strategi pemasaran pakan ternak ayam ras … hasryningsih asfar.pdf · a. pendahuluan baku dan juga...

15
JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X 21 STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk UNIT MAKASSAR Andi Hasryningsih Asfar 1 1 Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten ABSTRACT This research aimed to analyze the development prospect market chicken fodder at PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk of Makassar Unit, and determine the marketing strategy that could be implemented at the current condition of interprise and market situation. The research was conducted by using case study method at PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk of Makassar Unit. The data of the research were collected by means of direct observation and interview technique using quistionnaires. The collected data were then descriptively analyzed using Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT), and Internal-External (IE) Matrix analyses. Based on the Internal-External (IE) Matrix analyses, it was found that the enterprise was on the development position. Therefore, the strategies that can be implemented are to take over the marketing leadership, keep the development to be based on the product quality, and increase or strengthen the weak marketing area. Whereas, the SWOT analyses showed that the enterprise could perform the strategies of SO, ST, WO, and WT simultaneously. Keywords: Marketing Strategy, Strength, Weakness, Opportunity, Threat. A. PENDAHULUAN Pabrik pakan sebagai industri penunjang dalam mengantisipasi perkembangan usaha peternakan tumbuh dengan pesat, bukan hanya merupakan suatu unit produksi semata, melainkan juga merupakan suatu unit usaha yang menghadapi persaingan diantara sesamanya dalam merebut pasar. Ini bisa dilihat dengan makin maraknya merek-merek produk pakan di Indonesia khususnya di Makassar. Dari merek dan karakteristik serta keistimewaan yang berbeda dari masing-masing produk bergantung dari formula yang digunakan masing-masing perusahaan yang akan berpengaruh terhadap harga jual produk pakan tersebut. Mereka bersaing dalam memasarkan produknya kepada para peternak dengan berbagai strategi yang berbeda pula. Suwarta (1994) menyatakan bahwa dalam sistem industri peternakan, perusahaan sapronak menghadapi dua pasar yaitu pasar “input” untuk mendapatkan bahan baku dan juga pasar “output” untuk menjual produksinya yang berupa pakan, obat-obatan maupun bibit anak ayam. Selanjutnya dikatakan pula, adalah suatu hal yang bijaksana apabila masalah pemasaran produk senantiasa dipikirkan sejak sebelum usaha dimulai maupun pada usaha yang berlangsung dalam hal pengembangan usaha tersebut. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran dengan memperhatikan lingkungannya. Adapun lingkungan yang dimaksud, tentunya berupa variabel-variabel yang dapat dikontrol (biasa disebut bauran pemasaran) yang meliputi produk, harga, promosi dan distribusi. Banyaknya perusahaan yang memproduksi barang yang sejenis dalam hal ini pakan ternak ayam ras mengakibatkan suatu perusahaan harus sedini mungkin memikirkan pesaing yang ada pada pasar yang akan dimasukinya, sehingga produk yang dihasilkan telah siap untuk bersaing dengan produk yang

Upload: hoangdiep

Post on 14-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

21

STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS

PADA PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk

UNIT MAKASSAR

Andi Hasryningsih Asfar 1

1Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bina Bangsa Banten

ABSTRACT

This research aimed to analyze the development prospect market chicken fodder at PT.Japfa Comfeed

Indonesia Tbk of Makassar Unit, and determine the marketing strategy that could be implemented at the

current condition of interprise and market situation. The research was conducted by using case study

method at PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk of Makassar Unit. The data of the research were collected by

means of direct observation and interview technique using quistionnaires. The collected data were then

descriptively analyzed using Strength, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT), and Internal-External

(IE) Matrix analyses. Based on the Internal-External (IE) Matrix analyses, it was found that the enterprise

was on the development position. Therefore, the strategies that can be implemented are to take over the

marketing leadership, keep the development to be based on the product quality, and increase or strengthen

the weak marketing area. Whereas, the SWOT analyses showed that the enterprise could perform the

strategies of SO, ST, WO, and WT simultaneously.

Keywords: Marketing Strategy, Strength, Weakness, Opportunity, Threat.

A. PENDAHULUAN

Pabrik pakan sebagai industri penunjang

dalam mengantisipasi perkembangan usaha

peternakan tumbuh dengan pesat, bukan hanya

merupakan suatu unit produksi semata,

melainkan juga merupakan suatu unit usaha

yang menghadapi persaingan diantara

sesamanya dalam merebut pasar. Ini bisa dilihat

dengan makin maraknya merek-merek produk

pakan di Indonesia khususnya di Makassar. Dari

merek dan karakteristik serta keistimewaan yang

berbeda dari masing-masing produk bergantung

dari formula yang digunakan masing-masing

perusahaan yang akan berpengaruh terhadap

harga jual produk pakan tersebut. Mereka

bersaing dalam memasarkan produknya kepada

para peternak dengan berbagai strategi yang

berbeda pula. Suwarta (1994) menyatakan

bahwa dalam sistem industri peternakan,

perusahaan sapronak menghadapi dua pasar

yaitu pasar “input” untuk mendapatkan bahan

baku dan juga pasar “output” untuk menjual

produksinya yang berupa pakan, obat-obatan

maupun bibit anak ayam. Selanjutnya dikatakan

pula, adalah suatu hal yang bijaksana apabila

masalah pemasaran produk senantiasa dipikirkan

sejak sebelum usaha dimulai maupun pada usaha

yang berlangsung dalam hal pengembangan

usaha tersebut. Keberhasilan perusahaan dalam

pemasaran dengan memperhatikan

lingkungannya. Adapun lingkungan yang

dimaksud, tentunya berupa variabel-variabel

yang dapat dikontrol (biasa disebut bauran

pemasaran) yang meliputi produk, harga,

promosi dan distribusi.

Banyaknya perusahaan yang

memproduksi barang yang sejenis dalam hal ini

pakan ternak ayam ras mengakibatkan suatu

perusahaan harus sedini mungkin memikirkan

pesaing yang ada pada pasar yang akan

dimasukinya, sehingga produk yang dihasilkan

telah siap untuk bersaing dengan produk yang

Page 2: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

22

sejenis yang ada dipasaran, untuk itu dibutuhkan

penetapan strategi untuk memenangkan pasar.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit

Makassar (PT.JCI) merupakan salah satu

perusahaan yang bergerak dalam usaha makanan

ternak yang khusus melayani kebutuhan pakan

di Kawasan Indonesia Timur. Dalam

menjalankan usahanya perusahaan ini bersaing

dengan beberapa perusahaan pakan ternak yang

ada di Makassar dan menyadari perlunya

pemahaman konsep dan implementasi

pemasaran dalam mencapai tujuan

pemasarannya. Untuk itu diperlukan suatu

kegiatan pemasaran yang merupakan kegiatan

perusahaan mulai dari perencanaan produksi

hingga penyalurannya. Dalam kegiatan ini

tentunya membutuhkan suatu strategi pemasaran

guna menghadapi perusahaan lain yang

memasarkan produk yang sejenis di pasar

konsumen.

Kotler (2003) menyatakan strategi

pemasaran dapat dikatakan sebagai suatu

perencanaan strategis yang berorientasi pada

pasar, ini dimaksudkan karena segala proses

manajerial dalam strategi pemasaran berfungsi

untuk mengembangkan dan menjaga agar

tujuan, keahlian, dan sumberdaya organisasi

sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah.

Tujuan dari perencanaan strategis ini adalah

untuk membentuk dan menyempurnakan usaha

dan produk perusahaan sehingga memenuhi

tujuan laba dan pertumbuhan. Perencanaan

strategis ini dilaksanakan pada empat tingkat

yaitu korporasi/perusahaan, divisi, unit usaha

dan produk.

Porter (2003) menjelaskan bahwa di

dalam suatu industri, aturan persaingan dicakup

di dalam lima kekuatan bersaing, yaitu

masuknya pesaing baru, ancaman dari produk

pengganti (subtitusi), kekuatan pertawaran

(tawar menawar) pembeli, kekuatan pertawaran

pemasok, dan persaingan di antara pesaing-

pesaing yang ada. Kelima kekuatan tersebut

menentukan kemampulabaan industri karena

mempengaruhi harga, biaya, dan memerlukan

investasi perusahaan di dalam suatu industri.

Kekuatan masing-masing dari kelima kekuatan

bersaing merupakan fungsi struktur industri,

atau karakteristik ekonomi dan teknis yang

mendasari suatu industri.

Keberhasilan suatu strategi yang telah

ditetapkan sangat ditentukan oleh seberapa besar

tingkat kesesuaian strategi terserbut dengan

perubahan lingkungan, persaingan, serta siatuasi

organisasi. Kriteria posisi yang relatif kuat

dicerminkan oleh perusahaan yang:

a. Memiliki pangsa pasar yang cukup

signifikan

b. Memilki produk yang unggul dalam

pangsa pasar

c. Memiliki pangsa pasar yang terus

meningkat

d. Memiliki pasar yang sangat kompetitif

Sedangkan untuk membangun karakter

struktural, ada beberapa komponen kunci antara

lain :

a. Berkosentrasi dalam bisnis yang dimiliki

oleh kekuatan perusahaan

b. Bermain dalam bisnis yang dipandang

kurang atraktif oleh pesaing

c. Bermain dalam bisnis, di mana teknologi

yang digunakan perusahaan lebih unggul

dibandingkan dengan teknologi pesaing.

d. Konsentrasi dalam bisnis di mana anda

memiliki hubungan khusus dengan sumber

bahan baku, distributor, konsumen atau

mendapat dukungan organisasi lain.

Konsep-konsep yang berhubungan

dengan keunggulan bersaing menurut Day dan

Wensley (1988) dalam Rangkuti (2005) adalah

sebagai berikut :

a. Distinctive competence. Tindakan yang

dilakukan oleh perusahaan agar dapat

melakukan kegiatan yang lebih baik

dibandingkan dengan pesaing. Distinctive

competence menjelaskan kemampuan

spesifik suatu organisasi. Identifikasi dalam

distinctive compotence dalam suatu

Page 3: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

23

organisasi meliputi keahlian tenaga kerja

dan kemampuan sumber daya.

b. Competitiv advantage. Kegiatan spesifik

yang dikembangkan oleh perusahaan agar

lebih unggul dibandingkan dengan

pesaingnya. Keunggulan bersaing

disebabkan oleh pilihan strategi yang

dilakukan perusahaan untuk merebut pasar.

Menurut Siagian (2002) bahwa Analisis

SWOT merupakan salah satu instrumen yang

ampuh dalam melakukan analisis stratejik,

keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk

memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan

pemanfaatan peluang sehingga sekaligus

berperan sebagai alat untuk meminimalisasi

kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi

dan menekan dampak ancaman yang timbul dan

harus dihadapi. Jika para penentu strategi

perusahaan mampu melakukan kedua hal

tersebut dengan tepat, biasanya upaya untuk

memilih dan menentukan strategi yang efektif

membuahkan hasil yang diharapkan.

Faktor-faktor Berupa kekuatan. Yang

dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang

dimilki oleh suatu perusahaan adalah antara lain

kompetensi khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan

keunggulan komparatif oleh unit usaha

dipasaran. Dikatakan demikian karena satuan

bisnis memiliki sumber, keterampilan, produk

andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih

kuat dari para pesaing dalam memuaskan

kebutuhan pasar yang sudah direncanakan akan

dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

Contoh-contoh bidang-bidang keunggulan itu

antara lain ialah kekuatan pada sumber

keuangan, citra positif, keunggulan kedudukan

di pasar, hubungan dengan pemasok, loyalitas

pengguna produk dan kepercayaan para berbagai

pihak yang berkepentingan.

Faktor-faktor kelemahan. Yang

dimaksud adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber, keterampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius

bagi penampilan kinerja organisasi yang

memuaskan. Berbagai keterbatasan dan

kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat

pada sarana dan prasarana yang dimiliki atau

tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang

rendah, keterampilan pemasaran yang tidak

sesuai dengan tuntutan pasar, produk yang tidak

atau kurang diminati oleh para pengguna atau

calon pengguna dan tingkat perolehan

keuntungan yang kurang memadai.

Faktor Peluang. Peluang adalah berbagai

situasi lingkungan yang menguntungkan dari

suatu satuan bisnis. Yang dimaksud dengan

berbagai situasi tersebut antara lain ialah :

a. kecenderungan penting yang terjadi

dikalangan pengguna produk

b. identifikasi suatu segmen pasar yang

memadai perhatian,

c. perubahan dalam kondisi persaingan

d. perubahan dalam peraturan perundang-

undangan yang membuka berbagai

e. kesempatan baru dalam kegiatan berusaha,

f. hubungan dengan para pembeli yang akrab

dan

g. hubungan dengan pemasok yang harmonis

Faktor Ancaman. Ancaman faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan

suatu satuan bisnis. Jika tidak diatasi ancaman

akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun

di masa depan. Berbagai contohnya, antara lain,

adalah :

a. masuknya pesaing baru di pasar yang sudah

dilayani oleh satuan bisnis,

b. pertumbuhan pasar yang lamban

c. meningkatnya posisi tawar pembeli produk

yang dihasilkan,

d. menguatnya posisi tawar pemasok bahan

mentah atau bahan baku yang diperlukan

untuk proses lebih lanjut menjadi produk

tertentu

e. perkembangan dan perubahan teknologi

yang belum dikuasai,

Page 4: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

24

f. perubahan dalam peraturan perundang-

undangan yang sifatnya restriktif

PT.JCI Tbk Unit Makassar memperlihatkan

pergerakan volume penjualan yang fluktuatif

tahun 2005. Hal tersebut terjadi karena faktor

eksternal perusahaan, seperti situasi pasar,

faktor lingkungan seperti penyebaran penyakit

dan peralihan usaha peternakan ke usaha sektor

lain yang berdampak menurunnya populasi

ternak ayam ras sehingga akan berpengaruh

terhadap permintaan pakan. Volume penjualan

setiap bulannya dalam kurun waktu 2005 dapat

dilihat pada gambar 1.

.

Perusahaan hanya melayani kelompok

pasar hanya dari para agen yang ditunjuk dan

peternak besar yang memiliki skala usaha diatas

50.000 ekor, selebihnya itu tidak dilayani

kecuali yang bermitra dengan perusahaan.

Dengan adanya kelompok pasar ini, maka

perusahaan dituntut untuk dapat memuaskan

kelompok pasar yang dilayani, karena loyalitas

hanya bisa dicapai melalui tingkat kepuasan

yang merupakan nilai bagi konsumen. Namun

perlu disadari bahwa perusahaan juga memiliki

keterbatasan yang berkaitan dengan sumber daya

yang dimiliki. Yang menjadi pertanyaan, apakah

saat ini perusahaan telah mengetahui dan

menyadari potensi yang dimiliki serta hambatan

yang sedang dihadapi dalam memasuki pasar

pakan ternak ayam ras. Potensi dan hambatan

tersebut meliputi faktor-faktor internal dan

eksternal yang dimiliki perusahaan.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka

penulis tertarik untuk meneliti permasalahan

tersebut dengan mencoba melihat dari sisi

keberadaan perusahaan itu sendiri dalam

memasuki pasar pakan ternak ayam ras yaitu

dari lingkungan internal dan eksternal

perusahaan yang meliputi; Kekuatan (Strenght),

Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity),

dan Ancaman (Threat) yang dikenal dengan

sebutan SWOT. Hasil dari analisis ini akan

digunakan untuk merumuskan suatu strategi

pemasaran yang diharapkan sesuai dan efektif

pada kondisi perusahaan dan situasi pasar saat

ini.

Hipotesis

Analisis SWOT pada PT.Japfa Comfeed

Indonesia Tbk Unit Makassar akan

menghasilkan beberapa kemungkinan strategi

yang mengarah pada strategi pertumbuhan

(growth strategy).

Perusahaan telah menerapkan strategi

fokus yang tepat dalam pemasarannya dengan

menyesuaikan kondisi perusahaan dan situasi

pasar saat ini.

B. BAHAN DAN METODE

Rangkuti (2005), mengemukakan proses

penyusunan analisis SWOT melalui tiga tahap

analisis, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data

2. Tahap analisis

3. Tahap pengambilan keputusan

Ad. 1. Tahap Pengumpulan Data

Tahap ini merupakan suatu kegitan

pengklasifikasian dan pra analisis. Pada tahap ini

data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data

eksternal dan data internal. Data eksternal dapat

diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan,

seperti data pasar, kompetitor, komunitas,

pemasok, pemerintah, dan kelompok

kepentingan tertentu. Data internal dapat

diperoleh di dalam perusahaan itu sendiri,

seperti laporan keuangan, laporan kegiaan

sumberdaya manusia (jumlah karyawan,

keahlian, pengalaman, gaji, dan turn over),

Page 5: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

25

laporan kegiatan operasional dan laporan

kegiatan pemasaran.

Ad. 2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi

yang berpengaruh terhadap kelangsungan

perusahaan, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut

kedalam model-model kuantitatif strategi.

Model-model analisis kuantitatif dalam

penelitian ini, yang kami gunakan hanya ada dua

model yaitu Matrik SWOT dan Matrik Internal

dan Eksternal (Matrik IE). Menurut Rangkuti

(2005), boleh digunakan salah satu bentuk

model kuantitatif atau beberapa model sekaligus

agar dapat memperoleh analisis yang lebih

lengkap dan akurat.

Matriks SWOT

Matrik SWOT dapat menggambarkan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman

ekternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan

beberapa kemungkinan strategi berdasarkan

hasil kombinasi dari faktor-faktor tersebut,

berupa strategi SO (Strenght-Opportunit),

strategi ST (Strenght-Threat), strategi WO

(Weakness-Opportunity), dan strategi WT

(Weakness-Threat).

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran

perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang sebenarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan

kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan

pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang

bersifat defenisif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta

menghindari ancaman.

Matrik Internal dan Ekternal (IE)

Matrik internal dan eksternal

dikembangkan dari model General Electrik (GE-

Model). Matrik ini dikenal pula sebagai matrik

portfolio, yang berguna untuk mengetahui

keadaan internal dan eksternal mempengaruhi

suatu perusahaan. Dimensi utama adalah daya

tarik pasar dan kekuatan bisnisnya. Kedua faktor

cocok untuk digunakan menilai suatu bisnis dari

pandangan pemasaran. Perusahaan akan berhasil

jika terjun ke pasar yang menarik, dimana

perusahaan tersebut memiliki kekuatan bisnis

yang diperlukan untuk meraih pasar tersebut.

Analisis ini berguna untuk perencana strategis

mengenali faktor-faktor internal dan eksternal

suatu pasar. Seperti yang diungkapkan oleh

Kotler (2003), faktor-faktor yang dianalisis

seperti (a) Daya Tarik Pasar meliputi : ukuran

pasar, pertumbuhan pasar, margin laba,

persaingan, teknologi, kurs mata uang dan

inflasi, sumber daya energi dan lingkungan, (b)

Kekuatan Pasar yang meliputi pangsa pasar,

pertumbuhan pangsa pasar, biaya per unit, mutu

yang dihasilkan, kekuatan merek, produk, riset

dan pengembangan, distribusi, promosi dan

bahan baku.

Ad. 3. Tahap Pengambilan Keputusan

Page 6: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

26

Tahap ini merupakan tahap akhir dari

analisa SWOT. Tahap pengambilan keputusan

merupakan kombinasi faktor internal dan

eksternal. Bentuk diagram tahap pengambilan

keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut :

Gambar. 3.Diagram Analisis SWOT (Rangkuti,

2005)

Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat

menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan

kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada.

Strategi yang harus diterapkan

dalam kondisi ini adalah

mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif

(Growth oriented strategy).

Kuadran 2: Meskipun menghadapi berbagai

ancaman, perusahaan ini masih

memiliki kekuatan dari segi

internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan

peluang jangka panjang dengan

cara strategi diversifikasi

(produk/jasa).

Kuadran3: Perusahaan menghadapi peluang

pasar yang sangat besar, tetapi di

lain pihak, ia menghadapi

beberapa kendala/kelemahan

internal. Kondisi bisnis pada

kuadran 3 ini mirip dengan

Question Mark pada BCG matrik.

Fokus strategi perusahaan ini

adalah meminimalkan masalah-

masalah internal perusahaan

sehingga dapat merebut peluang

pasar yang lebih baik.

Kuadran 4: Ini merupakan siatuasi yang sangat

tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi

berbagai ancaman dan kelemahan

internal

Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah peneilitian

yang menggunakan metode deskriptif. Metode

deskriptif merupakan sutu metode dalam

penelitian status menusia, suatu obyek, suatu

kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang.

Penelitian ini didesain dengan

mengguakan studi kasus. Mengacu pada aspek

yang terjadi maka merupakan penelitian yang

merinci tentang sesuatu unit selama kurun waktu

tertentu.

Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer ini diperoleh melalui

wawancara langsung dengan panduan kuisioner

pada pihak yang bertanggungjawab terhadap

pemasaran perusahaan dan data internal

perusahaan.

Data sekunder digunakan sebagai

keterangan penunjang yang dikumpulkan dari

instansi terkait dan literatur-literatur yang

berkaitan dengan penelitian ini, seperti dari

Dinas Peternakan dan Biro Statistik. Data

sekunder yang dikumpulkan ini bersifat

kuantitatif dan kualitatif.

Metode Analisis Data

Metode analisis data yang dilakukan

adalah:

1. Analisis Deskriptif

Untuk mendapatakan gambaran kinerja

perusahaan secara umum dan berbagai masalah

yang merupakan kendala serta faktor pendukung

yang dimiliki perusahaan maka dilakukan

Page 7: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

27

analisa deskriptif antara berbagai faktor yang

diduga mempengaruhi perusahaan baik faktor

eksternal dan internal perusahaan dengan

perkembangan produktifitas perusahaan.

2. Analisis Strength, Weaknesses,

Opportunities, dan Threats (SWOT

Analysis)

Sebelum dilakukan analisis SWOT,

dilakukan klasifikasi dan analisis faktor-faktor

strategi eksternal ( EFAS = External Factor

Analysis Summary) maupun faktor-faktor

strategi internal ( IFAS = Internal Factor

Analysis Summary). Prosedur analisis faktor-

faktor eksternal adalah sebagai berikut

(Rangkuti, 2005) :

a. Disusun faktor-faktor yang menjadi peluang

dan ancaman

b. Dilakukan pemberian bobot dari 1,00 hingga

0,00 (dari sangat penting hingga tidak

penting) tergantung besarnya dampak faktor

tersebut.

c. Dilakukan pemberian rating skala 4 – 1

untuk peluang (peluang yang besar

diberikan nilai 4, dan paling kecil diberikan

nailai 1)

d. Dilakukan pemberian rating skala 1- 4 untuk

ancaman ( ancaman yang besar diberikan

nilai 1, dan paling kecil diberikan nilai 4)

e. Dilakukan perkalian antara bobot dengan

rating sehingga diperoleh nilai untuk setiap

faktor.

f. Nilai setiap faktor dijumlahkan sehingga

diperoleh nilai total untuk faktor strategi

eksternal. Nilai ini menunjukkan bagaimana

perusahaan bereaksi terhadap faktor

eksternalnya dan dapat digunakan sebagai

pembanding untuk perusahaan sejenis.

Setelah melakukan klasifikasi dan

analisis faktor eksternal, dilakukan klasifikasi

dan analisis faktor internal ( kekuatan dan

kelemahan perusahaan). Prosedur analisis

faktor-faktor internal (IFAS = Internal Factor

Analysis Summary) adalah sebagai berikut :

a. Disusun faktor-faktor yang menjadi

kekuatan dan kelemahan

b. Dilakukan pemberian bobot dari 1,00 hingga

0,00 (dari sangat penting hingga tidak

penting) tergantung besarnya dampak faktor

tersebut.

c. Dilakukan pemberian rating skala 4 – 1

untuk peluang (peluang yang besar

diberikan nilai 4, dan paling kecil diberikan

nailai 1)

d. Dilakukan pemberian rating skala 1- 4 untuk

ancaman ( ancaman yang besar diberikan

nilai 1, dan paling kecil diberikan nilai 4)

e. Dilakukan perkalian antara bobot dengan

rating sehingga diperoleh nilai untuk setiap

faktor.

f. Nilai setiap faktor dijumlahkan sehingga

diperoleh nilai total untuk faktor strategi

eksternal. Nilai ini menunjukkan bagaimana

perusahaan bereaksi terhadap faktor

eksternalnya dan dapat digunakan sebagai

pembanding untuk perusahaan sejenis.

Nilai dari faktor eksternal (EFAS) dan

faktor internal (IFAS) dilakukan penentuan

posisi perusahaan di matrik internal eksternal.

3. Analisis Matrik Internal dan Eksternal

(IE)

Menurut Rangkuti (2005), suatu

perusahaan membutuhkan parameter faktor daya

tarik pasar sebagai faktor eksternal dan faktor

kekuatan pasar sebagai faktor internal. Adapun

cara mengukur daya tarik pasar dan kekuatan

pasar adalah sebagai berikut :

a. Tentukan faktor-faktor yang mempengaruhi

daya tarik pasar dan kekuatan pasar.

b. Proporsi pembobotan untuk seluruh faktor

tidak boleh melebihi dari 1,00 (baik untuk

daya tarik pasar dan kekuatan pasar).

c. Untuk setiap faktor yang mempengaruhi

pada daya tarik pasar dan kekuatan pasar

diberi skor : 1-2 rendah, 2-3 sedang, 3-4

tinggi.

d. Untuk memperoleh nilai dari masing-

masing faktor yang mempengaruhi daya

Page 8: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

28

tarik pasar dan kekuatan pasar dilakukan

dengan mengalikan bobot dan skor.

e. Adapaun yang menjadi faktor daya tarik

pasar : ukuran pasar, pertumbuhan pasar,

marjin laba, persaingan,teknologi dan

lingkungan,dll. Sedangkan yang menjadi

faktor kekuatan pasar : pangsa pasar,

pertumbuhan pangsa pasar, mutu, merek,

produksi, riset dan pengembangan,

distribusi, promosi, bahan baku, dan

manajemen.

C. HASIL DAN DISKUSI

Strategi dan Perkembangan Usaha

Perusahaan

PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit

Makassar dalam memasarkan produk pakan

ternak memiliki strategi yaitu dengan

menjalankan strategi usaha dengan melakukan

ekspansi dalam volume penjualan, tetapi melalui

peningkatan nyata pada kualitas produk, standar

mutu penerimaan bahan baku dan pelayanan

bagi pelanggan.

Perkembangan usaha dilihat dari

pertumbuhan penjualan yang semakin

meningkat dari tahun ke tahun, meskipun masih

mengalami fluktuasi pada volume penjualan

perbulannya. Pertumbuhan penjualan didorong

oleh peningkatan permintaan dan kebutuhan

pasar produk pakan ternak ayam ras, fluktuasi

lebih dimungkinkan oleh faktor lingkungan.

Peningkatan tersebut seiring dengan

meningkatnya perkembangan populasi ternak di

kawasan Indonesia Timur. Peningkatan tersebut

karena permintaan akan daging dan telur

meningkat tajam, terkait dengan banyaknya

masyarakat yang punya hajat terutama pada

bulan puasa, menjelang hari natal dan tahun

baru, sehingga banyak bermunculan peternak

marjinal mengusahakan beternak ayam ras.

Dengan demikian permintaan akan pakan juga

meningkat. Sementara menurunnya permintaan

pakan kemungkinan disebabkan oleh naiknya

harga pakan karena mengikuti naik-turunnya

nilai tukar rupiah terhadap dollar. Disisi lain,

akibat serangan wabah penyakit seperti flu

burung (Avian Influence), banyak peternak kecil

terpaksa gulung tikar.

PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit

Makassar dalam upaya meningkatkan volume

penjualannya menerapkan strategi pemasaran

produk pakan ternak sebagai berikut :

1. Strategi Produk

Perusahaan senantiasa mempertahan dan

meningkatkan kualitas pakan ternak serta

menjaga kontuinitas ketersediaan barang.

Perusahaan berusaha memaksimalkan

pemasarannya dengan memasarkan satu macam

merek saja yaitu BENEFEED dan tidak

melakukan penambahan produk merek baru.

Perusahaan menciptakan citra dalam pikiran

para konsumen bahwa produk mereka adalah

lebih superior dibandingkan dengan merek-

merek pakan lain.

Pengawasan mutu produk pakan tidak

hanya menyangkut pembuktian dari standar

kualitas yang dilakukan pada setiap bahan baku

yang diterima untuk disimpan atau digunakan

dipabrik, tetapi juga melibatkan pemantauan

yang cermat terhadap perubahan kualitas bahan

selama penyimpanan sebelum digunakan dan

selama pengolahannya.

2. Strategi Harga

Harga pakan dipengaruhi oleh nilai

tukar rupiah terhadap dollar, kebijakan

pemerintah, dan menyesuaikan pada biaya-biaya

operasional perusahaan.

Perusahaan menetapkan harga sama

pada semua agen terlepas kedaerah mana pakan-

pakan tersebut akan diangkut. Harga jual akan

berbeda dari agen ke konsumen akhir

dimana harga tersebut ditetapkan oleh para agen

dengan mempertimbangkan biaya transportasi

dan nilai laba yang diinginkan oleh para agen.

Namun demikian, pihak perusahaan tetap

Page 9: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

29

mengontrol harga di agen agar para agen tidak

seenaknya mempermainkan harga pakan

didaerah.

Perusahaan juga memberikan

kemudahan sistem pembayaran kepada para

pelanggan. Bila para agen membayar secara

tunai maka perusahaan memberikan diskon

sebesar 3 %, dan bila pembayaran dilakukan

secara kredit maka diberikan jangka waktu

kurang lebih 7 hari sampai 13 hari dari waktu

pengambilan. Demikian pula pelaksanaan

pembayaran dapat mentransfer ke Bank yang

ditunjuk atau datang langsung ke perusahaan.

3. Strategi Lokasi

Lokasi perusahaan berada dijalur tol

yang mendukung kegiatan pemasaran karena

berada dijalur trasportasi yang aman dan lancar

sehingga lebih memudahkan pengangkutan

produk ketempat para agen.

4. Saluran Distribusi

Perusahaan menerapkan kebijakan untuk

tidak mendistribusikan pakan secara langsung ke

agen, tetapi agenlah yang mengambil langsung

ke perusahaan. Dengan demikian biaya

pendistribusian pakan tersebut untuk sampai

kedaerah tujuan ditanggung sepenuhnya oleh

para agen. Demikian pula untuk pengambilan

pakan tersebut hanya dikhususkan untuk para

agen yang telah ditunjuk atau yang telah

terdaftar dan diakui oleh perusahaan, selain dari

agen yang terdaftar tersebut maka perusahaan

tidak akan melayani. Demikian pula dalam

penyaluran produk, perusahaan hanya melayani

para agen yang telah menjalin kerjasama, para

peternak besar dengan skala usaha diatas 50.000

ekor dan perusahaan yang bermitra dengan

PT.JCI. Selain dari ketiga kelompok ini, maka

perusahaan tidak akan melayani.

5. Strategi Promosi

Promosi yang diterapkan oleh

perusahaan lebih banyak melalui persentase

kepada calon pelanggan (personnel selling).

6. Karyawan

Perusahaan melakukan perekrutan

karyawan sesuai dengan kebutuhan. Proses

pemilihan karyawan dilakukan secara selektif

dan kondusif untuk menjaga produktifitas

karyawan.

7. Proses.

Perusahaan menerapkan tahap order,

tahap adminstrasi, tahap penjualan, dan tahap

pengangkutan produk ke agen.

8. Strategi segmentasi

Segmentasi yang dilakukan perusahaan

adalah segmentasi geografi.

9. Strategi Posisi

Posisi perusahaan saat ini sedang dalam

tahap kenaikan dan telah memiliki konsumen

dengan segmen yang tetap.

10.Strategi Hubungan Masyarakat

Perusahaan menerapkan terjadinya

hubungan secara individu dengan para agen

untuk mendukung kegiatan usahanya. Salah satu

usaha yang dilakukan yaitu dengan kunjungan

kedaerah para agen untuk membangun hubungan

dan komunikasi yang baik, memberikan hadiah

pada hari raya seperti pemberian parcel, baju

kaos dan spanduk berlogo perusahaan.

Analisis Faktor Eksternal dan Internal

Hasil klasifikasi faktor strategi internal

(kekuatan dan kelemahan) bagi PT.Japfa

Comfeed Indonesia Tbk Unit Makassar

dapat dilihat pada tabel 1.

Page 10: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

30

Data faktor internal memperlihatkan

terdapat 6 kekuatan dan 4 kelemahan yang ada

pada PT.JCI Unit Makassar. Faktor kekuatan

dan kelemahan ini disusun berdasarkan bobot

dampak sangat penting dan tidak penting

kekuatan dan kelemahan yang diberikan

terhadap strategi pemasaran perusahaan. Data

juga memperlihatkan bahwa bobot kekuatan

lebih besar dibandingkan bobot kelemahan atau

dengan kata lain perusahaan memiliki kekuatan

yang lebih besar dibandingkan kelemahan.

Faktor kekuatan diberikan rating skala 4

hingga 1 dan faktor kelemahan diberikan rating

skala 1 hingga 4 berdasarkan pengaruh faktor

tersebut terhadap perusahaan. Hasil perkalian

antara bobot dengan rating merupakan skor

faktor kekuatan dan faktor kelemahan. Total

nilai skor kekuatan dan kelemahan adalah

(2.90).

Hasil klasifikasi faktor strategi ekternal

perusahaan meliputi peluang dan acaman

diperlihatkan pada tabel 2.

Data pada tabel 2 memperlihatkan

terdapat 5 peluang dan 5 ancaman yang

dihadapi oleh PT.JCI Cabang Makassar yang

disusun berdasarkan bobot sangat penting

hingga tidak penting dampak peluang dan

ancaman yang diberikan terhadap strategi

pemasaran perusahaan. Data memperlihatkan

bahwa perusahaan memiliki peluang yang lebih

besar dibandingkan dengan ancaman yang akan

dihadapi.

Peluang diberikan rating dengan skala

terbesar 4 hingga skala terkecil 1 dan setiap

ancaman diberikan rating 1 hingga 4 didasarkan

pada kondisi perusahaan. Hasil perkalian antara

bobot dengan rating merupakan skor bagi setiap

faktor peluang dan ancaman. Total nilai skor

peluang dan ancaman adalah 2,70. Nilai skor ini

diperlukan untuk matrik internal eksternal posisi

perusahaan dalam memasarkan pakan ayam ras.

Nilai IFAS dan nilai EFAS perusahaan pada

matrik Internal Eksternal dapat diketahui pada

matrik V (2.90 – 2,70)

Posisi matrik memiliki strategi yang

berbeda sebagai berikut :

Posisi 1 = Strategi konsentrasi melalui

integrasi vertikal

Posisi 2 = Strategi konsentrasi melalui

integrasi horisontal

Posisi 3 = Strategi turnaround

Posisi 4 = Strategi stabilitas

Posisi 5 = Strategi konsentrasi melalui

integrasi horisontal/stabilitas

Posisi 6 = Strategi divestasi

Posisi 7 = Strategi diversifikasi konsentrik

Posisi 8 = Strategi diversifikasi konglomerat

Posisi 9 = Strategi likuidasi atau bangkrut

Posisi perusahaan saat ini berdasarkan

Matrik Internal Eksternal berada pada tingkat

rata-rata pada faktor strategi internal (nilai 2,90)

dan tingkat sedang pada faktor strategi eksternal

(nilai 2,70) sehingga strategi yang sesuai untuk

ditetapkan adalah strategi pertumbuhan (growth

strategy). Strategi ini didesain untuk mencapai

pertumbuhan, baik dalam penjualan asset, profit,

atau kombinasi dari ketiganya. Cara ini

Page 11: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

31

merupakan strategi terpenting apabila kondisi

perusahaan berada dalam pertumbuhan yang

cepat dan terdapat kecenderungan pesaing untuk

melakukan perang harga dalam usaha untuk

mencapai critical mass (mendapat profit dari

large-scale production) akan mengalami

kekalahan, kecuali jika perusahaan dapat

memfokuskan diri pada pasar tertentu yang

menguntungkan.

Perusahaan dalam tahap

mempertahankan pertumbuhan yang cepat

selama mungkin dapat melakukan strategi antara

lain dengan meningkatkan kualitas produk,

menambah model ataupun segi produk lainnya,

mencari segmen pasar yang baru. Golongan

pembeli lain yang selama ini belum mengetahui,

belum berminat, ataupun belum membeli produk

tersebut perlu didorong untuk bersedia membeli.

Selalu mencari saluran distribusi yang baru

untuk lebih mempersebar distribusinya. Dengan

penambahan saluran distribusi baru ini pasarnya

akan semakin luas. Yang perlu pula adalah

dengan mengadakan periklanan. Dalam hal ini,

periklanan yang dilakukan tidak lagi ditujukan

untuk memperkenalkan produknya, tetapi

ditujukan untuk meyakinkan kepada pembeli

bahwa produk perusahaan tersebut adalah yang

terbaik. Jadi perusahaan berusaha menciptakan

pembelian berulang-ulang kepada pembeli. Perlu

ditambahkan bahwa dalam tahap ini, perusahaan

harus mengambil keputusan tentang kapan harga

itu akan diturunkan. Ini dimaksudkan untuk

menarik golongan pembeli yang peka terhadap

harga.

Untuk mendukung strategi pertumbuhan

tersebut, maka perusahaan dapat memanfaatkan

situasi pasar yang ada dengan menentukan

segmen pasar yang paling potensial untuk

dilayani untuk menjamin peningkatan volume

penjualan yang akan berpengaruh positif

terhadap peningkatan profit.

Analisis SWOT

Berdasarkan matrik EFAS dan matrik

matrik IFAS dapat dijadikan landasan dalam

penyusunan alternatif strategi pemasaran bagi

PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit Makassar

dalam memasarkan pakan ayam ras pada unsur-

unsur strenght (kekuatan),

weakness(kelemahan), opportunities (peluang),

dan threats (ancaman) dari bauran pemasaran

yang ada pada PT.Japfa Comfeed Indonesia

Unit Makassar adalah sebagai berikut :

a. Kekuatan

1. Perusahaan memasarkan pakan ternak

ayam ras dengan produksi pakan berasal

dari bahan baku lokal yang sebagian

besar berasal dari daerah yang ada di

Sulawesi Selatan.

2. Lokasi perusahaan yang strategis

dimana berada pada jalur tol dengan

arus kendaraan yang lancar dan mudah

dijangkau

3. Merupakan salah satu pabrik pakan

terbesar di Indonesia Timur dan

memiliki jaringan yang luas di kawasan

Indonesia Timur.

4. Memiliki kerjasama yang baik dengan

para agen sehingga loyalitas agen

terhadap perusahaan tetap terjaga

dengan baik.

5. Ketat dalam quality control sehingga

produk yang dihasilkan adalah kualitas

yang terbaik dan bermutu tinggi.

6. Harga yang ditawarkan layak bersaing

dengan produk yang sejenis dari

perusahaan kompetitor.

7. Ketersediaan pakan yang selalu siap,

sehingga kapan dibutuhkan oleh

pembeli akan selalu dipenuhi setiap saat.

b. Kelemahan

1. Perusahaan tidak memiliki sarana

transportasi sendiri untuk memudahkan

dan lebih memperlancar pengangkutan

Page 12: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

32

pakan ternak ayam ras ke tempat

pembeli.

2. Perusahaan kurang melakukan promosi

yang gencar karena masih bertahannya

pelanggan-pelanggan lama yang tetap

eksis dengan perusahaan. Promosi yang

dilakukan lebih banyak dilakukan oleh

Tehnical Service yang jumlahnya hanya

5 orang untuk keseluruhan lokasi

pemasaran.

3. Tidak ada penetapan harga jual resmi

kepada komsumen, yang ada hanya

penetapan harga ke para agen sehingga

kemungkinan akan terjadi harga jual

tinggi yang diberlakukan oleh beberapa

agen ke konsumen.

4. Adanya sistem paket DOC dan pakan

sehingga pelanggan baru atau peternak

tidak bisa membeli pakan saja tetapi

harus dengan DOC dari perusahaan

kecuali peternak yang memiliki skala

usaha diatas 50.000 ekor.

3. Peluang

1. Peningkatan populasi ternak ayam ras

dari tahun ke tahun merupakan indikator

bagi peningkatan penjualan pakan

ternak ayam ras. Semakin banyak orang

memelihara ayam ras, semakin tinggi

pula tingkat penjualan pakan.

2. Semakin berkembangnya teknologi

informasi, maka perusahaan sangat

berpeluang untuk memasuki pasar

global karena adanya kemudahan akses

yang akan meminimkan biaya promosi

dan pemasaran.

3. Ketersediaan bahan baku lokal seperti

jagung, dedak, tepung batu, dsb yang

merupakan kebutuhan utama dalam

produksi pakan ternak ayam ras.

4. Arus transportasi yang lancar, akan

memudahkan akses pemasaran pakan

ternak ayam ras ke daerah-daerah

tujuan.

5. Perlunya promosi yang agresif agar

produk dikenal dan laku dipasarkan

dengan melakukan strategi

pengembangan pasar yaitu melirik

pasar-pasar potensial.

4. Ancaman

1. Munculnya perusahaan baru dengan

menawarkan produk yang rendah dan

layanan yang lebih baik.

2. Promosi yang dilakukan oleh pesaing

lebih gencar baik melalui media cetak

ataupun media elektronik.

3. Iklim usaha yang cepat berubah karena

kondisi ekonomi menyebabkan

peralihan usaha dari peternakan ke

usaha bidang lain.

4. Harga bahan baku yang berfluktuasi,

yang disebabkan oleh tingkat stabilitas

ekonomi yang masih rendah yang akan

mengkhawatirkan perusahaan.

Matrik ringkasan analisis SWOT yang berisikan

keadaan internal dan eksternal perusahaan dapat

dilihat pada tabel 4 berikut ini :

Page 13: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

33

Ada empat hasil gabungan , yaitu :

Kekuatan dan Peluang, Kekuatan dan Ancaman,

Kelemahan dan Peluang, serta Kelemahan dan

Ancaman. Hal ini dapat menjadi landasan

bagi PT.JCI Tbk Unit Makassar dalam

menerapkan strategi pemasaran selanjutnya.

Adapun uraian dari gabungan analisa SWOT

tersebut adalah :

a. Strategi Kekuatan dan Peluang ( S-O)

1. Jaringan pemasaran dapat lebih meluas

kedaerah-daerah potensial dengan melihat

peningkatan jumlah ternak ayam yang ada.

2. Ketersediaan bahan baku lokal akan

memperlancar produksi perusahaan

sehingga ketersediaan jumlah pakan setiap

saat yang tentunya akan memperlancar

distribusi pemasaran.

3. Teknologi informasi dapat memperluas

jaringan pemasaran

4. Arus transportasi yang lancar dan kerjasama

yang baik dengan para agen akan

meningkatkan pemasaran pakan ternak ayam

ras.

b. Strategi Kelemahan dan Peluang (W – O)

1. Arus transporatasi yang lancar akan

memudahkan dan meningkatkan

pendistribusian pakan kelokasi yang dituju.

2. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai

upaya peningkatan pemasaran dan perluasan

wilayah promosi.

3. Untuk lebih memperluas wilayah pemasaran

dan menambah pelanggan baru, penjualan

pakan dapat dilakukan tanpa adanya

pembelian DOC.

c. Strategi Kekuatan Ancaman ( S – T )

1. Meningkatkan promosi pemasaran pakan

ternak ayam ras kewilayah pelanggan lama

atau pelanggan baru yang akan dituju

2. Menyesuaikan harga dengan harga jual

pesaing dan meningkatkan kualitas produk

dan pelayanan.

3. Memperhatikan kondisi ekonomi untuk

mengantisipasi perubahan iklim usaha yang

sewaktu-waktu dapat berubah.

4. Penguatan hubungan dengan para agen agar

kegiatan pemasaran tetap berlangsung.

d. Strategi Kelemahan dan Ancaman

( W – T )

1. Menerapkan metode promosi yang lebih selektif

dan proaktif

2. Reanalisis keadaan ekonomi setiap saat

3. Peningkatan pelayanan dan manajemen guna

memenangkan persaingan untuk menjaga

kepercayaan dan menigkatkan loyalitas

pelanggan.

Analisis Matrik Internal dan Eksternal (IE)

Pada analisis ini berguna untuk

mengetahui keadaan internal dan ekternal

mempengaruhi peruahaan. Dimensi utama

adalah daya tarik pasar meliputi ukuran pasar,

pertumbuhan pasar, marjin laba, persaingan,

teknologi, dan lingkungan yang dikategorikan

sebagai faktor eksternal dan kekuatan pasar yang

berkaitan dengan kondisi perusahaan yang

meliputi pangsa pasar, mutu, riset dan

pengembangan, manajemen, bahan baku, dsb,

yang dikategorikan sebagai faktor internal. Pada

PT.Japfa Comfeed Tbk Unit Makassar, produk

pakan ayam ras yang dipasarkan kemudian

dianalisis dengan matrik IE atau biasa disebut

portofolio. Penilaian daya tarik pasar dan

kekuatan pasar dapat dilihat pada tabel 5.

Data faktor daya tarik pasar

memperlihatkan total nilai skor untuk evaluasi

faktor eksternal adalah 3,10 sedangkan faktor

Page 14: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

34

kekuatan pasar atau faktor internal

memperlihatkan total nilai skor 2,60. Ini

menandakan bahwa faktor eksternal lebih besar

daripada faktor internal.

Adapun hasil yang dicapai dalam analisis

matrik internal dan eksternal dapat dilihat pada

tabel 6 berikut ini.

Pada matrik Internal dan Eksternal, produk

pakan ternak ayam ras pada PT. Japfa Comfeed

Unit Makassar berada pada posisi kuadran II

dengan EFE (3,10) dan EFI (2,60). Keadaan

yang terjadi pada produk pakan ternak ayam ras

menunjukkan dalam masa pertumbuhan dan

pengembangan. Untuk masa mendatang, produk

ini harus lebih intensif lagi dalam pemasarannya

karena memiliki investasi yang baik untuk

dikembangkan. Strategi yang dilakukan pada

produk pakan ini adalah :

a. Merebut kepemimpinan pasar

b. Pertumbuhan tetap berdasarkan pada

kekuatan produk

c. Perkuat daerah penjualan yang rapuh.

Berdasarkan hasil analisis SWOT dan

pembahasan yang dilakukan terhadap proses

pemasaran pakan ternak ayam ras yang

dilakukan pada PT. Japfa Comfeed Indonesia

Unit Makassar, maka dapat disimpulakan

sebagai berikut :

1. PT.Japfa Comfeed Indonesia Tbk Unit

Makassar dapat menerapkan strategi

pertumbuhan (growth strategy). Produk

pakan ayam ras tersebut ditandai oleh

peningkatan volume penjualan yang cepat

setiap tahunnya. Namun secara keseluruhan

peningkatan volume penjualan ini belum

menunjukkan jika perusahaan dapat

menguasai pangsa pasar produk sejenis.

Untuk memenangkan pasar dalam pasar

produk yang sama, maka perusahaan dapat

melakukan strategi SO, WO, ST, dan WT

secara serentak.

2. Produk pakan ternak PT.Japfa Comfeed

Indonesia Tbk Unit Makassar berada pada tahap

pertumbuhan dan pengembangan, ini terbukti

dengan berada pada kuadran 2. Untuk itu

strategi yang bisa dilakukan yaitu dengan

merebut kepemimpinan pasar, pertumbuhan

tetap berdasar pada kualitas produk dan

meningkatkan atau memperkuat daerah

pemasaran yang rapuh.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan

yang telah dilakukan sebelumnya dapat

simpulkan bahwa efektivitas dan kontribusi

pajak restoran secara keseluruhan dan

berdasarkan klasifikasinya dalam peningkatan

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Serang

adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas pemungutan pajak restoran secara

keseluruhan selama tahun 2009-2013 sudah

sangat efektif dengan rata-rata tingkat

efektivitas pertahun sebesar 120,87% namun,

jika dilihat berdasarkan klasifikasinya ada dua

jenis pajak yang dikatakan sangat efektif yaitu

pajak restoran dan pajak katering dengan rata-

rata tingkat efektivitas masing-masing pertahun

sebesar 123,62% dan 528,02%, sedangkan

untuk pajak rumah makan termasuk dalam

kriteria kurang efektif dengan rata-rata tingkat

efektivitas sebesar 63,73% dan untuk pajak cafe

termasuk dalam kriteria tidak efektif dengan

rata-rata tingkat efektivitas pertahun sebesar

54,13%.

2. Penerimaan pajak restoran secara keseluruhan

maupun berdasarkan klasifikasinya pada tahun

2009-2013 masih sangat kurang memberikan

kontribusi dalam peningkatan Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Serang dengan rata-rata

tingkat kontribusi pertahun pajak restoran secara

keseluruhan sebesar 1,02%.

Page 15: STRATEGI PEMASARAN PAKAN TERNAK AYAM RAS … Hasryningsih Asfar.pdf · A. PENDAHULUAN baku dan juga pasar “output” untuk menjual ... yaitu pasar “input” untuk mendapatkan

JBBE, Vol.08, No.1, Feb. 2015 ISSN: 2087-040X

35

E. SARAN

Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh

PT.Japfa Comfeed Inonesia Tbk Unit Makassar

dalam memasarkan produk pakan ternaknya

adalah sebagai berikut :

1. Strategi merupakan alat untuk menciptakan

keunggulan bersaing, melalui respon secara

terus menerus terhadap peluang dan ancaman

eksternal maupun kekuatan dan kelemahan

internal yang dapat mempengaruhi suatu

organisasi. Keberhasilan suatu strategi sangat

ditentukan oleh seberapa besar tingkat

kesesuaian strategi tersebut dengan situasi

eksternal seperti tingkat permintaan pasar,

tingkat persaingan, dan perkembangan

teknologi informasi serta kondisi internal

seperti kapasitas produksi dan tingkat

produktivitas dari perusahaan itu sendiri.

2. Perusahaan harus senantiasa mengamati

perubahan situasi ekternal dan perkembangan

usahanya agar dapat menganalisa apakah

strategi yang digunakan masih sesuai dengan

situasi dan kondisi saat ini agar misi dan visi

perusahaan dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Amier, N.R. 2003. Pendekatan Analisis SWOT

Pada Strategi Pemasaran Rumput Laut.Program

Studi Magister Manajemen Pascasarjana

UNHAS: Makassar.

Badan Pusat Statistik, 2004. Makassar dalam

Angka 2004. Badan Pusat Statistik Sulawesi

Selatan.

Dinas Peternakan, 2005. Statistik Peternakan

Tahun 2005. Dinas Peternakan Provinsi

Sulawesi Selatan.

Kahlil, Suryahadi. 1997. Poultry Indonesian

No.213. November 1997.

Kartadisastra. 1994. Pengelolaan Pakan Ayam.

Kanisius: Yogyakarta.

Keegan, Warren J. 2005. Manajemen

Pemasaran Global. Edisi Bahasa

Indonesia. Prehalindo:Jakarta.

Kotler, P. 2003. Marketing Management. 10 th

(Millenium) Edition. Prentice Hall Inc: USA.

Porter, M.E. 2005. Keunggulan Bersaing

Menciptakan dan Mempertahankan Kinerja

Unggul. Binarupa Akasara: Jakarta.

Program Pasca Sarjana UNHAS. 2006.

Pedoman Penulisan tesis dan Desertasi.

Makassar.

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik

Membedah Kasus Bisnis. PT.Gramedia Pustaka

Utama: Jakarta.

Rasyaf, M. 1994. Bahan Makanan Unggas di

Indonesia. Fakultas Peternakan

Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Pedaging.

Penebar Swadaya: Jakarta.

Sevilla. G, Ochave, Jesus., Uriarte, Gabriel.,

1993. Pengantar Metode Penelitian. Universitas

Indonesia, Jakarta.

Siagian, S.P. 2002. Manajemen Strategik. Bumi

Aksara: Jakarta.

Siregar, A.R. 2000. Desertasi Pencapaian

Maksimasi Laba Peternakan Ayam Pedaging

Melalui Berbagai Model Usaha di Sulsel.

Pascasarjana UNHAS: Makassar.

Suwarta, F.X. 1994. Resiko Dalam

Pengunggasan. Poultry Indonesia No.169 Maret

1999.

Swastha, B. 2005. Azas-Azas Marketing. Edisi

II. Liberty: Yogyakarta.

Wicaksana, E.A. Analisis Strategi Pemasaran

Produk Perikanan (Udang Windu Beku).

PT.Inti Aquatic Perdana. Program Studi

Agribisnis Pascasarjana UNHAS.

Makassar.