strategi pemasaran segmenting targeting dan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2408/1/susunan...

87
STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING PADA PRODUK PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah Oleh: MUHAMAD ZULKARNAIN NIM: 201-14-027 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: vankhanh

Post on 20-Jun-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING,

TARGETING DAN POSITIONING PADA PRODUK

PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT

TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

MUHAMAD ZULKARNAIN

NIM: 201-14-027

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

i

STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING,

TARGETING DAN POSITIONING PADA PRODUK

PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT

TARUNA SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

MUHAMAD ZULKARNAIN

NIM: 201-14-027

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

ii

iii

iv

v

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

- MOTTO -

“ Tuhan tidak mewajibkan manusia untuk menang atau kalah, yang penting adalah

apakah seseorang berjuang atau tidak berjuang”

(Emha Ainun Nadjib)

- PERSEMBAHAN -

Terimakasihku juga ku persembahkan kepada Orang Tua, Saudaraku, Dosen-dosen ku, terutama

Pembimbingku, pengelola BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh, dan para Sahabatku yang

senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku.

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kepada Allah, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga

sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini

tak lepas dari dukungan, bantuan, doa dan bimbingan dari semua pihak yang

terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah

limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,

para sahabat, tabi’in dan tabiat serta kepada kita selaku umatnya.

Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi

Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul

“STRATEGI PEMASARAN SEGMENTING, TARGETING DAN POSITIONING

PADA PRODUK PEMBIAYAAN OLEH DIVISI MARKETING BMT TARUNA

SEJAHTERA KANTOR CABANG SURUH”. Penulis mengakui bahwa semua

ini tak akan terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam

penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah

membantu. Ungkapan terimakasih kadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga

kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala Barokah-Nya.

2. Kedua orang tua beserta saudara yang senantiasa mendoakan kelancaran dan

mendukung kegiatan ini sepenuhnya.

3. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

viii

4. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga, dan juga selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala

bentuk keluh kesah selama penelitian.

5. Bapak Drs. Alfred L, M.Si. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syari’ah

dan selaku dosen pembimbing magang di BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh.

6. Bapak Taufikur Rahman, S.E. M.Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya

jurusan Perbankan Syari’ah D III yang telah memberikan bekal berbagai

teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi

penulis.

8. Seluruh staf dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

9. Segenap karyawan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh yang telah

membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga,

khususnya pada jurusan D III Perbankan Syari’ah kelas A maupun kelas B

angkatan tahun 2014 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

11. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak

yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran

pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyusunan

laporan penelitian ini.

ix

Semoga Allah membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang

lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis, dan senantiasa diberikan

kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah dengan cipta-Nya. Penulis

menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna tapi penulis akan

berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang

diberikan sangat berharga dalam Oleh karena itu, dengan senang hati penulis

menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini

bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 19 Juni 2017

Penulis,

Muhamad Zulkarnain

NIM. 201-14-027

x

ABSTRAK

Zulkarnain, Muhamad. 2017. Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting dan

Positioning pada Produk Pembiayaan oleh Divisi Marketing BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

Pembimbing: Drs. Alfred L, M.Si.

Penelitian ini dilatarbelakangi bagamaimana strategi pemasaran segmenting,

targeting dan positioning yang dijalankan divisi marketing serta kendala-kendala

yang dihadapi ketika memasarkan produk pembiayaannya. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui bagaimana kendala yang ada.

Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan

teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data

sekundernya dari dokumen-dokumen BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang

Suruh.

Hasil penelitian menemukan, strategi pemasaran produk pembiayaan BMT

Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh yang pertama segmenting memilih

segmen geografi, demografi dan perilaku. Kedua targeting yaitu pedagang dan

karyawan tetap. Pada positioning dengan memberikan pinjaman pembiayaan

tanpa jaminan. Jumlah anggota produk pembiayaan bermanfaat mengalami

perkembangan setiap tahunnya. Kendala utama segmenting terdapat pada segmen

geografi yaitu infrastruktur lingkungan yang kurang memadahi, sedangkan

segmen perilaku anggota tidak mau melengkapi berkas. Kendala positioning

kurangnya pengetahuan dari calon anggota tentang produk yang ditawarkan, serta

belum memahami perbedaan antara BMT dan koperasi biasa.

Kata Kunci: Strategi, Segmenting, Targeting, Positioning.

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ............................................................ v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang .................................................................................... 1

b. Rumusan Masalah ............................................................................... 5

c. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6

d. Metode Penelitian ................................................................................ 7

e. Sistematika Penulisan ......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

a. Kajian Pustaka ..................................................................................... 12

b. Kajian Teoritik .................................................................................... 16

xii

1. Segmenting .................................................................................... 16

2. Targeting ....................................................................................... 18

3. Positioning .................................................................................... 20

4. Pembiayaan .................................................................................... 21

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

a. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 25

1. Profil sejarah ................................................................................. 25

2. Visi Misi ........................................................................................ 27

3. Lokasi BMT Taruna Sejahtera ....................................................... 28

4. Struktur Organisasi ....................................................................... 28

5. Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab ....................................... 29

6. Bidang Usaha ................................................................................ 40

b. Data Deskriptif Perusahaan ................................................................. 44

1. Data SDM BMT Taruna Sejahtera Kantor cabang Suruh ............. 44

2. Data Demografis Anggota BMT Taruna Kantor Cabang Suruh ... 45

BAB IV ANALISIS DATA

a. Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting dan Positioning .............. 47

b. Perkembangan Anggota BMT Taruna Sejahtera ................................ 52

c. Kendala-kendala dalam Menerapankan Segmenting,

Targeting, dan Positioning .................................................................. 54

BAB V PENUTUP

a. Kesimpulan ......................................................................................... 56

b. Saran .................................................................................................... 58

xiii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

....................................................................................................... 56

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Komposisi Pendidikan SDM BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh .................................................................................. 44

Tabel 3.2 Data Jenis Kelamin Anggota BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang

Suruh ............................................................................................... 45

Tabel 3.3 Data Usia Anggota Pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh .................................................................................. 45

Tabel 3.4 Data Pekerjaan Anggota BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang

Suruh ............................................................................................... 45

Tabel 3.5 Data Hasil Pendapatan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

.......................................................................................................... 46

Tabel 3.6 Data Pendidikan Terakhir Anggota BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh .................................................................................. 46

Tabel 3.7 Data Agama Aggota BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

.......................................................................................................... 46

Tabel 4.1 Data Perkembangan Pencairan Pembiayaan Anggota BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh ...................................................... 53

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Brosur BMT Taruna Sejahtera

Lampiran 2 Form Pembiayaan

Lampiran 3 Plafond Pembiayaan

Lampiran 4 Slip Angsuran

Lampiran 5 Kartu Pembiayaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga

keuangan mikro syariah yang mulai banyak diminati masyarakat Indonesia.

Masyarakat mulai menyadari bahwa lembaga keuangan berbasis syariah

sangat penting di negara ini, karena mayoritas penduduk yang beragama

Islam. Semakin banyaknya peminat lembaga keuangan berbasis syariah

seperti BMT, menyebabkan semakin banyak berdirinya lembaga keuangan

tersebut. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dalam mencari

pelanggan atau anggota. Oleh karena itu, strategi pemasaran sangat diperlukan

untuk menghadapi persaingan tersebut dalam memenuhi kebutuhan anggota

yang berbeda-beda (Ridwan, 2004: 126).

Suatu perusahaan dalam hal ini BMT dikatakan berhasil jika mampu

mengembangkan produk usahanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen

secara tepat dan menciptakan produk secara cepat dengan biaya yang murah.

Setiap BMT menyadari bahwa perusahaannya tidak dapat memenuhi

keinginan semua anggota di pasar atau setidaknya tidak bagi semua calon

anggota dengan cara yang sama. Dengan jumlah calon anggota yang terlalu

banyak, terlalu luas, dan memiliki kebutuhan dan praktek kebutuhan yang

terlalu beragam.

2

BMT harus mengidentifikasi bagian pasar yang dapat dilayaninya

dengan baik dan paling menguntungkan. BMT juga harus merancang strategi

pemasaran yang nantinya akan digerakkan anggota dan membangun

hubungan yang benar dengan calon anggota yang tepat. Untuk memenangkan

persaingan, tidak hanya sebatas menyusun strategi pemasaran sebagai taktik

namun lebih dari itu juga menyusun strategi yang dijalankan divisi marketing

yaitu segmenting, targeting, dan positioning yang diinginkan oleh perusahaan

ataupun BMT (Kembuan, 2014: 853).

Segmenting disini adalah mengenai bagaimana target umum produk

pembiayaan dari BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh, yang

dijalankan sesuai dengan target yang jelas untuk siapa produk tersebut.

Sedangkan targeting yaitu mengenai spesifik sasaran atau target yang akan

menjadi sasaran BMT agar mau menggunakan produk pembiayaannya.

Kemudian positioning yaitu mengenai bagaimana usaha yang dijalankan BMT

agar masyarakat dalam hal ini yaitu calon anggota dapat berfikir sesuatu

tentang produk pembiayaan yang ditawarkan perusahaan (Arifin, 2005: 49).

Kegiatan memilah-milah atau lebih dikenal dengan nama membagi

pasar menjadi beberapa bagian dikenal dengan nama segmentasi pasar.

Segmentasi pasar akan memberikan kemudahan kepada BMT untuk

menentukan anggota yang akan dituju. Segmentasi pasar dapat dilakukan

berdasarkan geografi, demografi, psikografi, atau berdasarkan perilaku

(Kasmir, 2004: 113).

3

Setelah melakukan segmentasi pasar maka langkah selanjutnya adalah

menetapkan pasar sasaran. Kegiatan menetapkan pasar sasaran setelah pasar

dipilah menjadi beberapa bagian. Penetapan pasar sasaran harus dilakukan

dengan berbagai pertimbangan sesuai dengan kemampuan BMT. Oleh karena

itu, penetapan pasar sasaran harus dilakukan secara hati-hati, karena berakibat

fatal jika salah dalam penetapannya. Penetapan pasar sasaran dimulai dari

evaluasi terhadap segmen yang ada, kemudian baru dilakukan pemilihan

segmen yang dianggap memenuhi syarat (Kasmir, 2004: 113).

Langkah yang terakhir adalah menetapkan posisi pasar. Langkah ini

dilakukan setelah penetapan pasar sasaran. Seperti penetapan pasar sasaran,

menentukan posisi pasar juga harus dilakukan dengan berbagai pertimbangan

yang matang. Penentuan posisi pasar dapat dilakukan atas dasar atribut,

kesempatan kegunaan, kelas produk, atau langsung menghadapi pesaing

(Kasmir, 2004: 114).

Hal tersebut merupakan strategi pemasaran yang coba digunakan oleh

divisi marketing BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh pada produk

pembiayaannya, karena pembiayaan sendiri merupakan suatu aktivitas

terpenting dari lembaga keuangan dalam menyalurkan dana yang dimilikinya

kepada anggota. Aktifitas tersebut merupakan sebagai upaya untuk

memperoleh pendapatan semaksimal mungkin (Ridwan, 2004: 163).

Pembiayaan dapat diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan

yang dipersamakan dengan itu berupa: transaksi bagi hasil dalam bentuk

4

mudharabah dan musyarakah, transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah,

transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah dan transaksi pinjam

meminjam dalam bentuk piutang qardh, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara lembaga keuangan syariah dan pihak lain yang

mewajibkan pihak yang dibiayai atau diberi fasilitas dana untuk

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan

ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil (Asiyah, 2014: 1-2).

Oleh karena itu, dalam hal memasarkan produk pembiayaan

diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas, strategi yang terbaik dan

mengerti apa yang menjadi segmenting, targeting dan positioning pada BMT

Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh yaitu bagian marketing yaitu account

officer. Account officer (AO) sebagai bagian dari marketing perusahaan

merupakan ujung tombak perusahaan dalam mencari calon anggota yang

sesuai dengan rencana kerja operasionalnya. Jika strategi sudah berjalan

sesuai dengan harapan maka akan memberikan pendapatan bagi BMT.

Kemudian sumber daya manusia bagian marketing ini nantinya akan

memberikan dampak positif dalam kelangsungan hidup bagi perusahaan

(Muhamad, 2001: 57).

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penulisan tugas akhir

ini akan membahas mengenai strategi pemasaran segmenting, targeting dan

positioning pada produk pembiayaan yang dibatasi dengan mengambil obyek

pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh dengan pokok masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran segmenting, targeting dan positioning pada

produk pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh?

2. Bagaimana perkembangan Produk Pembiayaan BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh?

3. Adakah kendala-kendala yang di hadapi Account Officer dan Bagaimana

Account Officer menghadapi kendala-kendala dalam memasarkan produk

pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Dari rumusan masalah tersebut dapat ditentukan tujuan yang akan

dicapai dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui strategi segmenting, targeting dan positioning pada

produk pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh.

b. Untuk mengetahui perkembangan BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh setelah strategi tersebut dilaksanakan.

6

c. Untuk mengetahui kendala-kendala yang di hadapi Account Officer

dan bagaimana Account Officer menghadapi kendala-kendala dalam

memasarkan produk pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh.

2. Manfaat penelitian

a. Bagi Penulis

1) Untuk memahami bagaimana segmenting, targeting dan

positioning yang dijalankan pada BMT sehingga dapat saya

jadikan sebagai suatu aplikasi untuk menjalankan bengkel motor

yang sedang saya geluti dalam mencari konsumen.

2) Penulisan tugas akhir ini sebagai syarat kelulusan dari jurusan DIII

Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga.

b. Bagi IAIN Salatiga

1) Penulisan tugas akhir ini dapat memperkaya literatur penelitian

tentang segmenting, targeting dan positioning pada produk

pembiayaan BMT.

2) Menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

7

c. Bagi BMT Taruna Sejahtera Cabang Suruh

1) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam mengembangkan pelayanan produk dimasa yang akan

datang.

2) Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan bahan pertimbangan

dalam penentuan kebijakan pemasaran BMT.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analisis penelitian deskriptif yaitu

metode yang menjelaskan kenyataan dilapangan yang diperoleh dari

pihak-pihak BMT kemudian diambil kesimpulan. Penelitian kualitatif

deskriptif digunakan untuk mengungkapkan makna data secara kualitatif

berupa: penjelasan, uraian, dan keterangan yang diperlukan. Teknik

analisis disini penulis mengungkapkan data-data yang diperoleh secara

numerik (angka-angka) dan dijelaskan (Wirartha, 2006: 134).

2. Objek Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan oleh penulis pada BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh untuk mengetahui bagaimana strategi

pemasaran segmenting, targerting dan positioning pada produk

pembiayaan yang dijalankan.

8

3. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik penelitian

kualitatif yaitu penelitian yang berutujuan menggambarkan secara

terperinci keadaan serta kondisi dalam suatu objek penelitian. Jenis data

yang digunakan yaitu:

a. Data Primer

Data primer digunakan untuk berhubungan dengan bahasan

penelitian, didapat dari wawancara langsung dengan narasumber, yaitu

dengan divisi marketing dan manajer BMT, selain itu dengan

karyawan yang terkait dengan pengembangan karyawan. Data ini

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Hal-hal yang disajikan

pada saat wawancara adalah bagaimana menjalankan strategi

pemasaran segmenting, targeting dan positioning pada produk

pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh (Suryanto

dkk, 2006: 69-70).

b. Data Sekunder

Melalui studi dokumentasi atau sumber pustaka, yaitu data

yang sudah tertulis dan diolah oleh orang lain, dengan kata lain,

datanya sudah jadi (Wirartha, 2006: 36). Penulis dapat informasi data

tambahan yang terkait dengan dokumen-dokumen Account Officer,

selain itu penulis membaca buku–buku yang berisi teori mengenai

tema yang penulis usung, yang nantinya bisa menjadi data pelengkap.

9

4. Teknik Pengambilan Data

a. Wawancara

Teknik Pengumpulan data dengan cara wawancara secara

langsung, dengan maksud mencari informasi dari subjek penelitian.

Dengan menyusun daftar pertanyaan yang akan diberikan terkait

dengan peran Account Officer dalam menjalankan strategi pemasaran

segmenting, targeting dan positioning pada produk pembiayaan . Jenis

wawancara yang dipilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur.

Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang

diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut.

Sedangkan tersetruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri

masalah pertanyaan yang diajukan (Suryanto dkk, 2006: 69-70).

Wawancara akan dilakukan kepada manajer dan Account Officer.

b. Observasi

Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara

langsung, mengamati situasi dan kondisi yang sedang terjadi di

lapangan, tepatnya di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh,

sesuai dengan tema yang peneliti usung. Menurut Wirartha (2006: 37)

tujuan pengamatan atau observasi adalah mendeskripsikan objek

peneltian serta memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi

suatu kejadian.

10

c. Dokumentasi

Metode penelitian kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan

cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

E. Sistematika Penulisan

Penelitian yang akan disajikan terdiri dari empat pokok bahasan yang

terbagi dalam lima bab. Untuk mendapatkan sistematika pembahasan yang

jelas maka kami akan mencoba untuk menguraikannya.

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang penilitian, pembahasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penetian,

metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori, yang berisi tentang kajian pustaka yaitu penelitian

terdahulu, dan kajian teoritik yaitu pengertian segmenting, targeting

dan positioning serta pembiayaan.

Bab III Gambaran obyek penelitian, yang berisi menjelaskan sejarah singkat

BMT Taruna Sejahtera, visi dan misi BMT Taruna Sejahtera, struktur

organisasi, tuggas-tugas setiap bagian, produk-produk BMT Taruna

Sejahtera dan data deskriptif.

11

Bab IV Analisis Data, menjelaskan strategi pemasaran segmenting, targeting

dan positioning pada produk pembiayaan BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh, perkembangan pembiayaan, kendala-kendala

yang di hadapi Account Officer dalam memasarkan produk

pembiayaan dan bagaimana Account Officer menghadapi kendala-

kendala tersebut.

Bab V Penutup, berisi kesimpulan dan saran yaitu hasil-hasil yang diperoleh

dari hasil penilitian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya.

Kemudian saran-saran berdasarkan kesimpulan tersebut untuk

penelitian selanjutnya.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian pertama yang dilakukan oleh Irviana, Kathrin, dkk. dalam

penelitiannya pada tahun 2008 yang berjudul “Analisis Segmen Pasar dan

Perilaku Nasabah Terhadap Bank Syariah di Wilayah DKI Jakarta”

memberikan kesimpulan terdapat tiga segmen pasar perbankan syariah di

wilayah DKI Jalarta yaitu segmen syariah loyalist, segmen floating mass dan

segmen conventional loyalist.

Kemudian penelitian Mursid, Mansur Chadi dan Irviana, Kathrin pada

tahun 2012 yang berjudul “Analisis Segmen Pasar dan Perilaku Nasabah Bank

Syariah: Kajian Hukum Islam Terhadap Produk HSBC Amanah Indonesia”

memberikan kesimpulan Terdapat tiga segmen pasar perbankan syariah di

wilayah DKI Jakarta, yaitu segmen syariah loyalist, segmen floating mass,

dan segmen conventional loyalist. Segmen syariah loyalist dominan berada di

wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, segmen floating mass berada di

wilayah Jakarta Timur dan segmen conventional loyalist berada di wilayah

Jakarta Barat. Selain itu, segmen floating mass merupakan target pasar yang

paling potensial di wilayah provinsi DKI Jakarta karena memiliki pangsa

pasar terbesar bila dibandingkan dengan segmen syariah loyalist ataupun

segmen conventional loyalist. Walaupun demikian, masyarakat beragama

13

Islam masih merupakan target pasar utama bagi bank syariah karena jumlah

segmen floating mass secara dominan diperoleh dari responden beragama

Islam dan didominasi oleh jenis pekerjaan pegawai swasta dan wiraswasta.

Penelitian ketiga dilakukan Karamoy pada 2013 dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Progam Pascasarjana, Magister Manajemen Universitas

Sam Ratulangi Manado dalam jurnal berjudul “Strategi Segmenting,

Targeting dan Positioning Pengaruhnya terhadap Keputusan Konsumen

Menggunakan Produk KPR BNI Griya”. Pemasaran produk KPR BNI Griya

di Manado konsumen produk KPR BNI Loan Center Manado berdasarkan

data internal BNI LNC Manado sebanyak 1.641 nasabah dengan jumlah

sampel 98 nasabah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang

menyatakan variable strategi segmentasi(X1), strategi targeting(X2) strategi

positioning(X3) yang sama-sama berpengaruh terhadap variable keputusan

konsumen pada produk KPR BNI Griya adalah diterima. Hal tersebut sesuai

dengan tingkat signifikan sebesar (0%) yaitu kurang dari 5%.

Penelitian selanjutnya yaitu Faiqoh, Rida pada tahun 2013 dari

Lembaga Studi Nusantara Demak yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran

KPRS di Bank Muamalat Cabang Kudus” dalam keimpulannya KPR

Muamalat iB merupakan salah satu produk berupa fasilitas pembiayaan untuk

kepemilikan hunian sesuai dengan prinsip syariah, dari adanya ini diharapkan

banyak konsumen atau nasabah yang memanfaatkan produk tersebut. Strategi

yang digunakan oleh Bank Muamalat Cabang Kudus untuk mengembangkan

14

dan memasarkan produk KPR Syariah dengan akad murabahah adalah

dengan metode Marketing Mix yang meliputi Produk, Harga, Lokasi, dan

Promosi. Kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Muamalat Cabang Kudus

adalah: Kendala dari pemasaran produk KPR Syariah di Bank Muamalat

Cabang Kudus yaitu, pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap

bank syariah dalam hal ini adalah KPR Syariah dan Banyaknya pesaing dari

bank lain sehingg menjadikan nasabah lebih banyak pilihan.

Kemudian penelitian yang kelima menurut Kembuan, Precylia Cyndi,

dkk. pada tahun 2014 dalam penelitain mereka yang berjudul “Analisis

Segmentasi, Targeting dan Positioning Pembiayaan Mobil Pada PT. Adira

Dinamika Multifinance Tbk Cabang Manado”. Hasil penelitian menggunakan

analisis cluster yaitu K-Means Cluster, secara keseluruhan mengelompokkan

pelanggan PT. Adira Dinamika Multifinance Tbk Cabang Manado 2 kedalam

tiga segmen berdasarkan segmentasi demografi, perilaku dan manfaat. Ketiga

segmen tersebut adalah sebagai berikut: Cluster 1 memiliki komposisi

demografi responden yang mempunyai usia yang sama dengan cluster 2 dan

lebih tua dari cluster3. Cluster 2 memiliki komposisi demografi responden

yang mempunyai usia yang sama dengan cluster 1 dan lebih tua dari cluster 3.

Cluster 3 memiliki komposisi demografi responden yang mempunyai usia

yang lebih muda dari cluster 1 dan cluster 2.

15

Beda penelitian dengan penelian pertama ”Analisis Segmen Pasar dan

Perilaku Nasabah Terhadap Bank Syariah di Wilayah DKI Jakarta” terletak

pada fokus penelitian perilaku nasabah terhadap Bank Syariah, kemudian

metode yang digunakan adalah kuantitatif serta objek penelitian lembaga

keuangan makro syariah.

Beda penelitian yang kedua adalah fokus pengujian yang dilakukan

hanya menguji segmen pasar. Metode yang digunakan adalah deskriptif

kuantitatif menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas dengan menggunakan

non probability sampling dalam pengambilan sampel. Penelitian ini

menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan.

Beda penelitian yang ketiga yaitu metode penelitian yang

menggunakan analisis uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda, objek

penelitian dilakukan pada lembaga keuangan makro konvensional serta

menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data.

Beda penelitian yang selanjutnya terletak pada objek penelitian yaitu

pada lembaga keuangan makro serta strategi pemasaran menggunakan metode

Marketing Mix yang meliputi Produk, Harga, Lokasi, dan Promosi.

Beda penelitian yang terakhir terdapat pada objek penelitian yaitu pada

perusahaan asuransi, menggunakan teknik sampling purposive dalam

pengambilan sampel, mengumpulkan data dengan kuesioner serta

menggunakan metode analisys cluster dan multidimensional scsling (MDS)

16

Dari pemaparan beda penelitian yang sudah ada diatas maka penelitian

pada kali ini berbeda dengan penelitian sebelumnya dalam hal objek

penelitian yang diteliti kemudian metode penelitian yaitu menggunakan

metode penelitian kualitatif , serta penelitian pada kali ini lebih memfokuskan

pada produk pembiayaan yang dijalankan divisi marketing.

Penelitian yang akan dibahas penulis hanya mengenai strategi

pemasaran segmenting, targeting dan positioning pada produk pembiayaan

yang dilakukan oleh divisi marketing BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang

Suruh tanpa menggunakan pengujian hipotesis. Dengan perbedaan yang ada

maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang strategi pemasaran

segmenting, targeting dan positioning pada produk pembiayaan BMT Taruna

Sejahtera Cabang Suruh ini berbeda dan belum pernah ada yang

melakukannya.

B. Kajian Teoritik

1. Segmenting

Segmenting merupakan proses membagi pasar menjadi kelompok-

kelompok yang berbeda, yang didalamnya semua pelanggan memiliki

karakteristik yang sama sehingga mereka dapat dibedakan dari pelanggan

di segmen lain (Lovelock dan Wright, 2005: 116).

Segmentasi pasar dapat dibedakan dengan menggunakan variabel-

variabel segmentasi pasar. Kotler membagi segmentasi menjadi empat

variabel utama yaitu:

17

a. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi

unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi,

kota, atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan

untuk beroprasi dalam satu wilayah geografis atau beroprasi dalam

seluruh wilayah tetapi memberikan perhatian pada variasi lokal.

b. Segmentasi Demografis

Segmentasi demografis merupakan dasar untuk membedakan

kelompok-kelompok pelanggan. Pasar dibedakan menjadi

kelommpok-kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran

keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial.

c. Segmentasi Psikografis

Pada segmentasi ini pasar dibagi kedalam kelompok yang berbeda

berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai. Konsumen dalam

kelompok yang sama dapat menunjukkan gambaran psikografis yang

berbeda.

18

d. Segmentasi Perilaku

Dalam segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka

terhadap suatu produk. Untuk membentuk segmen pasar awal perlu

adanya variabel perilaku kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat

pemakaian, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap

(Kotler, 2002: 300-305).

2. Targeting

Targeting adalah memilih satu atau beberapa segmen konsumen yang

akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi.

Perusahaan harus memfokuskan kegiatanya pada beberapa bagian

konsumen saja dan meninggalkan bagian lainnya (Morissan, 2010: 70).

Kegiatan menetapkan pasar sasaran atau targeting ada dua, yaitu:

a. Evaluasi segmen pasar yang meliputi:

a. Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang usia

nasabah, pendapatan, jenis kelamin, atau gaya hidup dari setiap

segmen.

b. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitibilitas.

c. Sasaran dan sumber daya bank dengan memperhatikan energi yang

dimiliki bank yaitu ketersediaan sumberdaya manusia termasuk

ketrampilan yang dimiliki.

19

b. Memilih segmen

Menentukan satu atau lebih segmen yang memiliki nilai tinggi

bagi perusahaan. Kemudian menentukan segmen mana dan berapa

banyak yang dapat dilayani. Pertama membagi pemasaran menjadi:

1) Pemasaran serbasama, melayani semua pasar dalam arti tidak ada

perbedaan.

2) Pemasaran serba aneka, merancang tawaran untuk semua

pendapata, tujuan, atau kepribadian.

3) Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang

terbatas.

Kedua, ada beberapa alternatif untuk melakukan seleksi atau memilah

pasar sasaran, yaitu:

1) Product specialization

Merupakan cara perusahaan untuk hanya memfokuskan kepada

produk yang kemudian dijual kepada berbagai segmen pasar. Sebagai

contoh, jika sasaran perusahaan adalah masyarakat yang beragama

Islam yang maka perusahaan dapat menawarkan produk-produk yang

halal.

20

2) Full market converage

Alternatif ini perusahaan melakukan atau melayani semua segmen

yang ada dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan tanpa

adanya batasan tertentu (Kasmir, 2004: 120-121).

3. Positioning

Positioning merupakan strategi komunikasi yang berhubungan dengan

bagaimana menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam

pikiran konsumen, sehingga memiliki penilaian tertentu (Morissan, 2010:

72). Positioning adalah usaha yang dilakukan perusahaan untuk membuat

konsumen berpikir sesuatu mengenai produk dari perusahaan.

Beberapa strategi penentuan posisi pasar dapat dilakukan sebagai

berikut:

a. Atas Dasar Atribut

Atas dasar atribut didasarkan pada penentuan atribut produk

tertentu, misalnya bunga rendah atau tinggi baik untuk simpanan

maupun pinjaman.

b. Kesempatan Penggunaan

Kesempatan penggunaan maksudnya adalah simpanan diposisikan

sebagai kas atau tempat mengamankan uang atau tempat untuk

melakukan investasi.

21

c. Menurut Pengguna

Produk diposisikan berdasarkan penggunaan produk tersebut.

Misalnya tabungan untuk umum atau tabungan haji.

d. Langsung Menghadapi Pesaing

Produk diposisikan sebagai sesuatu yang lebih baik dibandingkan

pesaing perusahaan, misalnya BMT kami nomor satu atau yang terbaik

(Kasmir, 2004: 122).

e. Produk

Aspek-aspek yang dapat membuat produk dari perusahaan

berbeda dengan perusahaan lain cukup banyak. mulai dari bentuk,

fitur, kinerja, kesesuaian, daya tahan dan lain-lain. Misalnya pada

BMT, agar produknya berbeda dengan yang lain maka perusahaan

menambah nisbah bagi hasil yang lebih besar untuk anggotanya agar

berbeda dengan BMT lainnya (Amir, 2012: 175-177).

4. Pembiayaan

Pembiayaan menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil (Asiyah, 2014: 2). Di BMT

pembiayaan dibagi menjadi dalam beberapa bagian:

22

a. Pembiayaan dengan sistem bagi hasil

1) Mudharabah

Al-mudharabah merupakan akad kerja sama usaha antara dua

pihak di mana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan

seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila

rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan

akibat kelalaian pengelola dana. Jika kerugian diakibatkan

kecurangan pengelola dana maka penelola dana harus bertanggung

jawab atas kerugian tersebut (Antonio, 2001: 95).

2) Musyarakah

Musyarakah merupakan akad kerja sama antara dua pihak atau

lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan di tanggung bersama sesuai

kesepakatan (Asiyah, 2014: 197).

b. Pembiayaan dengan sistem sewa

1) Ijarah

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang atau

jasa, melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan

pemindahan kepemilikan atas barang tersebut.

23

2) Ijarah muntahia bit tamlik

Transaksi yang di sebat Ijarah muntahia bit tamlik adalah

sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau lebih

tepatnya akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di

tangan si penyewa ( Antonio, 2001: 108).

c. Pembiayaan dengan sistem jual beli

1) Murabahah

Murabahah adalah jual beli barang pada harga semula dengan

tambahan keuntungan yang dsepakati.

2) Salam

Salam merupakan akad pembelian barang yang diserahkan

kemudian hari, sedangkan pembayarannya dilakukan di awal

(Asiyah, 2014: 228).

3) Bai’ Bitsaman Ajil

Bai’ Bitsaman Ajil merupakan perjanjian pembelian dengan

tambahan keuntungan yang disepakati antara bank dengan

nasabah, dimana bank syariah menyediakan dananya untuk sebuah

investasi dan atau pembelian barang modal dan usaha anggotanya

yang kemudian proses pembayarannya dilakukan secara mencicil

atau angsuran (Kasmir, 2014: 8).

24

d. Pembiayaan dengan sistem jasa qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat

ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan harta

tanpa mengharapkan imbalan (Asiyah, 2014: 239).

25

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Profil sejarah perkembangan BMT Taruna Sejahtera

BMT Taruna Sejahtera didirikan oleh sekelompok pemuda kota

Ungaran yang membentuk lembaga usaha bertujuan untuk meringankan

beban rakyat kecil akibat himbitan ekonomi dampak krisis moneter pada

tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuatif harga bahan makanan

dan input pertanian yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997. Selama

periode puncak harga krisis pangan di pasar ritel meningkat pada tingkat

yang lebih tinggi hingga 3-25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis.

Pada tanggal 24 agustus 1998 setelah peringatan kemerdekaan RI

ke 53 telah berdiri lembaga keuangan yang diberi nama Koperasi Warung

Taruna Sejahtera dengan kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya

penjualan beras murah dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum

dari kementrian koperasi pengusaha kecil dan menengah kabupaten

Semarang No: 007/BH/KWK.11.1/IX/1998 tanggal 23 september 1998.

Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan

dengan baik dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun

2000 koperasi menutup usaha penyaluran sembako dan memilih fokus

pada usaha simpan pinjam dengan sistem syariah yang bertujuan untuk

26

memberikan pelayanan penguatan modal usaha mikro dan kecil yang

diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan pengesahan

Akte Perubahan Badan Hukum No: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000

tanggal 18 Februari 2000.

Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi kemajuan koperasi, tetapi usaha tersebut

belum dapat beroperasi dengan baik dan koperasi tidak mengalami

pertumbuhan, sehingga pada awal tahun 2011 koperasi melakukan

perubahan besar yang meliputi perubahan manajemen dengan menerapkan

IMS (Incentive Management System), perubahan sistem akuntansi dengan

mengimplementasikan aplikasi Core Banking IBS Realtime serta

memperluas jaringan kerja dengan membuka kantor kas diseluruh wilayah

kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan diterbitkan pula produk-

produk baru BMT dan telah mendapatkan pengesahan akte perubahan

anggaran dasar koperasi simpan pinjam syariah dari gubernur jawa tengah

No: 035/PAD/XIV/IV/2015 tanggal 30 April 2015.

Perubahan dari pola operasional lama ke pola operasional baru

membawa dampak pertumbuhan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat

dari pertumbuhan simpanan yang semula pada tahun 2011 sebesar 2

milyar meningkat menjadi 50 milyar pada akhir tahun 2015, sedang

pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang semula pada akhir tahun 2011

sebesar 1,5 milyar tumbuh menjadi 40 milyar pada akhir tahun 2015 untuk

27

9.100 orang usaha ekonomi lemah. Sedangkan pertumbuhan asset yang

semula pada awal tahun 2011 sebesar 3.9 milyar menjadi 55 milyar rupiah

di akhir tahun 2015.

Disamping perubahan pola operasional, pada RAT tahun 2012

pada tanggal 27 April 2013 Kantor Pusat BMT Taruna Sejahtera yang

semula masih kontrak di Jl. HOS Cokroaminoto No.416 Ungaran pindah

menempati gedung baru milik sendiri di Jl. Gatot Subroto No.133 Mutiara

Ungaran Square Kav.3 Ungaran.

2. Visi dan Misi BMT Taruna Sejahtera

a. Visi

Mewujudkan BMT Taruna Sejahtera sebagai Lembaga

Keuangan Syariah yang mampu melayani kebutuhan modal usaha bagi

anggota guna menunjang kesejahteraan bersama yang diridhoi Allah

SWT.

b. Misi

1) Pemberdayaan usaha ekonomi ummat khususnya ekonomi lemah

di wilayah Jawa Tengah.

2) Menyelenggarakan usaha simpan pinjam untuk melayani anggota

sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.

3) Menjalankan usaha simpan pinjam yang sesuai prinsip syariah

dengan efektif, efisien dan transparan.

28

3. Lokasi BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

Secara georafis BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

terletak di Pasar Suruh tepatnya jalan Suruh-Salatiga dusun Krajan RT. 05

RW. 05 Suruh kabupaten Semarang. Letak BMT ini tergolong setrategis

karena terletak di tepi jalan raya dan berada dilingkungan pasar Suruh,

sehingga menjadi keuntungan tersendiri bagi BMT dalam melakukan

pemasaran untuk menambah modal usaha mereka.

4. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera Kantor Pusat

Gambar 3.1 Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh

29

Kepala Kantor Cabang : Frendi Adetya.

Teller : Siti.

Account Officer : 1) Yuliyanti.

2) Dwi Isma.

3) Ella Dita P.

4) Muhamad Khavid

5. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang masing-masing Jabatan

a. General Manager (GM)

1) Fungsi Utama Jabatan

a) Memimpin Usaha BMT Taruna Sejahtera di wilayah kantor

cabang utama sesuai degan tujuan dan kebijakan yang telah

ditentukan CEO

b) Merencanakan, mengoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktifitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari

anggota dan lainya serta penyaluran dana yang secara langsung

berhubungan dengan aktifitas utama tersebut dalam upaya

mencapai target kantor cabang utama

c) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya

d) Membina hubungan dengan anggota dan pihak lain (customer)

yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan pelayanan

yang lebih baik

30

2) Tanggung Jawab

a) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat (CEO)

b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas

wewenang manajemen

c) Mengusulkan kepada CEO tentang penambahan, pengangkatan

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

oprasional BMT

d) Mengamangkan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan, serta seluruh asset BMT

e) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan

membuat laporan secara periodic kepada CEO

f) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang yang ada di wilayah kantor cabang

utama

g) meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor cabang utama

31

3) Wewenang

a) Memimpin rapat komitmen untuk memberikan keputusan

terhadap pengajuan pembiyaan

b) Menyetujui/menolak secara tertulis pengajuan rapat komite

secara musyawarah dengan alas an-alasan yang jelas

c) Menyetujui/menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang

d) Menyetujui pengerluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya oprasional lain sesuai dengan batas wewenang

e) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai degan ketentuan

yang berlaku

f) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

b. Manajer Cabang / Kepala Kas

Manajer cabang merupakan posisi organisasi dibawah general

manajer dan membawahi account officer dan teller.

1) Fungsi utama

a) Memimpin usaha BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

sesuai dengan tujuan dan kebijakan yang ditentukan BMT.

b) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

seluruh aktifitas lembaga yang meliputi penghimpunan dari

anggota (nasabah) dan lainnya serta penyaluran dana yang

32

merupakan kegiatan utama lembaga dan kegiatan-kegiatan

yang secara langsung berhubungan dengan aktifitas utama

tersebut dalam upaya mencapai target.

c) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawab.

d) Membina hubungan dengan anggota (nasabah) dan pihak lain

(konsumen) yang dilayani dengan tujuan untuk

mengembangkan pelayanan yang lebih baik.

e) Merencanakan mengarahkan dan mengevaluasi target

financing dan funding serta memastikan strategi yang

digunakan sudah tepat dalam upaya mencapai sasaran termasuk

dalam menyelesaikan pembiayaan bermasalah.

2) Tanggung Jawab

a) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat General Manajer (GM).

b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampui batas

wewenang manajemen.

c) Mengusulkan kepada GM tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT.

d) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang yang ada di kantor.

33

e) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan

permasalahan di tingkat pemasaran.

f) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

g) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan

melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan

pengembangan pasar serta proses penyelesaian pembiayaan

bermasalah.

3) Tugas-tugas Pokok

a) Menjabarkan kebijakan umum BMT Taruna Sejahtera yang

telah dibuat General Manajer (GM).

b) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampui batas

wewenang manajemen.

c) Mengusulkan kepada GM tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional BMT.

d) Mengamankan harta kekayaan BMT Taruna Sejahtera agar

terlindung dari bahaya kebakaran, pencurian, perampokan dan

kerusakan dengan cara:

e) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan

permasalahan di tingkat pemasaran.

f) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

34

4) Wewenang

a. Menyetujui / menolak secara tertulis pengajuan pembiayaan

dengan alasan-alasan yang jelas.

b. Menyetujui/ menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang.

c. Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan

biaya operasional lain sesuai dengan batas wewenang.

d. Memberikan teguran dan sanksi atas pelanggaran yang

dilakukan bawahan.

e. Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan

lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak

merugikan lembaga.

f. Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan

strategi-strategi yang lainnya yang berhubungan dengan bisnis

existing, peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan

bermasalah kepada Manajer BMT.

g. Menentukan target funding, financing dan penyelesaian

pembiayaan bermasalah bersama dengan Manajer BMT.

h. Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran.

i. Melakukan penilaian terhadap Staff Pemasaran (AO/FO) dan

Staff Penagihan (RO).

35

c. Account Officer (AO)

1) Fungsi Utama Jabatan

a) Melayani pengajuan pembiayaan serta memberikan

rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai degan hasil

analisi yang telah dilakukan.

b) Melayani permohonan penyimpanan dana (tabungan dan

deposito) usaha

c) Melakukan sosialisasi seluruh produk BMT Taruna Sejahtera

melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan

pihak/lembaga lainya.

d) Mengelola administrasi data anggota (nasabah) melakukan

proses pembiayan mulai dari pembiayaan hingga pelunasan

membuat akad-akad dan surat-surat perjanjian lain.

2) Tanggung Jawab

a) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses

sesuai degan proses sebenarnya.

b) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan degan tepat

dan lengkap sesuai degan kebutuhan dan mempresentasikan

dalam rapat komite.

c) Memastikan proses penyimpanan dana telah dilakukan degan

tepat dan lengkap serta sesuai dengan sistem dan prosedor yang

dimiliki.

36

d) Membantu tersesaikannya pembiayaan bermasalah

e) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar (funding dan financing).

f) Melakukan monitoring atas kertepatan penggunaan dana serta

ketepatan angsuran pembiayaan anggota (nasabah).

g) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping)

h) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan

i) Pengarsipan jaminan pembiayaan

j) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan

k) Membuat surat teguran dan peringantan kepada anggota

(nasabah) yang menunggak dan telah jatuh tempo

l) Pemeliharaan arsip-arsip dari pengajuan sampai terealisir

pembiayaan

m) Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi

pemohon (KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain)

3) Wewenang

a) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada manajer

BMT

b) Menenyukan target funding dan financing bersama dengan

manejer BMT

c) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian

pemasaran

37

d) Melakukan koordinasi dengan staf penagihan untuk target

penyelesaian pembiayaan bermasalah

e) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-

arsip pendukung

f) Tidak memberi berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan

g) Ikut memberikan kondribusi/usulan dalam rapat komite

d. Teller

1) Fugsi Utama Jabatan

a) Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang

sifatnya tunai

b) Memberikan pelayanan perima kepada anggota (nasabah)

sehubungan dengan produk fanding (penghimpunan dana) yang

dimiliki oleh BMT dalam hal ini simpanan lancer (Tabungan)

dan simpanan berjangka (Deposito)

c) Memberikan informasi hak dan kewajiban anggota (nasabah)

secukupnya dan informasi lain yang diperlukan dan

menngarahkan anggota (nasabah) pada pilihan produk yang

sesuai degan kebutuhannya.

2) Tanggung Jawab

a) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas

b) Terselesaikannya laporan kas harian

38

c) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi

d) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan

berjangka

e) Melaksanakan akad dan realisasi pembiayaan

f) Menerima setoran angsuran pembiayaan

g) Pelayanan terhadap pembukaan dan penutupan rekening

tabungan dan simpanan berjangka

h) Pengarsipan tabungan dan simpanan berjangka

i) Penghitungan bagi hasil dan pembukuannya

j) Pelaporan tentang perkembangan dana masyarakat

3) Wewenang

a) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi

di BMT

b) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada \

c) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang

diberikan atau atas persetujuan yang wewenang

d) Menolak pengekuaran kas apabila tidak ada bukti-bukti

pendukung yang kuat

e) Meminta pertanggujawaban persekot kas AO setiap hari jumat

39

e. Supervisor Kas

1) Fungsi Utama Jabatan

a) Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi

seluruh aktivitas dibandingkan operasional baik yang

berhubungan dengan pembukaan/akuntansi layanan anggota

yang dapat meningkatkan profesionalisme BMT Taruna

Sejahtera

b) Mengelola administrasi keuangan hingga pelaporan angka

keragaan

2) Tanggung jawab

a) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (serves

excellence) kepada anggota BMT Taruna Sejahtera

b) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang

anda dalam operasional BMT

c) Terasipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan dokumen

lembaga, dokumen pembiayaan serta dokumen penting lainya

d) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang

berkaitan secara langsung dengan keuangan

e) Pengeluaran uang dan penyimpanan uang dari dank e brankas

3) Wewenang

a) Memegang kas kecil sesuai dengan kebijakan yang ada untuk

kebutuhan rumah tangga

40

b) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum

c) Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan

administrasi inventaris)

d) Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan

inventaris kantor

e) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ketenagaan kerjaan

f) Membuat evaluasi terhadap absensi, job description dan goal,

kompetensi, motivasi, profesioanal dan aktivitas karyawan

lainnya yang berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja

g) Memberikan rekomendasi atas prestasi kerja karyawan

sehubungan dengan kegiatan mutasi, promosi, diklat dan

trainee serta rewad dan punisment

6. Bidang Usaha Perusahaan

Pada tahun ketiga belas, BMT Taruna Sejahtera berupaya untuk

mengembangkan usahanya di Kabupaten Semarang baik berupa simpanan

maupun pinjaman dengan berlandaskan prinsip syariah. Produk-produk

yangterdapat di BMT Taruna Sejahtera diantaranya adalah:

a. Produk Simpanan

1) Simpanan Amanah

Simpanan Amanah adalah simpanan anggota yang dapat

melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja

BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara halal sesuai

41

prnsip syariah. Simpanan Amanah tidak terikat oleh jangka waktu

dan merupakan embrio dari simpanan sukarela anggota. Dana

tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam usaha

produkif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan umat.

Simpanan Amanah mulai diperkenalkan pada bulan Januari 2011

sebagai pengganti simpanan sukarela yang sebelumnya telah

digunakan di BMT Taruna Sejahtera.

2) Simpanan Berkah

Simpanan Berkah adalah simpanan berjangka anggota yang

merupakan investasi dengan waktu satu, tiga, enam dan 12 bulan.

Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara

halal sesuai dengan prinsip syariah. Dana tersebut diperuntukkan

untuk membiayai berbagai macam usaha produktf dan konsumtif

yang bermanfaat untuk kepentingan umat. Sistem bagi hasil dari

Simpanan Berkah adalah diterima setiap bulan.

Bagi anggota yang ingin membuka rekening Simpanan

Berkah, maka harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu

mengisikan formulir aplikasi permohonan Simpanan Berkah dengan

melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang berlaku,

dengan setoran pertama minimal adalah Rp 5.000.000 dan setoran

pokok sebesar Rp 100.000 yang dapat diangsur 10 kali bagi anggota

baru.

42

Bagi anggota yang memiliki rekening Simpanan berkah

akan mendapatkan beberapa fasilitas dan keuntungan yang dari BMT

Taruna Sejahtera sebagai berikut:

a) Jangka waktu satu, tiga, enam dan 12 bulan.

b) Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (rumah/

warung/ pasar).

c) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over).

d) Dapat dijadikan jaminan pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna

Sejahtera.

e) Dikelola dengan akad mudharabah, bebas riba, menentramkan

dan menenangkan hati.

f) Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan

yang langsung dibukukan pada Simpanan Amanah yaitu jangka

waktu 1-3 bulan, nisbah 33,34 atau setara 12,00%, jangka waktu

6 bulan, nisbah 36,67 atau setara 13,20%, jangka waktu 12

bulan, nisbah 40,00 atau setara 14,40%.

3) Simpanan Berkah Discounted (dibayar di muka)

Simpanan Berkah Discounted sebenarnya sama halnya

dengan Simpanan Berkah yang biasa, yang membedakan keduanya

adalah sistem bagi hasilnya. Apabila pada Simpanan Berkah yang

biasa bagi hasilnya diterima setiap bulan, maka pada Simpanan

43

Berkah Discounted bagi hasilnya diberikan dimuka. Berikut

perhitungan bagi hasil Simpanan Berkah Discounted:

a) Jangka waktu 3 bulan, nisbah 33,34 atau setara 12,00% - 2,00% =

10,00%

b) Jangka waktu 6 bulan, nisbah 36,67 atau setara 13,20% - 2,00% =

11,20%

c) Jangka waktu 12 bulan, nisbah 40,00 atau setara 14,40% - 2,00%

= 12,40%

b. Pembiayaan Bermanfaat

Pembiayaan Manfaat adalah fasilitas pembiayaan atau

pinjaman guna memenuhi kebutuhan modal anggota untuk usaha

produktif maupun konsumtif yang dikelola secara halal sesuai syariah

dengan akad Murabahah, Ba’i Bitsaman Ajil dan Qardul Hasan.

Pembiayaan ini juga sebagai akad jual beli barang pada harga asal

(harga perolehan) dengan tambahan keuntungan (margin) yang

disepakati oleh kedua belah pihak. Cara pembayaran dan jangka waktu

disepakati bersama, dapat secara angsuran.

Adapun persyaratan pada produk pembiayaan manfaat adalah

sebagai berikut:

1) Mengisi formulir aplikasi permohonan pembiayaan.

2) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami/ istri dan fotokopi

Kartu Keluarga (KK).

44

3) Fotokopi rekening listrik atau rekening telepon (bulan terakhir).

4) Slip gaji bulan terakhir (untuk yang bekerja sebagai karyawan).

5) Kartu jamsostek (untuk yang bekerja sebagai karyawan).

6) Buku tabungan Bank dan kartu ATM.

7) Jaminan dapat berupa Sertifikat SHM dan PBB atau BPKB dan

fotokopi STNK.

B. Data Deskriptif BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

1. Data SDM BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

Sumber daya manusia sangat penting bagi kelangsungan hidup

BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh. Walaupun hanya terdapat

enam karyawan di BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh, hal

tersebut tidak menghambat berjalannya kegiatan ekonomi di BMT

tersebut. Sumber daya yang terbatas itulah yang menjadikan BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh untuk terus berproduktifitas. BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh memiliki komposisi sumber daya manusia

yang dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1 Data Komposisi Pendidikan SDM BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh

No. Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. SMA/Sederajat 2 1 3

2. Diploma - - -

3. Sarjana - 3 3

Jumlah 2 4 6

Sumber: BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

45

2. Data Demografis produk pembiayaan bermanfaat BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh sampai bulan mei 2017

a. Data Jenis Kelamin

Tabel 3.2 Data Jenis Kelamin Anggota BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh

No. Jeni Kelamin Jumlah

1. Laki-Laki 352

2. Perempuan 581

Jumlah 933

b. Data Usia

Tabel 3.3 Data Usia Anggota Pembiayaan bermanfat BMT

Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

No. Usia Jumlah (%)

1. 17-25 tahun 4

2. 26-35 tahun 15

3. 36-45 tahun 41

4. 46-55 tahun 27

5. 56-ke atas 13

Jumlah 100

c. Data Pekerjaan

Tabel 3.4 Data Pekerjaan Anggota BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh

No. Pekerjaan Jumlah (%)

1. Petani 9

2. Pedagang 41

3. Karyawan Swasta 14

4. Wiraswasta 31

5. Lain-lain 5

Jumlah 100

46

d. Data Pendapatan

Tabel 3.5 Data Hasil Pendapatan per Bulan Anggota BMT

Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

No. Pendapatan Jumlah (%)

1. Kurang dari Rp. 1.000.000,00 11

2. Rp. 1.000.000,00 - Rp.3.000.000,00 27

3. Rp. 3.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00 49

4. Rp.5.000.000,00 ke atas 13

Jumlah 100

e. Data Pendidikan

Tabel 3.6 Data Pendidikan Tarakhir Anggota BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh

No. Pendidikan Jumlah (%)

1. Tidak Tamat Sekolah 18

2. SD 23

3. SMP 21

4. SMA/SMK/Sederajat 34

5. Diploma/Sarjana 4

Jumlah 100

f. Data Agama

Tabel 3.7 Data Agama Anggota BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh

No. Agama Jumlah (%)

1. Islam 99

2. Non Islam 1

Jumlah 100

Sumber: BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

47

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Strategi Pemasaran Segmenting, Targeting dan Positioning pada Produk

Pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh

BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh mempunyai beberapa

akad produk pembiayaan bermanfaat yaitu, murabahah, ba’i bitsaman ajil

dan qadhul hasan. Tetapi kenyataan dilapangan produk pembiayaan yang

ditawarkan kepada calon anggota hanya akad ba’i bitsaman ajil, akad

murabahah sendiri jarang ditawarkan, karena berdasarkan pengalaman

sebelum-sebelumnya anggota sering mengeluh terlalu berat ketika membayar

secara kontan atau sekaligus di kemudian hari sehingga kemudian produk

pembiayaan bermanfaat ditawarkan dengan akad ba’i bitsaman ajil,

sedangkan pada akad qardhul hasan hanya diperuntukkan untuk karyawan

saja belum diperuntukkan ke anggota BMT.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan maka mendapatkan

beberapa strategi pemasaran produk pembiayaan bermanfaat yang di jalankan

BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh oleh divisi marketing yaitu

account officer.

48

1. Segmenting

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di BMT Taruna Sejahtera

Kantor Cabang Suruh account officer mengelompokkan calon anggota

pembiayaan bermanfaat akad ba’i bitsaman ajil dengan menggunakan

teori dari Kotler yaitu membagi pasar menjadi beberapa segmen:

a. Segmen geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi

unit-unit geografis yang berbeda seperti negara, wilayah, propinsi,

kota, atau lingkungan rumah tangga.

Pada segmen ini, produk pembiayaan bermanfaat akad ba’i

bitsaman ajil BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh difokuskan

pada wilayah yang dekat dengan kantor dan pasar yaitu meliputi

wilayah kabupaten Semarang bagian timur seperti Suruh, Susukan,

Tengaran, Bonomerto, Ujung-ujung, Sumber Rejo, serta beberapa

daerah kota Salatiga seperti Tingkir, Sidorejo, Pungkursari dan

Noborejo. Account officer melakukan strategi pemasarannya dengan

promosi di setiap warung yang ada di daerah tersebut.

b. Segmen Demografis

Segmentasi demografis merupakan dasar untuk membedakan

kelompok-kelompok pelanggan. Pasar dibedakan menjadi kelompok-

kelompok berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus

hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan,

49

agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial(Kotler, 2002:

302).

Berdasarkan data deskriptif yang telah diuraikan di bab

sebelumnya, account officer BMT Taruna Sejahtera kantor cabang

Suruh sampai pada bulan mei 2017 membagi pasar pembiayaannya

pada variablel usia, pekerjaan dan penghasilan. Pada variabel usia

acoount officer memilih usia mulai dari umur 17 tahun yang sudah

memiliki KTP. Dari data anggota konsumen tertinggi terdapat pada

umur antara 36-45 tahun, pada usia tersebut merupakan usia yang

menjadi segmen utama. Sedangkan pada variabel pekerjaan acoount

officer lebih memilih calon anggota pembiayaan yang mempunyai

pekerjaan sebagai pedagang pasar, wiraswasta dan karyawan tetap.

Acoount officer memilih pedagang pasar dan wiraswasta karena

menurut mereka pekerjaan tersebut merupakan segmen pasar yang

membutuhkan tambahan modal usaha, serta dalam pembayaran

angsuran biasanya tidak bermasalah karena sudah mempunyai

penghasilan. Oleh karena itu, kelompok tersebut dijadikan tujuan

utama dalam memasarkan produk pembiayaannya. Pada variabel

pekerjaan memilih karyawan karena memudahkan ketika pembayaran

angsuran yaitu dilakukan dengan potong gaji sehingga meminimalisir

tingkat pembiayaan bermasalah atau pembiayaan macet.

50

c. Segmen perilaku

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer dan acoount officer

pada segmen perilaku dilihat dari variabel status kesetiaan, dimana

stategi yang dilakukan kepada anggota yang sebelumnya pernah

menggunakan produk di tawari lagi produk pembiayaan bermanfaat

tersebut. Strategi tersebut sering berhasil jika di bandingkan dengan

mencari calon anggota yang baru. Biasanya pemakai atau anggota

mengajukan sendiri pembiayaan lagi sehingga acoount officer “tidak

susah-susah” menawarkan produknya lagi.

2. Targeting

Pada tahap ini strategi yang dilakukan oleh account officer dalam

menentukan target pasar pembiayaan BMT Taruna Sejahetera Kantor

Cabang Suruh adalah dengan menggunakan teori dari Kasmir yaitu

menentukan pasar sasaran berdasarkan evaluasi segmen pasar. Sebelum

memilih calon anggota pembiayaan account officer BMT Taruna

Sejahtera kantor cabang Suruh mempertimbangkan anggota dari segi

ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang usia nasabah atau

anggota, pendapatan, jenis kelamin, atau gaya hidup dari setiap segmen.

Dalam hal ini, pasar sasaran yang menjadi tujuan adalah calon

anggota yanag sudah memiliki KTP atau minimal berumur 17 tahun

dengan ketentuan mempunyai pendapatan tetap ataupun prospek usaha

yang jelas dan menguntungkan.

51

Pada produk pembiayaan acoount officer menetapkan target anggota

pembiayaan yang mempunyai bidang usaha seperti toko, warung

kelontong, fotokopi, pedagang pasar dan karyawan pabrik. Strategi yang

digunakan acoount officer menurut dari teori kotler yaitu:

a. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas yaitu

acoount officer memilih calon anggota berdasarkan mereka yang

memiliki usaha lancar, berkembang dengan pesat, pendapatan tetap,

calon anggota tidak mempunyai urusan hutang piutang dengan

lembaga keuangan serta memiliki identitas yang jelas berupa KTP,

surat nikah dan keluarga yang jelas.

b. Sasaran dan sumber daya BMT dengan memperhatikan energi yang

dimiliki BMT yaitu ketersediaan sumberdaya manusia termasuk

ketrampilan yang dimiliki dimana sebelum menentukan calon anggota

produk pembiayaan account officer melihat pekerjaan yang dimiliki

dari calon anggota yang dituju.

3. Positioning

BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh dalm hal ini acoount

officer memposisikan pasar pembiayaannya berdasarkan teori dari Kasmir

yaitu atas dasar atribut, penentuan berdasarkan atribut produk tertentu,

dimana calon anggota dapat melakukan pinjaman dengan produk

pembiaayaan tanpa jaminan dengan nominal Rp. 1.000.000 – 10.000.000

52

dengan kriteria calon anggota mempunyai prospek usaha, porsi usaha dan

kemajuan usaha yang jelas.

Agar produk pembiayaan lebih di kenal di masyarakat account

officer selalu mendekatkan dirinya di lingkungan masyarakat seperti

dengan datang di pesta pernikahan yang diadakan anggota, hal tersebut

biasanya menjadi suatu strategi yang jitu untuk menarik hati dari anggota.

Kemudian untuk memudahkan dan meminimalisir pembiayaan macet,

acoount officer mewajibkan setiap calon anggota yang akan menggunakan

produk pembiayaannya untuk membuka buku tabungan. Anggota di

harapkan bisa menyimpan beberapa uangnya untuk mengantisipasi ketika

mereka tidak mempunyai dana untuk membayar angsuran pembiayaan,

pada saat itulah buku tabungan tersebut berfungsi sebagai cadangan dana

untuk membayar angsuran.

B. Perkembangan Produk Pembiayaan BMT Taruna Sejahtera Kantor

Cabang Suruh

Perkembangan Anggota Pembiayaan Manfaat BMT Taruna Sejahtera

kantor cabang Suruh selama tiga tahun terakhir:

53

Tabel 4.1 Data Perkembangan Pencairan Pembiayaan

Manfaat BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh

No. Tahun Nominal Jumlah Anggota

1. 2014 Rp. 1.800.000.000 873

2. 2015 Rp. 1.200.000.000 923

3. 2016 Rp. 1.600.000.000 1120

Pada produk Pembiayaan Manfaat di BMT Taruna Sejahtera kantor

cabang Suruh, pada tahun pertama yaitu tahun 2014 BMT Taruna Sejahtera

memiliki anggota pembiayaan sebanyak 873 anggota dengan total pencairan

pembiayaan Rp 1.800.000.000,-. Kemudian di tahun 2015, jumlah anggota

BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh mengalami peningkatan jumlah

anggota yaitu menjadi 923 anggota, tetapi mengalami penurunan pada total

pencairan pembiayaan yaitu sebesar Rp 1.200.000.000,-. Pada tahun

selanjutnya yaitu tahun 2016 mengalami peningkatan anggota berjumlah 197

dari tahun sebelumnya, sehingga anggota pembiayaan BMT Taruna Sejahtera

kantor cabang Suruh menjadi 1120 anggota dengan total pencairan

pembiayaan Rp 1.600.000.000,-

54

C. Kendala-kendala yang di hadapi Account Officer dan cara menghadapi

kendala-kendala dalam memasarkan produk pembiayaan BMT Taruna

Sejahtera Kantor Cabang Suruh

Penerapan strategi pemasaran segmenting, targeting dan positioning

oleh divisi marketing pada BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh tidak

terlalu banyak kendala. Pada segmenting, account officer biasanya mengalami

kendala lingkungan atau daerah calon anggota yang kurang mendukung dalam

hal infrastruktur seperti belum ada akses jalan yang kurang memadai menuju

rumah anggota saat akan survei ataupun mengambil angsuran. Untuk

mengatasi hal tersebut account officer menggunakan sistem “jemput bola”

atau mengatasi kendala lingkungan yang kurang memadahi dengan

melakukan pertemuan di tempat yang disetujui antara account officer dengan

anggota agar memudahkan mereka saat membayar angsuran tanpa harus pergi

ke kantor BMT.

Kendala yang dihadapi pada segmen perilaku yaitu ketika anggota

yang mengajukan pembiayaan tidak berkenan untuk melengkapi berkas-

berkas yang menjadi syarat dalam pengajuan pembiayaan, beberapa anggota

menginginkan cara yang instan dalam mengajukan pembiayaan. Untuk

mengatasi kendala-kendala tersebut account officer memiliki cara yang cukup

efektif yaitu sebelum anggota mengajukan pembiayaan diwajibkan

melengkapi data-data yang di perlukan dengan pendekatan terus menerus.

55

Kemudian kendala pada positioning yang dialami oleh account officer

adalah tentang kurangnya pengetahuan dari calon anggota tentang produk

yang di tawarkan, serta belum memahami perbedaan antara BMT dengan

koperasi biasa, sehingga mereka lebih memilih koperasi dibanding BMT, hal

tersebut pastinya sedikit menyulitkan bagi account officer. Dalam

menghadapi kendala tersebut setiap hari minimal dalam seminggu tiga kali

account officer memberikan gambaran atau penyuluhan tentang apa produk

yang ditawarkan serta penyuluhan tentang perbedaan antara BMT dan

koperasi biasa kepada anggota yang dituju.

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pemaparan strategi pemasaran segmenting, targeting dan

positioning produk pembiayaan oleh divisi marketing BMT Taruna Sejahtera

kantor cabang Suruh yang telah dijelaskan diatas, maka penelitian ini dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. BMT Taruna Sejahtera BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh

mempunyai beberapa akad produk pembiayaan bermanfaat yaitu,

murabahah, ba’i bitsaman ajil dan qardhul hasan. Tetapi kenyataan

dilapangan produk pembiayaan yang ditawarkan kepada calon anggota

hanya akad ba’i bitsaman ajil, akad murabahah sendiri jarang ditawarkan.

Dalam menjalankan strateginya lebih menekankan pada segmen

geografis, segmen demografis dan segmen perilaku. Segmentasi geografis

dari BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh yaitu wilayah kabupaten

Semarang bagian timur seperti Suruh, Susukan, Tengaran, Bonomerto,

Ujung-ujung, Sumber Rejo, serta beberapa daerah kota Salatiga seperti

Tingkir, Sidorejo, Pungkursari dan Noborejo. Pasar sasaran yang menjadi

tujuan adalah calon anggota yanag sudah memiliki KTP atau minimal

berumur 17 tahun dengan ketentuan mempunyai pendapatan tetap ataupun

prospek usaha yang jelas dan menguntungkan. Kemudian calon anggota

57

pembiayaan yang mempunyai bidang usaha seperti toko, warung

kelontong, fotokopi, pedagang pasar dan karyawan pabrik.

BMT Taruna Sejahtera Kantor Cabang Suruh memposisikan pasar

pembiayaannya berdasarkan atas dasar atribut, yaitu penentuan atribut

produk tertentu, dimana calon anggota dapat melakukan pinjaman dengan

produk pembiaayaan tanpa jaminan dengan nominal Rp. 1.000.000 –

10.000.000 dengan kriteria calon anggota mempunyai prospek usaha,

porsi usaha dan kemajuan usaha yang jelas.

2. Perkembangan BMT Taruna Sejahtera kantor cabang Suruh setelah

menjalankan strategi pemasaran segmenting, targeting, dan positioning

pada produk pembiayaannya telah mengalami sedikit peningkatan ditahun

2016. Walaupun pada tahun 2015 sempat mengalami penurunan, serta

peningkatan jumlah anggota ditahun 2016 mulai meningkat sedikit demi

sedikit.

3. Kendala-kendala yang dihadapi account officer pada segmen perilaku

seperti anggota yang tidak mau melengkapi berkas-berkas yang menjadi

syarat pengajuan pembiayaan. Kemudian kendala yang dialami oleh

account officer pada segmen geografis adalah lingkungan atau daerah

calon anggota yang kurang mendukung dalam hal infrastruktur seperti

belum ada akses jalan yang kurang memadai menuju rumah anggota.

Untuk mengatasi hal tersebut account officer memiliki cara yang

cukup efektif yaitu sebelum anggota mengajukan pembiayaan diwajibkan

58

melengkapi data-data yang di perluka. Kemudian, untuk mengatasi

kendala lingkungan yang kurang memadahi account officer melakukan

perjanjian di tempat yang disetujui antara account officer dengan anggota.

B. Saran

Setelah penulis melakukan penelitian dan observasi di BMT Taruna

Sejahtera kantor cabang Suruh, maka penulis memberikan beberapa saran

berhubungan dengan strategi pemasaran segmenting, targeting dan

positioning pada produk pembiayaannya yang dijalankan divisi marketing,

yaitu:

1. Sebaiknya memperluas segmen goegrafi pada wilayah kerja apalagi untuk

yang wilayah Suruh.

2. Mempertahankan anggota yang potensial dengan menciptakan

kekeluargaan antara pihak anggota dan pihak BMT.

3. Kemudian yang terakhir berhati-hati dalam menentukan target produk

pembiayaan, agar target ditentukan merupakan benar-benar target yang

paling potensial di pasar. Sehingga dapat menambah pendapatan pada

BMT Taruna Sejahter kantor Cabang Suruh.

59

DAFTAR PUSTAKA

Amir, Muhammad Taufik. 2012. Manajemen Strategik: Konsep dan

Aplikasi. Jakarta: Rajawali Press.

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik.

Jakarta: Gema Insani.

Arifin, Ali. 2005. Seni Menjual: Perspektif Bisnis, Ide-ide Penjualan serta

Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.

Asiyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

Yogyakarta: Teras.

Faiqoh, Rida. 2013. “Analisis Strategi Pemasaran KPRS di Bank

Muamalat Cabang Kudus”. Iqtishadia. Vol. 6. No. 2: 280-291.

Irviana, RR Kathrin, Rita Nurmalina dan Arif Imam Suroso. 2008.

“Analisis Segmen Pasar dan Perilaku Nasabah Terhadap Bank

Syariah di Wilayah DKI Jakarta”. Jurnal Manajemen dan

Agribisnis. Vol. 5. No. 2: 87-97.

Karamoy, Sandi Wulan. 2013. “Strategi Segmenting, Targeting dan

Positioning Pengaruhnya Terhadap Keputusan Konsumen

Menggunakan Produk KPR BNI Griya”. Jurnal EMBA. Vol. 1. No.

3: 562-571.

Kasmir.2014. Pemasaran Bank. Jakarta: Prenada Media.

Kembuan, Precylia Cyndi, Lisbeth Mananeke dan Agus Supandi Soegioto.

2014. “Analisis Segmentasi, Targeting dan Positioning

Pembiayaan Mobil Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Tbk

Cabang Manado”. Jurnal EMBA. Vol. 2. No. 3: 853-863.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Prenhallindo.

Lovelock, Christopher H, Lauren K Wright. 2005. Manajemen Pemasaran

Jasa. Jakarta: Indeks.

Mansur Chadi Mursid dan Rr. Kathrin Irviana. 2012. “Analisis Segmen

Pasar dan Perilaku Nasabah Bank Syariah: Kajian Hukum Islam

Terhadap Produk HSBC Amanah Indonesia”. Al-Iqtishad. Vol. 4.

No. 2: 202-216.

60

Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:

Prenadamedia Group.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil.

Yogyakarta: UII Press.

Suryanto, Bagong dan Sutinah. 2006. Metode Penelitian Berbagai

Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana.

Wiratha, I Made. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi.

Yogyakarta: Andi Offfset.

LAMPIRAN