
responden) dihitung dan diperoleh jumlah masing-masing skor per
item. Jika semakin mendekati angka 5 artinya responden pelaku
UMKM batik tulis memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi
di dalam memilih strategi pengembangan batik tulis tertentu.
Berikut adalah kriteria skor dan cara menghitung skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
kriteria skor:
0 – 20 : tidak penting (TP)
21 – 40 : kurang penting (KP)
41 – 60 : cukup penting (CP)
61 – 80 : penting (P)
81 – 100 : sangat penting (SP)
Menghitung skor dengan cara:
A1:
jumlah skor untuk 17 orang menjawab SP: 17 x 5 = 85
jumlah skor untuk 3 orang menjawab P: 3 x 4 = 12
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 = 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 = 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 = 0
jumlah skor item A1 97 (SP)
(perhitungan skor item A2 sampai dengan E1 terlampir pada halaman 109-111)
Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item,
selanjutnya hasil kuesioner dikelompokkan kedalam kriteria skor
yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh
responden pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo. Dibawah ini adalah tabel 5.5 klasifikasi
hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan internal.
Hasil tabel 5.5 menunjukkan dari 16 kategori strategi
pengembangan yang ada, terdapat 10 item kategori faktor
kepentingan internal yang tergolong sangat penting, yaitu A1, A2,
A3, A4, A6, B1, B2, B3, C2, dan C4. Ada 5 item kategori faktor
kepentingan internal yang tergolong penting yaitu, A5, C3, D1, D2,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E1. Hanya terdapat 1 faktor kepentingan internal yang tergolong
cukup penting yaitu item kategori C1. Artinya responden pelaku
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakerjo memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi di dalam
melakukan strategi pengembangan internal.
Tabel 5.5 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal
No Strategi Pengembangan Faktor
Tingkat Kepentingan Internal
Skor
Tingkat Kepentingan
A Pemasaran
A1 Memiliki pelanggan tetap 97 Sangat penting
A2 Harga batik yang terjangkau 84 Sangat penting
A3 Strategi penjualan 89 Sangat penting
A4 Memiliki tempat distribusi
yang tetap
87 Sangat penting
A5 Melakukan promosi dengan
menggunakan media elektronik
79 Penting
A6 Melakukan promosi secara
langsung
92 Sangat penting
B Produksi
B1 Kain batik yang berkualitas 93 Sangat penting
B2 Memiliki motif batik tulis
yang khas dan unik
91 Sangat penting
B3 Kemasan produk
menggunakan paper bag
84 Sangat penting
C Sumber Daya Manusia
C1 Jenjang pendidikan yang
dimiliki karyawan
47 Cukup penting
C2 Kemampuan karyawan dalam
membantik
89 Sangat penting
C3 Pengalaman yang dimiliki
karyawan
70 Penting
C4 Pelatihan untuk karyawan
pemula
82 Sangat penting
D Keuangan
D1 Akses modal (pinjaman) 79 Penting
D2 Modal dari pemerintah atau
lembaga kredit lainnya
76 Penting
E Akuntansi
E1 Sistem pembukuan (pencatatan
kas masuk dan kas keluar)
77 Penting
Sumber: Data primer diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3. Analisa Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal
Analisa faktor tingkat kepentingan eksternal digunakan
untuk mengetahui berbagai macam item faktor kepentingan yang
berasal dari luar usaha yang dimiliki oleh pelaku UMKM batik
tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
Menggunakan kuesioner yang berisi 4 indikator yaitu kondisi
sosial dan ekonomi, teknologi, pembeli, dan pesaing. Berikut tabel
5.6 hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan eksternal.
Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Eksternal
No
Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam strategi
pengembangan UMKM Batik
Tulis
Tingkat Kepentingan
1
2
3
4
5
A Kondisi Sosial dan Ekonomi
A1 Pemberian upah 0 0 1 7 12
A2 Perubahan gaya hidup
pelanggan/konsumen 3 2 0 11 4
A3 Tingkat inflasi 2 1 0 12 5
A4 Kenaikan harga bahan baku 1 1 3 10 5
B Produksi
B1 Teknologi baru 5 4 0 8 3
B2 Perbaikan produktivitas 1 1 2 10 6
C Pembeli
C1 Minat pelanggan terhadap batik 0 0 1 7 12
D Pesaing
D1 Kemasan produk 0 1 2 12 5
D2 Produk yang dihasilkan 0 0 0 10 10
D3 Adanya produk batik Cina 7 3 2 4 4
D4 Pesaing yang berasal dari UMKM
sejenis 5 0 0 12 3
Sumber: Data primer diolah, 2017
Kemudian jumlah yang diperoleh dari masing-masing item
(yang berasal dari skala yang dipilih oleh masing-masing
responden) dihitung dan diperoleh jumlah masing-masing skor per
item. Jika semakin mendekati angka 5 artinya responden pelaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
UMKM batik tulis memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi
di dalam memilih strategi pengembangan batik tulis tertentu.
Berikut adalah kriteria skor dan cara menghitung skor.
kriteria skor:
0 – 20 : tidak penting (TP)
21 – 40 : kurang penting (KP)
41 – 60 : cukup penting (CP)
61 – 80 : penting (P)
81 – 100 : sangat penting (SP)
Menghitung skor dengan cara:
A1:
jumlah skor untuk 12 orang menjawab SP: 12 x 5 60
jumlah skor untuk 7 orang menjawab P : 7 x 4 28
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
jumlah skor item A1 91 (SP)
(perhitungan skor item A2 sampai dengan D4 terlampir pada halaman 112-114)
Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item,
selanjutnya hasil kuesioner dikelompokkan kedalam kriteria skor
yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh
responden pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo. Dibawah ini adalah tabel 5.7 klasifikasi
hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan eksternal.
Tabel 5.7 menunjukkan dari 11 kategori strategi
pengembangan yang ada, terdapat 4 item kategori faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kepentingan eksternal yang tergolong sangat penting antara lain
A1, A2, D1, D2. Ada 5 item kategori faktor kepentingan eksternal
yang tergolong penting yaitu, A2, A3, A4, B2, D4. Hanya terdapat
2 faktor kepentingan eksternal yang tergolong cukup penting yaitu
item kategori B1 dan D3. Artinya responden pelaku UMKM batik
tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakerjo memiliki
tingkat kepentingan sangat penting di dalam melakukan strategi
pengembangan eksternal.
Tabel 5.7 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal
No Strategi Pengembangan Faktor
Tingkat Kepentingan Eksternal
Skor
Tingkat Kepentingan
A Kondisi Sosial dan Ekonomi
A1 Pemberian upah 91 Sangat penting
A2 Perubahan gaya hidup
pelanggan/konsumen
71 Penting
A3 Tingkat inflasi 77 Penting
A4 Kenaikan harga bahan baku 77 Penting
B Produksi
B1 Teknologi baru 60 Cukup penting
B2 Perbaikan produktivitas 79 Penting
C Pembeli
C1 Minat pelanggan terhadap batik 91 Sangat penting
D Pesaing
D1 Kemasan produk menggunakan
paper bag
81 Sangat penting
D2 Produk yang dihasilkan 90 Sangat penting
D3 Adanya produk batik Cina 55 Cukup penting
D4 Pesaing yang berasal dari
UMKM sejenis
68 Penting
Sumber: Data primer diolah, 2017
4. Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan UMKM Batik Tulis
Analisa faktor kekuatan dan kelemahan merupakan analisa
yang menggunakan kuesioner dan juga menggunakan wawancara
yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dirasakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
atau dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Kuesioner Faktor kekuatan dan
kelemahan ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah responden
(minimal terdapat 5 responden) yang memilih masing-masing
faktor baik kekuatan ataupun kelemahan (tabel terlampir pada
halaman 115). Berikut tabel 5.8 yang termasuk ke dalam faktor
kekuatan dan faktor kelemahan.
Tabel 5.8 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pelaku UMKM Batik Tulis
No Faktor Kekuatan No Faktor Kelemahan
1 Memiliki Pelanggan Tetap 1 Sistem pembukuan
(pencatatan kas masuk dan kas
keluar) yang belum dilakukan
2 Harga Batik yang Terjangkau 2 Sulit mengembalikan modal
yang berasal dari bank
pemberi pinjaman
3 Strategi Penjualan
4 Memiliki Tempat Distribusi
yang tetap
5 Melakukan promosi dengan
menggunakan media elektronik
6 Melakukan promosi secara
langsung
7 Kain batik yang berkualitas
8 Memiliki motif batik tulis yang
khas dan unik
9 Kemasan produk menggunakan
paper bag
10 Jenjang pendidikan yang
dimiliki karyawan
11 Kemampuan karyawan dalam
membatik
12 Karyawan yang berpengalaman
13 Pelatihan untuk karyawan
pemula
14 Akses modal (pinjaman) yang
mudah
Sumber: Data Primer 2017
Keterangan: Tulisan berwarna merah merupakan hasil dari wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Dari hasil tabel 5.8 berkaitan dengan faktor kekuatan dan
kelemahan pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang diperoleh dari hasil
kuesioner, terdapat 14 faktor yang merupakan kekuatan bagi
pelaku usaha batik tulis yaitu pelanggan tetap, harga batik yang
terjangkau, strategi penjualan, memiliki tempat distribusi yang
tetap, melakukan promosi dengan menggunakan media elektronik,
melakukan promosi secara langsung, kain batik yang berkualitas,
memiliki motif batik tulis yang khas dan unik, kemasan produk
menggunakan paper bag, jenjang pendidikan yang dimiliki
karyawan, kemampuan karyawan dalam membatik, pengalaman
yang dimiliki karyawan, pelatihan untuk karyawan pemula, akses
modal (pinjaman) yang mudah dan 1 faktor yang merupakan
kelemahan bagi pelaku usaha batik tulis yaitu sistem pembukuan
(pencatatan kas masuk dan kas keluar) yang belum dilakukan.
Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari wawancara pada
kenyataannya menyebutkan bahwa pelaku UMKM batik tulis yang
berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo memiliki
kelemahan yaitu dari segi modal yang dimiliki. Alasannya karena
modal merupakan kekuatan bagi pelaku UMKM batik tulis yang
berada di ke dua desa tersebut, tetapi untuk mendapatkan modal
tersebut yang berasal dari bank pemberi pinjaman terdapat kendala
salah satunya yaitu ketidakmampuan pelaku UMKM batik tulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Hal ini didukung dari
jawaban beberapa responden yang berasal dari wawancara oleh
batik Aricha, dan batik Sekar Langit:
“kekuatannya disini kita menggunakan kain dan
pewarnaannya yang bagus dan mahal. Kelemahannya yaitu
dimodal.” (batik Aricha)
“kekuatannya ya dari harga batik yang terjangkau,
kekurangannya dari segi modal.” (batik Sekar Langit)
Selanjutnya sumber daya manusia (karyawan) yang
tidak mampu menghasilkan motif atau mendesain motif
batikdisebabkan karena jenjang pendidikan yang dimiliki
oleh karyawan masing-masing pelaku UMKM batik tulis
tidak diperhatikan sehingga keterampilannya tidak ada.
Kelemahan ini menyebabkan semua motif batik yang
dihasilkan merupakan ide dari pemiliki usaha. Hal ini
didukung dari hasil wawancara yang berasal dari batik
Thok Thill:
“kelemahannya yang bisa desain cuman saya karena
tulis lukis tidak bisa semudah itu, karyawan saya
tidak mampu. Kekuatannya saya menang di desain
karena saya punya desain yang banyak, pelanggan
saya dan teman saya berbeda karena yang
pembelinya di segmen menengah keatas.”
Selain itu, keterbatasan kemampuan karyawan
dalam membatik dan kurangnya pelatihan yang diberikan
pelaku UMKM batik tulis menyebabkan pelaku UMKM
batik tulis mengambil alih pekerjaan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
karyawan dalam membatik (misalnya kesalahan atau
ketidakrapian karyawan dalam mengoleskan lilin kedalam
kain). Kelemahan ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan
lebih banyak dari yang seharusnya dalam menyelesaikan
batiknya. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang
berasal dari batik Estin 2:
“kalau hasil yang diberikan sama karyawan tidak
bagus misalnya pewarnaan yang keluar dari motif
ya saya harus ulangi lagi”
5. Matriks Strategi Faktor Internal/ IFAS (Internal Factor
Analysis Summary)
Setelah faktor-faktor strategi internal UMKM batik tulis
diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Factor Analysis
Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis
internal tersebut dalam kerangka Strenghts dan Weaknesses. Faktor
internal diperoleh dari kuesioner faktor kekuatan dan kelemahan
dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik UMKM batik
tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
Pemberian bobot internal didasarkan pada perhitungan
kategori nilai penilaian (rating) terhadap setiap faktor strategis
perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh
paling besar dan pengaruh terkecil untuk memberikan
penilaian.Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
mengetahui faktor strategis perusahaan yang dapat memberikan
dampak positif dan negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor
kekuatan, sedang dampak negatif menjadi kelemahan. Berikut
adalah tabel 5.9 berkaitan dengan penghitungan faktor-faktor
strategi internal UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo.
Dari hasil tabel 5.9 penghitungan strategi internal/ IFAS
(Internal Factors Analysis Strategy Summary) diketahui bahwa
faktor internal yang memiliki bobot 0,09 (tinggi) dan rating 4
(sangat baik) sebanyak 5 faktor kekuatan yaitu memiliki pelanggan
tetap, harga batik yang terjangkau, melakukan promosi secara
langsung, kain batik yang berkualitas, dan memiliki motif batik
tulis yang khas dan unik. Kelima faktor kekuatan tersebut memiliki
bobot dan rating yang tinggi karena menjadi faktor kunci dalam
strategi pengembangan usaha yang semakin membaik untuk pelaku
UMKM batik tulis dimasa sekarang dan dimasa mendatang.
Sisanya terdapat 5 faktor kekuatan yang memiliki bobot 0,06 dan
rating 3 (baik) yaitu strategi penjualan, memiliki tempat distribusi
yang tetap, melakukan promosi dengan menggunakan media
elektronik, kemasan produk menggunakan paper bag, dan
karyawan yang berpengalaman. Kelima faktor yang memiliki
bobot dan rating baik tersebut dapat dikatakan sebagai faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
kekuatan yang mendukung dalam menggembangkan usaha batik
tulis yang berada di kedua desa tersebut.
Pada faktor kelemahan yang paling mempengaruhi pelaku
UMKM batik tulis tulis adalah jenjang pendidikan yang dimiliki
karyawan, sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas
keluar) yang belum dilakukan, dan sulit mengembalikan modal
yang berasal dari bank pemberi pinjaman dengan bobot 0,02
(rendah) dan rating 1 (sangat lemah/ kelemahan besar). Hal ini
disebabkan karena jenjang pendidikan sumber daya manusia yang
ada tidak memliki pengetahuan yang cukup dalam hal pembukuan,
dan pemilik usaha batik tulis yang tidak berani mengambil resiko
dalam hal peminjaman uang untuk dijadikan sebagai modal usaha.
Sisanya terdapat 3 faktor kelemahan yang pengaruhnya tidak
terlalu mempengaruhi dalam mengembangkan usaha batik tulis
yaitu kemampuan karyawan dalam membatik (memiliki bobot 0,06
dan rating 3 (cukup lemah)), pelatihan untuk karyawan pemula
(memiliki bobot 0,04 dan rating 2 (lemah)), dan akses modal
(pinjaman) yang mudah (memiliki bobot 0,08 dan rating 4
(kelemahan kecil)).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.9 Penghitungan Faktor - Faktor Strategi Internal/ IFAS (Internal Factors Analaysis Summary) UMKM Batik Tulis
Faktor-Faktor Strategi Internal
Bobot
Rating
(1-4)
Bobot x
rating
Komentar
Kekuatan/ Strenghts (S):
1
Memiliki Pelanggan Tetap 0,09 4 0,36 Menjadi kunci sukses dan harus dipertahankan
2
Harga Batik yang Terjangkau 0,09 4 0,36 Menjadi kunci sukses dan harus dipertahankan
3 Strategi Penjualan 0,06 3 0,18
Masing-masing UMKM sudah menggunakan
strategi penjualan dengan baik
4 Memiliki Tempat Distribusi yang tetap 0,06 3 0,18 Penting dan menjadi nilai tambah
5 Melakukan promosi dengan menggunakan media
elektronik 0,06 3 0,18 Penting dan harus ditingkatkan
6 Melakukan promosi secara langsung 0,09 4 0,36 Penting dan harus ditingkatkan
7 Kain batik yang berkualitas
0,09 4 0,36 Masing-masing UMKM sudah menggunakan kain
yang standard dan bagus
8 Memiliki motif batik tulis yang khas dan unik 0,09 4 0,36 Menjadi faktor penting dan harus dipertahankan
9
Kemasan produk menggunakan paper bag 0,06 3 0,18 Masing-masing UMKM sudah menggunakan paper
bag
10 Karyawan yang berpengalaman 0,06 3 0,18 Penting dan diperhatikan
Kelemahan/ Weaknesses (W): - - - -
1 Jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan 0,02 1 0,02
Tidak diperhatikan, yang penting ada niat dan
kemauan
2 Kemampuan karyawan dalam membatik 0,06 3 0,18 Penting
3 Pelatihan untuk karyawan pemula
0,04 2 0,08 Penting tetapi masih kurang dilakukan
4 Sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas
keluar) yang belum dilakukan 0,02 1
0,02 Masih lemah dan kurang keaampuan SDM
5 Akses modal (pinjaman) yang mudah 0,08 4 0,32 Mudah didapatkan tetapi jarang digunakan
6 Sulit mengembalikan modal yang berasal dari bank
pemberi pinjaman 0,02
1 0,02
Resiko yang tidak berani diambil oleh pelaku usaha
TOTAL 99% 47 3,34
Sumber: Data primer diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Keterangan:
perhitungan bobot:
1. Faktor kekuatan 1
Bobot =
=
= 0,09
(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 10 terlampir pada
halaman 116-117)
1. Faktor kelemahan 1
Bobot =
=
= 0,02
(Perhitungan bobot untuk faktor kelemahan ke 2 sampai ke 6 terlampir
pada halaman 117-118)
6. Analisa Faktor Peluang dan Ancaman UMKM Batik Tulis
Analisa faktor peluang dan ancaman merupakan analisa
yang menggunakan kuesioner dan juga menggunakan wawancara
yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dirasakan atau
dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Kuesioner Faktor peluang dan
ancaman ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah responden
(minimal terdapat 5 responden) yang memilih masing-masing
faktor baik peluang ataupun ancaman(tabel terlampir pada halaman
119). Berikut tabel 5.10 yang termasuk ke dalam faktor peluang
dan ancaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 5.10 Faktor Peluang dan Ancaman Pelaku UMKM Batik Tulis
No Faktor Peluang No Faktor Ancaman
1 Pemberian Upah 1 Tingkat inflasi
2 Perubahan gaya hidup
pelanggan/konsumen
2 Kenaikan harga bahan
baku
3 Teknologi baru 3 Adanya produk batik
motif Cina
4 Perbaikan produktivitas 4 Pesaingnya berasal dari
UMKM sejenis
5 Minat pelanggan terhadap batik
6 Kemasan produk menggunakan
paper bag
7 Produk yang dihasilkan
8 Akan dibangunnya bandara
internasional di Daerah Kulon
Progo
Sumber: Data Primer diolah, 2017
Dari hasil tabel 5.10 berkaitan dengan faktor peluang dan
ancaman pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo terdapat 7 faktor yang merupakan peluang
bagi pelaku usaha batik tulis yang berasal dari kuesioner, antara
lain pemberian upah, perubahan gaya hidup pelanggan/ konsumen,
teknologi baru, perbaikan produktivitas, minat pelanggan terhadap
batik, dan kemasan produk, produk yang dihasilkan. Selain itu
terdapat 1 faktor peluang yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan pelaku UMKM batik tulis, yaitu akan dibangunnya bandara
internasional yang berada di Daerah Kulon Progo. Hal ini
didukung dengan pernyataan yang berasal dari pelaku UMKM
batik tulis Sinar Abadi:
“peluangnya yaitu sebentar lagi bandara
internasional akan dibangun dan itu merupakan peluang
yang sangat besar untuk menarik pelanggan. Ancamannya
ya tergantung dari kita menanggapi peluang tadi.“
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Terdapat 4 faktor yang merupakan ancaman bagi pelaku
usaha batik tulis yaitu tingkat inflasi, kenaikan harga bahan baku,
adanya produk batik motif Cina, dan pesaingnya berasal dari
UMKM sejenis. Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang
berkaitan dengan salah satu ancaman yang dirasakan oleh pelaku
usaha batik tulis Mandiri:
“ancamannya itu masuknya batik printing/cina dan harga
yang disekitar tidak standar. Peluangnya adanya bandara
yang akan dibangun.”
7. Matriks Strategi Faktor Eksternal/ EFAS (Eksternal Factor
Analysis Summary)
Setelah faktor-faktor strategis eksternal UMKM batik tulis
diidentifikasi suatu tabel EFAS (Eksternal Factor Analysis
Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis
eksternal tersebut dalam kerangka Opportunities dan Threats.
Faktor eksternal diperoleh dari kuesioner faktor peluang dan
ancaman dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik
UMKM batik tulis yang berada dikedua desa tersebut.
Pemberian bobot eksternal didasarkan pada perhitungan
kategori nilai penilaian (rating) terhadap setiap faktor strategis
perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh
paling besar dan pengaruh terkecil untuk memberikan penilaian.
Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor
strategis perusahaan dan dapat memberikan dampak positif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor peluang, sedang
dampak negatif menjadi ancaman. Berikut adalah tabel 5.11
berkaitan dengan penghitungan faktor-faktor strategi eksternal
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo.
Berdasarkan tabel 5.10 penghitungan faktor-faktor strategi
eksternal/ EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy Summary)
diketahui bahwa faktor eksternal yang memiliki bobot 0,11 (tinggi)
dan rating 4 (sangat baik) sebanyak 5 faktor peluang yaitu
pemberian upah, minat pelanggan/ konsumen terhadap batik,
kemasan produk menggunakan paper bag, produk yang dihasilkan,
dan akan dibangunnya bandara Internasional di Daerah Kulon
Progo. Kelima faktor peluang tersebut memiliki bobot dan rating
yang tinggi karena merupakan peluang yang cukup besar dalam
meningkatkan perekonomian dan mengembangkaan usaha pelaku
UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo. Sisanya terdapat 3 faktor peluang yaitu perubahan
gaya hidup pelanggan/ konsumen, perbaikan produktivitas
(memiliki bobot 0,09 dan rating 3 (baik)), dan teknologi baru
(memiliki bobot 0,06 dan rating 2 (cukup baik)). Ketiga faktor
peluang tersebut harus juga diperhatikan dan dipertahankan dalam
mendukung faktor peluang yang menjadi faktor kunci untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
meningkatkan perekonomian dan mengembangkan usaha pelaku
UMKM batik tulis yang berada di kedua desa tersebut.
Pada faktor ancaman yang paling mempengaruhi pelaku
UMKM batik tulis tulis adalah tingkat inflasi dan kenaikan harga
bahan baku dengan bobot 0,03 (rendah) dan rating 1 (sangat
lemah). Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan harga barang
di pasar yang menyediakan bahan baku yang menyebabkan pelaku
usaha menaikkan harga batik dan berdampak pada penurunan
minat konsumen atau pelanggan untuk membeli batik. Semakin
tinggi biaya bahan baku maka akan semakin tingg harga jual
produk batik di pasaran. Sisanya terdapat 2 faktor ancaman yaitu
adanya produk batik motif Cina (memiliki bobot 0,06 dan rating 2
(lemah)) dan pesaingnya berasal dari UMKM sejenis (memiliki
bobot 0,09 dan rating 3 (cukup lemah)). Kedua faktor tersebut juga
mempengaruhi pelaku UMKM batik tulis yang berada di kedua
desa tersebut untuk berhati-hati dalam memasarkan produk
batiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.11 Penghitungan Faktor – Faktor Strategi Eksternal/ EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy Summary) UMKM Batik Tulis
Faktor-Faktor Strategi Eksternal
Bobot
Rating
(1-4)
Bobot x
rating
Komentar
Peluang/ Opportunitiess (O): - - - -
1
Pemberian Upah
0,11 4 0,44
Menjadi prioritas dan faktor semangat
untuk karyawan
2 Perubahan gaya hidup pelanggan/konsumen 0,09 3 0,27 Penting dan harus diperhatikan
3 Teknologi baru 0,06 2 0,12 Penting
4 Perbaikan produktivitas 0,09 3 0,27 Penting dan harus dipertahankan
5
Minat pelanggan terhadap batik 0,11 4 0,44
Sangat penting dan selalu diperhatikan
6 Kemasan produk menggunakan paper bag 0,11 4 0,44 Sangat Penting dan harus ditingkatkan
7 Produk yang dihasilkan 0,11 4 0,44 Sudah baik dan harus dipertahankan
8 Akan dibangunnya bandara internasional di
Daerah Kulon Progo 0,11 4 0,44
Faktor kunci dan menjadi peluang yang
menjanjikan
Ancaman/ Threats (T): - - - -
1 Tingkat inflasi 0,03 1 0,03 Perlu hati-hati
2
Kenaikan harga bahan baku 0,03 1 0,03
Perlu hati-hati
3
Adanya produk batik motif Cina 0,06 2 0,12
Tantangan
4 Pesaing berasal dari UMKM sejenis 0,09 3 0,27 Tantangan dan harus bersaing
TOTAL 100% 35 3,31
Sumber: Data primer diolah,2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Keterangan:
perhitungan bobot:
1. Faktor peluang 1
Bobot =
=
= 0,11
(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 8 terlampir pada
halaman 120-121)
1. Faktor ancaman 1
Bobot =
=
= 0,03
(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 4 terlampir pada
halaman 121)
8. Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik Tulis Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
Selanjutnya setelah tabel penghitungan IFAS (Internal
Factors Analysis Summary)dan penghitungan EFAS (Eksternal
Factors Analysis Summary) dirangkum, perencanaan usaha yang
baik dirangkum dalam matrik 9 sel untuk mengetahui posisi usaha
batik tulis. Berikut gambar 5.1 matrik internal dan eksternaL 9 sel
UMKM batik tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.
Gambar 5.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik
Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
EFE
4 kuat 3,31 3 sedang 2 lemah 1
4
kuat
3,34
3
IFE
Sedang
2
lemah
1
Dari gambar 5.1 berkaitan dengan matrik internal dan
eksternal 9 sel UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo diperoleh total nilai bobot sebesar 3,34 (pada tabel 5.9
penghitungan faktor strategi internal/ IFAS) serta diperoleh total
nilai sebesar 3,31 (pada tabel 5.10 penghitungan faktor strategi
eksternal/ EFAS), maka berdasarkan dari gambar 5.1 posisi
strategis UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan
Desa Ngentakrejo berada dalam posisi kuat, dalam kategori
pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal), terletak pada
kotak 1 yang berwarna kuning.
1
Pertumbuhan konsentrasi
melalui integrasi vertikal
2
Pertumbuhan konsentrasi
melalui integrasi horizontal
3
Pendutan
Turn around
4
Stabilitas
Hati-hati
5
Pertumbuhan konsentrasi
melalui integrasi horizontal
stabilitas hati-hati
6
Pendutan
Divestasi
7
Pertumbuhan Diversifikasi
Konsentrik
8
Pertumbuhan Diversifikasi
konglomerat
9
Likuidasi Bangkrut atau
pailit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
9. Matrik SWOT UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo
Setelah matriks IFAS (Internal Factors Analysis Strategy
Summary) dan EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy
Summary), selanjutnya hasil yang diperoleh dari faktor internal dan
faktor eksternal dimasukkan ke dalam tabel strategi matriks
SWOT. Alternatif strategi diperoleh berdasarkan dari kombinasi
kekuatan dan peluang, kelemahan dan peluang, kekuatan dan
ancaman, serta kelemahan dan ancaman. Dari hasil kombinasi
tersebut diperoleh 12 (dua belas) alternatif strategi pengembangan.
Berikut adalah gambar 5.12 tabel penentuan strategi matriks
SWOT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Gambar 5.2 Penentuan Strategi Matriks SWOT
INTERNAL
EKSTERNAL
STRENGTHS (S)
1. Memiliki pelanggan tetap, 2. Harga batik yang terjangkau,
3. Strategi penjualan,
4. Memiliki tempat distribusi yang tetap,
5. Melakukan promosi dengan
menggunakan media elektronik, 6. Melakukan promosi secara
langsung,
7. Kain batik yang berkualitas, 8. Memiliki motif batik tulis yang
khas dan unik,
9. Kemasan produk menggunakan paper bag,
10. Karyawan yang berpengalaman
WEAKNESS (W)
1. Sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas keluar).
2. Jenjang pendidikan yang
dimiliki karyawan 3. Kemampuan karyawan dalam
membatik
4. Pelatihan untuk karyawan pemula
5. Akses modal (pinjaman) yang
mudah 6. Sulit mengembalikan modal
yang berasal dari bank pemberi
pinjaman
OPPORTUNITIES (O) 1. Pemberian upah,
2. Perubahan gaya hidup
pelanggan/ konsumen, 3. Teknologi baru,
4. Perbaikan
produktivitas, 5. Minat pelanggan
terhadap batik,
6. Kemasan produk menggunakan paper
bag,
7. Produk yang dihasilkan,
8. Akan dibangun
bandara Internasional
di Daerah Kulon
Progo
STRATEGI SO a. Memanfaatkan teknologi
untuk melakukan promosi di
media sosial (FB, instagram, WA, Line)
b. Memanfaatkan teknologi baru
dalam membatik (kompor gas dan canting elektrik) untuk
meningkatkan kuantitas dan
kualitas produk batik c. Menghasilkan produk batik
yang berkualitas dengan harga
yang terjangkau dipasaran sehingga menambah
pelanggan dan meningkatkan
pemberian upah kepada
karyawan
d. Memiliki kemasan produk
batik yang menarik sehingga terlihat mahal dan layak
dijadikan souvenir untuk
acara-acara tertentu
Strategi WO e. Mengikutsertakan SDM
(karyawan) yang dimiliki ke
dalam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan
dalam membatik
f. Memperbanyak jumlah pesanan batik tulis sekaligus
melatih kemampuan
karyawan untuk dapat membatik lebih baik lagi
g. Menghasilkan produk batik
tulis yang beraneka ragam motif dan dikemas rapih dan
bagus supaya bisa dijadikan
sebagai souvenir
THREATS (T)
1. Tingkat inflasi, 2. Kenaikan harga
bahan baku,
3. Adanya produk batik Cina,
4. Pesaing berasal
dari UMKM sejenis
Strategi ST h. Menciptakan inovasi batik
terus menerus untuk dapat
bersaing secara sehat dengan UMKM yang sejenis
i. Menghasilkan batik tulis
dengan ciri dan motif yang unik sehinggan pelanggan
dapat membedakan batik tulis
asli dengan batik printing j. Menyediakan stok bahan baku
misalnya kain dan jenis
pewarnaan batik untuk
mengatisipasi kenaikan harga
bahan baku
Strategi WT k. Mengikuti pelatihan antar
sesama pelaku UMKM yang
diadakan pemerintah untuk memahami dalam pembuatan
pembukuan agar dapat
mengelola keuangan secara baik
l. Pelaku usaha memberikan
pelatihan kepada karyawan untuk menghasilkan batik
yang unik yang sesuai dengan
ciri khas masing-masing usaha
agar dapat bersaing dengan
sesama UMKM batik yang lain.
Sumber: Data primer diolah, 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Pembahasan
1. Strategi Pengembangan yang Digunakan Industri UMKM Batik
Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah
Kabupaten Kulon Progo
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap
strategi pengembangan yang digunakan oleh UMKM batik tulis
yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan
Lendah Kabupaten Kulon Progo diketahui bahwa pelaku usaha
batik tulis (sebanyak 20 pelaku usaha batik tulis) yang berada di ke
dua desa tersebut menggunakan strategi pengembangan yaitu fokus
strategi (kombinasi cost leadership dan strategi diferensiasi).
Meskipun strategi pengembangan yang digunakan oleh masing-
masing pelaku usaha batik tulis beragam, misalnya strategi dalam
hal pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,
pemasaran dengan media sosial dan pameran, penggunaan alat
yang modern seperti canting elektrik dan kompor gas, modifikasi
motif, dan proses produksi semua strategi tersebut termasuk ke
dalam fokus strategi. Alasannya karena kombinasi strategi ini
disamping memperhatikan keragaman jenis produk tetapi juga
memperhatikan biaya produk dari batik tulis. Walaupun biaya
rendah merupakan fokus utama dari strategi kombinasi ini akan
tetapi keragaman dari produk batik tulis menjadi hal yang
diunggulkan agar dapat bersaing sesuai dengan segmentasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
pasar sasaran yang diharapkan oleh masing-masing pelaku UMKM
batik tulis.
Berikut penjelasan masing-masing strategi pengembangan yang
digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di kedua
desa tersebut:
a. Strategi pengembangan dalam hal pewarnaan menggunakan
naptol dan indigosol.
Strategi ini digunakan oleh 7 (tujuh) pelaku batik tulis
meliputi batik Tamara, batik Anugerah, batik Mandiri, batik
MDR, batik Sambayung, batik Aricha, dan batik Satuhu.
Alasannya digunakan strategi dalam hal pewarnaan
menggunakan naptol dan indigosol adalah pewarnaan sintetis
seperti naptol dan indigosol merupakan zat pewarna yang larut
dalam air dan menghasilkan warna yang cerah, lembut/ pastel,
selain itu pewarna Naptol dan Indigosol mudah didapat, banyak
dijual di toko ataupun pabrik. Sementara pewarna alami sudah
jarang digunakan karena bahan baku yang sudah sulit untuk
didapatkan.
b. Strategi pengembangan yang kedua adalah inovasi motif.
Strategi ini digunakan oleh 8 (delapan) pelaku batik tulis
meliputi batik Senok, batik Thok Thill, batik Mandiri, batik
Banyu Sabrang, batik Sinar Abadi, batik Sembung, batik
Satuhu, dan batik Darminto. Alasan digunakannya strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
pengembangan ini untuk memperkaya ragam batik tulis yang
ada dimasing-masing UMKM, dan hampir setiap bulan masing-
masing pengrajin batik tulis yang berada di kedua desa tersebut
memiliki inovasi batik untuk mengembangkan usahanya.
c. Strategi pengembangan yang ketiga adalah pemasaran dengan
menggunakan media sosial dan pameran.
Pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,
misalnya pemasaran dilakukan secara langsung, dan ataupun
menggunakan media sosial (facebook, instagram, atau web
yang berbayar). Sebelum adanya kemajuan dalam hal
teknologi, para pengrajin batik tulis memasarkan produk
batiknya dengan cara mouth to mouth, memberikan contoh kain
dengan berbagai motif ke instansi- instansi tertentu,
meninggalkan kartu nama, dan menjalin relasi dengan orang-
orang. Dengan adanya hubungan komunikasi yang baik antara
pengrajin dengan konsumen dapat membawa pengaruh besar
terhadap keberhasilan suatu produk. Pemasaran secara
langsung juga dapat dilakukan dengan mengikuti pameran-
pameran yang diadakan dari event tertentu. Keunggulan dengan
mengikuti pameran busana batik ialah dapat mengenalkan batik
dengan macam-macam motif kepada masyarakat luas baik
domestik maupun internasional untuk lebih mengenakan batik
dalam acara resmi ataupun tidak resmi karena batik merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
warisan Indonesia yang sudah diakui oleh dunia dan
masyarakat Indonesia sendiri harus melestarikan kebudayaan
dari nenek moyang kita agar tidak punah.
d. Strategi pengembangan yang keempat adalah penggunaan alat
yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik.
Keunggulan penggunaan alat modern seperti canting
elektrik dan kompor gas ialah dapat menghemat waktu
pengerjaan membatik dan tidak banyak membuang tenaga serta
menghemat biaya, selain itu juga dapat memaksimalkan
produksi terutama ketika pelaku menerima orderan dalam
jumlah yang banyak. Hal ini didukung dari hasil penelitian oleh
Amalia (2012) berkaitan dengan analisis strategi
pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan di Kota
Semarang, yang menyatakan bahwa memaksimalkan teknologi
komunikasi untuk pemasaran dan teknologi dalam bidang
produksi seperti cantik elektric untuk memaksimalkan
produksi.
e. Strategi pengembangan yang kelima adalah inovasi dengan
modifikasi motif.
Modifikasi motif juga digunakan untuk memperkaya ragam
batik tulis yang ada dimasing-masing UMKM. Walaupun
Kabupaten Kulon Progo memiliki motif khusus untuk batik
tulisnya yaitu geblek renteng, tetapi banyak pengrajin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengkombinasikan motif geblek renteng dengan motif lainnya
sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing
pengrajin.
f. Strategi pengembangan yang keenam adalah proses produksi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kebeberapa
responden, keunggulannya ialah pencantingan yang dimiliki
oleh beberapa responden memiliki kerapihan dan ketelitian
yang berbeda satu dengan yang lain.
Walaupun strategi yang digunakan sebagian besar UMKM
batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo ada
yang sama, tetapi para pengrajin batik tulis bersaing secara sehat
dan memiliki konsumen/ pangsa pasar sendiri untuk mendapatkan
keuntungan.
2. Alternatif Strategi Pengembangan yang Sesuai Dengan Situasi
yang Ada Di Industri UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo (analisis SWOT)
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT diperoleh 12 alternatif
strategi yang ditentukan dari kombinasi SO, WO, ST, dan WT
sebagai berikut:
a. Kombinasi Strenghts dan Weaknesses (SO)
Dengan berkembangnya teknologi membantu para pelaku
usaha batik untuk meningkatkan pemasaran melalui bantuan
media sosial yang sudah semakin banyak jenisnya misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
facebook, instagram, dan lain-lain. Para pelaku UMKM batik
tulis dapat meningkatkan penjualan dengan melakukan promosi
di media sosial dan juga dapat menjangkau pelanggan/
konsumen batik yang berada di luar pulau Jawa (Kombinasi ini
diperoleh dari formulasi S5 dan 03).
Selain itu dengan perkembangan alat membatik yang
semakin canggih dan modern misalnya canting elektrik dan
kompor gasjuga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari
batik yang dihasilkan. Para pengrajin batik dapat menghasilkan
batik lebih banyak jumlahnya dengan waktu yang lebih singkat
dari waktu pengerjaan menggunakan alat yang masih
tradisional. Dengan menggunakan teknologi yang semakin
canggih pengrajin tidak perlu memikirkan bahan bakar minyak
tanah yang sudah semakin langka untuk ditemukan, pengrajin
tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk meniup jika lilin malam
yang ada tidak mau keluar atau tersendat (kombinasi ini
diperoleh dari formulasi S7,O3, dan O4).
Masing-masing pelaku batik tulis harus mampu
menghasilkan batik yang berkualitas dari jenis kain serta motif
yang dihasilkan. Biasanya pelanggan yang menjadi konsumen
tetap pelaku batik tulis dengan mudah untuk kembali membeli
batik yang dihasilkan karena harga yang terjangkau dan motif
yang bagus. Semakin banyak jumlah batik yang diproduksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
juga semakin membantu karyawan menambah penghasilan
mereka (kombinasi ini diperoleh dari formulasi S1, S2, S7, O1)
Perbaikan produktivitas juga dilakukan dengan perbaikan
kemasan. Kemasan produk batik juga harus terlihat menarik.
Kemasan produk batik yang menggunakan paper bag dapat
dijadikan souvenir untuk acara-acara tertentu dan dapat
menjadi salah satu strategi pemasaran bagi pelaku batik tulis,
walaupun motif batik yang dibeli sederhana tetapi jika dikemas
menarik maka batik yang dijadikan souvenirakan terlihat mahal
harganya (kombinasi ini diperoleh dari formulasi S9 dan O4).
b. Kombinasi Weaknesses dan Opportunities (WO):
Para pelaku usaha batik memiliki karyawan dari anak muda
sampai dengan ibu-ibu. Kemampuan yang dimiliki oleh setiap
karyawan hanya sebatas membatik. Para pelaku batik tulis
perlu mengikutkan setiap karyawannya ke dalam pelatihan
yang diadakan oleh pemerintah berkaitan dengan seni
membatik. Tujuannya selain untuk meningkatkan produktivitas
agar bisa membatik lebih baik lagi dan juga menambah
pengalaman karyawan dalam ilmu membatik (kombinasi ini
diperoleh dari formulasi W1 dan O4).
Sebagian besar karyawan yang dimiliki oleh pelaku batik
tulis bisa membatik. Setiap pesanan membatik yang ada
diberikan pola dan contoh terlebih dahulu. Semakin banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
jumlah batik yang diproduksi semakin melatih kemampuan
karyawan yang ada untuk menghasilkan batik tulis yang lebih
baik lagi apalagi dengan adanya bandara internasional yang
akan dibangun di Daerah Kulon Progo menjadi peluang bagi
pelaku batik tulis untuk menambah pelanggan dan jumlah
produksi batik untuk dipasarkan serta menambah pendapatan
bagi pelaku dan karyawan batik tulis (kombinasi ini diperoleh
dari formulasi W3, O7, dan O8).
Kemampuan karyawan dalam membatik dan inovasi dari
kemasan batik bisa menjadi salah satu peluang bagi pelaku
batik tulis untuk menghasilkan produk batik yang beraneka
ragam. Pelaku batik tulis juga dapat mengemas batik yang
dijual dengan kemasan yang menarik dan bagus misalnya
menggunakan paper bag sehingga pelanggan tertarik untuk
memesan kembali batik dan batik bisa dijadikan sebagai
souvenir atau oleh-oleh (kombinasi ini diperoleh dariformulasi
W3 dan O6).
c. Kombinasi Strenghts dan Threats (ST)
Salah satu strategi penjualan yang menjadi kekuatan bagi
pelaku batik tulis adalah selalu berinovasi motif batik tulis baik
kombinasi motif maupun menciptakan motif baru. Masing-
masing pelaku batik tulis memiliki kekhasan dari batik tulis
yang dihasilkan. Meskipun jenis batik yang dihasilkan sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
yaitu batik tulis, tetapi setiap pelaku batik tulis bersaing secara
sehat dan memiliki pelanggan tetapnya sendiri (kombinasi ini
diperoleh dari formulasi S1, S3, S8, dan T4).
Ancaman yang dirasakan oleh pelaku batik tulis adalah
adanya jenis batik baru yaitu batik motif Cina. Batik motif Cina
atau printing memiliki ciri-ciri yang hampir keseluruhan
menyerupai jenis batik tulis dan harganya juga lebih murah dari
jenis batik tulis. Dengan adanya ancaman seperti itu membuat
pelaku batik tulis untuk berhati-hati menghasilkan motif batik.
Biasanya motif batik Cina dijual dengan harga yang relatif
murah sedangkan untuk batik tulis asli dijual dengan harga
yang mahal. Konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap
batik tulis biasanya sudah bisa membedakan batik tulis yang
dijual atau dipasarkan (kombinasi ini diperoleh dari formulasi
S8 dan T3).
Ancaman selanjutnya yang dirasakan oleh pelaku batik tulis
adalah jika bahan baku yang dijual mengalami kenaikan.
Strategi yang dilakukan oleh pelaku batik tulis adalah membeli
bahan baku misalnya kain batik dan jenis pewarnaan lebih
banyak dari biasanya untuk mengatasi jika harga bahan baku
sewaktu-waktu mengalami kenaikan. Pelaku usaha batik tulis
tidak perlu menaikan harga jual batik jika tidak ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kehilangan pelanggannya (kombinasi ini diperoleh dari
formulasi S2 dan T2).
d. Kombinasi Weaknessesdan Threats (WT):
Usaha yang dijalankan oleh pelaku batik tulis memiliki
kelamahan dalam hal pembukuan. Setiap transaksi masuk dan
keluar tidak pernah dibukukan secara rinci oleh mereka.
Pentingnya pelatihan yang diadakan oleh pemerintah untuk
pelaku usaha khususnya berkaitan dengan pencatatan kas
masuk dan keluar agar para pelaku dapat mengelola keuangan
dengan baik. Sehingga para pelaku usaha dapat memiliki
strategi dalam mengatur keuangan misalnya untuk membeli
bahan baku lebih banyak dari biasanya jika terjadi kenaikan
harga bahan baku (kombinasi ini diperoleh dari formulasi W1
dan T2).
Pelaku usaha memberikan pelatihan kepada karyawan
pemula yang ingin membatik, karena tidak semua karyawan
pemula yang bisa membatik. Karyawan diajarkan untuk
menghasilkan batik yang unik, hasil yang rapih, dan setiap
karyawan mengetahui motif yang khas dari setiap usaha pelaku
batik tulis. Tujuannya agar setiap pelaku usaha batik tulis dapat
bersaing dengan sesama jenis dengan memiliki ciri khas
tertentu dari setiap batiknya (kombinasi ini diperoleh dari
formulasi W4 dan T4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap
faktor-faktor yang berasal baik dari dalam (kekuatan dan
kelemahan) maupun dari luar usaha (peluang dan ancaman),
diketahui bahwa posisi strategi UMKM batik tulis yang berada di
Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo berada dalam tahap
pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal). Hal ini
berdasarkan perhitungan pembobotan yang menunjukkan total skor
faktor strategis internal adalah sebesar 3,34 dan total skor faktor
eksternal adalah sebesar 3,31.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
BAB VI
PENUTUP
Setelah proses analisis, berikut ini dibuat kesimpulan mengenai
pencapaian dalam penelitian ini dan kemudian diberikan saran yang dapat
digunakan dalam pelaksanaan strategi yang dilakukan.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan strategi
pada UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Strategi pengembangan yang digunakan pada industri UMKM
batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo
ialah fokus strategi (kombinasi strategi cost leadership dan strategi
diferensiasi). Alasannya karena kombinasi strategi ini disamping
memperhatikan keragaman jenis produk tetapi juga memperhatikan
biaya produk dari batik tulis. Walaupun biaya rendah merupakan
fokus utama dari strategi kombinasi ini akan tetapi keragaman dari
produk batik tulis menjadi hal yang diunggulkan agar dapat
bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang
diharapkan oleh masing-masing pelaku UMKM batik tulis.
2. Kondisi dan posisi UMKM batik tulis yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten
Kulon Progo berdasarkan analisis SWOT, diperoleh hasil bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
UMKM batik tulis yang berada di kedua desa tersebut berada
dalam posisi pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal).
Adapun alternatif strategi yang dapat digunakan untuk
pengembangan UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo
dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo
yaitu:
a. Memanfaatkan teknologi untuk melakukan promosi di media
sosial (FB, instagram, WA, Line)
b. Memanfaatkan teknologi baru dalam membatik (kompor gas
dan canting elektrik) untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas produk batik
c. Menghasilkan produk batik yang berkualitas dengan harga
yang terjangkau dipasaran sehingga menambah pelanggan dan
meningkatkan pemberian upah kepada karyawan
d. Memiliki kemasan produk batik yang menarik sehingga terlihat
mahal dan layak dijadikan souvenir untuk acara-acara tertentu.
e. Mengikutsertakan SDM (karyawan) yang dimiliki ke dalam
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam membatik
f. Memperbanyak jumlah pesanan batik tulis sekaligus melatih
kemampuan karyawan untuk dapat membatik lebih baik lagi
g. Menghasilkan produk batik tulis yang beraneka ragam motif
dan dikemas rapih dan bagus supaya bisa dijadikan sebagai
souvenir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
h. Menciptakan inovasi batik terus menerus untuk dapat bersaing
secara sehat dengan UMKM yang sejenis
i. Menghasilkan batik tulis dengan ciri dan motif yang unik
sehinggan pelanggan dapat membedakan batik tulis asli dengan
batik printing
j. Menyediakan stok bahan baku misalnya kain dan jenis
pewarnaan batik untuk mengatisipasi kenaikan harga bahan
baku
k. Mengikuti pelatihan antar sesama pelaku UMKM yang
diadakan pemerintah untuk memahami dalam pembuatan
pembukuan agar dapat mengelola keuangan secara baik
l. Pelaku usaha memberikan pelatihan kepada karyawan untuk
menghasilkan batik yang unik yang sesuai dengan ciri khas
masing-masing usaha agar dapat bersaing dengan sesama
UMKM batik yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
B. Keterbatasan Penelitian
Selama peneliti melakukan penelitian yang berada di Desa
Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon
Progo, peneliti mengalami adanya keterbatasan dan kendala yang terjadi,
yaitu kesulitan memahami kata-kata asing. Pelaku usaha batik tulis
sebagian besar kurang memahami pertanyaan ataupun pernyataan yang
diberikan peneliti berkaitan dengan kuesioner. Jawaban yang diberikan
oleh pelaku usaha batik tulis dijawab dengan singkat Akibatnya peneliti
menjelaskan pertanyaan ataupun pernyataan menggunakan bahasa sehari-
hari yang mudah dipahami oleh pelaku usaha batik tulis utnuk menjawab
kuesioner. Hal ini dapat menyebabkan bias terhadap jawaban yang
diberikan oleh responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
C. Saran
1. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo: hendaknya pemerintah lebih
sering mengadakan pelatihan baik untuk karyawan ataupun untuk
pelaku usaha batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.
Tujuannya bagi karyawan dapat digunakan untuk menumbuhkan
atau mengembangkan kreativitas inovasi keterampilan dalam
membatik, bisa membantu pelaku usaha untuk menciptakan motif,
dan bagi pelaku usaha batik tulis diharapkan supaya bisa
terinspirasi memaanfaatkan ide strategi yang beragam dan belum
pernah digunakan.
2. Pelaku/ pengrajin UMKM batik tulis: hendaknya pelaku batik tulis
dapat menerapkan alternatif strategi pengembangan berdasarkan
hasil analisis SWOT terhadap faktor-faktor strategis baik dari
aspek internal maupun eksternal supaya terinsipirasi untuk
memanfaatkan ide yang beragam dan belum pernah digunakan
sehingga bisa menemukan atau menggunakan alternatif yang baru.
3. Peneliti selanjutnya: hendaknya untuk peneliti berikutnya agar
mencoba untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan
berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan dan
alternatif strategi pengembangan yang sesuai dengan situasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Alfi. Wahyu Hidayat. Agung Budiatmo. 2012. Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Pada UKM Batik Semarangan Di Kota Semarang.
Jurnal Ilmu Administrasi. Ejournal–S1.undip.ac.id
Bonita, Farah. 2013. Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Batik Di
Kota Semarang. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Semarang. Indonesia
Christensen, C. Roland and others, Business Policy: Text and Cases (Homewood,
Illionis: Richard D. Irwin, Inc., 1973), pp. 107-108.
Clark, Jay B. Barney Delwyn N. 2007. Resource Based Theory: Creating and
Sustaining Competitive Advantage.(OXFORD UNIVERSITY PRESS)
11/24/2014 1.
David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta
Fuad, M. Christine H. Nurlela. Sugiarto. Paulus. 2009. Pengantar Bisnis. PT
Gramedia PustakaJakarta.
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Alfabeta. Munawir,
S.2014. Analisa Laporan Keuangan (Edisi 4). Jakarta : Liberty.
Glueck, William F., Business Policy and Strategic Management (Tokyo:
McGraw Hill Kogakusha, Ltd., 1980), p. 4.
Hafsah, M.J. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
Infokop, No. 25 Tahun XX. Smecda.com
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis.Salah Kaprah dan
Pengalaman-Pengalaman. Edisi keenam. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Kuncoro, Suryono. 2015. Analisis Strategi Pengembangan Produk Pada Batik
Sembung Di Lendah Kulon Progo. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Yogyakarta. Indonesia
Nuhung, Iskandar Andi. 2012. Pertanian, Kemiskinan dan Kawasan Timur Utara
Indonesia. Penerbit PT Wahyu Promo Citra. Jakarta.
Purwanto, I. 2008. Manajemen Strategi. Bandung:CV Ryama Widya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Rahmana. Arief. 2008. Usaha kecil dan menengah (UKM), informasi terdepan
usaha kecil menengah, (Online), ( http..//infoukm.wordpress.com diakses
1 oktober 2011)
Rangkuti, Freddy (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Cetakan ke-16, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
GramediaPustaka Utama.
Saputri, Eni Dewi. 2011. Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Dengan
Metode SWOT Analisis Di Perusahaan Abon Diamond Ampel Boyolali.
Jurusan Teknik. Fakultas Teknik. Universitas Sebalas Maret. Surakarta.
Indonesia
Setyanto, Alief Rakhman., Bhimo Rizky Samudro., Yogi Pasca Pratama., AM
Susilo. 2015. “Kajian Strategi Pengembangan UMKM Melalui Media
Sosial (Ruang Lingkup Kampung Batik Laweyan)”. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Jenderal Soedirman. Vol 5. No.1
Suliyanto. 2011. Analisis Permasalahan dan Strategi Pengembangan Batik
Banyumas dan Batik Purbalingga. Prosiding Seminar International dan
Call For Papers ”Toward Excellent Small Business”journal UMY.ac.id
Sugiyono. 2007, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.
Suroto. 1983. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja.
Yogyakarta: Gajah Mada University.
Wibowo, Dimas Andika., Zainul Arifin., dan Sunarti. 2015. “Analisis Strategi
Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik
Diajeng Solo)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 29. Desember . No.1
http://www.bps.go.id/ diakses 19 Februari 2017/Produk Domestik Bruto. (online),
http://www.pemetaanttg.com/Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa, Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi
Republik Indonesia.
Edwards, Will. (2012). Inspiration personal development. TOWS Analysis:
Defining Successful Partnerships. Weblog [Online] 5th January. Available,
dalam http://www.whitedovebooks.co.uk/blog/2012/01/tows-analysis-
defining-successful-partnerships/.[Accessed 26/09/12]
http://www.perpustakaan.kulonprogokab.go.id/article-55-sejarah-lahirnya-motif-/
19/02/17/batik-khas-kulon-progo-geblek-renteng.
www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo//10/03/17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
http://news.detik.com/berita/3033833/denyut-kegigihan-di-lendah-desa-pengrajin-
batik-di-yogya/10/03/17
http://www.kompasiana.com/jerriirgo/optimisme-rujiyem-batik-tulis-lendah-
kulon-progo_552df9e26ea834bf0b8b458e/10/03/17
http://www.depkop.go.id/19/02/17/Usaha Mikro Kecil Menengah “UMKM”
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2008/20TAHUN2008UU.htm
http://www.kemenperin.go.id/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PEMILIK UMKM BATIK TULIS
Bagian A:
Identitas Responden
Petunjuk: isilah titik-titik yang tersedia dan berilah tanda silang (X) pada
salah satu kolom yang tersedia.
1. Nama :
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur : ............................................
4. Pendidikan : SD SMP SMA D3 S1 .....
5. Pendapatan : ...........................................
6. Jabatan : ............................................
Bagian B:
Petunjuk Pengisian Kuesioner Strategi yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM
Batik Tulis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk
memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda.
Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM
Batik Tulis
No
Keterangan
Penilaian
Alasan Ya Tidak
1 Apakah dalam mengembangkan usaha batik
tulis pemilik berfokus pada biaya murah saja
tetapi tidak memperhatikan keragaman
produk ?
2 Apakah dalam mengembangkan usaha batik
tulis pemilik berfokus pada keragaman
produk tetapi tidak memperhatikan biaya
produk ?
3 Apakah dalam mengembangkan usaha batik
tulis pemilik memperhatikan biaya dan
keragaman produk ?
4 Anda diminta untuk menyebutkan strategi/
usaha yang sedang digunakan dalam
mengembangkan usaha batik tulis ini:
.........................................................................
.........................................................................
........................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Bagian C:
Petunjuk Pengisian Kuesioner Faktor Lingkungan Internal UMKM
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk
memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan
sebagai berikut:
TP : Tidak Penting CP : Cukup Penting
KP : Kurang Penting P : Penting
SP : Sangat Penting
Kuesioner Faktor Lingkungan Internal UMKM
No
Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam
pengembangan UMKM
Batik Tulis
Tingkat Kepentingan
TP
1
KP
2
CP
3
P
4
SP
5
A Pemasaran
A1 Memiliki pelanggan tetap
A2 Harga batik yang terjangkau
A3 Strategi penjualan
A4 Memiliki tempat distribusi
yang tetap
A5 Melakukan promosi dengan
menggunakan media
elektronik
A6 Melakukan promosi secara
langsung
B Produksi
B1 Kain batik yang berkualitas
B2 Memiliki motif batik tulis
yang khas dan unik
B3 Kemasan produk
C Sumber Daya Manusia
C1 Jenjang pendidikan yang
dimiliki karyawan
C2 Kemampuan karyawan
dalam membantik
C3 Pengalaman yang dimiliki
karyawan
C4 Pelatihan untuk karyawan
pemula
D Keuangan
D1 Akses modal (pinjaman)
D2 Modal dari pemerintah atau
lembaga kredit lainnya
E Akuntansi
E1 Sistem pembukuan
(pencatatan kas masuk dan
kas keluar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Bagian D:
Petunjuk Pengisian Kuesioner Faktor Lingkungan Eksternal UMKM
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk
memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan
sebagai berikut:
TP : Tidak Penting CP : Cukup Penting
KP : Kurang Penting P : Penting
SP : Sangat Penting
Kuesioner Faktor Lingkungan Eksternal UMKM
No Kriteria-kriteria yang
dipertimbangkan dalam
pengembangan UMKM
Batik Tulis
Tingkat Kepentingan
TP
1
KP
2
CP
3
P
4
SP
5
A Kondisi Sosial dan
Ekonomi
A1 Pemberian upah
A2 Perubahan gaya hidup
pelanggan/konsumen
A3 Tingkat inflasi
A4 Kenaikan harga bahan
baku
B Teknologi
B1 Teknologi baru
B2 Perbaikan produktivitas
C Pembeli
C1 Minat pelanggan terhadap
batik
D Pesaing
D1 Kemasan produk
D2 Produk yang dihasilkan
D3 Adanya produk batik
Cina
D4 Pesaing yang berasal dari
UMKM sejenis
Bagian E:
Petunjuk Pengisian Kuesioner Kuesioner Analisa Faktor Kekuatan dan
Kelemahan UMKM Batik Tulis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk
memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan
sebagai berikut:
Kek.U : Kekuatan Utama Kel.U : Kelemahan Utama
Kek.K : Kekuatan Kecil Kel.K : Kelemahan Kecil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Kuesioner Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan UMKM Batik Tulis
No Faktor-faktor
internal
Kek.U
1
2
3
4
Kek.K
5
Kel.U
1
2
3
4
Kel.K
5
1 Pelanggan Tetap
2 Harga Batik
yang Terjangkau
3 Strategi
Penjualan
4 Memiliki
Tempat
Distribusi
5 Melakukan
promosi dengan
menggunakan
media elektronik
6 Melakukan
promosi secara
langsung
7 Kain batik yang
berkualitas
8 Memiliki motif
batik tulis yang
khas dan unik
9 Kemasan produk
10 Jenjang
pendidikan yang
dimiliki
karyawan
11 Kemampuan
karyawan dalam
membantik
12 Pengalaman
yang dimiliki
karyawan
13 Pelatihan untuk
karyawan
pemula
14 Akses modal
(pinjaman)
15 Sistem
pembukuan
(pencatatan kas
masuk dan kas
keluar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Bagian F:
Petunjuk Pengisian Kuesioner Analisa Faktor Peluang dan Ancaman
UMKM Batik Tulis
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk
memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan
sebagai berikut:
PU : Peluang Utama AU : Ancamana Utama
PK : Peluang Kecil AK : Ancaman Kecil
Kuesioner Analisa Faktor Peluang dan Ancaman UMKM Batik Tulis
No Faktor-faktor Eksternal PU
1
2
3
4
PK
5
AU
1
2
3
4
AK
5
1 Pemberian upah
2 Perubahan gaya hidup
pelanggan/konsumen
3 Tingkat inflasi
4 Kenaikan harga bahan
baku
5 Teknologi baru
6 Perbaikan produktivitas
7 Minat pelanggan
terhadap batik
8 Kemasan produk
9 Produk yang dihasilkan
10 Adanya produk batik
Cina
11 Pesaingnya berasal dari
UMKM sejenis
Sumber: modifikasi dari Saputri, Eni Dewi,.2011. PERANCANGAN STRATEGI
PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI
PERUSAHAAN ABON DIAMOND AMPEL BOYOLALI. Universitas Sebelas
Maret. Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Daftar Pertanyaan Wawancara
Tanggal wawancara
Nama pemilik
Produksi
Jenis usaha (mikro/kecil/menengah)
A. Pertanyaan untuk pemilik Batik Tulis:
1. Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
2. Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
3. Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
4. Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ibu dalam mengembangkan usaha
kerajinan batik tulis ?
5. Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ibu dalam
mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah berjalan
sesuai dengan harapan ?
6. Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
7. Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang berpengaruh
pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
8. Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
9. Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis yang
bapak/ibu geluti ?
10. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
11. Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
12. Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
13. Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm, jangkauan
pasar)
14. Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
15. Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan datang ?
B. Pertanyaan untuk karyawan Batik Tulis:
1. Sejauh mana perkembangan produk yang telah dilakukan?
2. Bagaimana dengan strategi pengembangan produk?
3. Bagaimana cara mengetahui minat konsumen terhadap produk?
4. Bagaimana perkembangan teknik pembuatan batik saat ini?
5. Bagaimana cara mengetahui perubahan selera konsumen?
6. Langkah apa yang dilakukan delam menghadapi perubahan selera
konsumen?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 5.1 Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Pada UMKM Batik Tulis
Jumlah
Ya
Rata – rata Jumlah
Tidak
Rata-rata
1 0,05 19 0,95
1 0,05 19 0,95
18 0,9 2 0,1
Rumus:
=
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
1 cost leadership 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
2 diferentiation 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 focus strategies 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1
JUMLAH PER RESPONDEN 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 0 3 0 3 2 1 2 1
RATA=RATA PER RESPONDEN0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,333 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0 1 0 1 0,667 0,333 0,667 0,333
Batik Thok ThillNo Keterangan Strategi Batik Raharjo Batik Tamara Batik AnugerahBatik Mandiri
Responden
Batik Yoga Batik Farras Batik Estin 1 Batik Estin 2 Batik Senok
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T
1 cost leadership 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 diferentiation 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 focus strategies 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
JUMLAH PER RESPONDEN 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667
Batik DarmintoNo Keterangan Strategi
Responden
Batik Banyu SabrangBatik MDRBatik Kencono ProgoBatik Sinar Abadi Batik SatuhuBatik Sekar LangitBatik SambayungBatik Sembung Batik Aricha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Jawaban YA untuk pertanyaan 1
=
= 0,05 atau 5%
Jawaban TIDAK untuk pertanyaan 1
=
= 0,95 atau 95%
Jawaban Ya untuk pertanyaan 2
=
= 0,05% atau 5%
Jawaban Tidak untuk pertanyaan 2
=
= 0,95% atau 95%
Jawaban Ya untuk pertanyaan 3
=
= 0,9 atau 90%
Jawaban Tidak untuk pertanyaan 3
=
= 0,1 atau 10%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal
kategori A2
jumlah skor untuk 6 orang menjawab SP: 6 x 5 30
jumlah skor untuk 13 orang menjawab P: 13 x 4 52
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
84 SPjumlah skor item A2
kategori A3
jumlah skor untuk 10 orang menjawab SP: 10 x 5 50
jumlah skor untuk 9 orang menjawab P: 9 x 4 36
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
89 SPjumlah skor item A3
Kategori A4
jumlah skor untuk 8 orang menjawab SP: 8 X 5 40
jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 X 4 44
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 X 3 3
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 X 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 X 1 0
87 SPjumlah skor item A4
Kategori A5
jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20
jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44
jumlah skor untuk 5 orang menjawab CP: 5 x 3 15
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
79 Pjumlah skor item A5
Kategori A6
jumlah skor untuk 14 orang menjawab SP: 14 x 5 60
jumlah skor untuk 4 orang menjawab P: 4 x 4 16
jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
92 SPjumlah skor item A6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lanjutan Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan
Internal
kategori B1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 16 orang menjawab SP: 16 X 5 80
jumlah skor untuk 3 orang menjawab P: 3 x 4 12
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1
93 SPjumlah skor item B1
kategori B2
jumlah skor untuk 11 orang menjawab SP: 11 x 5 55
jumlah skor untuk 9 orang menjawab P: 9 x 4 36
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
91jumlah skor item B2
kategori B3
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 14 orang menjawab P: 14 x 4 56
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
84jumlah skor item B3
kategori C1
jumlah skor 0 orang yang menjawab SP: 0 x 5 0
jumlah skor 5 orang yang menjawab P: 5 x 4 20
jumlah skor 5 orang yang menjawab CP: 5 x 3 15
jumlah skor 2 orang yang menjawab KP: 2 x 2 4
jumlah skor 8 orang yang menjawab TP: 8 x 1 8
47 CPjumlah skor item C1
Kategori C2
jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab SP: 10 x 5 50
jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab P: 9 x 4 36
jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TP: 0 x 1 0
89 SPjumlah skor item C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lanjutan Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan
Internal
Kategori C4
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48
jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
82 SPjumlah skor item C4
Kategori D1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 7 orang menjawab SP: 7 x 5 35
jumlah skor untuk 8 orang menjawab P: 8 x 4 32
jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 X 1 1
79 Pjumlah skor item D1
Kategori D2
menghitung skor:
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 2 orang menjawab TP: 2 x 1 2
76 Pjumlah skor item D2
kategori E1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15
jumlah skor untuk 14 orang menjawab P: 14 x 4 56
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1
77 Pjumlah skor item D3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal
kategori A2
menghitung skor:
jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20
jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 2 orang menjawab KP: 2 x 2 4
jumlah skor untuk 3 orang menjawab TP: 3 x 1 3
71 Pjumlah skor item A2
kategori A3
menghitung skor:
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 12 x 4 48
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 2 orang menjawab TP: 2 x 1 2
77 Pjumlah skor item A3
kategori A4
menghitung skor:
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40
jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1
77 Pjumlah skor item A4
kategori B1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15
jumlah skor untuk 8 orang menjawab P: 8 x 4 32
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 4 orang menjawab KP: 4 x 2 8
jumlah skor untuk 5 orang menjawab TP: 5 x 1 5
60 CPjumlah skor item B1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lanjutan Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan
Eksternal
kategori B2
menghitung skor:
jumlah skor untuk 6 orang menjawab SP: 6 x 5 30
jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40
jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1
79 Pjumlah skor item B2
kategori C1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 12 orang menjawab SP: 12 x 5 60
jumlah skor untuk 7 orang menjawab P: 7 x 4 28
jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
91 SPjumlah skor item C1
kategori D1
menghitung skor:
jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25
jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48
jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6
jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
81 SPjumlah skor item D1
kategori D2
menghitung skor:
jumlah skor untuk 10 orang menjawab SP: 10 x 5 50
jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0
90 SPjumlah skor item D2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lanjutan Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan
Eksternal
kategori D3
menghitung skor:
jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20
jumlah skor untuk 4 orang menjawab P: 4 x 4 16
jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6
jumlah skor untuk 3 orang menjawab KP: 3 x 2 6
jumlah skor untuk 7 orang menjawab TP: 7 x 1 7
55 CPjumlah skor item D3
kategori D4
menghitung skor:
jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15
jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48
jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0
jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0
jumlah skor untuk 5 orang menjawab TP: 5 x 1 5
68 Pjumlah skor item D4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 5.8 Perhitungan Hasil Kuesioner Faktor Kekuatan dan Kelemahan
kekuatan utama kekuatan kecilkelemahan utama kelemahan kecil
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 19 1
2 19 1
3 14 1 5
4 16 1 2 1
5 12 1 2 4 1
6 16 1 1 1 1
7 19 1
8 16 1 1 2
9 13 1 1 2 2 1
10 5 2 6 3 1 3
11 15 2 2 1
12 12 1 2 1 4
13 13 1 2 2 1 1
14 16 1 1 2
15 8 3 2 5 1 1
213 3 14 3 18 28 1 5 1 14
No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 5.9 Perhitungan Faktor Internal/ IFAS
Perhitungan bobot:
Faktor kekuatan 2
Bobot =
=
= 0,09
Faktor kekuatan 3
Bobot =
=
= 0,06
Faktor kekuatan 4
Bobot =
=
= 0,06
Faktor kekuatan 5
Bobot =
=
= 0,06
Faktor kekuatan 6
Bobot =
=
= 0,09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Faktor kekuatan 7
Bobot =
=
= 0,09
Faktor kekuatan 8
Bobot =
=
= 0,09
Faktor kekuatan 9
Bobot =
=
= 0,06
Faktor kekuatan 10
Bobot =
=
= 0,06
Perhitungan bobot:
Faktor kelemahan 3
Bobot =
=
= 0,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lanjutan Tabel 5.9 Perhitungan Faktor Internal/ IFAS
Faktor kelemahan 4
Bobot =
=
= 0,02
Faktor kelemahan 5
Bobot =
=
= 0,09
Faktor kelemahan 6
Bobot =
=
= 0,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 5.10 Perhitungan Hasil Kuesioner Faktor Peluang dan Ancaman
Peluang Utama Peluang KecilAncaman Utama Ancaman Kecil
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 15 1 1 3
2 11 1 3 1 1 3
3 4 1 2 12 1
4 0 16 1 3
5 5 1 2 1 5 3 3
6 14 2 1 2 1
7 16 1 2 1
8 15 1 1 3
9 18 1 1
10 0 1 10 1 1 7
11 1 2 1 1 6 1 8
99 2 11 4 20 50 2 3 1 28
No
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 5.11 Perhitungan Faktor Eksternal/ EFAS
perhitungan bobot:
Faktor peluang 2
Bobot =
=
= 0,09
Faktor peluang 3
Bobot =
=
= 0,06
Faktor peluang 4
Bobot =
=
= 0,09
Faktor peluang 5
Bobot =
=
= 0,11
Faktor peluang 6
Bobot =
=
= 0,11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lanjutan Tabel 5.11 Perhitungan Faktor Eksternal/ EFAS
Faktor peluang 7
Bobot =
=
= 0,11
Faktor peluang 8
Bobot =
=
= 0,11
Perhitungan bobot:
Faktor ancaman 2
Bobot =
=
= 0,03
Faktor ancaman 3
Bobot =
=
= 0,06
Faktor ancaman 4
Bobot =
=
= 0,09
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
TRANSKRIP WAWANCARA
1. Batik Raharjo
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: berdiri tahun 2014. Awalnya saya membatik di tempat lain, tetapi lama-
kelamaan ingin mencoba membuka usaha sendiri walaupun kecil-kecilam
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekonomian keluarga.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah ada 4 karyawan
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi penjualan lewat whatssapp dan facebook itu anak saya yang
mengelola .
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: iya
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan batik saya harganya murah dan terjangkau. Kelemahannya ada
dimodal..
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya banyaknya pesaing yang sudah besar dan terkenal.
Peluangnya mungkin bandara yang akan dibangun itu semoga saya bisa
berkembang.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: pantang menyerah
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: -.
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: -.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: bisa bersaing secara sehat saja dan jujur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: bagus dan berkembang lebih maju.
2. Batik Tamara
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: berdiri tahun 2010. Awalnya suami saya bekerja sebagai buruh waktu
itu punya uang sedikit lalu mendirikan usaha batik tulis. Sampai sekarang
saya dan suami yang mengelola usaha ini.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: Visi dan misi ingin meningkatkan perekonomian
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah ada 4 karyawan
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi yang saya gunakan adalah dalam hal pewarnaan menggunakan
naptol dan sol dirasa bagus
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: ya belum.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: iya
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan memperhatikan biaya dan keberangaman prouk Supaya
kualitasnya bagus, batik yang dihasilkan juga bagus. Kelamahannya di
modal
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya ada tempat pengepul dan dirasa penting. Ancamannya
belum ada
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: -
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: -
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: -
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis?
J: punya usaha yang berjalan baik
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: diharapkan bagus
3. Batik Yoga
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: berdiri tahun 1986 dan merupakan usaha keluarga sampai sekarang.
Dulu penjualan dari rumah kerumah lalu masuk pasar dan sekarang sudah
banyak yang tau batik saya karena usaha saya sudah berdiri sejak lama
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan
perekonomian dan mengembangkan usaha keluarga.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah ada 6 karyawan
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi saya pemasaran ke sekolah-sekolah dan saya juga mengajar
membatik .
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: alhamdulillah sudah cukup.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: iya
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,
kelemahannya karyawan saya cuma sedikit.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya produk batik saya hasilnya rapih dan mungkin bandara
yang akan dibangun bisa menjadi peluang yang cukup menguntungkan.
Ancamannya mungkin batik printing.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: lebih hati-hati bersaing saja
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: Campur tangan pemerintah ada.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
J: kadang dikasih bahan kain.
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: ya tidak perlu membeli kain, uangnya bisa digunakan untuk yang
lainnya.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: bisa bersaing secara sehat saja dan jujur.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: banyak yang menjadikan batik untuk pakaian dinas.
4. Batik Farras
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: batik farras berdiri tahun 2006 awalnya belum punya galery sendiri
masih kecil-kecilan, tapi alhamdulliah semakin banyak kemajuan sampai
sekarang bisa bertahan.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan
perekonomian dan mengembangkan usaha keluarga.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah ada 39 karyawan
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi inovasi motif, pewarnaan yang berani dan strategi pemasaran
lewat facebook, whatsapp.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: alhamdulillah sudah.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,
kelemahannya tempatnya yang kurang luas
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor
peluangnya sedikit. Hambatannya kayanya belum ada.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: ya bersaing aja kan udah punya pelanggan masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: Campur tangan pemerintah ada.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: diberi alat-alat batik seperti kain, dan suka diajak ikut pameran
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: jumlah produksi lumayan meningkat pembelinya juga bertambah
banyak
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.
Kapasitas produksinya juga banyak.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai
seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.
5. Batik Estin 1
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: Sejarah batik, batik awalnya dibuat seperti hiasan dinding tapi
peminatnya kurang lalu beralih ke sandang dan menjanjikan. Awalnya
memproduksi 10 potong dan berdiri sekitar tahun 2009, pertama kali
melakukan pemasaran dilakukan di Desa Wijirejo Bantul.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan
perekonomian caranya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk
dan motif yang bervariasi.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah karyawan estin 1 dan 2 buru lepas dan ada 12. Desain dilakukan
sendiri.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: Strategi yang digunakan modifikasi motif klasik dan modern atau
dikasih tambah ornamen tertentu, untuk pemasaran dilakukan dengan
media sosial seperti fb dan instagram.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: Strategi belum berjalan sesuai harapan karena kadang ketika posting
dimedsos konsumen cuman ngelike aja, kadang-kadang cuman nanya saja.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,
kelemahannya modalnyakan terbatas,
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor
peluangnya sedikit. hambatan dari segi permodalan dan pemasaran.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: Cara mengatasi ya cari konsumen yang bisa order secara kontinu. Untuk
modal masih sendiri karena kalau pinjam di bank ada agunannya.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: Campur tangan pemerintah belum pernah dirasakan.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.
Kapasitas produksinya juga banyak.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai
seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.
6. Batik Estin 2
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: Sejarah batik, batik awalnya dibuat seperti hiasan dinding tapi
peminatnya kurang lalu beralih ke sandang dan menjanjikan. Awalnya
memproduksi 10 potong dan berdiri sekitar tahun 2009, pertama kali
melakukan pemasaran dilakukan di Desa Wijirejo Bantul.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan
perekonomian caranya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk
dan motif yang bervariasi.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: jumlah karyawan estin 2 buru lepas dan ada 12. Desain dilakukan
sendiri.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: Strategi yang digunakan modifikasi motif klasik dan modern atau
dikasih tambah ornamen tertentu, untuk pemasaran dilakukan dengan
media sosial seperti fb dan instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: Strategi belum berjalan sesuai harapan karena kadang ketika posting
dimedsos konsumen cuman ngelike aja, kadang-kadang cuman nanya saja.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,
kelemahannya modalnyakan terbatas, serta kalau hasil yang diberikan
sama karyawan tidak bagus misalnya pewarnaan yang keluar dari motif ya
saya harus ulangi lagi.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor
peluangnya sedikit. hambatan dari segi permodalan dan pemasaran.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: Cara mengatasi ya cari konsumen yang bisa order secara kontinu. Untuk
modal masih sendiri karena kalau pinjam di bank ada agunannya.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: Campur tangan pemerintah belum pernah dirasakan.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.
Kapasitas produksinya juga banyak.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai
seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.
7. Batik Senok
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: awalnya saya membuka batik berdua dengan suami saya tahun 2008,
tapi karena ada masalah keluarga jadi saya buka sendiri sekarang
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekonomian keluarga dan melestarikan serta
mengembangkan usaha saya
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 16 karyawan.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
J: strateginya yaitu saya memasarkan menggunakan facebook dan
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: insyaallah iya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatan usaha saya punya galery sendiri, banyak sekolah-sekolah
senang membeli batik saya buat seragam. Kelemahannya kalau produksi
jumlah banyak suka kewalahan.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya ya pesaing batik tulis juga. Peluangnya bandara yang baru
bisa jadi menambah pesanan dan kenalan dari teman-teman buat di
promosikan.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya kekurangan modal
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: pinjam bank mba tapi saya takut tidak bisa mengembalikannya
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: kadang-kadang tapi ya saya jg sering tidak kebagian.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: diberi alat-alat batik seperti kain.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: mungkin dapat bersaing dengan usaha yang lain.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: sepertinya maju.
8. Batik Thok Thill
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana jarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: dulu ngelaju digaleri amriyahya, saya juga senang ngelukis, punya galeri
batik, waktu itu punya reencana batik yang bagus sekalian dan sasarannya
kalangan atas.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: menciptakan lapangan pekerjaan.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
J: ada 3 yaitu saudara sendiri
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: inofasi kreativitasnya jalan terus
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: saya orangnya tidak gampang puas tapi saya merasakan sudah lebih
bagus
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: semua pebisnis harus punya strategi, harus punya komitmen, harus
punya pendirian, harus punya tujuan, tapi karena saya bergerak dibidang
batik tulis itu membutuhkan kreatifitas saya, aku harus inovatif dan kreatif
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kelemahannya yang bisa desain cuman saya karena tulis lukis tidak bisa
semudah itu, karyawan saya tidak mampu. Kekuatannya saya menang di
desain karena saya punya desain yang banyak, pelanggan saya dan teman
saya berbeda karena yang pembelinya di segmen menengah keatas
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya sudah bagus dan aman apalagi dengan adanya bandara baru
nanti turis banyak yang suka. Ancamannya itu jika saya sakit tidak ada
yang bisa meneruskan.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: tidak ada yang bisa membantu saya dalam mendesain.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: ya kalau bisa aku sehat terus.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: tidak ada
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: jangan iri karena kita bersaing sehat, desain yang bagus, kualitas
dipertahankan, jujur.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: tetap bagus asal kreatif karena orang-orang bosen apalagi anak muda
yang tidak mau menggunakan motif orangtua maka dari itu muncul batik
kontemporer. Jika kita bisa mempertahankan usaha kita maka akan tetap
bersaing dengan orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
9. Batik Anugerah
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: sekitar 7 tahun warna alam. Sejak tahun 1980 saya sudah berkecimpung
tapi awalnya menggunakan warna kimia.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekonomian dan misinya yaitu bekerja keras dan terus
berusaha.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: 4 orang
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi dalam pewarnaan, pemasarannya hanya orang-orang tertentu
saja
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: Belum, masih sulit dalam memasarkannya.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya harus ditekuni
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatan ada di pewarnaannya karena menggunakan pewarnaan alam,
kelemahannya menurut saya banyak orang yang belum memahami tentang
batik
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya dengan adanya bandara yang mau dibangun akan
menambah minat pembeli, pewarnaanya saya menggunakan bahan-bahan
alami yang sudah mulai sulit ditemukan.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: ya dari segi mencari warna alam.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: selalu melakukan eskperimen dengan warna lain.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada. Tapi dari mempromosikan saja pemerintah membantunya
dengan mengikuti pameran-pameran.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: pemerintah mengikutkan usaha saya ke pameran-pameran
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
J: jumlah produksi lumayan meningkat pembelinya juga bertambah
banyak
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: orang-orang tertentu yang paham tentang batik, tidak takut bersaing
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: semoga pelanggan atau pecinta batik semakin mengerti tentang batik.
10. Batik Mandiri
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: awalnya sebagai karyawan buruh, lama kelamaan ingin memproduksi
sendiri menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Berdiri tahun 2015
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: menjaga kualitas produk dan misinya meningkatkan omzet.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: awalnya cuman 1 atau 2 dan sekarang ada 15.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: mengembangkan beberapa macam kreasi seperti klasik kontemporer
modern, dan segi pewarnaannya juga menggunakan sol dan naptol.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: kadang-kadang. Karena masih kecil-kecilan ada kendala dalam
pemasaran yang banyak saingan.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: iya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya menggunakan pembatik yang bagus (cepat, halus, dan
terampil) dan pewarnannya yang berkualitas.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya itu masuknya batik printing/cina dan harga yang disekitar
tidak standar. Peluangnya adanya bandara yang akan dibangun.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya susah mencari karyawan karena pembatik satu tidak hanya
memegang satu batik saja
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: saya mencari yang terus membantu kerja sama saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: tidak ada
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: mendapat tempat pembuangan limbah dari diperindag jogja
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: dapat mengurangi pencemaran air.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: harus pintar membuat pola dan pewarnaan yang berkreasi
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: mempunyai peluang besar karena akan dibangunnya bandara sehingga
dapat menarik pelanggan lebih banyak lagi.
11. Batik Banyu Sabrang
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: 17 april 2014, awalnya saya pengen banget menekuni usaha
batiik.karena batik juga merupakan salah satu seni. Kebetulan saya dulu
kuliah basiknya seni rupa dan saya ingin menggunakan ilmu saya di dunia
seni dan batik saya rasa cocok dengan seni saya. Karena dulu saya
penasaran dengan membatik waktu smp. Saya penasaran kenapa batik
bisa dijual mahal. Semenjak batik diakui oleh dunia dan Kulon Progo akan
dibangun bandara otomatis industri batik berkembang dan disitu saya
tergerak untuk memiliki usaha batik. Sebelumnya saya bekerja jual beli
handphone. Awal mendirikan saya tidak punya karyawan tapi saya punya
guru yang mengajarkan saya sampai pada bulan kedua saya mempunyai
satu karyawan.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: 15 orang
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi saya ialah eksplorasi motif. Misalnya raflesia itu cirinya Daerah
Jambi, Kulon Progoitu geblek renteng, cendrawasi itu di Irian Jaya. Kalau
pemasaran saya menggunakan fb dan instagram dan kedepannya saya akan
menggunakan fanpage yang berbayar.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum, karena untuk yang membuat fanpage blm berjalan dalam hal
orang yang mengoperasionalkan dan bikin kartu kredit yang belum di acc
oleh BRI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: Iya jelas sekali itu, karena tanpa adanya strategi kita menjalankan usaha
hanya seperti itu-itu saja, monoton dan kebanyakan pelaku usaha disekitar
sini hanya mencari laba saja. Pemasaran sudah merata hanya Papua saja
yang belum.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya ya beberapa teman dan pelanggan yang loyal dengan batik
saya. Kelemahannya adalah batik saya belum banyak yang mengenal
produk batik saya
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya ialah batik printing yang murah sementara saya batik tulis
yang harganya mahal. Peluangnya ialah dengan adanya bandara mungkin
dapat menarik banyak pelanggan apalagi Kulon Progo juga menjadi tuan
rumah pengrajin batik. Kemasan produk juga menjadi peluang karena
semua orang bisa tau batik yang murah dan mahal pembedanya dengan
melihat packagingnya dan terlihat sangat ekslusif.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: adanya batik printing.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: dengan membuat motif yang unik yang lebih banyak, sedangkan
printingkan motifnya pasaran. Dan menjelaskan kepada pelanggan
perbedaan batik tulis dengan batik printing
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada, dan masih sedikit sekali campur tangan dari pemerintah, dan
sebagian besar pemerintah hanya membantu pengrajin batik yang sudah
senior
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: mengerti seni karena batik membutuhkan orang yang tau dan suka seni
dan tanpa itu orang hanya bisa menjiplak saja.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: semoga berkembang semakin lancar dan bagus.
12. Batik MDR
P: Bagaimana sejarah batik berdiri?
J: Sejarahnya dari aku masih muda tapikan waktu masih muda belum
terlalu fokus baru fokus sekitar tahun 1995.
P: ada berapa karyawan?
J: Awalnya dulu cuman sendiri tapi sekarang ada beberapa karyawan (15).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strategi pewarnaan saya menggunakan warnanya bagus kualitas bagus.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya itu sudah otomatis.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya saya di warna yang bagus dan hasil pencantingannya juga
rapih. Kelemahannya dari modal yang kurang.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya kalau ada pameran bisa menarik pembeli lebih banyak.
Ancamannya batik printing yang murah.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: dalam hal permodalan
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: mengatasinya ya dengan bank-bank pinjaman
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada campur tangan dari pemerintah
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: memiliki niat dan berani maju
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: harapannya banyak yang menggunakan batik
13. Batik Kencono Progo
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: sejarahnya pertama usaha batik karena suka karena dulu orangtua saya
pernah memproduksi dan dulu tangan saya pernah masuk kedalam
perebusan dan saya ingin mengenang hal itu. Yang memberi nama
Kencono progo itu adalah orang tua angkat saya. Dulu saya bekerja
sebagai buruh di PT Timbul Tenggelam dari sekolah, lalu pernah dipabrik
baja Surabaya, buruh bangunan, pernah jadi cleaning service di Rumah
sakit bethesda, dan pernah bekerja jualan sate dirumah makan. Saya juga
pernah kerja di lampung sebagai tukang bersih-bersih kebun dan manjikan
saya juga pengen bikin batik yang nanti dikhususkan untuk Bapak
gubernur di Lampung dulu saya senang melihat orang membatik dan suka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
nyuri-nyuri waktu buat membatik karena majikan saya tidak mengijinkan
saya untuk membatik dan akhirnya saya bisa. Kemudian majikan saya tau
kalau saya membatik akhirnya majikan saya mengijinkan dan malah saya
diajarkan proses membatik dari membuat motif ,pewarnaan sampai batik
jadi.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: sampai sekarang ada 8 karyawan.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: ya dalam hal pemasaran. kalau saya tetap melobby tempat yang punya
showroom batik dan datang ke instansi membawa contoh batik dan
meninggalkan kartu nama.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: sudah berjalan dan tetap bertahan, menjalin komunikasi yang baik
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya itu sudah otomatis.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya yaitu saya bisa dan tau dalam proses membatik, sedangkan
kelemahannya yaitu terletak di permodalan.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya yaitu dengan akan dibangunnya bandara itu akan menarik
konsumen. Batik printing bukan menjadi ancaman menurut saya karena
menurut konsumen tidak mau memakai batik yang sama karena
kebanyakan printing mencetak batik dengan motif yang sama
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: dalam hal permodalan
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: mengatasinya ya dengan bank-bank mingguan.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada campur tangan dari pemerintah
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: dilihat dari relasi yang dimiliki
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: saya lihat semakin bagus dan kebanyakan yang minat terhadap batik
tulis berasal dari kalangan atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
14. Batik Sinar Abadi
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: awalnya kita dari kondisi usaha yang terpuruk yaitu craft karena waktu
itu krisis global dan habis gempa dan permintaan luar negeri stop order
semua jadi kita benar-benar dari nol lalu waktu itu kita dapat bocoran
bahwa batik diakui oleh UNESCO dan kita mencoba mengumpulkan ahli
batik disekitar sini dan sepakat membentuk usaha batik akhirnya malam
ada pertemuan dan pagi siap produksi sebelumya memang sudah prepare
kira-kira berdiri tahun 2008.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus
memberdayakan ekonomi lingkungan.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: dulu ada 4 termasuk kita sampai saat ini yang sudah standby 20 orang
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: pertama inovasi produk termasuk motif pewarnaan dan bahan baku dari
awal sampai sekarang masih terus berinovasi kemudian promosi baik
media sosial maupun promosi secara langsung pameran dan hubungan
antar teman semuanya efektif dan untuk saat ini relasi antar teman
merupakan yang paling kuat.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum sepenuhnya tapi sudah berjalan paling tidak relasi antar teman
kita selalumembuka jaringan pertemanan, dan elektronik sudah lakukan
tapi blm kontinu karena kita keterbatasan di sumber daya. Pemsaaran
sudah seluruh indonesia dan luar negeri baru dibawa sebagai souvenir
sudah sampai eropa, asia.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: jelas segala sesuatunya harus ada strateginya supaya tujuan kita dapat
tercapai
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kelemahannya yaitu sistem perusahaannya masih sistem kekeluargaan,
kekuatannya yaitu karena kita rasa kekeluargaannya tinggi jadi tanggung
jawab pekerja juga tinggi. Sudah ada tempat distribusi yang tetap .
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya yaitu sebentar lagi bandara internasional akan dibangun dan
itu merupakan peluang yang sangat besar untuk menarik pelanggan.
Ancamannya ya tergantung dari kita menanggapi peluang tadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya ya dari regenerasi membatik itu susah. Kebanyakan orang
tua yang masih berperan dalam membantik.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: memasukan batik dalam kurikulum muatan lokal harapannya banyak
anak muda yang tertarik untuk terjun didunia batik.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: ada.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: Kita sudah pernah diberi pelatihan Ti, mediasi dengan pemilik atau
penyandang dana oleh pemerintah
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: semuanya dari tahun ke tahun meningkat misalnya omzet dan produksi
dari tahun ke tahun meningkat.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: kita harus punya ciri khas baik dari segi produk, strategi, dan gaya
pemasaran sendiri lalu menanamkan brand kepada pelanggan. Kita punya
motif khusus yang sudah dipatenkan misalnya wahyu bukit menoreh
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: saya yakin dan tidak perlu khawatir dengan kompetitor
15. Batik Sekar Langit
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: awalnya bapak bekerja buruh warna terus kalo sepi kepikiran buat bikin
sendiri dan mulai sekita 4/5th yang lalu
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekonomian keluarga saja.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 3
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: dari segi pemasaran kalau ada pameran ikut serta
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: berjalan tapi belum sesuai harapan.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
J: iya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya ya dari harga batik yang terjangkau, kekurangannya dari
segi modal
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya dengan akan dididirikannya bandara internasional di Kulon
Progo. Ancamannya belum ada dirasakan sejauh ini.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: ya mungkin dalam hal modal.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: modal kita masih kecil dan belum berani untuk meminjam ke bank.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: sudah ada
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: kompor gas, meja
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: produksinya bertambah meningkat pemesanannya
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: wah saya juga tidak mengerti.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: kedepannya yakin bahwa usaha ini akan maju
16. Batik Sambayung
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: sebenarnya dari simbah sudah ada tapi sama orangtuaku tidak
diteruskan. Lalu sayalanjutkan sekitar akhir tahun 2012. Sudah merasakan
pasang surut pembeli., biasanya bulan-bulan tertenu yang ramai misalnya
lebaran, natalan,tahun baruan.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: ingin melestarikan budaya bangsa dan ingin memberdayakan tenaga
masayarakat sekitar dengan cara sebisa mungkin kita menciptakan kerjaan
batik walaupun sepimemperbanyak stok
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 10 karyawan.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
J: strateginya terletak di finishing. Menonjol dalam hal pewarnaan disini
fokus ke pewarnaan colet menggunakan indigosol.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum. Karena kita merasa belum puas karena perkembangan batik
cepat sekali. Kita sudah melakukan pemasaran sampai seluruh nusantara
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kelemahannya terletak pada cuaca kalau cuaca tidak bagus tidak bisa
mendukung produk. Kekuatannya ya tergantung dari niat kita sendiri.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya belum ada. Peluangnya ya dengan akan dibangunnya
bandara di Kulon Progo diharapkan banyak konsumen yang tertarik
terhadap batik
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya ya tergantung cuaca tadi
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: belum bisa .
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: ada sering.
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: pemerntah sering mengadakan pelatihan dan sering didanai
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: hasil produknya kalau dulusebulan cuman dapet 30 sekarang bisa
sampai 50 lembar.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: menjaga kualitas batik sendiri.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: kelihatannya agak lumayan cerah
17. Batik Sembung
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
J: berdiri tahun 2009. Mengawali batik karena kepepet perekonomian.
Batik di buat berdasarkan kreasi dan kreatif. Dulu hanya saya dan istri
saya yang bekerja dipasarkan dengan tampil depan rakyat dan pameran,
ditunjukkan didepan rumah. Promosi dilakukan lewat mulut ke mulut.
Lalu pada tahun 2011 sewaktu melakukan pameran bertemu teman dan
bos. Oleh beliau saya diberi jalan untuk membuat batik.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekoniman keluarga dan menghasilkan produk yang
berkualitas
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 10
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: pemasaran melalui media sosial
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum sesuai harapan. Bairkan anak saya yang melanjutkan bisnis ini
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya saya banyak karyanya motifnya juga banyak.
Kelemahannya terpencilnya desa kalo dikota bisa lebih berkembang.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: peluangnya itu di daerah provinsi sudah menggalakan batik. saya di kota
jogja yang merupakan kota seni jadi pasti banyak peminatnya.
Ancamannya tidak ancaman, saya menjual karya bukan kain.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya di cuaca dan lamanya produksi
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: kalau cuaca ya kita pasrah aja, perbanyak karya.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: ada
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: promosi dengan pameran, pelatihan karyawan dan pemberian alat-alat.
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: jangkauan pemasaran yang lebih luas.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
J: tidak ada ciri-ciri. Tidak setuju jika owner dan karya ada batasnya. Kita
itu beda porsi pikir, gaji. Jika dibilang bos nanti besar kepala.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: yakin sangat diminati.
18. Batik Aricha
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: dulunya saya cuman beli kain 1 atau 2 potong trus digambar sendri
diwarnain sendiri terus dijual terus kalau laku tadi dibeli lagi, tapi dulu
saya disambi kerja buruh.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekoniman keluarga dan menghasilkan produk yang
berkualitas
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 10
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: dalam hal pewarnaan kita menggunakan pewarnaan yang bagus dan
proses pencantingan.
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum kita juga masih belajar. Tren warna setiap waktu berbeda-beda
jadi ya kita juga harus punya strategi sendiri.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: ya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya disini kita menggunakan kain dan pewarnaannya yang
bagus dan mahal. Kelemahannya yaitu dimodal.
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: belum ada ancaman. Peluangnya ya karena ada prinsip “bela beli Kulon
Progo” jadi banyak masyarkat yang membeli batik khusunya buat
sekolahan.
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: kalau ada yang order banyak sekali masih belum sanggup karena
karywanannya masih sedikit.
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
Belum bisa menerima orderdalam jumlah banyak sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum ada
P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku
UMKM ?
J: belum ada
P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,
jangkauan pasar)
J: belum ada karena disini masih usaha kecil-kecilan, kalau orang penting
biasanya lari ke batik yang besar.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: saya tidak menganggap semuanya pesaing karena rejeki sudah ada yang
ngatur sendiri-sendiri.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: harapannya maju.
19. Batik Satuhu
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: dulu itu batik jarang diminati cuman pengennya gimana caranya batik
dipakai disegala usia makanya sayabikin motif yang bebas temanya.
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: meningkatkan perekonomian keluarga dan memfoksukan
pengembangan produk batik yang dimiliki.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 10 karyawan.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strateginya yaitu dari kreasi kita sendiri dan pewarnaanya kita lebih
berani menggunakan warnanya kalem tapi tajam. Seperti naptol ataupun
indigosol
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: alhamdulillah sudah.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: insyaallah iya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: banyak. Ada persaingan dari usaha yang sudah besar-besar, motifnya
mereka juga sudah macam-macam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya yaitu batik printing karena hasilnya lebih halus dan rapih
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: ya hambatannya yaitu motif batik cina karena harganya lebih murah
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: tergantung dari diri kita, karena jika kita orang Indonesia kita harus bisa
mencintai produk dalam negeri, karena kalau bukan kita siapa lagi.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum pernah ada campur tangan pemerintah.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: harus punya modal bagi mereka yang punya modal besar sekalinya
batiknya belum laku tapi berani memberi upah yang besar juga.
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: kalau bisa masyarakat menggunakan batik tulis sehari-hari misalnya
batik dipakai baju santai.
20. Batik Darminto
P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?
atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?
J: awalnya bapak ibu saya yang membatik, lalu dilanjutkan saya sebagai
anaknya. .
P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?
J: untuk makan sehari-hari dan membiayai pegawai saya.
P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?
J: ada 28 karyawan.
P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan
usaha kerajinan batik tulis ?
J: strateginya ya mengikuti kalau ada pameran. Lalu anak saya
memasarkan dengan facebook
P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu
dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah
berjalan sesuai dengan harapan ?
J: belum 100%.
P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan
perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?
J: iya.
P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang
berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: kekuatannya batik saya dijual dengan harga yang relatif murah
tergantung dari motifnya. Kelemahannya modalnya terbatas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada
pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?
J: ancamannya yaitu batik printing yang dapat mengalahkan penjualan
batik saya. Peluangnya semoga bandara yang mau dibangun bisa
menambah penjualan
P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis
yang bapak/ibu geluti ?
J: hambatannya ya kalau pesanannya banyak buat beli bahan-bahan
kadang kurang uangnya
P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?
J: pinjam kalau tidak ya ngutang dulu.
P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah
tersebut ?
J: belum pernah ada campur tangan pemerintah.
P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan
batik tulis ?
J: penjualan batiknya laris di pasaran
P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan
datang ?
J: saya harap semakin banyak yang minat terhadap batik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Beberapa Motif Batik UMKM Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa
Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo
Batik Aricha_motif parang Batik Banyu Sabrang_motif dolat dolit
Batik Raharjo_motif wahyu temurun Batik Satuhu_motif pulo retak
Batik Sekar Langit_ motif lukis Ahok Batik Sembung_motif pulo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Batik Senok _ Motif pulo Batik Sinar Abadi_Motif Geblek Renteng
Batik Tamara_Motif Purbo Batik Mandiri_Motif semen gajah garuda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI