strategi pengembangan umkm batik tulis ...strategi pengembangan umkm batik tulis (studi kasus batik...

160
STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Oleh: FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA 132114126 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS

(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah,

Kabupaten Kulon Progo)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA

132114126

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

i

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS

(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan

Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma

Oleh:

FELISIA MELIANA RATRI P.SILITONGA

132114126

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu

ditinggikan-Nya pada waktunya” dan “ Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-

Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:6-7)

Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria,

kedua orang tuaku Mama dan Alm Papa,

Kakakku Roma Uli,

dan sahabat-sahabatku,

terima kasih atas doa dan dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS

(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan

Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 19 Juli 2017 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol

yang menunjukan gagasan atau pendapatan atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Yang membuat pernyataan,

Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

Nomor mahasiswa : 132114126

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS

(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan

Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Juli 2017

Yang membuat pernyataan,

Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat menyusun

dan menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi

salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini dibuat oleh penulis dan tak lepas dari bimbingan, arahan, dan

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D.selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman

selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam menyelesaikan skripsi

ini.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Kepala Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan

pengalaman selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

viii

4. Dr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan

serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. FA. Joko Siswanto, MM., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing

akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di

program studi akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

6. Dosen penguji.

7. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Mama dan Alm. Papa yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabatku tersayang “ciwi-ciwi”: Barbara Amelia Kristy, Felisita

Anggi Dewi K, Giat, Aprillia Cesarika Koosman, dan Maria Angela

Charisma Besthari. Teman setiaku Veronika Niken Kusumawardhani atas

semua dukungan, cerita, canda tawa, dan kebersamaan selama ini.

10. Vincentius Nuariyantino Alfa Sunarya yang selalu memberikan dukungan

dan waktu selama menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini

bermanfaat untuk memperluas pengetahuan pembaca.

Yogyakarta, 31 Juli 2017

Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

ix

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ......................... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ....................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR .................................................................. xii

ABSTRAK ....................................................................................................... xiii

ABSTRACT ..................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

E. Sistematika Penulisan ...................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9

A. UMKM ............................................................................................ 9

1. Pengertian UMKM .............................................................. 9

2. Kriteria UMKM ................................................................... 9

B. Strategi Pengembangan ................................................................... 10

C. Analisis SWOT ................................................................................ 15

D. Kerangka Konseptual ...................................................................... 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

x

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 20

A. Jenis Penelitian ................................................................................ 20

B. Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 20

C. Populasi Sasaran .............................................................................. 20

D. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 21

E. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 21

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran................................................ 21

1. Strategi Pengembangan ............................................................ 22

2. Alternatif Strategi Pengembangan .......................................... 23

3. Analisis SWOT ........................................................................ 24

G. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 25

H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA GULUREJO

DAN DESA NGENTAKREJO ........................................................................ 36

A. Sejarah Batik Di Kulon Progo.............................................................. 36

B. Peta Lokasi UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan

Desa Ngentakrejo ................................................................................. 39

C. Kondisi Geografis Dan Demografis Kabupaten Kulon Progo ............. 41

D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo .......................................................................................... 44

BAB V ANALISIS DA TA DAN PEMBAHASAN ....................................... 47

A. Analisis Data ........................................................................................ 47

B. Pembahasan .......................................................................................... 78

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 89

A. Kesimpulan .......................................................................................... 89

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 92

C. Saran ..................................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94

LAMPIRAN 1 .................................................................................................. 97

LAMPIRAN 2 .................................................................................................. 104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria UMKM .............................................................................. 10

Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan ............................................... 22

Tabel 3.2 Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan .............................. 24

Tabel 3.3 Tabel IFAS (strenghts).................................................................... 29

Tabel 3.4 Tabel IFAS (weaknesses) ................................................................ 29

Tabel 3.5 Tabel EFAS (opportunities) ............................................................ 31

Tabel 3.6 Tabel EFAS (threats) ...................................................................... 31

Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk

Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon Progo .................................... 43

Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada Di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo ..................................................................... 45

Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh

Pelaku UMKM Batik Tulis (per kategori) ....................................... 48

Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh

Pelaku UMKM Batik Tulis (per responden) ................................... 51

Tabel 5.3 Spesifikasi Jenis Strategi Pengembangan yang Sedang Digunakan Oleh

Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo . 53

Tabel 5.4 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Internal ........... 55

Tabel 5.5 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal . 57

Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Eksternal......... 58

Tabel 5.7 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal 60

Tabel 5.8 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pelaku UMKM Batik Tulis ....... 61

Tabel 5.9 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Internal/ IFAS ...................... 67

Tabel 5.10 Faktor Peluang dan Ancaman Pelaku UMKM Batik Tulis............ 69

Tabel 5.11 Penghitungan Faktor-Faktor Strategi Eksternal/ EFAS ................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Eksternal & Internal Perusahaan Dalam Perspektif SWOT 18

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual .................................................................. 19

Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel............................................. 34

Gambar 3.2 Diagram Matrik SWOT ............................................................... 35

Gambar 4.1 Motif Geblek Renteng ................................................................. 38

Gambar 4.2 Peta Lokasi Desa Gulurejo .......................................................... 40

Gambar 4.3 Peta Lokasi Desa Ngentakrejo .................................................... 41

Gambar 5.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik Tulis Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo .................................................. 75

Gambar 5.2 Penentuan Strategi Matriks SWOT .............................................. 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

xiii

ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS

(Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan

Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

NIM: 132114126

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan dan

alternatif strategi yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngenatkrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada UMKM batik tulis. Data yang

digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner

berkaitan dengan strategi pengembangan UMKM batik tulis. Hasil kuesioner dan

wawancara akan dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan seluruh pelaku UMKM batik tulis yang

berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo menggunakan strategi fokus

(kombinasi dari cost leadership dan strategi diferensiasi), dan jenis strategi yang

digunakan yaitu pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,

pemasaran dengan menggunakan media sosial dan pameran, penggunaan alat

yang modern seperti canting elektrik dan kompor gas, serta inovasi motif dengan

modifikasi motif. Selain itu terdapat 12 (dua belas) alternatf strategi yang sesuai

dengan situasi yang ada yaitu 4 kombinasi strategi strenghts dan opportunities, 3

kombinasi strategi weaknesses dan opportunities,3 kombinasi strategi strenghts

dan threats, dan 2 kombinasi strategi weaknesses dan threats.

kata kunci: strategi pengembangan, alternatif pengembangan, analisis SWOT,

UMKM, industri batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

xiv

ABSTRACT

THE DEVELOPMENT STRATEGY OF MSMEs BATIK

(Case Study of Batik Tulis in Gulurejo Village and Ngentakrejo Village,

Lendah Sub-district, Kulon Progo Regency)

Felisia Meliana Ratri P.Silitonga

NIM: 132114126

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

This study aims to determine the development strategy and alternative

strategies used by Micro and Small Medium Enterprises batik (MSMEs) located

in the Gulurejo and Ngentakrejo Village, Lendah sub-district, Kulon Progo. This

type of research is a case study. The data used is the primary data obtained from

interviews and questionnaires related to the development strategy of MSMEs

batik. The data was analyzed by qualitative descriptive analysis technique.

The results showed that all MSMEs batik in Gulurejo and Ngentakrejo

Village practice a focus strategy ( a combination of cost leadership and

differentiation strategies). The type of strategy used were dyeing by using

“naptol” and “indigosol”, design innovation, marketing by using social media and

exhibition, the use of modern tools such as electric “canting” and gas stove, and

innovation by modifying design. In addition there were 12 (twelve) alternative

strategies that switable with the existing condition. They were four combinations

of strengths and opportunities strategies, three combinations of weaknesses and

opportunities strategies, three combinations of strenghts and threats strategies, and

two combinations of weaknesses and threats strategies.

key: development strategy, alternative development strategy, SWOT analysis,

Micro, Small, and Medium Enterprises, batik industry.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara berkembang yang mempunyai jumlah

penduduk yang besar dan padat. Kemiskinan dan pengangguran di

Indonesia merupakan masalah utama sejak zaman penjajahan. Cara untuk

memecahkan masalah-masalah tersebut bisa dilakukan dengan

pelaksanaan pembangunan secara sadar, nyata, dan efektif yang diarahkan

untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan

pendapatan seluruh masyarakat (Suroto, 1983: 1).

UMKM merupakan penopang perekonomian bangsa. Menurut

Nuhung (2012) melalui kewirausahaan, UMKM berperan sangat penting

dalam menekan angka pengangguran, menyediakan lapangan kerja,

mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan dan

membangun karakter bangsa. Pertumbuhan dan pengembangan sektor

UMKM sering diartikan sebagai salah satu indikator keberhasilan

pembangunan, khususnya bagi negara-negara yang memiliki pendapatan

perkapita yang rendah. Sebagai gambaran pada tahun 2011-2012, walau

sumbangannya dalam output nasional (PDB) hanya sebesar 57,94 persen,

namun UMKM memberi kontribusi sebesar 99,9 persen dalam jumlah

badan usaha di Indonesia serta mempunyai andil sebesar 97,24 persen

dalam penyerapan tenaga kerja (www.depkop.go.id).

Peranan UMKM yang sangat besar tersebut, memberikan

penjabaran bahwa UMKM harus dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

2

UMKM akan mampu bertahan dan bersaing apabila mampu menerapkan

pengelolaan manajemen secara baik. Pengelolaan manajemen secara

umum mencakup bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia

(SDM), dan keuangan.

Dalam menjalankan usaha baik dalam skala mikro, kecil dan

menengah, dibutuhkan strategi agar dapat bersaing dengan yang lainnya.

Menurut Purwanto (2008) analisis strategi meliputi “segitiga strategi”,

yaitu: Pelanggan, Pesaing dan Perusahaan. Industri yang dikatakan

berkembang apabila memiliki pelanggan tetap, mampu bersaing dan

bertahan diantara banyaknya pesaing-pesaing yang ada, dan memiliki

perusahaan yang dikelola dengan baik. Kebanyakan perusahaan/unit usaha

melakukan kegiatan produksi dan operasinya hanya sampai berkonsentrasi

pada pembuatan produk saja, termasuk perusahaan berskala kecil hingga

menengah. Perusahaan seharusnya juga memperhatikan strategi usaha

guna mempertahankan dan mengembangkan usaha yang sudah ada, agar

tetap dapat bersaing.

Industri batik merupakan salah satu bentuk atau jenis UMKM yang

ada. Batik merupakan salah satu kerajinan asli Indonesia yang memiliki

corak khas sebagai cerminan dari kekayaan budaya nasional Indonesia.

Proses pembuatan batik dilakukan oleh orang-orang yang sudah ahli dalam

ilmu membatik dan biasanya ilmu membatik yang dimiliki tersebut

didapatkan secara turun temurun dari keluarga mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

3

Menurut menteri perindustrian tahun 2015 nilai ekspor batik

sebesar USD 156 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun, naik sebesar 10

persen dari tahun 2014. Ini menunjukkan pemasaran batik Indonesia

dominan masih di dalam negeri, namun hal tersebut tetap membuktikan

bahwa batik Indonesia mempunyai potensi ekspor yang berdaya saing di

pasar internasional dan batik mempunyai peluang besar untuk lebih

mengembangkan pasar, baik untuk kebutuhan pasar dalam negeri maupun

kebutuhan pasar luar negeri (Badan Pusat Statistik, 2011).

Di Kabupaten Kulon Progo, daerah yang menjadi sentra kerajinan

batik ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah.

Letak Dusun yang menjadi sentra batik di Lendah itu berada tidak jauh

dari Sungai Progo atau sekitar 30 km arah barat daya Kota Yogyakarta,

(Sugirin, 2015). Batik yang ada di Kulon Progo merupakan hasil dari olah

cipta, rasa, dan karsa serta kristalisasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat

di Kabupaten Kulon Progo yang sudah mengakar. Dalam kehidupan

masyarakat dan dijunjung tinggi sebagai sebuah wahana bernilai norma-

norma kehidupan yang luhur dan batik juga merupakan sebuah produk

warisan budaya oleh para leluhur kita yang adiluhung.

Perkembangan Industri UMKM batik yang ada di Kulon Progo

memang dikatakan sudah berkembang. Namun masih menemukan kendala

yang dihadapi oleh UMKM yang ada di Lendah yaitu terkait dengan

terbatasnya akses pasar, bidang produksi, terbatasnya tenaga pembatik,

serta kesulitan membuang limbah batik. Permasalahan yang dihadapi oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

4

pelaku UMKM yang ada di Lendah memiliki dua problema yaitu berkaitan

dengan permasalahan internal dan eksternal. (http://news.detik.com)

Menurut Hafsah (2004) dengan melihat permasalahan yang

dihadapi dalam pengembangan UMKM, maka dibutuhkan suatu strategi

pengembangan UMKM agar perkembangan UMKM berjalan dengan

cepat, permasalahan yang dihadapi dapat direduksi dan UMKM

mempunyai keunggulan yang lebih kompetitif. Strategi pengembangan

UMKM didasarkan pada analisis SWOT (strengths, weakness,

opportunities, threats).

Menurut Jogiyanto (2005:46), SWOT digunakan untuk menilai

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya

yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan

tantangan-tantangan yang dihadapi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suliyanto (2011) berkaitan

dengan strategi pengembangan Batik Banyumas dan Batik Purbalingga.

Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang berhasil

dirumuskan untuk pengembangan usaha batik adalah: membuat batik

unggulan khas Purbalingga, membuat sarana pemasaran baru, ekspansi

pasar ke instansi dan meningkatkan keunikan motif batik. Sementara

penelitian yang dilakukan oleh Amalia (2012) berkaitan dengan analisis

strategi pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan di Kota

Semarang. Analisis dilakukan dengan analisis SWOT. Strategi yang

berhasil dirumuskan adalah: menggunakan teknologi modern,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

5

mempertahankan kualitas produk, memanfaatkan bantuan modal

pemerintah, pelatihan terhadap pegawai, merekrut tenaga ahli, administrasi

pembukuan, kemitraan, promosi melalui internet, ekspansi pasar,

meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan desain dan motif serta

menambah saluran distribusi.

Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk

mengangkatsuatu penelitian yang berjudul “Strategi Pengembangan

UMKM Batik Tulis (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)”. Penelitian ini

penting dilakukan untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh industri

UMKM batik tulis yang ada di Kulon Progo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa

masalah yaitu:

1. Strategi pengembangan apa yang digunakan industri UMKM batik

tulis di Kecamatan Lendah, Kulon Progo ?

2. Apakah terdapat alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai

dengan situasi yang ada di industri UMKM batik tulis di Kecamatan

Lendah, Kulon Progo ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui strategi pengembangan yang digunakan UMKM

batik tulis yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon Progo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

6

2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya alternatif strategi yang digunakan

yang sesuai dengan situasi yang ada di Kecamatan Lendah, Kulon

Progo.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak

antara lain:

1. Bagi Pelaku Usaha UMKM

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan

dalam strategi pengembangan UMKM batik tulis melalui analisis

SWOT.

2. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan agar peneliti dapat menambah wawasan,

dan pengetahuan menulis tentang strategi pengembangan industri

khususnya batik dengan menggunakan analisis SWOT.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

pengetahuan bagi kemajuan akademisi dan dapat dijadikan acuan atau

referensi bagi penelitian selanjutnya tentang strategi pengembangan

UMKM melalui analisis SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

7

E. Sistematika Penulisan

Penulisan dari skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab, antara lain:

Bab I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan teori-teori yang mendukung

topik penelitian yang akan digunakan peneliti dalam

membahas permasalahan yang ada.

Bab III METODE PENELITIAN

Pada bab ini memuat penjelasan tentang metode penelitian

yang digunakan. Meliputi jenis penelitian, jenis dan sumber

data, tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan

data, teknik analisis data, variabel penelitian.

Bab IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan secara garis besar objek yang

diteliti. Seperti sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur

organisasi, dan produk usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

8

Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang analisis data dan

pembahasannya menggunakan hasil temuan lapangan.

Bab VI PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari penelitian, keterbatsan

penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

1. Pengertian UMKM

Badan pusat statistik (BPS) memberikan definisi UMKM

berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas

usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan

usaha menengah merupakan entitas usaha yang memiliki tenaga kerja

20 s.d 99 orang. Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan UKM), bahwa yang dimaksud

dengan Usaha Kecil (UK), termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah

entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak

Rp200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan

memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000.

Sementara itu, Usaha Menengah (UM) merupakan entitas usaha milik

warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar

dari Rp200.000.000 s.d. Rp10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan

bangunan.

2. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut UU

nomor 20 tahun 2008 digolongkan berdasarkan jumlah aset atau omset

yang dimiliki oleh sebuah usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

10

Tabel 2.1 Kriteria UMKM

No

Usaha

Kriteria

Asset Omzet

1 Usaha Mikro Maks 50 juta

Maks 300 juta

2 Usaha Kecil > 50 juta - 500 juta 300 juta- 2,5

miliar

3 Usaha Menengah > 500 Juta - 10

Miliar

> 2,5 miliar - 50

miliar

Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 2012

B. Strategi Pengembangan

Strategi merupakan unsur yang penting dalam menghadapi

tantangan. Menurut Christensen (1973) strategi adalah pola-pola berbagai

tujuan serta kebijaksanaan dasar dan rencana-rencana untuk mencapai

tujuan tersebut, dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa

yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan, demikian juga alat

perusahaan baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Glueck

(1980) mendefinisikan strategi adalah satu kesatuan rencana yang

komprehensip dan terpadu yang menghubungkan kekuatan strategi

perusahaan dengan lingkungan yang dihadapinya, kesemuanya menjamin

agar tujuan perusahaan tercapai. Hamel dan Prahalad dalam Rangkuti

(2008) mendefinisikan strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat)terus-menerus dan dilakukan

berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para

pelanggan di masa depan. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi

strategi secara umum adalah satu kesatuan rencana perusahaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

11

komprehensip dan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan

perusahaan (Supriyono)

Secara konsepsional strategi pengembangan dalam konteks industri

adalah upaya untuk melakukan analisis terhadap kondisi pasar kawasan

baik internal yang meliputi kelemahan dan kekuatan dan kondisi pasar

eksternal yaitu peluang dan ancaman yang akan dihadapi, kemudian

diambil alternatif untuk menentukan strategi yang harus dilakukan.

Analisis pasar internal merupakan suatu proses untuk menilai faktor-faktor

keunggulan strategis perusahaan/ organisasi untuk menentukan dimana

letak kekuatan dan kelemahannya, sehingga penyusunan strategi dapat

dimanfaatkan secara efektif, kesempatan pasar dan menghadapi

hambatannya, mengembangkan profil sumber daya dan keunggulan,

membandingkan profil tersebut dengan kunci sukses, dan mengidentifikasi

kekuatan utama dimana industri dapat membangun strategi untuk

mengeksploitasi peluang dan meminimalkan kelemahan dan mencegah

kegagalan(Barney: 2007).

Menurut Porter dalam Rangkuti (2008) strategi yang memungkinan

organisasi memperoleh keunggulan kompetitif ditinjau dari 3 perbedaan

dasar, yaitu:

1. Cost Leadership Strategies (Strategi Kepemimpinan Biaya),

Apabila perusahaan ingin berproduksi dengan biaya murah saja

dan target kompetisi luas maka perusahaan tersebut menjadi hulubalang

biaya (cost leadership). Strategi ini bertujuan untuk menawarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

12

serangkaian produk atau jasa pada harga yang serendah mungkin

dibandingkan dengan produk pesaing dengan atribut serupa. Sasaran

dari tipe strategi ini adalah pasar yang besar.

2. Differentiation Strategies (Strategi Diferensiasi),

Apabila kombinasi target persaingan kecil atau sempit

dikombinasikan dengan kebedaan produk maka perusahaan harus fokus

dalam keragaman produk. Strategi Pembedaan Produk (differentiation),

mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri

dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa)

yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik

minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.

3. Focus Strategies (Strategi Fokus).

Apabila perusahaan mempunyai target persaingan kecil atau

sempit, tapi juga ingin biaya rendah, dia harus fokus pada biaya

produksi (cost focus) sebagai alat untuk menjadi unggul. Strategi jenis

ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya

relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli

relatif tidak dipengaruhi oleh harga.

Menurut Amalia (2012)untuk mendapatkan alternatif strategi yang

dapat diterapkan pada usaha mikro, kecil, dan menengah adalah dengan

menggunakan faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup

pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan. Faktor eksternal

mencakup kondisi sosial ekonomi, teknologi, pembeli, pesaing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

13

1. Faktor Internal Perusahaan

Faktor internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan

yang mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan

(Amalia, 2012), meliputi:

a. Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang mencakup seluruh

sistem yang berhubungan dengan kegiatan untuk merencanakan

dan menentukan harga, hingga mempromosikan dan

mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun potensial (Fuad,

2009). Ada tujuh fungsi dasar pemasaran: analisis pelanggan,

penjualan produk dan jasa, perencanaan produk dan jasa,

penetapan harga, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.

Aspek tempat dan promosi penting dalam elemen pemasaran.

Promosi terdiri dari: periklanan, kehumasan, promosi penjualan,

promosi langsung, promosi tidak langsung dan lain-lain.

b. Produksi

Produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang dan jasa

(Fuad, 2009). Tujuan kegiatan produksi, adalah

menghasilkan/menciptakan suatu barang, menambah serta

meningkatkan nilai guna barang yang sudah ada serta memenuhi

kebutuhan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

14

c. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

penting dalam suatu perusahaan. Kualitas kesesuaian SDM ini

berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan karyawan dan perputaran

tenaga kerja.Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional

dan merupakan usaha keluarga yang turun- temurun (Fuad, 2009).

d. Keuangan

Keuangan dalam UMKM terkait dengan bagaimana

memperoleh pendanaan, pengumpulan dana, pengendalian kas

serta perencanaan kebutuhan keuangan (Fuad, 2009). Pada

umumnya praktik kegiatan UMKM berjalan tanpa mengandalkan

informasi keuangan yang disusun secara tertib dan teratur.

2. Faktor Eksternal Perusahaan

Faktor eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan di luar

perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam

perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan

kelangsungan perusahaan (Amalia, 2012), meliputi:

a. Kondisi Sosial dan Ekonomi

Kondisi sosial dan ekonomi terkait dengan nilai-nilai sosial

dan ekonomi yang berlaku di masyarakat, yang dapat bertindak

sebagai kontrol sosial dunia usaha ataupun sebagai pendukung

dunia usaha (Fuad, 2009). Kondisi ekonomi dapat berupa

pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

15

Kondisi sosial mencakup sistem nilai yang berlaku di masyarakat

di mana perusahaan berada.

b. Teknologi

Teknologi merupakan suatu alat yang mendukung dalam

proses kegiatan menghasilkan barang yang berkualitas (Fuad,

2009). Teknologi pembuatan batik di industri batik yang ada di

Indonesia sudah cukup baik, tetapi teknologi yang digunakan

tersebut memakan waktu yang lama.

c. Pembeli

Pembeli merupakan konsumen yang menukarkan sumber

daya yang dimiliki yaitu uang dengan produk. Konsumen bisa

berbentuk lembaga maupun individu (Fuad, 2009).

d. Pesaing

Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau

menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk

yang ditawarkan. Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan

terus-menerus dipantau adalah produk pesaing, baik mutu

kemasan, label, dan lain-lain (Fuad, 2009).

C. Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004) analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)

dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

16

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).Keputusan

strategis perusahaan perlu pertimbangan faktor internal yang mencakup

kekuatan dan kelemahan maupun faktor eksternal yang mencakup peluang

dan ancaman. Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan-pertimbangan

penting untuk analisis SWOT.

Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis secara lebih

dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal

sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

1. Faktor Eksternal

Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and

threats (O and T). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi

yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan

keputusan perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan

lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,

kependudukan, dan sosial budaya.

2. Faktor Internal

Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and

weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi

yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi

terbentuknya pembuatankeputusan perusahaan. Faktor internal ini

meliputi segala macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan,

operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem

informasi manajemen, dan budaya perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

17

Dalam mengidentifikasi berbagai masalah yang timbul dalam

perusahaan, maka sangat diperlukan penelitian yang sangat cermat

sehingga mampu menemukan strategi yang sangat cepat dan tepat

dalam mengatasi masalah yang timbul dalam perusahaan. Berikut ini

merupakan penjelasan dari SWOT (Davidet al, 2005: 47) yaitu:

a. Kekuatan (Strenghts)

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-

keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang

dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah

kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi

perusahaan di pasar. Kekuatan terdapat pada sumber daya,

keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli-pemasok,

dan faktor-faktor lain.

b. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif

menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat

berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan manajemen

dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari

kelemahan perusahaan.

c. Peluang (Opportunity)

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

18

merupakan salah satu sumber peluang, seperti perubahaan teknologi

dan meningkatnya hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau

pemasok merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.

d. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan

dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu

utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.

Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang

direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

Gambar 2.1 : Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam Perspektif SWOT

Faktor Eksternal

Opportunities (peluang) > Threats (ancaman) kondisi

perusahaan

yang baik.

Opportunities (peluang) < Threats (ancaman) kondisi

perusahaan

yang kurang

baik.

Faktor Internal

Strengths (kekuatan) >Weakness (kelemahan) kondisi

perusahaan

yang baik.

Strengths (kekuatan) <Weakness (kelemahan) kondisi

perusahaan

yang kurang

baik.

(Sumber: Irham Fahmi, 2014: 261)

D. Kerangka Konseptual

Untuk menunjang proses penelitian, maka disusun suatu kerangka

dalam penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian yang berkaitan

dengan strategi pengembangan UMKM. Tujuan dari penelitian ini untuk

menggali berbagai informasi yang berhubungan dengan Strategi

Pengembangan UMKM Batik Tulis di Kecamatan Lendah Kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

19

Cost Leadership

Strategies

Kulon Progo dalam rangka untuk mengetahui strategi yang digunakan

dalam mengembangkan usahanya.

Gambar 2.2

Kerangka Konseptual

UMKM

Strategi Pengembangan

Focus Strategies Differentiation

Strategies

Alternatif Strategi

Pengembangan

Faktor Eksternal:

- Kondisi

Sosial dan

Ekonomi

- Teknologi

- Pembeli

- Pesaing

Faktor Internal:

- Pemasaran

- Produksi

- SDM

- Keuangan

Analisis SWOT

(strengths, weaknesses,

opportunities, threats)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini termasuk

penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif. Artinya data yang

dikumpulkan bukan berupa angka, melainkan data tersebut berasal dari

wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, dan dokumen lainnya, dan

dideskripsikan dalam bentuk narasi (Sugiyono, 2007:15). Asumsi peneliti

menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah

ingin menggambarkan kenyatan yang sebenarnya berkaitan dengan strategi

pengembangan yang digunakan oleh UMKM batik tulis yang berada di

Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten

Kulon Progo yang diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan industri

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

Objek yang diteliti dalam penlitian ini adalah strategi pengembangan

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

C. Populasi Sasaran

Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah UMKM Kerajinan Batik

Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kulon Progo. Kriteria

sampel yang akan dipilih adalah UMKM Kerajinan Batik Tulis di Desa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

21

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo yang memiliki

karyawan minimal 2 (dua) orang, dan jenis batik yang diproduksi adalah

batik tulis. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 20 responden.

D. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di industri UMKM batik tulis yang

berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah

Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan

Maret 2017.

E. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui hasil

wawancara dan kuesioner. Wawancara akan dilakukan dengan pemilik dan

karyawan UMKM batik tulis. Kuesioner akan diberikan kepada pemilik

batik tulis berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan,

alternatif strategi yaitu berkaitan dengan kekuatan-kelemahan (faktor

internal) dan peluang-ancaman(faktor eksternal).

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Variabel penelitian ini yaitu strategi pengembangan, alternatif

strategi pengembangan, dan analisis SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

22

1. Strategi Pengembangan

Variabel strategi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

checklist untuk mengetahui strategi dan alternatif strategi yang

digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di Lendah, Kulon

Progo.

Tabel 3.1 Pengukuran Strategi Pengembangan

No Penilaian Deskripsi

1 Ya Pemilik menerapkan strategi (cost

leadership atau differentiation atau

focus strategies)

2 Tidak Pemilik belum menerapkan strategi

(cost leadership atau differentiation atau

focus strategies)

Keterangan: kuesioner dilampirkan pada halaman 99

Pengukuran Strategi Pengembangan diukur dengan menggunakan

skala dikotomi. Skala dikotomi digunakan untuk memperoleh jawaban

YA atau TIDAK. Menjumlahkan seluruh jawaban YA, dan seluruh

jawaban TIDAKuntuk tiap nomor pernyataan. Lalu jumlah jawaban

YA akan dihitung persentasenya:

Rumus menghitung strategi pengembangan per kategori:

=

begitu pula dengan jawaban TIDAK dihitung persentasenya dengan

menggunakan rumus yang sama. Hasilnya akan dideskripsikan dan

digunakan dalam menganalisis strategi yang digunakan saat ini oleh

UMKM batik tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

23

2. Alternatif Strategi Pengembangan

Variabel alternatif strategi pengembangan diukur dengan

menggunakan chekclist untuk mengetahui alternatif strategi

pengembangan yang digunakan industri UMKM batik tulis yang ada di

Lendah, Kulon Progo. Pengukuran alternatif strategi pengembangan

dilakukan dengan melakukan identifikasi faktor tingkat kepentingan

internal dan faktor tingkat kepentingan eksternal. Identifikasi faktor

tingkat kepentingan internal merupakan proses dimana perencana

strategi mengkaji mengenai pemasaran, produksi, sumber daya

manusia, keuangan, akuntansi. Identifikasi faktor tingkat kepentingan

eksternal mengkaji mengenai kondisi sosial dan ekonomi, teknologi,

pembeli, pesaing.

Pengukuran alternatif strategi diukur dengan menggunakan skala

likert. Pengukuran dilakukan dengan menghitung jumlah responden

yang memilih skala (1 sampai dengan 5) dan mengalikan dengan skala

yang dipilih, kemudian jumlah skor dari kelima skala dikelompokkan

kedalam klasifikasi kriteria yang sesuai. Semakin mendekati angka 5

artinya responden pelaku UMKM batik tulis memiliki tingkat

kepentingan yang sangat tinggi dalam melakukan strategi

pengembangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

24

Tabel 3.2

Pengukuran Alternatif Strategi Pengembangan (Faktor Internal dan Faktor

Eksternal)

No Skala Keterangan

1 Tidak Penting 1

2 Kurang Penting 2

3 Cukup Penting 3

4 Penting 4

5 Sangat Penting 5

Menghitung jumlah skor (per item) dengan cara:

Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawabskala 5 (SP): ∑ x 5 = ...

Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 4 (P) : ∑ x 4 = ...

Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 3 (CP) :∑ x 3= ...

Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 2 (KP):∑ x 2 = ...

Jumlah skor untuk(jumlah responden) menjawab skala 1 (TP): ∑ x 1 = ...

Jumlah skor item = ...

Keterangan:

jumlah skor ideal untuk seluruh item = 5 x 20 = 100 (SP)

jumlah skor rendah = 1 x 20 = 20 (TP)

kriteria skor diperoleh dari:

= (jumlah responden (20) x 5 skala)/ 5 skala

= 100/5

= 20

kriteria skor:

0 – 20 : tidak penting (TP)

21 – 40 : kurang penting (KP)

41 – 60 : cukup penting (CP)

61 – 80 : penting (P)

81 – 100 : sangat penting (SP)

3. Analisis SWOT

Variabel analisis SWOT dalam penelitian ini diukur dengan

chekclist untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman dalam strategi pengembangan. Pengukuran analisis SWOT

dilakukan dengan menentukan bobot tiap variabel, menentukan nilai

atau score tiap variabel(Rangkuti, 2008: 20). Terlampir pada halaman

69 (faktor Internal) dan halaman 75 (faktor eksternal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

25

G. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan:

1. Wawancara

Teknik ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan

kepada pemilik UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan

Desa Ngentakrejo. Wawancara terkait dengan strategi pengembangan

Batik Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Kecamatan Lendah Kulon Progo.

2. Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan mengajukan serangkaian pertanyaan

atau pernyataan tertulis kepada pelaku UMKM batik tulis yang ada di

Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang menjadi sampel dalam

penelitian ini. Jenis kuesioner adalah kuesioner terbuka dan kuesioner

tertutup. Menurut Sugiyono (2007) Kuesioner tertutup adalah

kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden

tinggal memilih pada kolom yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memberi tanda (√). Sedangkan kuesioner

terbuka adalah kuesioner yang memberikan kesempatan kepada

responden untuk menjawab secara bebas. Kuesioner memiliki dua

bagian yang terdiri dari data diri pengisi dan bagian pertanyaan. Pada

bagian pertanyaan terdiri dari 4 kuesioner, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

26

a) Berkaitan dengan strategi pengembangan. Kuesioner yang

berkaitan dengan strategi pengembangan berisi tentang

strategi apa yang sedang digunakan oleh UMKM batik tulis

seperti cost leadership, diferensiasi, atau fokus strategis,

dan strategi lain yang sedang digunakan oleh UMKM batik

tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada halaman 101)

b) Berkaitan dengan faktor tingkat kepentingan internal dan

faktor tingkat kepentingan eskternal. Faktor tingkat

kepentingan internal memiliki sub indikator yaitu

pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan

akuntansi. Faktor tingkat kepentingan eskternal memiliki

sub indikator yaitu, kondisi sosial dan ekonomi, tekonologi,

pembeli, dan pesaing. (isi lengkap kuesioner terlampir pada

halaman 102 dan 103)

c) Berkaitan dengan analisa faktor kekuatan dan kelemahan

UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada

halaman 104)

d) Berkaitan dengan analisa faktor ancaman dan peluang

UMKM batik tulis. (isi lengkap kuesioner terlampir pada

halaman 105)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

27

3. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk membantu melengkapi data-data yang

diperoleh, sehingga data-data yang diperoleh dapat digunakan dalam

penelitian. Dokumentasi dapat berupa foto dan video.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

deskriptif kualitatif berdasarkan rumusan masalah yang ada. Berkaitan

dengan rumusan masalah yang pertama “ strategi pengembangan apa yang

digunakan industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon

Progo?” analisis deskriptif dilakukan dengan:

1. Mendeskripsikan hasil wawancara dan kuesioner berkaitan

dengan strategi pengembangan yang digunakan pada industri

UMKM batik tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo.

2. Mengklasifikasikan strategi yang dipilih oleh UMKM batik

tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo,

Kabupaten Kulon Progo. Klasifikasi dilakukan dengan

mengelompokkan pilihan strategi yang sama kedalam satu

kelompok berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

wawancara dan kuesioner.

3. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk

setiap kategori pertanyaan pada UMKM batik tulis yang ada di

Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

28

dengan cara memberikan persentase pada setiap pilihan strategi

(nilai masing-masing strategi yang dipilih setiap responden

dijumlah kemudian dibagi dengan jumlah responden, dikalikan

100. Semakin tinggi persentase untuk setiap pilihan strategi

menunjukkan semakin besar strategi yang dipilih atau

digunakan oleh UMKM).

4. Menganalisis pilihan strategi dan alasan memilih strategi untuk

setiap responden pada UMKM batik tulis yang ada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo, Kabupaten Kulon Progo

dengan memberikan persentase pada setiap responden

(menjumlahkan tiga kategori strategi untuk setiap responden).

Berkaitan dengan rumusan masalah yang kedua “ apakah ada

alternatif strategi pengembangan yang lebih sesuai dengan situasi yang ada

di industri UMKM batik tulis di Kecamatan Lendah Kulon Progo?”.

Dalam penelitian ini analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui alternatif

arah strategi pengembangan dengan:

1. Mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman faktor-faktor internal dan eksternal UMKM Batik

Tulis yang ada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.

2. MenganalisisSWOT. Analisis dilakukan dengan menentukan

faktor internal dan faktor ekternal UMKM, faktor kekuatan dan

kelemahan, dan faktor peluang dan ancaman. Faktor internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

29

dan faktor eksternal UMKM disusun dengan menggunakan

tabel IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS

(Eksternal Factor Analysis Summary).Faktor kekuatan dan

kelemahan serta faktor peluang dan ancaman ditentukan

berdasarkan banyaknya jumlah responden (minimal terdapat 5

responden) yang memilih masing-masing faktor baik kekuatan

dan kelemahan ataupun faktor peluang dan ancaman.

IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dengan kata lain faktor-

faktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan

faktor-faktor internal dalam kerangka strengths and weaknesses. Faktor

internal diperoleh dari kuesioner faktor kekuatan dan kelemahan dan hasil

wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM batik tulis yang

berada di kedua desa tersebut.

Tabel 3.3

Tabel IFAS (Strengths) Faktor Strategi

Internal

Bobot Rating Bobot X Rating

Kekuatan

Total

Tabel 3.4

Tabel IFAS (Weaknesses) Faktor Strategi

Internal

Bobot Rating Bobot X

Rating

Kelemahan

Total

(Sumber : Rangkuti, 2006:25)

a) Menentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta

kelemahan perusahaan atau UMKM ke dalam kolom 1 (faktor

strategi internal).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

30

b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari

skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah

dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.

Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang

diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada

hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden

pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor

kekuatan atau kelemahan tersebut dianggap penting atau

kurang penting.

c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor kekuatan

dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai

dengan 1 (sangat lemah). Sedangkan faktor kelemahan

sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (sangat lemah)

sampai dengan 4 (sangat kuat).

d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang

lainnya bervariasi pada kolom 5.

e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh

total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan atau UMKM ini dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

31

perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang

sama.

f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih.

Sedangkan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) dengan kata

lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk

merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and

threaths. Faktor eksternal diperoleh dari kuesioner faktor peluang dan

ancaman dan hasil wawancara yang dilakukan kepada pemilik UMKM

batik tulis yang berada dikedua desa tersebut.

Tabel 3.5

Tabel EFAS (Opportunities) Faktor Strategi

Eksterrnal

Bobot Rating Bobot X Rating

Peluang

Total

Tabel 3.6

Tabel EFAS (Threats) Faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot X

Rating

Ancaman

Total

(Sumber : Rangkuti, 2006:24)

a) Menentukan faktor-faktor yang termasuk ke dalam peluang

dan ancaman suatu objek pada kolom 1 (faktor strategi

internal).

b) Memberikan bobot masing-masing dari faktor tersebut dari

skala 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting). Jumlah

dari semua bobot tersebut tidak boleh lebih dari 1,00.

Penentuan bobot dilakukan berdasarkan hasil wawancara yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

32

diperoleh dari responden. Penentuan bobot didasarkan pada

hasil wawancara atau argumen yang diberikan oleh responden

pelaku UMKM batik tulis yang menyatakan bahwa faktor

peluang dan ancaman tersebut dianggap penting atau kurang

penting.

c) Menentukan rating untuk masing-masing faktor peluang

dengan memberikan skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai

dengan 1 (sangat kurang). Sedangkan faktor ancaman

sebaliknya, pemberian skala dimulai dari 1 (ancaman besar)

sampai dengan 4 (ancaman kecil).

d) Kalikan bobot dengan rating untuk menentukan faktor yang

lainnya bervariasi pada kolom 4.

e) Jumlah skor pembobotan (pada kolom 5) untuk memperoleh

total skor pembobotan bagi perusahaan atau UMKM yang

bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana

perusahaan atau UMKM bereaksi terhadap faktor-faktor

strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan atau UMKM ini dengan

perusahaan atau UMKM lainnya dalan kelompok industri yang

sama.

f) Gunakan kolom 6 untuk memberikan komentar mengapa

faktor-faktor tertentu dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

33

Berikut ini merupakan Matrik SWOT yang dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Penentuan faktor-faktor SWOT diperoleh berdasarkan tabel

IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Factor

Analysis Summary).

Alternatif strategi dapat diketahui dari identifikasi faktor kekuatan (S),

kelemahan (W), peluang (O), dan ancaman (T). Matrik SWOT sebagai alat

pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu SO, WO, ST

dan WT. Kemudian analisis SWOT diklasifikasikan kedalam kelompok

yang dapat menghasilkan 4 (empat) kemungkinan strategi alternatif yang

dapat dilakukan (Rangkuti 2006: 18-21), yaitu:

a. Strategi Strengths-Opportunities (SO)

Strategi SO berupaya untuk menggunakan kekuatan internal

yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada.

b. Strategi Strengths-Threats (ST)

Merupakan kombinasi antara strengths (kekuatan) dan threaths

(tantangan), yang berupaya menggunakan seoptimal mungkin

kekuatan internal untuk menghadapi tantangan atau hambatan

dari luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

34

c. Strategi Weakness-Opportunities (WO)

Merupakan gabungan antara weaknesses (kelemahan) dan

opportunities (peluang), yang berupaya untuk meminimalkan

kelemahan internal untuk memanfaatkan peluang yang ada.

d. Strategi Weakness-Threats (WT)

Merupakan kombinasi antara weaknesses (kelemahan) dan

threaths (tantangan), yang berupaya meminimalkan kelemahan

internal dan menghindari tantangan atau ancaman.

Perencanaan usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum

dalam matrik matrik 9 sel dan matrik SWOT yang dikembangkan oleh

Kearns (1992) sebagai berikut:

Gambar 3.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel

(Sumber: Rangkuti, 2010)

Keterangan: matriks 9 sel terlampir pada halaman 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

35

Gambar 3.2Diagram Matrik SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTHS (S)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor kekuatan

internal

WEAKNESSES (W)

Tentukan 5-10

faktor-faktor

kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor peluang eksternal

STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan

peluang

THREATS (T)

Tentukan 5-10 faktor-

faktor ancaman eksternal

STRATEGI ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

STRATEGI WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

(Sumber: Rangkuti, 2010)

Keterangan: matriks IFAS dan EFAS terlampir pada halaman 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM UMKM BATIK TULIS DESA

GULUREJO DAN DESA NGENTAKREJO

A. Sejarah Batik Kulon Progo

Kulon Progo sebagai salah satu Kabupaten di Daerah

Istimewa Yogyakarta juga merupakan salah satu sentra batik. Batik

yang dimiliki oleh Kulon Progo sebenarnya juga telah memiliki

motif batik khas tertentu, akan tetapi belum diketahui secara umum

siapa pencipta motif-motif tersebut dan selama ini belum menjadi

icon khas daerah. Dengan pesatnya perkembangan batik dengan

berbagai corak yang ada, maka muncul gagasan untuk dapat

menciptakan dan memunculkan corak ragam baru motif batik khas

Kulon Progo yang dapat memperkaya nuansa batik dan menjadi

jati diri batik Kulon Progo serta dapat diterima oleh seluruh

masyarakat segala golongan.

Ide untuk memunculkan corak batik khas Kulon Progo

disampaikan oleh bupati Kulon Progo saat Audiensi FORMI

(Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) Kabupaten

Kulon Progo pada tanggal 08 Desember 2011 dan akan ditindak

lanjuti dengan mengadakan Lomba Desain Motif batik Khas Kulon

Progo. Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo Tingkat

Nasional di umumkan secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten

Kulon Progo pada tanggal 01 Februari 2012. Tujuan utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

37

diselenggarakannya Lomba Desain Motif Batik Khas Kulon Progo

adalah:

a. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya

batik,

b. Menggali ide kreatifitas dan apresiasi masyarakat

dalam merancang motif batik,

c. Meningkatkan kencintaan dan kepedulian

masyarakat terhadap pelestarian budaya batik,

d. Menciptakan corak ragam batik baru bermotifkan

kekhasan Kabupaten Kulon Progo sebagai jati diri

Kulon Progo,

e. Meningkatkan promosi batik,

f. Memajukan industri batik di Kulon Progo, dan

meningkatkan ekonomi masyarakat.

Lomba ini ditutup pada tanggal 30 April 2012 dan diikuti

oleh 304 peserta dari berbagai daerah dan menghasilkan 392 karya

desain motif batik. Setelah semua karya terkumpul, pada tanggal 1-

2 Mei 2012 dilaksanakan proses penjurian dengan melihat,

mencermati dam mempelajari filosofi motif batik, dan

menghasilkan 6 karya nominasi. tahap penjurian ini juga

melibatkan perajin batik untuk memberikan masukan, terutama

masukan terhadap karya desain apabila diaplikasikan menjadi kain

batik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

38

Berdasarkan penilaian juri ada beberapa nominasi desain

batik antara lain dengan judul; Kulon Progo Binangun, Angguk

Putri, Manggis, Ceplok Kulon Progo dan Geblek Renteng. Dari

beberapa desain tersebut terpilihlah "Geblek Renteng" sebagai

nominator terbaik motif baru batik khas Kulon Progo, dan

diumumkan secara resmi melalui berbagai media pada Minggu, 6

Mei 2012.

1) Makna dari Motif Batik Geblek Renteng Kulon Progo

Gambar 4.1: motif geblek renteng

Motif geblek renteng mengandung arti, geblek adalah

makanan khas Kulonprogo yang terbuat dari ketela yang dibuat

bulat-bulat. Sedang renteng berarti rentengan atau ikatan satu sama

lain saat digoreng.Di antara motif geblek tersebut, ditorehkan

lambang Binangun yang digambarkan sebagai kuncup bunga yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

39

akan mekar, memiliki makna bahwa Kulon progo merupakan

daerah yang sebentar lagi akan mekar menjadi permata indah dari

pulau jawa. Di sampingnya terdapat motif buah manggis yang

merupakan flora khas Kulon Progo. Ketiga motif tersebut dibuat

dengan pola naik turun sebagai perlambang bahwa kenampakan

alam di Kulon Progo yang sangat bervariasi, mulai dari

pegunungan, dataran tinggi, hingga dataran rendah danpantai.

Untuk bagian kain bawah, motif binangun sedikit

dimodifikasi dengan menambahkan hiasan yang menyerupai sayap

yang melambangkan bahwa sebentar lagi di Kabupaten Kulon

Progo akan dibangun Bandar Udara yang diharapakan mampu

meningkatkan kemajuan masyarakat Kulon Progo. Selain itu juga

ada gambar burung kacer yang terbang ke atas, sebagaimana

diketahui bahwa burung kacer merupakan salah satu fauna identitas

Kulon Progo.Mulai saat itu motif geblek renteng diperkenalkan,

disosialisasikan, diproduksi dan dipasarkan kepada masyarakat

luas serta dijadikan motif khas asli Kulon Progo dan merupakan

salah satu icon Kabupaten kulon Progo

B. Peta Lokasi UMKM Batik Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Lokasi yang menjadi objek penelitian terletak di Kecamatan

Lendah Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kabupaten Kulon

Progo. Tempatnya tidak berada jauh dari Sungai Progo hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

40

berjarak kira-kira kurang lebih 2 kilometerjarak tempuh yang

dibutuhkan agar dapat sampai ke Desa ini kurang lebih selama 1

jam.

Ada dua alternattif jalan agar dapat sampai ke Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo, yaitu pertama dapat melewati jembatan

Srandakan sungai Progo kemudian melintasi Dusun Sapon atau

kedua dapat memotong jalan melewati tanggul Progo dan melewati

beberapa dusun yang berada di Kecamatan Lendah.

1) Desa Gulurejo

Gambar 4.2 peta lokasi Desa Gulurejo

Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo//

diakses pada bulan Maret 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

41

2) Desa Ngentakrejo

Gambar 4.3 peta lokasi Desa Ngentakrejo

Sumber: www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo// diakses

pada bulan Maret 2017

C. Kondisi Geografis dan Demografis Kabupaten Kulon Progo

Secara geografis Kabupaten Kulon Progo memiliki batas wilayah

yaitu batas barat 110 derajat Bujur Timur 1' 37", batas timur 110 derajat

Bujur Timur 16' 26", batas utara 7 derajat Lintang Selatan 38' 42”, batas

selatan 7 derajat Lintang Selatan 59' 3". Pada tahun 2015 luas wilayah

yang dimiliki oleh Kabupaten Kulon Progo sebesar 58.628,311 hektar.

Hamparan wilayah Kabupaten Kulon Progo mencakup dataran rendah,

dataran tinggi serta daerah perbukitan. Distribusi wilayah Kabupaten

Kulon Progo menurut kemiringannya adalah:

- 40,11 % berada pada kemiringan < 2°

- 18,70 % berada pada kemiringan 3°- 15°

- 22,46 % berada pada kemiringan 16° - 40°

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

42

- 18,73 % berada pada kemiringan > 40°

Pertumbuhan penduduk Kabupaten Kulon Progo bertambah setiap

tahunnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan bertambahnya rasio jenis

kelamin setiap kecamatan yang berada di Kulon Progo dari tahun 2010

sampai dengan 2015. Tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Kulon

Progo mencapai 663 jiwa/ km2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

43

Tabel 4.1 Luas Wilayah, Jumlah, Pertumbuhan Penduduk dan Kepadatan Penduduk Setiap Kecamatan Kabupaten Kulon

Progo

Kecamatan

Luas Wilayah

(hektar)

Rasio Jenis Kelamin

Kepadatan

Penduduk

(jiwa/km2)

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Temon 3.629,890 95,78 95,86 95,93 95,98 96,04 96.09 674

Wates 3.200,239 95,88 95,94 96,00 96,07 96,12 96.18 1.375

Panjatan 4.459,230 94,80 94,86 94,94 95,00 95,04 95,10 749

Galur 3.291,232 97,60 97,67 97,74 97,81 97,86 97,91 885

Lendah 3.559,192 98,46 98,53 98,61 98,67 98,72 98,78 1.024

Sentolo 5.265,340 97,81 97,89 97,95 98,01 98,07 98,13 845

Pengasih 6.166,468 94,30 94,35 94,41 94,47 94,54 94,59 732

Kokap 7.379,950 96,94 97,01 97,07 97,13 97,19 97,24 422

Girimulyo 5.490,424 95,16 95,23 95,30 95,37 95,43 95,48 399

Nanggulan 3.960,670 93,66 93,72 93,80 93,86 93,92 93,96 688

Kalibawang 5.296,368 93,15 93,22 93,28 93,34 93,39 93,44 506

Samigaluh 6.929,308 96,29 96,36 96,43 96,49 96,54 96,61 396

Total 58.628,311 95,90 95,97 96,04 96,10 96,16 96,21 663

Sumber: Badan Pusat Statistik Kulon Progo diakses pada bulan Maret 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

44

D. Profil Responden Pengrajin Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo

Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo merupakan dua desa di

Kecamatan Lendah yang menjadi salah satu sentra batik yang berada di

Kabupaten Kulon Progo. Dari 12 kecamatan seperti Kecamatan Galur,

Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Lendah, Kecamatan Panjatan,

Kecamatan Samigaluh, Kecamatan Temon, Kecamatan Girimulyo,

Kecamatan Kokap, Kecamatan Nanggulan, Kecamatan Pengasih,

Kecamatan Sentolo, dan Kecamatan Wates, yang memiliki UMKM batik

tulis hanya berada di ketiga desa yaitu:

1. Kecamatan Galur (Batik Widodo Indigo – RT 25 RW 13 DS VII

Banaran, Galur, Kulon Progo),

2. Kecamatan Wates (Batik Winoto Sastro – jl.Tirtodipuran 54,

Wates, Kulon Progo; Batik Rania – jl.Dawam 29, Wates, Kulon

Progo; Batik Pesisir Selatan – jl.Dandles Karangwuni RT 05 RW

03, Wates, Kulon Progo),

3. Kecamatan Lendah (Batik Estin 1- Mendiro RT 049/RW 022,

Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Yoga Batik – Mendiro, Lendah,

Kulon Progo; Batik Darminto – Mendiro RT 45/RW 21, Lendah,

Kulon Progo; Aricha Batik – Mendiro, Lendah, Kulon Progo;

Batik Anugerah/Rojimin – Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon

Progo; Estin 2 – Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Farras –

Sembungan, Gulurejo, Lendah, Kulon Progo; Batik MDR –

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

45

Mendiro, Lendah, Kulon Progo; Batik Sembung – Sembungan,

Gulurejo, Lendah, Kulon Progo).(http://batik.go.id)

Kecamatan Lendah sendiri memiliki kurang lebih 20 pengrajin

batik baik dari UMKM batik yang baru berdiri sampai yang sudah lama

pendiriannya. Pengrajin batik yang berada di wilayah ini tidak semuanya

memiliki galeri atau showroom sendiri. Hanya beberapa dari mereka yang

memiliki modal yang cukup besar dan mendapatkan bantuan dari

pemerintah yang memiliki galeri atau showroom.

Karyawan membatik yang dimiliki oleh pengrajin batik di wilayah

Lendah ini mayoritas masayarakat yang bertempat tinggal di daerah

tersebut. Sebagian besar dari mereka yang bekerja merupakan ibu-ibu,

hanya beberapa remaja yang menjadi karyawan membatik. Berikut adalah

tabel yang berisi profil responden UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon

Progo.

Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo.

Jumlah UMKM 20

Nama UMKM dan Nama

Pemilik UMKM:

1. Batik Raharjo

2. Batik Tamara

3. Batik Yoga

4. Batik Farras

5. Batik Estin 1

6. Batik Estin 2

7. Batik Senok

8. Batik Thok Thill

9. Batik Anugerah

10. Batik Mandiri

11. Batik Banyu Sabrang

Paerah

Tumirah

Yoga Suwanto

Subartini

Ade

Suranta

Iswanti

Yumar Wuragil

Rojimin

Parmi

Hanang Mintarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

46

Lanjutan Tabel 4.2 Daftar Profil Responden Batik Tulis yang Berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Nama UMKM dan Nama

Pemilik UMKM:

12. Batik MDR

13. Batik Kencono Progo

14. Batik Sinar Abadi

15. Batik Sekar Langit

16. Batik Sambayung

17. Batik Sembung

18. Batik Aricha

19. Batik Satuhu

20. Batik Darminto

Rojiyem

Muh Nurdin

Agus Fatkhurohman

Sugito

Purnomo

Sogirin

Warsini

Sutini

Darminto

Jenis Kelamin: Pria 10 (50%)

Wanita 10 (50%)

Usia: 30 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

7 (35%)

9 (45%)

3 (15%)

1 (5%)

Pendidikan: SD 8 (40%)

SMP 4 (20%)

SMA/SMK 8 (40%)

Omzet per tahun: Rp10 juta – Rp100 juta

>Rp100 juta – Rp200juta

>Rp200 juta – Rp300juta

>Rp300 juta

12 (60%)

4 (20%)

2 (10%)

2(10%)

Usaha Mikro/ Kecil/

Menengah:

Maks Rp300 juta

Rp300 juta – Rp2,5 milyar

>Rp2,5 milyar – Rp50 milyar

Usaha Mikro 18 (90%)

Usaha Kecil 2 (10%)

-

Memiliki Showroom/

galeri:

Ya

Tidak

13 (65%)

7 (35%)

Sumber: Data diolah, 2017

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo memiliki sebuah koperasi yang didirikan pada tahun 2012

yaitu Koperasi Citra Mandiri. Visi dan misi dari koperasi tersebut adalah

mewadahi pengrajin batik yang ada di lendah supaya bisa mengorganisir

dari segala permasalahan yang dialami pengrajin batik, dan menangkap

bantuan dari pemerintah dalam hal bahan baku misalnya untuk mengatasi

permasalahan yang dirasakan oleh UMKM batik tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

47

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dalam pengolahan data, selanjutnya akan dibahas untuk

mengetahui strategi pengembangan yang sedang digunakan dianalisis dengan

menggunakan deskriptif eksploratif dan alternatif strategi pengembangan

dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT.

A. Analisis Data

1. Analisa Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku

UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo

Setelah melakukan observasi di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo berkaitan dengan strategi pengembangan yang

digunakan oleh UMKM batik tulis, selanjutnya peneliti

memberikan beberapa pertanyaan dalam kuesioner berkaitan

dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh pelaku

UMKM batik tulis yang berada di kedua Desa tersebut. Tujuan dari

kuesioner adalah untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh

pelaku UMKM batik tulis yang berada dikedua Desa tersebut.

Kuesioner diberikan kepada 20 pelaku UMKM batik tulis dan

terdapat 3 strategi yang sedang digunakan oleh pelaku UMKM

batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo,

yaitu Cost Leadership, diferensiasi, dan fokus strategis (kombinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

48

Cost Leadership dan strategi diferensiasi). Berikut tabel 5.1 hasil

kuesioner berkaitan dengan strategi pengembangan yang

digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan

Desa Ngentakrejo (per kategori).

Tabel 5.1 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku

UMKM Batik Tulis (per kategori)

No

Strategi Pengembangan

Jawaban

Responden

Alasan Jawaban yang

Dominan Ya Tidak

1 Apakah dalam mengembangkan usaha

batik tulis pemilik berfokus pada biaya

murah saja tetapi tidak memperhatikan

keragaman produk ? (cost leadership)

1

(5%)

19

(95%)

Selain biaya yang

murah keragaman

produk juga harus

diperhatikan supaya

memperkaya motif dan

menarik konsumen

untuk membeli batik

2 Apakah dalam mengembangkan usaha

batik tulis pemilik berfokus pada

keragaman produk tetapi tidak

memperhatikan biaya produk ?

(diferensiasi)

1

(5%)

19

(95%)

Biaya murah juga harus

diperhatikan untuk

mengetahui usaha yang

dijalankan laba atau

rugi

3 Apakah dalam mengembangkan usaha

batik tulis pemilik memperhatikan biaya

dan keragaman produk ? (kombinasi 1

dan 2)

18

(90%)

2

(10%)

Biaya murah dan

keragaman produk

sama pentingnya.

Biaya menyesuaikan

dari kualitas keragaman

batik yang dihasilkan.

Sumber: Data primer diolah, 2017

Cara perhitungan:

Rumus menghitung pilihan strategi pengembangan per kategori:

=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

49

1. Jawaban YA untuk pertanyaan 1

=

= 0,05 atau 5%

Jawaban TIDAK untuk pertanyaan 1

=

= 0,95 atau 95%

(Keterangan: perhitungan untuk nomor 2 dan 3 terlampir pada halaman 108)

Berdasarkan tabel 5.1 diperoleh hasil untuk kuesioner

strategi pengembangan per kategori yaitu kategori pertama cost

leadership sebesar 95% atau sebanyak 19 responden pelaku

UMKM batik tulis memilih jawaban tidak menggunakan strategi

pengembangan cost leadership saja. Hal ini didukung dengan

alasan jawaban dari kuesioner yang berasal dari salah satu

responden yaitu batik Kencono Progo:

“murah atau mahal batik tulis tergantung bahan baku dan

kerumitan motif atau desain”

Hanya 5% atau 1 responden pelaku UMKM batik tulis

yaitu batik Anugerah yang menggunakan strategi cost leadership.

Hal ini didukung berdasarkan hasil observasi di tempat batik

Anugerah. Alasannya tergantung dari motif batik dan jenis

pewarnaan yang digunakan, jika menggunakan pewarnaan sintetis

harganya lumayan murah tetapi jika menggunakan pewarnaan

alami harganya pasti mahal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

50

Kategori strategi pengembangan kedua ialah strategi

diferensiasi. Hasilnya sebesar 95% atau sebanyak 19 responden

pelaku UMKM batik tulis juga tidak memilih menggunakan

strategi diferensiasi saja. Hal ini didukung dengan alasan jawaban

kuesioner yang berasal dari batik Sekar Langit:

“ kalau batiknya bagus, harganya juga harus mahal”

Hanya 5% atau sebanyak 1 responden pelaku UMKM batik

tulis yaitu batik Mandiri yang memilih menggunakan strategi

diferensiasi. Hal ini didukung berdasarkan hasil observasi di

tempat batik Mandiri. Alasannya batik Mandiri menghasilkan batik

yang motifnya berasal dari alam seperti menggunakan dedaunan,

dan harga menyesuaikan motifnya.

Kategori strategi pengembangan yang ketiga ialah

kombinasi antara cost leadership dan strategi diferensiasi. Hasilnya

sebesar 90% atau sebanyak 18 responden memilih menggunakan

kombinasi strategi ini, sisanya hanya 10% atau sebanyak 2

responden pelaku UMKM batik tulis tidak memilih menggunakan

kombinasi strategi 1 dan 2.

Selain itu, strategi pengembangan diklasifikasikan

berdasarkan strategi pengembangan yang dipilih oleh masing-

masing responden. Berikut adalah tabel 5.2 hasil kuesioner

berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

51

pelaku UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

(per responden).

Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku

UMKM Batik Tulis (per responden).

No

Nama Usaha

Strategi Pengembangan

1 2 3

1 Batik Raharjo - - v

2 Batik Tamara - - v

3 Batik Yoga - - v

4 Batik Farras - - v

5 Batik Estin 1 - - v

6 Batik Estin 2 - - v

7 Batik Senok - - -

8 Batik Thok Thill - - -

9 Batik Anugerah v - v

10 Batik Mandiri - v v

11 Batik Banyu Sabrang - - v

12 Batik MDR - - v

13 Batik Kencono Progo - - v

14 Batik Sinar Abadi - - v

15 Batik Sekar Langit - - v

16 Batik Sambayung - - v

17 Batik Sembung - - v

18 Batik Aricha - - v

19 Batik Satuhu - - v

20 Batik Darminto - - v

Sumber: Data diolah, 2017

Dari hasil tabel 5.2 kuesioner strategi pengembangan yang

digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo masing-masing responden,

sebanyak 1 reponden memilih menggunakan strategi

pengembangan pertama dan ketiga yaitu batik Anugerah. Sebanyak

1 responden memilih menggunakan strategi pengembangan kedua

dan ketiga yaitu batik Mandiri. Sebanyak 18 responden pelaku

UMKM batik tulis (batik Raharjo, batik Tamara, batik Yoga, batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

52

Farras, batik Estin 1, batik Estin 2, batik Anugerah, batik Mandiri,

batik Banyu Sabrang, batik MDR, batik Kencono Progo, batikSinar

Abadi, batik Sekar Langit, batik Sambayung, batik Sembung, batik

Aricha, batik Satuhu, batik Darminto) memilih menggunakan

strategi yang ke tiga yaitu strategi fokus atau kombinasi dari cost

leadership dan strategi diferensiasi, sedangkan sebanyak 2

responden pelaku UMKM batik tulis yang sama sekali tidak

memilih menggunakan strategi pengembangan yang pertama yaitu

cost leadership, kedua yaitu strategi diferensiasi, dan strategi yang

ketiga yaitu strategi fokus atau kombinasi antara cost leadership

dan strategi diferensiasi, yaitu batik Senok dan batik Thok Thill.

Pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo juga menjawab kuesioner terbuka berkaitan

dengan strategi yang sedang digunakan oleh mereka. Berikut tabel

5.3 berkaitan dengan spesifikasi jenis strategi pengembangan

yangsedang digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada

di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

53

Tabel 5.3 Spesifikasi Jenis Strategi Pengembangan yang Sedang Digunakan Oleh

Pelaku UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

No

Nama Usaha

Jenis/ Pilihan Strategi

a b c d e f

1 Batik Raharjo - - - - - -

2 Batik Tamara √ - - - - √

3 Batik Yoga - - - - - -

4 Batik Farras - - √ - - √

5 Batik Estin 1 - - √ - √ -

6 Batik Estin 2 - - √ - √ -

7 Batik Senok - √ √ - - √

8 Batik Thok Thill - √ - √ - √

9 Batik Anugerah √ - √ - - -

10 Batik Mandiri √ √ - - - -

11 Batik Banyu Sabrang - √ √ √ - -

12 Batik MDR √ - - - - √

13 Batik Kencono Progo - - √ √ - -

14 Batik Sinar Abadi - √ √ √ - -

15 Batik Sekar Langit - - √ - - -

16 Batik Sambayung √ - - - - √

17 Batik Sembung - √ - √ - -

18 Batik Aricha √ - - √ - √

19 Batik Satuhu √ √ - - - -

20 Batik Darminto - √ - - √ -

Jumlah 7 8 9 6 3 7

Sumber: Data diolah, 2017

Keterangan:

a : strategi dalam hal pewarnaan menggunakan Naptol dan Indigosol

(strategi diferensiasi/ keragaman produk)

b : inovasi motif (strategi diferensiasi/ keragaman produk)

c : pemasaran dengan media sosial dan pameran (strategi diferensiasi/

keragaman produk)

d : penggunaan alat yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik

(strategi diferensiasi/ keragaman produk)

e :modifikasi motif (strategi diferensiasi/ keragaman produk)

f : proses produksi (pencantingan) (kepemimpinan biaya/ cost leadership)

Dari hasil yang diberikan oleh 20 responden pelaku

UMKM batik tulis pada tabel 5.3, 6 (enam) strategi yang sedang

digunakan oleh responden pelaku UMKM batik tulis termasuk ke

dalam 3 kategori strategi yang ada, yaitu cost leadership, strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

54

diferensiasi, dan fokus strategi (kombinasi cost leadership dan

strategi diferensiasi). Strategi tersebut antara lain dalam hal

pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,

pemasaran dengan media sosial dan pameran, penggunaan alat

yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik, modifikasi

motif, dan proses produksi (pencantingan). Sebanyak 20 responden

pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan desa

Ngentakrejo menggunakan fokus strategi (kombinasi cost

leadership dan strategi diferensiasi).

2. Analisa Faktor Tingkat Kepentingan Internal

Analisa faktor tingkat kepentingan internal digunakan

untuk mengetahui berbagai macam item faktor kepentingan yang

dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Analisa faktor tingkat kepentingan

internal menggunakan kuesioner yang berisi 5 indikator antara lain

pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan, dan

akuntansi dimana masing-masing indikator terdapat beberapa item

pernyataan. Berikut tabel 5.4 hasil kuesioner faktor tingkat

kepentingan internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

55

Tabel 5.4 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Internal

No

Kriteria-kriteria yang

dipertimbangkan dalam strategi

pengembangan UMKM Batik

Tulis

Tingkat Kepentingan

1

2

3

4

5

A Pemasaran

A1 Memiliki pelanggan tetap 0 0 0 3 17

A2 Harga batik yang terjangkau 0 1 0 13 6

A3 Strategi penjualan 0 0 1 9 10

A4 Memiliki tempat distribusi yang

tetap 0 0 1 11 8

A5 Melakukan promosi dengan

menggunakan media elektronik 0 0 5 11 4

A6 Melakukan promosi secara

langsung 0 0 2 4 14

B Produksi

B1 Kain batik yang berkualitas 1 0 0 3 16

B2 Memiliki motif batik tulis yang

khas dan unik 0 0 0 9 11

B3 Kemasan produk 0 0 1 14 5

C Sumber Daya Manusia

C1 Jenjang pendidikan yang dimiliki

karyawan 8 2 5 5 0

C2 Kemampuan karyawan dalam

membantik 0 0 1 9 10

C3 Pengalaman yang dimiliki

karyawan 3 1 3 9 4

C4 Pelatihan untuk karyawan pemula 0 0 3 12 5

D Keuangan

D1 Akses modal (pinjaman) 1 1 3 8 7

D2 Modal dari pemerintah atau

lembaga kredit lainnya 2 1 1 11 5

E Akuntansi

E1 Sistem pembukuan (pencatatan

kas masuk dan kas keluar) 1 1 1 14 3

Sumber: Data primer diolah, 2017

Kemudian jumlah yang diperoleh dari masing-masing item

(yang berasal dari skala yang dipilih oleh masing-masing

responden) dihitung dan diperoleh jumlah masing-masing skor per

item. Jika semakin mendekati angka 5 artinya responden pelaku

UMKM batik tulis memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi

di dalam memilih strategi pengembangan batik tulis tertentu.

Berikut adalah kriteria skor dan cara menghitung skor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

56

kriteria skor:

0 – 20 : tidak penting (TP)

21 – 40 : kurang penting (KP)

41 – 60 : cukup penting (CP)

61 – 80 : penting (P)

81 – 100 : sangat penting (SP)

Menghitung skor dengan cara:

A1:

jumlah skor untuk 17 orang menjawab SP: 17 x 5 = 85

jumlah skor untuk 3 orang menjawab P: 3 x 4 = 12

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 = 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 = 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 = 0

jumlah skor item A1 97 (SP)

(perhitungan skor item A2 sampai dengan E1 terlampir pada halaman 109-111)

Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item,

selanjutnya hasil kuesioner dikelompokkan kedalam kriteria skor

yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh

responden pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo. Dibawah ini adalah tabel 5.5 klasifikasi

hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan internal.

Hasil tabel 5.5 menunjukkan dari 16 kategori strategi

pengembangan yang ada, terdapat 10 item kategori faktor

kepentingan internal yang tergolong sangat penting, yaitu A1, A2,

A3, A4, A6, B1, B2, B3, C2, dan C4. Ada 5 item kategori faktor

kepentingan internal yang tergolong penting yaitu, A5, C3, D1, D2,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

57

E1. Hanya terdapat 1 faktor kepentingan internal yang tergolong

cukup penting yaitu item kategori C1. Artinya responden pelaku

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakerjo memiliki tingkat kepentingan sangat tinggi di dalam

melakukan strategi pengembangan internal.

Tabel 5.5 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal

No Strategi Pengembangan Faktor

Tingkat Kepentingan Internal

Skor

Tingkat Kepentingan

A Pemasaran

A1 Memiliki pelanggan tetap 97 Sangat penting

A2 Harga batik yang terjangkau 84 Sangat penting

A3 Strategi penjualan 89 Sangat penting

A4 Memiliki tempat distribusi

yang tetap

87 Sangat penting

A5 Melakukan promosi dengan

menggunakan media elektronik

79 Penting

A6 Melakukan promosi secara

langsung

92 Sangat penting

B Produksi

B1 Kain batik yang berkualitas 93 Sangat penting

B2 Memiliki motif batik tulis

yang khas dan unik

91 Sangat penting

B3 Kemasan produk

menggunakan paper bag

84 Sangat penting

C Sumber Daya Manusia

C1 Jenjang pendidikan yang

dimiliki karyawan

47 Cukup penting

C2 Kemampuan karyawan dalam

membantik

89 Sangat penting

C3 Pengalaman yang dimiliki

karyawan

70 Penting

C4 Pelatihan untuk karyawan

pemula

82 Sangat penting

D Keuangan

D1 Akses modal (pinjaman) 79 Penting

D2 Modal dari pemerintah atau

lembaga kredit lainnya

76 Penting

E Akuntansi

E1 Sistem pembukuan (pencatatan

kas masuk dan kas keluar)

77 Penting

Sumber: Data primer diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

58

3. Analisa Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal

Analisa faktor tingkat kepentingan eksternal digunakan

untuk mengetahui berbagai macam item faktor kepentingan yang

berasal dari luar usaha yang dimiliki oleh pelaku UMKM batik

tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

Menggunakan kuesioner yang berisi 4 indikator yaitu kondisi

sosial dan ekonomi, teknologi, pembeli, dan pesaing. Berikut tabel

5.6 hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan eksternal.

Tabel 5.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Kepentingan Eksternal

No

Kriteria-kriteria yang

dipertimbangkan dalam strategi

pengembangan UMKM Batik

Tulis

Tingkat Kepentingan

1

2

3

4

5

A Kondisi Sosial dan Ekonomi

A1 Pemberian upah 0 0 1 7 12

A2 Perubahan gaya hidup

pelanggan/konsumen 3 2 0 11 4

A3 Tingkat inflasi 2 1 0 12 5

A4 Kenaikan harga bahan baku 1 1 3 10 5

B Produksi

B1 Teknologi baru 5 4 0 8 3

B2 Perbaikan produktivitas 1 1 2 10 6

C Pembeli

C1 Minat pelanggan terhadap batik 0 0 1 7 12

D Pesaing

D1 Kemasan produk 0 1 2 12 5

D2 Produk yang dihasilkan 0 0 0 10 10

D3 Adanya produk batik Cina 7 3 2 4 4

D4 Pesaing yang berasal dari UMKM

sejenis 5 0 0 12 3

Sumber: Data primer diolah, 2017

Kemudian jumlah yang diperoleh dari masing-masing item

(yang berasal dari skala yang dipilih oleh masing-masing

responden) dihitung dan diperoleh jumlah masing-masing skor per

item. Jika semakin mendekati angka 5 artinya responden pelaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

59

UMKM batik tulis memiliki tingkat kepentingan yang sangat tinggi

di dalam memilih strategi pengembangan batik tulis tertentu.

Berikut adalah kriteria skor dan cara menghitung skor.

kriteria skor:

0 – 20 : tidak penting (TP)

21 – 40 : kurang penting (KP)

41 – 60 : cukup penting (CP)

61 – 80 : penting (P)

81 – 100 : sangat penting (SP)

Menghitung skor dengan cara:

A1:

jumlah skor untuk 12 orang menjawab SP: 12 x 5 60

jumlah skor untuk 7 orang menjawab P : 7 x 4 28

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

jumlah skor item A1 91 (SP)

(perhitungan skor item A2 sampai dengan D4 terlampir pada halaman 112-114)

Setelah diperoleh jumlah skor masing-masing item,

selanjutnya hasil kuesioner dikelompokkan kedalam kriteria skor

yang sesuai untuk masing-masing kategori yang telah dipilih oleh

responden pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo. Dibawah ini adalah tabel 5.7 klasifikasi

hasil kuesioner faktor tingkat kepentingan eksternal.

Tabel 5.7 menunjukkan dari 11 kategori strategi

pengembangan yang ada, terdapat 4 item kategori faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

60

kepentingan eksternal yang tergolong sangat penting antara lain

A1, A2, D1, D2. Ada 5 item kategori faktor kepentingan eksternal

yang tergolong penting yaitu, A2, A3, A4, B2, D4. Hanya terdapat

2 faktor kepentingan eksternal yang tergolong cukup penting yaitu

item kategori B1 dan D3. Artinya responden pelaku UMKM batik

tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakerjo memiliki

tingkat kepentingan sangat penting di dalam melakukan strategi

pengembangan eksternal.

Tabel 5.7 Klasifikasi Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal

No Strategi Pengembangan Faktor

Tingkat Kepentingan Eksternal

Skor

Tingkat Kepentingan

A Kondisi Sosial dan Ekonomi

A1 Pemberian upah 91 Sangat penting

A2 Perubahan gaya hidup

pelanggan/konsumen

71 Penting

A3 Tingkat inflasi 77 Penting

A4 Kenaikan harga bahan baku 77 Penting

B Produksi

B1 Teknologi baru 60 Cukup penting

B2 Perbaikan produktivitas 79 Penting

C Pembeli

C1 Minat pelanggan terhadap batik 91 Sangat penting

D Pesaing

D1 Kemasan produk menggunakan

paper bag

81 Sangat penting

D2 Produk yang dihasilkan 90 Sangat penting

D3 Adanya produk batik Cina 55 Cukup penting

D4 Pesaing yang berasal dari

UMKM sejenis

68 Penting

Sumber: Data primer diolah, 2017

4. Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan UMKM Batik Tulis

Analisa faktor kekuatan dan kelemahan merupakan analisa

yang menggunakan kuesioner dan juga menggunakan wawancara

yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dirasakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

61

atau dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Kuesioner Faktor kekuatan dan

kelemahan ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah responden

(minimal terdapat 5 responden) yang memilih masing-masing

faktor baik kekuatan ataupun kelemahan (tabel terlampir pada

halaman 115). Berikut tabel 5.8 yang termasuk ke dalam faktor

kekuatan dan faktor kelemahan.

Tabel 5.8 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Pelaku UMKM Batik Tulis

No Faktor Kekuatan No Faktor Kelemahan

1 Memiliki Pelanggan Tetap 1 Sistem pembukuan

(pencatatan kas masuk dan kas

keluar) yang belum dilakukan

2 Harga Batik yang Terjangkau 2 Sulit mengembalikan modal

yang berasal dari bank

pemberi pinjaman

3 Strategi Penjualan

4 Memiliki Tempat Distribusi

yang tetap

5 Melakukan promosi dengan

menggunakan media elektronik

6 Melakukan promosi secara

langsung

7 Kain batik yang berkualitas

8 Memiliki motif batik tulis yang

khas dan unik

9 Kemasan produk menggunakan

paper bag

10 Jenjang pendidikan yang

dimiliki karyawan

11 Kemampuan karyawan dalam

membatik

12 Karyawan yang berpengalaman

13 Pelatihan untuk karyawan

pemula

14 Akses modal (pinjaman) yang

mudah

Sumber: Data Primer 2017

Keterangan: Tulisan berwarna merah merupakan hasil dari wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

62

Dari hasil tabel 5.8 berkaitan dengan faktor kekuatan dan

kelemahan pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo yang diperoleh dari hasil

kuesioner, terdapat 14 faktor yang merupakan kekuatan bagi

pelaku usaha batik tulis yaitu pelanggan tetap, harga batik yang

terjangkau, strategi penjualan, memiliki tempat distribusi yang

tetap, melakukan promosi dengan menggunakan media elektronik,

melakukan promosi secara langsung, kain batik yang berkualitas,

memiliki motif batik tulis yang khas dan unik, kemasan produk

menggunakan paper bag, jenjang pendidikan yang dimiliki

karyawan, kemampuan karyawan dalam membatik, pengalaman

yang dimiliki karyawan, pelatihan untuk karyawan pemula, akses

modal (pinjaman) yang mudah dan 1 faktor yang merupakan

kelemahan bagi pelaku usaha batik tulis yaitu sistem pembukuan

(pencatatan kas masuk dan kas keluar) yang belum dilakukan.

Akan tetapi, hasil yang diperoleh dari wawancara pada

kenyataannya menyebutkan bahwa pelaku UMKM batik tulis yang

berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo memiliki

kelemahan yaitu dari segi modal yang dimiliki. Alasannya karena

modal merupakan kekuatan bagi pelaku UMKM batik tulis yang

berada di ke dua desa tersebut, tetapi untuk mendapatkan modal

tersebut yang berasal dari bank pemberi pinjaman terdapat kendala

salah satunya yaitu ketidakmampuan pelaku UMKM batik tulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

63

untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Hal ini didukung dari

jawaban beberapa responden yang berasal dari wawancara oleh

batik Aricha, dan batik Sekar Langit:

“kekuatannya disini kita menggunakan kain dan

pewarnaannya yang bagus dan mahal. Kelemahannya yaitu

dimodal.” (batik Aricha)

“kekuatannya ya dari harga batik yang terjangkau,

kekurangannya dari segi modal.” (batik Sekar Langit)

Selanjutnya sumber daya manusia (karyawan) yang

tidak mampu menghasilkan motif atau mendesain motif

batikdisebabkan karena jenjang pendidikan yang dimiliki

oleh karyawan masing-masing pelaku UMKM batik tulis

tidak diperhatikan sehingga keterampilannya tidak ada.

Kelemahan ini menyebabkan semua motif batik yang

dihasilkan merupakan ide dari pemiliki usaha. Hal ini

didukung dari hasil wawancara yang berasal dari batik

Thok Thill:

“kelemahannya yang bisa desain cuman saya karena

tulis lukis tidak bisa semudah itu, karyawan saya

tidak mampu. Kekuatannya saya menang di desain

karena saya punya desain yang banyak, pelanggan

saya dan teman saya berbeda karena yang

pembelinya di segmen menengah keatas.”

Selain itu, keterbatasan kemampuan karyawan

dalam membatik dan kurangnya pelatihan yang diberikan

pelaku UMKM batik tulis menyebabkan pelaku UMKM

batik tulis mengambil alih pekerjaan yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

64

karyawan dalam membatik (misalnya kesalahan atau

ketidakrapian karyawan dalam mengoleskan lilin kedalam

kain). Kelemahan ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan

lebih banyak dari yang seharusnya dalam menyelesaikan

batiknya. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang

berasal dari batik Estin 2:

“kalau hasil yang diberikan sama karyawan tidak

bagus misalnya pewarnaan yang keluar dari motif

ya saya harus ulangi lagi”

5. Matriks Strategi Faktor Internal/ IFAS (Internal Factor

Analysis Summary)

Setelah faktor-faktor strategi internal UMKM batik tulis

diidentifikasi, suatu tabel IFAS (Internal Factor Analysis

Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis

internal tersebut dalam kerangka Strenghts dan Weaknesses. Faktor

internal diperoleh dari kuesioner faktor kekuatan dan kelemahan

dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik UMKM batik

tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

Pemberian bobot internal didasarkan pada perhitungan

kategori nilai penilaian (rating) terhadap setiap faktor strategis

perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh

paling besar dan pengaruh terkecil untuk memberikan

penilaian.Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

65

mengetahui faktor strategis perusahaan yang dapat memberikan

dampak positif dan negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor

kekuatan, sedang dampak negatif menjadi kelemahan. Berikut

adalah tabel 5.9 berkaitan dengan penghitungan faktor-faktor

strategi internal UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo.

Dari hasil tabel 5.9 penghitungan strategi internal/ IFAS

(Internal Factors Analysis Strategy Summary) diketahui bahwa

faktor internal yang memiliki bobot 0,09 (tinggi) dan rating 4

(sangat baik) sebanyak 5 faktor kekuatan yaitu memiliki pelanggan

tetap, harga batik yang terjangkau, melakukan promosi secara

langsung, kain batik yang berkualitas, dan memiliki motif batik

tulis yang khas dan unik. Kelima faktor kekuatan tersebut memiliki

bobot dan rating yang tinggi karena menjadi faktor kunci dalam

strategi pengembangan usaha yang semakin membaik untuk pelaku

UMKM batik tulis dimasa sekarang dan dimasa mendatang.

Sisanya terdapat 5 faktor kekuatan yang memiliki bobot 0,06 dan

rating 3 (baik) yaitu strategi penjualan, memiliki tempat distribusi

yang tetap, melakukan promosi dengan menggunakan media

elektronik, kemasan produk menggunakan paper bag, dan

karyawan yang berpengalaman. Kelima faktor yang memiliki

bobot dan rating baik tersebut dapat dikatakan sebagai faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

66

kekuatan yang mendukung dalam menggembangkan usaha batik

tulis yang berada di kedua desa tersebut.

Pada faktor kelemahan yang paling mempengaruhi pelaku

UMKM batik tulis tulis adalah jenjang pendidikan yang dimiliki

karyawan, sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas

keluar) yang belum dilakukan, dan sulit mengembalikan modal

yang berasal dari bank pemberi pinjaman dengan bobot 0,02

(rendah) dan rating 1 (sangat lemah/ kelemahan besar). Hal ini

disebabkan karena jenjang pendidikan sumber daya manusia yang

ada tidak memliki pengetahuan yang cukup dalam hal pembukuan,

dan pemilik usaha batik tulis yang tidak berani mengambil resiko

dalam hal peminjaman uang untuk dijadikan sebagai modal usaha.

Sisanya terdapat 3 faktor kelemahan yang pengaruhnya tidak

terlalu mempengaruhi dalam mengembangkan usaha batik tulis

yaitu kemampuan karyawan dalam membatik (memiliki bobot 0,06

dan rating 3 (cukup lemah)), pelatihan untuk karyawan pemula

(memiliki bobot 0,04 dan rating 2 (lemah)), dan akses modal

(pinjaman) yang mudah (memiliki bobot 0,08 dan rating 4

(kelemahan kecil)).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

67

Tabel 5.9 Penghitungan Faktor - Faktor Strategi Internal/ IFAS (Internal Factors Analaysis Summary) UMKM Batik Tulis

Faktor-Faktor Strategi Internal

Bobot

Rating

(1-4)

Bobot x

rating

Komentar

Kekuatan/ Strenghts (S):

1

Memiliki Pelanggan Tetap 0,09 4 0,36 Menjadi kunci sukses dan harus dipertahankan

2

Harga Batik yang Terjangkau 0,09 4 0,36 Menjadi kunci sukses dan harus dipertahankan

3 Strategi Penjualan 0,06 3 0,18

Masing-masing UMKM sudah menggunakan

strategi penjualan dengan baik

4 Memiliki Tempat Distribusi yang tetap 0,06 3 0,18 Penting dan menjadi nilai tambah

5 Melakukan promosi dengan menggunakan media

elektronik 0,06 3 0,18 Penting dan harus ditingkatkan

6 Melakukan promosi secara langsung 0,09 4 0,36 Penting dan harus ditingkatkan

7 Kain batik yang berkualitas

0,09 4 0,36 Masing-masing UMKM sudah menggunakan kain

yang standard dan bagus

8 Memiliki motif batik tulis yang khas dan unik 0,09 4 0,36 Menjadi faktor penting dan harus dipertahankan

9

Kemasan produk menggunakan paper bag 0,06 3 0,18 Masing-masing UMKM sudah menggunakan paper

bag

10 Karyawan yang berpengalaman 0,06 3 0,18 Penting dan diperhatikan

Kelemahan/ Weaknesses (W): - - - -

1 Jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan 0,02 1 0,02

Tidak diperhatikan, yang penting ada niat dan

kemauan

2 Kemampuan karyawan dalam membatik 0,06 3 0,18 Penting

3 Pelatihan untuk karyawan pemula

0,04 2 0,08 Penting tetapi masih kurang dilakukan

4 Sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas

keluar) yang belum dilakukan 0,02 1

0,02 Masih lemah dan kurang keaampuan SDM

5 Akses modal (pinjaman) yang mudah 0,08 4 0,32 Mudah didapatkan tetapi jarang digunakan

6 Sulit mengembalikan modal yang berasal dari bank

pemberi pinjaman 0,02

1 0,02

Resiko yang tidak berani diambil oleh pelaku usaha

TOTAL 99% 47 3,34

Sumber: Data primer diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

68

Keterangan:

perhitungan bobot:

1. Faktor kekuatan 1

Bobot =

=

= 0,09

(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 10 terlampir pada

halaman 116-117)

1. Faktor kelemahan 1

Bobot =

=

= 0,02

(Perhitungan bobot untuk faktor kelemahan ke 2 sampai ke 6 terlampir

pada halaman 117-118)

6. Analisa Faktor Peluang dan Ancaman UMKM Batik Tulis

Analisa faktor peluang dan ancaman merupakan analisa

yang menggunakan kuesioner dan juga menggunakan wawancara

yang berkaitan dengan peluang dan ancaman yang dirasakan atau

dimiliki oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo. Kuesioner Faktor peluang dan

ancaman ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah responden

(minimal terdapat 5 responden) yang memilih masing-masing

faktor baik peluang ataupun ancaman(tabel terlampir pada halaman

119). Berikut tabel 5.10 yang termasuk ke dalam faktor peluang

dan ancaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

69

Tabel 5.10 Faktor Peluang dan Ancaman Pelaku UMKM Batik Tulis

No Faktor Peluang No Faktor Ancaman

1 Pemberian Upah 1 Tingkat inflasi

2 Perubahan gaya hidup

pelanggan/konsumen

2 Kenaikan harga bahan

baku

3 Teknologi baru 3 Adanya produk batik

motif Cina

4 Perbaikan produktivitas 4 Pesaingnya berasal dari

UMKM sejenis

5 Minat pelanggan terhadap batik

6 Kemasan produk menggunakan

paper bag

7 Produk yang dihasilkan

8 Akan dibangunnya bandara

internasional di Daerah Kulon

Progo

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Dari hasil tabel 5.10 berkaitan dengan faktor peluang dan

ancaman pelaku UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo terdapat 7 faktor yang merupakan peluang

bagi pelaku usaha batik tulis yang berasal dari kuesioner, antara

lain pemberian upah, perubahan gaya hidup pelanggan/ konsumen,

teknologi baru, perbaikan produktivitas, minat pelanggan terhadap

batik, dan kemasan produk, produk yang dihasilkan. Selain itu

terdapat 1 faktor peluang yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan pelaku UMKM batik tulis, yaitu akan dibangunnya bandara

internasional yang berada di Daerah Kulon Progo. Hal ini

didukung dengan pernyataan yang berasal dari pelaku UMKM

batik tulis Sinar Abadi:

“peluangnya yaitu sebentar lagi bandara

internasional akan dibangun dan itu merupakan peluang

yang sangat besar untuk menarik pelanggan. Ancamannya

ya tergantung dari kita menanggapi peluang tadi.“

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

70

Terdapat 4 faktor yang merupakan ancaman bagi pelaku

usaha batik tulis yaitu tingkat inflasi, kenaikan harga bahan baku,

adanya produk batik motif Cina, dan pesaingnya berasal dari

UMKM sejenis. Hal ini didukung dengan hasil wawancara yang

berkaitan dengan salah satu ancaman yang dirasakan oleh pelaku

usaha batik tulis Mandiri:

“ancamannya itu masuknya batik printing/cina dan harga

yang disekitar tidak standar. Peluangnya adanya bandara

yang akan dibangun.”

7. Matriks Strategi Faktor Eksternal/ EFAS (Eksternal Factor

Analysis Summary)

Setelah faktor-faktor strategis eksternal UMKM batik tulis

diidentifikasi suatu tabel EFAS (Eksternal Factor Analysis

Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis

eksternal tersebut dalam kerangka Opportunities dan Threats.

Faktor eksternal diperoleh dari kuesioner faktor peluang dan

ancaman dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pemilik

UMKM batik tulis yang berada dikedua desa tersebut.

Pemberian bobot eksternal didasarkan pada perhitungan

kategori nilai penilaian (rating) terhadap setiap faktor strategis

perusahaan, dari sini dilihat mana yang mempunyai pengaruh

paling besar dan pengaruh terkecil untuk memberikan penilaian.

Fungsi dari pembobotan dan rating adalah untuk mengetahui faktor

strategis perusahaan dan dapat memberikan dampak positif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

71

negatif. Dampak positif dapat menjadi faktor peluang, sedang

dampak negatif menjadi ancaman. Berikut adalah tabel 5.11

berkaitan dengan penghitungan faktor-faktor strategi eksternal

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo.

Berdasarkan tabel 5.10 penghitungan faktor-faktor strategi

eksternal/ EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy Summary)

diketahui bahwa faktor eksternal yang memiliki bobot 0,11 (tinggi)

dan rating 4 (sangat baik) sebanyak 5 faktor peluang yaitu

pemberian upah, minat pelanggan/ konsumen terhadap batik,

kemasan produk menggunakan paper bag, produk yang dihasilkan,

dan akan dibangunnya bandara Internasional di Daerah Kulon

Progo. Kelima faktor peluang tersebut memiliki bobot dan rating

yang tinggi karena merupakan peluang yang cukup besar dalam

meningkatkan perekonomian dan mengembangkaan usaha pelaku

UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo. Sisanya terdapat 3 faktor peluang yaitu perubahan

gaya hidup pelanggan/ konsumen, perbaikan produktivitas

(memiliki bobot 0,09 dan rating 3 (baik)), dan teknologi baru

(memiliki bobot 0,06 dan rating 2 (cukup baik)). Ketiga faktor

peluang tersebut harus juga diperhatikan dan dipertahankan dalam

mendukung faktor peluang yang menjadi faktor kunci untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

72

meningkatkan perekonomian dan mengembangkan usaha pelaku

UMKM batik tulis yang berada di kedua desa tersebut.

Pada faktor ancaman yang paling mempengaruhi pelaku

UMKM batik tulis tulis adalah tingkat inflasi dan kenaikan harga

bahan baku dengan bobot 0,03 (rendah) dan rating 1 (sangat

lemah). Hal ini disebabkan karena adanya kenaikan harga barang

di pasar yang menyediakan bahan baku yang menyebabkan pelaku

usaha menaikkan harga batik dan berdampak pada penurunan

minat konsumen atau pelanggan untuk membeli batik. Semakin

tinggi biaya bahan baku maka akan semakin tingg harga jual

produk batik di pasaran. Sisanya terdapat 2 faktor ancaman yaitu

adanya produk batik motif Cina (memiliki bobot 0,06 dan rating 2

(lemah)) dan pesaingnya berasal dari UMKM sejenis (memiliki

bobot 0,09 dan rating 3 (cukup lemah)). Kedua faktor tersebut juga

mempengaruhi pelaku UMKM batik tulis yang berada di kedua

desa tersebut untuk berhati-hati dalam memasarkan produk

batiknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

73

Tabel 5.11 Penghitungan Faktor – Faktor Strategi Eksternal/ EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy Summary) UMKM Batik Tulis

Faktor-Faktor Strategi Eksternal

Bobot

Rating

(1-4)

Bobot x

rating

Komentar

Peluang/ Opportunitiess (O): - - - -

1

Pemberian Upah

0,11 4 0,44

Menjadi prioritas dan faktor semangat

untuk karyawan

2 Perubahan gaya hidup pelanggan/konsumen 0,09 3 0,27 Penting dan harus diperhatikan

3 Teknologi baru 0,06 2 0,12 Penting

4 Perbaikan produktivitas 0,09 3 0,27 Penting dan harus dipertahankan

5

Minat pelanggan terhadap batik 0,11 4 0,44

Sangat penting dan selalu diperhatikan

6 Kemasan produk menggunakan paper bag 0,11 4 0,44 Sangat Penting dan harus ditingkatkan

7 Produk yang dihasilkan 0,11 4 0,44 Sudah baik dan harus dipertahankan

8 Akan dibangunnya bandara internasional di

Daerah Kulon Progo 0,11 4 0,44

Faktor kunci dan menjadi peluang yang

menjanjikan

Ancaman/ Threats (T): - - - -

1 Tingkat inflasi 0,03 1 0,03 Perlu hati-hati

2

Kenaikan harga bahan baku 0,03 1 0,03

Perlu hati-hati

3

Adanya produk batik motif Cina 0,06 2 0,12

Tantangan

4 Pesaing berasal dari UMKM sejenis 0,09 3 0,27 Tantangan dan harus bersaing

TOTAL 100% 35 3,31

Sumber: Data primer diolah,2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

74

Keterangan:

perhitungan bobot:

1. Faktor peluang 1

Bobot =

=

= 0,11

(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 8 terlampir pada

halaman 120-121)

1. Faktor ancaman 1

Bobot =

=

= 0,03

(Perhitungan bobot untuk faktor kekuatan ke 2 sampai ke 4 terlampir pada

halaman 121)

8. Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik Tulis Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

Selanjutnya setelah tabel penghitungan IFAS (Internal

Factors Analysis Summary)dan penghitungan EFAS (Eksternal

Factors Analysis Summary) dirangkum, perencanaan usaha yang

baik dirangkum dalam matrik 9 sel untuk mengetahui posisi usaha

batik tulis. Berikut gambar 5.1 matrik internal dan eksternaL 9 sel

UMKM batik tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo.

Gambar 5.1 Matrik Internal dan Eksternal 9 Sel UMKM Batik

Tulis Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

75

EFE

4 kuat 3,31 3 sedang 2 lemah 1

4

kuat

3,34

3

IFE

Sedang

2

lemah

1

Dari gambar 5.1 berkaitan dengan matrik internal dan

eksternal 9 sel UMKM batik tulis di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo diperoleh total nilai bobot sebesar 3,34 (pada tabel 5.9

penghitungan faktor strategi internal/ IFAS) serta diperoleh total

nilai sebesar 3,31 (pada tabel 5.10 penghitungan faktor strategi

eksternal/ EFAS), maka berdasarkan dari gambar 5.1 posisi

strategis UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan

Desa Ngentakrejo berada dalam posisi kuat, dalam kategori

pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal), terletak pada

kotak 1 yang berwarna kuning.

1

Pertumbuhan konsentrasi

melalui integrasi vertikal

2

Pertumbuhan konsentrasi

melalui integrasi horizontal

3

Pendutan

Turn around

4

Stabilitas

Hati-hati

5

Pertumbuhan konsentrasi

melalui integrasi horizontal

stabilitas hati-hati

6

Pendutan

Divestasi

7

Pertumbuhan Diversifikasi

Konsentrik

8

Pertumbuhan Diversifikasi

konglomerat

9

Likuidasi Bangkrut atau

pailit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

76

9. Matrik SWOT UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo

Setelah matriks IFAS (Internal Factors Analysis Strategy

Summary) dan EFAS (Eksternal Factors Analysis Strategy

Summary), selanjutnya hasil yang diperoleh dari faktor internal dan

faktor eksternal dimasukkan ke dalam tabel strategi matriks

SWOT. Alternatif strategi diperoleh berdasarkan dari kombinasi

kekuatan dan peluang, kelemahan dan peluang, kekuatan dan

ancaman, serta kelemahan dan ancaman. Dari hasil kombinasi

tersebut diperoleh 12 (dua belas) alternatif strategi pengembangan.

Berikut adalah gambar 5.12 tabel penentuan strategi matriks

SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

77

Gambar 5.2 Penentuan Strategi Matriks SWOT

INTERNAL

EKSTERNAL

STRENGTHS (S)

1. Memiliki pelanggan tetap, 2. Harga batik yang terjangkau,

3. Strategi penjualan,

4. Memiliki tempat distribusi yang tetap,

5. Melakukan promosi dengan

menggunakan media elektronik, 6. Melakukan promosi secara

langsung,

7. Kain batik yang berkualitas, 8. Memiliki motif batik tulis yang

khas dan unik,

9. Kemasan produk menggunakan paper bag,

10. Karyawan yang berpengalaman

WEAKNESS (W)

1. Sistem pembukuan (pencatatan kas masuk dan kas keluar).

2. Jenjang pendidikan yang

dimiliki karyawan 3. Kemampuan karyawan dalam

membatik

4. Pelatihan untuk karyawan pemula

5. Akses modal (pinjaman) yang

mudah 6. Sulit mengembalikan modal

yang berasal dari bank pemberi

pinjaman

OPPORTUNITIES (O) 1. Pemberian upah,

2. Perubahan gaya hidup

pelanggan/ konsumen, 3. Teknologi baru,

4. Perbaikan

produktivitas, 5. Minat pelanggan

terhadap batik,

6. Kemasan produk menggunakan paper

bag,

7. Produk yang dihasilkan,

8. Akan dibangun

bandara Internasional

di Daerah Kulon

Progo

STRATEGI SO a. Memanfaatkan teknologi

untuk melakukan promosi di

media sosial (FB, instagram, WA, Line)

b. Memanfaatkan teknologi baru

dalam membatik (kompor gas dan canting elektrik) untuk

meningkatkan kuantitas dan

kualitas produk batik c. Menghasilkan produk batik

yang berkualitas dengan harga

yang terjangkau dipasaran sehingga menambah

pelanggan dan meningkatkan

pemberian upah kepada

karyawan

d. Memiliki kemasan produk

batik yang menarik sehingga terlihat mahal dan layak

dijadikan souvenir untuk

acara-acara tertentu

Strategi WO e. Mengikutsertakan SDM

(karyawan) yang dimiliki ke

dalam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan

dalam membatik

f. Memperbanyak jumlah pesanan batik tulis sekaligus

melatih kemampuan

karyawan untuk dapat membatik lebih baik lagi

g. Menghasilkan produk batik

tulis yang beraneka ragam motif dan dikemas rapih dan

bagus supaya bisa dijadikan

sebagai souvenir

THREATS (T)

1. Tingkat inflasi, 2. Kenaikan harga

bahan baku,

3. Adanya produk batik Cina,

4. Pesaing berasal

dari UMKM sejenis

Strategi ST h. Menciptakan inovasi batik

terus menerus untuk dapat

bersaing secara sehat dengan UMKM yang sejenis

i. Menghasilkan batik tulis

dengan ciri dan motif yang unik sehinggan pelanggan

dapat membedakan batik tulis

asli dengan batik printing j. Menyediakan stok bahan baku

misalnya kain dan jenis

pewarnaan batik untuk

mengatisipasi kenaikan harga

bahan baku

Strategi WT k. Mengikuti pelatihan antar

sesama pelaku UMKM yang

diadakan pemerintah untuk memahami dalam pembuatan

pembukuan agar dapat

mengelola keuangan secara baik

l. Pelaku usaha memberikan

pelatihan kepada karyawan untuk menghasilkan batik

yang unik yang sesuai dengan

ciri khas masing-masing usaha

agar dapat bersaing dengan

sesama UMKM batik yang lain.

Sumber: Data primer diolah, 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

78

B. Pembahasan

1. Strategi Pengembangan yang Digunakan Industri UMKM Batik

Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah

Kabupaten Kulon Progo

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap

strategi pengembangan yang digunakan oleh UMKM batik tulis

yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan

Lendah Kabupaten Kulon Progo diketahui bahwa pelaku usaha

batik tulis (sebanyak 20 pelaku usaha batik tulis) yang berada di ke

dua desa tersebut menggunakan strategi pengembangan yaitu fokus

strategi (kombinasi cost leadership dan strategi diferensiasi).

Meskipun strategi pengembangan yang digunakan oleh masing-

masing pelaku usaha batik tulis beragam, misalnya strategi dalam

hal pewarnaan menggunakan naptol dan indigosol, inovasi motif,

pemasaran dengan media sosial dan pameran, penggunaan alat

yang modern seperti canting elektrik dan kompor gas, modifikasi

motif, dan proses produksi semua strategi tersebut termasuk ke

dalam fokus strategi. Alasannya karena kombinasi strategi ini

disamping memperhatikan keragaman jenis produk tetapi juga

memperhatikan biaya produk dari batik tulis. Walaupun biaya

rendah merupakan fokus utama dari strategi kombinasi ini akan

tetapi keragaman dari produk batik tulis menjadi hal yang

diunggulkan agar dapat bersaing sesuai dengan segmentasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

79

pasar sasaran yang diharapkan oleh masing-masing pelaku UMKM

batik tulis.

Berikut penjelasan masing-masing strategi pengembangan yang

digunakan oleh pelaku UMKM batik tulis yang berada di kedua

desa tersebut:

a. Strategi pengembangan dalam hal pewarnaan menggunakan

naptol dan indigosol.

Strategi ini digunakan oleh 7 (tujuh) pelaku batik tulis

meliputi batik Tamara, batik Anugerah, batik Mandiri, batik

MDR, batik Sambayung, batik Aricha, dan batik Satuhu.

Alasannya digunakan strategi dalam hal pewarnaan

menggunakan naptol dan indigosol adalah pewarnaan sintetis

seperti naptol dan indigosol merupakan zat pewarna yang larut

dalam air dan menghasilkan warna yang cerah, lembut/ pastel,

selain itu pewarna Naptol dan Indigosol mudah didapat, banyak

dijual di toko ataupun pabrik. Sementara pewarna alami sudah

jarang digunakan karena bahan baku yang sudah sulit untuk

didapatkan.

b. Strategi pengembangan yang kedua adalah inovasi motif.

Strategi ini digunakan oleh 8 (delapan) pelaku batik tulis

meliputi batik Senok, batik Thok Thill, batik Mandiri, batik

Banyu Sabrang, batik Sinar Abadi, batik Sembung, batik

Satuhu, dan batik Darminto. Alasan digunakannya strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

80

pengembangan ini untuk memperkaya ragam batik tulis yang

ada dimasing-masing UMKM, dan hampir setiap bulan masing-

masing pengrajin batik tulis yang berada di kedua desa tersebut

memiliki inovasi batik untuk mengembangkan usahanya.

c. Strategi pengembangan yang ketiga adalah pemasaran dengan

menggunakan media sosial dan pameran.

Pemasaran dapat dilakukan dengan berbagai macam cara,

misalnya pemasaran dilakukan secara langsung, dan ataupun

menggunakan media sosial (facebook, instagram, atau web

yang berbayar). Sebelum adanya kemajuan dalam hal

teknologi, para pengrajin batik tulis memasarkan produk

batiknya dengan cara mouth to mouth, memberikan contoh kain

dengan berbagai motif ke instansi- instansi tertentu,

meninggalkan kartu nama, dan menjalin relasi dengan orang-

orang. Dengan adanya hubungan komunikasi yang baik antara

pengrajin dengan konsumen dapat membawa pengaruh besar

terhadap keberhasilan suatu produk. Pemasaran secara

langsung juga dapat dilakukan dengan mengikuti pameran-

pameran yang diadakan dari event tertentu. Keunggulan dengan

mengikuti pameran busana batik ialah dapat mengenalkan batik

dengan macam-macam motif kepada masyarakat luas baik

domestik maupun internasional untuk lebih mengenakan batik

dalam acara resmi ataupun tidak resmi karena batik merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

81

warisan Indonesia yang sudah diakui oleh dunia dan

masyarakat Indonesia sendiri harus melestarikan kebudayaan

dari nenek moyang kita agar tidak punah.

d. Strategi pengembangan yang keempat adalah penggunaan alat

yang modern seperti kompor gas dan canting elektrik.

Keunggulan penggunaan alat modern seperti canting

elektrik dan kompor gas ialah dapat menghemat waktu

pengerjaan membatik dan tidak banyak membuang tenaga serta

menghemat biaya, selain itu juga dapat memaksimalkan

produksi terutama ketika pelaku menerima orderan dalam

jumlah yang banyak. Hal ini didukung dari hasil penelitian oleh

Amalia (2012) berkaitan dengan analisis strategi

pengembangan usaha pada UKM Batik Semarangan di Kota

Semarang, yang menyatakan bahwa memaksimalkan teknologi

komunikasi untuk pemasaran dan teknologi dalam bidang

produksi seperti cantik elektric untuk memaksimalkan

produksi.

e. Strategi pengembangan yang kelima adalah inovasi dengan

modifikasi motif.

Modifikasi motif juga digunakan untuk memperkaya ragam

batik tulis yang ada dimasing-masing UMKM. Walaupun

Kabupaten Kulon Progo memiliki motif khusus untuk batik

tulisnya yaitu geblek renteng, tetapi banyak pengrajin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

82

mengkombinasikan motif geblek renteng dengan motif lainnya

sesuai dengan kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing

pengrajin.

f. Strategi pengembangan yang keenam adalah proses produksi.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kebeberapa

responden, keunggulannya ialah pencantingan yang dimiliki

oleh beberapa responden memiliki kerapihan dan ketelitian

yang berbeda satu dengan yang lain.

Walaupun strategi yang digunakan sebagian besar UMKM

batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo ada

yang sama, tetapi para pengrajin batik tulis bersaing secara sehat

dan memiliki konsumen/ pangsa pasar sendiri untuk mendapatkan

keuntungan.

2. Alternatif Strategi Pengembangan yang Sesuai Dengan Situasi

yang Ada Di Industri UMKM Batik Tulis Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo (analisis SWOT)

Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT diperoleh 12 alternatif

strategi yang ditentukan dari kombinasi SO, WO, ST, dan WT

sebagai berikut:

a. Kombinasi Strenghts dan Weaknesses (SO)

Dengan berkembangnya teknologi membantu para pelaku

usaha batik untuk meningkatkan pemasaran melalui bantuan

media sosial yang sudah semakin banyak jenisnya misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

83

facebook, instagram, dan lain-lain. Para pelaku UMKM batik

tulis dapat meningkatkan penjualan dengan melakukan promosi

di media sosial dan juga dapat menjangkau pelanggan/

konsumen batik yang berada di luar pulau Jawa (Kombinasi ini

diperoleh dari formulasi S5 dan 03).

Selain itu dengan perkembangan alat membatik yang

semakin canggih dan modern misalnya canting elektrik dan

kompor gasjuga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari

batik yang dihasilkan. Para pengrajin batik dapat menghasilkan

batik lebih banyak jumlahnya dengan waktu yang lebih singkat

dari waktu pengerjaan menggunakan alat yang masih

tradisional. Dengan menggunakan teknologi yang semakin

canggih pengrajin tidak perlu memikirkan bahan bakar minyak

tanah yang sudah semakin langka untuk ditemukan, pengrajin

tidak perlu mengeluarkan tenaga untuk meniup jika lilin malam

yang ada tidak mau keluar atau tersendat (kombinasi ini

diperoleh dari formulasi S7,O3, dan O4).

Masing-masing pelaku batik tulis harus mampu

menghasilkan batik yang berkualitas dari jenis kain serta motif

yang dihasilkan. Biasanya pelanggan yang menjadi konsumen

tetap pelaku batik tulis dengan mudah untuk kembali membeli

batik yang dihasilkan karena harga yang terjangkau dan motif

yang bagus. Semakin banyak jumlah batik yang diproduksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

84

juga semakin membantu karyawan menambah penghasilan

mereka (kombinasi ini diperoleh dari formulasi S1, S2, S7, O1)

Perbaikan produktivitas juga dilakukan dengan perbaikan

kemasan. Kemasan produk batik juga harus terlihat menarik.

Kemasan produk batik yang menggunakan paper bag dapat

dijadikan souvenir untuk acara-acara tertentu dan dapat

menjadi salah satu strategi pemasaran bagi pelaku batik tulis,

walaupun motif batik yang dibeli sederhana tetapi jika dikemas

menarik maka batik yang dijadikan souvenirakan terlihat mahal

harganya (kombinasi ini diperoleh dari formulasi S9 dan O4).

b. Kombinasi Weaknesses dan Opportunities (WO):

Para pelaku usaha batik memiliki karyawan dari anak muda

sampai dengan ibu-ibu. Kemampuan yang dimiliki oleh setiap

karyawan hanya sebatas membatik. Para pelaku batik tulis

perlu mengikutkan setiap karyawannya ke dalam pelatihan

yang diadakan oleh pemerintah berkaitan dengan seni

membatik. Tujuannya selain untuk meningkatkan produktivitas

agar bisa membatik lebih baik lagi dan juga menambah

pengalaman karyawan dalam ilmu membatik (kombinasi ini

diperoleh dari formulasi W1 dan O4).

Sebagian besar karyawan yang dimiliki oleh pelaku batik

tulis bisa membatik. Setiap pesanan membatik yang ada

diberikan pola dan contoh terlebih dahulu. Semakin banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

85

jumlah batik yang diproduksi semakin melatih kemampuan

karyawan yang ada untuk menghasilkan batik tulis yang lebih

baik lagi apalagi dengan adanya bandara internasional yang

akan dibangun di Daerah Kulon Progo menjadi peluang bagi

pelaku batik tulis untuk menambah pelanggan dan jumlah

produksi batik untuk dipasarkan serta menambah pendapatan

bagi pelaku dan karyawan batik tulis (kombinasi ini diperoleh

dari formulasi W3, O7, dan O8).

Kemampuan karyawan dalam membatik dan inovasi dari

kemasan batik bisa menjadi salah satu peluang bagi pelaku

batik tulis untuk menghasilkan produk batik yang beraneka

ragam. Pelaku batik tulis juga dapat mengemas batik yang

dijual dengan kemasan yang menarik dan bagus misalnya

menggunakan paper bag sehingga pelanggan tertarik untuk

memesan kembali batik dan batik bisa dijadikan sebagai

souvenir atau oleh-oleh (kombinasi ini diperoleh dariformulasi

W3 dan O6).

c. Kombinasi Strenghts dan Threats (ST)

Salah satu strategi penjualan yang menjadi kekuatan bagi

pelaku batik tulis adalah selalu berinovasi motif batik tulis baik

kombinasi motif maupun menciptakan motif baru. Masing-

masing pelaku batik tulis memiliki kekhasan dari batik tulis

yang dihasilkan. Meskipun jenis batik yang dihasilkan sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

86

yaitu batik tulis, tetapi setiap pelaku batik tulis bersaing secara

sehat dan memiliki pelanggan tetapnya sendiri (kombinasi ini

diperoleh dari formulasi S1, S3, S8, dan T4).

Ancaman yang dirasakan oleh pelaku batik tulis adalah

adanya jenis batik baru yaitu batik motif Cina. Batik motif Cina

atau printing memiliki ciri-ciri yang hampir keseluruhan

menyerupai jenis batik tulis dan harganya juga lebih murah dari

jenis batik tulis. Dengan adanya ancaman seperti itu membuat

pelaku batik tulis untuk berhati-hati menghasilkan motif batik.

Biasanya motif batik Cina dijual dengan harga yang relatif

murah sedangkan untuk batik tulis asli dijual dengan harga

yang mahal. Konsumen yang sudah menjadi pelanggan tetap

batik tulis biasanya sudah bisa membedakan batik tulis yang

dijual atau dipasarkan (kombinasi ini diperoleh dari formulasi

S8 dan T3).

Ancaman selanjutnya yang dirasakan oleh pelaku batik tulis

adalah jika bahan baku yang dijual mengalami kenaikan.

Strategi yang dilakukan oleh pelaku batik tulis adalah membeli

bahan baku misalnya kain batik dan jenis pewarnaan lebih

banyak dari biasanya untuk mengatasi jika harga bahan baku

sewaktu-waktu mengalami kenaikan. Pelaku usaha batik tulis

tidak perlu menaikan harga jual batik jika tidak ingin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

87

kehilangan pelanggannya (kombinasi ini diperoleh dari

formulasi S2 dan T2).

d. Kombinasi Weaknessesdan Threats (WT):

Usaha yang dijalankan oleh pelaku batik tulis memiliki

kelamahan dalam hal pembukuan. Setiap transaksi masuk dan

keluar tidak pernah dibukukan secara rinci oleh mereka.

Pentingnya pelatihan yang diadakan oleh pemerintah untuk

pelaku usaha khususnya berkaitan dengan pencatatan kas

masuk dan keluar agar para pelaku dapat mengelola keuangan

dengan baik. Sehingga para pelaku usaha dapat memiliki

strategi dalam mengatur keuangan misalnya untuk membeli

bahan baku lebih banyak dari biasanya jika terjadi kenaikan

harga bahan baku (kombinasi ini diperoleh dari formulasi W1

dan T2).

Pelaku usaha memberikan pelatihan kepada karyawan

pemula yang ingin membatik, karena tidak semua karyawan

pemula yang bisa membatik. Karyawan diajarkan untuk

menghasilkan batik yang unik, hasil yang rapih, dan setiap

karyawan mengetahui motif yang khas dari setiap usaha pelaku

batik tulis. Tujuannya agar setiap pelaku usaha batik tulis dapat

bersaing dengan sesama jenis dengan memiliki ciri khas

tertentu dari setiap batiknya (kombinasi ini diperoleh dari

formulasi W4 dan T4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

88

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap

faktor-faktor yang berasal baik dari dalam (kekuatan dan

kelemahan) maupun dari luar usaha (peluang dan ancaman),

diketahui bahwa posisi strategi UMKM batik tulis yang berada di

Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo berada dalam tahap

pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal). Hal ini

berdasarkan perhitungan pembobotan yang menunjukkan total skor

faktor strategis internal adalah sebesar 3,34 dan total skor faktor

eksternal adalah sebesar 3,31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

89

BAB VI

PENUTUP

Setelah proses analisis, berikut ini dibuat kesimpulan mengenai

pencapaian dalam penelitian ini dan kemudian diberikan saran yang dapat

digunakan dalam pelaksanaan strategi yang dilakukan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengembangan strategi

pada UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan yang digunakan pada industri UMKM

batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo

ialah fokus strategi (kombinasi strategi cost leadership dan strategi

diferensiasi). Alasannya karena kombinasi strategi ini disamping

memperhatikan keragaman jenis produk tetapi juga memperhatikan

biaya produk dari batik tulis. Walaupun biaya rendah merupakan

fokus utama dari strategi kombinasi ini akan tetapi keragaman dari

produk batik tulis menjadi hal yang diunggulkan agar dapat

bersaing sesuai dengan segmentasi dan pasar sasaran yang

diharapkan oleh masing-masing pelaku UMKM batik tulis.

2. Kondisi dan posisi UMKM batik tulis yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten

Kulon Progo berdasarkan analisis SWOT, diperoleh hasil bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

90

UMKM batik tulis yang berada di kedua desa tersebut berada

dalam posisi pertumbuhan (konsentrasi melalui integrasi vertikal).

Adapun alternatif strategi yang dapat digunakan untuk

pengembangan UMKM batik tulis yang berada di Desa Gulurejo

dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo

yaitu:

a. Memanfaatkan teknologi untuk melakukan promosi di media

sosial (FB, instagram, WA, Line)

b. Memanfaatkan teknologi baru dalam membatik (kompor gas

dan canting elektrik) untuk meningkatkan kuantitas dan

kualitas produk batik

c. Menghasilkan produk batik yang berkualitas dengan harga

yang terjangkau dipasaran sehingga menambah pelanggan dan

meningkatkan pemberian upah kepada karyawan

d. Memiliki kemasan produk batik yang menarik sehingga terlihat

mahal dan layak dijadikan souvenir untuk acara-acara tertentu.

e. Mengikutsertakan SDM (karyawan) yang dimiliki ke dalam

pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam membatik

f. Memperbanyak jumlah pesanan batik tulis sekaligus melatih

kemampuan karyawan untuk dapat membatik lebih baik lagi

g. Menghasilkan produk batik tulis yang beraneka ragam motif

dan dikemas rapih dan bagus supaya bisa dijadikan sebagai

souvenir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

91

h. Menciptakan inovasi batik terus menerus untuk dapat bersaing

secara sehat dengan UMKM yang sejenis

i. Menghasilkan batik tulis dengan ciri dan motif yang unik

sehinggan pelanggan dapat membedakan batik tulis asli dengan

batik printing

j. Menyediakan stok bahan baku misalnya kain dan jenis

pewarnaan batik untuk mengatisipasi kenaikan harga bahan

baku

k. Mengikuti pelatihan antar sesama pelaku UMKM yang

diadakan pemerintah untuk memahami dalam pembuatan

pembukuan agar dapat mengelola keuangan secara baik

l. Pelaku usaha memberikan pelatihan kepada karyawan untuk

menghasilkan batik yang unik yang sesuai dengan ciri khas

masing-masing usaha agar dapat bersaing dengan sesama

UMKM batik yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

92

B. Keterbatasan Penelitian

Selama peneliti melakukan penelitian yang berada di Desa

Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon

Progo, peneliti mengalami adanya keterbatasan dan kendala yang terjadi,

yaitu kesulitan memahami kata-kata asing. Pelaku usaha batik tulis

sebagian besar kurang memahami pertanyaan ataupun pernyataan yang

diberikan peneliti berkaitan dengan kuesioner. Jawaban yang diberikan

oleh pelaku usaha batik tulis dijawab dengan singkat Akibatnya peneliti

menjelaskan pertanyaan ataupun pernyataan menggunakan bahasa sehari-

hari yang mudah dipahami oleh pelaku usaha batik tulis utnuk menjawab

kuesioner. Hal ini dapat menyebabkan bias terhadap jawaban yang

diberikan oleh responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

93

C. Saran

1. Pemerintah Kabupaten Kulon Progo: hendaknya pemerintah lebih

sering mengadakan pelatihan baik untuk karyawan ataupun untuk

pelaku usaha batik tulis yang berada di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo.

Tujuannya bagi karyawan dapat digunakan untuk menumbuhkan

atau mengembangkan kreativitas inovasi keterampilan dalam

membatik, bisa membantu pelaku usaha untuk menciptakan motif,

dan bagi pelaku usaha batik tulis diharapkan supaya bisa

terinspirasi memaanfaatkan ide strategi yang beragam dan belum

pernah digunakan.

2. Pelaku/ pengrajin UMKM batik tulis: hendaknya pelaku batik tulis

dapat menerapkan alternatif strategi pengembangan berdasarkan

hasil analisis SWOT terhadap faktor-faktor strategis baik dari

aspek internal maupun eksternal supaya terinsipirasi untuk

memanfaatkan ide yang beragam dan belum pernah digunakan

sehingga bisa menemukan atau menggunakan alternatif yang baru.

3. Peneliti selanjutnya: hendaknya untuk peneliti berikutnya agar

mencoba untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilakukan

berkaitan dengan strategi pengembangan yang digunakan dan

alternatif strategi pengembangan yang sesuai dengan situasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

94

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Alfi. Wahyu Hidayat. Agung Budiatmo. 2012. Analisis Strategi

Pengembangan Usaha Pada UKM Batik Semarangan Di Kota Semarang.

Jurnal Ilmu Administrasi. Ejournal–S1.undip.ac.id

Bonita, Farah. 2013. Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Batik Di

Kota Semarang. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi.

Universitas Negeri Semarang. Indonesia

Christensen, C. Roland and others, Business Policy: Text and Cases (Homewood,

Illionis: Richard D. Irwin, Inc., 1973), pp. 107-108.

Clark, Jay B. Barney Delwyn N. 2007. Resource Based Theory: Creating and

Sustaining Competitive Advantage.(OXFORD UNIVERSITY PRESS)

11/24/2014 1.

David, Fred R., 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba

Empat, Jakarta

Fuad, M. Christine H. Nurlela. Sugiarto. Paulus. 2009. Pengantar Bisnis. PT

Gramedia PustakaJakarta.

Fahmi, Irham. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Alfabeta. Munawir,

S.2014. Analisa Laporan Keuangan (Edisi 4). Jakarta : Liberty.

Glueck, William F., Business Policy and Strategic Management (Tokyo:

McGraw Hill Kogakusha, Ltd., 1980), p. 4.

Hafsah, M.J. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM),

Infokop, No. 25 Tahun XX. Smecda.com

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis.Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi keenam. Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta

Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif,

Penerbit Andi Offset, Yogyakarta

Kuncoro, Suryono. 2015. Analisis Strategi Pengembangan Produk Pada Batik

Sembung Di Lendah Kulon Progo. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri

Yogyakarta. Indonesia

Nuhung, Iskandar Andi. 2012. Pertanian, Kemiskinan dan Kawasan Timur Utara

Indonesia. Penerbit PT Wahyu Promo Citra. Jakarta.

Purwanto, I. 2008. Manajemen Strategi. Bandung:CV Ryama Widya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

95

Rahmana. Arief. 2008. Usaha kecil dan menengah (UKM), informasi terdepan

usaha kecil menengah, (Online), ( http..//infoukm.wordpress.com diakses

1 oktober 2011)

Rangkuti, Freddy (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,

Cetakan ke-16, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Rangkuti, Freddy. 2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:

GramediaPustaka Utama.

Saputri, Eni Dewi. 2011. Perancangan Strategi Pengembangan Usaha Dengan

Metode SWOT Analisis Di Perusahaan Abon Diamond Ampel Boyolali.

Jurusan Teknik. Fakultas Teknik. Universitas Sebalas Maret. Surakarta.

Indonesia

Setyanto, Alief Rakhman., Bhimo Rizky Samudro., Yogi Pasca Pratama., AM

Susilo. 2015. “Kajian Strategi Pengembangan UMKM Melalui Media

Sosial (Ruang Lingkup Kampung Batik Laweyan)”. Jurnal Ekonomi dan

Bisnis. Universitas Jenderal Soedirman. Vol 5. No.1

Suliyanto. 2011. Analisis Permasalahan dan Strategi Pengembangan Batik

Banyumas dan Batik Purbalingga. Prosiding Seminar International dan

Call For Papers ”Toward Excellent Small Business”journal UMY.ac.id

Sugiyono. 2007, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Suroto. 1983. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja.

Yogyakarta: Gajah Mada University.

Wibowo, Dimas Andika., Zainul Arifin., dan Sunarti. 2015. “Analisis Strategi

Pemasaran untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik

Diajeng Solo)”. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 29. Desember . No.1

http://www.bps.go.id/ diakses 19 Februari 2017/Produk Domestik Bruto. (online),

http://www.pemetaanttg.com/Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa, Pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi

Republik Indonesia.

Edwards, Will. (2012). Inspiration personal development. TOWS Analysis:

Defining Successful Partnerships. Weblog [Online] 5th January. Available,

dalam http://www.whitedovebooks.co.uk/blog/2012/01/tows-analysis-

defining-successful-partnerships/.[Accessed 26/09/12]

http://www.perpustakaan.kulonprogokab.go.id/article-55-sejarah-lahirnya-motif-/

19/02/17/batik-khas-kulon-progo-geblek-renteng.

www.google.co.id/peta lokasi// kabupaten kulonprogo//10/03/17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

96

http://news.detik.com/berita/3033833/denyut-kegigihan-di-lendah-desa-pengrajin-

batik-di-yogya/10/03/17

http://www.kompasiana.com/jerriirgo/optimisme-rujiyem-batik-tulis-lendah-

kulon-progo_552df9e26ea834bf0b8b458e/10/03/17

http://www.depkop.go.id/19/02/17/Usaha Mikro Kecil Menengah “UMKM”

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2008/20TAHUN2008UU.htm

http://www.kemenperin.go.id/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

97

LAMPIRAN 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

98

PEMILIK UMKM BATIK TULIS

Bagian A:

Identitas Responden

Petunjuk: isilah titik-titik yang tersedia dan berilah tanda silang (X) pada

salah satu kolom yang tersedia.

1. Nama :

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur : ............................................

4. Pendidikan : SD SMP SMA D3 S1 .....

5. Pendapatan : ...........................................

6. Jabatan : ............................................

Bagian B:

Petunjuk Pengisian Kuesioner Strategi yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM

Batik Tulis

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda.

Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Oleh Pelaku UMKM

Batik Tulis

No

Keterangan

Penilaian

Alasan Ya Tidak

1 Apakah dalam mengembangkan usaha batik

tulis pemilik berfokus pada biaya murah saja

tetapi tidak memperhatikan keragaman

produk ?

2 Apakah dalam mengembangkan usaha batik

tulis pemilik berfokus pada keragaman

produk tetapi tidak memperhatikan biaya

produk ?

3 Apakah dalam mengembangkan usaha batik

tulis pemilik memperhatikan biaya dan

keragaman produk ?

4 Anda diminta untuk menyebutkan strategi/

usaha yang sedang digunakan dalam

mengembangkan usaha batik tulis ini:

.........................................................................

.........................................................................

........................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

99

Bagian C:

Petunjuk Pengisian Kuesioner Faktor Lingkungan Internal UMKM

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan

sebagai berikut:

TP : Tidak Penting CP : Cukup Penting

KP : Kurang Penting P : Penting

SP : Sangat Penting

Kuesioner Faktor Lingkungan Internal UMKM

No

Kriteria-kriteria yang

dipertimbangkan dalam

pengembangan UMKM

Batik Tulis

Tingkat Kepentingan

TP

1

KP

2

CP

3

P

4

SP

5

A Pemasaran

A1 Memiliki pelanggan tetap

A2 Harga batik yang terjangkau

A3 Strategi penjualan

A4 Memiliki tempat distribusi

yang tetap

A5 Melakukan promosi dengan

menggunakan media

elektronik

A6 Melakukan promosi secara

langsung

B Produksi

B1 Kain batik yang berkualitas

B2 Memiliki motif batik tulis

yang khas dan unik

B3 Kemasan produk

C Sumber Daya Manusia

C1 Jenjang pendidikan yang

dimiliki karyawan

C2 Kemampuan karyawan

dalam membantik

C3 Pengalaman yang dimiliki

karyawan

C4 Pelatihan untuk karyawan

pemula

D Keuangan

D1 Akses modal (pinjaman)

D2 Modal dari pemerintah atau

lembaga kredit lainnya

E Akuntansi

E1 Sistem pembukuan

(pencatatan kas masuk dan

kas keluar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

100

Bagian D:

Petunjuk Pengisian Kuesioner Faktor Lingkungan Eksternal UMKM

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan

sebagai berikut:

TP : Tidak Penting CP : Cukup Penting

KP : Kurang Penting P : Penting

SP : Sangat Penting

Kuesioner Faktor Lingkungan Eksternal UMKM

No Kriteria-kriteria yang

dipertimbangkan dalam

pengembangan UMKM

Batik Tulis

Tingkat Kepentingan

TP

1

KP

2

CP

3

P

4

SP

5

A Kondisi Sosial dan

Ekonomi

A1 Pemberian upah

A2 Perubahan gaya hidup

pelanggan/konsumen

A3 Tingkat inflasi

A4 Kenaikan harga bahan

baku

B Teknologi

B1 Teknologi baru

B2 Perbaikan produktivitas

C Pembeli

C1 Minat pelanggan terhadap

batik

D Pesaing

D1 Kemasan produk

D2 Produk yang dihasilkan

D3 Adanya produk batik

Cina

D4 Pesaing yang berasal dari

UMKM sejenis

Bagian E:

Petunjuk Pengisian Kuesioner Kuesioner Analisa Faktor Kekuatan dan

Kelemahan UMKM Batik Tulis

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan

sebagai berikut:

Kek.U : Kekuatan Utama Kel.U : Kelemahan Utama

Kek.K : Kekuatan Kecil Kel.K : Kelemahan Kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

101

Kuesioner Analisa Faktor Kekuatan dan Kelemahan UMKM Batik Tulis

No Faktor-faktor

internal

Kek.U

1

2

3

4

Kek.K

5

Kel.U

1

2

3

4

Kel.K

5

1 Pelanggan Tetap

2 Harga Batik

yang Terjangkau

3 Strategi

Penjualan

4 Memiliki

Tempat

Distribusi

5 Melakukan

promosi dengan

menggunakan

media elektronik

6 Melakukan

promosi secara

langsung

7 Kain batik yang

berkualitas

8 Memiliki motif

batik tulis yang

khas dan unik

9 Kemasan produk

10 Jenjang

pendidikan yang

dimiliki

karyawan

11 Kemampuan

karyawan dalam

membantik

12 Pengalaman

yang dimiliki

karyawan

13 Pelatihan untuk

karyawan

pemula

14 Akses modal

(pinjaman)

15 Sistem

pembukuan

(pencatatan kas

masuk dan kas

keluar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

102

Bagian F:

Petunjuk Pengisian Kuesioner Analisa Faktor Peluang dan Ancaman

UMKM Batik Tulis

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda centang (√) untuk

memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan Anda dengan ketentuan

sebagai berikut:

PU : Peluang Utama AU : Ancamana Utama

PK : Peluang Kecil AK : Ancaman Kecil

Kuesioner Analisa Faktor Peluang dan Ancaman UMKM Batik Tulis

No Faktor-faktor Eksternal PU

1

2

3

4

PK

5

AU

1

2

3

4

AK

5

1 Pemberian upah

2 Perubahan gaya hidup

pelanggan/konsumen

3 Tingkat inflasi

4 Kenaikan harga bahan

baku

5 Teknologi baru

6 Perbaikan produktivitas

7 Minat pelanggan

terhadap batik

8 Kemasan produk

9 Produk yang dihasilkan

10 Adanya produk batik

Cina

11 Pesaingnya berasal dari

UMKM sejenis

Sumber: modifikasi dari Saputri, Eni Dewi,.2011. PERANCANGAN STRATEGI

PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE SWOT ANALYSIS DI

PERUSAHAAN ABON DIAMOND AMPEL BOYOLALI. Universitas Sebelas

Maret. Surakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

103

Daftar Pertanyaan Wawancara

Tanggal wawancara

Nama pemilik

Produksi

Jenis usaha (mikro/kecil/menengah)

A. Pertanyaan untuk pemilik Batik Tulis:

1. Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

2. Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

3. Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

4. Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ibu dalam mengembangkan usaha

kerajinan batik tulis ?

5. Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ibu dalam

mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah berjalan

sesuai dengan harapan ?

6. Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

7. Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang berpengaruh

pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

8. Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

9. Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis yang

bapak/ibu geluti ?

10. Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

11. Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

12. Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

13. Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm, jangkauan

pasar)

14. Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

15. Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan datang ?

B. Pertanyaan untuk karyawan Batik Tulis:

1. Sejauh mana perkembangan produk yang telah dilakukan?

2. Bagaimana dengan strategi pengembangan produk?

3. Bagaimana cara mengetahui minat konsumen terhadap produk?

4. Bagaimana perkembangan teknik pembuatan batik saat ini?

5. Bagaimana cara mengetahui perubahan selera konsumen?

6. Langkah apa yang dilakukan delam menghadapi perubahan selera

konsumen?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

104

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

105

Tabel 5.1 Kuesioner Strategi Pengembangan yang Digunakan Pada UMKM Batik Tulis

Jumlah

Ya

Rata – rata Jumlah

Tidak

Rata-rata

1 0,05 19 0,95

1 0,05 19 0,95

18 0,9 2 0,1

Rumus:

=

Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T

1 cost leadership 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

2 diferentiation 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

3 focus strategies 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1

JUMLAH PER RESPONDEN 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 0 3 0 3 2 1 2 1

RATA=RATA PER RESPONDEN0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,333 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0 1 0 1 0,667 0,333 0,667 0,333

Batik Thok ThillNo Keterangan Strategi Batik Raharjo Batik Tamara Batik AnugerahBatik Mandiri

Responden

Batik Yoga Batik Farras Batik Estin 1 Batik Estin 2 Batik Senok

Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T

1 cost leadership 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 diferentiation 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 focus strategies 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

JUMLAH PER RESPONDEN 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667 0,333 0,667

Batik DarmintoNo Keterangan Strategi

Responden

Batik Banyu SabrangBatik MDRBatik Kencono ProgoBatik Sinar Abadi Batik SatuhuBatik Sekar LangitBatik SambayungBatik Sembung Batik Aricha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

106

Jawaban YA untuk pertanyaan 1

=

= 0,05 atau 5%

Jawaban TIDAK untuk pertanyaan 1

=

= 0,95 atau 95%

Jawaban Ya untuk pertanyaan 2

=

= 0,05% atau 5%

Jawaban Tidak untuk pertanyaan 2

=

= 0,95% atau 95%

Jawaban Ya untuk pertanyaan 3

=

= 0,9 atau 90%

Jawaban Tidak untuk pertanyaan 3

=

= 0,1 atau 10%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

107

Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Internal

kategori A2

jumlah skor untuk 6 orang menjawab SP: 6 x 5 30

jumlah skor untuk 13 orang menjawab P: 13 x 4 52

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

84 SPjumlah skor item A2

kategori A3

jumlah skor untuk 10 orang menjawab SP: 10 x 5 50

jumlah skor untuk 9 orang menjawab P: 9 x 4 36

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

89 SPjumlah skor item A3

Kategori A4

jumlah skor untuk 8 orang menjawab SP: 8 X 5 40

jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 X 4 44

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 X 3 3

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 X 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 X 1 0

87 SPjumlah skor item A4

Kategori A5

jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20

jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44

jumlah skor untuk 5 orang menjawab CP: 5 x 3 15

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

79 Pjumlah skor item A5

Kategori A6

jumlah skor untuk 14 orang menjawab SP: 14 x 5 60

jumlah skor untuk 4 orang menjawab P: 4 x 4 16

jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

92 SPjumlah skor item A6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

108

Lanjutan Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan

Internal

kategori B1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 16 orang menjawab SP: 16 X 5 80

jumlah skor untuk 3 orang menjawab P: 3 x 4 12

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1

93 SPjumlah skor item B1

kategori B2

jumlah skor untuk 11 orang menjawab SP: 11 x 5 55

jumlah skor untuk 9 orang menjawab P: 9 x 4 36

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

91jumlah skor item B2

kategori B3

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 14 orang menjawab P: 14 x 4 56

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

84jumlah skor item B3

kategori C1

jumlah skor 0 orang yang menjawab SP: 0 x 5 0

jumlah skor 5 orang yang menjawab P: 5 x 4 20

jumlah skor 5 orang yang menjawab CP: 5 x 3 15

jumlah skor 2 orang yang menjawab KP: 2 x 2 4

jumlah skor 8 orang yang menjawab TP: 8 x 1 8

47 CPjumlah skor item C1

Kategori C2

jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab SP: 10 x 5 50

jumlah skor untuk 9 orang yang menjawab P: 9 x 4 36

jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab TP: 0 x 1 0

89 SPjumlah skor item C2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

109

Lanjutan Perhitungan Tabel 5.4 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan

Internal

Kategori C4

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48

jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

82 SPjumlah skor item C4

Kategori D1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 7 orang menjawab SP: 7 x 5 35

jumlah skor untuk 8 orang menjawab P: 8 x 4 32

jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 X 1 1

79 Pjumlah skor item D1

Kategori D2

menghitung skor:

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 2 orang menjawab TP: 2 x 1 2

76 Pjumlah skor item D2

kategori E1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15

jumlah skor untuk 14 orang menjawab P: 14 x 4 56

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1

77 Pjumlah skor item D3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

110

Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan Eksternal

kategori A2

menghitung skor:

jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20

jumlah skor untuk 11 orang menjawab P: 11 x 4 44

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 2 orang menjawab KP: 2 x 2 4

jumlah skor untuk 3 orang menjawab TP: 3 x 1 3

71 Pjumlah skor item A2

kategori A3

menghitung skor:

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 12 x 4 48

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 2 orang menjawab TP: 2 x 1 2

77 Pjumlah skor item A3

kategori A4

menghitung skor:

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40

jumlah skor untuk 3 orang menjawab CP: 3 x 3 9

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1

77 Pjumlah skor item A4

kategori B1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15

jumlah skor untuk 8 orang menjawab P: 8 x 4 32

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 4 orang menjawab KP: 4 x 2 8

jumlah skor untuk 5 orang menjawab TP: 5 x 1 5

60 CPjumlah skor item B1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

111

Lanjutan Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan

Eksternal

kategori B2

menghitung skor:

jumlah skor untuk 6 orang menjawab SP: 6 x 5 30

jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40

jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 1 orang menjawab TP: 1 x 1 1

79 Pjumlah skor item B2

kategori C1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 12 orang menjawab SP: 12 x 5 60

jumlah skor untuk 7 orang menjawab P: 7 x 4 28

jumlah skor untuk 1 orang menjawab CP: 1 x 3 3

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

91 SPjumlah skor item C1

kategori D1

menghitung skor:

jumlah skor untuk 5 orang menjawab SP: 5 x 5 25

jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48

jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6

jumlah skor untuk 1 orang menjawab KP: 1 x 2 2

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

81 SPjumlah skor item D1

kategori D2

menghitung skor:

jumlah skor untuk 10 orang menjawab SP: 10 x 5 50

jumlah skor untuk 10 orang menjawab P: 10 x 4 40

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab TP: 0 x 1 0

90 SPjumlah skor item D2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

112

Lanjutan Perhitungan Tabel 5.6 Hasil Kuesioner Faktor Tingkat Kepentingan

Eksternal

kategori D3

menghitung skor:

jumlah skor untuk 4 orang menjawab SP: 4 x 5 20

jumlah skor untuk 4 orang menjawab P: 4 x 4 16

jumlah skor untuk 2 orang menjawab CP: 2 x 3 6

jumlah skor untuk 3 orang menjawab KP: 3 x 2 6

jumlah skor untuk 7 orang menjawab TP: 7 x 1 7

55 CPjumlah skor item D3

kategori D4

menghitung skor:

jumlah skor untuk 3 orang menjawab SP: 3 x 5 15

jumlah skor untuk 12 orang menjawab P: 12 x 4 48

jumlah skor untuk 0 orang menjawab CP: 0 x 3 0

jumlah skor untuk 0 orang menjawab KP: 0 x 2 0

jumlah skor untuk 5 orang menjawab TP: 5 x 1 5

68 Pjumlah skor item D4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

113

Tabel 5.8 Perhitungan Hasil Kuesioner Faktor Kekuatan dan Kelemahan

kekuatan utama kekuatan kecilkelemahan utama kelemahan kecil

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 19 1

2 19 1

3 14 1 5

4 16 1 2 1

5 12 1 2 4 1

6 16 1 1 1 1

7 19 1

8 16 1 1 2

9 13 1 1 2 2 1

10 5 2 6 3 1 3

11 15 2 2 1

12 12 1 2 1 4

13 13 1 2 2 1 1

14 16 1 1 2

15 8 3 2 5 1 1

213 3 14 3 18 28 1 5 1 14

No

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

114

Tabel 5.9 Perhitungan Faktor Internal/ IFAS

Perhitungan bobot:

Faktor kekuatan 2

Bobot =

=

= 0,09

Faktor kekuatan 3

Bobot =

=

= 0,06

Faktor kekuatan 4

Bobot =

=

= 0,06

Faktor kekuatan 5

Bobot =

=

= 0,06

Faktor kekuatan 6

Bobot =

=

= 0,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

115

Faktor kekuatan 7

Bobot =

=

= 0,09

Faktor kekuatan 8

Bobot =

=

= 0,09

Faktor kekuatan 9

Bobot =

=

= 0,06

Faktor kekuatan 10

Bobot =

=

= 0,06

Perhitungan bobot:

Faktor kelemahan 3

Bobot =

=

= 0,06

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

116

Lanjutan Tabel 5.9 Perhitungan Faktor Internal/ IFAS

Faktor kelemahan 4

Bobot =

=

= 0,02

Faktor kelemahan 5

Bobot =

=

= 0,09

Faktor kelemahan 6

Bobot =

=

= 0,02

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

117

Tabel 5.10 Perhitungan Hasil Kuesioner Faktor Peluang dan Ancaman

Peluang Utama Peluang KecilAncaman Utama Ancaman Kecil

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 15 1 1 3

2 11 1 3 1 1 3

3 4 1 2 12 1

4 0 16 1 3

5 5 1 2 1 5 3 3

6 14 2 1 2 1

7 16 1 2 1

8 15 1 1 3

9 18 1 1

10 0 1 10 1 1 7

11 1 2 1 1 6 1 8

99 2 11 4 20 50 2 3 1 28

No

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

118

Tabel 5.11 Perhitungan Faktor Eksternal/ EFAS

perhitungan bobot:

Faktor peluang 2

Bobot =

=

= 0,09

Faktor peluang 3

Bobot =

=

= 0,06

Faktor peluang 4

Bobot =

=

= 0,09

Faktor peluang 5

Bobot =

=

= 0,11

Faktor peluang 6

Bobot =

=

= 0,11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

119

Lanjutan Tabel 5.11 Perhitungan Faktor Eksternal/ EFAS

Faktor peluang 7

Bobot =

=

= 0,11

Faktor peluang 8

Bobot =

=

= 0,11

Perhitungan bobot:

Faktor ancaman 2

Bobot =

=

= 0,03

Faktor ancaman 3

Bobot =

=

= 0,06

Faktor ancaman 4

Bobot =

=

= 0,09

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

120

TRANSKRIP WAWANCARA

1. Batik Raharjo

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: berdiri tahun 2014. Awalnya saya membatik di tempat lain, tetapi lama-

kelamaan ingin mencoba membuka usaha sendiri walaupun kecil-kecilam

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekonomian keluarga.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah ada 4 karyawan

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi penjualan lewat whatssapp dan facebook itu anak saya yang

mengelola .

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: iya

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan batik saya harganya murah dan terjangkau. Kelemahannya ada

dimodal..

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya banyaknya pesaing yang sudah besar dan terkenal.

Peluangnya mungkin bandara yang akan dibangun itu semoga saya bisa

berkembang.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: pantang menyerah

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: -.

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: -.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: bisa bersaing secara sehat saja dan jujur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

121

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: bagus dan berkembang lebih maju.

2. Batik Tamara

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: berdiri tahun 2010. Awalnya suami saya bekerja sebagai buruh waktu

itu punya uang sedikit lalu mendirikan usaha batik tulis. Sampai sekarang

saya dan suami yang mengelola usaha ini.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: Visi dan misi ingin meningkatkan perekonomian

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah ada 4 karyawan

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi yang saya gunakan adalah dalam hal pewarnaan menggunakan

naptol dan sol dirasa bagus

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: ya belum.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: iya

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan memperhatikan biaya dan keberangaman prouk Supaya

kualitasnya bagus, batik yang dihasilkan juga bagus. Kelamahannya di

modal

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya ada tempat pengepul dan dirasa penting. Ancamannya

belum ada

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: -

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: -

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: -

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

122

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis?

J: punya usaha yang berjalan baik

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: diharapkan bagus

3. Batik Yoga

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: berdiri tahun 1986 dan merupakan usaha keluarga sampai sekarang.

Dulu penjualan dari rumah kerumah lalu masuk pasar dan sekarang sudah

banyak yang tau batik saya karena usaha saya sudah berdiri sejak lama

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan

perekonomian dan mengembangkan usaha keluarga.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah ada 6 karyawan

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi saya pemasaran ke sekolah-sekolah dan saya juga mengajar

membatik .

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: alhamdulillah sudah cukup.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: iya

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,

kelemahannya karyawan saya cuma sedikit.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya produk batik saya hasilnya rapih dan mungkin bandara

yang akan dibangun bisa menjadi peluang yang cukup menguntungkan.

Ancamannya mungkin batik printing.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: lebih hati-hati bersaing saja

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: Campur tangan pemerintah ada.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

123

J: kadang dikasih bahan kain.

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: ya tidak perlu membeli kain, uangnya bisa digunakan untuk yang

lainnya.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: bisa bersaing secara sehat saja dan jujur.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: banyak yang menjadikan batik untuk pakaian dinas.

4. Batik Farras

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: batik farras berdiri tahun 2006 awalnya belum punya galery sendiri

masih kecil-kecilan, tapi alhamdulliah semakin banyak kemajuan sampai

sekarang bisa bertahan.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan

perekonomian dan mengembangkan usaha keluarga.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah ada 39 karyawan

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi inovasi motif, pewarnaan yang berani dan strategi pemasaran

lewat facebook, whatsapp.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: alhamdulillah sudah.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,

kelemahannya tempatnya yang kurang luas

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor

peluangnya sedikit. Hambatannya kayanya belum ada.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: ya bersaing aja kan udah punya pelanggan masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

124

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: Campur tangan pemerintah ada.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: diberi alat-alat batik seperti kain, dan suka diajak ikut pameran

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: jumlah produksi lumayan meningkat pembelinya juga bertambah

banyak

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.

Kapasitas produksinya juga banyak.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai

seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.

5. Batik Estin 1

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: Sejarah batik, batik awalnya dibuat seperti hiasan dinding tapi

peminatnya kurang lalu beralih ke sandang dan menjanjikan. Awalnya

memproduksi 10 potong dan berdiri sekitar tahun 2009, pertama kali

melakukan pemasaran dilakukan di Desa Wijirejo Bantul.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan

perekonomian caranya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk

dan motif yang bervariasi.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah karyawan estin 1 dan 2 buru lepas dan ada 12. Desain dilakukan

sendiri.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: Strategi yang digunakan modifikasi motif klasik dan modern atau

dikasih tambah ornamen tertentu, untuk pemasaran dilakukan dengan

media sosial seperti fb dan instagram.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: Strategi belum berjalan sesuai harapan karena kadang ketika posting

dimedsos konsumen cuman ngelike aja, kadang-kadang cuman nanya saja.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

125

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,

kelemahannya modalnyakan terbatas,

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor

peluangnya sedikit. hambatan dari segi permodalan dan pemasaran.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: Cara mengatasi ya cari konsumen yang bisa order secara kontinu. Untuk

modal masih sendiri karena kalau pinjam di bank ada agunannya.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: Campur tangan pemerintah belum pernah dirasakan.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.

Kapasitas produksinya juga banyak.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai

seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.

6. Batik Estin 2

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: Sejarah batik, batik awalnya dibuat seperti hiasan dinding tapi

peminatnya kurang lalu beralih ke sandang dan menjanjikan. Awalnya

memproduksi 10 potong dan berdiri sekitar tahun 2009, pertama kali

melakukan pemasaran dilakukan di Desa Wijirejo Bantul.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: Visi dan misi ingin mensejahterakan keluaraga meningkatkan

perekonomian caranya dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk

dan motif yang bervariasi.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: jumlah karyawan estin 2 buru lepas dan ada 12. Desain dilakukan

sendiri.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: Strategi yang digunakan modifikasi motif klasik dan modern atau

dikasih tambah ornamen tertentu, untuk pemasaran dilakukan dengan

media sosial seperti fb dan instagram.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

126

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: Strategi belum berjalan sesuai harapan karena kadang ketika posting

dimedsos konsumen cuman ngelike aja, kadang-kadang cuman nanya saja.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: Strategi tadi merupakan kunci suskses.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Kekuatan dari segi pemasaran yaitu sudah punya pelanggan tetap,

kelemahannya modalnyakan terbatas, serta kalau hasil yang diberikan

sama karyawan tidak bagus misalnya pewarnaan yang keluar dari motif ya

saya harus ulangi lagi.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: Ancaman berasal dari pesaing soalnya kalau makin banyak kompetitor

peluangnya sedikit. hambatan dari segi permodalan dan pemasaran.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: Cara mengatasi ya cari konsumen yang bisa order secara kontinu. Untuk

modal masih sendiri karena kalau pinjam di bank ada agunannya.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: Campur tangan pemerintah belum pernah dirasakan.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: Profil pesaing seperti punya modal yang banyak ,omzetnya juga banyak.

Kapasitas produksinya juga banyak.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: Harapan usaha: semoga ditahun mendatang dinas atau sekolah memakai

seragam batik sehingga banyak yang membeli batik untuk seragam.

7. Batik Senok

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: awalnya saya membuka batik berdua dengan suami saya tahun 2008,

tapi karena ada masalah keluarga jadi saya buka sendiri sekarang

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekonomian keluarga dan melestarikan serta

mengembangkan usaha saya

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 16 karyawan.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

127

J: strateginya yaitu saya memasarkan menggunakan facebook dan

instagram

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: insyaallah iya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatan usaha saya punya galery sendiri, banyak sekolah-sekolah

senang membeli batik saya buat seragam. Kelemahannya kalau produksi

jumlah banyak suka kewalahan.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya ya pesaing batik tulis juga. Peluangnya bandara yang baru

bisa jadi menambah pesanan dan kenalan dari teman-teman buat di

promosikan.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya kekurangan modal

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: pinjam bank mba tapi saya takut tidak bisa mengembalikannya

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: kadang-kadang tapi ya saya jg sering tidak kebagian.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: diberi alat-alat batik seperti kain.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: mungkin dapat bersaing dengan usaha yang lain.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: sepertinya maju.

8. Batik Thok Thill

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana jarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: dulu ngelaju digaleri amriyahya, saya juga senang ngelukis, punya galeri

batik, waktu itu punya reencana batik yang bagus sekalian dan sasarannya

kalangan atas.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: menciptakan lapangan pekerjaan.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

128

J: ada 3 yaitu saudara sendiri

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: inofasi kreativitasnya jalan terus

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: saya orangnya tidak gampang puas tapi saya merasakan sudah lebih

bagus

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: semua pebisnis harus punya strategi, harus punya komitmen, harus

punya pendirian, harus punya tujuan, tapi karena saya bergerak dibidang

batik tulis itu membutuhkan kreatifitas saya, aku harus inovatif dan kreatif

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kelemahannya yang bisa desain cuman saya karena tulis lukis tidak bisa

semudah itu, karyawan saya tidak mampu. Kekuatannya saya menang di

desain karena saya punya desain yang banyak, pelanggan saya dan teman

saya berbeda karena yang pembelinya di segmen menengah keatas

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya sudah bagus dan aman apalagi dengan adanya bandara baru

nanti turis banyak yang suka. Ancamannya itu jika saya sakit tidak ada

yang bisa meneruskan.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: tidak ada yang bisa membantu saya dalam mendesain.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: ya kalau bisa aku sehat terus.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: tidak ada

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: jangan iri karena kita bersaing sehat, desain yang bagus, kualitas

dipertahankan, jujur.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: tetap bagus asal kreatif karena orang-orang bosen apalagi anak muda

yang tidak mau menggunakan motif orangtua maka dari itu muncul batik

kontemporer. Jika kita bisa mempertahankan usaha kita maka akan tetap

bersaing dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

129

9. Batik Anugerah

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: sekitar 7 tahun warna alam. Sejak tahun 1980 saya sudah berkecimpung

tapi awalnya menggunakan warna kimia.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekonomian dan misinya yaitu bekerja keras dan terus

berusaha.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: 4 orang

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi dalam pewarnaan, pemasarannya hanya orang-orang tertentu

saja

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: Belum, masih sulit dalam memasarkannya.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya harus ditekuni

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatan ada di pewarnaannya karena menggunakan pewarnaan alam,

kelemahannya menurut saya banyak orang yang belum memahami tentang

batik

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya dengan adanya bandara yang mau dibangun akan

menambah minat pembeli, pewarnaanya saya menggunakan bahan-bahan

alami yang sudah mulai sulit ditemukan.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: ya dari segi mencari warna alam.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: selalu melakukan eskperimen dengan warna lain.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada. Tapi dari mempromosikan saja pemerintah membantunya

dengan mengikuti pameran-pameran.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: pemerintah mengikutkan usaha saya ke pameran-pameran

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

130

J: jumlah produksi lumayan meningkat pembelinya juga bertambah

banyak

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: orang-orang tertentu yang paham tentang batik, tidak takut bersaing

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: semoga pelanggan atau pecinta batik semakin mengerti tentang batik.

10. Batik Mandiri

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: awalnya sebagai karyawan buruh, lama kelamaan ingin memproduksi

sendiri menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Berdiri tahun 2015

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: menjaga kualitas produk dan misinya meningkatkan omzet.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: awalnya cuman 1 atau 2 dan sekarang ada 15.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: mengembangkan beberapa macam kreasi seperti klasik kontemporer

modern, dan segi pewarnaannya juga menggunakan sol dan naptol.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: kadang-kadang. Karena masih kecil-kecilan ada kendala dalam

pemasaran yang banyak saingan.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: iya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya menggunakan pembatik yang bagus (cepat, halus, dan

terampil) dan pewarnannya yang berkualitas.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya itu masuknya batik printing/cina dan harga yang disekitar

tidak standar. Peluangnya adanya bandara yang akan dibangun.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya susah mencari karyawan karena pembatik satu tidak hanya

memegang satu batik saja

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: saya mencari yang terus membantu kerja sama saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

131

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: tidak ada

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: mendapat tempat pembuangan limbah dari diperindag jogja

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: dapat mengurangi pencemaran air.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: harus pintar membuat pola dan pewarnaan yang berkreasi

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: mempunyai peluang besar karena akan dibangunnya bandara sehingga

dapat menarik pelanggan lebih banyak lagi.

11. Batik Banyu Sabrang

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: 17 april 2014, awalnya saya pengen banget menekuni usaha

batiik.karena batik juga merupakan salah satu seni. Kebetulan saya dulu

kuliah basiknya seni rupa dan saya ingin menggunakan ilmu saya di dunia

seni dan batik saya rasa cocok dengan seni saya. Karena dulu saya

penasaran dengan membatik waktu smp. Saya penasaran kenapa batik

bisa dijual mahal. Semenjak batik diakui oleh dunia dan Kulon Progo akan

dibangun bandara otomatis industri batik berkembang dan disitu saya

tergerak untuk memiliki usaha batik. Sebelumnya saya bekerja jual beli

handphone. Awal mendirikan saya tidak punya karyawan tapi saya punya

guru yang mengajarkan saya sampai pada bulan kedua saya mempunyai

satu karyawan.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: 15 orang

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi saya ialah eksplorasi motif. Misalnya raflesia itu cirinya Daerah

Jambi, Kulon Progoitu geblek renteng, cendrawasi itu di Irian Jaya. Kalau

pemasaran saya menggunakan fb dan instagram dan kedepannya saya akan

menggunakan fanpage yang berbayar.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum, karena untuk yang membuat fanpage blm berjalan dalam hal

orang yang mengoperasionalkan dan bikin kartu kredit yang belum di acc

oleh BRI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

132

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: Iya jelas sekali itu, karena tanpa adanya strategi kita menjalankan usaha

hanya seperti itu-itu saja, monoton dan kebanyakan pelaku usaha disekitar

sini hanya mencari laba saja. Pemasaran sudah merata hanya Papua saja

yang belum.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya ya beberapa teman dan pelanggan yang loyal dengan batik

saya. Kelemahannya adalah batik saya belum banyak yang mengenal

produk batik saya

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya ialah batik printing yang murah sementara saya batik tulis

yang harganya mahal. Peluangnya ialah dengan adanya bandara mungkin

dapat menarik banyak pelanggan apalagi Kulon Progo juga menjadi tuan

rumah pengrajin batik. Kemasan produk juga menjadi peluang karena

semua orang bisa tau batik yang murah dan mahal pembedanya dengan

melihat packagingnya dan terlihat sangat ekslusif.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: adanya batik printing.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: dengan membuat motif yang unik yang lebih banyak, sedangkan

printingkan motifnya pasaran. Dan menjelaskan kepada pelanggan

perbedaan batik tulis dengan batik printing

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada, dan masih sedikit sekali campur tangan dari pemerintah, dan

sebagian besar pemerintah hanya membantu pengrajin batik yang sudah

senior

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: mengerti seni karena batik membutuhkan orang yang tau dan suka seni

dan tanpa itu orang hanya bisa menjiplak saja.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: semoga berkembang semakin lancar dan bagus.

12. Batik MDR

P: Bagaimana sejarah batik berdiri?

J: Sejarahnya dari aku masih muda tapikan waktu masih muda belum

terlalu fokus baru fokus sekitar tahun 1995.

P: ada berapa karyawan?

J: Awalnya dulu cuman sendiri tapi sekarang ada beberapa karyawan (15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

133

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strategi pewarnaan saya menggunakan warnanya bagus kualitas bagus.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya itu sudah otomatis.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya saya di warna yang bagus dan hasil pencantingannya juga

rapih. Kelemahannya dari modal yang kurang.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya kalau ada pameran bisa menarik pembeli lebih banyak.

Ancamannya batik printing yang murah.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: dalam hal permodalan

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: mengatasinya ya dengan bank-bank pinjaman

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada campur tangan dari pemerintah

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: memiliki niat dan berani maju

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: harapannya banyak yang menggunakan batik

13. Batik Kencono Progo

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: sejarahnya pertama usaha batik karena suka karena dulu orangtua saya

pernah memproduksi dan dulu tangan saya pernah masuk kedalam

perebusan dan saya ingin mengenang hal itu. Yang memberi nama

Kencono progo itu adalah orang tua angkat saya. Dulu saya bekerja

sebagai buruh di PT Timbul Tenggelam dari sekolah, lalu pernah dipabrik

baja Surabaya, buruh bangunan, pernah jadi cleaning service di Rumah

sakit bethesda, dan pernah bekerja jualan sate dirumah makan. Saya juga

pernah kerja di lampung sebagai tukang bersih-bersih kebun dan manjikan

saya juga pengen bikin batik yang nanti dikhususkan untuk Bapak

gubernur di Lampung dulu saya senang melihat orang membatik dan suka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

134

nyuri-nyuri waktu buat membatik karena majikan saya tidak mengijinkan

saya untuk membatik dan akhirnya saya bisa. Kemudian majikan saya tau

kalau saya membatik akhirnya majikan saya mengijinkan dan malah saya

diajarkan proses membatik dari membuat motif ,pewarnaan sampai batik

jadi.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: sampai sekarang ada 8 karyawan.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: ya dalam hal pemasaran. kalau saya tetap melobby tempat yang punya

showroom batik dan datang ke instansi membawa contoh batik dan

meninggalkan kartu nama.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: sudah berjalan dan tetap bertahan, menjalin komunikasi yang baik

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya itu sudah otomatis.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya yaitu saya bisa dan tau dalam proses membatik, sedangkan

kelemahannya yaitu terletak di permodalan.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya yaitu dengan akan dibangunnya bandara itu akan menarik

konsumen. Batik printing bukan menjadi ancaman menurut saya karena

menurut konsumen tidak mau memakai batik yang sama karena

kebanyakan printing mencetak batik dengan motif yang sama

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: dalam hal permodalan

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: mengatasinya ya dengan bank-bank mingguan.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada campur tangan dari pemerintah

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: dilihat dari relasi yang dimiliki

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: saya lihat semakin bagus dan kebanyakan yang minat terhadap batik

tulis berasal dari kalangan atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

135

14. Batik Sinar Abadi

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: awalnya kita dari kondisi usaha yang terpuruk yaitu craft karena waktu

itu krisis global dan habis gempa dan permintaan luar negeri stop order

semua jadi kita benar-benar dari nol lalu waktu itu kita dapat bocoran

bahwa batik diakui oleh UNESCO dan kita mencoba mengumpulkan ahli

batik disekitar sini dan sepakat membentuk usaha batik akhirnya malam

ada pertemuan dan pagi siap produksi sebelumya memang sudah prepare

kira-kira berdiri tahun 2008.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: melestarikan batik sebagai warisan budaya Indonesia sekaligus

memberdayakan ekonomi lingkungan.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: dulu ada 4 termasuk kita sampai saat ini yang sudah standby 20 orang

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: pertama inovasi produk termasuk motif pewarnaan dan bahan baku dari

awal sampai sekarang masih terus berinovasi kemudian promosi baik

media sosial maupun promosi secara langsung pameran dan hubungan

antar teman semuanya efektif dan untuk saat ini relasi antar teman

merupakan yang paling kuat.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum sepenuhnya tapi sudah berjalan paling tidak relasi antar teman

kita selalumembuka jaringan pertemanan, dan elektronik sudah lakukan

tapi blm kontinu karena kita keterbatasan di sumber daya. Pemsaaran

sudah seluruh indonesia dan luar negeri baru dibawa sebagai souvenir

sudah sampai eropa, asia.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: jelas segala sesuatunya harus ada strateginya supaya tujuan kita dapat

tercapai

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kelemahannya yaitu sistem perusahaannya masih sistem kekeluargaan,

kekuatannya yaitu karena kita rasa kekeluargaannya tinggi jadi tanggung

jawab pekerja juga tinggi. Sudah ada tempat distribusi yang tetap .

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya yaitu sebentar lagi bandara internasional akan dibangun dan

itu merupakan peluang yang sangat besar untuk menarik pelanggan.

Ancamannya ya tergantung dari kita menanggapi peluang tadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

136

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya ya dari regenerasi membatik itu susah. Kebanyakan orang

tua yang masih berperan dalam membantik.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: memasukan batik dalam kurikulum muatan lokal harapannya banyak

anak muda yang tertarik untuk terjun didunia batik.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: ada.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: Kita sudah pernah diberi pelatihan Ti, mediasi dengan pemilik atau

penyandang dana oleh pemerintah

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: semuanya dari tahun ke tahun meningkat misalnya omzet dan produksi

dari tahun ke tahun meningkat.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: kita harus punya ciri khas baik dari segi produk, strategi, dan gaya

pemasaran sendiri lalu menanamkan brand kepada pelanggan. Kita punya

motif khusus yang sudah dipatenkan misalnya wahyu bukit menoreh

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: saya yakin dan tidak perlu khawatir dengan kompetitor

15. Batik Sekar Langit

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: awalnya bapak bekerja buruh warna terus kalo sepi kepikiran buat bikin

sendiri dan mulai sekita 4/5th yang lalu

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekonomian keluarga saja.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 3

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: dari segi pemasaran kalau ada pameran ikut serta

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: berjalan tapi belum sesuai harapan.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

137

J: iya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya ya dari harga batik yang terjangkau, kekurangannya dari

segi modal

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya dengan akan dididirikannya bandara internasional di Kulon

Progo. Ancamannya belum ada dirasakan sejauh ini.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: ya mungkin dalam hal modal.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: modal kita masih kecil dan belum berani untuk meminjam ke bank.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: sudah ada

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: kompor gas, meja

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: produksinya bertambah meningkat pemesanannya

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: wah saya juga tidak mengerti.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: kedepannya yakin bahwa usaha ini akan maju

16. Batik Sambayung

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: sebenarnya dari simbah sudah ada tapi sama orangtuaku tidak

diteruskan. Lalu sayalanjutkan sekitar akhir tahun 2012. Sudah merasakan

pasang surut pembeli., biasanya bulan-bulan tertenu yang ramai misalnya

lebaran, natalan,tahun baruan.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: ingin melestarikan budaya bangsa dan ingin memberdayakan tenaga

masayarakat sekitar dengan cara sebisa mungkin kita menciptakan kerjaan

batik walaupun sepimemperbanyak stok

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 10 karyawan.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

138

J: strateginya terletak di finishing. Menonjol dalam hal pewarnaan disini

fokus ke pewarnaan colet menggunakan indigosol.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum. Karena kita merasa belum puas karena perkembangan batik

cepat sekali. Kita sudah melakukan pemasaran sampai seluruh nusantara

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kelemahannya terletak pada cuaca kalau cuaca tidak bagus tidak bisa

mendukung produk. Kekuatannya ya tergantung dari niat kita sendiri.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya belum ada. Peluangnya ya dengan akan dibangunnya

bandara di Kulon Progo diharapkan banyak konsumen yang tertarik

terhadap batik

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya ya tergantung cuaca tadi

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: belum bisa .

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: ada sering.

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: pemerntah sering mengadakan pelatihan dan sering didanai

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: hasil produknya kalau dulusebulan cuman dapet 30 sekarang bisa

sampai 50 lembar.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: menjaga kualitas batik sendiri.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: kelihatannya agak lumayan cerah

17. Batik Sembung

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

139

J: berdiri tahun 2009. Mengawali batik karena kepepet perekonomian.

Batik di buat berdasarkan kreasi dan kreatif. Dulu hanya saya dan istri

saya yang bekerja dipasarkan dengan tampil depan rakyat dan pameran,

ditunjukkan didepan rumah. Promosi dilakukan lewat mulut ke mulut.

Lalu pada tahun 2011 sewaktu melakukan pameran bertemu teman dan

bos. Oleh beliau saya diberi jalan untuk membuat batik.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekoniman keluarga dan menghasilkan produk yang

berkualitas

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 10

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: pemasaran melalui media sosial

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum sesuai harapan. Bairkan anak saya yang melanjutkan bisnis ini

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya saya banyak karyanya motifnya juga banyak.

Kelemahannya terpencilnya desa kalo dikota bisa lebih berkembang.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: peluangnya itu di daerah provinsi sudah menggalakan batik. saya di kota

jogja yang merupakan kota seni jadi pasti banyak peminatnya.

Ancamannya tidak ancaman, saya menjual karya bukan kain.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya di cuaca dan lamanya produksi

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: kalau cuaca ya kita pasrah aja, perbanyak karya.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: ada

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: promosi dengan pameran, pelatihan karyawan dan pemberian alat-alat.

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: jangkauan pemasaran yang lebih luas.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

140

J: tidak ada ciri-ciri. Tidak setuju jika owner dan karya ada batasnya. Kita

itu beda porsi pikir, gaji. Jika dibilang bos nanti besar kepala.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: yakin sangat diminati.

18. Batik Aricha

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: dulunya saya cuman beli kain 1 atau 2 potong trus digambar sendri

diwarnain sendiri terus dijual terus kalau laku tadi dibeli lagi, tapi dulu

saya disambi kerja buruh.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekoniman keluarga dan menghasilkan produk yang

berkualitas

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 10

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: dalam hal pewarnaan kita menggunakan pewarnaan yang bagus dan

proses pencantingan.

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum kita juga masih belajar. Tren warna setiap waktu berbeda-beda

jadi ya kita juga harus punya strategi sendiri.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: ya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya disini kita menggunakan kain dan pewarnaannya yang

bagus dan mahal. Kelemahannya yaitu dimodal.

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: belum ada ancaman. Peluangnya ya karena ada prinsip “bela beli Kulon

Progo” jadi banyak masyarkat yang membeli batik khusunya buat

sekolahan.

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: kalau ada yang order banyak sekali masih belum sanggup karena

karywanannya masih sedikit.

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

Belum bisa menerima orderdalam jumlah banyak sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

141

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum ada

P: Bantuan apa sajakah yang telah diberikan pemerintah terhadap pelaku

UMKM ?

J: belum ada

P: Peningkatan apa saja yang dirasakan ? (produksi, omzet, sdm,

jangkauan pasar)

J: belum ada karena disini masih usaha kecil-kecilan, kalau orang penting

biasanya lari ke batik yang besar.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: saya tidak menganggap semuanya pesaing karena rejeki sudah ada yang

ngatur sendiri-sendiri.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: harapannya maju.

19. Batik Satuhu

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: dulu itu batik jarang diminati cuman pengennya gimana caranya batik

dipakai disegala usia makanya sayabikin motif yang bebas temanya.

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: meningkatkan perekonomian keluarga dan memfoksukan

pengembangan produk batik yang dimiliki.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 10 karyawan.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strateginya yaitu dari kreasi kita sendiri dan pewarnaanya kita lebih

berani menggunakan warnanya kalem tapi tajam. Seperti naptol ataupun

indigosol

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: alhamdulillah sudah.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: insyaallah iya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: banyak. Ada persaingan dari usaha yang sudah besar-besar, motifnya

mereka juga sudah macam-macam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

142

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya yaitu batik printing karena hasilnya lebih halus dan rapih

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: ya hambatannya yaitu motif batik cina karena harganya lebih murah

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: tergantung dari diri kita, karena jika kita orang Indonesia kita harus bisa

mencintai produk dalam negeri, karena kalau bukan kita siapa lagi.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum pernah ada campur tangan pemerintah.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: harus punya modal bagi mereka yang punya modal besar sekalinya

batiknya belum laku tapi berani memberi upah yang besar juga.

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: kalau bisa masyarakat menggunakan batik tulis sehari-hari misalnya

batik dipakai baju santai.

20. Batik Darminto

P: Bagaimana sejarah Batik tulis yang ada di desa Gulurejo/Ngentakrejo ?

atau bagaimana sejarah batik tulis yang dimiliki oleh bp/ibu?

J: awalnya bapak ibu saya yang membatik, lalu dilanjutkan saya sebagai

anaknya. .

P: Apa visi dan misi Batik tulis yang bp/ibu miliki ?

J: untuk makan sehari-hari dan membiayai pegawai saya.

P: Berapa jumlah seluruh karyawan Batik tulis di tempat usaha bp/ibu ini ?

J: ada 28 karyawan.

P: Strategi apa yang digunakan oleh bapak/ ibu dalam mengembangkan

usaha kerajinan batik tulis ?

J: strateginya ya mengikuti kalau ada pameran. Lalu anak saya

memasarkan dengan facebook

P: Bagaimana dengan strategi yang sudah diterapkan oleh bapak/ ibu

dalam mengembangkan usaha kerajinan batik tulis ? Apakah sudah

berjalan sesuai dengan harapan ?

J: belum 100%.

P: Apakah strategi akan menjadi salah satu faktor penting bagi kesuksesan

perusahaan yang bergerak di industri batik tulis ?

J: iya.

P: Apakah kekuatan dan kelemahan dari dalam perusahaan yang

berpengaruh pada pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: kekuatannya batik saya dijual dengan harga yang relatif murah

tergantung dari motifnya. Kelemahannya modalnya terbatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

143

P: Apakah peluang dan ancaman dari luar yang berpengaruh pada

pertumbuhan industri kerajinan batik tulis ?

J: ancamannya yaitu batik printing yang dapat mengalahkan penjualan

batik saya. Peluangnya semoga bandara yang mau dibangun bisa

menambah penjualan

P: Apakah hambatan yang paling utama bagi industri UMKM batik tulis

yang bapak/ibu geluti ?

J: hambatannya ya kalau pesanannya banyak buat beli bahan-bahan

kadang kurang uangnya

P: Bagaimana cara mengatasi permasalahan tersebut ?

J: pinjam kalau tidak ya ngutang dulu.

P: Apakah ada campur tangan pemerintah untuk menyelesaikan masalah

tersebut ?

J: belum pernah ada campur tangan pemerintah.

P: Apa saja profil kompetitif yang harus dimiliki oleh pengusaha kerajinan

batik tulis ?

J: penjualan batiknya laris di pasaran

P: Bagaimana prospek industri UMKM batik tulis dimasa yang akan

datang ?

J: saya harap semakin banyak yang minat terhadap batik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

144

Beberapa Motif Batik UMKM Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa

Ngentakrejo Kecamatan Lendah Kabupaten Kulon Progo

Batik Aricha_motif parang Batik Banyu Sabrang_motif dolat dolit

Batik Raharjo_motif wahyu temurun Batik Satuhu_motif pulo retak

Batik Sekar Langit_ motif lukis Ahok Batik Sembung_motif pulo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS ...STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM BATIK TULIS (Studi Kasus Batik Tulis di Desa Gulurejo dan Desa Ngentakrejo Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo)

145

Batik Senok _ Motif pulo Batik Sinar Abadi_Motif Geblek Renteng

Batik Tamara_Motif Purbo Batik Mandiri_Motif semen gajah garuda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI