strategi pengembangan jabatan fungsional guru di...

113
STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI SMPN 2 KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Atika Fitri Ana NIM 11150182000040 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 17-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI

SMPN 2 KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Atika Fitri Ana

NIM 11150182000040

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam
Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam
Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam
Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam
Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam
Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

i

ABSTRAK

Atika Fitri Ana (NIM 11150182000040), Strategi Pengembangan Jabatan

Fungsional Guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Skripsi Program Strata

Satu (S-1) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan mengetahui strategi

pengembangan jabatan fungsional guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan.

Penelitian ini menggunakan Paradigma kualitatif. Pengumpulan data dilakukan

melalui metode wawancara, observasi dan studi dokumen. Selanjutnya dianalisis

dengan tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan

simpulan. Strategi pengembangan merupakan tahap awal perencanaan manajemen

di dalam sekolah. Untuk bisa mendukung sekolah dalam mencapai tujuannya, maka

strategi pengembangan perlu dilakukan. Dengan demikian strategi pengembangan

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan merupakan implementasi dukungan agar

pengembangan jabatan fungsional guru terlaksana secara optimal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam strategi pengembangan SMPN 2

Kota Tangerang Selatan sudah menunjukkan strategi yang sesuai. Hal ini

ditunjukkan dengan pelaksanaan strategi yang di terapkan melalui Pendidikan dan

Pelatihan, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), Kenaikan Jabatan dan

Tugas-tugas Tambahan. Disarankan agar strategi pengembangan SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Dari pengelola di

sekolah induknya, jajaran Dinas Pendidikan, masyarakat, orang tua siswa, dan

seluruh stakeholder agar tetap menjalin koordinasi dengan baik

Kata kunci: Jabatan Fungsional Guru, SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

.

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

ii

ABSTRACT

Atika Fitri Ana (NIM 11150182000040), Teacher Functional Position

Development Strategy at SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Thesis

Undergraduate Program (S-1) Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to describe and find out the strategies for developing

functional teacher positions at SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. This research

uses a qualitative paradigm. Data collection is done through interviews,

observation and document studies. Then analyzed with three activities, namely data

reduction, data presentation, and drawing conclusions. The development strategy

is the initial stage of management planning within the school. To be able to support

schools in achieving their goals, a development strategy needs to be carried out.

Thus the development strategy of SMPN 2 Kota Tangerang Selatan is the

implementation of support so that the development of functional teacher positions

is carried out optimally.

The results showed that the development strategy of SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan has shown an appropriate strategy. This is demonstrated by the

implementation of the strategies implemented through Education and Training,

Continuing Professional Development (PKB), Promotion of Positions and

Additional Tasks. It is recommended that the development strategy of SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan be carried out more effectively and efficiently. From the

manager at the parent school, the Education Office, the community, parents of

students, and all stakeholders to maintain good coordination

Keywords: Functional Position Teacher, SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohiim,

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan

kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis curahkan

kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para pengikutnya yang setia

menjalankan ajaran-ajarannya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul skripsi

“Strategi Jabatan Fungsional Guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan”.

Selama pemulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak

sedikit kesulitan dan hambatan yang dialami. Namun berkat kerja keras, doa,

perjuangan, kesungguhan hati, bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis sampaikan rasa

terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan kepada penulis baik semasa

penulis berkuliah maupun semasa penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

2. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Dosen

Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan, nasehat, motivasi serta

waktunya kepada penulis

3. Dr. Marzuki Mahmud, M.Pd, Dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam

membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

iv

4. Dr. Zahruddin, Lc. M.Pd, Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu,

tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam

membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

5. Dr. Teuku Rusman Nurhakim, M.Pd, Dosen Penguji yang telah meluangkan

waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dan ketulusannya dalam

membantu membimbing sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik

6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Manajemen Pendidikan yang telah

mendidik, membimbing dan memotivasi serta memberikan pelayanan yang baik

kepada penulis selama menjalani perkuliahan

7. Kepala SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, H. Maryono, S.E, M.Pd, Wakil Kepala

Sekolah Bidang Kurikulum, Kartini Eling Subekti, S.Pd, M.Pd, guru Bahasa

Inggris, Ibu Fina Puspitasari,S.Pd, Guru Bahasa Indonesia, Ibu Henny, , M.Pd,

dan Staff Tata Usaha yang telah meluangkan waktu dan tempat serta bersedia

menjadi informan selama penulis melakukan penelitian

8. Bapak Darminto dan Mamah Sudiyah, orang tua tersayang dan adik semata

wayang penulis, Rifki Dwi Saputra yang senantiasa membimbing, mendidik dan

mendoakan tiada henti kepada penulis serta memberikan dukungan moril

maupun materiil. Hingga tak mudah untuk menggambarkan seberapa besar

perjuangan yang telah diberikan kepada penulis

9. Muhammad Bagus, teman yang sudah penulis anggap seperti Dosen

Pembimbing selama penulisan skripsi ini yang jauh di sana dan telah

meluangkan waktunya untuk senantiasa membantu penulisan, memberikan

solusi, memotivasi, menghibur dan mendukung penulis dikala penat selama

penyelesaian skripsi ini

10. Kakak tersayang, Syahrina Rahmaniah dan Afifah Muzdalifah yang penulis

anggap sebebagai tempat bertanya perihal perjalanan penulisan skripsi yang

telah meluangkan waktunya untuk senantiasa membantu penulisan, memberikan

solusi, memotivasi, menghibur dan mendukung penulis dikala penat dan berbagi

kebahagiaan selama penyelesaian skripsi ini

11. Sahabat dekat yang selalu ada disaat penulis membutuhkan tempat berbagi

selama menyelesaikan skripsi, Sulistiani yang sabar dan bersedia meluangkan

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

v

waktu untuk mendengarkan keluh kesah dan memberikan dukungan serta

hiburan

12. Teman berbagi suka dan duka selama penulisan skripsi Nur Asiyah, Siti

Chairuwidha, Fitria Widiastuti, Meliana Pratiwi, Lulu Fatihatul Uyun, Niken

Latiefa Maharani dan Tri Windayani

13. Teman-teman UKM (Unit Kuy Mahasiswa) teman berbagi kepenatan dan

“selalu kuy” Adji Vikiantoro, Gusti Fatia Cahyani, Amar Habibi, Isa, Awaluddin

Jauhar, Ahmad Saogi, Fahriza Hafiz, Imaduddin Zikky, Siti Nafisah Ahmad,

Ulul Albab, Rif’at Sayuqi, Amirullah, Ahmad Ridwan, Siti Mudrikah dan

Meliana

14. Kawan-kawan “MABEST’ yang telah memberikan cerita dan keluarga baru

selama penulis menjalani perkuliahan di Manajemen Pendidikan, Wulan Ulfiana

Syifa, Nur Ifanny, Azizah, Selfiari Safitriyah, Reza Rizkia Septiani, Umi

Choironi, Roiyatul Jannah, Vany Febri Safitri, Annisa Silviani Rizqy, Arifah

Aprilia, Siti Nur Halimah, Ibrahim Risyad, Muhammad Azzam Baihaqi, Riza

Badruzzaman, M. Irfaul Aziz, Mahfut Ghuron, Putra Bobi, Abdiwijoyo, dan

Tanthowi Jauhari

15. Teman-teman seperjuangan Manajemen Pendidikan angkatan 2015 yang telah

berjuang bersama, saling membantu, mendoakan dan saling menyemangati

dalam perkuliahan selama ini

16. Teman seperjuangan KKN Brave and Great 069 yang telah memberi semangat,

dukungan, dan bantuan kepada penulis selama penyelesaian penulisan skripsi ini

17. Seluruh teman Himpunan Qari dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) UIN Jakarta,

Departemen Kaderisasi dan Pendidikan (DKP) dan Departemen Publikasi Relasi

dan Komunikasi (DPRD) dan semuanya yang tidak dapat disebutkan namanya

satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat, terimakasih atas pengalaman

dan cerita kalian selama bersama-sama menjadi bagian dari Hiqma UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

18. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan ini

namun tak dapat disebutkan satu-persatu tapi tidak mengurangi rasa hormat dan

terimakasih dari penulis.

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi sederhana ini sangat jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis menerima setiap kritikan dan saran yang bersifat

membangun. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang

terlibat. Aamiin aamiin ya Rabbal’alamin.

Jakarta, 24 Juli 2019

Penulis

Atika Fitri Ana

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ..................................................................................................... i

ABSTRACT ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................ iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6

C. Perumusan Masalah ......................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 8

A. Kajian Teori ..................................................................................... 8

1. Konsep Pengembangan Jabatan Fungsional Karier Guru........... 8

2. Strategi Pengembangan Jabatan Fugsional Guru...................... 16

B. Kerangka Berpikir ......................................................................... 30

C. Penelitian yang Relevan ................................................................ 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 33

B. Metode Penelitian .......................................................................... 34

C. Sumber Data .................................................................................. 35

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 35

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................... 40

A. Deskripsi Data ............................................................................... 40

1. Sejarah singkat SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ................... 40

2. Visi dan Misi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ...................... 40

3. Struktur Organisasi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ............. 40

4. Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan ....................................................................................... 42

5. Nilai Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan..................................................................... 42

6. Fasilitas SMPN 2 Kota Tangerang Selatan............................... 43

7. Prestasi Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan..................................................................... 43

8. Sumber Daya Manusia .............................................................. 44

B. Deskripsi dan Analisis Data .......................................................... 45

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

viii

1. Strategi Pengembangan Jabatan Fungsional Guru.................... 45

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 63

A. Kesimpulan .................................................................................... 63

B. Saran .............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 68

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kepangkatan dan Jabatan Guru .............................................. 11

Tabel 2.2 Jabatan Fungsional Guru ....................................................................... 12

Tabel 3.1 Rencana Penelitian ................................................................................ 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara ............................................................ 36

Tabel 3.3 Pedoman Studi Dokumen...................................................................... 37

Tabel 4.1 Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan .................................. 42

Tabel 4.2 Nilai Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ......................... 43

Tabel 4.4 Prestasi Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ..................... 44

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengembangan Karir Guru Profesional............................................. 15

Gambar 2.2 Strategi Pengembangan Jabatan Fungsional Guru ............................ 17

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ..................... 41

Gambar 4.2 Jalur Karier Guru secara Organisasi di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan ................................................................................................................... 62

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi .................................................................... 69

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................... 70

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian .............................................................. 71

Lampiran 4 Pedoman Wawancara ........................................................................ 72

Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Bidang SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan ................................................................................................................... 74

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan .............. 78

Lampiran 7 Uji Referensi ...................................................................................... 84

Lampiran 8 Guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan ............................................ 90

Lampiran 9 Akreditasi Sekolah ............................................................................ 91

Lampiran 10 Surat Tugas Pelatihan ...................................................................... 92

Lampiran 12 Surat Undangan Pelatihan ............................................................... 93

Lampiran 13 Dokumentasi Penelitian ................................................................... 93

Lampiran 14 Biodata Penulis ................................................................................ 96

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengembangan guru dilakukan dengan menempuh pendidikan yang lebih

tinggi dan mengadakan pelatihan sebagai upaya mempersiapkan guru agar dapat

mengikuti perubahan zaman sehingga dapat berdampak positif untuk kegiatan

pembelajaran, selain itu melalui pengembangan karier guru maka dapat

meningkatkan mutu sekolah dan tenaga pendidik.

Pengembangan karier merupakan sebuah jalan yang sangat penting

dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

mengajar, dan mengembangkan kepuasan guru dalam mengajar yang akan

semakin meningkat. Maka dari itu pihak sekolah perlu menyusun dan

menerapkan metode dan teknik yang tepat untuk meningkatkan pengembangan

karier para guru.

Pengembangan karier adalah suatu kesatuan yang terdiri dari unsur-unsur

kegiatan seseorang dalam kehidupannya untuk mengembangkan dan

memperbaiki diri, unsur-unsur kegiatan organisasi dalam mengembangkan

karyawannya dimana dengan tujuan mendapatkan keseimbangan antara karier

individu dengan jenjang karier yang ditentukan organisasi.1 Pengembangan

karier dapat mempengaruhi kinerja guru, dimana pengembangan karier sebagai

salah satu pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin orang-

orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta

pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan.

Pengembangan karier merupakan hal yang penting bagi seorang guru

karena hal ini sangat berpengaruh setidaknya terhadap kepuasan kerja dan

peningkatan penghasilan. Dengan kata lain, jika karier seorang guru meningkat

maka tentu saja pengakuan lembaga yang menaunginya juga meningkat yang

salah satunya dibuktikan dengan peningkatan gaji yang ia terima dan tentunya

1 Kaswan, Career Development (Pengembangan Karir untuk Mencapai Kesuksesan dan

Kepuasan), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 49

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

2

hal ini akan membuat ia lebih merasa senang dan nyaman dalam bekerja.

Pengembangan karir sangat penting baik bagi indvidu maupun organisasi.

Praktik pengembangan karir, terbukti bisa meningkatkan kepuasan karir

pegawai dan meningkatkan efektivitas organisasi.2

Oleh karena itu sekolah perlu mengelola karir dan mengembangkan

dengan baik supaya produktivitas guru tetep terjaga dan mampu mendorong guru

untuk selalu melakukan hal yang terbaik dan menginhindari frustasi kerja yang

berkaitan dengan penurunan kinerja organisasi. Pengelolaan dan pengembangan

karir akan meningkatkan efektivitas dan kreativitas sumber daya manusia yang

dapat meningkatkan kinerjanya dalam upaya mendukung organisasi untuk

mencapai tujuan.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, BAB II Pasal 2, ayat (1) “Guru

mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan

dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur

pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik; Pasal 4,

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat (1) berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen

pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional.”3

Suatu lembaga pendidikan dalam menjalankan fungsinya didukung oleh

sumber daya manusia yang berasal dari beragam latar belakang pendidikan dan

pengalaman, ada yang sudah lama bekerja atau baru saja terjun dalam dunia

kerja. Kegiatan inti pada lembaga pendidikan adalah memberikan pelayanan

2 Kaswan, Ibid, h. 49

3 Pemerintah Republik Indonesia, Undang-undang Guru dan Dosen, Salinan UU No 14 Tahun

2005 BAB II Pasal 2, hlm. 4

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

3

pendidikan kepada generasi muda bangsa dan Warga Negara Indonesia. Namun

evektivitas dan efisiensinya sangat dipengaruhi oleh unit-unit pendukung

lainnya di lembaga pendidikan tersebut. Artinya, semua sumber daya yang ada

memiliki peluang yang sama untuk mengembangkan diri ataupun dikembangkan

oleh lembaga tersebut, dengan kata lain mendapatkan pembinaan karir dari

lembaganya.

Sumber daya manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu

Organisasi. Kegagalan mengelola sumber daya manusia dapat mengakibatkan

timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan organisasi, baik kinerja, profit,

maupun kelangsungan hidup organisasi. Pimpinan harus mengerti bahwa

keberhasilan dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas harus melibatkan

guru karena guru tidak hanya menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan

perubahan, tetapi juga semakin aktif berpartisipasi dalam merencanakan

perubahan tersebut.

Untuk memperoleh guru yang mempunyai kinerja yang baik, sekolah

perlu melakukan usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan guru tersebut. Salah

satunya melalui pengembangan karir. Untuk mencapai tujuan sekolah

diperlukan dorongan kepada guru agar dapat termotivasi untuk selalu

mengembangkan kariernya yang nantinya berguna juga untuk individu guru

tersebut. Salah satu strategi yang harus diimplementasikan oleh pihak sekolah

adalah membuat metode dan teknik yang tepat serta berpengaruh dalam

peningkatan karir bagi guru selama mereka bekerja.

Namun, apa yang sering kita jumpai pada saat ini adalah bahwa para

individual tersebut kurang memperhatikan untuk pengembangan karier dirinya

sendiri. Dengan berbagai latar belakang dan tugas yang beragam pada suatu

lembaga pendidikan, maka lembaga yang bersangkutan berkewajiban untuk

memperhatikan semua sumber daya yang ada. Beragamnya latar belakang dan

pengalaman yang ada maka perlu dibuatkan metode dan teknik yang tepat agar

para guru dapat terus meningkatkan kariernya secara struktural maupun secraa

fumgsional. Suatu metode dan teknik yang sifatnya generik dan berlaku secara

umum bagi semua elemen sumber daya manusia yang ada pada suatu lembaga

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

4

pendidikan tersebut, tujuannya adalah memastikan bahwa organisasi tata kerja

yang ada dilakukan secara efektif dan efisien yang tidak terjebak ke dalam

kegiatan rutinitas yang sifatnya administratif saja, dan menjamin keberlanjutan

institusi tersebut dalam orde puluhan tahunan ke depan.Untuk sebagian guru

peningkatan dalam berkarir adalah hal yang sangat krusial karena mereka akan

tahu dimana posisi tertinggi yang akan mereka raih, sehingga mereka dapat terus

termotivasi dan terus berusaha meningkatkan kemampuan dan loyalitas terhadap

lembaga.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, tentang Guru, Bagian

Ketujuh : Promosi, Pasal 36 : (1) Dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,

Guru berhak mendapatkan promosi sesuai dengan tugas dan prestasi kerja; (2)

Promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kenaikan pangkat

dan/atau kenaikan jenjang jabatan fungsional.4

Berdasarkan hal tersebut maka menemukan sebuah kesimpulan bahwa

guru ini membutuhkan adanya pengembangan karier untuk mendapatkan

tambahan penghasilan selain gaji pokok dengan menerapkan prinsip

menghargai atas prestasi serta kebermanfaatan untuk individual itu sendiri.

Pemerintah melalui kebijakannya telah memberikan kesempatan kepada

guru untuk mengembangkan kariernya tersebut namun pada kenyataannya di

lapangan masih banyak guru yang belum sadar akan pentingnya pengembangan

ini demi kelangsungan kariernya. Bila mereka sudah mengetahuinya seringkali

mereka mengatakan bahwa kegiatan pengembangan profesi dan karier untuk

guru ini terlalu rumit dan sulit dilakukan sehingga mereka memilih untuk

menunggu kenaikan pangkat atas dasar lama pengabdian atau bisa saja memilih

usaha lainnya.

Secara tidak langsung karier guru harus selalu ditingkatkan mengingat

bahwa ia memiliki tugas dan tanggung jawab yang tidak mudah. Bila aspek

4 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, tentang Guru, Bagian Ketujuh : Promosi, Pasal

36

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

5

kesejahteraannya tidak dipenuhi maka kita tidak bisa berharap penuh bahwa

mereka akan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satau sekolah unggulan

yang banyak diminati oleh para orang tua untuk mentyekolahkan anaknya di

sekolah tersebut di kota Tangerang Selatan. Sebagai salah satu sekolah unggulan

yang banayk diminati SMPN 2 Kota Tangerang Selatan harus senanaiasa

meningkatkan mutu pelayanan dan juga kualitas sekolah dengan membentuk

guru-guru yang mampu bersikap profesional dan terus termotivasi untuk terus

mengembangkan kariernya dengan salah satu caranya ialah menempuh jenjang

karier yang lebih tinggi dengan penerapan strategi yang tepat.

Berdasarkan hasil wawancara yang peniliti lakukan dengan kepala sekolah

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, sekolah tersebut telah melakukan

pengembangan jabatan fungsional guru, sekolah telah menerapkan beberapa

strategi untuk tetap terus meningkatkan pengembangan jabatan fungsional guru

di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Stratgi yang di terapkan ialah melalui

pendidikan dan pelatihan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB),

kenaikan golongan, dan tugas-tugas tambahan. Pihak sekolah melakukan

kegiatan tersebut semata-mata untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah

dan juga tenaga pendidik.

Dari beberapa upaya strategi pengembangan jabatan fungsional guru yang

telah di jalankan di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan terdapat beberapa faktor

kendala yang menjadikan pengembangan jabatan fungsional guru belum

berjalan secara optimal seperti halnya masih ada beberapa guru yang masa

kerjanya sudah lama namun posisi karier secara fungsionalnya masih belum

meningkat secara signifikan, belum optimalnya kemauan guru dalam

pengembangan jabatan fungsioanl, ada beberapa guru yang belum sadar akan

pentingnya pengembangan jabatan, para guru sudah merasa di titik aman dalam

karier dan faktor usia yang menjadikan guru tidak optimal dalam pengembangan

jabatan.

Berdasarkan kenyataan tersebut, penulis menetapkan bahwa sekolah ini

layak dijadikan tempat penelitian untuk memperoleh data dan informasi lebih

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

6

lanjut terkait pengembangan jabatan fungsional guru. Maka dari itu penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkannya dalam sebuah karya

ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Jabatan Fungsioanal Guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Beberapa guru yang belum mengalami peningkatan secara signifikan dalam

jabatan

2. Belum optimalnya keinginan guru dalam pengembangan

3. Beberapa guru yang belum sadar akan pentingnya pengembangan profesi

4. Para guru sudah merasa di titik aman dalam posisi tertentu

5. Faktor usia yang menjadikan guru tidak optimal dalam pengembangan

profesi

C. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok pembahasan dalam

peneilitian ini yaitu mengenai “Bagaimana Strategi Pengembangan Jabatan

Fungsional Guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: “Menganalisis dan mengetahui

bagaimana Strategi Pengembangan Jabatan Fungsional Guru di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan”

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai acuan dalam pengembangan teori untuk lebih mengetahui

pengembangan profesi guru yang dilaksanakan SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan.

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

7

b. Dapat memberikan masukan pengembangan ilmu pengetahuan dan

memperkaya kajian ilmu pendidikan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan pengembangan profesi guru terutama bagi mahasiswa manajemen

pendidikan.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk peneliti, sebagai bahan referensi untuk menganalisa pengembangan

jabatan fungsioanl guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan.

b. Untuk kepala sekolah, sebagai masukan dalam upaya pengembangan

jabatan fungsioanl guru

c. Untuk guru, dapat dijadikan motivasi untuk mengembangkan kariernya.

d. Untuk calon pendidik (mahasiswa jurusan kependidikan) yaitu dapat

mempersiapkan diri dan menginformasikan sedini mungkin guna adaptasi

dengan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pengembangan

profesi dan karier guru.

e. Untuk masyarakat yaitu sebagai informasi untuk menghargai dan

mengapresiasi serta menjunjung tinggi martabat guru atas dasar

prestasinya

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Pengembangan Jabatan Fungsional Karier Guru

Setiap individu pada perjalanan pada masa hidupnya selalu

menginginkan perubahan yang terjadi dalam dirinya, baik dari segi material

maupun non material. Begitu pula dalam hal pekerjaan, setiap individu yang

bekerja menginginkan perubahan karier kearah yang lebih baik sehingga

individu tersebut selalu dapat mengembangkan kemampuannya sesuai

dengan karier atau pekerjaan yang sedang dilakukan.

a. Pengertian Pengembangan

Hasibuan dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia

mendefiniskan pengembangan ialah usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai

dengan kebutuhan pekerja/jabatan melalui pendidikan dan latihan.5

Dengan demikian maka menunjukkan bahwa dengan adanya

pengembangan seorang individu akan bertambah dan berkembang

kemampuannya serta bermanfaat untuk mendukung tujuan suatu

organisasi.

Kemudian menurut Syukur pengembangan merupakan suatu usaha

mengurangi atau menghilangkan terjadinya kesenjangan antara

kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki organisasi.6 Usaha

tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan kerja yang dimiliki

dengan cara menambah pengetahuan dan keterampilan serta merubah

sikap. Begitu juga dalam oganisasi pendidikan, guru, dan karyawan

pendidikan juga berhak mendapatkan pengembangan, baik yang

5 H. Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005),

h. 69

6 Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2012),

h. 105

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

9

dilakukan oleh suatu lembaga tertentu maupun dalam organisasi

pendidikan tersebut.

Menurut Mangkunegara dalam buku Manajemen Sumber Daya

Manusia pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka

panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisisr di

mana pegawai managerial mempelajari pengetahuan konseptual dan

teoritis guna mencapai tujuan yang umum.7

Pengembangan memiliki ruang lingkup yang sangat luas dapat

berupa upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin digunakan segera

atau sering untuk kepentingan di masa depan. Pengembangan sering

diartikan secara eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi,

dan pengembanagan individu karyawan.8 Pengembangan dapat pula

diartikan semua upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja

karyawan melalui peningkatan kemampuan dan pengetahuannya dengan

mengikuti pelatihan atau pembelajaran.9

Dari pemaparan beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan merupakan usaha untuk meningkatkan potensi karyawan

dalam menghadapi tugas yang akan datang agar karyawan atau pekerja

mampu berdaya saing saat ini, pada masa yang akan datang maupun untuk

jangka panjang dengan baik dan dapat mewujudkan suatu tujuan sebuah

organisasi baik di perusahaan maupun dalam lembaga pendidikan.

Pada umumnya pengembangan dilakukan setelah melihat

ketidaksesuaian antara kondisi dan situasi yang dialami oleh seorang

individu di dalam suatu organisasi, maka untuk mengatasinya individu

tersebut terus berupaya dan berusaha mengembangkan kemampuan yang

dimilikinya dengan mengikuti pendidikan ke jenjang lebih lanjut ataupun

7 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 44

8 Sjafari Mangkuprawira, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Bogor: Ghaklia

Indonesia, 2011), h. 134

9 Suparno Eko Widodo, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2015), h. 79

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

10

mengikuti berbagai pelatihan keterampilan agar berguna pada organisasi

di masa yang akan datang dengan mengikuti perkembangan zaman.

b. Pengertian Jabatan Fungsional Guru

Jabatan fungsioanl guru adalah jabatan yang mempunyai ruang

lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia diijalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan

peraturan perunadangan yang berlaku.10

Jabatan fungsional adalah suatu jabatan yang menggambarkan tugas,

hak, wewenang dan tanggung jawab seorang PNS atau Pegawai Negeri

Sipil. Dengan kata lain setiap PNS dapat memiliki jabatan dan pangkatnya

masing-masing sesuai dengan bidang yang keahlian yang dimiliki.

Sedangkan fungsional guru adalah jabatan yang bergerak pada bidang

mendidik anak bangsa. Hal ini berarti tanggung jawab, wewenang dan

tugas yang berlalu adalah mengajar dan mendidik dalam pendidikan

formal. Pendidikan formal yang dimaskudkan adalah pendidikan sekolah

dasar, dan juga menengah. Jenis guru berdasarkan tugasnya adalah guru

kelas, mata pelajaran, dan guru BK atau bimbingan konseling. Sebagai

tugas utamanya seorang guru adalah mengajar, mendidik, melatih, dan

mengevaluasi peserta didik.

Selain itu, jabatan fungsional guru juga menjadi kewajiban dan

tanggung jawab seorang guru. Kewajiban seorang guru diantaranya adalah

merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi selama proses belajar

mengajar berlangsung. Seorang guru juga berkewajiban untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan kualitas dan

kompetensi akademik sesuai dengan perkembangan zaman. Pada setiap

murid atau peserta didiknya guru wajib bersifat objektif tanpa

10 T. Rusman N dan Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi Guru dan PTk, (Depok:

Karima, 2010), h. 9

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

11

kecendrungan pada suatu perbedaan yang dapat menimbulkan cemburu

sosial. Justru sebaliknya guru harus meningkatkan nilai kesatuan dan

persatuan dalam diri peserta didik. Kewajiban seorang guru yang lainnya

adalah menjunjung tinggi aturan dan kode etik guru yang telah ditetapkan.

Lalu tanggung jawab seorang guru adalah menyelesaikan segala tugasnya

selama masa tugas berlangsung. Berikut merupkan tabel struktur

kepangkatan dan jabatan guru:

Tabel 2.1

Struktur Kepangkatan dan Jabatan Guru

Golongan

Lama

Golongan

Baru

Jenjang Kepangkatan Jenjang

Jabatan

- IV/e Pembina Utama Guru Utama

IV/d IV/d Pembina Utama Madya

IV/c IV/c Pembina Utama Muda Guru

Madya IV/b IV/b Pembina Tk. 1

IV/a IV/a Pembina

III/d III/d Penata Tk. 1 Guru Muda

III/c III/c Penata

III/b III/b Penata Muda Tk. 1 Guru

Pratama III/a III/a Penata Muda

II/d

II/c

II/b

II/a

Hal yang direncanakan untuk pengembangan karier guru

professional dimulai setelah adanya analisis kebutuhan pengadaan tenaga

guru yang dikalkulasi secara nasional kemudian diserahkan kepada

masing-masing daerah untuk diumumkan kepada masyarakat luas.

Selanjutnya pemerintah daerah akan melakukan proses seleksi

berdasarkan jumlah kebutuhan tenaga guru di daerahnya.

Persyaratan awal seorang calon guru adalah lulusan S.1 atau

Diploma IV baik berasal dari kependidikan (keguruan) maupun non

kependidikan (ilmu murni). Persyaratan lain selain ijazah adalah sertifikat

pendidik profesi dulu dikenal dengan akta mengajar yakni telah mengikuti

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

12

pendidikan profesi yang diselelnggarakan oleh Lembaga Pendidikan

Tenaga Kependdikan (LPTK) dengan bobot SKS yang berbeda untuk

setiap jenjangnya. Calon guru TK dan SD memerlukan bobot SKS

sebanyak 18 sampai 20 SKS etara dengan pendidikan formal selama satu

semester di LPTK tertentu. Sedangkan guru SMP, SMA dam SMK

memerlukan bobot 36 sampai 40 SKS setara dengan pendidikan formal

selama 2 semester atau satu tahun di LPTK. Dengan memiliki dua hal

tersebut dan persyaratan administrasi lainya, maka calon guru dapat

diperkenankan untuk mengikuti seleksi penerimaan PNS guru. Bahan

seleksi dari Tes Bakat Skolastik, Tes Penegtahuan Umum, dan Tes Potensi

Akademik.11

Hasil tes tersebut, pada calon yang dinaytakan lulus maka mereka

akan diangkat sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan

mendapatkan penghasilan sebanyak 80% dari gaji pokok. Di sekolah, guru

tersebut telah ditempatkan untuk menjalani program induksi yang

dibimbing oleh guru senior. Selang selama setahun, maka guru tersebut

akan diundang untuk mengikuti pra jabatan selama 21 hari kerja yang

dipustakan pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) propinsi

masing-masing. Setelah mengikuti pra jabatan, guru harus mengusulkan

kepada badan kepegawaian daerah untuk diterbitkan surat keputusan

sebagai PNS 100% dan menduduki posisi golongan III/a dengan jabatan

fungsional guru pratama. Jabatan fungsional guru terdiri atas empat

kelompok pada tabel berikut:

Tabel 2. 2

Jabatan Fungsional Guru

No Jabatan Golongan

1 Guru Pratama Golongan III/a dan III/b

2 Guru Muda Golongan III/c dan III/d

3 Guru Madya Golongan IV/a. IV/b, dan IV/c

4 Guru Utama Golongan IV/d dan IV/e

11 Ibid, h. 12

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

13

Jabatan guru pertama terdiri dari atas 2 golongan yaiti III/a dan III/b. untuk

menduduki jabatan berikutnya yaitu jabatan guru muda (III/c dan III/d) beberapa

hal yang harus dilakukan adalah 1) pendidikan profesi guru berkelanjutan, 2)

penulisan karya ilmih (KTI) dan 3) penilaian prestasi kerja yang dikonversikan

ke dalam angka kredit. Jabatan berikutnya Guru Madya yitu golongan IV/a,

IV/b, dan IVc.

Jabatan fungsional guru serta angka kreditnya telah diatur dalam peraturan

menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor

16 tahun 2009. Yang berisi mengenai jenjang jabatan dan jabatan serta rincian

tugas seorang guru berdasarkan angka kreditnya. Angka kredit adalah poin-poin

kegiatan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh seorang guru dalam rangka

pembinaan pangkat dan jabatannya pada jenjang karir yang dia miliki. Seorang

guru dalam keorganisasian pada lembaga pendidikan memiliki angka kreditnya

sendiri sesuai dengan jenis guru berdasarkan tugasnya, Hal ini bertujuan agar

setiap guru memiliki kejelasan tersendiri mengenai tugas dan pekerjaannya.12

Disana dijelaskan mengenai jabatan fungsional dan pangkat seorang guru

dari yang terendah sampai yang tertinggi. Jabatan tersebut dijelaskan sebagai

penata muda dengan golongan III/a, dan penata muda tingkat 1 dengan golongan

III/b masuk pada jabatan guru pertama. Istilah selanjutnya adalah guru muda

dengan sebutan penata dengan golongan III/c, dan penata tingkat 1 dengan

golongan III/d. Lalu guru madya untuk sebutan pembina dengan golongan ruang

IV/a, dan pembina tingkat 1 dengan golongan IV/b serta golongan IV/c untuk

pembina utama muda. Jabatan tertinggi adalah guru utama untuk sebutan

pembina utama madya dengan golongan IV/d dan pembina utama dengan

golongan ruang IV/e. Jabatan serta pangkat tersebut ditetapkan melalui usulan

sesuai dengan angka kredit dan pengangkatan yang ditetapkan pemerintah.

12 Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 16

tahun 2009

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

14

Angka kredit didapatkan dari masing-masing tugas guru. Rincian tugas

guru juga berbeda-beda sesuai dengan jenisnya seperti rincian tugas guru kelas,

tugas guru mata pelajaran, tugas guru bimbingan konseling dan tugas tambahan.

Yang dimaksud dengan tugas tambahan disini adalah tugas dari kepala sekolah,

wakil kepala sekolah, dan kepala unit lain yang ada di sekolah. Seperti misalnya

adalah kepala perpustakaan, kepala laboratorium, kepala UKS dan lain

sebagainya. Dari macam-macam rincian tugas tersebut maka seorang guru akan

mendapatkan angka kreditnya sesuai tugas masing-masing.

Unsur kegiatan yang dinilai angka kredit dalam rangka meningkatkan

jabatan fungsional adalah terdiri dari unsur utama dan juga unsur penunjang.

Unsur utama yang dimaksud adalah jenjang pendidikan, pembelajaran dan

pembimbingan yang dilakukan, tugas tambahan serta tugas yang dilakukan

untuk keperluan sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini juga termasuk jika

Anda memiliki pengembangan keprofesian secara terus menerus. Sedangkan

unsur penunjang adalah segala sesuatu jenis kegiatan yang bersangkutan dengan

pelaksanaan tugas dari seorang guru. Dengan menilai dari aspek tersebut maka

seorang guru berhak mendapatkan nilai angka kredit yang baik sehingga dapat

dipakai untuk meningkatkan jabatan. Hal ini karena jabatan serta pangkat

tersebut dapat mempengaruhi jumlah tunjangan yang didapat setiap guru.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi adalah 1) pendidikan profesi guru

berkelanjutan, 2) diklat ke kepala sekolahan/kepengawasan, 3) penulisan KTI

dan 4) penulisan prestasi kerja (konversi angka kredit). Selanjutnya Jabatan

Guru Utama yaitu golongan IV/d dan IV/e dilalui dengan memenuhi syarat, yaitu

1) Pendidikan profesi guru berkelanjutan, 2) Penelitian Tindakan Kelas, 3)

Penilaian KTI, 4) Seminar Ilmiah, 5) Penilaian prestasi kerja (konversi angka

kredit). Untuk lebih memudahkan penjelasan di atas berikut disajikan skema

scenario pengembangan karir guru professional pada gambar di bawah ini.

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

15

11 12 13

10 9 8

5

6 7

4 3 2 1

Gambar 2.1

Pengembangan Karir Guru Profesional

Lulusa

n

S1/D4

Pendidikan Profesi

Guru TK (18-20 SKS)

Guru SD (18-20 SKS)

Guru SMP (36-40 SKS)

Guru SMA (36-40 SKS)

Guru SMK (36-40 SKS)

PNS

80%

Seleksi CPNS

Psikotes

TPU

TPA

1. Diklat profesi

berkelanjutan

2. PTK

3. Penulisan KTI

4. Seminar ilmiah

5. Penilaian Kinerja

Guru

Madya

Gol IVa,

IVb dan

IVc

Guru Utama

Gol IVd dan IVe

1. Diklat profesi

berkelanjutan

2. Kepala sekolahan

3. Kepengawasan

4. Penilaian Kinerja

PRA JABATAN DAN

PROGRAM INDUKSI

Guru

Muda

Gol IIIc

dan IIId

PNS 100%

Guru Pratama

Gol IIIa dan IIIb

1. Diklat Profesi

berkelanjutan

2. Penulisan KTI

3. Penilaian

Kinerja

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

16

2. Strategi Pengembangan Jabatan Fugsional Guru

Strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh

seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Yang dimaksud dengan

strategi pengembangan guru adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan

oleh seseorang atau organisasi dalam mengembangkan profesionalitass guru.

Jika suatau organisasi mengabaikan hal tersebut maka pengembangan guru

akan terbengkalai bahkan motivasi para guru rendah. Sebagai seorang

pimpinan dimana guru tersebut bertugas menjalankan aktivitas profesinya

maka kepala sekolah melakukan berbagai strategi untuk mengembangkan

profesi guru.

Profesi guru mempunyai tugas utama melayani masyarakat dalam dunia

pendidikan. Profesionalisasi dalam bidang keguruan mengandung arti

peningkatan segala daya dan usaha dalam rangka pencapaian secara optimal

layanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Untuk meningkatkan mutu

pendidikan saat ini, maka profesionalisasi guru merupakan suatu keharusan.

Oleh karena itu sumber daya manusia dalam suatu organisasi termasuk

organisasi pendidikan memerlukan pengelolaan dan pengembangan yang

baik dalam upaya meningkatkan kinerja mereka agar dapat memberi

kontribusi bagi pencapaian tujuan. Pengembangan guru dimaksudkan untuk

memelihara, dan meningkatkan kompetensi guru dalam memecahkan

masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran yang berdampak pada

peningkatan mutu hasil belajar siswa.

Berikut adalah bagan strategi kepala sekolah dalam mengembangkan

jabatan fungsional guru:

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

17

Gambar 2.2

Strategi Pengembangan Jabatan Fungsional Guru

a. Pendidikan dan Pelatihan

1) Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 (Pasal 1:2) menjelaskan

bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara.13 Selanjutnya Peraturan MENPAN No.

PER/66/M.PAN/6/2005 (Pasal 1 : 72) pendidikan adalah segala usaha

yang bertujuan mengembangkan sikap dan kepribadian, pengetahuan

dan keterampilan.14

Sedangkan menurut Sastrohadiwiryo, mengemukakan bahwa

pendidikan adalah sesuatu untuk membina kepribadian dan

mengembangkan kemampuan manusia, jasmaniah dan rohaniah yang

berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, untuk

13 UU No. 20 Tahun 2003 (Pasal 1:2)

14 Peraturan MENPAN No. PER/66/M.PAN/6/2005 (Pasal 1 : 72)

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

18

pembangunan persatuan dan masyarakat adil dan makmur dan selalu

ada dalam keseimbangan.15

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memanusia

manusia baik dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

keterampilan maupun dalam pembentukan sikap dan kepribadian

kearah yang lebih baik.

Dalam Peraturan MENPAN No. PER/66/M.PAN/6/2005 (Pasal 1

: 72) Pelatihan adalah proses pembelajaran yang lebih menekankan

pada praktik dari pada teori yang dilakukan seseorang atau kelompok

dengan menggunakan pendekatan pelatihan untuk orang dewasa dan

bertujuan meningkatkan kemampuan dalam satu atau beberapa jenis

keterampilan tertentu.16

Pelatihan mempersiapkan peserta latihan untuk mengambil jalur

tindakan tertentu yang dilukiskan oleh teknologi dan organisasi tempat

bekerja, dan membantu peserta memperbaiki prestasi dalam

kegiatannya terutama mengenai keterampilan. Selanjutnya

Sastrohadiwiryo mengemukakan bahwa Pelatihan adalah bagian

pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan

meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku

dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih

mengutamakan praktek daripada teori.17

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

pelatihan merupakan bagian dari suatu proses pendidikan, yang

tujuannya untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan khusus

seseorang.

15 Sastrohadiwiryo Susanto, Manajemen tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: Edisis 2 PT. Bumi

Aksara, 2005), h.

16 Peraturan MENPAN No. PER/66/M.PAN/6/2005 (Pasal 1 : 72)

17 Sastrohadiwiryo Susanto, Manajemen tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: Edisis 2 PT. Bumi

Aksara, 2002), h.200

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

19

Menurut PP No. 101 Tahun 2000 (Pasal 1 : 2) disebutkan bahwa

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS yang selanjutnya disebut Diklat

adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan kemampuan PNS.18 Selanjutnya menurut Suradji diklat

PNS adalah upaya yang dilakukan bagi PNS untuk meningkatkan

kepribadian, pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan

persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai PNS. 19

Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa diklat adalah adalah usaha sadar dan terencana

untuk memanusia manusia baik dalam mengembangkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan serta dalam pembentukan sikap dan

kepribadian kearah yang lebih baik untuk melaksanakan tugas dan

pekerjaannya. Diklat merupakan upaya untuk mengembangkan sumber

daya aparatur, terutama untuk peningkatan profesionalime yang

berkaitan dengan, keterampilan administrasi dan keterampilan

manajemen (kepemimpinan).

Diklat merupakan kegiatan yang amat penting dan strategis untuk

meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap mental, wawasan dan

kinerja PNS. Diklat PNS merupakan suatu proses meningkatkan

pengetahuan, teori-teori yang berkaitan dengan pekerjaan dan

keterampilan seorang PNS agar tujuan pemerintahan dapat tercapai

dengan maksimal. Untuk meningkatkan kualitas kinerja PNS sebagai

abdi masyarakat dan bangsa perlu dilakukan Diklat. Diklat yang

diselenggarakan bagi pegawai pada dasarnya ditujukan untuk

memenuhi persyaratan pekerjaan agar lebih berdaya guna dan berhasil

guna sehingga tugas yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.

Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan sangat membantu instansi yang

bersangkutan, terutama membantu pegawai baru dalam melaksanakan

18 Menurut PP No. 101 Tahun 2000 (Pasal 1 : 2)

19 Suradji. Manajemen Kepegawaian Negara (Modul Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III). (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia, 2006)

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

20

tugas dalam lingkungan yang relatif baru, serta membantu pegawai

lama dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.

2) Tujuan dan Sasaran Pendidikan dan Pelatihan

Sesuai dengan ketentuan PP Nomor 101 Tahun 2000 menjelaskan

bahwa Diklat Prajabatan bertujuan untuk20 :

a) Meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk

dapat melaksanakan tugas jabatan secara profesional dengan dilandasi

kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan;

b) Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharu dan

perekat persatuan dan kesatuan bangsa;

c) Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada

pelayanan, pengayoman, dan pembedayaan masyarakat

d) Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam

melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi

terwujudnya kepemerintahan yang baik.

Sedangkan tujuan Diklat sesuai dengan ketentuan dalam UU

Nomor 43 Tahun 1999 (Pasal 31 : 26) antara lain21:

a) Meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian, dan keterampilan;

b) Menciptakan adanya pola berpikir yang sama;

c) Menciptakan dan mengembangkan metode kerja yang lebih baik;

d) Membina karier Pegawai Negeri Sipil

Dari pendapat diatas mengenai tujuan diklat maka dapat

disimpulkan bahwa adanya diklat diharapkan dapat mengembangkan

PNS sesuai dengan kompetensinya, dapat menggunakan keahliannya

sesuai dengan perubahan teknologi, PNS akan lebih berorientasi pada

pengembangan instansi, meningkatkan kinerja PNS dan untuk

pengembangan karir, sehingga adanya diklat diharapkan akan dapat

meningkatkan pertumbuhan pribadi setiap PNS. Sasaran Diklat adalah

adalah tersedianya PNS yang memiliki kualitas tertentu guna

20 PP Nomor 101 Tahun 2000

21 UU Nomor 43 Tahun 1999 (Pasal 31 : 26)

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

21

memenuhi salah satu persyaratan untuk diangkat dalam jabatan

tertentu” (Undang-undang Kepegawaian No. 43 tahun 1999). Pegawai

yang berkualitas dalam arti yang sebenarnya maka kerja yang

dikerjakannya menghasilkan sesuatu yang memang dikehendaki dari

pekerjaan tersebut.

3) Manfaat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Beberapa manfaat yang diharapkan dari penyelenggaraan diklat

menurut Sastrohadiwiryo antara lain22 :

a) Peningkatan keahlian kerja, yaitu para tenaga kerja menjadi

memiliki motivasi untuk meningkatkan kualitas dalam bekerja

dengan produktivitasnya

b) Pengurangan keterlambatan kerja, yaitu pengurangan tenaga kerja

seperti sakit, macet, dan keperluan keluarga yang tidak dapat

diganggu dapat diminimalisasi,karena pemimpin mengtamakan

pegawai yang bersangkutan untuk mengikuti pendidikan dan

pelatihan.

c) Pengurangan timbulnya kecelakaan dalam bekerja, yaitu timbulnya

kelalaian dalam bekerja biasanya disebabkan karena kelalain

pegawai saat bekerja.

d) Peningkatan Produktivitas kerja, yaitu dengan adanya pendidikan

dan pelatihan maka diharapkan pegawai akan lebih semangat

sehingga dapat memahami kondisi pekerjaannya.

e) Peningkatan rasa tanggung jawab, yaitu menuntut tanggung jawab

yang besar sehingga pegawai menghargai setiap tugas yang

diberikan yang juga dipengaruhi pemberian pembekalan melalaui

pendidikan dan pelatihan.

22 Sastrohadiwiryo Susanto, Manajemen tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: Edisis 2 PT. Bumi

Aksara, 2002), h.198

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

22

b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

1) Pengertian Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Menurut Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2016: 6)

pengembanagn keprofesian berkelanjutan adalah pengembanagn

kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara

bertahap, dan berkelanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan

profesionalitas guru.

Sedangkan menurut payong pengembangan professional adalah

proses dimana para guru baik secara individu maupun bersama-sama

dengan orang lain mengkaji, membaharui, dan memperluas komitmen

mereka sebagai pelaku perubahan terhadap tujuan-tujuan pengajaran,

dan dimana mereka belajar dan mengembangkan secara kritis

pengetahuan, keterampilan dan intelegensi emosional mereka bagi

perencanaan, pemikiran, dan praktik professional yang baik dengan

para siswanya, guru yang lebih muda, dan para pihak yang terkait

melalui setiap tahap prosese belajar mengajar mereka.23

Berdasarkan Permenag PAN dan RB No. 16 Tahun 2009,

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah pengembangan

kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan,

bertahap, berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Pada

pasal 11, dijelaskan bahwa Pengembangan Keprofesian Berkelajutan

merupakan salah satu komponen pada unsur utama yang kegiatanya

diberikan angka kredit, disamping Pendidikan, Pembelajaran atau

Bimbingan, dan Penunjang Tugas sebagai guru.24

PKB ditujukan untuk mendorong guru dalam memelihara dah

meningkatkan standar mereka secara keseluruhan dan mencangkup

bidang-bidang yang berkaitan dengan pekerjaan sebaga sebuah

profesi.Dengan demikian, guru dapat memelihara, meningkatkan dan

23 Payong, M.R. Sertifikasi Profesi Guru. (Jakarta: PT Indeks, 2011), h.76

24 Permenag PAN dan RB No. 16 Tahun 2009

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

23

memperluas pengerahuan dan keterampilannya, serta membangun

kualitas pribadi yang dibutuhkan dalam karir profesionalnya.

Pada prinsipnya Pengembangan Keprofesian Berkelajutan

mencangkup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi yang

didesain untuk meningkatkan karakteristik, pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan guru yang bersangkutam. Dengan demikian guru

dapat memperoleh kemajuan di dalam karirnya.25

2) Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan

Menurut Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pendidikan dan Kebudayaan Penjaminan Mutu Pendidikan (2012: 6),

“tujuan umum pengembangan keprofesian berkelanjutan adalah untuk

meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah atau

madrasahdalam rangka meningkatkan mutu pendidikan”. Tujuan ini

sejalan sejalan dengan tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan

yang dikemukakan oleh Payong yakni, di satu sisi untuk meningkatkan

kinerja belajar siswa, dan di sisi yang lain untuk meningkatkan mutu

pelayanan szekolah secara menyeluruh”.26 Sehingga secara umum

tujuan diselenggarakanya kegiatan pengembangan keprofesian

berkelanjutan adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan

di sekolah.

Tujuan pengembangan keprofesian berkelanjutan akan tercapai

secara optimal jika dilaksanakan dengan sebaik-baiknya serta sesuai

aturan yang berlaku. Sebaliknya apabila dalam pelaksanaan kurang

optimal maka hasilnya juga tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.

25 Nanang Priatna dan Tito Sukamto, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,2013), h. 191 26 Payong, M.R. Sertifikasi Profesi Guru. (Jakarta: PT Indeks, 2011), h.48

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

24

3) Manfaat Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Manfaat pengembangan keprofesian berkelanjutan yang

terstruktur, sistematik dan memenuhi kebutuhan peningkatan

keprofesian guru adalah sebagai berikut:

a) Peserta didik memperoleh jaminan pelayanan dan pengalaman

belajar yang efektif.

b) Guru dapat memenuhi standar dan mengembangkan

kompetensinya, sehingga mampu menghadapi perubahan internal

dan eksternal dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik

untuk menghadapi kehidupannya di masa datang.

c) Sekolah atau Madrasah mampu memberikan layanan pendidikan

yang berkualitas kepada peserta didik.

d) Orang tua atau masyarakat memperoleh jaminan bahwa anak

mereka mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas dan

pengalaman belajar yang efektif.

e) Bagi Pemerintah dapat memberikan jaminan kepada masyarakat

tentang layanan pendidikan yang berkualitas dan professional

(Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2012: 7-8).

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan akan

dapat memberikan manfaat besar jika dilaksanakan secara

terstruktur dan terfokus serta terkait langsung dengan rencana

pengembangan sekolah dan disajikan oleh para ahli atau praktis

dengan memberikan peluang bagi para guru untuk bekerja secara

kolaboratif dan terlibat secara aktif.

4) Macam-macam Pengembangan Keprofesian Guru

Peengembanagn profesi guru berkelnjutan adalah pengembangan

kompetensi yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, bertahap,

berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya. Pengembangan

keprofesian berkelanjutan guru meliputi 3 (tiga) macam, yaitu:

a) Pengembangan diri, terdiri dari:

(i) Pendidikan dan pelatihan fungsional guru

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

25

Pendidikan dan pelatihan fugsional guru adalah diklat

fungsional guru yang terkait dengan profesi atau bidang ajar yang

diampunya. Penilaian angka kredit hasil diklat berdasarkan pada

lamanya jam diklat yang tertera pada sertifikat, bahan yang harus

disediakan untuk penilaian angka kredit diklat, beberapa salinan

yang telah dilegalisir yang terdiri dari surat tugas, laporan

deskripsi hasil penelitian dan sertifikat. Khusus laporan hasil

deskripsi hasil pelatihan ditulis oleh guru yang bersangkutan

dalam suatu bentuk laporan dengan menggunakan sistematika

tertentu.

(ii) Kegiatan kolektif guru untuk meningkatkan kompetensi.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi

guru atau keprofesian guru. Bentuk kegiatan kolektip guru berupa

(KKG/PKG) MGMP dan asosiasi guru mata pelajaran untuk

tujuan penyusunan perangkat kurikulum, silabus dan penilaian

atau pembelajaran.

b) Publikasi ilmiah, terdiri dari:

(i) Presentasi pada forum ilmiah

Kegiatan ini dapat diberikan angka kredit apabila guru

menjadi narasumber pada kegiatan seminar, lokakarya ilmiah,

diskusi ilmiah, diskusi panel dan sejenisnya.

(ii) Hasil penelitian atau gagasan ilmiah bidang pendidikan

Publikasi dapat berupa karya tulis hasil penelitian, makalah

tinjauan ilmiah di bidang pendidikan formal dan pembelajaran,

tulisan ilmiah popular, dan artikel dalam bidang pendidikan.

Karya ilmiah ini telah diterbitkan dalam jurnal ilmiah tertentu

atau minimal telah diterbitkan dan diseminarkan di sekolah

masing-masing. Dokumen karya ilmiah disahkan oleh kepala

sekolah dan disimpan di perpustakaan sekolah

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

26

(iii)Publikasi buku teks pelajaran

Publikasi ilmiah yang termasuk pada kelompok ini terdiri

dari: Buku pelajaran, modul pembelajaran, diktat pembelajaran,

karya terjemahan dan buku pedoman guru

c) Karya Inovatif

Karya inovasi adalah karya yang bersifat pengembangan,

modifikasi atau penemuan baru sebagai bentuk kontribusu guru

terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah dan

pengembangan dunia pendidikan, sains/ teknologi, dan seni.

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan terbagi atas

empat kelompok, yakni: Menemukan teknologi tepat guna,

menemukan atau pengembangan karya seni, membuat/modifikasi

alat pembelajaran/peraga/praktikum, mengikuti pengembangan

penyusunan standar, pedoman, soal dan sejenisnya pada tingkat

nasional atau provinsi.

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang

mencangkup ketiga unsur tersebut harus dilaksanakan secara

berkelanjutan, agar guru selalu menjaga dan meningkatkan

profesionalismenya, tidak sekedar pemenuhan angka kredit. Oleh

sebab itu, meskipun angka kredit seorang guru diasumsikan telah

memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkat dan jabatan

fungsional tertentu, guru wajib melakukan kegiatan pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

c. Kenaiakan Golongan

Setiap guru tetap mempunyai jabatan dan pangkat yang tentunya

dapat naik tingkat. Syarat untuk kenaikan jabatan dan kenaikan pangkat

pada guru berbeda-beda tergantung dari jabatan/pangkat sebelumnya.

Permenpan Nomor 16 Tahun 2009 menegaskan bahwa jenjang jabatan

guru dimulai dari guru pertama dengan golongan ruang III a dan III b, guru

muda dengan golongan ruang IIIc dan III d, guru madya dengan golongan

ruang IV a, IV b dan IV c, dan guru utama dengan golongan ruang IV d

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

27

dan IV e. Secara otomatis jenjang jabatan yang diakui melalui Permenpan

ini adalah guru yang sudah memiliki jenjang pendidikan S1/Akta IV,

dalam arti kata golongan ruang hanya dimulai dari III a sampai ke

golongan ruang IV e dan tidak lagi mengenal golongann ruang I a sampai

dengan golongan ruang II d.27

1) Syarat Naik Pangkat

Pangkat yang dimaksud adalah macam-macam penata sampai

macam-macam pembina. Contohnya, seorang guru yang akan naik

pangkat, misalnya dari pangkat penata muda, golongan ruang III/a

menjadi penata muda tingkat I, golongan ruang III/b. Hal-hal yang

harus dipenuhi seorang guru untuk naik pangkat adalah sebagai berikut:

a) Melampirkan Angka Kredit Sudah menjalani 2-3 tahun dalam

pangkat sebelumnya.Daftar Penilaian Pelaksaan Perkejaan (DP3)

yang baik dalah 2 tahun terakhir

b) Memenuhi angka kredit minimal yang sudah ditentukan di setiap

pangkat. Tidak dapat diberikan kenaikan pangkat regular. Dapat

naik pangkat setiap 2 tahun sekali (selama memenuhi angka kredit)

dan tidak naik 2 tingkat pangkat

c) Adanya Surat Keputusan Jabatan Terakhir dan Surat Keputusan

Pangkat TerkahirPangkat tertinggi Pembina Utama, golongan ruang

IV/e dan dapat melebihi pangkat atasannya.

2) Syarat Naik Jabatan

Jabatan yang dapat dimiliki guru adalah guru pratama, muda,

madya dan utama. Hal-hal yang harus dipenuhi seorang guru untuk naik

jabatan adalah sebagai berikut:

a) Adanya Penetapan Angka Kredit oleh Pejabat yang berwenang

Surat Keputusan Pangkat Terakhir dan Surat Keputusan Jabatan

Terakhir Diberikan setelah adanya Kenaikan Pangkat Dapat

27 Permenpan Nomor 16 Tahun 2009

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

28

diberikan kenaikan Jabatan setiap tahun (selama memenuhi angka

kredit)

b) Telah Melaksanakan Proses Belajar Mengajar sekurang-kurangnya

3 Catur Wulan

3) Angka Kredit

Angka kredit sendiri berarti satuan nilai dari kegiatan-kegiatan

yang harus dicapai seorang guru. Unsur kegiatan yang diberi angka

kredit adalah unsur utama dan unsur penunjang. Unsur utama adalah

segala unsur yang berhubungan dengan pendidikan (kegiatan

pembelajaran dan pembimbingan), serta tugas tambahan yang relevan

dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Agar dapat bisa naik

pangkat/jabatan, minimal 90% angka kredit berasal dari unsur utama.

Sedangkan, unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung

pelaksanaan tugas guru. Agar dapat bisa naik pangkat/jabatan,

maksimal 10% berasal dari unsur penunjang.

Dapat disimpulkan bahwa penilaian utama untuk naik

pangkat/jabatan seorang guru dinilai dari angka kreditnya dengan unsur

utama yang berhubungan dengan mengajar dan membimbing murid-

muridnya. Namun selain itu, pertimbangan-pertimbangan seperti lama

waktu di jabatan sebelumnya.

Angka kredit didapatkan dari masing-masing tugas guru. Rincian

tugas guru juga berbeda-beda sesuai dengan jenisnya seperti rincian

tugas guru kelas, tugas guru mata pelajaran, tugas guru bimbingan

konseling dan tugas tambahan. Yang dimaksud dengan tugas tambahan

disini adalah tugas dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan

kepala unit lain yang ada di sekolah. Seperti misalnya adalah kepala

perpustakaan, kepala laboratorium, kepala UKS dan lain sebagainya.

Dari macam-macam rincian tugas tersebut maka seorang guru akan

mendapatkan angka kreditnya sesuai tugas masing-masing.

Unsur kegiatan yang dinilai angka kredit dalam rangka

meningkatkan jabatan fungsional adalah terdiri dari unsur utama dan

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

29

juga unsur penunjang. Unsur utama yang dimaksud adalah jenjang

pendidikan, pembelajaran dan pembimbingan yang dilakukan, tugas

tambahan serta tugas yang dilakukan untuk keperluan sekolah atau

lembaga pendidikan. Hal ini juga termasuk jika Anda memiliki

pengembangan keprofesian secara terus menerus. Sedangkan unsur

penunjang adalah segala sesuatu jenis kegiatan yang bersangkutan

dengan pelaksanaan tugas dari seorang guru. Dengan menilai dari aspek

tersebut maka seorang guru berhak mendapatkan nilai angka kredit

yang baik sehingga dapat dipakai untuk meningkatkan jabatan. Hal ini

karena jabatan serta pangkat tersebut dapat mempengaruhi jumlah

tunjangan yang didapat setiap guru.

d. Tugas-tugas Tambahan

Tugas utama guru di sekolah, sebagaimana diatur dalam

Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 adalah 5 M (merencanakan,

melaksanakan, menilai, membimbing dan melatih, melaksanakan tugas

tambahan). Tugas tambahan dimaksud adalah wakil kepala sekolah,

kepala perpustakaan, kepala laboratorium IPA, dan sebagainya yang

melekat pada tugas pokok dengan ekuivalensi waktu selama 12 jam.

Idealnya, seluruh kegiatan pokok ini harus terlaksana dengan baik terlebih

dulu.28

Tugas tambahan lain yang melekat pada tugas pokok guru adalah

menjadi wali kelas, pembina Osis, pembina ekstrakurikuler dan guru piket.

Tugas tambahan ini bagi guru setara dengan beban kerja 2 jam.

1) Wali kelas

Wali kelas adalah tugas tambahan seorang guru untuk mengelola

sebuah kelas dalam aspek administratif dan pembinaan siswa. Wali

kelas adalah wakil orang tua siswa di sekolah sehingga seorang wali

kelas juga memiliki kemampuan mengelola administrasi dan membina

28 Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

30

proses belajar siswa. Equivalensi Beban Kerja Perminggu (Jumlah

Jam) yang diakui oleh dapodik adalah 2 Jam Tatap Muka

2) Pembina OSIS

Guru di sekolah juga mendapat tugas tambahan di sekolah menjadi

anggota Pembina OSIS. Ini menjadi salah satu wadah untuk

bersosialisasi dengan siswa di luar kegiatan tatap muka. jjj

Equivalensi Beban Kerja Perminggu (Jumlah Jam) yang diakui oleh

dapodik adalah 2 Jam Tatap Muka, berkas tugas tambahan guru agar

diakui dapodik

3) Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan upaya pengembangan diri siswa

yang diisi dengan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler yang

ditetapkan oleh sekolah. Guru boleh mendapat tugas tambahan

membina kegiatan ekstrakurikuler. Equivalensi Beban Kerja

Perminggu (Jumlah Jam) yang diakui oleh dapodik adalah 2 Jam Tatap

Muka, berkas tugas tambahan guru agar diakui dapodik

4) Menjadi guru piket

Guru piket di sekolah berperan penting dalam menjaga kelancaran

proses pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu kepala sekoalh menunjuk

satu atau dua orang guru piket setiap hari. Equivalensi Beban Kerja

Perminggu (Jumlah Jam) yang diakui oleh dapodik adalah 1 Jam Tatap

Muka, berkas tugas tambahan guru agar diakui dapodik bisa lihat disini

B. Kerangka Berpikir

Dalam suatu lembaga pendidikan baik dalam tingkat dasar sampai

perguruan tinggi, pasti terdapat pengembangan di dalamnya Pengembangan

adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku dan meningkatkan

produktivitas kerja guru pada semua tingkat organisasi. Kegiatan pengembangan

merupakan investasi sumber daya manusia yang tujuannya adalah meningkatkan

gairah kerja guru dalam mencapai sasaran dan tujuan sekolah. Guru merupakan

asset berharga yang memiliki peran besar dalam mendukung kearah tercapainya

tujuan sekolah.

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

31

Untuk membina karier guru dibutuhkan motivasi dari dalam diri individu

guru tersebut dan mendapat pembinaan dari salah satu pihak yang turut

bertanggung jawab, salah satunya adalah pimpinan dimana guru tersebut

bertugas menjalankan aktivitas profesinya. Maka dari itu, pihak kepala sekolah

melakukan beberapa langkah untuk membantu, membina dan mengembangkan

karier para gurunya, yaitu dengan melalui pendidikan dan pelatihan,

pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), kenaikan golongan dan tugas-

tugas tambahan. Apabila hal tersebut dilakukan maka akan menumbuhkan

motivasi para guru sehingga guru tersebut dapat naik pangkat atau dapat di

promosikan. Promosi ini memiliki pengaruh positif terhadap guru yang lain

yakni menjadi pendorong untuk bekerja lebih baik. Di samping ke dua hal

tersebut pengembangan pegawai tidak terlepas dari adanya perputaran kerja. Hal

ini jika dikaitkan dengan promosi akan mendatangkan efek psikologis yang

sangat besar terhadap kepuasan kerja guru.

Dengan adanya perhatian sekolah terhadap pengembangan guru-guru,

maka guru akan dengan sukarela melaksanakan kewajiban dan bergairah untuk

melaksanakan pekerjannya, serta memiliki kesadaran untuk mentaati peraturan

yang berlaku. Guru turut membina hubungan kerja yang serasi antar pihak,

berperan aktif dalam menjalankan tanggung jawab serta mampu menjadi

pendorong dan pengerak organisasi dengan semanagt dan gairah.

C. Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini akan dikemukkan hasil penelitian atau karya terdahulu

yang memiliki relevansi dan kesamaan kajian dengan penelitian ini, banyak

penelitian yang mengkaji tentang pengembangan SDM di sekolah, khususnya

dalam pengembangan karier guru seperti penelitian:

1. Wulandari 2012, dengan judul “Pengembangan Karier Guru di SDIT Al

Muhajirin” penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode

fenomologis. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi. Menurut hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengembangan karier di SDIT Al-Muhajirin sudah

berjalan baik dengan adanya penyusunan program pengembagan karier

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

32

kemudian menaksir kebutuhan karier yang diperlukan bagi guru, membuat

jalur-jalur karier yang sesuai dengan sasaran karier yang ingin dicapai,

membuka kesempatan karier seluas-luasnya dan memebuat penyesuaian

antara kebutuhn guru dan kesempatan karier yang ada di sekolah.29

2. Azizah 2014, dengan judul “Implementasi Program Pengembangan Karier

Guru dalam Rangka Peningkatan Kinerja Guru di SMK Darussalam

Ciputat”30 menurut hasil penelitian Monica menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan atau korelasi antara pengembangan karier guru dengan peningkatan

kinerja guru.

3. Kurniawan 2015, dengan judul “Pengembangan Karier Guru di SMP PGRI 1

Bekasi”31 menurut hasil penelitian Septian Aji Kurniawan menunjukan

bahwa: 1) perencanaan pengembangan karier guru dilakukan dengan

berdiskusi tentang kebutuhan karier dan sekolah yang melibatkan kepala

sekolah dan guru. 2) pelaksanaan pengembangan karier guru didukung oleh

pihak sekolah baik secara sarana dan prasarana maupun aspek finansialnya.

Dinas pendidikan kota Bekasi juga secara tidak langsung mendukung

pengembangan karier guru tersebut melaui kerjasama dengan pihak sekolah

membuat program pengembangan karier gurur. 3) evaluasi pengembangan

karier guru dilakukan untuk kemajuan seorang guru di sekolah. Melalui

kegiatan supervisi ke dalam kelas untuk melihat hasil dari program

pengembangan

29 Siska Wulandari, dalam skripsi “Pengembangan Karier Guru di SDIT Al Muhajirin”

(Universitas Negeri Jakarta, 2012) 30 Monica Bramel Ari Azizah, dalam Skripsi Berjudul “Implementasi Program Pengembangan

Karier Guru dalam Rangka Peningkatan Kinerja Guru di SMK Darussalam Ciputat”, (Jakarta:

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)

31Septian Aji Kurniawan, dalam Skripsi Berjudul “Pengembangan Karier Guru di SMP PGRI 1

Kota Bekasi”, (Jakarta: Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Jakarta, 2015)

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan yang

beralamat di Jalan Cirendeu Raya No. 02, Kelurahan Ciredeu, Kecamatan

Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Adapun penulisan

penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan April 2018 sampai dengan Juni 2019

dengan rincian adalah sebagai berikut:.

Tabel 3.1

Rencana Penelitian

No Kegiatan Bulan

Apr Nov Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Observasi

Pendahuluan

2 Pengesahan

Proposal

3

Perbaikan

BAB I, II,

dan III

4

Penelitian,

Pengumpulan

Data, dan

Analisis Data

6

Penulisan

Laporan

Penelitian

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

34

B. Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif. Penelitiam

kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong adalah

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.32 Salah satu karakteristik dalam

penelitian kualitatif adalah deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-

kata, gambar, dan bukan angka-angka.33

Dalam penelitian kualitatif instrumennya merupakan orang atau human

instrument, yaitu peneliti itu sendiri. Dengan demikian peneliti harus memiliki

bekal teori dan wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis,

memotret dan mengonstruksi situasi sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan

bermakna. Landasan teori dimanfaatkan sebagai acuan bagi evaluator agar fokus

penelitian sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Penelitian kualitatif ini

digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam dan mengandung makna.

Dalam hal ini, makna yang dimaksud adalah data yang sebenarnya terjadi di

lapangan yang merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.

Dalam hal ini peneliti melakukan analisa terhadap obyek yang diteliti

mengenai fenomena, peristiwa serta fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Mulai

dari pengamatan dan pencarian informasi terhadap obyek yang diteliti,

melakukan wawancara dengan informan yang berkompeten dalam bidangnya

serta berhubungan terhadap obyek yang diteliti, pencatatan dan menganalisis

terkait informasi yang telah didapatkan sehingga dapat disajikan dalam bentuk

tulisan ilmiah.

32 Lexy. J. Moleong , Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989),

h. 4

33 Ibid, h.11

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

35

C. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang menunjuk pada asal data

diperoleh. Sumber data dalam penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif dapat berupa person, paper dan place.34

1. Person, yaitu sumber data yang diperoleh melalui wawancara berupa jawaban

lisan. Adapun sumber data person dalam penelitian ini terdiri dari kepala

sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru mata pelajaran Bahasa

Inggris, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2. Paper, sumber data yang diperoleh dari dokumen yakni meliputi surat

undangan pembinaan kinerja pegawai, surat tugas guru untuk mengikuti

berbagai penelitian, Daftar Urut Kepangkatan (DUK) guru PNS, data guru

honorer SMP Negeri 2 Kota Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2018/2019.

3. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan tempat

kegiatan keterampilan berlangsung. Adapun sumber data place pada

penelitian ini adalah SMPN 2 Kota Tangerang Selatan.

Adapun jenis data dalam penelitian ini yaitu, data primer dan data

sekunder. Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumppul data.35 Adapun sumber data primer dalam penelitian ini

yaitu person dan place dengan prosedur dan teknik pengumpulan data melalui

wawancara dan observasi. Sedangkan data sekunder merupakan sumber yang

tidak langsung memberikan data kepada kepada pengumpul data.36 Adapun

sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu paper melalui kegiatan studi

dokumen

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dalam kegiatan penelitian yaitu untuk

34 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabbar, Evaluasi Program Pendidikan

Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan.(Jakarta: Bumi Aksara, 2014),

h. 88

35 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (bandung: Alfabeta, 2009), h.

225

36 Ibid, h. 225

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

36

memperoleh data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti

tidak mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun

teknik yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini, antara lain :

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data yang dilakukan dengan

cara menanyakan kepada responden secara langsung dan beratatap muka

tentang beberapa hal yang diperlukan dari suatu fokus peneliti.37 Teknik

wawancara ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang bertujuan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya secara lebih mendalam.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

No Indikator Sub Indikator Infoman

1 Strategi

Pengembangan

guru

- Pendidikan dan

pelatihan

- Pengembangan

Keprofesian

Berkelanjutan

- Kenaikan

Jabatan/Golongan

- Tugas-tugas

Tambahan

1. Wakil

kepala

Bidang

2. Guru

2. Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan indra penglihatan dan indra

pendukung lainnya, seperti pendengaran, penciuman, dan lain-lain untuk

mencermati secra langsung fenomena atau objek yang sedang kita teliti.

Dalam teknik observasi ini peneliti mengamati kegiatan yang terjadi di SMPN

2 Kota Tangerang Selatan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan

37Abd. Rahman A. Ghani, Metode Penelitian Tindakan Sekolah, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2014), h. 176

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

37

seperti kondisi sekolah, aktivitas, kebiasan-kebiasaan yang dilakukan oleh

warga sekolah untuk mendukung dan mengelengkapi teknik-teknik penelitian

yang lain.

3. Studi Dokumen

Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang

dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang.38 Studi dokumen diperlukan untuk mendapatkan beberapa

dokumen penting agar memperoleh data yang akurat yang dibutuhkan selama

proses penelitian berlangsung. Melalui kegiatan studi dokumentasi ini maka

data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi menjadi relevan.

Tabel 3.3

Pedoman Studi Dokumen

No Dokumen

1 Sejarah Singkat SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

2 Visi dan Misi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

3 Struktur Organisasi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

4 Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

5 Nilai Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

6 Fasilitas SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

7 Prestasi Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

8 Sumber Daya Manusia (SDM) SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan

9 Surat pendukung lainnya (Surat Undangan Pelatihan, Surat

Tugas Pelatihan, Sertifikat hasil pelatihan)

38 Ibid, h. 240

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

38

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan,

mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan mengategorikannya sehingga

diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab.39

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data dilakukan selama proses

dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Miles dan Huberman yang di

kutip Gnawan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik

mengemukakan tiga tahapan yang harus dikerjakan dalam menganalisis data

penelitian kualitatif, yaitu:40

1. Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian, kegiatan reduksi data ini akan

mempermudah peneliti untuk memberikan gambaran yang lebih jelas serta

mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya.

Adapun kegiatan mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan

yang akan dicapai.

2. Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Dalam penyajian data kualitatif yang paling sering digunakan adalah

penyajian data berupa teks yang bersifat narasi.

3. Conclusion Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan)

Dari data yang telah diperoleh maka peneliti mengambil kesimpulan.

Kesimpulan akan semakin jelas jika data yang diperoleh semakin banyak dan

39 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,

2013), h. 209

40 Ibid, h. 210

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

39

mendukung. Penarikan kesimpulan merupakan usaha untuk mencari makna

data yang dikumpulkan dan dilakukan dalam penelitian.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan

baru yang sebelumnya tidak pernah ada. Adapun temuan baru ini dapat

berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap dan setelah diteliti menjadi jelas. Dalam hal ini penarikan

kesimpulan dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah singkat SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

SMPN 2 Tangerang Selatan berdiri sejak tahun 1974 di atas lahan

seluas 4.850 m². Sejak didirikannya sekolah ini telah beberapa kali

mengalami pergantian nama. Sekolah yang beralamat di Jalan Cirendeu Raya

No 02, Kelurahan Cirendeu Keamatan Ciputat Timur Kota Tangerang

Selatan- Banten, memiliki nilai akreditasi sekolah A

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan berusaha melayani masyarakat

dengan membuka layanan Program kelas reguler: kelas umum yang dapat

diikuti oleh siswa yang telah lulus seleksi untuk menjadi siswa SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan, kelas uanggulan yang dalam setiap tahunnya terdapat dua

kelas dimana kela stersebut berisi siswa-siswa yang memiliki nilai yang tinggi

di tinjau dari hasil belajar mereka.

2. Visi dan Misi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Di bawah ini dapat dilihat visi dan misi SMPN 2 Tangerang Selatan

sebagai berikut:

a. Visi

Unggul dalam prestasi, santun dalam perilaku

b. Misi

1) Menyelenggarakan pembelajaran efektif berwawasan IPTEK

berlandaskan IMTAQ

2) Mengahasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, dan berakhlakul

karimah

3. Struktur Organisasi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan berupaya untuk menjadi salah satu

Lembaga pendidikan pilihan masyarakat yang terkemuka dan turut

berkontribusi dalam mencerdaskan anak didik yang tertulis dalam visi dan

misi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan. Dalam struktur organisasi SMPN 2

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

41

Kota Tangerang Selatan terdapat beberapa tugas-tugas tambahan yang

diemabn oleh beberapa guru, tugas tersebut diberikan bertujuan untuk

menambha kemampuan dan dapat meningkatkan dan mengembangkan

jabatan fungsional seorag guru, melalui tugas-tugas tambahan guru dapat

bertambah wawasan dan pengalam yang nantinya sangat bermanfaat untuk

individu guru tersebut. Berikut adalah gambar struktur Organisasi di SMPN

2 Kota Tangerang Selatan:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

42

4. Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Jumlah pserta didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan setiap tahunnya

memiliki kuantitas yang banyak, pada tahun 2015/2016 berjumlah 1244,

2016/2017 berjumlah 1241 dan pada tahun 2017/2018 berjumlah 1225

peserta didik. Hal ini dapat dijadikan tolok ukur bahwa para orang tua percaya

bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah unggulan yang banyak diminati

dan dijadikan pilihan para orangtua untuk menyekolahkan para anaknya di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan karena memang memiliki kualitas yang

baik..

Sekolah yang berkualitas pasti didukung dengan berbagai aspek, salah

satunya dapat terbentuk melalui para guru yang berkualitas, untuk

menjadikan guru memiliki kualitas yang baik untuk mendukung proses

kegiataan belajar mengajar maka pihak harus selalu melakukan upaya agar

menjadikan para guru terus berkembang. Berdasarkan hasil dokumen jumlah

peserta didik tiga tahun terakhir SMPN 2 Kota Tangerang Selatan adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.1

Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

5. Nilai Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan

Berdasarkan hasil studi dokumen nilai peserta didik tiga tahun terakhir

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan telah menghasilkan peserta didik

dinyatakan lulus 100% setiap tahunnya. Dapat diketahui bahwa hasil rata-

rata-rata nilai mengalami kenaiakan,. Untuk kenaiakan nilai peserta salah satu

faktornya merupakan dari pembelajaran para guru yang dilakukan secara

Tahun Pelajaaran

Kelas VII

Kelas VIII

Kelas IX

Total

Jumlah

Siswa

Jumlah

Siswa

Jumlah

Siswa

Jumlah

Siswa

2015/2016 424 433 387 1244

2016/2017 397 423 421 1241

2017/2018 422 393 410 1225

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

43

optimal, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang baik, para guru

yang berkualitas tentu ditunjang dengan adanya pengembanagan yang baik

yang diberikan oleh pihak sekolah. Berikut ini adalah rata-rata nilai peserta

didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan:

Tabel 4.2

Nilai Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

6. Fasilitas SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Ditinjau dari segi fasilitas yang tersedia di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan dikatakan sudah baik dan memadai untuk mendukung terlaksananya

KBM yang efektif. Sarana merupakan salah satu faktor pendukung bagi

sekolah dalam pelaksanaan teknis kegiatan akademik maupun non-akademik.

Sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kegiatan operasional

sekolah yang efektif dan efisien.

Adapun kondisi sarana dan prasarana di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan berdasarkan data yang diperoleh terdapat 30 ruang kelas dalam

keadaan baik terdapat 20 ruang kelas dan dalam keadaan rusak ringan tedapat

10 kelas, kemudian terdapat ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tata

usaha, ruang BK, perpustakaan, LAB Bahasa, LAB IPA, dalam keadaan

baik.

7. Prestasi Peserta Didik Tiga Tahun Terakhir SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan

Sekolah yang baik serta berkualitas dapat pula diukur melalui prestasi

akademik maupun non akademik para peserta didiknya. Pada aspek prestasi

Tahun

Pelajaran

Peserta Didik

MASUK ( Siswa Baru ) KELUAR ( Lulusan )

Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah

2015/2016 28 26,7 35,2 11,85

2016/2017 28,55 26,5 361 129,5

2017/2018 28,15 26,75 - -

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

44

peserta didik dapat dikatakan sudah baik karena mampu menjuarai beberapa

kompetisi yang bergengsi baik ditingkat regional dan juga mampu bersaing

dengan sekolah lain. Berikut adalah prestasi peserta didik tiga tahun terakhir

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan :

Tabel 4.3

Prestasi Peserta Didik SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

No Prestasi

1 Juara III Hasta Karya Aksi (Ajang Kreatifitas Siswa) Tingkat SMP/MTs

2012

2 Juara I Futsal Tingkat SMP ( SMP Nusantara Plus ) 2012

3 Juara III Basket Putri (Sasmita CUP) 2013

4 Juara II Lomba Bulu Tangkis Putra O2SN SMPN Kota Tangerang Selatan

5 Juara I Futsal SMP 2015 M26 Cup 8Th

6 Terbaik IV Recyie tingkat madya cross SMAN 109 Jakarta

7 Juara II Putra tingkat SMP (Kejuaraan Panjat Tebing)

8 Juara I Sirkuit Bongga TANGSEL

9 Juara I Futsal tingkat SMP se Tangerang Selatan

10 Juara III Marawis Tk. SMP/MTs Porseni Cup

11 Juara I Lomba Karate Putri O2SN SMP

12 Juara III Gerak Langkah dan Formasi (GALAKSI) Purna Paskibra Indonesia

13 Juara III Futsal SMP “Al-Fath Festival”

14 Juara III Basket Putri SHB Cup

15 Juara Peonering Putra Moonzer Scout Contetition

16 Juara III Futsal Antar SMP (DK Cup)

17 Peringkat I JAmbore PMR Provinsi BANTEN

18 Juara I DK Cup “ SMA Dharma Karya UT”

19 Juara II Basket Putri (Tri Guna CUP )

20 Juara II Lomba Baris berbaris tingkat SMP Se Jabodetabek

21 Juara III IG Cup 3 The Power of victory

22 Juara III Turnamen Futsal SMP/MTS MP UIN Jakarta CUP

8. Sumber Daya Manusia

Selanjutnya ditinjau dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni

dalam melaksanakan KBM. Pada tahun pelajaran 2018/2019 SMPN 3 Kota

Tangerang Selatan memiliki tenaga pendidik sebanyak 54. pendidik yang

terdiri dari pendidik yang memiliki kualifikasi akademik S2 , S1, dan yang

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

45

masih memiliki kualifikasi akademik D3 hanya 2 orang. Dari 54 orang tenaga

pendidik yang ada di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, 47guru merupakan

Guru Tetap (PNS), sedangkan sisanya 7 orang merupakan guru honorer

murni/GTT/Guru Sukarelawan.

B. Deskripsi dan Analisis Data

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan Kepala Sekolah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum dan guru serta

melakukan observasi/pengamatan dan studi dokumentasi di lapangan mengenai

pengembangan karier guru yang terjadi di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

maka peneliti akan memaparkan hasil penelitian yang di temukan di lapangan.

Dari data-data yang diperoleh kemudian peneliti melakukan reduksi dan

verifikasi mengenai pengembangan karier guru di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan.

Selanjutnya, data yang telah dianalisis kemudian disajikan secara

deskriptif berdasarkan hasil yang telah diperoleh melalui instrument penelitian

yang berupa wawancara, hasil observasi/pengamatan dan studi dokumen.

Wawancara yang digunakan peneliti dalam hal ini bertujuan untuk mendapatkan

data penelitian yang terstruktur yang disajikan dengan metode triangulasi data.

Data hasil wawancara yang dilakukan kemudian direduksi untuk memisahkan

data-data yang sesuai dengan fokus penelitisn yang dipilih oleh peneliti.

Paparan data dan temuan peneiti tentang pengembangan karier guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan yang akan disajikan pada bagian ini mencakup

hasil temuan di lapangan terkait peninjauan pengembangan karier guru di SMPN

2 Kota Tangerang Selatan secara struktural dan fungsional.

1. Strategi Pengembangan Jabatan Fungsional Guru

Strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh

seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Yang dimaksud dengan

strategi pengembangan guru adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan

oleh seseorang atau organisasi dalam mengembangkan profesionalitass guru.

Berikut merupakan strategi pengembangan jabatan fungsional guru yang

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan terapkan

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

46

a. Pendidikan dan Pelatihan

1) Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Istilah pendidikan dan pelatihan mempunyai ruang lingkup yang

lebih luas untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan,

kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian. Pendidikan dan

pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.

Sejalan dengan pemaparan Eling, Wakil Kepala Bidang Kurikulum:

“Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan

menghasilkan suatu perubahan perilaku. Secara nyata perubahan

perilaku itu berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari sasaran

pendidikan dan pelatihan.41 Masih banyak SDM atau guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan yang kurang menyadari tentang

manfaat pendidikan dan pelatihan.

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk

mengembangkan sumber daya manusia terutama untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian manusia.

Penggunaan istilah pendidikan dan pelatihan dalam suatu institusi atau

organisasi biasanya disatukan menjadi diklat. Unit yang menangani

diklat pegawai lazim disebut Pusdiklat (Pusat pendidikan dan

pelatihan). Diklat dapat dipandang sebagai salah satu bentuk investasi.

Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang,

maka diklat bagi karyawannya harus memperoleh perhatian yang besar.

Oleh karena itu, pihak sekolah hendaknya meningkatkan

kesadaran para guru, menginformasikan dan memberikan pemahaman

bahwa dengan kegiatan pendidikan dan pelatihan ini akan mendorong

guru untuk tetap terus mengembangkan kariernya.

Berikut adalah hasil wawancara dari Fina Puspitasari yang

merupakan salah satu pengajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN

2 Kota Tangsel, beliau mengungkapkan:

41 Hasil wawancara dengan kartini Eling Subekti (Wakil kepala SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan Bidang Kurikulum), pada Jumat 12 April 2019

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

47

“Pendidikan dan pelatihan yang sekolah selanggarakan sangat

bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri. Saya pernah

mendapatkan kesempatan untuk melakukan Pelatihan

Nasional sebagai perwakilan guru untuk Provinsi. Hal tersebut

sangat memotivasi saya, membuat saya bersemangat mengajar

kembali, dan juga pastinya menambah wawasan dan ilmu

pengtahuan yang nantinya akan bermanfaat untuk kegiatan

belajar dan mengajar, apalagi saat ini untuk memperoleh

jabatan yang lebih tinggi di perlukan beberapa persyaratan

seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan”42

SMPN 2 Kota Tangerang meningkatkan karier guru melalui

pendidikan dan pelatihan, dengan adanya pendidikan dan pelatihan

yang sekolah selenggarakan akan menjadi salah satu penunjang

untuk persyaratan serta sarana guru memasuki jenjang jabatan atau

pangkat yang selanjutnya.

Pendidikan dan pelatihan berupa workshop atau seminar

sangat bermanfaat, khususnya apabila ada guru yang ingin

mengajukan naik jabatan atau pangkat. Guru tersebut harus sudah

memiliki bukti fisik bahwa sudah mengikuti pendidikan dan

pelatihan. Berikut ini pemaparan dari Eling, Wakil Kepala Bidang

Kurikulum SMPN 2 Kota Tangerang Selatan:

“SMPN 2 Kota Tangerang Selatan selalu melakukan pelatihan

setiap awal tahun, untuk mengupgrade kemampuan para guru

dan sebagai salah satu sarana untuk refreshing dari penatnya

kegiatan. Selain itu kmai juga selalu memberikan kesempatan

kepada para guru untuk mengikuti workshop atau seminar

yang dinas adakan atau lembaga lainnya, yang tenunya itu

sangat dibutuhkan oleh para guru sebagia salah satu

persyaratan untuk kenakan pangkat atau sertifikasi”.43

Pihak sekolah memberikan kesempatan serta memberikan izin

kepada para guru yang ingin mengikuti pendidikan dan pelatihan

dari Dinas Pendidikan, Institusional lain serta pendidikan dan

42 Hasil wawancara dengan Fina (Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kota Tangerang Selatan), pada

Jumat, 12 April 2019 43 Hasil wawancara dengan Kartini Eling (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan), pada Jumat, 12 April 2019

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

48

pelatihan lain yang nantiya akan membawa dampak positif dan

bermanfaat. Setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan maka guru

tersebut melakukan dan membagikan apa yang telah didapat setelah

mengikuti pendidikan dan pelatihan. Berikut pemaparan Henny

Guru Bahasa Indonesia di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, beliau

memaparkan:

“Saya selalu diberikan izin oleh kepala sekolah atau atau pihak

sekolah untuk mengikuti kegiatan pendidikan ataupun pelatihan

asalkan hal tersebut merupakan hal positif dan akan berdampak

baik bagi saya, teman-teman guru lainnya, serta para peserta

didik”.44

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan

dan pelatihan guru merupakan suatu hal yang penting dalam sekolah

karena untuk mencapai tujuan-tujuan diperlukan tenaga-tenaga yang

berkualitas dan terampil dan ini hanya diperoleh melalui pendidikan

dan pelatihan. Jadi jelaslah bahwa pendidikan dan pelatihan dalam

suatu organisasi atau sekolah merupakan upaya untuk meningkatkan

keterampilan maupun pengetahuan, di mana pada akhirnya akan

meningkatkan kecakapan dalam pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan.

Dalam pendidikan dan pelatihan diharapkan para guru terus

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta keteranpilan baru

yang nantinya dapat membantu menyadarkan guru akan

kemampuannya untuk menduduki suatu jabatan tertentu sesuai

dengan potensi dan keahliannya, sekolah memberikan apa yang

diharapkan dan diinginnkan oleh guru sehingga guru akan merasa

lebih bersemangat lagi untuk mengajar. Guru akan merasa nya man

dalam bekerja karena karier mereka akan mengalami suatu

44 Hasil wawancara dengan Heni (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Jumat, 12 April 2019

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

49

peningkatan dan para guru akan merasa betah dan menigkatkan

loyalitas mereka pada sekolah.

b. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

1) Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru

Pengetahuan Guru tentang Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB). Pengembangan Keprofesian berkelanjutan

merupakan kegiatan pengembangan profesi yang sangat penting dalam

dunia pendidikan dam pembelajaran, PKB merupakan kegiatan yang

yang berkelanjutan sehingga semua guru bisa melaksanakannya secara

bertahap dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Hampir semua guru

serta kepala sekolah. mengatakan bahwa pengembangan keprofesian

berkelanjutan atau PKB merupakan kegiatan yang berkelanjutan, dan

bertahap hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang

Kurikulum sebagai berikut:

“PKB itu sendiri merupakan salah satu program dari Pemerintah

atau Dinas, ya yang dilakukan secara terencana, dan bertahap ,

selama guru masih berstatus sebagai PNS, kegiatannya ada banyak

macamnya, kaya diklat itu, dan kegiatan ini ditujukan agar guru

lebih profesional dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai

seorang pendidik. Mungkin seperti itu, yang saya ketahui”45

Pernyataan dari kepala sekolah tersebut mengandung makna bahwa

kegiatan PKB terdiri dari beragam kegiatan seperti diklat, dan kegiatan

yang lain. Menguatkan pendapat dari Wakil Kepala Bidang Kurikulum di

atas, Henny, Guru Bahasa Indonesia mengutarakan hal yang senada

sebagai berikut:

“tugas pengembangan profesi guru yang sedang berjalan saat ini,

kegiatannya bermacam-macam, terencana, bertahap dan

berkelanjutan, jadi tidak cukup sekali, guru harus terus aktif selama

masih jadi guru. Sehingga nanti diharapkan guru lebih profesional,

lebih mumpuni saat mengajar”.

45 Hasil wawancara dengan Henny (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan),

pada Jumat, 06 Agustus 2019

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

50

Beberapa pendapat tersebut dapat diambil informasi bahwa ada

sebagaian guru yang memandanng bahwa kegiatan PKB tidak cukup

dilakukan sekali selama menjalani profesi sebagai guru. Namun kegiatan

PKB harus terus dijalankan selama seorang guru menjabat sebagai

pendidik. Kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap dan terus menerus

akan mencerminkan PKB yang bersifat berkelanjutan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan salah satu

kegiatan pengembangan profesi bagu guru yang dilaksanakan secara

terencana, bertahap dsn berkelanjutan sehingga guru mampu menjalankan

tugasnya dengan baik dan mampu meningkatkan profesionaloitasnya.

Para guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan mengartikan PKB

sebagai bentuk kegiatan pengembangan profesional bagi seorang guru

yang dalam pelaksanaanya bisa dilakukan dengan beragam kegiatan.

Kegiatan tersebut bisa berupa, diklat, seminar, pelatihan khusus dan lain-

lain. Pernyatan tersebut sesuai dengan pendapat Fina Puspitasari yang

mengatakan sebagai berikut:

“Pernah, ya itu salah satu program pengembangan profesional bagi

guru-guru, kegiatannya ada bermacam-macam seperti seminar dan

diklat”.46

Menambahkan pernyataan dari Fina Puspitasari tentang PKB

sebagai kegiatan yang beragam Henny selaku guru Bahasa Indonesia

mengatakan pendapatnya sebagai berikut:

“Sudah, sepertinya itu kegiatan pengembangan profesi seperti

diklat, seminar yang ditujukan untuk guru-guru, biasanya di undang

dari dinas pendidikan, biar lebih profesional saat mengajar di

kelas”47

46 Hasil wawancara dengan Fina (Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kota Tangerang Selatan Bidang

Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

47 Hasil wawancara dengan Henny (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Jumat, 12 April 2019

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

51

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan kegiatn

pengembangan profesi guru yang bisa dilaksanakn oleh dinas pendidikan

dalam berbagai bentuk kegiatan seperti diklat, seminar, atau workshop.

Kegiatan PKB dilaksanakan secara beragam agar bisa disesuaikan dengan

kebutuhan guru di lapangan.

Tujuan dari kegiatan PKB adalah meningkatkan profesionalitas guru

sehingga bisa bekerja dengan kinerja yang lebih baik. Berdasarkan data

hasil wawancara dengan beberapa guru, kepala sekolah dan Wakil Kepala

Bidang Kurikulum diperoleh hasil bahwa Pengembangan Keprofesian

Berkelanjutan (PKB) dipandang sebagai sebuah kegiatan pengembangan

profesi yang sangat berguna dan bermanfaat. PKB merupakan bentuk

usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu guru-guru di indonesia.

Namun ketika di lapangan pandangan guru terhadap kegiatan PKB

menjadi berbeda-beda. Antara guru satu dan guru lainya mempunya

pandangannya sendiri sesuai dengan apa yang mereka rasakan.

Berdasarkan data dari hasil lapangan yang di peroleh terdapat

beberapa pandangan guru dan Kapala Sekolah terhadap kegiatan PKB.

Beberapa pandangan tersebut adalah PKB merupakan suatu bentuk

tanggung jawab dan kewajiban bagi seorang guru yang ingin

mengembangkan profesionalitasnya. PKB merupakan kegiatan yang

bermanfaat dalam dunia pendidikan karena mampu menjadi perantara

guru dalam mengembangakan pengetahuannya.

PKB adalah salah satu tuntutan dari pemerintah untuk lebih

profesional dalam menjalankan tugas serta tidak keluar dari aturan yang

ditetapkan. Beberapa guru menyadari bahwa tugas mereka sebagai seorang

pendidik yang profesional tidak sebatas hanya mengajar di kelas. Mereka

harus terus berusaha mengembangkan diri. Maka dari itu mereka

menganggap bahwa PKB bermanfaat untuk meningkatkan kinerja mereka,

seperti yang diungkapkan oleh Eling, Wakil Kepala Bidang Kurikulum,

dalam pendapatnya sebagai berikut:

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

52

“PKB merupakan kegiatan yang sangat berguna bagi guru-guru,

dengan adanya kegiatan seperti ini sebenarnya guru semakin

dituntut untuk tidak bermanja-manja dengan profesinya, sehingga

mau tidak mau guru harus terus belajar dan bergerak untuk

memajukan dirinya, ya salah satunya dengan mengikuti program

PKB, jika waktu dan situasinya mendukung. Dengan begitu kami

menjadi lebih profesional”.48

Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa PKB merupakan sebuah

tuntutan bagi seorang guru agar tidak terlau keenakan dalam menjalankan

tugasnya sebagai guru. PKB dapat dimanfaatkan sebagai sarana

pengembangan diri jika waktu dan situasinya mendukung. Pernyataan

yang senada disampaikan oleh Henny sebagai berikut:

“PKB bermanfaat sekali, agar kita lebih berpengetahuan dan bisa

tukar informasi dengan teman sesama guru, tapi ya itu, melakukannya

berat, jika tidak ada niat yang sungguh-sungguh”. 49

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat diartikan bahwa guru

memandang PKB sebgai kegiatan yang berguna dan bermanfaat bagi

kepentingan guru. Guru yang mempunyai niat dan kemauan tinggi untuk

berkembang bisa menggunakan PKB sebagai wadahnya. Banyak manfaat

yang disampikan oleh guru sepertinya PKB bisa menambah wawasan,

pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar.

Manfaat lain adalah peningkatan profesionalitas. Selain berguna

dalam hal wawasan dan profesionalitas PKB juga berguna dalam sarana

peningkatan jabatan guru sebagai Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana

diungkapkan oleh Fina, Guru Bahasa Inggris beliau mengungkapkan

sebagai berikut:

“PKB merupakan kegiatan yang seharusnya bisa untuk dijadikan

tempat belajar dan menambah wawasan, karena PKB itu tujuannya

untuk pengembangan profesi. Kegiatan ini sepertinya akan sangat

bermanfaat asal guru mau dan ada niat untuk mencari dan aktif

48 Hasil wawancara dengan Kartini Eling Subekti (Wakil kepala SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

49 Hasil wawancara dengan Henny (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

53

dalam kegiatan, terutama bagi guru yang ingin naik pangkat, naik

pangkat sekarang lebih sulit mbak, karena guru harus banyak nulis

laporan serta harus banyak-banyak ikut diklat, workshop atau

seminar, seperti rencana PKB yang bertahap itu”50

Berdasarkan pendapat guru tersebut, ada pandangan bahwa PKB

merupakan sarana untuk kenaikan pangkat. Selain sarana kenaikan

pangkat kegiatan PKB yang beragam bisa digunakan guru untuk memilih

kegiatan pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan kelemahan yang

dimiliki. Guru bisa menyesuaikan kebutuhan mana yang paling mendesak,

sehingga guru bisa menetapkan jenis pengembangan yang akan diikuti.

2) Pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

a) Pengembangan diri

Program pengembangan profesionalisme guru merupakan

program yang berisi beberapa kegiatan dalam rangka meningkatkan

kualitas guru agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya

sebagai pendidik anak bangsa. Program pengembangan diri antara lain

diklat fungsional yang di dalamnya terdapat bebrapa kegiatan seperti

diklat, workshop, atau pelatihan khusus. Sebagian besar guru di SMPN

2 Kota Tangerang Selatan melakukan pengembangan diri dalam diklat

fungsional.

Diklat merupakan kegiatan pengembangan profesi yang di

adakan oleh pemerintah, Dinas Pendidikan, maupun lembaga

pendidikan yang lain. Pelaksanaan diklat dilaksanakan dengan jangka

waktu dan durasi yang berbeda-beda tergantung dari Dinas Pendidikan

Kabupaten Sleman. Selain itu kegiatan diklat dilakukan tergantung

kemauan kuota yang disediakan oleh Dinas Pendidikan.

Berdasarkan data hasil wawancara dan dokumentasi di atas dapat

disimpulkan bahwa kegiatan diklat fungsional di SMPN 2 Kota

50 Hasil wawancara dengan Fina (Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kota Tangerang Selatan), pada

Selasa, 06 Agustus 2019

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

54

Tangerang Selatan dilaksanakan dengan cukup baik melalui kegiatan

diklat seperti diklat prajabatan, diklat Bahasa Jawa dan materi-materi

lain yang terkait dengan pengembangan kualitas guru dalam mengajar,

diklat pelatihan kurikulum 2013, diklat TI dan lain-lain, baik dari Dinas

Pendidikan maupun lembaga pendidikan dan pelatihan yang lain.

Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dalam

kegiatan Pengembangan diri selanjutnya adalah melalui kegiatan

kolektif guru. Dalam kegiatan kolekif, guru akan bekerja sama dengan

sesama guru. Kegiatan kolektif mempertemukan guru dengan

pengalalam, tempat kerja dan kemampuan yang berbeda. Kegiatan ini

akan menjadi ajang bertukar pendapat dan informasi. Kegiatan kolektif

juga mampu menjadi motivasi untuk berkembang karena guru bisa

melihat kemampuan guru-guru lain.

Kegiatan kolektif yang diikuti di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan meliputi kegiatan Seminar, Workshop, serta Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP). Pernyataan tersebut sesuai dengan ungkapan

Fina Puspitasari sebagai berikut:

“Ya saya pernah ikut kegiatan workshop peningkatan kompetensi

pedagogik guru, ya itu kami mendapatkan pengetahuan baru terkait

peningkatan pedagogik, kami mendengarkan arahan dari pembicara,

kemudaian saya ikut workshop peningkatan keprofesian

berkelanjatan, itu tentang pengenalan PKB serta bagaimana

pelaksanaannya di lapangan, kami diberi pengetahuan baru terkait

dengan kegiatan dalam PKB dan penilaianya.”

Memperkuat pendapat Fina Puspitasari terkait kegiatan kolektif

guru yang pernah dilaksanakan guru-guru SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan. Henny mengutarakan pendapatnya sebagai berikut:

“Workshop PKB itu tuntutan jamnya adalah 36 jam, kami

memperoleh materi dan tata cara ikut PKB dengan benar, kemudian

workshop peningkatan kompetensi guru, itu terkait implemtasi K13

bagaimana menerapkan kurikulum baru itu dengan benar di saat

pembelajaran, bagaimana membuat penilaian dan lain-lain.”51

51 Hasil wawancara dengan Henny (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

55

Eling memperkuat pendapat dari kedua guru tersebut dengan

mengatakan bahwa guru pernah mengikuti kegiatan seminar nasional,

sebagai berikut:

“Saya pernah ikut seminar itu tahun terkait dengan guru inspiratif

untuk pendidikan berkarakter, ya itu tentang bagaimana menjadi

guru yang bisa menginspirasi serta menarik bagi siswa, serta

bagaimana menumbuhkan karakter yang baik, kemudian seminar

nasional. Selain itu saya juga ikut MGMP, workshop-workshop

tertentu, saya lupa materinya seperti apa, tapi dokumenya masih saya

simpan.”52

Berdasarkan data hasil wawancara serta catatan hasil

dokumentasi yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa

kegiatan PKB pengembangan diri dalam bentuk kegian kolektif guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan, dilaksanakan dalam kegiatan

workshop, seminar, baik seminar nasional maupun semilokal yang

diikuti guru dari Dinas Pendidikan, Kelompok Kerja Guru (KKG),

maupun lembaga pendidikan yang lain.

b) Publikasi Ilmiah

Kegiatan Pengembangan Keprofesian berkelanjutan dalam

bentuk publikasi ilmiah merupakan suatu bentuk kegiatan

pengembangan profesi guru yang di lakukan dalam bentuk karya tulis

ilmiah maupun laporan hasil penelitian. Kegiatan publikasi terdiri dari

kegiatan presentasi pada forum ilmiah, publikasi hasil penelitian atau

gagasan inovatif pada bidang pendidikan formal serta, publikasi buku

teks pelajaran, buku pengayaan, dan/atau buku pedoman guru.

Berdasarkan hasil wawancara, pelaksanaan kegiatan publikasi

ilmiah belum berjalan dengan optimal. Berdasarkan data wawancara

yang diperoleh ada beberapa guru yang telah membuat karya tulis

52 Hasil wawancara dengan kartini Eling Subekti (Wakil kepala SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan Bidang Kurikulum), pada Jumat, 12 April 2019

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

56

ilmiah berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal tersebut seperti

yang diungkapkan oleh Eling dalam hasil wawancara sebagai berikut:

“saya membuat PTK untuk keperluan syarat kenaiakan ajabatan

tugas itu juga harus dipublikasikan, dan sudah saya publikasikan. Di

upload, sekarang hardfilenya masih ada kalau mau lihat”53

Berdasarkan wawancara dalam kegiatan publikasi ilmiah belum

berjalan dengan baik karena guru belum banyak mempublikasika karya

tulis.

c) Karya Inovatif

Kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan dalam bentuk

karya inovatif berdasarkan dengan ketentuannya dilakukan dalam

empat bentu kegiatan yaitu, penemuan teknologi tepat guna,

penemuan/penciptaan atau pengembangan karya seni,

penemuan/memodifikasi alat/media pembelajaran serta mengikutu

pelatihan/ membuat penyusunan standar, pedoman, soal pada tingkat

nasional atau propinsi.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diperoleh hasil bahwa

kegiatan karya inovatif di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan belum

berjalan dengan optimal. Hal tersebut diungkapkan oleh Eling sebagai

berikut:

“ya ada sebagian guru yang sudah melakukan kegiatan pembuatan

karya, mungkin sebatas membuat dan membimbing siswa-siswanya

untuk membuat media-media sederhana atau pakai itu media

elektronik Power Point atau pakai video-video dari internet, yang

tinggal pakai, kalau yang karya wah banget dan membuat sendiri

sepertinya belum mbak, mereka juga masih perlu banyak belajar”54

Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Henny terkait dengan

belum optimalnya kegiatan karya inovatif sebagai berikut:

53 Hasil wawancara dengan Kartini Eling Subekti (Wakil kepala SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

54 Hasil wawancara dengan Kartini Eling Subekti (Wakil Kepala SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

57

“Belum kalau yang inovatif sekali. Kalau saya memang suka

membuat media, kareana anak-anak suka itu” 55

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diperoleh informasi

bahwa karya inovatif yang merupakan bentuk kegiatan dari

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) belum berjalan

dengan optimal, karena guru belum mengikuti setiap rangkaian karya

inovatif, kegiatan karya inovatif sebatas dilakukan melalui pembuatan

media pembelajaran sederhana di kelas. Media tersebut dibuat bersama-

sama dengan peserta didik selama proses pembelajaran di kelas.

c. Kenaikan Golongan atau Jabatan

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor : 16 Tahun 2009 BAB VI tentang

jabatan dan pangkat Pasal 12 jenjang jabatan fungsional guru adalah56:

Jenjang Jabatan Fungsional Guru dari yang terendah sampai dengan

yang tertinggi, yaitu: guru pertama, guru muda, guru madya, guru utama.

Sedangkan untuk jenjang pangkat guru untuk setiap jenjang jabatan ialah

a) Guru Pertama:

Penata Muda, golongan ruang III/a

Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b

b) Guru Muda:

Penata, golongan ruang III/c

Penata Tingkat I, golongan ruang III/d

c) Guru Madya

Pembina, golongan ruang IV/a

Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b

Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

d) Guru Utama

Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d

55 Hasil wawancara dengan Henny (Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Bidang Kurikulum), pada Selasa, 06 Agustus 2019 56 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor

: 16 Tahun 2009

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

58

Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

Dalam implementasinya di sekolah SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan terdapat bermacam-macam jejang jabatan guru antara lain Guru

Pertama, Guru Muda, Guru Madya, Guru Utama. Menurut Eling selaku

Wakil Kepala Bidang Kurikulum memaparkan:

“jabatan fungsional yang ada di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan di

mulai dari guru pertama, guru muda, guru madya dan guru utama

yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk

melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing,

mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik”57

Secara implementasi SMPN 2 telah menerapakan kenaikan pangkat

atau golongan namun masih ternilai lamban atau belum optimal, karena

banyak dari individu tersebut masih menyepelekan terkait kenaikan

pangkat tersebut, para guru seringkali sudah merasa pada posisi zona aman

sehingga tetap bertahan pada posisi tersebut.

Seperti yang hal yang telah dipaparkan oleh Eling, Wakil Kepala

Bidang Kurikulum SMPN 2 Kota Tangerang Selatan beliau memparkan

“lawan dari diri kita sendiri itu rasa aman, sudahlah di sini aja, sudah

merasakan zona nyaman, apalagi melihat usia yang sudah mulai

menua menjadikan saya semakin malas untuk mengembangkan

karier yang ada. Saya sudah bertahun-tahun tidak naik golongan atau

karier secata struktural, saya sekitar tahun 2012 itu sudah menduduki

posisi Golongan IVa, namun baru saja pada tahun 2018 saya

menduduki posisi IVb”.58

Dalam pelaksanaan yang ada di SMPN 2 Kota Tangerang selatan

kendala yang seringkali dihadapi adalah rasa nyaman yang melekat pada

masing-masing individu, guru tersebut sudah merasa bahwa posisi yang

saat ini sedang ia rasakan adalah suatau keadaan yang sudah cukup

sehingga menjadikan para guru malas dan memilih bertahan di posisi

seperti itu.

57 Wawancara dengan Kartini Eling Subekti, (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan) pada tanggal 10 April 2019

58 Wawancara dengan Kartini Eling Subekti, (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan) pada tanggal 10 April 2019

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

59

Seperti yang telah diungkapkan oleh Fina sebagai guru di SMPN 2

Kota Tangerang Selatan beliau memaparkan:

“para guru disini sudah merasa cukup dengan karier yang dijalani

saat ini, sehingga terus berada di posisi tersebut dan malas untuk

mengembangkan”59

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

pelaksanaan pengembangan karier guru secara fungsional sudah berjalan,

namun belum semua guru telah menerapkan hal tersebut karena para guru

seringkali merasa sudah pada titik aman, dimana guru tersebut tidak

membutuhkan berkembangnya karier secara fungsional, khususnya untuk

para guru yang sudah cukup lama mengajar dan terhambat dengan usia

yang sudah tua menjadikan mereka sedikit merasa tidak perlu

mengembangkan kariernya secara fungsional.

d. Tugas-tugas Tambahan

Tugas tambahan adalah karier yang berhubungan dengan tempat

individu tersebut bekerja, suatu jabatan yang secara jelas terdapat pada

struktur organisasi. Untuk di sekolah misalnya individu tersebut menjabat

sebagai pembina Esktrakurikuler, Pembina OSIS, Wali Kelas, Wakil

Kepala Bidang atau Kepala Sekolah. Hal ini sejalan dengan yang apa yang

telah dipaparkan oleh Eling selaku Wakil Kepala Bidang Kurikulum

mengenai pengertiantugas tamabahan, beliau memaparkan:

“tugas tambahan itu seperti menduduki jabatan di suatu tempat.

Untuk di SMPN 2 sebagai kepala sekolah, wakil kepala bidang atau

biasanya wali kelas. untuk saat ini di smpn 2 kota tangerang selatan

sudah ada 4 wakil kepala bidang, yaitu wakil kepala bidang

kurikulum, wakil kepala bidang humas, wakil kepala bidang sarana

prasarana dan wakil kepala bidang kesiswaan.”60

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru

Pasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan

59 Hasil wawancara dengan Fina (Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kota Tangerang Selatan),

pada Jumat, April 2019

60 Wawancara dengan Kartini Eling Subekti, (Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan) pada tanggal 10 April 2019

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

60

sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua

program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala

perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi.61

Tugas tambahan yang ada atau terjadi di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan ada yang menjadi guru wali kelas, staff wakil kepala bidang yang

dapat membantu wakil kepala bidang, wakil kepala bidang dan kepala

sekolah. Untuk penetapan posisi-posisi tersebut biasanya diadakan

pemilihan, dimana nanti akan terdapat 4 orang guru teratas yang nantinya

guru tersebut akan menduduki posisi wakil kepala bidang (Kurikulum,

Kesiswaan, Sarana dan Prasarana dan Hubungan Masyarakat).

Berikut ini pemaparan dari Puspitasari, selaku guru Bahasa Inggris

mengenai tugas tambahan yang ada di SMPN 2 Kota tangerang Selatan:

“Secara organisasi di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan di ada yang

sebagai Wali Kelas, Staff Wakil Kepala Bidang yang biasanya ada

2-3 orang yang membantu kepala bidang, Wakil Kepala Bidang dan

Kepala Sekolah. Posisi-posisi tersebut biasanya diadakan pemilihan,

dimana nanti akan terdapat 4 orang guru teratas yang nantinya guru

tersebut akan menduduki posisi wakil kepala bidang (Kurikulum,

Kesiswaan, Sarana dan Prasarana dan Hubungan Masyarakat) dan

nanti disesuaikan kembali kepada kemampuan serta pengalaman

guru tersebut, ditentukan kepada tempat yang sesuai biar cocok

menduduki posisi tersebut” 62

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan untuk saat ini untuk beberapa

posisi tugas tambahan masih ada beberapa posisi yang di duduki oleh guru

tersebut secara terus menerus. Para guru baru atau yang dalam usia karier

muda belum memulai awal karirnya, biasanya para guru muda memulai

karier dngan menjadi staff wakil kepala bidang, yang nantinya akan

menaiki posisi wakil kepala bidang karena di rasa sudah layak dan

memiliki kemampuan untuk menjalnkan posisi tersebut. Berikut ini

pemaparan dari Eling Subekti selaku Wakil Kepala Bidang kurikulum

61 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) 62 Hasil wawancara dengan Fina (Guru Bahasa Inggris SMPN 2 Kota Tangerang Selatan), pada

Jumat, April 2019

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

61

mengenai karier struktural yang terjadi di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan::

“suatu jabatan itu memerlukan pengakuan, kalau terus menerus guru

itu yang menjabat jadi kita tidak bisa tau apakah memang masih

layak atau bagaimana, namun pastinya guru tersebut tetap harus

memberikan prestasi kerja yang baik. Untuk para guru pemula

biasanya saya ajak untuk menjadi bagian dari staff wakil kepala

bidang, yang nantinya dia bisa belajar dan akan bisa menduduki

posisi ersebut, sama hal nya dengan saya, dulu saya adalah staffnya

Tugiman, wakil kepala bidang kurikulum dan untuk saat ini saya

menjadi wakil kepala bidang kurikulum”63

Sekolah merupakan lingkungan kehidupan yang bersifat dinamis

dengan segala persoalan yang tidak mengenal waktu dan tempat. Untuk

mengatasi berbagai persoalan yang ada, kepala sekolah dapat berfungsi

dan bertugas sebagai Edukator, Manajer, Administartor dan Supervisor,

pemimpin/Leader, Motivator.64

Berdasarkan pemaparan-pemaparan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa dalam penerapan tugas tambahan di SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan sudah memenuhi standar, karena sudah sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7)

menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala

satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program

keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala

perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi.65

Dalam implementasinya beberapa tugas tambahan ini tergambar

dalam struktur organisasi sekolah. Tugas tambahan ini merupakan

“jabatan” yang diberikan kepada guru untuk mengefektifkan pengelolaan

di sekolah. Berdasarkan hasil penelusuran observasi, dokumentasi dan

wawancara dengan beberapa informan, penelitian ini menemukan antara

lain:

63 Wawancara dengan Kartini Eling Subekti, Wakil Kepala Bidang Kurikulum pada tanggal 10

April 2019 64 Dokumen, Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah SMPN 2 Kota Tangerang Selatan 65 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7)

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

62

1) Secara tersirat tugas tambahan di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan.

Guru yang ada di sana dapat manata kariernya dengan jalur karier yang

dimulai dari: Guru pembina Ekstrakurikuler→ Wali Kelas → Staff

Wakil Kepala Bidang→ Wakil Kepala Bidang → Kepala Sekolah.

2) Belum adanya standar operasional baku yang mengatur menyebabkan

para guru pemula tidak memiliki rencana karier terutama ketika sudah

ditempatkan pada sebuah sekolah.

3) Masih ada beberapa posisi tugas tambahan di duduki oleh guru tersebut

secara terus menerus.

4) Pangkal tolak jalur karier seorang guru adalah prestasi kerja dalam

melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.

Berikut adalah bagan karier Guru secara struktural di SMPN 2 Kota

Tagerang Selatan:

Kepala Sekolah

Wakil Kepala Bidang

Staff Kepala Bidang

Wali Kelas

Pembina Esktrakurikuler

Gambar 4.2

Jalur Karier Guru secara Organisasi di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Prestasi Kerja

Umpan balik

Penilaian Prestasi

Kerja

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan sudah melakukan upaya pengembangan

jabatan fungsional guru secara optimal. Pihak sekolah melakukan strategi untuk

pengembangan, hal yang pihak sekolah lakukan ialah melalui pendidikan dan

pelatihan, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), kenaikan golongan

dan tugas-tugas tambahan.

Dalam pendidikan dan pelatihan SMPN 2 kota Tangerang Selatan

memfasilitasi dengan memperbolehkan mengikuti seminar dan dengan adanya

MGMP, untuk pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui

pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif, dalam kenaikan

golongan pihak sekolah selalu memotivasi para guru agar tetap bersemangat

untuk terus meningkatkan dan tugas-tugas tamabahan yang diberikan antara lain

ada beberapa guru yang diberikan amanah sebagai wakil kepala bidang.

Dengan beberapa strategi tersebut dapat mendorong dan menjadikan para

guru lebih bersemangat untuk tetap terus melakukan pengembangan. Namun ,

pengembangan tersebut masih mengalami beberapa faktor kendala yang

menjadikan pengembangan tersebut terhambat atau belum mengalami

peningkatan secara yang signifikan. Hal ini dikarenakan masih ada beberapa

individu guru yang belum berkeinginan besar untuk tetap terus melakukan

pengembangan.

B. Saran

1. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebaiknya lebih banyak lagi mencari informasi terkait

pelatihan, tidak hanya seputar pelatihan tentang pendidikan tetapi juga dalam

hal lainnya, misalnya hal yang berhubungan dengan organisasi. Sehingga

para guru menjadi atusias sebagia bentuk perhatian lebih dari pihak sekolah

kepada mereka.

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

64

Kepala sekolah sebaiknya mengadakan pengkaderan agar dapat menilai

guru mana saja yang memiliki potensi dan bakat kepemimpinan yang

nantinya bisa diusulkan jika saatnya rotasi jabatan atau regenerasi. Hal ini

bertujuan agar nantinya kepemimpinan tidak mengalami perubahan dan

pastinya akan membuat gaya kepemimpinan baru sehingga terjadi pengaruh

yang positif, semangat, dan pastinya yang diharapkan adalah pemimpin baru

akan memicu para guru untuk lebih berinovasi.

Kepala sekolah sudah bagus dalam memimpin dan telah memberikan

izin serta kesempatan seluas-luasnya untuk guru yang ingin terus

megembangankan kariernya seperti mengikuti pelatihan di luar sekolah dan

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

2. Bagi Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala bidang ada baiknya terus giat mencari informasi agar

dapat menggantikan posisi kepala sekolah dalam memberikan pengetahuan

maupun informasi kepada para guru karena kepala sekolah tidak selalu berada

di sekolah, dan sebaiknya para wakil kepala bidang diberikan porsi pelatihan

yang lebih banyak karena pada nantinya bisa menggantikan jabatan sebagai

kepala sekolah.

3. Bagi Guru

Sebagai tenaga pendidik guru harus mempunyai rancangan karier

sendiri, rancangan karier akan membuat bersemangat dalam bekerja untuk

mencapai tahapan karier yang telah ia telah buat.

Guru sebagai tenaga pendidik sebaiknya rajin mengikuti pelatihan yang

ada. Sebagai seorang pendidik yang professional guru harus siap ditempatkan

pelatihan dimana saja karena hal tersebut sangat berguna untuk meningkatkan

kreatifitas, inovasi, dan profesionalisma dirinya dalam mengajar. Guru harus

mampu berorganisasi karena kelak jika ada kesempatan untuk di promosikan

naik jabatan menjadi wakil kepala sekolah maupun kepala sekolah.

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Cepi Safruddin Abdul Jabbar, Evaluasi Program

Pendidikan Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi

Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

Azizah, Monica Bramel Ari. Skripsi Implementasi Program Pengembangan Karier

Guru dalam Rangka Peningkatan Kinerja Guru di SMK Darussalam Ciputat.

Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2014.

Fuad, Nurhattati. Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat. Jakarta: Raja

Garfindo Persada, 2014.

Ghani, Abd. Rahman A. Metode Penelitian Tindakan Sekolah. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2014.

Gomes, Faustino Cardoso. Manajemen Sumber daya Manusia. Yogyakarta: ANDI,

2003.

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi

Aksara, 2013.

Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta:

BPFE Yogyakarta, 2010.

Hasibuan, Malayu. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,

2005.

Kaswan, Career Development (Pengembangan Karir untuk Mencapai Kesuksesan

dan Kepuasan), Bandung: Alfabeta, 2014.

Kurniawan, Septian Aji. Skripsi Pengembangan Karier Guru di SMP PGRI 1 Kota

Bekasi. Jakarta: Fakultas Ilmu PendidikanUniversitas Negeri Jakarta, 2015.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Mangkuprawira, Sjafari. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Bogor:

Ghaklia Indonesia, 2011.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

2010.

Mulyasa. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009.

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

66

Nope, Nelson Bastian. Mutasi Pejabat Fungsional ke dalam Jabatan Struktural di

Era Otonomi Daerah. Jurnal Yustisia: Vol. 4 No. 2 Mei – Agustus 2015.

Nurhakim, Rusman dan Abd Rahman, Panduan Pengembangan Profesi Guru dan

PTk, Depok: Karima, 2010.

Panggabean, Mutiara. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia

Indonesia, 2002.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000.

Permenag PAN dan RB No. 16 Tahun 2009.

Permenpan Nomor 16 Tahun 2009.

Pemerintah Republik Indonesia Undang-undang Guru dan Dosen, Salinan UU No

14 Tahun 2005 BAB II Pasal 2.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008, tentang Guru, Bagian Ketujuh :

Promosi, Pasal 36

Peraturan MENPAN No. PER/66/M.PAN/6/2005 (Pasal 1 : 72).

Payong, M.R, Sertifikasi Profesi Guru. Jakarta: PT Indeks, 2011.

Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka

Cipta, 2015.

Prihatna, N & Sukamto,T, Pengembangan Profesi Guru. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Rival, Veithzal dan Ella Jauvani Sagala. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk

Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pres, 2009.

Sastrohadiwiryo, S. Manajemen Tenaga Kerja. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.

Siagian, Sondang P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara,

2012.

Sofyadi, Herman. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2008.

Soedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pt Reflika Aditama,

2007.

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

67

Subekhi, Akhamd dan M Jauhar. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Presatasi Pustaka, 2012.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekata Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2015.

Sutrisno, Edy.Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenamedia Group,

2009.

Suradji, Manajemen Kepegawaian Negara (Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara - Republik

Indonesia, 2006.

Syukur, Fatah. Manajemen Sumber Daya Manusi. Semarang: PT Pustaka Rizki

Putra, 2012.

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Pasal 31 : 26)

Widodo, Suparno Eko, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015.

Wulandari, Siska. skripsi Pengembangan Karier Guru di SDIT Al Muhajirin.

Universitas Negeri Jakarta, 2012.

Yusuf, Burhanuddin. Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan

Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015.

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

68

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

69

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

70

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

71

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

72

Lampiran 4 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA

1. Strategi apa saja yang diterapkan untuk menunjang pengembangan karier

guru di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Pendidikan dan pelatihan

1. Pendidikan dan pelatihan apa saja yang di terapkan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan Pendidikan dan pelatihan?

3. Bagaimanakah pandangan dan manfaat Pendidikan dan pelatihan?

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui salah satu program pengembangan

profesi berupa PKB? Apakah pengertian PKB?

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan pengembangan diri?

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan kolektif seperti seminar,

workshop, koloqium, KKG, PKG dan lain-lain? Bagaimanakah deskripsi

kegiatan tersebut?

4. Apakah Bapak/Ibu pernah membuat teknologi tepat guna, membuat karya

seni dalam bidang pendidikan mengikuti program penyusunan standar

soal/evaluasi, pembuatan media pembelajaran?

5. Apakah Bapak/Ibu guru pernah membuat atau memodifikasi alat/media

pembelajaran?

6. Apakah alasan Bapak/Ibu guru dalam mengikuti program/kegiatan PKB?

Kenaikan Golongan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian karier secara fungsional atau kenaiakan

golongan?

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

73

2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang penerapan karier

secara fungsional di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

3. Bagaimana penerapan karier secara fungsional yang di terapkan oleh SMPN

2 Kota Tangerang Selatan?

Tugas-tugas Tambahan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian tugas tambahan?

2. Apa yang menjadi latar belakang penerapan tugas tambahan di SMPN 2

Kota Tangerang Selatan?

3. Bagaimana penerapan tugas tambahan yang di terapkan oleh SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

74

Lampiran 5 Hasil Wawancara Wakil Kepala Bidang SMPN 2 Kota Tangerang

Selatan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Kartini Eling Subekti, S.Pd

Jabatan : Wakil Kepala Bidang Kurikulum

Strategi apa saja yang diterapkan untuk menunjang pengembangan karier guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: Strategi yang di gunakan melalui pendidikan dan pelatiham, Pengembanagn

Keprofesian Berkelanjutan, kenaikan golongan dan tugas-tugas tambahan.

A. Pendidikan dan pelatihan

1. Pendidikan dan pelatihan apa saja yang di terapkan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Pendidikan dan pelatihan adalah suatu proses yang akan

menghasilkan suatu perubahan perilaku. Secara nyata perubahan perilaku itu

berbentuk peningkatan mutu kemampuan dari sasaran pendidikan dan

pelatihan. seminar, workshop dan diperbolehkan untuk melanjutkan jenjang

pendidikan lebih tinggi

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan Pendidikan dan pelatihan?

Jawab: Pasti pernah

3. Bagaimanakah pandangan dan apa manfaat dan manfaa Pendidikan dan

pelatihan?

Jawab: SMPN 2 Kota Tangerang Selatan selalu melakukan pelatihan setiap

awal tahun, untuk mengupgrade kemampuan para guru dan sebagai salah satu

sarana untuk refreshing dari penatnya kegiatan. Selain itu kmai juga selalu

memberikan kesempatan kepada para guru untuk mengikuti workshop atau

seminar yang dinas adakan atau lembaga lainnya, yang tenunya itu sangat

dibutuhkan oleh para guru sebagia salah satu persyaratan untuk kenakan

pangkat atau sertifikasi

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

75

B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui salah satu program pengembangan

profesi berupa PKB? Apakah pengertian PKB?

Jawab: PKB itu sendiri merupakan salah satu program dari Pemerintah atau

Dinas, ya yang dilakukan secara terencana, dan bertahap , selama guru masih

berstatus sebagai PNS, kegiatannya ada banyak macamnya, kaya diklat itu,

dan kegiatan ini ditujukan agar guru lebih profesional dalam melaksanakan

tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Mungkin seperti itu, yang saya

ketahui

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan pengembangan diri?

Jawab: Pernah, ya itu salah satu program pengembangan profesional bagi

guru-guru, kegiatannya ada bermacam-macam seperti seminar dan diklat

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan kolektif seperti seminar,

workshop, koloqium, KKG, PKG dan lain-lain? Bagaimanakah deskripsi

kegiatan tersebut?

Jawab: Sudah pasti pernah, kegiatan tersebut sangata bermanfaat

4. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan publikasi ilmiah atau membuat

karya inovatif ?

Jawab: Untuk publikasi ilmiah paling tidak seperti setelah pemuatan PTK

terus kita bantu sebarkan ke teman-teman guru

5. Apakah Bapak/Ibu guru pernah membuat atau memodifikasi alat/media

pembelajaran?

Jawab: Paling tidak membuat media untuk pmbelajaran di dalam kelas

6. Apakah alasan Bapak/Ibu guru dalam mengikuti program/kegiatan PKB?

Jawab: Alasannya sudah pasti itu untuk pengembangan individu masing-

masing, sebagai jalan juga untuk jalan karier kita, menambah wawasan

C. Kenaikan Golongan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian karier secara fungsional atau kenaiakan

golongan?

Jawab: jabatan fungsional yang ada di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan di

mulai dari guru pertama, guru muda, guru madya dan guru utama yang

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

76

mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan

kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik

2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang penerapan karier secara

fungsional di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: Seesuai dengan peraturan atau regulasi pemerintah saja

3. Bagaimana penerapan karier secara fungsional yang di terapkan oleh SMPN

2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: lawan dari diri kita sendiri itu rasa aman, sudahlah di sini aja, sudah

merasakan zona nyaman, apalagi melihat usia yang sudah mulai menua

menjadikan saya semakin malas untuk mengembangkan karier yang ada.

Saya sudah bertahun-tahun tidak naik golongan atau karier secata struktural,

saya sekitar tahun 2012 itu sudah menduduki posisi Golongan IVa, namun

baru saja pada tahun 2018 saya menduduki posisi IVb

D. Tugas-tugas Tambahan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian tugas tambahan?

Jawab: tugas tambahan itu seperti menduduki jabatan di suatu tempat. Untuk

di SMPN 2 sebagai kepala sekolah, wakil kepala bidang atau biasanya wali

kelas. untuk saat ini di smpn 2 kota tangerang selatan sudah ada 4 wakil

kepala bidang, yaitu wakil kepala bidang kurikulum, wakil kepala bidang

humas, wakil kepala bidang sarana prasarana dan wakil kepala bidang

kesiswaan

2. Apa yang menjadi latar belakang penerapan tugas tambahan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: sesuai aja sama peraturan pmerintah

3. Bagaimana penerapan tugas tambahan yang di terapkan oleh SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: suatu jabatan itu memerlukan pengakuan, kalau terus menerus guru

itu yang menjabat jadi kita tidak bisa tau apakah memang masih layak atau

bagaimana, namun pastinya guru tersebut tetap harus memberikan prestasi

kerja yang baik. Untuk para guru pemula biasanya saya ajak untuk menjadi

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

77

bagian dari staff wakil kepala bidang, yang nantinya dia bisa belajar dan akan

bisa menduduki posisi ersebut, sama hal nya dengan saya, dulu saya adalah

staffnya Tugiman, wakil kepala bidang kurikulum dan untuk saat ini saya

menjadi wakil kepala bidang kurikulum

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

78

Lampiran 6 Hasil Wawancara Guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Fina Puspitasari, S.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Inggris

Strategi apa saja yang diterapkan untuk menunjang pengembangan karier guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: Strategi yang di gunakan melalui pendidikan dan pelatiham, Pengembanagn

Keprofesian Berkelanjutan, kenaikan golongan dan tugas-tugas tambahan.

A. Pendidikan dan pelatihan

1. Pendidikan dan pelatihan apa saja yang di terapkan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Pendidikan dan pelatihan seperti seminar, workshop dan

diperbolehkan untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan Pendidikan dan pelatihan?

Jawab: Pasti pernah

3. Bagaimanakah pandangan dan apa manfaat dan manfaa Pendidikan dan

pelatihan?

Jawab: Pendidikan dan pelatihan yang sekolah selanggarakan sangat

bermanfaat khususnya bagi diri saya sendiri. Saya pernah mendapatkan

kesempatan untuk melakukan Pelatihan Nasional sebagai perwakilan guru

untuk Provinsi. Hal tersebut sangat memotivasi saya, membuat saya

bersemangat mengajar kembali, dan juga pastinya menambah wawasan dan

ilmu pengtahuan yang nantinya akan bermanfaat untuk kegiatan belajar dan

mengajar, apalagi saat ini untuk memperoleh jabatan yang lebih tinggi di

perlukan beberapa persyaratan seperti mengikuti pendidikan dan pelatihan

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

79

B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui salah satu program pengembangan

profesi berupa PKB? Apakah pengertian PKB?

Jawab: tugas pengembangan profesi guru yang sedang berjalan saat ini,

kegiatannya bermacam-macam, terencana, bertahap dan berkelanjutan, jadi

tidak cukup sekali, guru harus terus aktif selama masih jadi guru. Sehingga

nanti diharapkan guru lebih profesional, lebih mumpuni saat mengajar

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan pengembangan diri?

Jawab: Pernah, ya itu salah satu program pengembangan profesional bagi

guru-guru, kegiatannya ada bermacam-macam seperti seminar dan diklat

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan kolektif seperti seminar,

workshop, koloqium, KKG, PKG dan lain-lain? Bagaimanakah deskripsi

kegiatan tersebut?

Jawab: Pernah, bermanfaat sekali kegiatan terebut

4. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan publikasi ilmiah atau membuat

karya inovatif ?

Jawab: Masih belum secara baik untuk publikasi ilmiah

5. Apakah Bapak/Ibu guru pernah membuat atau memodifikasi alat/media

pembelajaran?

Jawab: Alat pembelajara suatu sarana yang mendukung dalam pembelajaran

setidaknya, ketika kita memebutuhkan bahan ajar

6. Apakah alasan Bapak/Ibu guru dalam mengikuti program/kegiatan PKB?

Jawab: Alasannya pasti memberikan feedback atau manfaat untuk saya,

banyak ilmu pemgalaman dn pembelajaran yang dapat saya ambil pelajaran

dan terapkan

C. Kenaikan Golongan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian karier secara fungsional atau kenaiakan

golongan?

Jawab: Fungional ya guru itu sendiri, fungsinya sebgai guru mendidik

mengajar dll

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

80

2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang penerapan karier secara

fungsional di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: eesuai dengan peraturan atau regulasi pemerintah saja

3. Bagaimana penerapan karier secara fungsional yang di terapkan oleh SMPN

2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: para guru disini sudah merasa cukup dengan karier yang dijalani saat

ini, sehingga terus berada di posisi tersebut dan malas untuk mengembangkan

D. Tugas-tugas Tambahan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian tugas tambahan?

Jawab: suatu jabatan yang secara jelas terdapat pada struktur organisasi

2. Apa yang menjadi latar belakang penerapan tugas tambahan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Peraturann pemerintah saja

3. Bagaimana penerapan tugas tambahan yang di terapkan oleh SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Tugas tambahan ada yang sebagai Wali Kelas, Staff Wakil Kepala

kepala bidang, Wakil Kepala Bidang dan Kepala Sekolah. Posisi-posisi

tersebut biasanya diadakan pemilihan, dimana nanti akan terdapat 4 orang

guru teratas yang nantinya guru tersebut akan menduduki posisi wakil kepala

bidang dan nanti disesuaikan kembali kepada kemampuan serta pengalaman

guru tersebut, ditentukan kepada tempat yang sesuai

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

81

HASIL WAWANCARA

Nama Responden : Henny, M.Pd

Jabatan : Guru Bahasa Indonesia

Strategi apa saja yang diterapkan untuk menunjang pengembangan karier guru di

SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: Strategi yang di gunakan melalui pendidikan dan pelatiham, Pengembanagn

Keprofesian Berkelanjutan, kenaikan golongan dan tugas-tugas tambahan.

A. Pendidikan dan pelatihan

1. Pendidikan dan pelatihan apa saja yang di terapkan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Pendidikan dan pelatihan seperti seminar, seminar, workshop dan

diperbolehkan untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi

Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan Pendidikan dan pelatihan?

Jawab: Pasti pernah

2. Bagaimanakah pandangan dan apa manfaat dan manfaa Pendidikan dan

pelatihan?

Jawab: Saya selalu diberikan izin oleh kepala sekolah atau atau pihak sekolah

untuk mengikuti kegiatan pendidikan ataupun pelatihan asalkan hal tersebut

merupakan hal positif dan akan berdampak baik bagi saya, teman-teman guru

lainnya, serta para peserta didik

B. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui salah satu program pengembangan

profesi berupa PKB? Apakah pengertian PKB?

Jawab: tugas pengembangan profesi guru yang sedang berjalan saat ini,

kegiatannya bermacam-macam, terencana, bertahap dan berkelanjutan, jadi

tidak cukup sekali, guru harus terus aktif selama masih jadi guru. Sehingga

nanti diharapkan guru lebih profesional, lebih mumpuni saat mengajar

2. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan pengembangan diri?

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

82

Jawab: Sudah, sepertinya itu kegiatan pengembangan profesi seperti diklat,

seminar yang ditujukan untuk guru-guru, biasanya di undang dari dinas

pendidikan, biar lebih profesional saat mengajar di kelas

3. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan kolektif seperti seminar,

workshop, koloqium, KKG, PKG dan lain-lain? Bagaimanakah deskripsi

kegiatan tersebut?

Jawab: Iya pernah, kegiatan sepeti seminar dsb bermanfaat untuk saya dan

menambah wawasan baru

Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti kegiatan publikasi ilmiah atau membuat

karya inovatif ?

Jawab: Kalau untuk publikasi ilmiah paling saya buat suatu karya terus

mengajarkan kepada murid-murid

4. Apakah Bapak/Ibu guru pernah membuat atau memodifikasi alat/media

pembelajaran?

Jawab: Belum pernah yang secara besar sih, seperti memebuat media

pembelajaran aja

5. Apakah alasan Bapak/Ibu guru dalam mengikuti program/kegiatan PKB?

Jawab: Mengikuti PKB patinya bermanfaat untuk diri sendiri dan juga

sekolah, dengan PKB banyak sekali ilmu dan pengalaman yang di dapat

C. Kenaikan Golongan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian karier secara fungsional atau kenaiakan

golongan?

Jawab: Secara fungsional mengajar mndidik peserta didik, dan kenaiakan

jabatan atau golongan itu kitanya sebagai gur PNS sudah di posisi mana

2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang penerapan karier secara

fungsional di SMPN 2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: eesuai dengan peraturan atau regulasi pemerintah saja

3. Bagaimana penerapan karier secara fungsional yang di terapkan oleh SMPN

2 Kota Tangerang Selatan?

Jawab: para guru disini sudah merasa cukup dengan karier yang dijalani saat

ini, sehingga terus berada di posisi tersebut dan malas untuk mengembangkan

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

83

D. Tugas-tugas Tambahan

1. Menurut Bapak/Ibu apa pengertian tugas tambahan?

Jawab: suatu jabatan yang secara jelas terdapat pada struktur organisasi

2. Apa yang menjadi latar belakang penerapan tugas tambahan di SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: Peraturann pemerintah saja

3. Bagaimana penerapan tugas tambahan yang di terapkan oleh SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan?

Jawab: tambahan ada yang sebagai Wali Kelas, Staff Wakil Kepala Bidang

rang yang membantu kepala bidang, Wakil Kepala Bidang dan Kepala

Sekolah.

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

84

Lampiran 7 Uji Referensi

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

85

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

86

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

87

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

88

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

89

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

90

Lampiran 8 Guru SMPN 2 Kota Tangerang Selatan

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

91

Lampiran 9 Akreditasi Sekolah

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

92

Lampiran 10 Surat Tugas Pelatihan

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

93

Lampiran 11 Surat Undangan Pelatihan

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

94

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

95

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · dimana guru dapat meningkatan produktivitas, memperbaiki sikap guru dalam

96

Lampiran 13 Biodata Penulis

Atika Fitri Ana, lahir di Banyumas, 09

Februari. Putri dari pasangan Bapak

Darminto dan Ibu Sudiyah. Penulis

merupakan putri sulung dari dua bersaudara.

Alamat email penulis yaitu:

[email protected].

Penulis menempuh pendidikan diantaranya

di SDN Cirendeu II, SMPN 2 Kota

Tangerang Selatan, MAN 11 Jakarat dan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019.

Jurusan Manajemen Pendidikan pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan

lulus dengan menyandang gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd). Penulis bercita-cita untuk melanjutkan studi dibidang

Manajemen Pendidikan dan turut berkontribusi dalam membangun kemajuan

pendidikan di Indonesia melalui mendirikan sebuah Bimbingan Belajar. Penulis

pernah aktif dalam organisasi intra kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan

(HMJ) Manajemen Pendidikan, Unit Kegiatam Mahasiswa (UKM) Himpunan Qari

dan Qariah Mahasiswa (HIQMA) dan beberapa aktivitas lainnya. Dengan

ketekunan dan motivasi untuk terus belajar, berusaha dan memperbaiki diri, penulis

telah menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga dengan adanya karya ini mampu

memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan. Aamiin ya Rabbal alamin.